31
Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia Ricka Widardoe 0906580413 FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL KEKHUSUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR UNIVERSITAS INDONESIA

Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap

Keselamatan Penerbangan Indonesia

Ricka Widardoe0906580413

FAKULTAS TEKNIKPROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KEKHUSUSAN MANAJEMEN INFRASTRUKTURUNIVERSITAS INDONESIA

Page 2: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

PENELTIAN SEBELUMNYASesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh saudara Dave Akhbarsah mahasiswa pasca sarjana Universitas Indonesia tahun 2009 tentang Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Keselamatan Penerbangan, memberikan kesimpulan : Poin b “banyak landasan pacu bandar udara yang tidak memenuhi standar

sehingga banyak menimbulkan kecelakaan”, dan Poin c “ATC masih mengalami miskomunikasi dengan pengelola bandar

udara maupun dengan pilot”.Kemudian, adanya saran yaitu : Poin 2 “kondisi landasan pacu di semua bandar udara di Indonesia harus

diaudit, dijaga selalu dalam keadaan bersih, dan bagi yang mengalami kerusakan segera diperbaiki sesuai standar yang ditetapkan”, dan

Poin 3 “semua personil ATC harus ditraining dan disertifikasi ulang tentang prosedur kerja ATC sesuai standar yang ditetapkan oleh ICAO”.

Dari informasi penelitian di atas, maka penulis mencoba menganalisanya melalui investasi oleh pemerintah pada pembangunan dan rehabilitasi dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan keselamatan penerbangan, dengan menggunakan asumsi 5 (lima) tahun terakhir. Selain dari itu, penulis mengkajinya melalui tingkat kecelakaan dan kejadian pesawat udara.

Page 3: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

GLOBAL AIR TRAFFIC

Page 4: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

Jejaring Penerbangan Domestik Dan Jumlah Kecelakaan Transportasi Udara Tahun 2007-2010

204

918

226 2

Page 5: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

KE

RA

NG

KA

KO

NS

EP

Infrastruktur Keselamatan Penerbangan

Investasi

Pemerintah/BUMN

Navigasi Penerbang

an

Landasan Pacu

(Runway)

Swasta

Terminal Penumpang dan Barang

Page 6: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

KE

RA

NG

KA

KO

NS

EP

Infrastruktur Keselamatan Penerbangan

Investasi

Pemerintah/BUMN

Navigasi Penerbang

an

Landasan Pacu

(Runway)

Swasta

Terminal Penumpang dan Barang

Page 7: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

LATAR BELAKANG MASALAHInvestasi pembangunan infrastruktur transportasi sangat

berpengaruh besar terhadap perekonomian nasional, mengingat bidang transportasi khususnya udara berperan penting dalam kegiatan distribusi barang dan jasa antar Negara dan ke seluruh pelosok tanah air yang masih sulit dijangkau dengan transportasi lainnya, termasuk terjadinya bencana alam yang juga dapat menutup akses bantuan ke daerah-daerah terpencil.

Pembangunan infrastruktur merupakan prioritas nasional dari pemerintah dengan mengupayakan tersedianya infrastruktur melalui pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana transportasi yang berkelanjutan, guna mendorong pemerataan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau. Maka, diperlukan sumber pembiayaan investasi infrastruktur transportasi udara yang dipergunakan untuk kegiatan operasional dan pembangunan sektor transportasi, antara lain Belanja Pemerintah (APBN), Investasi BUMN dan Investasi Swasta.

Page 8: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

LATAR BELAKANG MASALAHSesuai dengan Undang-Undang No.1 Tahun 2009

tentang Penerbangan, keselamatan penerbangan Indonesia adalah suatu keadaan terpenuhinya persyaratan keselamatan dalam pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan, serta fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya.

Menurut informasi dan data statistik tingkat keselamatan penerbangan Indonesia kurun waktu 2005 Hingga 2008, accident maupun incident tercatat lebih dari 94 kali. Dari sedikitnya kasus keselamatan penerbangan Indonesia, baik itu accident maupun incident terjadi karena kondisi infrastruktur transportasi udara yang belum memadai.

