127
PROPOSAL SKRIPSI PENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN i

admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

PROPOSAL SKRIPSI

PENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND

MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Oleh

NAILIS SAIDAH

NIM 201733137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2021

i

Page 2: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran bagi peserta didik untuk

memahami pengetahuan pada objek tertentu. Menurut Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 disebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan

adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, karena dengan pendidikan peserta

didik dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga terwujud sumber

daya manusia yang berkualitas dalam berbagai bidang kompetensi.

Melihat pentingnya pendidikan bagi suatu bangsa, maka sudah sepatutnya

pendidikan mendapatkan perhatian secara terus menerus dalam upaya peningkatan

mutunya. Peningkatan mutu pendidikan berarti pula peningkatan kualitas sumber

daya manusia. Mutu pendidikan yang tinggi sangat diperlukan untuk mendukung

terciptanya sumber daya manusia yang cerdas, berkualitas, dan mampu bersaing

dari era global ini (Widiawati dkk, 2015). Kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi mendorong pendidikan berinovasi untuk membantu dalam menciptakan

sumber daya manusia yang berkualitas.

Salah satu pembelajaran yang memegang peran penting dalam

perkembangan IPTEK adalah ilmu pengetahuan alam. Ilmu pengetahuan alam

(IPA) di sekolah dasar merupakan ilmu yang dimaksudkan agar siswa memiliki

pengetahuan, gagasan, dan konsep yang diperoleh dari pengalaman melalui

serangkaian proses ilmiah. Ruang lingkup bahan kajiannya meliputi dua aspek

yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Siswa dituntut menguasai kedua aspek

tersebut karena salah satu tujuan dari IPA di SD/MI sesuai Permendiknas No. 22

Tahun 2006 adalah mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep

sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1

user, 18/04/21,
masukan Bab, sesuai hari jumat kemarin
Page 3: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Pemahaman konsep-konsep IPA sangat penting dimiliki oleh siswa.

Konsep yang dipahami siswa akan mempengaruhi penguasaan konsep berikutnya.

Hal ini dikarenakan antar konsep di dalam pelajaran IPA saling berkaitan satu

sama lain. Pemahaman konsep IPA yang dimiliki siswa SD menjadi tonggak

pemahaman konsep-konsep IPA yang lain pada jenjang pendidikan selanjutnya

(Suryani dkk, 2016).

Kenyataannya salah satu permasalahan yang sering ditemukan dalam

pembelajan IPA adalah masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi. Masih

banyak siswa hanya mampu menghafal konsep tanpa mampu menggunakannya

dalam pemecahan masalah. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Trianto (2008)

yang menyatakan bahwa kenyataan di lapangan siswa hanya menghafal konsep

dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika menemui masalah dalam

kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki. Lebih jauh lagi

bahkan siswa kurang mampu menentukan masalah dan merumuskannya (Lisna,

2016). Kondisi miskonsepsi apabila dibiarkan tentu saja akan menjadi masalah,

mengingat apabila kondisi ini dibiarkan menetap akan berdampak pada

penerimaan konsep selanjutnya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di lokasi penelitian yaitu di

SD N 01 Dorang yang dilakukan pada tanggal 19 September 2020, pembelajaran

IPA cenderung terfokus pada kemampuan siswa untuk menghafal saja. Tetapi

kenyataannya siswa belum memahami substansi secara mendalam materinya.

Sebagian besar penggunaan metode pembelajaran yang digunakan adalah metode

konvensional atau metode pembelajaran masih berpusat pada guru. Hal ini

membuat siswa kurang mengembangkan keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Kondisi pembelajaran daring juga menjadi sebab proses belajar tidak berjalan

maksimal karena minimnya pertemuan tatap muka yang mengakibatkan

pemahaman konsep siswa rendah. Terlihat dari hasil pretest siswa kelas V yang

menunjukkan nilai pembelajaran IPA masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan

Maksimal) dengan rata-rata nilai 64, sedangkan KKM muatan IPA yang telah

ditetapkan di sekolah tersebut yaitu 70. Terdapat 60% dari jumlah siswa yang

berada di bawah KKM, 11 dari 27 siswa sudah memenuhi KKM.

2

Page 4: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Rendahnya pemahaman konsep disebabkan karena siswa kurang dapat

mengklasifikasikan objek-objek menurut konsep atau sifatnya, kurang dapat

membedakan antara contoh dan bukan contoh dari sebuah konsep. Salah satu

faktor yang mempengaruhi rendahnya pemahaman konsep tersebut adalah

kurangnya inovasi serta visualisasi pembelajaran karena keterbatasan media dan

fasilitasnya. Bahan ajar atau media yang digunakan di sekolah tempat penelitian

menggunakan modul atau buku paket yang berisi materi dan evaluasi saja,

sehingga pembelajaran kurang menarik dan pemahaman siswa masih rendah.

Bahan ajar atau media yang digunakan di sekolah dasar belum dimanfaatkan

secara maksimal karena siswa masih terlihat kurang tertarik dengan media yang

digunakan. Untuk mengurangi kejenuhan siswa belajar melalui modul cetak, modul

cetak perlu digabungkan dengan media elektronik, yang sering disebut e-modul atau

modul elektronik. E-modul menjadi media pembelajaran yang menarik apabila di

dalam e-modul tersebut dikembangkan dengan mind mapping yang dapat

memudahkan siswa dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran IPA.

Penggunaan mind mapping bertujuan untuk mempermudah penguasaan materi

pada pembelajaran IPA. Siswa tidak hanya sekedar menghafal saja, tetapi dapat

memahami. Pembelajaran dengan menggunakan mind mapping dimaksudkan agar

siswa mudah dalam penguasaan materi. Dengan menyusun sendiri peta pikiran,

siswa akan lebih memahami keterkaitan antar konsep.

Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

diperlukan media pembelajaran berupa EMPING (E-modul berbasis Mind

Mapping). Media ini dipilih karena dengan penggunaan EMPING siswa aktif

menyusun inti-inti dari suatu materi pembelajaran menjadi peta pikiran atau grafik

sehingga siswa lebih mudah memahami materi. E-modul menjadi media

pembelajaran yang menarik apabila di dalam e-modul tersebut dikembangkan

dengan mind mapping yang dapat memudahkan siswa dalam pembelajaran,

khususnya dalam pembelajaran IPA.

Siswa dapat menggunakan media ini melalui pembuatan Mind Mapping

yang dibuat dalam bentuk gambar, warna, simbol sehingga tampak seperti karya

seni. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa mengingat bacaan, membantu

3

Page 5: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

mengorganisaikan serta meningkatkan pemahaman materi, dan memberikan

wawasan baru. EMPING atau E-Modul berbasis Mind Mapping adalah modul

yang dikonversikan menjadi format digital yang dilengkapi materi, animasi yang

interaktif sehingga pembelajaran lebih menarik bagi siswa. EMPING memuat

materi, video pembelajaran, serta quiz atau soal evaluasi. Pada EMPING ini juga

terdapat halaman yang membahas Mind Mapping serta dilengkapi video tutorial

pembuatan Mind Mapping. Siswa kemudian melakukan percobaan membuat mind

mapping dengan argumen/bahasa sendiri serta menambah gambar untuk

memperkuat daya ingat. Kemudian hasil percobaan tersebut dikirim melalui link

yang telah disediakan.

Beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini adalah penelitian

yang dilakukan oleh Atmaji, dkk (2018) melakukan penelitian pengembangan e-

modul berbasis literasi sains cara pembuatannya berdasarkan tahapan penelitian

pengembangan menggunakan model ADDIE. Hasil penelitian yang didapatkan e-

modul berbasis literasi sains sangat layak untuk digunakan dalam proses

pembelajaran di sekolah. Penelitian selanjutnya yang mendukung adalah

penelitian yang dilakukan oleh Panggabean, dkk (2020) diperoleh hasil bahan ajar

IPA berbasis mind mapping dengan Tema Lingkungan sahabat kita sangat layak

digunakan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu adanya penelitian mengenai

“Pengembangan EMPING untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas

V Sekolah Dasar”.

1.1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1.2.1. Bagaimanakah desain pengembangan media EMPING dalam

meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas V sekolah dasar?

1.2.2. Bagaimanakah validasi EMPING dalam meningkatkan pemahaman

konsep siswa kelas V sekolah dasar?

4

Page 6: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

1.2. Tujuan Penelitian

1.3.1. Untuk menganalisis media EMPING dalam meningkatkan

pemahaman konsep siswa kelas V sekolah dasar.

1.3.2. Untuk menguji validasi EMPING dalam meningkatkan pemahaman

konsep siswa kelas V sekolah dasar.

1.3. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1.4.1. Manfaat Teoritis

Berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya dibidang pendidikan.

1.4.2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan siswa lebih mudah

memahami konsep pembelajaran dan siswa menjadi lebih kreatif

melalui pengunaan EMPING (e-modul berbasis mind mapping).

b. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan solusi dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pemahaman

konsep siswa dengan mengembangkan EMPING (e-modul

berbasis mind mapping), sehingga pembelajaran lebih menarik,

menyenangkan, dan bermakna.

c. Bagi sekolah, penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi

dalam proses pembelajaran dan pertimbangan bagi sekolah

untuk memfasilitasi, mendukung, dan menciptakan proses

pembelajaran EMPING (e-modul berbasis mind

mapping).sebagai salah satu media pembelajarn yang efektif,

kreatif, dan efisien.

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

1.5.1 Penelitian dan pengembangan ini meneliti tentang pemahaman

konsep siswa melalui pengembangan EMPING (e-modul berbasis

mind mapping).

5

Page 7: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

1.5.2 Subjek penelitian siswa kelas V SD N 1 Dorang terdiri 8

perempuan dan 19 laki-laki.

1.5.3 Materi ajar difokuskan pada materi kelas V semester II Tema 8

Lingkungan Sahabat Kita Subtema 1 Manusia dan Lingkungan

Pembelajaran 2 dalam muatan IPA dengan materi siklus air dan

Bahasa Indonesia mencakup materi urutan peristiwa dalam teks

non fiksi.

1.5. Definisi Operasional Variabel

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengembangan EMPING

untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas V Sekolah Dasar”,

definisi operasional dalam penelitian ini, antara lain:

1.6.1. Elektronik Modul (E-Modul)

E-modul merupakan bahan atau alat ajar yang dirancang

menggunakan software berisi materi ajar untuk mencapai

kompetensi dan tujuan pembelajaran. Isi EMPING (e-modul

berbasis Mind Mapping) yang terdiri dari kata pengantar, daftar isi,

petunjuk penggunaan media, kompetensi inti, kompetensi dasar,

indikator, peta konsep, materi pembelajaran, tugas, dan daftar

pustaka didesain menggunakan Microsoft Word terlebih dahulu.

Setelah media didesain melalui Microsoft Word, file kemudian

diconvert menjadi file pdf. Desain selanjutnya yaitu menyisipkan

video pembelajaran, audio, dan animasi melalui aplikasi Smart App

Creator.

1.6.2. Mind Mapping

Mind Mapping (peta pikiran) adalah metode yang dirancang

untuk membantu siswa dalam menyimpan informasi, menyusun inti

pembelajaran, dan memproyeksikan masalah dalam bentuk peta

atau grafik sehingga lebih mudah memahaminya.

1.6.3. Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep adalah kemampuan menerima dan

memahami suatu materi yang diperoleh dari pembelajaran dan dapat

6

Page 8: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

menyampaikan kembali dalam bentuk yang mudah dipahami serta

mengaplikasikan pemahaman dalam menyelesaikan masalah dengan

tepat. Tujuh indikator pemahaman konsep berdasarkan Bloom

(dalam Astuti, 2017: 42) yaitu:

1. Menyatakan kembali suatu konsep.

2. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifatnya atau sesuai

dengan konsepnya.

3. Memberi contoh dan non contoh dari sebuah konsep.

4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi.

5. Mengembangkan syarat cukup suatu konsep.

6. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau

operasi tertentu.

7. Mengaplikasikan konsep atau pemecahan masalah.

1.6.4. Muatan IPA

Materi ajar difokuskan pada materi kelas V semester II

Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Subtema 1 Manusia dan

Lingkungan Pembelajaran 2 dalam muatan IPA dengan materi

siklus air. Kompetensi dasar pada materi ini adalah 3.8

mengananalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi

serta kelangsungan makhluk hidup dan 4.8 membuat karya tentang

skema siklus air berdasarkan informasi dari berbagai sumber.

1.6.5. Muatan Bahasa Indonesia

Materi ajar difokuskan pada materi kelas V semester II

Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Subtema 1 Manusia dan

Lingkungan Pembelajaran 2 dalam muatan Bahasa Indonesia materi

urutan peristiwa dalam teks non fiksi. Kompetensi dasar pada

materi ini yaitu 3.8 menguraikan urutan peristiwa atau tindakan

yang terdapat pada teks nonfiksi dan 4.8 menyajikan kembali

peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang

terdapat pada teks fiksi.

