bab 2 Paku keling.doc

  • Upload
    zoebair

  • View
    63

  • Download
    8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

we

Citation preview

B A B II

PAGE 76

B A B IISAMBUNGAN PAKU KELING

Sampai kini sambungan paku keling masih digunakan sebagai suatu sambungan tetap seperti pada pembuatan badan kapal terbang, ketel uap, jembatan dan lain lain meskipun belakangan sambungan las banyak dipakai pengganti sambungan keling.

Pada saat ini sambungan keling masih digunakan pada industri pesawat terbang untuk memasang plaat badan pesawat dimana smbungan las tidak dapat dilakukan karena perlu dilakukan penggantian secara rutin sehingga penggunakan sambungan keling akan memudahkan pekerjaan

Juga sambungan ini banyak digunakan pada metal yang agak sulit dilakukan pengelasan seperti aluminium dimana penjambungannya dilakukan dengan menggunakan paku keling.

BEBERAPA CONTOH SAMBUNGAN PAKU KELING

Pengerjaan sambungan paku keling adalah dengan memasukan paku keling melalui suatu lubang dan kemudian bagian yang menonjol dari paku keling kita pukul sehingga membentuk kepala kedua yang akan mengekalkan sambungan tersebut.

Untuk paku keling dengan diameter maksimum 12 mm dapat dikerjakan dalam keadaan dingin sedangkan untuk diameter lebih besar paku keling perlu dipanaskan terlebih dahulu.

Contoh pengerjaan sambungan paku keling dapat dilihat seperti pada contoh dibawah ini.

Bahan dari paku keling dapat baja lunak, tembaga, kuningan, aluminium atau bahan metal lainnya tetapi bahan dari paku keling dan plaat harus sesuai untuk mencegah terjadinya proses galvano yang dapat menyebabkan terjadinya korosi.BENTUK PAKU KELING

Bentuk paku keling menurut bentuknya dibagi dalam 3 kelompok :

1. Paku keling dengan kepala bulat untuk pemakaian khusus misalnya ketel uap DIN123

2. Paku keling dengan kepala bulat untuk konstruksi biasa misalnya penyambungan baja profil dari bangunan DIN124

3. Paku keling dengan kepala dibenamkan untuk mendapatkan hasil pekerjaan rata misalnya pemasangan plaat pesawat terbang DIN302.

Untuk memungkinkan paku keling dapat masuk dengan baik pada lubangnya maka diameter dari lubang harus dibuat lebih besar sedikit dari diameter paku kelingnya dimana perbedaannya telah distandarisir.

Panjang paku keling dapat dihitung dengan rumus:

L = S + ( 1,5 - 1,7 ) d

Dimana : S = Tebalnya plaat atau profil

d = Diameter Paku keelingSTANDARD PAKU KELING MENURUT DIN 123, 124, 302

MACAM SAMBUNGAN PAKU KELING

Macam sambnungan yang umum dipakai pada sambuingan paku keling adalah sebagai berikut :

1. KAMPUH BERHIMPITSambungan ini yang paling sederhana dengan meletakan 2 buh pelat satu diatas yang lainnya kemudian disambung dengan paku keling.

2. KAMPUH BILAH TUNGGAL

Disini sambungan kita lakukan dengan mengeling sebuah lajur plaat pada plaat plaat yang akan disambung.

3. KAMPUH BILAH BERGANDA

Disini sambungan kita lakukan dengan mengeling dua buah lajur plaat pada plaat-plaat yang akan disambung dimana plaat-plaat tersebut berada diantara kedua lajur plaat.

Sambungan paku keling dapat juga dibagi menurut pemakaiannya :

1. Sambungan paku keling yang hanya harus kuat.

Sambungan macam ini digunakan untuk sambungan pada konstruksi jembatan, bangunan dan lain-lain.

2. Sambungan paku keling yang harus merupakan ikatan kuat dan rapat.

Sambungan macam ini digunakan pada ketel uap.

3. Sambungan paku keling yang harus merupakan ikatan yang rapat.

Sambungan macam ini digunakan untuk reservoir zat cair atau gas dengan tekanan rendah.

PERHITUNGAN SAMBUNGAN PAKU KELING

PERHITUNGAN PAKU KELING.

