17
Nama : Nur Alivia Arianda NIM : 3425141811 Kelas : Biologi 2014 ANNELIDA A. PENGANTAR Hewan filum Annelida (Latin : annul atau annelus = cincin atau gelang; Yunani : eidos = bentuk) dikenal sebagai cacing gelang. Tubuh anggota filum ini bersegmen dengan metamerisme sebagai ciri utamanya : pembagian rongga tubuh. Sistem persarafan, peredaran darah dana sitem ekskresinya metameric. Saluran pencernaannya lengkap, berbentuk tubular, memanjang sumbu tubuh. Respirasi dengan epidermis maupun insang pada somit tertentu. Organ reproduksi hermaprodit (kelas Oligechaeta dan Hirudinea), dengan hewan langsung berbentuk hewan dewasa atau berumah dua (kelas Arhiannelida dan Polychaeta) dengan melalui fase larva trokofor. Caing-cacing yang termasuk dalam Filum ini, tubuhnya bersegmen-segmen. Mereka hidup didalam tanah yang lembab, dalam laut, dan dalam air. Pada umumnya Annelida hidup bebas, ada yang hidup liang, beberapa bersifat komenesal pada hewab akuatis dan ada juga yang bersifat parasite pada Vertebrata. Disamping tubuhnya bersegmen, juga tertutup oleh kutikula yang merupakan hasil dari sekresi dari epidermis, sudah mempunyai sistem nervousum, sistem cardiovasculare tertutup dan sudah ada rongga tubuh (coelom). Anggoita kelas Polychaeta dikenal dengan sebutan umum cacing laut. Cara hidupnya bersembunyi menyebabkan mereka luput dari pengamatan biasa. Panjang tubuh umunya kurang dari 10 cm dengan garis tengah 2-10 mm. Penghuni kedalaman laut umunya hanya mencapai panjang 3 m (Eunice sp.). Warna tubuhnya banyak yang menarik. Metamerisme pada umumnya sempurna, dengan tiap segmen silindris tubuh identic dengan kecuali bagian kepala dan ekor. Polychaeta dibagi menjadi dua kelompok yaitu Errantia dan Sedentaria. Penggolongan itu didasarkan perkembangan bagian-bagian anterior dan cara hidup hewan dari masing-masing kelompok. Polychaeta Errantia memiliki tubuh bersegmen banyak yang serupa (metameric), mempunyai kepala yang ditandai sejumlah palpus, antenna dan siri tentakel (tentacular cirri). Hewan-hewan itu hidup bergerak bebas dan biasanya pemangsa. Kerena itu, ciri khas kelompok ini adalah adanya rahang yang kuat dan acap kali bersusunan kompleks, yang dapat dijadikan citi penentu jenis. Jumlah segmen tubuh hewan Sedentaria relative terbatas dibandingkan dengan Errantia. Anggota badan bagian anterior dapat tidak ada, tapi pun dapat ada, yang mirip dengan hewan Errantia. Pada umumnya bagian anterior termodifikasi menjadi lubang mulut yang dikelilingi insang, sedangkan pada bagian tengah membentuk bagian abdomen yang parapodianya pendek,

Annelida.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Annelida.pdf

Nama : Nur Alivia Arianda

NIM : 3425141811

Kelas : Biologi 2014

ANNELIDA

A. PENGANTAR

Hewan filum Annelida (Latin : annul atau annelus = cincin atau gelang; Yunani : eidos =

bentuk) dikenal sebagai cacing gelang. Tubuh anggota filum ini bersegmen dengan metamerisme

sebagai ciri utamanya : pembagian rongga tubuh. Sistem persarafan, peredaran darah dana sitem

ekskresinya metameric. Saluran pencernaannya lengkap, berbentuk tubular, memanjang sumbu

tubuh. Respirasi dengan epidermis maupun insang pada somit tertentu. Organ reproduksi

hermaprodit (kelas Oligechaeta dan Hirudinea), dengan hewan langsung berbentuk hewan dewasa

atau berumah dua (kelas Arhiannelida dan Polychaeta) dengan melalui fase larva trokofor.

Caing-cacing yang termasuk dalam Filum ini, tubuhnya bersegmen-segmen. Mereka hidup

didalam tanah yang lembab, dalam laut, dan dalam air. Pada umumnya Annelida hidup bebas, ada

yang hidup liang, beberapa bersifat komenesal pada hewab akuatis dan ada juga yang bersifat

parasite pada Vertebrata. Disamping tubuhnya bersegmen, juga tertutup oleh kutikula yang

merupakan hasil dari sekresi dari epidermis, sudah mempunyai sistem nervousum, sistem

cardiovasculare tertutup dan sudah ada rongga tubuh (coelom).

Anggoita kelas Polychaeta dikenal dengan sebutan umum cacing laut. Cara hidupnya

bersembunyi menyebabkan mereka luput dari pengamatan biasa. Panjang tubuh umunya kurang dari

10 cm dengan garis tengah 2-10 mm. Penghuni kedalaman laut umunya hanya mencapai panjang 3

m (Eunice sp.). Warna tubuhnya banyak yang menarik. Metamerisme pada umumnya sempurna,

dengan tiap segmen silindris tubuh identic dengan kecuali bagian kepala dan ekor.

