37
1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai petani. Dipilihnya desa Pranggong Andong Boyolali sebagai daerah binaan Fakultas Pertanian UNISRI karena memiliki potensi produk pertanian yang baik untuk dikembangkan dan didampingi, yakni adanya usaha budidaya garut. Petani di desa Pranggong sebagian ada yang telah melakukan budidaya Garut namun masih dalam skala kecil, dan upaya mengolah produk garut menjadi emping garut telah dilakukan juga oleh pelaku usaha produk garut (Kelompok Usaha Pengolahan Berbasis Garut). Kondisi agroekologis di Pranggong sangat menunjang sekali untuk pembudidayaan tanaman Garut yang tergolong mudah pemeliharaannya. Jenis tanah regosol dan system pertanaman di pekarangan maupun lahan marginal di lokasi desa binaan, sangat berpeluang untuk budidaya Garut dan usaha berbasis garut bagi masyarakatnya sebagai upaya pengembangan usaha yang dapat dimitrakan antara petani, desa Pranggong dan Fak. Pertanian UNISRI baik dalam kurun waktu jangka pendek maupun jangka panjang. Guna pengembangan potensi desa Pranggong untuk masa mendatang perlu disinergikan dengan letak strategis wilayah sekitar Kecamatan Andong, yang merupakan titik temu dengan daerah wisata Sangiran, serta jalur alternative menuju Salatiga, untuk itu perlu dilakukan penguatan dalam mengembangkan potensi Olahan Umbi Garut dalam rangka meningkatkan Potensi Wisata Desa Pranggong, Kec. Andong Boyolali, melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini. Dewasa ini pemerintah Indonesia telah mengubah sistem pemerintahannya dari bersifat sentralisasi menjadi desentralisasi dengan menerapkan otonomi daerah,sehingga masing-masing daerah dituntut mampu menggali potensi sumber dayadaerahnya untuk membiayai dirinya sendiri dengan memanfaatkan pendapatan asli daerahnya. Secara umum, Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki kekayaan alam, budaya dan manusia yang sangat besar. Demikian juga masing masing daerahnya, baik propinsi maupun kabupaten. Kekayaan tersebut merupakan sumber kepariwisataan yang berpotensi besar sebagai daya tarik pariwisata. Pariwisata merupakan sektor andalan dalam pemasukan devisa negara maupun pendapatan asli daerah dan juga peningkatan pendapatan masyarakat, karena pariwisata merupakan industri yang padat karya, dalam arti mampu menyerap tenaga kerja manusia dalam jumlah yang sangat banyak. Dari data Depnakertran diketahui bahwa kebutuhan tenaga kerja dibidang pariwisata di tahun 2010 adalah 22.891meningkat dari 21.884 di tahun 2009, dan 20.880 di tahun 2008.

BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

1

BAB 1. PENDAHULUAN

Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang

berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar memiliki pekerjaan

sebagai petani. Dipilihnya desa Pranggong Andong Boyolali sebagai daerah binaan Fakultas

Pertanian UNISRI karena memiliki potensi produk pertanian yang baik untuk dikembangkan dan

didampingi, yakni adanya usaha budidaya garut. Petani di desa Pranggong sebagian ada yang

telah melakukan budidaya Garut namun masih dalam skala kecil, dan upaya mengolah produk

garut menjadi emping garut telah dilakukan juga oleh pelaku usaha produk garut (Kelompok

Usaha Pengolahan Berbasis Garut). Kondisi agroekologis di Pranggong sangat menunjang sekali

untuk pembudidayaan tanaman Garut yang tergolong mudah pemeliharaannya. Jenis tanah

regosol dan system pertanaman di pekarangan maupun lahan marginal di lokasi desa binaan,

sangat berpeluang untuk budidaya Garut dan usaha berbasis garut bagi masyarakatnya sebagai

upaya pengembangan usaha yang dapat dimitrakan antara petani, desa Pranggong dan Fak.

Pertanian UNISRI baik dalam kurun waktu jangka pendek maupun jangka panjang. Guna

pengembangan potensi desa Pranggong untuk masa mendatang perlu disinergikan dengan letak

strategis wilayah sekitar Kecamatan Andong, yang merupakan titik temu dengan daerah wisata

Sangiran, serta jalur alternative menuju Salatiga, untuk itu perlu dilakukan penguatan dalam

mengembangkan potensi Olahan Umbi Garut dalam rangka meningkatkan Potensi Wisata Desa

Pranggong, Kec. Andong Boyolali, melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini.

Dewasa ini pemerintah Indonesia telah mengubah sistem pemerintahannya dari bersifat

sentralisasi menjadi desentralisasi dengan menerapkan otonomi daerah,sehingga masing-masing

daerah dituntut mampu menggali potensi sumber dayadaerahnya untuk membiayai dirinya

sendiri dengan memanfaatkan pendapatan asli daerahnya. Secara umum, Indonesia merupakan

sebuah negara yang memiliki kekayaan alam, budaya dan manusia yang sangat besar. Demikian

juga masing – masing daerahnya, baik propinsi maupun kabupaten. Kekayaan tersebut

merupakan sumber kepariwisataan yang berpotensi besar sebagai daya tarik pariwisata.

Pariwisata merupakan sektor andalan dalam pemasukan devisa negara maupun pendapatan asli

daerah dan juga peningkatan pendapatan masyarakat, karena pariwisata merupakan industri yang

padat karya, dalam arti mampu menyerap tenaga kerja manusia dalam jumlah yang sangat

banyak. Dari data Depnakertran diketahui bahwa kebutuhan tenaga kerja dibidang pariwisata di

tahun 2010 adalah 22.891meningkat dari 21.884 di tahun 2009, dan 20.880 di tahun 2008.

Page 2: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

2

Bidang pokok dari industri pariwisata seperti bidang penginapan, restoran, biro perjalanan,

transportasi, pemandu wisata, obyek wisata, cindera mata,dan sebagainya. Bidang-bidang

tersebut mampu menyerap tenaga kerja danmenciptakan lapangan kerja dengan kualifikasi

masing-masing. Semakin banyak wisatawan yang berkunjung, semakin banyak pula jenis usaha

yang akan tumbuh,sehingga semakin luas pula lapangan kerja yang tercipta. Masyarakat akan

menerima pendapatan dari pembelanjaan secara langsung oleh wisatawan, sedangkan pemerintah

akan mendapatkan devisa yang berasal dari wisatawan mancanegara dan pajak dari perusahaan-

perusahaan penunjang kepariwisataan. Oleh karena itu secara langsung maupun tidak langsung

pariwisata telah memberikan kontribusi yang sangat besar baik bagi pemerintah daerah maupun

negara Indonesia. Berbagai daerah di Indonesia berusaha mengembangkan bidang pariwisata

karena melalui bidang ini akan mendatangkan banyak keuntungan, terutama di bidang ekonomi.

Pariwisata merupakan bidang yang sangat kompleks dan keberadaannya sangat peka terhadap

berbagai perubahan dan perkembangan terutama berkaitan dengan keinginan atau motivasi

wisatawan yang selalu ingin mencari dan menikmati sesuatu atau pengalaman baru untuk

pemuasan hasrat pribadinya, sesuatu yang berbeda dari yang pernah dirasakan sebelumnya.

Keinginan wisatawan selalu berubah sesuai dengan perkembangan, seperti misalnya fenomena

sekarang telah terjadi pergeseran dari jenis mass tourism kearah wisatawan minat khusus atau

wisatawan alternative. Selain motivasi wisatawan, faktor lain yang sangat berpengaruh adalah

faktor keamanan dan kenyamanan wisatawan.Salah satu kabupaten yang gencar

mengembangkan kegiatan pariwisata di daerahnya adalah Kabupaten Boyolali.Jawa Tengah.

Daerah ini merupakan salah satu pintu gerbang bagi arus migrasi penduduk, barang maupun jasa

yang akan masuk atau keluar dari wilayah Propinsi Jawa Tengah dan DI.Yogyakarta. Di

Kabupaten Boyolali memiliki karakteristik daerah yang sangat lengkap, pada bagian tengah

merupakan daerah dataran yang subur sehingga potensial dikembangkan sebagai daerah

pertanian, kemudian pada bagian utara dan timur merupakan daerah pegunungan dan dijumpai

potensi wisata baik berupa wisata alam maupun buatan.Berdasarkan pengamatan sementara,

kondisi dan lingkungan kawasan tersebut masih sangat jauh untuk memenuhi syarat sebagai desa

wisata. Di kawasan ini belum tersedia kegiatan lain yang dapat dilakukan oleh wisatawan. Selain

itu belum tersedia sarana prasarana penunjang lain seperti penginapan, rumah makan yang

representative, dan juga belum tersedia oleh-oleh atau souvenir yang dapat dibawa wisatawan,

meskipun potensi di daerah tersebut sangat besar. Daerah Pranggong memiliki landscaps berupa

Page 3: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

3

tanah pegunungan. Di sela-sela pemukiman penduduk, banyak di tanam umbi-umbian seperti

Garut, Ganyong, Suwek, dan berbagai tanaman palawijja, empon-empon seperti jahe, kunyit,

temulawak, kencur dan sebagainya. Namun pemanfaatan hasil bumi tersebut belum maksimal

dan belum dapat memberikan nilai ekonomi yang besar. Meskipun demikian selama ini telah ada

pula warga di pedukuhan yang mencoba memanfaatkan potensi tersebut untuk menambah

pendapatan keluarganya dengan mengolah umbi Garut menjadi tepung/pati dan emping. Namun

pengolahan tersebut masih berskala kecil dan baru memenuhi permintaan pasar lokal. Hal itu

karena kapasitas produksi yang masih kecil juga permintaan yang belum banyak mengingat

diversifikasi produk juga sangat terbatas. Padahal apabila dilakukan pengolahan lebih lanjut,

tepung/pati garut dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan kecil dan dapat bertahan lama

seperti kue kering atau jenang dodol, sehingga apabila dikemas dengan baik dapat menjadi

komoditi unggulan daerah tersebut sebagai oleh-oleh untuk menunjang keberadaan desa wisata.