Pada perhitungan kekuatan paku keling yang harus diperhatikan adalah tegangan-tegangan yang timbul pada sambungan tersebut.Tegangan-tegangan yang timbul terdiri dari :

1. Tegangan tarik atau tekan pada plaat atau pada lajur plaat untuk kampuh bil;ah tunggal atau berganda . (t, d)

2. Tegangan geser pada paku keling ()

3. Tegangan permukaan antara plaat dan paku keling. (s)

Pada gambar disebelah terlihat bahwa suatu gaya P bekerja pada suatu paku keling yang mempunyai diameter d, dan tebal plaat s, maka tegangan permukaan yang timbul karena gaya P ialah :

Untuk pasangan plaat dan paku keling yang sesuai misalnya untuk paku keling K.St 34 dan Plaat St 37 maka tegangan geser yang diizinkan dari paku keling dapat diambil sebagai berikut :

= 0,8. tDimana t ialah tegangan tarik dari plaat.

Kalau jarak antara pinggir plaat dan pusat paku keling pada arah gaya yang bekerja sama dengan dua kali diameter paku keling (2d) , maka tegangan permukaan yang diizinkan adalah

s = 2,0 . t

Dimana : t = tegangan tarik yang diizinkan dari plaat

s = tegangan permukaaan yang diizinkan antara plaat dan paku

keling

Kalau jarak antar pinggir plaat dan pusat paku keling tersebut adalah satu setengah diameter paku keling (1.5 d) maka tegangan permukaan yang diizinkan adalah :

s = 1,5 . t

PERHITUNGAN BANYAKNYA PAKU KELING

PERHITUNGAN KAMPUH BERIMPIT DAN BILAH TUNGGAL

Perhitungan banyaknya paku keling pada kampuh berimpit dan kampuh bilah tunggal adalah sama karena dalam kedua hal tersebut diatas sebuah paku keling mengalami geseran pada satu permukaan saja.

Kalau tegangan geser yang perbolehkan dari paku keling bol dan diameter dari paku keling adalah d dan banyaknya paku keling yang harus menahan gaya P adalah n1 buah, dan setiap paku keling hanya diperbolehkan menahan gaya sebesar :

Maka jumlah paku keling yang diperlukan adalah :

PERHITUNGAN KAMPUH BILAH BERGANDA

Pada kampuh bilah berganda permukaan yang harus menahan tegangan geser pada paku keling adalah 2 buah sehingga gaya yang dapat ditahan oleh sebuah paku keling adalah :

Jadi apabila ada n1 buah paku keling maka gaya P yang dapat ditahan adalah :

Sehingga jumlah paku keling yang diperlukan adalah :

Kalau diatas banyaknya paku keling dihitung berdasarkan tegangan geser yang terjadi pada paku keling maka sekarang banyaknya paku keling akan dihitung didasarkan tegangan permukaan antara paku keling dan plaatnya.

Perhitungan nbanyaknya paku keling berdasarkan tegangan permukaan baik untuk kampuh berimpit maupun untuk kampuh bilah tunggal dan kampuh bilah berganda adalah sama.

Kalau tebalnya plaat adalah s, dan tegangan permukaan yang diperbolehkan adalah s dan jumlah paku keling adalah n2 buah, maka gaya P yang dapat ditahan adalah :

Atau jumlah paku keling yang diperlukan adalah :

Dari hasil perhitungan dari n1 dan n2 setelah pembulatan keatas kita mengambil jumlah yang terbesar sebagai jumlah paku keling yang diperlukan.

PERHITUNGAN JARAK PAKU KELING KEPINGGIR PLAAT

Jarak paku keling kepinggir plaat perlu juga dihitung dan diukur pada arah gayanya.

Pada gambar terlihat bahwa bagian AGBFE dapat tersobek lepas dari plaat karena gaya pada paku keling.

Didalam perhitungan penampang yang menahan gaya tersebut sebenarnya adalah penampang AE dan BF tetapi untuk perhitungan kita cukup mengambil penampang CE dan DF saja.

Kalau tebal plat adalah s, diameter paku keling adalah d, dan jarak paku keling keling kepinggir plaat adalah x maka luas penampang CE dan DF adalah :

Kedua permukaan tersebut harus dapat menahan gaya yang bekerja pada paku keling sehingga kita mendapatkan persamaan sebagai berikut :

Untuk plaat yang tebalnya kurang dari 11 m maka secara empiris dapat diambil diameter paku keling samadengan 2 kali tebalnya plaat atau :

s < 11 mm maka diambil d = 2s

Sehingga jarak paku keling kepinggir plaat untuk plaat dengan ketebalan kurang dari 11 mm adalah :

Dalam praktik jarak paku keling kepinggir plaat biasanya diambil :

x = (1.5 2.0) d

Sedangkan jarak maksimumnya adalah :

x = 3 d

PERHITUNGAN JARAK ANTARA 2 BUAH PAKU KELING

Pada pembebanan tarik maka plaat akan mengalami banyak kerugian karena banyaknya lubang untuk paku keling sehingga jarak paku keling letaknya tidak boleh terlalu berdekatan.

