Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI ILMIAH
SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA DI
MASA PANDEMIK
COVID-19
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Fauzyah Hasanah
NIM.11160161000049
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
i
ERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Fauzyah Hasanah
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 7 Januari 1997
NIM : 11160161000049
Jurusan/Prodi : Tadris Biologi
Judul Skripsi : Analisis Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa
Pada Pembelajaran Biologi SMA di Masa Pandemik
Covid-19
Dosen Pembimbing : Dr. Yanti Herlanti, M.Pd.
dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 18 Maret 2021
Mahasiswa Ybs,
Fauzyah Hasanah
NIM. 11160161000049
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Analisis Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa Pada
Pembelajaran Biologi SMA di Masa Pandemik Covid-19 disusun oleh
Fauzyah Hasanah, NIM. 11160161000049, Program Studi Tadris Biologi,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 18 Maret 2021
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Analisis Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa Pada
Pembelajaran Biologi SMA di Masa Pandemik COVID-19 disusun oleh
Fauzyah Hasanah, NIM. 11160161000049, Program Studi Tadris Biologi,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta dinyatakan LULUS dalam ujian Munaqasah pada tanggal 26
April 2021 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh
gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Biologi.
Jakarta, 26 April 2021
Panitia Ujian Munaqasah
Tanggal Tanda Tangan
Ketua Panitia
(Ketua Program Studi Tadris Biologi)
Dr. Yanti Herlanti, M.Pd.
NIP. 197101192008012010
24 Juni 2021
Penguji I
Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd.
NIP. 196812282000031003
Penguji II
Meiry Fadilah Noor, M.Si.
NIP. 198005162007102001
23 Juni 2021
iv
ABSTRAK
Fauzyah Hasanah (NIM: 11160161000049): Analisis Keterampilan
Komunikasi Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Biologi SMA di Masa
Pandemik Covid-19.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keterampilan komunikasi
ilmiah siswa pada pembelajaran Biologi SMA di masa pandemik covid-19.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Penelitian dilakukan di
dua SMAN wilayah Tangerang Selatan yang menerapkan praktikum online.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA yang berjumlah 124 siswa.
Instrumen penelitian terdiri dari lembar angket, tes, dan dokumentasi. Analisis
data yang digunakan adalah statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa keterampilan komunikasi ilmiah siswa pada masa pandemik covid-19
termasuk ke dalam kategori cukup.
Kata Kunci: Keterampilan Komunikasi Ilmiah, Pembelajaran Biologi SMA,
Pandemik Covid-19.
v
ABSTRACT
Fauzyah Hasanah (NIM: 11160161000049): Analysis of Students’ Scientific
Communication Skill in Senior High Biology Learning during Covid-19
Pandemic.
This research aims to reveal the description of student’s communication skill in
high school Biology learning during Covid-19 pandemic. The method used in this
research was Survey Method. The research was conducted in two state schools of
senior high in South Tangerang which implemented online-lab work. The
technique of gathering data was Purposive Sampling. The Sample in this research
was 11th grader of science students amounting to 124 students. The research
instrument consisted of questionnaire sheets, tests, and documentations. The used
data analysis was descriptive statistic. The result showed that students’ scientific
communication skill in high school Biology learning subject during covid-19
pandemic was considerably in moderate category.
Keywords: Scientific Communication Skill, High School Biology Learning,
Covid-19 Pandemic.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamualaikum wr wb.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah
menciptakan bumi dan segala isinya. Teriring sholawat serta salam yang
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah segala puji
bagi Allah yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Keterampilan
Komunikasi Ilmiah Siswa Pada Pembelajaran Biologi SMA di Masa Pandemik
Covid-19” sebagai syarat untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd) dari
Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Keadaan pandemi covid-19 merupakan keadaan yang tidak pernah
penulis bayangkan sebelumnya. Keadaan dengan penuh keterbatasan tidak
menyurutkan semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semangat
tersebut dibangun dari dukungan berbagai pihak yang selalu memberi arahan,
bimbingan, dan motivasi kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapakan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah banyak membantu secara langsung maupun tidak langsung, dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd selaku Ketua Program Studi Tadris Biologi
sekaligus Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan
bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi.
3. Dr. Zulfiani, M.Pd selaku Dosen Penasehat Akademik yang selalu
membimbing peneliti selama mengikuti perkuliahan.
4. Kedua Orang Tua Tercinta, Alm. Ayah Syafrizal yang setia mendampingi
penulis dalam proses penyusunan skripsi dan Ibu Elly Azra yang selalu
vii
mendoakan penulis, serta kakak-kakak dari penulis yaitu Elsa, Putri, dan
Ilham yang selalu memberikan motivasi dan dukungan moril maupun
materil.
5. Seluruh Dosen dan staff jurusan Tadris Biologi yang telah memberikan
ilmu dan mendidik peneliti selama mengenyam pendidikan.
6. Ibu Shanty Chairani, S.Pd dan Ibu Neni Handayani, M.Pd selaku guru
biologi yang telah memberikan arahan dan masukan kepada penulis
selama proses penelitian
7. Keluarga besar Himpunan Program Studi Tadris Biologi dan Pojok Seni
Tarbiyah (POSTAR).
8. Keluarga besar Tadris Biologi 2016
9. Teman-teman seperjuangan Afriani, Anggit, dan Anggita yang selalu
memberikan semangat, motivasi, dan dukungan kepada penulis.
10. Dimas Muhammad Alfay yang telah banyak membantu, mendampingi,
dan memberikan dukungan secara moril kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
Kepada semua pihak yang telah membantu peneliti semoga Allah SWT
membalas segala kebaikan yang telah diberikan. Penulis sadar akan kekurangan
yang masih harus disempurnakan, oleh karena itu penulis sangat terbuka terhadap
kritik dan saran yang membangun terkait penelitian dan penulisan hasil penelitian
agar dapat menjadi pembelajaran di kemudian hari. Semoga karya ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya untuk melakukan penelitian
yang lebih baik di masa mendatang serta pengembangan pengetahuan
kedepannya.
Wassalamualaikum wr wb.
Jakarta, Maret 2021
Fauzyah Hasanah
viii
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH .................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
ABSTRACT ..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 5
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 5
D. Perumusan Masalah .............................................................................. 5
E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 6
F. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
G. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................. 7
A. Deskripsi Teoritik ................................................................................. 7
1. Pengertian Komunikasi ................................................................... 7
2. Komunikasi Pendidikan .................................................................. 8
3. Keterampilan Komunikasi Ilmiah ................................................... 10
4. Aspek Keterampilan Komunikasi Ilmiah ........................................ 11
5. Komunikasi dan Relasi Antara Guru dan Siswa ............................. 13
6. Prinsip Komunikasi dalam Metode Pembelajaran .......................... 14
B. Hasil Penelitian Relevan ...................................................................... 15
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 21
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 21
ix
B. Metode Penelitian ................................................................................. 21
C. Unit Analisis ......................................................................................... 22
D. Instrumen Penelitian ............................................................................. 23
E. Kalibrasi Instrumen .............................................................................. 26
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 27
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 29
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 31
A. Temuan Penelitian ................................................................................ 31
1. Deskripsi Data Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah ... 31
2. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah ......... 41
3. Deskripsi Data Hasil Dokumentasi ................................................ 42
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 51
A. Kesimpulan ........................................................................................... 51
B. Saran .................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 53
LAMPIRAN .................................................................................................... 55
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tanggal Pelaksanaan Penelitian .................................................... 21
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah ..................... 24
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah .......... 25
Tabel 3.4 Kategorisasi Sikap Keterampilan Komunikasi Ilmiah .................. 30
Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Angket Keterampilan Komunikasi
Ilmiah di SMAN Tangerang Selatan ............................................. 31
Tabel 4.2 Hasil Angket Indikator Information Retrieval ............................. 32
Tabel 4.3 Hasil Angket Indikator Scientific Reading .................................... 34
Tabel 4.4 Hasil Angket Indikator Listening&Observing .............................. 35
Tabel 4.5 Hasil Angket Indikator Scientific Writing ..................................... 37
Tabel 4.6 Hasil Angket Indikator Information Representation ..................... 38
Tabel 4.7 Hasil Angket Indikator Knowledge Presentation.......................... 40
Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Hasil Tes Keterampilan Komunikasi
Ilmiah di SMAN Tangerang Selatan ............................................. 41
Tabel 4.9 Rekapitulasi Data Hasil Analisis Dokumen Keterampilan
Komunikasi Ilmiah di SMAN Tangerang Selatan ........................ 41
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................... 20
Gambar 4.2 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Pada Indikator Information Retrieval ...................................... 33
Gambar 4.3 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah Pada Indikator
Scientific Reading ..................................................................... 34
Gambar 4.4 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah Pada Indikator
Listening&Observing ............................................................... 36
Gambar 4.5 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah Pada Indikator
Scientific Writing ...................................................................... 37
Gambar 4.6 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Pada Indikator Information Representation ............................. 39
Gambar 4.7 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah Pada Indikator
Knowledge Presentation ........................................................... 40
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Observasi Aktivitas Praktikum di Kelas Selama
Pembelajaran Daring pada SMAN Kota Tangerang Selatan ... 55
Lampiran 2 Google Form Observasi Guru .................................................. 57
Lampiran 3 Lembar Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa
di Masa Pandemi Covid-19 ...................................................... 63
lampiran 4 instrumen tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa
di Masa Pandemi Covid-19 ...................................................... 67
lampiran 5 Rubrik Penilaian Instrumen tes Keterampilan Komunikasi
Ilmiah Siswa di Masa Pandemi Covid-19 ................................ 70
Lampiran 6 Dokumentasi Laporan Praktikum Peserta Didik ...................... 72
Lampiran 7 Lembar Jawaban Peserta Didik ................................................ 76
Lampiran 8 Lembar Validasi tes oleh Guru ................................................. 92
Lampiran 9 Data Mentah Angket Peserta Didik .......................................... 98
Lampiran 10 Data Transkrip Angket Peserta Didik....................................... 103
Lampiran 11 Rekapitulasi Data Angket Per indikator ................................... 107
Lampiran 12 Data Mentah Hasil Tes Peserta Didik ...................................... 112
Lampiran 13 Data Transkrip Hasil Tes Peserta Didik ................................... 116
Lampiran 14 Surat-surat................................................................................. 120
Lampiran 15 Lembar Uji Referensi ............................................................... 127
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Abad 21 merupakan abad yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Hal tersebut membuat sumber daya manusia yang ada dalam suatu
Negara harus menguasai berbagai bentuk keterampilan, termasuk keterampilan
berpikir kritis dan pemecahan masalah. Dengan munculnya tantangan abad 21
yang mengedepankan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan suatu Negara
harus memiliki SDM yang mampu menguasai berbagai keterampilan. Hal tersebut
dapat diwujudkan melalui sistem pendidikan. Pendidikan abad 21 merupakan
pendidikan yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap, serta penguasaan terhadap teknologi. Kecakapan yang
dibutuhkan dalam abad 21 adalah kecakapan berpikir kritis dan pemecahan
masalah, komunikasi, kreativitas dan inovasi, serta kolaborasi.1
Kecakapan yang harus dimiliki oleh pelajar dalam pendidikan abad 21
salah satunya adalah keterampilan komunikasi. Keterampilan ini sangat
diperlukan dalam dunia kerja karena merupakan salah satu dari keterampilan abad
21 yang harus diberdayakan dalam belajar. Keberhasilan tidak hanya terkait
dengan kemampuan pengetahuan teknis atau biasa disebut hard skill, tetapi juga
berkaitan dengan soft skill yaitu kemampuan untuk mengelola diri sendiri dan
orang lain. Hal ini diperkuat berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh NACE
Amerika Serikat (2002) dalam jurnal Hariyanto, Yamtinah, Sukarmin, Saputro,
dan Mahardiani yang menyatakan bahwa “hal penting yang sering kali
dibandingkan dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) adalah soft skill”. Soft skill
yang dimaksud adalah keterampilan komunikasi, kejujuran, motivasi, adaptasi,
kerjasama, dan keterampilan interpersonal yang baik.2 Hal ini didukung oleh
1 Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Implementasi RPP abad 21, 2017. 2 H. Hariyanto, S. Yamtinah, S. Sukarmin, S. Saputro, dan L. Mahardiani, The analysis of
student’s verbal communication skills by gender in the middle school in South Tangerang,
International Conference on Science and Applied Science (ICSAS), 2019, h. 1-6.
2
hasil Laporan Keterampilan Indonesia pada tahun 2010. Laporan menunjukkan
bahwa keterampilan komunikasi adalah keterampilan yang paling dibutuhkan
untuk pekerja dan karyawan di Indonesia. Laporan lain dari Mc Kinsey Global
Institut dalam jurnal Hariyanto,dkk juga menunjukkan bahwa keterampilan
komunikasi yang buruk adalah alasan mengapa seseorang gagal dalam memenuhi
kualifikasi yang dibutuhkan dalam pekerjaan.3 Dengan kata lain, keterampilan
komunikasi sangat dibutuhkan dalam dunia kerja serta mempengaruhi arah dan
tujuan pendidikan. Hal-hal ini harus ditingkatkan dengan mempersiapkan peserta
didik yang kompeten melalui keterampilan dasar yaitu kemampuan komunikasi.
Kemampuan komunikasi merupakan salah satu kompetensi yang
diperlukan untuk menyampaikan gagasan dan pemikiran dalam berbagai konteks
kehidupan. Tugas dan peran guru bukan lagi sebagai pemberi informasi (transfer
of knowledge), tetapi sebagai pendorong peserta didik belajar (stimulation of
learning) agar dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuan melalui berbagai
aktivitas termasuk aspek berkomunikasi.4 Pendidikan saat ini mempersiapkan
peserta didik untuk memiliki hard skill dan soft skill yang baik. Pemerintah
Indonesia telah menanggapi fakta ini dengan mengembangkan kurikulum 2013 di
mana tiga hal yang dituntut yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Keterampilan komunikasi dalam hal ini jatuh ke dalam ranah keterampilan dalam
tuntutan kurikulum 2013.
Peran penting komunikasi berdasarkan Permendikbud No. 37 Tahun
2018 tentang Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), pada KI 4 dalam
mata pelajaran biologi tertera bahwa peserta didik harus mampu mengolah dan
menyajikan informasi yang dipelajarinya di kelas dengan menggunakan metode
ilmiah. Hal ini dijabarkan melalui kompetensi dasar terkait aspek keterampilan.
Terdapat empat belas KD yang harus dikuasai oleh peserta didik. Dalam KD
tersebut sebelas diantaranya harus menyajikan hasil pengamatan, di mana hal
3 Ibid., 4 Umar W, Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis dalam Pembelajaran
Matematika, Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika, 2012, Vol. 1.
3
tersebut sangat membutuhkan keterampilan komunikasi.5 Komunikasi menurut
Sharifirad, 2012 dalam jurnal Assaba’i Nizar Urwani, Murni Ramli, Joko
Ariyanto memiliki peran yang besar dalam kegiatan belajar mengajar, yang
memiliki tujuan untuk mentransfer pengetahuan dan pertukaran ide atau gagasan
Apabila peserta didik dapat menerima materi pembelajaran dengan baik, maka
komunikasi dalam pembelajaran dapat dikatakan efektif.6
Situasi pembelajaran saat ini dituntut untuk melakukan pembelajaran
daring yaitu proses pembelajaran yang dilakukan jarak jauh dari pusat
penyelenggara pendidikan yaitu sekolah. Hal ini disebabkan oleh adanya wabah
Coronavirus Disease 2019 atau biasa disingkat dengan Covid-19 yang terjadi
secara global. Wabah Covid-19 telah melanda 215 negara di dunia, memberikan
tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan untuk melawan Covid-19. Dalam
hal tersebut Pemerintah telah melarang untuk berkerumun, pembatasan sosial
(social distancing) dan menjaga jarak fisik (physical distancing), memakai
masker dan selalu cuci tangan.7 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah
mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).
Dalam surat tersebut tercantum bahwa pembelajaran dari rumah secara daring
dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta
didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk
kenaikan kelas maupun kelulusan.8
Berdasarkan penelitian Harnani, 2020 terkait efektifitas pembelajaran
daring ditemukan beberapa masalah yang dihadapi oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran secara daring. Beberapa guru menyatakan bahwa pembelajaran
daring tidak begitu efektif bila dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran tatap
5 Permendikbud Nomor 37, Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran
Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, 2018. 6 Assaba’I Nizar, Murni Ramli, Joko Ariyanto, Analisis Dominasi Komunikasi Scientific
Pada Pembelajaran Biolog Sekolah Menengah Atas, Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2018, h. 181-
190. 7 Ali Sadikin, Afreni Hamidah, Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19, Jurnal
Ilmiah Pendidikan Biologi, 2020, h. 214-224. 8 Surat Edaran Menteri Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).
4
muka, karena beberapa materi harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap
terutama dalam menerapkan kegiatan praktikum.9 Hal ini pun diperkuat oleh hasil
penelitian Yusmaniar, dkk yang menyatakan bahwa penerapan kegiatan
praktikum secara daring masih jarang dilakukan oleh pendidik karena beberapa
kendala. Kendala pertama yang dialami guru selama melakukan praktikum daring
yaitu siswa kurang memahami langkah kerja yang telah diberikan oleh guru,
sehingga data yang diperoleh tidak sesuai dengan tujuan penelitian. Kendala
kedua yaitu, sulit bagi guru mengendalikan siswa untuk melakukan praktikum
daring. Dan kendala ketiga adalah beberapa guru belum terpikirkan cara yang
tepat untuk menerapkan praktikum daring dikarenakan kesulitan dalam
mengendalikan keaktifan siswa. Selain itu keterbatasan kuota pun menjadi
masalah, karena tidak semua siswa memiliki jaringan internet yang memadai.
Sehingga pengalaman siswa dalam menerapkan metode praktikum dalam proses
pembelajaran menjadi kurang dan hal ini pun akan berpengaruh terhadap
keterampilan komunikasi ilmiah siswa dalam mengolah informasi yang
didapatkan dari hasil praktikum.10
Fenomena yang terjadi di lapangan terlihat bahwa sistem pembelajaran
jarak jauh menggunakan kurikulum darurat membuat peserta didik mengalami
keterbatasan dalam berkomunikasi ilmiah dengan guru dan teman-temannya.. Hal
ini dikarenakan adanya pemotongan jam tatap muka antara peserta didik dengan
guru dalam satu pertemuan mata pelajaran. Sehingga waktu peserta didik untuk
bereksplorasi dalam pembelajaran di kelas seperti kegiatan praktikum,
pengamatan secara langsung, dan project ilmiah yang dilakukan secara
berkelompok menjadi terbatas. Selain itu keterbatasan kuota yang dimiliki oleh
peserta didik juga mempengaruhi kebutuhan peserta didik untuk belajar, seperti
melakukan diskusi secara daring dan mengakses informasi sebanyak-banyaknya
9 Sri Harnani, Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19, tersedia
online di bdkjakarta.kemenag.go.id. Diakses tanggal 06 Desember 2020 jam 14.00. 10 Yusmaniar Afifah Noor , Ngurah Made Darma Putra , Sunyoto Eko Nugroho, Putut
Marwoto, Budi Naini Mindyarto, Suharto Linuwih, Sugiyanto, Mochamad Aryono Adhi, Rodhotul
Muttaqin, Wasi Sakti Wiwit Prayitno, Suyanto Suyanto, Minhat Minhat, Praksis Praktikum Fisika
Mode Daring: Studi Kasus Pembelajaran di SMA/MA Jawa Tengah dan Jawa Timur Semasa
Pandemi Covid-19, Unnes Physics Education Journal, 2020, Vol. 3.
5
dari berbagai sumber untuk memperdalam pengetahuan mereka. Hal itu pun akan
berpengaruh terhadap keterampilan peserta didik dalam mengkomunikasikan
pikirannya melalui aktivitas belajar yang biasa dilakukan pada saat pembelajaran
tatap muka.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti ingin mendeskripsikan
keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik tingkat SMA pada pembelajaran
biologi di masa pandemik covid-19, dengan melihat kemampuan peserta didik
melalui kegiatan praktikum daring dengan mencari informasi, membaca ilmiah,
mendengarkan dan mengamati, menulis ilmiah, menyampaikan informasi, serta
mempresentasikan pengetahuan. Hal ini dikarenakan biologi merupakan ilmu
sains yang dapat menstimulus peserta didik untuk memiliki keterampilan
komunikasi yang baik. Karena pada umumnya, peserta didik SMA masih
mengalami kesulitan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan untuk
menyampaikan hasil praktikum melalui presentasi dan menulis laporan. Di
berbagai Negara diketahui bahwa keterampilan komunikasi yang diperlukan untuk
kecakapan abad 21.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah yaitu:
1. Abad 21 membutuhkan banyak keterampilan salah satunya keterampilan
komunikasi
2. Komunikasi ada dalam sasaran abad 21 dan kurikulum, namun belum menjadi
fokus pencapaian
3. Komunikasi merupakan aspek penting namun belum mendapat perhatian
4. Komunikasi belum menjadi fokus pencapaian pada kurikulum
5. Komunikasi belum menjadi fokus pada penerapan pembelajaran
6. Pembelajaran secara daring tidak berjalan secara efektif jika dibandingkan
dengan pembelajaran tatap muka
6
C. Pembatasan Masalah
Penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti pada
penelitian Keterampilan Komunikasi Ilmiah peserta didik pada pembelajaran
Biologi konsep sel. Hal ini bertujuan agar penelitian tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda-beda dan mencapai tujuan yang diharapkan. Adapun
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “Mendeskripsikan keterampilan
komunikasi ilmiah pada saat pembelajaran jarak jauh”.
D. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut “Bagaimana gambaran keterampilan komunikasi ilmiah siswa pada
pembelajaran Biologi SMA di masa pandemik covid-19?
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Cakupan materi biologi pada penelitian ini dibatasi hanya pada konsep sel
2. Keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik dilihat berdasarkan aktivitas
praktikum secara daring
F. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah peneliti
dapat mengetahui gambaran keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik pada
pembelajaran biologi SMA.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, diantaranya:
1. Bagi guru, dapat mengembangkan kemampuan komunikasi ilmiah peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran di kelas
2. Bagi peserta didik, dapat mengetahui kemampuan komunikasi yang dimiliki
3. Bagi sekolah, dapat mengetahui kualitas pembelajaran peserta didik di
sekolah
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik
1. Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari kata latin cum, yaitu kata depan yang
berarti dengan dan bersama dengan, dan unus, yaitu kata bilangan yang berarti
satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda communion yang dalam bahasa
inggris menjadi communion dan berarti kebersamaan, persatuan, gabungan,
pergaulan, hubungan.1 Menurut Larry dalam bukunya, komunikasi merupakan
proses dinamis di mana orang berusaha untuk berbagi masalah internal mereka
dengan orang lain melalui penggunaan simbol.2 Menurut Richard & Saundra
komunikasi adalah setiap proses di mana manusia berbagai informasi, ide, dan
perasaan. Komunikasi tidak hanya melibatkan kata-kata secara lisan dan tulisan
tetapi juga bahasa tubuh, tingkah laku, dan gaya apapun yang menambah makna
pada suatu pesan.3 Komunikasi adalah proses menghasilkan informasi,
mengirimkan dan memaknai yang menghubungkan dua orang.4
Dengan demikian komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari seluruh aktivitas manusia baik aktivitas secara individu maupun
kelompok. Komunikasi pada dasarnya merupakan konsep yang multimakna.
Makna komunikasi pada dasarnya dapat dibedakan berdasarkan proses sosial,
sebagai peristiwa, sebagai ilmu, sebagai kiat atau keterampilan.
2. Komunikasi Pendidikan
Istilah komunikasi pendidikan belum terlalu akrab didengar oleh
kalangan pemerhati dan praktisi pendidikan. Dalam hal ini dunia pendidikan
1 Ngainun Naim, Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media,
2011), h. 17. 2 Samovar Larry, Komunikasi Lintas Budaya, (Jakarta: Salemba Humanika, 2010), h. 18. 3 Richard & Saundra, Communication Effectively, (New York: McGraw-Hill, 2007), h. 8. 4 Hulya Yesil, The relationship between candidate teachers’ communication skills
and their attitudes towards teaching profession, Procedia Social and Behavioral Sciences, 2010.
8
membutuhkan sebuah pemahaman secara menyeluruh dan utuh tentang
pemanfaatan komunikasi dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya komunikasi
yang baik, pendidikan akan kehilangan cara dan orientasi dalam membangun
kualitas output yang diharapkan. Komunikasi pendidikan berperan dalam
menunjukkan arah proses tatanan sosial atas kenyataan pendidikan. Secara
sederhana dapat dikatakan komunikasi pendidikan merupakan komunikasi yang
terjadi dalam suasana pendidikan. Dengan demikian, komunikasi pendidikan
adalah proses perjalanan pesan atau informasi yang merambah bidang atau
peristiwa-peristiwa pendidikan.5
Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi,
penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan yang disampaikan berupa
isi/ajaran yang dituangkan ke dalam symbol-simbol komunikasi, baik verbal
(kata-kata dan tulisan) maupun non-verbal. Dalam dunia pendidikan, komunikasi
menjadi kunci yang cukup menentukan dalam mencapai tujuan. Sebagai seorang
guru yang memiliki pengetahuan luas jika tidak mampu mengkomunikasikan
pikiran, pengetahuan, dan wawasannya, tentu tidak akan mampu memberi
transformasi pengetahuannya kepada para siswanya. Berdasarkan hal tersebut
dapat dikatakan bahawa komunikasi dalam dunia pendidikan sangat penting.6
Strategi yang dilakukan Haggarty&Postelhwaite dalam Iriyantara dan
Syaripudin tentang komunikasi guru dan siswa diketahui bahwa guru di sekolah
disarankan mendorong siswa-siswanya untuk saling mengungkapkan sisi positif
pembelajaran. Komunikasi yang biasa dilakukan antara guru dan siswa adalah
komunikasi verbal seperti ketika dalam proses pembelajaran di kelas, percakapan
di dalam dan di luar sekolah. Komunikasi verbal dapat berupa percakapan tatap
muka antara guru dan siswa, berbicara dalam pembelajaran di kelas, atau
percakapan melalui media telepon. Saat melakukan komunikasi tidak hanya
komunikasi yang bersifat verbal melainkan juga menyampaikan pesan non-verbal.
5 Ngainun Naim, Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media,
2011)., h. 26 27. 6 Ibid.,
9
Komunikasi non-verbal dilakukan dengan gerakan tangan, ekspresi wajah, postur
tubuh, dan lainnya.7
Komunikasi dalam dunia pendidikan berlangsung melalui proses belajar
mengajar. Komunikasi dalam pembelajaran merupakan proses pertukaran
informasi berupa materi pembelajaran antara guru dengan siswa. Dalam
komunikasi pembelajaran, guru bertindak sebagai pengirim pesan (komunikator)
dan siswa bertindak sebagai penerima pesan (komunikan). Pesan yang
disampaikan guru kepada siswa berupa materi pembelajaran. Interaksi antara guru
dengan siswa menimbulkan beberapa pola komunikasi, yaitu komunikasi satu
arah, komunikasi dua arah, dan komunikasi banyak arah.8
Komunikasi satu arah terjadi jika pembelajaran tidak melibatkan siswa
untuk aktif dan guru aktif menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa,
sehingga guru lebih mendominasi kelas. Pada komunikasi satu arah hanya terjadi
komunikasi dari guru ke siswa. Komunikasi dua arah terjadi jika guru dan siswa
mendominasi kelas pada taraf yang sama melalui kegiatan tanya jawab.
Komunikasi dua arah menyebabkan terjadinya komunikasi dari guru ke siswa dan
dari siswa ke guru. Komunikasi banyak arah terjadi jika siswa dapat
berkomunikasi dengan guru dan siswa lain, sehingga siswa aktif dalam proses
pembelajaran dan mendominasi komunikasi.9
Komunikasi pendidikan merupakan proses terjadinya transfer informasi
dua arah dalam ruang lingkup pendidikan. Komunikasi pendidikan erat kaitannya
dalam proses pembelajaran, dimana guru sebagai pemberi informasi dan peserta
didik sebagai penerima informasi terkait materi pelajaran. Komunikasi pendidikan
memiliki peranan besar dalam proses pembelajaran karena pada dasarnya guru
mentransfer pikiran, pengetahuan, dan wawasannya kepada siswa melalui proses
komunikasi yang menciptakan interaksi di dalamnya. Sehingga tujuan dari
7 Yosal dan Usep, Komunikasi Pendidikan, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2013),
h. 84. 8 Ibid., 9 Assaba’I Nizar, Murni Ramli, Joko Ariyanto, Analisis Dominasi Komunikasi Scientific
Pada Pembelajaran Biolog Sekolah Menengah Atas, Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2018, h. 181-
190.
10
pembelajaran sendiri yaitu dari yang tidak tahu menjadi tahu dapat tercapai
dengan baik.
3. Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Pengertian keterampilan menurut Muhibbin merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan fisik yang biasanya tampak dalam kegiatan jasmani seperti
menulis, mengetik, olahraga, dan sebagainya. Keterampilan dapat terwujud bila
siswa menyadari adanya pergerakan motorik yang membutuhkan koordinasi
didalamnya.10 Keterampilan komunikasi merupakan salah satu kecakapan abad 21
yang harus dimiliki oleh siswa. Kecakapan komunikasi dalam proses
pembelajaran terdiri dari; kemampuan ICT Literacy, kemampuan mengungkapkan
ide-ide, kemampuan mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain,
kemampuan menggunakan alur pikir yang logis dan terstruktur, kemampuan
komunikasi multi bahasa, kemampuan penggunaan bahasa sesuai dengan konteks
dan konten.11
Keterampilan komunikasi merupakan kemampuan dalam
menginformasikan hasil pengamatan, prediksi atau hasil percobaan kepada orang
lain. Bentuk komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, grafik, tabel, diagram, atau
gambar. Berdasarkan jenisnya dapat berupa laporan atau transformasi parsial.12
Menurut Nurhayati dalam Samatowa komunikasi ilmiah adalah keterampilan
untuk mengkomunikasikan pengetahuan ilmiah hasil temuan dan kajiannya
kepada berbagai kelompok sasaran untuk berbagai tujuan.13
Keterampilan komunikasi ilmiah berkorelasi positif dengan tingkat
berpikir siswa. Menerapkan keterampilan komunikasi ilmiah dalam pembelajaran
kepada siswa memungkinkan siswa untuk mengungkapkan ide-ide ilmiahnya.
Keterampilan komunikasi ilmiah memungkinkan siswa memperoleh informasi
10 Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo, 2003), h. 121. 11 Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Implementasi RPP abad 21, 2017. 12 Zulfiani, Tonih, Kinkin, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian
UIN Jakarta, 2009), h. 54. 13 Widya Nurhayati, Sutji Wardhayani, Isa Ansori, Peningkatan Komunikasi Ilmiah
Pembelajaran IPA Melaui Model Kooperatif Tipe Think Talk White, Joyful Learning Journal,
2012, h. 12-25.
11
sebanyak-banyaknya dari observasi, dan memudahkan mereka dalam
memecahkan berbagai masalah dalam materi pembelajaran.14 Keterampilan
komunikasi ilmiah juga dirancang untuk meningkatkan kemampuan membaca dan
menulis ilmiah.15
Keterampilan komunikasi ilmiah umumnya berkaitan dengan kegiatan-
kegiatan penelitian atau penyelidikan, khususnya di lingkungan akademik.
Dengan adanya keterampilan komunikasi siswa dapat memiliki kecakapan ICT
Literacy, kemampuan alur pikir yang logis dan terstruktur, komunikasi multi
bahasa, kemampuan penggunaan bahasa sesuai dengan konteks dan konten.
Sehingga siswa memiliki kemampuan mengolah informasi dengan baik.
4. Aspek Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Keterampilan komunikasi menurut Nuryani Rustaman adalah
kemampuan membaca dan menyajikan informasi dalam bentuk grafik, tabel atau
diagram berdasarkan hasil percobaan, menjelaskan hasil percobaan,
menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas.16 Komunikasi ilmiah menurut
Levy merupakan rangkaian proses untuk mengakuisisi keterampilan belajar
tingkat tinggi (high order learning skills) yang meliputi; information retrieval,
scientific reading, scientific writing, listening and observation, information
representation, dan knowledge presentation.17
a. Information retrieval
Information retrieval merupakan kemampuan dalam mengakses sumber
informasi yang relevan dan reliable. Sumber informasi yang terpercaya dapat
diperoleh dari sumber buku ilmiah, artikel ilmiah, peraturan pemerintah, dan atau
14 M. Alpusari, Mulyani, Putra, Widyanthi, Hermita, Identifying students scientific
communication skills on vertebrata organs, Journal of Physics: Conference Series. 2019. 15 Kulsum, Nugroho, Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Problem Solving
Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Komunikasi Ilmiah Siswa Pada Mata
Pelajaran Fisika, Unnes Physics Education Journal, 2014. 16 Nuryani Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: UM Press, 2005), h.
80. 17 Levy, Eylon, Zahava, Teaching Scientific Communication Skills In Science Studies:
Does It Make A Difference, International Journal of Science and Mathematics Education, 2009.
12
wawancara dengan ahli. Kegiatan mengakses sumber ilmiah membantu siswa
mengenal jurnal ilmiah yang sesuai dengan levelnya.
b. Scientific reading
Scientific reading merupakan kemampuan dalam membaca bacaan ilmiah
seperti artikel ilmiah. siswa dapat melatih first glance dengan membaca sekilas
untuk menyeleksi sumber yang akan digunakan agar relevan dengan tujuan
penulisan. Artikel hasil seleksi dibaca secara mendalam untuk memperoleh kata
kunci sebagai acuan bahan penulisan. Dalam kemampuan membaca ilmiah
terdapat istilah “pandangan pertama”. Yang dimaksud dengan “pandangan
pertama” adalah membaca sekilas sebuah artikel, tetapi tetap menarik informasi
darinya dan menjadi akrab dengannya. Kegiatan ini dapat membantu siswa
memperoleh keterampilan menelusuri dan memilah artikel ilmiah untuk
mengetahui mana yang cocok, relevan, dan diinginkan untuk tugas tertentu.
Tujuan dari “pandangan pertama” adalah untuk memutuskan apakah sebuah
artikel relevan dengan tujuan pembaca dan karenanya layak dibaca secara lebih
mendalam. Umumnya, setelah “pandangan pertama”, pemilihan awal artikel dapat
dikurangi sekitar 80%. Setelah “pandangan pertama”, pembaca harus memutuskan
apakah dia tertarik pada artikel tersebut dalam hal kesesuaiannya dengan tugas
yang ada dan tingkat ilmiahnya.18
c. Scientific writing
Scientific writing merupakan kegiatan menulis hasil penelitian ilmiah
dalam bentuk laporan penelitian atau artikel ilmiah.
d. Listening and observing
Listening and observing merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
memperoleh informasi dengan cara mendengar dan mengobservasi. Hal ini dapat
diperoleh melalui pengamatan video ataupun demonstrasi.
18 Levy, Eylon, Zahava, Teaching Scientific Communication Skills In Science
Studies:Tracing Teacher Change, International Journal of Science and Mathematics Education,
2008.
13
e. Information representation
Information representation merupakan kemampuan untuk
mempresentasikan atau menyajikan ulang informasi yang diperoleh dalam bentuk
lain.
f. Knowledge presentation
Knowledge presentation merupakan kemampuan dalam
mempresentasikan hasil penelitian yang dapat dilakukan melalui kegiatan
presentasi lisan, presentasi berbasis multimedia, pembuatan poster atau model
yang dapat merepresentasikan hasil penelitian.19
Keterampilan komunikasi ilmiah merupakan keterampilan yang harus
dimiliki oleh peserta didik untuk mengolah informasi. Keterampilan komunikasi
ilmiah memiliki beberapa aspek, adapun aspek menurut keterampilan proses sains
yaitu kemampuan membaca dan menyajikan informasi dalam bentuk grafik, tabel
atau diagram berdasarkan hasil percobaan, menjelaskan hasil percobaan,
menyampaikan laporan secara sistematis dan jelas. Dan menurut Levy aspek
keterampilan komunikasi ilmiah terdiri dari enam indikator. Tiga indikator
diantaranya yaitu information retrieval, scientific reading, listening&observing
berperan untuk mendapatkan informasi melalui sumber ilmiah dan tiga indikator
lainnya yaitu scientific reading, information representation, knowledge
presentation berperan untuk menyampaikan informasi secara ilmiah.
5. Komunikasi dan Relasi Antara Guru dan Siswa
Komunikasi dalam praktik pembelajaran dilakukan guru dan siswa bukan
hanya proses peralihan dan penyampaian materi pembelajaran antar keduanya.
Guru yang peduli dan penuh perhatian terhadap siswanya akan membuat siswa tak
segan untuk mengajaknya berdiskusi tentang berbagai hal. Guru juga akan
membantu sebagai pembimbing dan teladan bagi siswanya sehingga kemampuan
siswa dapat berkembang dalam mengatasi berbagai masalah pribadi dan dalam
menghadapi lingkungan yang sedang memperbaiki perubahan cepat. Relasi yang
baik antara guru dan siswa mempengaruhi prestasi akademik siswa, juga
19 Ibid.,
14
mempengaruhi terhadap prestasi dan motivasi siswa belajar, serta
mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan penyesuaian sosial dan
emosional.20
Efektivitas pembelajaran berhubungan pada efektivitas komunikasi.
Karena itu, perlu bantuan seorang guru dalam pembelajaran untuk menghasilkan
komunikasi yang efektif dengan siswa di dalam atau di luar kelas. Komunikasi
efektif memainkan peran penting dalam mendukung pembelajaran pada semua
jenjang pendidikan. Membelajarkan bukan hanya transfer pengetahuan, melainkan
juga proses komunikasi dua arah antara guru dan siswa. Guru profesional mampu
berkomunikasi dengan siswa.
Komunikasi pembelajaran dapat dikatakan seperti suatu siklus yang
dimulai ketika guru memilih apa yang akan dipelajarinya pada siswa. Selanjutnya
guru akan menentukan cara yang paling sesuai dan tepat untuk
membelanjakannya dan siklus itu diakhiri dengan pembahasan di mana tujuan
pembelajaran tercapai. Dalam siklus komunikasi pembelajaran tersebut terdapat
komponen guru, siswa, isi pembelajaran strategi mengajar, evaluasi dan umpan
balik dan lingkungan belajar.21
Komunikasi dan relasi erat kaitannya dengan guru dan siswa. Dalam
proses pembelajaran untuk dapat mentransfer pengetahuan dengan baik dari guru
ke siswa dibutuhkan komunikasi dan hubungan kedekatan emosional antara
keduanya. Guru mendidik dengan penuh perhatian dan kepedulian memberikan
dampak yang baik bagi siswa. Hal ini dapat memberikan motivasi siswa untuk
berdiskusi dengan guru terkait apa yang tidak mereka ketahui. Sehingga dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
6. Prinsip Komunikasi dalam Metode Pembelajaran
a. Metode Ceramah
Prinsip Komunikasi dalam Metode Ceramah merupakan metode
pengajaran klasik yang sampai saat ini masih digunakan. Metode ceramah
20 Yosal dan Usep, Komunikasi Pendidikan, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2013), h. 72 21 Ibid., h. 73-74.
15
merupakan metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan
lisan kepada para siswa. Dalam hal ini, guru biasanya menguraikan topik (pokok
bahasan) tertentu di tempat dan waktu tertentu. Dengan metode ini siswa
cenderung pasif dalam proses pembelajaran karena guru terlalu mendominasi
pokok bahasan.22
b. Metode Diskusi
Diskusi adalah percakapan ilmiah yang berisi pertukaran pendapat yang
dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok untuk mencari
kebenaran. Dalam konteks pembelajaran, diskusi adalah cara yang dilakukan
dalam mempelajari bahan atau menyampaikan materi dengan jalan
mendiskusikannya, dengan tujuan dapat menimbulkan pengertian dan perubahan
tingkah laku siswa. Diskusi pada dasarnya merupakan musyawarah untuk mencari
titik pertemuan pendapat tentang sebuah masalah. Jika ditinjau dari
pelaksanaannya, diskusi terbagi menjadi beraneka bentuk.
1. Diskusi kelas
Diskusi kelas itu semacam brainstorming (pertukaran pendapat). Dalam
hal ini, guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas. Jawaban dari siswa
diajukan lagi kepada siswa lain atau dapat pula meminta pendapat siswa lain
tentang hal itu sehingga terjadi pertukaran pendapat secara serius
2. Diskusi kelompok
Guru mengemukakan suatu masalah. Masalah dipecah ke dalam sub-
masalah. Siswa dibagi ke dalam kelompok- kelompok kecil untuk mendiskusikan
sub-sub masalah tersebut. Hasil diskusi kelompok dilaporkan di depan kelas dan
ditanggapi.23
Komunikasi pada prinsipnya dalam metode pembelajaran terbagi menjadi
dua yaitu metode ceramah dan metode diskusi. Metode pertama adalah metode
ceramah merupakan cara guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan
guru sebagai pusat informasi, sehingga melalui metode ini dapat menyebabkan
adanya dominasi interaksi yang membuat siswa menjadi pasif dalam
22 Ngainun Naim, Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media,
2011), h. 55. 23 Ibid., h. 62-63.
