3
VO meter adalah alat untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik. AVO meter adalah kependekan dari Ampere Volt Ohm meter. Ada dua jenis AVO meter yaitu AVO meter analog (tampilannya berupa jarum putar) dan AVO meter digital (tampilannya berupa display digital). Kadang orang menyebut AVO meter dengan multi tester. Dalam penggunaannya penting sekali untuk memperhatikan dan memilih skala pengukuran yang sesuai sebelum melakukan pengukuran. Biasakan untuk menggunakan skala paling tinggi pada saat awal pengukuran baik arus, tegangan ataupun hambatan listrik. Selanjutnya bisa diturunkan skalanya jika dirasakan hasil pengukuran masih belum mencukupi tingkat ketelitiannya. Sebagai contoh misalnya kita gunakan sebuah AVO meter analog untuk mengukur tegangan pada suatu sumber tegangan AC. Kita tempatkan saklar pada posisi VAC (pengukuran untuk tegangan AC), pilih skala tertinggi. Lihat simpangan jarumnya apakah sudah cukup untuk dapat terbaca ataukah simpangannya terlalu kecil sehingga sulit terbaca. Jika simpangan jarumnya terlalu kecil maka skala pengukuran bisa kita turunkan lagi sampai mendapatkan hasil simpangan yang dapat terbaca dengan baik. Jangan memilih skala yang terlalu kecil sehingga jarum menyimpang melebihi batas maksimum pengukuran, ini dapat merusakkan AVO meter. Penting juga memperhatikan polaritas jika yang kita ukur berkaitan dengan arus dan tegangan DC. Jangan sampai terbalik karena dapat juga merusakkan AVO meter. Untuk AVO meter analog penting juga mengkalibrasi AVO meter sebelum digunakan untuk melakukan pengukuran, terutama dalam mengukur tahanan (resistor) agar hasil pengukurannya akurat. Caranya hubungkan tap2 AVO meter lalu putar penepat not (kalibrator) hingga

alat ukur avometer

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

Page 1: alat ukur avometer

VO meter adalah alat untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik. AVO meter adalah kependekan dari Ampere Volt Ohm meter. Ada dua jenis AVO meter yaitu AVO meter analog (tampilannya berupa jarum putar) dan AVO meter digital (tampilannya berupa display digital). Kadang orang menyebut AVO meter dengan multi tester.

Dalam penggunaannya penting sekali untuk memperhatikan dan memilih skala pengukuran yang sesuai sebelum melakukan pengukuran. Biasakan untuk menggunakan skala paling tinggi pada saat awal pengukuran baik arus, tegangan ataupun hambatan listrik. Selanjutnya bisa diturunkan skalanya jika dirasakan hasil pengukuran masih belum mencukupi tingkat ketelitiannya.

Sebagai contoh misalnya kita gunakan sebuah AVO meter analog untuk mengukur tegangan pada suatu sumber tegangan AC. Kita tempatkan saklar pada posisi VAC (pengukuran untuk tegangan AC), pilih skala tertinggi. Lihat simpangan jarumnya apakah sudah cukup untuk dapat terbaca ataukah simpangannya terlalu kecil sehingga sulit terbaca. Jika simpangan jarumnya terlalu kecil maka skala pengukuran bisa kita turunkan lagi sampai mendapatkan hasil simpangan yang dapat terbaca dengan baik. Jangan memilih skala yang terlalu kecil sehingga jarum menyimpang melebihi batas maksimum pengukuran, ini dapat merusakkan AVO meter. Penting juga memperhatikan polaritas jika yang kita ukur berkaitan dengan arus dan tegangan DC. Jangan sampai terbalik karena dapat juga merusakkan AVO meter.

Untuk AVO meter analog penting juga mengkalibrasi AVO meter sebelum digunakan untuk melakukan pengukuran, terutama dalam mengukur tahanan (resistor) agar hasil pengukurannya akurat. Caranya hubungkan tap2 AVO meter lalu putar penepat not (kalibrator) hingga jarum tepat menunjukkan angka 0 ohm, baru kemudian siap digunakan. Jika skala pengukuran diubah biasanya harus dikalibrasi lagi.

Untuk AVO meter digital biasanya dilengkapi dengan kemampuan untuk mengukur kapasitas sebuah kapasitor serta hfe transistor, dan tanpa perlu dikalibrasi. Sepertinya memang lebih praktis tapi harganya juga praktis lebih mahal.Tapi ada juga AVO meter analog dengan merek tertentu yang lumayan mahal karena memang hasil bacaannya akurat dan bagus, cuma tetep bacanya mesti harus melirik simpangan jarum

Page 2: alat ukur avometer

Bagian-Bagian Multimeter merupakan hal yang paling penting di dalam alat ini. Sebelum memulai pembahasan tentang bagian-bagiannya, multimeter atau AVO (ampere, volt, dan ohm) sendiri merupakan alat pengukur besaran listrik, alat ini juga memiliki fungsi untuk mencari dan menemukan masalah yang terjadi pada semua jenis alat-alat elektronika. Cara kerja dari multimeter adalah mengukur dasar besaran-besaran listrik yang meliputi pengukuran 3 besaran dasar yaitu hambatan yang dinyatakan dengan satuan Ohm, tegangan yang dinyatakan dengan satuan Volt, dan kuat arus listrik yang dinyatakan dengan Ampere. Dibawah ini akan diterangkan berbagai bagian yang terdapat dalam sebuah multimeter untuk membantu Anda dalam lebih memahami alat tersebut.

Gambar Bagian-Bagian Multimeter

Bagian-bagian multimeter antara lain adalah; papan skala, digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat skala-skala yaitu tahanan dalam satuan Ohm, tegangan (ACV dan DVC), kuat arus (DCmA), dan lainnya; Kemudian ada saklar jangkauan ukur, digunakan untuk menentukan posisi kerja multimeter, dan batas ukur. Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam W) maka saklar ditempatkan dalam posisi W; Kemudian ada sekrup pengatur posisi jarum, digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol; setelah itu ada tombol pengatur jarum pada posisi nol (zero adjustment) berfungsi untuk menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum multimeter itu digunakan; setelah itu ada lubang kabel penyidik, ptempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan multimeter.

Bagian-bagian multimeter lainnya adalah batas ukur kuat arus, biasaanya terdiri dari angka-angka. Untuk batas ukur 0,25 kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0-25 mA, untuk batas ukur 25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari 0-25 mA; setelah itu ada batas ukur tegangan, terdiri dari angka 10, 50, 250, 500, dan 1000 ACV/DCV. Batas ukur 10 berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah 10 Volt, dan seterusnya; yang terakhir adalah batas ukur Ohm, terdiri dari angka x1, x10 dan kilo Ohm (kW). Demikian beberapa penjelasan yang bisa saya berikan untuk kali ini, semoga bermanfaat untuk para pembaca dan bagi saya sebagai penulis.

Page 3: alat ukur avometer