7

Page 9: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Teoritik

2.1.1. Elektronik Modul (E-Modul)

2.1.2.1. Pengertian E-Modul

Modul merupakan salah satu bahan ajar yang disusun secara

sistematis menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta dapat

dipelajari secara mandiri, sehingga dapat berdampak positif terhadap

hasil belajar siswa (Purwoko, dkk, 2019). Modul adalah media atau

sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan

materi pembelajaran, petunjuk kegiatan pembelajaran, latihan dan cara

mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk

mencapai kompetensi yang diharapkan dan digunakan secara mandiri

(Hamdani, 2011).

Pengembangan modul dapat disesuaikan dengan kondisi

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Modul dapat

dikombinasikan dengan media elektronik, yang disebut electronic

module (e-modul). E-modul merupakan merupakan versi elektronik

dari sebuah modul yang sudah dicetak serta dapat dibaca pada

komputer atau alat pembaca buku elektronik dan dirancang dengan

software yang diperlukan (Wibowo & Pratiwi, 2018).

Modul elektronik adalah sebuah bentuk penyajian bahan

belajar mandiri yang disusun secara sistematis ke dalam unit

pembelajaran terkecil untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu

yang disajikan ke dalam format elektronik yang di dalamnya terdapat

animasi, audio, navigasi yang membuat pengguna lebih interaktif

dengan program Sugianto (2013:110). Kemudian menurut Ghaliyah

(2015:149) modul elektronik adalah modul yang ditransformasikan

penyajiannya ke dalam bentuk elektronik.

8

Page 10: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan e-modul

merupakan bahan atau alat ajar yang dirancang menggunakan software

berisi materi ajar untuk mencapai kompetensi dan tujuan pembelajaran.

2.1.2.2. Kelebihan dan kekurangan E-Modul

Kelebihan dan kekurangan e-modul sebagai berikut:

1) Kelebihan e-modul

a. E-modul merupakan salah satu bahan ajar yang efektif,

efisien, dan mengutamakan kemandirian siswa

(Wijayanti: 2016).

b. Bersifat interaktif.

c. Ditampilkan menggunakan ponsel atau layar monitor.

d. Biaya produksi lebih murah daripada modul cetak.

e. Modul dapat memuat audio, video, serta dilengkapi tes

formatif atau kuis.

2) Kekurangan e-modul

Kelemahan e-modul harus menyediakan perangkat

untuk mengaksesnya, karena e-modul hanya bisa diakses

melalui perangkat elektronik berupa ponsel atau komputer.

2.1.2. Mind Mapping

2.1.2.1. Hakikat Mind Mapping (Peta Pikiran)

Tony Buzan pada tahun 1975 mengembangkan metode

pembelajaran yang dapat melatih siswa meningkatkan daya pikir, yaitu

metode yang dikenal dengan istilah Mind Mapping (peta pikiran).

Buzan (2007: 4) mengemukakan bahwa mind mapping adalah

cara mudah menggali informasi dari dalam dan luar otak. Mind

Mapping (peta pikiran) adalah teknik meringkas konsep yang akan

dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam

bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya

(Iwan Sugiarto: 2004).

Bobbi de Porter dan Hernacki (1999) menjelaskan, Mind

Mapping (peta pikiran) merupakan metode pemanfaatan keseluruhan

9

Page 11: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya

untuk membentuk suatu kesan yang lebih dalam.

Buzan (2004) menambahkan bahwa Mind Map (peta pikiran)

dapat menghubungkan konsep yang baru diperoleh siswa dengan

konsep yang sudah didapat dalam proses pembelajaran, sehingga

menimbulkan adanya tindakan aktif yang dilakukan oleh siswa,

sehingga akan menciptakan suatu hasil peta pikiran berupa konsep

materi yang baru dan berbeda.

Metode Mind Map (peta pikiran) adalah metode yang

dirancang oleh guru untuk membantu siswa dalam proses belajar,

menyimpan informasi berupa materi pelajaran yang diterima oleh

siswa pada saat pembelajaran, dan membantu siswa menyusun inti-inti

yang penting dari materi pelajaran ke dalam bentuk peta atau grafik

sehingga siswa lebih mudah memahaminya (Deby Fitriyani, dkk:

2017).

Berdasarkan uraian di atas, Mind Mapping (peta pikiran)

adalah metode yang dirancang untuk membantu siswa dalam

menyimpan informasi, menyusun inti pembelajaran, dan

memproyeksikan masalah dalam bentuk peta atau grafik sehingga

lebih mudah memahaminya.

2.1.2.2. Kelebihan dan Kekurangan Mind Mipping

Kelebihan metode pembelajaran Mind Mapping menurut Deby

Fitriyani (2017) sebagai berikut:

1. Dapat mengemukakan Dapat mengemukakan pendapat

secara bebas.

2. Dapat bekerjasama dengan teman lainnya.

3. Catatan lebih padat dan jelas.

4. Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan.

5. Catatan lebih terfokus pada inti materi.

6. Mudah melihat gambaran keseluruhan.

10

Page 12: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

7. Membantu otak untuk : mengatur, mengingat,

membandingkan dan membuat hubungan. Memudahkan

penambahan informasi baru.

8. Pengkajian ulang bisa lebih cepat.

9. Bersifat unik.

Kelemahan dari metode Mind Mapping menurut Kurniawati

(2010) yaitu:

1. Hanya siswa yang aktif yang terlibat.

2. Tidak sepenuhnya murid yang belajar.

3. Mind Map siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan

memeriksa Mind Map siswa.

2.1.3. Definisi EMPING

2.1.3.1. Pengertian EMPING

EMPING merupakan akronim dari e-modul (elektronik modul)

berbasis Mind Mapping. EMPING adalah alat atau sarana

pembelajaran yang dirancang menggunakan software berisi materi ajar

dilengkapi penjelasan melalui Mind Mapping, animasi, video, serta

quiz atau soal evalusi sehingga pembelajaran lebih menarik bagi siswa.

Materi yang disajikan dalam media ini mengenai siklus air.

2.1.3.2. Fitur Media EMPING

Media ini berupa aplikasi yang harus diakses terlebih dahulu

melalui link. EMPING memuat materi, animasi interaktif, video

pembelajaran, serta quiz atau soal evaluasi. Pada EMPING ini juga

terdapat halaman yang membahas Mind Mapping, serta dilengkapi

video tutorial pembuatan Mind Mapping. Siswa kemudian melakukan

percobaan membuat Mind Mapping dengan argumen/bahasa sendiri

serta menambah gambar. Kemudian hasil percobaan tersebut dikirim

melalui tautan (link).

2.1.3.3. Petunjuk Penggunaan EMPING

Langkah-langkah dalam menggunakan media EMPING adalah

sebagai berikut.

11

Page 13: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

1. Siswa mengakses media EMPING melalui link yang sudah

disediakan. Media ini berupa aplikasi yang harus diunduh

terlebih dahulu.

2. Setelah pengunduhan selesai media EMPING dapat

digunakan. Siswa dapat menggunakannya sesuai dengan

langkah penggunaan yang terdapat pada media ini.

3. Siswa terlebih dahulu membaca petunjuk penggunaan

EMPING, kompetensi dasar, kompetensi inti, dan peta

konsep.

4. Pada materi berisi penjelasan mengenai proses terjadinya

siklus air. Selain itu penjelasan disertai video tentang siklus

air. Berikut merupakan gambar penjelasan materi melalui

video dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 penjelasan materi melalui video

5. Penjelasan materi dilanjutkan melalui Mind Mapping.

Berikut merupakan gambar penjelasan materi dapat dilihat

pada Gambar 2.2.

12

Page 14: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Gambar 2.2 Mind Mapping siklus air

6. Siswa melakukan percobaan membuat Mind Mapping

dengan argumen/bahasa sendiri serta menambah gambar.

Kemudian hasil dari percobaan dikirimkan dalam bentuk

foto yang dikirim melalui tautan (link).

7. Siswa mengerjakan quiz yang berupa soal pilihan ganda.

Pada quiz siswa bisa mengetahui nilai/skor dari hasil

pekerjaannya. Berikut merupakan quiz dapat dilihat pada

Gambar 2.3.

Gambar 2.3 quiz media EMPING

2.1.3.4. Kelebihan EMPING

Kelebihan media EMPING pembelajaran IPA ini sebagai

media pembelajaran adalah menyajikan materi yang dikemas dalam e-

modul yang menarik dengan menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti. Selain itu dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa

dan menampilkan visualisasi yang beragam mulai dari video

pembelajaran, animasi yang menarik, komposisi gambar, ilustrasi yang

disesuaikan dengan materi dan quiz yang disesuaikan dengan indikator

pemahaman konsep. Kemudahan mengoperasikan media dengan

melalui peralatan pendukung seperti android atau komputer.

13

Page 15: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

2.1.4. Pemahaman Konsep Siswa

2.1.4.1. Definisi Pemahaman Konsep Siswa

Salah satu tujuan dari proses pembelajaran adalah siswa

mampu memahami konsep pembelajaran sesuai pengalaman dan

belajarnya. Namun setiap siswa memiliki tingkat pemahaman yang

berbeda. Siswa sering kali kurang memahami konsep dasar pada

pembelajaran. Padahal memahami konsep memiliki keterkaitan dengan

konsep-konsep selanjutnya. Siswa dapat dikatakan memahami suatu

konsep, jika siswa mengemukakan kembali suatu informasi yang telah

diperoleh.

Pemahaman menurut Bloom (dalam Susanto: 2013) adalah

seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami

pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana

siswa dapat memahami serta mengerti apa yang dibaca, dilihat,

dialami, atau yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi.

Definisi pemahaman atau memahami yang dikemukakan oleh Astuti &

Dasmo (2016:41) mengatakan bahwa pemahaman merupakan bagian

ranah kognitif yang tingkatannya lebih tinggi dari pengetahuan, serta

merupakan dasar untuk membangun wawasan. Pemahaman merupakan

kemampuan siswa untuk memahami atau mengerti pelajaran untuk

kemudian memberikan contoh, gambaran serta penjelasan yang lebih

luas dan dapat mengomunikasikan kepada orang lain.

Kemudian pengertian konsep dikemukakan oleh Rosser

(Syurdadi, 2014:72) bahwa konsep merupakan hal abstrak yang

mewakili obyek-obyek kejadian atau hubungan-hubungan yang

memiliki atribut sama. Konsep adalah segala yang berwujud

pengertian-pengertian baru yang dapat timbul sebagai hasil pemikiran,

meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti/isi (Suryono &

Hariyanto: 2014).

Pengertian pemahaman konsep yang dikemukakan oleh

Rustaman (dalam Isnaini dkk, 2016:143) bahwa seseorang dikatakan

14

Page 16: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

memahami konsep jika dapat mengorganisasikan dan mengemukakan

kembali sesuatu yang telah didapatkan atau dipelajari sebelumnya.

Bloom (dalam Syurdadi, 2014:73) mengemukakan pemahaman

konsep yaitu kemampuan menerima beberapa pengertian seperti

halnya mengemukakan kembali materi yang mudah untuk dipahami,

mampu menyampaikannya, serta mampu menerapkannya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pemahaman konsep adalah kemampuan menerima dan memahami

suatu materi yang diperoleh dari pembelajaran dan dapat

menyampaikan kembali dalam bentuk yang mudah dipahami serta

mengaplikasikan pemahaman dalam menyelesaikan masalah dengan

tepat.

2.1.4.2. Indikator Pemahaman Konsep

Indikator pemahaman konsep menurut Sanjaya (2009)

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Mampu menerangkan secara verbal mengenai apa yang telah

dicapainya;

b. Mampu menyajikan situasi matematika kedalam berbagai

cara serta mengetahui perbedaan;

c. Mampu mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan

dipenuhi atau tidaknya persyaratan yang membentuk konsep

tersebut;

d. Mampu menerapkan hubungan antara konsep dan prosedur;

e. Mampu memberikan contoh dan kontra dari konsep yang

dipelajari;

f. Mampu menerapkan konsep secara algoritma; dan

g. Mampu mengembangkan konsep yang telah dipelajari.

Tujuh indikator pemahaman konsep berdasarkan Bloom yang

dikemukakan dalam Astuti (2017: 42) yaitu:

1. Menyatakan kembali suatu konsep.

15

Page 17: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

2. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifatnya atau

sesuai dengan konsepnya.

3. Memberi contoh dan non contoh dari sebuah konsep.

4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi.

5. Mengembangkan syarat cukup suatu konsep.

6. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau

operasi tertentu.

7. Mengaplikasikan konsep atau pemecahan masalah.

Indikator yang digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa

mengacu pada Bloom (Astuti: 2017) karena lebih jelas dalam

mendeskripsikan aspek-aspeknya.

