12
PENENTUAN WAKTU OPTIMUM DAN SIMULASI INVENTARISASI SATWALIAR (PENGAMAT DIAM DAN BERGERAK) DI KEBUN RAYA BOGOR Oleh: ‘Adlan Yusran (E34100135) Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata-Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor Korespondensi: ([email protected])/ 08567277578 ABSTRACT Wildlife inventory activity is an activity that must be undertaken before determining a policy in the management of wildlife. Bogor botanical gardens is a place frequented by visitors every day, so the location was used as a location in application of simulation method of stationary, mobile observers and observers as well as the determination of the optimum time for wildlife. The observation is made by the purposes of calculating time optimum visitors, know the number of population, age strucutre and sex and also capable of comparing some method of census satwaliar based on exactness and nicety and give a description of advantages and disadvantages of of each method. Methods used is method observer silent and move and optimum method time. This lab course is held on september 29 2012 began opening up to the Botanic Garden of Bogor botanical gardens are closed. The number of visitors of the Bogor botanical gardens which is calculated by the method of optimum time as much as 5250 people and has optimum time encounter a maximum time of entry at about 08. 45-9.00 am and the lowest at 15.45-16.00. At the moment out of time optimum maximum is at 14.30-14 and the lowest at 08.30-08.45. The number of visitors who could use a silent observer and moving merode successively by 27157 people and 32007 people. Each method has drawbacks and advantages that can affect its use in field. Sometimes good observation method of census or sampling is affected by time, place and circumstances of a specific or different course. Keyword : Wildlife inventory, census method, Bogor Botanical garden. ABSTRAK Kegiatan inventarisasi satwaliar merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum menentukan kebijakan dalam pengelolaan satwa liar. Kebun Raya bogor merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh pengunjung setiap harinya, sehingga lokasi in digunakan sebagai lokasi simulasi penerapan metode pengamat diam, pengamat bergerak and penentuan waktu optimum bagi satwaliar. Pengamatan dilakukan denga tujuan menghitung waktu optimum pengunjung, mengetahui jumlah populasi, sruktur umur dan jenis kelamin serta mampu membandingkan beberapa metode sensus satwaliar berdasarkan ketepatan dan ketelitian serta memberikan penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode. Metode yang digunakan adalah metode pengamat diam dan bergerak serta metode waktu optimum. Praktikum ini dilaksanakan pada 29 september 2012 mulai dibukanya Kebun Raya sampai pintu Kebun Raya Bogor ditutup. Jumlah pengunjung Kebun Raya Bogor yang terhitung dengan metode waktu optimum sebanyak 10150 orang dan memiliki waktu optimum perjumpaan maksimal saat masuk pada pukul 08.45- 09.00 dan terendah pada pukul 15.45-16.00. Pada saat keluar waktu optimum maksimal adalah pukul 14.30- 14.45 dan terendah pada pukul 08.30-08.45. Jumlah pengunjung yang terhitung menggunakan merode pengamat diam dan bergerak berturut-turut sebesar 27157orang dan 32007 orang. Masing-masing metode memiliki kekurangan dan kelebihan yang dapat mempengaruhi penggunaannya dilapangan. Terkadang metode pengamatan baik sensus ataupun sampling dipengaruhi oleh waktu, tempat dan keadaan lapangan yang spesifik ataupun berbeda-beda. Kata kunci : Inventarisasi satwaliar, metode sensus, kebun raya bogor. PENDAHULUAN Inventarisasi satwaliar ataupun stawa penangkaran sangat penting bagi pengelola dalam mengetahui potensi dan strategi pengelolaan yang baik dengan

Adlan Yusran (E34100135) KRB Populasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Adlan Yusran (E34100135) KRB Populasi

PENENTUAN WAKTU OPTIMUM DAN SIMULASI INVENTARISASI SATWALIAR (PENGAMAT DIAM DAN BERGERAK) DI KEBUN RAYA BOGOR

Oleh:

‘Adlan Yusran (E34100135)

Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata-Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor

Korespondensi: ([email protected])/ 08567277578

ABSTRACTWildlife inventory activity is an activity that must be undertaken before determining a policy in the management

of wildlife. Bogor botanical gardens is a place frequented by visitors every day, so the location was used as a location in application of simulation method of stationary, mobile observers and observers as well as the determination of the optimum time for wildlife. The observation is made by the purposes of calculating time optimum visitors, know the number of population, age strucutre and sex and also capable of comparing some method of census satwaliar based on exactness and nicety and give a description of advantages and disadvantages of of each method. Methods used is method observer silent and move and optimum method time. This lab course is held on september 29 2012 began opening up to the Botanic Garden of Bogor botanical gardens are closed. The number of visitors of the Bogor botanical gardens which is calculated by the method of optimum time as much as 5250 people and has optimum time encounter a maximum time of entry at about 08. 45-9.00 am and the lowest at 15.45-16.00. At the moment out of time optimum maximum is at 14.30-14 and the lowest at 08.30-08.45. The number of visitors who could use a silent observer and moving merode successively by 27157 people and 32007 people. Each method has drawbacks and advantages that can affect its use in field. Sometimes good observation method of census or sampling is affected by time, place and circumstances of a specific or different course.Keyword : Wildlife inventory, census method, Bogor Botanical garden.

ABSTRAK

Kegiatan inventarisasi satwaliar merupakan kegiatan yang harus dilakukan sebelum menentukan kebijakan dalam pengelolaan satwa liar. Kebun Raya bogor merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh pengunjung setiap harinya, sehingga lokasi in digunakan sebagai lokasi simulasi penerapan metode pengamat diam, pengamat bergerak and penentuan waktu optimum bagi satwaliar. Pengamatan dilakukan denga tujuan menghitung waktu optimum pengunjung, mengetahui jumlah populasi, sruktur umur dan jenis kelamin serta mampu membandingkan beberapa metode sensus satwaliar berdasarkan ketepatan dan ketelitian serta memberikan penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode. Metode yang digunakan adalah metode pengamat diam dan bergerak serta metode waktu optimum. Praktikum ini dilaksanakan pada 29 september 2012 mulai dibukanya Kebun Raya sampai pintu Kebun Raya Bogor ditutup. Jumlah pengunjung Kebun Raya Bogor yang terhitung dengan metode waktu optimum sebanyak 10150 orang dan memiliki waktu optimum perjumpaan maksimal saat masuk pada pukul 08.45-09.00 dan terendah pada pukul 15.45-16.00. Pada saat keluar waktu optimum maksimal adalah pukul 14.30-14.45 dan terendah pada pukul 08.30-08.45. Jumlah pengunjung yang terhitung menggunakan merode pengamat diam dan bergerak berturut-turut sebesar 27157orang dan 32007 orang. Masing-masing metode memiliki kekurangan dan kelebihan yang dapat mempengaruhi penggunaannya dilapangan. Terkadang metode pengamatan baik sensus ataupun sampling dipengaruhi oleh waktu, tempat dan keadaan lapangan yang spesifik ataupun berbeda-beda.

Kata kunci : Inventarisasi satwaliar, metode sensus, kebun raya bogor.PENDAHULUAN

Inventarisasi satwaliar ataupun stawa penangkaran sangat penting bagi pengelola dalam mengetahui potensi dan strategi pengelolaan yang baik dengan memperhatikan aspek kelestarian atau ekologi dan aspek ekonominya. Metode sensus dalam penghitungan populasi merupakan metode yang memiliki karakteristik menyeluruh dan memerlukan sumberdaya banyak dalam proses penghitungannya. Metode sensus dapat dilakukan dengan beberapa metode turunannya yakni metode pengamat diam, pengamat bergerak, driving count, concentration count dan metode penjagalan. Kelima metode tersebut dalam prakteknya memerlukan banyak tenaga kerja, biaya, waktu, dan luasan efektif yang tidak sedikit. Kebun Raya Bogor dipilih sebagai tempat untuk melakukan simulasi dari

penerapan metode sensis pengamat diam dan pengamat bergerak. Selain itu ditambahkan juga penentuan waktu optimum untuk mengetahui peluang terjadinya perjumpaan paling banyak.

