Upload
bhayuu-adhitya
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
1/42
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue hemoragic
fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan
manifestasi klinis demam, nyeri otot dan / atau nyeri sendi yang disertai
DBD teradi perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi cairan di
rongga tubuh! "indrom renatan dengue (dengue shock syndrome) adalah demam
berdarah dengue yang ditandai oleh renatan/syok!1
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan
oleh dengue dan mengakibatkan spektrum manifestasi klinis yang bervariasi
antara yang paling ringan, demam dengue (DD), DBD dan demam dengue yang
disertai renatan atau dengue shock syndrome (D"")# ditularkan nyamuk $edes
aegypti dan $e! albopictus yang terinfeksi! Host alami DBD adalah manusia,
agentnya adalah virus dengue yang termasuk ke dalam famili Flaviridae dan genus
Flavivirus, terdiri dari % serotipe yaitu Den&1, Den&', Den dan Den&%!1 Dalam *
tahun terakhir, kasus DBD meningkat * kali lipat dengan peningkatan ekspansi
geografis ke negara&negara baru dan, dalam dekade ini, dari kota ke lokasi
pedesaan! +enderitanya banyak ditemukan di sebagian besar ilayah tropis dan
subtropis, terutama $sia -enggara, $merika -engah, $merika dan .aribia!%
+ada tahun '*1', demam dengue sekali lagi diklasifikasikan oleh
rganisasi .esehatan Dunia (0H) sebagai penyakit virus nyamuk yang paling
penting di dunia karena penyebaran geografis yang signifikan dari virus dan
vektor ke daerah yang sebelumnya tidak terpengaruh! Di sebagian besar negara,
peningkatan morbiditas dan mortalitas ini terletak pada anak&anak! Dia&2uiano
dan 0aldman melakukan studi ekologi menyelidiki faktor&faktor penentu tingkat
kematian akibat Demam dengue! +anang endemisitas, curah huan, dan kepadatan
penduduk semua terbukti berhubungan dengan angka kematian akibat Demam
dengue di $merika 3atin dan 4aribbean! +enelitian yang dilakukan Brady et al
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
2/42
'
pada '*1' menunukkan baha 5* uta infeksi dengue teradi setiap tahun di
seluruh dunia, termasuk infeksi dengan tanda dan geala yang elas ataupun tidak!'
.asus DBD selama % tahun belakangan di 6ndonesia meningkat taam
dengan gambaran pergeseran umur penderita dari anak&anak ke deasa (7 1
tahun)! +ola pergeseran usia penderita DBD ini harus memiliki konsekuensi untuk
mencapai target dalam pengaasan dan pencegahan!
6nfeksi kuman Helicobacter pylori merupakan kausa gastritis yang paling
penting! Di 8egara berkembang prevalensi infeksi Helicobacter pylori pada orang
deasa mendekati 5* 9! "edangkan pada anak&anak prevalensi infeksi
Helicobacter pylori lebih tinggi lagi! Di 8egara mau, prevalensi kuman Helicobacter pylori pada anak sangat rendah! Di antara orang deasa prevalensi
infeksi kuman Helicobacter pylori lebih tinggi dari pada anak&anak tetapi lebih
rendah dari pada di 8egara berkembang yakni sekitar * 9!1
1.2. Tujuan Penulisan
1! :ntuk memenuhi salah satu tugas di stase interna
'! ;engetahui hal&hal yang berhubungan dengan sindrom syok dengue,
gastritis, dan bronkopneumonia mengenai <
& Definisi
& =tiologi
& =pidemiologi
& +atogenesa
& >eala .linis
& Diagnosis
& +emeriksaan +enunang
& +enatalaksanaan
& +encegahan
1.3. Manfaat Penulisan1! ;enambah aasan mengenai diagnosis dan tatalaksana demam berdarah
dengue yang benar dan tepat!
'! "ebagai proses pembelaaran bagi mahasisa yang menalankan
kepaniteraan klinik senior stase interna!
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
3/42
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
4/42
%
BAB II
TINJAUAN PUTA!A
2.1 DEMAM BE"DA"AH DEN#UE DAN IND"$M %$! DEN#UE
"pektrum klinis infeksi virus dengue bervariasi tergantung dari faktor yang
mempengaruhi daya tahan tubuh dengan faktor&faktor yang mempengaruhi virulensi virus!
Dengan demikian infeksi virus dengue dapat menyebabkan keadaan yang bermacam&macam,
mulai dari tanpa geala (asimtomatik), demam ringan yang tidak spesifik (undifferentiated
febrile illness), Demam Dengue, atau bentuk yang lebih berat yaitu Demam Berdarah Dengue
(DBD) dan "indrom "yok Dengue (""D)!(1,',)
2.1.1 Batasan &an Uraian U'u'
"indrom "yok Dengue (""D) adalah keadaan klinis yang memenuhi kriteria DBD
disertai dengan geala dan tanda kegagalan sirkulasi atau syok! ""D adalah kelanutan dari
DBD dan merupakan stadium akhir peralanan penyakit infeksi virus dengue, deraat paling
berat, yang berakibat fatal!(1,',)
+ada keadaan yang parah bisa teradi kegagalan sirkulasi darah dan pasien atuh dalam
syok hipovolemik akibat kebocoran plasma! .eadaan ini disebut dengue shock syndrome(D"")!
2.1.2 Eti(l(gi
Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus
dengue, yang termasuk genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae! ?irus mempunyai empat
serotipe yang dikenal dengan D=8&1, D=8&', D=8&, dan D=8&%# dengan serotipe D=8&
yang dominan di 6ndonesia dan paling banyak berkaitan dengan kasus berat! -erdapat reaksi
silang antara serotipe Dengue dengan Flavivirus lainnya! 6nfeksi oleh salah satu serotipe
Dengue akan memberikan imunitas seumur hidup, namun tidak ada imunitas silang dengan
enis serotipe lain!
2.1.3 E)i&e'i(l(gi"aat ini, infeksi virus dengue menyebabkan angka kesakitan dan kematian
paling banyak dibandingkan dengan infeksi arbovirus lainnya! "etiap tahun, di seluruh dunia,
dilaporkan angka keadian infeksi dengue sekitar '* uta kasus dan angka kematian berkisar '%!*** ia! "ampai saat ini DBD telah ditemukan di seluruh propinsi di
6ndonesia, dan '** kota telah melaporkan adanya keadian luar biasa! Incidence rate
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
5/42
meningkat dari *,** per 1**,*** penduduk pada tahun 15@A menadi berkisar antara @&' per
1**,*** penduduk (15A5&155)! ;ortalitas DBD cenderung menurun hingga '9 tahun 1555!
(1,',,%,)
>ambar 1! Distribusi ?irus Dengue, 6nfeksi dan Daerah =pidemis
+ola berangkit infeksi virus dengue dipengaruhi oleh iklim dan kelembaban udara!
+ada suhu yang panas ('A&'C4) dengan kelembaban yang tinggi, nyamuk $edes akan
tetap bertahan hidup untuk angka aktu lama! Di 6ndonesia, karena suhu udara dan
kelembaban tidak sama di setiap tempat, maka pola aktu teradinya penyakit agak
berbeda untuk setiap tempat! Di aa pada umumnya infeksi virus dengue teradi mulai
aal anuari, meningkat terus sehingga kasus terbanyak terdapatpada sekitar bulan
$pril&;ei setiap tahun!(')
>ambar '! 6nfeksi Dengue di 6ndonesia
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
6/42
@
2.1.* Penularan
+enyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus
yang sebelumnya sudah menggigit orang yang terinfeksi dengue! .edua enis nyamuk ini
terdapat hampir di seluruh pelosok 6ndonesia, terutama di tempat& tempat dengan ketinggian
kurang dari 1*** meter di atas permukaan air laut! +opulasi nyamuk ini akan meningkat
pesat saat musim huan, tetapi nyamuk Aedes aegypti uga dapat hidup dan berkembang biak
pada tempat penampungan air sepanang tahun! "atu gigitan nyamuk yang telah terinfeksi
sudah mampu untuk menimbulkan penyakit dengue pada orang yang sehat!