2.2. Penelitian Relevan

Berikut adalah penelitian yang berhubungan dengan pengembangan

EMPING yang dapat dijadikan perbandingan untuk melakukan penelitian:

2.2.1. Penelitian yang dilakukan oleh Rizan Dwi Atmaji, dkk (2018) dengan judul

“Pengembangan E-Modul Berbasis Literasi SAINS Materi Organ Gerak

Hewan dan Manusia Kelas V SD”. Penelitian tersebut mendapatkan hasil

penilaian yang dilakukan oleh ahli materi mendapatkan skor penilaian

92,85 dengan kategori “Sangat Layak. Ahli materi mendapatkan penilaian

92,85 dengan kategori “Sangat Layak”. Hasil Penilaian ahli pembelajaran

mendapatkan nilai 73,21 dengan kategori “Layak”. penilaian dari uji coba

skala kecil yang dilakukan oleh peserta didik mendapatkan nilai 95 dengan

kategori “Sangat Layak” dan penilaian dari guru mendapatkan nilai 95

dengan kategori “Sangat Layak”. Uji coba skala besar yang dilakukan oleh

peserta didik mendapatkan nilai 96,6 dengan kategori “Sangat Layak” dan

penilaian dari guru mendapatkan nilai 97,08 dengan kategori “Sangat

Layak”. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan maka e-modul

berbasis literasi sains sangat layak untuk digunakan dalam proses

pembelajaran di sekolah.

2.2.2. Penelitian yang dilakukan oleh Iin Rahmatul Ula dan Abi Fadila (2018)

dengan judul “Pengembangan E-modul Berbasis Learning Content

16

Page 18: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Development System Pokok Bahasan Pola Bilangan SMP”. Penelitian

tersebut mendapatkan hasil e-modul berbasis LCDS yang dikombinasi

dengan software I-Spring yaitu “Sangat menarik” dari perhitungan skor

rata-rata pada uji coba skala kecil yaitu 3,65% dan pada uji coba lapangan

skala besar yang diikuti oleh 30 peserta didik skor rata-rata kemenarikan

yang diperoleh yaitu 3,55 pada kriteria “Sangat menarik” dan dikatagorikan

sangat layak untuk digunakan.

2.2.3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Huda Panggabean, dkk (2020)

dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Mind Mapping pada

Pembelajaran IPA Tema Lingkungan Sahabat Kita”. Penelitian tersebut

mendapatkan hasil Bahan ajar IPA berbasis mind mapping dengan Tema

Lingkungan sahabat kita sangat layak digunakan sebagai sumber belajar

peserta didik kelas V B di MIS Tarbiyatul Islamiyah Guppi Medan dengan

rata – rata total validitas adalah 4,68. Bahan ajar dinyatakan praktis

berdasarkan angket respon siswa yaitu aspek ketertarikan dengan responden

setuju persentasenya sebesar 49,36% dan sangat setuju sebesar 50,64%.

Penilaian dari aspek materi diperoleh hasil respon siswa setuju 75,96% dan

sangat setuju 29,04%, Penilaian dari aspek bahasa memperoleh hasil setuju

36,54% dan sangat setuju 63,46%.

2.2.4. Penelitian yang dilakukan oleh Fauzan Irsyad Ali, dkk (2019) dengan judul

“Pengembangan Media Buku Saku Berbasis Mind Mapping pada

Pembelajaran IPS”. Kelayakan media ditunjukkan dengan hasil penilaian ahli

materi sebesar 87,3% (kriteria sangat layak) dan ahli media sebesar 92%

(kriteria sangat layak). Hasil uji perbedaan rata-rata nilai tes awal dan tes akhir

dengan perhitungan t-test diperoleh nilai thitung yaitu 14,842 lebih besar dari

ttabel yaitu 2,040 dan peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 0,46 dengan

kategori sedang. Berdasarkan haisl uji t-test dan n-gain tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa media buku saku berbasis mind mapping efektif digunakan

pada muatan pembelajaran IPS.

Berdasarkan penelitian yang relevan tersebut, dapat disimpulkan bahwa e-

modul dan Mind Mapping memiliki potensi untuk dikembangkan dan efektif

17

Page 19: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

digunakan sebagai media pembelajaran. Persamaan dan perbedaan penelitian

relevan dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Kajian Penelitian Media

PembelajaranJudul Nama

Peneliti Tahun Persamaan Perbedaan

Pengembangan E-Modul Berbasis Literasi SAINS Materi Organ Gerak Hewan dan Manusia Kelas V SD

Rizan Dwi Atmaji dan Ika Maryani

2018 - Metode penelitian menggunakan Research and Development (R&D).

- Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket yang meliputi validador ahli media, ahli materi, dan ahli pembelajaran, angket guru dan peserta didik.

- Mengembangkan E-Modul Berbasis Literasi SAINS.

- Menggunakan model penelitian ADDIE.

Pengembangan E-modul Berbasis Learning Content Development System Pokok Bahasan Pola Bilangan SMP

Iin Rahmatul Ula, Abi Fadila

2018 - Metode penelitian menggunakan Research and Development (R&D).

- Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar wawancara, lembar angket, lembar validasi, lembar respon peserta didik.

- Berbasis Learning Content Development System.

- Menggunakan model penelitian ADDIE.

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Mind Mapping pada Pembelajaran IPA Tema Lingkungan Sahabat Kita

Nurul Huda Panggabean, Amir Danis, dan Nadriyah

2020 - Metode penelitian menggunakan Research and Development (R&D).

- Instrumen yang digunakan sebagai pengumpul data berupa lembar angket untuk ahli materi, ahli media, siswa dan soal pretest dan posstest.

- Menggunakan model penelitian 4D.

Pengembangan Media Buku Saku Berbasis

Fauzan

Irsyad Ali,

Kurniana

2019 - Metode penelitian menggunakan Research and Development (R&D).

- Teknik pengumpulan data

- Menggunakan model penelitian Borg and

18

Page 20: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Mind Mapping pada Pembelajaran IPS

Bektianigs

ih, dan

Umar

Samadhy

yang digunakan adalah wawancara, angket, tes, dan dokumentasi.

Gall.

2.3. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah

yang penting (Sugiyono, 2019). Kerangka berpikir dalam pengembangan media

ini dilatarbelakangi dari permasalahan yang ditemukan di sekolah. Masih banyak

siswa yang mengalami miskonsepsi, sehingga pemahaman konsep siswa rendah.

Kurangnya inovasi serta visualisasi pembelajaran karena keterbatasan media.

Selain minimnya media yang dikembangkan di sekolah, pembelajaran masih

berpusat pada guru sehingga pemahaman konsep siswa masih rendah.

Merujuk dari masalah tersebut, peneliti mengembangkan EMPING (e-

modul berbasis Mind Mapping) untuk mengembangkan pemahaman siswa sebagai

langkah untuk mengenalkan pengambangan inovasi bahan ajar dalam

pembelajaran. EMPING merupakan akronim dari e-modul (elektronik modul)

berbasis Mind Mapping. EMPING adalah alat atau sarana pembelajaran yang

dirancang menggunakan software berisi materi ajar dilengkapi penjelasan melalui

Mind Mapping, animasi, video, serta quiz atau soal evalusi sehingga pembelajaran

lebih menarik bagi siswa.

E-modul juga memiliki kelebihan yaitu dilengkapi berbagai macam

iDevices sehingga dapat menyisipkan berbagai gambar, video, animasi, kuis

disertai feedback yang tidak ditemukan pada bahan ajar cetak pada umumnya.

Selain itu, EMPING juga dimanfaatkan sebagai kemajuan ilmu teknologi dan

informasi yang dapat membantu proses pembelajaran sehingga dapat mencapai

tujuan pembelajaran.

Kerangka berpikir pada penelitian ini disajikan dalam diagram kerangka

fishbone (tulang ikan) yang meliputi ekor ikan sebagai permasalahan utama dan

sirip ikan menyatakan tahapan penyelesaian atau solusi dari permasalahan.

19

Page 21: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Observasi dan wawancara

Analisis Kebutuhan guru dan siswa

Merancang dan menyusun desain media EMPING

Validasi ahli materi

Validasi ahli media

Memperbaiki desain sesuai saran ahli

Penggunaan media

Angket respon guru dan siswa

Penelitian ini menggunakan model penelitian pengembangan media dari

Sugiyono. Kerangka berpikir dalam bentuk fishbone digambarkan pada Gambar

2.4.

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir

2.4. Rancangan Media

20

Potensi dan masalah:Masih banyak siswa yang mengalami miskonsepsi, sehingga

pemahaman konsep siswa rendah.Kurangnya inovasi serta visualisasi pembelajaran karena

keterbatasan media.Metode konvensional atau metode pembelajaran masih

berpusat pada guru.

EMPING (E-Modul Berbasis Mind Mapping

Pengumpulan Data

Validasi Desain

Uji Coba Produk

Desain Produk

RevisiDesain

Page 22: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

EMPING (E-modul berbasis Mind Mapping) ini terdiri dari, cover, kata

pengantar, petunjuk penggunaan, pendahuluan (KI, KD, indikator dan tujuan

pembelajaran), peta konsep, materi, Mind Mapping. Pada kegiatan pembelajaran

terdapat soal evaluasi atau quiz. Berikut adalah rancangan media EMPING dapat

dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Rancangan Awal EMPINGNo Bagian EMPING Kerangka EMPING Keterangan1 Cover 1. Judul E-Modul,

yaitu EMPING2. Gambar desain

cover3. Nama dan logo

instansi4. Nama

pengembang media

2 Kata Pengantar 1. Sub judul kata pengantar

2. Isi kata pengantar

21

Page 23: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

3 Daftar Isi 1. Daftar isi2. Sub judul3. Nomor halaman

4 Petunjuk penggunaan EMPING

1. Petunjuk penggunaan EMPING

2. Poin-poin petunjuk penggunaan EMPING

5 Kompetensi Inti 1. Kompetensi inti2. Isi kompetensi

inti

22

Page 24: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

6 Kompetensi Dasar dan Indikator

1. Kompetensi dasar

2. Isi kompetensi dasar

3. Indikator4. Isi indikator

7 Peta konsep 1. Peta konsep2. Isi peta konsep

9 Materi dan Video Siklus Air

1. Materi siklus air2. Video siklus air

23

Page 25: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

11 Mind Mapping Siklus Air

1. Mind Mapping siklus air

12 Tugas 1. Tugas pembuatan Mind Mapping

2. Link tugas Mind Mapping

13 Pembelajaran (Cerita Semut dan Beruang)

1. Ceita non fiksi “Semut dan Beruang”

24

Page 26: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

14 Mind Mapping cerita non fiksi

1. Contoh Mind Mapping urutan peristiwa cerita non fiksi

15 Penugasan urutan peristiwa cerita non fiksi

1. Tugas melalui link

16 Evaluasi 1. Soal evaluasi berupa pilihan ganda

25

Page 27: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

17 Daftar pustaka 1. Daftar pustaka

26

Page 28: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD N 01 Dorang yang berlokasi di Desa

Dorang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara. Penelitian ini dilatarbelakangi

dari permasalahan yang ditemukan di sekolah yaitu masih banyak siswa yang

mengalami miskonsepsi, sehingga pemahaman konsep siswa rendah. Kurangnya

inovasi serta visualisasi pembelajaran karena keterbatasan media. Selain

minimnya media yang dikembangkan di sekolah, pembelajaran masih berpusat

pada guru. Penelitian dilakukan pada semester II (genap) tahun ajaran 2020/2021.

3.2. Karakteristik Media yang dikembangakan

Karakteristik atau ciri khas dari media EMPING ini yang membedakan

dari E-Modul pada umumnya yaitu terdapat fitur Mind Mapping yang dilengkapi

dengan video tutorial pembuatan Mind Mapping. Kemudian siswa melakukan

percobaan membuat Mind Mapping yang dimodifikasi sesuai dengan kreatifitas

siswa. Selain itu media ini dilengkapi dengan animasi, video pembelajaran, serta

quiz atau soal evaluasi agar pembelajaran lebih menarik dan dapat meningkatkan

pemahaman konsep siswa. Media ini juga fleksibel karena dapat digunakan

dimana saja dan kapan saja.

3.3. Desain Penelitian

3.3.1. Model Pengembangan

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

Development). Penelitian dan pengembangan atau Rasearch and

Development (R&D) merupakan salah satu model penelitian yang digunakan

untuk melakukan penelitian. Penelitian dan pengembangan dapat diartikan

sebagai cara ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi, dan menguji

validitas produk yang telah dihasilkan (Sugiyono, 2019: 30).

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model pengembangan menurut Sugiyono. Model ini dipilih karena model

pengembangan Sugiyono lebih sederhana dan dijelaskan dengan rinci tahapan-

27

Page 29: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

tahapan yang harus dilalui. Model penelitian dan pengembangan

menggunakan 10 langkah, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) mengumpulkan

informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) uji

coba produk terbatas, (7) perbaikan produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi

produk, (10) produksi masal (Sugiyono, 2012). Langkah-langkah penelitian

dan pengembangan media pembelajaran dengan model Sugiyono dapat

dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Langkah-langkah Penggunaan R&D Menurut Sugiyono(Sumber: Sugiyono, 2016)

Langkah yang dilakukan pada penelitian ini hanya sampai tahap uji

coba produk terbatas. Hal ini disebabkan karena penelitian yang dilakukan

masih bersifat dalam skala yang terbatas dengan sampel yang digunakan

yaitu 6 siswa. Selain itu penelitian ini lebih memfokuskan pada tujuan utama

metode penelitian dan pengembangan ini digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu dan mengetahui validasi produk yang dikembangkan.

