54
AUDIT KINERJA dengan menggunakan METODE BALANCED SCORECARD

AUDIT KINERJA dengan menggunakan

  • Upload
    lily

  • View
    512

  • Download
    10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AUDIT KINERJA dengan menggunakan. METODE BALANCE D SCORECARD. GOOD GOVERNANCE (Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik) KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA AUDIT KINERJA. ERA REFORMASI. TUNTUTAN MASYARAKAT. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

AUDIT KINERJAdengan menggunakan

METODE BALANCED SCORECARD

Page 2: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

GOOD GOVERNANCE (Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik)

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA

AUDIT KINERJA

PENYELENGGARA NEGARAMengemban

Tugas Umum PemerintahanDan Pembangunan yang

Bersih dan Bebas dari KKN

TUNTUTAN MASYARAKAT

ERA REFORMASIERA REFORMASI

Page 3: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

BEBERAPA METODE PENGUKURAN KINERJA

Mengukur kinerja kegiatan mel Kelompok indikator

(input, output, outcome dst)

Mengukur kinerja program atau kegiatan

menggunakan KPI

Mengukur kinerja FUNGSIsecara komprehensifmenggunakan KPI

Metode ini yang dipilihUntuk mengukur kinerja

instansi secara keseluruhan

B S CB S C

I P M SI P M S

PROGRAMPROGRAMLOGICLOGIC

Page 4: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

AUDIT KINERJA

PENGERTIAN

TUJUAN AUDIT

SASARAN AUDIT

PERIODE AUDIT

METODOLOGI AUDIT

TAHAPAN AUDIT

Page 5: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

Audit Kinerja adalah suatu proses yang sistematis untuk menilai pencapaian kinerja tusi, program atau kegiatan suatu instansi dengan membandingkan kepada Indikator Kinerja yang telah ditetapkan.

Indikator Kinerja dianggap tercapai apabila telah memenuhi syarat kriteria- kriteria keberhasilan capaian kinerja

PENGERTIAN AUDIT KINERJAPENGERTIAN AUDIT KINERJA

Page 6: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

1. UU. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan TanggungJawab Keuangan Negara Pasal 4 ayat (1) menyatakan bahwa pemeriksaan terdiri atas pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Ayat (3) menyebutkan bahwa pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektifitas.

Pengertian Audit Kinerja

Page 7: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

PP No. 60 Tahun 2008 tentang SPIP Pasal 48 Ayat (1) APIP melakukan pengawasan intern melalui:a. audit;b. reviu;c. evaluasi;d. pemantauan; dane. kegiatan pengawasan lainnya.

Pengertian Audit Kinerja

Page 8: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

PP No. 60 Tahun 2008 tentang SPIP Pasal 50 ayat (2) menyatakan bahwa audit kinerja adalah audit atas pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang terdiri atas aspek kehematan, efisiensi dan efektifitas.

Pengertian Audit Kinerja

Page 9: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

1. Menilai keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Auditi dengan membandingkan antara pencapaian di lapangan dengan target yang direncanakan semula

2. Memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan.

3. Memberikan rekomendasi untuk perbaikan kinerja.

TUJUAN AUDIT KINERJATUJUAN AUDIT KINERJA

Page 10: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

Sasaran audit adalah seluruh kegiatan stratejik

pada Auditi tahun anggaran .......

Kegiatan stratejik adalah kegiatan yang spesifik

menunjang tusi dan pengaruhnya signifikan

terhadap keberhasilan kinerja Auditi.

SASARAN AUDIT KINERJASASARAN AUDIT KINERJA

Page 11: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

• Periode yang diaudit meliputi masa sejak 1 Januari ....... sampai dengan 31 Desember ......

• Audit dilaksanakan mulai bulan ..... sampai dengan ..........

• Dasar penetapan kegiatan yang akan diaudit

adalah DIPA dan RKA-KL Auditi…. Tahun Anggaran …….

PERIODE AUDIT KINERJAPERIODE AUDIT KINERJA

Page 12: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

• Audit Kinerja dilakukan melalui tahapan perencanaan,

pelaksanaan dan pelaporan.

