Upload
geralders
View
15
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lkmlk
Citation preview
APAKAH MEMILIKI PCOS MENJADI PREDIKTOR DALAM
FUNGSI FIOLOGIS MENCAKUP KECEMASAN DAN DEPRESI?
Pendahuluan
PCOS, sebuha penyakit endokrin mencakup 12-18 populasi. Keadaan
metabolik dan reprokduksi mencakup jerawat, hirsutism, ketidakteraturan
menstruasi meningkat seiring obesitas dan infertilitas, juga berdampak pada
kualitas hidup. Penyakit kronis juga menjadi faktor resiko depresi, walaupun
hubungannya masih belum jelas. Bahwa ditemukan bahwa angka depresi dan
kecemasan lebih tinggi pada PCOS dibandingkan populasi umum, literatur masih
diperdebatkan.
Prevalensi depresi pada wanita PCOS lebih tinggi dan lebih variabel (28-
64%) daripada di kelompok umum (7,1-8%). Prevalensi kecemasan di angka 24-
57% dan di populasi umum 18%. Ditemukan pula wanita dengan PCOS
cenderung memiliki phobia sosial dan percobaan bunuh diri.
Alasan mengapa depresi dan kecemasan pada PCOS leboh tinggi
disebabkan masalah komlpeks. beberapa literatur menjelaskan bahwa gejala
klinis dari PCOS menyebabkan stress, walaupun tidak dijelaskan secara lebih
spesifik. Jerawat, hirsutism, dan BMI menjadi berhubungan dengan stress fisik di
beberapa studi. Lebih lanjut berhubungan pula dengan fertilitas dan insulin
resisten yang menyebabkan berhubungan dengan meningkatnya depresi. Ini
yang disebut sebab multifaktor.
Pada pemeriksaan pada fungsi fisiologis lebih lanjut pada PCOS juga
dijelaskan beberapa faktor tambahan. Kompleks natural PCOS dan tingkat stress
didiagnosa disini. Studi dengan PCOS QOL dan short form 36 (SF 36)telah
ditemukan dan dibandingkan pada wanita PCOS. Lebih lanjut, PCOSQ
menjelaskan peningkatan berat badan menjadi faktor lebih besar pada HRQoL,
dimana SF-36 menjadi faktor paling rendah dalam fisiologi HRQoL. Peningkatan
kecil HRQoLdinilai dari tatalaksana metformin dan modifikasi gaya hidup.
Menariknya pandangan tubuh yang negatif berhubungan denga depresi secara
kuat pada sampl (n=23), dan merupakan prevalensi yang besar. Penelitian dari
populasi ini menemukan antara hubungan self-worth dan self-esteem, hubungan
pribadi, dukungan keluarga, dukungan sosial dan pendapatan diri juga
berpengaruh, namun perlu dilakukan investigasi lebih lanjut.
Sulit untuk menyimpulkan prevalensi dan faktor yang berpengaruh pada
kecemasan dan depresi mengingat terbatasnya metodologi dan desain penelitian
sebelumnya. Jumlah sampel juga terbatas, kelompok kontrol, dan sampel klinik.
Tujuan dari studi terkini adalah untuk menentukan batas dari pengertian
depresi dan kecemasan dengan sampel yang besar, dan sesuai, serta berbasis
komunitas antara komtrol PCOS dan wanita dengan PCOS. Ini dapat
memprediksi prevalensi dari depresi dan kecemasan. BMI, pandangan tubuh,
waktu untuk mendiagnosis, QOL, serta sosial ekonomi sangat berpengaruh.
Material dan Metode
Peserta
Studi ini disetujui oleh Southern Health Human Research Ethnics Committee C.