Tujuan praktikum ini antara lain menghitung waktu optimum pengunjung yang berpengaruh pada peluang perjumpaaan, mengaplikasikan metode sensus pengamat diam dan bergerak, mengetahui jumlah populasi, sruktur umur dan jenis kelamin dan mampu membandingkan beberapa metode sensus satwaliar berdasarkan ketepatan dan ketelitian serta memberikan penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode.

Page 2: Adlan Yusran (E34100135) KRB Populasi

METODE PENELITIANLokasi dan Waktu

Metode yang digunakan adalah etode pengamat diam dan pengamat bergerak. Lokasi pengamatan dilakukan di beberapa titik amatan yang diasumsikan sebagai lokasi konsentrasi pengunjung di Kebun Raya Bogor. Penghitungan waktu optimum pengunjung dilakukan di lima pintu masuk Kebun Raya Bogor diantaranya Pintu Pangrango, Pintu 1, Pintu 4, Pintu Gedung Konservasi, dan Pintu Utama. Metode pengamat diam dan bergerak dilakukan di Kafe Dedaunan, Kolam teratai, Taman anggrek, Jembatan gantung, Masjid, Museum zoology, areal Pohon jodoh, Taman meksiko, Taman raffles, dan Jalan astrid. Waktu pengamatannya adalah tanggal 29 September 2012 mulai dibukanya Kebun Raya sampai pintu Kebun Raya Bogor ditutup.Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan berupa peta Kebun Raya Bogor, tally sheet, alat tulis dan alat penghitung waktu. Teknik Pengumpulan DataPenentuan Waktu Optimum

Kegiatan inventarisasi ini dilakukan dengan cara penghitungan jumlah pengunjung yang masuk dan keluar Kebun Raya Bogor. Dalam penghitungan ini dibedakan jenis kelamin dan struktur umur. Waktu optimum merupakan jumlah kumulatif antara pengujung yang masuk dan yang keluar. Pencatatan dilakukan secara kontinu dan kumulatif pada setiap 10 menit.Pengamat DiamPencatatan ini dilakikan dengan menghitung populasi pengunjung berdasarkan jenis kelamin dan struktur umur pada titik amatan yang telah ditentukan. Pengamatan diam pada titik tersebuut menghitung secara kontinu dan secara bersamaan pada setiap kelompok pengamat. Pengamatan dilakukan dengan cara pengamat berada dalam posisi yang memungkinkan optimumnya vasibilitas masing-masing pengamat. Pengamatan dilakukan sejauh jarak tertentu agar pengamat dapat melihat dan menghitung populasi pengunjung dengan tepat. Pencatatannya meliputi waktu perjumpaan dan jumlah pengunjung berdasarkan jenis kelamin stuktur umurny. Pencatatan dilakukan pada setiap 15 menit.Pengamat BergerakPenagamtan dilakukan dengan cara berjalan sepanjnag jalur dan mengamati pada lokasi yang telah ditentukan sejauh jarak tertentu serta pengamat mampu menghitung dan membedakan pangunjung berdasaran jenis kelamin dan struktur umurnya. Pencatatan dilakukan pada setiap 15 menit.Analisis DataAnalisis data dilakukan dengan cara deskriptif kuantitatif tabel serta grafik. Analisis deskriptif merupakan penguraian dan penjelasan mengenai parameter yang diukur dan diamati. Sedangkan analisis grafik dan tabel digunakan untuk menjelaskan hubungan antara parameter yang diukur dengan metode grafik dan tabel serta interpretasinya. Adapun kriteria struktur umur yang digunakan adalah sebagai berikut (a). Kelas Umur I (Bayi) umur 0-5 tahun, (b). Kelas Umur II umur 6-14 tahun, (c). Kelas Umur III umur 15-24, (d). Kelas Umur IV umur 25-60, dan (e). Kelas umur V umur >60 tahun.

