11
ANALISA PROKSIMAT Disusun Oleh : 1. Oki Maman Suyadi 061440411711 2. Putu Injario 061440411712 3. Tomi Suharno 061440411715 4. Yunita Tri Andani 061440411716 5. Candra Purna 061440412034 6. Fauzia 061440412035 Kelas : 3EG.C Instruktur : Ir K.A. Ridwan, M.T. Politeknik Negeri Sriwijaya Tahun 2015

Analisis-Proksimat-Tga.doc

  • Upload
    tomtomi

  • View
    239

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis-Proksimat-Tga.doc

ANALISA PROKSIMAT

Disusun Oleh :

1. Oki Maman Suyadi 061440411711

2. Putu Injario 061440411712

3. Tomi Suharno 061440411715

4. Yunita Tri Andani 061440411716

5. Candra Purna 061440412034

6. Fauzia 061440412035

Kelas : 3EG.C

Instruktur : Ir K.A. Ridwan, M.T.

Politeknik Negeri Sriwijaya

Tahun 2015

Page 2: Analisis-Proksimat-Tga.doc

ANALISIS PROKSIMAT

I. TUJUAN PERCOBAAN

- Menjelaskan pengertian dan peranan abu yang terkandung dalam

batubara

- Melakukan analisis menggunakan alat dengan baik dan benar

II. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan:

Instrument TGA 701

Cawan crussible

Spatula

Bahan yang digunakan

Batubara

III. DASAR TEORI

Batubara merupakan mineral bahan bakar yang terbentuk sebagai suatu

cebakan sedimenter yang berasal dari penimbunan dan pengendapan

hancuran bahan berselulosa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bahan ini

terpadatkan dan terubah karena adanya proses tekanan dan panas. Bentuk

awal dari hasil penimbunan dan pemadatan ini adalah berupa gambut yang

setelah mengalami tekanan dan pemanasan akan berubah berturut-turut

menjadi lignit, sub-bituminus, bituminus atau antrasit tergantung dari

besarnya tekanan dan pemanasan yang dialaminya.

Pada dasarnya batubara memiliki tiga komponen yaitu batubara murni,

zat mineral dan lengas total. Pada perlakuan panas yang diberikan kepada

batubara maka akan terjadi penguraian terhadap batubara, cara ini biasa

ditunjukkan pada saat memberi perlakuan panas terhadap batubara, cara ini

Page 3: Analisis-Proksimat-Tga.doc

disebut analisis proksimat. Dalam pengungkapan kualitas batubara, analisis

atau pengujian terhadap kualitas batubara didasarkan pada keadaan “As

Received (ar), Air Dried Base (adb), Dry Base (db), Dry Ash Free (daf),

atau Dry Mineral Matter Free (dmmf)”.

Lengas (Moisture)

Bentuk air dalam batubara dapat dibedakan menjadi Lengas Permukaan

(Free / Surface Moisture), Lengas Tertambat (Inherent Moisture), dan Lengas

Total (Total Moisture).

1. Lengas Permukaan (Free Moisture)

Lengas ini berada pada permukaan partikel batubara akibat pengaruh

dari luar seperti cuaca / iklim (hujan), penyemprotan di stockpile pada saat

penimbangan atau transportasi tergantung dari kondisi penambangan serta

keadaan udara pada saat penyimpanan dan dapat hilang dengan penguapan,

misalnya air drying. Lengas ini tidak tergantung pada tipe batubara namun

dipengaruhi ukuran partikel karena kadar lengas meningkat dengan makin

besarnya luas permukaan luar. Air yang ditambahkan melalui penyemprotan

untuk menekan debu dan mengurangi abu juga termasuk sebagai lengas

permukaan.

2. Lengas Tertambat (Inherent Moisture)

Lengas ini adalah lengas yang terikat secara kimiawi dan fisika didalam

batubara dapat terjadi pada saat pembentukan batubara. Lengas ini banyak

pengaruhnya pada pengangkutan, penanganan, penggerusan, maupun pada

pembakaran batubara.

3. Lengas Total (Total Moisture)

Lengas ini adalah banyaknya air yang terkandung dalam batubara

sesuai dengan kondisi diterima, baik yang terikat secara kimiawi maupun

akibat pengaruh kondisi luar seperti iklim. Ukuran butiran maupun proses

penambangan (Unsworth dkk, 1991).

Page 4: Analisis-Proksimat-Tga.doc

Abu ( Ash )

Abu atau bisa juga disebut mineral matter,terjadinya di dalam batubara

dapat sebagai inherent mineral matter atau extraneous mineral matter.

Inherent mineral matter adalah berhubungan dengan tumbuhan asal

pembentukan batubara, mineral matter ini tidak dapat dihilangkan atau dicuci dari

batubara. Extraneous mineral matter berasal dari tanah penutup atau lapisan-

lapisan yang terdapat diantara lapisan batubara, biasanya terdiri dari slate, shale,

sand stone, clay atau limestone. Mineral matter ini dapat dikurangi pada saat

pencucian batubara.

Mineral matter atau abu dalam batubara terutama terdiri dari senyawa Si,

Al, Fe, dan sedikit Ti, Mn, Mg, Na, K dalam silikat, oksida, sulfida,sulfat dan

fosfat. Sedangkan unsur seperti As, Cu, Pb, Ni, Zn dan Uranium terdapat sangat

sedikit sekali yang disebut trace element.

