90
PEMUPUKAN PADI PELATIHAN P2BN BAGI PENYULUH PENDAMPING

7. Pupuk Dan Pemupukan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 7. Pupuk Dan Pemupukan

PEMUPUKAN PADI

PELATIHAN P2BN BAGI PENYULUH PENDAMPING

Page 2: 7. Pupuk Dan Pemupukan
Page 3: 7. Pupuk Dan Pemupukan

TUJUAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUSKHUSUS

Setelah berlatih peserta dapat menjelaskan kembali:

1. Arti penting penggunaan pupuk organik

2. PET

3. Aplikasi BWD

4. Aplikasi PUTS

5. Aplikasi Omision Plot

6. Aplikasi Software PUPS

7. Permentan no. 40

8. http://webapps.irri.org/nm/id/

Page 4: 7. Pupuk Dan Pemupukan

1. Tentukan target hasil realistis

2. Efektifkan penggunaan hara tanah

3. Tambahkan defisit antara kebutuhan & penyediaan hara tanah

Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi (PHSL)(PHSL)

Beri ppkSesuai kebutuhantan!

Page 5: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Asal hara tanaman

• Tanah

• Sisa tanaman

• Air irigasi

• Fiksasi N2

• Pupuk kimia

Page 6: 7. Pupuk Dan Pemupukan

• Karbon• Hidrogen• Oksigen• Nitrogen (N)• Fosfor (P)• Kalium (K)• Kalsium• Magnesium• Sulfur (S)

mak

ro

• Silicon• Besi• Mangan• Boron• Molibdenum• Kopper• Zing (Zn)• Khlor

mik

ro

Dari udara dan air

Pupuk(N, P, K, S, Zn)

Bahan organik(N, P, K,S)

Mineral tanah (P, K)

Dari tanah

Hara esensial (16)

Page 7: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Kebutuhan hara optimum dan neraca hara dalam gabah dan jerami padi varietas unggul

N P K Zn S Mg Ca Fe

Hara dalam gabah + jerami (kg/ton gabah)

17,5 3,0 22,0 0,05 1,8 3,5 4,0 0,50

Hara dalam gabah (kg/ton gabah)

10,5 2,0 7,5 0,02 1,0 1,5 0,5 0,20

Hara dalam jerami (kg/ton gabah)

7,0 1,0 14,5 0,03 0,8 2,0 3,5 0,30

Page 8: 7. Pupuk Dan Pemupukan

NITROGEN

Peranan/fungsi

– bagian terpenting dari asam-asam amino, asam nucleat, dan chlorophyll

– mempercepat pertumbuhan vegetatif (pembentukan anakan, tinggi tanaman, lebar daun), panjang malai, jumlah gabah dsb

– meningkatkan kadar protein tanaman

Nitrogen diambil tanaman dari larutan tanah dalan bentuk NO3- atau NH4+. Tanaman padi umumnya mengambil N dalam bentuk NH4+

Page 9: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Kebutuhan N tertinggi saat pembentukan anakan sampai primordia bunga

Kebutuhan N optimum : 14,7 kg N per ton gabah (40% berada di jerami)

Gejala defisiensi / kekurangan Nitrogen (N)

tanaman kerdil, daun kekuningan (klorosis) terutama daun tua

anakan sedikit dengan daun kecil-kecil

jumlah gabah sedikit

Page 10: 7. Pupuk Dan Pemupukan

tanah-tanah dengan kadar bahan organik rendah (<1% C), tanah-tanah berpasir

tanah-tanah berkadar P rendah, tanah-tanah tergenang terus menerus

tanah alkalin (pH > 7.0) dengan potensi volatilisasi NH3 tinggi

Dimana terjadi defisiensi Nitrogen (N)

Page 11: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Gejala defisiensi Nitrogen pada padi sawah dan jagung

Page 12: 7. Pupuk Dan Pemupukan

FOSFOR (P)

Peranan / fungsi● bagian terpenting dari ATP (adenosin

phosphate) energi kimia berfungsi untuk menyimpan dan transfer energi dalam seluruh proses metabolisme tanaman