16
pembelajaran. Metode kedua yaitu metode diskusi, diskusi dapat menstimulus
siswa dalam percakapan ilmiah. Metode diskusi dapat membuat siswa menjadi
aktif dalam proses pembelajaran, sehingga metode diskusi dirasa mampu merubah
tingkah laku siswa dalam belajar.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian Assaba’i Nizar Urwani, Murni Ramli, dan Joko Ariyanto
mengenai dominasi komunikasi scientific pada pembelajaran biologi sekolah
menengah atas menunjukkan bahwa dominasi komunikasi scientific X IPA 1 dan
XI IPA 1 MAN 2 Surakarta adalah dominasi komunikasi yang seimbang atau
komunikasi dua arah antara siswa dengan guru. Persentase dominasi komunikasi
yang seimbang di kelas X IPA 1 adalah 50,26%. Persentase dominasi komunikasi
yang seimbang di kelas XI IPA 1 adalah 43,08%. Faktor yang mempengaruhi
dominasi komunikasi scientific yaitu psikologis, fisik, semantik, dan proses
penyampaian. Faktor psikologis, meliputi rasa takut, malu, dan kurang percaya
diri ketika bertanya atau berpendapat. Faktor fisik meliputi suara yang kurang
keras dan keramaian kelas. Faktor semantik meliputi penggunaan bahasa yang
tidak baku dan kurangnya penguasaan bahasa latin dalam biologi. Faktor proses
penyampaian meliputi kurangnya pemahaman isi pesan sehingga terjadi
kegagalan pemahaman konsep oleh siswa.24
Hasil penelitian Anggit, Suciati, dan Maridi mengenai profil
keterampilan komunikasi siswa pada pembelajaran biologi menunjukkan bahwa
kemampuan komunikasi siswa di SMA Kabupaten Madiun tidak dikembangkan
dengan baik, sehingga proses pembelajaran Biologi tidak maksimal. Hal ini dilihat
dari munculnya 2 indikator dari 12 indikator keterampilan komunikasi
berdasarkan matriks kategori VICS Flanders yaitu siswa dapat memverifikasi
24 Assaba’I Nizar, Murni Ramli, Joko Ariyanto, Analisis Dominasi Komunikasi Scientific
Pada Pembelajaran Biolog Sekolah Menengah Atas, Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2018, h. 181-
190.
17
laporan dari teman dengan persentase 41,2% dan mampu merespon pernyataan
teman yang tidak jelas dengan persentase 58,8%.25
Hasil penelitian Susana Mega, Muzzazinah, Murni Ramli, Yulianto, Anik
Setyorini mengenai pola komunikasi scientific pada pembelajaran biologi sekolah
menengah atas menunjukkan pola komunikasi scientific yang terbentuk pada
pembelajaran biologi dari sepuluh kali observasi kelas adalah seimbang antara
guru dan siswa, artinya tidak terdapat dominasi komunikasi oleh guru maupun
siswa. Hal tersebut ditandai dengan terjadinya proses dialog yang bersifat umpan
balik antara guru dan siswa sebesar 52,43%. Komunikasi scientific yang terjadi
bersifat dua arah, akan tetapi inisiasi komunikasi scientific siswa rendah sebesar
24,79%. Berdasarkan wawancara kepada siswa, diketahui penyebab kendala
berkomunikasi di kelas umumnya disebabkan oleh hambatan proses.26
Berdasarkan hasil penelitian yang relevan mengenai kemampuan
komunikasi peserta didik di sekolah terdapat adanya dominasi komunikasi guru
terhadap peserta didik. Sehingga dalam hal ini komunikasi siswa tidak
dikembangkan secara maksimal. Maka dari itu peneliti ingin melakukan penelitian
lebih lanjut mengenai analisis keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik
secara lisan dan tulisan di wilayah SMAN Tangerang Selatan.
C. Kerangka Berpikir
Kemampuan komunikasi sangat diperlukan dalam dunia kerja karena
merupakan salah satu dari keterampilan abad 21 yang harus diberdayakan dalam
belajar. Pembelajaran Abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan
kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap, serta
penguasaan terhadap teknologi. Kemampuan komunikasi merupakan salah satu
kompetensi yang diperlukan untuk menyampaikan gagasan dan pemikiran dalam
berbagai konteks kehidupan.
25 Anggit, Suciati, Maridi, Profile of Communication Skills in Biology For XI Grade
Students of “Y” Senior High School in Madiun Regency, Unnes Science Education Journal, 2017,
1555-1561. 26 Susana Mega, Muzzazinah, Murni Ramli, Yulianto, Anik Setyorini, Pola Komunikasi
Scientific Pada Pembelajaran Biologi Sekolah Menengah Atas, Edusains, 2018, h. 8-15.
18
Berdasarkan kurikulum 2013 kelas XI, peserta didik dituntut untuk
menguasai kompetensi dasar pada aspek keterampilan sebesar 78,57%. Pada
kompetensi ini peserta didik dituntut untuk menyajikan hasil pengamatan dalam
pembelajaran. Dengan demikian peserta didik membutuhkan keterampilan
komunikasi untuk dapat menyajikan hasil pengamatan. Keterampilan komunikasi
merupakan salah satu aspek dalam keterampilan proses sains. Adapun aspek
keterampilan komunikasi menurut Nuryani Rustaman antara lain; mampu
membaca dan menyajikan informasi dalam bentuk grafik, tabel atau diagram
berdasarkan hasil percobaan, menjelaskan hasil percobaan, dan menyampaikan
laporan secara sistematis dan jelas.27 Berdasarkan jurnal Levy 2009 keterampilan
komunikasi lebih dispesifikasikan aspeknya. Aspek tersebut terbagi ke dalam
enam skill yaitu; information retrieval, scientific reading, scientific writing,
listening and observation, information representation, dan knowledge
presentation.28
Permasalahan yang terjadi di lapangan dengan adanya pemberlakukan
pembelajaran jarak jauh menggunakan kurikulum darurat membuat peserta didik
mengalami keterbatasan dalam berkomunikasi dengan guru dan teman-temannya..
Hal ini dikarenakan adanya pemotongan jam tatap muka antara peserta didik
dengan guru dalam satu pertemuan mata pelajaran. Sehingga waktu peserta didik
untuk bereksplorasi dalam pembelajaran di kelas seperti kegiatan praktikum,
pengamatan secara langsung, dan project ilmiah yang dilakukan secara
berkelompok menjadi terbatas. Selain itu keterbatasan kuota yang dimiliki oleh
peserta didik juga mempengaruhi kebutuhan peserta didik untuk belajar, seperti
melakukan diskusi secara daring dan mengakses informasi sebanyak-banyaknya
dari berbagai sumber untuk memperdalam pengetahuan mereka. Hal itu pun akan
berpengaruh terhadap keterampilan peserta didik dalam mengkomunikasikan
pikirannya melalui aktivitas belajar yang biasa dilakukan pada saat pembelajaran
tatap muka.
27 Nuryani Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: UM Press, 2005), h.
80. 28 Levy, Eylon, Zahava, Teaching Scientific Communication Skills In Science Studies:
Does It Make A Difference, International Journal of Science and Mathematics Education, 2009.
19
Penelitian dilakukan oleh peneliti dengan mendeskripsikan keterampilan
komunikasi ilmiah peserta didik di masa pembelajaran jarak jauh. peneliti
mendeskripsikan keterampilan komunikasi ilmiah berdasarkan indikator yang
telah dikembangkan oleh Levy. Indikator yang dideskripsikan yaitu; information
retrieval, scientific reading, scientific writing, listening and observation,
information representation, dan knowledge presentation. Hasil deskripsi
kemudian dianalisis untuk mengetahui keterampilan komunikasi ilmiah peserta
didik di masa pandemik covid-19. Secara singkat kerangka berpikir dapat dilihat
pada gambar 2.1 berikut ini.
20
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Abad 21
Keterampilan
komunikasi
Kurikulum 2013
Menuntut keterampilan
komunikasi sebesar 78,57%
Keterampilan Proses
Sains
Aspek Keterampilan
Komunikasi
1. Mampu membaca dan
menyajikan informasi
dalam bentuk grafik, tabel
atau diagram berdasarkan
hasil percobaan
2. Menjelaskan hasil
percobaan
3. Menyampaikan laporan
secara sistematis dan jelas
- Pembelajaran secara daring
tidak berjalan secara efektif
- Keterbatasan jam tatap muka
siswa di dalam kelas daring
mempengaruhi keterampilan
komunikasi ilmiah siswa
melalui kegiatan praktikum
- Keterbatasan kuota yang
dimiliki oleh siswa
mempengaruhi keterampilan
komunikasi untuk
mendapatkan dan
menyampaikan informasi
secara daring
Indikator Keterampilan Komunikasi Ilmiah Berdasarkan Levy
1. Information retrieval 2. Scientific reading 3. Listening & observing 4. Scientific writing 5. Information representation 6. Knowledge presentation
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan.
Waktu penelitian dilaksanakan pada tahun ajaran 2020/2021 dengan perincian
tanggal seperti Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Tanggal Pelaksanaan Penelitian
Sekolah Tanggal Keterangan
SMA Negeri A
Tangerang Selatan
1 September 2020 Observasi
26 November 2020 Pengisian angket
SMA Negeri B
Tangerang Selatan
3 September 2020 Observasi
11 Desember - 28 Januari
2021
Pengisian angket
B. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki keadaan,
kondisi, situasi, kegiatan, dan lainnya.1 Dalam penelitian ini peneliti tidak
melakukan perubahan apapun terhadap objek ataupun wilayah penelitian. Dengan
kata lain peneliti hanya memotret objek atau wilayah yang diteliti kemudian
memaparkan apa yang terjadi di lapangan. Pendekatan kuantitatif menerapkan
proses transfer data secara numerikal, khususnya yang menyangkut atribut dan
kualitas subjek.2
Penelitian ini menggunakan metode survei. Metode survei digunakan
untuk mendapatkan dan mengumpulkan data asli untuk mendeskripsikan keadaan
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), h. 3 2 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 85
22
populasi.3 Data yang didapatkan digunakan untuk penarikan kesimpulan secara
umum dari sampel yang ditentukan.4 Dalam metode survei peneliti cenderung
menggunakan angket dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data.
Data dikumpulkan oleh peneliti melalui penyebaran angket keterampilan
komunikasi ilmiah peserta didik di SMA Negeri Tangerang Selatan sebagai data
utama. Data angket diperkuat dari analisis dokumen berupa video dan laporan
praktikum. Kemudian data yang terkumpul dikelompokkan menurut sifat, jenis,
dan kondisi. Angket keterampilan komunikasi ilmiah yang sudah dikelompokkan
selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan sehingga membentuk sebuah
kesimpulan.
C. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini berupa populasi dan sampel peserta
didik. Populasi adalah subjek penelitian secara keseluruhan.5 Populasi dalam
penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA yang melakukan praktikum secara
online di SMAN Kota Tangerang Selatan. Pemilihan kelas XI didasarkan atas
materi yang banyak dipraktikumkan dibanding dengan kelas X dan XII. Adapun
pertimbangan lainnya adalah keadaan praktikum yang dilakukan secara daring
dikarenakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sehingga praktikum dilakukan di
rumah dengan menggunakan alat dan bahan sederana. Dan materi praktikum yang
menggunakan alat dan bahan sederhana salah satunya terdapat di kelas XI.
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diteliti.6. Sampel dalam
penelitian ini adalah dua SMAN yang berada di wilayah Tangerang Selatan
dengan jumlah sampel 124 peserta didik. Penentuan sampel berdasarkan teknik
purposive sampling. Teknik purposive sampling didasarkan atas tujuan tertentu
dengan beberapa pertimbangan.7 Penentuan ini didasarkan atas hasil observasi
lapangan terkait aktivitas praktikum peserta didik di kelas selama pembelajaran
3 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2017), h. 193 4 Mahmud, op.cit., h. 102 5 Ibid., h. 173 6 Ibid., h. 174 7 Ibid., h. 183
23
daring. Observasi dilakukan di empat SMAN Tangerang Selatan yang
melaksanakan kegiatan praktikum selama pembelajaran daring. Berdasarkan hasil
observasi hanya terdapat dua sekolah yang dapat dijadikan sampel penelitian. Hal
ini dipilih berdasarkan adanya pembuatan laporan praktikum dan kesamaan judul
praktikum.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat pengumpul data dalam penelitian.8 Instrumen
dalam penelitian ini menggunakan jenis instrumen non tes berupa angket dan
dokumentasi. Angket berisikan butir-butir pertanyaan dalam bentuk kalimat
pernyataan yang sudah disediakan opsi jawaban. Selain menggunakan angket,
terdapat data pendukung untuk peneliti dalam menarik kesimpulan di akhir
penelitian. Adapun data pendukung didapatkan melalui instrumen tes berupa soal.
1. Angket
Angket keterampilan komunikasi ilmiah digunakan untuk mengetahui
keadaan peserta didik dalam mendapatkan dan menyampaikan informasi secara
ilmiah. Angket berisikan serangkai pertanyaan terkait kegiatan komunikasi
ilmiah yang harus dijawab peserta didik sesuai dengan keadaannya. Angket yang
digunakan dalam penelitian merupakan jenis angket tertutup menggunakan skala
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap. Skala ini disusun dalam
bentuk pernyataan dan diikuti oleh respon yang menunjukkan tingkatan.9.
Angket terdiri atas 31 butir pertanyaan dan empat opsi jawaban dengan berbagai
tingkatan.
Angket keterampilan komunikasi ilmiah yang digunakan merupakan
angket yang dikonstruk berdasarkan indikator keterampilan komunikasi ilmiah
peserta didik dalam jurnal Levy “Teaching Scientific Communication Skills In
Science Studies: Does It Make A Difference”.10 Selain itu, penyusunan angket
8 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 165 9 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015),
h. 193 10 Levy, Eylon, Zahava, Teaching Scientific Communication Skills In Science Studies:
Does It Make A Difference, International Journal of Science and Mathematics Education, 2009.
24
didasarkan atas hasil analisis dokumentasi laporan praktikum peserta didik.
Setelah angket dibuat, maka dilakukan validasi dengan Dosen ahli, Adapun
indikator kompetensi yang akan diamati yaitu; Information retrieval, Scientific
reading, Listening & observing, Scientific writing, Information representation,
Knowledge presentation.
Adapun kisi-kisi angket keterampilan komunikasi ilmiah disajikan pada Tabel
3.2.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah
No
.
Indikator Pertanyaan Nomor butir
Jumlah
butir
Nomor
butir
Positif Negatif
1. Information retrieval 4 1-4 2, 3, 4 1
2. Scientific reading 8 5-12 6,7,11,12 5,8,9,10
3. Listening and observing 3 13-15 13 14&15
4. Scientific writing 6 16-21 16,18,19,
20, 21
17
5. Information
representation
3 22-24 22.23.24 -
6. Knowledge presentation 7 25-31 25,26,27,
30,31
28&29
2. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang diinterpretasi
dari indikator keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik terkait pengetahuan
peserta didik terhadap konsep. Soal ini digunakan untuk mengukur keterampilan
komunikasi ilmiah peserta didik secara tertulis. Soal keterampilan komunikasi
ilmiah terdiri dari enam butir soal dengan indikator yang berbeda. Indikator-
indikator tersebut diinterpretasikan ke dalam beberapa pertanyaan. Setelah
25
pertanyaan dibuat, maka dilakukan validasi kesesuaian materi dengan guru biologi
yang mengajar di kelas, Adapun indikator kompetensi yang akan diukur yaitu;
Information retrieval, Scientific reading, Observing, Scientific writing,
Information representation, Knowledge presentation. Setiap butir soal memiliki
rentan skor jawaban 1-3. Kisi-kisi soal tes keterampilan komunikasi ilmiah pada
penelitian ini terdapat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah
No. Indikator KKI Indikator soal Instrumen
Jumlah
butir
Nomor
soal
1. Information
retrieval
Disajikan pernyataan terkait
peristiwa difusi dalam
kehidupan sehari-hari,
peserta didik diminta untuk
memberikan tanggapan
terkait pernyataan tersebut
dan menyertakan sumber
pustaka
1 2
2. Scientific reading Disajikan gambar terkait
hasil percobaan peristiwa
osmosis, peserta didik
diminta untuk memberikan
kesimpulan yang tepat
1 3
3. Observing Disajikan gambar peristiwa
transportasi sel. Peserta
didik diminta untuk
menentukan jenis peristiwa
transpor sel dan
menjelaskan mekanisme
kerjanya
1 4
4. Scientific writing Disajikan pertanyaan
berdasarkan pengalaman
praktikum peserta didik,
peserta didik diminta untuk
menjelaskan tujuan dan
1 6
26
kesimpulan dari praktikum
tersebut
5. Information
representation
Disajikan suatu kasus
praktikum osmosis pada
kentang yang didalamnya
terdapat hubungan massa
terhadap waktu. Peserta
didik diminta untuk
menentukan grafik yang
tepat berdasarkan kasus
tersebut
1 5
6. Knowledge
presentation
Disajikan pertanyaan terkait
konsep difusi dan osmosis.
Peserta didik diminta untuk
menjelaskan perbedaannya
1 1
3. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan
laporan praktikum yang didokumentasikan untuk menganalisis aspek scientific
writing dan knowledge presentation.
E. Kalibrasi Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini telah melalui tahap uji
validitas. Validitas merupakan kesahihan sebuah instrumen dalam mengukur apa
yang hendak diukur.11 Validitas yang digunakan dalam instrumen angket dan tes
adalah validitas isi. Validitas isi berkaitan dengan kemampuan instrumen dalam
mengukur isi yang hendak diukur. Pada instrumen angket dilakukan pengujian
validitas isi dengan dosen pembimbing, berdasarkan kesesuaian antara dokumen
praktikum selama daring dengan indikator keterampilan komunikasi ilmiah pada
Levi. Pada instrumen tes dilakukan pengujian isi oleh dua guru biologi yang
melakukan praktikum secara daring.
11 Suharsimi Arikunto, Dasara-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015),
h. 80
27
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan dalam
mengumpulkan informasi terkait variabel penelitian yang akan digunakan sebagai
data penelitian.12 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga teknik dalam
pengumpulan data yaitu dengan angket, tes, dan dokumentasi.
1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan sederet pertanyaan
secara tertulis yang harus diisi oleh responden.13 Dalam penelitian ini pertanyaan
yang digunakan adalah bentuk pertanyaan tertutup, dimana pertanyaan sudah
disediakan opsi jawaban untuk dipilih oleh responden. Angket tersebut berisi
pertanyaan terkait sikap peserta didik dalam mendapatkan dan menyampaikan
informasi secara ilmiah. Selanjutnya angket ini digunakan untuk mendeskripsikan
keterampilan komunikasi ilmiah dalam aspek sikap.
2. Tes
Tes merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendeskripsikan keterampilan komunikasi secara tertulis dari aspek pengetahuan.
Teknik pengumpulan data dengan teknik tes menggunakan soal tes. Di mana soal
tersebut berikan butir-butir pertanyaan yang mewakili satu indikator.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang didapatkan
secara tidak langsung dari responden. Data yang dikumpulkan didapat melalui
data yang sudah dikumpulkan sebelumnya oleh orang lain atau biasa dikenal
dengan data sekunder. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa
laporan praktikum peserta didik. Kemampuan komunikasi diamati secara lisan
berupa laporan video dan tulisan berupa laporan praktikum tertulis. Adapun
tahapan dalam pengumpulan data sebagai berikut:
12 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 165 13 Ibid., h. 177
28
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan sebelum dilakukan penelitian dengan
pembuatan surat izin observasi dan pelaksanaan observasi di beberapa SMA
Negeri Kota Tangerang Selatan, dilakukan analisis dokumen untuk mendapatkan
informasi dalam mengkonstruk instrumen, pembuatan instrumen angket bersama
Dosen Ahli, pembuatan dan penyerahan surat izin penelitian ke SMA Negeri
yang dipilih berdasarkan hasil observasi, dilakukan validasi instrumen tes
keterampilan komunikasi ilmiah kepada guru biologi, dan penentuan jadwal
penelitian dengan guru biologi.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan dengan penyebaran link google form
kepada peserta didik melalui guru biologi dan dilakukan Follow up peserta didik
secara berkala
3. Tahap Pengolahan Data
Tahap pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul dalam
google form dengan penginputan respon peserta didik ke dalam excel dan
pemberian skor terhadap respon peserta didik.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif.