HASIL DAN PEMBAHASANBerdasarkan data yang diperoleh selama

pengamatan jumlah pengunjung Kebun Raya Bogor, jumlah pengunjung yang dihitung menggunakan metode penggunaan waktu optimum berjumlah 10150 orang yang terdiri dari 5016 laki-laki dan 5134 perempuan (Tabel 1). Jumlah pengunjung yang dihitung dengan metode pengamat diam berjumlah 27157 orang yang terdiri dari 12950 laki-laki dan 14235 perempuan (Tabel 2) dan (Tabel 5). Sedangkan dengan menggunakan metode pengamat bergerak jumlah pengunjung yang terhitung berjumlah 32007 yang terdiri dari 14047 laki-laki dan 17909 perempuan (Tabel 2) dan (Tabel 6). Jumlah pengunjung yang dihitung dengan metode yang berbeda-beda menghasilkan data yang timpang dalam arti rentang perbedaannya sangat jauh, contohny adalah perbedaan hasil hitung dari pengamat diam dan bergerak yang masing-masing sebesar 27157 dan 32007. Perbedaan hasil hitung dipengaruhi oleh cara pengambilan data dilapangan, karena masing-masing metode yang digunakan memiliki kekurangan dan kelebihannya msing-masing. Selama dilapangan, Metode pengamat diam memiliki kekurangan antara memiliki peluan perjumpaan yang minimal terhadap pengunjung dan terdapat pengunjung yang tidak ikut terhitung. Sedangkan metode pengamat bergerak selama dilapangan memiliki kekurangan yakni pengunjung bergerak secara acak dan susah untuk dihitung, terjadi multiple counting. Namun kelebihan dari metode pengamat bergerak yaitu memiliki peluan perjumpaan maksimal sehingga pengunjung yang masuk dapat dihitung semuanya (Gushilman 2007). Jumlah pengunjung yang tidak sesuai terdapat pada penghitungan dengan menggunakan metode waktu optimum, jumlah pengunjung masuk dan yang keluar berbeda. Jumlah pengujung masuk sebesar 5746 orang, pengunjung keluar berjumlah 4404 orang, dan selisihnya 1342 orang. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adanya jalur masuk ataupun keluar yang tidak termasuk dalam titik amatan metode waktu optimum dan faktor kekurangan dan kelebihan dari metode tersebut. Metode waktu optimum merupakan metode campuran antara metode pengamat diam sebagai pencatatan yang sifatnya stasioner dan metode driving count sebagai penghitungan pada tiitik masuk dan keluar pengunjung.

Jumlah pengunjung yang datang ke Kebun Raya Bogor diklasifikasikan juga berdasarkan kelas umur agar diketahui keseimbangan dalam populasinya. Menurut data yang diperoleh dari ketiga metode diatas, data populasi tesebut dapat diproyeksikan menjadi piramida sempurna walaupun beberapa kelas umur tertentu memiliki jumlah yang lebih besar dibanding kelas umur yang lainnya. Jika data ini diproyeksikan menjadi piramida maka kelas umur yang memiliki jumlah lebih besar dibanding lainnya akan membentuk pembagian yang tidak proporsional terhadap jumlah populasi dalam proyeksi piramida tersebut. Piramida populasi menurut data pengamat diam disajikan pada Gambar 1, piramida populasi menurut data pengamat bergerak disajikan Gambar 2 dan piramida populasi menurt data metode waktu optimum disajikan pada Gambar 3. Sedangkan

Page 3: Adlan Yusran (E34100135) KRB Populasi

grafik kelas umur pada setiap metode yang digunakan tersaji pada Gambar 4 sebagai berikut