Semua perilaku telah dilakukan inforemd concent dari semua peserta. Studi
cross secsional pada wanita di Australia dengan n=248 dan tanpa PCOS n=126
dilakukan dengan survey yang komprehensif, juga secara online. Wanita yang
diikutsertakan adalah yang pada rural dan metropolitan Australia. Kata-kata
yang digunakan adalah 'Kita sangat tertarik dengan apa yang kamu pikirkan dan
kamu rasakan tentang kesehatanmu' dan digunakan pula website untuk
penelitian ini, serta majalah, koran, dan lain-lain. Usia wanita yang dilakukan
sebagai sampel adalah 18-70 tahun, dan bisa berbahasa dan menulis bahasa
inggris. Penentuan PCOS adalah melalui diagnosis medikal sebelumnya yang
dikonfirmasi melalui telefon dan pertanyaan survey. Telefon yang dilkasanakan
berdasarkana kriteria Roterdam, yaitu dua atau lebih : polikistik ultrasound,
level androgen tinggi/ hiperandrogen klinis, ketidakteraturan menstruasi. Untuk
mengurangi bias, disingkirkan wanita dengan kehamilan dan didiagnosa
penyakit jantung atau peyakit psikiatri disamping depresi dan kecemasan.
Alat
Yang digunakan adalah tingkah laku kesehatan, pengalaman gejala, mood, QOL,
self-worth, pandangan tubuh, dan pengalaman diagnosis. Pertanyaan ditentukan
oleh penulis dan timbala balik diperlukan dari kelompok yang difokuskan n=42
dan kelompok ahli (dua ginekologis, tiga endokrinologis, dua manajer
pendidikan, satu psikologi, satu asisten penelitian, satu ahli diet, dua dokter
umum).
Pertanyaan mencakup demografi secara detail dan gejala klinis PCOS.
QOL diperiksa dengan pertanyaan 'Bagaimana angka QOL pada beberapa tahun
terakhir; menggunakan skala Likert (jelek = 1, memuaskan = 5). Self-worth
dievaluasi menggunakan pernyataan 'saya manusia berharga, paling tidak sana
sama dengan manusia lain' (sangat tidak setuju = 1, sangat setuju = 5). Waktu
yang dilaporkan adlah dari peryemuan pertama sampai terjadinya diagnosis.
Laporan pribadi dilakukan untuk berat dan tinggi badan dan dihitung BMI untuk
tiap wanita. 14 jenis Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) (7 untuk
kecemasan dan 7 untuk depresi) diberi angka 0 sampai 3 dengan total angka
baik depresi maupun kecemasan dari 0 sampai 21. Angka 8 atau lebih berarti
kecemasan atau depresi itu ada. Multidimensional Body-Self Relations
Questionare (MBSRQ) 69 pertanyaan penting dilakukan dengan 5 skala Likert
(satu tidak setuju sampai lima setuju) dan dibagi menjadi 10 subskala. Dinilai 1.
penampakan 2. fitness 3. kesehatan, skala selanjutnya 4. penampakan 5. fitness
6. kesehatan dan 7. penyakit. Akhirnya sampai pada penilaian akhir 8.
preokupasi kelebihan berat badan 9.klasifikasi diri berat badan 10. skala
kepuasan area tubuh.
Statistik
Semua analisa dilakukan dengan SAS versi 9.1. Hasil dinilai kecemasan dan
depresi dinilai berdasarkan kenormalan dari distribusi. Membandingkan wanita
dengan PCOS dan tanpa PCOS dilakukan dengan student's t-test, x2 test untuk
proporsi seimbangatau nonparameter test juga sesuai. Univarian atau
multivarian dinilai dengan regresi linear dan multipel linear. Untuk menghitung
umur dan BMI antara wanita dengan dan tanpa PCOS digunakan model
multivarian. Hasilnya dinilai dari parameter estimates (PEs) dengan SE.
Selanjutnya adata dinilai mean + SD, dan kategori data sebagai proporsi.
Jumlah sampel
Studi sebelumnya melaporkan 20% prevalensi depresi dan kecemasan antara
wanita dengan atau tanpa PCOS. Dengan 177 wanita dengan PCOS dan 109 tanpa
PCOS studi ini 90% menunjukkan perbedaan proporsi 20% kecemasan dan
depresi dengan dua sisi nilai P dari 0.05.
Hasil
Penarikan dan partisipasi
470 wanita ditarik, dan 374 mengkonfirmasi (68 tidak merespon email atau
telefon, 16 mengalami kehamilan, 6 inkomplit PCOS, 2 sakit kejiwaan, 2 tinggal di
luar negeri, 1 diatas umur yang ditentukan, 1 mengalami kelainan jantung.