• Pengukuran Capaian Kinerja dilakukan dengan metode

pengukuran kinerja Balanced Scorecard

• Metode pengukuran Balaced Scorecard terbagi menjadi empat

perspektif yaitu:

Perspektif Stakeholders

Perspektif Internal Proses

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif Keuangan

METODOLOGI AUDIT KINERJAMETODOLOGI AUDIT KINERJA

Page 13: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

13

Penetapan indikatorkinerja

Pengukuran/PenilaianCapaian Kinerja

Simpulan

Capaian <100%?

Laporan

Analisis Kinerja

Survey Pendahuluan

?Pengujian SistemPengendalianIntern

TY

PENDAHULUANPENDAHULUAN

PELAKSANAANPELAKSANAAN

PELAPORANPELAPORAN

TAHAPAN AUDIT KINERJA

Page 14: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

1. Persiapan a. Menyusun PKA Pokok dan Jadwal

b. Survey pendahuluanc. Pengujian SPI

d. Penetapan Indikator Kinerja & PKA Rinci2. Pelaksanaan a. Pengukuran Capaian Kinerja melalui

Teknik Audit b. Analisis Capaian Kinerja - Identifikasi kelemahan2 - Strategi Pemecahan Masalah3. Pelaporan a. Simpulan Hasil Audit b. Rekomendasi Perbaikan Kinerja

TAHAPAN AUDIT KINERJA

Page 15: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

15

1. Menyusun PKA Pokok 2. Menyusun Jadwal3. Memperoleh Data DIPA/RKA-KL dan Lakip

tahun yang akan diaudit.4. Mempelajari Pedoman terkait dengan TUSI

auditi, RKA-KL, Permenpan No 09/M.Pan/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan IKU dan Per/20/M.Pan/11/2008 tentang Juklak Penyusunan IKU, Permenpan dan RB No. 29/2010 Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan AKIP dan PMK No.249/PMK.02/2010 tentang Pengukuran dan Evaluasi RKA-KL

PERSIAPAN......

Page 16: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

16

1. Survei pendahuluan dijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan survei pendahuluan, informasi yang harus diperoleh, pihak-pihak yang terkait, teknik dan metode survei pendahuluan, diakhiri dengan uraian langkah-langkah pelaksanaan survei pendahuluan.

2. Pengujian terbatas atas SPI, menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan maksud dan tujuan, teknik yang digunakan, dan komponen pengendalian yang diuji.

AUDIT PENDAHULUAN

Page 17: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

17

3. Pengujian SPI akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan maksud dan tujuan, teknik yang digunakan, dan komponen pengendalian yang diuji.

4. Penetapan indikator kinerja akan menguraikan tentang langkah-langkah penetapan indikator kinerja baik untuk audit kinerja atas satuan organisasi/kerja

5. Metodologi pembobotan dengan pendekatan Balanced Scorecard

Page 18: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

18

6. Kesepakatan indikator kinerja/CSF dan pembobotannya menguraikan hal-hal terkait dengan aturan kesepakatan dan bentuk berita acara kesepakatan (Focus Group).

7. Menyusun PKA Rinci

Page 19: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

19

1. Pengukuran/penilaian kinerja meliputi fase pengujian bukti, pengukuran dan penilaian capaian kinerja dengan teknik audit dan metode sampling serta diakhiri dengan penilaian skor kinerja.

2. Analisis kinerja menguraikan pengujian mendalam atas kelemahan sistem pengendalian intern dan langkah-langkah mengidentifikasi penyebab tidak tercapainya target kinerja atau critical success factor.

3. Berita acara hasil dan tanggapan audit.

PELAKSANAAN AUDIT KINERJA:

Page 20: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

20

1. VerfikasiPengujian secara rinci dan teliti tentang kebenaran, ketelitian perhitungan, kesahihan, pembukuan, pemilikan, dan eksistensi dari suatu dokumen.