Page 9: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

Rum

usan

Mas

alah

Data dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udaran dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), bahwa dari tahun 2007 hingga 2010 terjadi kecelakaan penerbangan sebanyak lebih dari 50 kali, angka yang cukup tinggi untuk suatu ukuran keselamatan penerbangan (untuk accident) dengan jumlah korban yang meninggal/hilang sebanyak 176 jiwa

Keselamatan Penerbangan bergantung pada berbagai faktor, misalnya Human error, Kondisi pesawat, Kondisi crew pesawat, Infrastruktur, dan faktor alam.Rumusan dari permasalahan yang akan dibahas, yaituBagaimana menganalisa tingkat kecelakaan

pesawat udara terhadap pembangunan infrastruktur penunjang keselamatan penerbangan Indonesia.

Bagaimana menganalisa investasi pemerintah pada sektor transportasi udara, dalam Anggaran Pembelanjaan Negara (APBN).

Page 10: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

Accident-Incident Aircraft and Passenger FatalitiesKhusus dibidang keselamatan penerbangan, sebagaimana ditunjukkan pada tabel disamping, jumlah kecelakaan pada tahun 2005 sampai tahun 2008 mengalami fluktuasi, dilihat dari jumlah kecelakaan tertinggi terjadi pada tahun 2005-2007 sebanyak 69 kasus, dan jumlah terendah pada tahun 2008 sebanyak 25 kasus. Namun demikian yang menjadi tolak ukur dari topik permasalahan dunia penerbangan adalah sebagian besar jumlah penumpang meninggal akibat dari terjadinya kecelakaan penerbangan, sehingga kecelakaan yang betubi-tubi bagi penerbangan di Indonesia yang terjadi pada kurun waktu akhir tahun 2005 sampai awal tahun 2007 menjadi sorotan dunia yang memerlukan aksi perbaikan segera (Sumber Renstra Kemenhub).

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Accident-Incident 19 27 23 25 53 53

Passenger Fatalities 125 14 21 0 40 5

10

30

50

70

90

110

130

Accident-Incident dan Passenger Fasilities

Jum

lah

Page 11: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

PROGRAM UTAMA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

• Program pembangunan transportasi udara, • Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana

transportasi udara, • Program restrukturisasi dan kelembagaan, serta • Program penyelenggaraan pimpinan pemerintah

dan kenegaraan. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam mewujudkan program pembangunan transportasi udara, misalnya pemberian subsidi angkutan udara dan angkutan BBM penerbangan perintis, atau melakukan pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan penerbangan.

Page 12: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

PROGRAM UTAMA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

• Program pembangunan transportasi udara, • Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana

transportasi udara, • Program restrukturisasi dan kelembagaan, serta • Program penyelenggaraan pimpinan pemerintah

dan kenegaraan. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam mewujudkan program pembangunan transportasi udara, misalnya pemberian subsidi angkutan udara dan angkutan BBM penerbangan perintis, atau melakukan pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan penerbangan.

Page 13: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

Target dan Realisasi Rehabilitasi dan Pemeliharaan Fasilitas Navigasi Penerbangan Tahun 2005-2009

Penulis melihat adanya kurang efisensi dalam program pembangunan dan rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana sektor transportasi udara selama kurun waktu 2005-2008, dimana realisasi program rehabilitasi dan pemeliharaan prasanara serta fasilitas keselamatan penerbangan tidak pernah mencapai target, dari target sebanyak 2.160 paket hanya 77 paket yang terealisasi atau 3,83% dari total persentase program tersebut (Sumber Renstra Kemenhub).

2005 2006 2007 2008 2009

Target 651 984 205 173 147

Realisasi 34 14 22 7 0

100

300

500

700

900

1100

Rehabilitasi dan Pemeliharaan Fasilitas Nav-igasi Penerbangan

Paket

Page 14: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

Target dan Realisasi Pembangunan Fasilitas Navigasi Penerbangan Tahun 2005-2009

Namun untuk pembangunan keselamatan penerbangan bahkan melebihi target dari 934 paket terealisasi menjadi 2.301 paket yang artinya bila realisasi melebihi target paket maka adanya pengurangan kualitas keselamatan penerbangan. Sedangkan anggaran program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana tidak dijelaskan, hanya pada tahun 2009 telah ditetapkan target sebanyak 147 paket dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 6.288.249.000 (Sumber Renstra Kemenhub).2005 2006 2007 2008 2009

Target 279 421 88 74 72

Realisasi 469 839 388 605 0

50

150

250

350

450

550

650

750

850

Pembangunan Fasilitas Navigasi Pener-bangan

Paket

Page 15: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

Target dan Realisasi Fasilitasi Prasarana Landasan 2005-2009

Program rehabilitasi dan pemeliharaan serta fasilitas landasan di tahun 2005-2006 juga tidak mencapai target, namun tahun berikutnya jauh melebihi target, dengan total target seluas 2.831.925 m2

terealisasi menjadi 2.881.925 m2, untuk alokasi anggaran program rehabilitasi dan pemeliharaan landasan tahun 2005-2008 target sebesar Rp.507.746.213.000 terealisasi menjadi Rp. 475.304.929.000 (Sumber Renstra Kemenhub).