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang
diperoleh dari hasil pengukuran. Dimana statistik deskriptif memiliki peranan
dalam mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data. Dalam statistik
deskriptif dilakukan pengklasifikasian dan penyajian data dalam bentuk tabel
atau grafik (garis, batang, gambar).14
1. Angket
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan angket keterampilan
komunikasi ilmiah. Analisis keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik
diukur menggunakan indikator keterampilan komunikasi ilmiah dalam jurnal
14 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011, h. 251-252
29
Levy, dkk adalah; 1) Information retrieval, 2) Scientific reading, 3) Listening &
observing, 4) Scientific writing, 5) Information representation, 6) Knowledge
presentation.15 Data yang diperoleh dari angket keterampilan komunikasi ilmiah
peserta didik merupakan data kuantitatif yang akan dianalisis secara deskriptif
dengan menghitung skor. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk
mengolah data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memberikan skor pada angket yang sudah diisi oleh peserta didik
2. Menghitung skor siswa dengan menjumlahkan skor yang diperoleh pada
setiap item
3. Mengkategorikan perolehan skor dengan cara:
a. Menentukan skor minimal dan maksimal
b. Menghitung selisih antar skor minimal dan maksimal
c. Menentukan jarak dengan jumlah kategori
d. Menentukan kategori dengan menambahkan skor minimal dengan jarak16
Adapun kategori yang digunakan disajikan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kategorisasi Sikap Keterampilan Komunikasi Ilmiah
No. Skor peserta didik Kategori
1. 93-124 Baik
2. 62-92 Cukup
3. 31-61 Kurang
2. Tes
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis untuk
mengukur keterampilan komunikasi ilmiah secara tertulis dalam aspek
pengetahuan. Analisis keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik diukur
menggunakan indikator keterampilan komunikasi ilmiah yang diadopsi dari Levy,
15 Levy, Eylon, Zahava, Teaching Scientific Communication Skills In Science Studies:
Does It Make A Difference, International Journal of Science and Mathematics Education, 2009 16 S. Widanarto Prijowuntata, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Sanatha Dharma
University Press, 2016), h. 169-170
30
dkk adalah; 1) Information retrieval, 2) Scientific reading, 3) Observing, 4)
Scientific writing, 5) Information representation, 6) Knowledge presentation.
Data yang diperoleh dari tes tertulis siswa merupakan data kuantitatif yang akan
dianalisis secara deskriptif dengan menghitung skor. Adapun rumus yang
digunakan.17
Keterangan:
R: Skor mentah
SM: Skor maksimum
100: Bilangan tetap
3. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen
laporan praktikum peserta didik dalam bentuk lisan dan tulisan. Laporan
praktikum peserta didik dianalisis berdasarkan kesesuaian indikator
keterampilan komunikasi ilmiah pada aspek scientific writing dan knowledge
presentation.
17 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 102
31
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian
Temuan penelitian berupa hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah peserta
didik, soal tes keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik, dan dokumentasi hasil
laporan praktikum peserta didik. Adapun hasil temuan penelitian dijelaskan pada
paparan berikut ini.
1. Data Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Data hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah dibagi menjadi dua, yaitu
rekapitulasi data secara keseluruhan yang terdiri dari 124 peserta didik sebagai
responden dan rekapitulasi data per indikator yang terdiri dari enam indikator
keterampilan komunikasi ilmiah.
1.1 Rekapitulasi Data Hasil Angket
Deskripsi data penelitian keterampilan komunikasi ilmiah berdasarkan hasil
angket di SMAN Tangerang Selatan disajikan pada Tabel 4.1.1
Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah
di SMAN Tangerang Selatan
Kategori Jumlah peserta didik (n) Persentase (%)
Baik 22 17,74
Cukup 98 79,03
Kurang 4 3,23
Jumlah total 124 100
Berdasarkan Tabel 4.1 hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah
menunjukkan bahwa peserta didik di wilayah SMAN Tangerang Selatan memiliki
1 Lampiran 11, h. 104
32
tingkat keterampilan komunikasi ilmiah pada kategori cukup dengan persentase
sebesar 79,03%.
1.2 Deskripsi Data Hasil Angket Berdasarkan Indikator Keterampilan
Komunikasi Ilmiah
Deskripsi data penelitian keterampilan komunikasi ilmiah berdasarkan hasil
yang diperoleh pada tiap indikator keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik
disajikan sebagai berikut:
a. Information retrieval
Data diperoleh dari angket keterampilan komunikasi ilmiah pada indikator
Information retrieval. Di mana pada indikator ini terdiri dari 4 butir pernyataan
yang menggambarkan keadaan peserta didik dalam mencari informasi terkait
praktikum yang dilakukan. Berdasarkan survei yang telah dilakukan diperoleh
hasil yang disajikan pada Tabel 4.2 dan Gambar 4.1.2
Tabel 4.2 Hasil Angket Indikator Information Retrieval
Kategori Jumlah peserta didik (n) Persentase (%)
Baik 29 23,39
Cukup 86 69,35
Kurang 9 7,26
Jumlah total 124 100
Berdasarkan Tabel 4.2 hasil angket indikator information retrieval
menunjukkan bahwa sikap peserta didik dalam mencari informasi dari sumber
yang valid tergolong cukup baik dengan persentase sebesar 69,35%.
2 Lampiran 12, h. 110
33
0
10
20
30
40
50
60
butir 1 butir 2 butir 3 butir 4
tidak pernah pernah jarang sering
Gambar 4.1 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Pada Indikator information retrieval
Keterangan pertanyaan setiap butir:
1. Mengakses situs blog untuk memperoleh informasi
2. Mencari referensi dari buku teks ketika ingin memperdalam bahasan hasil praktikum
3. Mencari referensi dari artikel dan jurnal ilmiah ketika ingin memperdalam bahasan
hasil praktikum
4. Mencari informasi terkait dari buku teks, artikel, dan jurnal ilmiah
Gambar 4.2 menunjukkan hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah
pada indikator information retrieval. Pada semua butir terlihat bahwa kemampuan
peserta didik dalam mencari sumber informasi yang valid tergolong rendah. Hal
ini dibuktikan oleh respon mayoritas peserta didik yang gemar mengakses situs
blog untuk mendapatkan informasi dibandingkan sumber yang valid seperti buku
teks, artikel dan jurnal ilmiah.
b. Scientific reading
Data diperoleh dari angket keterampilan komunikasi ilmiah pada indikator
Scientific reading. Di mana pada indikator ini terdiri dari 8 butir pernyataan yang
menggambarkan keadaan peserta didik dalam membaca ilmiah untuk mencari
sumber referensi dari buku teks, artikel atau jurnal ilmiah. Berdasarkan survei
34
yang telah dilakukan diperoleh hasil yang disajikan pada Tabel 4.3 dan Gambar
4.2.3
Tabel 4.3 Hasil Angket Indikator Scientific Reading
Kategori Jumlah peserta didik (n) Persentase (%)
Baik 22 17,74
Cukup 100 80,65
Kurang 2 1,61
Jumlah total 124 100
Berdasarkan Tabel 4.3 hasil angket indikator scientific reading menunjukkan
bahwa sikap peserta didik dalam membaca ilmiah dari sumber artikel atau jurnal
ilmiah tergolong dalam kategori cukup dengan persentase sebesar 80,65%.
0
10
20
30
40
50
60
butir 5 butir 6 butir 7 butir 8 butir 9 butir 10 butir 11 butir 12
tidak pernah pernah jarang sering
Gambar 4.2 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Pada Indikator scientific reading
Keterangan pertanyaan setiap butir:
5. Membaca laporan praktikum pada situs blog untuk mendapatkan informasi terkait
6. Membaca artikel/jurnal ilmiah untuk mendapatkan informasi terkait
7. Membaca judul terlebih dahulu pada artikel ilmiah untuk mempermudah dalam
mencari informasi yang relevan
8. Membaca artikel ilmiah fokus pada bagian kesimpulan
3 Ibid.,
35
9. Melewatkan bagian referensi untuk dibaca pada artikel ilmiah
10. Melewatkan membaca tabel/grafik/gambar pada artikel ilmiah
11. Membaca keseluruhan artikel mulai dari pendahuluan sampai daftar pustaka
12. Memfokuskan membaca bagian tujuan, hipotesis, kesimpulan pada artikel ilmiah
Gambar 4.3 menunjukkan hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah
pada indikator scientific reading. Pada butir 5 dan 6 terlihat bahwa kemampuan
peserta didik dalam memilah sumber bacaan tergolong rendah. Hal ini dibuktikan
dari mayoritas peserta didik yang gemar membaca situs blog dibandingkan
dengan membaca artikel/jurnal ilmiah. Pada butir 7 dan 12 terlihat kemampuan
peserta didik dalam menscreening bacaan dari sumber ilmiah dapat dikatakan
cukup baik. Hal ini terlihat dari kebiasaan peserta didik dalam memilah informasi
dengan cepat dan tepat. Namun kemampuan peserta didik dalam membaca
membaca tabel/grafik/gambar dapat dikatakan kurang. Hal tersebut dikarenakan
peserta didik kerap kali melewatkan bagian tersebut untuk dibaca.
c. Listening&observing
Data diperoleh dari angket keterampilan komunikasi ilmiah pada indikator
Listening&observing. Di mana pada indikator ini terdiri dari 3 butir pernyataan
yang menggambarkan keadaan peserta didik dalam mendengar dan mengamati
video kegiatan ilmiah. Berdasarkan survei yang telah dilakukan diperoleh hasil
yang disajikan pada Tabel 4.4 dan Gambar 4.3.4
Tabel 4.4 Hasil Angket Indikator Listening&observing
Kategori Jumlah peserta didik (n) Persentase (%)
Baik 53 42,74
Cukup 64 51,61
Kurang 7 5,65
Jumlah total 124 100
4 Ibid.,
36
Berdasarkan Tabel 4.4 hasil angket indikator listening&observing
menunjukkan bahwa keterampilan peserta didik pada indikator mendengarkan dan
mengamati video kegiatan ilmiah tergolong dalam kategori cukup dengan
persentase sebesar 51,61%.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
butir 13 butir 14 butir 15
tidak pernah pernah jarang sering
Gambar 4.3 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Pada Indikator listening&observing
Keterangan:
13. Menonton beberapa video demonstrasi praktikum di platform youtube untuk
mendapatkan gambaran terkait praktikum
14. Menonton video demonstrasi praktikum tidak sampai selesai ketika guru
menginstruksikan
15. Hanya menonton video yang diberikan oleh guru sebelum melakukan praktikum
Gambar 4.4 menunjukkan hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah
pada indikator listening&observing. Pada semua butir item terlihat bahwa
kemampuan peserta didik dalam menyimak informasi melalui video demonstrasi
tergolong cukup baik. Hal tersebut dibuktikan oleh respon mayoritas peserta didik
dalam menonton video demonstrasi praktikum sampai selesai dan menonton video
dari beberapa sumber.
d. Scientific writing
Data diperoleh dari angket keterampilan komunikasi ilmiah pada indikator
Scientific writing. Di mana pada indikator ini terdiri dari 6 butir pernyataan yang
menggambarkan keadaan peserta didik dalam menulis laporan ilmiah.
37
Berdasarkan survei yang telah dilakukan diperoleh hasil yang disajikan pada
Tabel 4.5 dan Gambar 4.4.5
Tabel 4.5 Hasil Angket Indikator Scientific writing
Kategori Jumlah peserta didik (n) Persentase (%)
Baik 68 54,84
Cukup 52 41,93
Kurang 4 3,23
Jumlah total 124 100
Berdasarkan Tabel 4.5 hasil angket indikator scientific writing menunjukkan
bahwa keterampilan peserta didik pada indikator menulis laporan secara ilmiah
tergolong dalam kategori baik dengan persentase sebesar 54,84%.
Gambar 4.4 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Pada Indikator scientific writing
Keterangan:
16. Membuat hipotesis sesuai dengan judul praktikum
17. Hipotesis berbeda dengan hasil praktikum
5 Ibid.,
38
18. Mencatat data hasil praktikum berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
19. Membuat pembahasan hasil praktikum berdasarkan data percobaan
20. Membuat kesimpulan berdasarkan data-data hasil praktikum
21. Memberikan kesimpulan berdasarkan tujuan praktikum
Gambar 4.5 menunjukkan hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah pada
indikator scientific writing. Berdasarkan butir item terlihat bahwa kemampuan
peserta didik dalam menulis secara ilmiah dapat dikatakan cukup baik. Hal ini
dibuktikan oleh mayoritas respon peserta didik yang sering mencatat data hasil
praktikum, membuat pembahasan berdasarkan data percobaan, dan membuat
kesimpulan berdasarkan tujuan dan data praktikum.
e. Information representation
Data diperoleh dari angket keterampilan komunikasi ilmiah pada
indikator Information representation. Di mana pada indikator ini terdiri dari 3
butir pernyataan yang menggambarkan keadaan peserta didik dalam menyajikan
informasi dalam bentuk tabel/grafik/gambar pada penulisan laporan ilmiah.
Berdasarkan survei yang telah dilakukan diperoleh hasil yang disajikan pada
Tabel 4.6 dan Gambar 4.5.6
Tabel 4.6 Hasil Angket Indikator Information representation
Kategori Jumlah peserta didik (n) Persentase (%)
Baik 33 26,61
Cukup 48 38,71
Kurang 43 34,68
Jumlah total 124 100
Berdasarkan Tabel 4.6 hasil angket indikator information representation
menunjukkan bahwa keterampilan peserta didik pada indikator menyajikan
6 Ibid.,
39
informasi dari kegiatan ilmiah dalam bentuk lain (tabel/grafik/gambar) tergolong
dalam kategori cukup dengan persentase sebesar 38,71%.
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
butir 22 butir 23 butir 24
tidak pernah pernah jarang sering
Gambar 4.5 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Pada Indikator information representation
Keterangan:
22. Menyajikan data hasil praktikum dalam bentuk tabel pengamatan
23. Menyajikan data hasil praktikum dalam bentuk grafik
24. Menyajikan data hasil praktikum dalam bentuk gambar
Gambar 4.6 menunjukkan hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah
pada indikator information representation. Berdasarkan hasil respon pada butir
item terlihat bahwa kemampuan peserta didik dalam menyajikan informasi dalam
bentuk tabel/gambar/grafik tergolong rendah. Hal tersebut dibuktikan oleh
mayoritas respon peserta didik yang menyatakan bahwa tidak pernah menyajikan
data hasil praktikum dalam grafik.
f. Knowledge presentation
Data diperoleh dari indikator keterampilan komunikasi ilmiah pada
indikator Knowledge presentation. Di mana pada indikator ini terdiri dari 7 butir
pernyataan yang menggambarkan keadaan peserta didik dalam menyampaikan
informasi berdasarkan pengetahuan yang didapatkan dari kegiatan ilmiah.
40
Berdasarkan survei yang telah dilakukan diperoleh hasil yang disajikan pada
Tabel 4.7 dan Gambar 4.6.7
Tabel 4.7 Hasil Angket Indikator Knowledge presentation
Kategori Jumlah peserta didik (n) Persentase (%)
Baik 36 29,03
Cukup 50 40,32
Kurang 38 30,65
Jumlah total 124 100
Berdasarkan Tabel 4.7 hasil angket indikator knowledge presentation
menunjukkan bahwa keterampilan peserta didik pada indikator menyampaikan
informasi berdasarkan pengetahuan yang didapatkan dari kegiatan ilmiah
tergolong dalam kategori cukup dengan persentase sebesar 40,32%.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
butir 25 butir 26 butir 27 butir 28 butir 29 butir 30 butir 31
tidak pernah pernah jarang sering
Gambar 4.7 Hasil Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Pada Indikator knowledge presentation
7 Ibid.,
41
Keterangan:
25. Mempresentasikan hasil kegiatan praktikum secara virtual menggunakan media
(video conference/youtube)\
26. Menyampaikan tujuan dari praktikum pada saat presentasi virtual
27. Menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pada saat presentasi
virtual
28. Melewatkan penjelasan cara kerja pada praktikum saat presentasi virtual
29. Menjelaskan hasil praktikum berdasarkan pada hasil yang diamati
30. Mengaitkan teori dalam buku teks pada saat menyampaikan hasil praktikum
31. Menyampaikan kesimpulan berdasarkan tujuan praktikum
Gambar 4.7 menunjukkan hasil angket keterampilan komunikasi ilmiah
pada indikator knowledge presentation. Pada peserta didik yang melakukan
presentasi lisan melalui unggahan video praktikum di youtube terlihat bahwa
kemampuan peserta didik dalam mempresentasikan pengetahuan dari hasil
praktikum tergolong cukup baik. Hal ini dibuktikan oleh respon peserta didik
yang mampu menyampaikan cara kerja dalam praktikum dan menjelaskan hasil
praktikum secara keseluruhan. Namun hasil tidak serupa dengan peserta didik
yang tidak melakukan presentasi secara lisan.
2. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik dari indikator pengetahuan
diukur menggunakan tes keterampilan komunikasi ilmiah. Tes disusun
berdasarkan indikator keterampilan komunikasi ilmiah dalam jurnal Levy,2009.
Adapun hasil tes disajikan pada Tabel 4.8.8
Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Hasil Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah di
SMAN Tangerang Selatan
No. Nilai 1 2 3 4 5 6 Nilai
Total
1. Rata-rata 32,24 23,50 33,88 53 48,78 59,02 41,68
2. SD 7,31 19,05 40,26 29,24 50,19 27,60 15,27
3. Nilai maks. 66,67 66,67 100 100 100 100 88,89
8 Lampiran 14, h. 118
42
4. Nilai min. 0 0 0 0 0 0 5,55
Keterangan indikator:
1. Information retrieval
2. Scientific reading
3. Observing
4. Scientific writing
5. Information representation
6. Knowledge presentation
Berdasarkan hasil tes keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik
didapatkan bahwa keterampilan peserta didik dalam komunikasi ilmiah secara
tertulis tergolong rendah. Hal tersebut dilihat berdasarkan perolehan nilai rata-rata
hasil tes sebesar 41,68 dengan standar deviasi 15,27. Dengan nilai tertinggi
peserta didik sebesar 88,89 dan nilai terendah peserta didik sebesar 5,55.
Berdasarkan hasil rerata tes keterampilan komunikasi ilmiah pada setiap indikator,
ditemukan bahwa indikator scientific reading memiliki rerata yang paling rendah
dan indikator knowledge presentation memiliki rerata yang paling tinggi.
3. Deskripsi Data Hasil Dokumentasi
Keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik dari indikator keterampilan
diamati melalui dokumen laporan praktikum peserta didik. Adapun perincian
indikator terhadap dokumen laporan praktikum disajikan pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Dokumen Keterampilan
Komunikasi Ilmiah di SMAN Tangerang Selatan
Indikator Aspek yang diamati Ya Tidak
Scientific
writing
Terdapat data percobaan
Terdapat pembahasan
Terdapat kesimpulan
Information
representation
Terdapat tabel pengamatan
Terdapat grafik
Terdapat gambar
43
Knowledge
presentation
Menyampaikan tujuan dari
praktikum
Menjelaskan alat dan bahan
dalam praktikum
Menjelaskan cara kerja
praktikum
Menjelaskan hasil praktikum
berdasarkan data percobaan
Menyampaikan hasil
praktikum dengan mengaitkan
teori dalam buku teks
Menyampaikan kesimpulan
berdasarkan tujuan dan data
praktikum
Berdasarkan Tabel 4.9 hasil analisis dokumentasi laporan praktikum
peserta didik terlihat bahwa terdapat tiga indikator keterampilan komunikasi
ilmiah yang ditemukan. Indikator tersebut adalah scientific writing, information
representation, dan knowledge presentation. Pada indikator scientific writing dan
information representation terlihat bahwa peserta didik mampu menuliskan hasil
praktikum sesuai dengan sistematika penulisan laporan praktikum, dan peserta
didik mampu menyajikan informasi hasil praktikum ke dalam bentuk tabel
pengamatan. Pada indikator knowledge presentation peserta didik terlihat mampu
mengkomunikasikan hasil praktikum melalui pembuatan unggahan pada platform
youtube berdasarkan hal yang mereka dapatkan selama aktivitas praktikum.
Sedangkan pada indikator information retrieval dan scientific reading
tidak ditemukan dalam laporan praktikum. Hal ini terlihat dari tidak adanya
sumber pustaka rujukan yang peserta didik cantumkan dalam laporan praktikum.
Sehingga dapat diasumsikan bahwa keterampilan peserta didik dalam membaca
ilmiah (scientific reading) juga tidak terlihat. Dan untuk indikator
listening&observing tidak dapat teridentifikasi melalui analisis laporan praktikum.
44
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait fenomena
keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik di masa pembelajaran daring.
Keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik dilihat berdasarkan aktivitas
praktikum yang telah dilakukan. Data penelitian diperoleh dari hasil angket, tes,
dan dokumentasi. Berdasarkan hasil angket sikap peserta didik dalam pemahaman
komunikasi ilmiah dapat dikatakan cukup baik. Namun hal tersebut tidak
terimplementasi pada hasil tes peserta didik. Hasil tes menunjukkan bahwa
keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik tergolong rendah dengan rerata
nilai 41,80. Berdasarkan buku evaluasi Ngalim Purwanto bila perolehan nilai
dibawah 54 dapat dikategorikan rendah.9 Nilai keterampilan komunikasi ilmiah
didapatkan dari hasil akumulasi enam indikator keterampilan komunikasi ilmiah;
information retrieval, scientific reading, listening&observing, scientific writing,
information representation, knowledge presentation.
Data perolehan hasil angket peserta didik menunjukkan bahwa penerapan
komunikasi ilmiah peserta didik berada dalam kategori cukup dengan persentase
79,03%. Hasil ini diperinci dari hasil perolehan nilai setiap indikator keterampilan
komunikasi ilmiah. Pada indikator information retrieval perolehan nilai angket
peserta didik dalam kategori cukup dengan persentase sebesar 69,35%. Pada
indikator scientific reading berada dalam kategori cukup dengan persentase
80,65%. Pada indikator listening&observing berada dalam kategori cukup dengan
persentase 51,61%. Pada indikator scientific writing berada dalam kategori baik
dengan persentase 54,84%. Pada indikator information representation berada
dalam kategori cukup dengan persentase 38,71%. Pada indikator knowledge
presentation berada dalam kategori cukup dengan persentase 40,32%.
