74
61 BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Berdasarkan pasal 33 UUD 1945 : "Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar untuk ”kemakmuran rakyat" maka hak untuk mengelola industri perminyakan jatuh ke tangan pemerintah. Tahun 1960, Dewan Perwakilan Rakyat mengeluarkan kebijaksanaan yang menyatakan bahwa penambangan minyak dan gas bumi hanya boleh dilaksanakan oleh negara melalui perusahaan negara. Semenjak itu, pihak asing yang terlibat di dalamnya berdasarkan kepada kontrak saja. Disamping itu perusahaan-perusahaan asing juga sepakat untuk secara bertahap menjual tempat penyulingan minyaknya dan aset lainnya di bidang pemasaran dan distribusi kepada pihak Indonesia dalam jangka waktu lima sampai lima belas tahun. Dua perusahaan negara dibentuk pada zaman transisi tersebut. PERMINA yang diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk administrasi, manajemen dan pengawasan terhadap kerja sama dibidang eksplorasi dan produksi. Sementara itu PERTAMIN mendapat tanggung jawab untuk mengatur proses distribusi minyak bagi kepulauan Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di bidang perminyakan, PERMINA mendirikan Sekolah Kader Teknik di Brandan. PERMINA kemudian juga mendirikan Akademi Perminyakan di Bandung pada tahun 1962. Kurikulum dari Akademi

BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

61

BAB 3

Analisis Perusahaan

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan

Berdasarkan pasal 33 UUD 1945 : "Bumi, air dan kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar untuk

”kemakmuran rakyat" maka hak untuk mengelola industri perminyakan jatuh ke tangan

pemerintah.

Tahun 1960, Dewan Perwakilan Rakyat mengeluarkan kebijaksanaan yang

menyatakan bahwa penambangan minyak dan gas bumi hanya boleh dilaksanakan oleh

negara melalui perusahaan negara. Semenjak itu, pihak asing yang terlibat di dalamnya

berdasarkan kepada kontrak saja. Disamping itu perusahaan-perusahaan asing juga

sepakat untuk secara bertahap menjual tempat penyulingan minyaknya dan aset lainnya

di bidang pemasaran dan distribusi kepada pihak Indonesia dalam jangka waktu lima

sampai lima belas tahun.

Dua perusahaan negara dibentuk pada zaman transisi tersebut. PERMINA yang

diberikan wewenang dan tanggung jawab untuk administrasi, manajemen dan

pengawasan terhadap kerja sama dibidang eksplorasi dan produksi. Sementara itu

PERTAMIN mendapat tanggung jawab untuk mengatur proses distribusi minyak bagi

kepulauan Indonesia.

Untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di bidang perminyakan, PERMINA

mendirikan Sekolah Kader Teknik di Brandan. PERMINA kemudian juga mendirikan

Akademi Perminyakan di Bandung pada tahun 1962. Kurikulum dari Akademi

Page 2: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

62

Perminyakan meliputi berbagai aspek dalam industri perminyakan, dan para lulusannya

kemudian menjadi tenaga inti di PERMINA (yang kemudian menjadi PERTAMINA).

Tahun 1968, untuk mengkonsolidasi industri perminyakan dan gas, manajemen,

eksplorasi pemasaran dan distribusi maka PERMINA dan PERTAMIN merger menjadi

PN. PERTAMINA.

Komisaris Status badan hukum PERTAMINA telah berubah menjadi perseroan

sejak 17 September 2003 yang lalu. “Kini Kami Berubah” merupakan komitmen yang

diikrarkan oleh Direksi PT PERTAMINA (PERSERO) untuk membawa perusahaan,

meraih harapan baru dalam wadah persero. Komitmen yang dikumandangkan di

hadapan publik pada saat launching PT PERTAMINA (PERSERO) ini sekaligus

menjadi simbol dari janji seluruh jajaran perusahaan kepada stakeholders.

Perubahan ini tidak sebatas hanya ucapan untuk menyejukkan hati para

pendengar. Perubahan ini harus diwujudkan dalam tindakan nyata dengan melakukan

berbagai pembenahan di dalam tubuh perusahaan. Sejumlah perubahan internal

perusahaan dilakukan meliputi penerapan nilai-nilai good corporate governance di

setiap aspek operasi perusahaan, pembenahan rencana kerja, sistem dan prosedur serta

kebijakan paradigma pengelolaan perusahaan menjadi suatu entitas bisnis murni.

Pada 18-19 Maret 2004 bertempat di Lt. M Kantor Pusat PERTAMINA, para

pimpinan PERTAMINA duduk bersama dalam suatu forum Rapat Pimpinan (Rapim).

Rapim ini mengambil tema ”Akselerasi Transformasi Dalam Rangka Menghadapi

Kompetisi”. Sejumlah butir perubahan dan program utama pun dihasilkan. Bahkan

komitmen perubahan itu sendiri ditandatangani oleh Direktur Utama sebagai wujud

keseriusan dalam mengakselerasi jalannya agenda perubahan.

Page 3: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

63

Arah Perubahan

Perubahan kebijakan di tingkat nasional, dalam hal ini mengenai pengaturan

kegiatan migas dan panas bumi, terjadi seiring dengan diterbitkannya UU Migas No.

22/2001. Perubahan tersebut meliputi kegiatan usaha, pola usaha, kontrak kerjasama dan

penerimaan negara di bidang hulu hilir, pembagian keuangan pusat dan daerah,

pembinaan dan pengawasan, tanggung jawab dan pelaporan serta penanganan masalah

panas bumi. Perubahan regulasi yang cukup signifikan ini memberikan dampak

langsung pada dinamika dan perubahan di dalam tubuh PERTAMINA.

PERTAMINA, yang pada awalnya diamanatkan untuk mengurus sumber daya

alam minyak, gas dan panas bumi, kini dituntut untuk dapat tampil sebagai entitas bisnis

murni. PT PERTAMINA (PERSERO) dalam mengelola sumber daya alam perlu

ditunjang dengan penguasaan manajemen yang profesional serta modal. Dua hal ini

mendasari berhasil atau tidaknya pengelolaan sumber daya alam tersebut. Selain itu

manajemen perusahaan sebagai tingkat kepemimpinan paling atas harus bertanggung

jawab atas kondisi perusahaan. Sehingga diharapkan tidak terjadi pemisahan antara

manajemen dan problema perusahaan (decoupling).

Selain perubahan dalam hal regulasi, sejumlah perubahan yang terjadi secara

signifikan pada tataran ekonomi makro serta iklim reformasi tentunya turut memberikan

dampak terhadap perkembangan perusahaan. PERTAMINA yang kini berbentuk

persero, akan berhadapan dengan sejumlah tantangan yang perlu disikapi dengan

seksama. Oleh karena itu sejumlah penyesuaian perlu dilakukan oleh PERTAMINA.

Dewan Komisaris memberikan arahan untuk mengakselerasikan transformasi

perusahaan menjadi persero sesuai roadmap yang telah ditentukan, upaya serius untuk

melaksanakan business development serta peningkatan citra perusahaan. Dengan arahan

Page 4: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

64

ini diharapkan PERTAMINA dapat menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi di era

global.

Transformasi dan Citra. Dalam pergerakannya menjadi entitas bisnis,

PERTAMINA mengalami perubahan status badan hukum pada 17 September 2003.

Pemerintah, sebagai pemegang saham perusahaan, telah memberikan ketegasan sikap

dalam transformasi PERTAMINA sebagai Persero. Ketegasan tersebut diwujudkan

dengan menunjuk Dewan Komisaris dan Direksi PT PERTAMINA (PERSERO) yang

akan membawa perusahaan secepatnya berubah dari pola dan perilaku lama yang

birokratis menjadi suatu entitas bisnis murni serta berorientasi laba. Maka melalui

koridor Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), langkah transformasi perusahaan

digerakkan dalam konsep pengembangan bisnis secara terintegrasi dari tataran

superholding, holding dan Anak Perusahaan (AP).

Namun demikian, transformasi perusahaan menjadi persero belum sepenuhnya

kelihatan. Stakeholders masih merasakan nuansa PERTAMINA yang lama. Dalam hal

ini, citra PERTAMINA masih tergambar sebagai institusi publik bukan corporate. Di

sinilah letaknya peran strategis Corporate Secretary agar dapat bermain cantik dalam

mendukung kebijakan perusahaan. Pada akhirnya citra PERTAMINA yang masih

identik dengan pemerintah dapat segera dilakukan pembenahan dan penyesuaian. Dalam

perubahan tersebut juga perlu digarisbawahi faktor transformasi budaya perusahaan. Hal

ini mengingat perubahan budaya membutuhkan komitmen nyata dari seluruh lini

perusahaan.

Sebagai perusahaan yang mengarah pada profit maka diperlukan adanya cara-

cara pengembangan bisnis perusahaan, termasuk bagaimana mengembangkan financial

engineering. Sedangkan PERTAMINA masih dihadapi dengan banyak kendala dalam

Page 5: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

65

proses pengembangan seperti pada bidang eksplorasi maupun eksploitasi. PERTAMINA

telah memiliki kesempatan awal yang namanya first right of refusal tetapi pada

kenyataannya masih banyak ladang-ladang yang dimiliki dan belum dikembangkan.

Sehingga dalam mengembangankan bisnis ini, PERTAMINA diminta untuk melakukan

efisiensi terhadap seluruh fasilitas yang ada. Di samping itu, dituntut untuk dapat

menentukan time frame dan pola kerjasama untuk pengembangan.

Nuansa transformasi di dalam Anak Perusahaan pun tidak luput dari perhatian.

Anak Perusahaan diminta untuk menunjukkan kinerjanya masing-masing dan harus

bersinergi dengan PERTAMINA, sehingga dapat memberikan dampak positif dan

menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Pada tahun 2005 nanti diharapkan sudah ada

ketegasan apakah tetap fokus pada bisnis migas atau terkait dengan yang lain. Pada era

ini, kegiatan usaha PERTAMINA lebih difokuskan pada upaya peningkatan keuntungan

(profit oriented). Perbedaan fundamental antara PERTAMINA dan PT PERTAMINA

(PERSERO) terletak pada dua hal yakni: Pertama, kontrak manajemen yang kini ada

pada era PT PERTAMINA (PERSERO). Kontrak manajemen antara perusahaan dan

pemegang saham tersebut menghasilkan butir-butir kesepakatan :

PT PERTAMINA (PERSERO) :

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PT PERTAMINA

(PERSERO) 2004 telah disusun memperhatikan prinsip kehati-hatian dan telah

mempertimbangkan semua risiko secara terukur.