Oleh karena itu perlu partisipasi dalam mendukung pengembangan kawasan Andong sebagai

Desa Wisata dengan mengadakan Pelatihan pengembangan olahan umbi garut untuk

meningkatkan potensi pariwisata di desa Pranggong, Andong Boyolali. Secara khusus tujuan

kegiatan adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pengembangan wisata

dalam bidang boga, meningkatkan pemahaman tentang umbi garut, manfaat dan pengembangan

teknik olahannya, meningkatkan ketermpilan teknik olahan garut, meningkatkan teknik kemasan

produk garut dan pengurusan ijin PIRT di Dinas Kesehatan Kab. Boyolali, agar lebih meningkat

pemasaran jenis produknya.

Tanaman garut dalam ilmu tumbuh-tumbuhan dikenal dengan nama Marantha

arundinaceae L. Tanaman ini berasal dari Amerika khususnya daerah tropik, kemudian

menyebar ke Negara-negara tropik lainnya seperti Indonesia, India, Sri Lanka dan Philipina.

Jenis tanaman umbi-umbian ini tumbuh pada ketinggian 0 – 900 m dpl, dan tumbuh baik pada

ketinggian 60 – 90 m dpl. Tanaman ini mengandung karbohidrat dan zat besi lebih tinggi

dibandingkan dengan tepung terigu dan beras giling. Sementara itu, kandungan lemaknya paling

rendah ketimbang terigu dan beras. Kandungan kalori tepung garut pun hampir sama dengan

beras dan terigu. Ini berarti bahwa garut layak dikonsumsi.

Page 4: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

4

Sebagai sumber karbohidrat, tanaman Garut belum dikembangkan secara sungguh-

sungguh di Indonesia, padahal Garut memiliki banyak kegunaan, terutama sebagai bahan baku

pada industri makanan. Tepung garut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan jenang

(dodol), kue dadar, kue semprit, cendol, cantik manis, roti, mie, makanan ringan, dan aneka kue

tradisional. Sedangkan Umbi Garut dapat digunakan sebagai obat tradisional yang berkhasiat

untuk mendinginkan perut, menawarkan racun ular/lebah, memperbanyak ASI, mengobati

disentri, Eksim. Umbi Garut juga berpotensi digunakan sebagai bahan baku minuman

beralkohol, perekat dan kosmetik. Berdasarkan penelitian di Amerika, limbah olahan umbi Garut

dapat digunakan dalam industri kertas tahan sobek dan bahan bakar.

Tanaman Garut termasuk Produk Unggulan, karena manfaat kesehatan dan ekonomi yang

terkandung di dalamnya sangat tinggi Tanaman garut diperbanyak secara vegetatif, bagian

tanaman yang baik untuk digunakan sebagai bibit adalah ujung-ujung rhizoma atau tunas umbi

(bits) yang panjangnya 4 – 7 cm dan mempunyai 2 – 4 mata tunas. Agar diperoleh produksi yang

tinggi maka bibit yang digunakan harus berkualitas baik dan jangan menggunakan bibit yang

kondisinya kurang sehat, kurus atau menderita akar cerutu (Cigar root).

Tanaman garut pada umumnya menghendaki tanah yang gembur, karena pada struktur

tanah yang gembur umbi dapat tumbuh dengan leluasa. Proses pemanenan juga akan lebih

mudah dan cepat apabila kondisi tanah gembur. Untuk memperoleh struktur tanah yang gembur

perlu dilakukan pengolahan sebaik mungkin dengan cara membajak atau mencangkul dengan

kedalaman 20 – 30 cm, agar tanah menjadi semakin gembur maka sebaiknya diberikan kompos

atau pupuk kandang sebanyak 25 – 30 ton per hektar, karena kompos atau pupuk kandang

tersebut selain menggemburkan tanah juga untuk memperkaya kandungan unsur hara di dalam

tanah. Tanah diolah dengan membajak atau mencangkul, kemudian dibuat bedengan dengan

ukuran panjang sesuai dengan kondisi lahan, lebar 120 cm dan tingginya antara 25 – 30 cm.

Jarak antara bedengan yang satu dengan yang lain adalah 30 – 50 cm.

Bertanam garut biasanya dilakukan pada awal musim hujan agar tanaman lebih banyak

tertolong pertumbuhanya dengan adanya curah hujan. Bibit ditanam pada bedengan-bedengan

yang telah disiapkan dengan menggunakan alat tanam seperti tugal atau cangkul dengan

kedalaman yang cukup yaitu antara 8 – 15 cm. Dalamnya penanaman bibit garut ini bertujuan

agar umbi yang terbentuk nantinya tidak menonjol ke permukaan tanah. Setelah bibit ditanam

selanjutnya lubang tanaman ditutup dengan tanah. Jarak tanam garut yang umumnya digunakan

Page 5: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

5

adalah37,5x75cm. Pemupukan merupakan salah satu faktor terpenting dalam upaya

meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman. Pupuk sendiri sebetulnya berupa zat yang

ditambahkan pada tanah supaya unsur haranya dapat terpenuhi. Dengan begitu, tanah menjadi

lebih produktif dan dapat menunjang pertumbuhan tanaman dan akar dengan baik..

Hasil utama tanaman garut adalah umbi. Tanda-tanda umbi garut sudah waktunya untuk

dipanen adalah daun-daun menguning, mulai layu dan mati yaitu biasanya pada umur antara 10 –

12 bulan setelah tanam. Sebenarnya kandungan pati maksimum pada umbi garut adalah pada saat

tanaman berumur 12 bulan, namun pada umur tersebut umbi garut telah banyak berseratsehingga

pati sulit untuk diekstrak. Cara panen umbi garut sangat bergantung pada varietas /kultivar

Kultivar yang letak umbinya dekat dengan permukaan tanah, pemanenan cukup

dilakukan dengan menggunakan tangan, sedang kultivar yang lain memerlukan alat untuk

mencongkel umbi yang letaknya agak di dalam tanah. Pada saat pemanenan, rerumputan dan

sampah-sampah tanaman dikubur di lahan agar berubah menjadi bahan organik yang sangat

membantu dalam menyuburkan tanah. Tinggi rendahnya hasil panen sangat tergantung pada

varietas, tingkat kesuburan tanah dan cara pemeliharaan tanaman yang dilakukan. Jumlah

panenan dapat berkisar antara 7,5 – 37 ton umbi per hektar. Produksi umbi garut dapat diolah

untuk dijadikan produk pangan / bahan dasar pangan ( roti dan tepung maupun emping garut ),

yang berprospek bagus.

BAB 2. TARGET DAN LUARAN :

Lahan berpotensi budidaya Garut di desa Pranggong Andong Boyolali masih terbuka luas

untuk dikembangkan, karena untuk memenuhi kebutuhan dasar bahan baku aneka produk

berbasis garut (meliputi emping garut dan tepung garut untuk kue dan roti) karena

agroekosistemnya sesuai untuk budidaya Garut , untuk itu perlu tindaklanjut dari permasalahan

yang ada termasuk dari evaluasi pembelajaran semua peserta sehingga merasa ada peningkatan

aspek pengetahuan maupun keterampilan dan dari evaluasi kebiasaan menunjukkan peningkatan

kualitas peserta baik dari segi penerapan produk maupun sanitasi dan keberanian mencoba

produk baru. Peluang keberlanjutan yang sangat memungkinkan untuk itu target dan luaran

dalam kegiatan ini adalah (1) meningkatkan pemahaman tentang pentingnya pengembangan

wisata berbasis Garut; (2) meningkatkan pertanian dengan pupuk berimbang pada tanaman

Garut, pemahaman tentang umbi garut, manfaat dan pengembangan teknik olahannya; (3)

Page 6: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

6

meningkatkan keterampilan teknik olahan garut; (4) meningkatkan teknik kemasan produk garut;

(5) meningkatkan pemahaman penghitungan analisis ekonomi tiap produk olahan umbi garut.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

Kegiatan pengabdian in diikuti oleh 19 orang peserta pemilihan dan penetapan/penentuan

sasaran pelatihan ini mempunyai pertimbangan rasional strategis, dalam kaitannya dengan upaya

memberdayakan masyarakat di kawasan tersebut untuk meningkatkan daya tarik wisata kawasan

tersebut. Secara riel jumlah yang terlibat dalam kelompok sasaran ini adalah sebanyak 15 orang.

Kegiatan ini diharapkan sebagai langkah awal guna mendapatkan dan meningkatkan kualitas

sumber daya manusia yang terampil dan terlatih dalam industri pariwisata di daerah sasaran.

Masing-masing peserta pelatihan ini akan memanfaatkan ketrampilan yang di dapat untuk

membuka usaha pengolahan umbi-garut berupa emping garut, kue-kue kering, dan makanan

khas lainnya untuk meningkatkan arus kunjungan wisatawan yang berkunjung ke daerah

tersebut, dengan melengkapi PIRT

Metode kegiatan yang digunakan dalam pelatihan ini adalah ceramah dan tanya jawab

untuk memberikan pemahaman aspek-aspek yang terkait dengan teori, kunjungan lapangan,

terkait dengan pengembangan potensi wilayah, pengembangan untuk pemantapan kemampuan

peserta dalam penguasaan pengetahuan dan keterampilan produk olahan umbi garut.

Tahapan pelatihan terdiri dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap persiapan,

dilakukan survey penentuan lokasi dan sasaran, analisis kebutuhan pelatihan, dan penyusunan

bahan latihan. Pada tahap pelaksanaan pelatihan, diberikan materi tentang pengetahuan umbi

dan deversifikasi pengolahannya, pembuatan produk-produk olahan garut yang terdiri dari kue

bolu pati garut, kue lapis pati garut, kue kering garut keju, garut.

BAB IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI:

UNISRI dengan SDM nya di fakultas Pertanian telah banyak melakukan penelitian dan

pengabdian kepada masyarakat, secara lokal, regional maupun nasional . Demikian pula

melalui pengalaman dalam membimbing mahasiswa yang mengadakan penelitian. Maka

sebagai wilayah desa binaan FP UNISRI, desa Pranggong di awal kegiatan ini masih

memerlukan transfer teknologi agroteknologi dari FP UNISRI sebagai wujud penerapan salah

Page 7: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

7

satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni melalui Pengabdian Kepada Masyarakat. Sehingga

sinergi program dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat baik petani maupun pelaku

usaha produk makanan berbasis garut.

