90
ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA BAHWA AKU PEREMPUAN KARYA IHSAN ABDUL QUDDUS SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mendapat Gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Bahasa dan satra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Makassar Oleh Aldy Arief Setiawan 105331110416 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA

BAHWA AKU PEREMPUAN KARYA IHSAN ABDUL QUDDUS

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mendapat Gelar Sarjana

Pendidikan pada jurusan Pendidikan Bahasa dan satra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhamadiyah Makassar

Oleh

Aldy Arief Setiawan

105331110416

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …
Page 3: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …
Page 4: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …
Page 5: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …
Page 6: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Aldy Arief Setiawan

NIM : 105331110416

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Analisis Tokoh dan Penokohan Dalam Novel Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan karya Ihsan Abdul Quddus

Dengan ini menyatakan bahwa:

Skripsi yang saya ajukan didepan tim penguji adalah hasil karya saya sendiri,

bukan merupakan jiplakan atau dibuatkan oleh orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Januari 2021

Yang Membuat Pernyataan,

Aldy Arief Setiawan

Page 7: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Aldy Arief Setiawan

NIM : 105331110416

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Analisis Tokoh dan Penokohan Dalam Novel Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan karya Ihsan Abdul Quddus

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai dengan selesainya skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat dalam penyusunan skripsi

saya).

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Januari 2021

Yang Membuat Perjanjian,

Aldy Arief Setiawan

Page 8: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

MOTTO

Hampir setiap manusia pernah merasakan fase paling rendah dalam hidupnya. Diterjang

badai, berselimut kegelapan abadi, terhantam ombak, dan tergores bebatuan tajam.

Mereka yang bertahan dari semua itu adalah mereka yang keluar sebagai pemenang. Dan,

Petanda hidup yang bernilai adalah seberapa banyak jumlah tangis kesedihan dari

kepergianmu.

Page 9: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

ABSTRAK

Aldy Arief Setiawan. 2021. Analisis Tokoh dan Penokohan Dalam Novel Aku

Lupa Bahwa Aku Perempuan Karya Ihsan Abdul Quddus. Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana tokoh dan penokohan

dalam novel “Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan” karya Ihsan Abdul Quddus.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tokoh dan penokohan dalam novel

“Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan” karya Ihsan Abdul Quddus. Jenis penelitian

ini yakni analisis deskripif kualitatif dengan menggunakan metode pembacaan

berulang pada novel dan menandai bagian-bagian yang sesuai dengan masalah

utama. Data penelitian ini berupa novel “Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan”

karya Ihsan Abdul Quddus. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan teori

strukturalisme.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tokoh dan

penokohan dalam novel “Aku Lupa Bhawa Aku Perempuan” karya Ihsan Abdul

Quddus ini peneliti menemukan 12 tokoh meliputi tokoh utama Suad dan tokoh

tambahan Kakak Suad, Ibu Suad, Ayah Suad,Abdul Hamid, Ibu Abdul Hamid,

Samirah, Faizah, Adil, Husnain, Dokter Kamal, dan Rifat Habbasi.

Selain itu, tokoh yang tergambar dalam novel ini memiliki karakter yang

berbeda-beda. Tokoh utama Suad yang digambarkan sebagai tokoh utama yang

sangat ambisius terhadap kehidupannya. Sedangkan, tokoh tambahan lainnya

yakni, kakak Suad yang digambarkan dengan karakter baik dan memiliki karakter

tokoh keibuan, ibu Suad yang digambarkan dengan karakter yang tegas dan

perhatian, ayah Suad yang digambarkan dengan karakter yang pengertian dan

orang yang gigih, Abdul Hamid yang digambarkan dengan karakter percaya diri

dan sosok seorang yang sabar, Samirah yang digambarkan dengan karakter yang

baik, Adil digambarkan dengan karakter yang cerdas serta sopan dalam

mengungkapkan pendapatnya, Husain juga salah satu tokoh yang digambarkan

dengan karakter yang cerdas dan orang yang memiliki banyak uang, dokter Kamal

yang digambarkan dengan karakter lembut, rajin, dan kosisten, serta tokoh Faizah

yang digambarkan dengan karakter perempuan pemalas.

Kata kunci : Tokoh dan Penokohan dan Novel

Page 10: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …
Page 11: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah

SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Serta tidak lupa

pula salawat dan salam atas junjungan Nabi Besar Muhammad saw. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana S-1 pada

jurusan pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Begitu banyak pengalaman-pengalaman yang menjadi sebuah pelajaran

bagi penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Tidak sedikit kendala dan hambatan

yang penulis hadapi, namun berkat ketabahan, kesabaran, dan keikhlasan serta

kemauan dan kerja keras diserta bantuan dan do’a dari berbagai pihak yang

memberikan dukungan baik moril maupun material sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada yang terhormat:

1. Kedua orang tua yang sangat berjasa dalam hidup saya, yang selalu

memberi apapun yang anaknya inginkan.

2. Prof. Dr. Muhammad Rapi Tang, MS., sebagai pembimbing I yang

telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan

untuk memberi waktu serta ilmu pengetahuan dengan penuh

kebijaksanaan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Anzar S.Pd., M.Pd., sebagai pembimbing II yang telah membimbing

penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk memberi waktu

iii

Page 12: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

serta ilmu pengetahuan dengan penuh kebijaksanaan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. Munirah, M.Pd, sebagai ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

memberikan izin dalam melaksanakan penelitian.

6. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

.Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan sehingga saran dan kritik pembaca tetap kami butuhkan. Semoga

skripsi ini memberikan manfaat baik bagi para pembaca maupun bagi penulis

secara pribadi.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Makassar, Januari 2021

Penulis

iv

Page 13: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

KARTU KONTROL I........................................................................................... ii

KARTU KONTROL II ......................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN...................................................................................... v

SURAT PERJANJIAN ......................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii

ABSTRAK ..........................................................................................................viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ........................................................................................... 7

1. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 7

2. Pengertian Sastra .................................................................................. 8

3. Pengertian Prosa Fiksi .......................................................................... 11

4. Pengertian Novel .................................................................................. 13

5. Ciri-ciri Novel....................................................................................... 14

6. Unsur Pembangun Novel ...................................................................... 15

a. Tema ................................................................................................ 15

b. Tokoh ............................................................................................... 17

c. Penokohan ........................................................................................ 18

Page 14: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

d. Perwatakan ....................................................................................... 19

7. Teori Struktural..................................................................................... 22

B. Kerangka Pikir .......................................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 31

B. Data dan Sumber Data .............................................................................. 31

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 32

D. Teknik Analisis Data ................................................................................. 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 36

B. Pembahasan ............................................................................................... 50

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................................... 58

B. Saran .......................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sastra adalah bagian dari kebudayaan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah

masyarakat. Selain bagian dari kebudayaan, sastra merupakan suatu bentuk karya seni kreatif yang

objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya.

Sastra sebagai suatu bentuk hasil karya seni kreatif manusia, di dalamnya terkandung nilai-nilai

atau ide dari manusia. Segala gagasan dan angan-angan, pandangan, keinginan atau cita-cita

manusia terefleksi ke dalam hasil karya sastra mereka yang disebut dengan karya sastra. Nilai-

nilai atau ide yang terdapat dalam suatu karya sastra terbentuk secara sangat manusiawi dan

pribadi sifatnya.

Oleh karena itu, setiap karya sastra memiliki nilai-nilai tertentu yang menunjukkan maksud

dan gagasan penciptanya. Karya sastra merupakan ungkapan pribadi pengarang berupa pemikiran,

perasaan, ide, keyakinan dan segala isi hatinya dalam suatu gambaran kehidupan. Dalam

hubungan ini sastra adalah fenomena yang menggunakan bahasa khas, untuk menyampaikan

sebuah kebenaran.Endraswara (2012:2). Sastra terbagi menjadi dua yaitu sastra tulis dan sastra

lisan. Sastra yang termasuk dalam sastra tulis adalah naskah-naskah dan karya-karya yang

dianggap berharga dan bernilai, sedangkan sastra lisan adalah sastra yang pewarisnya dengan cara

lisan dan disampaikan secara turun-temurun dari generasi kegenarasi berikutnya dalam

masyarakat pemiliknya.

Page 16: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan salah satu media

yang dapat menjadi sumber pengalaman estetik yang akan mengantarkan seseorang untuk

mencapai pengalaman keberagaman. Keberagaman masalah hidup dan kehidupan dalam

kaitannya dengan karya sastra tentu tidak terlepas dari faktor gambaran manusia itu sendiri,

baik kodratnya sebagai pria maupun wanita. Yudiono ( 1986:5) menyatakan Novel sebagai

karya sastra menyajikan hasil pemikiran melalui wujud penggambaran pengalaman manusia

dalam bentuk cerita yang cukup panjang. Dengan demikian novel merupakan usaha

menggambarkan, mewujudkan, menyatakan pengalaman subjektif seorang pengarang. Nilai

sebuah novel ditentukan berdasarkan kesanggupan mewujudkan pengalaman-pengalaman

apakah karya secara ringan dan dangkal ataukah secara mendalam, baru, segar, penting dan

otentik.

Novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika

kehidupan seseorang atau beberapa tokoh. Kosasih (2012: 60). “ Menurut Nurgiyantoro

(2007:4) menjelaskan bahwa novel adalah sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia,

dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun

melalui berbagi unsur intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh (penokohan), latar, sudut

pandang, dan lain-lain yang kesemuanya tentu saja juga bersifat imajinatif”.

Sastra novel merupakan bagian dari kesusastraan nasional, tumbuh dan berkembang

di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu wujud hasil karya seni kreatif pemiliknya.

Sastra novel memiliki peranan penting dalam penciptanya yakni sebagai media untuk

meyampaikan isi hati,ide-ide, pandangan, fenomena kehidupan serta pemikiran tentang

berbagai permasalahan hidup manusia dan kehidupan yang mengungkapkan masalah sosial,

Page 17: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

politik, budaya, agama, penokohan dan perwatakan tokoh dan sebagainya. Mengingat

pentingnya peranan sastra novel di dalam kehidupan masyarakat, maka sastra novel harus

dijaga dan dilestarikan kebudayaannya.

Novel merupakan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan

seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap

pelaku. Abrams (Nurgiyantoro,1995:2). Novel dibangun oleh dua unsur intrinsik dan

ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun novel dari dalam seperti alur,

tema, tokoh dan penokohan, plot, latar dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik adalah yang

membangun novel dari luar. Novel merupakan sastra tulis yang berfungsi untuk menghibur,

di dalamnya terkandung nilai-nilai kehidupan yang digambarkan melalui penokohan dan

perwatakan tokoh utama.

Dengan adanya nilai dari penokohan dan perwatakan tokoh utama, maka novel ini

memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting dalam masyarakat. Setiap karya sastra

yang baik selalu mengungkap nilai-nilai yang bermanfaat bagi masyarakat. Kedudukan

novel sesungguhnya merupakan hal yang sangat penting dan perlu diapresiasi. Novel

sebagai bagian sastra seharusnya diapresiasi masyarakat untuk memperluas budi dan

memperkaya spitural juga sebagai hiburan. Kedudukan novel bagi suatu masyarakat

memang sangat penting karena novel mampu mengutarakan pikiran seseorang dimana

mereka dapat mengambil pelajaran dan dapat membentuk suatu sikap tertentu melalui pesan

yang terkandung dalam novel tersebut.

Penokohan dan perwatakan tokoh dalam karya sastra memiliki pesan yang positif,

baik berperan sebagai seorang protagonis maupun mereka yang` berperan sebagai tokoh

antagonis. Tindakan seperti ini merupakan model atau contoh untuk pembaca agar dapat

Page 18: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

mengambil hikmah atau pelajaran dari novel tersebut, yaitu mencontoh penokohan dan

perwatakan yang bernilai positif dan dengan tidak mencontoh penokohan dan perwatakan

yang bernilai negatif. Setiap tokoh dalam novel memiliki peranan penokohan dan

perwatakan yang berbeda-beda. Contohnya penokohan dan perwatakan tokoh bisa saja baik,

penyabar, penyayang, penolong, rendah hati, berbakti pada orang tua, cantik, gagah, anggun

atau sebaliknya.

Peneliti tertarik meneliti novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan karya Ihsan Abdul

Quddus ini karena 1.) di dalam cerita begitu banyak membahas tokoh dan penokohan yang

sangat menarik untuk diteliti karena banyak terdapat kisah-kisah yang membuat para

pembaca novel terbawa oleh suasana hati para tokoh cerita, 2). Tutur kata yang membuat

para pembaca ikut merasakan alur ceritanya dan memudahkan para pembaca memahami inti

ceritanya.

3). Novel ini bukan sekadar bacaan yang menginspirasi tetapi, sekaligus contoh bagi

perjuangan perempuan melawan dominasi.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“ analisis tokoh dan penokohan dalam novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan karya Ihsan

Abdul Quddus ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah” Bagaimanakah tokoh dan penokohan dalam novel Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan karya Ihsan Abdul Quddus ?”

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai pada

Page 19: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

penelitian ini adalah untuk mengetahui atau mendeskripsikan tokoh dan penokohan dalam

novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan karya Ihsan Abdul Quddus.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoretis

a. Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai acuan mengenai tokoh dan

penokohan yang terdapat dalam novel Aku Lupa bahwa Aku Perempuan karya

Ihsan Abdul Quddus.

b. Sebagai perbandingan bagi mahasiswa, khususnya Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang ingin melakukan penelitian

mengenai tokoh dan penokohan dalam novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan

karya Ihsan Abdul Quddus.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan pada penelitian lain

yang sejenis, selain itu, untuk membantu pemahaman masyarakat pecinta sastra atau

peserta sastra dan menambah referensi mengenai tokoh dan penokohan dalam novel

Aku Lupa bahwa Aku Perempuan.

Page 20: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang sama telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya,

diantaranya adalah yang dilakukan oleh Adi Setiawan pada tahun 2019 yang berjudul

“Analisis Tokoh Utama Dalam Novel Rose In The Rain Karya Wahyu Sujiani”. Hasil

penelitian ini dikemukakan beberapa data yang diperoleh sebagai bukti hasil penelitian.