Partisipan 76% (286/374; 177 didiagnosa dengan PCOS dan 109 tanpa PCOS)
Faktor Fisiologis
Hasil dari MBSRQ menemukan bahwa wanita dengan PCOS memiliki nilai
lebih rendah dari evaluasi , oreinetasi stamina, evaluasi kesehatan, orientasi
kesehatan, kepuasan area tubuh, preokupasi kelebihan berat badan yang lebih
tinggi, dan berat badan lebih dibandingkan wanita tanpa PCOS.
Level kecemasan dibandingkan pada wanita dengan atau tanpa PCOS.
Wanita dengan PCOS memiliki angka yanag lebih tinggi untuk kecemasan
(P,0.001), dibandingkan dengan tanpa PCOS.
Univarian regresi linear pada wanita dengan PCOS menunjukkan bahwa
persepsi lebih buruk dari QOL, self-worth, evaluasi penampilan, orientasi
stamina, evaluasi kesehatan, orientasi kesehatan, kepuasan area tubuh,, dan
preokupasi kelebihan berat badan lebih tinggi untuk. Orientasi negatif dari
penampilan, evaluasi stamina dan BMI yang lebih tinggi juga meningkatkan level
depresi namun tidak kecemasan pada wanita dengan PCOS.
PAda wanita tanpa PCOS, QOL yang lebih rendah dan self-worth
menghasilkan level yang lebih tinggi dari kecemasan seiring dengan hanya 11
tahun sekolah, tidak bkerja full time, penghasilan lebih rendah, dan evaluasi
kesehtan yang lebih rendah. Hal-hal negatif seperti evaluasi dan orientasi,
orientasi penyakit, kepuasan area tubuh, self-worth dan prediksi QOL muncul
pada wanita PCOS dan meningkat angkanya.
Diskusi
Pada studi ini kami menemukan bahwa mood berhubungan dengan PCOS,
Lebih lanjut studi ini menentukan hubungan antara kecemasan dan depresi
dengan PCOS dan lebih lama nantinya dalam menerima diagnosis PCOS, sehingga
wanita menjadi cemas dan depresi. Pendangan negatif terhadap tubuh dan
persepsi buruk dari harga diri muncul berhubungan dengan kecemasan dan
depresi pada wanita dengan QOL rendah dan tidak puas sehingga berpengaruh
terhadap depresi. Wanita dengan PCOS melaporkan tidak menyukai penampilan
mereka, atau cara mereka berpakaian, atau secara seksual tubuh mereka sendiri.
Ini berhubungan juga dengan mood. investigasi lebih sedikit dilakukan untuk
mencari hubungan antara PCOS dengan depresi.
Studi ini mengkorfirmasi penelitian kecemasan dan depresin dan
prevalensinya pada PCOS. Studi terkini menunjukkan kecemasan dan depresi
lebih tinggi pada wanita dengan PCOSdibandingkan dengan kelompok populasi
umum. Hubungan kecemasan, depresi, dan penyakit fisik penting untuk
diketahui pada PCOS. Mood negatif penting untuk disadari berpengaruh ke fisik,
seperti pola makan dan pola tidur, psikologi seperti motivasi dan perasaan tidak
berharga, dan faktor sosial seperti hubungan dengan orang lain, dan ini bisa
meningkatkan keberhasilan tatalaksana. Penting juga untuk menilai kecemasan
dan depresi dan menawarkan intervensi yang sesuai dan dibutuhkan.
Penting untuk menentukan kecemasan dan depresi lebih tinggi ada PCOS
wanita dalam hal BMI dan umur. Literatur menyebutkan semakin meningkat
BMI maka akan semakin mengganggu mood. Namun pada wanita kurus juga
dilaporkan kejadian depresi dan kecemasan pada wanita dengan PCOS. Ini dapat
disimpulkan tidak ada hubungan bermakna antara mood dengan BMI. Kepuaan
seksual dan BMI juga tidak terlalu berhubungan dengan obsesif kompulsif,
sensitifitas interpersonal, depresi dan psikotik pada penggunaan SCL-90-R.