Polychaeta dibagi menjadi dua kelompok yaitu Errantia dan Sedentaria. Penggolongan itu

didasarkan perkembangan bagian-bagian anterior dan cara hidup hewan dari masing-masing

kelompok. Polychaeta Errantia memiliki tubuh bersegmen banyak yang serupa (metameric),

mempunyai kepala yang ditandai sejumlah palpus, antenna dan siri tentakel (tentacular cirri).

Hewan-hewan itu hidup bergerak bebas dan biasanya pemangsa. Kerena itu, ciri khas kelompok ini

adalah adanya rahang yang kuat dan acap kali bersusunan kompleks, yang dapat dijadikan citi

penentu jenis. Jumlah segmen tubuh hewan Sedentaria relative terbatas dibandingkan dengan

Errantia. Anggota badan bagian anterior dapat tidak ada, tapi pun dapat ada, yang mirip dengan

hewan Errantia. Pada umumnya bagian anterior termodifikasi menjadi lubang mulut yang dikelilingi

insang, sedangkan pada bagian tengah membentuk bagian abdomen yang parapodianya pendek,

Page 2: Annelida.pdf

sesuai cara hidupnyayang menggali ataupun membentuk tabung. Hewan kelompok ini tergolong

pemakan endapan dan penyaring.

Anggota kelas Oligochaeta mencakup cacing tanah, jenis-jenis yang hidup di air tawar dan air

laut. Metamerisme cukup berkembang, malau parapodia sudah tereduksi. Seperti halnya Polychaeta,

organ ekskresi Oligochaeta adalah metanefridium yang tersusun segmental sepanjang tubuh. Hewan

kelas ini mempunyai satu struktur reproduksi yang khas , yaitu Clitellum. Jumlah segmen yang

membentuk clitellum dan letak clitellum tergantung jenisnya, ada yang 2, 6 atau 7, tapi pun ada yang

sampai 60 segmen. Hewan-hewan ini hermafrodit. Perkawinan melalui kopulasi dan pemindahan

sperma berlangsung respirokal. Fertilisasi dan pembentukan individu baru terjadi dalam cocoon yang

di hasilkan clitellum.

Anggota kelas Hirudinea hidup di lingkungan akuatik dan terrestrial. Sekalipun dikenal dengan

nama umum lintah penghisap darah, bagian terbesar diantaranya tidak hidup sebagai ektoparasit.

Ukuran panjangnya dari 1 cm sampai 2 ataupun 5 cm, walau ada yang mecapai 12 cm, bahkan 30

cm. Metamerisme sudah sangat tereduksi, segmen-segmen ujung anterior (biasanya kecil) dan

posterior (biasanya lebih besar) termodifikasi menjadi alat hisap. Jumlah segemn tetap, yaitu 34

walau lapisan cincin sekunder diluarnya menyamarkan segmentasi primer tersebut. Clitellum

dibentuk segmen-segmen IX, X atau XI.

B. CIRI-CIRI

Tubuh hewan Annelida bilateral simetris, panjang dan jelas bersegmen-segmen, serta memiliki

alat penggerak berupa rambut-rambut kaku atau setae pada tiap segmen. Polychaeta dengan tentakel

pada kepalanya dan setae pada bagian-bagian tubuhnya yang menonjol ke lateral atau pada lobi

lateralis yang disebut parapodia. Tubuh tertutup oleh kutikula yang licin terletak diatas epitelium

yang bersifat glanduler. Dinding tubuh dan saluran pencernaan dengan lapisan otot sirkuler dan

longitudinal, sudah mempunyai rongga tubuh atau coelom dan umunya terbagi oleh septa, saluran

pencernaan lengkap, tubule memanjang sesuai dengan sumbu tubuh. Sistem kardivaskuler adalah

sistem tertutup, pembuluh-pembuluh darah membujur, dengancabang kecil (kapiler) pada tiap

segmen (metamer), plasma darah mengandung hemoglobin. Respirasi pada kulit atau dengan

branchia. Organ ekskresi terdiri atas sepasang nepridia pada tiap segmen. Sistem nervousum terdiri

atas sepasang ganglia pada tiap segmen, terdapat juga sel-sel tangoreseptor dan fotoreseptor.

Kebanyakan bersifat hermafrodit dan perkembangan secara langsung atau bersifat gonochoristis dan

perkembangan melalui stadium larva. Reproduksi dengan membentuk tunas terjadi pada beberapa

spesies. Salah satu contoh Annelida adalah Lumbricus terrestris (cacing tanah).

Page 3: Annelida.pdf

C. KLASIFIKASI

Filum Annelida terdiri dari tiga kelas yaitu :

1) Kelas Polychaeta

2) Kelas Polychaeta

3) Kelas Hirudinae.

a. Kelas Polychaeta

Polychaeta tubuhnya jelas bersegmen-segemen, baik bagian luar maupun bagian dalamnya,

coelom umumnya terbagi oleh septa intersegmental, hidupnya di laut, segmen tubuhnya banyak,

mempunyai banyak setae (poli=banyak, setae=rambut-rambut kaku). Setae terjadi dari bagian

dinding tubuh yang special yang dinamakan parapodia, umumnya jelas mempunyai kepala yang

dilengkapi sejumlah alat tambahan atau extremitas hamper bersifat gonochoristis dengan gonad

memamnjang diseluruh tubuh dan fertilisasi internal, perkembangan melalui stadium larva, larva

disebut trochopora. Contoh : Neanthes, Chartopterus¸ Arenicola, Spirorbis, Serpula, Nereis.