Gambar 4. Grafik jumlah pengunjung berdasarkan kelas umur

Pengamatan satwa sangat bergantung pada peluang ataupun intensitas perjumpaan antara pengamat dan satwa amatan. Oleh karena itu waktu optimum satwa diperlukan karena dengan menggunakan metode ini pengamat dapat mengetahui kapan populasi ada dalam keadaan maksimal dan keadaan yang minimal jumlahnya. Berdasarkan data metode waktu optimum pada Tabel 7 dan Tabel 8, pengunjung masuk paling banyak terkonsentrasi pada pukul 08.45-09.00 dengan jumlah 404 orang dan mencapai titik terendah pada pukul 15.45-16.00 dengan jumlah 36 orang. Sedangkan pengunjung keluar paling banyak pada pukul 14.30-14.45 dengan jumlah 288 orang dan titik terendahnya ada pada jumlah 33 orang pada pukul 08.30-08.45. Waktu pagi hari merupakan waktu yang paling banyak digunakan sebagai waktu optimum untuk mulai beraktifitas ataupun masuk di Kebun raya Bogor, sehingga pada rentang waktu 08.30-09.30 jumlah pengunjung yang datang lebih besar dibanding jumlah pengunjung yang keluar. Sebaliknya ketika siang atau sore hari merupakan waktu yang banyak digunakan sebagai waktu dengan aktifitas konsentrasi yang sedikit, hal ini dibuktikan pada rentang waktu 14.00-16.30 jumlah pengunjung keluar lebih banyak dibanding pengunjung yang masuk.

Jumlah pengunjung yang dihitung dengan metode pengamat diam dan bergerak memiliki beberapa kesamaan, terutama dalam hal lokasi dengan jumlah terbanyak dan lokasi yang paling sedikit kunjungan pengunjungnya. Menurut hasil hitungan kedua metode sensus tersebut, lokasi yang memiliki peluan konsentrasi tebanyak ada di Jalan astrid, sedangkan lokasi dengan jumlah pengunjung sedikit ada di Taman Raffles.

Jumlah pengunjung yang ada di Kebun Raya Bogor dapat dijadikan sebagai simulasi populasi. Berdasarkan data-data yang diperoleh dengan menggunakan ketiga metode diatas, pengunjung yang

ada di Kebun raya Bogor jika diklasifikasikan berdasarakan jenis kelamin dan kelas umur lebih mengarah pada populasi yang tidak sustainable. Jika populasi pengunjung Kebun raya Bogor diasumsikan sebagai populasi satwa, jumlah kelas umur termuda tidak memiliki jumlah paling besar dibandingkan kelas umur lainnya. Selain itu jumlah pada kelas umur tertentu terdapat ketimpangan dengan kelas umur lainnya sehingga jika diproyeksikan menjadi piramida atau segitiga populasi tidak terlihat proporsional.

Peneraan ketiga metode sensus diatas tidak terlepas dari kekurangan serta kelebihan dalam teknik pengamatannya. Karena bisa saja pada waktu ataupun tempat tertentu salah satu metode dari tiga metode tersebut menjadi metode yang sangat baik untuk digunakan. Jadi, Terkadang metode pengamatan baik sensus ataupun sampling dipengaruhi oleh waktu, tempat dan keadaan lapangan yang spesifik ataupun berbeda-beda.

KESIMPULANJumlah pengunjung Kebun Raya Bogor

yang terhitung dengan metode waktu optimum sebanyak 10150 orang dan memiliki waktu optimum perjumpaan maksimal saat masuk pada pukul 08.45-09.00 dan terendah pada pukul 15.45-16.00. Pada saat keluar waktu optimum maksimal adalah pukul 14.30-14.45 dan terendah pada pukul 08.30-08.45. Jumlah pengunjung yang terhitung menggunakan merode pengamat diam dan bergerak berturut-turut sebesar 27157orang dan 32007 orang. Pencatatan pengunjung Kebun raya Bogor menggunakan tiga metode sensus yakni metode waktu optimum. Pengamat diam dan pengamat bergerak masing masing memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing yang dapat mempengaruhi hasil perhitungan dilapangan. Penggunaan metode dapat ditentukan berdasarkan waktu, tempat ataupun kondisi lapangan yang ada di wilayah amatan. DAFTAR PUSTAKAGushilman I. 2007. Perbandingan Metode Pengamat

Diam, Pengamat Bergerak Dan Strip Transec Dalam Pendugaab Populasi Rusa Totol (Axis axis) Di Istana Bogor ;Laporan Mata Kuliah Nventarisasi dan Pemantauan Satwaliar. Departemen Konservasi sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Page 4: Adlan Yusran (E34100135) KRB Populasi