Data yang disajikan pada bagian ini adalah data yang memuat tokoh dan sebagai salah

satu unsur pembentuk novel tersebut. Dilihat dari peran tokoh-lokoh dalam

pengembangan cerita dibedakan atas tokoh-tokoh utama dan tokoh tambahan, sedangkan

jika dilihat dari fungsi penampilan tokoh dapat digolongkan ke dalam tokoh protagonis

(tokoh yang kita kagumi), dan tokoh antagonis (tokoh yang menyebabkan terjadinya

konflik). Tokoh utama dalam novel ini adalah Mashira Alexandra.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Khoirun Nisak pada tahun 2019 yang berjudul

“Analisis Perwatakan Tokoh Utama Pada Novel Anak-Anak Tukang Karya Baby Ahnan

Dalam Molar Molekular: Tinjauan Psikologi Sastra.” Hasil penelitian ini membahas

tentang (1) perwatakan tokoh utama seorang ibu dalam novel AnakAnak Tukang karya

Baby Ahnan dan (2) wujud konflik psikis tokoh utama seorang ibu dalam novel Anak-

Anak Tukang karya Baby Ahnan.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Mukhlis pada tahun 2016 berjudul

“Analisis Tokoh dan Penokohan Dalam Novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara”.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peran, watak dan teknik penokohan yang

7

Page 21: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

terdapat dalam novel Sepatu Dahlan Karya Khrisna Pabichara. Adapun hasil penelitian.

Dahlan memiliki watak pekerja keras, suka membantu, sederhana dan patuh pada orang

tua. Bukti Dahlan memiliki Watak pekerja keras. Kegiatan yang selalu Dahlan lakukan,

dia tidak mengenal kata lelah. Bahkan setelah pulang sekolah pun dia tetap pergi untuk

menyabit rumput. Setelah salat subuh Dahlan menyabit rumput, lalu belajar mengaji,

nangondomba, dan kadang membantu itu membatik. (hlm.19). Peneliti juga

menggunakan penokohan dan perwatakan dalam menganalisis dan menemkan wujud

konflik psikis terhadap tokoh utama dalam novel tersebut.,

2. Teori Sastra

Sastra berasal dari bahasa Sansekerta yaitu sastra yang berarti mengarahkan, mengajar,

memberi petunjuk, atau instruksi. Sedangkan tra yang berarti alat atau sarana. Sastra dapat

berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi atau pengajaran. Teeuw (2017:20).

Suatu hasil imajinasi dari seorang, jika dituangkan ke dalam sebuah karya sastra yang

mediumnya bahasa, dapat dikatakan bahwa hasil imajinasi tersebut merupakan karya sastra.

Pikiran dan gagasan dari seorang pengarang yang diluapkan dengan segala perasaannya,

kemudian disusun menjadi sebuah cerita yang mengandung makna dari pengarang juga

merupakan karya sastra. Karya sastra itu sendiri menceritakan berbagai masalah dalam

kehidupan manusia, apa yang dialami oleh pengarang dan apa yang dilihat pengarang.

Pembaca memberi makna pada sebuah teks menurut harapannya dan pemahamannya,

begitupun sebaliknya dengan pengarang, pengarang juga memberi makna pada sebuah teks

menurut harapan dan pemahamannya.

Northrop Frye (Teeuw, 2017:91) berpendapat bahwa sastra bukanlah hal yang mustahil,

hanya ada sejumlah karya sastra saja yang kebetulan atau sembarangan, yang tidak berkaitan

Page 22: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

satu sama lain, sastra bukanlah tumpukan karya, melainkan tata kata. Pengarang ataupun

sastrawan itu ingin agar pembacanya dapat merasakan apa yang dirasakannya. Mengundang

para pembaca dan penikmat memasuki dunia nyata maupun dunia imajinatifnya, yang

diperoleh dari pengalaman dari indra, dituang, dilampiaskan dalam bentuk karya sastra dan

didalamnya menggambarkan keserasian antara bentuk dan isi. Karya sastra menarik dan

disukai pembaca jika terungkap nilai estetika dan nilai moral.

Karya sastra bukanlah dunia yang nyata, tokoh ataupun kejadian yang ada bukanlah

realitas, tetapi hasil imajinasi ataupun daya khayal dari penciptanya. Dwi (2016:6). Tokoh

hanyalah ciptaan dari pengarang, tokoh tidak memiliki latar sejarah. Pandangan seperti ini

semakin menguatkan bahwa karya sastra adalah karya kreatif dan bermediumkan bahasa

yang tidak absolut. Bahasa yang ada dalam karya sastra merupakan bahasa model kedua,

khusus dalam karya sastra itu, yang merupakan ciptaan pengarang. Pendapat tersebut diperkuat

dengan pandangan Schleiermarcher (Hadi, 2014:20) mengatakan bahwa sastra adalah

penjelmaan pribadi seniman atau pengarang, sehingga membaca teks sebenarnya sama dengan

berdialog dengan si pengarang.

Membaca karya sastra berarti ibaratkan berusaha menyelami diri pengarang

(Sastrawan). Hal ini tentu bergantung pada kemampuan mengartikan makna kalimat serta

ungkapan dalam karya sastra itu sendiri. Mesti menempatkan diri sebagai sastrawan yang

menciptakan karya sastra tersebut,Jadi dituntut adanya hubungan timbal balik antara seorang

pencipta dan penikmatnya. Seseorang dalam membaca karya sastra mencoba bertindak seolah-

olah menjadi pribadi sastrawan agar dapat dengan mudah membayangkan kembali situasi yang

melatarbelakangi penciptaan serta bisa merasakan, menghayati, dan mencerna kata demi kata

bahasa karya sastra itu. Goldmann (Susanto, 2016:122) mengemukakan dua hal mengenai

Page 23: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

karya sastra. Pertama, karya sastra merupakan ekspresi pandangan dunia secara imajiner.

Kedua, dalam mengekspresikan pandangan dunia tersebut, pengarang menghasilkan semesta

tokoh-tokoh, objek-objek, dan relasi secara imajiner.

Penghayatan karya sastra merupakan suatu usaha menghidupkan kembali dalam jiwa

suatu pengalaman, sebagaimana sastrawan menghidupkan pengalaman itu melalui karyanya.

Karya sastra juga digunakan pengarang untuk menyampaikan pikirannya tentang sesuatu yang

ada dalam realitas yang dihadapinya. Realitas ini adalah salah satu faktor penyebab pengarang

menciptakan karya, di samping unsur imajinasi.

3. Pengertian Prosa Fiksi

Sebagai salah satu karya sastra, genre prosa merupakan yang sering dikaji di lingkungan

akademik. Yang dalam istilah prosa sebenarnya memiliki cakupan yang luas tidak hanya

tulisan yang bersifat seni yang digolongkan dalam karya sastra tapi juga mencakup berbagai

bentuk karya tulis yang berbentuk kajian. Maka harus diperjelas dengan menambahinya

dengan istilah karya prosa fiksi, dengan kata lain hal ini mengkhususkan pada bentuk karya

yang imajiner dan estetis. Kata “fiksi” atau fiction diturunkan dari bahasa Latin fictio, fictum

yang berarti “membentuk, membuat, mengadakan, meciptakan”. Menurut Aminuddin,

“2002:66” Prosa fiksi ialah kisahan atau ceritera yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu

dengan pemeranan, latar, serta tahapan dan rangkaian ceritera tertentu yang bertolak dari hasil

imajinasi pengarangnya, sehingga menjalin suatu ceritra. Prosa adalah karangan bebas yang

dapat berupa cerita atau kisah berplot hingga ke pembahasan suatu gagasan atau pertanyaan

yang berasal dari cerminan kenyataan dan atau dari informasi dan data yang sesungguhnya

berdasarkan fakta ilmiah. Muliadi (2017:1) berpendapat bahwa prosa adalah salah satu jenis

dari genre sastra, di samping genre lainya seperti puisi dan drama.

Page 24: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

Namun sebetulnya prosa memiliki makna yang lebih luas. Prosa diambil dari kata

bahasa Inggris, prose yang mengacu pada pengertian luas dan tidak hanya merujuk pada salah

satu genre tulisan sastra, tapi juga karya non fiksi, seperti esai, artikel, rubrik eksposisi, dan

sebagainya. Sementara prosa dalam artian suatu kisah yang merangkai berbagai peristiwa

berdasarkan imajinasi seperti novel, cerpen dan novelet lebih tepat disebut dengan istilah

prosa fiksi, atau cerita fiksi. Untuk kemudian menjadi salah satu dari dua jenis prosa menurut

isinya, yaitu: prosa fiksi dan prosa nonfiksi.

Menurut Aminuddin dalam Djuanda dan Iswara (2006: 158) Prosa fiksi adalah kisahan atau cerita

yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeran, latar serta tahapan dan rangkaian

cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita.

Intinya, prosa fiksi adalah kisah yang memiliki pemeran, latar serta tahapan rangkaian peristiwa

yang dihasilkan oleh imajinasi penulisnya sehingga menjalin suatu kesatuan kisah. Imajinasi disini

dapat berarti cerminan kenyataan dari berbagai pengalaman, pengetahuan dan literasi penulisnya.

Seperti pendapat Saryono (2009: 18) bahwa sastra memiliki kemampuan untuk merekam

pengalaman yang empiris-natural maupun pengalaman yang non empiris-supernatural. Herman J.

Waluyo (2006) Menurutnya, Prosa Fiksi adalah karya sastra dibagi menjadi tiga yaitu roman,

novel dan cerita pendek atau cerpen. H.B. Jassin (dalam Suroto, 1989), mengungkapkan bahwa

prosa ialah pengucapan seorang

penyair dengan pikiran yang berbeda dengan puisi yang merupakan pengucapan penyair

dengan perasaan. Teeuw (1984), memberikan pemahaman bahwa prosa ialah suatu bentuk kisah

fiksi yang mencoba membeberkan suatu kenyataan.

Page 25: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

Hanya nama-nama pemeran, nama tempat dan kisahnya saja yan dikarang. Sementara

latar umumnya bisa jadi merupakan kenyataan. Namun perlu digaris bawahi bahwa cara

pandang dan sikap penulis juga akan ikut tercurahkan, sehingga tulisannya akan tetap

memiliki karakteristik yang unik dan subjektif berdasarkan pendapat penulis.

4. Pengertian Novel

Camus dkk (2017:10) membedakan antara sastra persetujuan dan sastra penentangan.

Sastra persetujuan yang kira-kira bersamaan waktunya dengan abad-abad antik dan klasik tidak

berkaitan dengan sejarah, melainkan dengan fantasi, yaitu berbentuk dongeng bukan novel.

Sedangkan dalam sastra penentangan sebaliknya, novel sebagai suatu genre berkembang seiring

dengan gerakan kritisme dan revolusi, yang semakin kaya dan meluas sampai zaman kita

sekarang ini. Novel dilahirkan bersamaan dengan semangat pemberontakan, dan ia

menerjemahkan semangat itu pada tatanan estetika.

Novel merupakan karya imajinatif yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab kreatif

sebagai karya seni yang berunsur estetik dengan menawarkan model-model kehidupan yang

diidealkan pegarang. (Al-ma’ruf, 2017:74). Nurgiyantoro (Irmayanti, 2018: 504)

mengemukakan bahwa novel merupakan karya fiksi yang menawarkan sebuah dunia, dunia

yang berisi sebuah model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif yang dibangun melalui

berbagai unsur intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh (dan penokohan), latar, sudut

pandang, dan lain-lain.

Sudjiman (Baharuddin, 2018:23) menyatakan bahwa novel adalah prosa rekaan yang

menyuguhkan tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa serta latar secara tersusun. Novel

sebagai karya imajinatif mengungkapkan aspek-aspek kemanusian yang mendalam dan

menyajikan secara halus. Novel tidak hanya sebagai alat hiburan, tetapi juga sebagai bentuk

Page 26: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

seni yang mempelajari dan meneliti segi-segi kehidupan dan nilai-nilai baik buruk (moral)

dalam kehidupan ini dan mengarahkan pada pembaca tentang budi pekerti yang luhur.

5. Ciri-ciri Novel

Hendy (1993:225) menyebutkan ciri-ciri novel sebagai berikut :

a. Sajian cerita lebih panjang dari cerita pendek dan lebih pendek dari roman.

Biasanya cerita dalam novel dibagi atas beberapa bagian.

b. Bahan cerita diangkat dari keadaan yang ada dalam masyarakat dengan

ramuan fiksi pengarangnya.

c. Penyajian berita berlandas pada alur pokok atau alur utama yang batang

tubuh cerita, dan dirangkai dengan beberapa alur penunjang yang bersifat

otonom ( mempunyai latar sendiri).

d. Tema sebuah novel terdiri atas tema pokok (tema utama) dan tema bawahan

yang berfungsi mendukung tema pokok tersebut.

e. Karakter tokoh-tokoh utama dalam novel berbeda-beda. Demikian juga

karakter tokoh lainnya. Selain itu, dalam novel dijumpai pula tokoh statis dan

tokoh dinamis. Tokoh statis adalah tokoh yang digambarkan berwatak tetap

sejak awal hingga akhir. Tokoh dinamis sebaliknya, ia bisa mempunyai

beberapa karakter yang berbeda atau tidak tetap.

Pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri novel adalah cerita yang

lebih panjang dari cerita pendek, diambil dari cerita masyarakat yang diolah secara

fiksi, serta mempunyai unsur intrinsik dan ekstrinsik. Ciri-ciri novel tersebut dapat

menarik pembaca atau penikmat karya sastra karena cerita yang terdapat di dalamnya

akan menjadikan lebih hidup.

Page 27: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

6. Unsur Pembangun Novel

Novel sebagai karya fiksi dibangun atas beberapa unsur intrisik dan unsur ekstrinsik.

Nurgiyantoro (1995:2003) mengemukakan bahwa “unsur intrinsik adalah unsur-unsur

yang membangun karya sastra itu sendiri”. Unsur-unsur inilah yang secara faktual akan

dijumpai jika orang membaca karya sastra. Kepaduan antar berbagai unsur intrisik inilah

yang membuat sebuah novel terwujud.

Unsur yang dimaksud adalah tema, amanat, alur/plot, latar/setting, tokoh/penokohan,

sudut pandang dan gaya bahasa. Namun untuk meneliti penokohan dan perwatakan

tokoh dalam novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan karya Ihsan Abdul Quddus, tidak

semua unsur digunakan. Adapun unsur yang digunakan adalah tema, tokoh dan

penokohan.

a. Tema

Tema dapat menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema pun

bersifat menjiwai seluruh bagian cerita tersebut. Hal ini juga sesuai menurut

pendapat Nurgiyantoro (1995:68)” Tema walaupun sulit ditentukan secara pasti,

bukanlah makna yang “ disembunyikan’ walau belum tentu juga dilukiskan secara

eksplisit”. Tema sebagai makna pokok sebuah karya fiksi tidak disembunyikan

karena justru hal inilah yang ditawarkan kepada pembaca.

