Upload
others
View
23
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOGUE (OPAC)
(Studi Eksplanatif Pengaruh Efektivitas, Efisiensi dan Kualitas terhadap
Kinerja OPAC di Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura)
SKRIPSI
OLEH: M. ROIHAN HANAFI
071211632053
PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN DEPARTEMEN INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA Semester Genap Tahun 2015/2016
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
ii
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
iii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOGUE (OPAC)
(Studi Eksplanatif Pengaruh Efektivitas, Efisiensi dan Kualitas terhadap
Kinerja OPAC di Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura)
SKRIPSI
Maksud : Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Studi S1 jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga
OLEH: M. ROIHAN HANAFI
071211632053
PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN DEPARTEMEN INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA Semester Genap Tahun 2015/2016
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Sembah Syukur kepada Yang Maha Suci dan Maha Terpuji
Dia Yang telah “Memercikkan” Ruh-Nya ke dalam diri Bani Adam
sebagai khalifah-Nya di muka bumi,
Yang telah Mengenalkan Diri-Nya melalui cahaya Kekasih-Nya,
Muhammad SAW,
Yang Maha „Adil membagi Sifat-sifatnya kepada masing-masing
Buah dari “Tangan”-Nya,
Yang telah “Menurunkan” sifat „Alimnya melalui suara-suara
Auliya‟, „Ulama‟ dan para Guru,
Yang telah sudi “Mewariskan” sifat Rahman dan Rahimnya kepada
kedua manusia termulia dalam kehidupan ini,
Ayahanda M. Ra‟i dan Ibunda Harimah,
Yang “Mengirim” seorang yang senantiasa menguatkan “manusiaku”
Pamanda Syamsiri Ardiansyah
Yang telah Memberikan sedikit Cinta-Nya kepada
seorang yang Diutus-Nya untuk menemani
petualanganku di dunia dan keberhasilanku di akhirat nanti,
Ririn Masrina
dan
Yang telah dan “akan” Menitipkan malaikat-malaikat kecil
sebagai Penghibur dan Pengobat lelahku,
Misyka Nadhira Hanafi
dan Hanafi-Hanafi muda yang akan datang
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: ::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::: :::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
v
HALAMAN MOTTO
...
Terkadang Tuhan “merasa” perlu untuk menghancurkanmu,
agar kau tetap kokoh ketika yang lain mencoba
menghancurkanmu
----- Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani -----
...
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
v
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
viii
ABSTRAK
Online Publik Access Catalogue (OPAC) merupakan sistem temu kembali informasi dengan pengaplikasian Teknologi Informasi (TI), yang ditujukan untuk memberikan pelayanan optimal kepada pengguna perpustakaan sebagai representasi dari kinerja perpustakaan yang optimal. Perpustakaan UTM merupakan perpustakaan yang telah menyediakan layanan OPAC. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja OPAC di perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksplanatif dengan metode survai. Adapun populasinya adalah sivitas akademika UTM yang memanfaatkan layanan OPAC di Perpustakaan UTM. Pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Sebanyak 100 responden diteliti melalui kuesioner dengan kriteria pemakaian OPAC >10 kali.
Berdasarkan hasil regresi diketahui adanya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai analisa korelasi ganda (R) diketahui makin kuat korelasi/hubungan antar variabel variabel yang ada. Dengan uji simultan didapatkan adanya pengaruh yang signifikan antara variable independen terhadap variabel dependen dan hal tersebut terbukti. Sedangkan pada uji parsial ditemukan adanya pengaruh yang signifikan pada masing-masing variabel terhadap kinerja OPAC yang terbukti faktor-faktor pada semua variabel independen. Sedangkan pada uji determinasi ditemukan bahwa variabel kualitas OPAC berpengaruh paling dominan.
Kata Kunci : kinerja, OPAC, kinerja OPAC
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
ix
ABSTRACT Online Public Access Catalogue (OPAC) is a kind of information retrieval
system which employs Information Technology (IT) which aims to give exellent and ultimate services to library users. UTM'S library is the library which has already provided the OPAC services to its users as representation of library’s performance. This research is dedicated to find out any factors that possibly influence the OPAC performance to UTM'S library.
This research applies the quantitative explanative approach which employs the survay research method. The population of this research is the civitas academic of the university which have used the OPAC services at the library. The research is conducted by applying the purposive sampling where 100 respondents which have used the OPAC servises for more than 10 times are questioned by quesioners.
By applying the regression equation analysis is known that there are apparently influences of the independent variable towards the dependent variables. The value of the double correlations analysis (R) shows that there is strong correlations or relationships among the given variables. On the other hand, by applying the simultanious test is find out that there is a strong and significant influences among the independent variable to the dependent variables . That is evident and proved, meanwhile by applying the partial test the researcher finds out that there are significant influences for any independent variables to the performance of the OPAC. Meanwhile by determination analysis the researcher finds out that quality variable is the most influence factor to the OPAC performance. Keyword: performance, OPAC, OPAC performance
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT., berkat limpahan rahmat dan karunia-
Nya akhirnya peneliti dapat menyelesaikan penulisan laporan penelitian (Skripsi)
dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOGUE (OPAC) : Studi
Eksplanatif Pengaruh Efektivitas, Efisiensi dan Kualitas terhadap Kinerja
OPAC di Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura” ini dengan tepat
waktu. Skripsi ini berisi tentang laporan penelitian yang dilakukan peneliti di UPT
Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura selama kurang lebih 4 (empat) bulan
terhitung sejak Januari hingga April 2016.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, peneliti banyak dibantu oleh
beberapa pihak dan oleh karenanya peneliti ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Ibu Rahma Sugihartati selaku ketua Departemen Informasi dan
Perpustakaan FISIP UNAIR, yang telah banyak memberikan bimbingan
dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
2. Bapak Yunus Abdul Halim, selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti sejak masih
berbentuk proposal hingga skripsi ini selesai.
3. Ibu Fitri Mutia selaku dosen wali, yang selalu memberikan motivasi bagi
penulis untuk dapat selalu aktif dalam berbagai kegiatan akademis maupun
non akademis selama perkuliahan.
4. Ibu Endang Gunarti, Ibu Tri, Bapak Helmi, Bapak Koko, Ibu Ragil, Ibu
Mei serta semua dosen yang pernah berpartisipasi dalam kegiatan
perkuliahan Prodi Ilmu Informasi dan Perpustakaan yang telah banyak
memberikan pengetahuan dan informasi melalui kegiatan perkuliahan,
sehingga sangat berguna untuk menunjang proses penyelesaian penulisan
skripsi ini
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
xi
5. Ibu Lilik, selaku Kepala Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura
yang telah memberikan izin bagi peneliti untuk melakukan kegiatan
penelitian.
6. Pak Hamim, pak Bondhan, pak Yoga, bu Nora, bu Uus, bu Ina, pak
Junaidi, bu Deasy, bu Hanin, pak Yayak, pak Imam dan seluruh staff
karyawan yang namanya tidak dapat peneliti sebutkan secara satu persatu
yang telah ikut membantu peneliti dalam proses penelitian.
7. Bapak, Ibu, Om Sam, Ririn, Misyka, mbak Titik, mbak Nur, kak Umam,
tante Sun, tante Yaya, serta segenap keluarga besar peneliti yang tidak
pernah bosan memberikan semangat dan motivasi kepada peneliti
sehingga sangat membantu peneliti dalam menyelesaikan laporan ini.
8. Teman-teman senasib seperjuangan, para mahasiswa IIP 2k12, terutama
teman-teman “fighting” (Bibin, Een, Vivin, Imeh, Feb, Icha dan Shiro)
yang juga telah banyak membantu menyelesaikan laporan ini.
Akhirnya peneliti memohon maaf apabila dalam laporan ini terdapat hal
yang kurang berkenan. Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk lebih
menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya peneliti berharap agar skripsi ini dapat
memberikann manfaat kepada siapa saja yang membacanya.
Surabaya, 13 April 2015
Peneliti
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL DALAM I ....................................................................... i
PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT ..................................... ii
HALAMAN JUDUL DALAM II .................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. vi
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ..................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ................................................................................. I-1 1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... I-12 1.3. Tujuan Penelitan ............................................................................ I-12 1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................... I-13 1.5. Kerangka Teori .............................................................................. I-13
1.5.1. Katalog Online / Online Public Access Catalogue (OPAC) ........ ............................................................................................. I-14
1.5.2. Sistem Informasi Perpustakaan ........................................... I-17 1.5.3. Pengukuran Kinerja Sistem Informasi ................................. I-19 1.5.4. Faktor-faktor Pengaruh Kinerja Sistem Informasi ............... I-22
1.6. Hipotesis ........................................................................................ I-25 1.7. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional ................................ I-26
1.7.1. Definisi Konseptual ............................................................ I-26 1.7.2. Definisi Operasional ........................................................... I-27
1.8. Metode dan Prosedur Penelitian ..................................................... I-29 1.8.1. Fokus Penelitian ................................................................. I-29 1.8.2. Tipe Penelitian .................................................................... I-30
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
xiii
1.8.3. Metode Penelitian ............................................................... I-30 1.8.4. Lokasi Penelitian ................................................................ I-30 1.8.5. Penentuan Populasi dan Sampel ......................................... . I-31
1.8.5.1. Populasi .............................................................. I-31 1.8.5.2. Sampel ................................................................ I-31
1.8.6. Instrumen Penelitian ........................................................... I-33 1.8.7. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................... I-33
1.8.7.1. Validitas ............................................................. I-34 1.8.7.2. Reliabilitas .......................................................... I-36
1.8.8. ..Teknik Pengumpulan Data .................................................. I-37 1.8.9. ..Uji Asumsi Dasar ............................................................... I-40
1.8.9.1. Uji Normalitas .................................................... I-40 1.8.9.2. Homogenitas ....................................................... I-41
1.8.10. Uji Asumsi Klasik .............................................................. I-41 1.8.10.1. Uji Multikolinearitas ........................................... I-41 1.8.10.2. Uji Autokorelasi ................................................. I-42 1.8.10.3. Uji Heteroskedastisitas ........................................ I-43
1.8.11. Analisis Data ...................................................................... I-43 1.8.12. Regresi Linear Berganda ..................................................... I-44
1.8.12.1. Analisis Korelasi Ganda (R) ............................... I-45 1.8.12.2. Analisis Determinasi (R2) ................................... I-46 1.8.12.3. Uji Hipotesis ....................................................... I-46
1.8.12.3.1. Koefisien Regresi Secara Simultan (Bersama-sama) dengan Uji F ........... I-46
1.8.12.3.2. Koefisien Regresi Secara Parsial dengan Uji t .................................................. I-47
1.8.12.3.3. Pengujian Variabel Independen yang Dominan ........................................... I-49
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1. Koleksi Perpustakaan UTM ........................................................... II-1 2.2. Pengunjung Perpustakaan ............................................................... II-3 2.3. Layanan Perpustakaan .................................................................... II-3
2.3.1. Layanan Administrasi ......................................................... II-5 2.3.2. Layanan Sirkulasi ............................................................... II-7 2.3.3. Layanan Referensi .............................................................. II-7 2.3.4. Layanan Tugas Akhir .......................................................... II-7 2.3.5. Laboratorium Komputer dan WiFi Zone .............................. II-8 2.3.6. Layanan Terbitan Berkala ................................................... II-8
2.4. OPAC Perpustakaan UTM ............................................................. II-8 2.5. LINSPro ........................................................................................ II-9
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
3.1. Penyajian Data .............................................................................. III-1 3.1.1. Karakteristik Responden .................................................... III-1
3.1.1.1. Status ................................................................... III-1
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
xiv
3.1.1.2. Jenjang Pendidikan .............................................. III-2 3.1.1.3. Jenis Kelamin ...................................................... III-2 3.1.1.4. Frekuensi Penggunaan OPAC .............................. III-3
3.2. Pengujian Instrumen ..................................................................... III-3 3.2.1. Analisis Uji Validitas ......................................................... III-3 3.2.2. Analisis Uji Reliabilitas ..................................................... III-6
3.3. Analisis dan Hasil Penelitian ......................................................... III-8 3.3.1. Tingkat Pengaruh Faktor-faktor Kinerja OPAC ................. III-9 3.3.2. Kinerja OPAC ................................................................. III-21 3.3.3. Uji Normalitas dan Homogenitas ..................................... III-24
3.3.3.1. Uji Normalitas ................................................... III-24 3.3.3.2. Uji Homogenitas ................................................ III-25
3.3.4. Uji Asumsi Klasik ............................................................ III-27 3.3.4.1. Uji Multikolinearitas .......................................... III-27 3.3.4.2. Uji Autokorelasi ................................................. III-28 3.3.4.3. Uji Heteroskedastisitas ....................................... III-30
3.3.5. Analisis Regresi Linear Berganda ..................................... III-31 3.3.5.1. Analisis Regresi pada Variabel Efektivitas dan
Efisiensi ............................................................. III-32 3.3.5.2. Analisis Regresi pada Variabel Kualitas ............. III-34 3.3.5.3. Analisis Korelasi Ganda (R) ............................... III-35
3.3.5.3.1. Analisis Korelasi pada Variabel Efektivitas dan Efisiensi ....................................... III-35
3.3.5.3.2. Analisis Korelasi pada Variabel Kualitas ...... ........................................................... III-36
3.3.5.4. Analisis Determinasi (R2) ................................... III-36 3.3.6. Pengujian Hipotesis .......................................................... III-38
3.3.6.1. Koefisien Regresi Secara Simultan (Bersama-sama) dengan Uji F ...................................................... III-38 3.3.6.1.1. Koefisien Regresi Secara Simultan (Bersama-
sama) dengan Uji F pada Variabel Efektivitas dan Efisiensi ....................................... III-38
3.3.6.1.2. Koefisien Regresi Secara Simultan (Bersama-sama) dengan Uji F pada Variabel Kualitas ...
........................................................... III-38 3.3.6.2. Koefisien Regresi Secara Parsial dengan Uji T ..............
........................................................................... III-42 3.3.6.3. Pengujian variabel Independen yang Dominan .............
............................................................................ III-46 BAB IV INTERPRETASI
4.1. Interpretasi Faktor-faktor Kinerja OPAC ....................................... IV-1 4.1.1. Efektivitas ......................................................................... IV-1 4.1.2. Efisiensi ............................................................................. IV-4 4.1.3. Kualitas ............................................................................. IV-5
4.2. Interpretasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja OPAC ...... IV-6
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
xv
4.2.1. Interpretasi Faktor Efektivitas dan Efisiensi ....................... IV-8 4.2.2. Interpretasi Faktor Kualitas ................................................ IV-9 4.2.3. Efektivitas ....................................................................... IV-10 4.2.4. Efisiensi ........................................................................... IV-11 4.2.5. Kualitas ........................................................................... IV-11
4.3. Pengaruh Faktor-faktor terhadap Kinerja OPAC ......................... IV-12 BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan .................................................................................... V-1 5.2. Saran .............................................................................................. V-2
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Criterion of Cronbach .............................................................. I-36 Tabel 1.2. Kode Status di UTM .................................................................. I-39 Tabel 1.3. Kode Jenjang Pendidikan ........................................................... I-39 Tabel 1.4. Kode Jenis Kelamin ................................................................... I-39 Tabel 1.5. Kode Jumlah Pemakaian OPAC ................................................ I-40 Tabel 1.6. Kode (Skor) Jawaban atas Faktor-faktor kinerja OPAC ............. I-40 Tabel 1.7. Ketentuan Uji Durbin Watson .................................................... I-42 Tabel 1.8. Penafsiran Kategori Terhadap Tingkat Kinerja .......................... I-44 Tabel 1.9. Penafsiran Analisis .................................................................... I-45 Tabel 2.1. Jumlah Pengunjung Perpustakaan UTM .................................... II-3 Tabel 3.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Status di UTM ............... III-2 Tabel 3.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ........ III-2 Tabel 3.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ III-3 Tabel 3.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Penggunaan
OPAC ....................................................................................... III-3 Tabel 3.5. Hasil Pengujian Validias Variabel Efektivitas (X1) ................... III-4 Tabel 3.6. Hasil Pengujian Validias Variabel Efisiensi (X2) ...................... III-5 Tabel 3.7. Hasil Pengujian Validias Variabel Kualitas (X3) ....................... III-5 Tabel 3.8. Hasil Pengujian Validias Variabel Kinerja (Y) .......................... III-6 Tabel 3.9. Criterion of Cronbach................................................................ III-7 Tabel 3.10. Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner ..................................... III-7 Tabel 3.11. Penafsiran Deskripsi Variabel ................................................... III-8 Tabel 3.12. Tanggapan Pengguna terhadap Tingkat Keamanan Data ........... III-9 Tabel 3.13. Tanggapan Pengguna terhadap Tingkat Kecepatan Sistem
Informasi .................................................................................. III-9 Tabel 3.14. Tanggapan Pengguna terhadap Tingkat Ketelitian Sistem
Informasi ................................................................................ III-10 Tabel 3.15. Tanggapan Pengguna Terhadap Variasi Informasi .................. III-11 Tabel 3.16. Tanggapan Pengguna terhadap Tingkat Relevansi Informasi .. III-11 Tabel 3.17. Tanggapan Pengguna terhadap Keakuratan Informasi ............. III-12 Tabel 3.18. Tanggapan Pengguna terhadap Kualitas Informasi .................. III-13 Tabel 3.19. Tanggapan Pengguna terhadap Anggaran Biaya ..................... III-13 Tabel 3.20. Tanggapan Pengguna terhadap Efisiensi Waktu ...................... III-14 Tabel 3.21. Tanggapan Pengguna terhadap Tenaga Sistem Informasi ........ III-15 Tabel 3.22. Tanggapan Pengguna terhadap Peralatan yang Digunakan ...... III-15 Tabel 3.23. Tanggapan Pengguna terhadap Cara yang Digunakan ............. III-16 Tabel 3.24. Tanggapan Pengguna terhadap Tingkat Keamanan ................. III-16 Tabel 3.25. Tanggapan Pengguna terhadap Tingkat Kecepatan Mengakses
OPAC ..................................................................................... III-17 Tabel 3.26. Tanggapan Pengguna terhadap OPAC dapat Diakses Kapan Saja .....
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
xvii
................................................................................................. III-18 Tabel 3.27. Tanggapan Pengguna Terhadap OPAC Dapat Diakses di Mana Saja ................................................................................................ III-19 Tabel 3.28. Tanggapan Pengguna terhadap Tingkat Notifikasi Ketika Sistem
Error ...................................................................................... III-19 Tabel 3.29. Tanggapan Pengguna terhadap Solusi Ketika Sistem Error .............. ................................................................................................ III-20 Tabel 3.30. Tanggapan Pengguna terhadap Kecepatan Respon OPAC ................ ................................................................................................ III-20 Tabel 3.31. Tanggapan Pengguna terhadap Perasaan Puas ......................... III-21 Tabel 3.32. Tanggapan Pengguna Untuk Selalu Menggunakan OPAC ...... III-22 Tabel 3.33. Tanggapan Pengguna Untuk Merekomendasikan OPAC kepada
Orang Lain ............................................................................. III-22 Tabel 3.34. Tanggapan Pengguna dalam Terpenuhinya Harapan Pengguna ......... ................................................................................................. III-23 Tabel 3.35. Hasil Pengujian Normalitas Kuesioner .................................... III-25 Tabel 3.36. Hasil Uji Homogenitas ........................................................... III-26 Tabel 3.37. Hasil Uji Multikolinearitas ..................................................... III-28 Tabel 3.38. Ketentuan Uji Durbin Watson ................................................. III-29 Tabel 3.39. Hasil Uji Durbin Watson ........................................................ III-29 Tabel 3.40. Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................. III-31 Tabel 3.41. Hasil Analisis Koefisien Regresi pada Variabel Efektivitas dan
Efisiensi ................................................................................. III-33 Tabel 3.42. Hasil Analisis Koefisien Regresi pada Variabel Kualitas ........ III-34 Tabel 3.43. Penafsiran Analisis ................................................................. III-35 Tabel 3.44. Hasil Analisis Regresi pada Variabel Efektivitas dan Efisiensi III-35 Tabel 3.45. Hasil Analisis Regresi pada Variabel Kualitas ........................ III-36 Tabel 3.46. Hasil Uji F pada Variabel Efektivitas dan Efisiensi ................. III-39 Tabel 3.47. Hasil Uji F pada Variabel Kualitas .......................................... III-40 Tabel 3.48. Hasil Uji t pada Variabel Efektivitas dan Efisiensi ................... III-43 Tabel 3.49. Hasil Uji t pada Variabel kualitas ........................................... III-45 Tabel 4.1. Tanggapan Pengguna dalam Variabel Efektivitas (X1) ............. IV-1 Tabel 4.2. Tanggapan Pengguna dalam Variabel Efisiensi (X2) ................ IV-4 Tabel 4.3. Tanggapan Pengguna dalam Variabel Kualitas (X3) ................. IV-5 Tabel 4.4. Tanggapan Pengguna dalam Variabel Kinerja OPAC (Y) ......... IV-7
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Kurva Uji F Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho .............. III-40 Gambar 3.1. Kurva Uji F Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho .............. III-42 Gambar 3.2. Kurva Uji t Efektivitas (X1) Terhadap Kinerja OPAC (Y) .... III-44 Gambar 3.3. Kurva Uji t Efisiensi (X2) Terhadap Kinerja OPAC (Y) ....... III-45 Gambar 3.4. Kurva Uji t Kualitas (X3) Terhadap Kinerja OPAC (Y) ........ III-46
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Kartu Bimbingan Penulisan Skripsi Kuesioner Penelitian Rekapitulasi Hasil Kuesioner Frekuensi Karakteristik Responden Uji Validitas Uji Reliabilitas Frekuensi Uji Normalitas Uji Homogenitas Uji Asumsi Klasik Uji Regresi Linear Berganda Tabel F Tabel r
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah berkembang sangat
pesat jika kita bandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Hal ini secara tidak
langsung membuat peran perpustakaan terasa semakin penting. Mau tidak mau,
perpustakaan sebagai penyedia informasi juga harus memiliki strategi yang tepat
agar perpustakaan tidak ditinggalkan oleh penggunanya. Dengan makin
mudahnya akses informasi, maka perpustakaan harus mengikuti perkembangan
teknologi informasi dan mengaplikasikannya ke dalam layanan-layanan
perpustakaan, sehingga kinerja (performance) perpustakaan juga akan meningkat.
Untuk itu, sistem pelayanan perpustakaan yang pada mulanya dilakukan secara
manual sekarang harus menggunakan komputer baik dari sistem peminjaman,
pengembalian sampai dengan penelusuran informasi. Bahkan tidak hanya pada
perpustakaan, akan tetapi hampir setiap instansi maupun perorangan saat ini telah
mengadopsi TI yang ditandai oleh kepemilikan dan penggunaan komputer. Hal ini
disebabkan karena banyaknya manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya TI.
Meski semua teknologi tidak dapat menggantikan tenaga manusia, semua
orang telah mengetahui bahwa tujuan utama diciptakannya teknologi adalah untuk
mempermudah pekerjaan manusia. Jika dipergunakan dengan tepat, bukan tidak
mungkin teknologi dapat mengoptimalkan kinerja manusia dalam memenuhi
tanggung jawab mereka di dunia kerja. Hal inilah yang membuat beberapa
instansi lebih maju dari pada saat mereka belum mengenal TI. Oleh karena itu,
saat ini kebanyakan instansi sangat mengandalkan TI, tidak terkecuali
perpustakaan. Tidak heran apabila ada yang mengatakan bahwa kemajuan
perpustakaan banyak diukur dengan menggunakan teknologi informasi yang
diterapkan1, yakni dengan menerapkan sistem otomasi perpustakaan (Library
Automation Sistem).
1 Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. 2008. Teknologi informasi perpustakaan : Strategi
perancangan perpustakaan digital. Kanisius: Yogyakarta. hlm. 14.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-2
Untuk merubah dari sistem manual menjadi sistem otomasi dengan
memanfaatkan TI bukanlah perkara mudah. Dalam menerapkan sistem diperlukan
suatu kajian yang mendalam agar dapat mendapat wawasan yang sama tentang
apa yang dimaksud dengan otomasi perpustakaan, tujuan otomasi perpustakaan,
manfaat otomasi perpustakaan dan kendala dalam melaksanakan otomasi
perpustakaan. Dengan memiliki wawasan yang baik dan benar, diharapkan dapat
melaksanakan otomasi perpustakaan sesuai dengan yang dikehendaki oleh
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yang menjelaskan
pengembangan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi. Merujuk Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 ini, jelas bahwa
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi yang disarankan atau
bahkan kedepan bukan mustahil menjadi keharusan bagi semua perpustakaan2.
Lebih Jauh, sistem otomasi perpustakaan adalah sebuah sistem informasi
yang diterapkan dalam sistem pelayanan di perpustakaan sehingga beberapa
pekerjaan dapat dilakukan secara otomatis dengan bantuan teknologi informasi
tersebut3. Otomasi perpustakaan dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja
di perpustakaan, sehingga perpustakaan dapat memiliki daya saing dengan
menonjolkan segi kepraktisan, kemudahan, kecepatan dan keakuratan dalam
pelayanannya4.
Adapun software untuk otomasi perpustakaan pada umumnya terbagi atas
2 (dua) jenis, yakni software open source dan sofware komersial. Software open
source bisa didapatkan dari internet karena didistribusikan secara gratis kepada
semua saja yang memerlukan. Walaupun gratis perangkat lunak ini masih banyak
kekurangan dan masih harus dimodifikasi lebih lanjut agar memenuhi sesuai
dengan kebutuhan masing-masing perpustakaan, seperti Senayan Library
Management System (SliMS), Ganesha Digital Library (GDL), Otomigen-X,
Laser Ver. 2.0, Athenaeum Light dan lain-lain. Sedangkan software komersial,
2 Mahmun, M.Thoha. 2010. Otomasi Perpustakaan (Pengertian, Tujuan, Manfaat dan
Kendalanya. (online). Tersedia pada : http://dokumen.tips/documents/kendala-dalam-otomasi-perpustakaana.html. Diakses pada 19 Februari 2016 Jam 20.34.
3 La Tommeng. 2010. Otomasi dan Digitalisasi Perpustakaan. Makalah bahan ceramah disajikan dalam acara Mata Kuliah Otomasi dan Digitalisasi Dokumen Perpustakaan.
4 Ibid. hlm 19.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-3
merupakan hasil riset pengembangnya dan mudah untuk diimplementasikan
karena hanya perlu dilakukan perubahan fitur sedikit atau tidak sama sekali.
Training dan Support selama beberapa periode waktu juga akan diberikan oleh
vendor secara penuh sehingga pengguna dapat langsung menggunakan tanpa
harus bersusah payah lagi. Software komersial ini banyak sekali macamnya,
diantaranya Ex Libris Alma, Libertoy, Resourcemate, NCI Bookman, IBRA
Advance, Athenaeum Pro, LINSPro dan sebagainya. Pada umumnya software yang digunakan untuk otomasi perpustakaan
menggunakan model relational database5. Database atau pangkalan data
merupakan kumpulan dari suatu data. Dalam perpustakaan paling tidak ada dua
pangkalan data yaitu data buku dan data pengguna. Disebut relational database
karena dua pangkalan data tersebut akan saling dikaitkan apabila terjadi transaksi,
misalnya pada saat terjadinya proses peminjaman dan pengembalian buku.
Kebanyakan sistem otomasi perpustakaan memisahkan fungsi software kedalam
program tersendiri yang disebut dengan modul.
Sedangkan modulnya terdiri dari modul pengadaan, katalogisasi, sirkulasi,
serial, dan Online Public Access Catalog (OPAC). Sistem otomasi perpustakaan
di Indonesia pada umunya hanya mempunyai tiga modul yaitu katalogisasi
sirkulasi dan OPAC dan ini merupakan modul minimal yang harus dimiliki oleh
perpustakaan untuk kepentingan otomasi. Modul-modul tersebut merupakan
sistem yang sudah terintegrasi sehingga istilah system otomasi perpustakaan juga
sering disebut dengan sistem perpustakaan terintegrasi (Integrated Library
System).
Adapun OPAC adalah bentuk baru dari katalog perpustakaan yang
sebelumnya manual (berbentuk kartu). Katalog perpustakaan sendiri mempunyai
pengertian sebagai senarai dokumen yang dimiliki sebuah perpustakaan atau
kelompok perpustakaan6. Katalog juga berarti daftar buku atau koleksi pustaka
dalam suatu perpustakaan atau dalam suatu koleksi7. Pendapat lain mengatakan
5 Hendriani, 2009. Makalah pentingnya otomasi dalam perpustakaan. Ilmu Perpustakaan Fakultas
Adab Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry : Aceh 6 Suistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia Utama: Jakarta. hlm. 317. 7 Ibid.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-4
bahwa katalog adalah susunan yang sistematis dari seperangkat cantuman
bibliografis yang merepresentasikan kumpulan dari suatu koleksi yang bisa terdiri
dari berbagai jenis bahan, seperti buku, terbitan berkala, peta, rekaman suara,
gambar, notasi musik, dan sebagainya8. Berbagai pengertian tersebut menekankan
keberadaan katalog perpustakaan yang merupakan representasi dari berbagai
bahan pustaka yang ada di suatu perpustakaan. Dalam bidang sistem informasi,
katalog juga dapat berarti data (berisi metadata) tentang suatu koleksi sehingga
mencerminkan koleksi yang sebenarnya. Setiap organisasi informasi khususnya
perpustakaan akan selalu membutuhkan katalog untuk menunjukkan jumlah atau
ketersediaan koleksinya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan
teknologi, katalog kartu mulai ditinggalkan. Jumlah koleksi perpustakaan yang
kian bertambah memaksa katalog berubah bentuk menjadi katalog yang lebih
mudah diakses oleh pengguna (user friendly), bisa diakses dari segala arah dan
tidak memakan tempat. Untuk itu, lahirlah OPAC sebagai bentuk baru dari
katalog perpustakaan.