"etelah seseorang digigit oleh nyamuk yang terinfeksi Dengue, virus akan mengalami
masa inkubasi selama &1% hari (rata&rata %& hari)! "etelah itu, pasien akan mengalami
geala demam akut disertai berbagai geala dan tanda nonspesifik! "elama masa demam akut
yang dapat berlangsung '&1* hari, virus Dengue dapat bersirkulasi di peredaran darah perifer!
ika nyamuk A. aegypti lain menggigit pasien pada masa viremia ini, nyamuk tersebut akan
terinfeksi dan dapat mentransmisikan virus pada orang lain, setelah masa inkubasi ekstrinsik
selama A&1' hari!
2.1.+ Pat(genesis
+atogenesis DBD dan ""D masih merupakan masalah yang kontroversial! Dua teori
yang banyak dianut adalah hipotesis infeksi sekunder (teori secondary heterologous infection)
dan hipotesis immune enhancement !(1,',)
Halstead (15) menyatakan mengenai hipotesis secondary heterologous infection.
+asien yang mengalami infeksi berulang dengan serotipe virus dengue yang heterolog
mempunyai risiko berat yang lebih besar untuk menderita DBD/Berat! $ntibodi heterolog
yang telah ada sebelumnya akan mengenai virus lain yang akan menginfeksi dan membentuk
kompleks antigen antibodi kemudian berikatan dengan Fc reseptor dari membran sel leukosit
terutama makrofag! leh karena antibodi heterolog maka virus tidak dinetralisasikan
oleh tubuh sehingga akan bebas melakukan replikasi dalam sel makrofag (respon antibodi
anamnestik)(1,',)
Dalam aktu beberapa hari teradi proliferasi dan transformasi limfosit dengan
menghasilkan titer tinggi antibodi 6g> anti dengue! -erbentuknya virus kompleks antigen&
antibodi mengaktifkan sistem komplemen (4 dan 4), melepaskan 4a dan 4a
menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah sehingga plasma merembes
ke ruang ekstravaskular! ?olume plasma intravaskular menurun hingga menyebabkan
hipovolemia hingga syok!(1,',)
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
7/42
>ambar ! 6munopatogenesis 6nfeksi ?irus Dengue
Hipotesis kedua antibody dependent enhancement ($D=), suatu proses yang akan
meningkatkan infeksi dan replikasi virus dengue di dalam sel mononuklear! "ebagai tanggapan
terhadap infeksi tersebut, teradi sekresi mediator vasoaktif yang kemudian menyebabkan
peningkatan permeabilitas pembuluh darah, sehingga mengakibatkan perembesan plasma
kemudian hipovolemia dan syok! +erembesan plasma ini terbukti dengan adanya, peningkatan
kadar hematokrit, penurunan kadar natrium, dan terdapatnya cairan di dalam rongga serosa
(efusi pleura, asites)! ?irus dengue dapat mengalami perubahan genetik akibat tekananseaktu virus mengadakan replikasi baik pada tubuh manusia maupun pada tubuh
nyamuk! =kspresi fenotipik dari perubahan genetik dalam genom virus dapat menyebabkan
peningkatan replikasi virus dan viremia, peningkatan virulensi dan mempunyai potensi
untuk menimbulkan abah!(1,')
>ambar %! +atogenesis "yok pada DBD
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
8/42
A
.ompleks antigen&antibodi selain mengaktivasi sistem komplemen, uga
menyebabkan agregasi trombosit dan mengaktivasi sistem koagulasi melalui kerusakan
sel endotel pembuluh darah! .edua faktor tersebut akan menyebabkan perdarahan pada
DBD! $gregasi trombosit teradi sebagai akibat dari perlekatan kompleks antigen&
antibodi pada membran trombosit mengakibatkan pengeluaran $D+ (adenosin di
phosphat), sehingga trombosit melekat satu sama iain! Hal ini akan menyebabkan
trombosit dihancurkan oleh E=" (reticulo endothelial system) sehingga teradi
trombositopenia! .adar trombopoetin dalam darah pada saat teradi trombositopenia
ustru menunukkan kenaikan sebagai mekanisme kompensasi stimulasi trombopoesis
saat keadaan trombositopenia! $gregasi trombosit ini akan menyebabkan pengeluaran
platelet faktor 666 mengakibatkan teradinya koagulopati konsumtif (.6D koagulasi
intravaskular diseminata), ditandai dengan peningkatan FD+ ( fibrinogen degradation
product ) sehingga teradi penurunan faktor
pembekuan!(',)
>ambar ! +atogenesis +erdarahan pada DBD
$gregasi trombosit ini uga mengakibatkan gangguan fungsi trombosit, sehinggaalaupun umlah trombosit masih cukup banyak, tidak berfungsi baik! Di sisi lain, aktivasi
koagulasi akan menyebabkan aktivasi faktor Hageman sehingga teradi aktivasi sistem kinin
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
9/42
5
sehingga memacu peningkatan permeabilitas kapiler yang dapat mempercepat teradinya
syok! adi, perdarahan masif pada DBD diakibatkan oleh trombositopenia, penurunan faktor
pembekuan (akibat .6D), kelainan fungsi trombosit, dan kerusakan dinding endotel
kapiler! $khirnya, perdarahan akan memperberat syok yang teradi!(',)
D"" teradi biasanya pada saat atau setelah demam menurun, yaitu diantara hari ke&
dan ke& sakit! Hal ini dapat diterangkan dengan hipotesis meningkatnya reaksi imunologis,
yang dasarnya sebagai berikut<
1) +ada manusia, sel fagosit mononukleus, yaitu monosit, histiosit, makrofag dan sel
kupfer merupakan tempat utama teradinya infeksi verus dengue!
') 8on&neutraliing antibody, baik yang bebas di sirkulasi maupun spesifik pada
sel, bertindak sebagai reseptor spesifik untuk melekatnya virus dengue pada
permukaan sel fogosit mononukleus!
) ?irus dengue kemudian akan bereplikasi dalam sel fagosit mononukleus yang
telah terinfeksi itu! +arameter perbedaan teradinya DHF dan D"" ialah umlah sel
yang terinfeksi!
%) ;eningginya permeabilitas dinding pembuluh darah dan disseminated
intravaskular coagulation (D64) teradi sebagai akibat dilepaskannya mediator&
mediator oleh sel fagosit mononukleus yang terinfeksi itu! ;ediator tersebut berupa
monokin dan mediator lain yang mengakibatkan aktivasi komplemen dengan
efek peninggian permeabilitas dinding pembuluh darah, serta tromboplastin yang
memungkinkan teradinya D64!
2.1., Manifestasi !linis
;asa inkubasi dalam tubuh manusia selama %&@ hari (rentang &1% hari) timbul geala
prodromal yang tidak khas berupa nyeri kepala, tulang belakang, dan merasa lemas!(1)
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
10/42
1*
>ambar @! "pektrum .linis 6nfeksi ?irus Dengue
2.1.- Penentuan Derajat Penakit
.arena spektrum klinis infeksi virus dengue yang bervariasi, deraat klinis perluditentukan sehubungan dengan tatalaksana yang akan dilakukan!
