57
Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340 [email protected] | www.saifulmujani.com KINERJA PEMERINTAH DAN DUKUNGAN PADA PARTAI TREND ANOMALI POLITIK 2012-2013 SUMBER DATA: SMRC DAN LSI

Anomali ekonomi politik 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Anomali ekonomi politik 2

Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat [email protected] | www.saifulmujani.com

KINERJA PEMERINTAH DAN DUKUNGAN PADA PARTAI

TREND ANOMALI POLITIK 2012-2013

SUMBER DATA: SMRC DAN LSI

Page 2: Anomali ekonomi politik 2

Latar belakang Dalam demokrasi, keberlangsungan politik banyak

dipengaruhi oleh mekanisme reward and punishment. Partai atau politisi akan mendapat dukungan dari rakyat

bila berkinerja baik, dan sebaliknya bila berkinerja buruk (Downs, 1957).

Mekanisme reward and punishment itu terutama menjelaskan dua kekuatan politik utama yang bersaing: kekuatan yang sedang berkuasa dan kekuatan oposisi.

Presiden dan partai utama pendukungnya kembali akan mendapat dukungan dari rakyat bila rakyat menilai kinerja pemerintah baik, dan sebaliknya bila kinerja pemerintah buruk maka yang akan mendapat keuntungan adalah tokoh atau partai oposisi utama.

Dalam perspektif ini, partai Demokrat sebagai partai utama pendukung pemerintah akan kembali mendapat dukungan dari rakyat bila rakyat menilai kinerja pemerintah, terutama presiden, baik.

Page 3: Anomali ekonomi politik 2

Latar belakang Kinerja presiden, dalam perspektif ini, terutama ditentukan

oleh bagaimana rakyat menilai kondisi ekonomi nasional, baik atau buruk.

Bila rakyat merasakan kondisi ekonomi buruk maka rakyat akan merasa tidak puas dengan kinerja presiden, dan kemudian pada gilirannya menarik dukungan pada presiden maupun partai pendukungnya.

Seberapa besar kecenderungan pola itu terjadi dalam politik kita?

Apakah dukungan pada Demokrat naik karena rakyat merasa puas dengan kinerja presiden, dan sebaliknya apakah dukungan pada Demokrat menurun karena rakyat merasa tidak puas dengan kinerja presiden akibat dari buruknya penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi?

Presentasi di bawah mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Page 4: Anomali ekonomi politik 2

Model Ekonomi Politik Perilaku Memilih

Kondsi Ekonomi Nasional

Kinerja Presiden

DukunganPada Demokrat

Page 5: Anomali ekonomi politik 2

Metodologi

• Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

• Sampel: Jumlah sampel 1.220. Berdasar jumlah sampel ini, diperkirakan margin of error sebesar ±3% pada tingkat kepercayaan 95%.

• Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden

• Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

• Waktu wawancara lapangan 6 – 20 Desember 2012.

Survei Nasional (Desember 2012)

5

Page 6: Anomali ekonomi politik 2

Stratifikasi 1 = populasi dikelompokan menurut provinsi, dan masing-masing provinsi diberi kuota sesuai dengan total pemilih di masing-masing provinsi.

Stratifikasi 2: populasi dikelompokan menurut jenis kelamin: 50% laki-laki, dan 50% perempuan.

Stratifikasi 3: populasi dikelompokan ke dalam kategori yang tinggal di pedesaan (desa, 50%) dan perkotaan (kelurahan, 50%).

Survei Nasional (Desember 2012)

6

Page 7: Anomali ekonomi politik 2

Cluster 1: Di masing-masing provinsi ditentukan jumlah pemilih sesuai dengan populasi pemilih masing-masing provinsi. Atas dasar ini, dipilih desa dan kelurahan secara random sebagai primary sampling unit. Berapa desa atau kelurahan? Tergantung jumlah pemilih di masing-masing provinsi. Ditetapkan untuk setiap desa dipilih 10 pemilih (5 laki-laki, dan 5 perempuan) secara random. Bila di Jawa Barat prosentase pemilih 18%, dan di NTB 2%, maka kalau di Jabar dipilih 18 desa/kelurahan maka di NTB dipilih hanya 2 desa/kelurahan, dst.

Cluster 2: Di masing-masing desa terpilih, kemudian didaftar populasi RT atau yang setingkat. Kemudian dipilih secara random 5 RT dengan ketentuan di masing-masing RT akan dipilih secara random dua Keluarga.

Survei Nasional (Desember 2012)

7

Page 8: Anomali ekonomi politik 2

Cluster 3: Di masing-masing RT terpilih, populasi keluarga didaftar, kemudian dipilih secara random 2 keluarga.

Di masing-masing keluarga terpilih, kemudian didaftar seluruh anggota keluarga yang punya hak pilih laki-laki atau perempuan, dan kemudian dipilih secara random siapa yang akan menjadi responden di antara mereka.

Bila pada keluarga pertama yang dipilih adalah responden perempuan, maka pada keluarga berikutnya harus laki-laki.

