Upload
others
View
31
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
14 Universitas Kristen Petra
4. RANCANGAN PERBAIKAN
4.1 Tata Letak Gudang
Gudang di PT. Bondi Syad Mulia ini memiliki fungsi dasar sebagai
tempat penyimpanan barang. Barang yang disimpan merupakan bahan baku
produksi, barang pembantu produksi, peralatan, barang setengah jadi, dan barang
jadi. Pembagian peletakan barang dapat dilihat di Layout keseluruhan gudang
pada Gambar 4.1 Layout Gudang Keseluruhan.
Gambar 4.1 Layout Gudang Keseluruhan
15 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.1 Tabel Keterangan Layout Gudang Keseluruhan
Tabel Keterangan Lokasi Gudang Keseluruhan
Ket Nama
A Gudang A
B Gudang B
C Gudang C
D Gudang D
E Gudang Bahan Baku dan Peralatan
F Tempat penyimpanan Limbah Zinc ash, Zinc Dros, oli, sarung
tangan, lampu, dan majun bekas
G Kawat Tali
H Thinner dan Cat
I Elpiji
J Zinc Ingot
K Keboclean, Hegaflux, Zinc Chloride
L Barang Putih
M Barang Hitam
N Produksi
O Timbang
P Sampah kawat tali
Q Tempat Sampah
R Tempat Bongkar
S Tempat Muat
Gudang di PT. Bondi Syad Mulia dibagi dalam beberapa bagian, antara
lain:
Gudang A
Pada gudang A ini terdapat sembilan kolom dimana pada tiap kolom gudang
terdapat kegunaannya masing-masing. Yang pertama kolom satu digunakan
untuk area muat dan penyimpanan barang putih, kolom dua sampai lima
digunakan untuk penyimpanan barang putih. Area finishing dan pencelupan air
terletak pada kolom enam sampai tujuh. Pada kolom delapan dipakai untuk
area muat khusus pagar dan tiang, sedangkan kolom sembilan berguna untuk
penyimpanan barang putih yang berupa pagar dan tiang. Gudang A ini juga
digunakan untuk penyimpanan sebagian bahan pendukung produksi.
16 Universitas Kristen Petra
Gudang B
Sama seperti gudang A, di gudang B ini terdapat sembilan kolom dengan
kegunaan yang berbeda. Pada kolom satu digunakan untuk proses
pembongkaran barang hitam, sedangkan pada kolom dua sampai empat
digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan persiapan produksi. Kolom
dengna nomor kecil pada kolom dua sampai empat digunakan untuk
penyimpanan barang hitam kecil, semakin besar nomor kolom digunakan untuk
penyimpanan dan persiapan barang hitam yang berukuran besar dan panjang.
Selanjutnya pada kolom enam sampai tujuh digunakan untuk area pencelupan
galvanis dan yang terakhir kolom delapan sampai sembilan digunakan untuk
finishing, penyimpanan bahan baku, penyimpanan barang putih skyfolding dan
zinc ingot. Gudang B ini juga digunakan untuk penyimpanan sebagian bahan
pendukung produksi maupun bahan baku.
Gudang C
Kolom satu pada gudang C digunakan untuk penyimpanan barang hitam dan
persiapan berupa pagar dan tiang serta area bongkar, kolom dua digunakan
untuk area penyimpanan barang hitam dan persiapan. Pada kolom tiga sampai
tujuh digunakan untuk proses pencelupan barang hitam ke dalam bak HCL
sampai pengeringan.
Gudang D (luar)
Gudang D digunakan untuk menyimpan barang putih yang dapat disimpan area
luar dan sebagai area penimbangan truk serta jalan masuk truk ke area bongkar
muat.
Gudang Bahan baku dan peralatan.
Gudang untuk penyimpanan keperluan dari pekerja divisi mekanik, produksi,
gudang dan sebagian bahan baku galvanis serta digunakan untuk penyimpanan
arsip perusahaan. Pada proses pengambilan beberapa barang ada yang
membutuhkan bantuan dari forklift. Berikut layout beserta keterangan layout
gudang bahan baku dan peralatan dapat dilihat pada Gambar 4.2 Layout
Gudang Bahan Baku dan Peralatan dan Tabel 4.2 Tabel Keterangan Layout
Gudang Bahan Baku dan Peralatan.
17 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.2 Layout Gudang Bahan Baku dan Peralatan.
Tabel 4.2 Tabel Keterangan Layout Gudang Bahan Baku dan Peralatan
Tabel Keterangan Layout Gudang Alat Bondi
No Nama Ukuran (P x L)(cm) Sarana
Pengambilan
1 Lemari 1 110 x 38 Operator
2 Lemari 2 201 x 38 Operator
3 Lemari 3 118 x 61 Operator
4 Lemari 4 118 x 61 Operator
5 Lemari 5 95 x 50 Operator
6 Kompor 124 x 75 Forklift
7 Lemari 6 dan 7 244 x 44 Operator
8 Lemari 8 dan 9 244 x 44 Operator
9 Rak B 180 x 61 Operator
10 Rak C 180 x 61 Operator
11 Rak D 180 x 61 Operator
12 Rak E 200 x 64 Operator
13 Rak F 300 x 50 Operator
14 Rak G 300 x 50 Operator
15 Rak H 198 x 39 Operator
16 Rak I 180 x 60 Forklift, Operator
17 Majun 100 x 100 Operator
18 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.2 Tabel Keterangan Layout Gudang Bahan Baku dan Peralatan (lanjutan)
Tabel Keterangan Lokasi Gudang Alat Bondi
No Nama Ukuran (P x L)(cm) Sarana
Pengambilan
18 Sodium
Bicromate 120 x 100 Forklift, Operator
19 Fiberfrax 400 x 70 Operator
20 Zinc Ingot 300 x 200 Forklift
21 Ezda 100 x 60 Forklift
22 Amonium
Chloride 100 x 100 Forklift, Operator
23 Plat Roll 100 x 100 Forklift, Operator
24 Mesin Trafo 100 x 100 Forklift
25 Rapia, terpal, dll 100 x 100 Operator
26 Meja Ketik 120 x 70 -
27 Meja Ati - -
28 Meja Ria 95 x 61 -
29 Meja Pa Agus 146 x 61 -
30 Meja Hendrik 171 x 61 -
31 Rak A 200 x 31 -
P1 Pintu Keluar 1 - -
P2 Pintu Keluar 2 - -
4.2 Proses yang terjadi dalam Gudang PT. Bondi Syad Mulia
Barang yang ada di gudang PT. Bondi Syad Mulia dibagi dalam beberapa
klasifikasi, yaitu:
Bahan Baku (Raw Material)
Bahan baku merupakan material yang digunakan untuk proses galvanis besi.