OPAC adalah sebuah fitur yang digunakan untuk memfasilitasi
pengunjung web untuk mencari katalog koleksi perpustakaan yang dapat diakses
oleh umum9. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa OPAC merupakan katalog
yang tersimpan dalam basis data (Database) yang dapat diakses dari segala arah
atau lokasi selama lokasi tersebut terhubung ke dalam jaringan internet. Untuk
mencari sebuah koleksi, kita langsung dapat mengetikkan judul, pengarang
maupun subyek secara langsung di kolom pencarian yang telah disediakan pada
aplikasi (software) yang telah dihubungkan pada database. Dengan begitu,
penelusuran informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Dalam OPAC juga
tidak ada batas rekaman bibliografi dan pengurutan-pengurutan tertentu karena
menggunakan sistem yang mengelola secara otomatis dan tanpa batas. Selain itu,
dengan menggunakan OPAC, penelusuran informasi dapat dilakukan secara
bersamaan dari semua arah. Berbeda dengan katalog kartu dimana kita harus
mencarinya dengan melihat kartu katalog satu persatu karena kartu diurutkan 8 Taylor, Arlene G. 1992. Introduction to Cataloguing and Classification, Eighth Edition.
Englewood: Libraries Unlimited. hlm. 6. 9 Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. 2008. Loc. Cit. hlm. 134.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-5
sesuai dengan nomor klasifikasi koleksi sehingga seringkali proses penelusuran
informasi berlangsung relatif lama. Kurangnya efisiensi waktu yang digunakan
dalam menelusur informasi tersebut mengakibatkan antrian pengguna yang juga
ingin melakukan hal serupa, disamping juga karena katalog kartu hanya bisa
diakses di sebuah tempat saja.
Secara umum, fungsi OPAC hampir sama dengan katalog kartu yakni
menunjukkan tempat suatu koleksi, menginventarisasikan koleksi serta
memberikan kemudahan bagi pengguna dalam mencari koleksi di sebuah
perpustakaan. Namun, kemudahan yang lebih banyak ditawarkan OPAC membuat
pengguna lebih senang menggunakan OPAC dari pada katalog kartu. Oleh karena
itulah, para ahli di bidang sistem informasi perpustakaan kian mengembangkan
teknologi OPAC demi meningkatkan kinerja OPAC yang berujung pada kepuasan
pengguna perpustakaan. Akan tetapi, penggunaan suatu sistem seperti OPAC
tidak selalu berhasil. Penerapan suatu sistem dalam perusahaan selalu dihadapkan
pada dua hal, apakah perusahaan mendapatkan keberhasilan penerapan sistem
atau kegagalan sistem10. Untuk menghindari kegagalan sistem, maka perlu
diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan implementasi
suatu sistem informasi.
Dalam pengintegrasian teknologi informasi pada suatu lembaga atau
instansi, setidaknya perangkat lunak yang digunakan harus memiliki karakteristik
efektif dan efisien11. Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang
berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan yang menghasilkan perolehan hasil
yang baik. Efektif merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah
efektivitas.
Efektivitas merupakan daya pesan untuk mempengaruhi atau tingkat
kemampuan pesan-pesan untuk mempengaruhi. Menurut pengertian tersebut,
efektivitas bisa diartikan sebagai suatu pengukuran akan tercapainya tujuan yang
10 Delone dan Raymond dalam Komara, Acep. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal Ilmiah, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon.
11 Quible dalam Sukoco, Badri Munir. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya: Erlangga, 2007. Hlm 24.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-6
telah direncanakan sebelumnya secara matang. Pengertian lain menyebutkan
bahwa efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin
besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin
efektif organisasi, program atau kegiatan12. Memperhatikan pendapat para ahli di
atas, bahwa konsep efektivitas merupakan suatu konsep yang bersifat
multidimensional, artinya dalam mendefinisikan efektivitas berbeda-beda sesuai
dengan dasar ilmu yang dimiliki walaupun tujuan akhir dari efektivitas adalah
pencapaian tujuan. Kata efektif sering dicampuradukkan dengan kata efisien
walaupun artinya tidak sama, sesuatu yang dilakukan secara efisien belum tentu
efektif. Efektivitas yaitu berfokus pada akibatnya, pengaruhnya atau efeknya,
sedangkan efisiensi berarti tepat atau sesuai untuk mengerjakan sesuatu dengan
tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya13. Berdasarkan penjelasan
tersebut, efektivitas lebih memfokuskan pada akibat atau pengaruh sedangkan
efisiensi menekankan pada ketepatan mengenai sumber daya, yaitu mencakup
anggaran, waktu, tenaga, alat dan cara supaya dalam pelaksanaannya tepat waktu.
Sehubungan dengan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka secara
singkat pengertian daripada efisiensi dan efektivitas adalah, efisiensi berarti
melakukan atau mengerjakan sesuatu secara benar, “doing things right”,
sedangkan efektivitas melakukan atau mengerjakan sesuatu tepat pada sasaran
“doing the right things”. Tingkat efektivitas itu sendiri dapat ditentukan oleh
terintegrasinya sasaran dan kegiatan sistem secara menyeluruh, kemampuan
adaptasi dari sistem terhadap perubahan lingkungannya.
Mengacu pada penjelasan diatas, maka untuk mencapai tujuan OPAC
efektif perlu adanya harmonisasi kemampuan sumberdaya dengan menggunakan
sarana yang lain sehingga sasaran yang akan dacapai menjadi jelas. Pencapaian
sasaran tersebut dapat dikatakan efektif apabila adanya keharmonisan. Setiap
kegiatan pengguna dalam berinteraksi dengan sistem sangat menentukan bagi
pencapaian hasil kinerja seperti yang telah direncanakan terlebih dahulu. Untuk
12 Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. 13 Zahnd, Markus. (2006). Perancangan Kota Secara Terpadu. Yogyakarta: Kanisius.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-7
itu faktor keefektifannya banyak mempengaruhi kepada kemampuan pengguna
dan sistem dalam berinteraksi.
Frederick H.WU14 menyatakan bahwa suatu sistem beroperasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya untuk mencapai sasaran (objective) tertentu. Suatu
sistem menunjukkan tingkah lakunya melalui interaksi di antara komponen-
komponen di dalam sistem dan di antara lingkungannya. Untuk dapat mencapai
sasaran yang dituju di dalam perusahaan maka sistem perlu untuk berinteraksi dengan
lingkungan. Salah satu lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan user/pengguna
dari sistem tersebut. Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis15 juga mengatakan suatu
sistem adalah suatu kumpulan dari elemen-elemen (orang, perangkat keras, informasi,
dan lain-lain) diorganisasikan untuk mencapai tujuan tertentu. Adanya keterkaitan
antara sistem informasi dengan user dari sistem itu sendiri menunjukkan bahwa
dibutuhkan keselarasan diantara keduanya. User merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja suatu sistem informasi, sehingga dibutuhkan user yang
dapat mengoperasikan sistem dengan baik demi kelancaran aktivitas perusahaan.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pencapaian kinerja OPAC yang baik
adalah kualitas OPAC itu sendiri16. Kualitas sistem terfokus pada interaksi antara
pengguna dengan sistem. Beberapa dimensi untuk mengukur kualitas sistem
antara lain reliabilitas sistem, fleksibilitas sistem, integrasi sistem, aksesibilitas
sistem, dan waktu respon sistem17. Pengguna sistem informasi tentu berharap
bahwa dengan menggunakan sistem informasi akan memperoleh informasi yang
mereka butuhkan. Beberapa dimensi untuk mengukur kualitas informasi adalah
informasi yang dibutuhkan harus akurat, tepat waktu, dan relevan18. Sistem
informasi yang mampu menghasilkan informasi dengan tepat waktu, akurat, dan
14 Frederick H.WU dalam Jogiyanto, H. M. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer:
Konsep Dasar dan Komponen. Yogyakarta. BPFE. 1997 15 Ibid 16 Gasperez, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas: Penerapan Konsep-Konsep Kualitas Dalam
Manajemen Bisnis Total. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 78. 17 Nelson, R. R., Todd, P. A., and Wixom, B. H. 2005. Antecedents of Information and System
Quality: An Empirical Examination Within The Context of Data Warehousing. Management Information Systems, 21(4): 199-235.
18 Jogiyanto, Hartono, 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan. Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Yogyakarta.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-8
relevan serta memenuhi kriteria dan ukuran lain tentang kualitas informasi, akan
berdampak terhadap kepuasan penggunanya.
Sesuai dengan hasil observasi awal banyak menemukan beberapa kasus
diantaranya, sebagian pegawai perpustakaan belum mendapat pelatihan tentang
bagaimana penerapan sistem OPAC, kurangnya fasilitas perpustakaan seperti
komputer sistem OPAC untuk mahasiswa, dan ada seorang mahasiswa yang
menelusur lokasi buku lewat sistem informasi komputer, namun hasil penelusuran
tidak menampilkan buku yang dimaksud, tetapi ketika mahasiswa tersebut
mencoba langsung menelusuri ke dalam rak buku, ternyata mahasiswa tersebut
menemukan buku yang dimaksud, dan sebaliknya seorang mahasiswa menelusuri
langsung ke rak buku, namun tidak menemukan buku yang dimaksud, tetapi
ketika mahasiswa tersebut mencoba menelusuri buku melalui sistem OPAC
(Online Public Acces Catalog) ternyata buku tersebut ditemukan.
Keluhan lain juga diberikan oleh para mahasiswa yaitu sistem yang sering
error sehingga untuk beberapa waktu tidak dapat digunakan, dan mengakibatkan
pelayanan sirkulasi kembali dilakukan secara manual dan sedikit lambat. Yang
lebih parahnya ternyata masih banyak mahasiswa yang belum mengetahui sistem
OPAC tersebut, sesuai dengan hasil wawancara pada hari selasa tanggal 22 Maret
2016 salah satu mahasiswa pengunjung di perpustakaan Univeritas Trunojoyo
Madura (UTM) atas nama Risna Haris jurusan Sastra Indonesia, mengatakan
bahwa dia kesulitan ketika mencari buku di perpustakaan UTM, karena buku-
buku yang ada di perpustakaan tersebut penyimpanannya tidak teratur, dan
sebagian pengunjung tidak mengetahui kalau sistem OPAC telah diterapkan di
perpustakaan tersebut. Padahal sistem OPAC tersebut sudah diterapkan kurang
lebih 12 tahun, yakni dari tahun 2006 sampai sekarang. Hal ini disebabkan karena
kurangya sosialisasi yang merata pada setiap fakultas, serta belum ada
pemberitahuan dari pihak perpustakaan baik secara lisan maupun tulisan tentang
keberadaan sistem OPAC. Kurangnya kegiatan sosialisasi yang merata kepada
Mahasiswa dan tidak adanya pembagian buku panduan perpustakaan padahal
buku panduan tersebut dapat membantu Mahasiswa.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-9
Hal-hal seperti yang dipaparkan diatas tentunya akan sangat berpengaruh
pada kinerja OPAC yang dilayankan bagi pengguna, mereka akan merasa tidak
puas dengan layanan yang ada. Hal ini tentu saja dikarenakan faktor efektivitas,
efisiensi dan kualitas OPAC yang didapati kurang maksimal.
Sementara itu, terpisah dari unsur user, Kinerja dari suatu sistem sendiri dapat
diukur melalui tingkat kepuasan pemakai dan pemakaian sistem informasi tersebut.
Hal ini serupa dengan beberapa penelitian terdahulu seperti Jong Min Choe19,
Soegiharto20, Acep Komara21, Almilia dan Briliantien22, serta Agnes Elvira23.
Beberapa penelitian tersebut mengukur kinerja sistem informasi berdasarkan sisi
pemakai yaitu kepuasan pemakai dan pemakaian sistem informasi.
Adanya beberapa faktor yang dapat berdampak pada kinerja sistem informasi
tersebut menjadi suatu kajian yang menarik untuk diteliti. Sebuah penelitian Christian
Sebastianus Handoko yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Terkait dengan
User dalam Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Terkomputerisasi”24 menyimpulkan bahwa faktor-faktor terkait dengan user
memiliki pengaruh signifikan sebesar 58,4% terhadap kinerja sistem informasi
akuntansi terkomputerisasi. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 58,4% kinerja sistem
informasi akuntansi terkomputerisasi dipengaruhi oleh faktor-faktor terkait dengan
user, sedangkan 41,6% sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya diluar variabel
penelitian.
19 Choe, Jong-Min. The Relationship among Performance of Accounting Information System,
Influence Factors, and Evolution Level of Information Systems. Journal of Managment Information Systems. Spring 1996, Vol.12, No.4, h. 215-239.
20 Soegiharto. Influence Factors Affecting The Performance of Accounting Information Systems. Gadjah Mada Internasional Journal of Business. Mei 2001, Vol. 3, No.2, h.177-202.
21 Komara, Acep. 2005. Loc. Cit. 22 Almilia, Luciana., Irmaya Briliantien. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi Pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Surabaya. STIE Perbanas. 2007.
23 Pratita, Agnes Elvira. Analisis Keterlibatan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem dan Kemampuan Teknik Personal Sebagai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Pada PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO) Yogyakarta. Yogyakarta. UAJY. 2009. (tidak dipublikasikan)
24 Handoko, Christian Sebastianus. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Terkait dengan User dalam Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-10
Akan tetapi, beberapa penelitian terdahulu seperti Choe25, Soegiharto26,
Almilia dan Briliantien27 telah menyimpulkan hasil yang berbeda-beda. Penelitian
terdahulu sebagian besar melihat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem
informasi secara menyeluruh. Penggunaan berbagai faktor dalam penelitian yang
dilaksanakan peneliti terdahulu secara tidak langsung menyebabkan adanya hasil
penelitian yang berbeda-beda antara penelitian satu dengan yang lainnya, tergantung
pada situasi dan kondisi dari penelitian. Adanya hasil penelitian terdahulu yang
berbeda-beda tersebut menyebabkan penelitian ini dapat dilaksanakan kembali namun
dengan kondisi dan keadaan yang lebih spesifik.
Berbeda dengan penelitian terdahulu, penelitian saat ini dilaksanakan dengan
melihat pengaruh faktor-faktor hanya dari sisi user. Hal ini didasarkan adanya fakta
bahwa penggerak sebuah perusahaan sebagian besar adalah user, tak terkecuali
perpustakaan. Sehingga baik buruknya kinerja perusahaan secara tidak langsung juga
ditentukan oleh seorang user. Penelitian menjadi lebih spesifik karena hanya melihat
faktor-faktor yang terkait dengan user, namun dengan adanya penelitian ini akan
menjadi lebih jelas besarnya faktor user dalam mempengaruhi kinerja sistem
informasi OPAC.
Disamping penelitian di bidang Sistem Informasi Akuntansi (SIA), penelitian
tentang sistem informasi OPAC juga telah dilakukan. Akan tetapi, masih belum ada
yang meneliti Sistem Informasi OPAC yang melihat pada kinerjanya. Sebagian besar
penelitian masih melihat OPAC sebagai layanan. Misalnya saja sebuah penelitian
dengan judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas OPAC di
perpustakaan Universitas Airlangga” yang disusun oleh Lusi Dian
Wahyudiani28 membuktikan bahwa ada 5 (lima) faktor yang secara simultan
berpengaruh terhadap kualitas layanan. Kelima faktor tersebut ditinjau dari
variabel reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles. Lebih jauh
Wahyudiani menjelaskan bahwa faktor-faktor tersebut meliputi kemudahan akses
OPAC melalui Local Area Network (LAN) dan Wide Area Network (WAN), 25 Choe, Jong-Min. 1996. Loc. Cit. 26 Soegiharto. 2001. Loc. Cit. 27 Almilia, Luciana., Irmaya Briliantien. 2007. Loc. Cit. 28 Wahyudiani, Lusi Dian. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas OPAC di
perpustakaan Universitas Airlangga. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga : Surabaya.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-11
kehandalan koneksi / sambungan, kecepatan akses, kelengkapan, kemudahan,
sikap pustakawan yang melayankan OPAC, kecepatan waktu respon OPAC,
tingkat kesuksesan mendapatkan informasi, kualitas informasi, kenyamanan,
kemampuan pustakawan memecahkan masalah efektifitas solusi, kemampuan
technical support, kesopanan petugas layanan, check connection time, waktu
beroperasi OPAC, desain homepage, interface, bahasa dan fasilitas pendukung.
Kemudian, faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi adalah desain
homepage, interface, bahasa dan fasilitas pendukung.
Penelitian-penelitian di atas secara tidak langsung membantu memberi
pandangan yang lebih luas terhadap pengetahuan peneliti. Namun, peneliti ingin
mengetahui bagaimana kinerja OPAC dikatakan berhasil menurut pandangan
pengguna. Berbagai temuan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin
baik faktor yang mempengaruhi kinerja OPAC, semakin baik pula kinerja OPAC.
Dari sini, peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja OPAC sehingga pada akhirnya akan diperoleh kesimpulan
tentang bagaimana kinerja OPAC dikatakan berhasil. Sedangkan lokasi dalam
penelitian ini bertempat di UPT Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura
(UTM) sebagai representasi dari sebuah perpustakaan modern yang dapat dibilang
baik dengan telah mengimplementasikan OPAC lebih dari 5 (lima) tahun, dan
memiliki jumlah pengunjung yang relatif tinggi, yakni mencapai 250 orang per
hari29. Tentunya hal ini tidak menutup kemungkinan apabila penelitian serupa
akan diselenggarakan di lokasi yang berbeda, karena fokus penelitian ini adalah
sistem informasi OPAC dan bukan lokasi penelitian, sehingga penelitian ini dapat
dilakukan pada perpustakaan selain Perpustakaan UTM.
Dari berbagai permasalahan OPAC di atas, peneliti akan mengangkat
permasalahan yang menekankan pada kinerja OPAC. Oleh karena itu, peneliti
mengangkat judul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Online Public Access Catalog (OPAC) (Studi Eksplanatif Pengaruh
29 Anonymous. 2014. SE Perpustakaan UTM. Bangkalan.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-12
Efektivitas, Efisiensi dan Kualitas terhadap Kinerja OPAC di Perpustakaan
Universitas Trunojoyo Madura)”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah yang akan
dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh faktor Efektivitas, Efisiensi dan Kualitas secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja OPAC di Perpustakaan
UTM?
2. Bagaimana pengaruh faktor faktor Efektivitas, Efisiensi dan Kualitas
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja OPAC di
Perpustakaan UTM?
3. Manakah diantara faktor Efektivitas, Efisiensi dan Kualitas yang memiliki
kontribusi paling dominan terhadap kinerja OPAC di Perpustakaan UTM?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan rumusan masalah yang
diajukan, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh faktor Efektivitas, Efisiensi dan Kualitas yang
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja OPAC di
Perpustakaan UTM.
2. Mengetahui pengaruh faktor Efektivitas, Efisiensi dan Kualitas yang
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja OPAC di
Perpustakaan UTM.
3. Mengetahui salah satu dari faktor Efektivitas, Efisiensi dan Kualitas yang
memiliki kontribusi paling dominan terhadap kinerja OPAC di
Perpustakaan UTM.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-13
1.4. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat dari penelitian Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Online Public Access Catalog (OPAC) di Perpustakaan Universitas
Trunojoyo Madura meliputi sebagai berikut :
1. Manfaat Akademis, penelitian ini diharapkan memberikan tambahan
informasi dan masukan kepada pengguna dalam memanfaatkan layanan
OPAC di perpustakaan.
2. Manfaat Praktis, hasil penelitian ini dapat dipergunakan oleh perpustakaan
UTM sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas kinerja
OPAC kepada para pengguna yang sekaligus memberikan kepuasan
pengguna. Disamping itu, penelitian ini dapat sebagai input perpustakaan
dalam meningkatkan dan mempertahankan pengguna OPAC.
1.5. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah dukungan dasar teoritis sebagai dasar pemikiran
dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi peneliti. Kerangka teoritis
adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-
hal yang berhubungan dengan variabel pokok, subvariabel, atau pokok masalah
yang ada dalam penelitiannya. Teori adalah satu set konstruk, konsep, definisi,
dan proposisi yang saling berhubungan, yang menyajikan suatu pandangan yang
sistematik mengenai suatu fenomena dengan menspesifikkan hubungan
antarvariabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena30.
Lebih jauh, teori sendiri adalah seperangkap keterkaitan konstrak atau konsep,
definisi, dan proposisi yang mencerminkan pandngan sistematik mengenai
fenomena melalui penentuan hubungan antar variabel secara sepesifik, dengan
tujuan menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena31.
Berdasarkan definisi diatas, kerangka teori dalam penelitian Analisis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Online Public Access Catalog (Opac)
Di Perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura sebagai berikut: 30 Kerlinger. 2000. Asas-asas Penelitian Behavioral. Edisi 3. Cet. 7 Gajah Mada University Press:
Yogyakarta. hlm 11. 31 Ibid. hlm 11.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-14
1.5.1. Katalog Online / Online Public Access Catalogue (OPAC)
Hingga kini, istilah „katalog‟ sebagai istilah dari alat perpustakaan
dalam kegiatan temu kembali informasi masih umum digunakan. Oleh
karena fungsinya yang sangat penting bagi kegiatan temu kembali
informasi, dapat dikatakan bahwa semua perpustakaan pasti akan
memerlukan katalog. Katalog sendiri memiliki beberapa definisi. Jean Key
Gates32 dalam bukunya yang berjudul “Guide to the Use of Libraries
and Information Sources” menyatakan bahwa, katalog perpustakaan
adalah suatu daftar yang sistematis dari buku dan bahan-bahan lain dalam
suatu perpustakaan, dengan informasi deskriptif mengenai pengarang,
judul, penerbit, tahun terbit, bentuk fisik, subyek, ciri khas bahan dan
tempatnya. Pendapat ini menjelaskan apa yang menjadi entri dari suatu
katalog.
Kemudian muncul pendapat lain yang menyatakan bahwa katalog
perpustakaan adalah susunan yang sistematis dari seperangkat cantuman
bibliografis yang merepresentasikan kumpulan dari suatu koleksi tertentu.
Koleksi tersebut terdiri dari berbagai jenis bahan, seperti buku, terbitan
berkala, peta, rekaman suara, gambar, notasi musik, dan sebagainya33.
Uraian ini menekankan keberadaan katalog perpustakaan yang merupakan
representasi dari berbagai bahan pustaka yang ada di suatu perpustakaan.
Dari kedua pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa katalog
adalah representasi dari berbagai koleksi yang tersusun secara sistematis
dan memuat informasi yang mendeskripsikan sebuah koleksi. Dalam
kajian sistem informasi katalog juga dapat berarti data (berisi metadata)
tentang suatu koleksi sehingga mencerminkan koleksi yang sebenarnya.
Setiap organisasi informasi khususnya perpustakaan akan selalu
membutuhkan katalog untuk menunjukkan jumlah atau ketersediaan
koleksinya.
32 Gates, Jean Key. 1989. Guide to the Use of Libraries and Information Sources, Sixth Edition.
New York: McGraw-Hill Book Company. hlm. 62. 33 Taylor, Arlene G. 1992. Op. Cit hlm. 6.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-15
Seiring dengan perkembangan waktu, katalog sebagai alat temu
kembali informasi pada perpustakaan juga mengalami perubahan dan
perkembangan yang relatif cepat. Terlebih ketika teknologi infomasi mulai
masuk dan mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan manusia.
Determinasi teknologi juga merubah bentuk katalog yang semula
berbentuk kartu hingga katalog komputer terpasang (online computer
catalogue). Online computer catalogue atau yang lebih sering disebut
dengan “Online Public Access Catalogue” adalah bentuk katalog terbaru
yang kini telah terpasang pada hampir seluruh perpustakaan di dunia. Hal
ini dikarenakan OPAC merupakan bentuk katalog yang paling flexibel
diantara bentuk katalog lainnya34. Meski demikian istilah OPAC dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia masih belum dapat dirumuskan dengan
pasti.
Corbin35 mendefinisikan OPAC sebagai katalog yang berisikan
cantuman bibliografi dari sebuah koleksi atau beberapa perpustakaan yang
disimpan pada magnetic disk atau media rekam lainnya dan dibuat secara
online kepada pengguna. OPAC juga dapat diartikan sebagai sistem
katalog terpasang yang dapat diakses secara umum dan dapat dipakai
pengguna untuk menelusur pangkalan data katalog, untuk memastikan
apakah perpustakaan menyimpan karya tertentu, untuk mendapatkan
informasi tentang lokasinya. Jika sistem katalog dihubungkan dengan
sistem sirkulasi, maka pengguna dapat mengetahui apakah bahan pustaka
yang sedang dicari sedang tersedia di perpustakaan atau sedang dipinjam36.
Gerald Patrick Horgan 37dalam karyanya yang berjudul “Staff Use of
Online Public Access Catalogues (OPAC) in an University Library”
juga menyatakan, OPAC adalah suatu sistem temu balik informasi, dengan
34 Ibid. hlm 11. 35 Corbin dalam Rusthiningsih, Lilies. 2012. Makalah Keilmuan Studi Perpustakaan Opac (Online
Public Acces Catalog). Surakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.
36 Tedd, Lucy A. 1993. An Introduction to Computer-Based Library Systems. Third Edition. Chisester: John Wiley & Sons. hlm. 141.
37 Horgan, Gerald Patrick. 1994. Staff Use of Online Public Access Catalogues (OPAC) in an University Library. Wales: University of Wales. hlm 1.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-16
satu sisi masukan (input) yang menggabungkan pembuatan file cantuman
dan indeks.
OPAC menyediakan akses umum kepada file pangkalan data yang
dimiliki perpustakaan. Melalui OPAC pengguna berinteraksi untuk
memeriksa isi file yang ada. Kebutuhan pengguna berkomunikasi dengan
sistem komputer dalam rangka memecahkan suatu pertanyaan atau
permintaan (query) merupakan aspek paling penting pada OPAC.
Pengguna menggunakan OPAC adalah untuk menjawab query tertentu.
Melakukan penelusuran informasi melalui OPAC biasanya menggunakan
suatu terminal yang tersambung ke sistem komputer. Oleh karena itu,
OPAC adalah sistem temu balik informasi yang merupakan bagian dari
sistem komputer perpustakaan. OPAC menawarkan akses secara online
kepada pengguna untuk menelusur informasi secara online. Sejak adanya
OPAC, siapapun dapat dengan mudah menelusur informasi dengan
menggunakan judul, pengarang, subyek, kata kunci, dan sebagainya.
Disamping itu, pengguna juga dapat mengetahui kekayaan dan
keberagaman koleksi perpustakaan malalui OPAC. Oleh karena itu, OPAC
tidak hanya berfungsi sebagai media penyimpanan data dan alat telusur
informasi saja, akan tetapi OPAC juga dapat berfungsi untuk menunjukkan
keberadaan, kekayaan maupun keberagaman koleksi dari sebuah
perpustakaan. Dari sini, OPAC dapat kita definisikan sebagai sebuah
sistem temu kembali informasi berbasis komputer yang digunakan untuk
menelusur informasi di sebuah perpustakaan maupun lembaga penyedia
informasi lainnya.
Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi sehingga akses terhadap
sumber-sumber informasi perpustakaan dikatakan ideal38. Syarat itu adalah
akurasi dari sistem katalog yang digunakan. Sistem katalog harus
didasarkan pada standar baku (standar internasional) yang
diimplementasikan pada Online Public Access Catalog (OPAC). Sistem 38 Salmubi. [s.n.]. Perpustakaan Universitas Indonesia menuju „World Class University Library‟.
Tersedia pada : http://152.118.24.150/files/Salmubi.pdf. Diakses pada 27 Oktober 2015 Jam 23.34.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-17
katalog itu harus didukung dengan sistem pengaturan koleksi yang logis
dan mudah dimengerti oleh pengguna perpustakaan.
OPAC sebagai bagian dari software sistem otomasi perpustakaan
harus dapat diakses oleh user perpustakaan (meskipun user dalam
jumlahnya besar) dan dilakukan secara simultan serta dengan kepentingan
akses yang berbeda-beda. Artinya, software yang digunakan memang
harus sangat kompatibel (compatible software) sehingga meminimalisir
kemungkinan terjadinya crash pada software tersebut. Di samping itu,
software yang digunakan dapat diintegrasikan (terhubung) dengan
electronic resource lainnya, seperti e-journals.
Syarat kedua, ketersediaan „computer terminal‟ dalam jumlah
memadai di perpustakaan, di laboratorium komputer, di fakultas dan
sarana belajar lainya di dalam lingkungan perguruan tinggi sebagai
institusi yang menaungi perpustakaan. Dengan kondisi seperti itu, pemakai
perpustakaan dapat mengakses katalog dan sumber-sumber informasi
electronic (electronic resources) lainya dari berbagai sudut kampus.
Selain yang tersebut di atas, syarat ideal lain yang diperlukan untuk
akses informasi adalah Perpustakaan harus menyediakan akses terhadap
sumbersumber informasi yang berada di beberapa perpustakaan atau pusat-
pusat informasi lain di luar perguruan tinggi. Artinya, bila Perpustakaan UI
tidak memiliki sumber-sumber informasi yang dibutuhkan pemakainya,
maka perpustakaan harus memfasilitasi adanya akses di perpustakaan lain.
Akses seperti ini hanya dapat difasilitasi dengan adanya kerja sama
perpustakaan yang dijalin oleh Perpustakaan.
1.5.2. Sistem Informasi Perpustakaan
Menurut Davis39, Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data harian,
penunjang kegiatan dalam penyimpanan data, dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Dalam pengertian lain 39 Davis, Gordon B.. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Andi Offset. Yogyakarta
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-18
juga mengatakan bahwa Sistem Informasi Perpustakaan adalah sebuah
perangkat lunak berbasis WEB dan barcode scanner yang bermanfaat
untuk membantu pengelola perpustakaan dalam melaksanakan tugasnya40.
misalnya melakukan pencatatan peminjaman dan pengembalian buku,
katalogisasi, pencatan kegiatan sirkulasi buku, pembuatan laporan, kartu
anggota dan sebagainya. Selain itu, dapat pula digunakan oleh anggota
perpustakaan dan pengguna umum untuk mencari buku dengan kategori
tertentu, melakukan pemesanan buku, dan melihat data peminjamannya
serta besar dendanya (jika ada).
Dari kedua pengertian diatas, dapat kita definisikan Sistem
Informasi Perpustakaan adalah sistem yang dibuat untuk memudahkan
petugas perpustakaan dalam mengelola suatu perpustakaan. Semua di
proses secara komputerisasi yaitu digunakannya suatu software tertentu
seperti software pengolah database. Petugas perpustakaan dapat selalu
memonitor tentang ketersediaan buku, daftar buku baru, peminjaman
buku dan pengembalian buku. Dengan sistem ini, peminjam buku maupun
yang mengembalikan buku tidak perlu menunggu lama untuk proses
peminjaman/pengembalian buku. Petugas perpustakaan pun tifdak akan
mengalami kesulitan dalam proses pelaporan kepada kepala perpustakaan.
Dalam pengertian yang lain, Sistem informasi juga dapat berarti
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian yang mendukung operasi bersifat managerial
dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyedikan pihak luar
tertentu dengan laporan yang diperlukan41.