Survei Nasional (Desember 2012)

8

Page 9: Anomali ekonomi politik 2

Populasi desa/kelurahantingkat Nasional

Desa/kelurahan di tingkat Provinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional

Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK

Di KK terpilih dipilih secara randomSatu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan

Ds 1 … Ds n

Prov 1

Ds 1 … Ds m

Prov k

… …

RT1 RT2 RT3 …. RT5

KK1 KK2

Laki-laki Perempuan

Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random

Flow chat penarikan sampelFlow chat penarikan sampel

Survei Nasional (Desember 2012)

9

Page 10: Anomali ekonomi politik 2

Temuan: Validasi Sampel

Page 11: Anomali ekonomi politik 2

PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN

KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS

Laki- laki 49.8 50.3 Islam 87.0 87.3Perempuan 50.2 49.7 Katolik/Protestan 9.2 9.8

Lainnya 3.8 3.0Pedesaan 50.6 50.2Perkotaa 49.4 49.8 J awa 40.0 40.2

Sunda 15.9 15.5Melayu 2.3 2.3Madura 3.0 3.0Bugis 2.7 2.7Betawi 2.9 2.9Batak 3.6 3.6Minang 2.7 2.7Lainnya 27.1 27.1

ETNIS

AGAMAGENDER

DESA-KOTA

Survei Nasional (Desember 2012)

11

Page 12: Anomali ekonomi politik 2

DEMOGRAFI NASIONALDEMOGRAFI NASIONAL

KATEGORI SAMPEL BPS KATEGORI SAMPEL BPS

NAD 1.9 1.9 BALI 1.9 1.6SUMUT 4.8 5.5 NTB 1.9 1.9SUMBAR 1.3 2.0 NTT 1.9 2.0RIAU 1.9 2.3 KALBAR 1.0 1.8J AMBI 0.8 1.3 KALTENG 0.9 0.9SUMSEL 3.1 3.1 KALSEL 1.9 1.5BENGKULU 0.5 0.7 KALTIM 1.7 1.5LAMPUNG 3.5 3.2 SULUT 0.9 1.0BABEL 0.4 0.5 SULTENG 0.9 1.1KEPRI 0.8 0.7 SULSEL 3.2 3.4DKI 4.7 4.0 SULTRA 0.9 0.9J ABAR 17.1 18.1 GORONTALO 0.9 0.4J ATENG 14.4 13.6 SULBAR 0.9 0.5DIY 1.7 1.5 MALUKU 0.9 0.6J ATIM 16.6 15.8 MALUT 0.9 0.4BANTEN 4.0 4.5 PAPUA 0.9 1.2

PAPUA BARAT 0.9 0.3

PROVINSI PROVINSI

Survei Nasional (Desember 2012)

12

Page 13: Anomali ekonomi politik 2

KONDISI EKONOMI SEKARANG DIBANDING

TAHUN LALU

Page 14: Anomali ekonomi politik 2

Keadaan ekonomi sekarang dibanding tahun lalu (%)Desember 2012

38

32

21

9

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Lebih baik Sama Lebih buruk Tidak tahu

Page 15: Anomali ekonomi politik 2

Trend penilaian atas kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu (%)

23

29

33

23

2831

2724

17

25

31 32

38 3942

51 52

56

33

40 39

29

34 32

37 37 39

3432 31

35

38

2422 23 22

25

33

2219

21

2624 25 25 26 26

23 23 22

31 31 30

35 3431 31

28 2932 32 32 34

32

53

43

38

50

42

32

45

49

58

44

4037

31 3027

21 2118

31

2124

34

26

30

2628

26 2528 28

22 21

0

5 5 57

5

107 6 5 5 4

68

4 5 6 6 75 5 6

4 4 58 7

2

7 7 6 7 7 8 8 9 9 9

3129

37

2224

26

3638

3532

24

15

28

41

2932

47

37

0

10

20

30

40

50

60

70

Sep

'0

3O

kt

'04

Des '

04

Ap

r '0

5Ju

n '

05

Sep

t D

es '

05

Sep

tD

es '

06

Ap

r '0

7Ju

n '

07

Sep

'0

7

Des '

07

Ap

r '0

8Ju

n '

08

Sep

'0

8

Okt

'08

Des '

08

Feb

'0

9

Mar'

09

Ap

r'0

9M

ei'

09

Jun

'09

Jul'

09

No

v'0

9Ja

n'1

0

Mar'

10

Au

g'1

0O

kt'

10

Des'1

0M

ei'

11

Jul'

11

Des'1

1

Feb

'12

Mei'

12

Jun

'12

Sep

'12

Des'1

2

Lebih baikSamaLebih burukTidak tahu

15

Survei Nasional (Desember 2012)

Page 16: Anomali ekonomi politik 2

Trend penilaian atas kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu: Lebih baik minus lebih buruk (%)

5

-14

-5

-27

-14

-1

-18

-25

-41

-19

-9-5

79

15

30 31

38

2

1915

-5

8

2

119

14

9

4 3

1317

-18

1 1

-11

-23

-31

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

Sep

'0

3O

kt

'04

Des '

04

Ap

r '0

5

Jun

'0

5S

ep

t D

es '

05

Sep

tD

es '

06

Ap

r '0

7Ju

n '

07

Sep

'0

7D

es '

07

Ap

r '0

8Ju

n '

08

Sep

'0

8O

kt

'08

Des '