Material yang digunakan untuk proses galvanis besi adalah zinc ingot.
Work in process storage (Finish parts storage)
Barang work in process merupakan barang dari konsumen yang akan
digalvanis. Barang yang akan masuk dalam proses galvanis adalah berbagai
macam tipe besi seperti besi siku, besi UNP, besi CNP, plat, klem, tiang, pagar,
pipa, gratting, tray, ladder, besi h beam, dan sebagainya.
19 Universitas Kristen Petra
Barang Pembantu
Barang pembantu ini adalah barang yang digunakan sebagai penunjang proses
produksi. Jumlah dan jenis dari barang penunjang proses produksi ini cukup
banyak. Barang pembantu yang ada di PT. Bondi Syad Mulia adalah HCL,
prime zinc, thinner, amonium chloride, sodiumbicromate, hegaflux, dan
keboclean.
Finished Good
Finished Good yang ada di PT. Bondi Syad Mulia merupakan barang yang
sudah digalvanis dan siap diambil oleh konsumen. Jenis barang yang selesai di
galvanis sama seperti barang awal yang dikirimkan oleh konsumen.
Tools (Peralatan)
Peralatan yang terdapat di PT. Bondi Syad Mulia ini merupakan peralatan yang
digunakan untuk proses galvanis, peralatan kebutuhan perusahaan, peralatan
pekerja, dan peralatan untuk maintenance mesin.
Proses yang terjadi di dalam gudang PT. Bondi Syad Mulia ini adalah
penerimaan barang, penyimpanan barang, pengeluaran barang untuk keperluan
perusahaan, dan pengiriman barang.
4.2.1 Penerimaan (Receiving)
Pada proses penerimaan barang ke dalam gudang di PT. Bondi Syad
Mulia ini ada dua. Yang pertama adalah alur kedatangan barang work in process,
Alur kedatangan work in process adalah alur masuk dimana proses yang terjadi
adalah penerimaan barang hitam konsumen yang akan digalvanis. Alur yang
kedua adalah alur kedatangan bahan baku, barang pembantu, dan tools. Flow
process penerimaan barang hitam konsumen yang akan di galvanis ke Gudang
PT. Bondi Syad Mulia dapat dilihat pada Gambar 4.3 Flowchart Penerimaan
Barang Hitam Konsumen yang akan digalvanis.
20 Universitas Kristen Petra
Start
Pendaftaran Antrian
Konsumen Di pos Satpam
Penimbangan 1
Pendaftaran di Kasir WO
Pembongkaran Barang
Penimbangan 2
Pengambilan Bukti Penerimaan Barang
End
Pendaftaran Barang Konsumen di Bagian
Marketing
Gambar 4.3 Flowchart Penerimaan Barang Hitam Konsumen yang akan
digalvanis.
Pada Gambar 4.3 Flowchart Pengiriman Barang dari Konsumen yang
akan digalvanis terdapat beberapa tahapan. Tahapan tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut:
Pendaftaran barang konsumen di bagian marketing
Konsumen yang belum memiliki surat jalan datang ke bagian marketing untuk
mendaftarkan dan memberikan info barang yang akan digalvanis.
21 Universitas Kristen Petra
Pendaftaran Antrian Konsumen di Pos Satpam
Konsumen yang telah membawa surat jalan melakukan pendaftaran di area pos
satpam untuk mendapatkan urutan antrian. Nama konsumen yang datang akan
dicatat dan diurutkan sesuai dengan urutan kedatangan dari konsumen.
Selanjutnya konsumen tinggal menunggu izin dari satpam untuk masuk ke area
penimbangan.
Pendaftaran di Kasir WO
Konsumen yang telah melakukan pendaftaran di pos satpam selanjutnya
menuju ke Kasir WO untuk mengurus administrasi dan mendaftarkan barang
yang akan dikirim. Surat jalan konsumen akan diberi nomor WO. Satpam akan
mendapat konfirmasi dari Kasir WO untuk mengizinkan konsumen masuk ke
area timbangan
Penimbangan 1
Kendaraan konsumen akan ditimbang setelah mendapat izin masuk dari satpam
sesuai urutan dari kedatangan konsumen. Pada area timbangan ini , kendaraan
konsumen akan ditimbang untuk mengetahui berat awal kendaraan saat
membawa barang. Konsumen tinggal menunggu konfirmasi dari satpam untuk
dapat melakukan pembongkaran.
Pembongkaran
Pembongkaran barang konsumen akan dilakukan setelah konsumen mendapat
konfirmasi dari satpam. Pada proses pembongkaran ini pekerja area bongkar
akan membongkar barang dari kendaraan konsumen, barang konsumen akan
dicek kembali kesesuaiannya dengan surat jalan untuk mengetahui jumlah dan
tipe barang konsumen sudah tepat. Pekerja bongkar akan mencatat nomor WO
dan nama konsumen pada barang konsumen dan tabel kolom peletakan barang
sehingga dapat dengan mudah mengetahui lokasi barang. Berikut waktu
bongkar material dapat dilihat pada Gambar 4.4 Grafik Waktu Bongkar
22 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.4 Grafik Waktu Bongkar
Pada saat studi lapangan dilakukan perusahaan memberikan indikasi
bahwa pekerja di bagian bongkar kinerjanya lambat, sehingga dilakukan
penghitungan waktu pekerja saat melakukan pembongkaran barang yang
disesuaikan dengan batas waktu pembongkaran barang dari perusahaan. Batas
Waktu pembongkaran kendaraan tipe A sebesar 30 menit, tipe B 60 menit, dan
tipe C 90 menit. Berdasarkan hasil grafik waktu pembongkaran dapat dilihat
bahwa kinerja pekerja pembongkaran sudah baik karena banyak data yang
tidak melebihi batas waktu bongkar yang ditentukan oleh perusahaan. Terdapat
1 data kendaraan tipe B yang melebihi batas waktu muat perusahaan pada
grafik dengan waktu bongkar 70 menit dan beberapa data yang mendekati
batas. Masalah ini disebabkan karena terkadang terjadi kerusakan pada crane
yang digunakan untuk membongkar barang.
Penimbangan 2
Penimbangan ke2 akan dilakukan setelah pembongkaran selesai dilakukan.