Penggolongan Polychaeta kedalah dua kelompom (yaitu Errautia dan Sedentaria) bersifat

artifisial, secara filogenetik sejumlah suku lebih baik dipandang sebagai serangkaian bangsa

dengan ciri yang sedikit banyak berbeda satu dari lainnya.

b. Kelas Oligochaeta

Oligochaeta adalah meliputi cacing tanah dan beberapa spesies yang hidup dalam air tawar.

Oligochaeta tubuhnta jelas bersegmen-segmen, jumlah setae sedikit. Setae tidak membentuk

berkas, tunggal dan membentuk rangkaian tertentu, tidak memiliki parapodia, jarang mempunyai

insang, prostomium kecil, bentuk kerucut, tanpa mata ataupun tentakel, organ reproduksi

hermaprodit, susunan gonad dann saluran-saluran reproduksi khas, metamerisme terbatas,

sejumlah segmen membentuk clitellum untuk mensekresikan cocoon, habitat umumnya air tawar

ataupun terrestrial, beberapa hidup di lingkungan estuary penggolongan ke dalam suku

didasarkan perbedaan susunan organ-organ reproduktif dan saluran-saluran serta setae hewan.

Bangsa Plesiopora kelompok Plesiothecata

Bukaan vasa differensia pada segmen langsung kebelakang segmen yang pengandung

testes, spermathecae berada dalam segmen testicular atau berada proksimal dengannya.

Contoh : Aelosoma : Nais : Tubifex

Bangsa Plesiopora kelompok Prosothecata

Bukaan vasa deferensia pada segmen langsung di belakang segmen yang

mengandung testes, spermathecae anterior terhadap segmen testicular.

Contoh : Enchytraeus.

Page 4: Annelida.pdf

Bangsa Prosopora

Bukaan vasa deferensia pada segmen testicular, bila ada dua segmen testicular, maka

bukaan berada pada segmen yang mengandung pasangan posterior testes. Contoh :

Lumbriculus ; Branchiobdella.

Bangsa Opisthopora

Bukaan vasa deferentia pada segmen posterior sesudah segmen testicular. Berbagai

jenis cacing tanah tergolong bangsa ini. Contoh : Lumbriculus ; Pheretima ; Eisenia.

c. Kelas Hirudinea

Tubuh Hirudinae pada keadaan diam atau istirahat berbentuk langsing atau oval dan memipih

kearah dorsoventral. Pada permukaan tubuhnya terdapat banyak lekukan-lekukan atau annuli dan

tidak terdapat setae (kecuali pada Acanthobdella) atau parapodia, pada ujung anterior dan ujung

posterior beberapa segmen mengalami beberapa perubahan bentuk alat penghisap (batil isap).

Dengan demikian pada tubuh seekor lintah terdapat dua batil isap, yaitu satu diujung anterior

yang terletak disekitar mulut dan satu lagi terletak di ujung posterior. Batil penghisap ini berguna

untuk melekatkan diri pada permukaan tubuh hewan atau manusia yang akan dihisap darahnya.

Jaringan mesenchim dinding coelom membentuk tonjolan-tonjolan kecil atau villi ke dalam

rongganya atau coelomnya. Hirudinae kebanyakan bersifat hermaprodit dan pada Hirudinae

terdapat clitellum dan embrio berkembang didalam cocoon.

Kelas Hirudinea dapat dibagi menjadi beberapa familia, diantaranya yaitu :

1. Familia Achanthobdellidae

Familia ini merupakan peralihan antara Oligochaeta dan Hirudinea dan hanya ada 1

genus yaitu Achantobdellia. Familia ini mempunyai setae.

Contoh : Achanthobdella

2. Familia Rhynchobdellidae

Rhyncobdellidae hidup di air laut dan di dalam air tawar, darah tidak berwarna, proboscis

dapat di tonjolkan, tidak mempunyai rahang.. Lintah denga proboscis yang eversible,

mulut kecil, ditengah batil isap oral. Kelompok Glossiphonlid hidup di air tawar dan

Kelompok Piscicolid hidup sebagai parasite ikan.

Contoh : Glossiphonia

Page 5: Annelida.pdf

3. Familia Gnathobdelliae

Gnathobdelliae ada yang bersifat aquatic yaitu dalam air tawar dan ada juga yang bersifat

terrestrial, darah berwarna merah, tanpa proboscis, tetapi umunya memiliki rahang. Linth

bergigi tiga buah, mulut lebar hampir menyatu dengan bibir batil isap oral, biasanya

bermata 5 pasang.

Contoh : Hirudinaria; Hirudo; Haemopsis

4. Familia Pharyngobdellidae

Mirip dengan Gnathobdellida, tetapi faring tidak bergigi, bermata 6-8 pasang,

kebanyakan berhabitat air tawar, pemakan larva insekta dan moluska.

Contoh : Erpobdella.

D. HABITAT

Cacing tanah hidup di dalam liang dalam tanah yang lembab, subur dan suhunya tidak rendah.