(',%)
>ambar ! Deraat +enyakit 6nfeksi ?irus Dengue
+erbedaan geala dan tanda klinis pada setiap deraat terbagi dalam tabel berikut <
DE"AJAT #EJALA / TANDA LAB$"AT$"IUM
DD
Demam '& hari
Disertai 7 ' tanda < sakit kepala,
nyeri retro&orbital, mialgia, atralgia
3eukopenia
-rombositope
ni .ebocoran
+lasma (&)
"erologi
Dengue+ositif
DBD I>eala di atas (G)
Disertai ui bendung positif -rombositopeni
(1**!***/ul)
.ebocoran
+lasma (G)
<
+eningkatan Ht
7 '*
9+enurunan Ht 7
'* 9
setelah
pemberian
cairan yang
adekuat!
DBD II >eala di atas (G)Disertai perdarahan spontan
DBD
DIII
>eala di atas (G)Disertai tanda kegagalan sirkulasi
DBD
DI0
"yok berat disertai dengan tekanan
darah dan nadi yang tidak terukur
-abel 1! +erbedaan geala dan tanda klinis tiap deraat DBD
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
11/42
11
.asus tipikal dari DBD ditandai oleh % manifestasi klinik mayor < demam
tinggi, fenomena perdarahan, hepatomegali, dan kegagalan sirkulasi! -rombositopenia
sedang sampai berat yuang disertai dengan hemokonsentrasi adalah temuan laboratorium
yang khusus untuk DBD! +atofisiologi yang menunukkan deraat keparahan DBD dan
membedakannya dari Demam Dengue adalah keluarnya plasma yang bermanifestasi
sebagai peningkatan hematokrit (hemokonsentrasi), efusi serosa, atau hipoproteinemia!
2.1. in&r(' (k Dengue
"yok biasa teradi pada saat atau segera setelah suhu turun, antara hari ke sampai hari
sakit ke&! +asien mula&mula terlihat letargi atau gelisah kemudian atuh ke dalam syok yang
ditandai dengan kulit dingin&lembab, sianosis sekitar mulut, nadi cepat&lemah, tekanan nadi
'* mmHg, hipotensi, pengisian kapiler terlambat dan produksi urin yang berkurang!
.ebanyakan pasien masih tetap sadar sekalipun sudah mendekati stadium akhir! Bila terlambat
diketahui atau pengobatan tidak adekuat, syok dapat menadi syok berat dengan berbagai
penyulitnya seperti asidosis metabolik, perdarahan hebat saluran cerna! infeksi (pneumonia,
sepsis, flebitis) dan terlalu banyak cairan (over hidrasi), manifestasi klinik infeksi virus yang
tidak laim seperti ensefalopati dan gagal hati! +ada masa penyembuhan yang biasanya teradi
dalam '& hari, kadang&kadang ditemukan sinus bradikardi atau aritmia, dan timbul ruam pada
kulit! -anda prognostik baik apabila pengeluaran urin cukup dan kembalinya nafsu makan!(1,',,%)
Beberapa tanda dan geala yang perlu diperhatikan dalam diagnostik klinik pada
penderita D"" menurut 0ong<
1! 4louding of sensorium
'! -anda&tanda hipovolemia, seperti akral dingin, tekanan darah menurun!
! 8yeri perut!
%! -anda&tanda perdarahan diluar kulit, dalam hal ini seperti epistaksis,
hematemesis, melena, hematuri dan hemoptisis!
! -rombositopenia berat!
@! $danya efusi pleura pada toraks foto!
! -anda&tanda miokarditis pada =.>!
2.1. Pe'eriksaan La(rat(riu'+emeriksaan darah rutin dilakukan untuk menapis pasien tersangka demam dengue
adalah melalui pemeriksaan kadar hemoglobin, hematokrit, umlah trombosit, dan hapusan
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
12/42
1'
darah tepi untuk melihat adanya limfositosis relative disertai gambaran limfosit plasma biru!
+arameter labor yang diperiksa antara lain <
• 3eukosit! Dapat normal atau menurun! ;ulai hari ke dapat ditemui limfositosis
relative (7% 9 dari total leukosit ) disertai adanya limfosit plasma biru 71 9 dari
umlah total leukosit pada fase syok akan meningkat
• -rombosit < ummnya terdapat trombositopenia pada hari ke &A
• Heatokrit < kebocoran plasma dibuktikan dengan ditemukannya peningkatan hematokrit
7 '* 9 dari hematokrit aal, umumnya dimulai pada hari ke demam
• Hemostasis < dilakukan pemeriksaan +-, $+--, fibrinogen, D&dimer, atau FD+ pada
keadaan yang dicurigai teradi perdarahan atau kelainann pembekuan darah
• +rotein/albumin < dapat teradi hipoproteinemia akibat kebocoran plasma
• ">-/">+- dapat meningkat
•
:reum, kreatinin < didapatkan gangguan fungsi ginal• =lektrolit < sebagai parameter pemantauan pemberian cairan
• >olongan darah dan cross match < bila akan diberikan transfuse darah atau komponen
darah
• 6munoserologi dilakukan pemeriksaan 6g; dan 6g> terhadap dengue!
6g; < terdeteksi mulai hari ke &, meningkat sampai minggu ke , menghilang seteah
@*&5* hari
6g> < pada infeksi primer, 6g> mulai terdeteksi pada hari le 1%, pada infeksi sekunder
6g> mulai terdeteksi hari ke '
• :i H6 < dilakukan pengambilan bahan pada hari pertama serta saat pulang dari
peraatan, ui ini digunakan utnuk kepentingan surveilans
• 8"1 < antigen 8"1 dapat dideteksi pada aal demam hari pertama sampai hari ke
delapan! "ensitivitas antigen 8"1 berkisar @ 9&5,% 9 dengan spesifitas 1** 9 sama
tingginya dengan spesifitas gold satndar kultur virus! Hasil negatif antigen 8"1 tidak
menyingkirkan adanya infeksi virus dengue!1
2.1.14 Pe'eriksaan "a&i(l(gi
+ada pemeriksaan radiologi dan :">, .asus DBD, terdapat beberapa kelainan yang
dapat dideteksi yaitu <
1! Dilatasi pembuluh darah paru
'! =fusi pleura
! .ardiomegali dan efusi perikard
%! Hepatomegali, dilatasi ?! heapatika dan kelainan parenkim hati
! 4airan dalam rongga peritoneum, asites1
2.1.11 Diagn(sis Ban&ing
1! $danya demam pada aal penyakit dapat dibandingkan dengan infeksi bakteri
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
13/42
1
maupun virus, seperti bronkopneumonia, demam tifoid, malaria, dan sebagainya!
'! $danya ruam yang akut perlu dibedakan dengan morbili!
! $danya pembesaran hati perlu dibedakan dengan hepatitis akut dan leptospirosis!
%! +enyakit&penyakit darah seperti idiophatic thrombocytopenic purpurae, leukemia
pada stadium lanut, dan anemia aplastik!
! "yok endotoksin!
@! Demam 4hikunguya!
2.1.12 Diagn(sis
Diagnosis DBD ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis 0H yang terdiri dari
kriteria klinis dan laboratoris, yaitu sebagai berikut<
Kriteria klinis <
1) Demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang elas seperti anoreksia, lemah,
nyeri pada punggung, tulang, persendian , dan kepala, berlangsung terus
menerus selama '& hari!