Konsumen akan menunggu konformasi dari satpam untuk melakukan
penimbangan yang ke2. Pada proses penimbangan ke2 ini dilakukan untuk
mengetahui berat bersih barang yang dikirim dengan mengurangi berat awal
yang didapat pada penimbangan pertama dengan berat kosong dari kendaraan.
23 Universitas Kristen Petra
Pengambilan BPB
Staff gudang akan mencatat barang yang ada pada surat jalan konsumen dan
berat barang yang didapat dari bagian timbangan pada bukti penerimaan
barang. Bukti penerimaan barang ini terdiri dari 4 rangkap yang masing-
masing diberikan pada konsumen untuk pengambilan barang, bagian produksi ,
bagian gudang untuk arsip, dan bagian marketing untuk input data ke data mix.
Konsumen menerima BPB di kantor gudang setelah melakukan penimbangan.
Selanjutnya konsumen bisa meninggalkan perusahaan.
Flow process penerimaan bahan baku, barang pembantu, dan peralatan
ke Gudang PT. Bondi Syad Mulia dapat dilihat pada Gambar 4.5 Flow Process
Penerimaan Bahan Baku, Barang Pembantu, dan Peralatan.
Start
Pemesanan stock / keperluan perusahaan
Konfirmasi dari bagian pembelian
Penerimaan Barang
Penyimpanan
End
Gambar 4.5 Flow process Penerimaan Bahan Baku, Barang Pembantu, dan
Peralatan.
24 Universitas Kristen Petra
Penerimaan bahan baku, barang pembantu, dan peralatan ke gudang PT.
Bondi Syad Mulia terdapat beberapa tahapan. Tahapan tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut:
Pemesanan stock/keperluan perusahaan
Jika stock gudang kurang maka pihak gudang melakukan pemesanan dengan
menulis bon permintaan, begitu juga jika ada permintaan barang lain dari
bagian lain yang tidak ada dalam stock gudang.
Konfirmasi dari bagian pembelian
Bon Permintaan kemudian diberikan kepada bagian pembelian untuk
dikonfirmasi.
Penerimaan barang
Saat barang datang dilakukan pengecekan oleh pihak gudang dengan surat
jalan dari supplier agar barang yang dikirimkan sesuai permintaan. Jika sudah
sesuai maka supplier bisa langsung menghubungi bagian kasir.
Penyimpanan
Pihak gudang akan menyimpan barang pesanan tersebut pada gudang
penyimpanan sesuai dengan kriteria barang yang dipesan. Barang diluar stock
gudang jika sudah datang bisa diambil oleh bagian perusahaan yang memesan
barang tersebut.
4.2.2 Penyimpanan (Putaway)
Penyimpanan seluruh barang masuk dari konsumen dan supplier ke
gudang disesuaikan dengan karakteristik material dari barang masuk tersebut.
Penyimpanan bahan baku, barang pembantu, serta peralatan diatur oleh kepala
gudang. Pada penyimpanan barang konsumen yang akan digalvanis dan setelah
digalvanis dilakukan oleh staff gudang yang bekerja pada bagian muat dan
pembongkaran.
4.2.3 Pengeluaran barang untuk keperluan perusahaan
Pada proses pengeluaran barang untuk keperluan perusahaan dilakukan
saat ada bagian perusahaan yang memerlukan suatu barang. Setiap bagian
perusahaan yang memerlukan barang akan melakukan permintaan melalui
25 Universitas Kristen Petra
gudang. Berikut flow process pengeluaran barang tuntuk keperluan perusahaan
dapat dilihat pada Gambar 4.6 Flow Process Pengeluaran Barang Untuk
Perusahaan.
Start
Pesanan kebutuhan perusahaan
Pengambilan barang pesanan
Input data pesanan
End
Gambar 4.6 Flow Process Pengeluaran Barang untuk Perusahaan.
Pengeluaran barang untuk perusahaan terdapat beberapa tahapan.
Tahapan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
Pesanan Kebutuhan Perusahaan
Bagian perusahaan yang memerlukan bahan baku, barang pembantu, dan
peralatan bisa langsung datang ke bagian gudang lalu menulis bon bahan untuk
mengambil barang yang diperlukan tersebut. Bon bahan tersebut kemudian
ditanda tangani oleh pihak gudang jika sudah dikonfirmasi.
Pengambilan Barang Pesanan
Pihak gudang akan mengambilkan barang yang dibutuhkan sesuai dengan yang
tertulis di bon bahan.
Input Data Pesanan
Data dari barang yang diambil akan diinputkan oleh staff gudang ke dalam
software yang ada di komputer, data yang diinput sesuai dengan pesanan
barang yang tertulis pada bon bahan.
26 Universitas Kristen Petra
4.2.4 Pemuatan (Shipping)
Barang konsumen yang sudah selesai galvanis disimpan di gudang
penyimpanan barang putih. Pemuatan dilakukan saat konsumen datang untuk
melakukan pengambilan barang yang sudah selesai digalvanis. Flow process
pemuatan barang konsumen yang sudah digalvanis dapat dilihat pada Gambar 4.7
Flowchart Pemuatan Barang Konsumen yang sudah digalvanis.
Start
Pendaftaran Pengambilan barang
Di pos Satpam
Penimbangan 1
Pendaftaran di Kasir DO
Pemuatan Barang
Penimbangan 2
Pengambilan Surat Jalan
End
Pembayaran
Gambar 4.7 Flowchart Pemuatan Barang Konsumen yang sudah di Galvanis
27 Universitas Kristen Petra
Penjelasan flowchart pengambilan barang konsumen ke gudang PT.
Bondi Syad Mulia
Pendaftaran pengambilan barang di Pos Satpam
Konsumen pertama-tama datang dan melakukan pendaftaran di area pos
satpam. Nama konsumen yang datang akan dicatat dan diurutkan sesuai dengan
urutan kedatangan dari konsumen. Selanjutnya konsumen tinggal menunggu
izin dari satpam untuk masuk ke area penimbangan.
Pendaftaran di Kasir DO
Konsumen yang telah melakukan pendaftaran di pos satpam selanjutnya
menuju ke Kasir DO untuk mengurus administrasi, meminta nomor DO dan
mendaftarkan barang yang akan diambil sesuai dengan BPB sebelumnya. Kasir
DO akan membuat Bukti Pengambilan Barang yang terdiri dari tiga rankap.
