5_Umar_Reky.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    1/20

    Paradigma, Vol. 14No. 2 Agustus 2010 hlm. 151170

    IMPLEMENTASI MATLAB UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH SYARAT

    BATAS PERSAMAAN DIFFERENSIAL POISSON DAN LAPLACE 2D

    La Ode Muhammad Umar RRR1)

    1) Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Haluoleo Kendari, 93231

    ABSTRAK

    Pada tulisan ini, metode beda hingga dan metode iterasi Succesive Over Relaxation (SOR)

    digunakan untuk menyelesaikan persamaan differensial Poisson dan Laplace 2D pada domainsegiempat. Metode ini tidak hanya menghasilkan akurasi numerik yang sangat baik tetapi juga

    sangat efisien. Lebih lanjut, diberikan program komputer dalam Matlab.

    Kata Kunci: Persamaan Poisson dan Laplace, metode beda hingga, SOR, Matlab

    ABSTRACT

    In this paper, the finite difference methods and succesive over relaxation (SOR) are used to

    determine the solutions of Poisson and Laplace equation on a rectangular domain. These methodsnot only preserve the accuracy but also provide the efficiency. Moreover, computer program are

    presented in Matlab

    Keywords: Poisson and Laplace equations, finite difference, SOR, Matlab

    Diterima : 16 Juni 2010

    Disetujui untuk dipublikasikan : 2 Agustus 2010

    1. Pendahuluan

    Persamaan differensial Poisson dan Laplace 2D sering dijumpai pada masalah

    teknik dan fisika. Persamaan differensial Poisson dan Laplace 2D dijumpai pada masalah

    fluida, potensial, elastisitas, konduksi panas, air tanah dan lain-lain. Seperti persamaan

    differensial lainnya, kerumitan penyelesaian persamaan differensial Poisson dan Laplace

    2D terletak pada bentuk syarat batas yang menyertai persamaan differensial tersebut. Pada

    tulisan ini diberikan cara penyelesaian persamaan differensial Poisson dan Laplace 2D

    dengan ketiga tipe syarat batasnya yaitu Dirichlet, Neumann, dan Robbin yang

    diimplementasikan dalam program komputer menggunakan Matlab.

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    2/20

    Implementasi Matlab untuk Menyelesaikan Masalah Syarat Batas Persamaan Differensial Poisson dan Laplace 2d 152

    2. Skema Numerik dan Program Komputer

    a. Partisi Domain

    Diberikan persamaan differensial Poisson dan Laplace 2D

    ),(),(

    ),(

    2

    2

    2

    2

    yxfy

    yxu

    x

    yxu=

    +

    (1)

    dengan domain { }qypxyx = 0,0|),( . Batas-batas domain dapat bertipe

    Dirichlet, Neumann, atauRobin.

    Penyelesaian persamaan (1) dengan metode beda hingga, dimulai denganmempartisi domain seperti pada Gambar 1.

    Gambar 1. Domain dan partisinya.

    Program komputer (bagian 1):

    close all; clear all; clc;%Bagian 1% Menyelesaikan PD Poisson & laplace% dengan domain segi empat dengan 3 tipe syarat batas dapat dipilih% beripe Dirichlet, Neumman, Robbin.%% j

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    3/20

    Paradigma, Vol. 14No. 2 Agustus 2010 hlm. 151170 153

    % y | Syarat batas 2% J tinggi ---------------------#% . | |% . | |% . | |% . | |% .Syarat batas 3 | Uxx + Uyy = f | Sayarat batas 4% . | |% .| |% 3 | |% 2 | |% 1 #---------------------+--- x% 0 lebar

    % Syarat batas 1% 1 2 3 ................ I i%------------------------------------------------------------------disp(' BENTUK UMUM : Uxx + Uyy = f ');disp(' -------------------------------');disp(' Jenis Persamaan Differensial: ');disp(' 1. Laplace ')disp(' 2. Poisson ')PD=input(' * pilih 1-2 : ? ');

    if PD==1,f=0;

    else f=input(' f = ? ');

    end; %ifdisp('UKURAN DOMAIN')disp('--------------')lebar= input(' lebar = ? ');tinggi= input(' tinggi = ? ');I=input('I:indeks maks.pilahan pd arah sb-x. i=1,2,.,I. I = ? ');J=input('J:indeks maks.pilahan pd arah sb-y. j=1,2,.,J. J = ? ');

    h=lebar/(I-1); % lebar kisik=tinggi/(J-1);% tinggi kisidisp(' ');% program bersambung ke bagian berikutnya

    b. Skema Iterasi Pada Batas dan Bagian Dalam DomainPersamaan (1) selanjutnya ditulis menjadi

    jijiji fy

    u

    x

    u,,2

    2

    ,2

    2

    )()( =

    +

    (2)