Peneletian lain juga menyebutkan wanita PCOS dengan BMI normal juga
bermasalah dengan berat badan mereka.
Secara umum, wanita dengan PCOS memiliki nilai yang lebih rendah
untuk evaluasi penamplan dibandingkan dengan kontrol, dan wanita ini lebih
cenderung depresi. Wanita dengan PCOS menganggap orang lain memandang
mereka kurang tampan atau cantik, mereka tidak suka fisik mereka, dan secara
seksual juga demikian. Ini berhubungan dengan jerawat dan hirsutisme yang
terjadi yang meningkatkan depresi mereka. Wanita dengan PCOS lebih memiliki
angka kepuasan yang lebih rendah dalam hal stamina diri dbandingkan yang
tanpa PCOS. Perbaikan dilakukan dengan aktivitas fisik dan ini juga akan
memperbaiki mood mereka. Ini menguntungkan dari sisi perbaikan gejala
maupun keuntungan psikologi.
Persepsi harga diri telah ditemukan berpengaruh terhadap mood, dan
wanita dengan angka yang rendah untuk penghargaan diri cenderung mengalami
depresi dan kecemasan. Hal ini perlu dilakukan tatalaksana yang memadai untuk
wanita dengan PCOS.
Studi ini mengkonfirmasi bahwa QOL berkurang pada PCOSdan QOL juga
berpengaruh baik pada wanita dengan atau tanpa PCOS. Wanita PCOS dengan
komorbid diabetes juag harus diberikan tatalaksana yang baik, karena ini
berdampak buruk bagi QOL. Depresi juag membuat QOL menjadi buruk dan
memerlukan perubahan tingkah laku. Sulit dibedakan bahwa depresi membuat
QOl menurun atau persepsi buruk dari QOL akan meningkatkan depresi. Secara
umum, manusia menggunakan status afektidf mereka untuk menentukan QOL
secara umum, mencakup sosial dan kondisi kehidupann dan tatalaksana pada
depresi dapat meningkatkan QOL.
Penting untuk diketahui bahwa studi terkini semakin lama PCOS
didiagnosa maka menigkatkan kecemasan dan depresi. Tanpa diagnosa dan
gejala muncul pertumbuhan rambut berlebihan, mensturasi tidak reguler, wanita
mengalami stress dan membuatnya merasa tidak normal dan tidak sesuai.
Pendidikan yang baik dari para profesional membuat waktu diagnosis menjadi
singkat dan membuat dampak psikologis yang baik.
Ada keterbatasan dari studi ini, terutama dari kesukarelaan wanita yang
berpartisipasi pada penelitian ini. Tidak mampu mendiagnosis PCOS melalui
rekam medis, maka partisipan perlu pemeriksaan lanjutan dari endokrinologis
dan kemampuan dari peneiti PCOS. Penilaian menggunakan skalayang valid dari
harga diri dan QOL juga perlu didiskusikan lebih lanjut, karena ini berhubungan
dengan mood negatif seperti fisik, fungsi sosial, dan kondisi kehidupan untuk
QOL. Penelitian lebih lanjut akan menguntungkan untuk menilai dan
mencocokan wanita dengan atau tanpa PCOS pada umur dan BMI walaupun
variabel ini dikontrol dalam studi ini.
Pada studi komunitas komprehensif yang besar, wanita dengan PCOS
memeningkatkan prevalensi dan keparahan dari kecemasan dan depresi
dibandingkan dengan kontrol, berimplikasi signifikan untuk tatalaksana PCOS.
Penilaian dan tatalaksana mood juga berpengaruh penting. Peningkatan
pendidikan dan kesadaran akan PCOS dengan gejala-gejalanya dan
mempersingkat waktu menentukan diagnosis akan sangat menguntungkan.
Penilaian dan tatalaksana kecemasan dan depresi pada wanita dengan PCOS
akan menghasilkan harga diri dan QOL dan juga diperlukan tatalaksana yang
efektif untuk ini.