Mengupayakan peningkatan efisiensi dan efektivitas atas pelaksanaan RKAP

2004.

Bertanggungjawab secara renteng sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar PT

PERTAMINA (PERSERO) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Page 6: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

66

serta bersedia mempertanggungjawabkan secara profesional atas tercapai atau

tidaknya target-target RKAP tahun 2004.

Pemegang Saham :

Membantu sepenuhnya PT PERTAMINA (PERSERO) dalam rangka

melaksanakan kegiatan untuk mencapai target yang disepakati sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Memberikan penghargaan kepada PT PERTAMINA (PERSERO) dalam bentuk

tantiem/bonus atas pencapaian target-target yang disepakati berdasarkan

ketentuan yang berlaku di lingkungan Kementrian Badan Usaha Milik Negara

(BUMN).

Perbedaan fundamental yang kedua menyangkut tentang penilaian terhadap

kinerja perusahaan. Pada era persero penilaian tersebut dilakukan secara lebih terperinci

mengacu Keputusan Menteri BUMN KEP100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan BUMN. Penilaian dalam Keputusan Menteri dimaksud meliputi aspek

keuangan, operasional dan administrasi.

Penandatanganan Kesepakatan Kinerja/Ukuran Kinerja Terpilih (UKT) 2004,

dilakukan pada kesempatan Rapat Pimpinan (Rapim) kali ini, yang untuk pertama

kalinya mengacu kepada Kepmen BUMN KEP-100/MBU/2002.

Penandatanganan kesepakatan kinerja dilaksanakan antara :

Direktur Utama dengan para Direktur.

Direktur dengan para Deputi Direktur.

Direktur/Deputi Direktur dengan para General Manager.

Page 7: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

67

3.1.2 Struktur Organisasi PT PERTAMINA (PERSERO)

Struktur PT PERTAMINA (PERSERO) memiliki enam direktur yang

mengawasi jalannya kegiatan operasional yaitu Direktur Hulu, Direktur Pemasaran dan

Niaga, Direktur Pengelolaan, Direktur Umum dan SDM, serta Direktur Keuangan.

Keenam direktur tersebut dipimpin oleh Direktur Utama yang dibantu oleh Sekretaris

Perseroaan yang bertugas mendokumentasikan kegiatan perusahaan, dan Kepala Satuan

Pengawas Internal yang bertugas mengawasi internal perusahaan. Direktur Utama harus

bertanggung jawab atas kegiatan operasional perusahaan yang terjadi kepada Dewan

Komisaris, dimana hasil pertanggungjawaban tersebut akan dibawa ke Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS) untuk dibahas dan dievaluasi lebih lanjut. Berikut struktur

organisasi dari PERTAMINA yang digambarkan pada diagram 3.1.

Diagram 3.1 Struktur Organisasi PT PERTAMINA (PERSERO)

RUPS

Komisaris

Direktur Utama

Kepala SatuanPengawas Internal Sekretaris Perseroan

DirekturPengolahan

Direktur Umum& SDM

DirekturKeuangan

DirekturPemasaran dan

NiagaDirektur Hulir

Direktur Hulu

Ka.Div.Operasi Hulu

Ka.Div.Pemasaran &

Niaga

Ka.Div.Perkapalan

Ka.Div.Pemasaran &

Niaga

Ka.Div.Sistem Bisnis &

TI

Ka.Div.SDM & OSM

Ka.Div.Perbendaharaan &

Pendanaan

Ka.Div.Kontroler &

Manajemen Resiko

Page 8: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

68

3.1.3 Proses Bisnis Perusahaan

Proses bisnis PT PERTAMINA (PERSERO) secara umum dibagi menjadi dua

proses, yaitu bisnis hulu dan bisnis hilir yang keduanya itu didukung oleh manajemen

kantor pusat, berikut ini gambar proses bisnis perusahaan.

Gambar 3.1 Proses Bisnis PT PERTAMINA (PERSERO)

Pada gambar 3.1 diatas dapat dijelaskan bahwa proses bisnis hulu dimulai

dengan membuat kontrak dan administrasi, yang biasanya berupa tender dan kontrak

kerja sama dengan pihak swasta dalam hal eksplorasi. Setelah ada persetujuan dari

kedua belah pihak tentang isi kontrak dilakukan eksplorasi di lokasi yang sudah

ditentukan. Proses pengembangan lokasi ekplorasi dilakukan kemudian, yang

dilanjutkan dengan proses produksi dan pemeliharaan. Pada proses produksi minyak

atau gas yang didapat diolah menjadi produk jadi yang siap dijual. Proses pengolahan

A

Mencari kontrak dan administrasi

B

Eksplorasi

C

Pengembangan

D

Produksi dan Pemeliharaan

E

Pengiriman dan

Transportasi

F

Pemasaran & Distribusi

G

Penjualan &Customer

RelationshipManagement

1. Manajemen Perusahaan

2. Infrastruktur dan Administrasi

3. Sumber Daya Manusia

4. Pengadaan Fasilitas

5. Teknologi

6. Sistem Keuangan dan Akuntasi

Bisnis HilirBisnis Hulu

Manajemen Kantor Pusat

Page 9: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

69

bahan mentah menjadi produk jadi mulai dilakukan pada proses bisnis hilir. Produk jadi

yang sudah siap dijual kemudian disebar ke unit-unit produksi PERTAMINA di seluruh

indonesia. Dari unit produksi, unit pemasaran PERTAMINA mendistribusikan

produknya ke pasar, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, PERTAMINA menerapkan

Customer Relationship Management.

Untuk mendukung semua proses bisnis perusahaan, kantor pusat melaksanakan :

1. Manajemen Perusahaan

Pihak manajemen harus mengeluarkan berbagai kebijakan yang dapat mendukung

seluruh proses bisnis perusahaan.

2. Infrastruktur dan Administrasi

Perusahaan harus memiliki infrastruktur yang mendukung integrasi antara pusat

dengan unit, disamping itu proses administrasi juga harus mendukung proses

bisnisnya.

3. Sumber Daya Manusia

Perusahaan harus memiliki sumber daya manusia yang handal dan kompeten.

4. Pengadaan Fasilitas

Perusahaan menyediakan segala fasiltas untuk mendukung proses bisnis.

5. Teknologi

Perusahaan harus memiliki teknologi yang handal dan tepat guna untuk mendukung

proses bisnisnya.

6. Keuangan dan Sistem Akuntansi

Perusahaan juga harus memiliki suatu sistem pengelolaan keuangan dan akuntansi

yang baik.

Page 10: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

70

3.1.4 Visi, Misi, dan Strategi

1. Visi PT PERTAMINA (PERSERO) adalah :

Menjadi perusahaan yang unggul, maju dan terpandang (To be a respected leading

company).

2. Misi PT PERTAMINA (PERSERO) adalah :

1. Melakukan Usaha dalam bidang Energi dan Petrokimia.

2. Merupakan entitas bisnis yang dikelola secara profesional, kompetitif dan

berdasarkan tata nilai unggulan.

3. Memberikan nilai tambah lebih bagi pemegang saham, pelanggan, pekerja dan

masyarakat, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

3. Strategi PT PERTAMINA (PERSERO) adalah :

1. Fokus

Menggunakan secara optimum berbagai kompetensi perusahaan untuk

meningkatkan nilai tambah perusahaan.

2. Integritas

Mampu mewujudkan komitmen kedalam tindakan nyata.

3. Visionary – Berwawasan Jauh Kedepan

Mengantisipasi lingkungan usaha yang berkembang saat ini maupun yang akan

datang untuk dapat tumbuh dan berkembang.

4. Excellence - Unggul

Menampilkan yang terbaik dalam semua aspek pengelolaan usaha.

5. Mutual Respect – Keselarasan dan Kesetaraan

Menempatkan seluruh pihak yang terkait setara dan sederajat dalam kegiatan

usaha.

Page 11: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

71

3.1.5 Analisis Model Porter

Gambar 3.2 Analisa Model Porter

Berdasarkan gambar 3.2 dapat dijelaskan bahwa analisa model Porter untuk PT

PERTAMINA (PERSERO) sebagai berikut :

♦ Intraindustry Rivalry

PERTAMINA dalam menjalani bisnisnya mempunyai saingan, tetapi yang

menjadi saingan selama ini masih berada di sektor Non-BBM, seperti pelumas,

antara lain adalah Unocal dan Conoco.

Unocal adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri perminyakan yang

berasal dari Amerika Serikat, perusahaan ini cukup baik bila dilihat dari laporan

keuangannya. Dari data tahun 2004, Unocal mengeluarkan dana operasi sebesar

US$ 8,2 Milyar, total harta US$ 13,1 Milyar dan utang sebesar US$ 3,1 Milyar.

Dan dari segi operasional, Unocal dapat memproduksi sebesar 167,000 barel

minyak jadi dan 1,826 Milyar kubik gas perharinya.

Threats of New Entrance

Bargaining Power of Supplier

Bargaining Power of

Buyer

Subtitute Product and Services

PT PERTAMINA (PERSERO)

Rival : Unocal Conoco

- BP

- KPS - Import dari Timur Tengah

- Negara Pengimport - Industri - Masyarakat Umum

- Batu Bara - Listrik - Tenaga Surya

Page 12: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

72

Sedangkan Conoco juga merupakan perusahaan yang berasal dari Amerika

Serikat pula. Conoco beroperasi lebih dari 40 negara, mempunyai 35.800

karyawan dan mempunyai aset kekayaan sebesar US$ 93 Milyar.

♦ Bargaining Power of Buyers

Pada bisnis yang digeluti oleh PT PERTAMINA (PERSERO) yaitu perusahaan

minyak dan gas, pembeli mempunyai peran yang penting. Dilihat adanya

perusahaan lain, seperti Unocal, Conoco, serta perusahaan lainnya yang saling

memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan. Mayoritas kekuatan tawar

menawar terletak pada PERTAMINA, karena memiliki kualitas minyak mentah

yang berkualitas tinggi. Untuk itu, PT PERTAMINA (PERSERO) mempunyai

target pasar yaitu :

Negara Pengimport

Yang dimaksud dengan negara pengimport adalah negara yang mengimport

produk dari PERTAMINA yang berupa minyak mentah. Contoh yang termasuk

negara-negara pengimport yaitu Jepang, Singapura, Amerika Serikat.