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    4/20

    Implementasi Matlab untuk Menyelesaikan Masalah Syarat Batas Persamaan Differensial Poisson dan Laplace 2d 154

    jika digunakan rumus pendekatan

    2

    ,1,,1

    ,2

    2 2)(

    h

    uuu

    x

    u jijijiji

    + +

    dan

    2

    1,,1,

    ,2

    2 2)(

    k

    uuu

    y

    u jijijiji

    + +

    maka persamaan (2) dapat didekati dengan skema

    ji

    jijijijijijif

    k

    uuu

    h

    uuu,2

    1,,1,

    2

    ,1,,1 22=

    ++

    + ++

    atau

    +

    +

    ++

    =

    ++

    22

    ,2

    1,1.

    2

    ,1,1

    ,11

    2kh

    fk

    uu

    h

    uu

    uji

    jijijiji

    ji . (3)

    Persamaan (3) merupakan skema untuk mencari upada titik-titik grid yang terletak

    pada bagian dalam domain, jadi berindeks i=2,3,...,I-1 j=2,3,...,J-1. Adapun untuk titik-

    titik grid yang terletak pada batas domain dalam hal inijiu , dengan salah satu atau kedua

    indeksnya adalah i=1, i=I,j=1,j=1,j=J, dibutuhkan modifikasi persamaan (3) sesuai syarat

    batas yang diberikan (Robin atauNeumann). Pada batas bertipe Dirichlet, nilai u telah

    diketahui, sehingga tidak dibutuhkan skema numerik untuk mencari nilai u pada batas

    tersebut. Pada sudut batas yang dibentuk oleh dua batas bertipe Dirichlet, nilai u

    diasumsikan sama dengan nilai urata-ratanya. Jika sudut batas dibentuk oleh batas bertipeDirichlet dan batas lainnya bertipe Robin atau Neumann maka nilai u pada sudut batas

    tersebut diasumsikan mengikuti nilai udari batasDirichlet.

    Nilai-nilai upada batas bertipeRobinatauNeumannbelum diketahui, oleh karena

    itu dibutuhkan skema numerik untuk mencari nilai upada batas-batas tersebut.

    Diketahui bentuk umum syarat batas merupakan tipeRobin, yaitu

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    5/20

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    6/20

    Implementasi Matlab untuk Menyelesaikan Masalah Syarat Batas Persamaan Differensial Poisson dan Laplace 2d 156

    Gambar 3. Domain dengan syarat batasRobinatauNeumann

    Misalkan domain pada Gambar 3.4 dengan batas batas kiri bertipe Robin, yaitu

    33 ),(),(

    +=

    yxu

    x

    yxu, ,0=x qy 0 (5)

    dengan33 , bilangan konstan.

    Persamaan (5) dapat ditulis menjadi

    J,211,,)( 3,3, ,...,jiux

    ujiji ==+=

    . (6)

    Jika digunakan rumus pendekatan

    h

    uu

    x

    u jijiji

    2)(,1,1

    ,

    +

    maka persamaan (6) dapat didekati dengan skema

    3,3

    ,1,1

    2 +=

    +

    ji

    jijiu

    h

    uu; i=1;j=1,2,...,J. (7)

    44 +=

    u

    x

    u

    22 +=

    u

    y

    u

    X

    q

    0 p

    33 +=

    u

    u

    11 +=

    u

    y

    u

    Y

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    7/20

    Paradigma, Vol. 14No. 2 Agustus 2010 hlm. 151170 157

    Jika i=1 digunakan pada skema PD Poisson dan Laplace 2D (3) dan persamaan (7) maka

    akan dijumpai ju ,0 dengan j=1,2,...,J. Sedangkan diketahui bahwa indeks terkecil untuki

    adalah 1, ini berarti ju ,0 adalah titik-titik fiktif . Oleh karena itu u0,j tidak dapat digunakan

    secara langsung.