● bagian utama inti sel dan asam nucleat ● memperbanyak anakan dan pertumbuhan

akar● mempercepat pembungaan dan pemasakan

P diambil tanaman dari larutan tanah dalam bentuk ion H2PO4

-, dan HPO42- ,

Kebutuhan P optimum : 2,6 kg P per ton gabah (> 30% berada di jerami)

Page 13: 7. Pupuk Dan Pemupukan

tanaman kerdil, hijau gelapakar dan anakan sedikitdaun kecil, hijau gelap, pendekjumlah anakan, malai dan gabah per malai menurunsering timbul warna keunguan pada pelepah daun / batangpemasakan terlambat (terlebih pada pemupukan N tinggi)kehampaan gabah tinggi respon terhadap pemupukan N, rendah

Gejala defisiensi/kekuranganfosfor (P)

Page 14: 7. Pupuk Dan Pemupukan

● kadar P tanah rendah

● pemupukan P rendah

● efisiensi pemupukan P rendah (fiksasi P oleh Al dan Fe pada lahan kering masam, atau fiksasi P oleh Ca pada lahan kering alkalin) sehingga P kurang tersedia

● pengapuran berlebihan pada lahan masam fiksasi P oleh Ca

● pemupukan N berlebihan, sedangkan pemupukan P rendah

Sebab-sebab terjadinya defisiensi P

Page 15: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Dimana terjadi defisiensi atau kekurangan Fosfor (P)

● tanah berpasir dengan bahan organik dan cadangan P rendah

● tanah masam di lahan kering dimana fiksasi P tinggi seperti tanah Podsolik Merah Kuning (Ultisols dan Oxisols)

● tanah sawah yang telah terdegradasi

● tanah gambut, tanah sulfat masam di daerah pasang surut

● tanah alkaline, dengan pH > 7,5

Page 16: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Gejala defisiensi Fosfor (P) pada padi sawah dan jagung

Page 17: 7. Pupuk Dan Pemupukan

KaliumPeranan/fungsi

● tranportasi hasil-hasil asimilasi/proses fotosintesa di daun kebagian-bagian tanaman lainnya (akar, tunas/anakan, biji/gabah)

● mengatur tekanan osmose/turgor, memperkuat dinding sel

● aktivator enzym pada seluruh proses metabolisme tanaman

● menunda penuaan/ senesence daun

● meningkatkan jumlah gabah bernas dan menurunkan kehampaan

K diambil tanaman dari larutan tanah dalam bentuk K+

Kebutuhan optimum K : 14,5 kg K per ton gabah (> 80% berada di jerami)

Page 18: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Gejala-gejala defisiensi/kekurangan K

pinggir daun berwarna kuning kecoklatan disertai bercak warna jingga terutama pada daun tua tanaman tumbuh kerdil dan daun-daun terkulai

sering terjadi rebah karena N/K ratio tinggi

penuaan daun lebih cepat (leaf senescence)

kehampaan gabah tinggi dan pengisian gabah tidak sempurna (banyak butir hijau)

pertumbuhan akar tidak sehat (banyak akar yang busuk karena kehilangan daya oksidasi, sehingga jerapan hara terganggu)

tanaman mudah terserang penyakit seperti blast, sheath blight, bercak daun, terlebih bila dipupuk N berlebihan

Page 19: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Sebab-sebab terjadinya defisiensi K

Kadar K tanah rendah

pemupukan K kurang

setiap panen, jerami diangkut keluar bersama panen

sumbangan K dari air irigasi rendah

efisiensi pemupukan K rendah karena fiksasi K oleh mineral liat atau tanah berpasir sehingga K tercuci kelapisan bawah karena K dapat mobil

Page 20: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Takaran pupuk untuk tanaman padi bergantung pada:

– Status hara atau suplai hara tanah (lingkungan).

– Kebutuhan tanaman akan hara (varietas).

Page 21: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Takaran pupuk untuk tanaman padi • Takaran pupuk disusun berdasarkan cadangan

hara dalam tanah (suplai hara), dan

• Tingkat hasil tinggi realistis (target hasil) yang biasa dicapai di suatu lokasi dalam beberapa musim terakhir atau kebutuhan hara tanaman.