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN :

Dari hasil kegiatan pelaksanaan, antusias peserta pengabdian kepada masyarakat dalam

Pengembangan wisata berbasis Garut terlihat sangat dinamis dan antusias peserta yang tinggi

minat dalam mengembangkan produk berbasis garut untuk dijadikan icon Pranggong, karena dari

hasil diskusi mereka masih memerlukan bimbingan dan dampingan setelah mereka

melaksanakan proses ijin PIRT Garut, untuk diikuti oleh produk garut yang lain. Sehingga hasil

produksi dapat dikembangkan dalam skala luas.

BABVI.RENCANA TAHAP BERIKUTNYA:

Dikarenakan Pengembangan pariwisata berbasis potensi Garut memerlukan rutinitas

bahan dasar berupa garut dalam skala luas untuk memenuhi bahan dasar salah satunya emping

Garut di wilayah Pranggong, maka untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat berikutnya

masih pengembangan produk selain emping Garut di Pranggong dan icon wisata dengan

koordinasi pemerintah kabupaten Boyolali.

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN:

1. Wilayah Pranggong tepat dijadikan lokasi pengembangan Budidaya Garut

2. Agroklimat di wilayah Pranggong cocok untuk budidaya Garut

3. Pengembangan wisata berbasis produk Garut dapat diwujudkan melalui komitmen warga

Dan koordinasi dengan pemerintah daerah Boyolali

Page 8: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

8

DAFTAR PUSTAKA

Alex J. Sugiyanto .2010. Garut Sebagai Bahan Pangan Alternatif Yang Potensial.PT. Bina Aksara Jakarta

Anonim . 1990 .UU No 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan.

Chafied Fandeli. ed. (1995). Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam.. Yogyakarta:

Penerbit Liberty

Hubeis A.V.S.(1993).Prospek pengembangan Makanan Tradisional rakyat indonesia:

kasus makanan jajanan.Proseding seminar pengembangan Pangan tradisional

dalam Rangka Penganekaragaman Pangan. Jakarta : Kantor Menteri Negara

urusan Pangan dan Logistik

Kartono Wirosuhardjo.(1995) .Pengembangan Sikap Pengusaha Makanan tradisional

Melalui pendidikan Manajemen.

Mc Intosh, R.W. (1973). Tourism, Principles, Practices, Philosophies. Grid Inc.Ohio.

Nurhayati, Dewi Ratna.1998 .Pengaruh 3 Macam Pupuk K dan Ukuran Umbi Terhadap

Kuantitas dan Kualitas Umbi Tanaman Garut. Penelitian Dosen Muda . 1998.

Nyoman S. Pendit. (1990). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Jakarta: PT Pradnya

Paramita.

Oka. A. Yoeti. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Penerbit Angkasa.

Wiendu Nuryant i. (1995). Perencanaan Pembangunan Regional dan Kawasan Untuk

Kepariwisataan. Yogyakarta : Liberty.

Page 9: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

9

LAMPIRAN

Page 10: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

10

Lampiran 5. Justifikasi anggaran

No Bahan Volume Harga satuan

( Rp )

Total ( Rp )

1 Bibit Garut 2 paket 85.000 170.000

2 Bahan pelatihan olahan

Garut

20 paket 10.000 200.000

3 Publikasi 1 1 155.000

4 Transport 3 x 3 25.000 225.000

5 ATK 1 50.000 50.000

6 Konsumsi 2 x25 4.000 200.000

Jumlah 1000.000

Page 11: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

11

MAKALAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Garut Sebagai bahan pangan yang potensial

Kandungan karbohidrat dan zat besi tepung garut lebih tinggi dan kandungan lemaknya

lebih rendah dibanding tepung terigu dan beras, sedangkan jumlah kalorinya hampir sama. Pati

atau tepung garut bertekstur halus dan mudah dicerna sehingga cocok untuk makanan bayi dan

orang sakit. Umbi garut juga baik bagi penderita diabetes karena kandungan glisemiknya rendah.

Tepung garut memiliki bentuk dan karakter mirip tepung terigu sehingga berpotensi menjadi

pengganti tepung terigu.

Umbinya dapat digunakan sebagai bahan kosmetik (bahan baku bedak), lem, obat

tradisional yang berkhasiat menyembuhkan mencret dan eksim, memperbanyak air susu ibu

(ASI), sebagai penawar racun lebah, racun ular dan obat luka. Tepung garut dapat diolah menjadi

makanan tradisional ataupun makanan olahan lain seperti layaknya terigu, seperti mie, bahan es

krim atau dapat langsung direbus atau dikukus dan langsung disantap.Berdasarkan penelitian di

Amerika, limbah olahan umbi garut dapat digunakan dalam industri kertas tahan sobek dan

bahan bakar.

Penelitian dan pengembangan tanaman garut di Indonesia memang belum menjadi

prioritas, karena makanan pokok beras masih menjadi kebutuhan yang utama dibandingkan

tanaman pangan lainnya. Suatu saat jika tepung terigu semakin mahal dan lahan untuk padi

semakin sedikit, tidak mustahil umbi garut menjadi makanan pokok kedua. Tanaman garut tidak

membutuhkan lahan khusus seperti padi, tetapi cukup di pekarangan ataupun tegalan yang

sempit. Garut dapat tumbuh terus-menerus dengan perbanyakan melalui anakan. Perawatan dan

penanaman garut mudah dan murah, dan dapat dipanen setelah tanaman berumur 8-12 bulan.

Untuk mendukung pengembangan tanaman garut, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian mengoleksi 20 asesi garut, yang berasal dari

Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi. Ciri morfologis tanaman garut yang

dikoleksi masih sedikit keragamannya.

Page 12: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

12

Jenis garut di Indonesia memiliki rimpang/umbi yang relatif kecil dengan diameter 2-3 cm,

jumlah umbi/rumpun rata-rata 15 buah, dan panjang umbi rata-rata 19 cm sehingga berpengaruh

terhadap bobot umbi. Semua asesi tanaman garut memiliki daging umbi berwarna putih, dengan

buku-buku yang mengelilingi sepanjang umbi.

Pembuatan Tepung dan Pati Garut

Umbi garut dapat diolah menjadi tepung dan pati garut yang dapat disimpan lama ditempat yang

kering. Mutu tepung garut yang satu dan lainnya sangat berlainan, tergantung cara pengolahan

dan mutu bahan bakunya. Tepung garut kualitas komersial berwarna putih, bersih, bebas dari

noda dan kadar airnya tidak lebih dari 18,5 %, kandungan abu dan seratnya rendah, pH 4,5 – 7

serta viskositas maksimum antara 512 – 640 Brabender Unit.

Cara pembuatan tepung garut adalah sebagai berikut :

1. Pilih umbi yang segar, maksimal disimpan dua hari setelah panen.

2. Bersihkan umbi garut dari kotoran (tanah) dan kulit atau sisik-sisiknya.

3. Cucilah umbi garut dalam air mengalir hingga bersih, kemudian segera direndam selama

beberapa waktu agar tidak terjadi pencoklatan (browning).

4. Rajanglah umbi garut tipis-tipis dengan alat pengiris atau penyawut ubi kayu.

5. Keringkan sawut garut dengan cara dijemur atau menggunakan alat pengering buatan

hingga berkadar air 10 – 12 %.

6. Tumbuklah sawut kering hingga lembut, kemudian diayak dengan ayakan tepung

berulang-ulang.

7. Tampung tepung garut dalam wadah. Simpan wadah yang berisi tepung di tempat yang

kering.

Cara pembuatan pati garut adalah sebagai berikut :

1. Pilih umbi garut yang segar, kemudian bersihkan dari kotoran (tanah) dan sisik-sisiknya

terus dicuci dengan air bersih yang mengalir.

2. Parutlah umbi garut hingga menjadi bubur kasar, kemudian tambahkan air bersih sambil

diaduk-aduk atau diremas-remas agar keluar patinya. Selanjutnya saringlah bubur

tersebut dengan kain untuk memisahkan pati dari seratnya. Larutan hasil perasan segera

diendapkan sehingga air terpisah dari endapan pati.

Page 13: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

13

3. Jemurlah endapan pati garut hingga kering, kemudian gilinglah menjadi pati halus.

4. Kemaslah pati garut dalam wadah (kemasan) kantong plastik atau kaleng yang kedap

udara (tertutup), kemudian simpan ditempat yang kering.

BUDIDAYA TANAMAN GARUT

1. Pemilihan bibit

Tanaman garut diperbanyak secara vegetatif, bagian tanaman yang baik untuk digunakan

sebagai bibit adalah ujung-ujung rhizoma atau tunas umbi (bits) yang panjangnya 4 – 7

cm dan mempunyai 2 – 4 mata tunas. Agar diperoleh produksi yang tinggi maka bibit

yang digunakan harus berkualitas baik dan jangan menggunakan bibit yang kondisinya

kurang sehat, kurus atau menderita akar cerutu (Cigar root). Jumlah bibit yang diperlukan

untuk setiap hektarnya adalah 3.000 – 3.500 kg bibit.

2. Pengolahan Tanah

Tanaman garut pada umumnya menghendaki tanah yang gembur, karena pada struktur

tanah yang gembur umbi dapat tumbuh dengan leluasa. Proses pemanenan juga akan

lebih mudah dan cepat apabila kondisi tanah gembur. Untuk memperoleh struktur tanah

yang gembur perlu dilakukan pengolahan sebaik mungkin dengan cara membajak atau

mencangkul dengan kedalaman 20 – 30 cm, agar tanah menjadi semakin gembur maka

sebaiknya diberikan kompos atau pupuk kandang sebanyak 25 – 30 ton per hektar, karena

kompos atau pupuk kandang tersebut selain menggemburkan tanah juga untuk

memperkaya kandungan unsur hara di dalam tanah. Tanah diolah dengan membajak atau

mencangkul, kemudian dibuat bedengan dengan ukuran panjang sesuai dengan kondisi

lahan, lebar 120 cm dan tingginya antara 25 – 30 cm. Jarak antara bedengan yang satu

dengan yang lain adalah 30 – 50 cm.

3. Penanaman

Bertanam garut biasanya dilakukan pada awal musim hujan agar tanaman lebih banyak

tertolong pertumbuhanya dengan adanya curah hujan. Bibit ditanam pada bedengan-

bedengan yang telah disiapkan dengan menggunakan alat tanam seperti tugal atau

cangkul dengan kedalaman yang cukup yaitu antara 8 – 15 cm. Dalamnya penanaman

bibit garut ini bertujuan agar umbi yang terbentuk nantinya tidak menonjol ke permukaan

Page 14: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

14

tanah. Setelah bibit ditanam selanjutnya lubang tanaman ditutup dengan tanah. Jarak

tanam garut yang umumnya digunakan adalah sekitar 37,5 x 75cm.

