2
  ABSTRAK Hubungan Frekuensi Penggunaan Celana Ketat (Jeans) Dengan Kejadian Keputihan (Fluor Albus) Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Rizky Fadilah M.Ali 1 , Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp Mat 2 , Sri Sunaringsih Ika W, SKM 3 Latar Belakang: Keputihan (  fluor albus) merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar wanita. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudah gangguan haid. Padahal, keputihan merupakan indikasi adanya penyakit. Pada kondisi tertentu, kadar pH bisa berubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari normal.  Jika pH vagina naik menjadi lebih tinggi dari 4,2 (kurang asam), maka jamur akan tumbuh dan berkembang. Salah satu yang menyebabkan peningkatan PH ialah penggunaan celana ketat yang meningkatkan kelembaban dan suhu di daerah perineal. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan secara case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswi FIKES UMM sebanyak 1189 orang. Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel responden sejumlah 58 orang untuk kelompok kasus, dan 58 orang untuk kelompok kontrol dengan teknik samplih  purposive sampling.  Variabel Independen adalah Keputihan (  fluor albus  ), sedangkan variabel dependen adalah p enggunaan celana ketat (  jeans  ). Analisa data dalam penet litian ini menggun akan uji-T Independen. Hasil: Dari hasil penelitian didapat bahwa sebagian besar responden dari kelompok kasus yaitu sebanyak 21 responden (36,2%) menggunakan celana ketat (  jeans  ) tujuh kali seminggu atau setiap hari, dan dari kelompok kontrol yaitu sebanyak 17 responden (29,3%) menggunakan celana ketat (  jeans  ) tiga kali seminggu. Dari hasil perhitungan uji-t didapatkan nilai P= 0,001. Karena nilai P lebih kecil dari alpha 5% (0.001 < 0.050) sehingga H 1 diterima. Kesimpulan: Hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa ada hubungan antara frekuensi penggunaan celana ketat (  jeans  ) dengan kejadian keputihan dengan perhitungan nilai OR = 4,25 . Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor predisposisi lainnya yang dapat meningkatkan kejadian keputihan, sehingga besar pengaruh faktor lain yang mempengaruhi kejadian keputihan dapat diketahui. Kata Kunci: Penggunaan celana ketat (  jeans ), Keputihan (fluor albus ), Mahasiswi  1. S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 2. S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 3. S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 

ABSTRAK

Embed Size (px)

Citation preview

5/17/2018 ABSTRAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-55ab59359ce92 1/3

 ABSTRAK 

Hubungan Frekuensi Penggunaan Celana Ketat (Jeans) Dengan Kejadian

Keputihan (Fluor Albus) Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Rizky Fadilah M.Ali1 , Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp Mat2, Sri Sunaringsih Ika W,

SKM3

Latar Belakang: Keputihan (  fluor albus) merupakan gejala yang sangat sering dialamioleh sebagian besar wanita. Gangguan ini merupakan masalah kedua sesudahgangguan haid. Padahal, keputihan merupakan indikasi adanya penyakit. Pada kondisitertentu, kadar pH bisa berubah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari normal.

 Jika pH vagina naik menjadi lebih tinggi dari 4,2 (kurang asam), maka jamur akantumbuh dan berkembang. Salah satu yang menyebabkan peningkatan PH ialahpenggunaan celana ketat yang meningkatkan kelembaban dan suhu di daerahperineal.

Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik denganpendekatan secara case control. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswiFIKES UMM sebanyak 1189 orang. Pada penelitian ini peneliti mengambil sampelresponden sejumlah 58 orang untuk kelompok kasus, dan 58 orang untuk kelompok kontrol dengan teknik samplih  purposive sampling.  Variabel Independen adalahKeputihan (  fluor albus  ), sedangkan variabel dependen adalah penggunaan celana ketat(  jeans  ). Analisa data dalam penetlitian ini menggunakan uji-T Independen.

Hasil: Dari hasil penelitian didapat bahwa sebagian besar responden dari kelompok kasus yaitu sebanyak 21 responden (36,2%) menggunakan celana ketat (  jeans  ) tujuhkali seminggu atau setiap hari, dan dari kelompok kontrol yaitu sebanyak 17responden (29,3%) menggunakan celana ketat (  jeans  ) tiga kali seminggu. Dari hasilperhitungan uji-t didapatkan nilai P= 0,001. Karena nilai P lebih kecil dari alpha 5%(0.001 < 0.050) sehingga H1 diterima.

Kesimpulan: Hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa ada hubungan antarafrekuensi penggunaan celana ketat (  jeans  ) dengan kejadian keputihan denganperhitungan nilai OR = 4,25. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukanpenelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor predisposisi lainnya yang dapatmeningkatkan kejadian keputihan, sehingga besar pengaruh faktor lain yang mempengaruhi kejadian keputihan dapat diketahui.

Kata Kunci: Penggunaan celana ketat ( jeans ), Keputihan (fluor albus ),Mahasiswi 

1.  S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 2.  S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 

3.  S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang 

5/17/2018 ABSTRAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-55ab59359ce92 2/3

 

 Abstract

 The Relationship Between The Usage Frequency of Tight Trousers (Jeans)

and The Occurrence of Leucorrhoea (Fluor Albus) to The Female Students Of Faculty Of Health Science of Muhammadiyah University of Malang

Rizky Fadilah M.Ali1 , Tri Lestari Handayani, M.Kep.Sp Mat2, Sri Sunaringsih Ika W,SKM3

Background of the study: Leucorrhoea (Fluor Albus) is a symptom that isfrequently experienced by most of women. It is the second problem that appearsafter the problem of menstrual disorder. In fact, it is a sign of the existence of adisease. In certain condition, the pH level changes to higher of lower level. If the

 vagina’s pH increases more than 4,2 (acid less), the fungi will grow. One of the

causes of the vagina’s pH increase is the use of tight trousers (jeans) that will raise thedamp and the temperature of perinea area. This increase happens because of theobstructed in the growing of Donderlein basil that will cause the rising of glycogencellular which makes the infection of Leucorrhoea (Fluor Albus) easy to happen.

Research method: This research uses the analytical observation with case controlapproach. The population of this research is 1189 female students of Faculty of Health Science of Muhammadiyah University of Malang. In this research, theresearcher take respondent samples of 58 women for group case, and the other 58

 women as the control group by using the purposive sampling technique. Theindependent variable is Leucorrhoea (Fluor Albus) and the dependent variable is the

use of tight trousers (jeans). The data are analyzed by using independent T-test.

Result: From the research, we can find that most respondents of group case, with 21respondents (36,2%) in total amount, use the use of tight trousers (jeans) seven timesa week or everyday. And from the control group, with 17 respondents (29,3%) intotal amount, use the use of tight trousers (jeans) three times a week. Based on thecount of T-test, it is found that the P score is 0,001. Since the P score is less than thealpha 5% (0.001 < 0.050), it means that H1 is accepted.

Conclusion: That result of the count shows that there is an relationship between theusage frequency of tight trousers (jeans) and the occurrence of Leucorrhoea (Fluor

 Albus) with the OR point = 4,25. The researcher advised to the further researcher tohold a deeper research about the predisposition toward the other factors which canincrease the existence of Leucorrhoea (Fluor Albus), so the other major factor can befound.

Key words: The use of tight trousers (jeans), Leucorrhoea (Fluor Albus),female students

1.  School of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang 2.  School of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang 

3.  School of Nursing, Health Science Faculty, Muhammadiyah University of Malang 

5/17/2018 ABSTRAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-55ab59359ce92 3/3