') -erdapat manifestasi perdarahan, termasuk ui tourniIuet positif J, petekie,
ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena!
) Hepatomegali
%) "yok, nadi kecil dan cepat dengan tekanan nadi K '* mmHg, atau hipotensi
disertai gelisah dan akral dingin!
* Ui bendung dilakukan dengan membendung lengan atas menggunakan manset pada
tekanan sistolik ditambah diastolik dibagi dua selama ! menit. Hasil ui positif bila
ditemukan "# atau lebih petekie per $.! cm$(" inci).
Kriteria laboratoris %
1) -rombositopenia (K 1**!***/Ll)
') Hemokonsentrasi (kadar Ht M '*9 dari orang normal atau penurunan Ht setelahmendapat terapi cairan atau efusi pleura, asites, hipoproteinemia)
Dua geala klinis pertama ditambah ' geala laboratoris dianggap cukup untuk
menegakkan diagnosis kera DBD!
"indrom "yok Dengue
"eluruh kriteria DBD (%) disertai dengan tanda kegagalan sirkulasi yaitu <& +enurunan kesadaran, gelisah
& 8adi cepat, lemah
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
14/42
1%
& Hipotensi
& -ekanan nadi '* mmHg
& +erfusi perifer menurun
& .ulit dingin&lembab!
2.1.13 Penatalaksanaan
>ambar!A +enanganan -ersangka ( probable) DBD -anpa "yok
>ambar!5 +emberian 4airan +ada -ersangka DBD Deasa di Euang Eaat
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
15/42
1
>ambar 1*! +enatalaksanaan DBD dengan +eningkatan Hematokrit 7'*9
>ambar 11! +enatalaksanaan +erdarahan "pontan pada DBD Deasa
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
16/42
1@
>ambar!1' -atalaksana "indrom "yok Dengue pada Deasa
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
17/42
1
2.1.1* Jenis 5airan "esusitasi 6rek('en&asi 7H$8(')
1! . r is t a lo i d
3arutan ringer laktat (E3)
3arutan ringer asetat (E$)
3arutan garam faali (>F)
Dekstrosa 9 dalam larutan ringer laktat (D/E3)
Dekstrosa 9 dalam larutan ringer asetat (D/E$)
Dekstrosa 9 dalam 1/' larutan garam faali (D/1/'3>F)
(4atatan
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
18/42
1A
%&A am, sedangkan larutan @9 H=" '**/*,@ dan @9 H=" %*/*, menetap selama
A&
1' am! >angguan mekanisme pembekuan tidak akan teradi bila diberikan kurang
dari 1**cc/'% am, dan efek ini teradi karena pengenceran dengan penurunan hitung
trombosit sementara, perpanangan aktu protrombin dan aktu tromboplastin
parsial, serta penurunan kekuatan bekuan!(')
2.1.1+ "uang "a:at !9usus Untuk DBD;D
:ntuk mendapatkan tatalaksana DBD lebih efektif, maka pasien DBD
seharusnya diraat di ruang raat khusus, yang dilengkapi dengan peraatan untuk
kegaatan! Euang peraatan khusus tersebut dilengkapi dengan fasilitas
laboratorium untuk memeriksa kadar hemoglobin, hematokrit dan trombosit yang
tersedia selama
'% am! +encatatan merupakan hal yang penting dilakukan di ruang peraatan DBD!
+aramedis dapat didantu oleh keluarga pasien untuk mencatatumlah cairan baik yang
diminum maupun yang diberikan secara intravena, serta menampung urin serta
mencatat umlahnya!(')
2.1.1, !riteria Me'ulangkan Pasien(')
+asien dapat dipulang apabila, memenuhi semua keadaan dibaah ini
1! -ampak perbaikan secara klinis
'! -idak demam selama '% am tanpa antipiretik
! -idak diumpai distres pernafasan (disebabkan oleh efusi pleura atau
asidosis)
%! Hematokrit stabil
! umlah trombosit cenderung naik 7 *!***/ul
@! -iga hari setelah syok teratasi
! 8afsu makan membaik
2.2 #AT"ITI
2.2.1 Eti(l(gi
>astritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa lambung! 6nfeksikuman Helicobacter oylori merupakan kausa gastritis yang amat penting! +enggunaan
antibiotic terutama untuk infeksi paru dicurigai mempengaruhi penularan kuman dikomunitas
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
19/42
15
karena antibiotika tersebut mampu mengeradikasi infeksi Helicobacter pylori alaupun
persentase keberhasilannya rendah! +ada aal infeksi oleh kuman helicobacter pylori
mukosa lambung akan menunukkan respon inflamasi akut! "ecara endoskopik sering
tampak sebagai erosi dan tukak multiple antrum atau lesi hemoragik! >astritis akut akibat
helicobacter pylori sering diabaikan oleh pasien sehingga penyakitnya berlanut menadi
kronik!
>angguan system imun dihubungkan dengan gastritis kronik setelah ditemukannya
autoantibody terhadap factor instrinsik dan terhadap sesecretory canalicular structure sel
parietal pada pasien dengan anemia! +ernisiosa! -erdapat beberapa enis virus yang sering
menginfeksi mukosa lambung diantaranya enteric rotairus dan caliciirus. .edua enis
virus ini dapat menimbulkan gastroenteritis, tetap secara histologik tidka spesifik! Hanya
cytomegalovirus yang dapat menimbulkan gambaran histopatologi yang khas infeksi
cytomegalovirus pada gaster biasnya merupakan bagian dari infeksi pada banyak organ lain,
terutama pada organ mudan dan imunocompromied!
amur candida species , histoplasma capsulatum dan mukonaceae dapt menginfeksi
mukosa gaster hanya pada pasien imunocompromied! obata anti inflamasi non steroid
merupakan penyebab gastropati yang amat penting! >astropasti akibat $68" bervariasi
sangat luas dan hanya berupa keluhan nyeri uluhati sampai pada tukak peptic denagn
komplikasi perdarahan saluran cerna bagian atas!1
2.2.2 Diagn(sis
.ebanyakan gastritis tanpa geala! ;ereka yang mempunyai keluhan biasanya berupa
keluhan yang tidak khas! .eluhan yang sering dihubung&hubungkan dengan gastritis adalah
nyeri panas dan pedih di ulu hati disertai mual kadang&kadanga sampai muntah! +emeriksaan
fisik uga tidak dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis!
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan endoskopi dan histopatologi!
>ambaran endoskopi yang didapatkan adalah eritema, eksudatif, flat&erosion, raised erosion,
perdarahan, edematous rugae! +erubahan&perubahan histopatologi selain menggambarkan
perubahan morfologi sering uga dapat menggambarkan proses yang mendasari, misalnya
autoimun atau respon adaptif mukosa lambung! +erubahan&perubahan yang teradi berupa
degradasi epitel, hyperplasia foveolar, infiltrasi neotrofil, inflamasi sel mononuclear, folikel
limpoid, atropi, intestinal metaplasia, hyperplasia sel endokrin, kerusakan sel parietal!