    Persamaan (3) untuk i=1, diperoleh

    +

    +

    ++

    =

    +

    22

    ,12

    1,11.1

    2

    ,2,0

    ,111

    2kh

    f

    k

    uu

    h

    uu

    u

    j

    jjjj

    j . (8)

    Persamaan (7) untuk i=1, diperoleh

    3,13

    ,0,2

    2 +=

    j

    jju

    h

    uu

    atau

    jjj uhhuu ,133,2,0 22 = . (9)

    Persamaan (9) disubstitusi pada persamaan (8), diperoleh

    2111

    2

    22

    3222

    ,12

    1,11.1

    2

    3,2

    ,1

    hhkh

    fk

    uu

    h

    hu

    uj

    jjj

    j

    +

    +

    +

    +

    =

    +

    . (10)

    Persamaan (10) merupakan skema untuk mencari ju ,1 , j=2,3,..., J-1. Sedangkan skema

    untuk mencari1,1u dan Ju ,1 belum dapat ditentukan, karena melibatkan syarat batas lain

    yang membentuk sudut-sudut tersebut.

    Misalkan domain pada Gambar 3.4, batas bagian atas domain juga bertipe

    Robin,yaitu

    22 ),(),(

    +=

    yxu

    y

    yxu, qypx = ,0 (11)

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    8/20

    Implementasi Matlab untuk Menyelesaikan Masalah Syarat Batas Persamaan Differensial Poisson dan Laplace 2d 158

    dengan 22 , bilangan konstan.

    Persamaan (11) dapat ditulis menjadi

    2,2,)( +=

    jiji u

    y

    u, i=1,2,...,I, j=J. (12)

    Jika digunakan rumus pendekatan

    k

    uu

    y

    u jijiji

    2)(

    1,1,

    ,

    +

    maka persamaan (12) dapat didekati dengan

    2,2

    1,1,

    2 +=

    +

    ji

    jijiu

    k

    uu; i=1,2,...,I;j=J

    atau

    221J,1J, 2 ++= + kuu ii , i=1,2,...,I . (13)

    Diketahui indeks terbesar untukjadalah J. Jadi 1J, +iu , i=1,2,3,...,I adalah titik-titik

    fiktif.

    Skema PD Poisson (3) untuk j = J adalah

    +

    +

    ++

    =

    ++

    22

    J,2

    1J,1J.

    2

    J,1J,1

    J,11

    2kh

    fk

    uu

    h

    uu

    ui

    iiii

    i (14)

    Persamaan (13) disubstitusi ke persamaan (14) diperoleh skema untuk J,iu yaitu

    2222

    J,2

    21J.

    2

    J,1J,1

    J,

    2111

    2

    22

    kkkh

    fk

    ku

    h

    uu

    u

    iiii

    i

    +

    +

    +

    =

    +

    (15)

    dengan i=2,3,...,I-1. Untuk J,1u dan JI,u ( u pada sudut batas domain) masih memerlukan

    informasi tambahan dari syarat batas yang lain yang membentuk sudut-sudut tersebut.

    Karena diketahui domain pada Gambar 4, batas kiri dan batas kanan domain bertipeRobin,

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    9/20

    Paradigma, Vol. 14No. 2 Agustus 2010 hlm. 151170 159

    maka skema u pada sudut kiri atas ( J,1u ) diperoleh dengan mensubstitusi persamaan (9)

    dan (13) ke persamaan (3), diperoleh

    223222

    J,12

    21J.

    2

    3J,2

    J,1

    21

    2111

    2

    2222

    kk

    hhkh

    fk

    ku

    h

    hu

    u

    i

    +

    +

    +

    +

    =

    . (16)

    Khusus untuk sudut batas yang dibentuk oleh batas-batas Dirichlet, nilai u pada

    sudut diasumsikan sama dengan nilai u rata-ratanya. Jika sudut batas dibentuk oleh batas

    bertipe Dirichlet dan batas yang lainnya bertipe Robin atau Neumann maka nilai u pada

    sudut tersebut diasumsikan mengikuti nilai udari batas bertipeDirichlet.