LAMPIRANTabel 1. Metode Penggunaan Waktu Optimum

LokasiJumlah Pengunjung (orang)

Masuk KeluarPintu pangrango 665 309Pintu 1 2450 1748Pintu 4 (IPB) 596 498Pintu konservasi 85 1600Pintu utama 1950 249Total 5746 4404

Tabel 2. Jumlah pengunjung di 9 site berdasarkan pengamat bergerak dan pengamat diam

Tabel 3. Jenis kelamin pada penggunaan waktu optimum

Tabel 4. Struktur Umur pada Penggunaan Waktun Optimum

Lokasistruktur Umur

KU 1 KU 2 KU 3 KU 4 KU 5Pintu Pangrango  52 61 108  704  25 Pintu 1 270 395  906  2404  231 Pintu 4 IPB  32 71  288 685  18 Pintu Konservasi  141 125  181  1216  39 Pintu Utama  248 215  766  931  38 Total  743  867  2249 5940  351 

Lokasi : Kebun Raya Bogor

No. LokasiJumlah pengunjung (orang)

Metode Pengamat Diam

Metode Pengamat Bergerak

1 Jembatan Gantung 1647 9662 Pohon Jodoh 1266 7683 Taman Mexico 4116 62004 Cafe De daunan 3854 51265 Taman Teratai 2032 40856 Taman Anggrek 3997 28807 Masjid 1213 12778 Taman Raffles 876 5409 Jalan Astrid 5492 662610 Museum zoology 2664 3539

Total 27157 32007

Lokasi∑ Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

Pintu pangrango 521 413

Pintu 1 2108 2113

Pintu 4 (IPB) 543 551

Pintu konservasi 978 725

Pintu utama 866 1332

Total 5016 5134

Page 5: Adlan Yusran (E34100135) KRB Populasi

Tabel 5. Jenis kelamin dan Struktur Umur Metode Pengamat Diam

lokasiStruktur Umur

totalJenis kelamin

totalKU I KU II KU III KU IV KU V betina jantan

kafe dedaunan 25 55 362 3394 18 3854 1786 2068 3854kolam teratai 119 466 576 860 11 2032 1169 923 2032taman anggrek 353 492 775 2356 21 3997 2056 1941 3997jembatan gantung 80 270 585 684 28 1647 924 723 1647mesjid 56 148 376 616 17 1213 527 686 1213museum zoologi 358 312 489 1443 62 2664 1303 1361 2664pohon jodoh 108 77 344 723 14 1266 682 584 1266taman meksiko 626 411 880 2030 3 4116 2592 1449 4116taman rafles 84 121 386 230 55 876 451 425 876jalan astrid 352 376 1547 2686 536 5492 2745 2790 5492total 2161 2728 6320 15022 765 27157 14235 12950 27157

Tabel 6. Jenis kelamin dan Struktur Umur Metode Pengamat Bergerak

tempat

∑ Strktur Umur∑ Jenis Kelamin

Total

∑ Strktur Umur

Total ♀ ♂ KU I KU II KU III KU IV KU V

Taman raflesia 261 279 540 176 47 210 225 92 540jalan astrid 3471 3155 6626 603 535 757 4546 185 6626Jembatan Gantung 546 420 966 68 82 378 428 10 966Kafe dedaunan 2498 2628 5126 25 57 368 4658 18 5126Kolam teratai 2133 1952 4085 215 668 1174 1971 57 4085Masjid 639 638 1277 91 101 242 807 26 1277Museum zoologi 1616 1923 3539 537 1093 633 1248 50 3539Pohon jodoh 431 337 768 61 37 262 379 29 768taman meksiko 4816 1333 6200 1408 283 750 3764 0 6200Taman anggrek 1498 1382 2880 151 265 598 1823 43 2880total 17909 14047 32007 3335 3168 5372 19849 510 32007