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan media pembelajaran dengan

model Sugiyono dapat dilihat pada Gambar 3.2.

28

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Informasi

Desain Produk

ValidasiDesain

PerbaikanDesain

Uji Coba Produk Skala Terbatas

RevisiProduk

Uji Coba ProdukSkala Luas

RevisiProduk

Produksi Masal

Page 30: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Gambar 3.2 Langkah-langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D)

3.3.2. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Tahap penelitian dan pengembangan yang mengacu pada model

Sugiyono dijelaskan sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian pengembangan ini

adalah mengumpulkan informasi terkait potensi dan masalah yang ada di

lokasi penelitian. Potensi adalah segala sesuatu yang memiliki kemampuan

atau kapasitas untuk dikembangkan (Sugiyono (2016: 55). Sedangkan

masalah menurut Sugiyono (2016: 79) merupakan area yang menjadi

perhatian peneliti, suatu kondisi yang ingin diperbaiki, atau suatu kesulitan

yang ingin dieliminasi atau dihilangkan.

Potensi dan masalah ini diidentifikasi berdasarkan hasil observasi dan

wawancara di lokasi penelitian. Media EMPING (E-modul berbasis Mind

Mapping) menjadi potensi untuk dilakukan penelitian dan pengembangan

karena EMPING memiliki peran sebagai media yang dapat meningkatkan

pemahaman konsep siswa. E-modul menjadi media pembelajaran yang

menarik apabila di dalam e-modul tersebut dikembangkan dengan mind

mapping yang dapat memudahkan siswa dalam pembelajaran, khususnya

dalam pembelajaran IPA.

Masalah yang ditemukan pada penelitian ini adalah penggunaan

bahan ajar atau media yang digunakan di sekolah tempat penelitian

menggunakan modul atau buku paket yang berisi materi, gambar, dan

29

Potensi dan Masalah

Pengumpulan Informasi

Desain Produk

ValidasiDesain

PerbaikanDesain

Uji Coba Produk Terbatas

Page 31: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

evaluasi saja, sehingga pembelajaran kurang menarik dan pemahaman

siswa masih rendah.

2. Pengumpulan Informasi

Tahap selanjunya adalah mengumpulkan data dan informasi yang

terkait permasalahan di tempat penelitian. Pada pengumpulan data dan

informasi dilakukan analisis kebutuhan guru dan siswa melalui wawancara

dan observasi. Hal ini dilakukan agar media yang dikembangkan sesuai

dengan kebutuhan siswa dan guru. Hasil analisis kebutuhan diperkuat

dengan hasil pretest pemahaman konsep siswa. Selain itu pengumpulan

data dan informasi dilakukan dengan melakukan kajian pustaka dari

berbagai literatur yang ada.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di tempat penelitian

diperoleh pembelajaran IPA cenderung terfokus pada kemampuan siswa

untuk menghafal saja. Tetapi kenyataannya siswa belum memahami

substansi secara mendalam materinya. Sebagian besar penggunaan metode

pembelajaran yang digunakan adalah metode konvensional atau metode

pembelajaran masih berpusat pada guru. Hal ini membuat siswa kurang

mengembangkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Kondisi

pembelajaran daring juga menjadi sebab proses belajar tidak berjalan

maksimal karena minimnya pertemuan tatap muka yang mengakibatkan

pemahaman konsep siswa rendah.

Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya pemahaman

konsep tersebut adalah kurangnya inovasi serta visualisasi pembelajaran

karena keterbatasan media dan fasilitasnya. Bahan ajar atau media yang

digunakan di sekolah tempat penelitian menggunakan modul atau buku

paket yang berisi materi dan evaluasi saja, sehingga pembelajaran kurang

menarik dan pemahaman siswa masih rendah.

3. Desain Produk

Hasil dari pengumpulan data dan informasi dirumuskan menjadi

rancangan desain produk media pembelajaran. Langkah pertama adalah

membuat skema atau rancangan dari produk yang akan dibuat. Setelah

30

Page 32: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

membuat rancangan, kemudian melakukan pengembangan diawali dengan

menyusun materi disertai video pembelajaran, membuat Mind Mapping

dari materi pembelajaran, menyusun quiz atau soal evaluasi. Selanjutnya

menyusun e-modul berbasis Mind Mapping secara keseluruhan. Media e-

modul berbasis Mind Mapping dirancang sesuai dengan Kompetensi Dasar

(KD), Kompetensi Inti (KI) dan indikator yang harus dicapai siswa.

Berikut merupakan penjelasan desain produk berdasarkan

penjabaran pada tabel rancangan media sebelumnya.

a) Cover EMPING (e-modul berbasis Mind Mapping) terdapat di awal

halaman. Cover terdiri atas judul, gambar desain cover, nama instansi,

logo instansi, dan nama pengembang media. Cover media didesain

menggunakan aplikasi Canva secara online.

b) Isi EMPING (e-modul berbasis Mind Mapping) yang terdiri dari kata

pengantar, daftar isi, petunjuk penggunaan media, kompetensi inti,

kompetensi dasar, indikator, peta konsep, materi pembelajaran, tugas,

dan daftar pustaka didesain menggunakan Microsoft Word terlebih

dahulu.

c) Setelah media didesain melalui Microsoft Word, file kemudian

diconvert menjadi file pdf.

d) Desain selanjutnya yaitu menyisipkan video pembelajaran, audio, dan

animasi melalui aplikasi Smart App Creator.

e) Pembuatan tugas membuat Mind Mapping oleh siswa dengan hasil

percobaan yang dikirim melalui tautan (link) terhubung dengan

platform Google Classroom.

f) Desain dilanjutkan membuat quiz/soal evaluasi melalui aplikasi Smart

App Creator.

g) Jika media sudah selesai dimodifikasi, langkah selanjutnya yaitu

penyimpanan file. File yang sudah disimpan kemudian diunggah

melalui Google Drive.

31

Page 33: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

h) Siswa dapat mengakses media EMPING melalui link yang sudah

dibagikan oleh peneliti. Media ini berupa aplikasi yang harus diunduh

terlebih dahulu.

4. Validasi Desain

Rancanan produk yang selesai dikembangkan selanjutnya

divalidasi oleh dua ahli yaitu ahli materi dan ahli media. Tujuan dari

validasi desain produk adalah untuk menilai kevalidan produk yang

dikembangkan.

a) Validasi Ahli Materi

Validasi ahli materi bertujuan untuk mengetahui kelengkapan

serta kesesuian materi dengan kurikulum (standar isi) yang disajikan

dalam media EMPING. Uji ahli materi yang dipilih adalah orang yang

kompeten dalam pembelajaran IPA dan Bahasa Indonesia yang terdiri

dari dua orang dosen Universitas Muria Kudus yaitu Drs. Khamdun,

S.Pd., M.Pd dan Dr., Drs. Mohammad Kanzunnudin, M.Pd serta guru

kelas V SDN 01 Dorang.

b) Validasi Ahli Media

Uji ahli media bertujuan untuk mengukur tingkat kevalidan dan

mengetahui ketepatan standar minimal yang diterapkan dalam

penyusunan EMPING (e-modul berbasis Mind Mapping) untuk siswa

sekolah dasar. Uji ahli media dilakukan oleh dua dosen Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muria Kudus, yaitu Moh.

Syaffruddin Kuryanto, S.Si., M.Or dan Nur Fajrie, S.Pd., M.Pd serta

guru kelas IV SDN 01 Dorang.

Hasil penilaian oleh validasi ahli diukur dengan mengacu pada

Skala Likert. Angket yang disusun dalam penelitian ini berisi pernyataan

yang di dalamnya validator memberikan tanda checklist (√) pada kolom

skala penilaian serta memberikan saran atau masukan mengenai perbaikan

desain media.

5. Perbaikan Desain

32

Page 34: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Perbaikan desain merupakan tahapan yang dilakukan untuk

memperbaiki kekurangan yang ditemukan berdasarkan hasil validasi

desain produk. Perbaikan desain produk dilakukan sesuai masukan dan

saran oleh validator. Setelah perbaikan desain selesai dilakukan, media

pembelajaran dapat memasuki tahap selanjunya yaitu uji coba produk

terbatas.

6. Uji Coba Produk Terbatas

Uji coba produk terbatas bertujuan untuk mengetahui kevalidan

dan kelayakan produk yang dikembangkan. Uji coba produk terbatas

dilakukan dengan jumlah 6 siswa di kelas V SDN 01 Dorang dengan

karateristik siswa yang berbeda-beda. Setelah media selesai diuji coba,

siswa diberikan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap

penggunaan media.

3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2019:135). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN

01 Dorang yang berjumlah 27 siswa.

3.4.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2019: 136). Sampel pada penelitian ini adalah

20% dari jumlah siswa kelas V yang berjumlah 27 siswa. Dengan demikian

sampel yang digunakan berjumlah 6 siswa dengan karakteristik yang berbeda.

Sampel ini dipilih karena peneliti hanya meneliti sampai uji coba produk

terbatas.

3.5. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

33

Page 35: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:

61). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:

3.5.1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas atau variabel independen merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (Sugiyono 2011:61). Variabel bebas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah EMPING (e-modul berbasis Mind Mapping).

3.5.2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2011:61).

Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu pemahaman konsep.

3.6. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data (Sugiyono, 2016: 308). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara, dan dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara merupakan pertuman dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan

makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2019: 231). Wawancara

digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan

studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti (Sugiyono,

2013: 137).

Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan

wawancara tidak terstruktur atau wawancara terbuka. Wawancara tidak

terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis

dan lengkap untuk pengumpulan datanya (Sugiyono, 2019: 233).

Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru Kelas V SDN 01 Dorang

untuk mengetahui kegiatan pembelajaran kelas V berkaitan dengan metode

34

Page 36: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

pembelajaran, bahan ajar atau media pembelajaran, kompetensi dan

indikator yang digunakan, dan kegiatan pembelajaran.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dimana penyidik

mengadakan pengamatan secara langsung terhadap susatu benda, kondisi

atau situasi, proses dan perilaku (Sugiyno, 2007: 226). Observasi pada

penelitian ini di lakukan saat observasi awal dan saat uji coba produk

dengan menghasilkan data berbentuk kualitatif. Observasi di lakukan

untuk mengetahui fakta di lapangan secara langsung dan untuk

mengetahui kevalidan serta kemenarikan produk.

Observasi yang digunakan peneliti adalah pbservasi partisipasi

pasif, dimana peneliti hanya sebagai pengamat di kelas dan tidak terlibat

dalam proses pembelajaran. Observasi ini diisi oleh peneliti yang berisi

catatan hasil pengamatan peneliti terhadap aktivitas guru dan respon

siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan produk

EMPING (e-modul berbasis Mind Mapping.

3. Angket

Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011). Angket

(kuesioner) ini digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

serta mengumpulkan data tentang kevalidan dan kelayakan dari media

pembelajaran yang dikembangkan. Angket yang digunakan dalam

penelitian ini adalah angket validasi dan angket untuk respon. Sasaran

angket validasi pada penelitian ini ditujukan pada ahli materi dan ahli

media (desain). Angket respon guru dan peserta didik digunakan untuk

mengetahui respon guru dan siswa terhadap media pembelajaran yang

telah dikembangkan.

4. Tes

35

Page 37: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

(Arikunto, 2010:193). Hasil tes digunakan untuk mengukur hasil

pemahaman konsep yang dicapai siswa.

Hasil tes akan melihat bagaimana pemahaman konsep siswa SDN 01

Dorang setelah menggunakan media pembelajaran EMPING (e-modul

berbasis Mind Mapping). Tes yang digunakan adalah posttest dengan bentuk

soal essay sebanyak 7 soal yang disesuaikan dengan indikator pemahaman

konsep pada Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Subtema 2 Perubahan

Lingkungan Pembelajaran 2 dalam muatan IPA dan Bahasa Indonesia.

5. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan

informasi dalam bentuk dokumen, tulisan, angka, buku, arsip, serta

keterangan yang dapat mendukung penelitian (Sugiyono, 2015).

Dokumentasi berupa foto menggunakan alat berupa kamera untuk

melengkapi data ketika implementasi EMPING (e-modul berbasis Mind

Mapping).

3.6.2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat ukur seperti tes, kuesioner, pedoman

wawancara dan pedoman observasi yang digunakan peneliti untuk

mengumpulkan data dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2019: 156).

Instrumen Pengumpulan data penelitian pengembangan yang disusun dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara digunakan peneliti untuk memperoleh data awal

mengenai analisis kebutuhan akan bahan ajar selama di sekolah. Meliputi

masalah atau kendala yang dihadapi selama penggunaan bahan ajar,

sehingga perlunya dikembangkan suatu bahan ajar berupa EMPING (e-

modul berbasis Mind Mapping). Wawancara juga dilakukan oleh peneliti

36

Page 38: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

ketika uji coba produk. Wawancara dilaksanakan kepada guru kelas dan

siswa.