Negara-negara pengimport tersebut membutuhkan kualitas minyak mentah yang

dimiliki Indonesia, sehingga PERTAMINA lebih memegang peranan.

Industri

Yang termasuk ke dalam industri adalah perusahaan yang menggunakan produk

PERTAMINA berupa minyak, gas dan produk-produk lainnya yang diproduksi

oleh PERTAMINA, contohnya oli, poliester.

Produk yang dihasilkan PERTAMINA berkualitas standar internasional dan

harganya yang lebih murah dari pada produk asing, sehingga pasar industri di

Indonesia lebih memilih memasok produk PERTAMINA.

Page 13: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

73

Masyarakat Umum

Yang termasuk ke dalam kategori masyarakat umum adalah semua masyarakat

yang berada di Indonesia yang memilih produk dari PERTAMINA.

Dari sudut pandang produk BBM, sampai saat ini PERTAMINA memegang

peran penting, karena mereka satu-satunya penghasil BBM di Indonesia.

Dari sudut pandang Non-BBM, produk-produk yang dihasilkan PERTAMINA,

contohnya oli, memiliki kualitas yang berkualitas internasional dan harga jual

yang relatif terjangkau.

♦ Bargaining Power of Suppliers

Supplier dari PT PERTAMINA (PERSERO) adalah KPS yang merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang migas, yang menjual minyak dan gas

mentah ke PERTAMINA. Kerja sama dengan pihak KPS, PERTAMINA lebih

memegang peranan karena ikatan kerja sama dan pembagian hasil diatur oleh

pihak PERTAMINA. Sedangkan kerja sama dengan pihak negara pengekspor,

mereka yang memegang kendali karena sebagian besar minyak mentah di dunia

dihasilkan oleh mereka, dan kebutuhan minyak mentah di Indonesia didapat dari

mereka.

♦ Threats of New Entrance

Perusahaan-perusahaan pendatang baru yang akan masuk ke Indonesia

merupakan perusahaan yang bergerak dalam penjualan BBM, tetapi mereka

dapat terjun ke dunia bisnis migas, jika pemerintah Indonesia menghapus

kebijakan subsidi BBM.

Salah satu perusahaan pendatang baru yang akan bersaing dengan PERTAMINA

adalah BP ( British Petroleum ), merupakan perusahaan minyak yang berasal dari

Page 14: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

74

Inggris. BP telah memiliki daerah operasi lebih dari 70 negara. Operasi yang

dilakukan adalah mengeksplorasi minyak, gas dan memproduksinya,

penyulingan, pemasaran dan persediaan dari produk minyak tanah, dan

memproduksi serta memasarkan dari bahan-kimia. Kekuatan yang dimiliki oleh

BP adalah dari segi finansial yang mampu, sehingga BP dapat melakukan

eksplorasi dan eksploitasi migas secara sendiri dan dapat menyediakan fasilitas-

fasilitas yang lebih baik dari PERTAMINA.

♦ Substitute Products of Services

Batu Bara

Penggunaan Batu Bara sebagai barang subtitusi produk migas yang dihasilkan

PT PERTAMINA (PERSERO) dapat mempengaruhi bisnis perusahaan. Batu

Bara dapat digunakan untuk pengganti migas yang lebih murah terutama untuk

kepentingan rumah tangga.

Listrik

Listrik sebagai produk subtitusi dapat digunakan sebagai penghasil tenaga non

migas yang ramah lingkungan. Penggunaan listrik untuk pengganti produk

migas memang belum terlalu banyak digunakan sekarang ini, tapi berpotensi

untuk masa akan datang, produk ini akan mengancam produk migas.

Tenaga Surya

Tenaga Surya sekarang ini sudah mulai diperhitungkan kegunaannya untuk

kepentingan otomotif walaupun belum begitu berkembang saat ini. Namun

prospek kedepannya dalam penggunaan energi ini cukup memiliki potensi

yang baik.

Page 15: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

75

3.1.6 Analisis SWOT PT PERTAMINA (PERSERO)

Analisis Internal

a. Strength

Menyediakan produk yang berkualitas tinggi dan pelayanan yang baik.

Produk dari PERTAMINA sudah memiliki pengakuan dari dunia internasional.

Diantaranya produk oli dari PERTAMINA yang sudah memiliki sertifikat ISO.

Untuk pelayanan, sudah dapat mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru

indonesia bahkan sampai ke daerah-daerah terpencil.

Sumber daya manusia yang handal

SDM di PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan orang-orang yang sudah

profesional di bidangnya. Memiliki kemampuan dan pengalaman yang sudah

teruji. Selain itu pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan dunia bisnis

banyak diikuti oleh para karyawan, yang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan

dan kemampuannya.

Pengalaman di bidang migas

PERTAMINA sudah bergerak di bidang migas di indonesia sejak tahun 1968.

Dengan pengalaman yang cukup lama di bidang migas, faktor ini dapat menjadi

salah satu nilai tambah. Pengalaman dan pengakuan dari dunia internasional

berhubungan dengan dunia migas menjadikan PERTAMINA cukup disegani di

bidang migas.

Penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi

Teknologi informasi di PERTAMINA sudah terintegrasi dan mendukung proses

bisnis perusahaan. Dengan adanya Divisi SBTI, ini menunjukkan adanya

Page 16: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

76

kepedulian yang cukup tinggi dari pihak manajemen untuk mengembangkan

teknologi informasi.

b. Weaknesses

Kurangnya modal

Kendala PERTAMINA saat ini adalah kekurangannya modal dalam hal kegiatan

eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam, sehingga pihak manajemen

membangun kerjasama dengan pihak asing untuk melakukan tersebut.

Masalah birokrasi yang menghambat kinerja

Birokrasi yang terlalu rumit menghambat proses pengambilan keputusan karena

terlalu banyak waktu yang terbuang untuk menjalankan suatu keputusan.

Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan

Sumber daya manusia di PT PERTAMINA banyak yang penempatan dan

penggunaannya tidak maksimal sehingga menggurangi efektifitas dan efisiensi

perusahaan.

Jumlah armada yang kurang

Peningkatan permintaan pasar yang membutuhkan arus distribusi barang yang

tinggi dapat terhambat dengan kurangnya jumlah armada pengangkut barang

yang ada sekarang ini.

Analisis Eksternal

c. Opportunities

Pasar bisnis yang masih tinggi

Penggunaan migas yang merupakan salah satu kebutuhan pokok dunia saat ini

membuat permintaan akan produk ini tetap tinggi walaupun terjadi gejolak harga.

Page 17: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

77

Harga jual yang murah

PERTAMINA dapat menjual BBM dengan harga murah karena pemanfaatan

dari subsidi pemerintah. Hal ini dapat digunakan PERTAMINA sebagai salah

satu kesempatan untuk menguasai pasar migas di Indonesia.

Sumber daya migas yang masih cukup tinggi

Sumber cadangan migas yang tersedia di Indonesia masih cukup banyak yang

belum tereksplorasi. Cadangan minyak ini dapat digunakan PERTAMINA untuk

meningkatkan penjualan dalam memenuhi permintaan pasar.

d. Threats

Masuknya pihak swasta untuk beroperasi di bidang Non-BBM

Dengan masuknya pihak swasta yang bergerak di bidang Non-BBM cakupan

pasar PERTAMINA dalam hal Non-BBM seperti oli menjadi berkurang. Hal ini

menjadikan pendapatan PERTAMINA menjadi berkurang.

Makin banyaknya pihak swasta yang melakukan eksplorasi migas di wilayah

Indonesia.

Pihak swasta yang melakukan eksplorasi Migas di Indonesia kadang mempunyai

dana dan peralatan yang lebih bagus dibanding PERTAMINA hal ini

menyebabkan lahan minyak mentah yang kaya akan cadangan minyak akhirnya

dikelola oleh pihak swasta.

Pengaruh Intervensi

Dikarenakan PERTAMINA merupakan perusahaan multi internasional, maka

adanya pengaruh-pengaruh intervensi di dalam tubuh PERTAMINA khususnya

pada posisi manajemen strategis seperti dewan komisaris. Intervensi ini

Page 18: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

78

menyebabkan terbatasnya ruang gerak manajemen untuk menentukan kebijakan

yang akan diambil.

Pasar bebas

Dengan adanya pasar bebas, perusahaan asing yang bergerak di bidang migas

diperbolehkan untuk memasarkan hasil produksinya di wilayah Indonesia. Hal

ini akan meningkatkan persaingan bisnis yang ketat.

Tabel 3.1 SWOT PT PERTAMINA (PERSERO)

Kekuatan (S)

Menyediakan produk yang berkualitas tinggi dan pelayanan yang baik SDM yang handal Pengalaman di bidang Migas Penggunaan TI yang

terintegrasi

Kelemahan (W)

Kurangnya modal Masalah birokrasi yang menghambat kinerja Penempatan karyawan yang tidak sesuai dengan kemampuan Jumlah armada yang kurang

Kesempatan (O)

Pasar bisnis yang masih tinggi Harga jual yang murah Sumber Daya Migas

yang masih cukup tinggi

Strategi (SO)

Memaksimalkan TI yang ada untuk memenangkan kompetisi bisnis. Melakukan strategi

pemasaran yang agresif.

Strategi (WO)

Optimalisasi kegiatan eksplorasi Mengoptimalkan

kegiatan armada dalam kegiatan distribusi Penempatan karyawan

sesuai dengan profesionalisme

Ancaman (T)

Masuknya pihak swasta untuk beroperasi dibidang Non-BBM Makin banyaknya pihak

swasta yang melakukan eksplorasi Migas di wilayah Indonesia Pengaruh Intervensi Pasar bebas

Strategi (ST)

Dibentuknya kebijakan dimana PERTAMINA dapat melakukan kegiatan bisnis yang mandiri. Memaksimalkan sumber

daya yang ada untuk menghadapi era pasar bebas dan kompetitor swasta.