Page 22: 7. Pupuk Dan Pemupukan

BAGAN WARNA DAUN

Page 23: 7. Pupuk Dan Pemupukan
Page 24: 7. Pupuk Dan Pemupukan
Page 25: 7. Pupuk Dan Pemupukan
Page 26: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Cara pengukuran menggunakan BWD

Page 27: 7. Pupuk Dan Pemupukan
Page 28: 7. Pupuk Dan Pemupukan
Page 29: 7. Pupuk Dan Pemupukan
Page 30: 7. Pupuk Dan Pemupukan
Page 31: 7. Pupuk Dan Pemupukan
Page 32: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Petak Omisi HaraSuplai hara

(kg ha-1)

Nitrogen (N)

40 - 65

Fosfor (P) 12 - 19

Kalium (K) 60 - 100

Page 33: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Pengertian Petak OmisiPengertian Petak Omisi

• Petak omisi disebut pula uji pengurangan satu unsur hara.• Suatu metode untuk menentukan takaran pupuk P dan K

dengan cara membandingkan hasil padi yang dipupuk lengkap (NPK) dengan hasil padi tanpa salah satu unsur hara tersebut.

Minus One Element Technique

Page 34: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Sebaran petak omisiSebaran petak omisi

Lahan petani

0N 0P 0K

0N 0P 0K

Domain50-100 ha

Laboratorium lapangPetak kunjungan

100 ha

100 ha

100 ha

100 ha

100 ha

Petak Omisi

Alternatif petak omisi (PO)

NPK

NPK

Page 35: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Estimasi kemampuan suplai hara tanah (berdasar pendekatan petak omisi)

• Indikator: N, P atau K pembatas hasil

Hasil pada -N plot

Hasil pada - P plot

Hasil pada - K plot

Petak Omisi

Page 36: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Melakukan Uji Petak Omisi

Tujuan:• Memahami dan dapat melaksanakan uji petak omisi dan

menentukan takaran pupuk yang sesuai kebutuhan tanaman.

Prospektus:• Diuraikan apa dan bagaimana melakukan uji petak omisi dan

menilai hasil pengujiannya.

0N 0P 0K NPK

Page 37: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Cara melakukan pengujian

• Pilih 3-10 petani mewakili suatu wilayah dengan kriteria:– Variasi kesuburan tanah di suatu wilayah, – Variasi pola tanam, – Tingkat kondisi sosial ekonomi berdasarkan luas

pemilikan lahan dan tingkat kesejahteraan petani, – Mudah dijangkau untuk kunjungan lapang, dan – Kesediaan petani untuk melaksanakan pengkajian.

Page 38: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Cara melakukan pengujian

• Buat 4 petak ukuran 5 m x 5 m, dengan perlakuan pupuk:– Petak ke-1 diberi pupuk lengkap N, P, dan K– Petak ke-2 diberi pupuk N dan P (tanpa K)– Petak ke-3 diberi pupuk N dan K (tanpa P)– Petak ke-4 diberi pupuk P dan K (tanpa N). – Gunakan benih bermutu, pengelolaan tanaman baik

termasuk pengairan dan pengendalian hama penyakit. Air irigasi diatur agar air tidak masuk dari petak yang satu ke petak lainnya.

• Tiap petak perlakuan dipisahkan dari perlakuan lainnya dengan pematang (tinggi minimal 15 cm dan lebar 20-30 cm).

Page 39: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Pengelolaan tanaman?

• Buat pematang keliling petak omisi untuk menghindarkan kontaminasi pupuk

• Gunakan benih bermutu, ikuti petunjuk pengelolaan tan. yang baik (PTT)

0N

0P

0K

Jika petani menggunakan pupuk kandang, berikan takaran yang sama pada semua petak omisi

Page 40: 7. Pupuk Dan Pemupukan

NPK-K (+NP)-P (NK)-N (+PK)

5m

Denah kajian petak omisi (5mx5m) serta tata pengairan di lahan petani yang ukuran lahannya cukup luas