    Setelah semua skema untuk u tersedia, maka untuk u yang belum diketahui

    nilainya diberikan sebarang nilai awal)0(u , selanjutnya diiterasi menggunakan skema

    SOR, yaitu

    1

    ,,, )).(1(.)(

    +=v

    jiji

    v

    ji uuu

    (17)

    dengan v nomor iterasi (v = 1,2,3,...), jiu ,

    adalah ui,j dari skema titik grid pada bagian

    dalam domain (persamaan (3)) dan skema batas Robinatau Neumann. Parameter SOR

    dipilih 20

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    10/20

    Implementasi Matlab untuk Menyelesaikan Masalah Syarat Batas Persamaan Differensial Poisson dan Laplace 2d 160

    fprintf('\n Syarat batas sisi ke');fprintf('%2d ',(s));fprintf('\n 1. Dirichlet ');fprintf('\n 2. Neumann ');fprintf('\n 3. Campuran (Robyn)\n');

    tipe = input(' * pilih 1-3 : ');switch tipecase 1,

    TipeBC(s)=1; % syarat batas sisi ke s bertipe DirichletBC(s)=input(' u = ');

    case 2,TipeBC(s)=3; % syarat batas bertipe Neummann dianggap

    alfa(s)=0; % syarat batas bertipe Robyn dgn alfa=0 switch scase 1,

    fprintf(' du/dy ');case 2,

    fprintf(' du/dy ');case 3

    fprintf(' du/dx ');case 4,

    fprintf(' du/dx ');otherwise

    % tidak ada lagi sisiend %switch sBC(s)=input(' = ');

    %syarat batas sisi ke s bertipe Robynotherwise,

    TipeBC(s)=3;switch s

    case 1,disp(' dU/dy=alfa.u+betta');

    case 2,disp(' dU/dy=alfa.u+betta');

    case 3disp(' dU/dx=alfa.u+betta');

    case 4,disp(' dU/dx=alfa.u+betta');

    otherwise % tidak ada lagi sisi Robynend %switch s

    alfa(s)=input(' alfa =');BC(s)=input(' betta = ');

    end % switch tipeend; %for s

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    11/20

    Paradigma, Vol. 14No. 2 Agustus 2010 hlm. 151170 161

    % inisialisasi U pada batasfor i=1:I

    U(i,1)=0;U(i,J)=0;

    end;for j=1:J

    U(1,j)=0;U(I,j)=0;

    end;

    % set nilai U pada syarat batas bertipe Dirichlet

    if TipeBC(1)==1,for i=1:IU(i,1)=BC(1);

    end;A1=U(1,1); B1=U(I,1);

    end; % if

    if TipeBC(2)==1,for i=1:I

    U(i,J)=BC(2);end;

    C2=U(1,J); D2=U(I,J);end; % if

    if TipeBC(3)==1,for j=1:J

    U(1,j)=BC(3);end;

    A3=U(1,1); C3=U(1,J);end; % if

    if TipeBC(4)==1,for j=1:J

    U(I,j)=BC(4);end;

    B4=U(I,1); D4=U(I,J);end; % if

    %----- nilai U pada titik pojok mengikuti sisi Dirichlet-----

    % pojok Aif TipeBC(1)==1 & TipeBC(3)==1 ,

    U(1,1)=(A1+A3)/2;end;if TipeBC(1)==1 & TipeBC(3)==3,

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    12/20

    Implementasi Matlab untuk Menyelesaikan Masalah Syarat Batas Persamaan Differensial Poisson dan Laplace 2d 162

    U(1,1)=A1;end;if TipeBC(1)==3 & TipeBC(3)==1,

    U(1,1)=A3;end;

    % pojok Bif TipeBC(1)==1 & TipeBC(4)==1,

    U(I,1)=(B1+B4)/2;end;if TipeBC(1)==1 & TipeBC(4)==3,

    U(I,1)=B1;end;

    if TipeBC(1)==3 & TipeBC(4)==1,U(I,1)=B4;end;

    % pojok Cif TipeBC(2)==1 & TipeBC(3)==1,

    U(1,J)=(C2+C3)/2;end;if TipeBC(2)==1 & TipeBC(3)==3,

    U(1,J)=C2;end;if TipeBC(2)==3 & TipeBC(3)==1,

    U(1,J)=C3;end;