Hasil tes digunakan untuk melihat keterampilan komunikasi ilmiah
peserta didik berdasarkan pemahaman konsep difusi-osmosis melalui kegiatan
praktikum. Data perolehan hasil tes keterampilan komunikasi ilmiah memiliki
rerata nilai sebesar 41,80. Hasil ini diperoleh dari akumulasi nilai dari soal yang
9 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi, (Bandung: Remaja
Rosdakarya), h. 103
45
terdiri dari enam butir. Di mana pada masing-masing butir soal mewakili satu
indikator. Nilai maksimum yang diperoleh sebesar 88,89 dan nilai minimum
sebesar 5,55. Berdasarkan temuan peneliti pada hasil tes keterampilan komunikasi
ilmiah peserta didik, indikator yang paling mudah dikuasai peserta didik adalah
knowledge presentation dengan rerata nilai 59,02 dan yang paling sulit dikuasai
adalah indikator scientific reading dengan rerata nilai 23,50. Hasil perolehan nilai
pada seluruh aspek keterampilan komunikasi ilmiah menunjukkan hasil yang
tidak serupa dengan hasil angket.
Data perolehan hasil angket pada indikator information retrieval secara
umum menunjukkan hasil yang cukup baik. Namun bila dilihat secara rinci pada
setiap butir item terlihat bahwa kemampuan peserta didik dalam mencari sumber
informasi yang valid masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh respon
mayoritas peserta didik yang lebih mengandalkan laman blog internet untuk
mendapatkan informasi terkait konsep difusi osmosis dibandingkan sumber yang
valid seperti buku teks, artikel dan jurnal ilmiah. Sehingga hasil ini pun
berpengaruh terhadap hasil tes peserta didik yang termasuk kategori rendah kedua
jika dibandingkan dengan indikator keterampilan komunikasi ilmiah lainnya.
Berdasarkan perolehan hasil tes peserta didik pada indikator information
retrieval dalam konsep difusi dan osmosis menunjukkan hasil yang rendah dengan
rerata nilai 32,24. Hasil ini memperkuat hasil angket peserta didik yang hampir
tidak pernah mengakses informasi melalui artikel atau jurnal ilmiah. Peserta didik
umumnya hanya mencari informasi melalui laman blog internet. Hal ini
berdampak bagi peserta didik dalam mendapatkan informasi yang relevan dan
reliabel. Dikatakan dalam jurnal Levy,dkk 2008 sumber informasi yang
terpercaya dapat diperoleh dari sumber buku ilmiah, artikel ilmiah, peraturan
pemerintah, dan atau wawancara dengan ahli.10 Kemampuan peserta didik dalam
mencari informasi yang relevan sangat berkaitan dengan kemampuan membaca
peserta didik dikarenakan bacaan peserta didik yang kurang scientific. Dengan
demikian dapat diasumsikan bahwa peserta didik dalam mengerjakan tugas yang
10 Levy, Eylon, Zahava, Teaching Scientific Communication Skills In Science
Studies:Tracing Teacher Change, International Journal of Science and Mathematics Education,
2008.
46
diberikan oleh guru hanya terpaku pada informasi dari internet khususnya laman
blog internet.
Data perolehan hasil angket pada indikator scientific reading secara
umum menunjukkan hasil yang cukup baik. Bila dilihat secara rinci pada butir
item 7 dan 12 menunjukkan hasil yang positif dalam artian bahwa peserta didik
mampu menelusuri dan memilah artikel ilmiah untuk mengetahui sumber
informasi yang relevan. Namun pada butir item 5, 6, dan 10 masih tergolong
rendah.11 Hal ini dibuktikan dari mayoritas peserta didik yang gemar membaca
laman blog internet dibandingkan dengan membaca artikel atau jurnal ilmiah.
Berdasarkan perolehan data angket pada indikator scientific reading,
kemampuan peserta didik dalam membaca tabel/grafik/gambar masih tergolong
rendah. Hal ini dibuktikan dari jawaban peserta didik yang masih kurang tepat
dalam menjelaskan grafik hasil percobaan. Hasil tersebut menunjukkan rata-rata
nilai peserta didik sebesar 23,50. Peserta didik tidak dapat memahami informasi
yang diberikan berdasarkan grafik. Kondisi ini didukung oleh hasil penelitian
Didem Kilic, Nazan Sezen dan Meltem Sari dalam jurnal Nurlaelah,dkk yang
menemukan fakta terkait kemampuan peserta didik dalam membaca grafik dari
tahun pertama sampai tahun keempat kemampuan membaca grafik masih
tergolong rendah.12 Hasil kemampuan peserta didik dalam membaca ilmiah
berhubungan pula dengan indikator information retrieval, ketika peserta didik
memilih sumber referensi yang kurang valid maka kemampuan peserta didik
dalam membaca ilmiah pun rendah. Karena dengan membaca sumber yang
relevan dan reliabel seseorang akan memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
yang valid.
Data perolehan hasil angket indikator information representation pada
kategori cukup dan kurang memiliki persentase yang seimbang. Hal ini
mengartikan bahwa peserta didik hampir tidak pernah menyajikan informasi
dalam bentuk tabel, grafik, dan gambar dalam laporan praktikum. Hasil ini
11 Gambar 4.3, h. 33 12 Ilah Nurlaelah, Ari Widodo, Sri Redjeki, Taufik Rahman, Analisis Kemampuan
Komunikasi Ilmiah Peserta Didik Pada Kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja Berbasis Riset
Terintegrasi Keterampilan Proses Sains, Jurnal Pendidikan dan Biologi, 2020.
47
berkaitan dengan hasil tes peserta didik pada indikator information representation
yang menunjukkan hasil serupa. Hal ini terlihat dari jawaban mayoritas peserta
didik yang mudah terkecoh dalam memilih grafik yang tepat dengan peristiwa
yang disajikan. Selain itu dalam hasil temuan dokumen laporan praktikum
ditemukan bahwa peserta didik tidak menyajikan tabel pengamatan dari hasil
percobaan secara mandiri. Hal tersebut dikarenakan sebelumnya guru sudah
menyediakan format penyajian tabel pengamatan. Dan peserta didik hanya
memindahkan data percobaan ke dalam tabel yang sudah disediakan. Berdasarkan
hasil analisis ketiga sumber yaitu angket, tes, dan dokumentasi terlihat bahwa
peserta didik memiliki kemampuan yang lemah dalam menyajikan informasi
secara ringkas dalam bentuk grafik. Sehingga dalam hal ini kemampuan peserta
didik dalam mengkonstruk pikirannya untuk menyajikan informasi dalam bentuk
lain dapat dikatakan lemah. Hal ini pun diperkuat oleh beberapa penelitian yang
menunjukkan bahwa peserta didik mengalami kesulitan dalam membaca,
menafsirkan dan memahami informasi yang disajikan dalam grafik.13
Data perolehan hasil angket pada indikator scientific writing berada
dalam kategori baik dengan persentase 54,84%. Hal ini menunjukkan bahwa
peserta didik mampu menulis ilmiah dengan baik. Hasil ini pun diperkuat dengan
perolehan hasil tes peserta didik pada indikator Scientific writing. Berdasarkan
hasil tes indikator Scientific writing adalah indikator kedua yang paling mudah
untuk dijawab. Hal ini terlihat dari jawaban peserta didik yang sudah dapat
menuliskan kesimpulan praktikum yang telah dilakukan dengan tepat. Ketepatan
tersebut dilihat dari kemampuan peserta didik dalam membuat kesimpulan
berdasarkan tujuan dan data percobaan.
Berdasarkan hasil analisis laporan praktikum peserta didik pada indikator
scientific writing dengan kategori kognitif tinggi terlihat bahwa peserta didik
mampu menuliskan pembahasan sesuai dengan data percobaan dan mengaitkan
dengan teori. Pada kategori kognitif sedang peserta didik mampu menuliskan
pembahasan sesuai dengan data percobaan, namun hanya sebatas menjabarkan
hasil yang didapat. Sedangkan pada kategori kognitif rendah, peserta didik
13 Ibid.,
48
mampu menuliskan pembahasan namun hanya sebatas menjelaskan langkah kerja
praktikum. Dalam membuat kesimpulan kemampuan peserta didik pun berbeda
berdasarkan tingkatan kognitifnya. Pada kategori tinggi peserta didik merumuskan
kesimpulan berdasarkan tujuan praktikum. Pada tingkatan kognitif sedang, peserta
didik mampu merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil data percobaan. Pada
tingkatan kognitif rendah, peserta didik merumuskan kesimpulan namun
menyimpang dari tujuan praktikum.
Data perolehan hasil angket pada indikator knowledge presentation
berada dalam kategori cukup dengan persentase 58,06%. Hal ini menandakan
bahwa peserta didik mampu menjelaskan pengetahuannya melalui presentasi
secara lisan. Presentasi lisan dilakukan dengan unggahan video praktikum pada
platform youtube. Perolehan hasil angket pun diperkuat oleh hasil tes peserta didik
pada indikator knowledge presentation yang menunjukkan rata-rata nilai 59,02.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa indikator knowledge
presentation adalah indikator yang paling mudah dikuasai oleh peserta didik.
Hasil angket dan tes peserta didik pada indikator knowledge presentation
diperkuat pula oleh hasil analisis dokumen laporan praktikum peserta didik.
Peserta didik mampu mempresentasikan pengetahuan yang didapat dari hasil
praktikum melalui media video. Analisis dilakukan berdasarkan tingkatan kognitif
peserta didik. Pada tingkatan kognitif tinggi peserta didik mampu menyampaikan
informasi terkait praktikum. Pengemasan informasi pun mudah untuk dipahami.
Peserta didik mampu menyampaikan tujuan praktikum sampai dengan
kesimpulan. Peserta didik mampu mengaitkan teori dengan hasil percobaan. Pada
tingkatan kognitif sedang peserta didik mampu mengaitkan teori dengan hasil
percobaan. Namun peserta didik tidak menyampaikan kesimpulan yang didapat
dari hasil praktikum. Pada tingkatan kognitif rendah peserta didik hanya sebatas
menyampaikan proses dan hasil percobaan.
Data perolehan hasil angket pada indikator listening&observing
menunjukkan bahwa peserta didik cukup mampu menyimak video demonstrasi
praktikum dengan baik. Hal ini terlihat oleh respon peserta didik dalam menonton
video demonstrasi praktikum sampai selesai. Namun peserta didik hanya terpaku
49
menonton video yang diberikan oleh guru. Mayoritas peserta didik jarang
mengakses sumber video demonstrasi lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa keterampilan peserta didik dalam mendengarkan secara ilmiah dapat
dikatakan cukup. Bila dilihat dari hasil tes peserta didik pada indikator observing
menunjukkan hasil yang cukup dengan rerata nilai 33,88. Berdasarkan indikator
listening&observing pada soal tes peserta didik hanya dapat dilakukan pada aspek
observing yaitu pengamatan gambar yang disajikan dalam soal. Hal ini
dikarenakan keterbatasan pembelajaran jarak jauh, sehingga indikator listening
tidak dapat diimplementasikan dalam soal. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa peroleh hasil angket dan tes peserta didik pada indikator
listening&observing tidak dapat dibandingkan.
Hasil analisis dokumentasi laporan praktikum peserta didik dilihat
berdasarkan indikator keterampilan komunikasi ilmiah yang muncul. Indikator
tersebut terdiri dari scientific writing, information representation, dan knowledge
presentation. Analisis dilakukan berdasarkan tingkatan kognitif peserta didik
yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan hasil analisis angket dan
dokumentasi terdapat hubungan antara keduanya. Hal ini dilihat dari kesamaan
tiga indikator yang muncul yaitu indikator scientific writing, information
representation, dan knowledge presentation. Berdasarkan hasil angket pada
indikator scientific writing terlihat bahwa kemampuan peserta didik dalam
menulis secara ilmiah dikatakan cukup baik. Hal ini diperkuat oleh hasil analisis
dokumen di mana peserta didik mampu menuliskan pembahasan hasil praktikum
berdasarkan data percobaan yang didapat. Serta mampu merumuskan kesimpulan
berdasarkan tujuan dan data praktikum.
Berdasarkan hasil temuan peneliti pada hasil angket dan tes keterampilan
komunikasi ilmiah menunjukkan hasil yang berbeda. Berdasarkan hasil angket
bila dilihat secara keseluruhan menunjukkan bahwa sikap peserta didik dalam
menerapkan kegiatan komunikasi ilmiah dalam pembelajaran termasuk pada
kategori cukup. Namun bila dilihat pada setiap butir itemnya pada beberapa item
menunjukkan hasil yang kurang. Hasil ini pun dipengaruhi oleh keterbatasan
peneliti yang tidak dapat secara langsung mengobservasi kegiatan belajar peserta
50
didik. Dan berdasarkan perolehan nilai rata-rata hasil tes peserta didik pada soal
yang terintegrasi dengan indikator keterampilan komunikasi ilmiah menunjukkan
hasil rendah. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kegiatan peserta didik yang
melakukan pembelajaran jarak jauh. Pernyataan ini pun diperkuat oleh Cahyani,
Diah, Putri dalam jurnalnya menyatakan bahwa motivasi belajar peserta didik
selama masa pembelajaran di rumah menurun.14
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa kemampuan komunikasi
ilmiah siswa tergolong rendah bila dilihat dari hasil tes. Hal ini dapat dipengaruhi
oleh faktor pembelajaran jarak jauh yang menyebabkan kegiatan diskusi siswa
tidak maksimal, sehingga pembelajaran menjadi tidak interaktif. Berdasarkan teori
prinsip komunikasi pada metode pembelajaran dalam buku Ngainun Naim,
metode diskusi dirasa mampu menciptakan percakapan ilmiah yang dapat
menstimulus siswa dalam belajar. Sehingga bila metode diskusi ini diterapkan
secara maksimal maka keterampilan komunikasi ilmiah siswa pun dapat
terbangun.
14 Adhetya Cahyani, Iin Diah, Sari Puteri, Motivasi Belajar Siswa SMA pada
Pembelajaran Pandemi Covid-19, Jurnal Pendidikan Islam, vol.3, 2020.
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian keterampilan komunikasi ilmiah peserta didik pada
pembelajaran biologi SMA di wilayah Tangerang Selatan termasuk ke dalam
kategori cukup. Peserta didik sudah mampu mengolah informasi dengan cara
saintifik, namun dalam penerapannya belum maksimal. Kemampuan peserta didik
dalam aspek information retrieval, scientific reading, information representation
seperti mengakses dan membaca informasi dari sumber ilmiah serta menyajikan
informasi tergolong sangat minim. Proses pembelajaran jarak jauh dengan
penerapan kurikulum darurat belum mampu secara maksimal membantu peserta
didik untuk memiliki keterampilan komunikasi ilmiah. Dengan demikian keadaan
pandemik covid-19 mempengaruhi kualitas pembelajaran peserta didik di sekolah,
sehingga penerapan kurikulum darurat tidak dapat menjawab tantangan abad 21.
B. Saran
Saran dalam penelitian ini, antara lain:
1. Penerapan aspek komunikasi ilmiah dalam pembelajaran perlu mendapat
perhatian oleh para guru guna meningkatkan keterampilan komunikasi ilmiah
peserta didik.
2. Perlu adanya pengembangan kegiatan ilmiah seperti pengamatan dan
penyelidikan pada proses pembelajaran dalam masa pembelajaran jarak jauh.
3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait keterampilan komunikasi ilmiah
peserta didik di masa pembelajaran jarak jauh.
4. Peserta didik diwajibkan untuk mencari bahan bacaan yang berasal dari sumber
yang valid seperti buku teks, artikel atau jurnal ilmiah.
52
DAFTAR PUSTAKA
Afifah Noor, Yusmaniar, dkk. Praksis Praktikum Fisika Mode Daring: Studi
Kasus Pembelajaran di SMA/MA Jawa Tengah dan Jawa Timur Semasa
Pandemi Covid-19. Unnes Physics Education Journal. 3, 2020.
Alpusari, dkk. Identifying students scientific communication skills on vertebrata
organs. Journal of Physics: Conference Series. 2019.
Anggit,dkk. Profile of Communication Skills in Biology For XI Grade Students of
“Y” Senior High School in Madiun Regency. Unnes Science Education
Journal. 2, 2017.
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Assaba’I Nizar, dkk. Analisis Dominasi Komunikasi Scientific Pada Pembelajaran
Biologi Sekolah Menengah Atas. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA. 2, 2018.
Cahyani, Adhetya, dkk. Motivasi Belajar Siswa SMA pada Pembelajaran Pandemi
Covid-19. Jurnal Pendidikan Islam. 3, 2020.
Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah. 2017. Implementasi RPP abad 21.
Kemendikbud RI.
H. Hariyanto, S. Yamtinah, S. Sukarmin, S. Saputro, dan L. Mahardiani, The
analysis of student’s verbal communication skills by gender in the middle
school in South Tangerang, International Conference on Science and
Applied Science (ICSAS). 2019.
Harnani, Sri. “Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19”
bdkjakarta.kemenag.go.id, 06 Desember 2020.
Hybels, Saundra and Weaver, Richard. 2007. Communication Effectively. New
York: McGraw-Hill.
53
Iriantara, Yosal dan Syaripudin, Usep. 2013. Komunikasi Pendidikan. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.
Kulsum dan Nugroho. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Problem
Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep dan
Komunikasi Ilmiah Siswa Pada Mata Pelajaran Fisika. Unnes Physics
Education Journal. 2, 2014.
Larry A, Samovar. 2010. Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika.
Levy, et.al. Teaching Communication Skills in Science: Tracing teacher Change.
Teaching and Teacher Education. 24, 2008.
Levy, et.al. Teaching Scientific Communication Skills In Science Studies: Does It
Make A Difference. International Journal of Science and Mathematics
Education. 2009.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Naim, Ngainun. 2011. Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-ruzz
Media.
Nurhayati Widya, dkk. Peningkatan Komunikasi Ilmiah Pembelajaran IPA
Melalui Model Kooperatif Tipe Think Talk White. Joyful Learning
Journal. 2012.
Nurlaelah, Ilah, dkk. Analisis Kemampuan Komunikasi Ilmiah Peserta Didik Pada
Kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja Berbasis Riset Terintegrasi
Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan dan Biologi. 12, 2020.
Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018, “Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah” jdih.kemdikbud.go.id, 02
Maret 2021.
Purwanto, Ngalim. 2012. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
54
Rustaman, Nuryani. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: UM Press.
Sadikin,Ali dan Hamidah, Afreni. Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-
19, Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. 6, 2020.
Sukardi. 2017. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Susana Mega, dkk. Pola Komunikasi Scientific Pada Pembelajaran Biologi
Sekolah Menengah Atas. Edusains. 1, 2018.
Surat Edaran Menteri Nomor 4 Tahun 2020, “Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19)”
www.kemdikbud.go.id, 06 Desember 2020.
Syah, Muhibin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo.
Umar W. Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis dalam Pembelajaran
Matematika. Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika. 1, 2012.
Yesil, Hulya. The relationship between candidate teachers’ communication skills
and their attitudes towards teaching profession. Procedia Social and
Behavioral Sciences. 9, 2010.
Widanarto, S. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Sanatha Dharma
University Press.
Zulfiani, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian
UIN Jakarta.