Cacing-cacing ini keluar ke permukaan hanya pada saat-saat yang tertentu saja. Pada siang hari,

mereka tidak pernah keluar ke permukaan tanah kecuali jika saat itu hujan, yang cukup menggenangi

liang itu. Mereka akan keluar terutama pada pagi hari sesudah hujan. Dalam keadaan normal mereka

akan pergi ke permukaan tanah pada malam hari. Dalam keadaan yang sangat dingin atau kering

mereka masuk kedalam liang, seringkali sampai sedalam 8 kaki (+/- 240 cm), dan dalam keadaan ini

beberapa cacing seringkali terdapat melingkar bersama-sama, dengan diatasnya terdapat lapisan

tanah yang bercampur dengan lendirnya.

E. MORFOLOGI DAN ANATOMI

Bentuk tubuh Lumbricus terrestris panjang silindris,

dengan +/- 2/3 bagian posteriornya sedikit memipih ke arah

dorsoventral. Tubuh bersegmen-segmen dan jelas ada annuli

external bersesuaian dengan jumlah segmen dalam, yaitu +/-

150 segmen dalam seluruh tubuh. Warna tubuh permukaan atas

(facies dorsalis) berwarna merah sampai biru kehijauan dan

dari luar aorta dorsalis kelihatan jelas, permukaan bawah

(fasies ventralis) lebih pucat , umunya merah jambu dan

kadang-kadang putih. Mulut terdapat di ujung anterior pada

bagian yang disebut prostimium, yang tidak merupakan

segmen yang sebenarnya, bagian ventral mulut dibatasai

Page 6: Annelida.pdf

dengan peristomium,yang merupakan segmen pertama. Anus terletak pada ujung segmen terakhir.

Pada segmen-segmen ke 32-37, terdapat penebalan kulit ialah clitellium. Clitellium ini jelas pada

bagian dorsal dan lateral, dimana disini tidak terdapat annuli. Pada tiap-tiap segmen terdapat 4

pasang setae, kecuali segmen pertama dan terakhir, 2 pasang lateral dan 2 pasang lainnya di ventro

lateral. Setae berguna sebagai alat gerak bagi cacing tanah. Yang digerakan oleh muskulus retractor.

Pada permukaan tubuh cacing tanah terdapat beberapa lubang-lubang muara keluar dari berbagai alat

atau organ dalam tubuh. Lubang-lubang tersebut, ialah mulut berbentuk bulan sabit terletak di medio

ventral segmen pertama, anus terletak pada segmen terakhir, lubang muara keluar ductus

spermaticus atau vas deferens pada segmen ke 15, lubang muara oviduct terletak pada segmen ke 14,

lubang muara keluar receptaculum seminalis berupa 2 pasang pori yang terletak diantara segmen ke

9 dan ke 10 dan diantara segmen ke 10 dan ke 11, recptakulum seminalis ialah tempat penyimpanan

sperma, pori ini tidak mudah terlihat, pori dorsales merupakan lubang muara keluar coelom, pori ini

terletang di medio dorsal pada tepi

anterior pada tiap segmen, segmen ke 8

atau ke 9 sampai ujung posterior tubuh,

sepasang nephridiophor merupakan

lubang muara keluar dari saluran

ekskresi dan terletak pada tiap segmen

kecuali segmen terakhir dan 3 segmen

pertama.

Jika tubuh cacing dipotong

membujur melalui dinding tubuh bagian

dorsal maka akan nampak bahwa

diantara saluran pencernaan dan dinding tubuh terdapat rongga tubuh atau coelom. Coelom ini

terbagi menjadi bagian-bagian kecil oleh septa. Bagian-bagian kecil ini disebut segmen, tetapi

diantara segmen 1 dan 2 tidak terdapat septum, sedang diantara segmen ke 3 dan 4 septumnya tidak

lengkap, demikian juga septum diantara segmen ke 17 dan 18. Dinding coelom dibatasi oleh suatu

epitelium yang disebut peritoneum. Suatu cairan yang tidak berwarna mengisi coelom ini dan

mengalir dari satu segmen ke segmen yang lain. Saluran pencernaan lurus dan menembus septa. Di

sebelah dorsal saluran pencernaan terdapat aorta dorsalis, sedangkan disebelah ventralnya terdapat

saluran aorta ventralis.

Page 7: Annelida.pdf

F. FISIOLOGI

1. Kelas Oligochaeta

Oligochaeta berasal dari kata olygos yang berarti sedikit dan chaeta yang berarti rambut.

Oligochaeta memilikisedikit rambut pada tiap ruas-ruas tubuhnya serta tidak memiliki

parapodia. Ciri-ciri umum dari kelas Oligochaeta adalah sebagai beri kut.

1. Badan panjang, silindris dengan ujung memipih

2. Terdapat prostomium pada ujung anterior

3. Memiliki segmen-segmen

4. Memiliki klitelium pada segmen 31 sampai 37.

5. Tubuh ditutupi oleh kutikula

6. Hidup di tanah lemba atau air tawar

7. Memiliki sedikit seta

a. Sistem Gerak (Lokomosi)

Dinding tubuh cacing tanah mempunyai 2 lapis otot,

yaitu Statum circulare adalah lapisan otot seblah luar dan

Stratum longitudinale yaitu lapisan otot sebelah dalam.