    % pojok Dif TipeBC(2)==1 & TipeBC(4)==1,

    U(I,J)=(D2+D4)/2;end;if TipeBC(2)==1 & TipeBC(4)==3,

    U(I,J)=D2;end;if TipeBC(2)==3 & TipeBC(4)==1,

    U(I,J)=D4;end;

    % set tebakan awal U pada sisi dgn tipe Neumann atau Robyn

    % sisi ke 1if TipeBC(1)==3 & TipeBC(2)==1,

    for i=2:I-1U(i,1)=(BC(2)-tinggi*BC(1)-tinggi)/(1+tinggi*alfa(1));

    end;end; % if

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    13/20

    Paradigma, Vol. 14No. 2 Agustus 2010 hlm. 151170 163

    % sisi ke 2if TipeBC(1)==1 & TipeBC(2)==3,

    for i=2:I-1U(i,J)=BC(1)+tinggi*BC(2)/(1-tinggi*alfa(2));

    end;end; % if

    % sisi ke 3if TipeBC(3)==3 & TipeBC(4)==1,

    for j=2:J-1U(1,j)=BC(4)-lebar*BC(3)/(1+lebar*alfa(3));

    end;end; % if

    % sisi ke 4if TipeBC(3)==1 & TipeBC(4)==3,

    for j=2:J-1U(I,j)=BC(3)+lebar*BC(4)/(1-lebar*alfa(4));

    end;end; % if

    % Tebakan awal pojok yang dibentuk 2 sisi Neumann atu Robyn

    % pojok Aif TipeBC(1)==3 & TipeBC(3)==3,A1=(U(1,2)-k*BC(1))/(1+k*alfa(1));A3=U(2,1)-h*BC(3)/(1+h*alfa(3));

    U(1,1)=(A1+A3)/2;end;% tebakan awal pojok Bif TipeBC(1)==3 & TipeBC(4)==3,

    B1=U(I,2)-k*BC(1)/(1+k*alfa(1));B4=U(I-1,1)-h*BC(4)/(1+h*alfa(4));U(I,1)=(B1+B4)/2;

    end;

    % tebakan awal pojok Cif TipeBC(2)==3 & TipeBC(3)==3,

    C2=U(1,J-1)+k*BC(2)/(1-k*alfa(2));

    C3=U(2,J)-h*BC(3)/(1+h*alfa(3));U(1,J)=(C2+C3)/2;end;

    % tebakan awal pojok Dif TipeBC(2)==3 & TipeBC(4)==3,

    D2=U(I,J-1)+k*BC(2)/(1-k*alfa(2));D4=U(I-1,J)+h*BC(4)/(1-h*alfa(4));U(I,j)=(D2+D4)/2;

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    14/20

    Implementasi Matlab untuk Menyelesaikan Masalah Syarat Batas Persamaan Differensial Poisson dan Laplace 2d 164

    end;

    H=lebar/2; K=tinggi/2;r=sqrt(H*H+K*K);aver = (U(1,1)+U(I,1)+U(1,J)+U(I,J)-r*r*f)/4;%tebakan awal titik interiorfor i=2:I-1

    for j=2:J-1U(i,j)=0;%aver

    endend

    Ukonv=0; % inisialisasi banyaknya titik konvergenbanyakU=I*J; % banyaknya U seluruhnyaepsilon=10.^(-6); % nilai toleransi perbedaan nilai UMj=(cos(pi/(I+1)) + cos(pi/(J+1)))/2;w= 1.5;%2/(1+sqrt(1-Mj.^2));

    dh=1/(h*h); dk=1/(k*k); dhk= 2*(dh+dk);iter=0;%-------------------Bagian iterasi--------------------------while Ukonv1&i1&j1&i1&i1&j

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    15/20

    Paradigma, Vol. 14No. 2 Agustus 2010 hlm. 151170 165

    U(1,j)= (dh*(2*U(2,j) - 2*h*BC(3))+dk*(U(1,j-1)+U(1,j+1))- f)/(dhk+dh*2*h*alfa(3));

    elseif i==I & j>1&j

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    16/20

    Implementasi Matlab untuk Menyelesaikan Masalah Syarat Batas Persamaan Differensial Poisson dan Laplace 2d 166

    end % for j

    end% for i

    fprintf('\nIterasi ke'); fprintf('%5d ',iter);fprintf('banyak U konvergen');fprintf('%5d ',Ukonv);fprintf(' //');fprintf('%5d',banyakU);

    if iter==100000, break; end %ifend % while--------------------End iterasi-----------------------