5 m

Page 41: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Pembuatan pematang

• dapat setelah tanam, asal sebelum dipupuk

• Pematang mampu menghindari kontaminasi pupuk

Petak omisi

Proses Pembuatan Petak Omisi

-N-P

-K

Page 42: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Hasil petak omisi sebagai indikasi berapa Hasil petak omisi sebagai indikasi berapa banyak pupuk P & K dibutuhkanbanyak pupuk P & K dibutuhkan

Ppk lkp -N -P -K

+NPK +PK +NK +NP

Page 43: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Estimasi kebutuhan pupuk P dengan Estimasi kebutuhan pupuk P dengan teknik petak omisiteknik petak omisi

Pupuk lengkap -N -P -K

+NPK +PK +NK +NP

Tentukan target hasil Hasil dengan pupuk lengkap (NPK) Pengelolaan tanaman baik

Hasil +NPK

Page 44: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Estimasi kebutuhan ppk P dengan Estimasi kebutuhan ppk P dengan teknik petak omisiteknik petak omisi

Pupuk lengkap -N -P -K

+NPK +PK +NK +NP

Pilih target hasil Hasil dengan pupuk lengkap (NPK) Pengelolaan tanaman baik

Estimasi P-pembatas hasil Hasil pada P-petak omisi

Hasil tanpa P

Hasil +NPK

Page 45: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Estimasi kebutuhan pupuk P dengan teknik Estimasi kebutuhan pupuk P dengan teknik petak omisipetak omisi

Pupuk lengkap -N -P -K

+NPK +PK +NK +NP

Pilih target hasil Hasil dengan pupuk lengkap (NPK) Pengelolaan tanaman baik

Estimasi P-pembatas hasil Hasil pada P-petak omisi

Tentukan takaran pupuk P untuk menutup defisiensi dan mempertahankan kesuburan

Hasil tanpa P

Pupuk P

Hasil +NPK

Page 46: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Estimasi kebutuhan pupuk K dengan Estimasi kebutuhan pupuk K dengan teknik petak omisiteknik petak omisi

Pupuk lengkap -N -P -K

+NPK +PK +NK +NP

Tentukan target hasil Hasil dengan pupuk lengkap (NPK) Pengelolaan tanaman yang baik

Hasil +NPK

Page 47: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Estimasi kebutuhan ppk K dgn teknik Estimasi kebutuhan ppk K dgn teknik petak omisipetak omisi

Pupuk lengkap -N -P -K

+NPK +PK +NK +NP

Pilih target hasil Hasil dengan pupuk lengkap (NPK) Pengelolaan tanaman yang baik Estimasi K-pembatas hasil Hasil pada K-petak omisi

Hasil tanpa K

+NPK, hasil

Page 48: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Estimasi kebutuhan pupuk K dengan Estimasi kebutuhan pupuk K dengan teknik petak omisiteknik petak omisi

Pupuk lengkap -N -P -K

+NPK +PK +NK +NP

Pilih target hasil Hasil dengan pupuk lengkap (NPK) Pengelolaan tanaman yang baik

Estimasi K-pembatas hasil Hasil pada K-petak omisi

Tentukan takaran pupuk K menutup defisiensi dan mempertahankan kesuburan

Hasil tanpa K

Pupuk K

Hasil +NPK

Page 49: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Apa yang dilakukan kemudian?

• Gunakan hasil panen petak omisi sbg indikator potensi suplai hara tanah (IPS/IKS)

• Hitung rata-rata hasil panen petak omisi dari lahan yg terwakili untuk mendapatkan estimasi rekomendasi domain (wilayah)

0N

0P

0K

Page 50: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Dosis Pupuk P

Target Hasil (t/ha)

4 5 6 7 8

Hasil Plot tanpa P (t/ha) Dosis SP 36 (kg/ha)

3 50 100 150

4 40 60 100 150

5 50 70 100 150

6 60 80 125

7 70 100

8 80

Page 51: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Dosis Pupuk K tanpa pengembalian jerami

Target Hasil (t/ha)

4 5 6 7 8

Hasil Plot tanpa K (t/ha) Dosis KCl (kg/ha)

3 75 125 175

4 50 100 150 200

5 75 125 175 225

6 100 150 200

7 125 175

8 150

Page 52: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Dosis pupuk K seluruh jerami dikembalikan