Jika musculi ini berkontraksi akan menimbulkan gerakan

menggelombang dari cacing tanah sehingga cacing

tersebut bergerak. Dinding intestine juga mempunyai

lapisan otot yaitu stratum longitudinale. Jika otot ini

berkontraksi, akan menimbulkan gerak peristaltic yang

dapat mendorong makanan dalam saluran pencernaan

dan mendorong keluar sisa-sisa pencernaan. Ada juga

musculi di dalam dinding-dinding pembuluh darah,

didalam pipa-pipa muscular pada nephridia dan di bagian

luar berkas saraf. Pada pharyng juga ada musculi yaitu

musculi yang melekatkan faring ke dinding tubuh.

Setae digerakkan oleh dua berkas otot yaitu musculus protactor yang mendorong setae

keluar, dan muskulus retractor yang menarik kembali setae masuk ke dalam rongganya.

Kedua berkas musculi ini melekat pada ujung-ujung dalam dari setae. Jadi cacing tanah

bergerak dengan setae dan kontraksi otot-otot dinding tubuh.

b. Sistem Respirasi

Cacing tanah bernapas dengan kulitnya sebab kulitnya bersifat lembab, tipis dan banyak

mengandung kapiler-kapiler darah.

Page 8: Annelida.pdf

c. Sistem Pencernaan Makanan

Saluran pencernaan makanan cacing tanah sudah lengkap dan sudah terpisah dari sistem

cardiovascular. Saluran pencernaan ini terdiri atas mulut, faring, esophagus, proventrikulus,

intestine, dan anus.

Mulut cacing tanah terletak di dalam rongga oris atau rongga bukal. Faring terdapat

didalam segmen ke 4 dan ke 5, bersifat muscular dan berguna untuk menghisap partikel-

partikel makanan. Esophagus terletak diujung faring memanjang dari segmen ke 6 sampai

segmen ke 14. Proventrikulus merupakan bagian ujung esophagus yang membesar dan

dibagian ini makanan disimpan, dinding proventrikulus tipis. Ventriculus merupakan lanjutan

kearah belakang dari proventrikulus terletak di dalam segmen ke 17 dan ke 18, bersifat

muscular dan berguna untuk mencernakan makanan. Intestine adalah merupakan lanjutan ke

ujung dari ventrikulus. Dinding intestine bagian dorsal melekuk ke dalam lumen intestine

dan bagian ujung lekukan ini membesar sehingga terjadilah bangunan sebagai kantong.

Bangunan ini disebut typhlosole. Typhlosole ini berguna untuk memperluas permukaan

intestine, sehingga dapat mengabsorbsi sari-sari makanan lebih banyak.

Makanan cacing tanah terdiri atas sisa-sisa hewan dan tanaman. Cacing-cacing tanah itu

mencari makanannya diluar liang pada saat malam hari. Makanan diambil melalui mulutnya.

Makanan di dalam esophagus tercampur dengan cairan hasil sekresi kelenjar kapur yang

terdapat pada dinding esophagus itu. Cairan ini bersifat alkalis, tetapi fungsinya yang tepat

belum diketahui. Mungkin cairan ini menetralkan makanan-makanan yang bersifat asam.

Dari esophagus, makanan terus masuk ke dalam proventrikulus yang merupakan tempat

penyimpangan makanan yang bersifat sementara.

Selanjutnya makanan masuk ke dalam ventrikulus. Di sini makanan dicernakan menjadi

partikel-partikel halus. Dari ventrikulus, kemudian partikel-partikel makanan akan

dicernakan lebih lanjut ke dalam intestine. Di dalam intestine, partikel-partikel makanan akan

dicernakan lebih lanjut sehingga menjadi substansi-substansi yang lebih kecil, yang dapat di

absorbsi oleh dinding intesitin tersebut. Dinding intestine mengandung kelenjar-kelenjar

yang menghasilkan enzim. Karena pengaruh enzim ini, partikel-partikel makanan tadi

dicernakan menjadi monosakarida, asam lemak dan gliserol dan asam amino yang siap untuk

diabsordsi. Senyawa-senyawa inilah yang di absobsi oleh dinding intestine dan selanjutnya

bersama-sama dengan sirkulasi darah diangkut ke seluruh bagian tubuh. Pada saat cacing

tanah mengambil makanan melalui mulutnya, ikut juga termakan sejumlah partikel-partikel

tanah. Kemudian sisa-sisa makanan beserta partikel-partikel tadi di keluarkan melalui anus

ndan diletakkan di atas permukaan tanah di dekat liang tempat cacing itu berada. Sisa-sisa ini

berbentuk kelompok-kelompok kecil dari partikel-partikel tanah.

d. Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi atau peredaran darah cacing tanah adalah sistem peredaran tertutup.

Pembahasan sistem cardiovascular meliputi: benda yang diedarkan yaitu darah, saluran yang

dilalui yaitu pembuluh darah, peredaran darah, fungsi darah dan limpa.

Page 9: Annelida.pdf

Darah terdiri atas bagian cair yang disebut plasma dan sel-sel darah atau korpuskula.

Korpuskula terdapat di dalam plasma darah. Eritrosit mengandung hemoglobin yang

mempunyai kemampuan untuk mengikat oksigen. Pembuluh-pembuluh darah terdiri dari

aorta dorsalis, aorta ventralis.