2. Observasi

Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa

checklist (√).Observasi ini diisi oleh peneliti yang berisi catatan hasil

pengamatan peneliti terhadap aktivitas guru dan respon peserta didik

selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan produk EMPING (e-

modul berbasis Mind Mapping). Pedoman observasi menggunakan skala

penilaian angka (numerical scale), dengan memberikan checklist pada

kategori kolom yang telah disediakan.

3. Angket

a) Angket Validasi

Angket validasi merupakan instrumen yang digunakan untuk

mendapatkan masukan dari ahli materi dan ahli desain pembelajaran

yang berbentuk saran, kritik dan tanggapan terhadap produk yang

dikembangkan. Penyusunan angket dilakukan dalam bentuk skala

Likert (Likert Scale), yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan

yang akan diisi/dijawab oleh ahli media dan ahli media.

b) Angket Respon Guru dan Peserta Didik

Angket respon guru dan peserta didik digunakan untuk

memperoleh data mengenai respon guru dan peserta didik terhadap

penggunaan media. Hasil penilaian angket respon guru dan peserta

didik akan menunjukkan kevalidan media yang akan digunakan.

4. Tes

Tes pemahaman konsep berisi soal-soal yang akan diujikan kepada

siswa setelah menggunakan media pembelajaran EMPING (e-modul berbasis

Mind Mapping). Soal yang diberikan merupakan soal yang mendukung

pemahaman konsep siswa. Tes ini bertujuan untuk mengetahui ipemahaman

konsep siswa setelah menggunakan EMPING (e-modul berbasis Mind

Mapping).

37

Page 39: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

3.7. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2010: 335), mengatakan yang dimaksud dengan teknik

analisis data adalah proses mencari data, menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif. Teknik

analisis data tersebut digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep siswa

pada muatan IPA dan Bahasa Indonesia siswa kelas V SDN 01 Dorang pada

Tema 8 Lingkungan Sahabat Kita Subtema 2 Perubahan Lingkungan

Pembelajaran 2 dalam muatan IPA dan Bahasa Indonesia.

3.7.1. Analisis Data Kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengolah data hasil

dari validator. Teknik analisis data digunakan untuk mengelompokkan

informasi-informasi dari data kualitatif yang berupa tanggapan, kritik dan

saran perbaikan serta perbaikan pada tahap revisi media EMPING (e-modul

berbasis Mind Mapping).

3.7.2. Analisis Data Kuantitatif

Sugyiono (2017:15), metode kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan. Analisa data kuantitatif digunakan untuk

menganalisis data berbentuk angka yang diperoleh dari angket

penilaian produk menggunkaan skala likert. Data kuantitatif diperoleh

pada tahap penelitian validasi desain dan uji coba pemakaian. Nilai

yang diperoleh dengan menggunakan angket data analisis validitas ahli

38

Page 40: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

(dosen ahli media pembelajaran dan dosen ahli materi) dan angket

respon guru dan peserta didik terhadap penggunaan media

pembelajaran EMPING.

a. Analisis Hasil Validasi Media

Analisis hasil validasi media digunakan untuk menguji

kelayakan media yang dikembangkan dan menguji kesesuaian

media dengan materi. Angket validasi ahli menggunakan skala

Likert yang terdiri dari lima skala penilaian sebagai berikut:

Tabel 3.7 Skor Penilaian Validasi

AhliSkor Pilihan Jawaban

4 Sangat Baik3 Baik2 Kurang Baik 1 Sangat Tidak Baik

(Sumber: Sugiyono, 2015: 448)

Setelah memperoleh hasil validasi, selanjutnya akan

ditentukan persentase skor dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

P = Angka persentase data angket

f = Jumlah skor yang diperoleh

N = Jumlah skor maksimum

Hasil dari persentase validasi media tersebut dapat

dikelompokkan dalam kriteria interpretasi skor menurut skala likert

39

Page 41: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

sehingga diperoleh tingkat kevalidan dan kelayakan produk.

Kriteria interpretasi skor menurut skala likert adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.8 Kriteria Interpretasi Skor Angket Validasi Produk

No. Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan

1 80≤x≤100% Sangat baik Sangat layak, tidak perlu direvisi

2 60≤x≤80% Baik Layak, tidak perlu direvisi

3 40≤x≤60% Cukup baik Kurang layak, perlu direvisi

4 20≤x≤40% Kurang baik Tidak layak, perlu direvisi

5 <20% Sangat kurang baik

Sangat tidak layak, perlu direvisi

(Sumber: Arikunto, 2010: 35)

b. Analisis Data Uji Coba Media

Data yang diperoleh dari hasil angket respon guru dan

peserta didik kemudian diukur menggunakan skala Guttman. Skala

Guttman yang digunakan terdiri dari dua kategori yang memiliki

nilai atau skor yang berbeda dibuat dalam bentuk checklist (√).Skor

penilaian dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut.

Tabel 3.9 Skor Penilaian Uji

Coba MediaSkor Keterangan

1 Ya0 Tidak

(Sumber: Sugiyono, 2016: 96)

Perhitungan presentase respon guru dan siswa dihitung

menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

40

Page 42: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

P = Angka persentase data angket

f = Jumlah skor yang diperoleh

N = Jumlah skor maksimum

Hasil analisis angket respon guru dan peserta didik

digunakan untuk mengetahui respon guru dan peserta didik terhadap

produk yang dikembangkan dengan menggunakan interpretasi skor.

Tabel 3.10 Interpretasi Skor

Angket Respon Guru dan Peserta

DidikNo. Tingkat

Pencapaian Kualifikasi Keterangan

1 80≤x≤100% Sangat baik Sangat layak, tidak perlu direvisi

2 60≤x≤80% Baik Layak, tidak perlu direvisi

3 40≤x≤60% Cukup baik Kurang layak, perlu direvisi

4 20≤x≤40% Kurang baik Tidak layak, perlu direvisi

5 <20% Sangat kurang baik

Sangat tidak layak, perlu direvisi

(Sumber: Arikunto, 2010: 35)

41

Page 43: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

42

Page 44: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

LAMPIRAN

43

Page 45: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Lampiran 1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Se

pOkt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Analisis

kebutuha

n di

lokasi

penelitian

2 Pengajua

n judul

3 Penyusun

an

proposal

skripsi

4 Seminar

41

Page 46: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

proposal

skripsi

8 Pelaksana

an

penelitian

9 Penyusun

an skripsi

10 Sidang

skripsi

42

Page 47: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Lampiran 2

Daftar Nama Siswa Kelas V SDN 01

DorangNo Nama Siswa Jenis Kelamin

L/P1 AP L2 VN P3 AY L4 MDH L5 BW L6 SF P7 DP L8 NC P9 MA L10 AS L11 FT P12 MAD L13 SRL P14 MZ L15 EP L16 BQA P17 BP L18 AZ L19 RS P20 MBF L21 BM L22 DAA L23 SK P24 DP L25 MF L26 AP L27 MKH L

41

Page 48: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Lampiran 3

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA GURU

STUDI PENDAHULUANNO Indikator Pertanyaan Nomor

Butir Soal

1 Mengetahui informasi awal pendidik dan peserta didik.

Berapa lama mengajar di kelas V? 1Berapa jumlah siswa kelas V? 2

2 Mengetahui sistem pembelajaran daring.

Selama masa pembelajaran daring seperti saat ini, bagaimana sistem pembelajaran yang sudah diterapkan?

3

Apa saja hambatan yang dialami saat pembelajaran daring? 4

Bagaimana metode atau model pembelajaran yang sudah diterapkan saat pembelajaran daring?

5

Pada saat pembelajaran, materi dijelaskan atau hanya latihan soal saja?

6

Pembelajaran lebih efektif saat pembelajaran biasa atau daring? 7

Selama masa pembelajaran daring bagaimana dengan kegiatan praktikum siswa?

8

Berdasarkan buku guru setiap hari ada pembelajaran (PB) yang harus diberikan kepada siswa, bagaimana pembelajaran (PB) yang diberikan saat daring?

9

Bagaimana strategi dalam pembelajaran daring agar tujuan pembelajaran dan kompetensi siswa tetap tercapai?

10

Apa saja keluhan siswa ketika pembelajaran dilakukan secara daring?

11

Apakah semua siswa memiliki alat 12

42

user, 18/04/21,
kisi2 bukan spt ini. dari indicator breakdown jd aspek baru nomor pertanyaan. Nah pertanyaan lengkap, ada di instrumennya
Page 49: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

pendukung untuk pembelajaran daring? Misalnya smartphone/laptop, dan lain sebagainya.Bagaimana hasil belajar siswa saat pembelajaran daring? 13

Bagaimana dengan keaktifan, motivasi, dan minat siswa saat pembelajaran daring?

14

Bagaimana evaluasi yang diterapkan pada pembelajaran daring? 15

3 Mengetahui materi pembelajaran serta pemahaman konsep siswa.

Apakah guru sudah menerapkan proses pemahaman konsep saat pembelajaran IPA dan Bahasa Indonesia?

16

Muatan apa yang paling disukai siswa saat pembelajaran? 17

Apa materi yang biasanya siswa merasa kesulitan dalam pembelajaran?

`18

Pada muatan IPA dan Bahasa Indonesia, materi apa yang menjadi kesulitan siswa?

19

Berapa nilai rata-rata yang ditempuh siswa pada muatan IPA dan Bahasa Indonesia?

20

4 Mengetahui KKM (kriteria ketuntasan minimal) muatan IPA dan Bahasa Indonesia.

Berapa KKM (kriteria ketuntasan minimal) yang ditentukan pada muatan IPA dan Bahasa Indonesia?

21

Bagaimana jika siswa tidak mencapai KKM? 22

5 Mengetahui ketersediaan media pembelajaran elektronik yang ada di sekolah.

Apakah saat pembelajaran menggunakan media pembelajaran elektronik?

23

Jika menggunakan media elektronik, media tersebut dibuat sendiri atau melalui platform?

24

Selama mengajar, pernahkah mengembangkan media pembelajaran modul?

25

Jika pernah, modul yang digunakan berbentuk cetak atau elektronik? 26

Apakah saat pembelajaran pernah menerapkan Mind Mapping?Saya berencana mengembangkan E-modul berbasis Mind Mapping,

27

43

Page 50: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

bagaimana pendapat Bapak/Ibu?

Lampiran 4

LEMBAR HASIL WAWANCARA GURU

STUDI PENDAHULUAN

Narasumber : Siti Alfiyah, S.Pd

Guru Kelas : V

Tempat Wawancara : Kantor Guru SDN 01 Dorang

Hari/Tanggal : Sabtu, 19 September 2020

No Pertanyaan Jawaban1 Berapa lama mengajar di kelas V? 1 tahun2 Berapa jumlah siswa kelas V? 27 siswa dengan 8 perempuan

dan 19 laki-laki.3 Selama masa pembelajaran daring

seperti saat ini, bagaimana sistem pembelajaran yang sudah diterapkan?

Menggunakan pembelajaran daring melalui video, whatsApp.

4 Apa saja hambatan yang dialami saat pembelajaran daring?

Keterbatasan siswa dengan kuota, susah sinyal.

5 Bagaimana metode atau model pembelajaran yang sudah diterapkan saat pembelajaran daring?

Metode pembelajaran dilakukan dengan daring.

6 Pada saat pembelajaran, materi dijelaskan atau hanya latihan soal saja?

Materi dijelaskan dahulu kemudian latihan soal.

7 Pembelajaran lebih efektif saat pembelajaran tatap muka atau daring?

Pembelajaran tatap muka.

8 Selama masa pembelajaran daring bagaimana dengan kegiatan praktikum siswa?

Tidak ada praktikum karena kondisi pembelajaran masih daring.

9 Berdasarkan buku guru setiap hari ada pembelajaran (PB) yang harus diberikan kepada siswa, bagaimana pembelajaran (PB) yang diberikan

Sama seperti pembelajaran tatap muka.

44

user, 18/04/21,
knp bold?
user, 18/04/21,
inisial sj
user, 18/04/21,
Setelah hsl wawancara, simpulkan kemudian dukung dg ttd autentik dr informan. Kesimpulan hasil wawancara inilah yg dimasukkan di latar belakang
Page 51: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

saat daring? 10 Bagaimana strategi dalam

pembelajaran daring agar tujuan pembelajaran dan kompetensi siswa tetap tercapai?

Menggunakan media video pembelajaran.

11 Apa saja keluhan siswa ketika pembelajaran dilakukan secara daring?

Kuota habis, materi sulit, orang tua siswa tidak bisa mendampingi pembelajaran karena bekerja.

12 Apakah semua siswa memiliki alat pendukung untuk pembelajaran daring? Misalnya smartphone/laptop, dan lain sebagainya.

Tidak semua memiliki.

13 Bagaimana hasil belajar siswa saat pembelajaran daring?

Menurun.