55
Lampiran 1
Hasil Observasi Aktivitas Praktikum di Kelas Selama Pembelajaran Daring Pada SMAN Kota Tangerang Selatan
Nama Sekolah Nama Guru Melaksanakan
Praktikum
Pembuatan Laporan Presentasi Hasil
Praktikum
Materi yang di praktikumkan
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
SMAN 2 TANGSEL Dewi Ratnasari
(Tertulis)
1. Sel
2. jaringan tumbuhan
SMAN 3 TANGSEL Rani Anggraeni
(Tertulis)
1. Jarngan tumbuhan
2. sistem gerak
3. sistem pencernaan
4. sistem pernapasan
5. sistem eksresi
Shanty Chairani
(Portofolio)
1. Sel
2. jaringan tumbuhan
3. jaringan hewan
4. sistem gerak
56
5. sistem pencernaan
SMAN 6 TANGSEL Diani Atika 1. Sel
SMAN 8 TANGSEL Neni Handayani
(PPT/Video)
1. Sel
2. jaringan tumbuhan
3. sistem gerak
4. sistem sirkulasi
5. sistem pencernaan
6. sistem pernapasan
Melli Yunerti
(Word)
1. Sel
57
Lampiran 2: Google Form Observasi Guru
58
Google Form Observasi Guru
59
60
61
62
63
Lampiran 3: Lembar Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Lembar Angket Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa
di Masa Pandemik COVID-19
Nama :
Kelas :
Petunjuk
Berilah tanda “√” pada kolom di bawah ini yang sesuai dengan keadaan anda
Keterangan
4 : Sering
3 : Jarang
2 : Pernah
1 : Tidak Pernah
No. Aspek yang diukur Jawaban
1 2 3 4
1. Saya mengakses situs blog untuk memperoleh informasi terkait
peristiwa difusi-osmosis
2. Ketika saya ingin memperdalam bahasan dari hasil praktikum difusi-
osmosis maka saya mencari referensi hanya dari buku teks
3. Ketika saya ingin memperdalam bahasan dari hasil praktikum difusi-
osmosis maka saya mencari referensi dari artikel dan jurnal ilmiah
4. Saya mencari informasi terkait peristiwa difusi-osmosis dari buku
teks, artikel, dan jurnal ilmiah
5. Saya membaca laporan praktikum difusi osmosis pada situs blog
untuk mendapatkan informasi terkait peristiwa difusi-osmosis
6. Saya membaca artikel/jurnal ilmiah untuk mendapatkan informasi
terkait peristiwa difusi-osmosis
64
7. Untuk mempermudah saya dalam mencari informasi yang relevan
terkait peristiwa difusi-osmosis, saya membaca judul terlebih dahulu
pada artikel ilmiah
8. Dalam membaca artikel ilmiah saya fokus membaca pada bagian
kesimpulan
9. Dalam membaca artikel ilmiah saya melewatkan bagian referensi
untuk dibaca
10. Jika terdapat tabel/grafik/gambar dalam artikel ilmiah, saya
melewatkannya untuk dibaca
11. Saya membaca keseluruhan artikel mulai dari pendahuluan sampai
daftar pustaka
12. Dalam membaca artikel ilmiah saya hanya memfokuskan pada bagian
yang penting saja
13. Saya menonton beberapa video demonstrasi praktikum difusi-
osmosis di platform youtube untuk mendapatkan gambaran terkait
praktikum difusi-osmosis
14. Ketika guru menginstruksikan untuk menonton video terkait
demonstrasi praktikum difusi osmosis di channel youtube, saya tidak
menonton sampai habis
15. Saya hanya menonton video yang diberikan oleh guru sebelum
melakukan praktikum difusi osmosis secara mandiri
16. Dalam kegiatan praktikum difusi-osmosis saya membuat hipotesis
sesuai dengan judul praktikum
17 Hipotesis yang saya buat berbeda dengan hasil praktikum peristiwa
difusi-osmosis
65
18. Saya mencatat data hasil praktikum difusi-osmosis berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan
19. Saya membuat pembahasan hasil praktikum difusi-osmosis
berdasarkan data percobaan
20. Saya membuat kesimpulan berdasarkan data-data hasil praktikum
difusi-osmosis
21. Saya memberikan kesimpulan berdasarkan tujuan praktikum
22. Saya menyajikan data hasil praktikum difusi-osmosis dalam bentuk
tabel pengamatan
23. Saya menyajikan data hasil praktikum difusi-osmosis dalam bentuk
grafik
24. Saya menyajikan data hasil praktikum difusi-osmosis dalam bentuk
gambar
25. Saya mempresentasikan hasil kegiatan praktikum secara virtual
menggunakan media (video conference/youtube)
26. Saya menyampaikan tujuan dari praktikum difusi-osmosis pada saat
presentasi virtual
27. Saya menjelaskan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
pada saat presentasi virtual
28. Saya melewatkan penjelasan cara kerja pada praktikum difusi-
osmosis pada saat presentasi virtual
29. Pada saat presentasi secara virtual, saya menjelaskan hasil praktikum
difusi-osmosis hanya berdasarkan pada hasil yang diamati
30. Dalam menyampaikan hasil praktikum difusi-osmosis secara
66
presentasi virtual, saya mengaitkan dengan teori yang ada di dalam
buku teks
31. Pada saat presentasi secara virtual, saya menyampaikan kesimpulan
berdasarkan tujuan praktikum difusi-osmosis
67
Lampiran 4: Instrumen Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Soal
1. Apa yang anda pahami terkait konsep difusi dan osmosis? Berikan perbedaan
antara keduanya beserta penerapan dalam kehidupan sehari-hari!
2. Teh yang dilarutkan ke dalam air panas akan lebih cepat mengalami perubahan
warna dibandingkan dengan teh yang dicelupkan ke dalam air dingin.
Berdasarkan pernyataan tersebut, apakah anda setuju? Jika setuju, jelaskan
alasan anda dan sertakan sumber referensinya!
3. Perhatikan gambar berikut ini!
Gambar berikut merupakan data hasil percobaan perendaman bengkuang di
dalam larutan gula dengan suhu yang berbeda. Apa yang dapat anda simpulkan
terkait gambar di atas?
4. Perhatikan gambar berikut
68
Sumber: Campbell&Reece, 2008
Berdasarkan gambar di atas peristiwa apakah yang terjadi? Jelaskan
mekanisme kerjanya!
5. Andi melakukan percobaan osmosis pada kentang dengan berat yang sama,
namun dengan perlakukan yang berbeda. Dimana kentang A direndam dalam
larutan garam dengan konsentrasi 50%. Sedangkan kentang B direndam dalam
air yang tidak diberi garam. Waktu yang dibutuhkan untuk merendam kentang
tersebut adalah 20 menit. Dan setiap 5 menit kentang tersebut ditimbang
beratnya dan mengalami perubahan berat. Berdasarkan hasil percobaan
terdapat perbedaan massa keduanya setelah direndam 20 menit dalam kondisi
air yang berbeda. Adakah hubungan antara massa kentang terhadap waktu?
Pilihlah gambar grafik yang tepat sesuai dengan hubungan keduanya!
a.
b.
69
c.
6. Berdasarkan praktikum materi sel (difusi-osmosis), jelaskan tujuan dan
kesimpulan dari praktikum yang telah anda lakukan!
70
Lampiran 5: Rubrik Penilaian Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Rubrik Penilaian Instrument Tes Keterampilan Komunikasi Ilmiah Siswa di
Masa Pandemik COVID-19
Aspek
Keterampilan
Komunikasi Ilmiah
(KKI)
Kriteria Penilaian
Bobot
Penilaian
1 2 3
Information
retrieval
1. Jawaban setuju, disertai alasan
yang relevan
2. Disertai sumber referensi buku
teks
3. Disertai sumber referensi
artikel/jurnal ilmiah
Scientific reading 1. Menjelaskan pengaruh suhu
dengan dimensi panjang
2. Menjelaskan pengaruh suhu
dengan waktu
3. Menjelaskan hubungan antara
keduanya
Listening&observing 1. Menuliskan peristiwa yang tepat
sesuai gambar
2. Menuliskan mekanisme kerja
3. Peristiwa dan mekanisme kerja
relevan
Scientific writing 1. Menuliskan tujuan
2. Menuliskan kesimpulan
3. Kesimpulan dan tujuan saling
71
berhubungan
Information
representation
1. Terdapat hubungan
2. Disertai alasan yang relevan
3. Pemilihan grafik yang tepat
Knowledge
presentation
1. Menuliskan perbedaan konsep
2. Contoh relevan dengan konsep
3. Menggunakan Bahasa yang lugas
dan tepat
72
Lampiran 6: Dokumentasi Laporan Praktikum Peserta Didik
73
Dokumentasi Laporan Praktikum Peserta Didik
74
Dokumentasi Laporan Praktikum Peserta Didik
76
Lampiran 7 : Lembar Jawaban Peserta Didik
Lembar Jawaban Peserta Didik
77
78
79
80
81
82
83
Lembar Jawaban Peserta Didik
84
85
86
87
88
89
90
91
92
Lampiran 9: Validasi Tes Oleh Guru
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES PESERTA DIDIK
BERDASARKAN KATEGORI KETERAMPILAN KOMUNIKASI
ILMIAH
Identitas Validator
Nama : Shanty Chairani
NIP : 19630428 200604 2 003
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Handphone : 081519245315
Tempat Mengajar : SMA Negeri 3 Tangerang Selatan
Lama Mengajar : 22 tahun
Mata Pelajaran : Biologi
Pokok Bahasan : Sel
Petunjuk Pengisian Lembar Penilaian
Lembar penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu
tentang “Soal Berdasarkan Kategori Keterampilan Komunikasi Ilmiah pada
Konsep Sel di SMA”. Aspek penilaian soal ini diadopsi dari komponen penilaian
aspek kelayakan isi dan kelayakan kebahasaan bahan ajar oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Pendapat, penilaian, saran dan koreksi dari
Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki kesesuaian instrumen
dengan materi yang sudah Bapak/Ibu ajarkan di kelas, sehingga bisa diketahui
layak atau tidaknya soal tersebut untuk digunakan dalam mengukur keterampilan
komunikasi ilmiah siswa di masa pandemik covid-19 dalam pembelajaran
Biologi. Untuk itu kami mohon Bapak/Ibu dapat memberikan tanda “√” di bagian
kolom skor penilaian berikut sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.
Kriteria Penilaian :
Skor 4 : Penilaian Sangat Baik
Skor 3 : Penilaian Baik
93
Skor 2 : Penilaian Kurang Baik
Skor 1 : Penilaian Tidak Baik
I. ASPEK KELAYAKAN ISI
Indikator
Penilaian Butir Penilaian
Alternatif Penilaian
1 2 3 4
SK K B SB
A. Kesesuaian
soal dengan
materi yang
sudah
diajarkan
1. Mengaitkan konsep difusi osmosis
dalam kehidupan sehari-hari
√
2. Relevan dengan praktikum yang
sudah dilakukan
√
B. Keakuratan
soal dengan
materi
1. Keakuratan konsep dan definisi √
2. Keakuratan data dan fakta √
3. Keakuratan contoh dan kasus √
4. Keakuratan grafik dengan kasus √
C. Kemutakhiran
soal
1. Menggunakan contoh dan kasus
yang terdapat dalam kehidupan
sehari-hari
√
Jumlah skor per-kolom 12 12
Total skor 24
II. ASPEK KEBAHASAAN
Indikator
Penilaian Butir Penilaian
Alternatif Penilaian
1 2 3 4
SK K B SB
A. Lugas 1. Ketepatan struktur kalimat √
2. Keefektifan kalimat √
94
3. Kebakuan istilah √
B. Komunikatif 1. Pemahaman terhadap pesan atau
informasi
√
C. Kesesuaian
dengan Kaidah
Bahasa
1. Ketepatan tata bahasa √
2. Ketepatan ejaan √
Jumlah skor per-kolom 12 8
Total skor 20
Kesimpulan Instrumen Tes Berdasarkan Kesesuain Materi Yang Telah
Diajarkan pada Konsep Sel di SMA dinyatakan :
Dapat digunakan tanpa perbaikan (√)
Dapat digunakan dengan sedikit perbaikan
Dapat digunakan dengan banyak perbaikan
Tidak dapat digunakan
Tangerang Selatan, 13 Nov 2020
Validator materi
Shanty Chairani
NIP.19630428 200604 2 003
95
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES PESERTA DIDIK
BERDASARKAN KATEGORI KETERAMPILAN KOMUNIKASI
ILMIAH
Identitas Validator
Nama : Neni Handayani
NIP : 197111082005022003
Jenis Kelamin : Perempuan
No. Handphone : 081296359269
Tempat Mengajar : SMAN 8 TANGSEL
Lama Mengajar : 25 Tahun
Mata Pelajaran : Biologi
Pokok Bahasan : Sel
Petunjuk Pengisian Lembar Penilaian
Lembar penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu
tentang “Soal Berdasarkan Kategori Keterampilan Komunikasi Ilmiah pada
Konsep Sel di SMA”. Aspek penilaian soal ini diadopsi dari komponen penilaian
aspek kelayakan isi dan kelayakan kebahasaan bahan ajar oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Pendapat, penilaian, saran dan koreksi dari
Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki kesesuaian instrumen
dengan materi yang sudah Bapak/Ibu ajarkan di kelas, sehingga bisa diketahui
layak atau tidaknya soal tersebut untuk digunakan dalam mengukur keterampilan
komunikasi ilmiah siswa di masa pandemik covid-19 dalam pembelajaran
Biologi. Untuk itu kami mohon Bapak/Ibu dapat memberikan tanda “√” di bagian
kolom skor penilaian berikut sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu.
Kriteria Penilaian :
Skor 4 : Penilaian Sangat Baik
Skor 3 : Penilaian Baik
Skor 2 : Penilaian Kurang Baik
96
Skor 1 : Penilaian Tidak Baik
III. ASPEK KELAYAKAN ISI
Indikator
Penilaian Butir Penilaian
Alternatif Penilaian
1 2 3 4
SK K B SB
D. Kesesuaian
soal dengan
materi yang
sudah
diajarkan
3. Mengaitkan konsep difusi osmosis
dalam kehidupan sehari-hari
√
4. Relevan dengan praktikum yang
sudah dilakukan
√
E. Keakuratan
soal dengan
materi
5. Keakuratan konsep dan definisi √
6. Keakuratan data dan fakta √
7. Keakuratan contoh dan kasus √
8. Keakuratan grafik dengan kasus √
F. Kemutakhiran
soal
2. Menggunakan contoh dan kasus
yang terdapat dalam kehidupan
sehari-hari
√
Jumlah skor per-kolom 12 12
Total skor 24
IV. ASPEK KEBAHASAAN
Indikator
Penilaian Butir Penilaian
Alternatif Penilaian
1 2 3 4
SK K B SB
B. Lugas 2. Ketepatan struktur kalimat √
4. Keefektifan kalimat √
97
5. Kebakuan istilah √
C. Komunikatif 2. Pemahaman terhadap pesan atau
informasi
√
D. Kesesuaian
dengan Kaidah
Bahasa
3. Ketepatan tata bahasa √
4. Ketepatan ejaan √
Jumlah skor per-kolom 12 8
Total skor 20
Kesimpulan Instrumen Tes Berdasarkan Kesesuain Materi Yang Telah
Diajarkan pada Konsep Sel di SMA dinyatakan :
Dapat digunakan tanpa perbaikan (√)
Dapat digunakan dengan sedikit perbaikan
Dapat digunakan dengan banyak perbaikan
Tidak dapat digunakan
Tangerang Selatan, 13 Nov 2020
Validator materi
Neni Handayani, S.Pd., M.Pd.
NIP. 19711108 200502 2 003
98
Lampiran 10: Data Mentah Angket Peserta idik
Nomor urut Nomor Butir Item
peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 1 1 4 2 4 3 2 2 3 4
2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 1 4 3 4
3 2 3 3 4 1 4 4 1 4 1 3 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 1 1 2 4 1 1 4 3 4
4 3 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 2 2 2 2 2 4 2 3
5 3 2 3 4 2 3 4 2 4 3 2 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 2 4 2 3
6 4 2 1 2 4 4 4 2 3 2 4 4 3 1 4 3 2 4 4 4 2 2 2 2 1 4 4 1 4 2 2
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
8 2 2 3 3 3 3 4 4 3 1 3 3 3 1 4 4 2 4 4 4 4 4 1 1 2 2 3 1 3 4 4
9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2
10 4 3 4 2 4 4 4 4 2 1 3 4 1 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 1 1 2 3 4 4 2
11 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 2 3 1 3 4 4 4 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1
12 2 2 2 3 3 2 4 2 1 1 2 3 2 1 4 2 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 4 1 3 2 4
13 4 2 2 2 3 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 1 2 1 4 3 4 4 2
14 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 1 3 1 2 2 2 3 3 3
15 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2
16 4 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 1 3 4 2 4 4 4 3 3 2 1 2 4 4 1 4 4 2
17 2 2 2 2 3 2 3 4 3 3 2 4 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 3 2 2
18 3 3 3 4 4 4 4 3 1 1 2 4 3 2 3 3 2 4 4 4 4 3 1 1 1 2 3 1 4 4 4
19 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1
20 4 2 4 4 4 3 4 2 3 2 4 3 4 1 3 1 1 4 4 4 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 4 2 4 4 4 4 4 2 2 3 2 4 2 2 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 2 3 2 1 2 2 2
22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
23 4 2 4 4 2 4 4 2 1 1 4 2 4 1 2 4 1 4 4 4 2 4 1 4 1 2 2 1 2 2 2
24 2 3 2 4 4 4 4 1 2 3 4 2 1 4 1 4 1 4 4 4 4 2 3 3 1 1 2 3 4 4 4
25 2 2 3 3 2 4 3 3 3 1 3 4 3 1 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4
26 3 4 3 4 2 3 4 1 1 1 3 3 4 1 3 4 2 4 4 4 4 1 1 4 3 3 4 1 4 3 4
27 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 3 3 3 1 4 3 4
28 3 2 2 2 2 2 4 4 4 3 1 4 2 4 4 1 3 3 4 4 3 3 3 3 1 2 2 1 4 4 3
29 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 1 4 4 4
30 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 4 3 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 1 1 1 1 2 1 1
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
32 4 3 4 2 4 3 3 4 3 1 3 4 4 1 3 4 3 4 4 4 4 4 3 1 1 1 1 3 1 1 1
99
Nomor urut nomor butir item
peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
33 2 1 2 1 2 2 3 3 2 4 2 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 1 3 1
34 4 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 4 4 1 4 3 1 4 4 4 2 4 1 4 1 1 2 1 1 1 1
35 3 2 2 2 3 3 3 1 1 1 3 3 4 1 4 4 1 3 4 4 4 3 1 3 2 3 4 1 4 3 3
36 3 2 4 4 4 4 3 2 1 1 2 4 4 4 1 4 4 4 2 3 4 4 1 4 1 3 3 2 3 4 4
37 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 3 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
38 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2
39 2 2 2 4 2 2 4 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 1 2 4 4
40 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 1 1 1 1 1 1
41 2 2 2 2 2 1 4 3 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
42 3 2 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3
43 4 3 3 3 4 4 4 2 2 1 4 2 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 2 3 3 4
44 3 3 4 4 3 4 4 2 2 3 3 4 4 2 3 4 1 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2 1 4 3 4
45 4 1 1 1 4 1 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 4 2 3 3 3 3 4 4 2 2 2 4 3 1 2 3 2 4 4 4 4 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1
47 4 3 3 3 4 3 3 1 1 1 4 1 4 1 3 4 1 4 3 4 4 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1
48 1 2 1 2 2 4 4 4 4 4 1 4 3 1 2 4 4 1 4 3 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4
49 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 3 4 2 1 3 2 2 4 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