Strategi (WT)

Pelatihan SDM guna menghadapi pasar bebas dan masuknya kompetitor swasta. Meminimalisasi birokrasi

yang kompleks

Page 19: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

79

Dari tabel 3.1 diatas dapat dibuat suatu tabel analisis, yang telah di kelompokan

menjadi dua bagian yaitu : kelompok internal yang terdiri dari kekuatan (strength) dan

kelemahan (weaknesses), serta kelompok eksternal yang terdiri dari kesempatan

(opportunity) dan ancaman (threath).

Tabel 3.2 Analisa SWOT PT PERTAMINA (PERSERO)

Analis Poin Analis Bobot Rating Skor

Internal Strength + Produk dan layanan 15% 2 0,3

+ SDM 15% 2 0,3

+ Pengalaman Bidang Migas 20% 4 0,8

+ Teknologi Informasi Terintegrasi 15% 3 0,45

Total 65% 11 1,85

Weaknesses - Kurangnya modal

15% 1 0,15

- Birokrasi 5% 2 0,1

- Penempatan karyawan 10% 1 0,01

- Jumlah Armada yang kurang 5% 4 0,8

Total 35% 8 1,06

Total IFAS 100% 19 0,79

Eksternal Opportunity + Pasar Bisnis 10% 2 0,2

( 40% ; 1,2 ) + Harga jual yang murah 10% 2 0,2

+ Sumber Daya Migas 20% 4 0,8

Total 40% 8 1,2

Threath - Kompetitor Non-BBM

10% 3 0,3

( 60% ; 0,83 ) - Eksplorasi oleh Swasta 15% 3 0,2

- Politik 20% 1 0,2

- Pasar Bebas 15% 2 0,13

Total 60% 9 0,83

Total EFAS 100% 17 0,37

Page 20: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

80

Matriks SWOT

Dari analisis SWOT pada tabel 3.2 diatas dapat dibuat suatu matriks yang

menggambarkan posisi perusahaan saat ini, berikut matriks SWOT PT PERTAMINA

(PERSERO).

EFAS

IFAS0,79

0,37

Gambar 3.3 Matriks SWOT PT PERTAMINA (PERSERO)

Dari matriks SWOT di atas dapat disimpulkan bahwa posisi PT. PERTAMINA

(PERSERO) berada diantara kekuatan internal dan keuntungan ekstenal yang besar yaitu

kuadaran satu.

Page 21: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

81

3.1.7 Critical Success Factors (CSFs)

Poin-poin di bawah ini bisa menjadi kunci kesuksesan dari perusahaan, yang

apabila tidak dipenuhi maka perusahaan tidak dapat mencapai tujuan dan target yang

sudah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam hal ini PT PERTAMINA (PERSERO)

mempunyai beberapa CSFs sebagai berikut :

1. Kemampuan SDM yang handal sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

SDM di PT PERTAMINA (PERSERO) merupakan orang-orang yang sudah

profesional di bidangnya.. Pelatihan dan seminar yang berhubungan dengan

dunia bisnis banyak diikuti oleh para karyawan, yang dapat meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan karyawan.

2. Produk yang dihasilkan berkualitas baik sesuai dengan standar internasional.

Produk-produk yang dihasilkan PERTAMINA sudah melalui uji mutu yang

sesuai dengan standar internasional.

3. Penerapan teknologi informasi yang optimal untuk mendukung proses bisnis

perusahaan.

PERTAMINA telah menerapkan SAP pada proses bisnisnya, sehingga dapat

terintegrasi pada seluruh wilayah operasi yang juga didukung dengan jaringan

yang baik.

3.2. Gambaran Umum Divisi TI

3.2.1 Struktur Divisi SBTI

Struktur Divisi SBTI terdiri dari lima manajer yang mengatur kegiatan

operasional. Kelima manajer ini dikepalai oleh Kepala Divisi Sistem Bisnis dan

Teknologi Informasi, yang dibantu oleh sekretaris yang bertugas mendokumentasikan

Page 22: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

82

semua catatan kegiatan operasional, dimana semua kegiatan Divisi SBTI harus

dipertanggung jawabkan ke Direktur Umum dan SDM.

Diagram 3.2 Struktur SBTI

Direktur Umum &SDM

Kepala Divisi SistemBisnis & Teknologi

Informasi

Sekretaris

ManajerPerencanaan &Administrasi

Manajer JasaKonsultasi &

Pengembangan

ManajerDukungan Proses

Bisnis

ManajerPengelolaan

ManajerPengembangan

ERP

ManajerPengendalian

TeknologiInformasi

3.2.2 Pembagian Tugas Dalam Divisi SBTI

1. Kepala Divisi Sistem Bisnis dan Teknologi Informasi

Tugas dari Kepala Divisi SBTI adalah untuk menentukan strategi dan kebijakan

Teknologi Informasi, membina dan mengkoordinasikan pendayagunaan TI dan

implementasi Enterprise Resources Planning (ERP) serta perbaikan dan pengawasan

dalam upaya pencapaian Good IT Governance, dan mengembangkan Sistem

Informasi dan komunikasi perusahaan, guna memberikan nilai tambah dan

meningkatkan daya saing perusahaan.

Page 23: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

83

2. Manajer Perencanaan dan Administrasi

Tugas dari Manajer Perencanaan dan Administrasi adalah mengkoordinasikan,

memutakhirkan dan mengkonsolidasikan rencana strategis, RKAP dan standar serta

kebijakan infrastruktur TI, mengkoordinasikan perencanaan pengembangan

infrastruktur TI, menyelenggarakan pembinaan profesi TI serta sumber daya TI,

mengkoordinasikan perencanaan dan pengadaan legalitas, lisensi dan sertifikasi

perangkat TI secara korporat serta mengelola teknik proyek TI.

3. Manajer Jasa Konsultasi dan Pengembangan

Tugas dari Manajer Jasa Konsultasi dan Pengembangan adalah

menyelenggarakan koordinasi kegiatan analisis, pengkajian, jasa konsultasi, dan

pengembangan sistem informasi, infrastruktur dan jaringan serta manajemen data

teknologi informasi serta pemeliharaan aplikasi sistem informasi untuk

meningkatkan daya saing perusahaan.

4. Manajer Pengembangan ERP

Tugas dari Manajer Pengembangan ERP adalah mengkoordinir kegiatan

Pengembangan ERP di PERTAMINA, menyusun Rencana Kerja dan Rencana

Anggaran fungsi yang selaras dan sesuai dengan business plan, menyiapkan sumber

daya manusia yang profesional untuk mengoperasikan dan memelihara sistem SAP

pasca implementasi, membina dan memberdayakan selurih personil serta sarana

fasilitas fungsi Pengembangan ERP.

5. Manajer Dukungan Proses Bisnis

Tugas dari Manajer Dukungan Proses Bisnis adalah mengkoordinir kegiatan

Dukungan Proses Bisnis di PERTAMINA, menyusun Rencana Kerja dan Rencana

Anggaran fungsi yang selaras dan sesuai dengan business plan, menyiapkan sumber

Page 24: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

84

daya manusia yang profesional untuk mengoperasikan dan memelihara sistem SAP

pasca implementasi, membina dan memberdayakan seluruh personil serta sarana

fasilitas fungsi Dukungan Proses Bisnis.

6. Manajer Pengelolaan

Tugas dari Manajer Pengelolaan adalah menyeleggarakan kegiatan pengelolaan

sistem produksi TI, layanan pengguna jasa TI, sarana dan prasarana (infrastruktur)

TI yang berfungsi mendukung sistem dikantor pusat maupun sistem terintegrasi

(ERP), serta layanan teknik untuk sistem terintegrasi (ERP).

7. Manajer Pengendalian

Tugas dari Manajer Pengendalian adalah menyelenggarakan kegiatan

pengendalian tata kelola TI di PERTAMINA.

3.2.3 Visi, Misi, dan Strategi Divisi SBTI

1. Visi dari Divisi SBTI adalah :

Menjadikan PT PERTAMINA (PERSERO) menjadi perusahaan yang unggul, maju

dan terpandang (To be a respected leading company).

2. Misi dari Divisi SBTI adalah :

Keunggulan TI yang terintegrasi dengan bisnis untuk menjawab kebutuhan bisnis

perusahaan yang memberikan nilai tambah melalui service yang berorientasi bisnis

untuk memenangkan kompetisi.

3. Strategi dari Divisi SBTI adalah :

• SBTI menjadi terintegrasi dengan bisnis perusahaan

• SBTI menjawab kebutuhan bisnis perusahaan

Page 25: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

85

• SBTI memberikan nilai tambah melalui services yang berorientasi bisnis

• SBTI sebagai alat dan bekal memenangkan kompetisi bisnis

• SBTI mengoptimalkan dan mengembangkan sumber daya yang ada

3.2.4 Target Divisi SBTI

Divisi SBTI telah memiliki target-target yang ingin dicapai baik secara jangka

pendek maupun jangka panjang, target-targetnya sebagai berikut :

Gambar 3.4 Target Divisi SBTI

Dari gambar 3.4 dapat diambil kesimpulan bahwa Divisi SBTI mempunyai lima

target yang ingin dicapai yaitu :

1. Terciptanya aplikasi yang digunakan di bisnis hilir agar berjalan secara

tersentralisasi terhadap perusahaan pusat.

Terciptanya aplikasi bisnis hilir yang standar dan desentralisasi

Profesionalisme yang bersertifikat & diakui secara nasional dan internasional

Menuju organisasi layanan bersamayang berorientasi bisnis

Teknologi informasi sebagai alat memenangkan kompetisi bisnis

Aplikasi bisnis hulubelum/tidak standar dan

desentralisasi

Profesionalisme ahli belumsepenuhnya terbentuk

Pusat Biaya

Teknologi informasimasih berfungsi sebagai

alat bantu

SSaaaatt IInnii YYaanngg DDiiiinnggiinnkkaann

Aplikasi bisnis hilirDesentralisasi

Terciptanya aplikasi bisnis hilir yang tersentralisasi

Page 26: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

86

2. Aplikasi yang digunakan di bisnis hulu harus sesuai dengan standar perusahaan dan

berjalan secara desentralisasi.