Aorta dorsalis terletak disebelah dorsal saluran pencernaan dan mudah terlihat dari luar

pada cacing yang hidup sebab kulit tubuh cacing sedikit transparan. Di daerah esophagus 5

pasang cabang-cabang aorta dorsalis membesar dan berfungsi sama dengan cor (jantung)

pada hewan tingkat tinggi. Jantung cacing ini mengelilingi esophagus dan berhubungan

dengan aorta ventralis, yang terletak di sebelah ventral trucus nervosus. Disamping kedua

aorta tersebut terdapat 3 pembuluh darah yaitu 2 pembuluh yang masing-masing terletak di

lateral trucus nervosus dan 1 pembuluh di sebelah ventral trucus itu. Kelima pembuluh darah

tersebut dengan banyak cabang-cabang dan beberapa rongga limpa membentuk sistem

kardiovaskuler cacing tanah.

Darah dalam aorta dorsalis terdorong oleh kontraksi dinding aorta itu. Di dalam aorta ini

terdapat banyak valvula yang berfungsi untuk mencegah mengalirnya kembali darah itu dari

ujung anterior. Dari aorta dorsalis darah mengalir ke dalam cor atau jantung, kemudian ke

aorta ventralis. Didalam jantung juga terdapat valvula sehingga darah hanya mengalir ke satu

arah saja. Dari aorta ventralis drah mengalir menuju ke nephridia. Karena cacing tanah

mempergunakan kulitnya sebagai alat respirasi makan CO2 dikeluarkan dan O2 diambil oleh

darah yang mengalir dalam kapiler-kapiler dalam kulit. Darah dari dinding tubuh aatau kulit.

Melalui pembuluh darah parietalis masuk kedalam aorta dorsalis.

Darah berfungsi mengangkut oksigen, sari-sari makanan, sisa metabolism dan substansi

lain. Pada saat darah mengalir menuju ke kulit, hemoglobin mengikat carbon dioksida,

carbon dioksida keluar melalui kulit sedangkan oksigen dari udara masuk ke dalam tubuh

cacing tanah melalui kulit dan bersenyawa dengan hemoglobin, membentuk oksihemoglobin.

Dalam proses respirasi, jaringan-jaringan memerlukan adanya oksigen. Darah mengalir dari

dinding tubuh ke kapiler-kapiler dalam jaringan-jaringan. Pertukaran zat-zat antara darah dan

jaringan terjadi dalam rongga limpa yang sangat kecil. Darah juga mengangkut substansi lain

seperti sekresi kelenjar-kelenjar.

Plasma darah dan beberapa korpuskula membentuk limpa, yang keluar dari aliran darah

melalui kapiler menuju ke jaringan. Limpa mengangkut oksigen darah ke jaringan-jaringan

dan mengangkut karbondioksida dan sisa metabolism masuk ke dalam peredaran darah

melalui kapiler darah.

e. Sistem Ekskresi

Sistem ekresi cacing tanah berupa nephridia. Pada tiap segmen tubuh terdapat sepasang

nephridia kecuali pada 3 segmen yang pertama dan segmen yang terakhir tidak ada.

Page 10: Annelida.pdf

Tiap nepridium terdiri atas suatu bangunan berbentuk corong dan bersilia yang disebut

nephrostoma dan saluran atau pipa yang berkelok-kelok. Jika silia itu bergetar, maka

menimbulkan aliran cairan tubuh yang mengandung sisa-sisa metabolism dari coelom masuk

ke dalam saluran ekskresi. Kemudian cairan ini keluar dari tubuh cacing melalui

nepridioporus, yaitu sebuah lubang kecil yang merupakan muara keluar dari saluran ekskresi

dan terletak pada permukaan ventral tubuh cacing. Diantara nephrostoma dan saluran

ekskresi terdapat sekat yang disebut septum intersegmental.

d. Sistem Saraf

Sistem saraf cacing tanah terletak disebelah dorsal faring di dalam segmen yang ke 3 dan

terdiri atas ganglion cerebrale yang tersusun atas 2 kelompok sel-sel saraf dengan komisura,

berkas saraf ventralis dengan cabang-cabangnya. Ganglion cereberale terletak disebelah

dorsal faring di dalam segmen ke tiga.

Dari tiap kelompok sel-sel tersebut terdapat saraf-saraf yang menginnervasi daerah mulut

dan berpangkal pada ujung anterior tiap kelompok sel-sel tersebut, cabang saraf yang menuju

ke ventral dan melingkari faring. Saraf ini disebut komisura circum pharyngeal yang

berhubungan dengan berkas saraf ventralis.

e. Organ Sensoris

Cacing tanah tidak mempunyai mata, tetapi pada kulit tubuhnya tedapat sel-sel saraf

tertentu yang peka terhadap sinar.

f. Sistem Reproduksi

Cacing tanah bersifa hermaprodit. Sepasang

ovarium menghasilkan ovum dan terletak di

dalam segmen ke 13. Kedua oviductnya juga

terletak di dalam segmen ke 13 dan

infundibulumnya bersilia. Oviduct tadi melalui

septum yang terletak diantara segmen ke 13 dan

ke 14 dan di dalam segmen ke 14 membesar

membentuk kantong telur. Testes atau ductus

spermaticus atau vasa deferensia masing-masing

ada dua pasang, sedangkan vasikula seminalisnya

ada 3 pasang. Testes terletak di dalam suatu

rongga yang dibentuk oleh dinding vasikula seminalis. Ductus spermaticus muali dari testes

bagian ujung dan melanjutkan diri ke posterior sampai segmen ke 15 dan pada segmen ini

juga ductus itu bermuara keluar.