+emeriksaan histopatologi sebaiknya uga menyertakan pemeriksaan kuman pylori!1
2.2.3 Peng(atan
+engobatan gastritis akibat infeksi kuman Helicobacterpylori bertuuan untuk
melakukan radikasi kuman tersebut! "edangkan pasien yang menderita dyspepsia
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
20/42
'*
non tukak, alaupun berhubungan dengan infeksi kuman Helicobacter pylor
eradikasi terhadap kuman tersebut masih menadi perdebatan! =radikasi dilakukan
dengan mengkombinasikan antara berbagai antibiotic dan proton pump inhibitor
(++6)!1
-abel '! 4ontoh regimen untuk eradikasi infeksi helicobacter pylori (diberikan selama
1 minggu)1
bat 1 bat ' bat bat %
++6 dosis ganda
++6 dosis ganda
++6 dosis ganda
.larithomisin
('N** mg)
.larithomisin
('N** mg)
-etrasiklin (%N**
mg)
$moNicillin
('N1***)
;etronidaol
('N** mg)
;etronidaol
('N** mg)
"ubsalisilat/subsitral
++6 < (% minggu) < omepraole 1N'* mg, lansopraole 1N* mg
H' bloker (@&A minggu ) < famotidin 'N'* mg, ranitidine
$ntacid
+rostaglandin analog < misoprostol
2.2.* Diagn(sa Ban&ing
a! >astroenteritis, biasanya teradi akibat infeksi virus pada usus! >ealanya meliuti
diare, kram perut, mual, muntah!
b! Heart burn, rasa sakit seperti terbakar yang terasa dibelakang tulang dada yang
biasanya teradi setelah makan! Hal ini teradi karena asama lambung naik dan
masuk ke esophagus! Heart burn uga dapat menyebabkan rasa asam pada mulut
dan terasa sensasi makanan yang sebagian sudah dicerna kembali ke mulut!
c! :lkus peptikum, rasa perih dan panas dalam perut teradi terus menerus dan perih!
>eala yang paling umum adalah rasa sakit yang menadi semakin parah ketika
malam hari atau saat lambung sedang kosong!
2.3 Br(nk()neu'(ni
Bronkopneumonia adalah salah satu enis pneumonia yang mempunyai pola
penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di dalam bronchi
dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan disekitarnya! Bronkopneumonia
adalah bronkiolus terminal yang terseumbat oleh eksudat, kemudaian menadi bagian
yang terkonsolidasi atau membentuk gabungan di dekat lobules, disebut uga
pneumonia lobaris! Bronkopneumonia berasal dari kata bronchus dan pneumonia
berarti peradangan pada aringan paru&paru dan uga pada cabang tenggorokan
(brochus)!
Bronkopneumonia dapat mengenai segala usia namun angka keadian
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
21/42
'1
meningkat pada anak usia dibaah ' tahun, dan pasa usia permulaan sekolah %&@
tahun!
2.3.1 Pat(fisi(l(gi &an sta&iu'
;ikroorganisme penyebab terhisap ke paru perifer melalui saluran nafas
menyebabkan reaksi aringan berupa edema yang mempermudah proliferasi dan
penyebaran kuman!
"tadium nya terbagi atas <
a! "tadium kongesti < kapiler melebar dan kongesti serta dalam alveolus terdapat
eksudat ernih, bakteri dalam umlah banyak, ebberapa neutrofil dan makrofag!
b! "tadium hepatisasi merah < lobus dan lobules yang etrkena menadi padat dan
tidak mengandung udara, arna menaid merah dan pada perabaan seperti hepar!
Dalam alveolus didapatkan fibrin, leukosit neutrofil, eksuat dan banyak sekalieritrosit dan kuman! "tadium ini berlangsung sangat pendek!
c! "tadium hepatisasi kelabu < lobus masih tetap padat dan arna merah berubah
menadi pucat kelabu! +ermukaan pleura suram karena diliputi oleh fibrin!
$lveolus terisi fibrin dan leukosit, tempat teradi fagositosis pneumococcus,
kapiler tidak lagi kongestif!
d! "tadium resolusi < eksudat berkurang! Dalam alveolus marofag bertambah dan
leukosit mengalami nekrosis dan degenerasi lemak! Fibrin diresorbsi dan
menghilang!
2.3.2 Manifestasi klinis
Bronkopneumoni biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas
selama beberapa hari! "uhu dapat sangatt naik mendadak sampai 5&%** dan mungkin
bisa diserta keang demam! +asien akan menadi gelisah, sesak nafas, nafas cepat dan
dangkal, pernafasan cuping hidung, retrasi pada daerah supraclavikular, ruang&ruang
intercostals, sianosis sekitar mulut dan hidung, kadang&kadang disertai muntah dan
diare! +ada aalnya batuk arang ditemukan tetapi dapat diumpai pada peralanan penyakit lebih lanut, mula&mula batuk kering kemudian menadi produktif!
+ada pemeriksaan palpasi dapat ditemuka fremitus menurun pada daerah&
daerah yang terkena! "edangkan pada perkusi dada akan menadi redup& pekak pada
daerah yang terkena! +ada auskultasi, bisa ditemuka ronki basah!
2.3.3 Pe'eriksaan )enunjang
+ada pemeriksaan laboratorium, dapat ditemukan leukositosis dan
trombositosis! "edangkan denagn rontgen thorak, ditemukan infiltrate pada satu atau
beberapa lobus! Dapat uga berupa bercak infiltrate yang mencakum hamper seluruh
paru!
2.3.* Penatalaksanaan
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
22/42
''
+enderita bronkopneumoni diterapi dengan <
a! Bed rest
b! ksigen 1&' liter/menit
c! 6?FD deNtrose 1* 9 < 8a4l *,5 9
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
23/42
'
BAB III
ILUT"AI !AU
A. IDENTITA I&entitas Pasien
8ama < 8y!6
enis .elamin < +erempuan
$lamat < +anyakalan
:mur < % tahun
$gama < 6slam
"uku bangsa < ;inang
-anggal Eaat / am < 1 Desember '*1 / +ukul 15!106B
B. ANAMNEI
$namnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 1 Desember
'*1
!elu9an Uta'a
"esak nafas seak 5 am yang lalu
"i:aat Perjalanan Penakit
"eak "embilan am sebelum masuk rumah sakit (";E") pasien
merasakan sesak! "esaknya tidak menciut! "esak tidak dipengaruhi cuaca
dan makanan!
+asien mengaku demam seak hari yang lalu, demamnya timbul
mendadak dan terus menerus! 8amun, saat sekarang pasien tidak merasa
demam! .eluhan demam disertai dengan rasa pegal&pegal dan nyeri pada
persendian seak hari yang lalu dan sakit kepala! +asien uga merasakan
pusing, mual dan muntah setiap hari! +asien muntah sebanyak O gelas,
pasien memuntahkan apa yang dimakan, muntah tidak menyemprot!
8yeri perut uga dirasakan pasien seak hari yang lalu! 8yeri perutnya di
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
24/42
'%
ulu hati dan menyebar ke dada! +asien uga batuk berdahak seak hari
yang lalu! .eluhan&keluhan ini uga disertai menggigil dan sedikit
berkeringat! Dua hari sebelum masuk rumah sakit, pasien tidak B$B,
setelah sampai di 6>D, pasien diberi obat pelancar B$B, akhirnya pasien
baru B$B dan pasien mengaku B$B nya berarna kehitaman! B$.
masih ada! Eiayat perdarahan dari hidung, gusi disangkal! .aki dan
tangan teraba dingin seak am sebelum masuk E"! +asien mengaku
memiliki riayat ke alahan panang sebelumnya!
"i:aat )enakit &a9ulu
"ebelumnya pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama dengan
keluhan saat ini! +ada keluarga maupun tetangga sekitar rumah tidak ada
yang mengalami penyakit yang serupa seperti pada pasien! +asien punya
riayat penyakit maag! Eiayat penyakit hipertensi, asma, D; disangkal
pasien!