08

Feb

'0

9

Mar'

09

Ap

r'0

9M

ei'

09

Jun

'09

Jul'

09

No

v'0

9Ja

n'1

0M

ar'

10

Au

g'1

0O

kt'

10

Des'1

0M

ei'

11

Jul'

11

Des'1

1Feb

'12

Mei'

12

Jun

'12

Sep

'12

Des'1

2

16

Survei Nasional (Desember 2012)

Page 17: Anomali ekonomi politik 2

Trend penilaian atas kondisi ekonomi nasional sekarang dibanding tahun lalu: Lebih baik minus lebih buruk yoy (%)

-5

1417

1

-31

-5

-18

19

2

-50

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

Des '

04

Des '

05

Des '

06

Des '

07

Des '

08

Des'0

9

Des'1

0

Des'1

1

Des'1

2

17

Survei Nasional (Desember 2012)

Page 18: Anomali ekonomi politik 2

Paralel antara persepsi ekonomi nasional dengan tingkat inflasi (%)

41

2829

37

32

47

53

43

38

50

42

32

4549

58

4440

37

313027

212118

31

2124

34

2630

2628

262521

6 6 6

87

9

17

15

7 66

7 7

9

111212

11

98

7

6

43 2

4 3

66

76

54 4

4

0

10

20

30

40

50

60

70

Sep

'03

Okt

'04

Des

'04

Ap

r '0

5Ju

n '0

5S

ept

Des

'05

Sep

tD

es '0

6A

pr

'07

Jun

'07

Sep

'07

Des

'07

Ap

r '0

8Ju

n '0

8S

ep '0

8O

kt '0

8D

es '0

8F

eb '0

9M

ar'0

9A

pr'

09M

ei'0

9Ju

n'0

9Ju

l'09

No

v'09

Jan

'10

Mar

'10

Au

g'1

0O

kt'1

0D

es'1

0M

ei'1

1Ju

l'11

Des

'11

Feb

'12

Des

'12

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

persepsikondisiekonominasional:sekaranglebih burukdari tahunlaluInflasi YoY(sumber:BPS)

18

Survei Nasional (Desember 2012)

Page 19: Anomali ekonomi politik 2

Paralel antara persepsi ekonomi nasional dengan tingkat inflasi (%)

29

53

3840

47

21

30

26

216

17

7 7

11

4

7

44

0

10

20

30

40

50

60D

es '0

4

Des

'05

Des

'06

Des

'07

Des

'08

Des

'09

Des

'10

Des

'11

Des

'12

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

persepsikondisiekonominasional:sekaranglebih burukdari tahunlaluInflasi YoY(sumber:BPS)

19

Survei Nasional (Desember 2012)

Page 20: Anomali ekonomi politik 2

Temuan Pada Desember 2012, masyarakat yang menilai bahwa

kondisi ekonomi sekarang lebih baik dibanding yang menyatakan sebaliknya lebih banyak. Ini berarti kondisi ekonomi nasional pada Desember 2012 secara umum dinilai lebih baik oleh masyarakat secara nasional.

Kalau dibandingkan sepanjang pemerintahan SBY 2004-2012, penilaian masyarakat terhadap kondisi ekonomi cenderung semakin positif.

Penilaian masyarakat ini reliable karena berkorelasi sangat kuat dengan inflasi yang merupakan ukuran daya beli masyarakat.

Penilaian masyarakat bahwa kondisi ekonomi lebih baik sejalan dengan fakta tingkat inflasi lebih rendah, dan sebaliknya.

Secara umum pada periode pertama pemerintahan SBY (2004-2009), secara umum masyarakat menilai keadaan ekonomi negatif (yang mengatakan lebih baik proporsinya kalah oleh yang mengatakan lebih buruk).

Page 21: Anomali ekonomi politik 2

Temuan … lanjutan Pada periode kedua pemerintahan SBY, 2009-2012, sejauh

ini masyarakat nasional secara umum menilai keadaan ekonomi nasional positif: yang mengatakan lebih baik proporsinya lebih besar dari yang mengatakan sebaliknya.

Dilihat dari perspektif ekonomi politik ini, pemerintahan SBY sebenarnya semakin kuat dan semakin legitimate. Apakah demikian?

Dalam perspektif ini, penilaian yang positif atas kondisi ekonomi nasonal ini harus tercermin dari tingkat kepuasan atas kinerja Presiden, dan penilaian atas kondisi ekonomi nasional harus berkorelasi positif dan signifikan dengan tingkat kepuasan atas kinerja presiden tersebut.

Betulkah demikian?