Sudjiman ( Rokhmansyah, 2014: 33) menyatakan “ tema adalah gagasan, ide

atu pilihan utama yang mendasari suatu karya sastra itu”. Menurut kosasih (2012:60)

“ tema adalah gagasan yang menjalin struktur isi cerita”. Tema suatu cerita

menyangkut segala persoalan, baik itu berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan,

kasih sayang, kecemburuan dan sebagainya.

Page 28: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

Baldic ( Nurgiyantoro, 2013 : 155) berpendapat bahwa “ tema adalah

gagasan abstrak utama yang terdapat dalam sebuah karya sastra atau yang secara

berulang-ulang dimunculkan, baik secara eksplisit maupun implisit lewat

pengulangan motif”.

Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita.Ia selalu berkaitan dengan

berbagai pengalaman hidup, seperti masalah cinta, kasih, rindu, takut, maut,

religious, dan sebagainya. Dalam hal tertentu, sering tema disinonimkan dengan ide

atau tujuan utama cerita( Nurgiyantoro,1995:25)” Tema dapat ditafsirkan melalui

pelacakan dari apa yang ditimpakan kepada tokoh. Alasan pengarang hendak

menyajikan cerita ialah hendak mengemukakan suatu gagasan. Gagasan ide atau

pilihan utama yang mendasari suatu karya sastra itu yang disebut tema.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa tema

adalah pokok permasalahan atau ide pokok yang ada dalam sebuah cerita.

b. Tokoh

Tokoh menurut Abram ( Nurgiyantoro, 2013:165) adalah orang-orang yang

ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan

memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan

dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Nurgiyantoro (2013:247)

menambahkan “ istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita. Menurut

Sumardjo ( 1991:144), tokoh adalah “ orang yang mempunyai karakter jelas, turut

mengambil bagian dan mengalami peristiwa sebagai penentu plot maupun

memberikan kekuatan dalam irama menanjak, dan mengalami peristiwa atau

sebagian dari peristiwa-peristiwa yang digambarkan dalam “plot”. Tokoh merupakan

Page 29: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

kepribadian fiksi yang mewakili suatu figure dengan predikat penelitian tertentu

secara fisik maupun mental.

Tokoh adalah pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Tokoh dalam fiksi

merupakan ciptaan pengarang, meskipun dapat juga merupakan gambaran dari

orang-orang yang hidup di dalam nyata. Oleh karena itu, dalam sebuah fiksi tokoh

hendaknya dihadirkan secara alamiah.

Sudjiman (1991: 43) menyatakan bahwa tokoh adalah individu rekaan yang

mengalami peristiwa. Sementara itu, Sayuti (1996 : 43) menegaskan bahwa tokoh

adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa dalam cerita itu. Aminuddin

(1995:

79) berpendapat bahwa tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita

fiksi sehingga pelaku itu mampu menjalin suatu cerita.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah pelaku

cerita yang memegang peranan dalam suatu cerita .

1.Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan

Tokoh utama adalah tokoh yang memegang peranan penting/terpenting dalam cerita.

Dialah yang menjadi pendukung ide/tema utama dalam cerita. Ia merupakan tokoh yang

paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian, Tokoh utama dalam beberapa

novel tertentu senantiasa hadir dalam setiap halaman buku cerita yang bersangkutan, namun

ada juga novel yang tidak selalu menampilkan tokoh utamanya dalam setiap kejadian, tapi

setiap kejadian itu tetap berkaitan erat dengan tokoh utama. Tokoh utama itu mungkin

hanya seorang, mungkin pula lebih dari seorang. Tokoh utama yang aling penting

dinamakan tokoh inti atau toko pusat.

Page 30: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

Sementara tokoh tambahan atau figuran merupakan yang hanya dimunculkan sekali atau

beberapa kali dalam cerita, dan itupun mungkin dalam porsi penceritaan yang relatif

pendek. Tokoh tambahan adalah tokoh yang mendukung cerita dan perwatakkan tokoh

utama. Dia diperlukan untuk mempertajam dan menonjolkan peranan dan perwatakkan

tokoh utama serta memperjelas tema pokok atau tema mayor yang disampaikan. Tokoh

pembantu itu mungking seorang,mungkin pula lebih dari seorang sesuai dengan keterlibatan

serta sumbangan mereka dalam menampilkan tokoh utama dan jalannya cerita.

1) Tokoh Protagonis

Tokoh Protagonis merupakan pemeran atau pemain pertama/utama yang mendukung

ide prinsipal dalam cerita dan biasanya mempunyai rencana dan maksud tertentu. Ia

menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan dan harapan pembaca.

Dibandingkan dengan tokoh-tokoh lain, waktu yang digunakan untuk mengisahkan

pengalaman protagonis. Tokoh ini mewakili yang baik dan yang terpuji, karena itu

biasanya menarik simpati pembaca.

2) Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis berarti peran lawan atau pemain kedua yang biasanya menentang

atau berusaha menggagalkan rencana dan keinginan pemain pertama. Tokoh

antagonis biasanya mewakili pihak yang jahat atau yang salah. Oleh karena itu,

tokoh antagonis seringkali disebut sebagai penyebab terjadinya konflik dalam

sebuah cerita. Tokoh antagonis, barangkali dapat disebut beroperasi dengan tokoh

protagonis, secara langsung ataupun tak langsung, bersifat fisik ataupun batin.

c. Penokohan

Menurut Kosasih (2012:36) penokohan merupakan cara pengarang

Page 31: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Berikut

penggambaran karakteristik tokoh:

1) Teknik analitik atau penggambaran langsung

2) Teknik dramatik melalui :

a) Penggambaran fisik dan perilaku tokoh

b) Penggambaran lingkungan kehidupan tokoh

c) Penggambaran tata kebahasaan tokoh

d) Pengungkapan jalan pikiran tokoh

Aminuddin (2000:7) menyatakan bahwa penokohan adalah

cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku.

Selanjutnya cara menentukan tokoh dan penokohan yang

dijelaskan oleh Aminudin ( 2011:80) adalah sebagai berikut :

Dalam upaya memahami watak pelaku, pembaca dapat

menelusuri lewat (1) tuturan pengarang terhadap karakteristik

pelakunya, (2) gambar yang diberikan pengarang lewat gambaran

lingkungan kehidupannya maupun cara berpakaian, (3)

menunjukkan bagaimana perilakunya, (4) melihat bagaimana cara

tokoh bercerita tentang dirinya sendiri, (5) memahami bagaimana

jalan pikirannya, (6) melihat bagaimana tokoh lain berbicara

tentangnya, (7) melihat bagaimana tokoh-tokoh yang lain

memberikan reaksi terhadapnya, dan (8) melihat bagaimana tokoh

itu dalam mereaksi tokoh lainnya.

Page 32: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

penokohan adalah pemberian watak atau karakter pada masing-

masing pelaku dalam cerita. Adapun teori yang peneliti gunakan

dalam penelitian adalah teori penokohan menurut Kosasih.

d. Perwatakan

Tokoh cerita menempati posisi strategis sebagai pembawa dan

penyampai pesan, amanat, moral atau sesuatu yang sengaja ingin

disampaikan kepada pembaca ( Nurgiyantoro, 1995 : 167). Untuk itu

tokoh dalam cerita digambarkan seperti halnya manusia dalam

kehidupan sehari-hari kehidupan sehari-hari, selalu memiliki ( watak

) tertentu. Menurut Sudjiman ( 1991 : 23 ) karakter ( watak ) adalah

kualitas tokoh, kualitas nalar dan jiwanya yang membedakannya

dengan tokoh lain. Selanjutnya Zaidan dkk ( 2004 : 134)

menegemukakan bahwa karakter ( watak ) adalah sikap dan perilaku

tokoh yang menjadi dasar penampilan tokoh dalam cerita rekaan.

Perwatakan adalah teknik atau cara-cara menampilkan

tokoh.Untuk mengenali karakter (watak) tokoh dapat dilihat dari apa

yang dikatakan dan apa yang dilakukan. Identifikasi tersebut

didasarkan konsistensinya. Cara mengenali watak tokoh dapat

diperlukan teknik untuk menampilkan tokoh dalam suatu cerita

disebut teknik penokohan. Menurut Lajos Egri ( Sukada, 1987 : 62)

untuk menentukan karakteristik tokoh-tokoh dapat dilihat dari tiga

dimensi, yaitu :

Page 33: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

1) Analisis fisiologi adalah ciri-ciri badan atau ragawi ,

misalnya usia, jenis kelamin, keadaan tubuh, ciri muka,

serta ciri fisik yang lain.

2) Analisis psikologi adalah ciri-ciri rohani atau jiwa,

misalnya mentalitas, tempramen, cipta, rasa, karsa, sikap,

serta rohani yang lain.

3) Analisis sosiologi adalah ciri kehidupan di dalam

masyarakat, misalnya status sosial, pekerjaan atau

jabatan dalam masyarakat, jenjang pendidikan,

pandangan hidup, agama, ideologi, aktivitas sosial dan

ciri sosiologis yang lain.

Sumardjo (1991:56) melukiskan watak tokoh dalam cerita

dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: “ (1) melalui

perbuatan tokoh, terutama dalam menghadapi situai kritis, (2)

melaui ucapan-ucapannya, (3) melalui gambran fisik, dan (4)

melalui keterangan langsung yang ditulis pengarang “.

Semi (1988:31) Perwatakan dapat diperoleh dengan memberi

gambaran mengenai tindak tanduk, ucapan tidak sejalan tidaknya

antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan. Perilaku

tokoh dapat di ukur dari tindak tanduk ucapan kebiasaan, dan

sebagainya. Karakter itu sendiri dapat dipahami oleh pengarang

melalui pengalaman langsung maupun tidak dengan pengembangan

imajinasinya yang kreatif.

Page 34: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

Semi (1988) Ada dua cara untuk mengenalkan tokoh dan

perwatakan tokoh dalam fiksi.

a) Secara analitik yaitu pengarang langsung memaparkan

tentang watak atau karakter tokoh , pengarang menyebutkan

bahwa tokoh tersebut keras hati, keras kepala, penyayang

dan sebagainya.

b) Secara dramatis yaitu penggambaran watak yang tidak

diceritakan secara langsung oleh pengarang, tetapi

disampaikan melalui, nama tokoh, penggambaran fisik tokoh

dan melalui dialog.

Menurut Baribin (1985: 54-57),cara memperkenalkan tokoh

dan perwatakannya dalam cerita fiksi itu ada dua macam yaitu:

a) Cara analitik (cara singkap) yaitu pengarang langsung

memaparkan watak atau karakter tokoh-tokoh, pengarang

menyebutkan bahwa tokoh tersebut keras hati, keras kepala,

penyayang, dan sebagainya.

b) Cara dramatik (cara lukis) yaitu penggambaran perwatakan

tidak diceritakan secara langsung tetapi hal itu disampaikan

melalui (1) pilihan nama tokoh (misalnya nama Sarinem

untuk babu, Mince untuk gadis yang agak genit, Bonar untuk

nama tokoh yang garang ataugesit); (2) melalui

penggambaran fisik atau postur tubuh misalnya cara

berpakaian, tingkah laku terhadap tokoh-tokoh lain,

Page 35: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

lingkungannya, dan sebagainya; (3) melalui dialog tokoh

yang bersangkutan dalam interaksinya dengan tokoh-tokoh

lainnya. Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa perwatakan adalah sifat atau sikap yang

dimiliki oleh seorang pelaku dalam cerita. Teori yang

peneliti gunakan untuk melakukan penelitian tentang

perwatakan adalah dengan menggunakan teori tiga dimensi

yaitu dimensi fisiologi tokoh, dimensi psikologi tokoh, dan

dimensi sosiologi tokoh.

7. Teori Struktural

Teori struktural dalam penelitian ini merupakan salah satu teori

yang terdapat dalam bidang sastra. Menurut Semi (1989: 44) “ Teori

struktural membatasi dari pada penelaahan karya sastra itu sendiri,

terlepas dari soal pengarang dan pembaca”. Dalam hal ini kritikus

memandang karya sastra sebagai suatu kebulatan makna, akibat

perpaduan isi dengan pemanfaatan bahasa sebagai alatnya. Dengan kata

lain, teori ini memandang dan menelaah dari segi intrinsik yang

membangun karya sastra. Karya sastra itu sendiri dengan kemungkinan

membebaskannya dari dunia pengarang, publik pembaca dan situasi

jaman yang melahirkan karya sastra itu.

Dalam teori struktural karya sastra dipandang sebagai suatu dunia

sendiri, karena untuk mencari makna yang tepat dalam teori struktural

ini, harus dilihat terlebih dahulu unsur-unsur yang ada dalam teori

Page 36: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

struktural. Teori struktural dalam menganalisisnya, dapat dilakukan

dengan cara mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan

hubungan antara unsur intrinsik yang bersangkutan. Mula-mula

diidentifikasi dan dideskripsikan, misalnya bagaimana fungsi masing-

masing unsur itu dalam menunjang makna keseluruhannya dan

bagaimana hubungan antara unsur itu sehingga secara bersama sebuah

totalitas kemaknaan yang padu.

Dengan demikian pada dasarnya teori struktural bertujuan untuk

memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai

unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah

kemenyeluruhan ( Nurgiyantoro, 1995 : 37).

Secara definitif strukturalisme berarti paham mengenai unsur-unsur,

yaitu struktur itu sendiri, dengan mekanisme antar hubungannya, di satu pihak

antarhubungan unsur yang satu dengan unsur lainnya, di pihak yang lain

hubungan antara unsur (unsur) dengan totalitasnya. Hubungan tersebut tidak

semata-mata bersifat positif, seperti keselarasan, kesesuaian, dan kesepahaman,

tetapi juga negatif, seperti konflik dan pertentangan. Istilah struktur sering

dikacaukan dengan sistem. Definisi dan ciri-ciri sruktur sering disamakan

dengan definisi dan ciri-ciri sistem. Secara etimologis struktur berasal dari

kata structura (Latin), berati bentuk, bangunan, sedangkan sistem berasal dari

kata systema (Latin), berarti cara. Struktur dengan demikian menunjuk pada

kata benda, sedangkan sistem menunjuk pada kata kerja. Pengertian-pengertian

Page 37: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

struktur yang telah digunakan untuk menunjuk unsur-unsur yang membentuk

totalitas pada dasarnya telah mengimplikasikan keterlibatan sistem. Artinya,

cara kerja sebagaimana ditunjukan oleh mekanisme antar hubungan sehingga

terbentuk totalitas adalah sistem. Dengan kalimat lain, tanpa keterlibatan sistem

maka unsur-unsur hanyalah agregasi.