Rangkap pertama untuk konsumen, rangkap kedua untuk gudang, rangkap
ketiga untuk marketing. Bukti Pengambilan Satpam akan mendapat konfirmasi
dari Kasir DO untuk mengizinkan konsumen masuk ke area timbangan
Penimbangan 1
Kendaraan konsumen akan ditimbang setelah mendapat izin masuk dari satpam
sesuai urutan dari kedatangan konsumen. Pada area timbangan ini , kendaraan
konsumen akan ditimbang untuk mengetahui berat awal kendaraan sebelum
membawa barang. Konsumen tinggal menunggu konfirmasi dari satpam untuk
dapat melakukan pengambilan barang.
Pemuatan
Pemuatan barang konsumen akan dilakukan setelah konsumen mendapat
konfirmasi dari satpam dan dilakukan saat mobil selesai ditimbang. Pada
proses pembongkaran ini konsumen memberikan BPB kepada pekerja area
muat. Pekerja area muat akan memuat barang dari gudang barang putih ke
kendaraan konsumen sesuai dengan barang pada nomor WO konsumen, barang
konsumen akan dicari terlebih dahulu yang kemudian dimuat ke kendaraan
konsumen. Pengecekan barang konsumen dilakukan setelah barang dimuat ke
dalam kendaraan agar tidak terjadi kesalahan pengambilan. Berikut waktu muat
material dapat dilihat pada Gambar 4.8 Grafik Waktu Muat.
28 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.8 Grafik Waktu Muat.
Pada saat studi lapangan dilakukan perusahaan memberikan indikasi bahwa
pekerja di bagian muat kinerjanya lambat, sehingga dilakukan penghitungan
waktu pekerja saat melakukan pemuatan barang yang disesuaikan dengan batas
waktu pemuatan barang dari perusahaan. Batas Waktu muat kendaraan tipe A
sebesar 30 menit, tipe B 60 menit, dan tipe C 90 menit. Berdasarkan hasil
grafik waktu muat dapat dilihat bahwa kinerja pekerja muat sudah baik karena
banyak data yang tidak melebihi batas waktu muat yang ditentukan oleh
perusahaan. Terdapat 1 data kendaraan tipe A yang melebihi batas waktu muat
perusahaan pada grafik dengan waktu muat 35 menit. Masalah ini disebabkan
karena jumlah barang yang diambil banyak dan berbagai macam, letak
pengambilan barang berjauhan, dan banyak WO.
Penimbangan 2
Penimbangan ke2 akan dilakukan setelah pemuatan barang selesai dilakukan.
Konsumen akan menunggu konformasi dari satpam untuk melakukan
penimbangan yang ke2. Pada proses penimbangan ke2 ini dilakukan untuk
mengetahui berat bersih barang yang akan diambil setelah dilakukan galvanis
dengan mengurangi berat akhir yang didapat pada penimbangan kedua dengan
berat kosong dari kendaraan saat penimbangan pertama
29 Universitas Kristen Petra
Pembayaran
Pembayaran di kasir WO/DO dilakukan setelah penimbangan kedua selesai
dilakukan. Pembayaran sesuai dengan jumlah barang yang digalvanis.
Pembayaran dapat dilakukan dengan 2 cara :
Pembayaran tunai
Pembayaran dilakukan secara langsung di kasir WO/DO
Penagihan ke konsumen
Perusahaan melakukan penagihan kepada konsumen melalui telepon.
Pengambilan Surat Jalan
Konsumen mengambil surat jalan setelah melakukan pembayaran. Surat jalan
digunakan sebagai bukti pengambilan barang konsumen. Pembutan surat jalan
dilakukan oleh staff gudang. Surat jalan ini terdiri dari 6 rangkap yang masing-
masing diberikan kepada produksi untuk arsip, konsumen sebagai bukti
pengambilan, gudang untuk arsip, security untuk arsip bukti konsumen telah
mengambil barang, 2 rangkap untuk faktur. Selanjutnya konsumen bisa
meninggalkan perusahaan.
Kelemahan ditemukan pada proses yang terjadi dalam gudang PT. Bondi
Syad Mulia ini. Penempatan barang di gudang penyimpanan bahan baku, barang
pembantu dan peralatan masih tidak teratur dengan rapi. Jika kepala gudang
berhalangan hadir Staff gudang kurang mengetahui lokasi penyimpanan secara
keseluruhan sehingga menunda proses pengambilan dan penyimpanan barang
dalam gudang. Operator menjadi kesulitan dan lambat dalam mencari barang. Hal
ini juga disebabkan karena belum adanya petunjuk atau sistem pelabelan pada
barang dan tempat penyimpanan barang. Peta peletakan barang hitam dan putihan
yang masih kurang jelas, yang menyebabkan penulisan dan pengamatan pada peta
peletakan cukup sulit
Usulan perbaikan yang dapat diberikan adalah dengan memperbaiki tata
letak, penataan, pembuatan rak untuk penyimpanan barang, dan pemberian label
pada setiap tempat penyimpanan barang sehingga dapat memudahkan pencarian
dan penyimpanan barang di gudang. Usulan ini akan di jelaskan pada sub bab
lainnya.
30 Universitas Kristen Petra
4.3 Rancangan Perbaikan
Rancangan perbaikan yang dibuat ini berdasarkan pada kelemahan-
kelemahan yang ditemukan pada perusahaan PT. Bondi Syad Mulia seperti yang
telah dijabarkan dalam sub bab sebelumnya. Rancangan perbaikan yang
diberikan dalam mengatasi permasalahan pada gudang PT. Bondi Syad Mulia
akan dijabarkan sebagai berikut.
4.3.1 Rancangan Perbaikan Gudang penyimpanan barang work in process
dan barang jadi
Usulan yang diberikan pada Gudang barang work in process dan barang
jadi ini adalah perbaikan peta lokasi peletakan barang hitam dan barang putihan.
4.3.1.1 Perbaikan peta lokasi peletakan barang hitam dan barang putihan.
Perbaikan ini dilakukan agar pekerja maupun kepala gudang menjadi
lebih mudah dalam melihat dan menginput data peletakan barang pada peta lokasi
peletakan barang hitam dan barang putihan. Berikut bentuk awal dari peta lokasi
peletakan barang hitam dan barang putihan dapat dilihat pada Gambar 4.10
Bentuk Awal Peta Lokasi Peletakan Barang Hitam dan Barang Putihan
Gambar 4.9 Bentuk Awal Peta Lokasi Peletakan Barang Hitam dan Barang
Putihan.
