3
Tugas Individu Agrohidrologi NAMA : RIYAMI NIM : G11113048 KELAS : C PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Agar Tak Banjir Di Musim Hujan

  • Upload
    riyami

  • View
    220

  • Download
    7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Agrohirologi

Citation preview

Tugas Individu

Agrohidrologi

NAMA : RIYAMI

NIM

: G11113048

KELAS : C

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015Agar Tak Banjir di Musim Hujan, Tak Kering di Musim Kemarau

Kita adalah negari berlimpah hujan yang paling sering mengalami kekeringan.Salah satu permasalahan air di negeri ini yaitu jumlah air terlalu banyak di musim hujan dan terlalu sedikit di musim kemarau. Belum surut wilayah yang kebanjiran, sebagian wilayah yang lain sudah menjerit kekeringan. Padahal musim hujan belum sebulan selesai. Bahkan daerah yang sudah dibangun bendungan besar pun mengalami kekeringan. Apa yang salah?. Keadaan ini terjadi berulang-ulang dan belum juga terselesaikan.

Masalah ini, sebenarnya sangat berkaitan erat dengan bagaimana cara kita memperlakukan air hujan, untuk menentukan nasib kita di musim kemarau. Mungkin kita lupa, bahwa air yang ada di musim kemarau itu sebagian besar didapat ketika musim hujan. Seperti yang sudah diketahui, sepertiga air hujan yang meresap itulah yang menjadi cadangan untuk musim kemarau. Lebih jelasnya, cara kita memperlakukan sepertiga air hujan yang meresap itulah yang menentukan ketersediaan air di musim kemarau. Makin banyak air hujan dapat meresap, makin banyak pula cadangan air.

Realitas yang ada, kemampuan air hujan untuk meresap terbatas sesuai jenis tanah. Oleh karenanya perlu adanya tindakan untuk mempercepat penyerapannya. Sudah terlampau banyak konsep bahkan aktivitas yang dapat dibuat dalam memanfaatkan air hujan sebagai cadangan di musim kemarau. Istilah kerennya Rain Water Harvesting atau pemanenan air hujan. Lubang resapan/sumur resapan pun harusnya sudah menjadi gerakan yang massal di daerah-daerah yang rawan kekeringan. Ini adalah cara paling murah dan mudah untuk membantu air hujan meresap ke dalam tanah. Walaupun sejumlah penelitian masih meragukan bahwa lubang resapan sedalam satu meter itu mampu menyimpan air hingga berbulan-bulan, tetapi dengan menjalankan ide sederhana ini akan muncul ide-ide baru yang lebih efektif. Membuat sumur resapan adalah yang lebih efektif karena lubang yang dibuat lebih dalam hingga 5-20 meter, sumur ini menjadi muara bagi parit-parit sekitarnya di mana pada musim hujan air akan mengalir masuk ke dalam sumur tersebut. Jika letak sumur resapan di bagian atas suatu kawasan, maka dia dapat mensuplai air tanah untuk kawasan di bawahnya. Mungkin kita butuh hingga satu juta sumur resapan agar lebih banyak air hujan dikirim ke dalam tanah.