    % plot nilai U pada domain

    arsiran= U(1:I,1:J); pcolor(arsiran)colorbar vert

    shading interptitle('Grafik Kontur Solusi Numerik');xlabel('x'); ylabel('y');

    drawnow;fprintf('\nSelesai\n');

    3. Simulasi

    Diberikan PD Laplace 2D

    ( ) ( )0

    ,,2

    2

    2

    2

    =

    +

    y

    yxu

    x

    yxu

    dengan domain }10,10|),{( = yxyx dan syarat batas:

    u(x,0)= 1, 21,

    =

    xy

    u, 13

    ,0

    +=

    u

    x

    u

    y

    , 14,1

    +=

    u

    x

    u

    y

    Hasil program komputer diatas :

    BENTUK UMUM : Uxx + Uyy = f-------------------------------Jenis Persamaan Differensial:1. Laplace2. Poisson* pilih 1-2 : ? 1

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    17/20

    Paradigma, Vol. 14No. 2 Agustus 2010 hlm. 151170 167

    UKURAN DOMAIN--------------lebar = ? 1tinggi = ? 1I:indeks maks.pilahan pd arah sb-x. i=1,2,.,I. I = ? 33J:indeks maks.pilahan pd arah sb-y. j=1,2,.,J. J = ? 33

    SYARAT BATAS------------ Syarat batas sisi ke 11. Dirichlet2. Neumann3. Campuran (Robyn)

    * pilih 1-3 : 1u = 1

    Syarat batas sisi ke 21. Dirichlet2. Neumann3. Campuran (Robyn)* pilih 1-3 : 2

    du/dy = 2

    Syarat batas sisi ke 31. Dirichlet2. Neumann3. Campuran (Robyn)

    * pilih 1-3 : 3dU/dx=alfa.u+betta

    alfa =3betta = 1

    Syarat batas sisi ke 41. Dirichlet2. Neumann3. Campuran (Robyn)* pilih 1-3 : 3

    dU/dx=alfa.u+bettaalfa =-4betta = 1

    Iterasi ke 1 banyak U konvergen 33 // 1089Iterasi ke 1 banyak U konvergen 33 // 1089...Iterasi ke 892 banyak U konvergen 1047 // 1089Iterasi ke 893 banyak U konvergen 1062 // 1089Iterasi ke 894 banyak U konvergen 1078 // 1089Iterasi ke 895 banyak U konvergen 1089 // 1089Selesai

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    18/20

    Implementasi Matlab untuk Menyelesaikan Masalah Syarat Batas Persamaan Differensial Poisson dan Laplace 2d 168

    Gambar 4. Solusi numerik

    Kebenaran solusi numerik diperlihatkan pada Gambar 5 yang menunjukan

    bahwa solusi numerik sesuai dengan skema numerik dan syarat batas yang

    diberikan.

    Gambar 5. Kebenaran solusi numerik

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    19/20

    Paradigma, Vol. 14No. 2 Agustus 2010 hlm. 151170 169

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Bailey,W. 2003. The SOR algorithm & its Application to Numerical Solution of Eliptic Partial

    Differential Equation. Ireland: Dublin Institute of Technology.

    [2] Bassaruddin, T. 1994. Metode Beda Hingga untuk Persamaan Differensial. Jakarta: Elex

    Media Komputindo.[3] Constantinides, A. 1987.Applied Numerical Methods with Personal Computer. New York:Mc

    Graw Hill Inc.

    [4] Nakamura,S. 1991. Applied Numerical Methods with Software. New York: Prentice Hall Inc.

    [5] Sturler E. 2003.Iterative Methods and Multigrid. http://www.cse.uiuc.edu/cs550/lectures.htm

  • 7/25/2019 5_Umar_Reky.pdf

    20/20

    Implementasi Matlab untuk Menyelesaikan Masalah Syarat Batas Persamaan Differensial Poisson dan Laplace 2d 170