Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS PENGARUH RELIGIUSITAS, LOKASI DAN
PROMOSI TERHADAP MINAT MENABUNG
MASYARAKAT DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Pada Masyarakat Dusun Bungas, Desa
Kadirejo, Kecamatan Pabelan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
SULISTYOWATI
NIM 21314263
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
ANALISIS PENGARUH RELIGIUSITAS, LOKASI DAN
PROMOSI TERHADAP MINAT MENABUNG
MASYARAKAT DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Pada Masyarakat Dusun Bungas, Desa
Kadirejo, Kecamatan Pabelan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
SULISTYOWATI
NIM 21314263
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
vii
PERSEMBAHAN
Kedua orang tuaku, Bapak Muh Safii dan Ibu Tumirah,
Kakakku,
Adikku,
Budhe dan pakdheku,
Sahabat-sahabatku,
Teman-temanku,
Angkatan Edelwies SSC IAIN Salatiga,
Seluruh anggota SSC IAIN Salatiga,
dan para pembaca sekalian.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH RELIGIUSITAS,
LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP MINAT MENABUNG MASYARAKAT
DENGAN PENGETAHUAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Study Kasus
Masyarakat Dusun Bungas, Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan)” dengan lancar.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya di Yaumul Qiyamah.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi S1 Perbankan Syariah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulisan skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Karena itu dengan
tulus penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Kedua orang tua penulis Ayahanda tercinta bapak Muh Safii dan Ibunda tersayang
ibu Tumirah, kakak penulis Sri Lestari, adik penulis Rahmat Yudi Saputro, pakde
penulis bapak Asih Hono, budhe penulis ibu Khoirunnikmah dan ibu Suyatmi serta
anggota keluarga lainnya yang telah memberikan dorongan moril maupun materiil
dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
ix
3. Bapak Dr. Anton Bawono, SE,. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
4. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku Ketua Prodi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
5. Bapak Ari Setiawan M.M, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi dalam penyusunan
skripsi.
6. Sahabat penulis, Sania, Afrida, Rizka, Enjang, Dini, Putri, Nicken, Andya, Ivah
Needtry, Dani, Dian dan bapak Mufti Syarif yang telah membantu memberikan
dukungan serta memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman penulis angkatan Edelweis SSC IAIN Salatiga yang telah membantu
memberikan pengalaman dan ilmu yang sangat berharga untuk menyelesaikan
skripsi ini.
8. Seluruh keluarga besar SSC IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu,
pengalaman, dan pelajaran kepada penulis.
9. Teman penulis seluruh alumni SMA N 1 Pabelan angkatan 2011 yang telah
memberikan ilmu dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Kelurga besar S1 Perbankan Syariah angkatan 2014 Institut Agama Islam Negeri
Salatiga yang menjadi teman seperjuangan dalam menempuh studi.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.
x
Harapan penulis, semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN SALATIGA dan
kalangan pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu segala saran dan
kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
penelitian selanjutnya.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak. Aamiin
Salatiga, 30 Maret 2019
Penulis
Sulistyowati
NIM: 21314263
xi
ABSTRAK
Sulistyowati, 2019. Analisis Pengaruh Religiusitas, Lokasi dan Promosi terhadap
Minat Menabung Masyarakat dengan Pengetahuan sebagai Variabel
Intervening (Study Kasus Masyarakat Dusun Bungas, Desa Kadirejo,
Kecamatan Pabelan). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Strata Satu
Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen
Pembimbing: Ari Setiawan M.M.
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh religiusitas,
promosi dan lokasi terhadap minat menabung masyarakat dengan pengetahuan sebagai
mediasinya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Sampel penelitian
yang digunakan sebanyak 81 orang masyarakat dengan teknik sampling adalah
incidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara angket dan studi
kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji
reliabilitas , uji t, uji F dan analisis koefisien determinasi, uji asumsi klasik dan
path analysis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas dan promosi berpenagruh
positif dan signifikan terhadap minat menabung. Lokasi berpengaruh negative dan
tidak signifikan. Sedangkan religiusitas, lokasi dan promosi secara bersama
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat menabung, melalui
pengetahuan sebagai mediasinya.
Kata Kunci : Religiusitas, Lokasi, Promosi, Minat Menabung Dan Pengetahuan
xii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................................... ...ii
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................................... ..iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................................ . iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................................... ...v
MOTTO .......................................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... ..1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................. ..1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... ..7
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... ..8
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................................... ..9
E. Sistematika Penulisan ................................................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 12
A. Telaah Pustaka ........................................................................................................... 12
B. Kerangka Teori .......................................................................................................... 16
C. Kerangka Penelitian ................................................................................................... 46
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................................... 48
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................. 49
A. Jenis Penelitian .......................................................................................................... 49
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................................... 50
C. Populasi dan Sampel .................................................................................................. 50
xiii
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 52
E. Skala Pengukuran ....................................................................................................... 54
F. Definisi Konsep dan Operasional ................................................................................ 55
G. Instrumen Penelitian .................................................................................................. 57
H. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................................ 58
I. Alat Analisis .............................................................................................................. 63
BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................................ 65
A. Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................................... 65
B. Analisis Data.............................................................................................................. 69
1. Uji Instrumen Penelitian ........................................................................................ 69
2. Uji Regresi ............................................................................................................ 73
3. Uji Asumsi Klasik.................................................................................................. 79
4. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................................. 93
BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 97
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 97
B. Saran ........................................................................................................................ 99
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 101
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 104
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah ..................................................................... . 2
Tabel 2. 1 Perbedaan antara Bank Syariah dan Konvensional ............................................... 38
Tabel 3. 1 Skala Pengukuran ................................................................................................ 55
Tabel 3. 2 Variabel dan Indikator Penelitian......................................................................... 57
Tabel 4. 1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................................ 67
Tabel 4. 2 Responden Berdasarkan Usia .............................................................................. 67
Tabel 4. 3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...................................................... 68
Tabel 4. 4 Hasil Uji Validitas ............................................................................................... 69
Tabel 4. 5 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................................... 72
Tabel 4. 6 Hasil Uji Determinasi R tehadap Z ...................................................................... 73
Tabel 4. 7 Hasil Uji Determinasi R tehadap Y ...................................................................... 74
Tabel 4. 8 Hasil Uji Statistik F terhadap Z............................................................................ 75
Tabel 4. 9 Hasil Uji Statistik F terhadap Y ........................................................................... 76
Tabel 4. 10 Hasil Uji Statistik t terhadap Z ........................................................................... 77
Tabel 4. 11 Hasil Uji Statistik t terhadap Y .......................................................................... 78
Tabel 4. 12 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................................ 80
Tabel 4. 13 Hasil Uji Heterokedastisitas ............................................................................... 81
Tabel 4. 14 Hasil Uji Normalitas .......................................................................................... 82
Tabel 4. 15 Hasil Uji Linieritas ............................................................................................ 83
Tabel 4. 16 Rekapitulasi Hasil Penelitian ............................................................................. 98
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian ....................................................................................... 47
Gambar 4. 1 Hasil Analisis Jalur ........................................................................................ 88
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam buku yang ditulis oleh Kasmir (2002) menjelaskan bahwa masyarakat
kita yang terutama hidup di perkotaan atau kota-kota besar sudah tidak asing lagi jika
mendengar kata bank. Bahkan sekarang ini sebagian besar masyarakat pedesaan sudah
terbiasa mendengar kata bank, terlebih lagi hingar bingar dunia perbankan semenjak
Indonesia dilanda krisis beberapa waktu yang lalu yang diikuti dengan dibubarkannya
puluhan bank. Hanya saja perlu diingat bahwa pengenalan bank dari sebagian
masyarakat ini, baru sebatas dalam arti sempit.
Alat mengenal bank masih sebatas yang ada kaitannya dengan tabungan atau
kredit, selebihnya banyak tidak tahu, padahal begitu banyak layanan bank yang dapat
dinikmati masyarakat saat ini.
Menurut Kasmir (2002:215) sekalipun masyarakat Indonesia merupakan
masyarakat muslim terbesar di Dunia, kehadiran Bank yang berdasarkan syariah masih
relative baru, yaitu baru awal tahun 1990-an. Namun diskusi tentang bank syariah
sebagai basis ekonomi Islam sudah mulai dilakukan pada awal tahun1998. Sedangkan
prakarsa untuk mendirikan Bank Syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990.
2
Di dunia perbankan sendiri, dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa bank
syariah mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Jika dilihat dari awal
pembentukannya hingga kini, diperkirakan perbankan syariah akan mengalami
pertumbuhan yang pesat. Dapat dilihat dari semakin meningkatnya nasabah di bank
syariah dari tahun ke tahun.
Tabel 1.1 Jaringan Kantor Perbankan Syariah (Islamic Banking Network)
Indikator
2014
2015
2016 2017 2018
okt
Bank Umum Syariah
>Jumlah Bank 12 12 13 13 14
>Jumlah Kantor 2.151 1990 1869 1825 1866
Unit Usaha Syariah
>Jumlah Bank
Umum Konvensional 22 22
21 21 20
yang memiliki UUS
>Jumlah Kantor 320 311 332 344 345
Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah
>Jumlah Bank 163 163 166 167 168
>Jumlah Kantor 439 446 453 441 450
Total Kantor 2.910 2.944 2.854 2.811 2.863
Sumber : Statistik Perbankan Syariah OJK,2018
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa perbankan syariah di Indonesia
mengalami peningkatan dari tahun 2017 hingga tahun 2018. Hal itu dapat dilihat dari
meningkatnya jumlah kantor yaitu dari 2.811 menjadi 2.863 kantor.
Dusun Bungas merupakan dusun dengan jumlah penduduk yang tercatat dalam
demografi 2018 yaitu sebesar 422. Dengan jumlah laki-laki 216 dan perempuan 206.
Masyarakat dusun Bungas mayoritas beragama Islam dengan perbandingan yang
beragama Islam sebanyak 388 dan yang non Islam sebanyak 34 orang.
3
Di dusun Bungas, banyak pula dilakukan kegiatan kerohanian seperti pengajian
rutin (Dzibaan) setiap Sabtu malam yang dilakukan oleh kebanyakan ibu-ibu,
pengajian rutinan setiap Selasa malam (Bassaudan) yang dilakukan oleh remaja,
pengajian yasin dan tahlil yang dilaksanakan di masjid setiap Kamis malam, dan
tentunya pengajian akbar dalam memperingati hari-hari besar umat Islam.
Berdasarkan gambaran keadaan tersebut, dapat diasumsikan bahwa masyarakat
dusun Bungas memiliki tingkat religiusitas yang tinggi yang dapat dilihat dari jumlah
penduduk yang beragama Islam adalah sangat menjadi mayoritas di dusun tersebut dan
berbagai kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh masyarakat mulai dari ibu-ibu, bapak-
bapak hingga remaja. Sehingga dengan demikian minat masyarakat menabung di bank
syariah juga semakin tinggi, karena masyarakat beragama Islam tentunya sudah
mengetahui tentang prinsip-prinsip Islam salah satunya larangan riba seperti yang
dijelaskan dalam Al-Quran: (QS Al-Baqarah [2]:27) yang artinya:
“orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan setan lan-taran (tekanan) penyakit gila. Keadaan
yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya
jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah
diambilnya dahulu (sebelum datang larangan).
Dusun Bungas adalah dusun yang terletak di desa Kadirejo, kecamatan Pabelan.
Dusun Bungas terletak di daerah yang dapat dikatakan jauh dari kota Salatiga. Jarak
tempuh dari dusun Bungas ke kota Salatiga adalah sekitar 30 menit dengan sepeda
motor. Mengenai lokasi dusun Bungas dengan bank, jarak yang ditempuh adalah
sekitar 10 menit dengan menggunakan sepeda motor. Bank terdekat itupun adalah bank
4
konvensional. Dan untuk bank syariah sendiri, paling dekat adalah 30 menit perjalanan
dengan sepeda motor, karena letak bank syariah terdekat adalah di kota Salatiga.
Dengan lokasi yang jauh tersebut, dapat diasumsikan bahwa banyak
masyarakat dusun Bungas yang belum banyak tahu tentang bank syariah. Karena
belum meluasnya pula iklan-iklan atau promosi yang dilakukan bank syariah untuk
sampai kepada masyarakat.
Dalam bukunya, Kasmir (2000:206) memberikan penjelasan bahwa penentuan
lokasi cabang bank dilakukan untuk cabang utama, cabang pembantu atau kas.
Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat
penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah menjangkau lokasi bank yang ada.
Demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman
kepada seluruh nasabah yang berhubungan dengan bank.
Paling tidak ada 2 faktor yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lokasi suatu
cabang yaitu:
1. Faktor utama
a. Dekat dengan pasar
b. Dekat dengan bahan baku
c. Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang diinginkan
d. Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api atau
pelabuhan laut atau pelabuhan udara
e. Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik, telepon dan lainnya
f. Sikap masyarakat
5
1. Faktor sekunder
a. Biaya untuk investasi di lokasi seperti biaya pembelian tanah atau
pembangunan gedung
b. Prospek perkembangan harga atau kemajuan di lokasi tersebut
c. Kemungkinan utnuk perluasan lokasi
d. Terdapat fasilitas penunjangan lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan
Menurut Yulianto dalam Putri (2017) lokasi menjadi salah satu factor yang
mempengaruhi nasabah dikarenakan oleh kedekatan antara rumah nasabah dengan
lokasi bank dan lokasi yang mudah dijangkau oleh kendaraan serta kondisi gedung
dengan adanya pengaturan ruang, pemeliharaan gedung sehingga membuat nasabah
menjadi nyaman.
Menurut Lupiyoadi dalam Tyas (2012) mendefinisikan lokasi adalah tempat
dimana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi. Pemilihan lokas mempunyai
fungsi yang strategis karena ddapat ikut menentukan tercapainya tujuan badan usaha.
Lokasi bank syariah yang dekat dengan lokasi masyarakat dusun Bungas,
tentunya akan membuat masyarakat ini lebih mengetahui tentang bank syariah dan
prinsip-prinsipnya. Dengan didukung religiusitas masyarakat yang tinggi, tentunya
akan berdampak kepada minat masyarakat untuk menjadi nasabah di bank syariah.
Setelah lokasi bank syariah yang dekat dengan masyarakat, akan lebih mudah
bagi bank untuk memberikan informasi mengenai apa itu bank syariah, bagaimana
prinsipnya, dan masih banyak lagi yang tentunya juga akan menambah pengetahuan
6
masyarakat mengenai bank syariah, sehingga masyarakat berminat untuk menjadi
nasabah di bank syariah tersebut.
Dalam bukunya, Kasmir (2000:213) menjelaskan bahwa promosi merupakan
kegitan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini merupakan keegiatan yang smaa
pentingnya dengan ketiga kegiatan di atas, baik produk, harga, dan lokasi. Dalam
kegiatan ini setiap bank harus berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa
yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.
Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena itu
promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan
nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis
produk yang ditawarkan dan berushaa menarik calon nasabah yang baru.
Menurut Kloter (2006:224) dalam Siswanti (2015) iklan adalah segala bentuk
presentasi no pribadi dan promosi, gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu
yang harus dibayar. Iklan dapat merupakan cara yang berbiaya efektif guna
membayarkan pesan mentah untuk membangun preferensi mereka atau untuk mendidik
orang.