3. Teknologi informasi digunakan sebagai alat untuk memenangkan kompetisi bisnis.

4. Profesionalisme karyawan haruslah terbentuk dan telah bersertifikat serta diakui

secara nasional dan internasional.

5. SBTI harus menjadi organisasi internal yang berkewajiban memberikan layanan

dukungan kepada perusahaan yang berorientasi bisnis.

3.2.5 Peranan Divisi SBTI Terhadap Perusahaan

Divisi SBTI berkewajiban memberikan peranan kepada perusahaan, yang berupa

teknologi dalam pengolahan dan penyampaian informasi ke semua elemen-elemen yang

ada di perusahaan, yang digambarkan pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 Peran Teknologi Informasi

Teknologi informasi di PT PERTAMINA (PERSERO) secara umum memiliki

peranan yang antara lain sebagai sarana pendukung terhadap transaksi-transaksi bisnis

IT sebagai pendukung transaksi

IT sebagai perangkat komunikasi

IT sebagai perangkat komunikasi

IT Sebagai Sistem Pengambilan Keputusan

IT sebagai pendukung transaksi

IT sebagai pendukung transaksi

Page 27: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

87

yang sedang berjalan dalam suatu proses bisnis. Dari banyaknya transaksi bisnis dalam

perusahaan, teknologi informasi di PERTAMINA juga berfungsi untuk

mengintegrasikan berbagai proses bisnis yang ada. Dari data-data yang terintegrasi itu,

teknologi informasi akhirnya dapat digunakan untuk mendukung pengambilan

keputusan.

3.2.6 Infrastruktur Jaringan TI

Campus BackboneGigabit Ethernet

Gd. Annex

Gd. Utama

Kwarnas

Radio Microwave

Internet

VSAT (DOH SBS, UP-IV, UP-V,UP-IV,UPMS-IV,UPMS-V)

Frame Relay

* Pusdiklat* Bid. PKP - Hilir* Gd. Patra Jasa* DOH Cirebon* UPMS-III Kramat* Dal Mutu - Pulo Gadung* RSPJ* Stn. Tomang* Internal Audit Kramat -19

Gambar 3.6 Infrastruktur Jaringan TI di Kantor Pusat Jakarta

Infrastruktur jaringan TI di PERTAMINA menggunakan berbagai perangkat TI.

Secara umum, jaringan teknologi informasi di PT PERTAMINA (PERSERO) berpusat

di kantor pusat. Untuk pengintegrasian data di wilayah kantor pusat, perangkat

komunikasi yang digunakan adalah Fibre Optic. Dari kantor pusat, komunikasi ke luar

seperti ke pihak publik digunakan sarana internet. Untuk komukasi intern PERTAMINA

Page 28: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

88

di pulau jawa digunakan radio wave, sedangkan untuk komunikasi di luar pulau jawa

digunakan sarana VSAT, selain itu untuk komunikasi ke unit lain digunakan Frame

Relay.

3.2.6.1 Kebijakan dan Standart Infrastruktur TI

Distribution Channels

User Interface

Apllications

Development Tools

Database Languages Platforms

Operating System

Computer Systems

Transmission Media

Cor

pora

te In

tegr

ated

Sys

tem

Support and Service Structure N

etw

ork

Prot

ocol

Enab

ling

Tech

nolo

gy

Gambar 3.7 Kebijakan dan Standart Infrastruktur

Diatas ini merupakan kebijakan dan standart-standart dari infrastruktur TI yang

digunakan baik di perusahaan pusat maupun di unit-unit/cabang. Kebijakan dan

standartnya yaitu :

1. Distribution Channel :

- Internet - Remote Access - Retail Alliances

- Fax - Interactive PC

Page 29: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

89

2. User Interface :

- Internet browers

Netscape

Internet explorer

- Windows based GUI

- MS Outlook for e-mail

3. Apllications :

- SAP R3

- SAP Compliance CRM

- SAP Compliance SCM

- E-commerce (best practices)

- Specific Application for BG and Professional Center

4. Development Tools :

- Webbased : Frontpage

- CASE tools

- PC based tools

5. Database :

- RDBMS features

Client/server architecture

Support ODBC, SQL

- RDBMS product

DB2 or Oracle (transition)

Microsoft Access

- Data Warehousing, OLAPS

Page 30: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

90

6. Languages :

- OO Languages

- ABAP 4

- Visual Basic

- Spesifik languages (Java, SQL, HTML, C)

7. Platforms :

- PC and NC (clients)

- Main computer (server)

- Mainframe (host-transition)

8. Operating System :

- Windows NT, 2000, ME, XP

- UNIX

9. Computer Systems :

- Client-server architecture (3-tier open system)

Intel based PC and Laptop

Network computer

UNIX machine (server)

- Storage area network CSAN

10. Transmission Media :

- UTP - Leased line

- Fibre optic - Dial Up / PSTN

- Satelite - ISDN

Page 31: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

91

11. Support and Service Structure :

- Network management

- Help desk

- Technical support

12. Corporate Integrated System :

- E-mail system

centralized profile management

ms-exchange or lotus notes (will be decided)

- Workflow applications

exchange or domino (will be decided)

- Home page

single point of entry

desentralized technical problem management

- Knowledge management (collaborative)

13. Network Protocol :

- Gigabit ethernet - LANS

- FDDI – Communication backbone

- TCP / IP – Network protocol

- Wide area network : minimal bandwith 64 Kb

14. Enabling Technology :

- Video conferencing

- Digital TV

- Optical storage

- VOIP

Page 32: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

92

3.2.7 Proses Bisnis TI

Proses bisnis TI di Divisi SBTI ada dua jenis yaitu proses bisnis permintaan

aplikasi dan proses bisnis permintaan non-aplikasi.

Proses bisnis permintaan aplikasi adalah dimana user membutuhkan aplikasi baru

atau pengembangan aplikasi untuk menunjang pekerjaan, sehingga Divisi SBTI

melakukan pembuatan atau pengembangan aplikasi, yang nantinya pada permintaan

aplikasi dibagi menjadi dua, yaitu Non-SAP dan SAP.

Sedangkan proses bisnis non aplikasi adalah dimana user atau Divisi SBTI

membutuhkan infrastruktur baru guna menunjang operasional, sehingga diadakan tender

pengadaan.

3.2.7.1 Proses Bisnis Permintaan Aplikasi Non-SAP

Setiap user dalam melakukan permintaan aplikasi, harus melalui berbagai proses

bisnis yang dijabarkan sebagai berikut :

Diagram 3.3 Proses Bisnis Permintaan Aplikasi Non-SAP

USER 1 Ka.Div.SBTI 2 ManajerFungsiPengembangan

& Jasa Konsultasi

Tim Ahli

34

Test / Quality Insurance

56

User AcceptanceImplementasi

7

8

9

Page 33: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

93

Dari diagram 3.3 di atas dapat dijelaskan bahwa alur kerja proses permintaan

aplikasi yaitu :

1. Setiap User pasti membutuhkan sebuah aplikasi yang dapat membantu mereka

dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga user mengirimkan memo kepada

Kepala Divisi SBTI untuk membantunya dalam pemenuhan permintaannya.

2. Kepala Divisi SBTI mendapatkan memo tersebut dan mempelajarinya, kemudian

Ka. Divisi SBTI menindak lanjuti kepada manajer yang bersangkutan, yaitu Manajer

Pengembangan & Jasa Konsultasi.

3. Manajer Pengembangan & Jasa Konsultasi memberikan tugas kepada tim ahli untuk

menindak lanjuti permintaan tersebut.

4. Tim Ahli mengadakan survey, wawancara, dan membelajaran mengenai kebutuhan

user. Bahan-bahan yang didapatkan yaitu apa yang diperlukan dan yang diinginkan

oleh user.

5. Setelah mengadakan riset dan pembuatan aplikasi, maka tim ahli mengadakan uji

coba dan analisa, apakah berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.

6. Bila uji coba gagal maka tim ahli mengadakan perbaikan kembali.

7. Setelah aplikasi itu berjalan dengan baik, maka diadakan penerimaan oleh user.

8. Kemudian aplikasi itu dilakukan implementasi terlebih dahulu, agar user dapat

mengoperasikan dengan baik dan diadakan pembelajaran kepada usernya.

9 Setelah itu user mengoperasikan aplikasi tersebut pada kegiatan operasional sehari-

hari.

Page 34: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

94

3.2.7.2 Proses Bisnis Pengembangan Modul SAP

Untuk memperlancar kinerja, maka modul SAP perlu dikembangkan dan

disesuaikan dengan keperluaan pengguna. Dan proses untuk meminta

mengembangkan modul SAP dengan proses :

Diagram 3.4 Proses Pengembangan Modul SAP

User Fungsi DukunganProses Bisnis

Fungsi PengembanganERP

3

25

Ka.Div. SBTI1

4

Dari diagram 3.4 dapat dilihat proses dalam pengembangan modul SAP dengan

keterangan sebagai berikut :

1. Setiap User pasti membutuhkan sebuah aplikasi yang dapat membantu mereka

dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga user mengirimkan memo kepada

Kepala Divisi SBTI untuk membantunya dalam pemenuhan permintaannya.

2. Kepala Divisi SBTI mendapatkan memo tersebut dan mempelajarinya, kemudian

Ka. Divisi SBTI menindak lanjuti kepada manajer yang bersangkutan, yaitu Manajer

Pengembangan ERP.

Page 35: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

95

3. User pun berkonsultsi kepada fungsi Pengembangan ERP untuk dapat memberikan

masukan apa saja yang mereka butuhkan.

4. Fungsi Pengembangan ERP bekerja sama dengan Fungsi Dukungan Proses Bisnis

untuk meminta data-data yang diperlukan untuk mengembangkan modul SAP

tersebut.

5. Setelah modul tersebut dikembangkan, maka akan diadakan uji coba, bila uji coba

berhasil, maka modul SAP tersebut diimplementasikan kepada user.