Untuk itu kita anggap bahwa gaya akan menyebabkan tegangan tarik pada plaat pada penampang antara paku keling.

Jadi gaya yang timbul harus dapat ditahan baik oleh paku keling maupun oleh plaat pada garis AB.

Pada gambar diatas jarak keling dianggap sama dan gaya yang harus ditahan oleh sebuah paku keling juga harus ditahan oleh plaat pada sisi kiri dan kanan dari paku keling, misalnya gaya ditahan oleh paku keling II maka bagian plaat yang harus menahan adalah bagian CD dan EF.

Luas penampang CD + EF ialah :

(t d) s

Dimana : t = jarak antara paku keling

s = tebal plaat

d = diameter paku keling

Karena gaya yang dapat ditahan oleh plaat sama besarnya dengan gaya yang dapat ditahan oleh paku keling maka kita dapatkan hasil sebagai berikut :

Kalau kita ambil d = 2 s

= 0,8 t

Dari hasil perhitungan kita dapatkan jarak antara paku keling adalah :

t = 2.26 d

Untuk sambungan tersebut diatas kita perlu meninjau pada tegangan permukaan yang terjadi sehingga kita mendapatkan persamaan sebagai berikut :

Maka disini kita akan mendapatkan jarak paku keling sebagai berikut :

Untuk

s = 2 t

Maka

t = 3d

Untuk kedua pemeriksaan datas kita dapatkan bahwa jarak antara paku keling terbesar adalah pada perhitungan dengan menggunakan tegangan permukaan yang akan digunakan untuk menentukan jarak antara paku keling.

Kalau paku keling ditempatkan dalam beberapa baris maka jarak antara baris-baris ini dpat diambil sama besar dengan jarak antara paku keling dalam satu baris yaitu :

Jarak antara baris paku keling = 3 CATATANPada perhitungan paku keling perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:

1. Pada perhitungan paku keling gaya yang bekerja dianggap terbagi

Rata pada semua paku keling asal jumblah baris tidak melebihi 4 baris.

2. Penentuan diameter dari paku keling dilakukan dengan mengguna-

Kan rumus empiris sebagai berikut:

a. Untuk s < 11 mm maka d = 2s

b. Untuk s 11 mm maka d = 0,5 s + 16 mm

d = 0,7 s + 13 mm

3. Untuk suatu konstruksi dengan tebal plaat s diameter paku keling

D pada kampuh bilah tunggal didapatkan:

Dan pada kampuh bilah berganda didapatkan:

DAFTAR TEGANGAN DIIZINKAN PADA

PASANGAN PAKU KELING DAN PROFIL BANGUNAN.

Bahan

Profil

Paku

KelingBahan

ProfilPaku

KelingBahan

ProfilPaku

Keling

Bahan

St 00

St 34St 37St 34St 52St 44

Tegangan

Yang di-

Izinkan.

bol _____

bol

bol

-------

s bol _____

bol

bol

-------

s bol _____

bol bol

-------

s

DIN 120

Mesin

Pengangkat

1000

--------

800 800

-------

2000 1400

--------

1120 1200

-------

2800 2100

------

1680 1680

------

4200

DIN 1050

Bangunantinggi 1200

--------

960

1200

------

2400 1400

------

1120 1400

------

2800 2100

------

1680 2100

------

4200

DIN 1073

Jembatan

1400

------

840 1120

------

2800 2100

------

1260 1680

------

4200

DAFTAR DARI TEGANGAN GESER PADA

PAKU KELING DENGAN BAHAN ST. 34 (UNTUK KETEL UAP

BEBERAPA CONTOH SAMBUNGAN PAKU KELING

KAMPUH BERHIMPIT DIKELING TUNGGAL

KAMPUH BERHIMPIT DIKELING GANDA

KAMPUH ROWE DENGAN PAKU KELING BERSILANG

KAMPUH BERIMPIT DIKELING TIGA KALI

KAMPUH BILAH BERGANDA DIKELING TUNGGAL

KAMPUH BILAH BERGANDA DIKELING BERGANDA

KAMPUH ROWE

CONTOH SOAL I

Dua buah plaat tarik, masing-masing dengan tebal 10 mm harus disambung dengan kampuh bilah berganda.

Gaya yang harus ditahan besarnya 257000 N. Juga diketahui bahwa :

t = 1400 kg/cm2

= 0,8 t

s = 1,6 t

Ditanya : Konstruksi dari sambungan tadi sehingga lebarnya secara teoritis menjadi sekecil mungkin.