14 Bagaimana dengan keaktifan, motivasi, dan minat siswa saat pembelajaran daring?

Siswa lebih aktif saat tatap muka.

15 Bagaimana evaluasi yang diterapkan pada pembelajaran daring?

Evaluasi yang diberikan melalui buku siswa atau tugas diberikan melalui WhatsApp.

16 Apakah guru sudah menerapkan proses pemahaman konsep saat pembelajaran IPA dan Bahasa Indonesia?

Selama pembelajaran daring guru kesulitan menerapkan proses pemahaman konsep.

17 Muatan apa yang paling disukai siswa saat pembelajaran?

SBdP.

18 Apa materi yang biasanya siswa merasa kesulitan dalam pembelajaran?

Matematika materi pecahan.

19 Pada muatan IPA dan Bahasa Indonesia, materi apa yang menjadi kesulitan siswa?

Pada tema 2 materi organ pernapasan pada manusia.

20 Berapa nilai rata-rata yang ditempuh siswa pada muatan IPA dan Bahasa Indonesia?

Mayoritas siswa masih dibawah KKM.

21 Berapa KKM (kriteria ketuntasan minimal) yang ditentukan pada muatan IPA dan Bahasa Indonesia?

Semua muatan KKM 70, kecuali matematika dengan KKM 65.

22 Bagaimana jika siswa tidak mencapai KKM?

Diberi pengayaan atau tugas.

23 Apakah saat pembelajaran menggunakan media pembelajaran elektronik?

Pembelajaran daring dilakukan melalui pemberian video pembelajaran dan aplikasi WhatsApp.

45

Page 52: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

24 Jika menggunakan media elektronik, media tersebut dibuat sendiri atau melalui platform?

Iya melalui platform.

25 Selama mengajar, pernahkah mengembangkan media pembelajaran modul?

Pernah.

26 Jika pernah, modul yang digunakan berbentuk cetak atau elektronik?

Sementara ini menggunakan modul cetak.

27 Apakah saat pembelajaran pernah menerapkan Mind Mapping?

Terkadang menerapkan Mind Mapping.

Lampiran 5

KISI-KISI WAWANCARA SISWA

STUDI PENDAHULUAN

NO Indikator PertanyaanNomor Butir Soal

1 Mengetahui pendapat siswa tentang pembelajaran daring.

Bagaimana pendapatmu senang pembelajaran langsung atau pembelajaran daring? Apa alasannya?

1

Jika kamu suka daring, sistem pembelajarannya seperti apa? 2

Saat diberi tugas, tugas tersebut dikerjakan sendiri atau dibantu orang tua?

3

Kesulitan apa yang kamu hadapi saat pembelajaran daring? 4

2 Mengetahui materi pembelajaran serta pemahaman konsep siswa

Adakah materi yang sulit kamu pelajari? Mengapa? 5

Pada muatan IPA dan Bahasa Indonesia, materi apa yang menjadi kesulitan siswa? 6

Apakah kamu paham dengan materi yang diajarkan oleh guru? 7

3 Mengetahui ketersediaan media saat pembelajaran daring.

Media apa yang digunakan Bapak/Ibu guru saat pembelajaran daring? 8

Apakah kamu tertarik dan berminat belajar menggunakan media tersebut? 9

Apakah Bapak/Ibu menggunakan media 10

46

user, 18/04/21,
kisi2 bukan spt ini. dari indicator breakdown jd aspek baru nomor pertanyaan. Nah pertanyaan lengkap, ada di instrumennya
Page 53: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

modul saat pembelajaran?Jika menggunakan modul, apakah kamu tertarik dengan isi modul tersebut? 11

Apakah kamu suka mind mapping? 12Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran yang kamu inginkan? 13

Lampiran 6

LEMBAR HASIL WAWANCARA SISWA

STUDI PENDAHULUAN

Narasumber : BQA

Siswa Kelas : V

Tempat Wawancara : Rumah Siswa

Hari/Tanggal : Sabtu, 19 September 2020

No Pertanyaan Jawaban1 Bagaimana pendapatmu senang

pembelajaran langsung atau pembelajaran daring? Apa alasannya?

Pembelajaran langsung, karena lebih memahami materi saat pembelajaran langsung.

2 Jika kamu suka daring, sistem pembelajarannya seperti apa?

Kurang suka pembelajaran daring, selama pembelajaran daring saya suka pembelajaran melalui video.

3 Saat diberi tugas, tugas tersebut dikerjakan sendiri atau dibantu orang tua?

Terkadang dibantu orang tua.

4 Kesulitan apa yang kamu hadapi saat pembelajaran daring?

Masalah kuota dan sulit memahami pembelajaran.

5 Adakah materi yang sulit kamu pelajari? Mengapa?

Pada muatan matematika materi pecahan.

6 Pada muatan IPA dan Bahasa Indonesia, materi apa yang sulit

Pada tema 2 materi organ pernapasan pada manusia.

47

user, 18/04/21,
Setelah hsl wawancara, simpulkan kemudian dukung dg ttd autentik dr informan. Kesimpulan hasil wawancara inilah yg dimasukkan di latar belakang
Page 54: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

kamu pelajari?7 Apakah kamu paham dengan

materi yang diajarkan oleh guru?Terkadang masih bingung.

8 Media apa yang digunakan Bapak/Ibu guru saat pembelajaran daring?

Media video yang dikirim melalui WhatsApp.

9 Apakah kamu tertarik dan berminat belajar menggunakan media tersebut?

Ya tertarik.

10 Apakah Bapak/Ibu menggunakan media modul saat pembelajaran?

Modul cetak.

11 Jika menggunakan modul, apakah kamu tertarik dengan isi modul tersebut?

Cukup tertarik.

12 Apakah kamu suka mind mapping? Suka13 Bagaimana pendapatmu tentang

pembelajaran yang kamu inginkan?Pembelajaran menggunakan media yang berisi materi dilengkapi video, gambar, dan game.

Lampiran 7

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI

STUDI PENDAHULUANNo Aspek Indikator Nomor

Instrumen1 Guru Guru memahami penggunaan bahan ajar. 1

Guru menjelaskan materi menggunakan bahan ajar.

2

Guru menambah penjelasan dari bahan ajar yang disampaikan.

3

Guru menunjukkan keterampilan dalam penggunaan bahan ajar..

4

Guru menggunakan bahan ajar secara efektif dan efisien.

5

Guru melibatkan siswa untuk menjawab pertanyaan dalam bahan ajar.

6

Guru melibatkan siswa dalam pemanfaatan bahan ajar.

7

2 Siswa Siswa tertarik dengan bahan ajar yang digunakan.

8

Siswa terampil menggunakan bahan ajar. 9

48

user, 18/04/21,
kisi2 bukan spt ini. dari indicator breakdown jd aspek baru nomor pertanyaan. Nah pertanyaan lengkap, ada di instrumennya
Page 55: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Siswa memahami materi yang terdapat pada bahan ajar..

10

Siswa mengikuti semua kegiatan dalam bahan ajar..

11

Siswa mampu menjawab latihan soal pada bahan ajar.

12

Siswa dapat membuat kesimpulan dari materi pada bahan ajar.

13

Bahan ajar membantu siswa untuk lebih memahami konsep pembelajaran.

14

LEMBAR HASIL OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

STUDI PENDAHULUAN

No Aspek Indikator Skor4 3 2 1

1 Guru Guru memahami penggunaan bahan ajar. √

Guru menjelaskan materi menggunakan bahan ajar.

Guru menambah penjelasan dari bahan ajar yang disampaikan.

Guru menunjukkan keterampilan dalam penggunaan bahan ajar..

Guru menggunakan bahan ajar secara efektif dan efisien.

Guru melibatkan siswa untuk menjawab pertanyaan dalam bahan ajar.

Guru melibatkan siswa dalam pemanfaatan bahan ajar.

2 Siswa Siswa tertarik dengan bahan ajar yang digunakan.

Siswa terampil menggunakan bahan ajar. √

Siswa memahami materi yang terdapat √

49

user, 18/04/21,
apa makna dr lembar observasi ini??
Page 56: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

pada bahan ajar..Siswa mengikuti semua kegiatan dalam bahan ajar..

Siswa mampu menjawab latihan soal pada bahan ajar.

Siswa dapat membuat kesimpulan dari materi pada bahan ajar.

Bahan ajar membantu siswa untuk lebih memahami konsep pembelajaran.

Lampiran 8

KISI-KISI SOAL PRETEST

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Tema : 1 Organ Gerak Manusia dan Hewan

Subtema : 2 Manusia dan Lingkungan

Muatan : IPA dan Bahasa Indonesia

Kelas : V

Alokasi Waktu : 35 Menit

Jumlah Soal : 7

NO Kompetensi Dasar

Indikator Soal

Indikator Pemahaman

Konsep

Jenjang Taksonomi

Bloom

Nomor Soal

1 Bahasa Indonesia3.1 Menentukan pokok

Menentukan ide pokok setiap paragraf dalam bacaan.

Menyatakan ulang sebuah konsep.

C2 1

50

user, 18/04/21,
kpn tema 1 dilakukan? sudah kelewatkah? Jika sdh terlewat, knp dilakukan penelitian ini?
Page 57: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

pikirandalam teks lisan dan tulis.4.1 Menyajikan hasilidentifikasi pokok pikirandalam teks tulis dan lisansecara lisan, tulis, danvisual.

Mengembangkan ide pokok menjadi sebuah paragraf.

Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya). C3 2

2 IPA3.1 Menjelaskan alat gerakdan fungsinya pada hewandan manusia serta caramemelihara kesehatan alat gerak manusia.

Mencontohkan aktivitas-aktivitasmanusia yang memanfaatkan alat gerak manusia.

Memberi contoh dan non-contoh dari konsep.

C2 3

Menyebutkan berbagai jenis tulang sebagai organ gerak pada manusia.

Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.

C4 4

Menunjukkan berbagai jenis tulang sebagai organ gerak pada manusia.

Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep.

C1 5

Mengidentifikasi fungsi berbagai jenis tulang sebagai alat gerak manusia.

Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.

C1 6

4.2 Membuat model sederhanaorgan pernapasan manusia.

Menerapkan fungsi berbagai jenis tulang sebagai alat gerak manusia melalui

Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

C3 7

51

user, 18/04/21,
ini bukan C3 tp C6
user, 18/04/21,
ini bukan C1 tp C5
Page 58: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

gambar.

Lampiran 9

SOAL PRETEST

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Tema : 1 Organ Gerak Manusia dan Hewan

SubTema : 2 Manusia dan Lingkungan

Pembelajaran : 1

Kelas : V

Tahun Ajar : 2020/2021

Alokasi Waktu : 35 Menit

PETUNJUK PENGERJAAN SOAL

1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.

2. Tulis nama dan nomor absen pada kolom identitas yang sudah disediakan.

3. Bacalah soal dengan cermat dan teliti.

4. Kerjakan soal dengan sungguh-sungguh.

52

Nama : …………….....

No. Absen : …………….....

Bersepeda

Bersepeda merupakan kegiatan yang menyenangkan sekaligus

menyehatkan. Sepeda bisa dikatakan sebagai alat transportasi darat yang

murah, praktis, dan mudah dikendarai. Banyak orang memanfaatkan sepeda

untuk pergi ke kantor, sekolah, pasar, dan lain-lain. Sepeda juga ramah

lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar minyak sehingga tidak

menimbulkan polusi. Selain itu, dengan bersepeda juga dapat menjaga dan

meningkatkan kesehatan tubuh kita.

user, 18/04/21,
sesuaikan dg kisi2
Page 59: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

53

Bersepeda dapat mengencangkan otot-otot tubuh. Bersepeda tidak

hanya melibatkan bagian kaki saja. Bahkan, banyak orang yang mengganggap

bersepeda hanya dapat mengencangkan otot-otot bagian betis dan paha saja.

Namun sebenarnya, bersepeda merupakan latihan fisik yang hampir

melibatkan setiap bagian tubuh. Selain memperkuat otot-otot bagian kaki dan

paha, bersepeda secara rutin juga akan mengencangkan otot-otot bagian

belakang, pinggul dan lengan.

Salah satu pilihan yang bijak untuk menjaga stamina dan daya tahan

tubuh adalah dengan bersepeda. Bersepeda secara rutin dapat meningkatkan

stamina dan daya tahan tubuh. Hal ini akan membuat kamu selalu bugar dan

berenergi setiap harinya.

Bersepeda juga merupakan olahraga yang dapat membakar kalori

dalam tubuh. Oleh karena itu, bersepeda dapat menurunkan berat badan.

Timbunan lemak-lemak dalam tubuh kita yang dapat menyebabkan

kegemukan akan terbakar dan lambat laun akan hilang. Tubuh kita pun akan

kembali menjadi ideal.

Manfaat bersepeda lainnya adalah mengurangi stres. Seperti yang

telah dijelaskan di atas, bahwa bersepeda merupakan kegiatan olahraga yang

menyenangkan. Bersepeda memberikan hiburan tersendiri bagi kita. Pada

waktu pagi dan sore hari untuk bersepeda sambil melihat-lihat indahnya

pemandangan dan suasana sekitar cukup efektif untuk mengurangi stres.Disarikan dari : www.artikelkesehatan99.com

Page 60: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

1. Baca dan pahami teks tentang berenang di pantai, kemudian tuliskan pokok

pikiran bacaan tersebut.