2005 2006 2007 2008 2009

Target 737498 1176686 102995 86516 728256

Realisasi 648341 631322 822342 779920 0

100,000

300,000

500,000

700,000

900,000

1,100,000

1,300,000

Rehabilitasi dan Pemeliharaan Fasilitas Landasan

M2

Page 16: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

Target dan Realisasi Investasi Landasan Tahun 2005-2009

Program rehabilitasi dan pemeliharaan fasilitas landasan dengan target total investasi sebesar Rp. 713.673.159.000 dan terealisasi sebesar Rp. 475.354.292.000.Untuk pembangunannya dengan total target seluas 2.831.951 m2 terealisasi menjadi 2.881.925 m2. (Sumber Renstra Kemenhub).

2005 2006 2007 2008 2009

Tar-get

71419086000

96866908000

160850255000

178609964000

205926946000

Re-al-isasi

61134604000

95277321000

159008498000

159934506000

0

25,000,000,000

75,000,000,000

125,000,000,000

175,000,000,000

225,000,000,000

Rehabilitasi dan Pemeliharaan Fasilitas Landasan

Rupia

h

Page 17: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

Target dan Realisasi Pembangunan Landasan Tahun 2005-2009

Program pembangunannya dengan total target seluas 981.265 m2 terealisasi menjadi 2.536.669 m2, Meskipun dari segi alokasi anggaran untuk pembangunan dan rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana sektor transportasi udara tiap tahunnya meningkat, namun segi pemeliharaan belum optimal khususnya keselamatan penerbangan (Sumber Renstra Kemenhub).

2005 2006 2007 2008 2009

Target 316070 505579 44141 37078 78397

Realisasi 159998 1011499 383002 982170 0

100,000

300,000

500,000

700,000

900,000

1,100,000

Pembangunan Fasilitas Landasan

M2

Page 18: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

Target dan Realisasi Investasi Landasan Tahun 2005-2009

Program pembangunannya dengan total target sebesar Rp. 2.640.458.699.000 terealisasi menjadi Rp. 2.155.172.956.000. Meskipun dari segi alokasi anggaran untuk pembangunan dan rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana sektor transportasi udara tiap tahunnya meningkat, namun segi pemeliharaan belum optimal khususnya keselamatan penerbangan (Sumber Renstra Kemenhub).

2005 2006 2007 2008 2009

Target 118376063000

204703478000

996008000000

1321371158000

0

Realisasi 102987174000

181492108000

708731198924

1161962476000

0

100,000,000,000

300,000,000,000

500,000,000,000

700,000,000,000

900,000,000,000

1,100,000,000,000

1,300,000,000,000

Pembangunan Fasilitas Landasan

Rupia

h

Page 19: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

Investasi dan Fasilitasi PrasaranaNavigasi Penerbangan dan Landasan

No. Program Satuan Target Realisasi

1 Rehab dan Pemeliharaan Kespen Paket 2,160 77

2 Pembangunan Kespen Paket 934 2,301

3 Rehab dan Pemeliharaan Landasan

m2 2,831,951 2,881,925

Rupiah 713,673,159,000 475,354,929,000

4 Pembangunan Landasan

m2 981,265 2,536,669

Rupiah 2,640,458,699,000 2,155,172,956,924

Page 20: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Tahun 2005-2009

Sesuai dengan alokasi anggaran pemerintah tahun 2005-2009, Kementerian Perhubungan memperoleh anggaran tahun 2005 sebesar Rp. 81,383, tahun 2006 Rp. 88,174 triliun, tahun 2007 Rp. 92,4 triliun, tahun 2008 Rp. 91,43 triliun dan tahun 2009 Rp. 97,9 triliun. Sedangkan untuk subsektor transportasi udara memperoleh alokasi anggaran pada tahun 2005 sebesar Rp.1,596,045,330,000, tahun 2006 Rp.1,745,529,742,000, tahun 2007 Rp.1,603,583,382,000, tahun 2008 Rp.3,171,100,172,000 dan tahun 2009 Rp.2,800,000,000,000.