Target Hasil (t/ha)

4 5 6 7 8

Hasil Plot tanpa K (t/ha) Dosis KCl (kg/ha)

3 50 100 150

4 0 50 100 150

5 0 50 100 150

6 20 60 120

7 40 90

8 60

Page 53: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Cara menghitung takaran pupuk

• Menggunakan pupuk tunggal

• Menggunakan pupuk majemuk

• Menggunakan pupuk tunggal dan pupuk majemuk

Page 54: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Cara menghitung takaran pupuk (135 kg N, 35 kg P2O5 dan 20 kg K2O per ha)

Apabila semuanya digunakan pupuk tunggal, maka jumlah pupuk yang dibutuhkan sebagai berikut:

N = 135/45 x 100 = 300 kg Urea (urea mengandung 45% N)

P2O5 = 35/36 x100 = 100 kg SP-36 (SP-36 mengandung 36% P22O55)

K2O = 20/60 x 100 = 33 kg/ha KCl (KCl mengandung 60% K22O )

Page 55: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Cara menghitung takaran pupuk (135 kg N, 35 kg P2O5 dan 20 kg K2O per ha)

Apabila digunakan pupuk tunggal dan majemuk, maka jumlah pupuk tunggal dan majemuk yang dibutuhkan sebagai berikut:

Contoh Phonska (15, 15, 15) yang berarti pupuk tersebut

mengandung 15% N, 15% P2O5 , dan 15% K2O. Berapa kg Phonska yang diperlukan, maka gunakan standar dari kebutuhan pupuk tunggal yang paling rendah, yaitu 20 kg K2O/ha.

Page 56: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Cara menghitung takaran pupuk (135 kg N, 35 kg P2O5 dan 20 kg K2O per ha)

Pupuk Phonska yang diperlukan = 20/15 x 100 = 133 kg/ha.

Dalam 133 kg pupuk Phonska mengandung 20 kg N, 20 kg P2O5, dan 20 kg K2O. Oleh sebab itu kebutuhan hara K sebesar 20 kg/ha sudah terpenuhi, namun keperluan hara N dan P belum tercukupi.

Kekurangan hara N adalah 135 kg N – 20 kg N = 115 kg N atau sama dengan 115 /45 x 100 = 256 kg urea.

Kekurangan hara P adalah 35 kg P2O5 - 20 kg P2O5 = 15 kg P2O5 atau sama dengan 15 /36 x 100 = 42 kg SP-36.

Page 57: 7. Pupuk Dan Pemupukan
Page 58: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Fungsi SOIL TEST KIT

Alat untuk melakukan analisis tanah dengan cepat di lapang sebagai dasar penentuan rekomendasi pemupukan N, P, dan K dalam rangka percepatan implementasi Program Pemupukan Berimbang.

Page 59: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Prinsip Kerja Soil Test Kit

Pengukuran kadar hara dalam tanah ditetapkan dengan metode kolorimetri dan hasilnya bersifat kualittatif yang dapat digolongkan ke dalam kelas rendah (R), sedang (S), dan tinggi (T).

Page 60: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Komponen Perangkat Uji Tanah Sawah

Penetapan Nitrogen - Pereaksi N1 =100 ml, - Pereaksi N2 = 100 ml, - Pereaksi N-3 = 60ml, - Pereaksi N-4 = 2,5 g).

Penetapan Pospor - Pereaksi P-1 =250 ml, - Pereaksi P-2 = 2,5 g)

Penetapan Kalium - Pereaksi K-1 = 100 ml, - Pereaksi K-2 = 30 ml, - Pereaksi K-3 = 30 ml)

Penetapan pH - Pereaksi pH-1 = 250 ml, - Pereaksi pH-2 = 60 ml)

Air murni (Aquadest) = 250 ml

Pereaksi

Page 61: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Bagan Warna N Tanah Bagan Warna P Tanah Bagan Warna K Tanah Bagan Warna pH Tanah Bagan Warna Daun

Bagan Warna

Page 62: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Peralatan Tabung reaksi volume 10 ml = 8 buah Sendok stainless :1 buah Pengaduk dari kaca : 1 buah Rak Tabung reaksi : 1 buah Kertas tissue pengering : 1 bungkus Syringe 2 ml : 1 buah Sikat Pembersih tabung reaksi Buku Petunjuk penggunaan : 1 exp.