3.2.7.3 Proses Bisnis Permintaan Non Aplikasi

Setiap user dalam melakukan permintaan non-aplikasi, harus melalui langkah-

langkah proses bisnis yang dijabarkan sebagai berikut :

Diagram 3.5 Proses Bisnis Non Aplikasi

Tender

FungsiPengembangan dan

Jasa KonsultasiFungsi Perencanaan

Lelang Panitia Lelang

Fungsi Pengelolaan

1

3

Fungsi Pengendalian

5

8

42

6

7

Page 36: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

96

Dari diagram 3.5 di atas dapat dijelaskan bahwa alur kerja proses permintaan

non-aplikasi yaitu :

1. Pertama, PT PERTAMINA (PERSERO) mengadakan tender, dimana spesifikasi dan

kebutuhan tender tersebut disiapkan dan disusun oleh Fungsi Pengembangan & Jasa

Konsultasi.

2. Lalu Fungsi Pengendalian melakukan monitoring kerja terhadap Fungsi

Pengembangan & Jasa Konsultasi, apakah spesifikasi yang disiapkan telah sesuai

dengan kebutuhan tender.

3. Setelah spesifikasi telah dibuat, maka dilakukan evalusi kembali oleh Fungsi

Perencanaan untuk dikelola lebih lanjut.

4. Kemudian Fungsi Pengendalian melakukan cross check, apakah spesifikasi yang

dikelola oleh Fungsi Perencanaan telah sesuai atau tidak.

5. Setelah semuanya sesuai dan siap, maka dilakukanlah lelang kepada semua pihak

yang terdaftar di PT PERTAMINA (PERSERO).

6. Kegiatan pelelangan tersebut dilakukan, diatur dan diawasi oleh Panitia Lelang.

7. Setelah lelang selesai dilakukan, maka saatnya ditentukan pemenang tender,

kemudian Fungsi Pengelolaan betugas untuk mengoperasikan hasil pelelangan

tersebut.

8. Divisi Pengendalian kembali mengadakan monitoring atas kineja Fungsi

Pengelolaan.

Page 37: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

97

3.2.8 Modul SAP Divisi SBTI

3.2.8.1 ManajemenPerusahaan

Gambar 3.8 SAP Manajemen Perusahan

Strategi Manajemen Perusahaan

Pemenuhan Pengaturan

(Sisdur)

Keuangan Akuntasi

Manajerial Akuntansi

Intelijen Bisnis dan Gudang

Data

Manajemen Usaha Gabungan

Rencana Bisnis & Simulasi Sumber Informasi Bisnis Pengawasan Kinerja Pusat Manajemen Hubungan Pemegang Saham

Analisa Kinerja Proses Bisnis Penandaan Perusahaan Isi Bisnis Umum Spesifikasi Bisnis Industri Minyak & Gas Penyebaran Informasi Pengguna Pre-Configurasi Meta Data Analisa Multi Dimensi Populasi Gudang Data dengan SAP dan Data Eksternal Informasi Data Geografis Data Penambangan

Biaya Produksi

Biaya Operasional

Rencana Biaya Produksi Pengendalian Biaya Objek Biaya Aktual Produksi Analisa Laba dari Dimensi Pasar Pertanggung Jawaban Akuntasi dari Pusat Laba Harga Transfer Penjualan Terpusat &Laba Bersih

Buku Besar

Akuntasi Gabungan Usaha

Utang Piutang Akuntasi Bank Arus Kas

Akuntansi Persediaan Minyak

Regulasi Penanganan Resiko

Laporan Regulasi

Laporan Pajak

Laporan Regulasi Produksi Jamsostek

Distribusi & Penilaian Pembagian Beban Produksi Penundaan Proses Perubahan Modal Proses Pemutusan Proses Penempatan Kembali Kas Manajemen Aset Bersama Audit Bersama Properto Non-Operasi

Page 38: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

98

Keterangan Warna Gambar :

Masing- masing warna pada gambar menunjukkan tingkat prioritas kegunaan

pada masing-masing modul SAP tersebut dan aplikasi apa yang digunakan untuk

mengoperasikannya.

Tingkat Prioritas :

SAP Manajemen Perusahaan

SAP ini mengatur secara umum proses bisnis perusahaan, yang didalamnya

terdapat modul-modul yang terdiri dari :

Strategi Manajemen Perusahaan

Yang digunakan untuk membantu para manajerial dalam membuat strategi-

strategi perusahaan.

Intelijen Bisnis dan Gudang Data

Yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengelola sumber-sumber data

perusahaan yang akan dikelola untuk proses bisnis selanjutnya.

Manajerial Akuntansi

Digunakan untuk membantu proses akuntansi yang terjadi didalam

perusahaan.

High

Medium

Low

TBD

Out Of Scope

Page 39: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

99

Keuangan Akuntansi

Digunakan untuk proses-proses pencatatan akuntasi secara keuangan, sesuai

dengan transaksi-transaksi yang terjadi pada proses bisnis perusahaan.

Pemenuhan Pengaturan (Sisdur)

Digunakan dalam pembuatan regulasi-regulasi dalam perusahaan tentang

segala kegiatan-kegiatan didalam perusahaan yang secara teratur (regulasi).

Manajemen Usaha Gabungan

Digunakan untuk mengatur pelaksanaan dalam kerja sama PERTAMINA

dengan perusahaan lainnya.

Page 40: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

100

3.2.8.2 Manajemen Hubungan Pelanggan

Gambar 3.9 SAP Manajemen Hubungan Pelanggan

Pemasaran Produk / Merek

Manajemen Program

Pemasaran

Manajemen Penjualan

Kesepakatan Pelayanan

Pelayanan Pelengkap

Rencana Portfolio Simulasi & Rencana Bisnis Rencana Pemasaran/Anggaran Manajemen Siklus Produksi

Kampanye Manajemen Hubungan Pemasaran Pemsaran Jarak Jauh Pemasaran Internet Data Pemsasaran Kumpulan Pemasaran

Manajemen Daerah Peramalan Penjualan Rencana Penjualan Manajemen Operasi Penjualan Analisa Penjualan

Akun Manajemen

Bukti Konsumen

Kontrak Pelayanan Perjanjian Tingkat Layanan Rencana Pelayanan Operasi Manajemen Garansi

Pelayanan Internet Manajemen Panggilan Pelayanan Bergerak Manajemen SDM Manajemen Suku Cadang Perputaran & Perbaikan Depot

Page 41: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

101

Keterangan Warna Gambar :

Masing- masing warna pada gambar menunjukkan tingkat prioritas kegunaan

pada masing-masing modul SAP tersebut dan aplikasi apa yang digunakan untuk

mengoperasikannya.

Tingkat Prioritas :

Aplikasi yang digunakan :

SAP Manajemen Hubungan Pelanggan

SAP ini mengatur hubungan antara PERTAMINA dengan pihak lainnya,

yang didalamnya terdapat modul-modul yang terdiri dari :

Pemasaran Produk / Merk

Modul ini digunakan untuk mengatur atau melaksanakan bagaimana

persiapan dalam pemasaran produk-produk yang dihasilkan PERTAMINA

kepada masyarakat luas.

Manajemen Program Pemasaran

Modul ini digunakan untuk melaksanakan program-program apa saja yang

disiapkan untuk melakukan pemasaran.

High

Medium

Low

TBD

Out Of Scope

ONLINE PAYMENT

BARCODINGCRM FOR LUBES

Page 42: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

102

Manajemen Penjualan

Modul ini digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan produk-produk

yang dihasilkan PERTAMINA baik perencanaan dan pelaksanaannya

Persetujuan Pelayanan

Modul ini digunakan untuk membuat dan mengatur apa saja dan bagaimana

pelayanan-pelayanan yang akan diberikan sesusai dengan persetujuan antara

kedua belah pihak

Pemenuhan Pelayanan

Modul ini digunakan untuk pelengkap akan pelayanan lainnya yang

menunjang kerja sama antara kedua belah pihak tersebut.

Page 43: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

103

3.2.8.3 Eksplorasi dan Produksi

Gambar 3.10 SAP Eksplorasi dan Produksi

Analisa resiko portfolio

Pelayanan yang baik

Penanganan fasilitas permukaan Manajemen produksi dan pelaporan Perbaikan rencana dan manajemen kedua dan ketiga

Akuntansi produksi / pendapatan Penanganan persetujuan pembagian produksi

Rencana pengembangan ladang

Logistik ladang

Membuat model sumur dan rencana penghabisan

Pembeli pertama

Pemasaran barang mentah, gas dan NGL

Transfer aset Pemenuhan lingkungan

Perbaikan lokasi Pemasaran property dan menyiapkan ketentuan

Menutup dan meninggalkan sumur dan melapor pada pemerintah

Eksplorasi dan Penilaian

Pengembangan

Produksi Pemasaran Penyelesaian

Administrasi sewa

Akuntansi pemesanan dan laporan

Pengangaran dan pendanaan

Persetujuan peraturan

Perencanaan proyek Pengembangan pengeboran

Fasilitas konstruksi

Pengembangan logistik

Identifikasi

Pengembangan joint venture

Kumpulan evaluasi

Penambahan pemegang sewa yang tidak berkembang

Survey, penempatan posisi dan evaluasi

Penilaian pengeboran dan penentuan hambatan

Page 44: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

104

Keterangan Warna Gambar :

Masing- masing warna pada gambar menunjukkan tingkat prioritas kegunaan

pada masing-masing modul SAP tersebut dan aplikasi apa yang digunakan untuk

mengoperasikannya.

Tingkat Prioritas :

Aplikasi yang digunakan :

SAP Eksplorasi dan Produksi

SAP ini mengatur proses eksplorasi dan produksi, yang didalamnya terdapat

modul-modul yang terdiri dari :

Eksplorasi dan Penilaian

Eksplorasi dan penilaian berfungsi untuk melakukan analisa akan suatu lokasi

dan menentukan penilaian atas lokasi yang akan dilakukan pengeboran

minyak.

High

Medium

Low

TBD

Out Of Scope

Aplikasi : Geoframe Landmark Paradigm Petrobank GIS

Aplikasi : Jason Basin MOD Eclipes OFM Drilling

Aplikasi : Seisup Siemos Erdas GPS Geolab Documentum EIS

Page 45: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

105

Pengembangan

Pengembangan berfungsi untuk persiapan melakukan pengeboran dengan

membangun fasilitas yang diperlukan.

Produksi

Pada bagian ini dilakukan berbagai fasilitas yang berhubungan dengan

kegiatan pengeboran minyak di suatu lokasi tertentu.

Pemasaran

Berfungsi untuk melakukan pemasaran berupa produk mentah ke pembeli

pertama.