Tabel 7. Jumlah pengunjung masuk berdasarkan waku dan lokasi amatan

WAKTU PANGRANG

O PINTU 1 PINTU 4 KONSERVASI UTAMA TOTAL08.30-08.30 34 58 108 16 25 24108.45-09.00 23 55 11 8 307 40409.00-09.15 40 83 29 8 82 24209.15-09.30 45 133 14 10 56 25809.30-09.45 40 105 46 3 102 29609.45-10.00 31 104 21 3 46 20510.00-10.15 51 102 22 7 125 30710.15-10.30 36 81 32 1 68 21810.30-10.45 52 87 62 5 71 277

Page 6: Adlan Yusran (E34100135) KRB Populasi

10.45-11.00 62 104 19 1 84 27011.00-11.15 53 76 17 0 102 24811.15-11.30 53 88 22 2 104 26911.30-11.45 40 92 12 3 74 22111.45-12.00 37 82 14 2 50 18512.00-12.15 34 102 8 0 33 17712.15-12.30 34 64 26 0 46 17012.30-12.45 73 14 1 45 13312.45-13.00 82 3 1 59 14513.00-13.15 84 10 1 66 16113.15-13.30 38 6 2 84 13013.30-13.45 92 15 0 39 14613.45-14.00 129 10 1 33 17314.00-14.15 104 5 1 40 15014.15-14.30 50 31 1 46 12814.30-14.45 100 12 3 46 16114.45-15.00 72 7 0 10 8915.00-15.15 72 5 2 4 8315.15-15.30 57 8 3 47 11515.30-15.45 15 2 0 21 3815.45-16.00 22 5 0 9 3616.00-16.15 44 0 26 70

total 665 2450 596 85 1950 5746 MAX 404 MIN 36

Tabel 8. Jumlah pengunjung keluar berdasarkan waku dan lokasi amatanWAKTU PANGRA PINTU 1 PINTU 4 KONSER UTAMA TOTAL08.30-08.30 1 19 0 11 2 3308.45-09.00 17 15 0 16 0 4809.00-09.15 2 22 4 10 1 3909.15-09.30 10 23 0 10 5 4809.30-09.45 19 24 1 14 4 62

Page 7: Adlan Yusran (E34100135) KRB Populasi

09.45-10.00 34 18 0 26 1 7910.00-10.15 22 28 7 27 8 9210.15-10.30 18 20 6 27 2 7310.30-10.45 23 20 1 30 1 7510.45-11.00 2 10 5 31 3 5111.00-11.15 19 18 6 35 4 8211.15-11.30 26 30 25 30 11 12211.30-11.45 48 32 18 29 0 12711.45-12.00 31 29 15 38 5 11812.00-12.15 15 57 5 29 2 10812.15-12.30 22 20 15 57 29 14312.30-12.45 91 11 39 8 14912.45-13.00 92 7 65 29 19313.00-13.15 120 27 101 21 26913.15-13.30 55 10 48 3 11613.30-13.45 96 30 62 16 20413.45-14.00 68 11 87 11 17714.00-14.15 48 4 117 3 17214.15-14.30 68 11 89 21 18914.30-14.45 133 59 86 10 28814.45-15.00 100 60 82 11 25315.00-15.15 68 21 68 11 16815.15-15.30 96 41 85 5 22715.30-15.45 85 92 101 10 28815.45-16.00 132 6 54 10 20216.00-16.15 111 96

2209

Total 309 1748 498 1600 249 4404 MAX 288 MIN 33

Page 8: Adlan Yusran (E34100135) KRB Populasi

Kelas Umur I : 2161 orang

Kelas Umur III : 6320

Kelas Umur II : 2728 orang

Gambar 1. Piramida populasi dengan menggunakan metode pengamat diam

Kelas Umur I : 3335 orang

Kelas Umur III : 5372 orang

Kelas Umur II : 3168 orang

Gambar 2. Piramida populasi dengan menggunakan metode pengamat bergerak

Kelas Umur IV : 15022

Kelas Umur V : 765

Kelas Umur IV : 19849 orang

Kelas Umur V : 510 orang

Kelas Umur I : 743orang

Kelas Umur III :2249 orang

Kelas Umur II : 867 orang

Kelas Umur IV : 5490 orang

Kelas Umur V : 351orang

Gambar 3. Piramida populasi dengan menggunakan metode waktu optimum