36
Akses Intravena dan Cairan Intraoperatif Dr. Ramzi Bagian Anestesiologi PKSC Februari 2009

Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Akses Intravena dan Cairan Intraoperatif

Dr. RamziBagian Anestesiologi PKSCFebruari 2009

Page 2: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Akses intravena

• Wajib dipasang untuk semua pasien yang menjalani operasi

• Tujuan:– Akses obat induksi anestesi dan

mempertahankan anestesi– Akses obat resusitasi (kalau sampai ada apa

kegawatan)– Koreksi kehilangan cairan tubuh– Monitor kondisi cairan intravaskular (dengan

kateter vena sentral)

Page 3: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Sentral atau perifer?

• Kondisi penyakit penyerta pasien

• Operasi besar

• Dugaan pergeseran cairan yang besar selama operasi atau pasca operasi.

• Kemungkinan lama perawatan, kemungkinan puasa yang lama

Page 4: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Pilihan vena perifer

• Pilih yang kelihatan dan teraba

• Hindari tempat akses di persendian

• Hindari tempat akses di bagian distal dari fraktur/luka

• Jangan lupa a dan antisepsis tindakan kanulasi terutama pada pasien-pasien dengan jumlah akses yang terbatas (bayi, orang tua, gemuk)

Page 5: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Pilihan vena perifer

• Biasanya di ektremitas atas, pilih yang distal lebih dahulu.

• Gunakan kaliber yang terbesar yang mungkin dipasang

• Sebaiknya mudah dijangkau:– Lokasi operasi tidak sama dengan lokasi akses – Tidak mengganggu kerja operator/asisten– Tidak tertutup kain “Drapping”

• PROTEKSI DIRI!!!

Page 6: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Anatomi vena ekstremitas atas

Page 7: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus
Page 8: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Akses Intravena

• Kecepatan aliran infus ditentukan oleh:– Diameter (kaliber) kanul intravena; makin

besar, makin cepat– Panjang kanul; makin panjang, justru

memperlambat aliran– Tekanan yang diberikan; makin tinggi

tekanan infus yang diberikan, makin cepat– Sifat cairan yang diberikan; darah dan koloid

lebih lambat daripada kristaloid (apalagi kalau dingin).

Page 9: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Komplikasi

• Kegagalan • Hematom• Kerusakan jaringan sekitar• Kateter putus/patah, biasanya akibat stylet

dicoba masuk kembali ke dalam kateter. • Ekstravasasi cairan ke ekstravaskular

(ketidaktahuan kanul tidak pada intravaskular, mis. pasien gemuk)

• Tromboflebitis• Emboli udara

Page 10: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Pilihan vena sentral

• Indikasi:– Akses intravena perifer sulit– Total parenteral nutrition– Kebutuhan obat-obatan inotropik– Kebutuhan pemantauan cairan intravaskular– Obat-obat yang iritatif

• Secara teknik lebih merepotkan, perlu persiapan khusus

• Dilakukan oleh dokter anestesi

Page 11: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Pilihan vena sentral

• Memiliki risiko yang tidak sedikit: hematom, pneumotoraks, aritmia sampai dengan henti jantung.

• Pilihan tempat:– Vena jugular interna kiri-kanan– Vena subklavia kiri-kanan– Vena femoralis kiri-kanan

Page 12: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Cairan intraoperatif

• Pemberian cairan intravena mengembalikan volume intravaskular salah satu terapi efektif yang baik.

• Resusitasi cairan mengembalikan perfusi jaringan dan pengiriman Oksigen ke sel mengurangi iskemia jaringan mencegah gagal organ.