4. Pemupukan

Pemberian pupuk merupakan kegitan yang sangat penting untuk dilakukan agar

tanaman garut memperoleh bahan makanan yang cukup, sehingga tanaman dapat tumbuh

dengan subur dan hasil umbi dapat mencapai optimal. Jenis pupuk yang digunakan

adalah pupuk alam (pupuk organik) seperti kompos atau pupuk kandang sebanyak 25 –

30 ton/ha yang diberikan pada saat pengolahan tanah. Selain pupuk alam (pupuk

organik), pupuk buatan (pupuk anorganik) juga sangat penting untuk diberikan yaitu :

Urea sebanyak 350 – 400 kg/ha, SP36 sebanyak 200 – 300 kg/ha dan KCL sebanyak 100

– 350 kg/ha.Pupuk anorganik dapat diberikan sekaligus pada saat tanaman berumur 3,5

bulan dan dapat pula diberikan secara bertahap.Apabila pemupukan dilakukan secara

bertahap sebaiknya diberikan sebanyak 2 kali pemupukan pertama bersamaan dengan

penanaman bibit sedangkan pemupukan kedua dilakukan menjelang tanaman berbunga

atau pada saat tanaman berumur kurang lebih 3,4 bulan karena pada saat itu tanaman

mulai membentuk umbi sehingga sangat membutuhkan banyak zat makanan.

5. Pemeliharaan

Dalam hal pemeliharaan tanaman garut, yang perlu diperhatikan adalah penyiangan dan

pembumbunan karena kedua kegiatan tersebut merupakan perawatan tanaman.

Penyiangan dimaksud untuk membersihkan rumput atau gulma yang tumbuh disekitar

tanaman yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Penyiangan dapat dilakukan

setiap bulan terutama selama 3 – 4 bulan pertama, dan apabila tanaman garut mulai

nampak berbunga maka kegiatan penyiangan tidak boleh lagi dilakukan. Sambil

melakukan penyiangan, kegiatan pembumbunan juga dapat sekaligus dilakukan dengan

menggunakan cangkul.

Cara melakukan pembumbunan yaitu tanah berada disekitar tanaman dicangkul,

lalu ditimbun ke arah pangkal-pangkal batang. Rerumputan atau gulma-gulma yang ada

dibenamkan ke dalam tanah karena rerumputan atau gulma tersebut dapat berperan juga

sebagai pupuk dan menjadi sangat penting guna mencegah timbulnya serangan penyakit.

Pada tanaman garut dikenal istilah akar cerutu (cigar root) yang pada dasarnya

adalah suatu umbi yang berbentuk kurus panjang yang banyak mengandung serat dan

Page 15: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

15

sedikit sekali kandungan patinya. Bentuk umbi seperti ini bukan akibat dari adanya

serangan hama atau penyakit tetapi akar cerutu terbentuk untuk membentuk tunas-tunas

baru. Kegiatan pembumbunan pada tanaman garut ini merupakan kegiatan yang sangat

perlu dilakukan untuk memelihara kondisi tanah dalam keadaan gembur sehingga

pertumbuhan dan perkembangan umbi menjadi sempurna.

6. Hama dan Penyakit serta Pengendaliannya

Tanaman garut termasuk tanaman yang tidak terlalu banyak jenis hama dan penyakit

yang menyerangnya, dan sekalipun ada pada umumnya serangannya kurang

membahayakan pertumbuhan tanaman. Satu-satunya jenis hama yang penting adalah ulat

penggulung daun (Colopedes athlius Cran.), ciri-cirinya daun yang terserang melinting

(menggulung), karena ulat ini menggulung sejumlah daun sehingga dapat menghambat

proses asimilasi yang akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan umbi garut.

Hama ini dapat diatasi dengan mudah yaitu dengan menggunakan larutan yang

mengandung arsanik. Jenis penyakit yang sering menyerang garut adalah penyakit akar.

Penyakit akar ini disebabkan oleh Rosselina Bunodes Sacc. Yang biasanya menyerang

tanaman garut yang diusahakan pada daerah-daerah yang lembab dengan curah hujan

tinggi dengan drainase yang kurang baik. Oleh karena itu pembuatan saluran drainase

yang baik produksi rata-rata yang diperoleh umumnya sebesar 12,5 ton per hektar, namun

dengan tingkat budidaya yang baik dapat mencapai 37 ton umbi segar per hektar.

7. Panen

Hasil utama tanaman garut adalah umbi. Tanda-tanda umbi garut sudah waktunya untuk

dipanen adalah daun-daun menguning, mulai layu dan mati yaitu biasanya pada umur

antara 10 – 12 bulan setelah tanam. Sebenarnya kandungan pati maksimum pada umbi

garut adalah pada saat tanaman berumur 12 bulan, namun pada umur tersebut umbi garut

telah banyak berserat sehingga pati sulit untuk diekstrak. Cara panen umbi garut sangat

bergantung pada varietas /kultivar yang digunakan. Untuk kultivar yang letak umbinya

dekat dengan permukaan tanah, pemanenan cukup dilakukan dengan menggunakan

tangan, sedang kultivar yang lain memerlukan alat untuk mencongkel umbi yang letaknya

agak di dalam tanah. Pada saat pemanenan, rerumputan dan sampah-sampah tanaman

dikubur di lahan agar berubah menjadi bahan organik yang sangat membantu dalam

Page 16: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

16

menyuburkan tanah. Tinggi rendahnya hasil panen sangat tergantung pada varietas,

tingkat kesuburan tanah dan cara pemeliharaan tanaman yang dilakukan. Jumlah panenan

dapat berkisar antara 7,5 – 37 ton umbi per hektar.

MANFAAT GARUT

Tanaman garut termasuk produk unggulan, karena tingginya manfaat ekonomi dan

kesehatan yang terkandung di dalamnya. Manfaat garut bukan saja digunakan untuk

pangan, tetapi juga untuk bahan baku industri. Pati garut dapat digunakan sebagai bahan

baku makanan dan minuman, obat-obatan, kimia, kosmetik, tekstil, kertas dan karton.

Makanan Berbahan Dasar Garut

Sebagai bahan makanan, garut dapat diolah menjadi berbagai macam makanan. Beberapa

cara pengolahan .

a. Keripik

Bahan alat untuk pembuatan keripik garut antara lain 1 kg umbi garut yang segar dan

gemuk, ¼ kg liter air, minyak goreng dan garam secukupnya. Alat yang digunakan adalah

pisau, baskom, kompor dan alat penggoreng.

Cara pembuatan keripik garut yaitu umbi dicuci lalu diiris-iris setebal 0,5 cm. Irisan

tersebut ditaburi garam, diaduk sampai rata dan didiamkan setengah jam agar lunak dan

hilang getahnya. Dicuci dan ditiriskan kemudian dikukus sampai kering. Irisan itu digoreng

dalam minyak panas, apinya dijaga jangan sampai kental, kemudian masukkan esen dan

aduk sampai rata. Api dikecilkan dan keripik dimasukan dalam adonan gula dan diaduk

sampai rata.Setelah rata diangkat dan dianginkan sampai dingin. Selanjutnya siap disantap

atau dipak dalam kantong plastik untuk dijual.

b. Emping

Alternatif lain dari pengolahan umbi garut ini adalah dibuat emping. Selama ini emping

banyak dikenal orang adalah emping melinjo, ternyata garutpun dapat dijadikan emping

yang rasanya tak kalah lezatnya dengan emping yang lain karena memiliki citra rasa

tersendiri.

Page 17: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

17

Cara pembuatannya : umbi garut dipotong sekitar 10 cm dari ujungnya, karena bagian ini

tidak terlalu banyak mengandung serat. Setelah itu dikupas dan dicuci hingga bersih. Umbi

dikukus sekitar 15 - 60 menit sampai umbi terasa kenyal dan lengket. Kemudian umbi

dipotong-potong sebesar 1 - 2 cm untuk umbi yang besar dan 2 - 3 cm untuk umbi yang

kecil agar emping yang dihasilkan dapat seragam bentuknya. Umbi yang dipotong

ditumbuk pelan-pelan dengan dialasi plastik. Pengeringan emping dilakukan dengan

menjemur di bawah sinar matahari selama 2 – 5 hari. Emping garut juga dapat dijual

matang dengan cara menggorengnya terlebih dahulu.

c. Kue Dadar

Kue dadar ini terbuat dari tepung garut dengan dicampur tepung beras dan tepung ketan.

Kue dadar ini disajikan dengan santan kental.

Isi/inti : Kelapa diparut, diletakkan di wajan, dibubuhi gula sampai manis dan dituangi kira-

kira 1 cangkir air, diaduk-aduk terus sampai kental, dibubuhi tepung ketan dan diaduk lagi

sampai tepungnya matang, lalu diangkat. Jika sudah dingin, dipulung panjang-panjang kira-

kira sepanjang jari untuk diisikan ke kulit dadar.

Kulit dadar :

Tiga macam tepung (tepung beras 2 cangkir, tepung garut ¾ cangkir, tepung ketan ¾

cangkair) dicampur menjadi satu, diadoni dengan santan cair yang terlebih dahulu

dihangatkan kemudian diuleni. Telur ayam (3 butir) dikocok dan dicampurkan ke dalam

adonan tadi, lalu dicairkan dengan santan sampai adonan seperti adonan risoles, kemudian

garam dimasukkan. Adonan didadar di wajan panekuk yang telah dioles sedikit minyak. Jika

pinggirnya sudah kering, diangkat, kemudian diisi dengan unti kelapa, lalu dilipat seperti

risoles. Kue dadar ini dimakan dengan santan kental yang telah direbus dengan sedikit

garam dan beberapa lembar daunpandan.

d.Dadar

Bahan :

- 1 kg tepung garut , 12 kg gula Jawa, 1 sdt garam dan 1 lembar daun pandan.

Cara :

- Tepung garut dicampur dengan dengan air bersih sampai masak-masak

- Adonan dipanaskan diatas api kemudian ditambah 4 gelas santan

- Masukkan garam, daun pandan dan gula jawa yang telah diiris halus

Page 18: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

18

- Aduk adonan samapai rata (kurang lebih 30 menit)

- Tuangkan adonan dalam loyang dan biarkan sampai dingin.