Untuk di daerah dusun Bungas sendiri, seperti yang sudah dipaparkan
sebelumnya, bahwa masih sangat jarang iklan-iklan mengenai bank syariah dan segala
bentuk promosi, yang sampai ke daerah tersebut.
Berdasarkan paparan di atas, ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi
masyarakat untuk menggunakan jasa perbankan syariah, sehingga penelitian ini akan
mengarah pada usaha menemukan fakta mengenai seberapa besar pengaruh dimensi
7
religiusitas, lokasi, dan promosi terhadap pengetahuan masyarakat mengenai bank
syariah yang nantinya akan berpotensi bagi masyarakat untuk menggunakan jasa bank
syariah atau menjadi nasabah di bank syariah. penelitian ini dilakukan pada masyarakat
dusun Bungan, desa Kadirejo, Pabelan. Sehingga peneliti mengambil judul “Analisis
Pengaruh Religiusitas, Lokasi Bank dan Iklan/Promosi yang Mempengaruhi
Minat Masyarakat Menjadi Nasabah di Bank Syariah Dengan Pengetahuan
Sebagai Variabel Intervening”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka masalah dalam
penelitian ini dapat dirimiskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh variable religiusitas terhadap minat menabung masyarakat
dusun Bungas di bank syariah?
2. Bagaimana pengaruh variabel lokasi bank terhadap minat menabung masyarakat
dusun Bungas di bank syariah?
3. Bagaimana pengaruh variabel promosi terhadap minat menabung masyarakat
Dusun Bungas di bank syariah?
4. Bagaiamana pengaruh variabel pengetahuan terhadap minat menabung masyarakat
Dusun Bungas di bank syariah?
5. Bagaimana pengaruh variable religiusitas terhadap pengetahuan masyarakat dusun
Bungas mengenai bank syariah?
8
6. Bagaimana pengaruh variable lokasi terhadap pengetahuan masyarakat dusun
Bungas mengenai bank syariah?
7. Bagaimana pengaruh variable promosi terhadap pengetahuan masyarakat dusun
Bungas mengenai bank syariah?
8. Bagaimana pengaruh variable religiusitas terhadap minat menabung masyarakat
Dusun Bungas di bank syariah melalui pengetahuan mereka tentang perbankan?
9. Bagaimana pengaruh variable lokasi terhadap minat menabung masyarakat Dusun
Bungas di bank syariah melalui pengetahuan mereka tentang perbankan?
10. Bagaimana pengaruh variable promosi terhadap minat menabung masyarakat
Dusun Bungas di bank syariah melalui pengetahuan mereka tentang perbankan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh variable religiusitas terhadap minat menabung masyarakat
dusun Bungas di bank syariah.
2. Menganalisis pengaruh variable lokasi terhadap minat menabung masyarakat
dusun Bungas di bank syariah.
3. Menganalisis pengaruh variabel promosi terhadap minat menabung masyarakat
Dusun Bungas di bank syariah.
4. Menganalisis pengaruh variabel pengetahuan terhadap minat menabung
masyarakat Dusun Bungas di bank syariah.
9
5. Menganalisis pengaruh variable religiusitas terhadap pengetahuan masyarakat
dusun Bungas mengenai bank syariah.
6. Menganalisis pengaruh variable lokasi terhadap pengetahuan masyarakat dusun
Bungas mengenai bank syariah.
7. Menganalisis pengaruh variable promosi terhadap pengetahuan masyarakat dusun
Bungas mengenai bank syariah.
8. Menganalisis pengaruh variable religiusitas terhadap minat menabung masyarakat
Dusun Bungas di bank syariah melalui pengetahuan mereka tentang perbankan.
9. Menganalisis pengaruh variable lokasi terhadap minat menabung masyarakat
Dusun Bungas di bank syariah melalui pengetahuan mereka tentang perbankan.
10. Menganalisis pengaruh variable promosi terhadap minat menabung masyarakat
Dusun Bungas di bank syariah melalui pengetahuan mereka tentang perbankan
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfat kepada:
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan ilmu pengetahuan bagi masyarakat
yang ada di desa mengenai perbankan syariah dan juga sebagai sumbangan
pemikiran mengenai pengembangan penelitian yang sudah ada.
10
2. Manfaat praktis
a. Bagi perbankan syariah
Sebagai dasar pertimbangan dan masukan mengenai faktor-faktor apa saja yang
perlu diperhatikan masyarakat guna menggunakan jasa perbankan syariah.
b. Bagi mahasiswa
Menambah masukan agar penelitiannya bisa lebih di fokuskan, mendalam dan
lebih luas.
c. Bagi peneliti
Sebagai pengembangan teori yang sudah di dapat selama di bangku kuliah dan
sebagai latihan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
d. Bagi masyarakat
Penelitian inidiharapkan dapat menjadi informasi juga kepada masyarakat
umum, mengenai keputusan menjadi nasabah di bank syariah adalah
keputusan yang sudah tepat.
E. Sistematika Penulisan
Berikut adalah penjelasan mengenai sistematika dalam penelitian guna
mempermudah pembaca mengetahui isi penelitian.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mengenai latar belakang masalah, yang menampilkan landasan
pemikiran secara garis besar baik dalam teori maupun fakta yang ada, yang
dijadikan alasan dibuatnya penelitian ini. Rumusan masalah, yang berisi
11
mengenai pertanyaan tentang keadaan, fenomena dan atau konsep yang
memerlukan jawaban melalui peneitian. Tujuan penelitian, merupakan hal yang
ingin dicapai dari penelitian ini. Sistematika Penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini membahas mengenai landasan teori, yang berisi jabaran teori-
teori dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesisi serta membantu dalam
analisis hasil penelitian. Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang berhubungan dengan
penelitian ini. Hipotesis adalah pernyataan yang disimpulkan dari tinjauan
pustaka, serta merupakan jawaban sementara atas penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini membahas mengenai variable penelitian dan efisiensi
operasional dimana skripsi terhadap variable yang dgunakan dalam penelitian
akan dibahas sekaligus melakukan pendefinisian serta operasional. Penentuan
sampel berisi mengenai masalah yang berkaitan dengan jumlah populis, jumlah
sampel yang diambil dan metode pengambilan sampel. Jenis dan sumber data
gambaran tentang jenis data yang digunakan untuk variable penelitian. Metode
analisis data mengungkapkan bagaimana gambaran model yang digunakan
dalam penelitian.
BAB IV KESIMPULAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang diskripsi objek penelitian yang berisi
penjelasan singkat objek yang digunakan dalam penelitian. Analisis data dan
12
pembahasan hasil penelitian merupakan bentuk yang sederhana yang mudah
dibaca dan yang mudah diinterpretasikan meliputi diskripsi objek penelitian,
analisis penelitian, serta analisis data dan pembahasan. Hasil penelitian
mengungkapkan interpretasi untuk memakai implikasi penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab yang penting dalam skripsi ini, yakni berisi tentang
simpulan dan saran yang berkenaan dengan hasil pembahasan skripsi.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah pustaka
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan dari berbagai penelitian yang
dilakukan peneliti-peneliti terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang
akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan minat
menabung di bank syariah telah diteliti pada bagian penelitian terdahulu.
Menurut Magfiroh (2018) dengan variabel yang digunakan adalah
religiusitas, pendapatan, dan lingkungan sosial, dimana variabel religiusitas
tidak berpengaruh terhadap minat menabung di bank syariah pada santri
pesantren mahasiswi Darus Shalihat dilihat dari nilai signifikasi sebesar
0,297 > 0,05 sedangkan variabel lain yaitu pendapatan dan lingkingan sosial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung santri Darus
Shalihat.
Penelitian yang dilakukan oleh Halik (2016) adalah penelitiannya yang
bersifat penelitian eksplanasi, dengan variabel independen yang digunakan
adalah bauran pemasaran jasa, kualitas layanan, dan religiusitas terhadap
kepercayaan nasabah dan implikasinya pada komitmen nasabah bank
umum syariah. Dimana variabel bauran pemasaran jasa dan religiusitas
berpengaruh positif signifikan terhadap kepercayaan nasabah, sementara
kualitas layanan berpengaruh positif nyata terhadap kepercayaan nasaabah.
13
Sedangkan menurut Masruroh (2015) dalam penelitian kuantitatifnya,
dengan menggunakan variabel religiusitas dan dissposible income sebagai
variabel independennya dan minat menabung mahasiswa sebagai variabel
dependen, variabel disposible income setelah dimoderasi oleh variabel
religiusitas berpengaruh secara signifikan terhadap minat menabung
mahasiswa. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 30 sampel
mahasiswa dari jurusan Syari’ah dan 60 sampel dari jurusan Tarbiyah dari
seluruh populasinya yaitu 4365 dari seluruh mahasiswa di STAIN Salatiga.
Yang menyimpulkan bahwa disposible income ternyata ada
heteroscedasticity dengan variabel R.DI, sehingga variabel ini harus
dikeluarkan dari model.
Menurut Mufida (2018) yang melakukan penelitian terhadap minat
menabung di bank syariah dengan studi kasus Pondok Pesantren Putri
Lirboyo Al- Mahrusiyah Kediri dengan variabel independen adalah kualitas
produk dan religiusitas, menyimpulkan bahwa sementara variabel
religiusitas berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat
menabung di bank syariah oleh santri. Penulis menggunakan jenis
penelitian kuantitatif dengan melibatkan sampel sejumlah 78 orang santri.
Penulis menyimpulkan bahwa kualitas produk yang berupa bukti langsung
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat menabung di bank
syariah santri Pondok Pesantren Putri Lirboyo Al-Mahrusiyah Kediri..
14
Sedangkan penelitian menurut Nikmah (2013) yang menyimpulkan
bahwa dimensi religiusitas masyarakat terdapat pengaruh signifikan
terhadap minat menabung. Penulis melibatkan sampel sebanyak 100
sampel. Dan telah melakukan penelitian dengan menggunakan variabel
independen dimensi religiusitas yang akan mempengaruhi variabel
denenden yaitu minat menabung.
Tidak jauh beda dengan penelitian yang dilakukan oleh Faudah (2018)
dengan variabel tingkat religiusitas, pengetahuan dan persepsi yang
mempengaruhi minat menabung mahasiswa di bank syariah yang
menyimpulkan bahwa ketiga variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen yaitu minat menabung mahasiswa di bank
syariah.
Kemudian penelitian yang berhubungan dengan lokasi, yaitu dari Putri
(2017) yang menggunakan variabel lokasi, produk dan pelayanan sebagai
variabel independen dan keputusan menabung sebagai variabel
dependennya. Yang disini penulis telah menyimpulkan bahwa variabel
lokasi dan produk berpengaruh positif signifikan sedangkan secara parsial,
pelayanan tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah memilih bank
syariah.
Menurut Fajriyah (2013) yang melibatkan 100 sampel dalam
penelitiannya, dengan variabel yang digunakan adalah pengaruh promosi,
reputasi dan lokasi strategis terhadap keputusan nasabah menggunakan
15
produk bank syariah menyimpulkan bahwa ketiga variabel yaitu promosi,
reputasi dan lokasi strategis secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
nasabah dalam menggunakan produk bank syariah. kemudian variabel
reputasi secara simultan berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah
menggunakan produk bank syariah.
Penelitian yang antara promosi tehadap pengetahuan perbankan adalah
dari Wibowo (2013) dimana promosi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap peningkatan pengetahuan. Apabila promosi ditingkatkan terutama
dalam penyampaian materi tentang pengetahuan, maka masyarakat akan
mengerti dan berpengaruh tehadap pengetahuan dan minat menabung
masyarakat. Kemudian penelitian dari Kurnia (2014) promosi dapat
berpengaruh positif dan signifikan tehadap pengetahuan.
Sedangkan menurut Siswanti (2015) factor pengetahuan, agama, dan
ikan memiliki pengaruh dan keterkaitan positif terhadap minta menabung.
Kemudian menurut Artanti (2016) dengan variabel yang digunkan adalah
citra merk dan promosi yang akan mempengaruhi keputusan nasabah
memilih bank syariah menyimpulkan bahwa citra merk dan promosi
penjualan secara simultan berpengaruh terhadap keputusan nasabah
memilih menjadi nasabah di bank syariah. Selan itu, citra merk dan promosi
penjualan secara parsial berpenaruh terhadap keptusan nasabah tersebut.
Dan Penelitian yang dilakukan Yogiarto (2015) menjelaskan bahwa
16
variabel promosi mempunyai pengaruh yang (+) dan signifikan terhadap
keputusan penggunaan jasa perbankan.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2013) dengan variabel
yang digunakan adalah information technology relatedness, terhadap
kinerja perusahaan dengan knowledge management capability sebahai
variabel intervening menyimpulkan bahwa variabel knowledge
management capability memediasi information technology relatedness
terhadap kinerja perusahaan.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
penelitian ini menggunakan 3 variabel independen yaitu religiusitas, lokasi
dan iklan/promosi, 1 variabel dependen yaitu minat, dan 1 lagi variabel
intervening yaitu pengetahuan.
B. Kerangka Teori
Menurut Ajzen dalam Jogianto dalam Novitasari (2018) Theory of
Planned Bevarior (TPB) adalah model sikap yang dikembangkan dari
model sikap TRA (Theory of Reasoned Action) yang menyatakan bahwa
selain sikap terhadap tingkah laku dan norma-norma subjektif, individu
juga mempertimbangkankontrol tingkah laku yang dipersepsikannya yaitu
kemapuan mereka untuk melakukan tindakan tersebut. TPB adalah model
sikap yang memperkirakan minat atau niat konsumen untuk melakukan
suatu perilaku atau tindakan. Medel TPB menjelaskan bahwa faktor utama
17
yang mempengaruhi perilaku seseorang adalah niatnya atau
kecenderungannya untuk melakukan tindakan tersebut. TPB menyatakan
bahwa perilaku mansia terlebih dahulu depengaruhi oleh minat (behavior
intrntions)
1. Religiusitas
a. Pengertian Religiusitas
Menurut Nasr (1993:19) Islam adalah agama penghambaan
kepada Allah SWT, Realitas Tertinggi, asal muasal seluruh realitas, dan
kepada siapa semua kembali, karena Allah SWT adalah asal, pencipta,
pengatur, pemelihara dan akhir alam semesta. Islam juga membawa
kedamaian (salam) melalui kebaikan setiap penyerahan diri (taslim)
Menurut Nasr (1993: 20-21) Al-iman, definisinya seperti al-
islam dan al-ihsan terkandung dalam hadis yang terkenal yang
menceritakan tentang jibril, semoga kedamaian untuknya, muncul di
hadapan nabi. Di sana, iman didefinisikan memiliki keyakinan terhadap
Allah SWT, utusan-Nya, kitab suci,malaikat dan Hari Pembalasan.
Sangat penting memahami bahwa menurut hadis ini, seorang yang
beriman seorang mu’min, bukan hanya percaya kepada Allah SWT dan
Nabi Islam, tetapi juga semua nabi, tidak hanya yang terdapat pada Al-
Quran-kitab tertinggi yang merupakan mushaf suci islam, tetapi juga
kitab-kitab suci lain (kutub), tidak hanya kehidupan saat ini tetapi juga
kehidupan yang akan datang, dalam eskatologi (ma’dat) dan tidak
18
hanya kekuatan yang tampak di mata manusia tetapi juga para malaikat
Allah SWT yang memainkan peran penting menurut dekripsi Al-Quran
yang mengendalikan alam semesta dan mengatur hubungan manusia
dengan Penciptanya.