Page 63: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Cara Pengambilan Contoh Tanah Pengambilan contoh tanah komposit dilakukan

pada kondisi lahan yang sama (homogen) baik keadaan topografi, tekstur, warna tanah, kondisi tanaman, penggunaan tanah. Satu contoh tanah komposit dapat mewakili 3-5 Ha lahan sawah.

Jangan mengambil contoh tanah dari galengan/pematang, selokan, bibir teras, tanah sekitar rumah dan jalan, bekas pembakaran sampah/sisa tanaman/jerami, bekas timbunan pupuk, kapur, pinggir jalan dan bekas penggembalaan ternak

Pengambilan contoh tanah sebaiknya dilakukan pada kondisi kapasitas lapang (kelembaban tanah sedang yaitu kondisi kira-kira cukup untuk pengolahan tanah).

Page 64: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Alat Yang digunakan

Bor Tanah, tabung, cangkul, sekop dan pisau.

Ember plastik untuk mengaduk contoh tanah

Kantong Plastik Label (Kode pengambilan, nomor

contoh tanah, Asal Desa/Kec/Kab, tanggal pengambilan, nama & alamat pemohon

Page 65: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Contoh Pengambilan tanah komposit Menentukan tempat pengambilan contoh tanah individu,

terdapat dua cara yaitu (1) cara sistematik diagonal, zigzag dan (2) cara acak.

Permukaan tanah dibersihkan dari rumput, batu-batuan atau kerikil, sisa tanaman atau bahan organik segar/serasah.

Contoh tanah individu diambil menggunakan bor tanah atau cangkul dan sekop. Pengambilan contoh dengan bor tanah dilakukan pada kedalaman 20 cm atau lapisan olah. Sedangkan menggunakan cangkul dan sekop dilakukan sedalam lapisan olah (membentuk huruf V), kemudian tanah pada sisi yang tercangkul diambil setebal 1,5 cm.

Contoh tanah individu dicampur dan diaduk merata dalam ember plastik, lalu dibersihkan dari sisa tanaman atau akar. Ambil kira-kira 1 kg contoh tanah komposit dan masukkan kedalam kantong plastik rangkap dua.

Contoh tanah komposit tersebut diberi label (Keterangan) di bagian luar dan dalam. Label dibungkus dengan plastik dan dimasukkan diantara plastik pembungkus supaya tulisan tidak kotor atau basah.

Label diberi keterangan mengenai kode pengambilan, nomor contoh tanah, asal (desa/kec/kab), tanggal pengambilan, nama dan alamat pemohon.

Page 66: 7. Pupuk Dan Pemupukan
Page 67: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Penentuan N tanah di lapang dengan Test Kit

¼ sendok kecil contoh tanah dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Tambahkan 2 ml Pereaksi N-1, diaduk sampai merata

Tambahkan 2 ml Pereaksi N-2, dikocok rata Tambahkan 3 tetes pereaksi N-3, dikocok rata Tambahkan 5- 10 butir Pereaksi N-4, dikocok

sampai rata Didiamkan 10 menit, warna yang timbul dalam

larutan jernih dibandingkan dengan bagan warna N tanah dan baca status hara N tanah

Page 68: 7. Pupuk Dan Pemupukan
Page 69: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Rekomendasi pupuk Urea untuk tanah berliat atau berpasir

Tekstur Tekstur tanahtanah

Target Target HasilHasil

Rekomendasi Urea (kg/ha)pada tanah Rekomendasi Urea (kg/ha)pada tanah berstatus N***berstatus N***

RendahRendah SedangSedang TinggiTinggi

Berliat (liat Berliat (liat 20-40 %)20-40 %)

5 ton/ha5 ton/ha 250250 200*200* 200200

6 ton/ha6 ton/ha 300300 250250 250250

Berpasir Berpasir (liat <20%)(liat <20%)