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Alokasi APBN

1596045330000

1745529742000

1603583382000

3171100172000

2800000000000

3038000000000

250,000,000,000

750,000,000,000

1,250,000,000,000

1,750,000,000,000

2,250,000,000,000

2,750,000,000,000

3,250,000,000,000

Anggaran Kementerian Perhubungan berdasarkan APBN

Rupia

h

Page 21: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

Perbandingan Target Investasi Pada Transportasi 2010-2014

Darat Kereta Api Laut Udara

Investasi 274000000 8076000000 2211521000 718000000

500,000,000

1,500,000,000

2,500,000,000

3,500,000,000

4,500,000,000

5,500,000,000

6,500,000,000

7,500,000,000

8,500,000,000

Target Investasi Transportasi

USD

Awal April 2010, Indonesia menjadi tuan rumah Infrastructure Asia 2010, Asia-pasific Ministerial Conference on Public-Private Partnership (PPP) for Infrastructure Development. Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Kementrian Perhubungan untuk menarik peran aktif sektor swasta dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi. Sebanyak 30 proyek potensial ditawarkan, dengan nilai total mencapai USD 11 milliar. Adapun rincian dana pembangunan dan pengembangan yang dibutuhkan yaitu, Transportasi Darat sebesar USD 274 juta, Kereta Api sebesar USD 8,076 milliar, Pelabuhan Laut USD 2,124 milliar ditambah Rp.875,21 milliar dan Transportasi Udara USD 10 juta ditambah Rp.7,08 triliun

Page 22: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

Infr

astr

uktu

r Uda

ra 2

010

Page 23: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

BATA

SAN

MAS

ALAH Dalam melakukan penyusunan data

Tugas Akhir, perlu adanya pembatasan masalah untuk menganalisis dampak keselamatan penerbangan Indonesia, maka dari itu aspek masalah adalah membahas tentang perkembangan infrastruktur transportasi udara di Indonesia.

Adapun batasan masalah agar topik pembahasan lebih terarah dan tidak menyimpang, yaitu :A. Investasi pemerintah pada infrastruktur

transportasi nasional, terutama moda transportasi udara.

B. Analisis infrastruktur keselamatan penerbangan Indonesia seperti navigasi penerbangan dan landasan pacu (runway).

Page 24: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Adapun penulisan Tugas akhir dengan judul Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia, bertujuan sebagai berikut :Mengetahui dampak keselamatan penerbangan Indonesia

terhadap investasi infrastruktur transportasi udara.Mengetahui peranan investasi pemerintah terhadap hasil

pembangunan infrastruktur transportasi udara.

Manfaat Penelitian, diharapkan dapat memberikan peranan penting dalam menganalisa tingkat keselamatan penerbangan melalui pembangunan infrastruktur transportasi udara, khususnya yang berkaitan dengan investasi pembangunan infrastruktur transportasi nasional.

Page 25: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

METODOLOGI PENELITIANMetode Pengumpulan Data Internet, adalah pengumpulan data-data melalui program-

program komputer yang berbasis internet guna mengetahui kondisi pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi udara Indonesia.

Literatur Buku, pengumpulan data-data melalui referensi buku-buku yang terdapat di perpustakaan.

Jurnal, adalah kumpulan data dan informasi yang terbit secara berkala sebagai referensi dan penunjang dalam penyusunan laporan tugas akhir.

Teknik Analisis DataDalam penyusunan tugas akhir ini, penulis melakukan teknik analisa data untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dengan beberapa langkah, yaitu: Analisa SWOT Questioner (Angket)

Page 26: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

KESIMPULAN SEMENTARA Dari data rehabilitasi dan pemeliharaan fasilitas landasan,

tercatat bahwa pada tahun 2005 dan 2006 untuk target lebih tinggi dari pada realisasi, artinya pemanfaatan dalam pelaksanaan rehabilitasi dan pemeliharaan belum mencapai optimal. Sedangkan realisasi investasinya hampir mencapai target yang diharapkan, maka pada tahun tersebut rehabilitasi dan pemeliharan terhadap investasi tidak seimbang. Selanjutnya, di tahun 2007 dan 2008 terlihat realisasi lebih tinggi terhadap target, artinya kebutuhan rehabilitasi dan pemeliharaan melebihi batas maksimal target. Sedangkan realisasinya hampir mendekati target investasi, maka pada tahun tersebut rehabilitasi dan pemeliharaan terhadap investasi juga tidak seimbang. Kemudian, data dari pembangunan fasilitas landasan tercatat bahwa tahun 2005 realisasi pembangunan tidak mencapai target. Namun pada tahun 2006 sampai 2008, realisasi pembangunan melebihi target. Jika dibandingkan dengan nilai investasinya, dari tahun 2005 hingga 2008 tercatat realisasi investasi pembangunan tidak mencapai target.