Page 22: Anomali ekonomi politik 2

KEPUASAN ATAS KINERJA PRESIDEN

Page 23: Anomali ekonomi politik 2

Seberapa puas atau tidak puas dengan kerja Presiden SBY sejauh ini? (%)

4.2

51.6

34.8

5.1 4.3

0

10

20

30

40

50

60

Sangatpuas

cukuppuas

kurangpuas

tidak puassamasekali

tidak tahu

Page 24: Anomali ekonomi politik 2

Trend evaluasi atas kinerja presiden:Puas dengan kinerja Presiden (%)

80

6965

71

63

56565558

6764

67

5450

5556585354

45

56

636970

74808079

85

7570

65666263

5957

60

5350

525456

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

No

v'0

4

De

s'0

04

Ma

r'0

5

Jun

'05

Se

pt'

05

De

s' 0

5

Jan

' 0

6

Ma

r' 0

6

Jun

'06

Se

p'0

6

No

v'

06

De

s'0

6

Feb

' 0

7

Ma

r'0

7

Me

i' 0

7

Jun

'07

Se

p'0

7

De

s'0

7

Ma

r'0

8

Jun

'08

Se

p'0

8

Ok

t'0

8

De

s'0

8

Feb

'09

Ma

r'0

9

Ap

r'0

9

Me

i'09

Jun

'09

Jul'0

9

No

v'0

9

Jan

'10

Ma

r'1

0

Au

g'1

0

Ok

t'1

0

De

s'1

0

Me

i'11

Jul'1

1

De

s'1

1

Feb

'12

Me

i'12

Jun

'12

Se

pt'

12

De

s'1

2

24

Survei Nasional (Desember 2012)

Page 25: Anomali ekonomi politik 2

Trend evaluasi atas kinerja presiden:Puas dengan kinerja Presiden & Wakil Presiden, Year on Year (%)

69

56

67

53

69 70

63 6056

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Des'

00

4

Des'

05

Des'

06

Des'

07

Des'

08

Des'

09

Des'

10

Des'

11

Des'

12

SBY

25

Survei Nasional (Desember 2012)

Page 26: Anomali ekonomi politik 2

Temuan Penilaian masyarakat secara nasional atas kinerja presiden

SBY pada Desember 2012 positif. Yang mengatakan sangat atau cukup puas dengan kinerja presiden jauh lebih banyak dari yang mengatakan kurang puas atau tidak puas sama sekali.

Kalau dilihat kecenderungannya dalam 8 tahun Presiden SBY, kecenderungannya secara umum positif.

Kalau dilihat year on year, kepuasan pada Desember 2012, satu setengah tahun menjelang pemilu atau Pilpres 2014, lebih tinggi dibanding pada Desember 2007, sekitar satu setengah tahun menjelang Pemilu atau Pilpres 2009.

Penilaian pada SBY pada tiga tahun periode pertama pemerintahannnya (2004-2007) kurang positif dibanding penilaian pada tiga tahun periode kedua pemerintahannya (2009-2012).

Page 27: Anomali ekonomi politik 2

Temuan Dilihat dari fakta itu, SBY sebenarnya lebih kuat

legitimasinya secara populer sebagai presiden pada periode kedua ini dibanding pada periode pertama dulu.

Sumber perbedaan legitimasi itu, dalam perspektif ekonomi politik, adalah perbedaan penilaian atas kondisi ekonomi nasional.

Pada periode pertama (2004-2009, atau 2004-2007) keadaan ekonomi secara umum dinilai kurang positif, sedangkan pada periode kedua lebih positif.

Pada periode pertama SBY memerintah, kenaikan harga BBM dilakukan tiga kali, dan ini sumber utama penilaian negatif masyarakat terhadap keadaan ekonomi nasional. Kebijakan kenaikan harga BBM ini belum dilakukan sekalipun pada periode kedua pemerintahannya.

Sejauh mana penilaian atas kondisi ekonomi nasional dan kepuasan atas kinerja SBY ini terkait?

Page 28: Anomali ekonomi politik 2

Paralel Trend Evaluasi atas Kinerja Presiden dan Evaluasi atas Kinerja Ekonomi Nasional (%)

6965

71

63

56

6767

505658

5354

45

56

636970

74808079

85

7570

65666263

5957

60

5350

525456

31

26

37

24 22

2933

23

2831

2724

17

25

31 32

38 3942

51 5256

33

40 39

29

34 32

37 37 39

34 32 3135

38

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

De

s'0

04

Ma

r'0

5

Jun

'05

Se

pt'

05

De

s' 0

5

Se

p'0

6

De

s'0

6

Ma

r'0

7

Jun

'07

Se

p'0

7

De

s'0

7

Ma

r'0

8

Jun

'08

Se

p'0

8

Ok

t'0

8

De

s'0

8

Feb

'09

Ma

r'0

9

Ap

r'0

9

Me

i'09

Jun

'09

Jul'0

9

No

v'0

9

Jan

'10

Ma

r'1

0

Au

g'1

0

Ok

t'1

0

De

s'1

0

Me

i'11

Jul'1

1

De

s'1

1

Feb

'12

Me

i'12

Jun

'12

Se

pt'

12

De

s'1

2

28

Survei Nasional (Desember 2012)

Page 29: Anomali ekonomi politik 2

Korelasi (r ’Pearson) Trend Kinerja Presiden dan Kondisi Ekonomi Nasional

r = .728 (P<.001; N = 36)

r (Sebelum skandal korupsi Demokrat) = .879 (P<.001; N = 28)

r (sesudah skandal korupsi Demokrat) = .902 (P<.01; N = 8)

Page 30: Anomali ekonomi politik 2

Temuan Secara umum korelasi antara penilaian masyarakat atas

kondisi ekonomi nasional dan kepuasan atas kinerja SBY sebagai presiden sangat kuat, apakah pada periode pertama pemerintahannya maupun pada periode kedua.