Suatu sistem memiliki komponen sistem informasi yaitu :
1. Blok Masukan
Input yang mewakili masuk kedalam sistem informasi input disini
termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan di
masukan, yang dapat berupa dokumen dasar. 40 Sumardi. [s.n.]. Sistem Informasi Perpustakaan. Pusat L ayanan Teknologi Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro: Semarang. hlm. 2. 41 Jogiyanto, Hartono, 2005. Loc.Cit.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-19
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis
data dengan cara yang sudah tentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan hal yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk smeua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Tekhnologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilakan dan mengirimkan data
keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
Tekhnologi terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yaitu teknisi (brainware
atau humanware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware).
5. Blok Basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya. Tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali
Pengendalian yang dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.
1.5.3. Pengukuran Kinerja Sistem Informasi
Kata kerja populer digunakan untuk menjelaskan hasil kerja yang
dicapai oleh seseorang, kelompok ataupun organisasi sesuai dengan tugas,
kewenangan yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi. Padanan
istilah kinerja diidentikkan dengan istilah perfomance. Menurut
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-20
Prawirosentono42, performance atau kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam organisasi, sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka
upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak
melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
Kinerja dari suatu sistem dapat diukur melalui tingkat kepuasan
pemakai dan pemakaian sistem informasi tersebut. Hal ini serupa dengan
beberapa penelitian terdahulu seperti Jong Min Choe43, Soegiharto44, Acep
Komara45, Almilia dan Briliantien46, serta Agnes Elvira47. Beberapa penelitian
tersebut mengukur kinerja sistem informasi berdasarkan sisi pemakai yaitu
kepuasan pemakai dan pemakaian sistem informasi.
Berbeda dengan Gasperez48 yang mengatakan bahwa kinerja
dibangun dari kualitas, dan kualitas adalah terdiri dari segala sesuatu yang
bebas dari kekurangan atau kerusakan yang dihasilkan untuk memuaskan
semua unsur yang berkaitan, baik internal maupun eksternal.
Menurut Boyle49, untuk mengukur kinerja sebuah organanisasi ada
empat (4) hal yang dilihat yakni: Input, Proses, Out Put dan Out Come.
Sedangkan menurut Scott50 konsep kinerja dapat diukur dengan melihat
aspek efektifitas dan efesiensi. Dalam Kamus Bahasa Indonesia sendiri,
sampai edisi sekarang kata kinerja belum tercantum. Istilah-istilah yang
sering dipakai yang berkaitan dengan kinerja adalah efektivitas dan
efisiensi.
Markus Zahnd51 mendefinisikan efektivitas dan efisiensi, sebagai
berikut:
42 Prawirosentono, Suyadi. 1999. Loc. Cit. 43 Choe, Jong-Min. 1996. Loc. Cit. 44 Soegiharto. 2001. Loc. Cit. 45 Komara, Acep. 2005. Loc. Cit. 46 Almilia, Luciana., Irmaya Briliantien. 2007. Loc. Cit. 47 Pratita, Agnes Elvira. 2009. Loc. Cit. 48 Gasperez, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas: Penerapan Konsep-Konsep Kualitas Dalam
Manajemen Bisnis Total. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 78. 49 Boyle dalam Imbrarudin, Amir. 2001. “Kinerja Organisasi Publik”. Jurnal Administrasi. hlm.8. 50 Scott dalam Imbaruddin. 2001. Ibid. hlm.7 51 Zahnd, Markus. 2006. Loc. Cit.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-21
“Efektivitas yaitu berfokus pada akibatnya, pengaruhnya atau
efeknya, sedangkan efisiensi berarti tepat atau sesuai untuk mengerjakan
sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya”.
Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa efektivitas lebih
memfokuskan pada akibat atau pengaruh, sedangkan efisiensi menekankan
pada ketepatan mengenai sumber daya, yaitu mencakup anggaran, waktu,
tenaga, alat dan cara supaya dalam pelaksanaannya tepat waktu.
Mengacu pada berbagai pengertian diatas, bahwa unsur pembentuk
kinerja adalah terdiri atas: efektivitas, efisiensi dan kualitas. Maka dapat
didefinisikan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang secara akumulatif
dicapai berdasarkan sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yang
ditentukan sebelumnya. Untuk mengukur tingkat keberhasilan mencapai
sasaran tersebut, maka indikator yang biasa dipakai adalah efektivitas,
efisiensi dan kualitas. Jadi dengan demikian, kinerja sistem dapat diukur
berdasarkan tingkat pencapaian hasil kerja berdasarkan sasaran yang
ditetapkan sebelumnya. Demikian pula mengukur tentang hasil kerja
sebuah sistem bukan hanya hasil yang secara output diberikan kepada
lingkungan eksternalnya yaitu masyarakat atau penggunanya, tetapi hasil
kerja dapat pula diberikan kepada pelanggan internalnya, yaitu pihak
pengelola yang berfungsi mengelola sistem guna mencapai tujuannya.
Dengan demikian konsep tentang kinerja sangat luas ruang lingkupnya;
bukan hanya kinerja yang dihasilkan untuk lingkungannya internalnya,
tetapi kinerja dapat pula diperuntukkan bagi sasaran eksternal organisasi.
Oleh karena itu pendekatan untuk mengukur kinerja suatu sistem sangat
tergantung sudut pandang yang digunakan dan masing-masing pendekatan
memiliki indikator yang berbeda. Pada penelitian ini pengukuran kinerja
organisasi menggunakan pendekatan Scott dan Gasperez, yaitu kinerja
OPAC diukur dari efektivitas, efisiensi dan kualitas OPAC tersebut dilihat
dari perspektif pengguna.
Sasaran kinerja adalah kinerja sistem, sehingga diperoleh informasi
yang akurat tentang kinerja tersebut, apakah memuaskan atau tidak.Unit-
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-22
unit ditingkat atas mungkin telah menjadi sasaran yang mereka tetapkan,
dan sebaliknya mereka yang ada dibawah mungkin belum memenuhi
sasaran.
Berdasarkan teori yang digunakan, maka diperoleh kerangka
pemikiran sebagai berikut :
1.5.4. Faktor-faktor Pengaruh Kinerja Sistem Informasi
Mempunyai standard berarti mempunyai dimensi-dimensi yang
menunjukkan kinerja yang sedang dinilai, yang umumnya diterjemahkan
dari sasaran kinerja, misalnya hasil kinerja berupa informasi yang
dihasilkan, kualitas atau kuantitas, dan lain-lain. Namun pada penelitian
ini, peneliti menggunakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem
informasi menurut Scott dan Gasperez sebagai standard untuk mengukur
kinerja sistem informasi OPAC.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa faktor untuk mengukur kinerja
sistem informasi OPAC menurut Scott52:
a. Efektivitas
Efektivitas Sistem Informasi dapat diukur dengan menentukan
indikator-indikator yang sesuai dengan permasalahan yang sedang
52 Ibid.
Efektivitas
Efisiensi
Kualitas
Kinerja
OPAC
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-23
diteliti. Mengacu pada Bodnar53 yang menjabarkan beberapa indikator
efektivitas sistem informasi berbasis teknologi sebagai berikut:
a. Keamanan data, berhubungan dengan tindakan disengaja, maupun
kesalahan manusia dan tingkat kemampuan sistem informasi
berbasis teknologi dalam mengantisipasi illegal access dan
kerusakan pada sistem.
b. Waktu, berhubungan dengan kecepatan dan ketepatan sistem
informasi dalam permintaan pemakaian sistem. Tingkat
kemampuan sistem informasi berbasis teknologi dalam
memproses data menjadi suatu informasi, untuk rentang waktu
yang telah ditentukan.
c. Ketelitian, berhubungan dengan tingkat kebebasan dari
kesalahan keluaran informasi. Pada volume data yang besar
biasanya terdapat dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan
dan kesalahan perhitungan.
d. Variasi informasi atau output yang berhubungan dengan
kelengkapan isi informasi. Dalam hal ini tidak hanya
mengenai volumenya, tetapi juga mengenai informasinya.
Tingkat kemampuan sistem informasi berbasis teknologi
untuk membuat suatu informasi dengan pengembangan dan
perhitungan sesuai dengan kebutuhan yang berguna bagi
pengguna informasi.
e. Relevansi, menunjukkan manfaat yang dihasilkan dari
produk atau keluaran informasi, baik dalam analisis data,
pelayanan, maupun penyajian data. Indikator relevansi
menunjukkan kesesuaian dan manfaat laporan yang
dihasilkan.
53 Bodnar, George H., William S. Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi keenam.
Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan. Salemba Empat. Buku Satu: Jakarta. hlm 700.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-24
Selanjutnya mengacu pada penelitian Lestari, dkk54. peneliti
juga menambahkan indikator Keakuratan dan Kualitas Informasi
sebagai indikator tambahan.
f. Keakuratan tingkat kemampuan sistem dalam hal melakukan
input data, memproses data serta menyajikan informasi
secara akurat
g. Kualitas Informasi, yaitu tingkat kemampuan sistem untuk
menghasilkan informasi yang benar-benar berguna sesuai
yang diharapkan.
b. Efisiensi
Efisiensi Sistem Informasi dapat diukur dengan menentukan
indikator-indikator yang sesuai dengan permasalahan yang sedang
diteliti. Mengacu pada Kurniawan55 yang menjabarkan beberapa
indikator efisiensi sistem informasi berbasis teknologi sebagai berikut:
a. Anggaran, berkaitan dengan besaran dana yang dipakai.
b. Waktu, menyangkut ketersediaan waktu dalam menelusur
informasi.
c. Tenaga sistem informasi yang memadai
d. Alat, berkaitan dengan kelengkapan alat yang dibutuhkan
dalam penyelenggaraan sistem informasi.
e. Cara, yaitu kemudahan cara akses sistem informasi.
c. Kualitas
Faktor selanjutnya adalah kualitas sistem informasi. Dimana
menurut Gasperez, kualitas sistem informasi juga merupakan faktor utama
untuk mengukur kinerja dari sebuah sistem informasi56. Kualitas adalah
terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan yang
54 Lestari, Ni Putu, Nyoman Trisna Herawati, Ni Kadek Sinarwati. 2014. Jurnal Persepsi Pengguna
Informasi Tentang Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Pada PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk Kantor Cabang Singaraja. Jurnal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2. No. 1. Tersedia pada : http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/download/2894/2396 Diakses pada : 28 Oktober 2015 jam 01.16.
55 Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: PEMBARUAN. 56 Gasperez, Vincent. 1997. Loc. Cit.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-25
dihasilkan untuk memuaskan semua unsur yang berkaitan sehingga
tercapailah kinerja yang baik. Sementara dimensi kualitas sistem informasi
sendiri menurut Negash et al.57 adalah sebagai berikut :
a. Accesibility, menunjukkan bahwa sistem informasi
memiliki security, aksesnya cepat dan dapat diakses dimana
saja.
b. Interactivity, yaitu sistem informasi dapat memberikan
informasi bila sedang terjadi error, mudah digunakan,
memberikan penyelesaian (solusi), merespon dengan cepat,
dan informasi yang dihasilkan tepat.
Sedangkan untuk mengukur kinerja sendiri, mengacu pada
penelitian-penelitian sebelumnya, kinerja sistem informasi dapat diukur
melalui kepuasan pengguna dan pemakaian sistem informasi. Namun yang
akan digunakan dalam penelitian ini hanyalah kepuasan pengguna, karena
pemakaian sistem informasi sudah terdapat dalam indikator kepuasan
pengguna. Menurut Irawan58, kepuasan pengguna adalah hasil akumulasi
dari pengguna dalam menggunakan produk dan jasa. Indikator pengukuran
kepuasan pelanggan adalah Perasaan puas, Selalu membeli / memakai
produk, merekomendasikan kepada orang lain dan terpenuhinya harapan
pelanggan setelah membeli produk.
1.6. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu
kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar
kerja serta panduan dalam verifikasi59. Hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori dan belum menggunakan fakta. Oleh karena
itu, setiap penelitian yang dilakukan memiliki suatu hipotesis atau jawaban
57 Negash, Solomon, Ryan, Terry, Igbaria, Magid. 2002. Quality and Effectiveness in web based
costumer support systems. Information & Management 40. hlm. 757-768. 58 Irawan, Handi. 2009. 10 Prinsip kepuasan pelanggan. Jakarta : Elex Media Komputindo. hlm. 3. 59 NAZIR, Mohammad. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. hlm. 182.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-26
sementara terhadap penelitian yang akan dilakukan. Dari hipotesis tersebut akan
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan apakah hipotesis tersebut
benar adanya atau tidak benar.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Diduga faktor-faktor dari variabel Efektivitas, Efisiensi dan Kualitas
secara simultan berpengaruh terhadap kinerja OPAC di perpustakaan
UTM.
2. Diduga faktor-faktor dari variabel Efektivitas, Efisiensi dan Kualitas
secara parsial berpengaruh terhadap kinerja OPAC di perpustakaan UTM.
3. Diduga faktor-faktor dari variabel Efektivitas, Efisiensi atau Kualitas
berpengaruh paling dominan terhadap kinerja OPAC di perpustakaan
UTM.
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis statistik,
yaitu dugaan keadaan populasi dengan menggunakan data sampel. Penelitian yang
melakukan pengujian hipotesis statistik adalah penelitian yang menggunakan data
sampel60.
1.7. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
1.7.1. Definisi Konseptual
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam
nilai61. Variabel dibedakan menjadi:
1. Variabel bebas / independen (X), kondisi atau karakteristik yang
dimanipulasi guna menetapkan hubungannya dengan gejala yang
diobservasi. Jadi variabel independen adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel dependen (terikat)62. Variabel bebas yang dipakai adalah
faktor-faktor kinerja dari variabel Efektifitas, Efisiensi dan Kualitas.
60 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung. hlm. 24. 61 NAZIR, Mohammad. 1999.Loc. Cit. hlm. 149. 62 Sugiyono. 2009. Loc.Cit. hlm. 39.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-27
a. Efektivitas OPAC (X1)
Efektivitas Sistem Informasi dapat diukur dengan
menentukan indikator-indikator yang sesuai dengan permasalahan
yang sedang diteliti, dimana kinerja OPAC ditentukan oleh
indikator keamanan data, waktu, ketelitian, variasi informasi,
relevansi, keakuratan, Kualitas Informasi yang dihasilkan.
b. Efisiensi OPAC (X2)
Efisiensi Sistem Informasi dapat diukur dengan menentukan
indikator-indikator yang sesuai dengan permasalahan yang sedang
diteliti. Indikator efisiensi sistem informasi berbasis teknologi
meliputi anggaran, waktu, tenaga, alat, dan kemudahan akses
sistem informasi.
c. Kualitas OPAC (X3)
Dimensi kualitas sistem informasi menurut Hegash et. al.63
adalah Accesibility, dan Interactivity.
2. Variabel tak bebas / dependen / terikat (Y), adalah variabel yang
tergantung atas variabel lain. Variabel ini berupa tingkat (besar)
kinerja OPAC di Perpustakaan UTM. Indikator kinerja sistem
informasi meliputi kepuasan pengguna, dimana indikator penilaiannya
adalah perasaan puas, Selalu membeli / memakai produk,
merekomendasikan kepada orang lain dan terpenuhinya harapan
pelanggan setelah membeli produk.
1.7.2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu
variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi
kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk
63 Negash, Solomon, Ryan, Terry, Igbaria, Magid. 2002. Loc. Cit. hlm. 757-768.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-28
mengukur konstrak atau variabel tersebut64. Definisi Operasional masing-
masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Independen (X).
1.1. Variabel penilaian Efektivitas (X1), meliputi keamanan data,
kecepatan, ketelitian, variasi informasi, relevansi, keakuratan, dan
kualitas informasi. Indikator penilaian antara lain :
a. Keamanan Data
- Kebenaran data OPAC
b. Kecepatan Sistem Informasi
- Kecepatan memberikan informasi
c. Ketelitian Sistem Informasi
- Ketepatan OPAC memberikan informasi
d. Variasi Informasi
- Kelengkapan isi informasi.
e. Relevansi Informasi
- Kecocokan informasi dengan permintaan.
f. Keakuratan Informasi
- Akurasi informasi yang diberikan OPAC.
g. Kualitas Informasi
- Kesamaan informasi dengan harapan.
1.2. Variabel penilaian Efisiensi (X2) meliputi anggaran, waktu,tenaga
sistem informasi, peralatan dan cara. Indikator penilaian antara lain :
a. Anggaran Biaya
- Informasi yang diberikan OPAC adalah tanpa biaya (gratis)
b. Efisiensi Waktu
- Kecepatan OPAC menelusur informasi.
c. Tenaga Sistem Informasi
- Tenaga yang dimiliki OPAC
d. Peralatan yang Digunakan
- Peralatan yang menunjang sistem OPAC. 64 NAZIR. 1999. Loc. Cit. hlm. 152.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-29
e. Cara yang Digunakan
- Kemudahan cara menggunakan OPAC.
1.3. Variabel penilaian kualitas (X3) meliputi accesbility dan interactivity.
Indikator penilaian antara lain :
a. Accesibility
- Keamanan OPAC
- Kecepatan akses OPAC
- OPAC dapat diakses kapan saja
- OPAC dapat diakses dimana saja
b. Interactivity
- Notifikasi ketika sistem error.
- Solusi ketika sistem error.
- Kecepatan respon OPAC.
2. Variabel dependen (Y)
2.1. Variabel penilaian Kinerja (Y), meliputi kepuasan pengguna.
Indikator penilaian antara lain :
- Perasaan puas
- Selalu membeli / menggunakan OPAC
- merekomendasikan kepada orang lain
- terpenuhinya harapan pengguna
1.8. Metode dan Prosedur Penelitian
1.8.1. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada permasalahan faktor-faktor dari
variabel Efektivtas, Efisiensi dan Kualitas terhadap kinerja OPAC di
perpustakaan UTM. Berikut responden yang diambil sampelnya adalah
pengguna yang mengunjungi dan memanfaatkan OPAC Perpustakaan
UTM dengan intensitas waktu yang cukup sering.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-30
1.8.2. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian kuantitatif
eksplanatif. Tipe penelitian ini dipilih karena peneliti ingin mengukur
hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan variabel yang
lain. Oleh karena itu, penelitian eksplatif menggunakan sampel dan
hipotesis65. Penelitian Eksplanatif digunakan untuk mengembangkan dan
menyempurnakan teori serta memiliki kredibilitas untuk mengukur,
menguji hubungan sebab akibat dari dua atau beberapa variabel.
1.8.3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survai.
Metode ini mengumpulkan informasi dari responden dengan menggunakan
kuesioner. Penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari
satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data
yang pokok66.
1.8.4. Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah Perpustakaan UTM yang
terletak di Jalan Raya Telang, Kamal – Bangkalan. Luas gedung
perpustakaan ini ± 3.528 m2 dan terdiri atas dua lantai. Lokasi ini dipilih
berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu kinerja
OPAC di perpustakaan UTM dan berdasarkan pertimbangan berikut :
1. Perpustakaan UTM merupakan perpustakaan yang modern dan telah
mengimplementasikan OPAC lebih dari 5 tahun.
2. Tingginya jumlah pengunjung Perpustakaan UTM, Yakni mencapai
250 orang per hari67.
65 Burhan, Bungin. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana. 66 Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3S. hlm
54. 67 Anonymous. 2014. SE Perpustakaan UTM. Bangkalan.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-31
1.8.5. Penentuan Populasi dan Sampel
1.8.5.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitan yang yang terdiri dari
manusia-manusia, hewan-hewan, benda-benda, gejala-gejala, tumbuh-
tumbuhan, nilai tes, atau peristiwa yang memiliki karakteristik tertentu
dalam suatu penelitian68. Sedangkan menurut Sugiyono69, populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Penelitian ini berkaitan dengan pilihan yang dilakukan oleh
pengguna terhadap kinerja OPAC di Perpustakaan UTM. Dalam penelitian
ini yang dijadikan populasi adalah sivitas akademika UTM yang
menggunakan OPAC di Perpustakaan UTM. karena besarnya populasi
penelitian ini tidak terdeteksi banyaknya, maka penulis enentukan sampel
penelitian. Apabila populasi besar dan penelitian tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat mengambil sampel yang diambil
dari populasi itu70.
1.8.5.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi yang diteliti71. Pengambilan sampel dilakukan terhadap para
sivitas akademika UTM dan non akademika pengguna Perpustakaan UTM.
Asumsinya bahwa setiap pengguna Perpustakaan UTM adalah orang yang
melihat, mendengar, mengetahui dan menggunakan OPAC yang
disediakan oleh Perpustakaan UTM. Penilaian pengguna perpustakaan
68 Nawawi, Hadari. 1983. Metode Penelitian Sosial. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
hlm. 141. 69 Sugiyono. 2009. Loc.Cit. hlm. 80. 70 Ibid. hlm. 57. 71 Ibid. hlm 81.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-32
terhadap kualitas jasa perpustakaan dipengaruhi oleh banyaknya
pengalaman dalam memanfaatkan jasa suatu perpustakaan72.
Berikut kriteria sampel yang diterapkan peneliti yang dimaksudkan
umtuk memperoleh informasi dengan lebih tepat :
1. Berkunjung ilmiah, dalam arti yang benar-benar berkunjung dan
memanfaatkan OPAC lebih dari 10 kali.
2. Diperkirakan secara obyektif dapat memberikan informasi
mengenai OPAC di perpustakaan UTM.
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah
nonrandom sampling dengan kriteria purposive sampling, yaitu teknik
sampling yang lebih mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat
populasi. Teknik nonrandom sampling dipilih karena peneliti kesulitan
dalam mendapatkan daftar keseluruhan anggota populasi, karena pihak
Perpustakaan UTM tidak mempunyai data pengguna layanan OPAC.
Sedangkan Purposive Sampling adalah teknik sampling yang lebih
mengutamakan tujuan penelitian daripada sifat populasi dalam
menentukan sampel penelitian. Yang berarti peneliti diharuskan
memahami karakteristik populasi, antara lain memiliki pengetahuan yang
jeli terhadap populasi yang dianggap “kunci” diambil sebagai sampel
penelitian73.
Dengan jumlah pengunjung ilmiah yang tak terdeteksi, maka
peneliti mengambil sampel sebanyak 100 responden. Karena pada
dasarnya penentuan jumlah sampel pada sampling bertujuan hanyalah
mengestimasi jumlah sampel atau replikasi yang digunakan. Setiap
pengunjung Perpustakaan UTM yang memenuhi kriteria sampel diatas
diberi kuesioner.
72 Samosir, Zurni Zahara. 2005. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa
Menggunakan Perpustakaan USU. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. Volume 1, No. 1, Juni 2005. hlm 3.
73 Burhan, Bungin. 2005. Loc. Cit. hlm. 115.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-33
1.8.6. Instrumen Penelitian
Instrumen peneltian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya74. Dengan kata lain, instrumen penelitian
adalah uraian yang berisi tentang macamspesifikasi instrumen yang
digunakan dalam mengumpulkan data pada pengukuran terhadap jumlah
responden yang akan didapat dari pengguna Perpustakaan UTM.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan metode
survay, dimana teknik survay yang dipakai melalui interview (wawancara)
dan questioner (kuesioner). Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner,
karena kuesioner merupakan salah satu instrumen yang dianggap paling
efektif dan praktis untuk mengumpulkan data penelitian pada kondisi
tertentu yang tidak memerlukan kehadiran peneliti75. Selain itu, digunakan
pula data sekunder yang diperoleh dari pihak Perpustakaan UTM sebagai
data pendukung untuk membantu dalam melakukan analisis data
penelitian.
1.8.7. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kualitas instrumen ditentukan oleh dua kriteria utama: validitas dan
reliabilitas. Validitas suatu instrumen menurutnya menunjukkan seberapa jauh
ia dapat mengukur apa yang hendak diukur. Sedangkan reliabilitas
menunjukkan tingkat konsistensi dan akurasi hasil pengukuran. Validitas
instrumen didefinisikan sebagai sejauh mana instrumen itu
merekam/mengukur apa yang dimaksudkan untuk direkam/diukur. Sedangkan
reliabilitas instrumen merujuk kepada konsistensi hasil perekaman data
(pengukuran) kalau instrumen itu digunakan oleh orang atau kelompok orang
yang sama dalam waktu berlainan, atau kalau instrumen itu digunakan oleh
orang atau kelompok orang yang berbeda dalam waktu yang sama atau dalam
74 Arikunto Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. hlm. 134. 75 Indriantoro dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi danManajemen.
Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta. hlm. 65.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-34
waktu yang berlainan76. Sedangkan menurut Burhan77, validitas alat ukur
adalah akurasi alat ukur terhadap yang diukur walaupun dilakukan berkali-
kali dan di mana-mana. Sedangkan reliabilitas alat ukur menurutnya adalah
kesesuaian alat ukur dengan yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat
dipercaya atau dapat diandalkan.
Dengan kata lain, hasil penelitian dikatakan valid apabila memiliki
kesesuaian atau kecocokan antara data sesungguhnya (fakta) dengan data
yang dikumpulkan oleh peneliti. Dan hasil penelitian dikatakan reliabel jika
mendapatkan hasil yang sama apabila dilakukan penelitian ulang. Pengujian
validitas dan reliabilitas dilakukan dengan bantuan perhitungan Statistical
Package the Social Science (SPSS).
1.8.7.1. Validitas
Menurut Azwar78, Validitas berasal dari kata validity yang
mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu skala atau instrumen pengukur
dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen
tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang
sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes
yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan
dengan tujuan pengukuran.
Terkandung di sini pengertian bahwa ketepatan validitas pada suatu
alat ukur tergantung pada kemampuan alat ukur tersebut mencapai tujuan
pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Suatu tes yang dimaksudkan
untuk mengukur variabel A dan kemudian memberikan hasil pengukuran
mengenai variabel A, dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas
tinggi. Suatu tes yang dimaksudkan mengukur variabel A akan tetapi
menghasilkan data mengenai variabel A‟ atau bahkan B, dikatakan sebagai
76 Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada. hlm. 60 77 Burhan, Bungin. 2005. Loc. Cit. hlm. 96-97. 78 Azwar, S. 1986. Reliabilitas dan Validitas: Interpretasi dan Komputasi. Yogyakarta: Liberty
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-35
alat ukur yang memiliki validitas rendah untuk mengukur variabel A dan
tinggi validitasnya untuk mengukur variabel A‟ atau B79.
Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan,
biasanya dilakukan uji signifikasi koefisien korelasi pada taraf signifikan
0,05. Artinya semua item dianggap valid jika berkorelasi signifikan
terhadap skor total80.
Untuk penelitian ini, dilakukan pengujian signifikansi korelasi,
dengan kriteria menggunakan r-krisis pada taraf signifikansi 0,05 (5%)
atau ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian. Pengujian
juga dapat dilakukan dengan membandingkan antara r-hitung dengan r-
tabel, dimana sebuah item angket dikatakan valid apabila mempunyai nilai
korelasi yang lebih besar daripada r-tabel81.
Pengujian validitas dilakukan pada 100 responden, dengan
menggunakan korelasi Product Moment Pearson. Product Moment
Pearson digunakan untuk mengetahui keeratan dua variabel yang memiliki
skala pengukuran minimal interval82. Berikut rumus Product Moment
Pearson :
Keterangan : r = Koefisien Korelasi n = Jumlah komponen
x = Skor Pertanyaan 1, 2, 3, ..., dst. y = Skor Total
79 Ibid. 80 Priyatno, Duwi. 2008. Analisis Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta : Mediakom. hlm. 16. 81 Salamah dalam Sugiyono. 2009. Loc.Cit. hlm. 68. 82 Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung:
PUSTAKA SETIA. hlm. 230.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-36
1.8.7.2. Reliabilitas
Menurut Masri Singarimbun83, reliabilitas adalah indeks yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur
gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten,
maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala
yang sama.
Penelitian ini menggunakan formula Alpha Cronbach untuk
mengukur tingkat reliabilitasnya. ini berfungsi untuk menguji reliabilitas
internal atau iten-item yang berlaku untuk lokasi yang telah diteliti.
Sedangkan untuk lokasi lain yang belum diteliti diperlukan pengujian lagi.
Berikut rumus Alpha Cronbach :
Data dikatakan reliabel jika kriteria indeks korelasi (α) lebih dari
0,60084. Selain itu, kriteria α (alpha) Cronbach dapat dijelaskan sebagai
berikut :
Tabel 1.1. Criterion of Cronbach
R.ALPHA Kriteria 0.800 – 1.000 Very High 0.600 – 0.799 High
83 Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Loc. Cit. 84 Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. hlm. 194.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-37
0.400 – 0.599 Moderat 0.200 – 0.399 Low
<0.200 Very Low Sumber : Arikunto (1992)
1.8.8. Teknik Pengumpulan Data
Cara-cara yang dilakukan untuk mengambil data dalam penelitian
ini adalah :
1. Riset pendahuluaan, melakukan pengamatan di Perpustakaan UTM
sehingga mendapat gambaran atas kodisi perpustakaan baik secara
umum ataupun khusus.
2. Studi kepustakaan, yakni mencar data dan informasiyang relevan
melalui literatur, jurnal, majalah online dan sebagainya sehingga
didapatkan dasar teori menganai permasalahan yang menyangkut
kinerja OPAC.
3. Dokumentasi atau mengumpulkan data yang terdapat dalam
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian.
4. Riset lapangan, yakni melakukan penelitian dan pengamatan secara
langsung terhadap objek yang diteliti. Penelitian ini dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
a. Observasi lapangan, pengumpulan data dilakukan dengan
melakukan pengamatan atau observasi langsung terhadap
objek penelitian dan pengambilan data primer dari pengguna
perpustakaan UTM.
b. Wawancara secara langsung dengan responden sekaligus juga
untuk membantu responden apabila mengalami kesulitan
dalam memahami pernyataan dalam kuesioner.
5. Survey pengguna, yakni proses pengaumpulan informasi dari
pengguna Perpustakaan UTM melalui pengisien kuesioner.
Daftar pertanyaan dalam penelitian ini bersifat tertutup karena
infromasi yang akan diperoleh nantinya tidak akan rumit. Kuesioner
tersebut terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama kuesioner terdiri dari
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-38
empat pernyataan tentang karakteristik responden. bagian kedua terdiri
dari 17 pertanyaaan tentang faktor-faktor kinerja OPAC dan bagian ketiga
terdiri dari satu pernyataan tentang kinerja OPAC secara keseluruhan.