5 ton/ha5 ton/ha 300**300** 250250 200200

6 ton/ha6 ton/ha 350350 250250 250250* Diberikan 2 kali (masing masing 1/3 bagian pada

minggu 1-2 setelah tanam (MST) dan 2/3 bagian pada 6-7 MST

** Diberikan 3 kali ( masing masing 1/3 bagian pada 1-2 MST, 3-5 MST, dan 6-7 MST

*** Untuk optimalisasi N dimonitor dengan BWD.

Page 70: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Penentuan P tanah di lapang denan Tes Kit

¼ sendok kecil contoh tanah dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Tambahkan 3 ml Pereaksi P-1, diaduk sampai merata

Tambahkan 5- 10 butir Pereaksi P-2, dikocok sampai rata

Didiamkan 10 menit, warna yang timbul dalam larutan jernih dibandingkan dengan bagan warna P tanah dan baca status hara P tanah

Page 71: 7. Pupuk Dan Pemupukan
Page 72: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Rekomendasi Pemupukan P*

Target hasilTarget hasil

Rekomendasi SP36Rekomendasi SP36

RendahRendah SedangSedang TinggiTinggi

5 ton/ha5 ton/ha 100100 7575 5050

6 ton/ha6 ton/ha 125125 100100 7575

* Diberikan 1 kali pada saat sebelum tanam

Page 73: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Penentuan K tanah di lapang denan Test Kit

¼ sendok kecil contoh tanah dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Tambahkan 2 ml Pereaksi K-1, dikocok sampai rata

Tambahkan 1 tetes Pereaksi K-2, dikocok selama 1 menit

Tambahkan 1 tetes pereaksi K-3, dikocok rata Didiamkan 10 menit, warna yang timbul dalam

larutan jernih dibandingkan dengan bagan warna K tanah dan baca status hara K tanah

Page 74: 7. Pupuk Dan Pemupukan
Page 75: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Rekomendasi Pemupukan K***

Bahan Bahan OrganikOrganik

Target HasilTarget Hasil Rekomendasi KClRekomendasi KCl

RendahRendah SedangSedang TinggiTinggi

- JeramiJerami 5 ton/ha5 ton/ha 100*100* 5050 5050

6 ton/ha6 ton/ha 125125 7575 7575

+ Jerami+ Jerami 5 ton/ha5 ton/ha 5050 00 00

6 ton/ha6 ton/ha 75*75* 00 00* Diberikan 2 kali ( masing masing ½ bagian 1-2

MST dan 3-5 MST

Page 76: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Penetapan pH tanah di lapang dengan Test Kit

¼ sendok kecil contoh tanah dimasukkan ke dalam tabung reaksi Tambahkan 2 ml Pereaksi pH-1, diaduk merata sampai jadi pasta Tambahkan lagi 2 ml Pereaksi pH-1, sambil membilas dinding

tabung reaksi Kocok campuran sampai merata, dan biarkan sampai terbentuk

cairan jernih diatas permukaan (± 3 menit) Tambahkan indikator warna Pereaksi pH-2 sebanyak 1-2 tetes. Didiamkan 10 menit, hingga suspensi mengendap dan terbentuk

warna pada cairan jernih di bagian atas. Bandingkan warna yang timbul dengan bagan warna pH tanah, Jika warna yang timbul meragukan, tanah dikocok ulang secara

perlahan sampai cairan jernih teraduk merata dan diamkan sampai mengendap kembali.

Page 77: 7. Pupuk Dan Pemupukan
Page 78: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Ekologi Tanah

Page 79: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Aerasi Tanah

Page 80: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Aerasi tanahAerasi tanah

Page 81: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Aerasi Tanah

Page 82: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Aerasi tanah

Page 83: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Kemampuan Menahan Air dan Nutrisi

Page 84: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Kapasitas Menahan Air dan Nutrisi

Page 85: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Air Kapiler Tanah

Page 86: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Air Kapiler Tanah

Page 87: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Daya Hantar Listrik

Page 88: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Daya Hantar Listrik

Page 89: 7. Pupuk Dan Pemupukan

Daya Hantar Listrik

Page 90: 7. Pupuk Dan Pemupukan

BALAI BALAI BESAR BESAR PELATIHAN PERTANIANPELATIHAN PERTANIAN