Page 13: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Fisiologi

• Kompartemen tubuh: padat dan cair.• Total cairan tubuh = 60% BB; terdiri dari:

– Intrasel=40% BB– Ekstrasel = 20% BB; terdiri dari:

– Cairan intravaskular: Volume darah = 7% BB– Cairan-cairan lain: LCS, cairan lambung-saluran cerna

• Yang bisa mempengaruhi: puasa, perdarahan.• Yang dipengaruhi terutama: cairan intravaskular• Diperbaiki dengan: darah, komponen darah,

dan atau cairan infus lainnya.

Page 14: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Perioperatif

• Cairan perioperatif: memperhitungkan– Kebutuhan cairan basal– Penyakit yang menyertai– Medikasi– Teknik dan obat anestesi– Kehilangan cairan akibat trauma atau

pembedahan itu sendiri

Page 15: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Prinsip!!!

• Oksigen penting!

• Semua yang membawa Oksigen ke seluruh tubuh penting komponen ABC Circulation

• Membawa Oksigen = Delivery O2 (DO2).

Page 16: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Delivery Oxygen

• DO2= Curah jantung x Kandungan O2

(CaO2).

• Curah jantung = Nadi x isi sekuncup

• CaO2= (SaO2 x Hb x 1,34) + (PO2 x 0,003)

• DO2= Nadi x isi sekuncup x CaO2

• DO2= Nadi x isi sekuncup x {(SaO2 x Hb x 1,34) + (PO2 x 0,003)}

Page 17: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Kebutuhan Cairan Intraoperatif

• Kebutuhan cairan maintenance: – 10 kg pertama: 4 cc/kgBB– 10 kg kedua: 2 cc/kgBB– > 20 kg: 1 cc/kgBB

• Defisit cairan: umumnya dari puasa– Cairan maintenance dikalikan dengan jumlah

jam puasa– Diberikan setengahnya dalam 1-2 jam

pertama.

Page 18: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

• Cairan intraoperatif:– Operasi kecil: 0-2 cc/kgBB– Operasi sedang: 2-4 cc/kgBB– Operasi besar:4-8 cc/kgBB

• Kehilangan cairan intraoperatif: penguapan (bedah abdomen), perdarahan

• Kehilangan darah:– Setiap 1 cc darah yang hilang, kira-kira sebanding

dengan 1 cc PRC, atau 1 cc koloid, atau 3 cc kristaloid

Page 19: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Kristaloid

• Merupakan cairan berisi kristal yang terlarut.• Setengah jam 1/3 tersisa di dalam

intravaskular. • Digunakan sebagai cairan resusitasi emergensi.• Jika pelarut kristalnya, mempunyai kandungan

natrium yang lebih rendah dari plasma, maka setelah kristalnya dimetabolisme, maka airnya akan didistribusi ke seluruh tubuh udem jaringan.

Page 20: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Kristaloid

Page 21: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Koloid

• Adalah cairan yang mengandung partikel onkotik menghasilkan tekanan onkotik.

• Sebagian besar akan menetap di dalam ruang intravaskular.

• Darah, produk darah, albumin

• Artifisial: gelatin (1-2 jam), dekstran, kanji hidroksietil (3-4 jam).

Page 22: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Koloid

Page 23: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Albumin

• Normal: 1/3 intravaskular, 1/3 jaringan, 1/3 di kulit.

• Mampu menarik cairan dari interstisial 3 kali volume yang diberikan: 100 cc Albumin 20% mampu menarik 300 cc cairan dari jaringan menguntungkan untuk pasien2 yang edematous.

• Kerugian: alergi, mahal.

Page 24: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Dekstran

• Saat ini sudah sangat jarang digunakan.• Volume yang lebih dari 1 L mengganggu

hemostasis perdarahan meningkat.• Alergi• Lebih murah• Karena sifat-sifat tersebut hanya untuk

menurunkan viskositas darah, mencegah trombosis vena, tapi tidak untuk mengganti volume intravaskular.

Page 25: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Gelatin

• Dibuat dari hidrolisis kolagen binatang larutan gelatin reaksi alergi yang besar, mulai dari kemerahan biasa, sampai dengan syok anafilaktik.