Menurut Harun Nasution yang dikutip Jalaluddin (2011:12)
pengertian agama berasal dari kata, yaitu al-Din,religi
(relegere,religare) dan agama. Al-Din (semit) berarti undang-undang
atau hukun. Kemudian dalam bahasa arab, kata ini mengandung ariti
menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan. Sedangkan
dari kata religi (latin) atau relegere berarti mengumpukan dan
membaca. Kemudian relegare berarti mengikat. Adapun kata agama
terdiri dari a= tidak gam= pergi mengandung arti tidak pergi, tetap di
tempat atau diwarisi turun-temurun.
b. Dimensi Religiusitas
Menurut Glok & Star dalam Rahmanto (2016) mengatakan
bahwa terdapat lima dimensi dalam religiusitas yaitu:
1) Dimensi Keyakinan atau Ideologis
Dimensi keyakinan adalah tingkatan sejauh mana seseorang
menerima hal-hal yang dogmatic dalam agamanya, misalnya
kepercayaan pada Tuhan, malaikat, surga dan neraka. Pada
dasarnya setiap agama juga menginginkan adanya unsur
ketaatan bagi setiap pengikutnya. Adapaun dalam agama yang
19
dianut oleh seseorang, makna yang terpenting adalah kemauan
untuk mematuhi aturan yang berlaku dalam ajaran agama yang
dianutnya. Jadi dimensi keyakinan lebih bersifat doktriner yang
harus ditaati oleh penganut agama. Dengan sendirinya dimensi
keyakinan ini menuntut dilakukannya praktek-praktek
peribadatan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
2) Dimensi praktik agama atau ritualistic
Dimensi praktik agama yaitu tingkatan sejaun mana seseorang
mengerjakan kewajiban-kewajiban ritual dalam agamanya.
Unsur yang ada dalam dimensi ini mencakup pemujaan,
ketaatan serta hal-hal yang lebih menunjukkan komitmen
seseorang dalam agama yang dianutnya. Wujud dari dimensi
ini adalah perilaku masyarakat pengikut agama tertentu dalam
menjalankan ritual-ritual yang berkaitan dengan agama.
Dimensi praktek dalam agama Islam dapat dilakukan dengan
menjalankan ibadah shalat, zakat, haji ataupun praktek
muamalah lainnya.
3) Dimensi pengalaman dan eksperiensial
Dimensi pengalaman adalah perasaan-perasaan atau
pengalaman yang pernah dialami dan dirasakan. Misalnya
merasa dekat dengan Tuhan, merasa takut berbuat dosa, merasa
doanya dikabulkan, diselamatkan oleh Tuhan, dan sebagainya.
20
4) Dimensi pengetahuan agama dan intelektual
Dimensi pengetahuan agama adalah dimensi yang
menerangkan seberapa jauh seseorang mengatahui tentang
ajaran-ajaran agamanya, terutama yang ada di dalam kitab suci
maupun yang lainnya. Paling tidak seseorang yang beragama
harus mengetahui hal-hal pokok mengenai dasar-dasar
keyakinan, ritus-ritus, kitab dan tradisi. Dimensi ini dalam
Islam meliputi pengetahuan mengenai ini Al-Quran, pokok-
pokok ajaran yang haruds diimani dan dilaksanakan, hokum
Islam dan pemahaman terhadap kaidah-kaidah keilmuan
ekonomi Islam/perbankan syariah.
5) Dimensi konsekuensi
Yaitu dimensi yang mengukur sejauh mana perilaku seseorang
dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya dalam kehidupan
social misalnya apakah ia mengunjungi tetangganya sakit,
menolong orang yang kesulitan, mendermakan hartanya, dan
sebagainya.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Religiusitas
Menurut Thouless dalam Maghfiroh (2018) menyebutkan faktor-
faktor yang mempengaruhi sikap keagamaan adalah sebagi berikut:
21
1) Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan
social Faktor ini mencakup semua pengaruh social dalam
perkembangan keagamaan itu, termasuk pendidikan dari
orangtua, tradisi-tradisi social untuk menyesuaikan diri dengan
berbagai pendapat dan sikap yang disepakati oleh lingkungan
itu.
2) Faktor pengalaman
Berkaitan dengan berbgai jenis pengalaman yang
membentuk siap keagamaan terutama pengalaman mengenai
keindahan, konflik moran dan pengalaman emosional
keagamaan. Foktor ini umumnya berupa pengalaman spiritual
yang secara cepat dapat mempengaruhi periklanan individu.
3) Faktor kehidupan
Kebutuhan-kebutuhan ini secara garis besar dapat
dibedakan menjadi empat : a) kebutuhan akan keamanan dan
keselamatan, b) kebutuhan akan cinta kasih, c) kebutuhan untuk
memperoleh harga diri d) kebutuhan yang timbil karena adanya
ancaman kematian.
4) Faktor intelektual
Berkaitan dengan berbagai proses penalaran verbal atau
rasionalisasi.
22
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
setiap individu memiliki tingkat religiusitan yang berbeda-beda
dan tingkat religiusitasnya bisa dipengaruhi dari 2 macam faktor
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu
pengalaman-pengalaman spiritual, kebutuhan akan keamanan
dan keselamatan, kebutuhan akan cinta kasih, kebutuhan akan
memperoleh harga diri, dan kebutuhan yang timbul karena
ancaman kematian. Sedangkan faktor ekternal yaitu pengaruh
prndidikan dan pengajaran dan berbagai tekanan social dan
faktor intelektual.
2. Lokasi
a. Pengertian lokasi
Dalam buku yang ditulis oleh Akhmad (1996) lokasi merupakan
tempat yang strategis dimana konsumen dapat menjangkau tempat
usaha (tempat makan, pusat perbelanjaan, dan lainnya) dengan
mudah, aman, dan memiliki tempat parkir yang luas.
Sedangkan menurut Lupiyoadi dalam Ghazali (2010)
mendefinisikan lokasi adalah tempat di mana perusahaan harus
bermarkas melakukan operasi.
Menentukan lokasi untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas
penting pagi pemasar. Begitu juga dengan penentuan lokasi strategis
kantor bank syariah. Karena lokasi yang strategis nantinya akan
23
mengakibatkan banyak orang yang mengetahui, dan kemudian akan
meningkatkan minat masyarakat untuk berhubungan dengan bank
syariah.
Menurut Kasmir (2000:206) bagi perusahaan non bank
penentuan lokasi biasanya digunakan untuk lokasi pabrik atau
gudang atau cabang. Sedangkan penentuan lokasi bagi industry
penbankan lebih ditekankan kepada lokasi cabang.
Penentuan lokasi kantor cabang bank dilakukan untuk cabang
utama, cabang pembantu atau kantor kas. Penentuan lokasi kantor
beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangan penting,
hal ini disebabkan agar nasabah mudah menjangkau setiap lokasi
bank yang ada. Demikian pula sarana dan prasarana harus
memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh nasabah
yang berhubungan dengan bank.
Pemilihan lokasi sangat penting mengingat apabila salah dalam
menganalisis akan berakibat meningkatnya biaya yang kan
dikeluarkan nantinya. Lokasi yang tidak strategis akan mengurangi
minat untuk berhubungan dengan bank.
b. Langkah-langkah dalam pemilihan lokasi
Menurut Said (2010) langkah-langkah dalam pemilihan lokasi
adalah sebagai berikut:
1. Memilih wilayah atau daerah secara umum.
24
Ada 5 faktor yang menjadi dasar antara lain:
a) Dekat dengan pasar
b) Dekat dengan bahan baku
c) Tersedianya fasilitas pengakuan
d) Terjaminnya pelayanan umum
e) Kondisi iklim dan linkungan yang menyenangkan
2. Memilih masyarakat tertentu di wilayah yang dipilih pada
tingkat pemilihan pertama.
Pilihan didasarkan atas 5 faktor yaitu:
a) Tersedianya tenaga kerja yang cukup dalam jumlah dan
skill yang diperlukan
b) Tingkat upah yang lebih murah
c) Adanya perusahaan yang bersifat suplementer atau
komplementer
d) Peratutan daerah yang menunjang
3. Memilih lokasi tertentu
Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan
harus bermarkas dan melakukan operasi.
Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang
mempengaruhi lokasi, yaitu:
a) Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila
keadaanya seperti ini maka lokasi sangan penting.
25
Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan
konsumen sehingga mudah dijangkau dengan kata lain
strategis.
b) Pemberi jasa mendatangi konsumen, dalam hal ini lokasi
tidak terlalu pentingtetapi yang harus dipehatikan
penyampaian jasa harus tetap berkualitas;
c) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu langsung, berarti
service provider dan konsumen berinteraksi melalui sarana
tertentu seperti telepon, computer, dan surat.
c. Pertimbangan-pertimbangan dalam penentuan lokasi
Menurut Tjiptono dalam Nandang (2010) mendirikan
perusahaan, pemilihan lokasi sangat dipertimbangkan. Karena
pemilihan lokasi merupakan faktor bersaing yang penting dalam
usaha menarik konsumen atau pelanggan.
Pertimbangan-pertimbangan yang cermat dalam menentukan
lokasi meliputi faktor-faktor:
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana
transportasi umum.
2. Visibilitas, misalnya lokasi dapat dilihat dengan jelas dari tepi
jalan.
3. Lalu lintas (traffic) dimana ada 2 hal yang perlu
dipertimbangkan yaitu:
26
a) Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberi peluang
terjadinya impulse buying.
b) Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi
hambatan misalnya terhadap pelayanan kepolisian, pemadam
kebakaran, atau ambulan.
4. Tempat parkir yang luas dan aman
5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan usaha
di kemudian hari.
6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang
ditawarkan. Misalnya warung makan yang berdekatan dengan
kost, asrama mahasiswa atau perkantoran.
7. Persaingan yaitu lokasi pesaing. Misalnya dalam menentukan
lokasi wartel perlu dipertimbangkan apakah di jalan atau daerah
yang sma, banyak pula terdapat wartel yang lain atau tidak.
8. Peraturan pemerints, misalnya ketentuan yang melarang tempat
reparasi (bengkel) kendaraan bermotor dengan pemukiman
penduduk.
3. Iklan/promosi
a. Pengertian promosi
Menurut Mursid 1997:95 dalam Rahmanto (2016) promosi
adalah komunikasi yang persuasive, mrngajak, mendesak,
membujuk, meyakinkan. Ciri dari komunikasi yang persuasif
27
adalah: ada komunikasi yang terencana mengatur berita dan cara
penyampaiannya untuk mendapatkan akibat tertentu dalam sikap
dan tingkah lawku si penerima (target pendengar)
Dan menurut Kotler yang dikutip oleh Yogiarto (2015)
segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang atau
jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
Berdasarkan pengertian tersebut maka pengiklanan dilakukan
perusahaan yang beriklan ke berbagai target pasar (konsumen).
Faktor kunci utama periklanan adalah iklan harus menggugah
perhatian calok konsumen terhadap produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan, kemudian para konsumen dibuat untuk
memerharikan produk yang memberikan manfaat atau alasan bagi
mereka untuk membeli dan mengingatkan kembali apa alasan
konsumen membeli produk.
Dalam bukunya, Kasmir (2000:213) menuliskan bahwa
promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam
kegiatan ini setiap bank setiap bank berusaha untuk
mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik
secara langsung maupun tidak langsung.
b. Tujuan promosi
Menurut Mursid dalam Rahmanto (2016) mengapa suatu
perusahaan perlu melakukan promosi
28
1. Karena ada banyak hal mengenai perusahaan kita yang
sebaiknya diketahui oleh pihak luar.
2. Karena kita ingin meningkatkan penjualan.
3. Karena kita ingi perusahaan dikenal sebagai perusahaan yang
baik/ bonavied
4. Karena kita ingi mengetengahkan segi kelebihan perusahaan /
produk jasa kita terhadap saingan.
c. Dimensi promosi
Ada banyak cara melakukan promosi dan kecenderungan ialah
cara yang dipakai makin berkembang. Menurut Mursid dalam
Rahmanto (2016) secara garis besar kelompok cara promosi dapat
dibagi menjadi sebagai berikut:
1. Periklanan (Advertising)
Dipandang sebagai kegiatan penawaran kepada suatu kelompok
masyarakat baik secara langsung lisan maupun dengan
penglihatan (berupa berita) tentang suatu produk, jasa atu ide.
Periklanan dilakukang dengan mengeluarkan seujumlah biaya,
berbeda dengan publisitas yang disiarkan tanpa mengeluarkan
biaya.
29
2. Personal selling
Merupakan komunikasi persuasive seseorang secara individual
kepada seseorang atau lebih calon pembeli dengan maksud
menimbulkan permintaan (penjualan)
3. Publisitas
Sejumlah informasi tentang seseorang, barang atau
organisasi/perusahaan yang disebarluaskan kemasyarakat
dengan cara membuat berita yang mempunyai arti komersial
atau berupa penyajian-penyajian yang lain yang bersifat positif.
4. Sales promotion
Alat kegiatan promosi selain perikalan, personal selling dan
publisitas ialah berupa sales promotion yang dilakukan dengan
peragaan, pertunjukan dan pameran, demonstrasi an berbagai
macam usaha penjualan yang tidak bersifat rutin.
4. Pengetahuan
a. Pengertian pengetahuan
Menurut Sunyoto dalam Purwanto (2016) Pengetahuan
adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai
berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang
terkait dengan produk dan jasa tersebut dan informasi yang
berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
30
b. Jenis-jenis pengetahuan
Menurut Peter & Olson dalam Purwanto (2016) secara luas,
terdapat dua jenis pengetahuan yaitu yang pertama umum mengenai
lingkungan dan perilaku mereka, kedua pengetahuan prosedur
mengenai cara melakukan sesuatu.
1. Pengetahuan umum (general knowlage) membahas interpretasi
konsumen atas informasi relevan dalam lingkungan. Misalnya
konsumen menciptakan pengetahuan umum mengenai kategori
produk, took atau bank, perilaku tertentu, orang lain atau mereka
sendiri.
2. Pengetahuan procedural (procedural kwolage) yaitu
pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu. Pengetahuan
procedural juga tersimpan dalam memori sebagai jenis
hubungan “jika…, maka…” atau konsep peristiwa dan perilaku
yang bersesuaian.
Sedangkan Engel, Blakwell, dan Miniard dalam Sumarwan
(2011: 48) membagi pengetahuan konsumen dalam tiga macam:
1. Pengetahuan produk
Pengetahuan produk yaitu kumpulan berbagai informasi
mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk,
merk, terminology produk, atribut atau fitur produk, harga
produk, dan kepercayaan mengenai produk.