2. CekMenguji kebenaran atau keberadaan sesuatu, dengan teliti dilokasi.

3. Observasi/pengamatanPeninjauan dan pengamatan atas suatau objek secara berhati-hati, ilmiah dan kontinyu selama kurun waktu tertentu untuk membuktikan suatu keadaan atau masalah.

TEHNIK AUDIT :

Page 21: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

21

4. PembandinganMembandingkan data dari satu unit kerja dengan data dari unit kerja yang lain, atas hal yang sama dan periode yang sama atau hal yang sama dari periode yang berbeda, kemudian ditarik kesimpulannya.

5. RekonsiliasiMencocokkan dua data yang terpisah, mengenai hal yang sama untuk periode yang sama, yang dikerjakan oleh instansi/unit/bagian yang berbeda.

6. AnalisisMemecah/mengurai data informasi ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil atau bagian2 sehingga dapat diketahui pola hubungan antar unsur atau unsur penting yang tersembunyi.

TEHNIK AUDIT :

Page 22: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

22

7. EvaluasiCara untuk memperoleh suatu simpulan atau pandangan/penilaian dengan mencari pola hubungan atau menghubungkan atau merakit berbagai informasi yang telah diperoleh, baik informasi/bukti internmaupun bukti ekstern.

8. VouchingMenelusuri suatu informasi/data dalam suatu dokumen ke pencatatan pendukungnya menuju kepada adanya bukti pendukungnya (Vouhernya) atau menelusur mengikuti ketentuan/prosedur yang berlaku dari hasil menuju awal kegiatan.

TEHNIK AUDIT :

Page 23: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

23

9. Trasir/TelusuriMenelusuri suatu bukti transaksi/kejadian (Voucher) menuju ke penyajian/informasi dalam suatu dokumen.

10. Permintaan KeteranganUntuk menggali informasi tertentu dari berbagai pihak yng kompeten.

TEHNIK AUDIT :

Page 24: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

24

1. Penyusunan notisi audit 2. Proses penyusunan laporan dan saran

tindak lanjut, 3. Bentuk dan isi laporan hasil Audit.4. Audit pemantauan tindak lanjut.

LAPORAN HASIL AUDIT DAN PEMANTAUAN TINDAK LANJUT

Page 25: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

Pendekatan Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton

suatu metode pengukuran secara komprehensif yang merumuskan pengukuran kinerja dengan menggunakan empat perspektif yaitu stakeholders, internal proses, pembelajaran pertumbuhan, dan perspektif keuangan.

PENGERTIAN BALANCED SCORECARD

Page 26: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

Dengan Balanced Scorecard, instansi dapat:

• Mengetahui capaian kinerja secara komprehensif dari perspektif stakeholders, pembelajaran pertumbuhan, internal proses, serta keuangan.

• Meningkatkan kinerja dengan memperbaiki sistem pelayanan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas, memperbaiki sistem dan prosedur, serta, meningkatkan kemampuan SDM melalui inovasi dan pembelajaran.

TUJUAN BALANCED SCORECARD

Page 27: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

1.STAKEHOLDERS

2. INTERNAL PROSES

3.PEMBELAJARAN/ PERTUMBUHAN

Pemenuhan kebutuhan/Kepuasan Pelanggan

Keandalan sistem dan prosedur

Peningkatan Kualitas SDM

PENGUKURAN DENGAN BALANCED SCORECARD

4. KEUANGAN Efektif/ Efisien

PERSPEKTIFPERSPEKTIF YANG DIUKURYANG DIUKUR

Page 28: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

Perspektif Stakeholders

• Perspektif ini menjelaskan bagaimana cara memenuhi kepuasan pelanggan melalui pelayanan, penyediaan barang/jasa yang berkualitas, serta bagaimana proses yang harus dilakukan untuk memenuhi kondisi tersebut.

• Untuk mengakomodasi kepentingan itulah instansi harus mengetahui dengan tepat pemenuhan kebutuhan stakeholders.