Sejak ditemukannya hukum-hukum formal yang berhubungan dengan

hakikat karya sekitar tahun 1940-an, bahkan sejak formalisme awal abad ke-20,

model analisis terhadap karya sastra telah membawa hasil yang gilang-

gemilang. Bahasa sebagai sistem model pertama telah dieksploitasi semaksimal

mungkin dalam rangka menemukan aspek-aspek estetikanya. Perkembangan

ilmu pengetahuan, setelah mencapai klimaks akan mengalami stagnasi sebab

akan timbul konsep dan paradigma baru, sesuai dengan perkembangan

masyarakat yang mendukungnya. Klimaks strukturalisme dianggap sebagai

involusi, tidak memberikan arti yang memadai terhadap hakikat kemanusiaan.

Strukturalisme dinggap sebagai mementingkan objek, dengan konsekuensi

menolak,bahkan ‘mematikan’ sebjek pencipta. Oleh karena itulah,

strukturalisme dianggap sebagai anti humanis. Strukturalisme juga dianggap

melepaskan karya dari sejarah sastra dan sosial budaya yang justru merupakan

asal-usulnya.

Lahirnya strukturalisme dinamik didasarkan atas kelemahan-kelemahan

strukturalisme sebagaimana yang dianggap sebagai perkembangan kemudian

formalisme di atas. Strukturalisme dinamik dimaksudkansebagai

penyempurnaan strukturalisme yang semata-mata memberikan intensitas

Page 38: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

terhadap struktur intrinsik, yang dengan senirinya melupakan aspek-aspek

ekstrinsiknya. Strukturalisme dinamis mula-mula dikemukakan oleh

Mukarovsky dan Felik Vodicka (Fokkema, 1977: 31). Menurutnya, karya

sastra adalah proses komunikasi, fakta semiotik, terdiri atas tanda, struktur, dan

nilai-nilai. Karya seni adalah petanda yang memperoleh makna dalam

kedadaran pembaca. Oleh karena itulah, karya seni harus dikembalikan pada

kompetensi penulis, masyarakat yang menghasilkannya, dan pembaca sebagai

penerima.

Secara definitif strukturalisme memberikan perhatian terhadap analisis

unsur-unsur karya. Setiap karya sastra, baik karya sastra dengan jenis yang

sama maupun berbeda, memiliki unsur-unsur yang berbeda. Di samping

sebagai akibat ciri-ciri inheren tersebut, perbedaan unsur juga terjadi sebagai

akibat dari perbedaan proses resepsi pembaca. Dalam hubungan inilah karya

sastra dikatakan sebagai memiliki ciri-ciri yang khas, otonom, tidak bisa

digeneralisasikan. Setiap penilaian akan memberikan hasil yang berbeda.

Meskipun demikian perlu dikemukakan unsur-unsur pokok yang terkandung

dalam ketiga jenis karya, yaitu: prosa, puisi, dan drama. Unsur-unsur prosa,

diantaranya: tema, peristiwa atau kejadian, latar atau seting, penokohan atau

perwatakan, alut atau plot, sudut pandang, dan gaya bahasa. Unsur-unsur puisi,

diantaranya: tema, stilistika atau gaya bahasa, imajinasi atau daya bayang,

ritme atau irama, rima atau persajakan, diksi atau pilihan kata, simbol, nada,

dan enjambemen. Unsur-unsur drama, dalam hubungan ini drama teks, di

antaranya: tema, dialog, peristiwa

Page 39: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

Secara persis sama sebagaimana dikemukakan oleh para penemunya.

Teori pun dapat ditafsirkan sesuai dengan kemampuan peneliti. Teori adalah

alat, kapasitasnya berfungsi untuk mengarahkan sekaligus membantu

memahami objek secara maksimal. Teori memiliki fungsi statis sekaligus

dinamis. Aspek statisnya adalah konsep-konsep dasar yang membangun

sekaligus membedakan suatu teori dengan teori yang lain. Dalam

strukturalisme, misalnya, konsep-konsep dasarnya adalah unur-unsur,

anatrhubungan, dan totalitasnya. Aspek-aspek dinamisnya adalah konsep-

konsep dasar itu sendiri sesudah dikaitkan dengan hakikat objeknya. Konsep

inilah yang berbah secara terus-menerus, sehingga penelitian yang satu berbeda

dengan penelitian yang lain.

Selama lebih kurang setengah abad perkembangan strukturalime telah

memberikan hasil yang memadai yang meliputi berbagai bidang ilmu

pengetahuan. Sebagai suatu cara pemahaman, baik sebagai teori maupun

metode, ciri-ciri yang cukup menonjol adalah lahirnya berbagai kerangka dan

model analisis, khususnya analisis fiksi. Dalam kerangka strukturalisme, di

mana diperlukan adanya suatu keteraturan, suatu pusat yang pada gilirannya

akan melahirkan saluran-saluran komunikasi, kerangka dan model-model

analisis yang dikemukakan oleh para kritikus sastra, sesuai dengan tujuannya

masing-masing, dapat diterima secara positif. Sebaliknya, dalam kerangka

analisis sastra kontemporer jelas model yang dimaksudkan tidak sesuai dan

tidak diperlukan sebab prinsip-prinsip postrukturalisme memprasyaratkan

Page 40: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

pemahaman yang tidak harus dilakukan melalui suatu kerangka analisis yang

sudah baku.

Dalam strukturalisme konsep fungsi memegang peranan penting.

Artinya, unsur-unsur sebagai ciri khas teori tersebut dapat berperanan secara

maksimal semata-mata dengan adanya fungsi, yaitu dalam rangka menunjukan

antarhubungan unsur-unsur yang terlibat. Oleh karena itulah, dikatakan bahwa

struktur lebih dari sekedar unsur-unsur dan totalitasnya, karya sastra lebih dari

sekedar pemahaman bahasa sebagai medium, karya sastra lebih dari sekedar

penjumlahan bentuk dan isinya. Antarhubungan dengan demikian merupakan

kualitas energetis unsur. Unsur-unsur memiliki fungsi yang berbeda-beda,

dominasinya tergantung pada jenis, konvensi, dan tradisi sastra. Unsur-unsur

pada gilirannya memiliki kapasitas untuk melakukan reorganisasi dan regulasi

diri, membentuk dan membina hubungan antarunsur. Sesuai dengan proposisi

Durkheim (Johnson, 1988: 168) mengenai masyarakat, maka dalam karya,

totalitas selalu lebih besar dan lebih berarti dari jumlah unsurnya. Kualitas

karya dinilai dalam totalitasnya, bukan akumulasi unsurnya.

1. Prinsip Antarhubungan Strukturalisme

Unsur tidak memiliki arti dalam dirinya sendiri, unsur dapat dipahami

semata-mata dalam proses antarhubungannya. Makna total setiap entitas dapat

dipahami hanya dalam integritasnya terhadap totalitasnya. Dunia kehidupan

merupakan totalitas fakta sosial, buka totalitas benda. Antarhubungan

mengandaikan pergeseran nilai-nilai substansial ke arah struktural, nilai dengan

kualitas bagian ke arah kualitas totalitas. Hubungan yang terbentuk tidak

Page 41: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

semata-mata bersifat positif, melainkan juga negatif, seperti konflik dan

pertentangan. Menurut Craib (1994: 177), variasi unsur dalam suatu komunitas

hubungan bisa sama, tetapi variasi hubungan akan menghasilkan sesuatu yang

sama sekali berbeda.

Marvin Haris (1979: 166-167), asal-usul strukturalisme adalah ide

sebagaimana dikemukakan oleh Durkheim. Sejajar dengan penjelasannya

mengenai hakikat suatu masyarakat, totalitas yang tediri atas kesadaran

kolektif, maka pikiran pun terdiri atas cetakan-cetakan yang memungkinkan

untuk memahami totalitas benda-benda. Dengan cara yang sama maka setiap

kebudayaan terdiri atas pola-pola, dengan isi yang berbeda-beda. Di sinilah

tugas analisis struktur yaitu membongkar unsur-unsur yang tersembunyi yang

berada di baliknya. Berbeda dengan paradigma sosiologi sebelumnya yang

disebut sebagai teori-teori individualistis, yang menyatakan masyarakat

dibentuk oleh individu, sebaliknya, menurut Durkheim, justru individulah yang

dibentuk masyarakat. Sejajar dengan konsep ini, naka dalam strukturalisme,

unsur memiliki arti hanya dalam totalitasnya.

B. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan bentuk kerangka yang dianalogikan oleh peneliti

untuk melakukan penelitian berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin di

capai, selain itu juga berfungsi sebagai peta konsep dalam penelitian ini. Kerangka

pikir ini untuk membantu agar tidak terjadi penyimpangan dalam penelitian.

Berdasarkan kerangka pemikiran yang dibuat oleh penulis maka, diharapkan

dalam menganalisis novel dapat mengetahui tokoh dan penokohan. Terlebih lagi

Page 42: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

penulis memilih teori struktualisme dalam penelahaan novel. Dengan demikian

penulis akan lebih mudah memahami tokoh dan penokohan dalam novel ‘’Aku

Lupa Bahwa Aku Perempuan’’.

SASTRA

Prosa Fiksi

Aku Lupa bahwa

Aku perempuan

Tokoh dan

Puisi Drama

Cerpen Novel

Page 43: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

1.1 bagan kerangka pikir.

Analisis

Strukturalisme

Temuan

Page 44: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif, penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan metode yang bersifat analisis deskriptif kualitatif. Analisisnya

mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam. Jenis penelitian ini juga

berupa metode penelitian yang dilakukan terfokus pada suatu kasus tertentu untuk

diamati dan dianalisis secara cermat sampai tuntas. Kasus yang dimaksud bisa berupa

individu atau kelompok.

Bogdan dan Taylor (Sujarweni, 2014:19) menjelaskan bahwa penelitian

kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan

kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan,

tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok,

masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu keadaan konteks tertentu yang

dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.

B. Definisi Istilah

Setiap istilah mengandung setiap pengertian, namun kita sering salah

menafsirkan istilah tersebut. Guna mencegah penafsiran tersebut, penulis perlu

memberi pengertian dan batasan atas istilah-istilah yang dipakai dalam judul

33

Page 45: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

penelitian ini, agar ruang lingkup pembahasan dapat diketahui dengan jelas, istilah-

istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut.

1.Karya sastra merupakan media untuk mengungkapkan pikiran-pikiran pengarang.

Karya sastra bersifat imajinatif, estetik dan menyenangkan pembaca.

2. Istilah novel berasal dari bahasa Itali novelia yang mengandung makna harfiah

sebuah barang baru yang kecil, yang kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam

bentuk prosa. Menambahkan bahwa dewasa ini novel dideskripsikan sebagai sebuah

karya prosa fiksi yang cukup panjang tidak terlalu panjang namun tidak terlalu

pendek.

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data diambil dari teks tentang tokoh dan penokohan dalam novel Aku Lupa

Bahwa Aku Perempuan.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini sumber data diperoleh dari novel Aku Lupa

Bahwa Aku Perempuan karya Ihsan Abdul Quddus. Novel ini diterbitkan oleh

Alvabet pada Maret 2012 (cetakan ke-1) dengan tebal halaman 221.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan membaca novel

tersebut secara berulang-ulang, kemudian menandai bagian-bagian kalimat

menggunakan pensil yang dianggap termasuk dalam kajian penelitian ini yaitu

penokohan dan perwatakan tokoh.

34

Page 46: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

E. Teknik Analisis Data

Data yang ditemukan pada proses pengumpulan data, selanjutnya dianalisis

menggunakan teori strukturalisme yang dipopulerkan oleh Semi yang terbagi atas dua

bagian yaitu penokohan dan perwatakan tokoh dalm novel tersebut. Adapun langkah-

langkah yang dilakukan penulis untuk menganalisis data penelitian sebagai berikut.

1. Identifikasi data hasil dari pengumpulan data dalam novel tersebut agar

memudahkan dalam proses meneliti

2. Klasifikasi data dalam novel Aku Lupa bahwa Aku Perempuan karya Ihsan

Abdul Quddus

3. Menelaah /menganalisis kumpulan data yang telah diperoleh berupa kata,

ungkapan, frase, kalimat dalam novel yang diklarifikasikan sesuai dengan

analisis yang dikaji yaitu tindakan tokoh dan bagaimana perwatakan dalam

novel tersebut

4. Mendeskripsikan isi dari novel tersebut dan memahami bagian-bagian yang

termasuk dalam tujuan penelitian tokoh dan penokohan dalam novel Aku

Lupa bahwa Aku Perempuan karya Ihsan Abdul Quddus.

Page 47: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Setiap karya sastra yang baik selalu mengungkap nilai-nilai yang bermanfaat

bagi masyarakat. Kedudukan novel sesungguhnya merupakan hal yang sangat penting

dan perlu diapresiasi. Novel sebagai bagian sastra seharusnya diapresiasi masyarakat

untuk memperluas budi dan memperkaya spitural juga sebagai hiburan. Kedudukan

novel bagi suatu masyarakat memang sangat penting karena novel mampu

mengutarakan pikiran seseorang dimana mereka dapat mengambil pelajaran dan

dapat membentuk suatu sikap tertentu melalui pesan yang terkandung dalam novel

tersebut.

Penokohan dan perwatakan tokoh dalam karya sastra memiliki pesan yang

positif, baik berperan sebagai seorang protagonis maupun mereka yang berperan

sebagai tokoh antagonis. Tindakan seperti ini merupakan model atau contoh untuk

pembaca agar dapat mengambil hikmah atau pelajaran dari novel tersebut.

Pemaparan pada bab ini akan diuraikan secara lengkap hasil penelitian

berdasarkan pada rumusan masalah pada bab sebelumnya yaitu bagaimanakah Tokoh

dan Penokohan dalam Novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan Karya Ihsan Abdul

Quddus. Adapun hasil yang dimaksudkan sebagai berikut.

Page 48: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

1). Suad

Sebagai perempuan yang telah menggapai ambisinya. Sebagai politisi

sukses, kiprahnya di parlemen dalam berbagai organisasi pergerakan

perempuan yang menempatkan dirinya dalam lingkar elit kekuasaan. Tetapi,

kekuasaan menyelimuti kehidupan pribadinya dan hampir membuat jiwanya

tercabut. Masalah demi masalah mendera, bahkan anak semata wayangnya

yang dia anggap sebagai harta paling berharga justru lebih akrab dengan sang

ibu tiri. Hingga suatu kala, ia memutuskan lari dari kehidupan pribadinya,

bahkan berusaha lari dari tabiat perempuannya.