31
2. Pengetahuan pembelian
Berbagai informasi yang diproses oleh konsumen untuk
memperoleh suatu produk. Pengetahuan pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang dimana membeli produk dan kapan
membeli produk. Ketika konsumen memutuskan untuk membeli
suatu produk, maka ia akan menentukan dimana ia membeli
produk tersebut dan kapan akan membelinya. Keputusan
konsumen mengenai tempat pembelian produk akan sangat
ditentukan oleh pengetahuannya. Implikasi penting bagi strategi
pemasaran adalah memberikan informasi kepada konsumen
dimana konsumen bisa membeli produk tersebut.
3. Pengetahuan pemakaian
Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen
jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh
konsumen. Agar produk tersebut dapat memberikan manfaat
yang maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada konsumen,
maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi
produk tersebut dengan benar. Kesalahan yang dilakukan
konsumen dalam menggunakan suatu produk akan
menyebabkan konsumen kecewa, padahal kesalahan terletak
pada diri konsumen. Produsen tidak menginginkan konsumen
menghadapi hal tersebut, karena itu produsen sangat
32
berkepentingan untuk memberitahu konsumen bagaimana cara
menggunkan produknya dengan benar.
5. Minat
a. Pengertian minat
Menurut Slameto (1988:182) minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada
yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penetimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar riri. Semakin
kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Sedangkan
menurut Maippare dalam Rahmanto (2016) minat adalah suatu
perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan,
harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-
kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu
pilihan tertentu minat itu sendiri.
Menurut Kotler dalam Purwanto (2016) minat (interest)
digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum melakukan
tindakan, yang dapat dijadikan dasar memprediksi perilaku atau
tidakan tersebut. Minat menabung diasumsikan sebagai minat beli
merupakan perilaku yang muncul sebagai objek yang menunjukkan
keinginan untuk melakukan pembelian.
33
b. Dimensi minat
Menurut Ferdinand (2002:129) minat beli dapat diidentifikasikan
melalui indicator-indikator sebagai berikut:
1. Minat transaksional
Minat transaksional yaitu kecenderungan seseorang
untuk membeli produk.
2. Minat refresional
Minat refresional yaitu menggambarkan perilaku seseorang
yang cenderung merefrensikan produk yang sudah dibelinya,
agar juga dibeli oleh orang lain dengan refrensi pengalaman
konsumennya.
3. Minat prefrensi
Minat prefrensi yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut.
Prefrensi ini yang hanya dapat digantikan jika terjadi sesuatu
dengan produk prefrensinya.
4. Minat eksploratif
Minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang
selalu mencari informasi mengenai produk yang yang
diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat
positif dari produk tersebut.
34
6. Bank Syariah
a. Sejarah singkat bank syariah
Dalam bukunya, Kasmir (2004) menuliskan bahwa lahirnya
Bank Syariah di Indonesia yang merupakan hasil kerja tim
perbankan MUI adalah dengan PT. Bank Muamalat Indonesia
(BMI) yang akte pendiriannya ditandatangani bang yang tersebar
dibeberapa kota besar seperti Jakarta, Surabay, Bandung, Makassar
dan kota-kota lainnya.
Menurut sejarah, awal mula kegiatan Bank Syariah yang
pertama sekali dilakukan adalah di Pakistan dan Malaysia pada
tahun 1940-an. Di Kairo Mesir pada tahun 1963 berdiri Islamic
Rural Bank di desa Mit Ghamr. Bank ini beroperasi di pedesaan
Mesir dan masih berskala kecil.
Pakistan merupakan negara pelopor utama dalam melaksanakan
sisten perbankan syariah secara nasional. Pemerintah Pakistan
mengkonversi seluruh sistem perbankan di negaranya pada tahun
1985 menjadi system perbankan syariah. sebelumnya pada tahun
1979 beberapa institusi keuangan terbesar di Pakistan telah
menghapus sistem bunga dan mulai tahun itu juga pemerintah
Pakistan mensosialisasikan pinjaman tanpa bunga, terutama kepada
petani dan nelayan
35
Perkembangan selanjutnya adalah tahun 1983 berdiri Faisal
Islamic Bank of Kibris di Siprus. Sedangkan di Malaysia Bank
Syariah lahir tahun1983 dengan berdirinya Bank Islam Malaysia
Berhad (BIMB) dan pada tahun 1999 lahir pula Bank Bumi Putera
Muamalah.
Pada sidang Menteri Keuangan Organisasi Konverensi Islam
(OKI) di Jeddah tahun 1975 telah disetuhui rancanagn pendirian
Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank) dan seluruh
anggota OKI menjadi anggota Islamic Development Bank (IDP).
Pendirian IDP ini merupakan jalan panjang yang sudah dirintis sejak
siding Menteri Luar Negeri OKI Di Karachi Pakistan tahun 1970.
Saat ini Bank Islam sudah tersebar di berbagai negara-negara
muslim dan non-muslim, baik di benua Amerika, Australia dan
Eropa. Bahkan banyak perusahaan keuangan dunia seperti ANZ,
Chase Chemical Bank dan Citibank telah membuka cabang yang
berdasarkan syariah.
b. Pengertian Bank Syariah
Dikutib dari bukunya, Sjahdeini (2010:31) menuliskan bahwa
menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 2012 tentang Perbankan,
bank yang kegiatan usahanya dilakukan berdasarkan Prinsip
Syariah tersebut secara teknis yuridis disebut “Bank Berdasarkan
Prinsip Bagi Hasil”. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang
36
No.10 tahun 1998, istilah yang dipakai adalah “Bank Brdasarkan
Prinsip Syariah”. oleh karena pedoman operasi bank tersebut adalah
ketentuan-ketentuan Syariah Islam, maka bank yang demikian itu
disebut “Bank Syariah”. Dengan dikeluarkannya Undang-undang
No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah itu, sebagaimana
menurut devinisi yang disebut dalam pasal 1 angka 7 undang-
undang tersebut, bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan Prinsip Syariah disebut Bank Syariah.
c. Ciri-ciri Bank Syariah
Menurut Sumitro dalam Rahmanto (2016) Bank Syariah atau
Bank Islam sebagai bank yang beroperasi berdasarkan prinsip-
prinsip syariah menurut ketentuan Al-Qur’an dan Al-Hadist,
mempunyai beberapa ciri yang berbeda dengan bank konvensional.
Ciri-ciri ini bersifat universal dan komulatif, artinya semua Bank
Syariah yang beroperasi dimana saja harus memenuhi semua ciri
tersebut karena apabila tidak maka hilanglah identitas sebagai Bank
Syariah atau Bank Islam. Ciri-ciri itu adalah:
1. Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad
perjanjian diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal, yang
besarnya tidak kaku dan dapat dilakukan dengan kebebasan
untuk tawar menawar dalam batas wajar. Beban biaya tersebut
37
hanya dikenakan sampai batas waktu sesuai dengan kesepakatan
dalam kontrak.
2. Penggunaan persentase dalam hal kewajiban untuk melakukan
pembayaran selalu dihindari, karena persentase bersifat melekat
pada sisa utang meskipun batas waktu perjanjian telah berakhir.
3. Di dalam kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank syariah
tidak menetapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang
pasti yang ditetapkan di muka, karena pada hakikatnya yang
mengetahui ruginya suatu proyek yang dibiayai bank hanyalah
Allah semata.
4. Pengerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito tabungan
oleh penyimpan dianggap sebagai titipan (al wadiah) sedangkan
bagi bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai
penyertaan dana pada proyek-proyek yang dibiayai bank yang
beroperasi sesuai dengan prinsip syariah sehingga pada
penyimpan tidak dijanjikan imbalan yang pasti.
5. Dewan Pengawas Syariah (DPS) bertugas untuk mengawasi
operasional bank dari sudut syariahnya. Selain itu manajer dan
pimpinan bank islam harus menguasai dasar-dasar muamalah
islam.
6. Fungsi kelembagaan bank syariah selain menjembatani antara
pihak pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan dana,
38
juga mempunyai fungsi khusus yaitu fungsi amanah, artinya
berkewajiban menjaga dan bertanggungjawab atas keamanan
dana yang disimpan dan siap sewaktu-waktu apabila dana
diambil pemiliknya.
Table 2.1
Perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
No Bank Syariah Bank Konvensional
1
Investasi, hanya untuk
proyek dan produk
yang halal serta
menguntunkan
Investasi, tidak
mempertimbangkan halal
atau haram asalkan proyek
yang dibiayai
menguntungkan
2
Return yang dibayarkan
dan/diterima berasal
dari bagi hasil atau
pendapatan lainnya
berdasarkan prinsip
syariah
Return baik yang dibayar
kepada nasabah penyimpan
dana dan return yang
diterima dari nasabah
bpengguna dana berupa
bunga
3
Perjanjian dibuat dalam
bentuk akad yang
Perjanjian menggunakan
hukum positif
39
sesuai dengan syariat
islam
4
Orientasi pembiayaan,
tidak hanya untuk
keuntungan akan tetapi
juga falah oriented,
yang berorientawi pada
kesejahteraan
masyarakat
Orientasi pembiayaan,
untuk memperoleh
keuntungan atas dana yang
dipinjamkan
5
Hubungan antara bank
dan nasabah adalah
mantra
Hubungan antara bank dan
nasabah adalah kreditur dan
debitur
6
Dewan pengawas terdiri
dari BI, Bapepam,
Komisaris, dan Dewan
Pengawas Syariah
(DPS)
Dewan pengawas terdiri
dari BI, Bapepam, dan
Komisaris
7
Penyelesaian sengketa,
diupayakan
diselesaikan secara
musyawarah antara
Penyelesaian sengketa
melalui pengadilan negeri
setempat
40
bank dan nasabah,
melalui peradilan
agama
Sumber: Departemen Pendidikan Nasional dalam Mufida (2018)
d. Produk-produk Bank Syariah
Dalam rangka melayani masyarakat, terutama masyarakat
muslim, bank syariah menyediakan berbagai macam produk
perbankan. Produk-produk yang ditawarkan sudah tentu sangat
islami, termasuk dalam pemberian pelayanan kepada nasabahnya.
Berikut ini jenis-jenis produk bank syariah yang ditawarkan
menurut Kasmir (2004: 217) dalam bukunya adalah sebagai berikut:
1. Al-wadi’ah (Simpanan)
Al-wadiah atau dikenal dengan nama titipan atau
simpanan. Prinsip Al-wadi’ah merupakan titipan murni dari satu
pihak ke pihak lain, baik perorangan atu badan hokum yang
harus dijaga dan dikembalikan kapan saja bila si penitip
menghendaki. Penerima simpanan disebut yad al-amanah yang
artinya tangan amanah. Si penyimpan tidak bertanggung jawab
atas segala kehilangan dan kerusakan yang terjadi pada titipan
selama hal itu bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan
yang bersangkutan dalam memelihara barang titipan.
41
Akan tetapi dewasa ini agar uang yang dititipkan tidak
menganggur begitu saja, oleh si penyimpan uang titipan tersebut
(bank syariah) digunakan untuk kegiatan perekonomian.
Penggunaan uang titipan harus terlebih dulu meminta izin dari
si pemilik uang dan dengan catatan si pengguna uang menjamin
akan mengembalikan uang tersebut secara utuh. Dengan
demikian prinsip yad al- amanah (tangan amanah) menjadi yad
adh-dhamanah (tangan penanggung). Mengacu pada prinsip
yad adh-dhamanah bank sebagai penerima dana dapat
memanfaatkan dana titipan seperti simpanan giro dan tabungan,
dan deposito berjangka untuk dimanfaatkan bagi kepentingan
masyarakat dan kepentingan negara. Yang terpenting dalam hal
ini si penyimpan bertanggung jawab atas segala kehilangan dan
kerusakan yang menimpa uang tersebut.
2. Pembiayaan dengan bagi hasil
Dalam bank konvensional untuk penyaluran dananya kita
mengenal istilah kreditatau pinjaman. Sedangkan dalam bank
syariah untuk penyaluran dananya kita kenal dengan istilah
pembiayaan. Jika dalam bank konvensional keuntungan bank
diperoleh dari bunga yang dibebankan, maka dalam bank
syariah tidak ada istilah bunga akan tetapi bank syariah
menetapkan system bagi hasil. Prinsip bagi hasil dalam bank
42
syariah yang diterapkan dalam pembiayaan dapat dilakukan
dalam 4 akad utama yaitu:
a. Al-musyarakah
Al-Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak
atau lebih untuk melakukan usaha tertent. Masing-masing pihak
memberikan dana atau amal dengan kesepakatan bahwa
keuntungan atau resiko akan ditanggung bersama sesuai
kesepakatan.
Al-Musyarakah dalam praktik perbankan diaplikasikan
dalah hal pembiayaan proyek. Dalam hal ini nasabah yang
dibiayai dengan bank sama-sama menyediakan dana untuk
melaksanaka proyek tersebut. Keuntungan dari proyek dibagi
sesuai dengan kesepakatan untuk bank setelah terlebih dulu
mengembalikan dana yang dipakai nasabah. Al-Musyarakah
dapat pula dilakukan untuk kegiatan investasi seperti pada
lembaga keuangan modal ventira.
b. Al-Mudharabah
Pengertian Al-Mudharabah adalah akad kerjasama antara
dua belah pihak, dimana pihak pertama menyediakan seluruh
modal dan pihak lain menjadi pengelola. Keuntungan dibagi
menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Apabila
rugi maka akan di tanggung pemilik modal selama kerugian itu
43
bukan akibat dari kelalaian si pengelola. Apabila kerugian
diakibatkan kelalaian pengelola, maka si pengelola yang
bertanggung jawab.
Dalam praktiknya mudharabah terbagi dalam 2 jenis yaitu
mudharabah muthlaqah dan mudharabah muqayyadah.
Pengertian mudharabah muthlaqah merupakan kerja sama
antara pihak pertama dan pihak lain yang cakupannya lebih luas.
Maksudnya tidak dibatasi oleh waktu, spesifikasi usaha dan
daerah bisnis. Sedangkan mudharabah muqayyadah merupakan
kebalikan dari mudharabah muthlaqah di mana pihak lain
dibatasi oleh waktu spesifikasi usaha dan daerah bisnis.
c. Al-Muzara’ah
Pengertian Al-Muzara’ah adalah kerja sama pengolahan
pertanian antara pemilik lahan dengan penggarap. Pemilik lahan
menyediakan lahan kepada penggarap untuk ditanami produk
pertanian dengan imbalan bagian tertentu dari hasil panen.
Dalam dunia perbankan kasus ini diaplikasikan untuk
pembiayaan bidang plantation atas dasar bagi hasil panen.
Dapat disimpulkan bahwa pemilik lahan dalam hal ini
menyediakan lahan, benih dan pupuk. Sedangkan penggarap
menyediakan keahlian, tenaga dan waktu. Keuntungan
diperoleh dari hasil panen dengan imbalan yang disepakati.
44
d. Al-musaqah
Pengertian Al-musaqah merupakan bagian dari al-
muzara’ah yaitu penggarap hanya bertanggung jawab atas
penyiram dan peralatan mereka sendiri. Imbalan tetap diperoleh
dari persentase hasil penen pertanian. Jadi tetap dalam kontek
adalah kerja sam pengolahan pertanian antar pemilik lahan
dengan penggarap.
3. Bai’al-Murabahah
Pengertian Bai’al-Murabahah merupakan kegiatan jual beli
pada harga pokok dengan tambahan keuntungan yang
disepakati. Dalam hal ini penjual harus terlebih dulu
memberitahukan harga pokok yang ia beli ditambah keuntungan
yang diinginkan.