Paragraf Ide Pokok

1

2

3

4

5

2. Kamu sudah bisa menentukan ide pokok dari sebuah bacaan, sekarang

kembangkan ide-ide pokok berikut menjadi sebuah paragraf.

54

Bersepeda adalah kegiatan

kesukaanku.

Page 61: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

3. Fungsi organ gerak manusia sangat banyak. Hampir semua aktivitas manusia

tidak bisa terlepas dari alat gerak, bukan hanya dalam berenang saja. Coba

kamu sebutkan aktivitas manusia yang memanfaatkan kerja alat gerak!

4. Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada dua macam yaitu

alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Sebutkan jenis

tulang penyusun sistem gerak pasif!

5. Tubuh manusia, khususnya tangan dan kaki terdiri atas beberapa tulang.

Perhatikan gambar rangka tangan dan kaki berikut ini. Coba kenali dan

tunjukkan nama tulang-tulang tersebut melalui gambar berikut.

55

Aku bersepeda berkeliling

desa.

Banyak sekali manfaat

bersepeda yang kurasakan.

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………

Page 62: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

6. Kamu telah mengetahui organ gerak manusia, terutama tulang. Sekarang,

sebutkan fungsi dari masing-masing tulang lengan manusia. Untuk

memudahkan pekerjanmu, kamu bisa mencari sumber referensi lainnya.

56

Tulang pada Lengan Manusia

Tulang lengan atas

Tulang hasta

Tulang pengumpil

Tulang pergelangan tangan

Tulang telapak tangan

Tulang pada Kaki Manusia

Tulang paha

Tulang kering

Tulang betis

Tulang tempurung lutut

Tulang pergelangan kaki

Tulang telapak kaki

Tulang jari kaki

Tulang pada Lengan Manusia Fungsinya

Tulang lengan atas

Tulang hasta

Tulang pengumpil

Tulang pergelangan

tangan

Tulang telapak tangan

Page 63: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

7. Sebutkan nama tulang-tulang manusia sesuai yang ditunjukkan arah panah

berikut ini.

57

…………………….

…………………….

Tulang Belikat

…………………….

…………………….

…………………….

…………………….

…………………….

…………………….

…………………….

…………………….

…………………….

…………………….

…………………….

…………………….

…………………….

…………………….

Page 64: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Lampiran 10

KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST

No Kunci Jawaban Skor

1 Paragraf Ide Pokok

1 Bersepeda merupakan kegiatan yang

menyenangkan sekaligus menyehatkan.

2 Bersepeda dapat mengencangkan otot-otot

tubuh.

3 Salah satu pilihan yang bijak untuk menjaga

stamina dan daya tahan tubuh adalah dengan

bersepeda.

4 Bersepeda juga merupakan olahraga yang dapat

membakar kalori dalam tubuh.

5 Manfaat bersepeda lainnya adalah mengurangi

stres.

2

2 1

58

Bersepeda adalah kegiatan kesukaanku.

Aku bersepeda berkeliling desa.

Banyak sekali manfaat bersepeda yang kurasakan.

Bersepeda adalah kegiatan kesukaanku. Setiap sore hari aku bersepeda berkeliling desa.

Aku bersepeda berkeliling desa bersama adik dan teman-temanku.Banyak sekali manfaat bersepeda yang kurasakan.Bersepeda secara rutin dapat meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.

user, 18/04/21,
brarti skor total hanya 2? Jika yg betul hanya paragraph 1, brp skornya? jika yg betul paragraph 1 & 2, brp skornya? ? jika yg betul paragraph 1 2, & 3, brp skornya? ? jika yg betul paragraph 1, 2, 3, & 4 brp skornya?
user, 04/18/21,
Tlg buat rubrik penilaian yg lbh rigid & spesifik
Page 65: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

3 Contoh aktivitas manusia yang memanfaatkan kerja organ gerak adalah berlari, menaiki tangga, mengangkat beban, bersepeda, lompat tali, dan lain sebagainya.

1

4-Tengkorak-Rahang bawah-Tulang selangka-Tulang leher-Tulang belikat-Tulang dada-Tulang belakang-Tulang pengumpil-Tulang panggul-Tulang hasta-Tulang telapak-Tulang jari tangan-Tulang paha-Tulang kering-Tulang betis-Tulang tempurung lutut-Tulang pergelangan kaki

1

5

1

6Tulang pada

Lengan ManusiaFungsinya

Tulang lengan atas Sebagai tempat menempel otot utama yang menggerakkan bahu dan siku.

Tulang hasta Memungkinkan tukang pergelangan tangan bergerak dan berputar.

Tulang pengumpil Mendukung dan member bentuk susunan lengan.

Tulang pergelangan Meningkatkan kebebasan gerak di

2

59

Tulang pada Lengan Manusia

Tulang lengan atas

Tulang hasta

Tulang pengumpil

Tulang pergelangan tangan

Tulang telapak tangan

user, 18/04/21,
ada byak jwbn itu, skor total hanya 1??
Page 66: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

tangan pergelangan tangan.Tulang telapak

tanganPenghubung tulang jari dengan tulang pangkal tangan.

7

2

PEDOMAN PENILAIAN

Jumlah Soal : 7

Jenis soal : Uraian

Skor maksimal : 10

60

user, 18/04/21,
siswa memperoleh skor 1 jika apa??
Page 67: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Lampiran 11

KISI-KISI ANGKET VALIDASI AHLI MATERINo Aspek Nomor Soal

1 Kelayakan Isi 1, 2, 3, 4, 5, 6

2 Kelayakan Penyajian 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16

3 Bahasa 17, 18, 19, 20, 21, 22

61

user, 04/18/21,
aspeknya ttg apa sj? kelayakan isi, penyajian dan bahas itu meliputi ap sj??
user, 04/18/21,
apakh kisi2 spt ini??
Page 68: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Lampiran 12

LEMBAR EVALUASI AHLI MATERI

Judul Penelitian :

Peneliti :

Validator :

Hari/Tanggal :

Petunjuk:

1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu

sebagai ahli materi mengenai pengambangan EMPING (E-modul berbasis Mind

Mapping) untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa sekolah dasar.

2. Pendapat, kritik, saran, dan penilaian Bapak/Ibu akan sangat memperbaiki dan

meningkatkan kualitas media pembelajaran ini.

3. Sehubungan dengan hal tersebut, Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan

penilaian pada setiap pernyataan dalam lembar evaluasi dengan memberi tanda

check ( √ ) pada kolom yang tersedia. Adapun pedoman pemberian skor

sebagai berikut:

Keterangan SkorSangat Baik 4

Baik 3Cukup Baik 2Tidak Baik 1

4. Atas bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, peneliti ucapkan

terima kasih.

62

Page 69: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

No Aspek Penilaian Kriteria Nilai

4 3 2 11 Kelayakan

Isi1. Materi sesuai dengan KI,

KD, dan indikator.2. Materi sesuai dengan

kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik.

3. Materi disajikan secara runtut.

4. Materi yang disajikan mudah dipahami oleh siswa.

5. Contoh yang diberikan dapat dikaitkan dengan fakta kehidupan sehari-hari.

6. Ilustrasi disajikan sesuai dengan muatan materi dalam media.

2 Kelayakan

Penyajian

7. Keruntutan konsep.

8. Konsistensi sistematika dalam materi.

9. Kelogisan penyajian materi.

10.Keruntutan penyajian materi.

11.Kesesuaian dan ketepatan materi.

12.Menambah pemahaman konsep peserta didik.

13.Kesesuaian e-modul berbasis Mind Mapping dengan materi.

14.Media menambah ketertarikan belajar peserta didik.

63

Page 70: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

15.Terdapat soal latihan pada akhir kegiatan belajar.

16.Materi dalam media sesuai dengan perkembangan IPTEK.

3 Bahasa 17.Tata bahasa sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.

18.Bahasa yang digunakan komunikatif.

19.Kalimat yang menjelaskan mateti mudah dipahami.

20.Kalimat tidak menimbulkan makna ganda.

21.Bahasa dalam materi disesuaikan dengan tahap perkembangan peserta didik.

22.Ketepatan struktur kalimat.

Komentar dan Saran Perbaikan

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

Kesimpulan

Beri tanda check list (√) sesuai dengan kesimpulan.

Layak digunakan untuk penelitian tanpa revisi.Layak digunakan dengan revisi.Tidak layak digunakan.

Jepara, ………..2021

Validator

64

Page 71: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

NIDN: ………………

Lampiran 13

KISI-KISI ANGKET VALIDASI AHLI MEDIA

No Aspek Penilaian Nomor Soal1 Ukuran Media 1, 22 Desain Cover Media 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,

133 Desain Isi Media 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20 21,

22, 23, 24, 25

65

user, 18/04/21,
apakah kisi2 angket spt ini?? Lihat contoh yg sdh ada
Page 72: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Lampiran 14

LEMBAR EVALUASI AHLI MEDIA

Judul Penelitian :

Peneliti :

Validator :

Hari/Tanggal :

Petunjuk Pengisian Evaluasi :

1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu

sebagai ahli materi mengenai pengembangan EMPING (E-modul berbasis Mind

Mapping) untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa sekolah dasar.

2. Pendapat, kritik, saran, dan penilaian Bapak/Ibu akan sangat memperbaiki dan

meningkatkan kualitas media pembelajaran ini.

3. Sehubungan dengan hal tersebut, Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan

penilaian pada setiap pernyataan dalam lembar evaluasi dengan memberi tanda

check ( √ ) pada kolom yang tersedia. Adapun pedoman pemberian skor

sebagai berikut:

Keterangan SkorSangat Baik 4Baik 3Cukup Baik 2Tidak Baik 1

66

Page 73: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

4. Atas bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, peneliti ucapkan

terima kasih.

No Aspek Penilaian Kriteria Nilai

4 3 2 11 Ukuran

Media1. Kesesuaian ukuran media

dengan standar ISO.2. Kesesuaian ukuran dengan

materi isi media.2 Desain Cover 3. Penataan unsur tata letak pada

cover muka dan belakang sesuai/harmonis sehingga memberikan kesan irama dan kesatuan serta konsisten.

4. Menampilkan pusat pandang (point center) yang tepat.

5. Komposisi unsur tata letak (judul, pengarang, ilustrasi logo, dll) proporsional dengan tata letak isi.

6. Ukuran dan unsure tata letak penulisan proporsional dengan ukuran modul.

7. Unsur warna memiliki tata letak yang harmonis sehingga dapat memperjlas fungsi (materi isi media).

8. Menampilkan kontras yang baik.

9. Ilustrasi cover e-modul menggambarkan isi/materi

67

Page 74: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

ajar.10. Unsur warna memiliki tata

letak yang harmonis sehingga dapat memperjelas materi/isi e-modul.

11. Menampilkan kontras yang baik.

12. Huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca.

13. Tidak menggunakan terlalu banyak kombinasi jenis huruf.

3 Desain Isi Modul

14. Konsisten penempatan unsur tata letak.

15. Pemisah antar paragraf jelas.

16. Tidak menggunakan terlalu banyak kombinasi jenis huruf.

17. Penggunaan variasi huruf (bold, italic, capital, small capital) tidak berlebihan.

18. Margin yang digunakan proporsional terhadap ukuran e-modul.

19. Spasi antar baris susunan teks normal.

20. Jarak antar huruf normal.

21. Perbandingan ukuran tulisan dan gambar.

22. Ilustrasi mampu mengungkapkan makna/arti objek.

23. Kejelasan gambar dengan konsep.

24. Kemenarikan penampilan e-modul.

25. Kreatif dan dinamis.

Komentar dan Saran Perbaikan

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

68

Page 75: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

……………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………

Kesimpulan

Beri tanda check list (√) sesuai dengan kesimpulan.

Layak digunakan untuk penelitian tanpa revisi.Layak digunakan dengan revisi.Tidak layak digunakan.

Jepara, ………..2021

Validator

NIDN: ………………

Lampiran 15

KISI-KISI SOAL POSTTEST

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Tema : 8 Lingkungan Sahabat Kita

Subtema : 1 Manusia dan Lingkungan

Muatan : IPA dan Bahasa Indonesia

Kelas : V

Bentuk Soal : Uraian

Alokasi Waktu : 35 Menit

Jumlah Soal : 7

NO Kompetensi Dasar

Indikator Soal

Indikator Pemahaman

Konsep

Jenjang Taksonomi

Bloom

Nomor Soal

1 Bahasa Indonesia3.8

Menjelaskan peristiwa yang terjadi

Menyatakan kembali suatu konsep.

C1 1

69

user, 18/04/21,
masukan sama spt pretes
Page 76: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Menguraikan urutan peristiwa atau tindakan yang terdapat pada teks nonfiksi.4.8 Menyajikan kembali peristiwa atau tindakan dengan memperhatikan latar cerita yang terdapat pada teks fiksi.

pada cerita.