Page 27: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

KESIMPULAN SEMENTARA Dari data rehabilitasi dan pemeliharaan fasilitas keselamatan

penerbangan, tercatat bahwa tahun 2005 hingga 2008 realisasi tidak mencapai target, artinya banyak fasilitas keselamatan penerbangan yang belum bisa di maintenance atau kalibrasi untuk menunjang operasional penerbangan. Selanjutnya, untuk pembangunan fasilitasi keselamatan penerbangan tahun 2005 hingga 2008 menunjukkan realisasi pembangunan melebihi target. Informasi yang dapat diketahui dari data tersebut, pembangunan fasilitas keselamatan penerbangan lebih banyak namun kegiatan rehabilitasi dan pemeliharaan sangat minim, padahal peralatan keselamatan penerbangan harus selalu diperiksa tiap berkala agar operasionalnya berfungsi dengan maksimal.

Dari data tabel kecelakaan dan kejadian yang tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebanyak 25 kasus, namun dengan jumlah korban 0 penumpang. Sedangkan kecelakaan dan kejadian yang terendah terjadi pada tahun 2005 sebanyak 19 kasus, namun dengan jumlah tertinggi yaitu 125 penumpang. Perhatian utama dalam hal keamanan dan keselamatan penerbangan, bukan dari jumlah rusaknya armada atau komponen barang, namun jumlah korban penumpang yang menjadi perhatian serius untuk pemerintah.

Page 28: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

CONTOH ACCIDENT-INCIDENT

Kecelakaan dan Kejadian oleh faktor Navigasi penerbanganPada tanggal 9 April 2009, sebuah pesawat British

Aerospace BAe 146-300 dengan registrasi PK-BRD yang dioperasikan oleh PT. Aviastar Mandiri Airlines sebagai penerbangan penumpang dan kargo berjadwal, terbang dari Sentani menuju bandara Wamena. Awak pesawat terdiri dari 2 penerbang, 2 awak kabin, 1 teknisi dan 1 load master. Untuk navigasi penerbangan, dari Sentani pesawat terbang dengan aturan Instrument Flight Rules (IFR) namun pada saat turun dari ketinggian jelajah mendekati bandara Wamena, penerbangan menjadi Visual flight Rules (VFR) yang berdasarkan visual dengan melihat dataran. Hal ini karena tidak ada prosedur pendaratan (instrument approach procedure) yang menggunakan alat bantu radio navigasi yang ada di darat yang bisa digunakan di Wamena. Keadaan awan yang rendah berada di arah pendaratan untuk runway 15 di Wamena.

Page 29: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

CONTOH ACCIDENT-INCIDENT

Pada tanggal 13 April 2010, sebuah pesawat Boeing 737-300 dengan registrasi PK-MDE yang dioperasikan oleh PT. Merpati Nusantara Airlines dengan nomor penerbangan MZ-836, terbang dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar menuju Bandara Rendani Manokwari Papua. Awak pesawat berjumlah 7 orang dan penumpang berjumlah 103 orang. Untuk bantuan navigasi penerbangan, dugaan tidak terdapat alat bantu navigasi untuk approach dan landing di Manokwari, pelaksanaan approach dan landing harus dilakukan dengan Visual Flight Rules (VFR) yang hanya ada di landasan 35, precision approach path indicator (PAPI) terpasang pada landasan 35, tidak beroperasi pada saat kecelakaan.

Page 30: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

JADW

AL P

ENEL

ITIA

NKegiatan

Januari2011

Februari2011

Maret2011

April2011

Mei2011

Juni2011

Identifikasi Masalah

Pengajuan Proposal

Persiapan Data

Pengumpulan Data

Penyusunan Laporan

Hasil Laporan

Perkiraan Pelaksanaan

Keterangan :Rencana Perkiraan hasil Kenyataan

Page 31: Analisis Peranan Investasi Infrastruktur Transportasi Udara Terhadap Keselamatan Penerbangan Indonesia

SELESAI

Wassalamu’alaikum