4. Bai’as-salam
Bai’as-salam artinya pembelian barang yang diserahkan
kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan dimuka.
Prinsip yang harus dianut adalah harus diketahui terlebih dulu
jenis, kualitas dan jumlah barang dan hokum awal pembayaran
harud dalam bentuk uang.
5. Bai’Al-Istishna’
Bai’Al-Istishna’ merupakan bentuk khusus dari akad Bai’as-
salam, oleh karena itu ketentuan dalam Bai’Al-Istishna’
45
mengikuti ketentuan dan aturan Bai’as-salam. Pengertian
Bai’Al-Istishna’ adalah kontrak penjualan antara pembeli
dengan produsen (pembuat barang). Kedua belah pihak harus
saling menyetujui atau sepakat lebih dulu tentang harga dan
system pembayaran. Kesepakatan harga dapat dilakukan tawar-
menawar dan system pembayaran dapat dilakukan di muka atau
secara angsuran per-blan atau di belakang.
6. Al-Ijarah (Leasing)
Pengerian Al-Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas
barang atu jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti
oleh pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Dalam
praktiknya kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan leasing, baik
untuk kegiatan operational leanse maupun financial leanse.
7. Al-Wakalah (Amanat)
Wakalah atau wakilah artinya penyerahan atau
pendelegasian atau pemberi mandate dari satu pihak ke pihak
lain. Mandate ini harus dilakukan dengan yang telah disepakati
oleh si pemberi mandat.
8. Al-Kafalah (Garansi)
Al-Kafalah merupakan jaminan yang diberikan penanggung
kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua
atau yang ditanggung. Dapat pula diartikan sebagai pengalihan
46
tanggung jawab dari satu pihak kepada pihak lain. Dalam dunia
perbankan dapat dilakukan dalam hal pembiayaan dengan
jaminan seseorang.
9. Al-Hawalah
Al-Hawalah merupakan pengalihan utang dari orang yang
berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Atau
dengan kata lain pemindahan beban utang dari satu pihak kepada
lain pihak. Dlam dunia keuangan atau perbankan dikenal dengan
kegiatan anjak piutang atau factoring.
10. Ar-Rahn
Ar-Rahn merupakan kegiatan menahan salah satu harta milik
si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
Kegiatan seperti ini dilakukan seperti jaminan utang atau gadai.
C. Kerangka Penelitian
Menurut Supardi dalam Rahmanto (2016) kerangka penelitian atau
kerangka pemikiran merupakan wujud dari penggambaran pemecahan
masalah peneliti dapat digambarkan dalam bentuk skema. Skema tersebut
merupakan kerangka pemikiran penelitian yang merupakan rangkuman dari
penelitian terdahulu dan landasan teori kedalam suatu bagan, sehingga
menunjukkan kejelasan variabel, hipotesis dan mosal penelitian.
47
Dari hasil analisa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain serta
penjabaran teori mengenai masing-masing variabel, maka dapat
dirumuskan suatu kerangka penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.1 kerangka penelitian
H2
H3
H1
H5
H8
H8 H6 H4
H10 H9 H9
H7 H10
Religiusitas
X1
Lokasi
X2
Promosi
X3
Minat
Menabung (Y)
Pengetahuan
Z
48
D. Hipotesis
Menurut Chang (2014:123) dalam bukunya menjelaskan bahwa
hipotesis pada dasarnya merupakan sebuah gagasan atau pernyataan yang
dianggap sebagai sebuah keterangan yang mengandung kemungkinan
tentang suatu keadaan atau kondidi khusus. Kebenaran hipotesis masih
harus diuji. Jika hipotesis dapat dibuktikan sebagai kebenaran, maka
hipotesis itu dapat menjadi sebuah teori atau dalil. Seperti rentetan
pertanyaan, hipotesis yang dirancang akan menuntun seluruh penelitian dan
biasanya meniapkan sebuah struktur untuk mempresentasikan hasil
penelitian.
Sedangkan menurut Sumanto (2014: 51) hipotesis adalah penjelasan
yang bersifat sementara untuk tingkah laku, kejadian atau peristiwa yang
sudah atau akan terjadi.
Sebaiknya, jika kebenaran sebuah hipotesis tidak bisa dibuktikan, maka
hipotesis itu tetap sebagai hipotesis. Pengandaian di dalamnya belum bisa
dikatakan benar.
H1 = Religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap minat menabung
masyarakat
H2 = Lokasi bank berpengaruh positif signifikan terhadap minat menabung
masyarakat
H3 = Promosi berpengaruh positif signifikan terhadap minat menabung
masyarakat
49
H4 = Pengetahuan berpengaruh positif signifikan terhadap minat menabung
masyarakat
H5 = Religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap pengetahuan
masyarakat
H6 = Lokasi bank berpengaruh positif signifikan terhadap pengetahuan
masyarakat
H7 = Promosi berpengaruh positif signifikan terhadap pengetahuan
masyarakat
H8 = Religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap minat menabung
masyarakat melalui variabel pengetahuan
H9 = Lokasi berpengaruh positif signifikan terhadap minat menabung
masyarakat melalui variabel pengetahuan
H10 = Promosi berpengaruh positif signifikan terhadap minat menabung
masyarakat melalui variabel pengetahuan
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
lapangan (field research). Menurut Supardi dalam Rahmanto (2016)
penelitian lapangan atau dapat pula disebut penelitian empiris, yaitu
penelitian yang data empirisnya diperoleh dari kegiatan di kancah
(lapangan) kerja penelitian.
Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yaitu
pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan manajerial dan
ekonomi. Pendekatan ini berangkat dari data yang bersifat angka yang
kemudian diproses menjadi informasi yang berharga. Prnrliti ingin
mengkonfirmasi konsep dan teori yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan di lapangan.
Menurut Wirartha (2006:140) penelitian kuantitatif menekankan
analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode
statistika. Pada dasarnta penelitian kuantitatif dilaksanakan pada penelitian
inferensia (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan
kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolkan hipotesis
nihil. Dengan metode kuantitatif, akan diperoleh signifikansi perbedaan
50
kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada
umumnya penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar.
Penelitian kali ini adalah mengenai tingkat religiusitas, lokasi bank dan
iklan/promosi yang berpengaruh terhadap minat masyarakat dusun Bungas
desa Kadirejo kecamatan Pabelan untuk menabung di perbankan syariah
dengan variabel pengetahuan sebagi variabel interveningnya.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah dusun Bungas desa Kadirejo
kecamatan Pabelan kabupaten Semarang itu sendiri. Sedangkan penelitian
ini dilakukan pada bulan November 2018 hingga Februari 2019.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam buku yang ditulis oleh Arikunto (1997) populasi adalah
keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua
elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut
studi populasi atau studi kasus.
Menurut Kuontur (2005) populasi adalah keseluruhan anggota
dari suatu objek yang menjadi perhatian. Objek merupakan suatu benda,
apakah itu benda hidup atau benda mati. Benda hidup misalnya
51
manusia, binatang dan tumbuhan. Sedangkan benda mati misalnya air,
udara, tempat, kantor, perusahaan, dan lain-lain. Semua ini adalah objek
dari suatu perhatian yang ingin diteliti.
Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan masyarakat
dusun Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan sebagai objek
penelitian dilihat dari demografi kependudukan dusun Bungas tahun
2018 yaitu populasi masyarakat berjumlah 422 jiwa
2. Sampel
Menurut Arikunto (1997) jika kita akan meneliti sebagian dari
populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian
sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil
penelitian sampel.
Menurut Bawono dalam Rahmanto (2016) diberi definisi
sebagai objek atau subjek penelitian yang dipilih guna mewakili
keseluruhan dari populasi.
Pertimbangan yang diambil oleh peneliti yaitu masyarakat yang,
beragama Islam dan sudah memiliki KTP. Sampel penelitian ini yaitu
masyarakat dusun Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan.
Penelitian menggunakan rumus Slovin untuk menentukan
sampel dalam populasi penelitian. Adapun rumus Slovin menurut
Muhammad (2008) adalah sebagai berikut:
52
Rumus Slovin: 𝑛 =N
1+N.𝑒2
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Batas kesalahan (10%)
Dari 422 penduduk peneliti mengambil 80 orang sebagai
sampel, sesuai dengan perhitungan berikut:
n =N
1+N.e2
𝑛 =422
1+ 422.0,12
𝑛 =422
1+4,22
𝑛 =422
5,22
𝑛 = 80,84
𝑛 = 81
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengertian Data
Menurut Tika (2006:57) data adalah sekumpulan bukti atau
fakta yang dikumpulkan dan disajikan untuk tujuan tertentu. Menurut
Kuncoro dalam Rahmanto (2016) data adalah sekumpulan informasi.
53
Dalam pengetahuan bisnis, data adalah sekumpulan informasi yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan.
2. Sumber dan Jenis Data
Menurut Adi (2004:57) data dibedakan menjadi data data primer
dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh
langsung dari objek yang diteliti. Ini berlainan dengan data sekunder,
yakni data yang sudah dalam bentuk jadi, seperti data dalam dokumen
dan publikasi. Dalam hal pemerintah melakukan sensus penduduk, data
yang diperoleh merupakan data primer. Lalu jika seorang peneliti
menggunakan data hasil sensus tersebut untuk digunakan dalam
studinya, maka data hasil sensus itu merupakan data sekunder.
Metode pengumpulan data atau sumber data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertuliskepada para responden untuk
dijawab. Dengan jenis data yang digunakan adalah data primer.
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan datanya adalah menggunakan angket atau
Kuesioner (Questionnaires). menurut Arikunto (1997:127)Kuesioner
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan dari pribadinya, atau hal-
hal yang ia ketahui.
54
Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun instrument
jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrument yang
dipakai adalah angket kuesioner.
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah penentuan atau penetapan skala atas suatu
variabel berdasarkan jenis data yang melekat dalam variabel penelitian
(Muhamad, 2008:120)
Menurut Supardi dalam Rahmanto (2016) pengukuran adalah proses,
cara pembuatan mengukur yaitu suatu proses sistematik dalam menilai dan
membedakan suatu objek yang diukur atau pemberian angka terhadap
objek atau fenomena menurut aturan tertentu. Pengukuran tersebut diatur
menurut kaidah-kaidah tertentu. Dalam penelitian kali ini, penulis
menggunakan skala pengukuran interval dengan teknik skala likert. Skala
interval yaitu suatu pemberian angka-angka pada variabel atau objek
penelitian yang bersifat ordinal dan memiliki jarak yang atau skala yang
lebih jelas dan sama terhadap kategori yang diberikannya. Sedangkan
metode skala likert ini dikembangkan oleh Rensis Likert, pada model ini
banyak dipergunakan untuk penelitian psikologi (moral, sikap dan lain
sebagainya)
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
55
Table 3.1
Skala pengukuran
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat setuju
F. Definisi Konsep dan Operasional
Devinisi opeasional merupakan penjabaran akan devinisi variabel dan
indicator pada penelitian ini. Selanjutnya devinisi operasional
menggambarkan pula pengukuran atas variabel dan indicator yang
dikembangkan pada penelitian ini.
1. Religiusitas (X1)
Agama atau religiusitas dalam pengertian Glock & Stark dalam
Ancok (2008) adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai, dan
sistem perilaku yang terlembagakan, yang semuanya itu berpusat pada
persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling maknawi
(ultimate meaning)
2. Lokasi (X2)
Menurut Akhmad dalam Ghanitama (2012) Lokasi merupakan
tempat yang strategis dimana konsumen dapat menjangkau tempat
usaha (tempat makan, pusat perbelanjaan, dan lainnya) dengan mudah,
aman, dan memiliki tempat parkir yang luas.
56
3. Promosi (X3)
Menurut Indriyono dalam Yogiarto (2015) promosi merupakan
kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka
dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan dan menjadi senang
lalu membeli produk tersebut.
4. Pengetahuan
Menurut Sunyoto dalam Purwanto (2016) pengetahuan adalah
semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam
produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk
dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya
sebagai konsumen.
5. Minat (Y)
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin besar minat (Slameto, 1988:182)
57
G. Instrument Penelitian
Table 3.2
Variabel dan Indikator Penelitian
No Variabel Indikator Skala
1
Religiusitas
(X1)
A. Dimensi keyakinan
B. Dimensi praktik
agama
C. Dimensi pengetahuan
agama atau intelektual
D. Dimensi praktik sosial
Diukur melalui angka
dengan menggunakan
skala interval
2
Lokasi (X2)
A. Dimensi akses
B. Dimensi visibilitas
C. Dimensi lingkungan
D. Dimensi pengetahuan
lokasi
Diukur melalui angka
dengan menggunakan
skala interval
3
Promosi
(X3)
A. Periklanan
B. Personal selling
C. Publisitas
D. Sales promotion
Diukur melalui angka
dengan menggunakan
skala interval
58
4
Pengetahuan
A. Pengetahuan produk
B. Pengetahuan lokasi
C. Pengetahuan
pembelian
D. Pengetahuan
perbankan
Diukur melalui angka
dengan menggunakan
skala interval
5
Minat (Y)
A. Minat transaksi
B. Minat referensional
C. Minat preferensian
D. Minat eksploratif
Diukur melalui angka
dengan menggunakan
skala interval
H. Uji Instrumen Penelitian
Analisis data yang dulakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan
dengan beebrapa langkah antara lain:
1. Uji instrument
a. Uji validitas
Dalam buku yang ditulis oleh Sumanto (2018:51) uji
validitas digunakan untuk mrngukur sah atau valid tidaknya
59
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Misalkan kita
ingin mengukur AUTONOMI seorang karyawan dan karyawan
tersebut diberi 4 (empat) pertanyaan, maka pertanyaan tersebut
harus dapat secara tepat mengungkapkan tingkat AUTONOMI.
Jika validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam
kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa
yang hendak kita ukur.
b. Uji Reliabilitas
Menurut Sumanto (2018:45) Reliabilitas adalah alat
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Dalam penelitian ini
cara yang digunakan peneliti untuk menguji reliabilitas
kuesioner dengan menggunakan rumus koefisien Cronbach
Alpha, yaitu :
1) Apabila hasil koefisien Cronbach Alpha > taraf signifikansi
70% atau 0,7 maka kuesioner tersebut reliable.
2) Apabila hasil koefisien Cronbach Alpha < taraf signifikansi
70% atau 0,7 maka kuesioner tersebut tidak reliable.
60
2. Uji Statistik
a. Uji t (Uji secara Individu)
Uji ini digunakan unuk melihat tingkat signifikansi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen
secara individu-individu. Pengujian ini dilakukan secara
parsial atau individu, dengan menggunakan uji t statistik
untuk masing-masing variabel bebas, dengan tingkat
kepercayaan tertentu.
b. Uji F (Uji secara serempak)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat. Apabila nilai sig lebih kecil
dari 0,5 beati variabel independen secara simultan
mempengaruhi variabel dependen.
c. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Uji ini digunakan untuk enjelaskan sejauh mana
kemampuan variabel independen mempengaruhi variabel
dependen serta seberapa kuat hubungan kedua variabel
tersebut.
61
3. Uji asumsi klasik
a. Uji Multikolineritas
Menurut Ghozali (2013 : 105-106) uji multikolonieritas
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal.
Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai
korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam
model regresi adalah jika nilai VIF > 5 maka ada gejala
multikolinieritas, dan jika nilai VIF < 5 maka tidak ada
multikolinieritas.
b. Uji Heterokedatisitas
Menurut Ghozali (2013 : 139) uji heteroskedastisitas
bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Kebanyakan data
crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data
62
ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil,
sedang dan besar).
c. Uji Normalitas
Untuk menguji apakah data variabel dependen dan
independen normal atau tidak. Salah satu cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan analisis grafik. Salah satu cara termudah untuk
melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik
histogram yang membandingkan antara data observasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun
demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat
menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif
dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk
satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal, jika distribusi data
residual normal maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali,
2013 : 160-161).
63
d. Analisis Jalur (Path Analyse)
Menurut Ghozali (2013 : 249) untuk menguji pengaruh
variabel intervening digunakan untuk metode analisis jalur
(Path Analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari
analaisi regresi linier berganda atau analisis jalur adalaah
penggunaanan alisis regresi untuk menaksir hubungan
kausalitas antar variabel (model casual) yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur
sendiri tidak dapat menentukan sebab-akibat dan juga tidak
dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk
melihat hubungan kasualitas antar variabel. Hubungan
kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model
berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dapat dilakukan
oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara
tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk
mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kasualitas imajiner.
I. Alat Analisis
Penelitian ini merupakan data kuantitatif dimana data dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan
kedalam olah data SPSS. Menurut Ghozali (2013 : 15) SPSS adalah software
yang berfungsi untuk menganalisis data, melakukan perhitungan statistic baik
64
untuk statistic parametric maupun non-parametrik dengan basis windows.
Untuk mengolah data saat ini peneliti menggunakan versi SPSS 22,0.
65
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrument
kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat dusun Bungas
desa Kadirejo kecamatan Pabelan, jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 81
buah.
1. Sejarah singkat dusun Bungas
Dusun Bungas adalah kependekan dari “Bunga Emas” yang pada zaman
dulu, di dusun tersebut terdapat bunga berwarna emas yang terdapat di
pinggir Sendang Gayor.
Konon dulu Sendang Gayor adalah sendang yang berada di tengah
sawah yang jauh dari permukiman warga. Hapir setiap malam, banyak
warga yang jika lewat sendang tersebut, mendengan suara gamelan yang di
duga berasal dari bunga emas yang terdapat di samping sendang.
Karena masyarakat senang dengan suara gamelan tersebut, kemudian
semakin berjalannya waktu, warga sekitar mulai mendirikan rumah yang
semakin dekat dengan sendang tersebut. Hingga, sendang itu berada di
tengah–tengah permukiman warga
Sampai akhirnya, banyak orang yang memperebutkan bunga emas
tersebut. Namun, bunga emas itu tidak bisa di petik, dan jatuh ke dalam
66
Sendang Gayor, dan semua warga kehilangan bunyi gamelan, hingga
akhirnya permukiman tersebut disebut Bungas (Bunga emas)
Hingga saat ini, Sendang Gayor masih sangat dihormati oleh
masyarakat dusun Bungas, terbukti dari tradisi yang masih dilaksanakan
sampai sekatang, yaitu tradisi menguras Sendang Gayor dan diperingati
sebagai hari lahirnya dusun Bungas.
2. Letak dusun Bungas
Dusun Bungas adalah dusun dengan 422 penduduk, yang menurut data
demografis, mata pencaharian dari kebanyakan masyarakat adalah sebagai
petani. Dusun ini terletak di desa Kadirejo, kecamatan Pabelan, kabupaten
Semarang. Kota yang kerdekan tengan dusun ini adalah kota Salatiga, yang
jarak tempuhnya adalah 30km/jam.
Akses ke lokasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan
pribadi baik mobil maupun motor. Namun, tidak ada akses untuk angkutan
umum Salatiga masuk ke dusun tersebut.
3. Identitas responden
Reponden dalam penelitian ini adalah masyarakat dusun Bungas, desa
Kadirejo, kecamatan Pabelan yang telah memiliki KTP. Berikut
karakteristik responden:
a. Jenis kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin adalah sebagai
berikut
67
Tabel 4.1
Jenis kelamin
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
Berdasarkan table 4.1 dapat diketahui data tentang jenis kelamin
responden yaitu laki–laki sejumlah 27 atau 33,3% dan perempuan
sejumlah 54 orang atau 66,7 %.
b. Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Usia
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid L 27 33.3 33.3 33.3
P 54 66.7 66.7 100.0
Total 81 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid > 40 2 2.5 2.5 2.5
17 – 22 23 28.4 28.4 30.9
23 – 28 24 29.6 29.6 60.5
29 – 34 22 27.2 27.2 87.7
35 – 40 10 12.3 12.3 100.0
Total 81 100.0 100.0
68
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa paling
banyak adalah usia 23–28 tahun sejumlah 24 orang, usia 17–22 tahun
sebanyak 23 orang, usia 29–34 tahun sebanyak 22 orang, usia 35–40
tahun adalah sebanyak 10 orang dan usia diatas 40 tahun sebanyak 2
orang.
c. Pendidikan terakhir
Karakteristik responden yang dilihat berdasarkan pendidikan
terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Pendidikan terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 2 2.5 2.5 2.5
S1 10 12.3 12.3 14.8
S2 1 1.2 1.2 16.0
SMA 32 39.5 39.5 55.6
SMP 36 44.4 44.4 100.0
Total 81 100.0 100.0
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas, pendidikan terakhir responden yang
paling dominan adalah SMP yaitu 36 orang atau 44,4%, kemudian SMA
sebanyak 32 orang atau 39,5%, kemudian S1 sebanyak 10 orang atau
12,3%, kemudian D3 dengan jumlah 2 orang atau presentase sebesar
69
2,5%, dan yang terakhir adalah S2 dengan jumlah 1 orang dengan
presentasi 1,2%
B. Analisis Data
1. Uji instrument penelitian
a. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaannya
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan pearson correlation. Pedoman suatu model dikatakan
valid jika signifikansinya dibawah 0,05 naka butir pernyataan
tersebut dapat dikataan valid. Hasil uji validitas untuk 5 variabel
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan 81 sampel
responden adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil uji validitas
Variabel Person
correlation Sig (2 Tailed)
keterangan
Religiusitas (x1)
P1 0,501** 0,000 VALID
P2 0,798** 0,000 VALID
70
P3 0,810** 0,000 VALID
P4 0,760** 0,000 VALID
P5 0.698** 0,000 VALID
P6 0,805** 0,000 VALID
Lokasi (x2)
P7 0,813** 0,000 VALID
P8 0,843** 0,000 VALID
P9 0,836** 0,000 VALID
P10 0,822** 0,000 VALID
Promosi (x3)
P11 0,747** 0,000 VALID
P12 0,815** 0,000 VALID
P13 0,743** 0,000 VALID
P14 0,792** 0,000 VALID
0,782** 0,000 VALID
Pengetahuan
perbankan (z)
P16 0,785** 0,000 VALID
P17 0,798** 0,000 VALID
P18 0,735** 0,000 VALID
P19 0,844** 0,000 VALID
71
Minat
menabung (y)
P20 0,665** 0,000 VALID
P21 0,824** 0,000 VALID
P22 0,756** 0,000 VALID
P23 0,705** 0,000 VALID
P24 0,662** 0,000 VALID
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
Tabel menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan
untuk mengukur variabel religiusitas, lokasi bank, promosi,
pengetahuan dan minat menabung yang digunakan dalam penelitian
ini mempunyai sig < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa keempat
variabel tersebut mempunyai kriteria valid.
b. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan
suatu alat ukur agar dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama.
Suatu instrument penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach
Alpha berada di atas 0,70. Hasil pengujian reliabilitas selengkapnya
adalah sebagai berikut :
72
Tabel 4.5
Hasil uji reliabilitas
Variabel cronbach alpha keterangan
religiusitas (x1) 0,828 Reliabel
lokasi (x2) 0,844 Reliabel
promosi (x3) 0,832 Reliabel
pengetahuan perbankan (z) 0,800 Reliabel
minat menabung (y) 0,769 Reliabel
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil pengujian variabel religiusitas diperoleh
nilai Cronbach Alpha sebesar 0,828. Nilai tersebut lebih besar dari 0,70
sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap
pernyataan variabel religiusitas adalah reliabel. Hasil pengujian variabel
lokasi bank diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,844 sehingga
dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan
variabel lokasi bank adalah reliabel. Hasil pengujian variabel proosi
diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,834 sehingga dapat
disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan variabel
promosi adalah reliabel. Hasil pengujian variabel pengetahuan
diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,800. Dan hasil pengujian
variabel minat menabung diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,769
73
sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap
pernyataan variabel minat menabung adalah reliabel. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan
mampu memperoleh data yang konsiten yang berarti jika pernyataan
tersebut diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relative sama
dengan jawaban sebelumnya.
2. Uji regresi
a. Uji Koefisien Determinasi (𝑅2)
Koefisien Determinasi (𝑅2) mengukur seberapa jauh
kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai 𝑅2 yang kecil
berarti menandakan bahwa kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas. Hasil uji
determinasi (𝑅2) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Uji koefiisiensi determinan (R2) terhadap variabel Z
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .632a .400 .376 2.093
a. Predictors: (Constant), X3, x1, X2
b. Dependent Variable: Z
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
74
1) Koefisiensi korelasi (R) sebesar 0,632, artinya bahwa ada
hubungan cukup besar antara variabel X1, X2, dan X3 terhadap
variabel intervening (Z) karena mendekati angka 1
2) Koefisiensi determinan (R2) sebesar 0,376 artinya bahwa
kontribusi variabel independen (X1,X2,X3) mempengaruhi
variabel intervening (Z) sebesar 37,6% sedangkan sisanya
62,4% dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini.
Tabel 4.7
Uji koefiisiensi determinan (R2) terhadap variabel Y
1) Koefisiensi korelasi (R) sebesar 0,652, artinya bahwa ada
hubungan cukup besar antara variabel X1, X2, X3 dan Z
terhadap variabel dependen (Y) karena mendekati angka 1
2) Koefisiensi determinan (R2) sebesar 0,394 artinya bahwa
kontribusi variaben independen (X1,X2,X3 dan Z)
mempengaruhi variabel dependen (Y) sebesar 39,4%
sedangkan sisanya 60,6% dipengaruhi variabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .652a .425 .394 2.137
a. Predictors: (Constant), Z, x1, X2, X3
b. Dependent Variable: Y
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
75
b. Uji Ftest (Uji secara serempak)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau
terikat. Hasil uji F dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:
Tabel 4.8
Uji Ftest Terhadap variabel Z
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 224.491 3 74.830 17.086 .000b
Residual 337.238 77 4.380
Total 561.728 80
a. Dependent Variable: Z
b. Predictors: (Constant), X3, x1, X2
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa F hitung adalah sebesar
17,086 dengan signifikansi 0,000, dimana nilai signifikansinya
kurang dari 0,005 (5%), sehingga hal tersebut menunjukkan
bahwa variabel religiusitas (X1), lokasi (X2), dan promosi (X3)
secara bersamasama mempengaruhi variabel intervening yaitu
pengetahuan perbankan (Z).
76
Tabel 4.9
Uji Ftest Terhadap variabel Y
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 256.275 4 64.069 14.026 .000b
Residual 347.158 76 4.568
Total 603.432 80
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), Z, x1, X2, X3
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa F hitung adalah sebesar
14,026 dengan signifikansi 0,000, dimana nilai signifikansinya
kurang dari 0,005 (5%), sehingga hal tersebut menunjukkan
bahwa variabel religiusitas (X1), lokasi (X2), promosi (X3) dan
pengetahuan perbankan (Z) secara bersamasama mempengaruhi
variabel dependen yaitu minat menabung (Y).
c. Uji test (Uji statistic individu)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Untuk hasil uji t dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
77
Tabel 4.10
Hasil uji test terhadap variabel Z
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
Berdasarkan table di atas, dapat diketahui bahwa:
1) Nilai signifikansi variabel religiusitas (x1) adalah sebesar 0,007 lebih
kecil dari 0,05 atau 5%, artinya ada pengaruh positif dan signifikan
antara variabel religiusitas (x1) terhadap variabel pengetahuan
perbankan (z)
2) Nilai signifikansi variabel lokasi (x2) adalah sebesar 0,016 lebih
kecil dari 0,05 atau 5%, artinya ada pengaruh positif dan signifikan
antara variabel lokasi (x) terhadap variabel pengetahuan perbankan
(z)
3) Nilai signifikansi variabel promosi (x3) adalah sebesar 0,003 lebih
kecil dari 0,05 atau 5%, artinya ada pengaruh positif dan signifikan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.092 5.013 .417 .678
x1 .234 .084 .253 2.793 .007
X2 .242 .098 .271 2.457 .016
X3 .263 .085 .337 3.110 .003
a. Dependent Variable: Z
78
antara variabel religiusitas (x3) terhadap variabel pengetahuan
perbankan (z)
Tabel 4.11
Hasil uji test terhadap variabel Y
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
1) Nilai signifikansi variabel religiusitas (x1) adalah sebesar 0,028 lebih
kecil dari 0,05 atau 5%, artinya ada pengaruh positif dan signifikan
antara variabel religiusitas (x1) terhadap variabel minat menabung
(y)
2) Nilai signifikansi variabel lokasi (x2) adalah sebesar 0,958 lebih
besar dari 0,05 atau 5%, artinya ada pengaruh positif dan tidak
signifikan antara variabel lokasi (x2) terhadap variabel minat
menabung (y)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.509 5.125 2.050 .044
x1 .201 .090 .209 2.236 .028
X2 -.005 .104 -.006 -.053 .958
X3 .326 .092 .403 3.560 .001
Z .266 .116 .257 2.290 .025
a. Dependent Variable: Y
79
3) Nilai signifikansi variabel promosi (x3) adalah sebesar 0,001 lebih
kecil dari 0,05 atau 5%, artinya ada pengaruh positif dan signifikan
antara variabel religiusitas (x3) terhadap variabel minat menabung
(y)
4) Nilai signifikansi variabel pengetahuan perbankan (z) adalah sebesar
0,025 lebih kecil dari 0,05 atau 5%, artinya ada pengaruh positif dan
signifikan antara variabel pengetahuan perbankan (z) terhadap
variabel minat menabung (y)
3. Uji asumsi klasik
a. Uji multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Teknik untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas didalam model
regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF), apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih
kecil dari 10 maka tidak ada multikolonieritas diantara variabel
bebasnya. Hasil pengujian multikolonieritas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
80
Tabel 4.12
Hasil uji multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 10.509 5.125 2.050 .044
x1 .201 .090 .209 2.236 .028 .865 1.156
X2 -.005 .104 -.006 -.053 .958 .594 1.684
X3 .326 .092 .403 3.560 .001 .591 1.691
Z .266 .116 .257 2.290 .025 .600 1.666
a. Dependent Variable: Y
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
Dari output di atas, dapat diketahui bahwa hasil uji
multikolonieritas dengan melihat varaiabel tolerance dan VIF yaitu
nilai tolerace X1,X2,X3 dan Z adalah 0,865; 0,594; 0,591; 0,600 lebih
besar dari 0,10. Sementara itu nilai VIF dari X1,X2,X3, dan Z adalah
1,156; 1,684; 1,691; 1,666 lebih kecil dari 10. Maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi multikolonieritas.
b. Uji heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
81
ke pengamatan lainnya. Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan
metode park dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13
Hasil uji heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.847 4.521 .851 .397
x1 .013 .079 .020 .169 .866
X2 -.157 .092 -.248 -1.707 .092
X3 .046 .081 .082 .563 .575
Z -.020 .103 -.029 -.197 .844
a. Dependent Variable: LNU2i
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas, bahwa nilai koefisien parameter
untuk variabel independen (X1, X2, X3 dan Z) memiliki nilai
signifikan lebih dari nilai alpha (0,05) yaitu 0,866; 0,092; 0,575 dan
0,844. Maka dapat disimpulkan bahwa data tidak terdapat gejala
heterokedastisitas.
c. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Tingkat nilai signifikansi atau p-value lebih besar dari alfa
82
yaitu 0,05. Hasil pengujian normalitas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.14
Hasil uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 81
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.08313936
Most Extreme
Differences
Absolute .054
Positive .054
Negative -.040
Test Statistic .054
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Monte Carlo Sig. (2-
tailed)
Sig. .961e
99% Confidence
Interval
Lower Bound .956
Upper Bound .966
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
Dari uji diatas maka diperoleh Asymp. Sig. (2 tailed) yaitu sebesar
0,200. Nilai tersebut lebih besar dari nilai alpha 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal.
d. Uji linieritas
83
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linier atau tidak secara signifikan dengan
taraf signifikansi 5%. Dalam penelitian ini penelitian ini menggunakan
uji Durbin Watson. Hasil pengujian linearitas dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.15
Hasil uji linieritas metode langrange multiplier
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai R2 sebesar 0,000 dengan
jumlah n 81, maka c2 hitung 81x0,000= 0.
