BAB 2 PH baru

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PH Baru

Citation preview

g. MerokokPerilaku merokok berhubungan dengan berkurangnya berat badan bayi yang dilahirkan dan dengan insiden persalinan preterm. (Ladewig, et al, 2005). Selain beresiko mengalami penyakit kardiovaskular, penyakit paru obsturktif dan kanker paru, wanita yang merokok selama kehamilan juga merisikokan janinya mengalami penurunan perfusi uteroplasenta dan penurunan oksigenasi. Bayi yang lahir dari wanita yang merokok lebih dari setengah pak per hari cenderug lebih kurus daripada bayi yang lahir dari wanita bukan perokok. Pada beberapa kasus efek merokok pada bayi secara signifikan mempengaruhi berat lahir dan mengancam kesehatan janin (Wheeler, 2004). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rasyid dkk,(2012) menunjukan bahwa keterpaparan asap rokok selama hamil memberikan pengaruh terhadap kejadian BBLR dengan reiko 4,5 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak terapar. Nikotin pada rokok menimbulkan kontriksi pembuluh darah akibatnya aliran darah kejanin melalui tali pusat janin akan berkurang sehingga mengurangi kemampuan distribusi zat makanan yang dieroleh oleh janin. Sedankan karbonmonoksida akan mengikat Hb dalam darah, akibatnya akan embgurangi kerja Hb yang mestinya mengikat oksigen untuk disalurkan keseluruh tubuh sehingga akan mengganggu distribusi zat makanan serta oksigen kejanin.

H. Konsumsi Alkohol.Konsumsi alkohol telah dihubungkan dengan deficit neurologist pada bayi baru lahir dan dengan berat bayi lahir rendah. Peminum berat bisa mengakibatkan terjadinya sindrom janin alkohol. (Ladewig, at all, 2005). Sindrom alkohol janin (Fetal alcoholic syndrome[FAS]) merupakan salah satu sindrom mengenai gambaran wajah yang abnormal, pertumbuhan kerdil, massalah perilaku dan kecacatan intelektual dengan berbagai tingkat keparahan merupakan akibat dari konsumsi alkohol berlebihan selama masa hamil merupakan penyebab retardasi mental kongenital. Ketika anak FAS beranjak dewasa biasanya mereka memiliki masalah dengan daya ingat, pemikiran dan penilaian yang abstrak, serta kontrol impuls. Jumlah minuman yang dikonsumsi selama periode organogenesis dan sensitivitas genetik juga dapat berperan. Wanita hamil yang mengkonsumsi alkohol sau gelas atau lebih perhari berisiko mengalami aborsi spontan sampai dua kali lipat dan setiap dua gelas alkohol yang dikonsumsi di kehamilan tahap lanjut akan membuat berat lahir berkurang sebesar 160gr (Wheeler, 2004).I. Konsumsi obat-obatan terlarang Ibu hamil dianjurkan untuk tidak menggunakan obat-obatan yang tidak diresepkan oleh dokter kandungan (Mariyunani 2013). Penggunaan obat-obatan sebelum hamil atau selama hamil terutama golongan obat teratogenik merupakan resiko untuk terjadi gangguan pertumbuhan janin atau kelainan kongenital, dengan demikian kejadian BBLR lebih besar dari pada ibu hamil yang tidak mempergunakan obat-obatan (Tri Hardiani, -2011). Ibu sebailnya menghindari penggunaan obat-obatan baik yang diresepkan dan yang dijual bebas ketika hamil. Jika suatu saat timbul kebutuhan untuk pengobatan, ibu seharusnya memastikan pemberi asuhan mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Ibu harus juga menghindari konsumsi heroin, crakck, marijuana dan obat yang dijual bebas serta obat jalanan selama hamil (Ladewig, et all, 2005)j. Status ekonomi rendahkeadaan sosial, ekonomi dan demografi merrupakan tolak ukur kualitas rumah tangga. Karena keadaan tersebut erat kaitannya dengan ketahanan pangan, keadaan gizi, pendidikan dan kesehatan rumah tangga. Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan tolak ukur yang sering digunakan dalam berbagai penelitian untuk menemukan hubungan denga banyak masalah kesehatan dan gizi (Subarkah, 2003).k. Penambahan berat badan