50 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1
51 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 4 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1
52 4 3 2 1 2 2 3 2 3 2 3 4 2 2 1 4 1 4 4 4 4 3 3 4 1 1 1 1 1 1 1
53 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 1 3 1 1 1 1 1 1 1
54 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1
55 4 2 4 4 4 4 4 3 3 1 3 4 3 1 3 1 1 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1
56 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1
57 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
58 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 1 2 2 2 4 2 2 2 2 3 3 4 1 3 3 2 3 2 3
59 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2
60 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
61 4 1 4 2 4 4 3 1 2 3 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 3 4 1 4 1 4 4 1 3 3 4
62 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 1 3 2 4 4 4 4 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1
63 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
100
Nomor Urut Nomor butir item
peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
64 2 1 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 1 3 1 1 1 1 1 2 2
65 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 4 2 3 1 1 1 1 1 1 1
66 4 3 4 4 4 4 4 3 1 1 4 2 4 1 1 4 2 4 4 4 2 3 2 2 4 1 4 1 2 4 3
67 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 1 1 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 1 3 4 4
68 2 1 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 1 4 2 2 2 1 2 4 4
69 3 2 3 3 4 3 2 1 1 1 3 4 3 1 2 2 3 4 2 2 2 2 1 2 2 2 4 1 1 2 2
70 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
71 3 2 2 2 1 1 2 2 1 3 1 4 2 2 4 3 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2
72 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 2 3
73 4 4 4 4 4 4 4 3 1 2 4 2 4 1 2 4 4 4 4 4 4 3 1 1 4 4 4 1 2 3 4
74 3 2 3 3 3 3 4 3 3 1 2 3 4 1 3 2 2 3 3 3 2 1 1 3 4 3 3 2 3 2 3
75 4 1 2 4 4 2 2 2 3 1 1 2 3 1 2 3 3 2 2 3 3 1 1 2 2 4 4 1 2 2 4
76 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 1 1 4 4 4 4 1 4 3 3
77 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 4 3 1 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2
78 2 3 4 2 2 2 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 2 1 1 2 2 1 1 4 4 4
79 1 2 1 1 1 2 4 4 4 3 2 4 1 4 3 3 3 2 2 1 1 2 1 2 3 1 3 1 1 4 2
80 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2
81 3 3 2 3 2 3 4 4 1 2 3 2 3 1 3 2 1 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4
82 2 3 2 4 2 3 4 3 4 3 1 2 4 2 4 2 1 4 2 2 4 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4
83 3 1 1 1 3 3 4 2 1 1 2 2 3 2 3 3 2 2 4 4 2 3 3 3 1 1 2 1 2 3 2
84 4 1 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 1 3 1 3 3 3 3 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
85 3 3 4 4 4 4 4 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4
86 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 4 3 4 4 4 4 1 1 1 2 1 4 2 2 2 2
87 4 3 3 3 3 3 3 4 4 1 1 4 2 3 4 4 3 4 4 4 1 1 1 1 2 1 4 1 4 3 1
88 1 2 4 2 3 4 2 4 1 3 3 3 3 3 1 2 1 3 1 3 4 1 2 2 3 2 2 2 3 1 4
89 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3
90 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 2 1 2 4 2 2 1 4 3 4
91 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1
92 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2
93 1 1 1 1 1 1 1 4 3 2 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1
94 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3
95 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
101
Nomor Urut Nomor butir item
peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
96 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
97 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 2 3 2 2 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4 2 2 2 2 2 4 2
98 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4
99 2 2 2 4 2 2 4 2 4 2 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2
100 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
101 4 1 4 4 1 2 4 1 4 2 1 4 1 1 4 4 1 4 4 4 1 1 1 4 2 1 4 4 1 4 1
102 3 2 4 4 4 4 2 3 1 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 1 4 3 2
103 1 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 1 1 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 1 1 1
104 2 1 3 3 2 2 3 2 2 4 1 4 3 1 2 3 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2
105 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2
106 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 4 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2
107 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 4 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1
108 3 4 2 3 2 3 2 1 1 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 4 1 3 3 1 1 2 2 3 3 2
109 2 2 3 3 2 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 2 4 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2
110 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 1 2
111 2 2 2 2 4 2 2 4 4 3 1 4 4 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2
112 2 1 2 2 2 2 3 2 4 4 1 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2
113 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 1 4 1 4 2 3
114 1 4 1 2 1 2 4 2 2 2 3 4 1 4 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
115 2 2 2 3 3 2 4 2 4 1 1 3 1 2 4 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 4 4 1 4 3 3
116 4 3 4 4 4 2 4 2 2 3 3 2 4 2 3 2 2 4 2 2 2 2 1 2 3 3 2 3 2 2 2
117 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1
118 4 3 2 2 4 4 2 3 1 1 2 1 3 3 3 2 1 4 4 4 2 3 1 2 4 2 2 4 2 2 2
119 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
120 3 2 3 3 4 4 4 4 3 2 1 4 3 3 4 3 2 2 3 4 3 4 3 2 2 2 3 2 4 2 4
121 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
122 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 2 3 2 4 1 4 4 4 3 2 1 2 3 2 2 2 4 1 3
123 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1
124 3 1 3 2 4 3 4 4 2 3 1 4 3 1 1 2 2 4 4 4 2 3 1 3 4 4 4 2 4 3 3
102
Data Frekuensi
Frekuensi Jawaban Jumlah
tidak pernah 9 24 19 20 14 14 21 14 22 32 16 26 17 45 18 13 41 17 17 6 16 27 45 20 48 36 40 75 40 38 40
pernah 42 50 43 46 37 45 27 43 40 36 36 23 42 35 39 45 41 35 33 32 37 36 26 39 32 29 30 28 32 33 25
jarang 34 43 37 31 35 33 34 38 36 46 50 25 32 32 38 33 29 22 26 21 30 31 26 37 30 31 31 13 18 29 30
sering 39 7 25 27 38 32 42 29 26 10 22 50 33 12 29 33 13 50 48 65 41 30 27 28 14 28 23 8 34 24 29
103
Lampiran 11: Data Trasnkrip Angket
Nomor Urut nomor butir item jumlah kategori
peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 2 2 4 3 2 4 4 1 2 2 3 4 4 2 2 2 3 4 4 4 3 1 1 4 2 4 3 3 2 3 4 88 cukup
2 1 3 4 4 3 4 4 1 1 4 4 4 3 3 1 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 102 baik
3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 1 1 2 4 1 4 4 3 4 101 baik
4 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 4 2 2 3 1 4 4 4 4 4 1 2 2 2 2 3 4 2 3 83 cukup
5 2 2 3 4 2 3 4 3 1 2 2 4 4 1 1 3 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 3 4 2 3 92 cukup
6 1 2 1 2 1 4 4 3 2 3 4 4 3 4 1 3 3 4 4 4 2 2 2 2 1 4 4 4 4 2 2 86 cukup
7 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 70 cukup
8 3 2 3 3 2 3 4 1 2 4 3 3 3 4 1 4 3 4 4 4 4 4 1 1 2 2 3 4 3 4 4 92 cukup
9 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 69 cukup
10 1 3 4 2 1 4 4 1 3 4 3 4 1 2 1 3 1 2 3 4 4 3 3 4 1 1 2 2 4 4 2 81 cukup
11 3 1 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 1 1 1 4 1 1 1 76 cukup
12 3 2 2 3 2 2 4 3 4 4 2 3 2 4 1 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 4 4 3 2 4 86 cukup
13 1 2 2 2 2 1 1 4 4 4 3 4 4 1 1 3 1 4 4 4 4 4 2 1 2 1 4 2 4 4 2 82 cukup
14 1 2 4 4 2 4 4 2 2 1 3 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 3 1 3 1 2 2 3 3 3 3 88 cukup
15 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 3 4 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 71 cukup
16 1 3 4 4 1 4 4 3 1 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 2 1 2 4 4 4 4 4 2 96 baik
17 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 1 1 2 2 2 3 3 2 2 70 cukup
18 2 3 3 4 1 4 4 2 4 4 2 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 1 1 1 2 3 4 4 4 4 94 baik
19 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 1 1 4 1 1 1 75 cukup
20 1 2 4 4 1 3 4 3 2 3 4 3 4 4 2 1 4 4 4 4 3 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 80 cukup
21 1 2 4 4 1 4 4 3 3 2 2 4 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 2 4 2 2 2 91 cukup
22 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 71 cukup
23 1 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 1 4 1 2 2 4 2 2 2 96 baik
24 3 3 2 4 1 4 4 4 3 2 4 2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 1 1 2 2 4 4 4 92 cukup
25 3 2 3 3 3 4 3 2 2 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 1 4 4 4 98 baik
26 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 1 1 4 3 3 4 4 4 3 4 105 baik
27 1 3 4 4 1 4 4 2 2 2 3 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 1 3 3 3 3 4 4 3 4 97 baik
28 2 2 2 2 3 2 4 1 1 2 1 4 2 1 1 1 2 3 4 4 3 3 3 3 1 2 2 4 4 4 3 76 cukup
29 1 2 4 4 1 4 4 2 2 2 2 3 2 1 3 4 2 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 95 baik
30 2 3 3 2 3 2 2 1 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 1 1 1 4 2 1 1 80 cukup
31 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 84 cukup
32 1 3 4 2 1 3 3 1 2 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 1 1 1 1 2 1 1 1 79 cukup
104
Nomor Urut nomor butir item jumlah kategori
peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
33 3 1 2 1 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 1 3 1 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 1 3 1 64 cukup
34 1 2 2 2 2 2 2 3 4 3 2 4 4 4 1 3 4 4 4 4 2 4 1 4 1 1 2 4 1 1 1 79 cukup
35 2 2 2 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 1 4 4 3 4 4 4 3 1 3 2 3 4 4 4 3 3 96 baik
36 2 2 4 4 1 4 3 3 4 4 2 4 4 1 4 4 1 4 2 3 4 4 1 4 1 3 3 3 3 4 4 94 baik
37 3 1 1 1 3 1 2 3 4 3 1 3 2 4 3 2 4 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 64 cukup
38 2 4 3 3 1 3 4 2 2 2 3 4 4 2 1 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 85 cukup
39 3 2 2 4 3 2 4 2 2 2 3 4 2 2 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 96 baik
40 1 3 4 4 1 4 4 2 2 2 3 4 4 2 2 4 1 4 4 4 4 4 3 4 1 1 1 4 1 1 1 84 cukup
41 3 2 2 2 3 1 4 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 67 cukup
42 2 2 4 4 2 3 2 1 2 2 3 4 3 2 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 1 3 3 2 3 3 3 87 cukup
43 1 3 3 3 1 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 3 3 3 4 97 baik
44 2 3 4 4 2 4 4 3 3 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 2 4 4 3 4 99 baik
45 1 1 1 1 1 1 4 2 1 1 3 4 2 1 1 4 1 4 4 4 4 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 60 kurang
46 1 2 3 3 2 3 4 1 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 1 1 1 1 1 4 1 1 1 78 cukup
47 1 3 3 3 1 3 3 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 1 4 1 1 1 4 1 1 1 86 cukup
48 4 2 1 2 3 4 4 1 1 1 1 4 3 4 3 4 1 1 4 3 4 4 1 1 1 4 4 1 4 4 4 83 cukup
49 3 1 2 2 4 2 2 2 3 3 3 4 2 4 2 2 3 4 2 3 2 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 70 cukup
50 1 1 3 3 2 3 3 2 2 2 1 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 1 4 1 1 1 4 1 1 1 75 cukup
51 3 2 2 2 3 2 2 4 3 4 1 4 2 4 3 2 4 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 2 1 71 cukup
52 1 3 2 1 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 1 1 4 1 1 1 83 cukup
53 1 4 3 4 2 3 4 2 2 2 3 2 4 3 1 4 1 4 4 4 3 4 1 3 1 1 1 4 1 1 1 78 cukup
54 3 3 3 3 2 3 4 1 2 2 3 4 3 2 2 4 2 4 4 4 4 3 1 3 1 1 1 4 1 1 1 79 cukup
55 1 2 4 4 1 4 4 2 2 4 3 4 3 4 2 1 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 81 cukup
56 3 1 3 2 2 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 4 1 1 1 67 cukup
57 3 2 2 2 3 2 2 2 4 4 2 2 2 4 3 2 4 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 68 cukup
58 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 1 3 3 2 1 2 2 2 2 3 3 4 1 3 3 3 3 2 3 77 cukup
59 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 70 cukup
60 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2 4 3 2 4 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 66 cukup
61 1 1 4 2 1 4 3 4 3 2 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 1 4 1 4 4 4 3 3 4 94 baik
62 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 1 1 1 4 1 1 1 83 cukup
63 2 2 3 2 3 2 2 3 3 4 1 2 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 4 1 1 1 67 cukup
64 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 1 3 1 1 1 4 1 2 2 75 cukup
105
Nomor Urut nomor butir item jumlah kategori
peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
65 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 1 1 1 4 1 1 1 78 cukup
66 1 3 4 4 1 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 2 4 1 4 4 2 4 3 99 baik
67 1 3 4 4 1 4 4 2 2 2 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 102 baik
68 3 1 4 4 1 3 4 2 1 2 3 4 3 2 1 3 1 4 4 4 4 3 1 4 2 2 2 4 2 4 4 86 cukup
69 2 2 3 3 1 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 4 4 1 2 2 81 cukup
70 4 2 1 2 3 1 2 4 3 4 2 2 1 4 4 2 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 73 cukup
71 2 2 2 2 4 1 2 3 4 2 1 4 2 3 1 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 4 2 1 2 66 cukup
72 2 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 78 cukup
73 1 4 4 4 1 4 4 2 4 3 4 2 4 4 3 4 1 4 4 4 4 3 1 1 4 4 4 4 2 3 4 99 baik
74 2 2 3 3 2 3 4 2 2 4 2 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 1 1 3 4 3 3 3 3 2 3 84 cukup
75 1 1 2 4 1 2 2 3 2 4 1 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 1 1 2 2 4 4 4 2 2 4 76 cukup
76 1 3 3 4 1 3 4 1 1 1 1 4 4 2 1 4 2 4 4 4 3 1 1 4 4 4 4 4 4 3 3 87 cukup
77 3 2 3 2 4 2 2 3 3 4 1 4 3 4 2 2 4 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 4 2 2 2 76 cukup
78 3 3 4 2 3 2 4 2 1 2 3 4 4 3 1 4 2 4 4 4 2 2 1 1 2 2 1 4 4 4 4 86 cukup
79 4 2 1 1 4 2 4 1 1 2 2 4 1 1 2 3 2 2 2 1 1 2 1 2 3 1 3 4 1 4 2 66 cukup
80 2 3 3 3 2 3 4 2 2 2 1 4 3 1 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 2 2 2 4 2 2 2 74 cukup
81 2 3 2 3 3 3 4 1 4 3 3 2 3 4 2 2 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 2 4 4 4 94 baik
82 3 3 2 4 3 3 4 2 1 2 1 2 4 3 1 2 4 4 2 2 4 2 3 4 3 3 2 2 4 4 4 87 cukup
83 2 1 1 1 2 3 4 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 1 1 2 4 2 3 2 79 cukup
84 1 1 4 4 2 4 3 2 2 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 1 1 2 1 1 1 4 1 1 1 74 cukup
85 2 3 4 4 1 4 4 3 2 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 1 4 3 4 94 baik
86 3 1 2 2 3 2 2 3 3 3 1 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 1 1 1 2 1 4 3 2 2 2 78 cukup
87 1 3 3 3 2 3 3 1 1 4 1 4 2 2 1 4 2 4 4 4 1 1 1 1 2 1 4 4 4 3 1 75 cukup
88 4 2 4 2 2 4 2 1 4 2 3 3 3 2 4 2 4 3 1 3 4 1 2 2 3 2 2 3 3 1 4 82 cukup
89 3 2 2 2 4 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 81 cukup
90 1 3 3 3 1 3 4 1 3 2 3 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 2 1 2 4 2 2 4 4 3 4 89 cukup
91 2 3 3 3 2 3 4 1 1 1 2 4 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 2 2 2 1 1 3 1 1 1 71 cukup
92 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 1 4 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 75 cukup
93 4 1 1 1 4 1 1 1 2 3 3 4 1 4 4 1 4 1 1 1 2 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 61 kurang
94 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 77 cukup
95 4 1 2 2 4 1 2 3 3 3 1 2 2 3 3 1 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 60 kurang
96 1 3 4 4 2 4 4 2 1 3 2 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 79 cukup
106
Nomor Urut nomor butir item jumlah kategori
peserta didik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
97 1 3 4 4 1 4 3 2 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 4 2 2 2 3 2 4 2 84 cukup
98 1 3 3 4 2 3 4 1 2 2 2 4 3 2 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 91 cukup
99 3 2 2 4 3 2 4 3 1 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 4 2 2 2 76 cukup
100 3 3 3 1 4 1 1 4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 61 kurang
101 1 1 4 4 4 2 4 4 1 3 1 4 1 4 1 4 4 4 4 4 1 1 1 4 2 1 4 1 1 4 1 80 cukup
102 2 2 4 4 1 4 2 2 4 3 3 2 3 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 2 92 cukup
103 4 3 3 3 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 1 1 1 65 cukup
104 3 1 3 3 3 2 3 3 3 1 1 4 3 4 3 3 4 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 4 2 2 2 75 cukup
105 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 4 2 2 2 69 cukup
106 3 2 2 2 3 2 2 1 1 3 2 4 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 1 1 2 64 cukup
107 3 2 2 2 4 1 2 3 3 4 1 4 1 3 4 1 4 1 1 1 4 1 1 1 2 1 2 4 1 1 1 66 cukup
108 2 4 2 3 3 3 2 4 4 2 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 4 1 3 3 1 1 2 3 3 3 2 82 cukup
109 3 2 3 3 3 2 3 1 1 2 3 4 4 2 2 4 3 4 2 4 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 80 cukup
110 3 1 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 3 3 1 2 70 cukup