4. Uji analisis jalur (path analysis)
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan untuk metode
analisis jalur (Path Analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analaisi
regresi linier berganda atau analisis jalur adalah penggunaanan alisis regresi
untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model casual) yang telah
ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur sendiri tidak dapat
menentukan sebab-akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .000a .000 -.053 2.13725588
a. Predictors: (Constant), Z, x1, X2, X3
b. Dependent Variable: Unstandardized Residual
84
bagi peneliti untuk melihat hubungan kasualitas antar variabel. Hubungan
kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan
teoritis. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola
hubungan anatar tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk
mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kasualitas imajiner.
a. Persamaan regresi model pertama
Hasil persamaan nilai regresi pertama dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6
Uji koefiisiensi determinan (R2) terhadap variabel Z
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .632a .400 .376 2.093
a. Predictors: (Constant), X3, x1, X2
b. Dependent Variable: Z
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
85
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
Berdasarkan persamaan regresi model pertama pada tabel 4.11 di atas
menunjukkan bahwa:
1) Nilai koefisien religiusitas (X1) sebesar 0,234 dengan signifikasi 0,007
yang berarti < 0,05 atau 5% sehingga religiusitas (X1) mempengaruhi
pengetahuan perbankan (Z). Nilai unstandardized beta 0,234
merupakan nilai path atau jalur p1
2) Nilai koefisiensi lokasi (X2) sebesar 0,242 dengan signifikasi 0,016
yang berarti > 0,05 atau 5% sehingga lokasi (X2) tidak mempengaruhi
pengetahuan perbankan (Z). Nilai unstandardized beta 0,242
merupakan nilai path atau jalur p2
3) Nilai koefisien promosi (X3) sebesar 0,263 dengan signifikasi 0,003
yang berarti < 0,05 atau 5% sehingga promosi (X3) mempengaruhi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.092 5.013 .417 .678
x1 .234 .084 .253 2.793 .007
X2 .242 .098 .271 2.457 .016
X3 .263 .085 .337 3.110 .003
a. Dependent Variable: Z
86
pengetahuan perbankan (Z). Nilai unstandardized beta 0,263
merupakan nilai path atau jalur p3
4) Besarnya nilai e1= √(1– 𝑅2) = √(1– 0,400) = 0,775
b. Persamaan regresi model kedua
Hasil persamaan regresi model kedua dapat dilihat pada tabel 4.7
sebagai berikut:
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .652a .425 .394 2.137
a. Predictors: (Constant), Z, x1, X2, X3
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.509 5.125 2.050 .044
x1 .201 .090 .209 2.236 .028
87
Sumber: output SPSS yang diolah, 2019
Berdasarkan persamaan model regresi kedua pada tabel 4.12 di atas
menunjukkan bahwa:
1) Nilai koefisien religiusitas (X1) sebesar 0,201 dengan signifikasi 0,028
yang berarti < 0,05 atau 5% sehingga religiusitas (X1) mempengaruhi
minat menabung (Y). Nilai unstandardized beta 0,201 merupakan nilai
path atau jalur p5
2) Nilai koefisiensi lokasi (X2) sebesar –0,005 dengan signifikasi 0,968
yang berarti > 0,05 atau 5% sehingga lokasi (X2) tidak mempengaruhi
minat menabung (Y). Nilai unstandardized beta –0,005 merupakan nilai
path atau jalur p6
3) Nilai koefisien promosi (X3) sebesar 0,326 dengan signifikasi 0,001
yang berarti < 0,05 atau 5% sehingga promosi (X3) mempengaruhi
minat menabung (Y). Nilai unstandardized beta 0,326 merupakan nilai
path atau jalur p7
4) Nilai koefisien pengetahuan perbankan (Z) sebesar 0,266 dengan
signifikasi 0,025 yang berarti < 0,05 atau 5% sehingga pengetahuan
X2 -.005 .104 -.006 -.053 .958
X3 .326 .092 .403 3.560 .001
Z .266 .116 .257 2.290 .025
a. Dependent Variable: Y
88
perbankan (Z) mempengaruhi minat menabung (Y). Nilai
unstandardized beta 0,266 merupakan nilai path atau jalur p4
5) Besarnya nilai e2= √(1– 𝑅2) = √(1– 0,425) = 0,758
Secara lengkap, hasil analisi jalur dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Gambar 4.1 Hasil analisis jalur
Berdasarkan gambar 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa:
0,234
0,242
0,263
0,201
0,326
–0,005
0,226
Religiusitas
(X1)
Lokasi (X2)
promosi (X3)
Pengetahuan
perbankan (Z) Minat
menabung (Y)
e1
0,775 e2 0,758
89
1) Pengaruh religiusitas terhadap minat menabung melalui pengetahuan
perbankan
a) Nilai pengaruh langsung (p5) yaitu religiusitas terhadap minat
menabung sebesar 0,201
b) Nilai pengaruh tidak langsung (p1) yaitu religiusitas – pengetahuan
perbankan – minat menabung
(p1 x p4) = 0,234 x 0,226 = 0,052884
c) Total pengaruh = p5 + (p1 x p4)
= 0,201 + 0,053 = 0,010653
Hasil tersebut membuktikan bahwa prngrtahuan produk mampu
memediasi hubungan pengaruh religiusitas (X1) terhadap minat
menabung (Y) sebesar 0,011. Signifikan atau tidak uji menggunakan
sobelt test dengan menghitung standar error dari koefisien indirect
effeck (Sp1p4) sebagai berikut:
Sp1p4= √𝑝42𝑆𝑝12 + 𝑝12𝑆𝑝42 + 𝑆𝑝12𝑆𝑝42
= √(0,226)2(0,084)2 + (0,234)2(0,116)2 + (0,084)2(0,116)2
= √0,003603923 + 0,0007367967 + 0,000094945536
= √0,001192134536 = 0,0345273
𝑡 =𝑝1𝑝4
𝑆𝑝1𝑝4=
0,052884
0,0345273= 1,532
90
Berdasarkan hasil t hitung di atas, dapat dilihat bahwa t hitung = 1,532
(dibulatkan) tidak lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikan 0,05
yaitu sebesar 1,665, maka dapat disimpulkan bahwa religiusitas secara
tidak langsung kurang mempengaruhi pengetahuan dan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung masyarakat.
2) Pengaruh lokasi terhadap minat menabung melalui pengetahuan
perbankan.
a) Nilai pengaruh langsung (p6) yaitu lokasi tehadap minat menabung
–0,005
b) Nilai pengaruh tidak langsung (p2) yaitu spiritualitas – pengetahuan
produk – minat menabung yaitu:
(p2 x p4) = –0,005 x 0,226 = –0,000113
c) Tital pengaruh = p6+ (p2 x p4)
= –0,005 + (–0,000113)
= –0,005113
Hal tesebut membuktikan bahwa pengetahuan perbankan mampu
memediasi antara lokasi (X2) terhadap minat menabung adalah hanya
sebesar –0,000113. Signifikan atau tidak uji menggunakan sobelt test
dengan menghitung standar error dari koefisien indirect effeck (Sp2p4)
sebagai berikut:
Sp2p4 = √𝑝42𝑆𝑝22 + 𝑝22𝑆𝑝42 + 𝑆𝑝22𝑆𝑝42
91
= √(0,226)2(0.098)2 + (0,242)2(0,116)2 + (0,098)2(0,116)2
= √0,0004905339 + 0,0007880372 + 0,0001292314
= √0,001407802 = 0,03752069
𝑡 =𝑝2𝑝4
𝑆𝑝2𝑝4=
– 0,000113
0,03752069=– 0,003011672
Berdasarkan hasil t hitung di atas, dapat dilihat bahwa t hitung =
– 0,003 (dibulatkan) tidak lebih besar dari t tabel dengan tingkat
signifikan 0,05 yaitu sebesar 1,665, maka dapat disimpulkan bahwa
lokasi secara tidak langsung tidak mempengaruhi pengetahuan, dan
mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap minat
menabung masyarakat.
3) Pengaruh promosi terhadap minat menabung melalui pengetahuan
perbankan
a) Nilai pengaruh langsung (p7) yaitu promosi terhadap minat
menabung adalah sebesar 0,326
b) Nilai pengaruh tidak langsung (p3) yaitu promosi–pengetahuan
perbankan–minat menabung yaitu:
(p3 x p4) = o,326 x 0,226 = 0,073676
c) Total pengaruh = p7+ (p3 x p4)
= 0,326 + (0,073676)
= 0,02401838
92
Hal tesebut membuktikan bahwa pengetahuan perbankan mampu
memediasi antara promosi (X3) terhadap minat menabung adalah
hanya sebesar 0,02401838. Signifikan atau tidak uji menggunakan
sobelt test dengan menghitung standar error dari koefisien indirect
effeck (Sp2p4) sebagai berikut:
Sp3p4 = √𝑝42𝑆𝑝32 + 𝑝32𝑆𝑝42 + 𝑆𝑝32𝑆𝑝42
= √(0,226)2(0,085)2 + (0,326)2(0,116)2 + (0,085)2(0,116)2
= √0,003690241 + 0,00143005 + 0,00972196
= √0,01152103 = 0,1073361
𝑡 =𝑝3𝑝4
𝑆𝑝3𝑝4=
0,073676
0,1073361= 0,6864047
Berdasarkan hasil t hitung di atas, dapat dilihat bahwa t hitung = 0,689
(dibulatkan) tidak lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikan 0,05
yaitu sebesar 1,665, maka dapat disimpulkan bahwa promosi secara
tidak langsung tidak mempengaruhi pengetahuan dan mempunyai
pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat menabung
masyarakat.
4) Pengaruh variabel religiusitas (x1), lokasi (x2) dan promosi (x3) secara
bersama–sama terhadap variabel minat menabung (y) melalui variabel
pengetahuan perbankan (z) adalah sebagai berikut:
93
(p5 + (p1 x p4)) + (p6+ (p2 x p4)) + (p7+ (p3 x p4))
= 0,011 + (–0,005) + 0,024
= 0,03
Hasil diatas, 0,03 masih dibawah nilai signifikansi (0,05). Yang berarti variabel
religiusitas (x1), lokasi (x2) dan promosi (x3) secara bersama–sama terhadap
variabel minat menabung (y) dengan mediasi variabel pengetahuan perbankan
(z) adalah perpengaruh positif dan tidak signifikan.
C. Hasil Uji Hipotesis
1. Hipotesis 1: Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menabung
Pada uji t, untuk variabel religiusitas (X1) sebesar 2,236 yang berarti
lebih besar dari t tabel yaitu 1,665 dan taraf signifikansivariabel religiusitas
adalah sebesar 0,028lebih kecil dari 0,05. Sehingga ada pengaruh signifikan
antara variabel religiusitas (X1) terhadap variabel minat menabung (Y)
94
Koefisien variabel religiusitas adalah sebesar 0,201, artinya jika variabel
religiusitas mengalami keaikan 0,201 atai 20,1%. Koefisien bernilai positif
antara religiusitas (X1) terhadap minat menabung (Y)
Maka dapat disimpulkan bahwa religiusitas (X1) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat menabung masnyarakat. Jadi, hipotesis 1
diterima.
2. Hipotesis 2: Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
menabung
Pada uji t, untuk variabel lokasi (X2) sebesar –0,053 yang berarti tidak
lebih besar dari t tabel yaitu 1,665 dan taraf signifikansi variabel lokasi
adalah sebesar 0,958 lebih besar dari 0,05. Sehingga tidak ada pengaruh
signifikan antara variabel lokasi (X2) terhadap variabel minat menabung (Y)
Koefisien variabel lokasi adalah sebesar –0,005, Koefisien bernilai
negatif antara lokasi (X2) terhadap minat menabung (Y)
Maka dapat disimpulkan bahwa lokasi (X2) berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap minat menabung masnyarakat. Jadi, hipotesis 2
ditolak.
3. Hipotesis 3: Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
menabung
Pada uji t, untuk variabel promosi (X3) sebesar 3,560 yang berarti lebih
besar dari t tabel yaitu 1,665 dan taraf signifikansi variabel promosi adalah
95
sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05. Sehingga ada pengaruh signifikan antara
variabel promosi (X3) terhadap variabel minat menabung (Y)
Koefisien variabel promosi adalah sebesar 0,326, artinya jika variabel
promosi mengalami kenaikan 0,326 atau 32,6%. Koefisien bernilai positif
antara promosi (X3) terhadap minat menabung (Y)
Maka dapat disimpulkan bahwa promosi (X3) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat menabung masnyarakat. Jadi, hipotesis 3
diterima.
4. Hipotesis 4 : Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menabung
Pada uji t, untuk variabel pengetahuan (Z) adalah sebesar 2,290 yang
berarti lebih besar dari t tabel yaitu 1,665 dan taraf signifikansi variabel
pengetahuan adalah 0,025 lebih kecil daro 0,05. Sehingga ada pengaruh
positif dan signifikan antara variabel pengetahuan (Z) terhadap variabel
minat menabung (Y).
Maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan (Z) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat menabung masnyarakat. Jadi, hipotesis 4
diterima.
5. Hipotesis 5 : Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengetahuan
Pada uji t, untuk variabel religiusitas (X1) adalah sebesar 2,793 yang
berarti lebih besar dari t tabel yaitu 1,665 dan taraf signifikansi variabel
96
pengetahuan adalah 0,007 lebih kecil daro 0,05. Sehingga ada pengaruh
positif dan signifikan antara variabel religiusitas (X1) terhadap variabel
pengetahuan (Z).