“Prestasiku dalam pelajaran selalu kuimbangi dengan prestasi

dalam kegiatan-kegiatan di sekolah. Aku selalu terlibat dalam

aktivitas hingga dalam karakter dan berbagai perkumpulan.

Aku juga sering menjadi ketua panitia pelaksana kegiatan

sekolah.”

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan, 2020:7)

“Aku tidak sudi menjadi pembantu, Bila pernikahan dan

menjadi ibu dianggap sebagai sebuah pengabdian, tapi aku

tidak mau menggunakan konsep pengabdian yang sempit dan

memenjarakan.”

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan, 2020:5)

“ Pada masa ketika sekolah laki-laki belum memulai gerakan

memulai gerakan, aku mengumpulkan teman-temanku para

siswi untuk melakukan pemogokan unjukrasa.Kepala sekolah

dan para guru mendukungku. Mereka tidak melarangku

karena mereka telah memiliki asumsi bahwa au tidak pernah

main-main dengan semua yang kulakukan.

(PEMBERONTAK)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan, 2020:9)

37

Page 49: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

“Tiba-tiba seorang Polisi Mesir bersama seorang perwira

Inggris mendatangiku dan meminta agar demonstrasi

dibubarkan. Aku tidak takut dengan polisi. Pemuda dan orang

dewasa yang menyaksikan demonstrasi kami, sedikit demi

sedikit mulai bergabung dalam gelombang demonstrasi.”

(BERANI)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan, 2020: 10)

“Kini, jadilah aku malaikat bagi sebagian kelompok, dan

setan bagi kelompok lain yang berseberangan. Mulai saat itu,

aku tidak mau merenda hidup dalam gelombang biasa. Aku

mulai menjalani hidup dalam konsep yang tidak lumrah. Aku

ingin menjadi manusia yang luar biasa.” (HEROIK DAN

AMBISIUS)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan, 2020:11)

“Aku menolak mereka mungkin juga karena mereka, laki-laki

yang datAng, tidak ada yang mampu membawaku menjadi

manusia yang luar biasa seperti keinginanku.” (TEGUH

PADA PENDIRIAN)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:12)

“Penolakanku kepada setiap pemuda tidak pernah melahirkan

bibit permusuhan. Semua kata-kata sanjung dan pujian

kuterima dengan senyum ceria, hingga kata-kata Itu malah

membangkitkan rasa percaya diriku.”

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:12)

“Ambisiku telah membuatku melupakan segala sesuatu,

hingga aku lupa bahwa aku perempuan. Bahkan kebutuhanku

untuk menjadi perempuan lebih mendesak daripada

kebutuhanku untuk menjadi pemimpin negeri ini.

(AMBISIUS)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:22)

Page 50: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

“Aku selalu gelisah memikirkan cita-cita dan ambisiku untuk

menjadi pemimpin setiap kali berduaan dengan suamiku. “

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:25)

“Darah kepemimpinanku masih berusaha memberontak.”

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:32)

“Aku selalu gelisah memikirkan cita-cita dan ambisiku untuk

menjadi pemimpin setiap kali berduaan dengan suamiku.

Bersamanya ambisiku terhalangi.”

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:36)

“Tidak, tidak mungkin aku mengkhususkan diri mendidik

anak dan meninggalkan berbagai peluang sukses yang sangat

mungkin kuraih.”

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:38)

“Dalam masyarakat, pengajar perguruan tinggi menempati

strata sosial yang tinggi . Aku ingin lebih tinggi dari itu. Aku

ingin menjadi dosen yang bergelar doktor.”

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:39)

“Aku bahagia dengan janin dalam rahimku meski kehendak

untuk menjadikan anak sebagai pengikat hubunganku dengan

Abdul Hamid lebih kuat dibanding naluri seorang wanita

untuk mengasuh anaknya.”

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:69)

“Seringkali aku sengaja bermanja dan membuatnya sibuk

dengan bermacam-macam permintaan.”

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:71)

Page 51: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

“Aku tetap menyampaiakan orasi secukupnya dan kuletakkan

tanganku diatas perutku tetap dalam semangat orator.”Aku

ingin bayi dalam kandungan ini lahir di tanah merdeka.”

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:76)

“Aku benar-benar mengkhawatirkan anakku tanpaku

disisinya.”

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:80)

Melalui kutipan-kutipan tersebut, secara tegas pengarang ingin

membuktikan karakter tokoh Suad merupakan tokoh yang sangat ambisius dalam

menjalani kehidupannya. Hal ini tergambarkan melalui kutipan-kutipan yang

menceritakan tentang sosoknya yang ambisius menjadi seorang pemimpin

padahal ia adalah seorang perempuan. Tergambarkan pada kutipan “Darah

kepemimpinanku masih berusaha memberontak” dalam kutipan tersebut terlihat

jelas bahwa Suad memiliki ambisi yang sangat tinggi untuk menjadi pemimpin

agar mampu mencapai cita-cita yang diinginkannya. Disisi lain, Suad merasa

ketika ia berusaha menggapai apa yang diinginkannya, ia kehilangan jati dirinya

sebagai perempuan. Suad melupakan kodratnya, hal ini tergambarkan di

beberapa kutipan yang memunculkan karakter lain yakni karakter yang tetap

memikirkan dirinya. Kemunculan beberapa karakter Suad dalam Novel ini cukup

menarik perhatian. Bahkan karakter, keibuan seorang Suad pun tergambarkan

dalam novel ini. Di mana Suad sangat mengkhawatirkan anaknya yang tidak

Page 52: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

berada di sisinya. Hal ini menandakan bahwa Suad memiliki hati yang baik dan

menggambarkan karate seorang ibu yang sayang kepada anaknya.

Di samping itu, dipahami bahwa kehidupan di luaran sana juga banyak

terjadi seperti apa yang digambarkan oleh Suad. Kehidupan saat ini, sering sekali

kita jumpai sosok seroang perempuan yang menggunakan segala cara untuk

mencapai apa yang mereka inginkan. Bahkan hal-hal seperti itu, sudah sering di

tampilkan di layar kaca pertelevisian. Sikap ambisius seorang perempuan bukan

hanya terdapat pada novel “Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan” namun di

kehidupan nyatapun banyak.

Sikap ambisius sendiri merupakan sikap yang wajar-wajar saja, selagi tidak

melebihi batasnya. Pada dasarnya kita diharuskan memiliki karakter ambisius

agar mampu mencapai hal yang diingin. Namun, hal itu tidak mesti keluar dari

rana melupakan jati diri sendiri. Seperti halnya yang dialami oleh tokoh Suad

yang memiliki karakter ambisius yang berlebihan hingga melupakan dirinya

sendiri.

2. KAKAK SUAD

“Kakakku adalah wanita biasa yang berusaha menjadi besar

dan menampilkan bayangan ibu. Ia menyelesaikan semua

pekerjaan rumah dan mengerjakannya dengan detail.Ia

mempersiapkan diri seutuhnya untuk menjadi istri bagi

suaminya kelak .Sejak kecil ia telah mempersiapkan diri

untuk menjadi ibu yang baik dan memanfaatkan waktu-waktu

Page 53: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

luangnya untuk urusan rumah tangga. Mungkin kakakku

menggunakan logikanya sebagai istri. Dia selalu ada

setiapkali suaminya meminta berdansa daripada wanita lain

yang berdansa bersama suaminya.Dia menginginkan aku

menjadi seperti dirinya atau setidaknya dia menginginkan

agar aku sekadar memenuhi keinginan Abdul Hamid sebentar

saja.”

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:31)

Melalui kutipan tersebut, dapat dilihat secara tegas pengarang ingin

menyampaikan tokoh Kakak Suad ini memiliki karakter baik dan memiliki karakter

keibuan. Hal ini tergambarnya melalui cerita Suad yang mengatakan bahwa kakaknya

sangat berusaha baik dan menampilkan bayangan ibunya untuk menjaga Suad.

Selain itu, dipahami kehidupan sekarang ini banyak kita jumpai di dunia

nyata bahkan di sekitar kita sosok seorang kakak yang ingin melindungi adiknya dan

menjadi sosok seorang ibu. Karakter ini sangat baik untuk dijadikan panutan bagi

yang membacanya. Pengarang sangat baik menampakkan karakter tersebut melalui

cerita langsung seorang adik hingga mampu membuat pembaca percaya bahwa tokoh

kakaknya Suad ini benar-benar bijaksana dan baik hati.

3. IBU SUAD

“Ibu membelalak dan bibirnya terbuka menunjukkan

keheranan yang dalam seakan tengah menyaksikan musibah,

“Hei, orang gila! Apa kamu tidak mencintainya?” (Tegas)

Page 54: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:40)

“Kamu sekarang memang telah bersamanya, tetapi

sebenarnya kamu belum hidup bersamanya dalam satu rumah,

dalam satu ranjang.” (Perhatian)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:40)

Melalui kutipan tersebut, pengarang ingin menggambarkan sosok seorang

ibu yang baik hati dan perhatian kepada anaknya. Namun karena perhatiannya

menjadikan sikapnya tegas. Hal ini tergambarkan di mana terdapat kutipan yang

menerangkan ibu Suad ini memberikan pengertian mengenai apa yang akan

dilakukan Suad. Dengan kata lembutnya menjelaskan kepada Suad.

Di samping itu, hal tersebut bukan hal baru lagi kita jumpai. Dalam

kehidupan nyata bahkan di sekitar kita pasti akan menemukan sosok seorang ibu

yang sangat menyayangi anaknya. Dan selalu memberikan arahan-arahan yang baik

untuk anakanya. Sosok ibu Suad menjelaskan kepada pembaca bahwa seperti inilah

seorang ibu selalu mengkhawatirkan anaknya.

4. AYAH SUAD

“Ayah lebih memahamiku dibanding ibu.” (PENGERTIAN)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:17)

“Ayah sangat mengharapkan anak laki-laki baginya. Ayah

sangat mengharapkan anak laki-laki yang meneruskan cita-

cita dan idealismenya, bukan anak perempuan. Maka ia begitu

Page 55: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

gigih menolak kehendak ibu untuk menikahkanku sampai aku

menjadi sarjana.” (GIGIH)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:77)

Melalui kutipan tersebut, secara tegas pengarang menggambarkan karakter

ayah yang perhatian namun gigih dalam mendidik dan mendukung anaknya. Sosok

seorang ayah yang begitu pengertian dan memahami anaknya dibandingkan ibu. Hal

tersebut membuat kita sebagai pembaca merasa ingin memiliki sosok seorang ayah

yang mudah memahami anaknya. Karena yang sering kita jumpai sosok seorang

ayah yang sangat tegas dalam mendidik anak. Cukup berbeda dengan ayah Suad,

tetapi tak dipungkiri sosok ayah Suad ini juga ada didunia nyata meskipun mungkin

tidak banyak.

Selain itu, karakter kegigihan ayah Suad ini mewarnai karakter

pengertiannya. Seorang ayah yang gigih dalam menyekolahkan anaknya hingga

menolak kehendak istrinya sendiri. Namun hal seperti ini, sangat banyak kita jumpai

di kalangan sekarang seorang ayah yang rela bekerja apapun demi menyekolahkan

anaknya hingga sarjana.

5. ABDUL HAMID, istri pertama Suad sekaligus ayah Faizah

“Aku belum puas dengan jawabannya. Semua adalah logika-

logika sederhana. Tetapi anehnya, ia begitu optimis dan

bahagiadengan logikanya yang sangat sederhana itu. Padahal

kriteria yang kuletakkan untuk menjadi suamiku adalah

seorang optimis. Dan Abdul Hamid sangat optimis.”

(OPTIMIS)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:21)

Page 56: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

“Dia tidak marah atau kecewa seakan tidak tejadi apa-apa .

Seakan dia memberiku kebebasan sepenuhnya untuk

melakukan apa saja yang kumau.”(SABAR)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:23)

“Kemalasan itu bukan buah dari kemampuannya yang rendah

dan kapasitas yang lemah, melainkan-justru-karena dia sangat

percaya diri.” (PERCAYA DIRI)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:48)

Melalui kutipan tersebut, dapat dilihat pengarang sangat tegas

memperlihatkan karakter tokoh Abdul Hamid yakni seorang yang optimis dan

percaya diri. Hal ini dapat dilihat dari kutipan di atas. Tokoh Abdul Hamid ini

sangat sering kita jumpai di kalangan masyarakat bahkan di sekitar kita. Bahkan

dengan menampakkan sosok percaya diri dalam novel ini, mampu menjadi

pelajaran bagi pembaca dan bisa menjadi panutan kita selagi tidak berlebihan.

Di samping sikap percaya diri seorang Abdul Hamid, ia juga memiliki sikap

sabar yang bisa kita jadikan pelajaran juga. Dengan adanya karakter sabar yang di

miliki oleh Abdul Hamid ini mewarnai jati diri tokoh tersebut.

6. SAMIRAH, ia adalah isteri dari Abdul Hamid dan ibu tiri Faizah

“Setelah kepergian Abdul Hamid dan Istrinya, ibuku berkata,

“Samirah baik yah!”.” (BAIK)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:97)

Page 57: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

Melalui kutipan tersebut, terlihat jelas pengarang menggambarkan karakter

seorang Samirah yakni sosok istri yang baik. Terlihat jelas diakhir kutipan,

karakter samirah ini menjelaskan karakter seorang istri kebanyakan yang sayang

terhadap suaminya. Di dunia nyata bahkan disekitar kita pasti kita jumpai seorang

istri yang baik dan sayang kepada suami. Hal ini mampu kita jadikan pelajaran

bagi yang membacanya agar selalu menjadi orang yang baik kepada orang-orang.

7. ADIL, teman Suad dalam cerita, seorang yang cerdas dalam percaturan

politik berpaham Marxisme dan sempat ingin menikahi Suad

“Kemampuan dan keleluasan pengetahuannya sungguh

menakjubkan.” (CERDAS)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:101)

“Dia sopan dan caranya mengemukakan pendapat sangat

santun.” (SOPAN DAN SANTUN).