Ini mengindikasikan bahwa penilaian kedua hal itu dari masyarakat valid kalau menggunakan perspektif ekonomi politik.

Selanjutnya, bagaimana kaitan antara kondisi ekonomi nasional, kinerja SBY, dan dukungan terhadap Partai Demokrat vs partai utama lainnya, terutama PDIP yang lebih jelas posisinya sebagai partai oposisi?

Sebelum menjawab ini, kita lihat bagaimana dukungan pada partai dan kecenderungannya dalam 3 tahun terakhir? Juga bagaimana pola dukungan masyarakat menjelang Pemilu 2009 sebagai sebuah pelajaran ke depan?

Page 31: Anomali ekonomi politik 2

DUKUNGAN PADA PARTAI DAN

KECENDERUNGANNYA

Page 32: Anomali ekonomi politik 2

PARTAI-PARTAI YANG DISIMULASI PADA SURVEI 2012 Nama-nama partai yang disimulasi dalam survei

bukan hasil penetapan KPU terakhir, dan karena itu hasilnya mungkin sedikit berbeda bila simulasinya hanya sepuluh partai sebagaimana ditetapkan KPU.

Dalam simulasi survei itu di samping 10 partai yang telah ditetapkan KPU sementara ini juga disertakan sejumlah partai lain yang lolos dalam verifikasi adminstratif awal oleh KPU.

Dalam serangkaian survei sepanjang 2012, simulasi itu berulang dilakukan, dan masing-masing partai di luar 10 itu, tidak ada yang mendapat pilihan lebih dari 0.5 persen. Karena itu kalaupun simulasi hanya 10 partai sebagaimana disahkan KPU sekarang, diperkirakan tidak banyak mengubah perilaku pemilih dalam survei-survei 2012 tersebut.

Page 33: Anomali ekonomi politik 2

Partai atau calon anggota DPR dari partai yang dipilih bila pemilihan anggota DPR diadakan sekarang (%)Desember 2012

21.318.2

8.37.2

5.65.2

4.12.7

1.51.4

3.121.4

0 5 10 15 20 25

Golkar

PDIP

Demokrat

Gerindra

PKB

Nasdem

PPP

PKS

PAN

Hanura

Partai lain

Belum tahu

Page 34: Anomali ekonomi politik 2

34

21 22

19 19

14 13

1012 11

9 8

1113 13

15

2018

2119 18 19

21

17

1417

18 18

14

1715 16

18

2927

22

27

32 32

1112

14

1111

1413

15

911

1412

21

0

5

10

15

20

25

30

35

Apr

'09

(kpu

)

Des

'09

Feb

'10

Mar

'10

Apr

'10

Ags

'10

Okt

'10

Des

'10

Mei

'11

Juli'

11

Des

'11

Feb

'12

Mei

'12

Jun'

12

Sep

t'12

Okt

'12

Des

'12

DEMOKRAT

GOLKAR

PDIP

Semi Terbuka: Partai yang dipilih kalau pemilu diadakan sekarang

Survei Nasional (Desember 2012)

Page 35: Anomali ekonomi politik 2

35

21 22

19 19

14 13

1012 11

9 8

2927

22

27

32 32

0

5

10

15

20

25

30

35

Apr

'09

(kpu

)

Des

'09

Feb

'10

Mar

'10

Apr

'10

Ags

'10

Okt

'10

Des

'10

Mei

'11

Juli'

11

Des

'11

Feb

'12

Mei

'12

Jun'

12

Sep

t'12

Okt

'12

Des

'12

DEMOKRAT

Semi Terbuka: Partai yang dipilih kalau pemilu diadakan sekarang

Survei Nasional (Desember 2012)

Page 36: Anomali ekonomi politik 2

36

Semi Terbuka: Lanjutan…

Survei Nasional (Desember 2012)

5 5 5 5

4

5

4

55

45

5

4

6

45

6

5

3

4 4

34

33

45

4

5

4

5

4 44

5

1

3

1 1

2

3

33

4

5

4

6

7

5

8

7

0

2

4

6

8

10

Apr

'09

(kpu

)

Jan'

10

Feb

'10

Mar

'10

Apr

'10

Ags

'10

Okt

'10

Des

'10

Mei

'11

Juli'

11

Des

'11

Feb

'12

Mei

'12

Jun'

12

Sep

t'12

Okt

'12

Des

'12

PKB

PPP

GERINDRA

Ket: Jan10-Jul’11: simulasi tertutup 38 partai

Page 37: Anomali ekonomi politik 2

37

Semi Terbuka: Lanjutan…

Survei Nasional (Desember 2012)

6

3 3 3

2

3

4

2 2 2 3 3 3 33

3

2

8

3

4

8

3

6

3

54

4

54 4

3

5

33

4

1 1 1 1 1 1 11 1 1 1 1 1 1 1 1

0

2

65

4

6 6

5

0

2

4

6

8

10

Apr

'09

(kpu

)

Jan'

10

Feb

'10

Mar

'10

Apr

'10

Ags

'10

Okt

'10

Des

'10

Mei

'11

Juli'

11

Des

'11

Feb

'12

Mei

'12

Jun'