Page 29: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

Karakteristik Perspektif Stakeholders

• Ada pihak yang menerima manfaat• Apabila kegiatan tidak terlaksana/ tidak

sepenuhnya terlaksana, ada pihak yang dirugikan atau kebutuhannya tidak terpenuhi.

• Mewakili capaian keberhasilan tugas dan fungsi instansi dari segi pelayanan masyarakat.

Page 30: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

1. Contoh Perspektif Stakeholders

• Audit Operasional (Instansi yang diaudit, Menteri, Presiden)

• Audit Proyek Bantuan Luar Negeri ( Instansi, Pemberi PinjamanLender)

• Pelatihan Tenaga Kerja ( Calon Tenaga Kerja, Instansi / Perusahaan yang membutuhkan TK)

• Pelayanan di Puskesmas (masy yang berobat)• Penyuluhan Pertanian ( masy petani )• Penelitian Pemancar TV di daerah terpencil

(masyarakat desa terpencil/ Pemda setempat)• Pelaksanaan pengelolaan dana BOS (siswa

sekolah/madrasah)

Page 31: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

2. Contoh Perspektif Stakeholders

• Pelayanan Ibadah Haji dan Umroh (masyarakat yang beribadah Haji dan Umroh).

• Bantuan Sosial (Pondok Pesantren, Pasraman, tempat ibadah, siswa miskin, siswa berprestasi )

• Pemberdayaan Wakaf Produktif (Nazhir yang dibina, pengelola tanah wakaf)

• Pembinaan Mental Agama (peserta bintal/ ormas) • Penyelenggaraan Pendidikan Agama (peserta dari

Madrasah)

Page 32: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

Perspektif Internal Proses

• Perspektif ini menekankan perlunya meningkatkan strategi internal, antara lain proses berjalannya sistem dan prosedur administrasi dan keuangan, perbaikan struktur organisasi, perencanaan, pencatatan, pelaporan, pengambilan keputusan, komunikasi dengan pegawai, pengendalian biaya yang lebih baik, serta peningkatan metode dan teknologi yang digunakan untuk peningkatan pelayanan kepada pelanggan.

• Proses internal adalah bagaimana mekanisme kerja yang dapat memenuhi kepuasan dan harapan stakeholders (Adanya penyerderhanaan kerja/reformasi birokrasi).

Page 33: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

Karakteristik Perspektif Internal Proses

• Kegiatan dilaksanakan untuk kepentingan intern instansi

• Apabila kegiatan tidak terlaksana/ tidak sepenuhnya terlaksana, terdapat kelemahan dalam pelaksanaan sistem dan prosedur

• Mewakili capaian keberhasilan tugas dan fungsi instansi dari segi keandalan sistem dan prosedur

Page 34: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

Contoh Perspektif Internal Proses

• Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh (Pelatihan/ Bimbingan Petugas Haji dan Umroh, Bimbingan Manasik, Pelayanan transportasi, akomodasi dan Keamanan kepulangan).

• Penyusunan Program dan Rencana Kerja (RKA-KL)• Pembangunan dan pemeliharaan gedung kantor

Kanwil Kemenag /UIN.• Pengadaan sarana dan prasarana kantor

Kanwil/UIN.• Pengembangan Perpustastakaan dan Lab. UIN.• Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan BOS

(efisiensi dan efektivitas penggunaan dana BOS).

Page 35: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

• Perspektif ini menekankan bagaimana meningkatkan kualitas SDM dengan mengembangkan inovasi dan pembelajaran melalui berbagai penelitian dan pengembangan, penggunaan teknologi baru serta peningkatan karir dan pelatihan.

• Dalam proses ini diperlukan perubahan-perubahan yang mengarah kepada “pemenuhan kebutuhan pelanggan” dan kondisi ini akan tercapai apabila SDM memiliki kemampuan yang memadai dan mempunyai motivasi yang kuat untuk meningkatkan kualitasnya.

Page 36: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

Karakteristik Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

• Kegiatan bersifat meningkatkan kualitas SDM

Page 37: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

Contoh Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

• Pengembangan pendidikan Administrasi dan kepegawaian.