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:101)

“Dia adalah seorang pemuda yang menarik dan terlihat

sebagai pemuda yang bersungguh-sungguh dalam melakukan

aktivitas.” (ULET)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:101)

Melalui kutipan tersebut, pengarang secara tegas ingin menggambarkan

karakter tokoh Adil sosok yang disukai oleh Suad ini yakni cerdas. Seorang laki-

laki yang begitu cerdas sangat banyak kita jumpai dikalangan saat ini. Pengarang

ingin menampakan banyak karakter di dalam novel Aku Lupa Bahwa Aku

Page 58: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

Perempuan. Dengan adanya sosok seorang Adil yang cerdas mampu memberikan

kesan yang menarik dalam novel ini.

Di samping karakter cerdas yang di miliki Adil, sosoknya juga digambarkan

sebagai seorang yang sopan. Ketika kita membaca novel ini, pasti kita akan merasa

kagum kepada sosok Adil dikarenakan sosoknya yang cerdas ditambah lagi ia

memiliki karakter yang sabar.

Hal ini mungkin atau bahkan jarang kita jumpai di dunia nyata atau di

sekitar kita. Sosok seorang laki-laki yang cerdas dan sabar. Namun, bukan berarti

tidak ada, sosok seperti ini ada tetapi sulit ditemukan. Dengan menggambarkan

karakter tokoh Adil seperti itu, pengarang sangat baik dalam menentukan karakter-

karakter tokoh yang akan membuat pembaca tertarik dalam membaca novel

tersebut.

8. HUSAIN, seorang anggota dalam organisasi yang netralis dalam

kancah perpolitikan Mesir

“Aku terima tawaran itu terutama karena di dalam organisasi

itu terdapat sosok Husain, seorang netralis dalam kancah

pemikiran politik tetapi sangat cerdas dan cerdik

menempatkan diri dalam peta perpolitikan Mesir. Terlebih

lagi, dia seorang milyuner.” (CERDAS CERDIK dan

SEORANG MILYUNER)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:127)

Page 59: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

Melalui kutipan tersebut, dapat diketahui sosok seorang Husain yang cerdas.

Pengarang menyampaikan karakter Husain hamper sama dengan karakter Adil.

Tetapi, bedanya sosok Husain sendiri yakni seorang yang milyarder. Dengan

adanya karakter Husain ini menambahkan warna dalam novel tersebut. Di samping

itu, karakter seperti Husain ini di lingkungan atau di dunia nyata jarang kita

jumpai.

9. DOKTER KAMAL, teman kecil Suad sekaligus suami kedua Suad

“Dia memang begitu. Lembut dan cenderung pendiam sesuai

dengan kepribadiannya yang mengagumkan dan sejalan

dengan profesinya sebagai dokter.” (LEMBUT DAN

CENDERUNG PENDIAM).

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:134)

“Kamal bukan pemalas. Dia tidak selalu menghambur-

hamburkan waktu luang sebagaimana dilakukan Abdul

Hamid.” (RAJIN)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:142)

“Suamiku menolak untuk memberi bantuan kepada pembawa

memo itu. Bahkan dia menolak dengan kasar ketika suami

istri itu bersikeras.” (KONSISTEN)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:155)

Melalui kutipan tersebut, pengarang secara tegas menggambarkan karakter

tokoh Dokter Kamal yakni seorang yang rajin, konsisten dan lembut. Karakter

tersebut merupakan karakter yang dimiliki dokter-dokter pada umumnya. Namun

Page 60: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

tak dapat dipungkiri tidak semua dokter yang ada memiliki ketiga karakter tersebut

seperti yang dimilki oleh dokter Kamal.

10. RIFAT ABBASY, sahabat dekat Dokter Kamal sekaligus sekretaris

pribadi setia Suad

“Dia selalu ada ada untuk mendengar keluhanku tentang apa

saja. Tentang masalah pribadiku, pekerjaan, dewan, dan apa

saja.” (SETIA)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:198)

“Dia seorang periang. Dia bisa menjadikan dua kalimat

sebagai bahan pembicaraan selama dua jam. Suasana selalu

ceria dengan keberadaannya.” (PERIANG dan ASIK)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:169)

“Dia tidak mengharap apa-apa sebagai imbalan

pengabdiannya kepadaku. Dia hanya ingin orang tahu bahwa

dia adalah salah satu temanku.” (TULUS)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:169)

“Dia tidak pernah menyinggung kehidupan pribadiku . Aku

selalu tampil didepannya sebagai doktor, dosen, anggota

parlemen dan pimpinan berbagai organisasi. Rifat tidak

pernah melihatku sebagai Suad,sebagai seorang perempuan.”

(LOYAL)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:217)

Melalui kutipan tersebut, dapat dilihat pengarang ingin menggambarkan

sosok karakter Rifat Abbassy ini yakni seorang yang periang, loyal dan asik.

Sosok seorang laki-laki yang memiliki karakter tersebut jarang kita jumpai saat ini.

Page 61: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

Hal ini terbukti saat ini banyak laki-laki yang bisa di bilang cuek dan arogan

kepada orang sekitarnya. Dengan di gambarkannya sosok Rifat Abbassy seperti

itu, dapat menarik perhatian pembaca untuk membacanya.

11. FAIZAH, adalah anak dari pernikahan Suad dengan Abdul Hamid

“Faizah cenderung pemalas seperti ayahnya.’ (PEMALAS)

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan 2020:188)

Melalui kutipan tersebut, sangat jelas pengarang menggambar satu sosok

karakter lagi di dalam nove Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan yakni tokoh yang

memilki karakter pemalas. Dengan adanya karakter ini, pengarang sangat baik

dalam memilih karakter untuk setiap tokohnya. Tergambarkan jelas seorang

Faizah sosok perempuan pemalas yang mengikuti karakter ayahnya. Di samping

itu, hal seperti ini sering kita jumpai di sekitar kita sosok seorang perempuan yang

pemalas.

B. PEMBAHASAN

Setiap karya sastra yang baik selalu mengungkap nilai-nilai yang

bermanfaat bagi masyarakat. Kedudukan novel sesungguhnya merupakan hal

yang sangat penting dan perlu diapresiasi. Novel sebagai bagian sastra

seharusnya diapresiasi masyarakat untuk memperluas budi dan memperkaya

spiritual juga sebagai hiburan. Kedudukan novel bagi suatu masyarakat memang

sangat penting karena novel mampu mengutarakan pikiran seseorang dimana

mereka dapat mengambil pelajaran dan dapat membentuk suatu sikap tertentu

Page 62: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

melalui pesan yang terkandung dalam novel tersebut.

Menurut Aminuddin dalam Djuanda dan Iswara (2006: 158) Prosa fiksi

adalah kisahan atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku tertentu dengan

pemeran, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil

imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Intinya, prosa fiksi

adalah kisah yang memiliki pemeran, latar serta tahapan rangkaian peristiwa

yang dihasilkan oleh imajinasi penulisnya sehingga menjalin suatu kesatuan

kisah. Imajinasi disini dapat berarti cerminan kenyataan dari berbagai

pengalaman, pengetahuan dan literasi penulisnya. Seperti pendapat Saryono

(2009: 18) bahwa sastra memiliki kemampuan untuk merekam pengalaman yang

empiris-natural maupun pengalaman yang non empiris-supernatural. Herman J.

Waluyo (2006) Menurutnya, Prosa Fiksi adalah karya sastra dibagi menjadi tiga

yaitu roman, novel dan cerita pendek atau cerpen. H.B. Jassin (dalam Suroto,

1989), mengungkapkan bahwa prosa ialah pengucapan seorang penyair dengan

pikiran yang berbeda dengan puisi yang merupakan pengucapan penyair dengan

perasaan.

Teeuw (1984), memberikan pemahaman bahwa prosa ialah suatu bentuk

kisah fiksi yang mencoba membeberkan suatu kenyataan.

Hanya nama-nama pemeran, nama tempat dan kisahnya saja yan

dikarang. Sementara latar umumnya bisa jadi merupakan kenyataan. Namun

perlu digaris bawahi bahwa cara pandang dan sikap penulis juga akan ikut

Page 63: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

tercurahkan, sehingga tulisannya akan tetap memiliki karakteristik yang unik dan

subjektif berdasarkan pendapat penulis.

Penokohan dan perwatakan tokoh dalam karya sastra memiliki pesan

yang positif, baik berperan sebagai seorang protagonis maupun mereka yang

berperan sebagai tokoh antagonis. Tindakan seperti ini merupakan model atau

contoh untuk pembaca agar dapat mengambil hikmah atau pelajaran dari novel

tersebut.

Dalam upaya memahami watak pelaku, pembaca dapat menelusuri lewat

(1) tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya, (2) gambar yang

diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupannya maupun cara

berpakaian, (3) menunjukkan bagaimana perilakunya, (4) melihat bagaimana

cara tokoh bercerita tentang dirinya sendiri, (5) memahami bagaimana jalan

pikirannya, (6) melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentangnya, (7) melihat

bagaimana tokoh-tokoh yang lain memberikan reaksi terhadapnya, dan (8)

melihat bagaimana tokoh itu dalam mereaksi tokoh lainnya.

Menurut Semi (1998) Ada dua cara untuk mengenalkan tokoh dan

perwatakan tokoh dalam fiksi.

a) Secara analitik yaitu pengarang langsung memaparkan tentang

watak atau karakter tokoh , pengarang menyebutkan bahwa

tokoh tersebut keras hati, keras kepala, penyayang dan

sebagainya.

Page 64: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

Dalam Novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan karya Ihsan Abdul Quddus

pengarang tidak menyebutkan penokohan semua tokoh.

b) Secara dramatis yaitu penggambaran watak yang tidak

diceritakan secara langsung oleh pengarang, tetapi disampaikan

melalui, nama tokoh, penggambaran fisik tokoh dan melalui

dialog.

Berikut kutipan dalam Novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan karya Ihsan pada

tokoh utama “Suad”,

“Jadilah aku malaikat bagi sebagian kelompok, dan setan bagi

kelompok lain yang berseberangan. Mulai saat itu, aku tidak mau

merendah hidup dalam gelombang biasa. Aku mulai menjalani

hidup dalam konsep yang tidak lumrah. Aku ingin menjadi

manusia yang luar biasa.”

Dapat dilihat ketika kita menentukan sebuah karakter dalam tokoh, kita

harus mengetahui kedudukan tokoh tersebut dalam sebuah novel. Seperti yang kita

ketahui tokoh “Suad” ini sendiri berada pada tokoh utama dalam novel “Aku Lupa

Bahwa Aku Perempuan”. Tokoh utama menurut ( Nurgiyantoro, 2013:165) adalah

orang-orang yang di tampilkan dalam suatu karya naratif atau drama yang oleh

pembaca ditafsiran memilki kualitas moral dan kecenderungan tertentu yang

mengekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Secara garis

besar, tokoh utama adalah tokoh yang memegang peranan penting/terpenting dalam

Page 65: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

cerita. Dialah yang menjadi yang menjadi pendukung ide /tema utama dalam cerita

cerita.

Dalam novel “Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan” ini menempatkan “Suad”

sebagai tokoh utama dalam novel. Dengan menggambarkannya menjadi sosok

perempuan yang ambisius. Dalam penjelasannya ini tokoh dengan memerankan

karakter tersebut dapat dikategorikan kedalam jenis tokoh protagonis. Namun, tidak

menutup kemungkinan dapat juga di kategorikan delam tokoh antagonis. Tokoh

protagonist adalah pemeran atau pemain utama/tokoh utama yang mendukung ide

prinsipal dalam cerita dan biasanya mempunyai rencana dan maksud tertentu.

Sedangkan tokoh antagonis adalah peran lawan atau pemain kedua yang biasanya

menentang atau berusaha menggagalkan rencana keinginan pemain pertama.

Menurut Kosasih (2012:36) penokohan merupakan cara pengarang

menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Selain itu

penggambaran tokoh lain dalam novel ini tergambar dari beberapa tokoh seperti

tokoh kakaknya Suad, ibu Suad, Ayah Suad, Abdul Hamid, Ibu Abdul Hamid,

Zamira, Faizah, Adil, dan Dokter Kamal. Pengarang memunculkan banyak tokoh dan

berbagai karakter yang dibangunnya.

Teori struktural membatasi dari pada penelaahan karya sastra itu

sendiri, terlepas dari soal pengarang dan pembaca”. Dalam hal ini kritikus

memandang karya sastra sebagai suatu kebulatan makna, akibat perpaduan

Page 66: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

isi dengan pemanfaatan bahasa sebagai alatnya. Dengan kata lain, teori ini

memandang dan menelaah dari segi intrinsik yang membangun karya sastra.

Karya sastra itu sendiri dengan kemungkinan membebaskannya dari dunia

pengarang, publik pembaca dan situasi jaman yang melahirkan karya sastra

itu.

Penentuan tokoh dan penokohan dalam novel “Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan” menggunakan teori struktural karya sastra dipandang sebagai

suatu dunia sendiri, karena untuk mencari makna yang tepat dalam teori

struktural ini, harus dilihat terlebih dahulu unsur-unsur yang ada dalam teori

struktural. Teori struktural dalam menganalisisnya, dapat dilakukan dengan

cara mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan

antara unsur intrinsik yang bersangkutan. Mula-mula diidentifikasi dan

dideskripsikan, misalnya bagaimana fungsi masing- masing unsur itu dalam

menunjang makna keseluruhannya dan bagaimana hubungan antara unsur

itu sehingga secara bersama sebuah totalitas kemaknaan yang padu.

Adapun untuk menentukan karakteristik untuk menentukan karakteristik

tokoh-tokoh dapat dilihat dari 3 dimensi menurut Sukada ( 1987:62 ) yakni sebagai

berikut.

1) Analisis fisiologi adalah ciri-ciri badan atau ragawi , misalnya

usia, jenis kelamin, keadaan tubuh, ciri muka, serta ciri fisik

yang lain.

Page 67: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

2) Analisis psikologi adalah ciri-ciri rohani atau jiwa, misalnya

mentalitas, tempramen, cipta, rasa, karsa, sikap, serta rohani

yang lain.

3) Analisis sosiologi adalah ciri kehidupan di dalam

masyarakat, misalnya status sosial, pekerjaan atau jabatan

dalam masyarakat, jenjang pendidikan, pandangan hidup,

agama, ideologi, aktivitas sosial dan ciri sosiologis yang

lain.