12

Sep

t'12

Okt

'12

Des

'12

PAN

PKS

HANURA

NASDEM

Ket: Jan10-Jul’11: simulasi tertutup 38 partai

Page 38: Anomali ekonomi politik 2

Temuan Pada survei Desember 2012, Golkar mendapat suara sekitar 21%, diikuti

PDIP 18%, dan Demokrat 8%. Selanjutnya, Gerindra 7%, PKB 6%, Nasdem 5%,PPP 4%, PKS 3%, PAN 2%,

dan Hanura 1%. Partai-partai lain (PPN, Partai Sri, PBB, Nasrep, dll.) rata-rata di bawah

0.5%. Partai yang terlihat cenderung mengalami kenaikan signifikan dalam 3

tahun terakhir adalah Golkar, PDIP, Gerindra, dan Nasdem. Partai yang terlihat mengalami kecenderungan penurunan tajam adalah

Demokrat, dan kemudian PKS. Partai-partai lain cenderung stabil. Dalam perspektif ekonomi politik, penilaian yang semakin positif terhadap

kondisi ekonomi nasional dan kinerja Presiden seharusnya membantu Demokrat naik dukungannya atau setidaknya tidak menurun secara berarti seperti terlihat kecenderungannya dalam tiga tahun terakhir.

Apakah kecenderungan di atas akan berkelanjutan sepanjang 2013 mendatang, dan bahkan hingga Pemilu April 2014?

Pengalaman menjelang Pemilu 2009 mungkin memberi inpirasi?

Page 39: Anomali ekonomi politik 2

PENGALAMAN MENJELANG PEMILU 2009

Page 40: Anomali ekonomi politik 2

Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? Trend 2004-2009 (%)

22

1314

1312

18 18 18

15

2021

17

15

17

20

18 18 18 19

1614 13

1516

15 15

19

1211 11 12 12

11

1413 14

1718

20

18

16

2021 21

19

1415

17

15

1716

14

7

24

1615 14

1314

1918

16 16

13

10

12

10

1413

9

12

17

19

23 2422 22

2119.7

24.2

8.7

0

5

10

15

20

25

30

Apr

'04

Feb'

05

Juli

'05

Sept

' 05

Des

' 05

Jan'

06

Mar

' 06

Agu

s' 06

Okt

' 06

Nov

' 06

Des

' 06

Feb'

07

Mar

'07

Mei

' 07

Jul'

07

Sept

' 07

Des

'07

Apr

' 08

Jun'

08

Sep'

08

Okt

'08

Nov

'08*

Des

'08

Jan'

09

Feb'

09

Mar

'09

Apr

'09K

PU

Golkar

PDIP

PD

Page 41: Anomali ekonomi politik 2

Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? Trend 2004-2009 (%)

7

24

1615 14

1314

1918

16 16

13

10

12

10

1413

9

12

17

19

23 2422 22

21

8.7

0

5

10

15

20

25

30

Apr

'04

Feb'

05

Juli

'05

Sept

' 05

Des

' 05

Jan'

06

Mar

' 06

Agu

s' 06

Okt

' 06

Nov

' 06

Des

' 06

Feb'

07

Mar

'07

Mei

' 07

Jul'

07

Sept

' 07

Des

'07

Apr

' 08

Jun'

08

Sep'

08

Okt

'08

Nov

'08*

Des

'08

Jan'

09

Feb'

09

Mar

'09

Apr

'09K

PU

PD

Page 42: Anomali ekonomi politik 2

Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? Trend 2004-2009 (%)

Page 43: Anomali ekonomi politik 2

Partai apa yang akan dipilih bila pemilu diadakan hari ini? Trend 2004-2009 (%)

1 1 1 1 1 1

2

3 3

1 1

3

4 4

3

4

3

4

1

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Apr

'04

Juli'

05

Des

' 05

Mar

' 06

Okt

' 06

Des

' 06

Mar

'07

Jul'

07

Jan'

08

Jun'

08

Nov

'08

Jan'

09

Mar

'09

Hanura

Gerindra

PBB

PKNU

Page 44: Anomali ekonomi politik 2

Temuan Pengalaman menjelang Pemilu 2009, kecenderungan dukungan

pada partai sangat dinamis. Setahun setelah pemilu 2004, Demokrat mendapat lonjakan

dukungan hingga 24 persen. Setelah pemerintah menaikkan harga BBM pertama, dukungan

pada Demokrat menurun tajam, dan kepemimpinan diambil alih oleh PDIP dan Golkar. Ini berlangsung hingga Desember 2007. Ini mirip polanya dengan kecenderungan tiga tahun terakhir.

Setelah pemilu 2009, Demokrat mengalami lonjakan suara, dan bertahan selama setahun. Pada Pertengahan 2011, Demokrat sudah mulai dikalahkan PDIP dan Golkar.

Posisi Demokrat Desember 2012 hampir sama dengan posisi Demokrat Desember 2007, di bawah PDIP dan Golkar, tapi persentase Demokrat lebih: baik 14% berbanding 8% (Desember 2012).

Posisi Demokrat 8% Desember 2012 tidak pernah dialami sepanjang sejarah Demokrat setelah pemilu 2004. Angka terendah sebelumnya 8.7% atau 9% pada April dan Juni 2008, sekitar setahun sebelum Pemilu 2009.