Penyelesaian

Penyelesaian dilakukan setelah kegiatan pengeboran untuk mengembalikan

keadaan lingkungan ke keadaan semula.

Page 46: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

106

3.2.8.4 Persediaan

Gambar 3.11 SAP Persediaan

Peramalan Produksi Peramanalan Permintaan Peramanalan Harga Pasar Model Jaringan Persediaan Optimalisasi Simulasi Penyeimbang Jaringan Persediaan Penanganan Pengecualian Perkiraan resiko dan Penjelasan

Pembelian dan Penerimaan Penjualan Titik Perdagangan

Perdagangan Saham Pencarian Persetujuan

Penetapan Harga Pajak dan Laporan Pajak

Pelaporan posisi terbuka Pencatatan Sejaran kontrak

Penyidikan

Evaluasi rekanan bursa Persetujuan bursa Persetujuan penanganan berkala Persetujuan pemrosesan Biaya penanganan Laporan keseimbangan bursa dan proyeksi Laporan penilaian bursa Pemberitahuan transaksi bursa dan rekonsiliasi Penilaian bersih dari persetujuan bursa

Produk mentah dan nominasi jalur pipa NGL dan konfirmasi

Nomisasi Jalur pipa

Perawatan biaya transport, kontrak dan syarat Penjadwalan kereta, truk, tongkang dan kapal

Konfirmasi Ketersediaan aset transportasi

Tarif dan penanganan cukai

Perencanaan ruang

Penilaian persediaan dan biaya transfer Konversi kuantitas AS TM Penanganan stok In-Transit

Stok untuk pengiriman

Akuntansi untuk keuntungan dan kerugian

Manajemen gudang

Persediaan dalam proses

Pengiriman untuk rekanan Lokasi penerimaan

Sistem terminal otomatis

Penanganan waktu berlabuh yang berlebihan Pencatatan hasil dari alat angkut Penanganan transit dan dokumentasi peraturan

Penanganan biaya muatan

Penanganan ekspor

Perencanaan dan Optimalisasi

Rantai persediaan

Memperoleh Pembelian dan

Penjualan

Pertukaran dan Penanganan

Berkala.

Penjadwalan Manajemen Persediaan

Distribusi Utama dan Transport

Page 47: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

107

Keterangan Warna Gambar :

Masing- masing warna pada gambar menunjukkan tingkat prioritas kegunaan

pada masing-masing modul SAP tersebut dan aplikasi apa yang digunakan untuk

mengoperasikannya.

Tingkat Prioritas :

Aplikasi yang digunakan :

SAP Persediaan

SAP ini mengatur keluar masuknya persediaan yang dimiliki oleh

perusahaan, yang didalamnya terdapat modul-modul yang terdiri dari :

Perencanaan dan Optimalisasi Rantai Persediaan

Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan peramalan sebelum dilakukan

produksi dan juga simulasi untuk mendapatkan hasil terbaik dalam kegiatan

produksi.

Memperoleh Pembelian dan Penjualan

Segala kegiatan yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan juga

posisi perdagangan saham dilakukan disini.

High

Medium

Low

TBD

Out Of Scope

Aplikasi : SAMK ; OASYS ; VMIS

Aplikasi : Data rekonsiliasi

Page 48: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

108

Pertukaran dan Penanganan Berkala

Penganalisaan segala kegiatan yang berhubungan dengan bursa dari

pemilihan rekanan sampai transaksi yang dilakukan.

Penjadwalan

Penjadwalan tentang sarana yang digunakan untuk distribusi juga tarif dan

cukai yang dikeluarkan.

Manajemen Persediaan.

Segala hal yang berhubungan dengan persediaan barang termasuk

persediaan dalam gudang, dalam proses juga manajemen gudang.

Distribusi Utama dan Transport

Pengangan kegiatan pengiriman produk termasuk pemilihan lokasi, biaya,

transit, dan segala dokumentasi yang dibuat dalam kegiatan transport

produk.

Page 49: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

109

3.2.8.5 Manufaktur

Gambar 3.12 SAP Manufaktur

Peramalan permintaan Harga pasar dan komitmen manajemen Pembatasan rencana dan penafsiran biaya

Kontrol feed mix

Kontrol proses Analisis kualitas unit output Monitoring kinerja peralatan

Kontrol konsumsi

Rencana balik modal Monitoring hasil Akuntansi finansial kilang minyak dan analisis Kontol pergerakan material

Batch management Recipe management Material management Manufacturing execution Pengukuran lahan

Rebranding Pencampuran Pengepakan

Optimalisasi dan perawatan formula

Standar kualitas produk dan prosedur testing Contoh dan analisis produk Penanganan dokumentasi dan sejarah

Perencanaan manufaktur dan

optimalisasi

Manajemen proses

Manufaktur gas dan minyak

Manufaktur lubes

Pencampuran dan

pengepakan

Manajemen kualitas produk

Posisi bahan mentah

Menentukan rencana produksi Penanganan pengecualian

Page 50: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

110

Keterangan Warna Gambar :

Masing- masing warna pada gambar menunjukkan tingkat prioritas kegunaan

pada masing-masing modul SAP tersebut dan aplikasi apa yang digunakan untuk

mengoperasikannya.

Tingkat Prioritas :

Aplikasi yang digunakan :

SAP Manufaktur

SAP ini mengatur kegiatan manufaktur yang terjadi di perusahaan, yang

didalamnya terdapat modul-modul yang terdiri dari :

Perencanaan manufaktur dan optimalisasi.

Pada bagian ini dilakukan berbagai pengamatan keadaan pasar dan juga

peramalan untuk membuat perencanaan produksi.

Manajemen Proses

Manajemen proses melakukan kegiatan kontrol pada kegiatan produksi dan

proses.

High

Medium

Low

TBD

Out Of Scope

Aplikasi : DATA REKONSILIASI GRTMPS CRUDE SCHEDULLING TABWARE APC/POC REAL LIMS HBOSS HYSYS PROII HEXTRAN

Aplikasi : OIL ACCOUNTING REAL TIME DATABASE

Aplikasi : REFINERY DASHBOARD NET MARGIN REAL-T

Page 51: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

111

Manufaktur gas dan minyak

Manufaktur gas dan minyak dilakukan kegiatan yang berhubungan dengan

peramalan balik modal perusahaan dari kegiatan produksi dan kontrol

pergerakan barang yang diproduksi.

Manufaktur lubes

Manufaktur lubes dilakukan kegiatan manajemen material dan penoperasian

pembuatan produk.

Pencampuran dan pengepakan.

Kegiatan pencampuran dan pengepakan mengatur proses akhir pengepakan

produk.

Manajemen kualitas produk

Manajemen kualitas prosuk berfungsi untuk melakukan dokumentasi dan

menentukan standar kualitas produk.

Page 52: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

112

3.2.8.6 Pemasaran

Gambar 3.13 SAP Pemasaran

Pemasaran Kontrak &Harga Penjualan Komersil

Distribusis Kedua & Transportasi

Analisis & Penyesuaian Harga Kompetitif Harga Dasar Komoditas

Pemberitahuan Perubahan Harga

Penanganan Rabat / Potongan

Penanganan Pembayaran Agen

Formula Harga Administrasi Kontrak & Pelacakan Sejarah Pelacakan Pemesanan

Rencana Bisnis & Strategi Produk

Analisis Pelanggan Analisis Kompetitor & Pasar

Rencana Aktivitas Pemasaran Analisis Efektivitas & Pelaksanaan Aktivitas Pemasaran

Manajemen Kesempatan

Rencana Perhitungan

Penjualan Secara Keliling

Menerima Pemesanan

Penjualan Melalui Telepon

Permintaan Proses Pembayaran Penanganan Uang Penjualan

ATP Penjualan Melalui Internet

Manajemen Terminal Sistem Terminal Otomatis

Keseimbangan Transportasi

Mendaur Ulang & Membuat Ulang

Konversi Kuantitas ASTM Penanganan Keuntungan & Kerugian

Pembatalan & Rencana Jalur & Opimalisasi

Penanganan Biaya Kapal

Manajemen Armada Menangani Transit & Dokumentasi Merencanakan Pergantian Menagani Expor Produk

Page 53: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

113

Keterangan Warna Gambar :

Masing- masing warna pada gambar menunjukkan tingkat prioritas kegunaan

pada masing-masing modul SAP tersebut dan aplikasi apa yang digunakan untuk

mengoperasikannya.

Tingkat Prioritas :

Aplikasi yang digunakan :

SAP Pemasaran SAP ini mengatur kegiatan pemasaran yang dilakukan PT PERTAMINA

(PERSERO), dalam menawarkan produknya, dimana terdapat modul-moduk yang

mendukung kegiatan pemasaraan tersebut, yaitu :

Pemasaran

Modul ini digunakan untuk mengatur rencana pemasaran yang akan

dilakukan agar menjadi efektif dan efisien, dengan cara menganalisa semua

kompetitor yang ada.

High

Medium

Low

TBD

Out Of Scope

CRM PARTIAL QUALITY ASSURANCE

VESSEL TRACKING SAMK VMIS

TERMINAL AUTOMATION VEHICLE TRACKING

Page 54: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

114

Kontrak & Harga

Modul ini digunakan untuk menganalisa kontrak yang telah disepakati antara

PT PERTAMINA (PERSERO) dengan pihak vendor dan supplier.

Disamping itu juga mengalisis harga jual setiap produk agar barang tersebut

menjadi barang yang kompetitif

Penjualan Komersil

Modul ini digunakan untuk menentukan cara penjualan produk dan layanan

PT PERTAMINA (PERSERO) ke semua pelanggan

Distribusi Kedua & Transportasi

Modul ini digunakan untuk menentukan transpotasi yang akan digunakan

dalam kegiatan distribusi. Selain itu juga penentuan sistem distribusi lain

yang akan digunakan.