Instrumen berupa lembar berisi daftar pertanyaan yang berupa
kuesioner, check list, atau skala. Penelitian ini merancang pertanyaan
tertutup yaitu dengan menggunakan skala jawaban. Adapun jenis skala
yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval karena
keputusan pengguna merupakan sikap atau perasaan.
Skala ini meliputi tingkat pilihan, karena itu skala pengukurannya
adalah skala likert. skala likert adalah skala pengukuran yang digunakan
untuk mengukur sikap seseorang dengan menempatkan kedudukan
sikapnya pada kesatuan perasaan kontinum yang berkisar dari “sangat
positif” ke “sangat negatif” terhadap sesuatu (objek psikologis)85. Berikut
notasi rentangan yang digunakan (dengan skala numerik) untuk variabel
bebas dengan skala 1 – 5 :
(1) (2) (3) (4) (5)
Keterangan : 1 = Kurang Sekali 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Baik Sekali
Kegiatan selanjutnya setelah pengumpulan data adalah pengolahan
data86. Pengolahan data dalam penelitian ini meliputi tahap berikut :
a. Editing merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi kesalahan-kesalahan dalam pengisian kuesioner.
seperti adanya ketidakserasian dalam pengisian kuesioner, data yang
kurang atau terlewatkan dalam penelitian, beberapa kesalahan atau
85 Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Loc. Cit. hlm. 35. 86 Burhan, Bungin. 2005. Loc. Cit. hlm. 163.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-39
kekurangan informasi diperbaiki dengan memisahkan instrumen
tersebut sebagai kategori instrumen yang rusak atau tidak terpakai.
b. Coding, yaitu pemberian angka-angka tertentu terhadap kolom-
kolom tertentu yang menyangkut keterangan tertentu pula.
Pengkodean dalam penelitian ini menggunakan cara pengkodean
lambang atau pengkodean yang tidak memiliki bobot tertentu87.
Berikut koding yang diterapkan dalam penelitian ini :
1. Karakteristik responden
a. Kode Status di UTM
Tabel 1.2. Kode Status di UTM
Status di UTM Kode Mahasiswa 1
Dosen 2 Karyawan 3 Lain-lain 4
b. Kode jenjang pendidikan
Tabel 1.3. Kode Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan Kode D3 1 S1 2 S2 3
Lain-lain 4
c. Kode Jenis kelamin
Tabel 1.4. Kode Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Kode Laki-laki 1
Perempuan 2
87 Burhan, Bungin. 2005. Loc. Cit. hlm. 166.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-40
d. Kode Jumlah Pemakaian OPAC
Tabel 1.5. Kode Jumlah Pemakaian OPAC
Jumlah Pemakaian OPAC Kode < 10 kali 1 10 kali 2
> 10 kali 3
2. Faktor-faktor kinerja OPAC
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam penelitian ini
diukur dengan skala likert. berikut rentang skor (kode) yang
digunakan dalam faktor-faktor kinerja OPAC:
Tabel 1.6. Kode (Skor) Jawaban atas Faktor-faktor kinerja OPAC
Jawaban Kode (Skor) Kurang Sekali 1
Kurang 2 Cukup 3 Baik 4
Baik Sekali 5
c. Tabulasi (Proses Pembeberan), Langkah terakhir adalah tabulasi.
Tujuan dari tabulasi adalah memasukkan data-data pada tabel-tabel
tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya88.
1.8.9. Uji Asumsi Dasar
1.8.9.1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya suatu distribusi data jika pengujian yang dipergunakan adalah
uji parametrik89. Pengujian normalitas ini dilakukan apabila belum adal
teori yang menyatakn bahwa variabel yang diteliti adalah normal.
88 Burhan, Bungin. 2005. Loc. Cit. hlm. 168. 89 Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Loc. Cit. hlm. 289.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-41
Normalitas data dapat diuji menggunakan uji Lilifors atau dapat pula
menggunakan Uji kecocokan Chi Square90.
Untuk menguji normalitas distribusi populasi diajukan hipotesis
berikut :
Ho : Data berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
1.8.9.2. Homogenitas
Persyaratan uji parametrik kedua adalah homogenitas data.
Pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap
variabel memiliki varians yang homogen91. Untuk menguji homogenitas
populasi penelitian hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
Ho : Data populasi bervariasi homogen
Ha : Data populasi tidak bervariasi homogen
1.8.10. Uji Asumsi Klasik
Sebelum persamaan regresi dalam menjelaskan hubungan antar
variabel, perlu diyakini secara teoritis bahwa antar variabel tersebut
memiliki hubungan sebab akibat92. Secara asumsi, model regresi terbaik
adalah model regresi yang diperoleh kuadrat terkecil biasa dengan
menghasilkan estimator linear tidak bias. Kondisi ini bisa terjadi apabila
beberapa asumsi dipenuhi, asumsi klasik tersebut adalah melalui pengujian
multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas berikut:
1.8.10.1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui terjadinya
korelasi antara satu variabel bebas dengan variabel lainnya.
Multikolinearitas terjadi apabila terdapat hubungan yang sempurna atau
hampir sempurna antara variabel-variabel independen sehingga sulit untuk 90 Ibid. 91 Ibid. hlm. 294. 92 Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Ghalia Indonesia : Bogor. hlm. 63.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-42
memisahkan pengaruh tiap-tiap variabel itu secara individu terhadap
variabel dependen. Persyaratan yang harus dpenuhi dalam model regresi
adalah tidak adanya multikolinearitas.
Gejala terjadinya multikolinearitas dapat diketahui dengan
menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang didapat jika
menggunakan program SPSS. Pada umumnya, jika VIF lebih besar dari 5,
maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan
variabel bebas lainnya93.
1.8.10.2. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi
yang disusun menurut urutan waktu (data time series) atau urutan tempat /
ruang (data cross selection), atau korelasi yang timbul pada dirinya
sendiri94. Dengan demikian, semua data (variabel independen) perludiuji
terlebih dahulu autokorelasinya apabila akan dianalisis denagn linear gand.
Uji autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui terjadi atau tidaknya
korelasi di antara data pengamat atau tidak pada model regresi.
Persyaratan yang harus dipenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam
model regresi.
Untuk mengetahui autokorelasi dalam satu model regresi dilakukan
pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan95 :
Tabel 1.7. Ketentuan Uji Durbin Watson
Durbin Watson Kesimpulan Kurang dari 1,10 Ada Autokorelasi
1,10 – 1,54 Tanpa Kesimpulan 1,55 – 2,46 Tidak Ada Autokorelasi 2,46 – 2,90 Tanpa Kesimpulan
Lebih dari 2,91 Ada Auto Korelasi Sumber : Algifari, 1997
93 Santoso dalam Priyatno, Duwi. 2008. Loc. Cit. hlm. 39. 94 Suliyanto. 2005. loc. Cit. hlm. 142. 95 Algifari. 1997. Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi, Edisi pertama. BPFE. Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-43
1.8.10.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas, yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residualuntuk semua pengamatan pada model
regresi. Persyaratan yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak
adanya gejala hetroskedastisitas96.
Ada beberapa metode untuk menguji heteroskedastisitas,
diantaranya : Uji Park, Uji Glesjer, Melihat pola grafik regresi, dan Uji
Koesfisien Korelasi Spearman. Akan tetapi yang akan dipergunakan dalam
penelitian ini adalah Uji Glesjer.
1.8.11. Analisis Data
Data mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecah-pecah dalam
kelompok-kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi serta
diperas sedemikian rupa sehingga data tersebut memiliki makna untuk
menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesis97.
Langkah awal analisis data dalam penelitian ini adalah data secara
deskriptif yang diolah secara manual dari data primer. Tabel tabulasi yang
telah dibuat, disusun tabel frekuensi untuk setiap karakteristik responden
dan untuk setiap item pertanyaan.
Untuk menghitungskor pada tingkat pengaruh faktor-faktor kinerja
dengan kinerja OPAC adalah dengan cara mengalikan dengan bobot
masing-masing skala dan menghitung nilai rata-ratanya. Rumus untuk
menghitung rata-ratanya adalah :
Rata-rata = f : n
Keterangan : f = frekuensi n = besarnya sampel (100)
96 Priyatno, Duwi. 2008. Loc. Cit. hlm. 42. 97 NAZIR. 1999. Loc. Cit. hlm. 405.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-44
Untuk menafsirkan nilai rata-rata, terlebih dahulu menentukan
interval kelas dengan rumus sebagai berikut :
i = R : k
Keterangan : i = interval kelas R = range (wilayah) = skala tertinggi – skala terendah k = jumlah kelas
Maka diketahui i = 5 – 1 = 0,8
5
Dengan interval kelas (i) = 0,8 dan jumlah kelas (k) = 5,
makapenafsiran kategori diketahui sebagai berikut :
Tabel 1.8. Penafsiran Kategori Terhadap Tingkat Kinerja
Rata-rata Penilaian terhadap Kinerja OPAC 4,24 – 5,00 Sangat Baik 3,43 – 4,23 Baik 2,62 – 3,42 Cukup 1,81 – 2,61 Kurang 1,00 – 1,80 Sangat Kurang
Untuk mengolah data guna memabahas dan menarik kesimpulan
penelitian, diaplikasikan dengan bantuan komputer melalui program SPSS.
1.8.12. Regresi Linear Berganda
Model analisis dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda.
Analisis linear bergandaadalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua
variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk
membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal
antara dua atau lebih variabel bebas terhadap suatu variabel terikat)98.
98 Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Loc. Cit. hlm. 250.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-45
Analisis ini digunakan untuk menganalisa sejauh mana faktor-faktor
kinerja sistem informasi dapat mempengaruhi kinerja OPAC dengan
rumus persamaan regresi sebagai berikut :
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan :
Y = Kinerja OPAC a = Konstanta X1 = Faktor Efektivitas X2 = Faktor Efisiensi X3 = Faktor Kualitas b = Koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas e = Estimasi Standard Error
1.8.12.1. Analisis Korelasi Ganda (R)
Analisis Korelasi Ganda adalah analisis untuk mengetahui
hubungan dua atau lebih variabel bebas (X) secara bersama-sama dengan
variabel tak bebas(Y)99. Nilai R berkisar antara 0 -1. Apabila nilai semakin
mendekati 1, berarti hubungan yang terjadi semakin kuat,sebaliknya,
apabila nilai semakin mendekati 0, berarti hubungan yang terjadi semakin
lemah100. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
adalah sebagai berikut101 :
Tabel 1.9. Penafsiran Analisis
Perolehan R Korelasi / Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2007)
99 Ibid. hlm. 233. 100 Priyatno, Duwi. 2008. Loc. Cit. hlm. 78. 101 Sugiyono. 2009. Loc.Cit. hlm. 80.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-46
1.8.12.2. Analisis Determinasi (R2)
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda untuk
mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X)
secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini
menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang
digunakan dalam model mampu menjelaskan variabel-variabel dependen.
Apabila R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun persentase
pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen
atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak
menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya, apabila R2
sama semakin mendekati 1, maka persentase pengaruh yang diberikan
variabel independen terhadap variabel dependen semakin bernilai
sempurna atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model
semakin menjelaskan variasi variabel dependen102.
1.8.12.3. Uji Hipotesis
1.8.12.3.1. Koefisien Regresi Secara Simultan (Bersama-sama) dengan Uji F
Uji ini digunakan untuk mengatahui apakah variabel independen
(X) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen (Y) atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak103. Berikut
rumus untuk mencari nilai F hitung :
F hitung = R2 / K
(1-R2) / (n – k – 1)
Keterangan : R2 = Koefisien determinasi n = Julah data atau kasus
k = Jumlah variabel independen
102 Priyatno, Duwi. 2008. Loc. Cit. hlm. 79. 103 Ibid. hlm. 36.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-47
Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut :
1. Rumusan hipotesis
- Ho : bj = 0, artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel X1=Efektivitas, X2=Efisiensi
dan X3=Kualitas terhaddap Y (kinerja OPAC).
- Ho : bj ≠ 0, artinya secara simultan terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel X1=Efektivitas, X2=Efisiensi dan
X3=Kualitas terhaddap Y (kinerja OPAC).
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% atau 0,05 (ukuran
standar yang biasanya digunakan dalam penelitian).
3. Menentukan F-hitung
4. Menentukan F-tabel, dengan tingkat signifikansi pada 5% atau 0,05
dan Df1 =Jumlah variabel -1 =3 dan Df2 =N – Variabel = 96
Sehingga diperoleh F-tabel sebesar = 2,70.
5. Kriteria pengujian :
- Ho Diterima apabila F-hitung < F-tabel, artinya secara simultan
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
X1=Efektivitas, X2=Efisiensi dan X3=Kualitas terhaddap Y
(kinerja OPAC).
- Ho ditolak apabila F-hitung > F-tabel, artinya secara simultan
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
X1=Efektivitas, X2=Efisiensi dan X3=Kualitas terhaddap Y
(kinerja OPAC).
6. Perbandingan F-hitung dengan F-tabel.
7. Gambar bentuk kurva
8. Kesimpulan hasil uji F
1.8.12.3.2. Koefisien Regresi Secara Parsial dengan Uji t
Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independen (X) secara parsial berpengaruh secara signifikan
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-48
terhadap variabel dependen (Y). Pengujian ini membandingkan antara t-
hitung dengan t-tabel hasil dari pengujian terhadap masing-masing
variabel (Efektifitas, Efisiensi, dan Kualitas) terhadap kinerja OPAC.
berikut rumus untuk emncari nilai t-hitung :
t-hitung = bi
sbi
Keterangan : bi = Koefisien regresi variabel i sbi = Standar error variabel i
Atau dapat dihitung menggunakan rumus berikut :
t-hitung = r \/ n – k – 1
\/1-r2
Keterangan : r = Koefisien Korelasi Parsial k = Jumlah variabel independen n = Jumlah data atau kasus
Tahap-tahap untuk menguji t adalah sebagai berikut :
1. Rumusan hipotesis
- Ho : bj = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel X1=Efektivitas, X2=Efisiensi dan
X3=Kualitas terhaddap Y (kinerja OPAC).
- Ho : bj ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel X1=Efektivitas, X2=Efisiensi dan
X3=Kualitas terhaddap Y (kinerja OPAC).
2. Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% atau 0,05 (ukuran
standar yang biasanya digunakan dalam penelitian).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
I-49
3. Menentukan t-hitung, berdasarkan perolehan pada tabel.
4. Menentukan t-tabel = ketentuan penetapan nilai t-tabel pada SPSS
dengan tingkat signifikansi pada 5% : 2 = 2,5% dan derajat
kebebasan (df) = N-Variabel-1 = 96 sehingga diperoleh nilai t-tabel
sebesar 1,985
5. Kriteria pengujian :
- Ho Diterima apabila t-hitung < t-tabel, artinya secara parsial tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X1=Efektivitas,
X2=Efisiensi dan X3=Kualitas terhaddap Y (kinerja OPAC).
- Ho ditolak apabila t-hitung > t-tabel, artinya secara parsial terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel X1=Efektivitas,
X2=Efisiensi dan X3=Kualitas terhaddap Y (kinerja OPAC).
6. Perbandingan t-hitung dengan t-tabel.
7. Gambar bentuk kurva
8. Kesimpulan hasil uji t
1.8.12.3.3. Pengujian Variabel Independen yang Dominan
Hipotesis ketiga adalah untuk menentukan variabel independen
yang paling dominan berpengaruh terhadap variabel dependen. Penentuan
ini dapat dilakukan dengan melihat hasil koefisien regresi yang
mempunyai nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-hitung variabel lainnya
dan mempunyai nilai standardized coefficients lebih besar dari variabel
lainnya104.
104 Samosir, Zurni Zahara. 2005. Loc. Cit. hlm. 6.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
II-1
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. Koleksi Perpustakaan UTM
Koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan
Universitas Trunojoyo Madura sangat beragam. Setidaknya terdapat 17
jenis koleksi yang terdiri dari :
a. Koleksi Umum / Buku Teks, Merupakan koleksi buku teks
umum bagi pengguna di civitas akademika Unijoyo yang dapat
dipinjam dalam jangka waktu 1 minggu dan dapat di perpanjang
kembali dengan jangka waktu yang sama sampai 2 kali
perpanjangan kemudian. Harus di kembalikan, hal ini di
dimaksudkan agar koleksi tersebut juga dapat dinikmati oleh
pengguna lainnya.
b. Koleksi referensi, adalah alat konsultasi untuk mendapatkan
informasi tertentu, biasanya disusun dan diolah sedemikian rupa
sehingga pembaca dapat mencari kembali informasi tanpa harus
membacanya secara keseluruhan dari awal sampai akhir.
Biasaya koleksi ini termasuk dalam koleksi sekunder.
c. Ensiklopedia, merupakan informasi yang memuat informasi
dalam bidang ilmu pengetahuan atau terbatas pada suatu subyek
tertentu.
d. Kamus, terkait dengan sumber informasi yang memberikan
terjemahan dari satu kata ke kata itu dalam satu bahasa atau
bahasa lain, disusun berdasarkan abjad dan disertai dengan
otobiografi dan pengucapannya.
e. Buku pedoman (manual), terkait dengan sumber informasi yang
memberikan petunjuk / pedoman kerja mengenai tata cara
melakukan, membuat, menjalankan atau memperbaiki sesuatu.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
II-2
f. Buku pegangan (handbook), merupakan sumber informasi yang
memberikan informasi subyek atau topic tertentu secara singkat
tetapi mendalam.
g. Kamus biografi berkaitan dengan Sumber informasi yang
memberikan informasi riwayat hidup seseorang atau tokoh-
tokoh penting beserta karakteristiknya.
h. Sumber geografi adalah sumber informasi yang memberikan
informasi tentang nama tempat, jarak, cuaca, penduduk,
penghasilan daerah setempat dan sebagainya.
i. Direktori yang merupakan sumber informasi yang memuat nama
orang, lembaga, yayasan, organisasi beserta alamatnya.
j. Buku tahunan (yearbook), terkait dengan sumber informasi yang
memberikan informasi mutakhir dalam bentuk diskriptif dan
atau statistic yang kadang-kadang terbatas pada subyek saja.
k. Almanak, yaitu sumber informasi yang memuat informasi
tentang bermacam keterangan penting pada tahun tertentu, baik
data statistik, ramalan cuaca, dan berbagai peristiwa penting
lainnya.
l. Biografi, yakni sumber informasi yang beisi daftar buku-buku
atau bahan pusataka lainnya dalam susunan yang teratur dan
sistematis dengan disertai keterangan mengenai pengarang,
judul karangan, edisi, data publikasi dan sebagainya.
m. Indeks, berkaitan dengan sumber informasi yang berisi daftar
karya tulis yang disusun secara sistematis, untuk menunjukkan
di mana bahan pustaka tersebut dapat diperoleh. Biasanya
berupa artikel terbitan berkala, tesis, disertasi, laporan penelitian
dan lain-lain.
n. Abstrak, merupakan sumber informasi yang berisi informasi
mengenai karya tulis yang diberikan dalam bentuk karangan
yang berisi keterangan mengenai nama pengarang, judul
karangan dan keterangan lainnya yang dianggap perlu.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
II-3
o. Koleksi khusus, yaitu koleksi pustaka dengan jumlah eksemplar
yang terbatas namun dibutuhkan oleh banyak pengguna. Koleksi
khusus hanya dapat dibaca ditempat dan di fotokopi, namun
pengguna diberikan kesempatan untuk pinjam secara overnight
yaitu layanan yang diberikan kepada pengguna pada saat sehari
sebalum hari libur, dan harus dikembalikan sehari sesudah hari
libur.
p. Koleksi majalah, merupakan pustaka yang berisi koleksi jurnal
dan majalah ilmiah yang tidak dapat dipinjamkan, hanya untuk
dibaca ditempat dan difotokopi.
q. Koleksi audio visual, yakni koleksi pustaka dalam bentuk audio
visual yang saat ini masih tersedia dalam bentuk CD-ROM.
2.2. Pengunjung Perpustakaan
Berdasarkan data yang diterima oleh peneliti1, diketahui jumlah
pengunjung perpustakaan Universitas Trunojoyo Madura sebagai berikut :
Tabel 2.1. Jumlah Pengunjung Perpustakaan UTM
Tahun Jumlah Pengunjung 2014 31.151 2015 49.523
Sumber : SE Perpustakaan UTM
Setiap tahunnya, jumlah pengunjung perpustakaan UTM semakin
mengalami peningkatan. Seperti yang kita lihat pada tabel 2.2 diatas, dapat
kita pahami bahwa jumlah pengunjung pada tahun 2014 (31.151 orang)
mengalami peningkatan pada tahun 2015 (49.523 orang).
2.3. Layanan Perpustakaan
Bidang layanan ini adalah kegiatan sirkulasi yang meliputi akses
koleksi, peminjaman koleksi, dan perpanjangan masa pinjam koleksi. 1 Anonymous. [s.n.]. SE Perpustakaan UTM. Bangkalan
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
II-4
Layanan ini telah dilengkapi dengan sarana komputer sebagai alat temu
balik atau di perpustakaan biasa disebut dengan katalog online. Sedangkan
untuk layanan sirkulasinya juga dilengkapi dengan sarana komputer
khusus yang diintegrasikan dengan sebuah sistem (Linspro) dengan
software khusus yang bernama Elims. Adanya sarana tersebut sangat
membantu pengguna dalam menemukan koleksi yang dibutuhkan,
meskipun ada beberapa sarana yang penempatannya kurang tepat atau
bahkan tidak aktif. Dengan demikian, penggunaan katalog manual yang
memiliki teknis sedikit rumit dan kurang user friendly bisa dikurangi atau
bahkan tidak digunakan sama sekali.
Pengguna yang akan mengakses koleksi, diperlukan kartu
keanggotaan terutama ketika hendak mengisi buku tamu (absensi
anggota). Dalam proses absensi, pengguna telah disediakan komputer
khusus dan barcode scanner untuk membaca data pengguna yang terdapat
dalam kartu keanggotaan dengan menggunakan barcode. Untuk
mengakses koleksi, pengguna dapat menggunakan Online Public Access
Catalogue (OPAC) yang telah terintegrasi dalam beberapa perangkat
komputer yang telah disediakan. Pengguna juga dapat langsung menuju
rak untuk melakukan penelusuran informasi secara manual. Apabila
pengguna mengalami kesulitan dalam melakukan penelusuran juga dapat
meminta bantuan petugas layanan.
Untuk menikmati layanan peminjaman koleksi maupun
perpanjangan masa pinjam koleksi, pengguna dapat melakukan proses
secara mandiri atau tanpa bantuan pustakawan. Kemudahan ini dapat
dinikmati pengguna dengan bantuan software Elims yang langsung
terhubung dengan sistem Linspro. Berbekal sebuah kartu keanggotaan
yang dimiliki, pengguna dapat langsung menggunakan Elims dengan
memasukkannya pada sebuah celah yang disediakan layaknya mesin
ATM. Kemudian, oleh Elims pengguna akan diberi beberapa pilihan
sesuai dengan keinginan pengguna, apakah pengguna ingin meminjam,
memperpanjang masa pinjam atau juga mengembalikan koleksi. Apabila
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
II-5
pengguna terlambat mengembalikan koleksi yang dipinjam, maka
pengguna yang bersangkutan akan dikenakan denda dan dapat langsung
membayar pada pustakawan petugas layanan.
Standar alur layanan di UPT Perpustakaan Universitas Trunojoyo
Madura ini cukup sederhana. Pertama, pengguna yang datang harus
mengisi buku tamu terlebih dahulu. Kedua, pengguna dipersilahkan untuk
menelusur koleksi yang akan diakses melalui OPAC maupun secara
manual pada rak. Ketiga, pengguna dapat melakukan proses peminjaman
secara mandiri atau hanya boleh membaca ditempat untuk koleksi yang
berada di ruang referensi, skripsi dan tugas akhir dan terbitan berkala.
Pengguna yang akan meminjam untuk untuk dibawa pulang harus
melakukan proses registrasi pada software Elims.
Setidaknya ada 6 bidang layanan yang dimiliki oleh perpustakaan
Universitas Trunojoyo Madura2, antara lain layanan Administrasi
Keanggotaan, Sirkulasi (Koleksi Umum), Referensi, Tugas Akhir, Lab.
Komputer dan Terbitan Berkala.
2.3.1. Layanan Administrasi
Layanan administrasi keanggotaan terdiri dari :
a) Pendaftaran anggota perpustakaan, dimana kartu keanggotaan hanya
berlaku bagi civitas akademika UTM baik dosen,staf,dan mahasiswa,
serta berlaku selama 1 tahun.
b) Pembuatan Kartu Sakti, yakni berlaku bagi yang memiliki kartu
anggota perpustakaan yang masih berlaku. Kartu Sakti Berlaku selama
6 bulan dan hanya bisa digunakan masuk ke perpustakaan PTN se
Indonesia yang tergabung dalam anggota FKP2TN. Untuk mendaftar,
cukup dengan menunjukan kartu anggota perpustakaan yang masih
berlaku.
2 Anonymous. [s.n.]. SE Perpustakaan UTM. Bangkalan. Tersedia pada :
http://library.trunojoyo.ac.id/ Diakses pada 5 Mei 2016 Jam 21.34.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
II-6
c) Pembuatan Kartu Super, yaitu berlaku bagi yang memiliki kartu
anggota perpustakaan yang masih berlaku dan Berlaku selama 6
bulan. Kartu super bisa digunakan masuk ke perpustakaan PTN dan
PTS se Jawa Timur yang tergabung dalam anggota FPPTI JATIM.
Untuk mendaftar, cukup dengan menunjukan kartu anggota
perpustakaan yang masih berlaku.
d) Sumbangan buku, diperuntukkan bagi calon wisudawan/i. Buku yang
disumbang dengan judul sesuai prodi masing-masing. Jumlah halaman
minimal 300 lembar dan harus kertas HVS, bukan kertas buram (harus
buku asli, bukan bajakan). Tahun terbit buku minimal 2 tahun dari
sekarang (saat menyerahkan buku) dan tidak boleh sama.
e) Pembuatan surat pengantar / literatur, yakni berlaku bagi yang
memiliki kartu anggota perpustakaan yang masih berlaku. Surat
pengantar hanya berlaku untuk 1 kali kunjungan pemakaian dan hanya
digunakan untuk akses masuk ke perpustakaan lain yang tidak
tergabung dalam FKP2TN / FPPTI Jawa Timur, seperti bebberapa
Perpustakaan Daerah (PERPUSDA). Untuk mendaftar, cukup dengan
menunjukan kartu anggota perpustakaan yang masih berlaku. Satu
surat bisa digunakan untuk lebih dari 1 orang (rombongan).
f) Pembuatan surat kunjungan. . Surat ini digunakan oleh tamu di luar
civitas akademika UTM yang ingin berkunjung ke perpustakaan
UTM dimana Semua tamu wajib lapor ke bagian administrasi. Petugas
perpustakaan akan mendata dan membuatkan memo tanda pengenal
yang akan digunakan tamu setiap memasuki ruangan perpustakaan
UTM.
Untuk mendaftar, cukup dengan menunjukan kartu identitas atau surat
dari instansi tempat dia berasal.
g) Pembuatan surat bebas pustaka, yaitu diperuntukkan Bagi calon
wisudawan/i. Calon wisudawan minta memo bebas tanggungan di
ruang koleksi umum. Jika masih memiliki tanggungan pinjaman
buku/denda, wajib dilunasi di ruang Koleksi Umum. Sedangkan jika
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
II-7
tidak memiliki tanggungan, langsung membawa memo ke ruang
Administrasi.
2.3.2. Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi terdiri atas empat jenis layanan, antara lain :
a) Layanan peminjaman buku. Semua peminjaman melalui mesin MPS
(mesin peminjaman), kecuali yang memiliki tanggungan denda atau
yang lainnya. Jumlah peminjaman maksimal adalah 4 buku dan lama
peminjaman adalah 1 minggu.
b) Layanan pengembalian buku, bisa melalui mesin MPS di ruang
Koleksi Umum atau melalui mesin Book Drop di Lantai 1.
c) Layanan perpanjangan buku, sama seperti melakukan peminjaman
buku, tetapi pilih menu perpanjangan, atau bisa juga pilih menu
pengembalian. lalu pilih peminjaman.
d) Pembuatan memo bebas pustaka, dimana bagi calon wisudawan/i yang
akan mengurus Bebas Pustaka, wajib minta memo dahulu dari petugas
sirkulasi. Petugas akan mengecek tanggungan denda dan peminjaman
anda. Jika sudah lunas, akan diberikan surat memo yang kemudian
harus dibawa ke ruang Administrasi
2.3.3. Layanan Referensi
Koleksi referensi merupakan koleksi khusus untuk mencari
referensi seperti kamus, ensiklopedia, prosiding dan lain-lain. Semua buku
yang ada diruang Referensi hanya bisa dibaca ditempat.tidak bisa di
pinjam.
2.3.4. Layanan Tugas Akhir
Koleksi tugas akhir terdiri dari koleksi tugas akhir, koleksi skripsi,
koleksi KP koleksi KKN dan koleksi digital. Semua koleksi yang ada
diruang Tugas Akhir hanya bisa dibaca ditempat, tidak bisa di
pinjam. Bagi Mahasiswa yang akan wisuda, wajib mengumpulkan Buku
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
II-8
dan CD Laporan TA ke Perpustakaan dan Bagi Mahasiswa yang telah
selesai KP/KKN/PKL, wajib mengumpulkan Buku dan CD Laporannya ke
Perpustakaan.
2.3.5. Laboratorium Komputer dan WiFi Zone
Pengguna yang ingin menikmati layanan ini dapat langsung
memilih dan menggunakan PC yang tersedia dan masih kosong. Untuk
akses PC, login dulu dengan SIAKAD. Sedangkan bagi pengguna yang
membawa laptop, dipersilakan menempati tempat yang telah disediakan.
2.3.6. Layanan Terbitan Berkala
Koleksi terbitan berkala terdiri dari koleksi majalah, koleksi koran,
koleksi jurnal, koleksi e-jurnal nasional dan internasional, serta koleksi
digital. Semua koleksi yang ada diruang Tugas Akhir hanya bisa dibaca
ditempat, tidak bisa di pinjam.
2.4. OPAC Perpustakaan UTM
OPAC adalah sebuah fitur yang digunakan untuk memfasilitasi
pengunjung web untuk mencari katalog koleksi perpustakaan yang dapat diakses
oleh umum3. Dari tahun 2001 perpustakaan UTM mulai menerapkan sistem
otomasi dengan software SIMPus, kemudian sejak bulan September tahun 2005
berganti software TRUST LIB-Pro (Trunojoyo System Otomation Library-
Profesional). Pada tahun 2006 sampai sekarang, berganti
softwareLINSPro (Library Information System Profesional).