Page 11: Annelida.pdf

Spermatozoa yang telah meninggalkan testes, akan masuk ke dalam vasikula seminalis

dan selanjutnya terseimpan di dalamnya. Walaupun cacing tanah bersfat hermaprodit tetapi

tidak terjadi autofertilisasi. Diantara segmen-segmen ke 9 dan 10, 10 dan 11 terdapat

reseptaculum seminalis yang merupakan tempat penampung spermatozoa dari cacing lain.

g. Cara Kopulasi

Dua ekor cacing tanah saling berdekatan. Kemudian saling merapatkan diri pada bagian

ventral segmen-segmen ke 9 sampai ke 11. Dalam keadaan ini cacing membentuk pipa lendir

pada tiap-tiap cacing itu mengeluarkan spermatozoanya dari vasicula seminalisnya.

Spermatozoa dari cacing pertama melalui pipa lendir tadi masuk ke reseprakulum seminalis

cacing kedua dan begitu juga sebaliknhya.

Kemudia masing-masing cacing tadi saling memisahkan diri dengan tetap membawa

bagian pipa lendirnya. Didalam pipa lendir ini cacing mengeluarkan suatu substansi yang

kemudia membentuk cocoon atau kantong. Cocoon ini kemudian tergelincir di atas segmen

ke 14 dan menerima ovum. Selanjutnya di atas segmen ke 9-11 menerima spermatozoa.

Akhirnya cocoon tergelincir di atas kepala cacing dan mengeras. Di dalam cocoon ini,

spermatozoa membuahi ovum. Ovum yang telah dibuahi ini, lama kelamaan akan mengalami

perkembangan lebih lanjut, sehingga nanti jika sudah menetas akan keluarlah cacing muda.

h. Regenerasi

Kebanayak avertebrata mempunyai kemampuan regenerasu dan begitu pula dengan

cacing tanah dari genus Lumbricus dan Pheretima. Kemampuan regenerasi ini tergantung

pada bagian tubuh cacing yang di potong. Bila seekor cacing tanah dipotong menjadi dua

bagian, maka pada potongan bagian anterior akan segera terbentuk ekor baru , sedangkan

pada potongan bagian posterior akan terbentuk kepala baru, tetapi prosesnya lebih lambat.

Banyak segmen-segmen yang terjadi pada regenerasi, umumnya lebih sedikit daripada

jumlah segmen yang hilang. Contohnya bila segmen ke 18 dari bagian-bagian dipisahkan,

ternyata hanya segmen ke 1 sampei ke 5 yang mengalami regenerasi.

2. Kelas Polychaeta

Polychaeta (poly= banyak; setae= bulu-bulu kaku) mencakup jenis-jenis cacing yang

memiliki banyak bulu-bulu kaku (setae) pada tubuhnya. Ciri utama yang dimiliki oleh

Polycharta adalah sebagai berikut.

1. Kepala memiliki tentakel, mata dan mulut

2. Panjang tubuh berkisar antara 5-10 cm dan diameter 2-10 mm.

3. Setiap somit dengan sepasang parapodia.

4. Kelamin terpisah (gonad tidak permanen).

5. Memiliki larva trokofor.

Page 12: Annelida.pdf

1. Habitat

Nereis virens hidup dalam liang yang biasanya berupa liang pasir. Hewan ini

membenamkan diri dalam pasir dan hanya kepalanya yang ditonjolkan keluar. Selain itu, hewan

ini juga dapat ditemukan berenang-renang dalam air laut.

2. Ciri Morfologi

Tubuh Nereis virens terdiri atas somit-somit eksternal dan interla serta berbentuk pipih.

Caput terlihat jelas serta memiliki badan yang tertutup oleh kutikula dan memiliki sejumlah

besar seta. Pada bagian lateral dari hewan ini terdapat parapodium yang digunakan dalam

respirasi dan sebagai alat gerak. Tiap-tiap parapodium mmempunyai dua tonjolan, yakni

notopodium di bagian doral dan neuropodium di bagian ventral.

3. Fisiologi

a. Sistem Muscular dan Gerak

Sistem muscular Nereis

virens terletak di bawah epidermis

dan terdiri dari dua lapisan, yakni

stratum cyrculare di bagian luar dan

stratum longitudinal pada bagian

dalam. Nereis virens juga memiliki

lapisan otot pada dinding

intestinum. Hewan ini bergerak

dengan menggunakan parapodia

b. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan pada Nereis virens terdiri atas rongga mulut yang memiliki rahang

yang bersifat kitin dan pharynx yang bersifat muskuler, esophagus, ventriculus, intestinum dan

anus. Nereis virens berrsifat carnivore.

Page 13: Annelida.pdf

c. Sistem Peredaran darah

Sistem peredaran darah terdiri atas pembuluh darah

dorsal dan pembulkuh darah ventral. Pembuluh darah ini

dihubungkan dengan pembuluh darah transversal pada tiap

segmen. Darah mengandung hemoglobin sehingga berwarna

merah.

d. Sistem Respiratorium

Nereis virens bernapas dengan kulitnya. Pertukaran gas berlangsung melalui kulitnya

yang tipis dan menganding banyak pembuluh-pembuluh kapiler. Respirasi terjadi secara difusi,

diman oksigen masuk dan karbondioksida keluar dari tubuh. Pertukaran ini dipacu oleh perbedaa

konsentrasi kedua gas tersebut di dalam dan di luar tubuh.

e. Sistem Ekskretorium

Sistem eskresi berupa sepasang nefridium pada tiap

segmen. Setiap nefridiuum terdiri ats sinsitium dariprotoplasma

yang mengandung tubulus nefridium yang panjangberkelok-kelok

dan mengandung silium. Tubulus ini menembus septum yangt

berhubungan dengan nefrostom pada sisi anterior septum dan

nefridospor pada sisi posterior septum.