• Sertifikasi JFA.• Sertifikasi tenaga pendidik.• Diklat-diklat Jabatan Struktural (Diklatpim IV,

III dan II).• Workshop, orientasi, sosialisasi dan Seminar.

Page 38: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

Perspektif Keuangan

• Perspektif finansial menekankan pentingnya bagaimana memuaskan Stakeholders dengan pengeluaran biaya yang efektif dan efisien.

• Untuk instansi pemerintah yang sifatnya “tidak mencari laba”, maka perspektif finansialnya berbeda dengan perusahaan yang bersifat komersial. Untuk mengukur KINERJA instansi pemerintah, pengukuran finansial hanya bersifat sebagai penunjang.

• Yang diukur adalah apakah biaya yang dikeluarkan telah sebanding dengan output/outcome yang dihasilkan.

Page 39: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

TAHAPAN PENGUKURAN (1)

1. Tetapkan periode anggaran yang akan diaudit .

2. Dapatkan DIPA revisi terakhir3. Pilih kegiatan yang stratejik saja yang akan

diukur4. Klasifikasikan kegiatan kepada 4

perspektif BSC. 5. Beri Score pada masing-masing perspektif,

dengan total Score sebesar 100%.6. Pemberian Score diantaranya didasarkan

kepada urgensi kegiatan, pengaruh kepada keberhasilan perspektif dan besarnya anggaran (faktor risiko).

Page 40: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

TAHAPAN PENGUKURAN (2)

7. Tetapkan Indikator Kinerja (KPI) 8. Beri bobot pada Indikator Kinerja sesuai

dengan ranking kepentingan atau kedekatan kepada capaian keberhasilan tujuan organisasi.

9. Rumuskan formula KPI10.Pada akhir pengukuran, lakukan

perhitungan hasil akhir perspektif yaitu total masing-masing perspektif, apabila tercapai seluruhnya nilainya 100.

Formula:

Realisasikegiatan

Rencana kegiatan

XBobot KPI

Page 41: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

CARA MEMILIH KEGIATAN YANG STRATEJIK YANG AKAN DIUKUR

NO HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN

123456

Memiliki relevansi kuat terhadap tusi satkerMemiliki nilai strategis dari aspek tusiMemiliki nilai potensi eror yang tinggiMemiliki pengaruh dg pelayanan masyarakatMemiliki anggaran yang memadaiKegiatan yang sejenis dikembalikan pada tusi dari satker yang diaudit.