31 Universitas Kristen Petra
Pada bentuk awal ini hanya berupa tabel kosongan tanpa adanya
keterangan. Hal ini mempersulit pekerja gudang dalam melakukan pengisian jika
belum terbiasa. Dalam pengamatan kepala gudang pun cukup kesulitan dalam
melakukan pengecekan pada peta karena tabel yang ada cukup kecil. Perbaikan
pada peta lokasi ini dilakukan agar pekerja gudang dan kepala gudang menjadi
lebih mudah dalam melakukan penulisan maupun pengecekan pada tabel tersebut.
Berikut usulan peta lokasi peletakan barang hitam dan barang putihan dapat
dilihat pada Gambar 4.10 Usulan Peta Peletakan Barang Putihan dan Gambar 4.11
Usulan Peta Peletakan Barang Hitam.
Gambar 4.10 Usulan Peta Peletakan Barang Putihan.
32 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.11 Usulan Peta Peletakan Barang Hitam.
Pada bentuk usulan ini tabel diberi keterangan tempat penyimpanan,
nomor WO, nama konsumen, dan keterangan barang sudah digalvanis pada
barang hitaman atau sudah diambil pada barang galvanis. Kolom tabel pun leih
diperbesar agar pada saat pengisian dan pengecekan lebih mudah dilihat.
4.3.2 Rancangan perbaikan Gudang peralatan dan bahan baku
Usulan yang diberikan pada Gudang peralatan dan bahan baku ini adalah
rancangan perbaikan penataan layout, perbaikan rak penyimpanan, dan
pelabelan/pemberian nama pada tempat penyimpanan barang.
4.3.2.1 Perbaikan Layout Gudang peralatan dan bahan baku
Perancangan perbaikan layout ini dilakukan karena penyimpanan barang
di gudang peralatan dan bahan baku ini masih belum tertata dengan rapi atau tidak
teratur. Dalam melakukan penataan ini juga mempertimbangkan konsep aliran
barang (fast moving, medium moving, dan slow moving) agar dalam pencarian dan
pengambilan barang menjadi lebih mudah. Penggolongan hanya dilakukan pada
33 Universitas Kristen Petra
bagian dalam gudang bahan baku dan peralatan. Pada bagian kantor tidak
dilakukan penggolongan aliran.
Barang yang ada dalam gudang bahan baku dan peralatan di PT. Bondi
Syad Mulia dibagi menjadi 3 jenis aliran. Aliran yang pertama adalah barang yang
tergolong fast moving, barang ini merupakan barang yang jumlah pemakaiannya
cukup banyak dan sering digunakan. Aliran yang kedua ada barang yang
tergolong medium moving, dimana jumlah pemakaian dari barang ini sedang.
Yang terakhir adalah slow moving, barang yang jumlah pemakaiannya hanya
sedikit. Barang yang tergolong fast moving akan ditempatkan didekat pintu keluar
dan sedangkan barang yang tergolong slow moving akan ditempatkan jauh dari
pintu keluar. Lebar jalan yang diberikan untuk operator sepanjang 1 meter dan
forklift sepanjang 4 meter. Berikut Layout usulan yang akan diberikan kepada
perusahaan dapat dilihat pada Gambar 4.12 Layout usulan Gudang Bahan Baku
dan Peralatan.
Gambar 4.12 Layout usulan Gudang Bahan baku dan peralatan.
Tabel keterangan layout gudang bahan baku dan peralatan diberikan agar
operator tidak kesulitan dalam melihat Layout dan dapat mengetahui keterangan-
34 Universitas Kristen Petra
keterangan yang ada pada Layout. Berikut tabel keterangan layout gudang bahan
baku dan peralatan dapat dilihat pada Tabel 4.4 Tabel Keterangan Layout Gudang
Bahan Baku dan Peralatan
Tabel 4.3 Tabel Keterangan Layout Gudang Bahan Baku dan Peralatan
Tabel Keterangan Lokasi Gudang Alat Bondi
No Nama
Ukuran
(P x L)
(cm)
Sarana
Pengambilan
Total
Barang
Keluar
/ 6 bln
%
aliran
Barang
Kategori
1 Lemari 1 110 x 38 Manusia 385 2,58% M
2 Lemari 2 201 x 38 Manusia 242 1,62% S
3 Lemari 3 118 x 61 Manusia 7400 49,59% F
4 Lemari 4 118 x 61 Manusia 237 1,59% S
5 Lemari 5 95 x 50 Manusia 3458 23,17% F
6 Kompor 124 x 75 Forklift 0 0,00% S
7 Lemari 6
dan 7 244 x 44 Manusia 455 3,05% M
8 Lemari 8
dan 9 244 x 44 Manusia 87 0,58% S
9 Rak B 180 x 61 Manusia 0 0,00% S
10 Rak C 180 x 61 Manusia 0 0,00% S
11 Rak D 180 x 61 Manusia 0 0,00% S
12 Rak E 200 x 64 Manusia 0 0,00% S
13 Rak F 300 x 50 Manusia 281 1,88% M
14 Rak G 300 x 50 Manusia 281 1,88% M
15 Rak H 198 x 39 Manusia 0 0,00% S
16 Rak I 180 x 60 Forklift,
manusia 0 0,00% S
17 Majun 100 x 100 Manusia 244 1,64% M
18 Sodium
Bicromate 120 x 100
Forklift,
manusia 113 0,76% S
19 Fiberfrax 400 x 70 Manusia 0 0,00% S
20 Zinc Ingot 300 x 200 Forklift 664 4,45% M
21 Ezda 100 x 60 Forklift 673 4,51% M
22 Amonium
Chloride 100 x 100
Forklift,
manusia 145 0,97% S
23 Plat Roll 100 x 100 Forklift,
manusia 258 1,73% M
24 Mesin Trafo 100 x 100 Forklift 0 0,00% S
35 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.3 Tabel Keterangan Layout Gudang Bahan Baku dan Peralatan (lanjutan)
Tabel Keterangan Lokasi Gudang Alat Bondi
No Nama
Ukuran
(P x L)
(cm)
Sarana
Pengambilan
Total
Barang
Keluar
/ 6 bln
%
aliran
Barang
Kategori
25 Rapia,
terpal, dll 100 x 100 Manusia 0 0,00% S
26 Meja Ketik 120 x 70 - - - -
27 Meja Ati - - - - -
28 Meja Ria 95 x 61 - - - -
29 Meja Pa
Agus 146 x 61 - - - -
30 Meja
Hendrik 171 x 61 - - - -
31 Rak A 200 x 31 - - - -
P1 Pintu
Keluar 1 - - - - -
P2 Pintu
Keluar 2 - - - - -
4.3.2.2 Perbaikan Rak penyimpanan Prime Zinc
Perancangan usulan perbaikan rak digunakan untuk menambah tingkat
keamanan penyimpanan barang. Hanya barang tertentu yang akan disimpan pada
rak ini, barang tersebut adalah Prime Zinc. Prime Zinc ini digunakan pada proses
finishing produk dan juga dapat dijual kepada konsumen, harga dari barang ini
cukup mahal dan penempatannya harus aman sehingga usulan ini diberikan.