Page 45: Anomali ekonomi politik 2

Temuan … lanjutan Dengan kata lain posisi Demokrat sekarang lebih berat

dibanding menjelang Pemilu 2009. Mengapa demikian padahal kondisi ekonomi lebih baik, dan

kinerja SBY juga dinilai lebih baik dalam kurun waktu yang sama.

Pada bulan April dan Juni 2008 penilaian atas kondisi ekonomi memang sangat negatif (paling negatif sepanjang SBY berkuasa) dan demikian juga kepuasan atas kinerja presiden SBY (45%) yang juga terendah sepanjang ia menjadi presiden? penilaian atas kondisi ekonomi nasional dan kinerja SBY yang negatif itu terkait dengan kenaikan harga BBM ketiga.

Korelasi antara kondisi ekonomi, kinerja SBY, dan dukungan pada Demokrat sangat kuat pada lima tahun pertama pemerintahannya. Sedangkan pada paruh kedua pemerintahannya korelasi itu melemah, dan bahkan tidak signifikan sejak satu setengah tahun yang lalu seperti terlihat dari fakta statistik di bawah ini.

Page 46: Anomali ekonomi politik 2

46

32

19 1914 13

10 12 118

66

59 5760

5350 52 54 56

2932

272222

27

85

7570

6562 63

05

101520253035404550556065707580859095

100

De

s'0

9

Fe

b'1

0

Ma

r'1

0

Ap

r'1

0

Ag

s'1

0

Okt

'10

De

s'1

0

Me

i'11

Juli'

11

De

s'1

1

Fe

b'1

2

Me

i'12

Jun

'12

Se

pt'1

2

De

s'1

2

DEMOKRAT

Kinerja Presiden SBY

Paralel Kepuasan dengan kinerja Presiden SBY dan dukungan pada Demokrat: Kecenderungan Anomali sejak awal 2012 (%)

Survei Nasional (Desember 2012)

Anomali

Page 47: Anomali ekonomi politik 2

Korelasi antara kinerja Presiden SBY dan dukungan pada Demokrat (r’s Pearson)

Korelasi kinerja Presiden SBY dan Dukungan pada Demokrat:

1) Dalam jangka panjang (2004-2012): r = .824 (P <.001; N = 32).Ini berarti hubungan antara keduanya sangat kuat dan sangat signifikan.

2) Jangka menengah kasus 2004-2009:r = .798 (P<.001; N = 15). Hubungan sangat kuat dan sangat signifikan.

3) Jangka Menengah kasus 2009-2012:r = .908 (P<.001; N = 17). Hubungan sangat kuat dan sangat signifikan.

4) Jangka pendek, kasus 2009-2010:r = .883 (P<.01; N = 8). Hubungan sangat kuat dan signifikan.

5) Jangka pendek, kasus 2011-2012: r = .423 (P<.344; N = 7). Hubungan lemah dan tidak signifikan.

Page 48: Anomali ekonomi politik 2

Temuan Hubungan antara kinerja presiden dan dukungan

massa pada Demokrat dalam jangka panjang sangat kuat. Semakin baik kinerja presiden SBY maka dukungan pada Demokrat semakin kuat.

Dalam jangka menengah, misalnya kasus 2004-2009, hubungan keduanya juga sangat kuat.

Demikian juga hubungan jangka menengah 2009-2012, hubungan juga sangat kuat dan signifikan.

Dalam jangka pendek, 2009-2010, hubungan keduanya juga masih sangat erat.

Tapi dalam jangka pendek 2011-2012, hubungan keduanya lemah, dan secara statistik tidak signifikan (kalau menggunakan konvensi tingkat signifikansi minimal 0.05).

Page 49: Anomali ekonomi politik 2

Temuan … lanjutan Kasus Demokrat 2011-2012 menolak klaim bahwa kinerja

presiden SBY mempengaruhi dukungan massa pada Demokrat. Pada masa ini, kondisi ekonomi dan kinerja presiden SBY yang

dinilai makin bagus ternyata tidak menaikan atau memulihkan dukungan massa pada partai pemenang Pemilu 2009 tersebut.

Nasib Demokrat nampaknya tidak bisa ditolong atau dipulihkan oleh kinerja pemerintah yang semakin baik dalam bidang ekonomi, dan juga tidak bisa ditolong oleh kinerja presiden SBY.

Dalam setahun terakhir, walapun kinerja ekonomi dan kinerja presiden SBY dinilai makin baik, Demokrat terus meluncur hingga mencapai titik terrendah dalam survei pasca Pemilu 2004.

Anomali itu kemungkinan akan berlanjut sepanjang tahun 2013 atau bahkan hingga Pemilu 2014 kalau Demokrat lebih mengandalkan kinerja pemerintah dan kinerja Presiden SBY.

Kalau dalam kurun waktu setahun, 2011-2012 Demokrat mengalami penurunan sebesar 6%, dan kalau penurunan ini berlanjut secara konsisten dalam setahun ke depan, Demokrat bisa tidak lolos electoral threshold pada Pemilu 2014.Demokrat bisa hilang dari peta politik nasional 2014.