Tokoh tambahan atau figuran merupakan yang hanya dimunculkan

sekali atau beberapa kali dalam cerita, dan itupun mungkin dalam porsi

penceritaan yang relatif pendek. Tokoh tambahan adalah tokoh yang

mendukung cerita dan perwatakkan tokoh utama. Dia diperlukan untuk

mempertajam dan menonjolkan peranan dan perwatakkan tokoh utama serta

memperjelas tema pokok atau tema mayor yang disampaikan. Tokoh

pembantu itu mungking seorang,mungkin pula lebih dari seorang sesuai

dengan keterlibatan serta sumbangan mereka dalam menampilkan tokoh

utama dan jalannya cerita.

1) Tokoh Protagonis

Tokoh Protagonis merupakan pemeran atau pemain pertama/utama

yang mendukung ide prinsipal dalam cerita dan biasanya mempunyai

rencana dan maksud tertentu. Ia menampilkan sesuatu yang sesuai

dengan pandangan dan harapan pembaca. Dibandingkan dengan tokoh-

Page 68: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

tokoh lain, waktu yang digunakan untuk mengisahkan pengalaman

protagonis. Tokoh ini mewakili yang baik dan yang terpuji, karena itu

biasanya menarik simpati pembaca.

2) Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis berarti peran lawan atau pemain kedua yang biasanya

menentang atau berusaha menggagalkan rencana dan keinginan pemain pertama.

Tokoh antagonis biasanya mewakili pihak yang jahat atau yang salah. Oleh

karena itu, tokoh antagonis seringkali disebut sebagai penyebab terjadinya konflik

dalam sebuah cerita. Tokoh antagonis, barangkali dapat disebut beroperasi dengan

tokoh protagonis, secara langsung ataupun tak langsung, bersifat fisik ataupun

batin.

Page 69: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Objek penelitian ini adalah novel Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan

karya Ihsan Abdul Quddus. Penelitian ini sesuai dengan teori struktural Semi

yang memandang dan menelaah dari segi instrinsik yang membangun karya

sastra. Namun penelitian ini terfokus pada tokoh dan penokohan dengan

memakai teori Semi , yang mengenalkan tokoh dan watak tokoh secara

analitik dan dramatik.

Adapun hasil penelitian ini peneliti menemukan 12 tokoh meliputi

tokoh utama Suad dan tokoh tambahan Kakak Suad, Ibu Suad, Ayah

Suad,Abdul Hamid, Ibu Abdul Hamid, Samirah, Faizah, Adil, Husnain,

Dokter Kamal, dan Rifat Habbasi.

Selain itu, tokoh yang tergambar dalam novel ini memiliki karakter

yang berbeda-beda. Tokoh utama Suad yang digambarkan sebagai tokoh

utama yang sangat ambisius terhadap kehidupannya. Sedangkan, tokoh

tambahan lainnya yakni, kakak Suad yang digambarkan dengan karakter baik

dan memiliki karakter tokoh keibuan, ibu Suad yang digambarkan dengan

karakter yang tegas dan perhatian, ayah Suad yang digambarkan dengan

karakter yang pengertian dan orang yang gigih, Abdul Hamid yang

digambarkan dengan karakter percaya diri dan sosok seorang yang sabar,

Samirah yang digambarkan dengan karakter yang baik, Adil digambarkan

58

Page 70: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

dengan karakter yang cerdas serta sopan dalam mengungkapkan pendapatnya,

Husain juga salah satu tokoh yang digambarkan dengan karakter yang cerdas

dan orang yang memiliki banyak uang, dokter Kamal yang digambarkan

dengan karakter lembut, rajin, dan kosisten, serta tokoh Faizah yang

digambarkan dengan karakter perempuan pemalas. Dalam penelitian ini

peneliti menemukan data perwatakan tokoh tersebut pada halaman 5, 7, 9, 10,

11, 12, 13, 17, 21, 22, 23, 27, 31, 32, 36, 37, 39, 40, 48, 49, 50, 53, 69, 71, 76,

80, 97, 101, 125, 127, 134, 142, 151, 155, 169, 172, 181, 198, 217.

B. SARAN

Masih banyak kemungkinan-kemungkinan tokoh dan penokohan salah

dalam novel tersebut, namun dengan segala keterbatasan peneliti hanya

memfokuskan pada teori strukrualisme. Untuk itu peneliti memberi

kesempatan kepada siapa saja untuk melengkapi penelitian-penelitian

selanjutnya.

Adapun penelitian yang telah dilakukan peneliti pada novel “Aku

Lupa Bahwa Aku Perempuan” karya Ihsan Abdul Quddus sebenarnya masih

banyak kekurangan maka dari itu penulis sangat mengharapkan kepada

peneliti selanjutnya untuk memperbanyak referensi terkait dengan tokoh dan

penokohan menggunakan teori struktural.

Page 71: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

DAFTAR PUSTAKA

Adi Setiawan. 2019. Analisis Tokoh Utama Dalam Novel Rose In The Rain Karya

Wahyu Suani. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni Bengkulu. 12-22

Alfian Rokhmansyah. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra: Perkenalan Awal

Terhadap Ilmu Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu

Aminuddin. 2000 Pengantar Apresiasi Karya Sastra.Bandung: Sinar Baru Algesindo

2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Asdi

Mahasatya.

. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo

2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra: Sinar Baru Algesindo

A, Teeuw. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Dunia

Pustaka Jaya.

Badrun, Ahmad. 1983. Pengantar Ilmu Sastra. Surabaya: Usaha Nasional.

Baribin. 1985. Intisari Kesustraan Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa.

Craib, Ian. 1994. Teori-teori Sosial Modern: dari Parsons Sampai Habermas. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Endraswara, Suwardi. 2012. Filsafat Sastra: Hakikat, Metodologi dan Teori.

Yogyakarta: Layar Kata.

Fokkema.D.W and Elrud Kunne Ibach.1997. Theories of Literature in The Twentieth

Century Structuralism-Marxism-Aesthetics of Reception-Semiotics. London;

C.Hurst&Co

Hendy, Zaidan. 1993. Kesustraan Indonesia. Bandung: Angkasa

Hadi, Abdul. 2014. Hermeneutika Sastra Barat & Timur. Jakarta: Sadra Press

Herman J. Waluyo. 2006. Pengkajian dan Apresiasi Prosa Fiksi. Surakarta:

Universitas Sebelas Maret

H.G. Tarigan. 1993. Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung :

Angkasa Badudu.

60

Page 72: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

Jabrohim. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.

Khoirun Nisak. 2019. Analisis Perwatakan Tokoh Utama Pada Novel Anak-Anak

Tukang Karya Baby Ahnan Dalam Moral Molekular: Tinjauan Psikologi

Sastra. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia. Malang. 10-22

Kosasih. 2012. Dasar-dasar Keterampilan Bersastra. Bndung: Yrama Widya.

Mulyadi, Yadi dkk. (2017). Bahasa Indonesia untuk siswa SMP-MTs Kelas VIII.

Bandung; Yrama Widya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada.

1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada. University Press.

2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.

Saryono. (2009). Pengantar Apresiasi Sastra. Malang: Universitas Negeri Malang.

Sayuti, A. Suminto. 1996. Apreasiasi Prosa Fiksi. Jakarta: Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan

Semi Atar. 1989. Kritik Sastra. Angkasa Bandung.

1988. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Jaya.

Sudjiman, Panuti. 19991. Memahami Cerita Rekaan, Jakarta. Pustaka Jaya

Sumardjo dan Saini K.M. 1998. Apresiasi Kesustraan. Jakarta: PT. Gramedia

Sumardjo, Jakob. 1984. Masyarakat dan Sastra Indonesia. Jakarta: Nur Cahaya.

Sukada, Made. 1987. Beberapa Aspek Tentang Sastra. Denpasar: Kayumas &

Yayasan Ilmu dan Seni Lesiba.

Susanto, D. 2016. Pengantar Kajian Sastra. Jakarta: CAPS

Tarigan, Henry Guntur. 1991. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa

Bandung.

Teeuw, A. 2017. Sastra dan Ilmu Sastra. Bandung: Dunia Pustaka Jaya.

Wellek, Renne dan Austin Werren. 1990. Teori Kesustraan (Diterjemahkan Oleh

Melani Budianta). Jakarta: Pustaka Jaya.

Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo

Yudiono, K.S. 1986. Telaah Kritik Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa.

2013. Teori Pengkajian Fiksi.Yogyakarta: Gasjah Mada

Page 73: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

University Press.

Zaidan, Abdul Rozak, dkk. 2004. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka

Page 74: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

KORPUS DATA

SUMBER

NOVEL “AKU LUPA BAHWA AKU PEREMPUAN KARYA IHSAN ABDUL

QUDDUS”

PENOKOHAN

TOKOH KUTIPAN HALAMAN PENOKOHAN

SUAD

• “Prestasiku dalam

pelajaran selalu

kuimbangi dengan

prestasi dalam

kegiatan-kegiatan di

sekolah. Aku selalu

terlibat dalam

aktivitas hingga

dalam karakter dan

berbagai

perkumpulan. Aku

juga sering menjadi

ketua panitia

pelaksana kegiatan

sekolah.”

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan,

2020:7)

• “Aku tidak sudi

menjadi pembantu,

Bila pernikahan dan

menjadi ibu dianggap

sebagai sebuah

pengabdian, tapi aku

tidak mau

menggunakan konsep

pengabdian yang

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan,

2020:7)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan,

2020:5)

Melalui kutipan-kutipan

tersebut, secara tegas

pengarang ingin

membuktikan karakter

tokoh Suad merupakan

tokoh yang sangat ambisius

dalam menjalani

kehidupannya. Hal ini

tergambarkan melalui

kutipan-kutipan yang

menceritakan tentang

sosoknya yang ambisius

menjadi seorang pemimpin

padahal ia adalah seorang

perempuan. Tergambarkan

pada kutipan “Darah

kepemimpinanku masih

berusaha memberontak”

dalam kutipan tersebut

terlihat jelas bahwa Suad

memiliki ambisi yang

sangat tinggi untuk menjadi

pemimpin agar mampu

mencapai cita-cita yang

diinginkannya. Disisi lain,

Suad merasa ketika ia

berusaha menggapai apa

yang diinginkannya, ia

kehilangan jati dirinya

sebagai perempuan. Suad

melupakan kodratnya, hal

ini tergambarkan di

Page 75: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

sempit dan

memenjarakan.”

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan,

2020:5)

• “ Pada masa ketika

sekolah laki-laki

belum memulai

gerakan memulai

gerakan, aku

mengumpulkan

teman-temanku para

siswi untuk

melakukan

pemogokan

unjukrasa.Kepala

sekolah dan para guru

mendukungku.

Mereka tidak

melarangku karena

mereka telah

memiliki asumsi

bahwa au tidak

pernah main-main

dengan semua yang

kulakukan.

(PEMBERONTAK)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan,

2020:9)

• “Tiba-tiba seorang

Polisi Mesir bersama

seorang perwira

Inggris mendatangiku

dan meminta agar

demonstrasi

dibubarkan. Aku

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan,

2020:9)

(Aku Lupa

Bahwa Aku

Perempuan,

2020: 10)

beberapa kutipan yang

memunculkan karakter lain

yakni karakter yang tetap

memikirkan dirinya.

Kemunculan beberapa

karakter Suad dalam Novel

ini cukup menarik perhatian.

Bahkan karakter, keibuan

seorang Suad pun

tergambarkan dalam novel

ini. Di mana Suad sangat

mengkhawatirkan anaknya

yang tidak berada di sisinya.

Hal ini menandakan bahwa

Suad memiliki hati yang

baik dan menggambarkan

karate seorang ibu yang

sayang kepada anaknya.

Page 76: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

tidak takut dengan

polisi. Pemuda dan

orang dewasa yang

menyaksikan

demonstrasi kami,

sedikit demi sedikit

mulai bergabung

dalam gelombang

demonstrasi.”

(BERANI)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan,

2020: 10)

• “Kini, jadilah aku

malaikat bagi

sebagian kelompok,

dan setan bagi

kelompok lain yang

berseberangan. Mulai

saat itu, aku tidak

mau merenda hidup

dalam gelombang

biasa. Aku mulai

menjalani hidup

dalam konsep yang

tidak lumrah. Aku

ingin menjadi

manusia yang luar

biasa.” (HEROIK

DAN AMBISIUS)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan,

2020:11)

• “Aku menolak

mereka mungkin juga

karena mereka, laki-

laki yang datAng,

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:11)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:12)

Page 77: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

tidak ada yang

mampu membawaku

menjadi manusia

yang luar biasa

seperti keinginanku.”

(TEGUH PADA

PENDIRIAN)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:12)

• “Penolakanku kepada

setiap pemuda tidak

pernah melahirkan

bibit permusuhan.

Semua kata-kata

sanjung dan pujian

kuterima dengan

senyum ceria, hingga

kata-kata Itu malah

membangkitkan rasa

percaya diriku.”

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:12)

• “Ambisiku telah

membuatku

melupakan segala

sesuatu, hingga aku

lupa bahwa aku

perempuan. Bahkan

kebutuhanku untuk

menjadi perempuan

lebih mendesak

daripada

kebutuhanku untuk

menjadi pemimpin

negeri ini.

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:12)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:22)

Page 78: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

(AMBISIUS)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:22)

• “Aku selalu gelisah

memikirkan cita-cita

dan ambisiku untuk

menjadi pemimpin

setiap kali berduaan

dengan suamiku. “

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:25)

• “Darah

kepemimpinanku

masih berusaha

memberontak.”

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:32)

• “Aku selalu gelisah

memikirkan cita-cita

dan ambisiku untuk

menjadi pemimpin

setiap kali berduaan

dengan suamiku.

Bersamanya

ambisiku terhalangi.”

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:36)

• “Tidak, tidak

mungkin aku

mengkhususkan diri

mendidik anak dan

meninggalkan

berbagai peluang

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:25)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:32)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:36)

(Aku Lupa

Bahwa Aku

Perempuan

2020:38)

Page 79: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

sukses yang sangat

mungkin kuraih.”

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:38)

• “Dalam masyarakat,

pengajar perguruan

tinggi menempati

strata sosial yang

tinggi . Aku ingin

lebih tinggi dari itu.

Aku ingin menjadi

dosen yang bergelar

doktor.”

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:39)

• “Aku bahagia dengan

janin dalam rahimku

meski kehendak

untuk menjadikan

anak sebagai pengikat

hubunganku dengan

Abdul Hamid lebih

kuat dibanding naluri

seorang wanita untuk

mengasuh anaknya.”

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:69)

• “Seringkali aku

sengaja bermanja dan

membuatnya sibuk

dengan bermacam-

macam permintaan.”