• Waktu paruhnya pendek = 2-3 jam (BM 35000).• Gelatin menghasilkan diuresis yang baik

dapat diberikan pasien gagal ginjal.• Tidak ada pembatasan dosis karena tidak ada

efek terhadap koagulasi.

Page 26: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Kanji hidroksietil

• Polimer sintetik dari hidrolisasi amilopektin dari jenis jagung tertentu.

• BM 200000 makin lama di dalam plasma 4-8 jam.

• Pada pasien gangguan ginjal, dosis perlu dikurangi.

• Mengganggu koagulasi karena menurunkan faktor VIII

• Reaksi anafilaktoid ringan, insidens 0,006%.

Page 27: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Kristaloid atau Koloid?

• Hipovolemia diganti dengan cairan resusitasi yang ideal.

• Yang ideal: yang dapat membawa O2.

• Darah mampu membawa O2, fisiologis dan lengkap, namun masa simpan terbatas, kontaminasi/infeksi, alergi, mahal.

• Larutan kristaloid – koloid, tidak mampu membawa O2, namun mudah tersedia dan risiko infeksi yang rendah.

Page 28: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

• Resusitasi cairan lebih cepat dilaksanakan dengan koloid koloid mengekspansikan volume vaskular lebih sedikit daripada kristaloid.

• Kristaloid yang tinggal di intravaskular hanya ¼ pada akhir infus mengencerkan protein plasma cairan interstisial meningkat udem.

Page 29: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

• Jika dehidrasi interstisial kristaloid• Jika ingin memindahkan cairan dari interstisial

ke plasma koloid• Kasus perdarahan yang tidak perlu transfusi

koloid dengan waktu paruh yang lama.• Kasus kebocoran kapiler koloid kanji lebih

bermanfaat karena ada efek sealing effect. • Jika mencegah tromboembolisme dekstran.

Page 30: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Darah

• Cairan pengganti yang baik (bila terjadi perdarahan)

• Keuntungan:– Meningkatkan kandungan Hb meningkatkan DO2

ke jaringan. – Kecil kemungkinan menimbulkan edema interstisial

• Kerugian: perlu waktu cross match, reaksi transfusi, penyebaran infeksi, mahal, sulit didapat.

Page 31: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

• Perkiraan volume darah:– 95-100 cc/kgBB untuk bayi prematur– 85-90 cc/kgBB untuk bayi cukup bulan– 80 cc/kgBB untuk bayi sampai dengan umur

12 bulan– 70-75 cc/kgBB untuk pria– 60-65 cc/kgBB untuk wanita

Page 32: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Kapan harus transfusi?

• Kondisi klinis penentu yang utama

• Pertimbangan lain:– Kehilangan darah intraoperatif > 15-20%– Penyakit penyerta: Pasien sepsis, CAD

sebaiknya Hb di atas 10.

• Jika on going bleeding sedapatnya atasi sumber perdarahan dan tidak menggunakan darah dulu.

Page 33: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Kapan harus transfusi?

• Pada anak:– Walau jumlah perdarahan yang sedikit,

namun sangat signifikan.– Kadang rancu: pada bayi dan anak, nadi

normal >100x/menit masking effect gejala anemia.

• Penghitungan kehilangan darah:– Drapping– Kassa– Tempat suction

Page 34: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Komplikasi transfusi

• Reaksi transfusi

• Alergi

• Penularan infeksi

• Udem paru

• Kesalahan transfusi

Page 35: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Penutup

• ABC Circulation akses intravena dan cairan intraoperatif penting untuk semua pasien yang menjalani operasi.

• Life saving

• Ingat sifat-sifat cairan

• Perhatikan penyakit penyerta, jenis operasi, dan perdarahan yang ada.

Page 36: Akses Intravena Dan Resusitasi Cairan Carolus

Terima Kasih

Semoga bermanfaat…