"i:aat Penakit !eluarga< s(sial
&an ek(n('i
Di dalam keluarga pasien, tidak ada riayat penyakit hipertensi, D;,
stroke, asma dll!
C. PEMERIKSAAN
FISIK
anda +ital %
.eadaan :mum < -ampak sakit sedang, gelisah
.esadaran < 4ompos mentis
-ekanan darah < 5*/* mmHg
Frekuensi nadi < 1**N/menit, regular, isi kurang, teraba lemah
Frekuensi nafas < '@N/menit, kedalaman cukup, napas cuping
hidung (&), retraksi (&)
"uhu tubuh < @,5 °4
tatus Antropometri %
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
25/42
'
Berat badan < A kg
-inggi badan < 1* cm
6;-< A/(',')'
'! (menurut kurva 84H" berdasarkan
6;-/umur didapatkan kesan gii normal)
tatus enerals dan -okalis
.ulit < +tekie (&), turgor baik
.epala < 8ormocephali, rambut hitam, distribusi merata, tak
mudah dicabut!
0aah < =kspresi baik, bentuk simetris
;ata < +upil bulat isokor diameter mm/ mm, conunctiva
anemis &/& sklera ikterik &/&
-elinga < 8ormotia, serumen &/&, sekret &/&
Hidung < Deviasi septum &/&, mucosa hiperemis &/&, secret &/&, nafas
cuping hidung (G/G)
;ulut < 3idah kotor (&), tonsil dan faring tidak hiperemis,
mukosa bibir kering, sianosis perioral (&)3eher < .>B tidak teraba membesar, kelenar thyroid tak teraba
membesar!
4or < 6nspeksi < pulsasi ictus cordis tidak terlihat
+alpasi < 6ctus cordis teraba dan tidak melebar di E64 ? 3inea
midclavikula sinistra
+erkusi < dalam batas normal, tidak terdapat
pembesaran antung
Batas kanan antung < E64 6? linea sternalis deNtraBatas atas antung < E64 66 linea sternalis deNtra
Batas pinggang antung < E64 666 linea parasternalis sinistra
Batas kiri antung < E64 ? linea midclavicularis sinistra
$uskultasi < "1 "' reguler, murmur (&) gallop (&)
+ulmo < 6nspeksi < "imetris dalam keadaan statis P dinamis, tidak
ada bagian paru yang tertinggal, penggunaan otot
bantu napas (&), retraksi (G)
+alpasi < ?ocal fremitus menurun di kedua hemithoraN
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
26/42
'@
+erkusi < r e d u p di kedua hemithoraN
$uskultasi < "uara napas vesikuler, Ehonki basah halus
nyaring (G/G), heeing (&)
$bdomen < 6nspeksi < penonolan massa (&)
+alpasi < nyeri tekan epigastrium (G), hepar dan lien
tidak teraba,
+erkusi < -impani, shifting dullness(&)
$uskultasi < Bising usus (G) normal
=Ntremitas < $kral dingin, petechiae (&), oedema (&), pulsasi arteri perifer ($!radialis deNtra et sinistra) teraba lemah!
umple leede test (/), karena umlah ptekinya A buah
D. PEME"I!AAN PENUNJAN#
Hasil +emeriksaan Darah Eutin tanggal 1 Desember '*1 <
HB
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
27/42
'
dengan arna B$B kehitaman! Eiayat ke luar kota sebelumnya (G)!
+ada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang, pasien
masih sadar, tanda vital didapatkan -ekanan darah 5*/* mmHg,
Frekuensi nadi 1**N/menit, regular, isi kurang, teraba lemah, Frekuensi
nafas '@N/menit,"uhu tubuh @,5 °4, pulsasi arteri perifer teraba lemah
dan hasil ui rumple leed (&)! "tatus gii baik! +ada pemeriksaan
penunang didapatkan peningkatan Hb, trombositopenia, dan leukositosis!
=! DIA#N$I
− Diagnosis kera (diagnose primer) < Dengue syok sindrom ( DBD grade
666 )
− Diagnosis sekunder < gastritis, bronkopneumoni
− Diagnosis banding < ;alaria tropika
"en>ana &iagn(sti> &an anjuran
− +emeriksaan darah perifer
− +emeriksaan hemostatis, analisis gas darah, elektrolit (8atrium, .alium,
.lorida), ureum, creatinin!
− 4ek ulang HB, leukosit, trombosit, ht setiap hari
− 4ek perdarahan
− 4ek balance cairan
− ;onitor tanda vital setiap 1&* menit
− +emeriksaan ;alaria .uantitatif (Hapus darah tebal dan tipis)
− Eontgen -horak
#. Tatalaksana
o Me&ika'ent(sa
− ' ' 3/menit, nasal
− 6?FD E3 '* cc/kgBB/* mnt 11@* cc/* mnt (guyur)
tetes/menit (makro)
.emudian dievaluasi, bila syok teratasi (Ditandai dengan tekanan
darah sistolik 1** mmHg dan tekanan nadi lebih dari '* mmHg,
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
28/42
'A
frekuensi nadi 1** kali permenit dengan volume yang cukup,
akral teraba hangat, dan kulit tidak pucat serta dieresis *,&1
ml/kgBB/am) tetesan cairan dikurangi menadi cc/kgBB/am
1 kali permenit! Bila dalam aktu @*&1'* menit keadaan tetap
stabil pemberian cairan menadi cc/kgBB/am 5@,@ kali
permenit! Bila dalam aktu @*&1'* menit kemudian keadaan tetap
stabil pemberian cairan diadikan cc/kgBB/am A kali
permenit! Bila dalam '%&%A am setelah renatan teratasi tanda&tanda
vital dan hematokrit tetap stabil dan dieresis cukup maka pemberian
cairan perinfus harus dihentikan!
− $mbroNol tab * mg N1
− Ιn DeNametason N1
− Ιn ceftriaNon 'N1
− "etelah syok teratasi, 6?FD H=" 1' /kolf dan 6?FD E3 A /kolf
− 3ansopraole 1N1
− "ucralfat syr N1
o N(n 'e&ika'ent(sa
− Bedrest (tirah baring)
− ;inum air yang banyak
− ;engedukasi keluarga pasien untuk melakukan kegiatan
pencegahan DBD dengan ;, yaitu menutup, menguras,
mengubur barang&barang yang dapat menampung air!
;enganurkan agar pasien memakai repellan untuk
mencegah gigitan nyamuk
− ;enaga asupan nutrisi yang seimbang, baik kualitas, maupun
kuantitasnya!
− +asang Douer 4atheter
H! P"$#N$I
2uo $d vitam < bonam
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
29/42
'5
2uo $d functionam < bonam
2uo $d sanactionam < bonam
+asien sampai di bangsal interna anita dengan
-D < 1**/* mmHg
8adi < A% kali permenit
8afas < ' kali permenit
"uhu < @, *4
=$LL$7 UP
Hari ;
Tanggal
uje>t $je>t Asses'ent< Plan
&an Anjuran
Ju'at<
1;12;241+
& "esak nafas
& 3emah
& nyeri pada
sendi&sendi!
& sakit kepala!
& 8afsu makan
menurun!