- Setelah dingin diiris-iris dengan bentuk empat persegi panjang. Kemudian ditaburi dengan

parutan kelapa.

e. Mandarin

Bahan :

- 10 kuning telor, 1 sdt ovalet, 150 gr gula halus, 150 gr tepung garut, 100 gr mentega.

Cara Pembuatan :

- Mentega dicairkan lalu dinginkan

- Kuning telur, gula halus, ovalet dikocok sampai mengembang

- Masukkan tepung garut kedalam adonan kuning telur diatas

- Masukkan mentega cair lalu aduk sampai rata

- Setelah itu masukkan kedalam loyang olesi mentega dan ditaburi tepung

- oven sampai matang

DAFTAR PUSTAKA

Alex J. Sugiyanto .2010. Garut Sebagai Bahan Pangan Alternatif Yang Potensial.PT. Bina Aksara .Jakarta

Nurhayati, Dewi Ratna.1998 .Pengaruh 3 Macam Pupuk K dan Ukuran Umbi Terhadap

Kuantitas dan Kualitas Umbi Tanaman Garut. Penelitian Dosen Muda . 1998.

Page 19: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

19

BUDIDAYA GARUT (Marantha arundinaceae ) DAN PELUANG USAHA

BERBASIS GARUT DI WILAYAH DESA PRANGGONG KEC. ANDONG

BOYOLALI *)

Oleh:

Ir. Dewi Ratna Nurhayati, MP

Ir. Siswadi , MP

Ir.Endang Sri Sudalmi, MP

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

*) Makalah disampaikan sebagai materi Pengabdian Kepada Masyarakat di desa

Pranggong kec. Andong –Boyolali 12 Nopember 2013

Page 20: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

20

BUDIDAYA GARUT (Marantha arundinaceae ) DAN PELUANG USAHA

BERBASIS GARUT DI WILAYAH DESA PRANGGONG KEC. ANDONG

BOYOLALI

Garut Sebagai bahan pangan yang potensial

Kandungan karbohidrat dan zat besi tepung garut lebih tinggi dan kandungan lemaknya

lebih rendah dibanding tepung terigu dan beras, sedangkan jumlah kalorinya hampir sama. Pati

atau tepung garut bertekstur halus dan mudah dicerna sehingga cocok untuk makanan bayi dan

orang sakit. Umbi garut juga baik bagi penderita diabetes karena kandungan glisemiknya rendah.

Tepung garut memiliki bentuk dan karakter mirip tepung terigu sehingga berpotensi menjadi

pengganti tepung terigu.

Umbinya dapat digunakan sebagai bahan kosmetik (bahan baku bedak), lem, obat

tradisional yang berkhasiat menyembuhkan mencret dan eksim, memperbanyak air susu ibu

(ASI), sebagai penawar racun lebah, racun ular dan obat luka. Tepung garut dapat diolah menjadi

makanan tradisional ataupun makanan olahan lain seperti layaknya terigu, seperti mie, bahan es

krim atau dapat langsung direbus atau dikukus dan langsung disantap.Berdasarkan penelitian di

Amerika, limbah olahan umbi garut dapat digunakan dalam industri kertas tahan sobek dan

bahan bakar.

Penelitian dan pengembangan tanaman garut di Indonesia memang belum menjadi

prioritas, karena makanan pokok beras masih menjadi kebutuhan yang utama dibandingkan

tanaman pangan lainnya. Suatu saat jika tepung terigu semakin mahal dan lahan untuk padi

semakin sedikit, tidak mustahil umbi garut menjadi makanan pokok kedua. Tanaman garut tidak

membutuhkan lahan khusus seperti padi, tetapi cukup di pekarangan ataupun tegalan yang

sempit. Garut dapat tumbuh terus-menerus dengan perbanyakan melalui anakan. Perawatan dan

penanaman garut mudah dan murah, dan dapat dipanen setelah tanaman berumur 8-12 bulan.

Untuk mendukung pengembangan tanaman garut, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian mengoleksi 20 asesi garut, yang berasal dari

Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi. Ciri morfologis tanaman garut yang

Page 21: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

21

dikoleksi masih sedikit keragamannya.

Jenis garut di Indonesia memiliki rimpang/umbi yang relatif kecil dengan diameter 2-3 cm,

jumlah umbi/rumpun rata-rata 15 buah, dan panjang umbi rata-rata 19 cm sehingga berpengaruh

terhadap bobot umbi. Semua asesi tanaman garut memiliki daging umbi berwarna putih, dengan

buku-buku yang mengelilingi sepanjang umbi.

Pembuatan Tepung dan Pati Garut

Umbi garut dapat diolah menjadi tepung dan pati garut yang dapat disimpan lama ditempat yang

kering. Mutu tepung garut yang satu dan lainnya sangat berlainan, tergantung cara pengolahan

dan mutu bahan bakunya. Tepung garut kualitas komersial berwarna putih, bersih, bebas dari

noda dan kadar airnya tidak lebih dari 18,5 %, kandungan abu dan seratnya rendah, pH 4,5 – 7

serta viskositas maksimum antara 512 – 640 Brabender Unit.

Cara pembuatan tepung garut adalah sebagai berikut :

8. Pilih umbi yang segar, maksimal disimpan dua hari setelah panen.

9. Bersihkan umbi garut dari kotoran (tanah) dan kulit atau sisik-sisiknya.

10. Cucilah umbi garut dalam air mengalir hingga bersih, kemudian segera direndam selama

beberapa waktu agar tidak terjadi pencoklatan (browning).

11. Rajanglah umbi garut tipis-tipis dengan alat pengiris atau penyawut ubi kayu.

12. Keringkan sawut garut dengan cara dijemur atau menggunakan alat pengering buatan

hingga berkadar air 10 – 12 %.

13. Tumbuklah sawut kering hingga lembut, kemudian diayak dengan ayakan tepung

berulang-ulang.

14. Tampung tepung garut dalam wadah. Simpan wadah yang berisi tepung di tempat yang

kering.

Cara pembuatan pati garut adalah sebagai berikut :

5. Pilih umbi garut yang segar, kemudian bersihkan dari kotoran (tanah) dan sisik-sisiknya

terus dicuci dengan air bersih yang mengalir.

6. Parutlah umbi garut hingga menjadi bubur kasar, kemudian tambahkan air bersih sambil

diaduk-aduk atau diremas-remas agar keluar patinya. Selanjutnya saringlah bubur

Page 22: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

22

tersebut dengan kain untuk memisahkan pati dari seratnya. Larutan hasil perasan segera

diendapkan sehingga air terpisah dari endapan pati.

7. Jemurlah endapan pati garut hingga kering, kemudian gilinglah menjadi pati halus.

8. Kemaslah pati garut dalam wadah (kemasan) kantong plastik atau kaleng yang kedap

udara (tertutup), kemudian simpan ditempat yang kering.

BUDIDAYA TANAMAN GARUT

2. Pemilihan bibit

Tanaman garut diperbanyak secara vegetatif, bagian tanaman yang baik untuk digunakan

sebagai bibit adalah ujung-ujung rhizoma atau tunas umbi (bits) yang panjangnya 4 – 7

cm dan mempunyai 2 – 4 mata tunas. Agar diperoleh produksi yang tinggi maka bibit

yang digunakan harus berkualitas baik dan jangan menggunakan bibit yang kondisinya

kurang sehat, kurus atau menderita akar cerutu (Cigar root). Jumlah bibit yang diperlukan

untuk setiap hektarnya adalah 3.000 – 3.500 kg bibit.

2. Pengolahan Tanah

Tanaman garut pada umumnya menghendaki tanah yang gembur, karena pada struktur

tanah yang gembur umbi dapat tumbuh dengan leluasa. Proses pemanenan juga akan

lebih mudah dan cepat apabila kondisi tanah gembur. Untuk memperoleh struktur tanah

yang gembur perlu dilakukan pengolahan sebaik mungkin dengan cara membajak atau

mencangkul dengan kedalaman 20 – 30 cm, agar tanah menjadi semakin gembur maka

sebaiknya diberikan kompos atau pupuk kandang sebanyak 25 – 30 ton per hektar, karena

kompos atau pupuk kandang tersebut selain menggemburkan tanah juga untuk

memperkaya kandungan unsur hara di dalam tanah. Tanah diolah dengan membajak atau

mencangkul, kemudian dibuat bedengan dengan ukuran panjang sesuai dengan kondisi

lahan, lebar 120 cm dan tingginya antara 25 – 30 cm. Jarak antara bedengan yang satu

dengan yang lain adalah 30 – 50 cm.

3. Penanaman

Bertanam garut biasanya dilakukan pada awal musim hujan agar tanaman lebih banyak

tertolong pertumbuhanya dengan adanya curah hujan. Bibit ditanam pada bedengan-

bedengan yang telah disiapkan dengan menggunakan alat tanam seperti tugal atau

cangkul dengan kedalaman yang cukup yaitu antara 8 – 15 cm. Dalamnya penanaman

Page 23: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

23

bibit garut ini bertujuan agar umbi yang terbentuk nantinya tidak menonjol ke permukaan

tanah. Setelah bibit ditanam selanjutnya lubang tanaman ditutup dengan tanah. Jarak

tanam garut yang umumnya digunakan adalah sekitar 37,5 x 75cm.

4. Pemupukan

Pemberian pupuk merupakan kegitan yang sangat penting untuk dilakukan agar

tanaman garut memperoleh bahan makanan yang cukup, sehingga tanaman dapat tumbuh

dengan subur dan hasil umbi dapat mencapai optimal. Jenis pupuk yang digunakan

adalah pupuk alam (pupuk organik) seperti kompos atau pupuk kandang sebanyak 25 –

30 ton/ha yang diberikan pada saat pengolahan tanah. Selain pupuk alam (pupuk

organik), pupuk buatan (pupuk anorganik) juga sangat penting untuk diberikan yaitu :

Urea sebanyak 350 – 400 kg/ha, SP36 sebanyak 200 – 300 kg/ha dan KCL sebanyak 100

– 350 kg/ha.Pupuk anorganik dapat diberikan sekaligus pada saat tanaman berumur 3,5

bulan dan dapat pula diberikan secara bertahap.Apabila pemupukan dilakukan secara

bertahap sebaiknya diberikan sebanyak 2 kali pemupukan pertama bersamaan dengan

penanaman bibit sedangkan pemupukan kedua dilakukan menjelang tanaman berbunga

atau pada saat tanaman berumur kurang lebih 3,4 bulan karena pada saat itu tanaman

mulai membentuk umbi sehingga sangat membutuhkan banyak zat makanan.