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

(Aku Lupa

Bahwa Aku

Perempuan

2020:39)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:69)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:71)

Page 80: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

2020:71)

• “Aku tetap

menyampaiakan orasi

secukupnya dan

kuletakkan tanganku

diatas perutku tetap

dalam semangat

orator.”Aku ingin

bayi dalam

kandungan ini lahir di

tanah merdeka.”

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:76)

• “Aku benar-benar

mengkhawatirkan

anakku tanpaku

disisinya.”

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:80)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:76)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:80)

KAKAK

SUAD

• “Kakakku adalah

wanita biasa yang

berusaha menjadi besar

dan menampilkan

bayangan ibu. Ia

menyelesaikan semua

pekerjaan rumah dan

mengerjakannya

dengan detail.Ia

mempersiapkan diri

seutuhnya untuk

menjadi istri bagi

suaminya kelak .Sejak

kecil ia telah

mempersiapkan diri

untuk menjadi ibu yang

(Aku Lupa Bahwa Aku Perempuan

2020:31)

Melalui kutipan tersebut, dapat dilihat secara tegas

pengarang ingin

menyampaikan tokoh

Kakak Suad ini memiliki

karakter baik dan memiliki

karakter keibuan. Hal ini

tergambarnya melalui cerita

Suad yang mengatakan

bahwa kakaknya sangat

berusaha baik dan

menampilkan bayangan

ibunya untuk menjaga Suad.

Selain itu, dipahami

kehidupan sekarang ini

banyak kita jumpai di dunia

Page 81: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

baik dan memanfaatkan

waktu-waktu luangnya

untuk urusan rumah

tangga. Mungkin

kakakku menggunakan

logikanya sebagai istri.

Dia selalu ada

setiapkali suaminya

meminta berdansa

daripada wanita lain

yang berdansa bersama

suaminya.Dia

menginginkan aku

menjadi seperti dirinya

atau setidaknya dia

menginginkan agar aku

sekadar memenuhi

keinginan Abdul

Hamid sebentar saja.”

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:31)

nyata bahkan di sekitar kita

sosok seorang kakak yang

ingin melindungi adiknya

dan menjadi sosok seorang

ibu. Karakter ini sangat baik

untuk dijadikan panutan

bagi yang membacanya.

Pengarang sangat baik

menampakkan karakter

tersebut melalui cerita

langsung seorang adik

hingga mampu membuat

pembaca percaya bahwa

tokoh kakaknya Suad ini

benar-benar bijaksana dan

baik hati.

IBU SUAD • “Ibu membelalak dan

bibirnya terbuka

menunjukkan

keheranan yang dalam

seakan tengah

menyaksikan musibah,

“Hei, orang gila! Apa

kamu tidak

mencintainya?”

(Tegas)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:40)

• “Kamu sekarang

memang telah

bersamanya, tetapi

sebenarnya kamu

belum hidup

bersamanya dalam satu

rumah, dalam satu

ranjang.” (Perhatian)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:40)

Melalui kutipan tersebut,

pengarang ingin

menggambarkan sosok

seorang ibu yang baik hati

dan perhatian kepada

anaknya. Namun karena

perhatiannya menjadikan

sikapnya tegas. Hal ini

tergambarkan di mana

terdapat kutipan yang

menerangkan ibu Suad ini

memberikan pengertian

mengenai apa yang akan

dilakukan Suad. Dengan

kata lembutnya

menjelaskan kepada Suad.

Di samping itu, hal

tersebut bukan hal baru

lagi kita jumpai. Dalam

kehidupan nyata bahkan di

Page 82: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:40)

sekitar kita pasti akan

menemukan sosok seorang

ibu yang sangat

menyayangi anaknya. Dan

selalu memberikan arahan-

arahan yang baik untuk

anakanya. Sosok ibu Suad

menjelaskan kepada

pembaca bahwa seperti

inilah seorang ibu selalu

mengkhawatirkan

anaknya.

AYAH

SUAD

• “Ayah lebih

memahamiku

dibanding ibu.”

(PENGERTIAN)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:17)

• “Ayah sangat

mengharapkan anak

laki-laki baginya. Ayah

sangat mengharapkan

anak laki-laki yang

meneruskan cita-cita

dan idealismenya,

bukan anak

perempuan. Maka ia

begitu gigih menolak

kehendak ibu untuk

menikahkanku sampai

aku menjadi sarjana.”

(GIGIH)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:77)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:17)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:77)

Melalui kutipan tersebut,

secara tegas pengarang

menggambarkan karakter

ayah yang perhatian

namun gigih dalam

mendidik dan mendukung

anaknya. Sosok seorang

ayah yang begitu

pengertian dan memahami

anaknya dibandingkan ibu.

Hal tersebut membuat kita

sebagai pembaca merasa

ingin memiliki sosok

seorang ayah yang mudah

memahami anaknya.

Karena yang sering kita

jumpai sosok seorang ayah

yang sangat tegas dalam

mendidik anak. Cukup

berbeda dengan ayah

Suad, tetapi tak dipungkiri

sosok ayah Suad ini juga

ada didunia nyata

meskipun mungkin tidak

banyak.

Selain itu, karakter

kegigihan ayah Suad ini

mewarnai karakter

pengertiannya. Seorang

Page 83: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

ayah yang gigih dalam

menyekolahkan anaknya

hingga menolak kehendak

istrinya sendiri. Namun hal

seperti ini, sangat banyak

kita jumpai di kalangan

sekarang seorang ayah

yang rela bekerja apapun

demi menyekolahkan

anaknya hingga sarjana.

ABDUL

HAMID

• “Aku belum puas

dengan jawabannya.

Semua adalah logika-

logika sederhana.

Tetapi anehnya, ia

begitu optimis dan

bahagiadengan

logikanya yang sangat

sederhana itu. Padahal

kriteria yang

kuletakkan untuk

menjadi suamiku

adalah seorang optimis.

Dan Abdul Hamid

sangat optimis.”

(OPTIMIS)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:21)

• “Dia tidak marah atau

kecewa seakan tidak

tejadi apa-apa . Seakan

dia memberiku

kebebasan sepenuhnya

untuk melakukan apa

saja yang

kumau.”(SABAR)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:23)

• “Kemalasan itu bukan

buah dari

kemampuannya yang

rendah dan kapasitas

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:21)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:23)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:48)

Melalui kutipan tersebut,

dapat dilihat pengarang

sangat tegas

memperlihatkan karakter

tokoh Abdul Hamid yakni

seorang yang optimis dan

percaya diri. Hal ini dapat

dilihat dari kutipan di atas.

Tokoh Abdul Hamid ini

sangat sering kita jumpai di

kalangan masyarakat

bahkan di sekitar kita.

Bahkan dengan

menampakkan sosok

percaya diri dalam novel ini,

mampu menjadi pelajaran

bagi pembaca dan bisa

menjadi panutan kita selagi

tidak berlebihan.

Di samping sikap percaya

diri seorang Abdul Hamid,

ia juga memiliki sikap sabar

yang bisa kita jadikan

pelajaran juga. Dengan

adanya karakter sabar yang

di miliki oleh Abdul Hamid

ini mewarnai jati diri tokoh

tersebut.

Page 84: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

yang lemah,

melainkan-justru-

karena dia sangat

percaya diri.”

(PERCAYA DIRI)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:48)

SAMIRAH

• “Setelah kepergian

Abdul Hamid dan

Istrinya, ibuku berkata,

“Samirah baik yah!”.”

(BAIK)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:97)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:97)

Melalui kutipan tersebut,

terlihat jelas pengarang

menggambarkan karakter

seorang Samirah yakni

sosok istri yang baik.

Terlihat jelas diakhir

kutipan, karakter samirah

ini menjelaskan karakter

seorang istri kebanyakan

yang sayang terhadap

suaminya. Di dunia nyata

bahkan disekitar kita pasti

kita jumpai seorang istri

yang baik dan sayang

kepada suami. Hal ini

mampu kita jadikan

pelajaran bagi yang

membacanya agar selalu

menjadi orang yang baik

kepada orang-orang.

ADIL

• “Kemampuan dan

keleluasan

pengetahuannya

sungguh

menakjubkan.”

(CERDAS)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:101)

• “Dia sopan dan caranya

mengemukakan

pendapat sangat

santun.” (SOPAN

DAN SANTUN).

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:101)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:101)

Melalui kutipan tersebut,

pengarang secara tegas

ingin menggambarkan

karakter tokoh Adil sosok

yang disukai oleh Suad ini

yakni cerdas. Seorang laki-

laki yang begitu cerdas

sangat banyak kita jumpai

dikalangan saat ini.

Pengarang ingin

menampakan banyak

karakter di dalam novel Aku

Lupa Bahwa Aku

Perempuan. Dengan adanya

sosok seorang Adil yang

Page 85: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

• “Dia adalah seorang

pemuda yang menarik

dan terlihat sebagai

pemuda yang

bersungguh-sungguh

dalam melakukan

aktivitas.” (ULET)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:101)

cerdas mampu memberikan

kesan yang menarik dalam

novel ini.

Di samping karakter cerdas

yang di miliki Adil,

sosoknya juga digambarkan

sebagai seorang yang sopan.

Ketika kita membaca novel

ini, pasti kita akan merasa

kagum kepada sosok Adil

dikarenakan sosoknya yang

cerdas ditambah lagi ia

memiliki karakter yang

sabar.

HUSAIN

• “Aku terima tawaran itu

terutama karena di

dalam organisasi itu

terdapat sosok Husain,

seorang netralis dalam

kancah pemikiran politik

tetapi sangat cerdas dan

cerdik menempatkan diri

dalam peta perpolitikan

Mesir. Terlebih lagi, dia

seorang milyuner.”

(CERDAS CERDIK dan

SEORANG

MILYUNER)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:127)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:127)

Melalui kutipan tersebut,

dapat diketahui sosok

seorang Husain yang cerdas.

Pengarang menyampaikan

karakter Husain hamper

sama dengan karakter Adil.

Tetapi, bedanya sosok

Husain sendiri yakni

seorang yang milyarder.

Dengan adanya karakter

Husain ini menambahkan

warna dalam novel tersebut.

Di samping itu, karakter

seperti Husain ini di

lingkungan atau di dunia

nyata jarang kita jumpai.

DOKTER

KAMAL

• “Dia memang begitu.

Lembut dan cenderung

pendiam sesuai dengan

kepribadiannya yang

mengagumkan dan

sejalan dengan

profesinya sebagai

dokter.” (LEMBUT

DAN CENDERUNG

PENDIAM).

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:134)

Melalui kutipan tersebut,

pengarang secara tegas

menggambarkan karakter

tokoh Dokter Kamal yakni

seorang yang rajin,

konsisten dan lembut.

Karakter tersebut

merupakan karakter yang

dimiliki dokter-dokter pada

umumnya. Namun tak dapat

Page 86: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:134)

• “Kamal bukan pemalas.

Dia tidak selalu

menghambur-

hamburkan waktu luang

sebagaimana dilakukan

Abdul Hamid.” (RAJIN)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:142)

• “Suamiku menolak

untuk memberi bantuan

kepada pembawa memo

itu. Bahkan dia menolak

dengan kasar ketika

suami istri itu

bersikeras.”

(KONSISTEN)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:155)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:142)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:155)

dipungkiri tidak semua

dokter yang ada memiliki

ketiga karakter tersebut

seperti yang dimilki oleh

dokter Kamal.

RIFAT

ABBASY

• “Dia selalu ada ada

untuk mendengar

keluhanku tentang apa

saja. Tentang masalah

pribadiku, pekerjaan,

dewan, dan apa saja.”

(SETIA)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:198)

• “Dia seorang periang.

Dia bisa menjadikan dua

kalimat sebagai bahan

pembicaraan selama dua

jam. Suasana selalu ceria

dengan keberadaannya.”

(PERIANG dan ASIK)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:169)

• “Dia tidak mengharap

apa-apa sebagai imbalan

pengabdiannya

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:198)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:169)

Melalui kutipan tersebut,

dapat dilihat pengarang

ingin menggambarkan

sosok karakter Rifat

Abbassy ini yakni seorang

yang periang, loyal dan

asik. Sosok seorang laki-

laki yang memiliki karakter

tersebut jarang kita jumpai

saat ini. Hal ini terbukti saat

ini banyak laki-laki yang

bisa di bilang cuek dan

arogan kepada orang

sekitarnya. Dengan di

gambarkannya sosok Rifat

Abbassy seperti itu, dapat

menarik perhatian pembaca

untuk membacanya.

Page 87: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

kepadaku. Dia hanya

ingin orang tahu bahwa

dia adalah salah satu

temanku.” (TULUS)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:169)

• “Dia tidak pernah

menyinggung kehidupan

pribadiku . Aku selalu

tampil didepannya

sebagai doktor, dosen,

anggota parlemen dan

pimpinan berbagai

organisasi. Rifat tidak

pernah melihatku

sebagai Suad,sebagai

seorang perempuan.”

(LOYAL)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:217)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:217)

FAIZAH

• “Faizah cenderung

pemalas seperti

ayahnya.’ (PEMALAS)

(Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan 2020:188)

(Aku Lupa Bahwa

Aku Perempuan

2020:188)

Melalui kutipan tersebut,

sangat jelas pengarang

menggambar satu sosok

karakter lagi di dalam nove

Aku Lupa Bahwa Aku

Perempuan yakni tokoh

yang memilki karakter

pemalas. Dengan adanya

karakter ini, pengarang

sangat baik dalam memilih

karakter untuk setiap

tokohnya. Tergambarkan

jelas seorang Faizah sosok

perempuan pemalas yang

mengikuti karakter ayahnya.

Di samping itu, hal seperti

ini sering kita jumpai di

sekitar kita sosok seorang

perempuan yang pemalas.

Page 88: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …
Page 89: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …
Page 90: ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN DALAM NOVEL AKU LUPA …

RIWAYAT HIDUP

ALDY ARIEF SETIAWAN. Dilahirkan di Mangkoso

pada tanggal 11 Februari tahun 1999, dari pasangan Abdul

Kalam dan Dahliyah Danial. Penulis masuk sekolah dasar

pada tahun 2004 di MIM Kampung Baru dan tamat pada

tahun 2010, penulis masuk sekolah menengah pertama pada

tahun 2010 di SMP Negeri 1 Soppeng Riaja dan tamat pada

tahun 2013, dan masuk di sekolah menengah atas pada tahun 2013 di SMA Negeri 1

Soppeng Riaja, dan tamat pada tahun 2016. Pada tahun yang sama 2016, penulis

melanjutkan jenjang pendidikan di tingkat universitas pada program Strata 1 (S1).

Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai tahun 2021.