Untuk mengikuti perkembangan dunia Teknologi Informasi,
Software LINSPro di dukung oleh website agar segala informasi dapat di akses
lewat internet. Dengan alamat http://library.trunojoyo.ac.id, anda bisa
memperoleh informasi tentang e-Lib. Anda juga bisa melihat info ketersediaan
buku yang dimiliki perpustakaan baik yang digital maupun yang non digital.
3 Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. 2008. Op. Cit. hlm. 134.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
II-9
2.4.1. LINSPro
Riung Center memilih software Linspro sebagai aplikasi pengolahan dan
peminjaman bukubuku di Perpustakaan Keliling Riung Center. Lisnpro dipilih
karena cara mengoperasikannya yang simpel dan mudah. Bagi orang baru–yang
paham internet–dalam waktu sekitar setengah sanpai satu jam dijamin bisa
mengoperasikannya.
Selain itu, banyak sekali fasilitas yang kita dapatkan di dalam software ini.
Mulai dari peminjaman, pengembalian, data buku, pesan peminjaman, kartu
anggota, kartu bebas pustaka, juga fasilitas untuk mengetahui seberapa besar lalu
listas peminjaman dan pengembalian buku dalam waktu tertentu. Linspro juga
sudah terintegrasi dengan website yang sudah masuk dalam paket pembelian
software‑nya. Saat membeli software Lisnpro, kita akan diinstalkan di komputer /
laptop admin dan dibuatkan website khusus dengan nama perpustakaan kita.
Semua data buku yang kita masukkan di laptop admin akan terintegrasi dengan
data di website kita.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-1
BAB III
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
3.1. Penyajian Data
Kuesioner disebarkan di Perpustakaan UTM tanggal 21 – 31 Maret 2016.
data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner yang disebarkan kepada 100
orang pengguna OPAC. Data tersebut merupakan data pokok dimana analisisnya
ditunjang oleh data-data sekunder yang analisisnya didapat dari hasil observasi di
lapangan dan beberapa sumber pustaka untuk memperkuat dan memperdalam
hasil analisis. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner adalah data penelitian.
Data penelitian adalah sejumlah skor yang diperoleh dari jawaban
responden atas pertanyaan mengenai variabel penelitian, yaitu variabel Pretest dan
variabel Postest pengguna OPAC. Variabel tersebut dianalisis dengan
menggunakan statistik deksriptif dengan analisis komparatif uji t.
Data-data responden yang diperoleh melalui kuesioner dianalisis secara
deskriptif. Data lain yang diperoleh dari studi pustaka akan digunakan sebagai dta
sekunder untuk melengkapi dan mendukung data primer.
3.1.1. Karakteristik Responden
Adapun karakteristik responden yang menjadi objek dari penelitian
ini adalah seluruh pengguna OPAC di Perpustakaan UTM baik
mahasiswa, karyawan, dosen dan lain-lain. Adapun karakteristik
responden dapat diurai sebagai berikut :
3.1.1.1. Status
Karakteristik reponden berdasarkan status menunjukkan bahwa
sebagian besar responden adalah mahasiswa yaitu sebanyak 98 orang
(98%), kemudian diikuti dosen sebanyak 2 orang (2%). Sedangkan
karyawan menunjukkan angka 0% dikarenakan semua karyawan memang
tidak ikut berpartisipasi dalam mengisi kuesioner. Data hasil kuesioner
diolah menggunakan SPSS. Langkah dalam SPSS :
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-2
Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze kemudian Deskriptive
Statistic, Frequencies, Variabel(s) isi dengan karakteristik responden
(status) kemudian pilih OK. Demikian seterusnya untuk pengisian
karakteristik responden yang lainnya.
Tabel 3.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Status di UTM
Status Frekuensi Frekuensi Relatif Mahasiswa 98 98%
Dosen 2 2% Karyawan - 0% Lain-lain - 0%
Total 100 100% Sumber : Data Primer yang Diolah
3.1.1.2. Jenjang Pendidikan
Karakteristik reponden berdasarkan jenjang pendidikan
menunjukkan bahwa sebagian besar jenjang pendidikan responden adalah
S1 yaitu sebanyak 98 orang (98%), kemudian diikuti S2 sebanyak 2 orang
(2%) dan D3 menunjukkan angka 1%.
Tabel 3.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan Frekuensi Frekuensi Relatif D3 1 1% S1 97 97% S2 2 2%
Lain-lain - 0% Total 100 100%
Sumber : Data Primer yang Diolah
3.1.1.3. Jenis Kelamin
Karakteristik reponden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan
bahwa sebagian besar jenis kelamin responden adalah perempuan dengan
frekuensi 76 orang (76%) dan sisanya berjenis kelamin laki-laki dengan
frekuensi 24 orang (24%).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-3
Tabel 3.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Frekuensi Relatif Laki-laki 24 24%
Perempuan 76 76% Total 100 100%
Sumber : Data Primer yang Diolah
3.1.1.4. Frekuensi Penggunaan OPAC
Karakteristik reponden berdasarkan frekuensi penggunaan OPAC
menunjukkan bahwa semua responden telah menggunakan OPAC lebih
dari 10 kali.
Tabel 3.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi
Penggunaan OPAC
Frekuensi Penggunaan Frekuensi Frekuensi Relatif Kurang dari 10 kali - -
10 kali - - Lebih dari 10 kali 100 100%
Total 100 100% Sumber : Data Primer yang Diolah
3.2. Pengujian Instrumen
3.2.1. Analisis Uji Validitas
Uji Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen
dalam mengukur apa yang ingin diukur. Dari hasil penghitungan korelasi
akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur
tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu sistem
layak digunakan atau tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu
item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien
korelasi pada taraf signifikan 0,05, artinya semua item dianggap valid jika
berkorelasi signifikan terhadap skor total106.
106 Priyatno, Duwi. 2008. Op. Cit. hlm. 16
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-4
Pengujian validitas dilakukan pada 100 orang responden dengan
menggunakan korelasi Product Moment Pearson. Product Moment
Pearson adalah analisis dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor
item dengan skor total, yang bertujuan untuk mencari hubungan dan
membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel
berbentuk interval atau rasio dan sumber data dari dua variabel atau lebih
adalah sama107.
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r-hitung
dengan nilai r-tabel Product Moment menggunakan taraf signifikansi 5%
untuk n = jumlah sampel. Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel Product
Moment dan nilai r positif, maka gambar atau pernyataan tersebut
dikatakan valid. Berikut Langkah dalam SPSS :
Dari menu Analyze, pilih submenu Correlate kemudian Bivariate.
Masukkan butir pertanyaan & variabel dari butir pertanyaan tersebut
yang akan diuji validitasnya ke dalam kotak Variables yang ada di
sebelah kanan.
Aktifkan Pearson.
Test of Significance pilih Two-tailed.
Aktifkan Flag significant correlation.
OK untuk memproses data.
Tabel 3.5. Hasil Pengujian Validias Variabel Efektivitas (X1)
Item Pertanyaan r-Hasil r-Tabel Keterangan P1 0,740 0,197 Valid P2 0,678 0,197 Valid P3 0,716 0,197 Valid P4 0,651 0,197 Valid P5 0,744 0,197 Valid P6 0,598 0,197 Valid P7 0,446 0,197 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah
107 Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-5
Dari hasil pengujian validitas diatas dapat diketahui bahwa semua
item pertanyaan variabel Efektivitas (X1) telah valid dan selanjutnya dapat
digunakan dalam penelitian, karena nilai correlation yang mencerminkan
nilai r-hitung yang diperoleh positif dan > (lebih besar dari) r-tabel
Product Moment yang disyaratkan untuk jumlah responden 100 yaitu
sebesar 0,197. (r-tabel(n-2), dimana r-tabel(98) = 0,197).
Tabel 3.6. Hasil Pengujian Validias Variabel Efisiensi (X2)
Item Pertanyaan r-Hasil r-Tabel Keterangan P8 0,742 0,197 Valid P9 0,619 0,197 Valid P10 0,526 0,197 Valid P11 0,665 0,197 Valid P12 0,639 0,197 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah
Dari hasil pengujian validitas diatas dapat diketahui bahwa semua
item pertanyaan variabel Efisiensi (X2) telah valid dan selanjutnya dapat
digunakan dalam penelitian, karena nilai correlation yang mencerminkan
nilai r-hitung yang diperoleh positif dan > (lebih besar dari) r-tabel
Product Moment yang disyaratkan untuk jumlah responden 100 yaitu
sebesar 0,197.
Tabel 3.7. Hasil Pengujian Validias Variabel Kualitas (X3)
Item Pertanyaan r-Hasil r-Tabel Keterangan P13 0,576 0,197 Valid P14 0,716 0,197 Valid P15 0,613 0,197 Valid P16 0,574 0,197 Valid P17 0,557 0,197 Valid P18 0,736 0,197 Valid P19 0,559 0,197 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-6
Dari hasil pengujian validitas diatas dapat diketahui bahwa semua
item pertanyaan variabel Kualitas (X3) telah valid dan selanjutnya dapat
digunakan dalam penelitian, karena nilai correlation yang mencerminkan
nilai r-hitung yang diperoleh positif dan > (lebih besar dari) r-tabel
Product Moment yang disyaratkan untuk jumlah responden 100 yaitu
sebesar 0,197.
Tabel 3.8. Hasil Pengujian Validias Variabel Kinerja (Y)
Item Pertanyaan r-Hasil r-Tabel Keterangan P20 0,741 0,197 Valid P21 0,752 0,197 Valid P22 0,640 0,197 Valid P23 0,751 0,197 Valid
Sumber : Data Primer yang Diolah
Dari hasil pengujian validitas diatas dapat diketahui bahwa semua
item pertanyaan variabel Kinerja (Y) telah valid dan selanjutnya dapat
digunakan dalam penelitian, karena nilai correlation yang mencerminkan
nilai r-hitung yang diperoleh positif dan > (lebih besar dari) r-tabel
Product Moment yang disyaratkan untuk jumlah responden 100 yaitu
sebesar 0,197.
3.2.2. Analisis Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan derajat derajat konsistensi atau keajegan
yaitu konsistensi data dalam interval waktu tertentu, yang dimaksudkan
untuk mengetahui nilai hasil suatu pengukuran dapat dipercaya
Dalam penelitian ini digunakan formula Alpha Cronbach untuk
mengukur tingkat reliabilitasnya. Ini berfungsi untuk menguji reliabilitas
internal, yaitu item-item yang berlaku untuk lokasi yang telah diteliti,
sedangkan untuk lokasi lainnya yang belum diteliti diperlukan pengujian
lagi.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-7
Data dikatakan reliabel jika kriteria indeks korelasi (α) lebih dari
0,600108. Selain itu, kriteria α (Alpha) Cronbach yang dianut Arikunto
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 3.9. Criterion of Cronbach
R.ALPHA Kriteria 0.800 – 1.000 Very High 0.600 – 0.799 High 0.400 – 0.599 Moderat 0.200 – 0.399 Low
<0.200 Very Low Sumber : Arikunto (1992)
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS. Berikut
Langkah dalam SPSS :
Dari menu Analize, pilih submenu Scale kemudian Reliability
Analysis.
masukkan butir pertanyaan yang akan diuji reliabilitasnya ke dalam
kotak Items yang berada di sebelah kanan.
Pada bagian Model, biarkan pilihan pada Alpha.
Abaikan kotak pilihan Scale labels.
Tekan OK untuk memproses data.
Adapun uji reliabilitas dari masing-masing kuesioner diperoleh
hasil sebagai berikut :
Tabel 3.10. Hasil Pengujian Reliabilitas Kuesioner
Variabel r-Alpha Simpulan Kriteria Efektivitas (X1) 0,773 Reliabel High Efisiensi (X2) 0,634 Reliabel High Kualitas (X3) 0,733 Reliabel High Kinerja OPAC (Y) 0,693 Reliabel High
Sumber : Data Primer yang Diolah
108 Arikunto, Suharsimi. 1992. Op. Cit. hlm 194.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-8
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa nilai reliabilitas konsistensi
internal, untuk koefisien alpha masing-masing variabel dalam setiap
variabel dinyatakan reliabel karena lebih besar dari 0,600. Dengan
demikian, item pengukuran pada masing-masing variabel dinyatakan
reliabel dengan kriteria Very High untuk variabel Efektivitas (X1), dan
High untuk Efisiensi (X2) dan kualitas (X3), dan selanjutnya dapat
digunakan dalam penelitian.
3.3. Analisis dan Hasil Penelitian
Untuk menghitung skor pada deskripsi variabel adalah
dengan cara mengalikan dengan bobot masing-masing skala dan
menentukan kategorinya berdasarkan tabel berikut ini :
Tabel 3.11. Penafsiran Deskripsi Variabel
Rata-rata Penilaian terhadap Deskripsi Variabel 4,24 – 5,00 Sangat Baik 3,43 – 4,23 Baik 2,62 – 3,42 Cukup 1,81 – 2,61 Kurang 1,00 – 1,80 Sangat Kurang
Deskripsi variabel dari jawaban responden dilakukan dengan
bantuan SPSS. Berikut Langkah dalam SPSS :
Dari menu Analyze, pilih submenu Descriptive Statistics, Frequencies,
kemudian masukkan butir pertanyaan yang akan direkapitlasi pada
kotak Variable(s).
Pilih Statistics, kemudian aktifkan Mean dan Sum pada Central
Tendency.
Abaikan bagian lainnya,tekan tombol Continue.
Tekan OK untuk memproses data.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-9
3.3.1. Tingkat Pengaruh Faktor-faktor Kinerja OPAC
Hasil pengolahan data mengenai deskripsi variabel tingkat
pengaruh faktor-faktor kinerja OPAC dari jawaban responden, diuraikan
dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.12. Tanggapan Pengguna terhadap Tingkat Keamanan Data
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 4 4% Kurang 9 9% Cukup 36 36% Baik 38 38%
Sangat Baik 13 13% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 347 3,47 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.12 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
tingkat keamanan data yaitu 38% responden mengatakan baik, 36%
responden mengatakan cukup, 13% responden mengatakan sangat baik,
9% responden mengatakan kurang dan 4% responden mengatakan kurang
sekali, sehingga menghasilkan nilai rata-rata 3,47. Dengan kata lain,
indikator keamanan data berpengaruh dengan baik terhadap kinerja
OPAC.
Tabel 3.13. Tanggapan Pengguna terhadap Tingkat Kecepatan Sistem
Informasi
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 0 0% Kurang 6 6% Cukup 35 35% Baik 51 51%
Sangat Baik 8 8%
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-10
Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 361 3,61 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.13 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
tingkat kecepatan sistem informasi yaitu 51% responden mengatakan baik,
35% responden mengatakan cukup, 8% responden mengatakan sangat baik
dan 6% responden mengatakan kurang. Dalam tabel tersebut tidak ada
responden yang mengatakan kurang sekali terhadap tingkat kecepatan
sistem informasi OPAC, serta menghasilkan nilai rata-rata 3,61. Dengan
kata lain, indikator kecepatan sistem informasi OPAC berpengaruh dengan
baik terhadap kinerja OPAC.
Tabel 3.14. Tanggapan Pengguna terhadap Tingkat Ketelitian Sistem
Informasi
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 5 5% Kurang 10 10% Cukup 31 31% Baik 39 39%
Sangat Baik 15 15% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 349 3,49 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.14 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
tingkat ketelitian sistem informasi yaitu 39% responden mengatakan baik,
31% responden mengatakan cukup, 15% responden mengatakan sangat
baik, 10% responden mengatakan kurang dan 5% responden mengatakan
kurang sekali, sehingga menghasilkan nilai rata-rata 3,49. Dengan kata
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-11
lain, indikator ketelitian sistem informasi OPAC berpengaruh dengan baik
terhadap kinerja OPAC.
Tabel 3.15. Tanggapan Pengguna Terhadap Variasi Informasi
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 2 2% Kurang 10 10% Cukup 44 44% Baik 37 37%
Sangat Baik 7 7% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 337 3,37 Cukup
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.15 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
variasi informasi yang diberikan oleh OPAC yaitu 44% responden
mengatakan cukup, 37% responden mengatakan baik, 10% responden
mengatakan kurang, 7% responden mengatakan sangat baik dan 2%
responden mengatakan kurang sekali, sehingga menghasilkan nilai rata-
rata 3,37. Dengan kata lain, indikator variasi informasi cukup berpengaruh
terhadap kinerja OPAC.
Tabel 3.16. Tanggapan Pengguna terhadap Tingkat Relevansi
Informasi
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 4 4% Kurang 16 16% Cukup 30 30% Baik 38 38%
Sangat Baik 12 12% Total 100 100%
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-12
Skor Rata-rata Kategori 338 3,38 Cukup
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.16 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
tingkat relevansi informasi yang diberikan oleh OPAC yaitu 38%
responden mengatakan baik, 30% responden mengatakan cukup, 16%
responden mengatakan kurang, 12% responden mengatakan sangat baik
dan 4% responden mengatakan kurang sekali, sehingga menghasilkan nilai
rata-rata 3,38. Dengan kata lain, indikator relevansi informasi cukup
berpengaruh terhadap kinerja OPAC.
Tabel 3.17. Tanggapan Pengguna terhadap Keakuratan Informasi
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 9 7% Kurang 40 22% Cukup 33 26% Baik 38 38%
Sangat Baik 7 7% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 316 3,16 Cukup
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.17 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
tingkat keakuratan informasi yang diberikan OPAC yaitu 38% responden
mengatakan baik, 26% responden mengatakan cukup, 22% responden
mengatakan kurang, 7% responden mengatakan sangat baik dan 7%
sisanya mengatakan kurang sekali, sehingga menghasilkan nilai rata-rata
3,16. Dengan kata lain, indikator keakuratan informasi cukup berpengaruh
terhadap kinerja OPAC.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-13
Tabel 3.18. Tanggapan Pengguna terhadap Kualitas Informasi
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 0 0% Kurang 9 9% Cukup 40 40% Baik 33 33%
Sangat Baik 18 18% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 360 3,60 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.18 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
kualitas informasi yang diberikan oleh OPAC yaitu 40% responden
mengatakan cukup, 33% responden mengatakan baik, 18% responden
Sangat Baik dan 9% responden mengatakan kurang. Dalam tabel tersebut
tidak ada responden yang mengatakan kurang sekali terhadap kualitas
informasi yang diberikan oleh OPAC, sehingga menghasilkan nilai rata-
rata 3,60. Dengan kata lain, indikator kualitas informasi berpengaruh
dengan kategori baik terhadap kinerja OPAC
Tabel 3.19. Tanggapan Pengguna terhadap Anggaran Biaya
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 0 0% Kurang 0 0% Cukup 28 28% Baik 41 41%
Sangat Baik 31 31% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 403 4,03 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-14
Tabel 3.19 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
anggaran biaya untuk menelusur informasi di OPAC yaitu 41% responden
mengatakan baik, 31% responden mengatakan baik sekali, dan 28%
responden cukup. Dalam tabel tersebut tidak ada responden yang
mengatakan kurang sekali ataupun kurang terhadap indikator anggaran
biaya yang digunakan untuk menelusur informasi pada OPAC, sehingga
menghasilkan nilai rata-rata 4,03. Dengan kata lain, indikator anggaran
biaya mempunyai pengaruh dengan kategori baik terhadap kinerja OPAC.
Tabel 3.20. Tanggapan Pengguna terhadap Efisiensi Waktu
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 0 0% Kurang 2 2% Cukup 15 15% Baik 48 48%
Sangat Baik 35 35% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 416 4,16 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.20 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
efisiensi waktu yang dibutuhkan OPAC untuk menelusur informasi yaitu
48% responden mengatakan baik, 35% responden mengatakan sangat baik,
15% responden mengatakan cukup dan 2% responden mengatakan kurang.
Dalam tabel tersebut tidak ada responden yang mengatakan kurang sekali
terhadap efisiensi waktu yang dibutuhkan OPAC untuk menelusur
informasi, sehingga menghasilkan nilai rata-rata 4,16. Dengan kata lain,
indikator efisiensi waktu memiliki pengaruh dengan kategori baik terhadap
kinerja OPAC.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-15
Tabel 3.21. Tanggapan Pengguna terhadap Tenaga Sistem Informasi
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 0 0% Kurang 5 5% Cukup 40 40% Baik 47 47%
Sangat Baik 8 8% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 358 3,58 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.21 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai tenaga
sistem informasi OPAC dalam menelusur informasi yaitu 47% responden
mengatakan baik, 40% responden mengatakan cukup, 8% responden
mengatakan sangat baik dan 5% responden mengatakan kurang. Dalam
tabel tersebut tidak ada responden yang mengatakan kurang sekali
terhadap tenaga sistem informasi OPAC dalam menelusur informasi,
sehingga menghasilkan nilai rata-rata 3,58. Dengan kata lain, indikator
keamanan data mempunyai pengaruh dengan kategori baik terhadap
kinerja OPAC.
Tabel 3.22. Tanggapan Pengguna terhadap Peralatan yang
Digunakan
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 0 0% Kurang 6 6% Cukup 32 32% Baik 43 43%
Sangat Baik 19 19% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 375 3,75 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-16
Tabel 3.22 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
efisiensi peralatan yang digunakan untuk menunjang sistem informasi
OPAC yaitu 43% responden mengatakan baik, 32% responden
mengatakan cukup, 19% responden mengatakan sangat baik dan 6%
responden mengatakan kurang. Dalam tabel tersebut tidak ada responden
yang mengatakan kurang sekali terhadap efisiensi peralatan yang
digunakan untuk menunjang sistem informasi OPAC, sehingga
menghasilkan nilai rata-rata 3,58. Dengan kata lain, indikator peralatan
mempunyai pengaruh dengan kategori baik terhadap kinerja OPAC.
Tabel 3.23. Tanggapan Pengguna terhadap Cara yang Digunakan
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 0 0% Kurang 9 9% Cukup 22 22% Baik 37 37%
Sangat Baik 32 32% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 392 3,92 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.23 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
kemudahan cara untuk menelusur informasi melalui OPAC yaitu 37%
responden mengatakan baik, 32% responden mengatakan sangat baik, 22%
responden mengatakan cukup dan 9% responden mengatakan kurang.
Dalam tabel tersebut tidak ada responden yang mengatakan kurang sekali
terhadap kemudahan cara untuk menelusur informasi melalui OPAC,
sehingga menghasilkan nilai rata-rata 3,92. Dengan kata lain, indikator
efisiensi cara mempunyai pengaruh yang baik terhadap kinerja OPAC.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-17
Tabel 3.24. Tanggapan Pengguna terhadap Tingkat Keamanan
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 1 1% Kurang - - Cukup 26 26% Baik 50 50%
Sangat Baik 23 23% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 394 3,94 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.24 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
tingkat keamanan OPAC untuk menelusur informasi yaitu 50% responden
mengatakan baik, 26% responden mengatakan cukup, 23% responden
mengatakan sangat baik dan 1% responden mengatakan kurang sekali.
Dalam tabel tersebut tidak ada responden yang mengatakan kurang
terhadap tingkat keamanan OPAC untuk menelusur informasi, sehingga
menghasilkan nilai rata-rata 3,94. Dengan kata lain, indikator sistem
keamanan berpengaruh dengan baik terhadap kinerja OPAC.
Tabel 3.25. Tanggapan Pengguna terhadap Tingkat Kecepatan
Mengakses OPAC
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali - - Kurang 10 10% Cukup 25 25% Baik 42 42%
Sangat Baik 23 23% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 378 3,78 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-18
Tabel 3.25 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
tingkat kecepatan untuk mengakses OPAC yaitu 42% responden
mengatakan baik, 25% responden mengatakan cukup, 23% responden
mengatakan sangat baik dan 10% responden mengatakan kurang. Dalam
tabel tersebut tidak ada responden yang mengatakan kurang sekali
terhadap tingkat kecepatan untuk mengakses OPAC, sehingga
menghasilkan nilai rata-rata 3,78. Dengan kata lain, indikator kecepatan
akses mempunyai tingkat pengaruh yang baik terhadap kinerja OPAC.
Tabel 3.26. Tanggapan Pengguna terhadap OPAC dapat Diakses
Kapan Saja
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 1 1% Kurang 1 1% Cukup 33 33% Baik 37 37%
Sangat Baik 28 28% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 390 3,90 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.26 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
OPAC dapat diakses kapan saja yaitu 37% responden mengatakan baik,
33% responden mengatakan cukup, 28% responden mengatakan sangat
baik, 1% untuk masing-masing responden yang mengatakan kurang dan
kurang sekali, sehingga menghasilkan nilai rata-rata 3,90. Dengan kata
lain, indikator dapat diakses kapan saja mempunyai pengaruh dengan
kategori baik terhadap kinerja OPAC.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-19
Tabel 3.27. Tanggapan Pengguna Terhadap OPAC Dapat Diakses di
Mana Saja
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 5 5% Kurang 6 6% Cukup 40 40% Baik 45 45%
Sangat Baik 4 4% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 337 3,37 Cukup
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.27 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
OPAC dapat diakses di mana saja yaitu 45% responden mengatakan baik,
40% responden mengatakan cukup, 6% responden mengatakan kurang,
5% responden mengatakan kurang sekali dan 4% responden sisanya
mengatakan sangat baik, sehingga menghasilkan nilai rata-rata 3,37.
Dengan kata lain, indikator dapat diakses dimana saja cukup berpengaruh
terhadap kinerja OPAC.
Tabel 3.28. Tanggapan Pengguna terhadap Tingkat Notifikasi Ketika
Sistem Error
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 5 5% Kurang 14 14% Cukup 42 42% Baik 32 32%
Sangat Baik 7 7% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 322 3,22 Cukup
Sumber : Data Primer yang Diolah
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-20
Tabel 3.28 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
notifikasi ketika sistem sedang error yaitu 42% responden mengatakan
cukup, 32% responden mengatakan baik, 14% responden mengatakan
kurang, 7% responden mengatakan sangat baik dan 5% responden sisanya
mengatakan kurang sekali, sehingga menghasilkan nilai rata-rata 3,22.
Dengan kata lain, indikator notifikasi sistem error cukup berpengaruh
terhadap kinerja OPAC.
Tabel 3.29. Tanggapan Pengguna terhadap Solusi Ketika Sistem Error
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 6 6% Kurang 12 12% Cukup 49 49% Baik 19 19%
Sangat Baik 14 14% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 323 3,23 Cukup
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.29 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai solusi
yang ditawarkan ketika sistem sedang mengalami error yaitu 49%
responden mengatakan cukup, 19% responden mengatakan baik, 14%
responden mengatakan sangat baik, 12% responden mengatakan kurang
dan 6% responden sisanya mengatakan kurang sekali, sehingga
menghasilkan nilai rata-rata 3,23. Dengan kata lain, indikator solusi ketika
sistem error cukup berpengaruh terhadap kinerja OPAC.
Tabel 3.30. Tanggapan Pengguna terhadap Kecepatan Respon OPAC
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 2 2% Kurang 3 3%
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-21
Cukup 21 21% Baik 50 50%
Sangat Baik 24 24% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 391 3,91 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.30 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
tingkat kecepatan respon OPAC dalam menanggapi permintaan pengguna
yaitu 50% responden mengatakan baik, 24% responden mengatakan baik
sekali, 21% responden mengatakan cukup, 3% responden mengatakan
kurang dan 2% responden sisanya mengatakan kurang sekali, sehingga
menghasilkan nilai rata-rata 3,37. Dengan kata lain, indikator kecepatan
respon mempunyai pengaruh dengan kategori baik terhadap kinerja
OPAC.
3.3.2. Kinerja OPAC
Hasil pengolahan data mengenai deskripsi variabel tingkat kinerja
OPAC dari jawaban responden, diuraikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.31. Tanggapan Pengguna terhadap Perasaan Puas
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 2 2% Kurang 4 4% Cukup 15 15% Baik 56 56%
Sangat Baik 23 23% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 394 3,94 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-22
Tabel 3.31 menguraikan tanggapan pengguna dalam menilai
perasaan puas pengguna yaitu 56% responden mengatakan baik, 23%
responden mengatakan sangat baik, 15% responden mengatakan cukup,
4% responden mengatakan kurang dan 2% responden sisanya mengatakan
kurang sekali, sehingga menghasilkan nilai rata-rata 3,94 (baik).
Tabel 3.32. Tanggapan Pengguna Untuk Selalu Menggunakan OPAC
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 2 2% Kurang 6 6% Cukup 30 30% Baik 43 43%
Sangat Baik 19 19% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 371 3,71 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.32 menguraikan tanggapan pengguna untuk selalu
menggunakan OPAC dalam menelusur informasi (koleksi) yang
diinginkan yaitu 43% responden mengatakan baik, 30% responden
mengatakan cukup, 19% responden mengatakan sangat baik, 6%
responden mengatakan kurang dan 2% responden sisanya mengatakan
kurang sekali, sehingga menghasilkan nilai rata-rata 3,71 (baik).
Tabel 3.33. Tanggapan Pengguna Untuk Merekomendasikan OPAC
kepada Orang Lain
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali - - Kurang - - Cukup 27 27% Baik 50 50%
Sangat Baik 23 23%
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-23
Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 396 3,96 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.33 menguraikan tanggapan pengguna dalam
merekomendasikan OPAC sebagai alat bantu dalam menelusur informasi
kepada orang lain yaitu 50% responden mengatakan baik, 27% responden
mengatakan cukup dan 23% responden mengatakan sangat baik. Dalam
tabel tersebut tidak ada responden yang mengatakan kurang maupun
kurang sekali dalam merekomendasikan OPAC sebagai alat bantu dalam
menelusur informasi kepada orang lain, sehingga menghasilkan nilai rata-
rata 3,96 (baik).
Tabel 3.34. Tanggapan Pengguna dalam Terpenuhinya Harapan
Pengguna
Tanggapan Frekuensi (Orang) Prosentase
Kurang Sekali 2 2% Kurang 11 11% Cukup 28 28% Baik 43 43%
Sangat Baik 16 16% Total 100 100%
Skor Rata-rata Kategori 360 3,60 Baik
Sumber : Data Primer yang Diolah
Tabel 3.34 menguraikan tanggapan pengguna dalam terpenuhinya
harapan pengguna setelah menggunakan OPAC yaitu 43% responden
mengatakan baik, 28% responden mengatakan cukup, 16% responden
mengatakan sangat baik, 11% responden mengatakan kurang dan 2%
responden sisanya mengatakan kurang sekali, sehingga menghasilkan nilai
rata-rata 3,60 (baik).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-24
3.3.3. Uji Normalitas dan Homogenitas
3.3.3.1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya suatu distribusi data jika pengujian yang dipergunakan adalah
uji parametrik109. Pengujian normalitas ini dilakukan apabila belum ada
teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal. Uji ini
biasanya digunakan untuk mengukur dta berskala ordinal, interval
ataupun rasio.