5. Pemeliharaan

Dalam hal pemeliharaan tanaman garut, yang perlu diperhatikan adalah penyiangan dan

pembumbunan karena kedua kegiatan tersebut merupakan perawatan tanaman.

Penyiangan dimaksud untuk membersihkan rumput atau gulma yang tumbuh disekitar

tanaman yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Penyiangan dapat dilakukan

setiap bulan terutama selama 3 – 4 bulan pertama, dan apabila tanaman garut mulai

nampak berbunga maka kegiatan penyiangan tidak boleh lagi dilakukan. Sambil

melakukan penyiangan, kegiatan pembumbunan juga dapat sekaligus dilakukan dengan

menggunakan cangkul.

Cara melakukan pembumbunan yaitu tanah berada disekitar tanaman dicangkul,

lalu ditimbun ke arah pangkal-pangkal batang. Rerumputan atau gulma-gulma yang ada

dibenamkan ke dalam tanah karena rerumputan atau gulma tersebut dapat berperan juga

sebagai pupuk dan menjadi sangat penting guna mencegah timbulnya serangan penyakit.

Pada tanaman garut dikenal istilah akar cerutu (cigar root) yang pada dasarnya

Page 24: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

24

adalah suatu umbi yang berbentuk kurus panjang yang banyak mengandung serat dan

sedikit sekali kandungan patinya. Bentuk umbi seperti ini bukan akibat dari adanya

serangan hama atau penyakit tetapi akar cerutu terbentuk untuk membentuk tunas-tunas

baru. Kegiatan pembumbunan pada tanaman garut ini merupakan kegiatan yang sangat

perlu dilakukan untuk memelihara kondisi tanah dalam keadaan gembur sehingga

pertumbuhan dan perkembangan umbi menjadi sempurna.

6. Hama dan Penyakit serta Pengendaliannya

Tanaman garut termasuk tanaman yang tidak terlalu banyak jenis hama dan penyakit

yang menyerangnya, dan sekalipun ada pada umumnya serangannya kurang

membahayakan pertumbuhan tanaman. Satu-satunya jenis hama yang penting adalah ulat

penggulung daun (Colopedes athlius Cran.), ciri-cirinya daun yang terserang melinting

(menggulung), karena ulat ini menggulung sejumlah daun sehingga dapat menghambat

proses asimilasi yang akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan umbi garut.

Hama ini dapat diatasi dengan mudah yaitu dengan menggunakan larutan yang

mengandung arsanik. Jenis penyakit yang sering menyerang garut adalah penyakit akar.

Penyakit akar ini disebabkan oleh Rosselina Bunodes Sacc. Yang biasanya menyerang

tanaman garut yang diusahakan pada daerah-daerah yang lembab dengan curah hujan

tinggi dengan drainase yang kurang baik. Oleh karena itu pembuatan saluran drainase

yang baik produksi rata-rata yang diperoleh umumnya sebesar 12,5 ton per hektar, namun

dengan tingkat budidaya yang baik dapat mencapai 37 ton umbi segar per hektar.

7. Panen

Hasil utama tanaman garut adalah umbi. Tanda-tanda umbi garut sudah waktunya untuk

dipanen adalah daun-daun menguning, mulai layu dan mati yaitu biasanya pada umur

antara 10 – 12 bulan setelah tanam. Sebenarnya kandungan pati maksimum pada umbi

garut adalah pada saat tanaman berumur 12 bulan, namun pada umur tersebut umbi garut

telah banyak berserat sehingga pati sulit untuk diekstrak. Cara panen umbi garut sangat

bergantung pada varietas /kultivar yang digunakan. Untuk kultivar yang letak umbinya

dekat dengan permukaan tanah, pemanenan cukup dilakukan dengan menggunakan

tangan, sedang kultivar yang lain memerlukan alat untuk mencongkel umbi yang letaknya

agak di dalam tanah. Pada saat pemanenan, rerumputan dan sampah-sampah tanaman

Page 25: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

25

dikubur di lahan agar berubah menjadi bahan organik yang sangat membantu dalam

menyuburkan tanah. Tinggi rendahnya hasil panen sangat tergantung pada varietas,

tingkat kesuburan tanah dan cara pemeliharaan tanaman yang dilakukan. Jumlah panenan

dapat berkisar antara 7,5 – 37 ton umbi per hektar.

MANFAAT GARUT

Tanaman garut termasuk produk unggulan, karena tingginya manfaat ekonomi dan

kesehatan yang terkandung di dalamnya. Manfaat garut bukan saja digunakan untuk

pangan, tetapi juga untuk bahan baku industri. Pati garut dapat digunakan sebagai bahan

baku makanan dan minuman, obat-obatan, kimia, kosmetik, tekstil, kertas dan karton.

Makanan Berbahan Dasar Garut

Sebagai bahan makanan, garut dapat diolah menjadi berbagai macam makanan. Beberapa

cara pengolahan .

a. Keripik

Bahan alat untuk pembuatan keripik garut antara lain 1 kg umbi garut yang segar dan

gemuk, ¼ kg liter air, minyak goreng dan garam secukupnya. Alat yang digunakan adalah

pisau, baskom, kompor dan alat penggoreng.

Cara pembuatan keripik garut yaitu umbi dicuci lalu diiris-iris setebal 0,5 cm. Irisan

tersebut ditaburi garam, diaduk sampai rata dan didiamkan setengah jam agar lunak dan

hilang getahnya. Dicuci dan ditiriskan kemudian dikukus sampai kering. Irisan itu digoreng

dalam minyak panas, apinya dijaga jangan sampai kental, kemudian masukkan esen dan

aduk sampai rata. Api dikecilkan dan keripik dimasukan dalam adonan gula dan diaduk

sampai rata.Setelah rata diangkat dan dianginkan sampai dingin. Selanjutnya siap disantap

atau dipak dalam kantong plastik untuk dijual.

b. Emping

Alternatif lain dari pengolahan umbi garut ini adalah dibuat emping. Selama ini emping

banyak dikenal orang adalah emping melinjo, ternyata garutpun dapat dijadikan emping

yang rasanya tak kalah lezatnya dengan emping yang lain karena memiliki citra rasa

Page 26: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

26

tersendiri.

Cara pembuatannya : umbi garut dipotong sekitar 10 cm dari ujungnya, karena bagian ini

tidak terlalu banyak mengandung serat. Setelah itu dikupas dan dicuci hingga bersih. Umbi

dikukus sekitar 15 - 60 menit sampai umbi terasa kenyal dan lengket. Kemudian umbi

dipotong-potong sebesar 1 - 2 cm untuk umbi yang besar dan 2 - 3 cm untuk umbi yang

kecil agar emping yang dihasilkan dapat seragam bentuknya. Umbi yang dipotong

ditumbuk pelan-pelan dengan dialasi plastik. Pengeringan emping dilakukan dengan

menjemur di bawah sinar matahari selama 2 – 5 hari. Emping garut juga dapat dijual

matang dengan cara menggorengnya terlebih dahulu.

c. Kue Dadar

Kue dadar ini terbuat dari tepung garut dengan dicampur tepung beras dan tepung ketan.

Kue dadar ini disajikan dengan santan kental.

Isi/inti : Kelapa diparut, diletakkan di wajan, dibubuhi gula sampai manis dan dituangi kira-

kira 1 cangkir air, diaduk-aduk terus sampai kental, dibubuhi tepung ketan dan diaduk lagi

sampai tepungnya matang, lalu diangkat. Jika sudah dingin, dipulung panjang-panjang kira-

kira sepanjang jari untuk diisikan ke kulit dadar.

Kulit dadar :

Tiga macam tepung (tepung beras 2 cangkir, tepung garut ¾ cangkir, tepung ketan ¾

cangkair) dicampur menjadi satu, diadoni dengan santan cair yang terlebih dahulu

dihangatkan kemudian diuleni. Telur ayam (3 butir) dikocok dan dicampurkan ke dalam

adonan tadi, lalu dicairkan dengan santan sampai adonan seperti adonan risoles, kemudian

garam dimasukkan. Adonan didadar di wajan panekuk yang telah dioles sedikit minyak. Jika

pinggirnya sudah kering, diangkat, kemudian diisi dengan unti kelapa, lalu dilipat seperti

risoles. Kue dadar ini dimakan dengan santan kental yang telah direbus dengan sedikit

garam dan beberapa lembar daunpandan.

d.Dadar

Bahan :

- 1 kg tepung garut , 12 kg gula Jawa, 1 sdt garam dan 1 lembar daun pandan.

Cara :

- Tepung garut dicampur dengan dengan air bersih sampai masak-masak

- Adonan dipanaskan diatas api kemudian ditambah 4 gelas santan

Page 27: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

27

- Masukkan garam, daun pandan dan gula jawa yang telah diiris halus

- Aduk adonan samapai rata (kurang lebih 30 menit)

- Tuangkan adonan dalam loyang dan biarkan sampai dingin.

- Setelah dingin diiris-iris dengan bentuk empat persegi panjang. Kemudian ditaburi dengan

parutan kelapa.

e. Mandarin

Bahan :

- 10 kuning telor, 1 sdt ovalet, 150 gr gula halus, 150 gr tepung garut, 100 gr mentega.

Cara Pembuatan :

- Mentega dicairkan lalu dinginkan

- Kuning telur, gula halus, ovalet dikocok sampai mengembang

- Masukkan tepung garut kedalam adonan kuning telur diatas

- Masukkan mentega cair lalu aduk sampai rata

- Setelah itu masukkan kedalam loyang olesi mentega dan ditaburi tepung

- oven sampai matang

DAFTAR PUSTAKA

Alex J. Sugiyanto .2010. Garut Sebagai Bahan Pangan Alternatif Yang Potensial.PT. Bina Aksara .Jakarta

Nurhayati, Dewi Ratna.1998 .Pengaruh 3 Macam Pupuk K dan Ukuran Umbi Terhadap

Kuantitas dan Kualitas Umbi Tanaman Garut. Penelitian Dosen Muda . 1998.

