ANALISIS PROKSIMAT PADA BAKSO DAGING SAPI YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL KOTA BANDAR LAMPUNG

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bidang Kimia Farmasi Analisis - Analisis Makanan dan Minuman.S1 Farmasi.Universitas Tulang Bawang Lampung

Citation preview

ANALISIS PROKSIMAT PADA BAKSO DAGING SAPIYANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONALKOTA BANDAR LAMPUNG(Usul Penelitian)

OlehFEBRA YOGA PRATAMA09311015

JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS TULANG BAWANGLAMPUNG2014

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daging, menurut Soeparno (1998), didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan hasil produk pengolahan jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan gangguan kesehatan bagi yang memakannya. Menurut Muchtadi dan Sugiyono (1999), daging didefinisikan sebagai urat daging (otot) yang melekat pada kerangka, kecuali urat daging bagian bibir, hidung dan telinga yang berasal dari hewan sehat sewaktu dipotong.

Di Indonesia, bakso sudah menjadi semacam makanan primadona. Bakso digemari oleh beberapa kalangan tanpa mengenal batas usia dan strata sosial sehingga bakso dijadikan sebagai simbol pergaulan. Bakso banyak digemari oleh masyarakat karena memiliki rasa yang enak dan tekstur yang kenyal, empuk, dan lembut, serta cara penyajiannya yang mudah (Sunarlim R, 1997).

Bakso yang biasa kita kenal dikelompokkan menjadi bakso daging, bakso urat, dan bakso aci. Bakso daging dibuat dari daging yang sedikit mengandung urat, misalnya daging bagian penutup atau bagian gandik, dengan penambahan tepung yang lebih sedikit. Bakso urat terbuat dari daging yang mengandung jaringan ikat atau urat, misalnya daging iga. Bakso aci adalah bakso yang penambahan tepungnya lebih banyak dibanding dengan jumlah daging yang digunakan. Sebagai pangan yang memasyarakat, bakso haruslah aman bagi konsumen baik dari segi fisik, kimia maupun mikrobiologis. Untuk menghasilkan bakso dengan kualitas yang baik dan terjaga, perlu diadakannya pengawasan mutu secara kontinyu.Pengawasan mutu mempunyai cakupan pengertian yang luas meliputi beberapa aspek dan tingkatan, mulai dari tingkat perusahaan sampai nasional termasuk kebijaksanaan standardisasi, pengendalian mutu, jaminan mutu, pembinaan mutu, dan perundang-undangan yang diterapkan atau dilakukan sejak tahap pemanenan, penerimaan, proses produksi, peralatan, lingkungan dan tenaga kerja. Pengawasan mutu bertujuan untuk memberi pedoman mutu bagi produsen membina pengembangan industri dan melindungi konsumen (Fardiaz, 1999).

Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia sebagai sumber zat gizi yang penting bagi tubuh. Berbagai zat gizi bahan pangan dapat ditentukan melalui analisis kadar makronutrien dan mikronutrien. Analisis makronutrien dapat dilakukan dengan analisis proksimat, yaitu merupakan analisis kasar yang meliputi analisis kadar abu, kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan kadar karbohidrat, sedangkan analisis mikronutrien meliputi analisis vitamin dan mineral (Winarno, 1997).

Analisis proksimat merupakan pengujian kimiawi untuk mengetahui kandungan nutrien suatu bahan baku pakan atau pakan. Metode analisis proksimat pertama kali dikembangkan oleh Henneberg dan Stohman pada tahun 1860 di sebuah laboratorium penelitian di Weende, Jerman (Hartadi, 1997). Faktor lain adalah karena analisis proksimat dalam makanan berkenaan dengan kadar gizi dari bahan makanan. Kadar gizi perlu diketahui karena berhubungan dengan kualitas makanan (Mulyani, 2010).

Analisis proksimat yang akan diteliti pada penelitian ini meliputi analisis kadar abu, analisis kadar air, analisis kadar lemak, analisis kadar protein dan analisis kadar karbohidrat. Metode-metode yang digunakan untuk analisis proksimat adalah analisis kadar abu dilakukan dengan metode Drying ash (destruksi kering), analisis kadar air dilakukan dengan metode Thermogravimetri yaitu metode oven, analisis kadar lemak dilakukan dengan metode Soxhletasi, analisis kadar protein dilakukan dengan metode Lowry dan analisis karbohidrat dilakukan dengan metode Luff-Scrhoorl (Tejasari, 2005).Beberapa penelitian tentang analisis proksimat seperti, Analisis Kadar Gizi dan Zat Aditif Dalam Bakso Sapi Dari Beberapa Produsen (Tutik Regina, 2007), Analisis Proksimat dan Komposisi Asam Amino Buah Pisang Batu (Musa balbisiana Colla) (Endra Yuli, 2006).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Analisis Proksimat Pada Bakso Daging Sapi Yang Dijual Di Pasar Tradisional Kota Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang hasil analisis proksimat pada bakso daging sapi.

1.2 Perumusan MasalahBagaimana kandungan nilai gizi (kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar air dan kadar karbohidrat) bakso daging sapi yang dijual di Pasar Tradisional Kota Bandar Lampung?

1.3 Tujuan PenelitianMengetahui hasil analisis proksimat (kadar protein, kadar lemak, kadar abu, kadar air dan kadar karbohidrat) bakso daging sapi yang dijual di Pasar Tradisional Kota Bandar Lampung.

1.4 Manfaat PenelitianManfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :1. Untuk mengetahui hasil analisis proksimat bakso daging sapi.1. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat, baik konsumen maupun produsen tentang kualitas kandungan gizi bakso daging sapi yang dijual di Pasar Tradisional Kota Bandar Lampung.

1.5 HipotesisTerdapat perubahan hasil analisis proksimat bakso daging sapi tidak bermerek yang dijual di Pasar Tradisional Kota Bandar Lampung.