& B$B (&) dan
B$. (G)
& +erut terasa
sakit& Batuk
berdahak (G)
.: < sakit sedang
--? <
& .esadaran<
composmentis
cooperatif
& -ek!darah < 1**/*
mmHg
& 8adi < ' N/menit
& 8afas < '' N/menit& "uhu < @ o4
=kstremitas < akral
hangat, perfusi baik,
+tekie (&)
:rine output A* cc
Balance cairan 15**
cc
Hasil 3abor
(*5
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
30/42
*
dari Ht aal line
6?FD E3 A
am / kolf6?FD H="
1' am /
kolf
& ksigen '
liter/menit
& -ransamin
in N1
& ?it . in
N1
& 6n
3ansopraole 1N1
& 6n
deNametaso
n N1
& $mbroNol
tab N1
& Dulcolac
tab 1N'
& 6n
4eftriaNon
'N1
atu
1;12;241+
& "esak nafas
berkurang
& 3emah
& nyeri pada
sendi&sendi!
& sakit kepala!
& 8afsu makan
menurun!
& B$B (G)
berarnakehitaman
& Batuk
berdahak (G)
& 8yeri perut (G)
.: < sakit sedang
--? <
& .esadaran <
composmentis
cooperatif
& -ek!darah < 11*/*
mmHg
& 8adi < AA N/menit& 8afas < '% N/menit
& "uhu < @,% o4
6ntake < '* cc
utput < 1*** cc
Hasil 3abor
(*5
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
31/42
1
& Hb < 1, g/dl
& Hct < ,5 9
& 3eukosit<1%!*5*/u3
& -rombosit<
A!***/u3
.esan < penurunan
H- dari Ht aal,
leukositosis dan
trombositopenia
hb, ht,
leukosit,
trombosittiap hari
& -erapi <
& 6nfuse '
line
6?FD E3 A
am / kolf
6?FD H="
1' am /
kolf
& ksigen '
liter/menit& -ransamin
in N1
& 6n
deNametaso
n N1
& ?it . in
N1
& 6n
3ansoprao
le 1N1
& $mbroNol
tab N1
& 6n
4eftriaNon
'N1
Minggu
24;12;241+
& "esak nafas
berkurang
& 3emah
& nyeri pada
sendi&sendi!& sakit kepala!
& 8afsu makan
(G)
& B$B (G)
berarna
kehitaman
& Batuk
berdahak (G)
& 8yeri perut (G)
.: < sakit sedang
--? <
& .esadaran
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
32/42
'
Hasil 3abor (*5
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
33/42
kehitaman
& Batuk
berdahak (G)& 8yeri perut (G)
6ntake < 15* cc
utput < 1*** cc
Hasil 3abor
(*5
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
34/42
%
& 8yeri perut (G) utput < 1*** cc
Hasil 3abor
(*5
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
35/42
dengan tekanan darah 5*/* mmHg, nadi yang cepat dan halus, frekuensi nafas
'@ N/menit, akral dingin dan perfusi elek!
Dari pemeriksaan penunang berupa pemeriksaan darah rutin didapatkan
hasil leukositosisl, nilai hematokrit yang cenderung meningkat serta
didapatkan trombositopenia yaitu sebesar *!***/mm
(pemeriksaan pada
tanggal 1/1'/'*1)! Hal ini merupakan salah satu dari kriteria laboratories
DBD! "elain itu pada pasien ini uga didapatkan tanda&tanda kegagalan sirkulasi
seperti nadi yang lemah, perfusi perifer yang menurun dan akral yang
dingin dan lembab! Hal ini menunukkan baha pasien ini mengalami DBD
deraat 666!
Hal ini sesuai dengan literatur yang mengatakan baha pada sindrom syok
dengue, setelah demam berlangsung selama beberapa hari keadaan umum
pasien dapat tiba&tiba memburuk, yang biasannya teradi pada saat atau
setelah demam menurun, yakni antara hari sakit ke Q ! +ada sebagian
besar kasus ditemukan tanda&tanda kegagalan sirkulasi, kulit teraba lembab dan
dingin, serta nadi menadi cepat dan halus! +asien seringkali akan mengeluh
nyeri di daerah perut sesaat sebelum syok! +ada pemeriksaan laboratorium
biasanya akan ditemukan adanya hemokonsentrasi (peningkatan kadar
hematokrit M'*9) dan trombositopenia (trombosit 1**!***/mm)!
-eradinya peningkatan kadar Hb merupakan bukti teradinya kebocoran
plasma! -rombositopenia sedang sampai berat yuang disertai dengan
hemokonsentrasi adalah temuan laboratorium yang khusus untuk DBD!
+atofisiologi yang menunukkan deraat keparahan DBD dan membedakannya
dari Demam Dengue adalah keluarnya plasma yang bermanifestasi sebagai peningkatan hematokrit (hemokonsentrasi), efusi pleura, atau hipoproteinemia!
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
36/42
@
+ola demam pada DBD yang menyerupai +elana kuda
Beberapa tanda dan geala yang perlu diperhatikan dalam diagnostik
klinik pada penderita D"" menurut 0ong adalah sebagai berikut!
1! 4louding of sensorium
'! -anda&tanda hipovolemia, seperti akral dingin, tekanan darah
menurun!
! 8yeri perut!
%! -anda&tanda perdarahan diluar kulit, dalam hal ini seperti
epistaksis, hematemesis, melena, hematuri dan hemoptisis!
! -rombositopenia berat!
@! $danya efusi pleura pada toraks foto!
! -anda&tanda miokarditis pada =.>
+engobatan DBD bersifat suportif! -atalaksana didasarkan atas adanya
perubahan fisiologi berupa perembesan plasma dan perdarahan! +erembesan
plasma dapat mengakibatkan syok, anoksia, dan kematian! Deteksi dini
terhadap adanya perembesan plasma dan penggantian cairan yang adekuat akan
mencegah teradinya syok, +erembesan plasma biasanya teradi pada saat
peralihan dari fase demam (fase febris) ke fase penurunan suhu (fase afebris)
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
37/42
yang biasanya teradi pada hari ketiga sampai kelima! leh karena itu pada
periode kritis tersebut diperlukan peningkatan keaspadaan! $danya perembesan
plasma dan perdarahan dapat diaspadai dengan pengaasan klinis dan
pemantauan kadar hematokrit dan umlah trombosit! +emilihan enis
cairan dan umlah yang akan diberikan merupakan kunci keberhasilan
pengobatan!
Diagnosis dini dan memberikan nasehat untuk segera diraat bila
terdapat tanda syok, merupakan hal yang penting untuk mengurangi angka
kematian! Di pihak lain, peralanan penyakit DBD sulit diramalkan! +asien yang
pada aktu masuk keadaan umumnya tampak baik, dalam aktu singkat dapat
memburuk dan tidak tertolong! .unci keberhasilan tatalaksana DBD/""D
terletak pada ketrampilan para dokter untuk dapat mengatasi masa peralihan
dari fase demam ke fase penurunan suhu (fase kritis, fase syok) dengan baik!
-erapi yang diberikan pada pasien ini meliputi terapi suportif dan
simtomatik! -erapi suportif yang diberikan adalah pemberian ' melalui
nasal kanul ' liter permenit! +emberian oksigen harus selalu dilakukan pada
semua pasien syok! "aturasi oksigen pada pasien harus dipertahankan 7
5'9, oleh karena itu untuk pemantauan diperlukan pemasangan pulse
o&imetry untuk mengetahui saturasi oksigen dalam darah!
"elain itu uga dilakukan pemasangan infus cairan intravena berupa
ringer laktat (E3) 11@* m3 dalam * menit pertama !Einger laktat adalah salah
satu larutan kristaloid yang direkomendasikan 0H pada terapi DBD!