Untuk menguji normalitas distribusi populasi diajukan hipotesis
berikut :
Ho : Data berasal dari populasi berdistribusi normal
Ha : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Untuk mendeteksi normalitas persebaran data yaitu dengan
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan alat uji K-S. Dimana jika
nilai Uji K-S yang diperoleh memiliki nilai signifikansi diatas 0,05, maka
persebaran data dari variabel yang diuji adalah mendekati normal.
Sedangkan jika nilai Uji K-S yang diperoleh memiliki nilai signifikansi
dibawah 0,05 berarti persebaran data dari variabel yang diuji tidak
normal110.
Pengujian dilakukan dengan bantuan SPSS. Berikut Langkah-
langkah dalam SPSS:
Ubah data ke dalam bentuk unstandardized residual dengan cara
pilih menu Analyze, kemudian klik Regression, dan pilih Linear.
Masukkan variabel Y ke Dependent, masukkan variabel X1, X2
dan X3 ke kotak Independent ﴾s﴿, lalu klik Save
Pada bagian Residuals, centang ﴾V﴿ Unstandardized ﴾abaikan
kolom yang lain﴿, Selanjunya klik Continue, lalu klik OK, maka
akan muncul variabel baru dengan nama RES_1, abaikan saja
output yang muncul dari program SPSS.
109 Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Op. Cit. hlm. 289. 110 Priyatno, Duwi. 2008. Loc. Cit. hlm. 28
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-25
Pilih menu Analyze, lalu pilih Non‐parametric Test, klik Legacy
Dialog, 1‐Sample K‐S.
Input variabel Unstandardized Residuals ke kotak Test Variable
List, pada Test Distribution centang ﴾V﴿ Normal
Klik OK untuk mengakhiri perintah.
Tabel 3.35. Hasil Pengujian Normalitas Kuesioner
Variabel Hasil Uji K-S Simpulan Efektivitas (X1) 0,200 Normal Efisiensi (X2) 0,200 Normal Kualitas (X3) 0,120 Normal
Sumber : Uji Normalitas
Berdasarkan Tabel 3.35 diatas, dapat diketahui bahwa persebaran
dari masing-masing variabel yaitu Efektivitas dan Efisiensi sama-sama
memperoleh nilai sebesar 0,200 dan Kualitas sebesar 0,120 , atau memiliki
nilai uji Kolmogorov Smirnov dengan nilai signifikansi diatas 0,05.
Sehingga persebaran dtaa dari masing-masing variabel dinilai berdistribusi
normal dengan kesimpulan Ho diterima.
3.3.3.2. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor
setiap variabel memiliki varians yang homogen111. Untuk menguji
homogenitas populasi penelitian hipotesis yang diajukan adalah sebagai
berikut :
Ho : Data populasi bervariasi homogen
Ha : Data populasi tidak bervariasi homogen
Dalam penelitian ini, ukuran yang menentukan populasi bervarian
homogin atau tidak homogin dengan menggunakan nilai koefisien F
111 Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Loc. Cit. hlm. 294.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-26
Levene. Disini, nilai kosefisien F Levene dibandingkan dengan nilai krisis
F pada tabel. Kriteria pengujian yang digunakan112 yaitu :
- Ho ditolak bila harga koefisien F Levene > nilai kritis F tabel
pada df1 dan df2 yang sesuai.
- Ho diterima bila harga koefisien F levene ≤ nilai kritis F tabel
pada df1 dan df2 yang sesuai.
Pengujian Homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS, berikut
langkah-langkah dalam SPSS :
Pilih Analyze, kemudian klik Compare Means, dan One Way
Anova
Input variabel Y ke kotak Dependen List dan variabel X ke kotak
Factor, lalu klik Options
Pada menu Options, beri tanda pada Homogeneity of Variance,
lalu klik Continue dan OK untuk memproses data
Tabel 3.36. Hasil Uji Homogenitas
Variabel F
Levene Statistic
> Atau
≤
F Tabel Sign
> Atau
≤
α = 5%
Simpulan Ho
Efektivitas 1,309 ≤ 2,467 0,213 > 0,05 Ho Diterima Efisiensi 0,471 ≤ 2,467 0,905 > 0,05 Ho Diterima Kualitas 1,607 ≤ 2,467 0,094 > 0,05 Ho Diterima
Sumber : Uji Homogenitas
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui harga koefisien F levene
untuk semua variabel lebih kecil dari koefisien F tabel, pada df yang
sesuai (α = 0,05 (5%), df1 = 4, df2 = 95 yaitu 2,467) atau harga koefisien
signifikan lebih besar dari pada α = 0,05 (5%). jadi dapat disimpulkan data
tersebut berasal dari populasi yang bervarian homogin dengan kesimpulan
Ho diterima.
112 Priyatno, Duwi. 2008. Loc. Cit.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-27
3.3.4. Uji Asumsi Klasik
Sebelum persamaan regresi dalam menjelaskan hubungan antar
variabel, perlu diyakini secara teoritis bahwa antar variabel tersebut
memiliki hubungan sebab akibat113. Secara asumsi, model regresi terbaik
adalah model regresi yang diperoleh kuadrat terkecil biasa dengan
menghasilkan estimator linear tidak bias. Kondisi ini bisa terjadi apabila
beberapa asumsi dipenuhi, asumsi klasik tersebut adalah melalui pengujian
multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas berikut:
3.3.4.1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui terjadinya
korelasi antara satu variabel bebas dengan variabel lainnya.
Multikolinearitas terjadi apabila terdapat hubungan yang sempurna atau
hampir sempurna antara variabel-variabel independen sehingga sulit untuk
memisahkan pengaruh tiap-tiap variabel itu secara individu terhadap
variabel dependen. Persyaratan yang harus dpenuhi dalam model regresi
adalah tidak adanya multikolinearitas.
Gejala terjadinya multikolinearitas dapat diketahui dengan
menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF) yang didapat jika
menggunakan program SPSS. Pada umumnya, jika VIF lebih besar dari 5,
maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan
variabel bebas lainnya114.
Pengujian Multikolinearitas dilakukan dengan bantuan SPSS,
berikut langkah-langkah dalam SPSS :
Pilih menu Analyze, kemudian submenu regression, lalu pilih
linear.
Pada kotak Dependent, isikan variabel Y
Pada kotak Independent, isikan variabel X1, X2, X3, X4, dst.
Pada kotak method, pilih Enter
113 Suliyanto. 2005. Op.Cit. hlm. 63. 114 Santoso dalam Priyatno, Duwi. 2008. Loc. Cit. hlm. 39.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-28
Klik Statistics, aktifkan pilihan (dengan centang) Covariance
matrix dan Collinierity Diagnostics
Klik Continue, abaikan yang lain dan tekan OK
Berikut hasil uji Multikolinearitas terhadap variabel Efektivitas,
Efisiensi dan Kualitas :
Tabel 3.37. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Colinearity Statistic Tolerance VIF
Efektivitas 0,862 1,160 Efisiensi 0,837 1,194 Kualitas 0,734 1,362
Sumber : Uji Multikolinearitas Dari tabel 3.37 diatas dapat diketahui Variance Inflation Factor
(VIF) untuk masing-masing variabel yaitu Efektivitas (X1) sebesar 1,160,
Efisiensi (X2) sebesar 1,194 dan Kualitas (X3) sebesar 1,362. Hasil ini
menunjukkan bahwa nilai dari VIF dari masing-masing variabel adalah
kurang dari 5, sehingga pada variabel-variabel independen tidak terjadi
multikolinearitas (MULTIKOL).
3.3.4.2. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi
yang disusun menurut urutan waktu (data time series) atau urutan tempat /
ruang (data cross selection), atau korelasi yang timbul pada dirinya
sendiri115. Dengan demikian, semua data (variabel independen) perlu diuji
terlebih dahulu autokorelasinya apabila akan dianalisis denagn linear gand.
Uji autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui terjadi atau tidaknya
korelasi di antara data pengamat atau tidak pada model regresi.
Persyaratan yang harus dipenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam
model regresi.
115 Suliyanto. 2005. loc. Cit. hlm. 142.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-29
Untuk mengetahui autokorelasi dalam satu model regresi dilakukan
pengujian terhadap nilai uji Durbin Watson dengan ketentuan116 :
Tabel 3.38. Ketentuan Uji Durbin Watson
Durbin Watson Kesimpulan Kurang dari 1,10 Ada Autokorelasi
1,10 – 1,54 Tanpa Kesimpulan 1,55 – 2,46 Tidak Ada Autokorelasi 2,46 – 2,90 Tanpa Kesimpulan
Lebih dari 2,91 Ada Auto Korelasi Sumber : Algifari, 1997
Pengujian Durbin Watson dilakukan dengan bantuan SPSS, berikut
langkah-langkah dalam SPSS :
Dari menu SPSS pilih Analyze, lalu klik Regression, selanjutnya
klik Linear
Inputkan variabel Y ke Dependent, variabel X1, X2, X3, dst. ke
Independent﴾s﴿, laku klik Statistics
Centang ﴾v﴿ Durbin‐Watson ﴾abaikan centangan yang lain﴿. Klik Ok.
Berikut hasil uji autokorelasi (Durbin Watson) :
Tabel 3.39. Hasil Uji Durbin Watson
Durbin Watson Kesimpulan 2,286 Tidak Ada Autokorelasi
Sumber : Uji Autokorelasi
Dari uji autokorelasi diketahui dari nilai Durbin-Watson sebesar
2,286 yang menunjukkan bahwa model penelitian yang dilakukan tehadap
data yang ada tidak ada auto korelasi, sehingga data penelitian yang ada
dapat digunakan dalam model regresi.
116 Algifari. 1997. Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi, Edisi pertama. BPFE. Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-30
3.3.4.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik heterokedastisitas, yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residualuntuk semua pengamatan pada model
regresi. Persyaratan yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak
adanya gejala hetroskedastisitas117.
Dalam penelitian ini metode korelasi yang digunakan adalah Uji
Glesjer. Uji Glesjer yaitu dengan meregresikan nilai absolute residual
terhadap masing-masing variabel independen. Kriterianya adalah :
- Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, kesimpulannya
adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
- Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, kesimpulannya
adalah terjadi heteroskedastisitas.
Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan dengan bantuan SPSS,
berikut langkah-langkah dalam SPSS :
Buat variabel dalam bentuk unstandardized residual, caranya : dari
menu SPSS pilih Analyze, lalu klik Regression, selanjutnya klik
Linear
Input variabel Y ke Dependent, masukkan variabel X1, X2, X3,
dst. ke Independent ﴾s﴿, laku klik Save
Pada bagian Residual, centang ﴾V﴿ Unstandardized lalu klik
Continue
Klik OK, lihat di bagian Data View maka akan muncul variabel
baru dengan nama RES_1
Buat variabel RES2. Caranya, dari menu utama SPSS pilih
Transform, lalu Compute Variable : pada kotak "Target Variable"
Isi dengan RES2. Pada kotak "Numeric Expression" ketikkan
rumus: "ABS_RES﴾RES_1﴿"
Klik OK, lihat di bagian Data View maka akan muncul variabel
baru dengan nama RES2 117 Priyatno, Duwi. 2008. Loc. Cit. hlm. 42.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-31
Pilih Analyze, kemudian pilih Regression, lalu klik Linear
Keluarkan dulu variabel Y yang terdapat pada Dependent dan ganti
dengan variabel RES2, lalu klik Save
Pada bagian Residual, hilangkan tanda centang ﴾V﴿
Unstandardized, lalu klik Continue dan klik Ok
Berikut adalah hasil uji heteroskedatisitas pada masing-masing
variabel independen:
Tabel 3.40. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Hasil Uji Glesjer (sig.) Kesimpulan
Efektivitas 0,065 Tidak ada Heteroskedastisitas
Efisiensi 0,211 Tidak ada Heteroskedastisitas
Kualitas 0,386 Tidak ada Heteroskedastisitas
Sumber : Uji Multikolinearitas
Dari Tabel 3.40 diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikan untuk
masing-masing variabel yaitu Efektivitas (X1) sebesar 0,065, Efisiensi
(X2) sebesar 0,211 dan Kualitas sebesar 0,386. Hasil ini menunjukkan
bahwa nilai signifikan dari masing-masing variabel adalah lebih dari 0,05,
sehingga pada variabel-variabel independen tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3.3.5. Analisis Regresi Linear Berganda
Model analisis dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda.
Analisis linear bergandaadalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua
variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk
membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal
antara dua atau lebih variabel bebas terhadap suatu variabel terikat)118.
118 Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Loc. Cit. hlm. 250.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-32
Analisis ini digunakan untuk menganalisa sejauh mana faktor-faktor
kinerja sistem informasi dapat mempengaruhi kinerja OPAC dengan
rumus persamaan regresi sebagai berikut :
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan : Y = Kinerja OPAC a = Konstanta X1 = Faktor Efektivitas X2 = Faktor Efisiensi X3 = Faktor Kualitas b = Koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas e = Estimasi Standard Error
Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan bantuan SPSS,
berikut langkah-langkah dalam SPSS (Cara ini dapat diulangi pada
Uji t) :
Pilih Analyze – Regression – Linear
Inputkan variabel X1, X2, X3, dst. ke kotak Independent ﴾S﴿,
masukkan variabel Y pada kotak Dependent, pada Method pilih
Enter, selanjutnya klik Statistics
Berikan tanda centang pada Estimates dan Model fit kemudian klik
Continue, lalu klik OK.
Karena penelitian ini menggunakan dua teori yang berbeda, maka
analisis regresi linear berganda juga dilakukan dua kali, yakni pengujian
pada variabel efektivitas dan efisiensi dan variabel kualitas pada pengujian
yang lain.
3.3.5.1. Analisis Regresi pada Variabel Efektivitas dan Efisiensi
Hasil analisis regresi linear berganda terhadap variabel efektivitas
dan efisiensi dalam penelitian ini diperoleh koefisien regresi sebagai
berikut :
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-33
Tabel 3.41. Hasil Analisis Koefisien Regresi pada Variabel Efektivitas
dan Efisiensi
Variabel Bebas Koefisien Regresi Thitung Sig
(Konstanta) 1,774 1,011 0,315 Efektivitas 0,274 5,955 0,000 Efisiensi 0,351 4,577 0,000
Sumber : Uji Regresi Linear Berganda
Maka diketahui :
Y = 1,774 + 0,274 X1 + 0,351 X2
Dari analisis persamaan regresi diatas, dapat dilihat pengaruh dari
variabel-variabel independen (efektivitas dan efisiensi) terhadap variabel
dependen (kinerja OPAC), sedangkan makna dari persamaan regresi linear
berganda dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Konstanta persamaan regresi β0 bernilai positif sebesar 1,774
berarti jika tidak ada satupun variabel independen (efektivitas
dan efisiensi), maka kinerja OPAC masih memiliki nilai plus /
positif sebesar 1,774.
b. Koefisien regresi variabel β1 bernilai positif sebesar 0,274.
Berarti setiap mengalami kenaikan 1% efektivitas (X1) akan
meningkatkan kinerja OPAC (Y) sebesar 0,274. Hal ini juga
menunjukkan bahwa variabel efektivitas (X1) mempunyai
pengaruh positif terhadap kinerja OPAC (Y). Semakin besar
efektivitas (X1) akan memperkuat kinerja OPAC (Y).
c. Koefisien regresi variabel β2 bernilai positif sebesar 0,351.
Berarti setiap mengalami kenaikan 1% efisiensi (X2) akan
meningkatkan kinerja OPAC (Y) sebesar 0,351. Hal ini juga
menunjukkan bahwa variabel efisiensi (X2) mempunyai
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-34
pengaruh positif terhadap kinerja OPAC (Y). Semakin besar
efisiensi (X2) akan memperkuat kinerja OPAC (Y).
3.3.5.2. Analisis Regresi pada Variabel Kualitas
Hasil analisis regresi terhadap variabel kualitas dalam penelitian ini
diperoleh koefisien regresi sebagai berikut :
Tabel 3.42. Hasil Analisis Koefisien Regresi pada Variabel Kualitas
Variabel Bebas Koefisien Regresi Thitung Sig
(Konstanta) 5,003 3,885 0,000 Kualitas 0,403 8,017 0,000
Sumber : Uji Regresi Linear Berganda
Maka diketahui :
Y = 5,003 + 0,403 X3
Dari analisis persamaan regresi diatas, dapat dilihat pengaruh dari
variabel independen (kualitas) terhadap variabel dependen (kinerja
OPAC), sedangkan makna dari persamaan regresi linear berganda dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Konstanta persamaan regresi β0 bernilai positif sebesar 5,003
berarti jika tidak ada satupun variabel independen (kualitas),
maka kinerja OPAC masih memiliki nilai plus / positif sebesar
5,003.
b. Koefisien regresi variabel β3 bernilai positif sebesar 0,403.
Berarti setiap mengalami kenaikan 1% kualitas (X3) akan
meningkatkan kinerja OPAC (Y) sebesar 0,403. Hal ini juga
menunjukkan bahwa variabel kualitas (X3) mempunyai
pengaruh positif terhadap kinerja OPAC (Y). Semakin besar
kualitas (X3) akan memperkuat kinerja OPAC (Y).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-35
3.3.5.3. Analisis Korelasi Ganda (R)
Analisis Korelasi Ganda adalah analisis untuk mengetahui
hubungan dua atau lebih variabel bebas (X) secara bersama-sama dengan
variabel tak bebas(Y)119. Nilai R berkisar antara 0 -1. Apabila nilai
semakin mendekati 1, berarti hubungan yang terjadi semakin
kuat,sebaliknya, apabila nilai semakin mendekati 0, berarti hubungan yang
terjadi semakin lemah120. Pedoman untuk memberikan interpretasi
koefisien korelasi adalah sebagai berikut121 :
Tabel 3.43. Penafsiran Analisis
Perolehan R Korelasi / Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2007)
Oleh karena penelitian ini menggunakan dua teori yang berbeda,
maka analisis korelasi juga dilakukan dua kali, yakni pengujian pada
variabel efektivitas dan efisiensi dan variabel kualitas pada pengujian yang
lain.
3.3.5.3.1. Analisis Korelasi pada Variabel Efektivitas dan Efisiensi
Berikut adalah perolehan analisis korelasi pada variabel efektivitas
dan efisiensi:
Tabel 3.44. Hasil Analisis Regresi pada Variabel Efektivitas dan
Efisiensi
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
0,631 0,399 0,386 1,949 Sumber : Uji Regresi Linier Berganda
119 Ibid. hlm. 233. 120 Priyatno, Duwi. 2008. Loc. Cit. hlm. 78. 121 Sugiyono. 2007. Op. Cit. hlm. 80.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-36
Dari hasil analisis regresi pada tabel 3.44, diketahui besarnya
hubungan antara variabel-variabel independen (efektivitas dan efisiensi)
terhadap variabel dependen (kinerja OPAC) secara serempak (R) adalah
sebesar 0,631. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi / hubungan antara
kinerja OPAC (Y) dengan variabel efektivitas dan efisiensi adalah kuat.
Jika nilai R semakin mendekati 1, maka korelasi / hubungan antara
variabel semakin kuat.
3.3.5.3.2. Analisis Korelasi pada Variabel Kualitas
Berikut adalah perolehan analisis korelasi pada variabel kualitas:
Tabel 3.45. Hasil Analisis Regresi pada Variabel Kualitas
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
0,629 0,396 0,390 1,943 Sumber : Uji Regresi Linier Berganda
Dari hasil analisis regresi pada tabel 3.45, diketahui besarnya
hubungan antara variabel-variabel independen (kualitas) terhadap variabel
dependen (kinerja OPAC) secara serempak (R) adalah sebesar 0,629. Hal
ini menunjukkan bahwa korelasi / hubungan antara kinerja OPAC (Y)
dengan variabel kualitas adalah kuat. Jika nilai R semakin mendekati 1,
maka korelasi / hubungan antara variabel semakin kuat.
3.3.5.4. Analisis Determinasi (R2)
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda untuk
mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X)
secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini
menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen yang
digunakan dalam model mampu menjelaskan variabel-variabel dependen.
Apabila R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun persentase
pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-37
atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model tidak
menjelaskan sedikitpun variasi variabel dependen. Sebaliknya, apabila R2
sama semakin mendekati 1, maka persentase pengaruh yang diberikan
variabel independen terhadap variabel dependen semakin bernilai
sempurna atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model
semakin menjelaskan variasi variabel dependen122.
Berdasarkan hasil analisis regresi pada tabel 3.44 dan 3.45, maka
diketahui:
- Diperoleh angka R2 (R Square) pada variabel efektivitas dan
efisiensi sebesar 0,399 atau 39,9% dan pada variabel kualitas
sebesar 0,396 atau 39,6%. Hal ini menunjukkan bahwa
presentase sumbangan pengaruh variabel efektivitas dan
efisiensi sebesar 39,9% dan variabel kualitas sebesar 39,6%
terhadap variabel dependen (kinerja OPAC). Atau variasi
variabel efektivitas dan efisiensi yang digunakan dalam model
ini mampu menjelaskan sebesar 39,9% variasi kinerja OPAC
dan variabel kualitas yang digunakan dalam model ini mampu
menjelaskan sebesar 39,6% variasi variabel kinerja OPAC.
- Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah
disesuaikan. Nilai ini selalu lebih kecil dari R Suare dan angka
ini bisa memiliki harga negatif. Untuk regresi dengan lebih dari
dua variabel digunakan Adjusted R Square sebagai koefisien
determinasi. Berdasarkan tabel 3.44, diperoleh angka Adjusted
R Square sebesar 0,631 atau 63,1% memperlihatkan bahwa
pengaruh variabel-variabel independen (efektivitas, efisiensi
dan kualitas) terhadap variabel dependen (kinerja OPAC)
sebesar 63,1%. Sedangkan berdasarkan tabel 3.45, diperoleh
angka Adjusted R Square sebesar 0,629 atau 62,9%
memperlihatkan bahwa pengaruh variabel-variabel independen
122 Priyatno, Duwi. 2008. Loc. Cit. hlm. 79.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-38
(efektivitas, efisiensi dan kualitas) terhadap variabel dependen
(kinerja OPAC) sebesar 62,9%.
- Standard Error of Estimate (SEE) adalah suatu ukuran
banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksikan
nilai Y. Dari hasil regresi diperoleh nilai sebesar 1,949,
memperlihatkan kesalahan prediksi sebesar 1,949 pada variabel
efektivitas dan efisiensi, serta sebesar 1,943, memperlihatkan
kesalahan prediksi sebesar 1,943 pada variabel kualitas sebagai
pedoman jika SEE kurang dari standar deviasi Y, maka model
regresi semakin baik dalam memprediksikan nilai Y.
3.3.6. Pengujian Hipotesis
3.3.6.1. Koefisien Regresi Secara Simultan (Bersama-sama) dengan Uji F
Hipotesis pertama, diduga faktor-faktor dari variabel efektivitas,
efisiensi dan kualitas secara simultan berpengaruh terhadap variabel
kinerja OPAC di perpustakaan UTM.
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
(X1, X2 dan X3) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen (Y). Uji F dilakukan dengan bantuan SPSS,
berikut langkah-langkah dalam SPSS :
Klik Analyze, Regression, Linear
inputkan variabel Y ke dalam kotak Dependent dan variabel X1,
X2 dan X3 ke dalam kotak Independent
Klik OK
3.3.6.1.1. Koefisien Regresi Secara Simultan (Bersama-sama) dengan Uji F
pada Variabel Efektivitas dan Efisiensi
Hasil pengujian dengan uji F pada Variabel Efektivitas dan
Efisiensi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-39
Tabel 3.46. Hasil Uji F pada Variabel Efektivitas dan Efisiensi
Model Sum of Squares df Mean
Square F Sig.
1 Regression 244.213 2 122.106 32.153 .000b Residual 368.377 97 3.798
Total 612.590 99 a. Dependent Variable: Kinerja OPAC b. Predictors: (Constant), Efektivitas, Efisiensi
Sumber : Uji Regresi Linier Berganda
Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut :
1. Rumusan hipotesis
- Ho : bj = 0, artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel Efektivitas (X1) dan Efisiensi
(X2) terhadap kinerja OPAC (Y).
- Ho : bj ≠ 0, artinya secara simultan terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel Efektivitas (X1) dan Efisiensi (X2)
terhadap kinerja OPAC (Y).
2. Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% atau 0,05.
3. F-hitung, berdasarkan hasil analisis pada tabel 3.46, diperoleh F
hitung sebesar 32,153.
4. F-tabel, dengan tingkat signifikansi pada 5% atau 0,05 dan Df1 =
Jumlah variabel - 1 = 3 dan Df2 =N – Variabel = 96 Sehingga
diperoleh F-tabel sebesar = 2,70.
5. Kriteria pengujian :
- Ho Diterima apabila F-hitung < F-tabel, artinya secara simultan
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Efektivitas (X1) dan Efisiensi (X2) terhadap kinerja OPAC
(Y).
- Ho ditolak apabila F-hitung > F-tabel, artinya secara simultan
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Efektivitas
(X1) dan Efisiensi (X2) terhadap kinerja OPAC (Y).
6. Perbandingan F-hitung dengan F-tabel.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-40
Nilai F-hitung (32,153) > F-tabel (2,70), maka Ho ditolak
7. Gambar bentuk kurva normal adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1. Kurva Uji F Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho
8. Kesimpulan hasil uji F
Karena nilai F-hitung (32,153) > F-tabel (2,70), maka Ho
ditolak yang berarti dari variabel independen Efektivitas (X1) dan
Efisiensi (X2) secara simultan atau bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja OPAC (Y).
3.3.6.1.2. Koefisien Regresi Secara Simultan (Bersama-sama) dengan Uji F
pada Variabel Kualitas
Hasil pengujian dengan uji F pada Variabel Kualitas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.47. Hasil Uji F pada Variabel Kualitas
Model Sum of Squares df Mean
Square F Sig.
1 Regression 242.650 1 242.650 64.280 .000b Residual 369.940 98 3.775
Total 612.590 99 a. Dependent Variable: Kinerja OPAC b. Predictors: (Constant), Kualitas
Sumber : Uji Regresi Linier Berganda
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-41
Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut :
9. Rumusan hipotesis
- Ho : bj = 0, artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel Kualitas (X3) terhadap kinerja
OPAC (Y).
- Ho : bj ≠ 0, artinya secara simultan terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel Kualitas (X3) terhadap kinerja OPAC
(Y).
10. Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% atau 0,05.
11. F-hitung, berdasarkan hasil analisis pada tabel 3.47, diperoleh F
hitung sebesar 64,280.
12. F-tabel, dengan tingkat signifikansi pada 5% atau 0,05 dan Df1 =
Jumlah variabel - 1 = 3 dan Df2 =N – Variabel = 96 Sehingga
diperoleh F-tabel sebesar = 2,70.
13. Kriteria pengujian :
- Ho Diterima apabila F-hitung < F-tabel, artinya secara simultan
tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Kualitas (X3) terhadap kinerja OPAC (Y).
- Ho ditolak apabila F-hitung > F-tabel, artinya secara simultan
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Kualitas (X3)
terhadap kinerja OPAC (Y).
14. Perbandingan F-hitung dengan F-tabel.
Nilai F-hitung (64,280) > F-tabel (2,70), maka Ho ditolak
15. Gambar bentuk kurva normal adalah sebagai berikut :
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-42
Gambar 3.2. Kurva Uji F Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho
16. Kesimpulan hasil uji F
Karena nilai F-hitung (64,280) > F-tabel (2,70), maka Ho
ditolak yang berarti dari variabel independen Kualitas (X3) secara
simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel kinerja OPAC (Y).
3.3.6.2. Koefisien Regresi Secara Parsial dengan Uji T
Hipotesis kedua, diduga faktor-faktor dari variabel Efektivitas
(X1), Efisiensi (X2) dan Kualitas (X3) secara parsial berpengaruh terhadap
variabel kinerja OPAC (Y) UTM.
Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independen (X1, X2 dan X3) secara parsial berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen (Y). Pengujian ini membandingkan
antara t-hitung dengan t-tabel hasil dari pengujian terhadap masing-masing
variabel (Efektivitas, Efisiensi, dan Kualitas) terhadap kinerja OPAC.
Tahap-tahap untuk menguji t adalah sebagai berikut :
1. Rumusan hipotesis
- Ho : bj = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel Efektivitas (X1), Efisiensi (X2) dan
Kualitas (X3) terhadap variabel kinerja OPAC (Y).
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-43
- Ho : bj ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel Efektivitas (X1), Efisiensi (X2) dan
Kualitas (X3) terhadap variabel kinerja OPAC (Y).
2. Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% atau 0,05.
3. Menentukan t-hitung, berdasarkan perolehan pada tabel 3.48.
4. Menentukan t-tabel = ketentuan penetapan nilai t-tabel pada SPSS
dengan tingkat signifikansi pada 5% : 2 = 2,5% dan derajat
kebebasan (df) = N-Variabel-1 = 96 sehingga diperoleh nilai t-tabel
sebesar 1,985
5. Kriteria pengujian :
- Ho Diterima apabila t-hitung < t-tabel, artinya secara parsial tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Efektivitas (X1),
Efisiensi (X2) dan Kualitas (X3) terhadap variabel kinerja OPAC
(Y).
- Ho ditolak apabila t-hitung > t-tabel, artinya secara parsial terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel Efektivitas (X1), Efisiensi
(X2) dan Kualitas (X3) terhadap variabel kinerja OPAC (Y).
Berdasarkan langkah-langkah uji t diatas, pengujian hipotesis
dilakukan sendiri-sendiri untuk masing-masing variabel Efektivitas (X1),
Efisiensi (X2) dan Kualitas (X3) terhadap variabel kinerja OPAC (Y). Uji
t dilakukan dengan bantuan SPSS.