Page 28: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

28

Garut

Kandungan karbohidrat dan zat besi tepung garut lebih tinggi dan kandungan lemaknya lebih rendah dibanding tepung terigu dan beras, sedangkan jumlah kalorinya hampir sama. Pati atau tepung garut bertekstur halus dan mudah dicerna sehingga cocok untuk makanan bayi dan orang sakit. Umbi garut juga baik bagi penderita diabetes karena kandungan glisemiknya rendah. Tepung garut memiliki bentuk dan karakter mirip tepung terigu sehingga berpotensi menjadi pengganti tepung terigu. Umbinya dapat digunakan sebagai bahan kosmetik (bahan baku bedak), lem, obat tradisional yang berkhasiat menyembuhkan mencret dan eksim, memperbanyak air susu ibu (ASI), sebagai penawar racun lebah, racun ular dan obat luka. Tepung garut dapat diolah menjadi makanan tradisional ataupun makanan olahan lain seperti layaknya terigu, seperti mie, bahan es krim atau dapat langsung direbus atau dikukus dan langsung disantap. Berdasarkan penelitian di Amerika, limbah olahan umbi garut dapat digunakan dalam industri kertas tahan sobek dan bahan bakar. Penelitian dan pengembangan tanaman garut di Indonesia memang belum menjadi prioritas, karena makanan pokok beras masih menjadi kebutuhan yang utama

Page 29: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

29

dibandingkan tanaman pangan lainnya. Suatu saat jika tepung terigu semakin mahal dan lahan untuk padi semakin sedikit, tidak mustahil umbi garut menjadi makanan pokok kedua. Kandungan gizi pada tepung garut Umbi garut mempunyai kandungan pati 10 - 20 persen, air 30 - 50 persen, protein 2 - 5 persen, lemak 0,1 - 0,3 persen dan mempunyai kandungan serat 1 - 3 persen. Kandungan karbohidrat dan zat besi tepung garut lebih tinggi, dan kandungan lemaknya lebih rendah dibanding tepung terigu dan beras, sedangkan jumlah kalorinya hampir sama.

Page 30: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

30

Garut sebagai bahan makanan Tanaman garut memberikan hasil utama berupa umbi yang bisa diolah menjadi berbagai makanan, antara lain : - Direbus atau dikukus dan langsung dimakan - Tepung garut. Tepung garut mempunyai prospek untuk menggantikan tepung terigu karena mempunyai sifat yang mendekati sifat tepung terigu, mempunyai kandungan gizi yang tidak jauh berbeda dengan tepung terigu maupun beras giling. - Bubur untuk bayi, orang tua dan anak autis. Tepung garut mengandung tepung pati yang sangat halus dan mudah dicerna sehingga tepung garut banyak dipakai dalam industri makanan bayi dan makanan khusus orang-orang sakit - Kue-kue basah dan kering - Jenang garut - Hunkwe - Keripik garut - Emping garut

Emping Garut

Tepung garut baik untuk dikonsumsi oleh orang yang lemah atau yang baru sembuh dari sakit, karena mudah dicerna oleh penderita masalah perut atau masalah usus. Tepung ini juga digunakan sebagai pengenyal berbagai macam makanan, bumbu, sup, gula-gula, masakan dan makanan pencuci mulut seperti puding dan es krim. Selain non kolesterol, emping garut ini bahkan dipercaya bermanfaat bagi penderita diabetes atau penyakit kencing manis. Pasalnya selain sebagai sumber karbohidrat, di dalam umbi garut ini, juga terdapat kandungan indeks glisemik yang rendah. Garut sebagai bahan obat-obatan Manfaat garut sebagai bahan obat-obatan dapat digunakan untuk : - Menurunkan suhu badan - Obat disentri - Obat eksim - Memperbanyak ASI - Tapal luka dari serangan panah beracun

Page 31: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

31

- Obat penyembuh borok - Perasan umbi garut dapat dijadikan penawar sengatan lebah dan racun ular Garut sebagai bahan baku industri Sebagai bahan baku industri, umbi garut dapat digunakan untuk : - Bahan kosmetik - Bahan pengikat tablet - Lem - Ektender pada perekat sintetis - Minuman beralkohol - Bahan kertas

Tanaman garut dalam ilmu tumbuh-tumbuhan dikenal dengan nama Marantha arundinaceae L.

Tanaman ini berasal dari Amerika khususnya daerah tropik, kemudian menyebar ke Negara-

negara tropik lainnya seperti Indonesia, India, Sri Lanka dan Philipina. Jenis tanaman umbi-

umbian ini tumbuh pada ketinggian 0 – 900 m dpl, dan tumbuh baik pada ketinggian 60 – 90 m

dpl.

Tanaman ini mengandung karbohidrat dan zat besi lebih tinggi dibandingkan dengan tepung

terigu dan beras giling. Sementara itu, kandungan lemaknya paling rendah ketimbang terigu

dan beras. Kandungan kalori tepung garut pun hampir sama dengan beras dan terigu. Ini berarti

bahwa garut layak dikonsumsi. Selain banyak manfaat, garut juga mudah ditanam.

Tanaman garut berbentuk herba yang berumpun, tingginya 60 – 100 cm, dengan perakaran

dangkal dari rhizoma menjurus ke arah dalam tanah. Mula-mula rhizoma ini berupa cabang

yang merayap dan lama kelamaan secara bertahap akan membengkak dan menjadi suatu

organ yang berdaging dengan bentuk silinder. Rhizoma atau sering juga disebut dengan umbi

ini berwarna putih ditutupi dengan kulit yang bersisik berwarna coklat muda. Panjang rhizoma

20 – 45 cm, sedang diameternya 2 – 5 cm. Daun tanaman ini berwarna hijau dengan bercak

putih, berbentuk oval yang panjangnya 10 – 15 dan lebarnya 3 – 10 cm.

Pemerintah telah mencanangkan tanaman garut sebagai salah satu komoditas bahan pangan

yang memperoleh prioritas untuk dikembangkan/dibudidayakan karena memiliki potensi

sebagai pengganti tepung terigu. Daerah yang telah membudidayakan tanaman ini secara

teratur baru daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Daerah lain seperti Yogyakarta, Jambi,

Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku dan Jawa Barat juga

sudah membudidayakan meskipun tidak teratur. Usaha pemeliharaan tanaman garut oleh para

petani baru meliputi menyiang dan membumbun, tetapi belum melakukan pemberantasan hama

dan penyakit.

Sebagai sumber karbohidrat, tanaman Garut belum dikembangkan secara sungguh-sungguh di

Indonesia, padahal Garut memiliki banyak kegunaan, terutama sebagai bahan baku pada

industri makanan. Tepung garut dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan jenang

(dodol), kue dadar, kue semprit, cendol, cantik manis, roti, mie, makanan ringan, dan aneka kue

Page 32: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

32

tradisional. Sedangkan Umbi Garut dapat digunakan sebagai obat tradisional yang berkhasiat

untuk mendinginkan perut, menawarkan racun ular/lebah, memperbanyak ASI, mengobati

disentri, eksim dan penurun panas.

Umbi Garut juga berpotensi digunakan sebagai bahan baku minuman beralkohol, perekat dan

kosmetik. Berdasarkan penelitian di Amerika, limbah olahan umbi Garut dapat digunakan dalam

industri kertas tahan sobek dan bahan bakar

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DIAJUKAN KEPADA UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

JUDUL:

BUDIDAYA GARUT (Marantha arundinaceae ) DAN PELUANG USAHA BERBASIS

GARUT

DI WILAYAH DESA PRANGGONG KEC. ANDONG –BOYOLALI

Oleh:

Ir. Dewi Ratna Nurhayati, MP

Ir. Siswadi , MP

Ir.Endang Sri Sudalmi, MP

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SLAMTE RIYADI SURAKARTA

Page 33: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

33

2013

Pertanian dan perkebunan dewasa ini cukup bergantung pada pemanfaatan pupuk. Komoditas

keduanya diharapkan mampu bersaing di tengah derasnya produk-produk pangan impor yang

masuk dan mulai dilirik konsumen dalam negeri karena memang secara kasat mata bentuknya

lebih menarik dengan warna yang segar seperti cabai, kedelai dan beras.

Pemupukan perlu dilakukan secara rasional sesuai dengan kebutuhan tanaman, kemampuan

tanah menyediakan unsur-unsur hara, sifat-sifat tanah, dan pengelolaan oleh petani. Kelebihan

pemberian pupuk selain merupakan pemborosan, juga mengganggu keseimbangan unsur-unsur

hara dalam tanah.

Pupuk diberikan untuk mencapai tingkat ketersediaan hara esensial yang seimbang di dalam

tanah dan optimum guna :

(a) meningkatkan produktivitas dan mutu hasil tanaman,

(b) meningkatkan efisiensi pemupukan,

(c) meningkatkan kesuburan tanah, dan

(d) menghindari pencemaran lingkungan.

Takaran pupuk yang digunakan untuk memupuk satu jenis tanaman akan berbeda untuk masing-

masing jenis tanah, hal ini dapat dipahami karena setiap jenis tanah memiliki karakteristik dan

susunan kimia tanah yang berbeda. Ada beberapa hal penting yang perlu dicermati untuk

mendapatkan efisiensi dalam pemupukan, antara lain : jenis pupuk yang digunakan, sifat dari

pupuk itu sendiri, waktu pemupukan dan syarat pemberian pupuk serta cara atau metode

pemupukan.

Peningkatan produksi pertanian dapat dicapai melalui pendekatan teknologi yang tepat antara

lain dengan menerapkan teknologi pemupukan berimbang spesifik lokasi.

Pemberian pupuk berimbang dalam kajian ini bukan berarti memberikan pupuk N, P dan K

dalam jumlah seimbang untuk tanaman. Yang dimaksud pemupukan berimbang dalam kajian ini

adalah pemberian pupuk N, P dan K disesuaikan dengan target hasil yang ingin dicapai.

Nitrogen merupakan unsur hara makro esensial, menyusun sekitar 1,5 % bobot tanaman dan

berfungsi terutama dalam pembentukan protein. Nitrogen dalam tanah berasal dari Bahan

Organik Tanah : Bahan organik halus dan bahan organik kasar, Pengikatan oleh mikroorganisme

dari N udara, Pupuk dan Air Hujan.Nitrogen terdapat di dalam tanah dalam bentuk organik dan

Page 34: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

34

anorganik. Bentuk-bentuk organik meliputi NH4, NO3, NO2, N2O dan unsur N. Tanaman

menyerap unsur ini terutama dalam bentuk NO3, namun bentuk lain yang juga dapat menyerap

adalah NH4, dan urea (CO(N2))2 dalam bentuk NO3.