+engobatan aal cairan intravena pada keadaan syok adalah dengan larutan
kristaloid '* ml/kg berat badan dalam * menit! +ada pasien ini berat
badannya adalah A kg sehingga didapatkan umlah cairan yang diberikan
adalah 11@* ml dalam * menit dengan tetesan infus sebesar tetes per menit
makro R(11@*/*) N '*S! $pabila syok belum teratasi dan atau keadaan klinis
memburuk setelah * menit pemberian cairan aal, cairan diganti dengan
koloid (dekstran %* atau plasma) 1*&'* ml/kgBB/am, dengan umlah maksimal
* ml/kgBB/am! "egera setelah teradi perbaikan, segera cairan ditukar kembali
dengan kristaloid dengan tetesan '* ml/kgBB! +ada pasien kondisi
membaik setelah dilakukan pemberian cairan aal sehingga umlah cairan yang
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
38/42
A
diberikan dikurangi menadi %*@ ml dalam 1 am! ika kondisi tetap stabil
dan membaik maka cairan diturunkan menadi '5* ml/am ( ml/kgBB/am) atau
ika dalam '% am kondisi membaik dan stabil maka cairan diturunkan lagi
menadi 1% ml/am ( ml/kgBB/am) atau A tpm makro dan dalam %A am
setelah syok teratasi pemberian terapi cairan dapat dihentikan!
leh karena perembesan plasma tidak konstan (perembesan plasma
teradi lebih cepat pada saat suhu turun), maka volume cairan pengganti harus
disesuaikan dengan kecepatan dan kehilangan plasma, yang dapat diketahui
dari pemantauan kadar hematokrit! +enggantian volume yang berlebihan dan
terus menerus setelah plasma terhenti perlu mendapat perhatian! +erembesan
plasma berhenti ketika memasuki fase penyembuhan, saat teradi reabsorbsi
cairan ekstravaskular kembali ke dalam intravaskuler! $pabila pada saat itu
cairan tidak dikurangi, akan menyebabkan edema paru dan distres pernafasan!
"ebagai terapi simptomatik pada pasien ini diberikan ranitidine karena
pasien mengeluhkan adanya nyeri perut terutama di ulu hati maka uga diberikan
3ansopraole 1N1! Diberikan antibiotik dengan tuuan untuk mencegah
teradinya infeksi sekunder yang mungkin teradi akibat manipulasi yang
dilakukan terhadap pasien seperti pemasangan alur infus untuk pemberian
cairan, pemasangan Douer 4atheter dan pengambilan sampel darah yang
secara rutin dilakukan! .esemuanya itu mempunyai resiko untuk teradinya
infeksi pada pasien ini! "elain itu berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan kecenderungan teradinya peningkatan leukosit!
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
39/42
5
"elain medikamentosa tidak lupa uga diberikan terapi non
medikamentosa, yaitu minum air yang banyak, mengedukasi keluarga pasienuntuk melakukan kegiatan pencegahan DBD dengan ; menutup, menguras,
mengubur barang&barang yang dapat menampung air# menganurkan agar pasien
memakai repellan untuk mencegah gigitan nyamuk, khususnya saat berada di
lingkungan sekolah# dan menaga asupan nutrisi yang seimbang, baik kualitas,
maupun kuantitasnya!
+rognosis pada pasien ini Iuo ad vitam adalah bonam karena penyakit
pada pasien saat ini tidak mengancam nyaa! :ntuk Iuo ad functionam
bonam, karena organ&organ vital pasien masih berfungsi dengan baik dan
tidak terdapat adanya manisfestasi perdarahan! :ntuk Iuo ad sanactionam
bonam karena kekambuhan pada DBD hanya dapat teradi ika terdapat reinfeksi
oleh virus dengue! Dengan edukasi yang tepat, maka dapat dilakukan tindakan
pencegahan teradinya infeksi virus dengue!
6nfeksi virus dengue menyebabkan angka kesakitann dan kematian yang
paling banyak dibandingkan dengan infeksi arbovirus lainnya! "etiap tahun
diseluruh dunia dilaporkan baha angka keadian infeksi virus dengue sekitar '*
uta dan angka kematian berkisar '%!***! sindrom renatan dengue (D"") adalah
demam berdarah dengue yang ditandai oleh tanda renatan atau syok yang
berakibat fatal! .egaatdaruratan DBD dinyatakan sebagai salah satu masalah
kesehatan global!
6nfeksi virus dengue tergantung dari faktor yang mempengaruhi daya
tahan tubuh dengan faktor&faktor yang mempengaruhi virulensi virus! .eadaan
tersebut sangat tergantung pada daya tahan penamu, bila daya tahan baik makaakan teradi penyembuhan dan timbul antibody namun bila daya tahan tubuh
rendah maka peralanan penyakit menadi makin berat dan bahkan dapat
menimbulkan kematian!
+engobatan ""D bersifat supportif! Eesusitasi cairan merupakan terapi
yang terpenting! -atalaksana berdasarkan atas adanya perubahan fisiologi berupa
perembesan plasma dan perdarahan! Deteksi dini terhadap adanya perembesan
plasma dan penggantian cairan yang adekuat akan mencegah teradinya syok!
+emilihan enis cairan dan umlah yang akan diberikan merupakan kunci
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
40/42
%*
keberhasilan pengobatan
BAB I0 PENUTUP
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
41/42
%1
!EIMPULAN
6nfeksi virus dengue menyebabkan angka kesakitann dan kematian yang
paling banyak dibandingkan dengan infeksi arbovirus lainnya! "etiap tahun
diseluruh dunia dilaporkan baha angka keadian infeksi virus dengue sekitar '*
uta dan angka kematian berkisar '%!***! sindrom renatan dengue (D"") adalah
demam berdarah dengue yang ditandai oleh tanda renatan atau syok yang
berakibat fatal! .egaatdaruratan DBD dinyatakan sebagai salah satu masalah
kesehatan global!6nfeksi virus dengue tergantung dari faktor yang mempengaruhi daya
tahan tubuh dengan faktor&faktor yang mempengaruhi virulensi virus! .eadaan
tersebut sangat tergantung pada daya tahan penamu, bila daya tahan baik maka
akan teradi penyembuhan dan timbul antibody namun bila daya tahan tubuh
rendah maka peralanan penyakit menadi makin berat dan bahkan dapat
menimbulkan kematian!
+engobatan ""D bersifat supportif! Eesusitasi cairan merupakan terapi
yang terpenting! -atalaksana berdasarkan atas adanya perubahan fisiologi berupa
perembesan plasma dan perdarahan! Deteksi dini terhadap adanya perembesan
plasma dan penggantian cairan yang adekuat akan mencegah teradinya syok!
+emilihan enis cairan dan umlah yang akan diberikan merupakan kunci
keberhasilan pengobatan!
8/19/2019 bab 2 dbd.doc
42/42
DA=TA" PUTA!A
1! "uhendro, 3eonard 8ainggolan, .hie 4hen, Herdiman -, +ohan!
'*1*! Demam Berdarah Dengue! Buku $ar 6lmu +enyakit Dalam
=disi ?! ilid 666! akarta< 6nterna +ublishing!
'! +edoman -atalaksana .linis 6nfeksi Dengue di "arana +elayanan
.esehatan! Departemen .esehatan E6! '*1*
! Dengue Haemorrhagic Fever < Diagnosis, -reatment, +revention and
4ontrol! =dition 66! >eneva < 0orld Health rganiation! '*11!
$vailable from
htttp