Page 14: Annelida.pdf

f. Sistem saraf

System saraf terdiri atas otak, konektif faringeal, tali saraf ventral,dan sepasang ganglion

pada tiap somit, yang melepaskan sepasang saraf lateral.

g. Sistem Reproduksi

Nereis virens bersifat diesius, dimana alat kelamin jantan

dan betina terpisah. Gonad hanya berkembang pada musim

perkawinan. Gonad terdapat pada semua segmen,kecuali pada

bagian ujung anterior badan. Ova dan spermatozoa terdapat di

bagian tepi selom.

3. Kelas Hirudinae

Hirudinea meliputi jenis cacing yang tidak memiliki seta dan hidup di air ataupun

daratan. Ciri-ciri umum dari kelas ini adalah sebagai berikut.

1. Tidak memiliki seta (bulu-bulu kaku)

2. Habitat perairan maupun daratan

3. Hidup sebagai predator atau parasit

Page 15: Annelida.pdf

4. Memiliki tali saraf sentral dengan ganglion segmental

5. Nefridium dan gonad terdapat segmental

6. Tidak melewati tahap larva

7. Memiliki organ kopulatori dan lubang di daerah medioventral

Contoh Spesies: Hirudo medicinalis

1. Habitat

Hirudo medicinalis memiliki habitat di tanah lembab di daratan. Hewan ini umumnya

aktif pada malam hari. Namun, ia dapat pula aktif pada siang hari terutama jika ada rangsangan

mangsa.

2. Ciri Morfologi

Badan dari Hirudo medicinalis ketika

istirahat berbentuk memanjang atau oval, dan

biasanya pipih dorsoventral. Tubuh hewan ini

bersifat sangat fleksibel dan dapat mengendur,

berkerut ataupun melebar. Tubuh terdiri atas 34

somit. Dari luar tampak adanya alur-alur

transversal yang membagi segmen menjadi

banyak annulus. Pada bagian ujung posterior

terdapat alat pengisap, bulat yang terbentuk dari

tujuh somit. Dinding tubuh diselimuti oleh

kutikula otot dan otot diagonal yang sangat

halus. Di bawah kutikula terdapat epitel yang

diantarai oleh kelenjar lendir.

3. Fisiologi

a. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan terdiri atas mulut, faring otot dengan kelenjar uniseluler dan biasanya

mengandung belalai atau rahang tanduk, esophagus yang pendek, tembolok yang panjang

Page 16: Annelida.pdf

dengan 20 pasang kantung lateral atau sekum, usus, rectum yang pendek, dan anus yang

bermuara di bagian dorsal di muka alat pengisap posterior.

b. Sistem Sirkulasi

Sistem peredaran terdiri atas sinus dorsal, ventral dan dua sinus lateral yang

dihubungkan secara menyilang. Sinus dorsal terdapat pada sisi dorsal saluran pencernaan. Sinus

lateral terdapat di daerah lateral saluran pencernaan dan sinus ventral terletak di8 bawah saluran

pencernaan. Cairan homoecoel dalam sinus lateral dan dorsal mengalir dari bagian posterior kea

rah depan, sedangkan pada sinus ventral darah mengalir dari depan ke posterior.

c. Sistem Respirasi

Pernapasan dilakukan secara difusi dengan menggunakan anyamana kapiler di bawah epidermis

.

d. Sistem Ekskresi

Sistem ekskresi berupa 17 pasang nefridium dengan cabang-cabang, atau mempunyai

nefrostom tertutup. Enam pasang nefridium terletak dalam segmen proteskel, sedangkan lainnya

terdapat segmen testikal. Limbah berupa ammonia dan sedikit urea.

e. Sistem Saraf

Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion dorsal, sepasang konektif yang berhubungan

dengan tali saraf ventral yang mempunyai ganglion segmen. Empat ganglion di bagian depan dan

tujuh pasang ganglion di bagian posterior menyatu.

f. Sistem Reproduksi

Lintah bersifat monoesius. Sistem reproduksi jantan meliputi 4-12 pasang testis di bawah

tembolok. Setiap testis berhubungan dengan vas deferns yang menujuu anterior, yang bermuara

di penis medial yang berhubungan dengan kelenjar aksesori. Alat kelamin betina terdiri atas dua

ovary, oviduk yang berhubungan dengan sebuah kelenjar albumin, dan vagina medial bermuara

di belakang porus jantan.

Page 17: Annelida.pdf

G. Peranan Annelida dalam Kehidupan

1. Beberapa jenis Annelida dapat digunakan Sebagai sumber protein hewani.

2. Cacing tanah (Lumbricus terrestris) dapat menguraikan sampah sehingga dapat

menggemburkan tanah.

3. Sebagai penyeimbang ekosistem

4. Beberapa Annelida dapat merugikan dengan mengisap darah.