Hasil pengujian dengan uji t dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.48. Hasil Uji t pada Variabel Efektivitas dan Efisiensi
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta (Constant) 1.774 1.755 1.011 .315 Efektivitas .274 .046 .473 5.955 .000 Efisiensi .351 .077 .363 4.577 .000
a. Dependent Variable: Kinerja OPAC
Sumber : Uji Regresi Linier Berganda
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-44
Berdasarkan hasil Uji Parsial pada tabel 3.45, diketahui pada
masing-masing variabel sebagai berikut :
a. Variabel Efektivitas (X1)
Dari tabel 3.48 diketahui variabel Efektivitas (X1) mempunyai t-
hitung sebesar 5,955 dengan probabilitas sebesar 0,000 sedangkan nilai t-
tabel sebesar 1,985, sehingga t-hitung > t-tabel (5,955 > 1,985), maka
dengan demikian Ho ditolak.
Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Efektivitas (X1) secara
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja OPAC.
Dapat disimpulkan bahwa secara parsial, variabel Efektivitas (X1)
berpengaruh positif terhadap kinerja OPAC (Y). Jika digambarkan dalam
bentuk kurva normal, maka akan tampak seperti berikut :
Gambar 3.3. Kurva Uji t Efektivitas (X1) Terhadap Kinerja
OPAC (Y)
b. Variabel Efisiensi (X2)
Dari tabel 3.48 diketahui variabel Efisiensi (X2) mempunyai t-
hitung sebesar 4,577 dengan probabilitas sebesar 0,000 sedangkan nilai t-
tabel sebesar 1,985, sehingga t-hitung > t-tabel (4,577 > 1,985), maka
dengan demikian Ho ditolak.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-45
Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Efisiensi (X2) secara
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja OPAC.
Dapat disimpulkan bahwa secara parsial, variabel Efisiensi (X2)
berpengaruh positif terhadap kinerja OPAC (Y). Jika digambarkan dalam
bentuk kurva normal, maka akan tampak seperti berikut :
Gambar 3.4. Kurva Uji t Efisiensi (X2) Terhadap Kinerja OPAC (Y)
Tabel 3.49. Hasil Uji t pada Variabel kualitas
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta (Constant) 5.003 1.288 3.885 .000 Kualitas .403 .050 .629 8.017 .000
a. Dependent Variable: Kinerja OPAC
Sumber : Uji Regresi Linier Berganda
c. Variabel Kualitas (X3)
Dari tabel 3.49 diketahui variabel Kualitas (X3) mempunyai t-
hitung sebesar 8,017 dengan probabilitas sebesar 0,000 sedangkan nilai t-
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-46
tabel sebesar 1,985, sehingga t-hitung > t-tabel (8,017 > 1,985), maka
dengan demikian Ho ditolak.
Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Kualitas (X3) secara
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja OPAC.
Dapat disimpulkan bahwa secara parsial, variabel Kualitas (X3)
berpengaruh positif terhadap kinerja OPAC (Y). Jika digambarkan dalam
bentuk kurva normal, maka akan tampak seperti berikut :
Gambar 3.5. Kurva Uji t Kualitas (X3) Terhadap Kinerja OPAC (Y)
3.3.6.3. Pengujian variabel Independen yang Dominan
Hipotesis yang ketiga, diduga faktor-faktor dari variabel Efektivitas
(X1), Efisiensi (X2) atau Kualitas berpengaruh paling dominan terhadap
kinerja OPAC di perpustakaan UTM. Pengujian variabel independen yang
dominan digunakan untuk mengetahui sumbangan terbesar terhadap
kinerja OPAC di perpustakaan UTM. Dengan kata lain, penentuan faktor
yang paling dominan diantara variabel-variabel independen tersebut
Penentuan ini dapat dilakukan dengan melihat hasil koefisien
regresi yang mempunyai nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-hitung
variabel lainnya dan mempunyai nilai standardized coefficients lebih besar
dari variabel lainnya123.
123 Samosir, Zurni Zahara. 2005. Op. Cit. hlm. 6.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
III-47
Berdasarkan tabel 3.48 dan 3.49 dapat diketahui bahwa kualitas
(X3) mempunyai nilai t-hitung lebih besar daripasa variabel Efektivitas
(X1) dan Efisiensi (X2) yaitu sebesar 8,017. selain itu, kualitas (X3) juga
memiliki nilai standardized coefficients yang lebih besar daripada variabel
Efektivitas (X1) dan Efisiensi (X2) yakni sebesar 0,629. Maka dapat
dijelaskan bahwa Kualitas (X3) adalah merupakan variabel yang paling
dominan mempengaruhi kinerja OPAC di perpustakaan UTM.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
IV-1
BAB IV
INTERPRETASI
Berdasarkan hasil analisis penelitian yang dilakukan pada BAB III, maka
kemudian dilakukan interpretasi terhadap hasil analisis tersebut. Interpretasi
adalah pendiskusian temuan dan teori, bertujuan untuk menemukan makna teoritik
dan implikasi yang lebih luas dari hasil data yang ditemukan di lapangan.
4.1. Interpretasi Faktor-faktor Kinerja OPAC
Interpretasi faktor-faktor kinerja OPAC terdiri dari 19 faktor yang
terdapat dalam tiga variabel, yaitu efektivitas, efisiensi dan kualitas.
4.1.1. Efektivitas
Tabel 4.1. Tanggapan Pengguna dalam Variabel Efektivitas (X1)
Faktor-faktor Kinerja Rata-rata Kategori Keamanan data 3,47 Baik Kecepatan sistem informasi 3,61 Baik Ketelitian sistem informasi 3,49 Baik Variasi informasi 3,37 Cukup Relevansi informasi 3,38 Cukup Keakuratan informasi 3,16 Cukup Kualitas informasi 3,60 Baik Total 3,44 Baik Sumber : Data Primer yang Diolah
Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa total rata-rata untuk
variabel Efektivitas dari faktor keamanan data, kecepatan sistem
informasi, ketelitian sistem informasi, variasi informasi, relevansi
informasi, keakuratan informasi dan kualitas informasi adalah baik dengan
nilai rata-rata 3,44.
Salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan sistem
aplikasi OPAC adalah untuk mempermudah dan menjaga keamanan data
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
IV-2
pada pengkalan data (database)124. Dimana menurut Bodnar125, Keamanan
data berhubungan dengan tindakan disengaja, maupun kesalahan manusia dan
tingkat kemampuan sistem informasi berbasis teknologi dalam
mengantisipasi illegal access dan kerusakan pada sistem. OPAC dengan
kinerja yang baik memungkinkan pengguna mengakses pangkalan data
dari dalam dan luar Perpustakaan dengan keamanan data yang terjamin.
Kecepatan sistem informasi, berhubungan dengan kecepatan dan ketepatan
sistem informasi dalam permintaan pemakaian sistem126. Dimana,
kecepatan sistem informasi merupakan tingkat kemampuan sistem
informasi berbasis teknologi dalam memproses data menjadi suatu informasi,
untuk rentang waktu yang telah ditentukan. Dalam proses penelusuran
informasi, kecepatan akses perlu diperhitungkan, karena proses pencarian
informasi hanyalah tahap awal dari usaha pengguna dalam menemukan
informasi yang dibutuhkan; makin cepat akses ke informasi makin puas
pengguna dan makin cepat pula memperoleh fisik informasi yang dicari127.
Adapun ketelitian sistem informasi, berhubungan dengan tingkat
kebebasan dari kesalahan keluaran informasi128. Pada volume data yang
besar biasanya terdapat dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan
kesalahan perhitungan. OPAC dengan kinerja yang baik tentunya memiliki
tingkat kebebasan dari kesalahan penyajian informasi yang baik pula.
Sebaliknya, apabila terdapat banyak kesalahan penyajian informasi pada
OPAC, memungkinkan berdampak buruk pada kinerjanya.
Variasi informasi, berhubungan dengan kelengkapan isi
informasi129. Dalam hal ini tidak hanya mengenai volumenya, tetapi juga
mengenai informasinya. Dengan kata lain, variasi informasi merupakan
124 Kusmayadi, Eka dan Etty Andriaty. 2006. Kajian on-line public access catalogue (OPAC)
dalam pelayanan perpustakaan dan penyebaran teknologi pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 15, Nomor 2, 2006. hlm. 52.
125 Bodnar, George H., William S. Hopwood. 2000. Op. Cit. hlm 700. 126 Ibid 127 Kusmayadi, Eka dan Etty Andriaty. 2006. Loc. Cit. hlm 55. 128 Bodnar, George H., William S. Hopwood. 2000. Loc. Cit. 129 Ibid.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
IV-3
suatu kemampuan sistem informasi berbasis teknologi untuk membuat
suatu informasi dengan pengembangan dan perhitungan sesuai dengan
kebutuhan yang berguna bagi pengguna informasi.
Sedangkan relevansi informasi, menunjukkan manfaat yang
dihasilkan dari produk atau keluaran informasi, baik dalam analisis data,
pelayanan, maupun penyajian data130. Untuk meningkatkan relevansi hasil
penelusuran, perlu diperhatikan beberapa strategi penelusuran untuk
memperluas atau mempersempit hasil penelusuran, sehingga informasi
yang diperoleh tepat dan akurat. Indikator relevansi menunjukkan
kesesuaian dan manfaat informasi yang dihasilkan. OPAC yang memiliki
kinerja yang baik akan memberikan manfaat melalui kesesuaian informasi
yang diberikan dengan informasi yang diinginkan oleh pengguna.
Selanjutnya adalah keakuratan informasi. Keakuratan informasi
merupakan tingkat kemampuan sistem dalam hal melakukan input data,
memproses data serta menyajikan informasi secara akurat131. Untuk
meningkatkan kinerja OPAC, perlu juga disediakan fasilitas yang
memadai sehingga informasi yang dibutuhkan pengguna dapat diperoleh
secara akurat melalui akses off-line maupun online132. OPAC sebagai salah
satu fasilitas layanan penelusuran secara elektronis merupakan sarana
temu kembali informasi secara cepat dan akurat dalam rangka
meningkatkan kepuasan pengguna dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan.
Indikator terakhir dari variabel efektivitas adalah kualitas
informasi. Kualitas informasi merupakan tingkat kemampuan sistem untuk
menghasilkan informasi yang benar-benar berguna sesuai yang
diharapkan.
130 Ibid. 131 Ibid. 132 Kusmayadi, Eka dan Etty Andriaty. 2006. Loc. Cit. hlm 55.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
IV-4
4.1.2. Efisiensi
Tabel 4.2. Tanggapan Pengguna dalam Variabel Efisiensi (X2)
Faktor-faktor Kinerja Rata-rata Kategori Anggaran biaya 4,03 Baik Efisiensi waktu 4,16 Baik Tenaga sistem informasi 3,58 Baik Peralatan yang digunakan 3,75 Baik Cara yang digunakan 3,92 Baik Total 3,89 Baik Sumber : Data Primer yang Diolah
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa total rata-rata untuk
variabel Efisiensi dari faktor efisiensi anggaran biaya, efisiensi waktu,
tenaga sistem informasi, peralatan dan cara yang digunakan adalah baik
dengan nilai rata-rata 3,89.
Markus Zahnd133 mendefinisikan efektivitas dan efisiensi, sebagai
berikut:
“Efektivitas yaitu berfokus pada akibatnya, pengaruhnya atau
efeknya, sedangkan efisiensi berarti tepat atau sesuai untuk mengerjakan
sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya”.
Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa efektivitas lebih
memfokuskan pada akibat atau pengaruh, sedangkan efisiensi menekankan
pada ketepatan mengenai sumber daya, yaitu mencakup anggaran, waktu,
tenaga, alat dan cara supaya dalam pelaksanaannya tepat waktu.
Lebih lanjut, indikator efisiensi anggaran biaya berkaitan dengan
besaran dana yang dipakai dalam penyelenggaraan layanan OPAC
terutama dalam segi kinerja. Untuk meningkatkan kinerja OPAC, perlu
dilaksanakan efisiensi anggaran biaya sehingga pengguna nantinya
bersedia mengakses OPAC karena biayanya pun murah. Adapun indikator
efisiensi waktu adalah menyangkut ketersediaan waktu dalam menelusur
informasi. Maksudnya, efisiensi waktu dapat diartikan juga sebagai
133 Zahnd, Markus. (2006). Op. Cit.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
IV-5
penghematan waktu pada OPAC dalam menelusur informasi. Untuk
meningkatkan kinerja OPAC, perlu pula memperhatikan aspek waktu yang
digunakan OPAC sehingga proses menelusur informasi yang dilakukan
OPAC menjadi relatif lebih singkat.
Sementara indikator tenaga sistem informasi berkaitan dengan
tenaga atau kemampuan OPAC dalam proses menemukan informasi.
Dimana, aspek ini juga penting diperhatikan dalam membentuk kinerja
OPAC yang maksimal. Sedangkan mengenai aspek peralatan dan cara
yang digunakan berkaitan dengan kelengkapan alat dan cara yang
dibutuhkan dalam penyelenggaraan serta akses pada sistem informasi. Hal
ini berarti sistem apapun yang akan kita gunakan tidak akan bekerja jika
tanpa peralatan yang memadai, begitu pula dengan cara. Sebaik apapun
kinerja dari sebuah sistem informasi tidak akan berarti jika cara
menggunakannya relatif sulit, karena mungkin hanya orang-orang tertentu
saja yang menggunakan (tidak bisa digunakan oleh masyarakat umum).
Oleh karena itu, untuk menciptakan OPAC dengan kinerja yang baik,
perlu pula diperhatikan kedua aspek tersebut.
4.1.3. Kualitas
Tabel 4.3. Tanggapan Pengguna dalam Variabel Kualitas (X3)
Faktor-faktor Kinerja Rata-rata Kategori Tingkat keamanan 3,94 Baik Kecepatan akses OPAC 3,78 Baik OPAC dapat diakses kapan saja 3,90 Baik OPAC dapat diakses dimana saja 3,37 Cukup Notifikasi ketika sistem error 3,22 Cukup Solusi ketika sistem error 3,23 Cukup Kecepatan respon OPAC 3,91 Baik
Total 3,62 Baik Sumber : Data Primer yang Diolah
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, diketahui bahwa total rata-rata untuk
variabel Kualitas dari faktor tingkat keamanan, kecepatan akses OPAC,
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
IV-6
OPAC dapat diakses kapan dan dimana saja, notifikasi dan solusi ketika
sistem error, serta kecepatan respon OPAC adalah baik dengan nilai rata-
rata 3,62.
Menurut Gasperez, kualitas sistem informasi juga merupakan
faktor utama untuk mengukur kinerja dari sebuah sistem informasi134.
Kualitas adalah terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau
kerusakan yang dihasilkan untuk memuaskan semua unsur yang berkaitan
sehingga tercapailah kinerja yang baik. Mengacu pada pendapat para
ahli135, kualitas sistem informasi terdiri dari :
a. Accesibility, menunjukkan bahwa sistem informasi
memiliki security, aksesnya cepat dan dapat diakses dimana
saja. (Faktor tingkat keamanan, tingkat kecepatan akses
OPAC, dapat diakses kapan dan dimana saja).
b. Interactivity, yaitu sistem informasi dapat memberikan
informasi bila sedang terjadi error, mudah digunakan,
memberikan penyelesaian (solusi), merespon dengan cepat,
dan informasi yang dihasilkan tepat. (Faktor notifikasi dan
solusi ketika system error dan kecepatan akses OPAC).
Dari sini dapat dipahami bahwa, untuk meningkatkan kinerja
OPAC, perlu juga memperhatikan faktor Accesibility dan Interactivity.
Sehingga pengguna dapat lebih mudah mengakses OPAC dengan
keamanan yang terjamin serta sistem dapat lebih tanggap terhadap
pengguna ketika terjadi system error.
4.2. Interpretasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja OPAC
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, kinerja sistem
informasi dapat diukur melalui kepuasan pengguna dan pemakaian sistem
informasi. Namun yang digunakan dalam penelitian ini hanyalah kepuasan
pengguna, karena pemakaian sistem informasi sudah terdapat dalam
134 Gasperez, Vincent. 1997. Op. Cit. 135 Negash, Solomon, Ryan, Terry, Igbaria, Magid. 2002. Op. Cit. hlm. 757-768.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
IV-7
indikator kepuasan pengguna. Menurut Irawan136, kepuasan pengguna
adalah hasil akumulasi dari pengguna dalam menggunakan produk dan
jasa. Adapun kepuasan bersifat subjektif, artinya kepuasan seseorang tidak
akan sama dengan orang lain, namun berdasarkan jumlah terbanyak,
kepuasan dapat menjadi kriteria kinerja suatu jenis layanan137. Sedangkan
OPAC adalah salah satu dari berbagai jenis layanan. Oleh karena itu
perasaan puas dapat dijadikan indikator dalam variabel kinerja OPAC.
Tabel 4.4. Tanggapan Pengguna dalam Variabel Kinerja OPAC (Y)
Kinerja Rata-rata Kategori Perasaan puas 3,94 Baik Selalu menggunakan OPAC 3,71 Baik Merekomendasikan OPAC kepada orang lain 3,96 Baik Terpenuhinya harapan pengguna 3,60 Baik
Total 3,80 Baik Sumber : Data Primer yang Diolah
Pengguna perpustakaan UTM menilai baik terhadap kinerja OPAC.
Hal ini terbukti dengan tanggapan yang diberikan pengguna untuk masing-
masing faktor kinerja OPAC seperti yang telah dipaparkan pada tabel 4.1,
4.2, dan 4.3, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya OPAC perpustakaan
UTM memiliki kinerja yang baik untuk dilayankan kepada pengguna.
Kinerja OPAC dimulai dari pemenuhan kebutuhan pengguna dan
berakhir pada tanggapan pengguna. Tanggapan pengguna terhadap kinerja
OPAC merupakan penilaian menyeluruh terhadap keunggulan suatu
kinerja sistem informasi. Kinerja yang baik akan berpengaruh terhadap
kinerja OPAC secara keseluruhan. Hal ini terbukti dari nilai yang
diberikan pengguna untuk variabel kinerja OPAC.
Dari tabel 4.4, diketahui bahwa total rata-rata untuk variabel
Kinerja OPAC dari faktor perasaan puas, selalu menggunakan OPAC,
136 Irawan, Handi. 2009. 10 Prinsip kepuasan pelanggan. Jakarta : Elex Media Komputindo. hlm.
3. 137 Kusmayadi, Eka dan Etty Andriaty. 2006. Loc. Cit. hlm 57.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
IV-8
merekomendasikan kepada orang lain dan terpenuhinya harapan pengguna
adalah baik dengan nilai rata-rata 3,80.
Model analisis dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda.
Analisis linear berganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua
variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk
membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal
antara dua atau lebih variabel bebas terhadap suatu variabel terikat)138.
Analisis ini digunakan untuk menganalisa sejauh mana faktor-faktor
kinerja sistem informasi dapat mempengaruhi kinerja OPAC dengan
rumus persamaan regresi sebagai berikut :
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan : Y = Kinerja OPAC a = Konstanta X1 = Faktor Efektivitas X2 = Faktor Efisiensi X3 = Faktor Kualitas b = Koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas
e = Estimasi Standard Error
4.2.1. Interpretasi Faktor Efektivitas dan Efisiensi
Berdasarkan Tabel 3.41, hasil analisis regresi linear berganda pada
variabel efektivitas dan efisiensi dalam penelitian ini diperoleh angka-
angka koefisien regresi sebagai berikut :
Y = 1,774 + 0,274 X1 + 0,351 X2
Dari analisis persamaan regresi diatas, dapat dilihat pengaruh dari
variabel-variabel independen (efektivitas dan efisiensi) terhadap variabel
138 Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Op. Cit. hlm. 250.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
IV-9
dependen (kinerja OPAC), sedangkan makna dari persamaan regresi linear
berganda dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Konstanta persamaan regresi β0 bernilai positif sebesar 1,774
berarti jika tidak ada satupun variabel independen (efektivitas
dan efisiensi), maka kinerja OPAC masih memiliki nilai plus /
positif sebesar 1,774.
b. Koefisien regresi variabel β1 bernilai positif sebesar 0,274.
Berarti setiap mengalami kenaikan 1% efektivitas (X1) akan
meningkatkan kinerja OPAC (Y) sebesar 0,274. Hal ini juga
menunjukkan bahwa variabel efektivitas (X1) mempunyai
pengaruh positif terhadap kinerja OPAC (Y). Semakin besar
efektivitas (X1) akan memperkuat kinerja OPAC (Y).
c. Koefisien regresi variabel β2 bernilai positif sebesar 0,351.
Berarti setiap mengalami kenaikan 1% efisiensi (X2) akan
meningkatkan kinerja OPAC (Y) sebesar 0,351. Hal ini juga
menunjukkan bahwa variabel efisiensi (X2) mempunyai
pengaruh positif terhadap kinerja OPAC (Y). Semakin besar
efisiensi (X2) akan memperkuat kinerja OPAC (Y).
Berdasarkan koefisien regresi secara simultan (bersama-sama)
dengan Uji F diketahui bahwa faktor-faktor dari variabel efektivitas dan
efisiensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja OPAC.
Hal ini sesuai dengan pernyataan para ahli bahwa kinerja dapat diukur
dengan melihat aspek efektivitas dan efisiensi139.
4.2.2. Interpretasi Faktor Kualitas
Berdasarkan Tabel 3.42, hasil analisis regresi linear berganda pada
variabel efektivitas dan efisiensi dalam penelitian ini diperoleh angka-
angka koefisien regresi sebagai berikut :
Y = 5,003 + 0,403 X3 139 Scott dalam Imbaruddin. 2001. Op. Cit. hlm.7
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
IV-10
Dari analisis persamaan regresi diatas, dapat dilihat pengaruh dari
variabel independen (kualitas) terhadap variabel dependen (kinerja
OPAC), sedangkan makna dari persamaan regresi linear berganda dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Konstanta persamaan regresi β0 bernilai positif sebesar 5,003
berarti jika tidak ada satupun variabel independen (kualitas),
maka kinerja OPAC masih memiliki nilai plus / positif sebesar
5,003.
Koefisien regresi variabel β3 bernilai positif sebesar 0,403. Berarti
setiap mengalami kenaikan 1% kualitas (X3) akan meningkatkan kinerja
OPAC (Y) sebesar 0,403. Hal ini juga menunjukkan bahwa variabel
kualitas (X3) mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja OPAC (Y).
Semakin besar kualitas (X3) akan memperkuat kinerja OPAC (Y).
Berdasarkan koefisien regresi secara simultan (bersama-sama)
dengan Uji F diketahui bahwa faktor-faktor dari variabel kualitas
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja OPAC. Hal ini
sesuai dengan pernyataan para ahli bahwa kinerja dapat diukur dengan
melihat aspek kualitas140.
Sedangkan dari hasil koefisien regresi secara parsial dengan Uji T
ditemukan bahwa masing-masing dari variabel efektivitas, efisiensi dan
kualitas memiliki pengaruh secara parsial terhadap kinerja OPAC.
4.2.1. Efektivitas
Secara parsial untuk faktor-faktor dari variabel efektivitas
menunjukkan bahwa variabel efektivitas mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja OPAC. Hal ini berarti bahwa semakin baik
faktor-faktor dari variabel efektivitas yang diberikan oleh OPAC
perpustakaan UTM, maka kinerja OPAC perpustakaan UTM juga semakin
tinggi.
140 Gasperez, Vincent. 1997. Op.Cit. hlm. 78.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
IV-11
Faktor-faktor dari variabel efektivitas meliputi tingkat keamanan
data, kecepatan sistem informasi, ketelitian sistem informasi, variasi
informasi, relevansi informasi, keakuratan informasi dan kualitas
informasi ternyata mempengaruhi penilaian pengguna terhadap kinerja
OPAC di perpustakaan UTM.
Hasil studi ini membuktikan hipotesis kedua, bahwa secara parsial
faktor-faktor dari variabel efektivitas mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja OPAC di perpustakaan UTM.
4.2.2. Efisiensi
Secara parsial untuk faktor-faktor dari variabel efisiensi
menunjukkan bahwa variabel efisiensi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja OPAC. Hal ini berarti bahwa semakin baik
faktor-faktor dari variabel efisiensi yang diberikan oleh OPAC
perpustakaan UTM, maka kinerja OPAC perpustakaan UTM juga semakin
tinggi.
Faktor-faktor dari variabel efisiensi meliputi efisiensi anggaran
biaya, efisiensi waktu, tenaga sistem informasi, peralatan dan cara yang
digunakan ternyata mempengaruhi penilaian pengguna terhadap kinerja
OPAC di perpustakaan UTM.
Hasil studi ini membuktikan hipotesis kedua, bahwa secara parsial
faktor-faktor dari variabel efisiensi mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja OPAC di perpustakaan UTM.
4.2.3. Kualitas
Secara parsial untuk faktor-faktor dari variabel kualitas
menunjukkan bahwa variabel kualitas mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja OPAC. Hal ini berarti bahwa semakin baik
faktor-faktor dari variabel kualitas yang diberikan oleh OPAC
perpustakaan UTM, maka kinerja OPAC perpustakaan UTM juga semakin
tinggi.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
IV-12
Faktor-faktor dari variabel kualitas meliputi tingkat keamanan,
kecepatan akses OPAC, OPAC dapat diakses kapan dan dimana saja,
notifikasi dan solusi ketika sistem error, serta kecepatan respon OPAC
ternyata mempengaruhi penilaian pengguna terhadap kinerja OPAC di
perpustakaan UTM.
Hasil studi ini membuktikan hipotesis kedua, bahwa secara parsial
faktor-faktor dari variabel kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja OPAC di perpustakaan UTM.
4.3. Pengaruh Faktor-faktor terhadap Kinerja OPAC
Pengaruh faktor-faktor terhadap kinerja OPAC merupakan
pengaruh yang signifikan. Ini terbukti dari hasil hipotesis secara simultan
diketahui bahwa faktor-faktor dari variabel efektivitas, efisiensi dan
kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja OPAC.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik faktor-faktor dari variabel
efektivitas, efisiensi dan kualitas, maka akan semakin meningkatkan
kinerja OPAC.
Hasil studi ini membenarkan kajian teoritis yang menyatakan dan
membuktikan bahwa 3 dimensi utama yang digunakan pengguna untuk
menilai kinerja OPAC antara lain efektivitas, efisiensi141 dan kualitas142.
Kinerja OPAC merupakan penilaian atau sikap global yang berkenaan
dengan superioritas suatu kinerja dalam jangka panjang. Kinerja OPAC
tentu tidak dapat lepas dari perbaikan dan pengembangan terhadap faktor-
faktor yang dapat mempengaruhinya.
Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang secara simultan
mempengaruhi kinerja OPAC meliputi faktor tingkat keamanan data,
kecepatan sistem informasi, ketelitian sistem informasi, variasi informasi,
relevansi informasi, keakuratan informasi, kualitas informasi, efisiensi
anggaran biaya, efisiensi waktu, tenaga sistem informasi, peralatan dan
141 Scott dalam Imbaruddin. 2001. Loc. Cit. hlm.7 142 Gasperez, Vincent. 1997. Loc. Cit. hlm. 78.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
IV-13
cara yang digunakan, tingkat keamanan, kecepatan akses OPAC, OPAC
dapat diakses kapan dan dimana saja, notifikasi dan solusi ketika sistem
error, serta kecepatan respon OPAC.
Sedangkan faktor-faktor yang secara parsial mempengaruhi kinerja
OPAC adalah faktor-faktor dari variabel efektivitas meliputi tingkat
keamanan data, kecepatan sistem informasi, ketelitian sistem informasi,
variasi informasi, relevansi informasi, keakuratan informasi dan kualitas
informasi. Adapun faktor-faktor dari variabel efisiensi meliputi efisiensi
anggaran biaya, efisiensi waktu, tenaga sistem informasi, peralatan dan
cara yang digunakan. Sedangkan faktor-faktor dari variabel kualitas
meliputi tingkat keamanan, kecepatan akses OPAC, OPAC dapat diakses
kapan dan dimana saja, notifikasi dan solusi ketika sistem error, serta
kecepatan respon OPAC.
Adapun penentuan faktor-faktor yang dominan ditemukan bahwa
faktor-faktor dari variabel kualitas yang paling dominan mempengaruhi
kinerja OPAC di perpustakaan UTM, kemudian disusul faktor-faktor dari
variabel lain berturut-turut adalah efektivitas dan efisiensi. Hal ini berarti
bahwa faktor-faktor dari variabel kualitas lebih mendominasi sebagai
pengukur faktor-faktor kinerja OPAC dalam penelitian ini dibanding
dengan faktor-faktor dari kedua variabel lainnya. Jadi, faktor-faktor
kinerja, terutama dipengaruhi oleh faktor-faktor dari variabel kualitas
daripada faktor-faktor dari variabel efektivitas dan efisiensi. Hal ini
dipengaruhi oleh adanya masalah-masalah terkait aspek efektivitas dan
efisiensi yang masih belum dapat teselesaikan, sedangkan di sisi yang lain,
pengguna menilai kinerja OPAC telah baik atau sudah mumpuni sebagai
sistem informasi perpustakaan, sehingga hal ini mengakibatkan rendahnya
pengaruh efektivitas dan efisiensi pada kinerja OPAC. Masalah-masalah
tersebut antara lain berhubungan dengan aspek efektifitas yang terkait
dengan yang berupa keamanan data, kecepatan sistem informasi, ketelitian
sistem informasi, variasi informasi, relevansi informasi, keakuratan
informasi dan kualitas informasi. Sedangkan pada aspek efisiensi terkait
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
IV-14
dengan anggaran biaya, efisiensi waktu, tenaga sistem informasi, peralatan
yang digunakan dan cara yang digunakan. Masalah-masalah tersebut yang
diketahui memiliki pengaruh yang relatif lebih rendah daripada aspek
kualitas, sehingga variabel kualitas menjadi faktor yang dominan
mempengaruhi kinerja OPAC.
Dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang paling dominan
mempengaruhi kinerja OPAC adalah faktor accesibility dan interactivity
yang meliputi tingkat keamanan, kecepatan akses OPAC, OPAC dapat
diakses kapan dan dimana saja, notifikasi dan solusi ketika sistem error,
serta kecepatan respon OPAC.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
V-1
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini akan dijelaskan tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh
dari bab-bab sebelumnya. Kesimpulan hasil penelitian didasarkan pada hipotesis
penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja OPAC
pada perpustakaan UTM. Sedangkan pada bagian saran berdasarkan hasil temuan
dan kesimpulan dari penelitian ini.