= 1120 kg/cm2

s = 2240 kg/cm2

Jawab :

Dari ketentuan diatas kita mendapatkan bahwa

Karena tebal plaat = 10 mm, maka diameter dari paku keling dapat diambil :

D = 2 s

D = 20 mm

Sekarang kita tentukan banyaknya paku keling yang dip[erlukan.

Pertama kita tinjau terlebih dahulu berdasarkan gaya geseran yang timbul.

Kemudian kita tinjau banyaknya paku keling berdasarkan tegangan yang timbul yaitu tegangan permukaan.

Dari kedua perhitungan diatas ternyata bahwa banyaknya paku keling lebih besar jumlahnya kalau kita menghitungnya berdasarkan tegangan permukaan.

Jadi banyaknya paku keling untuk satu plaat setelah dibulatkan .

n = 6

Jumlah paku keling seluruhnya ialah : n = 2 x 6 = 12

Untuk mendapatkan lebar yang sekecil mungkin, kita akan tempatkan pada baris terluar masing-masing 1 paku keling maka kita akan mendapatkan susunan seperti pada gambar diatas. Sekarang kita akan menghitung lebarnya dari plaat tersebut menurut teoritis.

Mula-mula akan kita tinjau pada penampang AB yang diperlemah oleh satu paku keling.

Luas penampang dari AB ialah : ( b1 d) s

Jadi :(b1 - d) s t = P

Sekarang kita tinjau penampang CD yang diperlemah oleh dua buah lubang paku keling.

Setiap paku keling harus menahan 1/6p, sehingga penampang CD harus menahan 5/6 P.

Luas penampang CD :

Sekarang kita tinjau penampang EF yang diperlemah tiga lubang paku keling.

Penampang EF disini harus menahan 3/6 P.

Luas penampang EF ialah : (b3 - 3 d) s

Maka kita ambil untuk lebar teoritis yang terkecil yang diminta dalam soal ini, harga terbesar dari perhitungan kita diatas.

Jadi b = 20,4 cm

Secara praktis sebetulnya dapat ditentukan lebar yang diminta tanpa terlalu banyak perhitungan.

Lebar minimum dari plaat :

B = 2 x 1,5 d + 2 x 3 d = 18 cm.

Lebar maximum dari plaat :

B = 2 x 3 d + 2 x 7 d = 40 cm.CONTOH SOAL 2

Tiga batamg dari konstruksi baja tiba pada suatu sama lain seperti gambar disebelah ini.

Pembebanan pada batang baja yang paling bawah ialah : 120.000 NTentukanlah ukuran-ukuran paku keling dan batang itu bila bahan dari palu keling dan batang itu harus St 37.

Faktor keamanan V = 4 thd tegangan tarik.

Jawab :

Pembebanan P1 menyebabkan pada batang 2 dan 3 gaya-gaya P2 dan P3.

Dari gambar ternyata bahwa :

P2 = P3 = P1 . V2 = 84840 NGaya dari 120.000 N itu harus diambil oleh tiga paku keling yang dibebani pada dua penampang .

Jadi tiap paku keling itu mendapat beban =

120.000 : 3 = 40.000 NGaris tengah paku keling d kita dapat dengan :

Diambil : d = 19 mmKita ambil diameter lubang 20 mm.

Jarak antara paku keling kita ambil : t = 3 d

t = 60 mm.

Ukuran tebal batang s didapat dari rumus kampuh berimpit yang dikeling tunggal :

D = s + 0,8 cm

2 = s + 0,8

S = 1,2 cm

Ukuran lebar b kita dapat dengan :

P1 = 2 (b d) s t

1200 = 2 ( b 2) 1,2 x 925

b = 7,4 cm

Tiap batang 2 dan 3 harus mendukung gaya dari 84840 N.

Gaya ini diambil oleh 2 paku keling yang dibebani pada 2 penampang jadi tiap paku keling mengambil 42420 N. Juga untuk ini kita umpamakan paku keling dari 19 mm, lubang dari 20 mm, ukuran tebal plaat 12 mm.

Ukuran lebar b1 terdapat dari :

P2 = 2 (b1 d) s t

8484 = 2 (b1 2) 1,2 x 925

b1 = 5,7 cm

Pemeriksaan terhadap tegangan permukaan menghasilkan untuk tiap paku keling gaya P sebesar :

P = d s s

Kita misalkan bahwa :

s = 2,0 t = 2,0 . 925 = 18500 N/cm2

P = 2 . 1,2 . 1850 = 44500 NJadi paku cukup kuat karena gaya maximum yang dapat ditahan besarnya ialah 44500 N sedang yang bekerja hanya 42420 dan 40000 N.

_1261834683.unknown