Perancangan ukuran rak baru ini berdasarkan ukuran rak lama, dimana rak baru
ini menggunakan rak lemari dengan pintu jaring-jaring besi yang dapat dikunci.
Rak usulan untuk penyimpanan Prime Zinc Dapat dilihat pada Gambar 4.13
Contoh Rak Penyimpanan Barang Divisi Mekanik dan Gambar 4.14 Contoh Rak
Usulan Penyimpanan Prime Zinc.
36 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.13 Contoh Rak Penyimpanan Barang Divisi Mekanik.
Gambar 4.14 Contoh Rak Usulan Penyimpanan Prime Zinc
37 Universitas Kristen Petra
Pada rak usulan ini mirip dengan rak penyimpanan barang yang ada di
divisi mekanik PT. Bondi Syad Mulia. Ukuran dari rak usulan ini hampir sama
seperti dengan rak penyimpanan prime zinc yang digunakan pada saat ini yaitu
405cm X 54 cm X 235 cm. Ada 5 pintu yang dapat dikunci pada rak ini dengan
lebar pintu sepanjang 70cm dengan jarak antar pintu sepanjang 10 cm. Tinggi tiap
rak sepanjang 45 cm.
4.3.2.3 Usulan Pelabelan barang, tempat penyimpanan barang, dan arsip
Pada usulan rancangan pelabelan dilakukan pemberian label nama pada
tempat penyimpanan barang, barang yang terdapat dalam tempat penyimpanan
barang, dan juga arsip. Pelabelan ini digunakan untuk mempermudah staff gudang
dalam melakukan penyimpanan dan pencarian barang atau arsip di gudang jika
kepala gudang sedang tidak ada. Pada saat ini proses penyimpanan barang sudah
ada yang peletakannya disimpan dalam lemari maupun rak tetapi tidak ada
keterangan pada lemari atau rak tersebut, sehingga staff gudang cukup sulit untuk
mencari barang ketika kepala gudang sedang tidak ada karena penyimpanan
barang biasa dilakukan oleh kepala gudang. Pemberian nama dan label pada
tempat penyimpanan barang diperlukan sehingga terdapat tempat pasti untuk
penyimpanan barang sehingga pencarian dan penyimpanannya cukup mudah.
Contoh label nama barang, tempat penyimpanan, dan arsip dapat dilihat pada
Tabel 4.4 Tabel Keterangan Label.
Tabel 4.4 Tabel Keterangan Label
NO Tipe Bentuk Ukuran (cm) Fungsi
1 Arsip
7 x 4,5
Untuk mengetahui
tempat penaruhan
arsip pada tiap
tingkatan rak A
2 Arsip
7 x 4, 5
Untuk pelabelan
arsip copy surat jalan
dan BPB.
38 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.4 Tabel Keterangan Label (lanjutan)
NO Tipe Bentuk Ukuran (cm) Fungsi
3 Barang
6 x 2
Untuk pelabelan
barang pada lemari 3
dimana ada
keterangan huruf
digunakan untuk
mengetahui posisi
barang di rak
4 Barang
11 x 2
Untuk pelabelan
barang pada lemari 4
dimana ada
keterangan huruf
digunakan untuk
mengetahui posisi
barang di rak
5 Barang
9 x 1,5
Untuk pelabelan
barang pada lemari
1, 2 , 7, 9, dan rak A
6 Lemari
25 x 4,5
Untuk pelabelan
tempat penyimpanan
barang berupa lemari
7
Rak
Dalam
Lemari
4,5 x 4,5
Untuk pelabelan
tingkatan pada rak
dalam lemari
4.3.2.4 Pembuatan list daftar penempatan barang
Selain pelabelan ini juga dibutuhkan list daftar penempatan barang yang
disimpan pada gudang dan peta gudang peralatan dan bahan baku. List daftar
penempatan barang dan peta gudang ini berguna untuk membantu Staff dalam
mencari barang, sehingga staff dapat mengetahui langsung lokasi pasti dari barang
yang akan diambil atau disimpan. Ada 3 list daftar yaitu list daftar untuk stock
gudang, list daftar untuk stock mekanik, dan list daftar untuk arsip. Pada setiap list
daftar diurutkan berdasarkan nama setiap barang dan arsip. Keterangan nomor rak
dan nomor lemari diberikan pada list daftar untuk stock gudang dan stock mekanik
saja. Pada list daftar arsip gudang keterangan yang diberikan adalah keterangan
metode simpan, media simpan, lokasi penyimpanan, dan warna label. Contoh
setiap list daftar penyimpanan barang dapat dilihat pada gambar berikut.
39 Universitas Kristen Petra
Gam
bar
4.1
5 C
onto
h L
ist
Daf
tar
Sto
ck G
ud
ang
40 Universitas Kristen Petra
Gam
bar
4.1
6 C
onto
h L
ist
Daf
tar
Sto
ck M
ekan
ik
41 Universitas Kristen Petra
Gam
bar
4.1
7 C
onto
h L
ist
Daf
tar
Ars
ip G
udan
g
42 Universitas Kristen Petra
Pada bagian dalam setiap rak lemari penyimpanan barang juga diberikan
list daftar penempatan barang agar pekerja yang akan mengambil barang menjadi
lebih mudah dalam melakukan pengambilan dan pencarian barang pada tiap
lemari. List daftar penempatan barang pada setiap rak lemari ini hanya diberikan
pada lemari 3 dan 4 karena barang yang terdapat pada lemari tersebut cukup
banyak dan meruupakan barang yang rutin digunakan. Berikut gambar list daftar
penempatan barang dalam rak lemari dapat dilihat pada Gambar 4.18 List Daftar
Penempatan Barang dalam Rak Lemari.
Gambar 4.18 List Daftar Penempatan Barang dalam Rak Lemari.