Zat Terbang (Volatile Mattter)

Zat terbang adalah bagian dari batubara, akan berubah menjadi produk bila

batubara dipanaskan tanpa udara pada suhu sekitar 950 °C. Zat terbang terdiri dari

gas – gas mudah terbakar seperti H2, CO, metan dan uap – uap yang mengembun

seperti tar, juga gas CO2 dan H2O. Zat terbang sangat erat hubungannya dengan

peringkat batubara.

Pada pembakaran batubara, kandungan zat terbang yang tinggi dan akan

lebih mempercepat pembakaran karbon dan sebaliknya, zat terbang yang lebih

rendah mempersulit prosespembakaran.

Karbon tetap/tertambat (Fixed Carbon)

Karbon tetap/tertambat adalah karbon yang terdapat pada batubara berupa

zat padat. Jumlahnya ditentukan oleh kadar air, abu dan zat terbang. Makin tinggi

kadar karbon padat makin tinggi peringkat batubara.

Karbon tertambat adalah karbon yang tertinggal setelah penentuan zat

terbang. Pengeluaran zat terbang dan kandungan air menyebabkan kenaikan

Page 5: Analisis-Proksimat-Tga.doc

karbon tertambat sehingga makin tinggi kandungan karbonnya maka mutu

batubara semakin baik

IV. LANGKAH KERJA

1. Menyalakan instrument

Pastikan gas telah terpasang degan benar

Oksigen… 35 psi (2.4 bar)

Nitrogen...35 psi (2.4 bar)

Udara tekan …45 psi (3.1 bar)

Nyalakan analyzer

Nyalakan computer dan print

Klik ganda ikon TGA 701pada layar desktop komputer untuk mengaktifkan

software

2. Analisis Sampel

Pada menu utama Klik F5 analyze pada toolbar, (jika sebelumnya data

sampel belum dimasukkan, maka akan ditampilkan menu sampel login. Dari

sini bisa dimasukkan data sampel seperti pada prosedur 3).

Furnace akan membuka, tempatkan sejumlah cawan kosong yang akan

digunakan untuk analisis pada lubang-lubang Carousel, ditambah satu

cawan kosong (sebagai referensi) pada posisi home yang bertanda ‘lubang

kecil’. Tekan tombol Actuator (pada panel depan analyzer), furnace akan

menutup dan sistem akan menganalisasi dan menimbang semua cawa.

Setelah selesai furnace akan membuka kembali dan Carousel akan menuju

ke posisi cawan yang pertama,sistem siap untuk menimbang sampel.

Masukan sampel sebanyak 1 sekop kedalam cawan pertama, tepat didepan

instrumen ( 1 sekop = 1 gr)

Tekan tombol actuator, carousel akan berputar dan berhenti pada posisi

cawan berikutnya.

Ulangi langkah 5-6 sampai semua cawan terisi sampel

Setelah pengisian cawan yang terakhir, penekan tombol Actuator akan

memulai analisis secara otomatis.

Page 6: Analisis-Proksimat-Tga.doc

3. Memasukkan Data Sampel

Dari menu sampel klik login

Ketik nama sampel atau pilih nomor sampel, jika dikosongkan maka

software akan menentukan sendiri secara otomatis.

Pada atribut location, tuliskan nomor sampel, jika dikosongkan maka

software akan menentukan sendiri secara otomatis.

Pada atribut Count, tuliskan jumlah sampel yang akan dianalisis.

Klik OK

Ulangi langkah 2-5 untuk sampel berikutnya sampai semua sampel

dimasukkan.

Untuk mengakhiri proses ini klik cancel.

4. Mematikan Instrument

Setelah proses analisis selesai, Furnace akan membuka. Karena temperatur

masih terlalu panas, maka biarkan sistem menurunkan temperatur hingga

mencapai temperatur kamar.

Klik F7 Cover untuk menutup Furnace

Matikan Analyzer, matikan Computer dan Printer.

Tutup semua tabung gas

Page 7: Analisis-Proksimat-Tga.doc

VI. ANALISA DATA

TGA (Thermogravimetric) adalah alat yang digunakan untuk mengukur

kandungan proximate batubara diantaranya ialah kadar air, zat terbang, dan kadar abu.

Kadar abu dapat ditentukan apabila nilai kadar abu, kadar air, dan kadar zat terbang

dapat diketahui. Semakin besar nilai ketiga kadar tersebut maka akan semakin kecil

nilai kalornya. Sebaliknya, jika nilai ketiga kadar tersebut kecil maka akan semakin

besar nilai kalornya. Semakin besar nilai kalornya maka akan semakin tinggi

peringkatnya.

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, diperoleh kadar karbon batubara

sebesar 41,42%. Berdasarkan kadar karbon tersebut dapat ditentukan pula peringkat

batubaranya yaitu termasuk ke dalam kelas subbituminus karena subbitumnus memiliki

kandungan karbon antara 35-45%.

VII. KESIMPULAN

Semakin besar total kadar air, kadar zat terbang dan kadar abu maka kadar

karbon akan kecil, dan sebaliknya semakin kesil kadar ketiganya maka akan

semakin besar kadar karbonnya

Kadar karbon batubara yang kami amati sebesar 41,42% dan batubara

termasuk ke dalam kelas subbituminus.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet 2015. Penuntun Praktikum Analisa Batubara. Palembang :

POLSRI

Page 8: Analisis-Proksimat-Tga.doc

GAMBAR ALAT

Instrument TGA 701

Cawan Crussible