Mengidentifikasi peristiwa dalam cerita.

Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifatnya atau sesuai dengan konsepnya.

C1 2

Menguraikan kembali peristiwa dalam cerita.

Memberi contoh dan non contoh dari sebuah konsep.

C2 3

2

IPA3.8 Mengananalisis siklus air dan dampaknya pada peristiwa di bumi serta kelangsungan makhluk hidup.

Menyebutkan proses terjadinya siklus air.

Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi.

C1 4

Menjelaskan proses terjadinya siklus air.

Mengembangkan syarat cukup suatu konsep.

C2 5

Menyebutkan pengaruh siklus air terhadap makhluk hidup

Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.

C1 6

4.8 Membuat karya tentang skema siklus air berdasarkan informasi dari berbagai sumber.

Menggambarkan Mind Mapping sederhana untuk menjelaskan siklus air.

Mengaplikasikan konsep atau pemecahan masalah. C3 7

70

Page 77: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Lampiran 16

SOAL POSTTEST

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Tema : 8 Lingkungan Sahabat Kita

Subtema : 1 Manusia dan Lingkungan

Muatan : IPA dan Bahasa Indonesia

Kelas : V

Bentuk Soal : Uraian

Alokasi Waktu : 35 Menit

Jumlah Soal : 7

PETUNJUK PENGERJAAN SOAL

1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan.

2. Tulis nama dan nomor absen pada kolom identitas yang sudah disediakan.

3. Bacalah soal dengan cermat dan teliti.

4. Kerjakan soal dengan sungguh-sungguh.

71

Nama : …………….....

No. Absen : …………….....

Page 78: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

72

Bunga Paling BerhargaMakale tinggal di sebuah desa yang selalu kekeringan.

Hujan jarang turun di desa itu sehingga tidak banyak tetumbuhan. Jangankan bunga-bungaan, semak-semak pun jarang ditemui.

Suatu hari, sebelum berakhirnya pelajaran, Bu Mala memberi seluruh siswanya masing-masing sebuah buku tulis. Buku tulis itu halaman-halaman dalamnya berwarna putih dan bersampul merah. Indah sekali.

“Buku tulis itu untuk kalian. Kalian boleh menulis apa saja di dalamnya,” kata Bu Mala.

“Saya mau menuliskan catatan harian di buku ini,” kata Nola.

“Saya mau menggambar wajah setiap orang yang saya temui,” kata Wendi yang hobi menggambar.

“Saya mau membuat herbarium,” kata Makale.Bu Mala memandang Makale dengan penuh keheranan

mendengar ucapan Makale.

“Kamu mau membuat herbarium?” tanya Bu Mala kepada Makale.

“Ya. Seorang pelancong pernah menunjukkan buku herbariumnya kepada saya. Herbarium itu sangat indah,” jawab Makakale.

“Tetapi, untuk membuat herbarium kamu akan membutuhkan banyak daun. Tahukah kamu?” tanya Bu Mala. Makale menganggukkan kepalanya sambil berkata, “Atau bunga...”

“Di mana kamu akan mencarinya?” tanya teman-teman Makale.

Makale memandang keluar jendela. Tidak tampak tanaman sama sekali.

“Saya akan mendapatkannya,” kata Makale sambil tersenyum.

Hari berganti hari. Waktu berlalu dengan cepat. Buku tulis merah milik para siswa Bu Mala telah berisi berbagai cerita, gambar, dan foto. Hanya buku tulis Makale yang masih kosong.

Pada suatu hari, sebuah awan hitam berhenti di atas desa tempat tinggal Makale. Tak lama kemudian awan hitam itu mencurahkan hujan yang sangat deras. Benih-benih tumbuhan yang terkubur di dalam tanah tandus desa itu pun tumbuh. Sepetak kebun terbentuk. Bunga-bunga merah kecil memenuhi petak kebun itu.

Makale senang. Dipetiknya sekuntum bunga merah. Hanya satu. Kemudian, ditempelkannya bunga itu di dalam buku tulis merahnya. Hari berikutnya, bunga-bunga lainnya telah layu karena terbakar matahari.

Di dalam kelas, Makale berseru dengan gembira.“Saya sudah membuat herbarium saya, Bu Mala.”Bu Mala membuka buku tulis merah Makale. Herbarium

itu hanya satu halaman. Hanya ada satu bunga di dalamnya. Namun, bunga itu paling berharga di dunia karena hanya mekar sehari dalam setahun.Disadur dari “52 Dongeng di hari Kamis”; Jakarta: BIP.

Page 79: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

73

1. Tuliskan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada cerita.

2. Tuliskan urutan-urutan peristiwa pada cerita.

3. Tulislah kembali cerita tersebut dengan bahasamu sendiri. Tuliskan

dengan ejaan yang benar.

4. Perhatikan gambar siklus air di bawah ini!

Sebutkan proses yang terjadi pada siklus air!

Page 80: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

74

5. Jelaskan proses dari peristiwa siklus air!

6. Air memiliki peran penting bagi makhluk hidup. Sebutkan kegunaan air

bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari!

7. Buatlah Mind Mapping / peta konsep proses terjadinya siklus air. Buatlah

semenarik mungkin!

Page 81: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Lampiran 17

KUNCI JAWABAN DAN RUBRIK PENSKORAN SOAL

POSTTEST

No Kunci Jawaban Skor

1

- Makale tinggal di sebuah desa yang selalu kekeringan.- Bu Mala memberi seluruh siswanya masing-masing

sebuah buku tulis.- Suatu hari di desa tempat tinggal Makale hujan yang

sangat deras.- Desa di tempat tinggal tumbuh bunga-bunga merah

kecil memenuhi petak kebun.- Makale berhasil membuat herbarium yang berisi hanya

satu halaman dan hanya ada satu bunga di dalamnya. - Bunga itu paling berharga di dunia karena hanya mekar

sehari dalam setahun.

1

2- Makale tinggal di sebuah desa yang selalu kekeringan.

2

75

user, 04/18/21,
masukan sama spt rubrik pretes
Page 82: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

- Bu Mala memberi seluruh siswanya masing-masing sebuah buku tulis.

- Makale ingin membuat herbarium.- Bu Mala memandang Makale dengan penuh keheranan

mendengar ucapan Makale yang ingin membuat herbarium.

- Suatu hari di desa tempat tinggal Makale hujan yang sangat deras.

- Desa itu tumbuh bunga-bunga merah kecil memenuhi petak kebun itu.

- Makale memetik sekuntum bunga merah. Kemudian ditempelkannya bunga itu di dalam buku tulis merahnya.

- Bunga yang diambil Makale paling berharga di dunia karena hanya mekar sehari dalam setahun.

3

Makale tinggal di sebuah desa yang selalu kekeringan, hujan jarang turun sehingga tidak banyak tumbuhan. Bu Mala memberi seluruh siswanya masing-masing sebuah buku tulis. Makale ingin membuat herbarium. Bu Mala memandang Makale dengan penuh keheranan mendengar ucapan Makale yang ingin membuat herbarium.

Suatu hari di desa tempat tinggal Makale hujan yang sangat deras. Desa itu tumbuh bunga-bunga merah kecil memenuhi petak kebun itu. Makale memetik sekuntum bunga merah. Kemudian ditempelkannya bunga itu di dalam buku tulis merahnya. Bunga yang diambil Makale paling berharga di dunia karena hanya mekar sehari dalam setahun.

2

4- Propes penguapan (evaporasi)- Proses pengendapan (presipitasi)- Proses pengembunan (kondensasi)

1

5

Air di laut, sungai, dan danau menguap akibat panas dari sinar matahari. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Uap air dari permukaan bumi naik dan berkumpul di udara. Lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung uap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Ketika suhu udara turun, uap air akan berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan).Titik-titik air di awan selanjutnya akan turun menjadi hujan. Air hujan akan turun di darat maupun di laut.

2

6Kegunaan air antara lain untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri, dan untuk pembangkit listrik. 1

76

Page 83: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

7 1

PEDOMAN PENILAIAN

Jumlah Soal : 7

Jenis soal : Uraian

Skor maksimal : 10

Lampiran 18

KISI-KISI ANGKET RESPON GURU

No Aspek Nomor Soal

1 Ketertarikan 1, 2, 3, 4, 5

2 Materi 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12

3 Bahasa 13, 14, 15

77

Siklus Air

Evaporasi

Kondensasi

Presipitasi

user, 04/18/21,
masukan sama spt angket validasi
Page 84: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Lampiran 19

LEMBAR ANGKET RESPON GURU

Judul Penelitian :

Nama :

NIP :

Kelas yang diampu :

Hari/Tanggal :

Petunjuk Pengisian Angket :

78

Page 85: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

1. Dimohon Bapak/Ibu mengisi identitas nama, NIP, dan kelas yang diampu.

2. Berikan pendapat dengan memberi check list (√) pada kolom yang sudah

disediakan.

Keterangan:

TS = Tidak Setuju

KS = Kurang Setuju

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

No Aspek PernyataanPenilaian

TS KS S SS

1 Ketertarikan 1. Tampilan media menarik.

2. Media ini membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar IPA dan Bahasa Indonesia.

3. Penggunaan media ini membuat pembelajaran tidak membosankan.

4. Media menarik karena dengan media ini karena terdapat percobaan untuk membuat Mind Mapping.

5. Ilustrasi pada media ini sesuai dengan materi yang diajarkan.

2 Materi 6. Materi dalam E-Modul berbasis Mind Mapping sesuai dengan tujuan pembelajaran.

7. Penyampaian materi dalam E-Modul berbasis Mind Mapping dikemas dengan menarik.

8. Materi dalam E-Modul berbasis Mind Mapping disampaikan dengan jelas.

9. Materi dalam E-Modul berbasis Mind Mapping mudah dipahami siswa.

10. E-Modul berbasis Mind Mapping berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman konsep siswa.

11. Penyajian materi dalam bentuk Mind Mapping dapat mendorong siswa untuk kreatif.

12. E-Modul berbasis Mind Mapping memuat quiz/soal evaluasi yang dapat

79

Page 86: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

menguji seberapa jauh pemahaman siswa tentang materi siklus air dan urutan peristiwa dalam teks non fiksi.

3 Bahasa 13. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti.

14. Kalimat yang digunakan dalam media ini jelas dan mudah dipahami.

15. Huruf yang digunakan sederhana dan mudah dibaca.

Lampiran 20

KISI-KISI ANGKET RESPON SISWANo Aspek Nomor Soal

1 Ketertarikan 1, 2, 3, 4, 5

2 Materi 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12

3 Bahasa 13, 14, 15

80

user, 04/18/21,
masukan sama spt angket validasi
Page 87: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Lampiran 21

LEMBAR ANGKET RESPON SISWA

Judul Penelitian :

Peneliti :

Nama Siswa :

Hari/Tanggal :

81

Page 88: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Petunjuk Pengisian Lembar Respon Siswa

Lembar respon ini dimaksudkan untuk menetahui pendapat siswa tentang

“Pengembangan EMPING (E-Modul Berbasis Mind Mapping) untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas V Sekolah Dasar”. Pendapat dari

siswa bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas media ini. Untuk

itu kami mohon siswa dapat memberikan tanda check list (√) di kolom skor

berikut sesuai dengan pendapat masing-masing.

Keterangan:

TS = Tidak Setuju

KS = Kurang Setuju

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

No Aspek PernyataanPenilaian

TS KS S SS

1 Ketertarikan

1. Tampilan media ini menarik.

2. Media ini membuat saya lebih bersemangat dalam belajar IPA dan Bahasa Indonesia.

3. Penggunaan media ini membuat pembelajaran tidak membosankan.

4. Saya tertarik dengan media ini karena terdapat percobaan untuk membuat Mind Mapping.

5. Ilustrasi pada media ini sesuai dengan materi yang diajarkan.

2 Materi 6. Materi dalam E-Modul berbasis Mind Mapping sesuai dengan tujuan pembelajaran.

7. Penyampaian materi dalam E-Modul berbasis Mind Mapping dikemas dengan menarik.

8. Materi dalam E-Modul berbasis Mind Mapping disampaikan dengan jelas.

9. Materi dalam E-Modul berbasis

82

Page 89: admin.ebimta.com · Web viewPENGEMBANGAN EMPING (E-MODUL BERBASIS MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Oleh NAILIS SAIDAH NIM 201733137 PROGRAM

Mind Mapping mudah saya pahami.10. E-Modul berbasis Mind Mapping

berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman konsep saya.

11. Penyajian materi dalam bentuk Mind Mapping dapat mendorong saya untuk kreatif.

12. E-Modul berbasis Mind Mapping memuat quiz/soal evaluasi yang dapat menguji seberapa jauh pemahaman saya tentang materi siklus air dan urutan peristiwa dalam teks non fiksi.

3 Bahasa 13. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti.

14. Kalimat yang digunakan dalam media ini jelas dan mudah dipahami.

15. Huruf yang digunakan sederhana dan mudah dibaca.

83