23
Group : axon Anggie yermia Suspita erlinda Wendy wiranata Putri tia A Riduansyah Eduardus VS M. Risky STIKES SUAKA INSAN BANJARMASIN

Aneurisma intrakranial ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aneurism

Citation preview

Wendy wiranata Putri tia A
Riduansyah Eduardus VS
 
a/ sebuah arteri dalam otak dengan dinding yang tipis dan memuai atau sebuah arteria dalam otak yg berdilatasi
 
1. Kelainan bawaan
5. Trauma
6. emboli
 
 
 
3. Fusiform aneurisma: dinding yg berdilatasi mengelilingi arteri yg kena
 
Membalonnya vaskular
Grade 2 sakit kepala ringan sampai sedang, kaku
kuduk, tidak ada gangguan saraf selain kelumpuhan saraf
otak
saraf minimal
tubuh), awal dari kekakuan deserebrasi, dan gangguan
 vegetatif
 
Gejala pada aneurisma yg belum pecah sangat  jarang ditemukan. Tetapi ada beberapa gejala yg menjadi warnig sign adanya aneurisma, yaitu:
a. Gangguan penglihatan
c. Nyeri pada daerah wajah
d. Nyeri kepala sebelah
Pemeriksaan radiologis
 
1. Pola Persepsi Kesehatan
2. Pola Nutrisi Metabolik
6. Pola Persepsi Kognitif
8. Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama
9. Pola Reproduksi – Seksualitas
11. Pola Sistem Kepercayaan
 
 
 
 Hasil yang diharapkan : 
– Mendemonstrasikan hilangnya nyeri
 
R/: Ini dapat menandakan progresi aneurisma dan
seperlunya intervensi pembedahan segera.
intensitas nyeri dengan menggunakan skala nyeri.
R/: Untuk mengetahui tingkat rasa nyeri sehingga dapat
menentukan jenis tindakannya.
b. Resiko tinggi terhadap komplikasi : Ruptur berhubungan dengan aneurisma aorta
 Hasil yang diharapkan : 
 Intervensi : 
1. Pantau masukan dan halauran setiap jam bila halauran urine 8 jam kurang dari 240 ml sebaliknya setiap 8 jam.
R/: Untuk mengevaluasi keefektifan terapi dan untuk deteksi dini komplikasi.
2. Pantau TD, nadi dan pernapasan setiap jam bila di UPI, sebaliknya 2-4  jam.
 
R/: Untuk mengevaluasi keefektifan terapi dan untuk deteksi dini komplikasi
4. Pertahankan tirah baring pada posisi semi fowler’s 
R/: Tirah baring menurunkan penggunaan energi. Posisi tegak memudahkan pernapasan.