4.3.2.4 Perbandingan layout gudang peralatan dan bahan baku saat ini
dengan layout usulan.
Perbandingan antara layout gudang peralatan dan bahan baku saat ini
dengan layout usulan dapat dilihat dengan perhitungan momen. Momen
perpindahan ini merupakan hasil kali antara jarak dengan frekuensi perpindahan.
Perhitungan momen dilakukan dengan rumus:
Dimana M adalah besar momen, D adalah jarak perpindahan barang, dan fn
adalah frekuensi perpindahan barang.
Data frekuensi perpindahan barang di gudang bahan baku dan perlatan di
PT. Bondi Syad Mulia ini diambil berdasarkan data masa lalu penggunaan barang
43 Universitas Kristen Petra
tiap lemari dari bulan Januari 2014 sampai bulan Januari 2015. Hasil perhitungan
momen pada layout saat ini dan layout usulan dapt dilihat pada Tabel 4.5 Tabel
Momen Layout Saat Ini dan Tabel 4.7 Tabel Momen Layout Usulan.
Tabel 4.5 Tabel Momen Layout Saat Ini.
Tabel Momen Layout saat ini
No Nama Tujuan Jarak (m) Aliran/6bln Momen
1 Lemari 1 Pintu Keluar 1 4,08 385 1.570,8
2 Lemari 2 Pintu Keluar 1 5,78 242 1.398,76
3 Lemari 3 Pintu Keluar 1 7,415 7400 54.871
4 Lemari 4 Pintu Keluar 1 8,745 237 2.072,565
5 Lemari 5 Pintu Keluar 1 8,915 3458 30.828,07
6 Kompor Pintu Keluar 1 9,7 0 0
7 Lemari 6 dan 7 Pintu Keluar 1 11,795 455 5.366,725
8 Lemari 8 dan 9 Pintu Keluar 1 14,635 87 1.273,245
9 Rak B Pintu Keluar 1 14,33 0 0
10 Rak C Pintu Keluar 1 8,82 0 0
11 Rak D Pintu Keluar 1 10,62 0 0
12 Rak E Pintu Keluar 1 19,255 0 0
13 Rak F Pintu Keluar 1 22,025 281 6.189,025
14 Rak G Pintu Keluar 1 13,23 281 3.717,63
15 Rak H Pintu Keluar 1 16,82 0 0
16 Rak I Pintu Keluar 1 14,33 0 0
17 Majun Pintu Keluar 1 15,55 244 3.794,2
Pintu Keluar 2 14,25 244 3.477
18 Sodium Bicromate Pintu Keluar 1 14,43 113 1.630,59
Pintu Keluar 2 13,13 113 1.483,69
19 Fiberfrax Pintu Keluar 1 8,75 0 0
20 Zinc Ingot Pintu Keluar 1 6,8 664 4.515,2
21 Ezda Pintu Keluar 1 6,01 673 4.044,73
Pintu Keluar 2 4,89 673 3.290,97
22 Amonium
Chloride
Pintu Keluar 1 8,11 145 1.175,95
Pintu Keluar 2 6,81 145 987,45
23 Plat Roll Pintu Keluar 1 6,96 258 1.795,68
Pintu Keluar 2 5,84 258 1.506,72
24 Rapia Pintu Keluar 1 9,26 0 0
25 Mesin Travo Pintu Keluar 2 6,99 0 0
26 Meja Ketik Pintu Keluar 1 1,85 0 0
Total Momen 134.990
44 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.6 Tabel Momen Layout Usulan.
Tabel Momen Layout Usulan
No Nama Tujuan Jarak (m) Aliran/6bln Momen
1 Lemari 1 Pintu Keluar 1 5,35 385 2.059,75
2 Lemari 2 Pintu Keluar 1 11,945 242 2.890,69
3 Lemari 3 Pintu Keluar 1 3,655 7400 27047
4 Lemari 4 Pintu Keluar 1 6,725 237 1.593,825
5 Lemari 5 Pintu Keluar 1 4,925 3458 17.030,65
6 Kompor Pintu Keluar 1 14,145 0 0
7 Lemari 6 dan 7 Pintu Keluar 1 10,02 455 4.559,1
8 Lemari 8 dan 9 Pintu Keluar 1 14,27 87 1.241,49
9 Rak B Pintu Keluar 1 14,357 0 0
10 Rak C Pintu Keluar 1 16,605 0 0
11 Rak D Pintu Keluar 1 18,405 0 0
12 Rak E Pintu Keluar 1 17,78 0 0
13 Rak F Pintu Keluar 1 7,47 281 2.099,07
14 Rak G Pintu Keluar 1 9,25 281 2.599,25
15 Rak H Pintu Keluar 1 16,605 0 0
16 Rak I Pintu Keluar 1 15,8 0 0
17 Majun Pintu Keluar 1 10,66 244 2.601,04
Pintu Keluar 2 9,36 244 2.283,84
18 Sodium
Bicromate Pintu Keluar 1 12,96 113 1.464,48
18
Pintu Keluar 2 11,66 113 1.317,58
19 Fiberfrax Pintu Keluar 1 11,2 0 0
20 Zinc Ingot Pintu Keluar 1 4,65 664 3.087,6
21 Ezda Pintu Keluar 1 7,47 673 5.027,31
Pintu Keluar 2 6,83 673 4.596,59
22 Amonium
Chloride
Pintu Keluar 1 11,81 145 1.712,45
Pintu Keluar 2 10,51 145 1523,95
23 Plat Roll Pintu Keluar 1 8,42 258 2.172,36
Pintu Keluar 2 7,12 258 1.836,96
24 Rapia Pintu Keluar 1 14,11 0 0
25 Mesin Travo Pintu Keluar 2 13,96 0 0
26 Meja Ketik Pintu Keluar 1 1,85 0 0
Total Momen 88.744,99
Perhitungan momen pada layout saat ini adalah sebagai berikut:
Total Momen = (4,08x385) + (5,78x242) + (7,415x7400) + (8,745x237) +
(8,915x3458) + .........+ (5,84x258) = 134.990
45 Universitas Kristen Petra
Sedangkan layout usulan, yaitu:
Total Momen = (5,35x385) + (11,945x242) + (3,655x7400) + (6,725x237) +
(4,9255x3458) + .........+ (7,12x258) = 88.744,99
Total besar momen pada layout saat ini sebesar 134.990 dan besar
momen pada layout usulan sebesar 88.744,99 dimana terdapat penurunan momen
sebesar 34,25%. Dari hasil yang didapat dapat dilihat bahwa layout usulan lebih
optimal dibandingkan layout saat ini. Implementasi masih belum dilakukan pada
usulan ini.