Page 42: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

NO PERSPEKTIF BOBOT

1234

StakeholdersInternal ProsesPembelajaran PertumbuhanKeuangan

50201515

TOTAL 100

MODEL PEMBOBOTAN

Page 43: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

Bisa bervariasi

NO PERSPEKTIF BOBOT

1234

StakeholdersInternal ProsesPembelajaran PertumbuhanKeuangan

60201010

TOTAL 100

MODEL PEMBOBOTAN

Page 44: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

44

No Kategori Skor kinerja

PMK 249/2011

1. Sangat Berhasil > 90 s.d. 100

2. Berhasil > 80 s.d. 90

3. Cukup Berhasil > 60 s.d. 80

4. Kurang Berhasil > 50 s.d. 60

5. Tidak Berhasil Dibawah 50

Penilaian Skor Kinerja

Page 45: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

Julah PopulasiSampel Akhir Yang Diperoleh UTK Tingkat

Kesalahan Sebesar+/- 3% +/- 5% +/- 10%

50 48 45 33

100 92 80 49

250 223 152 70

500 341 217 81

750 441 254 85

1.000 516 278 88

2.500 748 333 93

5.000 880 357 94

10.000 964 370 95

25.000 1.023 378 96

Tabel Ukuran Sampel

Page 46: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

NO KEGIATAN KRITERIA INDIKATOR KINERJA BOBOT

1. Pengadaan barang dan jasa (Pembangunan, Rehab, Pengadaan Barang, Pemeliharaan, dll)

1. Tepat prosedur2. Tepat Guna3. Tepat Kualitas4. Tepat Sasaran5. Tepat Jumlah6. Tepat Waktu

301025101510

2. Monitoring dan Evaluasi 1. Tepat Prosedur2. Tepat Guna3. Tepat Sasaran4. Tepat Waktu

40302010

3. Peningkatan kualitas SDM (Workshop, sosialisasi, orientasi, pembinaan dan FGD)

1. Tepat Prosedur2. Tepat Guna3. Tepat Sasaran4. Tepat Jumlah5. Tepat Waktu

3020201515

4. Penyaluran Bantuan berupa barang atau Fisik lainya

1. Tepat prosedur2. Tepat Guna3. Tepat Kualitas4. Tepat Sasaran5. Tepat Jumlah6. Tepat Waktu

251515201510

KEGIATAN DAN INDIKTOR KINERJA YANG DIUKUR/DIAUDIT

Page 47: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

NO

KRITERIA INDIKATOR KINERJA BOBOT

5. Penyaluran Bantuan berupa Uang

1. Tepat prosedur2. Tepat Guna3. Tepat Sasaran4. Tepat Jumlah5. Tepat Waktu

1525202020

6. Kedipsilinan Pegawai (Pembayaran uang makan)

Tepat prosedurTepat Jumlah Kehadiran Pegawai

5050

7. Pembayaran Tunjangan Profesi 1. Tepat Prosedur2. Tepat Jumlah

7525

8. Penyusunan Juklak dan Juknis 1. Tepat prosedur2. Tepat Isi

5050

9. Penyusunan RKA-KL 1. Tepat prosedur2. Tepat Isi

5050

KEGIATAN DAN INDIKTOR KINERJA YANG DIUKUR/DIAUDIT

Page 48: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

CONTOH PENETAPAN IK DAN REALISASI

Kegiatan:Pemberian Bantuan (Bobot 20)

Indikator kinerja: Tersalurkannya pemberian Bantuan Kriteria: Tepat jumlah,tepat waktu, tepat sasaran, tepat guna 5 5 5 5

Formula Tepat guna:Realisasi tepat guna x 100% x bobotRencana sasaran yang ditetapkan

Hasil audit ternyata dari target 20 , hanya terpenuhi sebanyak 16 .

Capaian Kinerja : 16 / 20 x 5 = 4Diasumsikan yang lainnya tepat 100% = 15Maka jumlah capaian kinerja Pemberian Bantuan = 19

Page 49: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

MATRIKS CAPAIAN KINERJAKegiatan: Pemberian BantuanBobot : 20

NO KRITERIA I.K TARGET REALISASI NILAI (%)

CAPAIAN KINERJA

1 Tepat Jumlah 5 20/20X100 80 5

2 Tepat Waktu 5 20/20X100 100 5

3 Tepat Sasaran

5 20/20X100 100 4

4 Tepat Guna 5 16/20X100 100 5

20 19

Page 50: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

1). Mengukur perspektif Stakeholders

• Kualitas jasa/pelayanan tepat waktu• Pembayaran sesuai dengan ketentuan• Kuantitas pelayanan• Ketepatan Pemberian Bantuan

Apa yangDiukur ?

Yang berkaitan dengan pelayanan

instansi dan kepuasan

stakeholders

Page 51: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

2. Mengukur perspektif Internal Proses

• Pelaksanaan sistem dan prosedur Adm.Keu• Pelaksanaan sistem dan prosedur Pelayanan

Internal Proses menghubungkan

Kepuasan dan harapan

Stakeholders

Mekanisme kerja

Page 52: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

3. Mengukur perspektif Pembelajaran Pertumbuhan

• Peningkatan kualitas SDM• Peningkatan Motivasi/Inovasi SDM

Ada inovasi/ ide2 baru ?Ada peningkatan SDM ?

Page 53: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

4. Mengukur perspektif Keuangan

• Yang diukur adalah rasio keuangan yang terserap dibandingkan dengan rasio output yang terealisasi.

``

Efektifkah ?Efisienkah ?

Page 54: AUDIT  KINERJA dengan menggunakan

TERIMA KASIH