Maka dapat disimpulkan bahwa religiuisitas (X1) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap pengetahuan masyarakat (Z). Jadi, hipotesis 5
diterima.
6. Hipotesis 6 : Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengetahuan
Pada uji t, untuk variabel lokasi (X2) adalah sebesar 2,457 yang berarti
lebih besar dari t tabel yaitu 1,665 dan taraf signifikansi variabel
pengetahuan adalah 0,016 lebih kecil daro 0,05. Sehingga ada pengaruh
positif dan signifikan antara variabel lokasi (X1) terhadap variabel
pengetahuan (Z).
Maka dapat disimpulkan bahwa lokasi (X2) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pengetahuan masyarakat (Z). Jadi, hipotesis 6 diterima.
7. Hipotesis 7 : Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengetahuan
Pada uji t, untuk variabel promosi (X3) adalah sebesar 3,110 yang
berarti lebih besar dari t tabel yaitu 1,665 dan taraf signifikansi variabel
pengetahuan adalah 0,003 lebih kecil daro 0,05. Sehingga ada pengaruh
positif dan signifikan antara variabel promosi (X3) terhadap variabel
pengetahuan (Z).
97
Maka dapat disimpulkan bahwa promosi (X3) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pengetahuan masyarakat (Z). Jadi, hipotesis 7 diterima.
8. Hipotesis 8 : Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menabung masyarakat melalui pengetahuan masyarakat
Dari hasil uji path, besarnya pengaruh antara variabel religiusitas (x1)
terhadap variabel minat menabung (y) melalui variabel pengetahuan (z)
adalah sebesar 0,011 dengan t hitung sebesar 1,532 yang tidak lebih besar
dari t tabel (1,665). Hal tersebut berarti variabel religiusitas secara tidak
langsung tidak mempengaruhi variabel minat menabung melalui
pengetahuan masyarakat mengenai perbankan.
Maka dapat disimpulkan bahwa religiusitas (X1) berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap minat menabung masyarakat (Y) melalui
variabel pengetahuan perbankan (Z). Jadi, hipotesis 8 ditolak.
9. Hipotesis 9 : Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
menabung masyarakat melalui pengetahuan masyarakat
Dari hasil uji path, besarnya pengaruh antara variabel lokasi (x2)
terhadap variabel minat menabung (y) melalui variabel pengetahuan (z)
adalah sebesar –0,005113 dengan t hitung sebesar –0,003 yang tidak lebih
besar dari t tabel (1,665). Hal tersebut berarti variabel lokasi secara tidak
98
langsung tidak mempengaruhi variabel minat menabung melalui variabel
pengetahuan masyarakat.
Maka dapat disimpulkan bahwa lokasi (X2) berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap minat menabung masyarakat (Y) melalui variabel
pengetahuan perbankan (Z). Jadi, hipotesis 9 ditolak.
10. Hipotesis 10 : Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menabung masyarakat melalui pengetahuan masyarakat
Dari hasil uji path, besarnya pengaruh antara variabel promosi (x3)
terhadap variabel minat menabung (y) melalui variabel pengetahuan (z)
adalah sebesar 0,024 dengan t hitung sebesar 0,689 yang tidak lebih besar
dari t tabel (1,665). Hal tersebut berarti variabel promosi secara tidak
langsung tidak mempengaruhi variabel pengetahuan dan mempunyai
pengaruh positif tidak signifikan terhadap minat menabung.
Maka dapat disimpulkan bahwa promosi (X3) berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap minat menabung masyarakat (Y) melalui variabel
pengetahuan perbankan (Z). Jadi, hipotesis 10 ditolak.
D. Rekapitulasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji di atas, maka dapat diringkas pada tabel 4.16 berikut:
Tabel 4.16 rekapitulasi hasil penelitian
No Hipotesis
Hasil
Penelitian
99
1
Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung
masyarakat
Diterima
2
Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung
masyarakat
Ditolak
3
Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung
masyarakat
Diterima
4
Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung
Diterima
5
Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengetahuan
Diterima
6
Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengetahuan
Diterima
7
Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengetahuan
Diterima
8
Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung
masyarakat melalui pengetahuan masyarakat
Ditolak
9
Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung
masyarakat melalui pengetahuan masyarakat
Ditolak
10
Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung
masyarakat melalui pengetahuan masyarakat
Ditolak
100
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data yang telah
dilakukan dengan studi kasus pada masyarakat dusun Bungas, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung
masyarakat dusun Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa semakin tinggi religiusitas, maka semakin
tinggi pula minat menabung masyarakat dusun Bungas desa Kadirejo
kecamatan Pabelan.
2. Lokasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap minat menabung
masyarakat dusun Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa semakin strategi lokasi bank, maka belum
tentu semakin tinggi pula minat menabung masyarakat dusun Bungas desa
Kadirejo kecamatan Pabelan.
3. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung
masyarakat dusun Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa semakin baik promosi yang dilakukan oleh
bank, maka semakin tinggi pula minat menabung masyarakat dusun
Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan.
98
4. Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menabung
masyarakat dusun Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa semakin baik pengetahuan masyarakat
mengenai perbankan, maka semakin tinggi pula minat menabung
masyarakat dusun Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan.
5. Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengetahuan
masyarakat dusun Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan mengenai
perbankan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin tinggi
religiusitas, maka semakin tinggi pula pengetahuan masyarakat dusun
Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan mengenai perbankan syariah.
6. Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengetahuan
masyarakat dusun Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa semakin strategi lokasi bank, maka
semakin tinggi pula pengetahuan masyarakat dusun Bungas desa Kadirejo
kecamatan Pabelan tentang perbankan syariah.
7. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengetahuan
masyarakat dusun Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan. Dengan
demikian dapat diartikan bahwa semakin baik promosi yang dilakukan oleh
bank, maka semakin tinggi pula pengetahuan masyarakat dusun Bungas
desa Kadirejo kecamatan Pabelan tentang perbankan syariah.
99
8. Religiusitas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat
menabung masyarakat dusun Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan
melalui pengetahuan masyarakat mengenai perbankan syariah.
9. Lokasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap minat menabung
masyarakat dusun Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan melalui
variabel pengetahuan.
10. Promosi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap minat menabung
masyarakat dusun Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan melalui
pengetahuan masyarakat mengenai perbankan syariah.
B. Saran
1. Penulis mengharapkan agar masyarakat dusun Bungas desa Kadirejo
kecamatan Pabelan meningkatkan pengetahuan mengenai perbankan
syariah, agar masyarakat dusun Bungas yang dinominasi oleh masyarakat
muslim ini lebih mengetahui mengenai perbankan yang menggunakan
prinsip syariah.
2. Diharapkan pada peneliti yang akan datang dapat mengembangkan
penelitian ini dengan cara menambah maupun mengkombinasi variabel
mediasi lain yang dapat mempengaruhi minat menabung masyarakat dusun
Bungas desa Kadirejo kecamatan Pabelan.
100
3. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya penambahan jumlah responden
juga diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih mencerminkan
kondisi sebenarnya.
101
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, Aditiya. (2014). Pengaruh Pengetahuan Konsumen Mengenai Perbankan Syariah
Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Pad Apt Bank Syariah Mandiri Tbk Cabang
Bondowoso. Skripsi. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan: Universitas Jember.
Adi, Rianti. Metodologi Penelitian Social Dan Hukum. Jakarta: Granit, 2004.
Afifah, Yunani. (2016). Pengaruh Religiusitas Dan Persepsi Masyarakat Desa Bode Lor
Terhadap Minat Menabung Di Perbankan Syariah. Skripsi.Fakultas Syariah Dan
Ekonomi Islam: IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Aini Arif’atul. (2014). Pengaruh Pengetahuan Masyarakat Tehadap Minat Menjadi
Nasabah Bank Muamalat Cabang Kendal. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam: UIN Walisongo.
Andriani, Ayu. (2015). Pengaruh Persepsi Dan Religiusitas Terhadap Minat Menabung Di
Perbankan Syariah. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam: IaAIN Tulungagung.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2010
Cahyati, Herlina Dwi. (2017). Pengaruh Product Knowledge Dan Persepsi Terhadap
Preferensi Menabung Di Bank Syariah Dengan Disposable Income Sebagai Variabel
Moderating. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam: IAIN Salatiga.
Chang, William. Metodologi Penulisan Ilmiah Teknik Esai, Skripsi, Tesis Dan Disertasi
Untuk Mahasiswa. Penerbil Erlangga, 2014
Chotimah, Chusnul. (2014). Pengaruh Produk, Pelayanan, Promosi Dan Lokasi Terhadap
Masyarakat Memilih Bank Syariah Di Surakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dewi, Intan Purnama. (2013). Pengaruh Information Technology Relatedness Terhadap
Kinerja Perusahaan Dengan Knowledge Managemwnt Capability Sebagai Variabel
Intervening. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Fajriyah, Neneng. (2013). Pengaruh Promosi, Reputasi, Dan Lokasi Strategis Terhadap
Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Tabungan Haji Bank Mandiri Kcp
Tangerang Bintaro Sector III. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Fitriani, Lithfi. (2014). Analisis Ilkan Dan Personal Selling Secara Islam Dalam Keputusan
Nasabah Menabung Di PT BNI Syariah Cabang Pembantu Gresik. Skripsi. Fakultas
Syariah Dan Ekonomi Islam.: IAIN Sunan Ampel Surabaya.
102
Fuadah, Amalia. (2018). Pengaruh Tingkat Religiusitas, Pengetahuan Dan Persepsi
Terhadap Minat Menabung Mahasiswa Di Bank Syariah. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Islam: IAIN Tulungagung.
Ghanitama, Fifyanita. (2012). Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Lokasi
Tehadap Keputusan Pembelian. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. UNDIP
Semarang.
Ghazali, M Rizwar. (2010). Analisis Pengaruh Lokasi, Promosi Dan Kualitas Layanan
Terhadap Keputusan Membeli. Skripsi. Fakultas Ekonomi: Universitas Diponegoro
Semarang.
Husein Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT Rajagrafindo
Utama, 1996.
Iswanti, Indra. (2015). Pengaruh Pengetahuan Agama, Iklan/Promosi, Dan Pengalaman
Mahasiswa Pai Stain Salatiga Tentang Sistem Perbankaan Syariah Terhadap Minat
Menabung Di Bank Syariah. Skripsi. Fakultas Syariah Dan Ekonomi Islam: STAIN
Salatiga.
Kasmir. Manajemen Perbankan, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2000
Kurnia, Anih. 2014. Pengaruh Intervening Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan ,
Sikap Dan Praktek Perilaku Hidup Dan Sehat Pada Siswa Kelas 4 Dan 5 SDN Siluman
IV Kota Tasikmalaya. Jurnal Kesehatan. Bakti Tunas Husada. Vol. 12. No 1.
Latifah, Nue El. (2016). Pengaruh Pengetahuan, Disposable Income Dan Religiusitas
Terhadap Minat Menabung Di Perbankan. Skripsi. Fakultas Syariah Dan Ekonomi
Islam: IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Maghfiroh, Sayyidatul. (2018). Pengaruh Religiusitas, Pendapatan Dan Lingkungan Social
Tehadap Minat Menabung Di Bank Syariah Pada Santri Pesantren Mahasiswi Darush
Shalihat. Skripsi. Fakultas Ekonomi: Universitas Negeri Yogyakarta.
Masruroh, Atik. (2015). Analisis Pengaruh Tingkat Religiusitas Dan Disposable Income
Terhadap Minat Menabung Mahasiswa Di Perbankan Syariah. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam: STAIN Salatiga
Mufida, Rika Usrotum. (2018). Pengaruh Kualitas Produk Dan Religiusitas Santri Terhadap
Minat Menabung Di Bank Syariah. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam: Iain
Tulungagung.
Muhamad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2008
Muhammad, Kautsar Audytra. (2014). Pengaruh Pengetahua Warga Tentang Perbankan
Syariah Terhadap Minat Memilih Produk Bank Muamalat. Skripsi. Fakultas Syariah
Dan Hukum: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
103
Nikmah, Zumrotun. (2013). Pengaruh Dimensi Religiusitas Masyarakat Santri Desa Kajen
Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati Terhadap Minat Menabung. Skripsi. Fakultas
Syari’ah Dan Ekonomi Islam: IAIN Walisongo Semarang.
Novitasari, Sinta. (2018). Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat
Muslim Pedesaan Dalam Menggunakan Lembaga Keuangan Syariah. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam: IAIN Salatiga
Purwanto, Aris. (2016). Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas Dan Tingkat Pendapatan
Tehadap Minat Masyarakat Menabung Di Bank Syariah Boyolali. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam: IAIN Salatiga.
Putri, Tandi Larasati. (2017). Pengaruh Lokasi, Produk, Dan Pelayanan Terhadap
Keputusan Mahasiswa Iain Salatiga Dalam Menjadi Nasabah Bank Syariah. Skripsi.
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam: IAIN Salatiga.
Rahmanto, Hanif. (2016). Pengaruh Tingkat Religiusitas, Kualitas Pelayanan Dan Promosi
Terhadap Minat Masyarakat Desa Sraten Kab. Semarang Untuk Menabung Di Bank
Syariah. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam: IAIN Salatiga.
Ronny Kountur. Statisstik Praktis Pengolahan Data Untuk Penyusunan Skripsi Dan Tesis.
Jakarta: Penerbit PPM, 2005
Said, Nanang Sunandar. (2010). Analisis Pengaruh Lokasi Dan Pelayanan Pegadaian
Syariah Terhadap Minat Nasabah. Skripsi. Fakultas Syariah Dan Hukum: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Saputri, Giska Intan. (2012). Pengaruh Pemahaman Mengenai Bank Dan Faktor Pribadi
Terhadap Keputusan Menabung Pada Bank Syariah. Skripsi. Fakultas Syariah: IAIN
Syekh Nurjati Cirebon.
Seyyed Hossein Nasr. Menjelajah Dunia Modern, Bandung: Penerbit Mizan, 1994
Sobria. Eva. (2016). Pengaruh Pengalaman Islam Dan Pengetahuan Menabung Dalam
Islam Tehadap Minat Menabung Mahasiswa IAIN Salatiga. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam: IAIN Salatiga.
Sulasa, Dewi. (2013). Analisis Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat
Menabung. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama: Jepara
Sumanto, M.A Teori Dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: Caps 2014
Sunyoto, Danang. Perilaku Konsumen (Panduan Riset Sederhana Untuk Mengenal
Konsumen. Yogyakarta: CAPS 2013
Wibowo, Surya, dan Dyah Suryani. 2013. Pengaruh Promosi Kesehatan Metode Audio
Visual Dan Metode Buku Saku Tehadap Peningkatan Pengetahan Menggunakan
Monosodium Glutamate (Msg) Pada Ibu Rumah Tangga. KEMAS, VOL.7. NO 2.
104
Wirartha, I Made. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: ANDI, 2006
Yogiarto, Atanasiua Hardian. (2015). Pengaruh Bagi Hasil, Promosi Dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Perbankan Syariah Tabungan
Mudharabah. Skripsi. Fakultas Ekonomi: Universitas Negari Yogyakarta.
104
LAMPIRAN