4.3.2.5 Perbandingan Waktu pengambilan barang sebelum dengan sesudah
pelabelan
Perbandingan antara waktu pengambilan barang sebelum dengan sesudah
pelabelan dapat dilihat dengan perhitungan waktu. Perhitungan waktu ini
dilakukan sebelum dan sesudah perbaikan dilakukan. Perhitungan waktu yang
diambil hanya pada arsip yang disimpan di rak A dan barang pada lemari 3.
Pengambilan waktu tersebut dikarenakan rak a merupakan rak yang digunakan
untuk peletakan arsip yang masih dibutuhkan, sedangkan lemari 3 merupakan
lemari yang perpindahan barangnya sering dan cukup banyak. Waktu
pengambilan arsip dan waktu pengambilan barang sebelum dilakukan pelabelan
dapat dilihat pada Tabel 4.7 Tabel Waktu Pengambilan Arsip Rak A Sebelum
Pelabelan dan Tabel 4.8 Tabel Waktu Pengambilan Barang Lemari 3 Sebelum
Pelabelan.
Tabel 4.7 Tabel Waktu Pengambilan Arsip Rak A Sebelum Pelabelan
Data waktu pengambilan arsip rak A sebelum pelabelan
No
Pengambilan
Waktu
(detik) No
Pengambilan
Waktu
(detik)
1 30,2 16 29,9
2 31,5 17 28,9
3 31,1 18 29,9
4 30,7 19 27,7
5 28,2 20 28,1
6 28,9 21 29,4
7 31,3 22 28,5
46 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.7 Tabel Waktu Pengambilan Arsip Rak A Sebelum Pelabelan (lanjutan)
Data waktu pengambilan arsip rak A sebelum pelabelan
No
Pengambilan
Waktu
(detik)
No
Pengambilan
Waktu
(detik)
8 27,1 23 32,1
9 30,8 24 29,6
10 30,7 25 27,5
11 27,6 26 29,2
12 29,2 27 27,2
13 28,4 28 32,6
14 30,5 29 28,3
15 28,8 30 28,7
Rata-rata 29,42
Tabel 4.8 Tabel Waktu Pengambilan Barang Lemari 3 Sebelum Pelabelan
Data waktu pengambilan barang Lemari 3 sebelum
pelabelan
No
Pengambilan
Waktu
(detik)
No
Pengambilan
Waktu
(detik)
1 75,2 16 78,2
2 79,1 17 70,2
3 72,1 18 71,6
4 75,5 19 75,4
5 70,6 20 70,1
6 75,7 21 80,3
7 72,4 22 70,5
8 72,6 23 78,7
9 75,4 24 72,9
10 78,3 25 74,6
11 75,9 26 76,8
12 77,8 27 75,3
13 79,9 28 75,1
14 73,1 29 74,2
15 73,4 30 80,1
Rata- rata 75,03333333
Rata-rata waktu pengambilan arsip dan barang masing-masing
membutuhkan waktu 29,42 detik dan 75,03 detik. Rata-rata waktu yang
dibutuhkan membuat kinerja operator menjadi tidak efektif sehingga banyak
47 Universitas Kristen Petra
waktu yang terbuang digunakan untuk mencari barang. Waktu yang digunakan ini
dapat digunakan untuk melakukan aktivitas lainnya.
Usulan pemberian label pada barang ini dapat membantu operator dalam
mencari barang. Hal ini membuat operator lebih mudah dan cepat dalam
mengambil barang sehingga dapat menghemat waktu. Rata-rata waktu
pengambilan arsip dan barang setelah diberikan usulan dapat dilihat pada Tabel
4.9 Tabel Waktu Pengambilan Arsip Rak A Sesudah Pelabelan dan Tabel 4.10
Tabel Waktu Pengambilan Barang Lemari 3 Setelah Pelabelan.
Tabel 4.9 Tabel Waktu Pengambilan Arsip Rak A Sesudah Pelabelan
Data waktu pengambilan arsip sesudah pelabelan
No
Pengambilan
Waktu
(detik) No
Pengambilan
Waktu
(detik)
1 18,9 16 19,3
2 20,3 17 20,3
3 19,5 18 19,4
4 18,7 19 19,6
5 18,4 20 19,2
6 19,2 21 19,7
7 20,4 22 20,5
8 18,1 23 19,8
9 18,9 24 18,5
10 19,1 25 19,6
11 19,3 26 19,4
12 18,8 27 19,6
13 20,1 28 20,1
14 19,9 29 19,8
15 20,2 30 19,2
Rata-rata 19,46
Tabel 4.10 Tabel Waktu Pengambilan Barang Lemari 3 Setelah Pelabelan
Data waktu pengambilan barang sesudah pelabelan
No
Pengambilan
Waktu
(detik)
No
Pengambilan
Waktu
(detik)
1 46,7 16 47,1
2 45,4 17 47,2
3 44,9 18 46,6
48 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.10 Tabel Waktu Pengambilan Barang Lemari 3 Setelah Pelabelan
(lanjutan)
Data waktu pengambilan barang sesudah pelabelan
No
Pengambilan
Waktu
(detik)
No
Pengambilan
Waktu
(detik)
4 44,2 19 47,4
5 47,3 20 47,1
6 45,4 21 44,9
7 45,3 22 44,5
8 45,8 23 45,3
9 47,1 24 45,7
10 46,5 25 45,7
11 44,9 26 45,4
12 47,6 27 47,7
13 46,8 28 46,1
14 45,9 29 46,4
15 47,3 30 46,3
Rata-rata 46,15
Rata-rata waktu pengambilan arsip dan barang setelah dilakukan
perbaikan masing-masing sebesar 19,46 detik dan 46,15. Rata-rata waktu ini lebih
cepat apabila dibandingkan dengan rata-rata waktu sebelum perbaikan yang ada
pada Tabel 3.1. Rata-rata waktu pengambilan arsip dan barang sebelum dilakukan
perbaikan sebesar 29,42 detik dan 75,03 detik. Usulan yang diberikan dapat
menghemat waktu sekitar 10 detik untuk pengambilan arsip dan 30 detik untuk
pengambilan barang. Penghematan waktu ini dapat membuat operator bekerja
menjadi lebih cepat sehingga dapat bekerja menjadi lebih efektif.