111 3 2 2 2 1 2 2 1 1 2 1 4 4 4 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 67 cukup
112 3 1 2 2 3 2 3 3 1 1 1 4 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 2 2 2 69 cukup
113 4 1 1 1 4 1 1 2 3 4 3 4 2 3 1 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 1 4 4 4 2 3 81 cukup
114 4 4 1 2 4 2 4 3 3 3 3 4 1 1 2 1 4 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 64 cukup
115 3 2 2 3 2 2 4 3 1 4 1 3 1 3 1 2 3 2 2 3 2 3 1 2 2 4 4 4 4 3 3 79 cukup
116 1 3 4 4 1 2 4 3 3 2 3 2 4 3 2 2 3 4 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 77 cukup
117 3 1 1 2 4 2 2 3 3 3 3 2 1 4 4 2 4 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 4 1 1 1 65 cukup
118 1 3 2 2 1 4 2 2 4 4 2 1 3 2 2 2 4 4 4 4 2 3 1 2 4 2 2 1 2 2 2 76 cukup
119 1 4 4 4 1 4 4 2 1 2 3 4 4 4 1 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 100 baik
120 2 2 3 3 1 4 4 1 2 3 1 4 3 2 1 3 3 2 3 4 3 4 3 2 2 2 3 3 4 2 4 83 cukup
121 1 3 4 4 1 3 4 1 2 1 3 4 4 2 1 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4 94 baik
122 2 3 4 3 1 3 4 1 1 2 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 2 1 2 3 2 2 3 4 1 3 84 cukup
123 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 4 2 2 1 72 cukup
124 2 1 3 2 1 3 4 1 3 2 1 4 3 4 4 2 3 4 4 4 2 3 1 3 4 4 4 3 4 3 3 89 cukup
Kategori jumlah persentase
baik 22 17.74%
cukup 98 79.03%
kurang 4 3%
107
Lampiran 12: Rekapitulasi Data Angket Perindikator
No. indikator 1 kategori indikator 2 kategori indikator 3 kategori indikator 4 kategori indikator 5 kategori indikator 6 kategori
1. 11 cukup 22 cukup 8 cukup 20 baik 6 cukup 21 baik
2. 12 baik 25 baik 7 cukup 23 baik 9 baik 26 baik
3. 13 baik 28 baik 9 baik 23 baik 6 cukup 22 baik
4. 7 kurang 23 cukup 8 cukup 20 baik 7 cukup 18 cukup
5. 11 cukup 21 cukup 6 cukup 23 baik 9 baik 22 baik
6. 6 kurang 25 baik 8 cukup 20 baik 6 cukup 21 baik
7. 9 cukup 20 cukup 5 kurang 14 cukup 6 cukup 16 cukup
8. 11 cukup 22 cukup 8 cukup 23 baik 6 cukup 22 baik
9. 9 cukup 21 cukup 6 cukup 14 cukup 6 cukup 13 kurang
10. 10 cukup 24 baik 4 kurang 17 cukup 10 baik 16 cukup
11. 8 cukup 22 cukup 8 cukup 22 baik 6 cukup 10 kurang
12. 10 cukup 24 baik 7 cukup 18 baik 6 cukup 21 baik
13. 7 cukup 23 cukup 6 cukup 20 cukup 7 cukup 19 cukup
14. 11 cukup 22 cukup 8 cukup 23 baik 7 cukup 17 cukup
15. 8 cukup 20 cukup 8 cukup 14 cukup 6 cukup 15 cukup
16. 12 baik 23 cukup 9 baik 22 baik 6 cukup 24 baik
17. 9 cukup 18 cukup 8 cukup 14 cukup 5 kurang 16 cukup
18. 12 baik 25 baik 8 cukup 22 baik 5 kurang 22 baik
19. 11 cukup 21 cukup 9 baik 18 baik 6 cukup 10 kurang
20. 11 cukup 23 cukup 10 baik 20 baik 6 cukup 10 kurang
21. 11 cukup 23 cukup 6 cukup 24 baik 10 baik 17 cukup
22. 9 cukup 22 cukup 8 cukup 12 cukup 6 cukup 14 cukup
23. 11 cukup 28 baik 11 baik 22 baik 9 baik 15 cukup
24. 12 baik 24 baik 6 cukup 24 baik 8 cukup 18 cukup
25. 11 cukup 25 baik 8 cukup 24 baik 10 baik 20 cukup
26. 13 baik 28 baik 10 baik 23 baik 6 cukup 25 baik
27. 12 baik 22 cukup 9 baik 22 baik 8 cukup 24 baik
28. 8 cukup 18 cukup 4 kurang 17 cukup 9 baik 20 cukup
29. 11 baik 20 cukup 6 cukup 22 baik 8 cukup 28 baik
30. 10 cukup 20 cukup 9 baik 21 baik 9 baik 11 kurang
31. 11 cukup 20 cukup 7 cukup 17 cukup 9 baik 20 cukup
32. 10 cukup 21 cukup 10 baik 22 baik 8 cukup 8 kurang
33. 7 kurang 18 cukup 7 cukup 12 cukup 5 kurang 15 cukup
108
No. indikator 1 kategori indikator 2 kategori indikator 3 kategori indikator 4 kategori indikator 5 kategori indikator 6 kategori
34. 7 kurang 22 cukup 9 baik 21 baik 9 baik 11 kurang
35. 8 cukup 26 baik 9 baik 23 baik 7 cukup 23 baik
36. 12 baik 25 baik 9 baik 18 baik 9 baik 21 baik
37. 6 cukup 20 cukup 9 baik 14 cukup 5 kurang 10 kurang
38. 12 baik 21 cukup 7 cukup 17 cukup 9 baik 19 cukup
39. 11 cukup 22 cukup 7 cukup 22 baik 8 cukup 26 baik
40. 12 baik 22 cukup 8 cukup 21 baik 11 baik 10 kurang
41. 9 cukup 23 cukup 7 cukup 13 cukup 5 kurang 10 kurang
42. 12 baik 19 cukup 7 cukup 21 baik 10 baik 18 cukup
43. 10 cukup 25 baik 10 baik 21 baik 9 baik 22 baik
44. 13 baik 25 baik 9 baik 24 baik 7 cukup 21 baik
45. 4 kurang 17 cukup 4 kurang 21 baik 4 kurang 10 kurang
46. 9 cukup 22 cukup 10 baik 22 baik 5 kurang 10 kurang
47. 10 cukup 24 baik 10 baik 23 baik 9 baik 10 kurang
48. 9 cukup 19 cukup 10 baik 17 cukup 6 cukup 22 baik
49. 8 cukup 23 cukup 8 cukup 16 cukup 5 kurang 10 kurang
50. 8 cukup 19 cukup 8 cukup 21 baik 9 baik 10 kurang
51. 9 cukup 23 cukup 9 baik 14 cukup 5 kurang 11 kurang
52. 7 kurang 23 cukup 9 baik 24 baik 10 baik 10 kurang
53. 12 baik 20 cukup 8 cukup 20 baik 8 cukup 10 kurang
54. 12 baik 21 cukup 7 cukup 22 baik 7 cukup 10 kurang
55. 11 cukup 24 baik 9 baik 21 baik 6 cukup 10 kurang
56. 9 cukup 20 cukup 8 cukup 14 cukup 6 cukup 10 kurang
57. 9 cukup 21 cukup 9 baik 14 cukup 5 kurang 10 kurang
58. 11 cukup 20 cukup 7 cukup 11 cukup 10 baik 18 cukup
59. 10 cukup 19 cukup 8 cukup 12 cukup 7 cukup 14 cukup
60. 9 cukup 19 cukup 9 baik 14 cukup 5 kurang 10 kurang
61. 8 cukup 22 cukup 12 baik 20 baik 9 baik 23 baik
62. 11 cukup 22 cukup 9 baik 22 baik 9 baik 10 kurang
63. 9 cukup 20 cukup 10 baik 13 cukup 5 kurang 10 kurang
64. 10 cukup 21 cukup 9 baik 17 cukup 6 cukup 12 kurang
65. 11 cukup 21 cukup 9 baik 18 baik 9 baik 10 kurang
66. 12 baik 25 baik 12 baik 21 baik 7 cukup 22 baik
109
No. indikator 1 kategori indikator 2 kategori indikator 3 kategori indikator 4 kategori indikator 5 kategori indikator 6 kategori
67. 12 baik 22 cukup 12 baik 20 baik 10 baik 26 baik
68. 12 baik 20 cukup 6 cukup 20 baik 8 cukup 20 cukup
69. 10 cukup 25 baik 10 baik 14 cukup 5 kurang 17 cukup
70. 9 cukup 21 cukup 9 baik 14 cukup 5 kurang 15 cukup
71. 8 cukup 21 cukup 6 cukup 13 cukup 3 kurang 15 cukup
72. 11 cukup 18 cukup 7 cukup 18 cukup 5 kurang 19 cukup
73. 13 baik 24 baik 11 baik 21 baik 5 kurang 25 baik
74. 10 cukup 22 cukup 10 baik 16 cukup 5 kurang 21 baik
75. 8 cukup 17 cukup 10 baik 15 cukup 4 kurang 22 baik
76. 11 cukup 16 cukup 7 cukup 21 baik 6 cukup 26 baik
77. 10 cukup 23 cukup 9 baik 14 cukup 4 kurang 16 cukup
78. 12 cukup 21 cukup 8 cukup 20 baik 4 kurang 21 baik
79. 8 cukup 20 cukup 4 kurang 11 cukup 5 kurang 18 cukup
80. 11 cukup 20 cukup 6 cukup 18 baik 3 kurang 16 cukup
81. 10 cukup 23 cukup 9 baik 20 baik 9 baik 23 baik
82. 12 baik 18 cukup 8 cukup 18 baik 9 baik 22 baik
83. 5 kurang 24 baik 8 cukup 18 baik 9 baik 15 cukup
84. 10 cukup 20 cukup 11 baik 19 baik 4 kurang 10 kurang
85. 13 baik 23 cukup 7 cukup 20 baik 8 cukup 23 baik
86. 8 cukup 21 cukup 8 cukup 22 baik 3 kurang 16 cukup
87. 10 cukup 19 cukup 5 kurang 19 baik 3 kurang 19 cukup
88. 12 baik 21 cukup 9 baik 17 cukup 5 kurang 18 cukup
89. 9 cukup 19 cukup 9 baik 17 cukup 7 cukup 20 cukup
90. 10 cukup 21 cukup 8 cukup 22 baik 5 kurang 23 baik
91. 11 cukup 18 cukup 8 cukup 17 cukup 7 cukup 10 kurang
92. 9 cukup 19 cukup 7 cukup 16 cukup 6 cukup 18 cukup
93. 7 kurang 19 cukup 9 baik 10 kurang 3 kurang 13 kurang
94. 11 cukup 21 cukup 7 cukup 14 cukup 6 cukup 18 cukup
95. 9 cukup 19 cukup 8 cukup 11 kurang 3 kurang 10 kurang
96. 12 baik 22 cukup 12 baik 14 cukup 4 kurang 15 cukup
97. 12 baik 19 cukup 7 cukup 20 baik 9 baik 17 cukup
98. 11 cukup 20 cukup 7 cukup 20 baik 9 baik 24 baik
99. 11 cukup 23 cukup 10 baik 13 cukup 3 kurang 16 cukup
110
No. indikator 1 kategori indikator 2 kategori indikator 3 kategori indikator 4 kategori indikator 5 kategori indikator 6 kategori
99. 11 cukup 23 cukup 10 baik 13 cukup 3 kurang 16 cukup
100. 10 cukup 20 cukup 9 baik 9 kurang 3 kurang 10 kurang
101. 10 cukup 23 cukup 6 cukup 21 baik 6 cukup 14 cukup
102. 12 baik 21 cukup 8 cukup 20 baik 10 baik 21 baik
103. 13 baik 12 kurang 4 kurang 15 cukup 9 baik 12 kurang
104. 10 cukup 20 cukup 10 baik 15 cukup 4 kurang 16 cukup
105. 9 cukup 20 cukup 8 cukup 13 cukup 3 kurang 16 cukup
106. 9 cukup 18 cukup 8 cukup 13 cukup 6 cukup 10 kurang
107. 9 cukup 22 cukup 8 cukup 12 cukup 3 kurang 12 kurang
108. 11 cukup 24 baik 9 baik 16 cukup 7 cukup 15 cukup
109. 11 cukup 19 cukup 8 cukup 19 cukup 7 cukup 16 cukup
110. 9 cukup 20 cukup 9 baik 13 cukup 4 kurang 15 cukup
111. 9 cukup 14 kurang 11 baik 14 cukup 6 cukup 13 kurang
112. 8 cukup 18 cukup 8 cukup 14 cukup 5 kurang 16 cukup
113. 7 cukup 22 cukup 6 cukup 18 baik 8 cukup 20 cukup
114. 11 cukup 26 baik 4 kurang 10 kurang 3 kurang 10 kurang
115. 10 cukup 20 cukup 5 kurang 14 cukup 6 cukup 24 baik
116. 12 cukup 20 cukup 9 baik 15 cukup 5 kurang 16 cukup
117. 7 kurang 22 cukup 9 baik 12 cukup 3 kurang 12 kurang
118. 8 cukup 20 cukup 7 cukup 20 baik 6 cukup 15 cukup
119. 13 baik 21 cukup 9 baik 20 baik 12 baik 25 baik
120. 10 cukup 20 cukup 6 cukup 18 baik 9 baik 20 cukup
121. 12 baik 19 cukup 7 cukup 21 baik 10 baik 25 baik
122. 12 baik 19 cukup 7 cukup 23 baik 5 kurang 18 cukup
123. 10 cukup 19 cukup 10 baik 14 cukup 4 kurang 15 cukup
124. 8 cukup 19 cukup 11 baik 19 baik 7 cukup 25 baik
indikator keterangan
1 information retrieval
2 scientific reading
3 listening&observing
4 scientific writing
5 information representation
6 knowledge presentation
111
Rekapitulasi Data Angket Perindikator
indikator 1 jumlah persen indikator 2 jumlah persen indikator 3 jumlah persen indikator 4jumlah persen indikator 5 jumlah persen indikator 6 jumlah persen
baik 29 23,39% baik 22 17,74% baik 53 42,74% baik 68 54,84% baik 33 26,61% baik 36 29,03%
cukup 86 69,35% cukup 100 80,65% cukup 64 51,61% cukup 52 41,93% cukup 48 38,71% cukup 50 40,32%
kurang 9 7,26% kuang 2 1,61% kurang 7 5,65% kurang 4 3,23% kurang 43 34,68% kurang 38 30,65%
112
Lampiran 13: Data Mentah Hasil Tes Peserta Didik
Nomor Urut Butir Pertanyaan
peserta didik 1 2 3 4 5 6
1 2 1 0 0 0 1
2 2 1 1 0 0 1
3 3 1 1 1 0 2
4 2 1 0 0 0 1
5 2 1 1 0 3 3
6 1 1 0 1 0 3
7 1 1 1 1 0 1
8 1 1 1 1 3 3
9 1 1 1 1 0 1
10 1 1 1 0 0 3
11 1 0 1 1 0 1
12 1 1 1 1 0 1
13 1 1 1 3 0 2
14 3 1 1 3 3 1
15 2 1 1 1 3 2
16 2 1 1 3 3 1
17 2 1 1 2 0 1
18 3 1 1 3 3 3
19 2 1 1 3 3 2
20 3 1 1 2 3 2
21 1 1 1 1 0 1
22 3 1 1 0 3 3
23 3 2 3 2 3 3
24 3 1 1 3 3 2
25 2 0 1 0 0 3
26 2 1 1 2 0 3
27 2 1 1 3 0 3
28 2 1 1 0 0 2
29 2 1 1 1 0 3
30 2 1 1 0 3 1
31 1 1 1 1 0 1
32 3 1 1 3 0 3
113
Nomor Urut Butir Pertanyaan
peserta didik 1 2 3 4 5 6
33 2 1 1 0 0 1
34 3 1 1 2 0 1
35 1 1 1 2 0 3
36 2 1 1 2 0 1
37 2 1 2 3 3 2
38 2 1 1 2 0 1
39 1 1 1 0 0 3
40 1 1 1 2 3 1
41 3 1 0 0 0 0
42 1 1 0 2 3 1
43 3 1 0 0 0 1
44 3 1 1 3 0 3
45 2 1 2 0 0 2
46 1 1 1 1 0 3
47 2 1 0 1 3 3
48 1 1 1 3 0 1
49 3 1 1 1 3 2
50 2 1 0 2 0 2
51 3 1 1 3 0 3
52 2 1 0 3 0 3
53 2 1 0 3 0 1
54 3 1 0 3 0 1
55 2 1 1 3 3 3
56 3 1 2 3 0 1
57 3 1 1 0 3 2
58 3 1 1 0 0 1
59 2 1 0 1 0 3
60 2 1 1 3 3 3
61 3 1 1 3 3 3
62 1 1 0 1 3 2
63 2 1 0 3 0 3
64 2 1 1 3 0 1
114
Nomor Urut Butir Pertanyaan
peserta didik 1 2 3 4 5 6
65 3 1 0 1 0 1
66 2 1 1 0 0 1
67 2 1 2 1 3 1
68 1 1 1 2 3 2
69 3 1 1 3 0 1
70 1 0 0 0 3 1
71 1 0 0 0 3 2
72 1 1 0 0 3 2
73 1 1 0 0 3 1
74 1 1 0 0 3 1
75 1 1 0 0 3 1
76 1 1 1 1 3 2
77 1 1 0 0 3 2
78 1 1 0 0 3 2
79 1 1 1 0 3 1
80 2 1 1 3 3 3
81 3 1 0 0 3 1
82 2 1 1 0 0 1
83 1 1 0 0 3 1
84 3 1 1 1 0 2
85 1 1 0 0 3 2
86 1 1 1 0 3 1
87 1 1 1 0 3 1
88 1 1 1 0 3 1
89 0 1 0 1 0 0
90 2 1 1 0 3 1
91 1 1 1 0 0 1
92 1 1 1 0 3 1
93 2 1 1 0 0 1
94 1 1 1 0 3 1
95 1 1 1 3 3 1
96 3 1 1 0 3 1
115
Nomor Urut Butir Pertanyaan
peserta didik 1 2 3 4 5 6
97 1 1 1 0 3 2
98 1 1 0 0 3 2
99 1 1 1 0 3 1
100 1 1 0 1 0 2
101 1 1 1 0 3 1
102 3 1 1 0 3 2
103 1 1 0 0 3 2
104 1 1 0 0 3 2
105 3 1 0 0 0 1
106 1 1 0 0 3 1
107 1 1 0 0 3 0
108 1 1 0 1 0 1
109 1 1 1 0 3 1
110 1 1 1 0 3 1
111 1 1 1 3 3 2
112 0 1 0 0 3 0
113 1 0 0 0 0 0
114 2 1 1 0 0 2
115 2 1 0 0 0 1
116 2 1 0 0 0 0
117 2 1 0 0 0 0
118 3 1 0 0 0 1
119 1 1 1 0 3 1
120 1 1 0 0 0 1
121 3 1 0 3 0 1
122 2 1 1 0 0 1
123 3 1 1 0 0 1
116
Lampiran 14: Data Transkrip Tes
Nomor Urut Butir Pertanyaan jumlah skor
peserta didik 1 2 3 4 5 6
1 66,67 33,33 0 0 0 33,33 22,22
2 66,67 33,33 33,33 0 0 33,33 27,78
3 100 33,33 33,33 33,33 0 66,67 44,44
4 66,67 33,33 0 0 0 33,33 22,22
5 66,67 33,33 33,33 0 100 100 55,55
6 33,33 33,33 0 33,33 0 100 33,33
7 33,33 33,33 33,33 33,33 0 33,33 27,78
8 33,33 33,33 33,33 33,33 100 100 55,55
9 33,33 33,33 33,33 33,33 0 33,33 27,78
10 33,33 33,33 33,33 0 0 100 33,33
11 33,33 0 33,33 33,33 0 33,33 22,22
12 33,33 33,33 33,33 33,33 0 33,33 27,78
13 33,33 33,33 33,33 100 0 66,67 44,44
14 100 33,33 33,33 100 100 33,33 66,66
15 66,67 33,33 33,33 33,33 100 66,67 55,55
16 66,67 33,33 33,33 100 100 33,33 61,11
17 66,67 33,33 33,33 66,67 0 33,33 38,89
18 100 33,33 33,33 100 100 100 77,78
19 66,67 33,33 33,33 100 100 66,67 66,68
20 100 33,33 33,33 66,67 100 66,67 66,68
21 33,33 33,33 33,33 33,33 0 33,33 27,78
22 100 33,33 33,33 0 100 100 61,11
23 100 66,67 100 66,67 100 100 88,89
24 100 33,33 33,33 100 100 66,67 72,22
25 66,67 0 33,33 0 0 100 33,33
26 66,67 33,33 33,33 66,67 0 100 50
27 66,67 33,33 33,33 100 0 100 55,555
28 66,67 33,33 33,33 0 0 66,67 33,33
29 66,67 33,33 33,33 33,33 0 100 44,44
30 66,67 33,33 33,33 0 100 33,33 44,44
31 33,33 33,33 33,33 33,33 0 33,33 27,78
32 100 33,33 33,33 100 0 100 61,11
117
Nomor Urut Butir Pertanyaan jumlah skor
peserta didik 1 2 3 4 5 6
33 66,67 33,33 33,33 0 0 33,33 27,78
34 100 33,33 33,33 66,67 0 33,33 44,44
35 33,33 33,33 33,33 66,67 0 100 44,44
36 66,67 33,33 33,33 66,67 0 33,33 38,89
37 66,67 33,33 66,67 100 100 66,67 72,22
38 66,67 33,33 33,33 66,67 0 33,33 38,89
39 33,33 33,33 33,33 0 0 100 33,33
40 33,33 33,33 33,33 66,67 100 33,33 50
41 100 33,33 0 0 0 0 22,22
42 33,33 33,33 0 66,67 100 33,33 44,44
43 100 33,33 0 0 0 33,33 27,78
44 100 33,33 33,33 100 0 100 61,11
45 66,67 33,33 66,67 0 0 66,67 38,89
46 33,33 33,33 33,33 33,33 0 100 38,89
47 66,67 33,33 0 33,33 100 100 55,555
48 33,33 33,33 33,33 100 0 33,33 38,89
49 100 33,33 33,33 33,33 100 66,67 61,11
50 66,67 33,33 0 66,67 0 66,67 38,89
51 100 33,33 33,33 100 0 100 61,11
52 66,67 33,33 0 100 0 100 50
53 66,67 33,33 0 100 0 33,33 38,89
54 100 33,33 0 100 0 33,33 44,44
55 66,67 33,33 33,33 100 100 100 72,22
56 100 33,33 66,67 100 0 33,33 55,55
57 100 33,33 33,33 0 100 66,67 55,55
58 100 33,33 33,33 0 0 33,33 33,33
59 66,67 33,33 0 33,33 0 100 38,89
60 66,67 33,33 33,33 100 100 100 72,22
61 100 33,33 33,33 100 100 100 77,78
62 33,33 33,33 0 33,33 100 66,67 44,44
63 66,67 33,33 0 100 0 100 50
64 66,67 33,33 33,33 100 0 33,33 44,44
118
Nomor Urut Butir Pertanyaan jumlah skor
peserta didik 1 2 3 4 5 6
65 100 33,33 0 33,33 0 33,33 33,33
66 66,67 33,33 33,33 0 0 33,33 27,78
67 66,67 33,33 66,67 33,33 100 33,33 55,555
68 33,33 33,33 33,33 66,67 100 66,67 55,555
69 100 33,33 33,33 100 0 33,33 50
70 33,33 0 0 0 100 33,33 27,78
71 33,33 0 0 0 100 66,67 33,33
72 33,33 33,33 0 0 100 66,67 38,89
73 33,33 33,33 0 0 100 33,33 33,33
74 33,33 33,33 0 0 100 33,33 33,33
75 33,33 33,33 0 0 100 33,33 33,33
76 33,33 33,33 33,33 33,33 100 66,67 50
77 33,33 33,33 0 0 100 66,67 38,89
78 33,33 33,33 0 0 100 66,67 38,89
79 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89
80 66,67 33,33 33,33 100 100 100 72,22
81 100 33,33 0 0 100 33,33 44,44
82 66,67 33,33 33,33 0 0 33,33 27,78
83 33,33 33,33 0 0 100 33,33 33,33
84 100 33,33 33,33 33,33 0 66,67 44,44
85 33,33 33,33 0 0 100 66,67 38,89
86 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89
87 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89
88 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89
89 0 33,33 0 33,33 0 0 11,11
90 66,67 33,33 33,33 0 100 33,33 44,44
91 33,33 33,33 33,33 0 0 33,33 22,22
92 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89
93 66,67 33,33 33,33 0 0 33,33 27,78
94 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89
95 33,33 33,33 33,33 100 100 33,33 55,55
96 100 33,33 33,33 0 100 33,33 50
97 33,33 33,33 33,33 0 100 66,67 44,44
119
Nomor Urut Butir Pertanyaan jumlah skor
peserta didik 1 2 3 4 5 6
98 33,33 33,33 0 0 100 66,67 38,89
99 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89
100 33,33 33,33 0 33,33 0 66,67 27,78
101 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89
102 100 33,33 33,33 0 100 66,67 55,55
103 33,33 33,33 0 0 100 66,67 38,89
104 33,33 33,33 0 0 100 66,67 38,89
105 100 33,33 0 0 0 33,33 27,78
106 33,33 33,33 0 0 100 33,33 33,33
107 33,33 33,33 0 0 100 0 27,78
108 33,33 33,33 0 33,33 0 33,33 22,22
109 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89
110 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89
111 33,33 33,33 33,33 100 100 66,67 61,11
112 0 33,33 0 0 100 0 22,22
113 33,33 0 0 0 0 0 5,55
114 66,67 33,33 33,33 0 0 66,67 33,33
115 66,67 33,33 0 0 0 33,33 22,22
116 66,67 33,33 0 0 0 0 16,17
117 66,67 33,33 0 0 0 0 16,66
118 100 33,33 0 0 0 33,33 27,78
119 33,33 33,33 33,33 0 100 33,33 38,89
120 33,33 33,33 0 0 0 33,33 16,66
121 100 33,33 0 100 0 33,33 44,44
122 66,67 33,33 33,33 0 0 33,33 27,78
123 100 33,33 33,33 0 0 33,33 33,33
rata-rata 41,68
standar deviasi 15,27
nilai maks 88,89
nilai min 5,55
rata-rata perindikator 23,5 34,15 49,18 33,88 48,78 52,84
standar deviasi perindikator 27,6 7,31 19,05 40,26 50,19 29,24
120
Lampiran 15: Surat-surat
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132