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kinerja OPAC
pada perpustakaan UTM secara simultan dipengaruhi oleh variabel
efektivitas, efisiensi dan kualitas, sehingga hipotesis pertama terbukti
(diterima). Faktor-faktor yang secara simultan mempengaruhi kinerja
OPAC meliputi faktor tingkat keamanan data, kecepatan sistem informasi,
ketelitian sistem informasi, variasi informasi, relevansi informasi,
keakuratan informasi, kualitas informasi, efisiensi anggaran biaya,
efisiensi waktu, tenaga sistem informasi, peralatan dan cara yang
digunakan, tingkat keamanan, kecepatan akses OPAC, OPAC dapat
diakses kapan dan dimana saja, notifikasi dan solusi ketika sistem error,
serta kecepatan respon OPAC.
Adanya pengaruh secara parsial dari faktor-faktor dari variabel
efektivitas meliputi tingkat keamanan data, kecepatan sistem informasi,
ketelitian sistem informasi, variasi informasi, relevansi informasi,
keakuratan informasi dan kualitas informasi. Adapun faktor-faktor dari
variabel efisiensi meliputi efisiensi anggaran biaya, efisiensi waktu, tenaga
sistem informasi, peralatan dan cara yang digunakan. Sedangkan faktor-
faktor dari variabel kualitas meliputi tingkat keamanan, kecepatan akses
OPAC, OPAC dapat diakses kapan dan dimana saja, notifikasi dan solusi
ketika sistem error, serta kecepatan respon OPAC. Sehingga dapat
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
V-2
disimpulkan bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini sepenuhnya
terbukti (diterima).
Variabel yang paling besar / dominan terhadap kinerja OPAC
adalah variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap kinerja OPAC
di perpustakaan UTM. Variabel yang paling dominan berpengaruh
terhadap kinerja OPAC adalah faktor-faktor dari variabel kualitas karena
mempunyai nilai t-hitung (8,017) dan standardized coefficients (0,629)
lebih besar daripada nilai faktor-faktor dari variabel Efektivitas dan
Efisiensi. Sehingga pada hipotesis ketiga, yaitu faktor-faktor dari variabel
Efektivitas berpengaruh paling dominan terhadap kinerja OPAC di
perpustakaan UTM tidak terbukti (ditolak). Faktor-faktor yang paling
dominan mempengaruhi kinerja OPAC adalah faktor accesibility dan
interactivity yang meliputi tingkat keamanan, kecepatan akses OPAC,
OPAC dapat diakses kapan dan dimana saja, notifikasi dan solusi ketika
sistem error, serta kecepatan respon OPAC.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil uji simultan dan parsial, perpustakaan UTM
hendaknya tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang selama
ini terbukti berpengaruh terhadap Kinerja OPAC. Faktor-faktor dari
variabel efektivitas, efisiensi dan kualitas yang terbukti berpengaruh
secara parsial terhadap kinerja OPAC harus lebih diperhatikan dan terus
mengupayakan kinerja OPAC yang berorientasi pada kepuasan pengguna.
Selain itu, perlunya melakukan perbaikan pada aspek keakuratan
informasi karena berdasarkan pengamatan peneliti, terkadang buku tidak
berada pada rak (belum ditata pada rak karena buku yang diminta oleh
pengguna terkadang baru tiba dari bagian pengolahan atau baru
dikembalikan oleh pengguna). Untuk itu, petugas hendaknya lebih aktif
dalam kegiatan shelving koleksi, yakni tidak hanya dilakukan sekali dalam
sehari.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
V-3
Selanjutnya, pihak perpustakaan UTM hendaknya melakukan
pengecekan secara berkala untuk menjaga kondisi sarana dan prasarana
yang ada. Hal ini dikarenakan adanya beberapa sarana dan prasarana yang
telah rusak sehingga mengurangi fungsi sarana dan prasarana itu sendiri.
Selain itu, proporsi sarana dan prasarana dalam setiap ruangan juga harus
diperhatikan. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah jumlah berlebih
pada sarana dan prasarana dalam setiap ruang sehingga setiap ruangan
mendapat sarana dan prasarana yang adil disamping juga akan menekan
biaya pengeluaran perpustakaan. Mengenai sarana dan prasarana yang
rusak, agar segera dapat direparasi agar fungsinya dapat selalu terjaga.
Secara keseluruhan, sistem penelusuran yang terdapat di
Perpustakaan UTM sebenarnya cukup baik, namun ada sedikit kekurangan
fitur dalam metode pencarian, yaitu tidak adanya advance search sehingga
hasil pencarian tidak dapat dikerucutkan secara optimal. Kekurangan
kedua adalah tidak adanya sistem rangking atau pembobotan terhadap
hasil pencarian sehingga sistem selalu memberikan hasil yang beragam
tanpa memperhatikan frekuensi hasil penelusuran sebelumnya. Hal inilah
yang membuat perpustakaan selalu ‘kalah saingan’ dengan mesin pencari
yang berhamburan di internet, seperti Google, Yahoo! dan sebagainya.
Bagaimanapun sistem pencarian yang baik akan selalu memberikan
pengguna sebuah pilihan yang tepat, bukannya mengarahkan pengguna
kepada pilihan yang beragam. Untuk itu, seharusnya pihak Perpustakaan
UTM yang bertanggung jawab mengenai IT dapat memperbaiki sistem
tersebut agar lebih mudah untuk melakukan penelusuran pada sistem yang
telah ada yaitu Linspro. Misalnya pihak Perpustakaan UTM dapat
memberikan fitur advance search dan pembobotan pada hasil pencarian
agar kualitas OPAC juga dapat ditingkatkan.
Dalam penelitian selanjutnya sangat diharapkan memasukkan
indikator faktor-faktor kinerja OPAC lainnya atau bahkan memasukkan
faktor-faktor yang baru, dengan harapan memungkinkan ditemukannya
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
V-4
faktor-faktor yang lebih signifikan mempengaruhi kinerja OPAC pada
setiap perpustakaan, khususnya perpustakaan UTM.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Algifari. 1997. Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi, Edisi pertama. BPFE.
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Almilia, Luciana., Irmaya Briliantien. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Surabaya. STIE Perbanas. 2007.
Anonymous. [s.n.]. SE Perpustakaan UTM. Bangkalan Anonymous. [s.n.]. SE Perpustakaan UTM. Bangkalan. Tersedia pada :
http://library.trunojoyo.ac.id/detil.php?id=11 Diakses pada 3 Maret 2016 Jam 21.34.
Anonymous. [s.n.]. SE Perpustakaan UTM. Bangkalan. Tersedia pada : http://library.trunojoyo.ac.id/ Diakses pada 5 Mei 2016 Jam 21.34.
Anonymous. 2014. SE Perpustakaan UTM. Bangkalan. Arikunto Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S. 1986. Reliabilitas dan Validitas: Interpretasi dan Komputasi.
Yogyakarta: Liberty Bodnar, George H., William S. Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi.
Edisi keenam. Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan. Salemba Empat. Buku Satu: Jakarta.
Burhan, Bungin. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana.
Choe, Jong-Min. The Relationship among Performance of Accounting Information System, Influence Factors, and Evolution Level of Information Systems. Journal of Managment Information Systems. Spring 1996, Vol.12, No.4.
Corbin dalam Rusthiningsih, Lilies. 2012. Makalah Keilmuan Studi Perpustakaan Opac (Online Public Acces Catalog). Surakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret.
Davis, Gordon B.. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Andi Offset. Yogyakarta Delone dan Raymond dalam Komara, Acep. 2005. Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Jurnal Ilmiah, Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon.
Frederick H.WU dalam Jogiyanto, H. M. Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer: Konsep Dasar dan Komponen. Yogyakarta. BPFE. 1997
Gasperez, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas: Penerapan Konsep-Konsep Kualitas Dalam Manajemen Bisnis Total. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gates, Jean Key. 1989. Guide to the Use of Libraries and Information Sources, Sixth Edition. New York: McGraw-Hill Book Company.
Handoko, Christian Sebastianus. 2009. Analisis Faktor-faktor yang Terkait dengan User dalam Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
Terkomputerisasi. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.
Hendriani, 2009. Makalah pentingnya otomasi dalam perpustakaan. Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry : Aceh
Horgan, Gerald Patrick. 1994. Staff Use of Online Public Access Catalogues (OPAC) in an University Library. Wales: University of Wales.
Imbrarudin, Amir. 2001. “Kinerja Organisasi Publik”. Jurnal Administrasi. Indriantoro dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi
danManajemen. Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta. Irawan, Handi. 2009. 10 Prinsip kepuasan pelanggan. Jakarta : Elex Media
Komputindo.
Jogiyanto, Hartono, 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan. Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Yogyakarta.
Kerlinger. 2000. Asas-asas Penelitian Behavioral. Edisi 3. Cet. 7 Gajah Mada University Press: Yogyakarta.
Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: PEMBARUAN.
Kusmayadi, Eka dan Etty Andriaty. 2006. Kajian on-line public access catalogue (OPAC) dalam pelayanan perpustakaan dan penyebaran teknologi pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 15, Nomor 2, 2006.
La Tommeng. 2010. Otomasi dan Digitalisasi Perpustakaan. Makalah bahan ceramah disajikan dalam acara Mata Kuliah Otomasi dan Digitalisasi Dokumen Perpustakaan.
Lestari, Ni Putu, Nyoman Trisna Herawati, Ni Kadek Sinarwati. 2014. Jurnal Persepsi Pengguna Informasi Tentang Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Pada PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk Kantor Cabang Singaraja. Jurnal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2. No. 1. Tersedia pada : http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/download/2894/2396 Diakses pada : 28 Oktober 2015 jam 01.16.
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Mahmun, M.Thoha. 2010. Otomasi Perpustakaan (Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Kendalanya. (online). Tersedia pada : http://dokumen.tips/documents/kendala-dalam-otomasi-perpustakaana.html. Diakses pada 19 Februari 2016 Jam 20.34.
Nawawi, Hadari. 1983. Metode Penelitian Sosial. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
NAZIR, Mohammad. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Negash, Solomon, Ryan, Terry, Igbaria, Magid. 2002. Quality and Effectiveness
in web based costumer support systems. Information & Management 40.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
Nelson, R. R., Todd, P. A., and Wixom, B. H. 2005. Antecedents of Information and System Quality: An Empirical Examination Within The Context of Data Warehousing. Management Information Systems, 21(4).
Pratita, Agnes Elvira. Analisis Keterlibatan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem dan Kemampuan Teknik Personal Sebagai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Pada PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO) Yogyakarta. Yogyakarta. UAJY. 2009. (tidak dipublikasikan)
Priyatno, Duwi. 2008. Analisis Statistik Data Dengan SPSS. Yogyakarta : Mediakom.
Quible dalam Sukoco, Badri Munir. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya: Erlangga, 2007.
Salmubi. [s.n.]. Perpustakaan Universitas Indonesia menuju „World Class University Library‟. Tersedia pada : http://152.118.24.150/files/Salmubi.pdf. Diakses pada 27 Oktober 2015 Jam 23.34.
Samosir, Zurni Zahara. 2005. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Menggunakan Perpustakaan USU. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. Volume 1, No. 1, Juni 2005.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3S.
Soegiharto. Influence Factors Affecting The Performance of Accounting Information Systems. Gadjah Mada Internasional Journal of Business. Mei 2001, Vol. 3, No.2,
Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: PUSTAKA SETIA.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.
Suistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia Utama: Jakarta. Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Ghalia Indonesia :
Bogor. Sumardi. [s.n.]. Sistem Informasi Perpustakaan. Pusat L ayanan Teknologi
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro: Semarang. Supriyanto, Wahyu dan Ahmad Muhsin. 2008. Teknologi informasi perpustakaan
: Strategi perancangan perpustakaan digital. Kanisius: Yogyakarta. Suryabrata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Taylor, Arlene G. 1992. Introduction to Cataloguing and Classification, Eighth
Edition. Englewood: Libraries Unlimited. Tedd, Lucy A. 1993. An Introduction to Computer-Based Library Systems. Third
Edition. Chisester: John Wiley & Sons. Wahyudiani, Lusi Dian. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas OPAC
di perpustakaan Universitas Airlangga. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga : Surabaya.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
Zahnd, Markus. (2006). Perancangan Kota Secara Terpadu. Yogyakarta: Kanisius.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
KUESIONER
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENPENGARUHI KINERJA
ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOG (OPAC) DI PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Responden yang terhormat,
Sebagai pengguna layanan Katalog Online /OPAC (Online Public Access
Catalog) di Perpsutakaan Universitas Trunojoyo Madura (UTM), anda dimohon
kesediaannya untuk meluangkan waktu melengkapi kuesioner ini dan melengkapi
kesan-kesan anda seputar kinerja OPAC di Perpustakaan UTM. Dalam penelitian
ini, peneliti mendefinisikan OPAC sebagai sistem katalog online yang dapat
diakses secara umum yang dapat dipakai pengguna untuk menelusur
pangkalan data katalog buku (pengarang, judul, subjek, kata kunci dan
sebagainya). Saran serta penilaian anda sangat membantu dalam meningkatkan
kinerja OPAC di Perpustakaan UTM. Identitas anda dijamin oleh kode etik
penelitian.
Atas waktu dan kesediaannya peneliti ucapkan terimakasih.
No. Responden (jangan diisi) :
BAGIAN I
Nama : ..........................................................................................................
No. Tlp. : .......................................................
Email : ...........................................................................
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan
anda!
1. Status anda si UTM?
a. Mahasiswa
b. Dosen
c. Karyawan
d. Lain-lain, sebutkan.....................
2. Apa jenjang pendidikan yang anda tempuh?
a. D3 (Jurusan......................................................Semester.........)
b. S1 (Jurusan......................................................Semester.........)
c. S2 (Jurusan......................................................Semester.........)
d. Lain-lain, sebutkan....................
3. Jenis kelamin anda?
a. Laki-laki
b. Perempuan
4. Sejak pertama kali anda menggunakan, sudah berapa kali anda
memanfaatkan OPAC?
a. Kurang dari 10 kali
b. 10 kali
c. Lebih dari 10 kali
BAGIAN II
Berilah tanda check ( √ ) Pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan
anda saat menggunakan layanan OPAC!
Kriteria Jawaban : SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
KS = Kurang Sekali
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
1. Efektivitas (X1)
No Pertanyaan SB
(5)
B
(4)
C
(3)
K
(2)
KS
(1)
1 Data yang tersimpan dalam database
OPAC selalu valid dan 100% terjamin
2 Data yang diminta oleh pengguna dapat
diberikan oleh OPAC dalam waktu
kurang dari 1 menit.
3 OPAC selalu benar dalam memberikan
informasi (selalu memberikan informasi
buku sesuai dengan yang diminta oleh
pengguna).
4 Data buku yang ditampilkan oleh OPAC
tidak pernah kurang (metadata buku
seperti judul, pengarang, tahun terbit,
kota terbit, dll selalu ditampilkan oleh
OPAC secara lengkap)
5 Keadaan koleksi perpustakaan yang
diinginkan oleh pengguna selalu sesuai
dengan data yang ditampilkan OPAC
(OPAC tidak pernah memberikan data
palsu maupun data yang berbeda dengan
keinginan pengguna)
6 Data yang ditampilkan OPAC sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya
(misalnya jika OPAC mengatakan
ada/available maka sudah pasti buku
tersedia pada rak)
7 Informasi yang diberikan OPAC sangat
bernilai bagi pengguna (pengguna selalu
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
bergantung pada informasi yang
diberikan OPAC)
2. Efisiensi (X2)
No Pertanyaan SB
(5)
B
(4)
C
(3)
K
(2)
KS
(1)
8 Pengguna dapat mengakses OPAC tanpa
harus membayar sepeser-pun.
9 OPAC hanya membutuhkan kurang dari
30 detik untuk menelusur informasi yang
akan ditampilkan kepada pengguna
10 Aplikasi OPAC yang terpasang sudah
sangat mampu untuk menemukan
informasi yang diminta oleh pengguna
11 Perangkat komputer yang disediakan
telah cukup menunjang kegiatan
pengguna dalam mengakses OPAC
12 Mencari informasi melalui OPAC
tidaklah sulit
3. Kualitas (X3)
No Pertanyaan SB
(5)
B
(4)
C
(3)
K
(2)
KS
(1)
13 OPAC adalah sistem/aplikasi yang
cukup aman untuk digunakan untuk
menelusur informasi
14 Pengguna tidak harus menunggu ataupun
mengantre untuk dapat langsung segera
mengakses OPAC ketika ingin mencari
informasi
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
15 OPAC dapat diakses kapanpun saat
sedang dibutuhkan
16 OPAC dapat diakses dari luar
perpustakaan
17 Jika sistem sedang error, OPAC selalu
memberikan notifikasi bahwa aplikasi
sedang tidak dapat digunakan
18 OPAC tidak pernah error lebih dari 30
menit
19 OPAC dapat merespon permintaan
pengguna dalam waktu hanya 1 menit
saja
BAGIAN III
Berilah tanda silanag (X) pada jawaban yang paling sesuai dengan keadaan
anda setelah menggunakan layanan OPAC!
No Pertanyaan SB
(5)
B
(4)
C
(3)
K
(2)
KS
(1)
20 OPAC telah membantu pengguna dalam
menemukan informasi (keberadaan
OPAC sangat membantu dalam
menemukan koleksi perpustakaan yang
diinginkan)
21 Pengguna selalu menggunakan OPAC
untuk menemukan informasi (pengguna
selalu menggunakan OPAC untuk
menemukan koleksi perpustakaan yang
diinginkan)
22 Saya akan merekomendasikan kepada
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
pengguna lain untuk menggunakan
OPAC agar lebih mudah untuk
menelusur informasi / mencari koleksi
23 Pengguna selalu dapat menemukan
informasi dengan berbekal data yang
diberikan oleh OPAC untuk mencari
koleksi pada rak / tempat koleksi
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
FREKUENSI KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Status di UTM
Status
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Mahasiswa 98 98.0 98.0 98.0
Dosen 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
2. Jenjang Pendidikan
Jenjang Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 1 1.0 1.0 1.0
S1 97 97.0 97.0 98.0
S2 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
3. Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 24 24.0 24.0 24.0
Perempuan 76 76.0 76.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
4. Frekuensi Penggunaan OPAC
Frekuensi Penggunaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Lebih dari 10 Kali 100 100.0 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
UJI VALIDITAS
1. Efektivitas (X1)
2. Efisiensi (X2)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
3. Kualitas (X3)
4. Kinerja OPAC (Y)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
UJI RELIABILITAS
1. Efektivitas (X1)
2. Efisiensi (X2)
3. Kualitas (X3)
4. Kinerja OPAC (Y)
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
FREKUENSI
1. Efektifitas (X1)
Pertanyaan 1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Sekali 4 4.0 4.0 4.0
Kurang 9 9.0 9.0 13.0
Cukup 36 36.0 36.0 49.0
Baik 38 38.0 38.0 87.0
Baik Sekali 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang 6 6.0 6.0 6.0
Cukup 35 35.0 35.0 41.0
Baik 51 51.0 51.0 92.0
Baik Sekali 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
Pertanyaan 3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Sekali 5 5.0 5.0 5.0
Kurang 10 10.0 10.0 15.0
Cukup 31 31.0 31.0 46.0
Baik 39 39.0 39.0 85.0
Baik Sekali 15 15.0 15.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Sekali 2 2.0 2.0 2.0
Kurang 10 10.0 10.0 12.0
Cukup 44 44.0 44.0 56.0
Baik 37 37.0 37.0 93.0
Baik Sekali 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Sekali 4 4.0 4.0 4.0
Kurang 16 16.0 16.0 20.0
Cukup 30 30.0 30.0 50.0
Baik 38 38.0 38.0 88.0
Baik Sekali 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
Pertanyaan 6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Sekali 7 7.0 7.0 7.0
Kurang 22 22.0 22.0 29.0
Cukup 26 26.0 26.0 55.0
Baik 38 38.0 38.0 93.0
Baik Sekali 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang 9 9.0 9.0 9.0
Cukup 40 40.0 40.0 49.0
Baik 33 33.0 33.0 82.0
Baik Sekali 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
2. Efisiensi (X2)
Statistics
Pertanyaan
8
Pertanyaan
9
Pertanyaan
10
Pertanyaan
11
Pertanyaan
12
N Valid 100 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.03 4.16 3.58 3.75 3.92
Sum 403 416 358 375 392
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
Pertanyaan 8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup 28 28.0 28.0 28.0
Baik 41 41.0 41.0 69.0
Baik Sekali 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang 2 2.0 2.0 2.0
Cukup 15 15.0 15.0 17.0
Baik 48 48.0 48.0 65.0
Baik Sekali 35 35.0 35.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang 5 5.0 5.0 5.0
Cukup 40 40.0 40.0 45.0
Baik 47 47.0 47.0 92.0
Baik Sekali 8 8.0 8.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang 6 6.0 6.0 6.0
Cukup 32 32.0 32.0 38.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
Baik 43 43.0 43.0 81.0
Baik Sekali 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang 9 9.0 9.0 9.0
Cukup 22 22.0 22.0 31.0
Baik 37 37.0 37.0 68.0
Baik Sekali 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
3. Kualitas (X3)
Pertanyaan 13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Sekali 1 1.0 1.0 1.0
Cukup 26 26.0 26.0 27.0
Baik 50 50.0 50.0 77.0
Baik Sekali 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
Pertanyaan 14
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang 10 10.0 10.0 10.0
Cukup 25 25.0 25.0 35.0
Baik 42 42.0 42.0 77.0
Baik Sekali 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 15
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Sekali 1 1.0 1.0 1.0
Kurang 1 1.0 1.0 2.0
Cukup 33 33.0 33.0 35.0
Baik 37 37.0 37.0 72.0
Baik Sekali 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 16
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Sekali 5 5.0 5.0 5.0
Kurang 6 6.0 6.0 11.0
Cukup 40 40.0 40.0 51.0
Baik 45 45.0 45.0 96.0
Baik Sekali 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
Pertanyaan 17
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Sekali 5 5.0 5.0 5.0
Kurang 14 14.0 14.0 19.0
Cukup 42 42.0 42.0 61.0
Baik 32 32.0 32.0 93.0
Baik Sekali 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 18
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Sekali 6 6.0 6.0 6.0
Kurang 12 12.0 12.0 18.0
Cukup 49 49.0 49.0 67.0
Baik 19 19.0 19.0 86.0
Baik Sekali 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 19
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Sekali 2 2.0 2.0 2.0
Kurang 3 3.0 3.0 5.0
Cukup 21 21.0 21.0 26.0
Baik 50 50.0 50.0 76.0
Baik Sekali 24 24.0 24.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
4. Kinerja OPAC (Y)
Statistics
Pertanyaan 20 Pertanyaan 21 Pertanyaan 22 Pertanyaan 23
N Valid 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0
Mean 3.94 3.71 3.96 3.60
Sum 394 371 396 360
Pertanyaan 20
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Sekali 2 2.0 2.0 2.0
Kurang 4 4.0 4.0 6.0
Cukup 15 15.0 15.0 21.0
Baik 56 56.0 56.0 77.0
Baik Sekali 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 21
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Sekali 2 2.0 2.0 2.0
Kurang 6 6.0 6.0 8.0
Cukup 30 30.0 30.0 38.0
Baik 43 43.0 43.0 81.0
Baik Sekali 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
Pertanyaan 22
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Cukup 27 27.0 27.0 27.0
Baik 50 50.0 50.0 77.0
Baik Sekali 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pertanyaan 23
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang Sekali 2 2.0 2.0 2.0
Kurang 11 11.0 11.0 13.0
Cukup 28 28.0 28.0 41.0
Baik 43 43.0 43.0 84.0
Baik Sekali 16 16.0 16.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
UJI NORMALITAS
1. Efektivitas (X1)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.88636938
Most Extreme Differences Absolute .063
Positive .050
Negative -.063
Test Statistic .063
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
2. Efisiensi (X2)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.08915445
Most Extreme Differences Absolute .068
Positive .048
Negative -.068
Test Statistic .068
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
3. Kualitas (X3)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.83978909
Most Extreme Differences Absolute .080
Positive .032
Negative -.080
Test Statistic .080
Asymp. Sig. (2-tailed) .120c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
UJI HOMOGENITAS
1. Efektivitas (X1)
Test of Homogeneity of Variances
Kinerja OPAC Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.309 16 78 .213
2. Efisiensi (X2)
Test of Homogeneity of Variances
Kinerja OPAC Levene Statistic df1 df2 Sig.
.471 10 88 .905
3. Kualitas (X3)
Test of Homogeneity of Variances
Kinerja OPAC Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.607 14 82 .094
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.272 1.613 -.169 .866
Efektivitas .195 .044 .336 4.454 .000 .862 1.160
Efisiensi .205 .074 .211 2.759 .007 .837 1.194
Kualitas .268 .052 .420 5.127 .000 .734 1.362
a. Dependent Variable: Kinerja OPAC
2. Uji Auto Korelasi (Durbin Watson)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .727a .528 .513 1.736 2.286
a. Predictors: (Constant), Kualitas, Efektivitas, Efisiensi
b. Dependent Variable: Kinerja OPAC
3. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.137 .902 4.588 .000
Efektivitas -.046 .025 -.195 -1.864 .065
Efisiensi -.052 .041 -.134 -1.260 .211
Kualitas -.026 .029 -.099 -.871 .386
a. Dependent Variable: RES_5
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
1. Variabel Efektivitas (X1) dan Efisiensi (X2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .631a .399 .386 1.949
a. Predictors: (Constant), Efisiensi, Efektivitas
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 244.213 2 122.106 32.153 .000b
Residual 368.377 97 3.798 Total 612.590 99
a. Dependent Variable: Kinerja OPAC
b. Predictors: (Constant), Efisiensi, Efektivitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.774 1.755 1.011 .315
Efektivitas .274 .046 .473 5.955 .000
Efisiensi .351 .077 .363 4.577 .000
a. Dependent Variable: Kinerja OPAC
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
2. Variabel Kualitas (X2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .629a .396 .390 1.943
a. Predictors: (Constant), Kualitas
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 242.650 1 242.650 64.280 .000b
Residual 369.940 98 3.775 Total 612.590 99
a. Dependent Variable: Kinerja OPAC
b. Predictors: (Constant), Kualitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.003 1.288 3.885 .000
Kualitas .403 .050 .629 8.017 .000
a. Dependent Variable: Kinerja OPAC
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
TABEL F Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05
df untuk penyebut
(N2)
df untuk pembilang (N1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242
2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40
3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79
4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96
5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74
6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06
7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64
8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35
9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14
10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98
11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85
12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75
13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67
14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60
15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54
16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49
17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45
18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41
19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38
20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35
21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32
22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30
23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27
24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25
25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24
26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22
27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20
28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19
29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16
31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15
32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14
33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13
34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12
35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11
36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11
37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10
38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09
39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08
40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08
41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07
42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06
43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06
44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05
45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98
67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98
68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97
69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96
73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96
74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96
75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96
76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96
77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96
78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95
79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95
80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95
81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95
82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95
83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95
84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95
85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94
86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94
87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94
88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94
89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94
90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94
91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94
92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94
93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93
94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93
95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93
96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93
97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93
98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93
99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93
100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI
TABEL R PRODUCT MOMENT
Pada Sig.0,05 (Two Tail)
N r N r N r N r N r N r 1 0.997 41 0.301 81 0.216 121 0.177 161 0.154 201 0.138 2 0.95 42 0.297 82 0.215 122 0.176 162 0.153 202 0.137 3 0.878 43 0.294 83 0.213 123 0.176 163 0.153 203 0.137 4 0.811 44 0.291 84 0.212 124 0.175 164 0.152 204 0.137 5 0.754 45 0.288 85 0.211 125 0.174 165 0.152 205 0.136 6 0.707 46 0.285 86 0.21 126 0.174 166 0.151 206 0.136 7 0.666 47 0.282 87 0.208 127 0.173 167 0.151 207 0.136 8 0.632 48 0.279 88 0.207 128 0.172 168 0.151 208 0.135 9 0.602 49 0.276 89 0.206 129 0.172 169 0.15 209 0.135 10 0.576 50 0.273 90 0.205 130 0.171 170 0.15 210 0.135 11 0.553 51 0.271 91 0.204 131 0.17 171 0.149 211 0.134 12 0.532 52 0.268 92 0.203 132 0.17 172 0.149 212 0.134 13 0.514 53 0.266 93 0.202 133 0.169 173 0.148 213 0.134 14 0.497 54 0.263 94 0.201 134 0.168 174 0.148 214 0.134 15 0.482 55 0.261 95 0.2 135 0.168 175 0.148 215 0.133 16 0.468 56 0.259 96 0.199 136 0.167 176 0.147 216 0.133 17 0.456 57 0.256 97 0.198 137 0.167 177 0.147 217 0.133 18 0.444 58 0.254 98 0.197 138 0.166 178 0.146 218 0.132 19 0.433 59 0.252 99 0.196 139 0.165 179 0.146 219 0.132 20 0.423 60 0.25 100 0.195 140 0.165 180 0.146 220 0.132 21 0.413 61 0.248 101 0.194 141 0.164 181 0.145 221 0.131 22 0.404 62 0.246 102 0.193 142 0.164 182 0.145 222 0.131 23 0.396 63 0.244 103 0.192 143 0.163 183 0.144 223 0.131 24 0.388 64 0.242 104 0.191 144 0.163 184 0.144 224 0.131 25 0.381 65 0.24 105 0.19 145 0.162 185 0.144 225 0.13 26 0.374 66 0.239 106 0.189 146 0.161 186 0.143 226 0.13 27 0.367 67 0.237 107 0.188 147 0.161 187 0.143 227 0.13 28 0.361 68 0.235 108 0.187 148 0.16 188 0.142 228 0.129 29 0.355 69 0.234 109 0.187 149 0.16 189 0.142 229 0.129 30 0.349 70 0.232 110 0.186 150 0.159 190 0.142 230 0.129 31 0.344 71 0.23 111 0.185 151 0.159 191 0.141 231 0.129 32 0.339 72 0.229 112 0.184 152 0.158 192 0.141 232 0.128 33 0.334 73 0.227 113 0.183 153 0.158 193 0.141 233 0.128 34 0.329 74 0.226 114 0.182 154 0.157 194 0.14 234 0.128 35 0.325 75 0.224 115 0.182 155 0.157 195 0.14 235 0.127 36 0.32 76 0.223 116 0.181 156 0.156 196 0.139 236 0.127 37 0.316 77 0.221 117 0.18 157 0.156 197 0.139 237 0.127 38 0.312 78 0.22 118 0.179 158 0.155 198 0.139 238 0.127 39 0.308 79 0.219 119 0.179 159 0.155 199 0.138 239 0.126 40 0.304 80 0.217 120 0.178 160 0.154 200 0.138 240 0.126
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR... M. ROIHAN HANAFI