Page 50: Anomali ekonomi politik 2

Temuan … lanjutan Mengapa anomali atau ketidaksesuaian antara fakta dan asumsi

ekonomi-politik tersebut terjadi? Kalau diperhatikan, anomali itu terjadi pada 2011-2012. Pada

periode ini skandal korupsi kader-kader Demokat mengemuka dan mendapat perhatian sangat besar dari media massa, terutama sejak pertengahan 2011 ketika Nazaruddin, mantan bendahara Demokrat, ditangkap di Columbia dan mendapat perhatian sangat besar dari media massa.

Nazaruddin pula yang secara gencar menuduh Anas Urbaningrum, ketua Demokrat, terlibat dalam kasus Hambalang.

Ini yang menjadi awal dari anomali tersebut. Tuduhan korupsi kader-kader Demokrat, dan telah menjadi

persepsi publik, yang memotong hubungan yang seharusnya positif dan kuat antara kinerja Presiden dan masa depan Partai Demokrat.

Dalam sebuah survei nasional pada 2012, kader Demokrat dinilai paling banyak melakukan korupsi dengan proporsi di bawah ini.

Page 51: Anomali ekonomi politik 2

SMRC: Survei Nasional Juni 2012 51

Oknum partai mana yang paling Oknum partai mana yang paling banyak melakukan korupsi? Juni banyak melakukan korupsi? Juni 2012 (%)2012 (%)

Page 52: Anomali ekonomi politik 2

KESIMPULAN

Page 53: Anomali ekonomi politik 2

Kesimpulan Politik kepartaian 2012 dalam hubungannya dengan massa

pemilih ditandai oleh gejala anomali, dan kecenderungannya akan berlanjut pada 2013 bila sumber masalahnya tidak diatasi.

Anomali politik itu adalah tidak sejalannya penilaian massa nasional atas kondisi ekonomi nasional dan kinerja Presiden SBY dengan dukungan pada partai utama pendukung pemerintah, yakni Partai Demokrat.

Kinerja presiden SBY tidak bisa menyelamatkan Demokrat. Sepanjang tahun 2012 rating kinerja Presiden SBY naik, tapi

Demokrat terus merosot. Sumber anomali itu adalah masalah internal di Demokrat

sendiri, bukan di kinerja Presiden.

Page 54: Anomali ekonomi politik 2

Kesimpulan Demokrat dalam dua tahun terakhir tidak mampu

mengatasi opini publik yang sangat kuat bahwa kader-kadernya paling banyak melakukan korupsi.

Bila masalah opini korupsi ini tak tertanggulangi pada 2013 maka Demokrat akan semakin merosot, atau setidaknya sulit untuk pulih dari keterpurukannya sekarang meskipun kondisi ekonomi dan kinerja presiden SBY dinilai massa nasional semakin positif.

Demokrat tidak bisa menunggu keputusan KPK untuk membersihkan partai ini dari opini korupsi sebab yang dihadapi Demokrat sekarang lebih berkaitan dengan “hukum politik”, bukan “hukum pidana.”

Page 55: Anomali ekonomi politik 2

Kesimpulan Walaupun belum tentu bersalah secara pidana, hukum

politik (opini publik) pada Demokrat dan kader-kadernya telah dijatuhkan sehingga partai ini mengalami penurunan kepercayaan dan dukungan dari pemilih secara drastis.

Karena Demokrat Partai Politik, ia harus patuh bukan hanya pada hukum pidana tapi juga hukum politik tersebut. Bila tidak, Demokrat tidak punya dasar untuk bertahan hidup.

Bila Demokrat tidak melakukan bersih-bersih dari opini tentang korupsi yang ditujukan pada kader-kader Demokrat, walaupun ekonomi nasional dan kinerja Presiden SBY semakin baik, maka dukungan pemilih pada Demokrat akan semakin rendah hingga Pemilu 2014, dan terbuka kemungkinan Demokrat tidak akan lolos electoral treshold sehingga ia bisa hilang dalam peta politik nasional hasil Pemilu 2014.

Page 56: Anomali ekonomi politik 2

Kesimpulan Ancaman terhadap Demokrat itu dapat dicegah kalau

memperhatikan pengalaman menjelang Pemilu 2009. 10 bulan menjelang Pemilu 2009, persisnya pada bulan Juni

2008, Demokrat berada pada titik terendah, dan sejak itu langkah-langkah pemulihan dilakukan hingga partai ini mengalami kemajuan sampai menjadi pemenang dalam Pemilu 2009.

Waktu itu sumber masalahnya adalah ketidak puasan rakyat pada kondisi ekonomi, dan Presiden menjawabnya dengan program-program sosial-ekonomi langsung seperti cash transfer program, KUR, PNPM Mandiri, BOS, dll.

Kebijakan semacam itu tidak akan menyembuhkan masalah Demokrat karena sumber masalahnya bukan sosial-ekonomi, tapi lebih menyangkut opini bahwa kader-kader Demokrat paling banyak melakukan korupsi. Opini ini yang harus ditanggulangi dengan langkah-langkah politik di dalam internal kader partai Demokrat sendiri.

Page 57: Anomali ekonomi politik 2

Terima Kasih