Kebutuhan tanaman akan hara P dapat dipenuhi dariberbagai sumber antara lain TSP, SP-36,

DAP, P-alam, NPK yang pada umumnya diberikan sekaligus pada awal tanam. Agar pupuk yang

diberikan efisien, pupuk P harus diberikan dengan cara, waktu,serta takaran yang tepat jumlah

dan jenisnya.

Pupuk SP-36 diberikan satu kali sebagai pupuk dasar sesuai dengan status hara P dalam tanah

yang telah diuji menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dan disesuaikan dengan

target hasil yang ingin dicapai. Efisiensi pupuk P pada tanah tropika sangat rendah yaitu hanya

sekitar 10 - 15% P yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman yang diberikan, dan sisanya difiksasi

oleh Al dan Fe. Usaha untuk mengurangi fiksasi P ini adalah dengan penambahan bahan organik,

pengapuran, penggunaan jenis pupuk yang melepaskan P secara lambat seperti pupuk alami P.

Pemberian kapur juga ditujukan untuk mensuplai kebutuhan hara Ca dan Mg yang

ketersediaannya rendah tanah tropika. Pengaruh pengapuran, pemupukan P dan Mo. Cara

pemberian kapur ke dalam tanah sangat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pengapuran.

Pemberian kapur secara larikan sangat efektif dibanding dengan cara disebar, dan pada lahan

kering daerah tropik yang banyak hujan, kapur yang diberikan secara disebar di permukaan tanah

akan cepat hilang karena terbawa aliran permukaan.

Kekurangan hara kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah (tidak tegak), proses

pengangkutan hara, pernafasan, danfotosintesis terganggu, yang pada akhirnya mengurangi

produksi. Defisiensi unsur Kalium disebabkan oleh Pemupukan K kurang, jerami yang terangkut

saat panen tidak dikembalikan ke lahan sawah, sumbangan K dari air irigasi rendah, efisiensi

pemupukan K rendah karena fiksasi K oleh mineral liat atau tanah berpasir sehingga K tercuci

kelapisan bawah karena K sangat mobil, serta keadaan lingkungan perakaran yang sangat

reduktif, dan ratio Ca/K atau Mg/K yang tinggi dalam larutan tanah, sehingga Ca atau Mg

menekan serapan K. Efisiensi pupuk K biasanya rendah, namun dapat ditingkatkan dengan cara

pemberian 2-3 kali selama pertumbuhan tanaman.

Pengembalian K dalam bentuk pupuk untuk mengganti K yang hilang akibat terangkut tanaman

dan tercuci tidak selalu benar karena cadangan K dalam tanah cukup tinggi. Penambahan pupuk

K dilakukan bila bentuk K yang lambat tersedia tidak terdapat dalam jumlah yang cukup.

Page 35: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

35

Penggunaan bahan organik, baik berupa kompos dari jerami padi maupun pupuk kandang, sangat

besar peranannya dalam meningkatkan efisiensi pemupukan. Karena itu, rekomendasi

pemupukan disusun berdasarkan ada tidaknya pemberian kompos dari jerami atau pupuk

kandang, sehingga rekomendasi pemupukan N, P, dan K per hektar dibagi atas :

1) takaran tanpa bahan organik,

2) takaran dengan penggunaan kompos jerami setara 5 ton jerami segar, dan

3) takaran dengan penggunaan 2 ton pupuk kandang.

Pupuk organik ataupun bahan organik banyak mengandung unsur karbon (C) dalam bahan

tersebut. Unsur karbon tersebut digunakan oleh mikroorganisme tanah sebagai sumber energi

untuk perkembang biakannya. Dengan adanya mikroorganisme di dalam tanah maka proses

perombakan bahan organik menjadi lebih intensif. Hasil perombakan tersebut dilepaskan

berbagai hara yang dapat dimanfaatkan tanaman. Kelemahan pupuk anorganik antara lain dapat

menyebabkan kerusakan struktur tanah seperti tanah menjadi lebih keras dan pH tanah menjadi

lebih masam namun kelebihannya mempunyai kandungan hara yang tinggi dan segera tersedia

bagi tanaman. Sementara itu kekurangan pupuk organik seperti kandungan hara yang rendah dan

tidak segera tersedia bagi tanaman namun dapat memperbaiki kualitas tanah.

Konsep Pemupukan Berimbang adalah :

1. Penambahan pupuk ke dalam tanah dengan jumlah dan jenis hara yang sesuai dengan tingkat

kesuburan tanah dan kebutuhan hara.

2. Pemupukan berimbang dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis pupuk tunggal

yang dicampur secara sederhana (simple blending), dicampur secara mekanis (mechanical

blending) atau melalui teknologi pencampuran secara kimia (chemical blending) yang disebut

pupuk majemuk/compound dengan formula tertentu.

Dosis pupuk yang berimbang dibuat atas dasar beberapa pertimbangan antara lain;

1. Jumlah hara yang terangkut oleh hasil panen.

2. Jumlah hara yang terimmobilisasi dalam batang, cabang, pelepah/daun.

3. Jumlah hara yang dikembalikan ke dalam tanah.

4. Jumlah hara yang terfiksasi dan hilang dalam tanah.

5. Jumlah hara yang tersedia dalam tanah.

Rekomendasi pemupukan dalam Permentan No. 40/Permentan/OT.140/4/ 2007 menggunakan

dua pendekatan yang saling melengkapi, yaitu :

Page 36: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

36

a. Alat yang digunakan untuk menentukan takaran pupuk secara lebih spesifik lokasi. Alat tersebut

adalah Bagan Warna Daun (BWD) untuk penentuan takaran pupuk N, dan PUTS (Perangkat Uji Tanah

Sawah) atau pendekatan Petak Omisi untuk menentukan takaran pupuk P dan K.

b. Tabel Rekomendasi Pemupukan N, P, dan K per kecamatan dapat digunakan sebagai Acuan dasar

dalam menentukan rekomendasi pemupukan. Pemberian pupuk merupakan kegitan yang sangat

penting untuk dilakukan agar tanaman garut memperoleh bahan makanan yang cukup, sehingga

tanaman dapat tumbuh dengan subur dan hasil umbi dapat mencapai optimal. Jenis pupuk yang

digunakan adalah pupuk alam (pupuk organik) seperti kompos atau pupuk kandang sebanyak 25

– 30 ton/ha yang diberikan pada saat pengolahan tanah. Selain pupuk alam (pupuk organik),

pupuk buatan (pupuk anorganik) juga sangat penting untuk diberikan yaitu : Urea sebanyak 350

– 400 kg/ha, SP36 sebanyak 200 – 300 kg/ha dan KCL sebanyak 100 – 350 kg/ha.

Pupuk anorganik dapat diberikan sekaligus pada saat tanaman berumur 3,5 bulan dan dapat pula

diberikan secara bertahap. Apabila pemupukan dilakukan secara bertahap sebaiknya diberikan

sebanyak 2 kali pemupukan pertama bersamaan dengan penanaman bibit sedangkan pemupukan

kedua dilakukan menjelang tanaman berbunga atau pada saat tanaman berumur kurang lebih 3,4

bulan karena pada saat itu tanaman mulai membentuk umbi sehingga sangat membutuhkan

banyak zat makanan.

Dalam hal pemeliharaan tanaman garut, yang perlu diperhatikan adalah penyiangan dan

pembumbunan karena kedua kegiatan tersebut merupakan perawatan tanaman. Penyiangan

dimaksud untuk membersihkan rumput atau gulma yang tumbuh disekitar tanaman yang dapat

mengganggu pertumbuhan tanaman. Penyiangan dapat dilakukan setiap bulan terutama selama 3

– 4 bulan pertama, dan apabila tanaman garut mulai nampak berbunga maka kegiatan

penyiangan tidak boleh lagi dilakukan. Sambil melakukan penyiangan, kegiatan pembumbunan

juga dapat sekaligus dilakukan dengan menggunakan cangkul.

Tanaman garut termasuk tanaman yang tidak terlalu banyak jenis hama dan penyakit yang

menyerangnya, dan sekalipun ada pada umumnya serangannya kurang membahayakan

pertumbuhan tanaman. Jenis penyakit yang sering menyerang garut adalah penyakit akar.

Penyakit akar ini disebabkan oleh Rosselina Bunodes Sacc. Yang biasanya menyerang tanaman

garut yang diusahakan pada daerah-daerah yang lembab dengan curah hujan tinggi dengan

drainase yang kurang baik. Oleh karena itu pembuatan saluran drainase yang baik produksi rata-

rata yang diperoleh umumnya sebesar 12,5 ton per hektar, namun dengan tingkat budidaya yang

Page 37: BAB 1. PENDAHULUAN...1 BAB 1. PENDAHULUAN Desa Pranggong, Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali memiliki wilayah yang berada pada ketinggian 126 m dpl, berpenduduk yang sebagian besar

37

baik dapat mencapai 37 ton umbi segar per hektar.

Hasil utama tanaman garut adalah umbi. Tanda-tanda umbi garut sudah waktunya untuk

dipanen adalah daun-daun menguning, mulai layu dan mati yaitu biasanya pada umur antara 10 –

12 bulan setelah tanam. Sebenarnya kandungan pati maksimum pada umbi garut adalah pada saat

tanaman berumur 12 bulan, namun pada umur tersebut umbi garut telah banyak berserat

sehingga pati sulit untuk diekstrak. Cara panen umbi garut sangat bergantung pada varietas

/kultivar

Kultivar yang letak umbinya dekat dengan permukaan tanah, pemanenan cukup

dilakukan dengan menggunakan tangan, sedang kultivar yang lain memerlukan alat untuk

mencongkel umbi yang letaknya agak di dalam tanah. Pada saat pemanenan, rerumputan dan

sampah-sampah tanaman dikubur di lahan agar berubah menjadi bahan organik yang sangat

membantu dalam menyuburkan tanah. Tinggi rendahnya hasil panen sangat tergantung pada

varietas, tingkat kesuburan tanah dan cara pemeliharaan tanaman yang dilakukan. Jumlah

panenan dapat berkisar antara 7,5 – 37 ton umbi per hektar. Produksi umbi garut dapat diolah

untuk dijadikan produk pangan / bahan dasar pangan ( roti dan tepung maupun emping garut ),

yang berprospek bagus.