12
Antipsikosis dan Efek Sampingnya Ruti Devi Permatasari 030.09.218

Antipsikosis Dan Efek Sampingnya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ghghk

Citation preview

Antipsikosis dan Efek Sampingnya

Antipsikosis dan Efek SampingnyaRuti Devi Permatasari 030.09.218AntipsikosisNama lain: antipsikotis, neuroleptik, mayor tranquillizers, dan ataractics antipsychotics.

Antipsikotik digunakan untuk mengatasi gejala akibat gangguan mental yang berat seperti skizofrenia, gangguan delusional, gangguan afektif berat dan gangguan psikosis organik.

Antipsikosis konvensional umumnya dapat mengurangi gejala positif.KlasifikasiBerdasarkan rumus kimianya: Fenotiazin (berpotensi rendah): ChlorpromazineNon Fenotiazin (berpotensi tinggi) : Haloperidol karena hanya butuh dosis kecil untuk memperoleh efek yang setara dengan Fenotiazin

Berdasarkan cara kerja:Dopamine Receptor Antagonist (DA) / Tipikal / Antipsikotik Generasi I (APG-I)Serotonin Dopamine Antagonist (SDA) / Atipikal / Antipsikotik Generasi II (APG-II)Obat anti psikotik tipikal

Phenothiazine - Rantai aliphatic: CHLORPROMAZINE LEVOMEPROMAZINE - Rantai piperazine: PERPHENAZINE TRIFLUOPERAZINE, FLUPHENAZINE - Rantai piperidine: THIORIDAZINE2. Butyrophenone: HALOPERIDOL3. diphenyl-butyl-piperidine: PIMOZIDE

obat anti psikotik atipikal

1. Benzamide: SULPIRIDE2. dibenzodiazepine: CLOZAPINE OLANZAPINE QUETIAPINE3. Benzisoxazole: RISPERIDON

Efek KerjaJalur dopamin nigrostriatalJalur dopamin mesolimbikJalur dopamin mesokortikalJalur dopamin tuberoinfundibular

IndikasiGejala sasaran antipsikosis (target syndrome) : Sindrom Psikosis, yaitu :Hendaya berat dalam kemampuan daya menilai realitas (reality testing ability), bermanifestasi dalam gejala : kesadaran diri yang terganggu, daya nilai norma sosial terganggu, dan insight terganggu.Hendaya berat dalam fungsi-fungsi mental, bermanifestasi dalam gejala : inkoherensi, waham, halusinasi, gangguan perasaan, dan perilaku yang aneh atau tidak terkendali (disorganized).Hendaya berat dalam fungsi kehidupan sehari-hari, bermanifestasi dalam gejala : tidak mampu bekerja, hubungan sosial dan melakukan kegiatan rutin.Sindroma psikosis dapat terjadi pada :- Sindrom psikosis fungsional: Skizofrenia, psikosis paranoid, psikosis afektif, psikosis reaktif singkat, dll.- Sindrom psikosis organik: delirium, dementia, intoksikasi alkohol, dll.

Penggunaan lain

Antipsikosis dapat digunakan sebagai tranquilizer untuk mengatur tingkah laku yang agitatif dan disruptif. CPZ merupakan obat terpilih untuk pengobatan cegukan yang menetap yang berlangsung berhari-hari dan sangat mengganggu.Prometazin digunakan untuk pengobatan pruritus karena sifat-sifat antihistaminnya.

Prinsip Pengobatan1. Terapi inisialDiberikan segera setalah diagnosis ditegakkan, dan dosis dimulai dari dosis anjuran dinaikkan perlahan-lahan secara bertahap dalam waktu 1 3 minggu, sampai dicapai dosis optimal yang dapat mengendalikan gejala.

2. Terapi PengawasanSetelah diperoleh dosis optimal, mala dosisi tersebut dipertahankan selama lebih kurang 8 10 minggu sebelum masuk ke tahap pemeliharaan.

3. Terapi Pemeliharaanditurunkan secara bertahap sampai diperoleh dosis minimal yang masih dapat dipertahankan tanpa menimbulkan kekambuhan.Biasanya berlangsung jangka panjang tergantung perjalanan penyakit, dapat sampai beberapa bulan bahkan beberapa tahun. kondisi akut pertama kali maka terapi diberikan sampai 2 tahunApabila sudah kronis dengan beberapa kali kekambuhan maka terapi diberikan sampai 5 tahun bahkan seumur hidup bila dijumpai riwayat agresifitas berlebih, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain misalnya bunuh diri atau mencelakakan orang lain. Efek SampingEfek samping dapat dikelompokkan menjadi efek samping neurologis dan non neurologis. Efek samping neurologis akut berupa akatisia, distonia akut dan parkinsonism (acute extrapyramidal syndrome). Pada kondisi kronis atau efek samping pengobatan jangka panjang dapat dilihat kemungkinan terjadinya tardive dyskinesia.

1. Akatisiaperasaan tidak nyaman, gelisah dan merasa harus seallu menggerak-gerakkan tungkai, terutama kaki. Pasien sering menunjukkan gejala kecemasan, dan atau agitasi. Bila terjadi peningkatan kegelisahan setelah pemberian antipsikotik tipikal, kita harus selalu memperhitungkan kemungkinan akatisia.

2. Distonia akutTerjadi kekakuan dan kontraksi otot secara tiba-tiba, biasanya mengenai otot leher, lidah, muka dan punggung. Biasanya pada minggu pertama pengobatan dengan antipsikotik tipikal.

3. ParkinsonismDapat dilihat sekelompok gejala yang tediri dari rigiditas, bradikinesia, tremor, muka topeng, postur tubuh kaku.

Non Neurologiskardiovaskuler: orthostatic (postural) hipotension: turunnya tekanan darah pada saat perubahan posisi tubuh terutama dari posisi tidur ke posisi berdiri secara tiba-tiba. GIT : efek antikolinergik perifer, rasa kering di mulut, sehingga pasien merasa sering haus.

Efek samping antipsikosisOBAT ANTI PSIKOSISEFEKEKSTRAPIRAMIDALEFEKANTIEMETIKEFEKSEDATIFEFEK HIPOTENSIFA. DERIVAT FENOTIAZIN1. Senyawa dimetilaminopropil :KlorpromazinPromazinTriflupromazin2. Senyawa piperidil :Mepazin Tioridazin3. Senyawa piperazin :AsetofenazinKarfenazinFlufenazinPerfenazinProklorperazinTrifluoperazin tiopropazatB. NON-FENOTIAZINKlorprotiksenC. BUTYROPHENONEHaloperidol+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++