Page 55: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

115

3.2.8.7 Depot Layanan Retail

Gambar 3.14 SAP Depot Layanan Retail

Proses & Penyelesaian

Transaksi

Manajemen Jaringan Retail

Manajemen Lokasi

Persediaan

Manajemen Lokasi

Manajemen Merchandise

Manajemen Kategori Rencana Pengurangan Manajemen Harga & Menilai Harga Kompetitor Pelacakan & Rencana Promosi Merchandise Di Dalam Toko

Penyelesaian Harian (Pemberian Keputusan & Bukan Pemberian Keputusan) Memproses Kartu Pembayaran Rekonsiliasi Uang & Ekuivalen-Ekuivalen Manajemen Pegawai Sistem-Sistem POS Sistem Forecount

Analisis Laporan Service Station Analisis Kompetitor Manajemen Partner Dealer / Franchise Manajemen Alternatif Keuntungan Utama Rencana Keuangan Pendukung Jaringan Penjualan

Pemesanan Verifikasi Pendapatan dan Pemesanan Manajemen Performa Supplier dan Vendor Evaluasi dan Audit Persediaan Manjemen Persediaan Bahan Bakar

Manajemen Aktiva Manajemen Pemeliharaan Manajemen Proyek

Page 56: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

116

Keterangan Warna Gambar :

Masing- masing warna pada gambar menunjukkan tingkat prioritas kegunaan

pada masing-masing modul SAP tersebut dan aplikasi apa yang digunakan untuk

mengoperasikannya.

Tingkat Prioritas :

Aplikasi yang digunakan :

SAP Depot Layanan Retail

SAP ini mengatur proses yang terjadi di depot layanan retail milik PT

PERTAMINA (PERSERO), dimana didalamnya terdapat modul-model sebagai

berikut :

Manajemen Merchandise

Modul ini digunakan untuk mengatur penjualan merchandise yang terdapat di

depot layanan retail, dengan mengatur harga penjualan setiap barang

berdasarkan perbandingan harga barang kompetitor.

Proses dan Penyelesaian Transaksi

Modul ini digunakan untuk mengatur semua proses transaksi sampai dengan

tahap penyelesaian.

High

Medium

Low

TBD

Out Of Scope

DIGITAL DISPENSER

Page 57: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

117

Manajemen Jaringan Retail

Modul ini digunakan untuk mengatur jaringan-jaringan yang digunakan

setiap depot layanan retail yang ada di seluruh Indonesia.

Manajemen Lokasi Persediaan

Modul ini digunakan untuk menentukan dimana lokasi yang tepat, sebagai

tempat penyimpanan persediaan barang yang akan dijual oleh depot layanan

retail

Manajemen Lokasi

Modul ini digunakan untuk menentukan dimana lokasi yang baik bagi depot

layanan retail, sebagai tempat menjualkan produk dan layanan PT

PERTAMINA (PERSERO).

Page 58: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

118

3.2.8.8 Dukungan Bisnis

Gambar 3.15 SAP Dukungan Bisnis

Manajemen Tenaga Kerja

Kebijakan Manajemen Aktiva Tetap

Perbaikan, Pembangunan

& Pemeliharaan

Harta Perusahaan

Properti

Perhitungan Gaji

Waktu & Kehadiran

Adm Kompensasi & Keuntungan Rencana Biaya Pegawai

Pelatihan & Pengembangan Pegawai

Adm Biaya & Perjalanan

Manajemen Vendor Manajemen Order Pembelian Tanda Bukti Barang Verifikasi Permintaan

Manajemen Katalog Integrasi Pemegang Saham Service External

Manajemen Kas & E-BankingManajemen Hutang & Investasi Keuangan Peminjaman Hutang

Manajemen Pertukaran Mata Uang Asing

Simulasi & Analisis Resiko Pasar

Interface

Budget Investasi Modal Analisis & Rencana Investasi Modal Mengontrol Pencarian Investasi Modal Perhitungan Aktiva Tetap Manajemen Persediaan Aktiva Tetap Simulasi Fungsi-Fungsi

Setup Infrastruktur Operasional & Penggunaan Servis Manajemen Aktiva Tetap & Perhitungan Keuangan Manajemen Proyek & Kebijakan Pemeliharaan Kontrol Manajemen Alur Yang Benar

Leasing

Rencana Perbaikan & Pembangunan Proyek Izin & Penerimaan Dari Luar Alur Kerja Perbaikan Pembangunan Memerintahakan & Mengalihkan

Rencana Mengalihkan / Mematikan Rencana Pemeliharaan

Page 59: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

119

Keterangan Warna Gambar :

Masing- masing warna pada gambar menunjukkan tingkat prioritas kegunaan

pada masing-masing modul SAP tersebut dan aplikasi apa yang digunakan untuk

mengoperasikannya.

Tingkat Prioritas :

Aplikasi yang digunakan :

SAP Dukungan Bisnis

SAP ini digunakan untuk dukungan bisnis perusahaan, yang didalamnya terdapat

modul-modul yang dapat mendukung bisnis perusahaan yaitu :

Manajemen Tenaga Kerja

Modul ini digunakan untuk mengatur sistem tenaga kerja PERTAMINA, dari hal

gaji, waktu kerja, kehadiran pegawai, pelatihan sampai pengembangan pegawai,

sehingga dapat menganalisa setiap pegawai yang bekerja.

Kebijakan

Modul ini digunakan untuk mendukungan pengambilan keputusan dalam hal

penentuan kebijakan proses bisnis perusahaan.

Harta Perusahaan

Modul ini digunakan untuk mengatur sistem pembayaran hutang perusahaan dan

sistem penyimpanan harta perusahaan. Selain itu juga sebagai alat untuk

menganalisa investasi modal yang dilakukan PERTAMINA.

High

Medium

Low

TBD

Out Of Scope

FIOS LOGICS PAYROLL SK PSDM SI PSDM QAS SAMK FD23XX

Page 60: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

120

Manajemen Aktiva Tetap

Modul ini digunakan untuk mengelola semua persediaan aktiva tetap milik

perusahaan, baik dalam hal pembelian maupun penjualan setiap aktiva tetap.

Properti

Modul ini digunakan untuk mengatur properti yang dimiliki dalam hal perbaikan,

kontrol dan pemeliharaan setiap properti.

Perbaikan,Pembangunan & Pemeliharaan

Modul ini digunakan untuk mengatur sistem perbaikan, pembangunan dan

pemeliharan semua proyek yang dilakukan oleh perusahaan dalam

mengembangkan usahanya.

3.2.9 Analisis SWOT SBTI

Analisis Internal

a. Strength

Jaringan data yang sudah ada masih dapat dioptimalkan.

Jaringan data yang sudah ada masih dapat dioptimalkan menjadi modal

PERTAMINA untuk membangun infrastruktur yang lebih luas lagi dengan

modal yang lebih kecil. Hal ini akan mendorong kegiatan bisnis PERTAMINA

kedepannya.

Semangat untuk menerapkan teknologi yang lebih baik, tepat dan efisien.

Semangat untuk menerapkan teknologi yang lebih baik, tepat dan efisien menjadi

kekuatan bagi SBTI PERTAMINA untuk membantu perusahaan untuk

memenangkan kompetisi bisnis.

Page 61: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

121

b. Weaknesses

Lokasi yang cukup banyak dan tersebar di seluruh Indonesia

Lokasi yang cukup banyak dan tersebar di seluruh Indonesia dapat menjadi

kelemahan SBTI PERTAMINA karena cukup lamanya dan besarya modal yang

diperlukan untuk membangun infrastruktur yang baik di seluruh Indonesia.

Analisis Eksternal

c. Opportunities

Kemajuan teknologi informasi termasuk sistem jaringan komunikasi data.

Dengan semakin majunya teknologi informasi termasuk sistem jaringan

komunikasi data, kesempatan PERTAMINA untuk memenangkan kompetisi

bisnis semakin besar karena pilihan akan teknologi yang digunakan semakin

banyak.

Undang-undang minyak dan gas

Undang–undang minyak dan gas dapat mempermudah kerja PERTAMINA

karena dengan undang-undang ini, halangan yang mungkin muncul dapat teratasi

dengan peraturan yang ada di undang-undang minyak dan gas.

Implementasi SAP

Implementasi SAP di PERTAMINA menjadi salah satu investasi besar di SBTI

untuk lebih berperan dalam usaha memenangkan kompetisi bisnis. SAP yang

diterapkan dapat menjadikan kesempatan untuk lebih maju di bidang TI dapat

tercapai.

Page 62: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

122

Menuju perusahaan kelas dunia

PERTAMINA sudah memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam bisnis

minyak dan gas. Faktor ini dapat menjadikan PERTAMINA sebagai perusahaan

yang dapat berperan dalam bisnis minyak dunia, hal ini dapat membuat posisi

PERTAMINA menjadi semakin bisnis dalam dunia bisnis migas.

d. Threats

Era globalisasi / pasar bebas

Ancaman yang terbesar yang mempengaruhi SBTI PERTAMINA adalah era

globalisasi dan pasar bebas. Dalam era globalisasi, teknologi informasi mulai

menjadi peran kunci dalam keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu jika SBTI

tidak siap menghadapi era globalisasi dan pasar bebas dengan teknologi yang

baik, perusahaan dapat tetinggal jauh dengan para pesaingnya.

Tabel 3.3 SWOT Divisi SBTI

Kekuatan (S) Jaringan data eksisting

masih dapat dioptimalisasi Semangat untuk

menerapkan teknologi yang lebih baik, tepat dan efisien

Kelemahan (W) Lokasi yang cukup

banyak dan tersebar diseluruh Indonesia

Kesempatan (O) Kemajuan teknologi

informasi termasuk jaringan komunikasi data UU Migas Implementasi SAP Menuju perusahaan kelas

dunia

Strategi (SO) Mengoptimalkan jaringan

eksisting Menyesuaikan jaringan

untuk SAP

Strategi (WO) Mengembangkan jaringan

yang terintegrasi, handal dan efektif kesemua lokasi perusahaan

Ancaman (T) Era Globalisasi / Pasar

bebas

Strategi (ST) Efisiensi dan efektivitas

pembiayaan dalam pengembangan jaringan

Strategi (WT) Membuat acuan

pengembangan jaringan Menghubungkan lokasi

perusahaan yang belum terjangkau

Page 63: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

123

Dari tabel 3.3 diatas dapat diolah menjadi suatu tabel analisis, yang telah di

kelompokan sebagai berikut :

Tabel 3.4 Analisa SWOT Divisi SBTI

Analisis Poin Analisis Bobot Rating Skor

Internal + Jaringan data yang sudah ada

masih dapat dioptimalkan 35% 3 1,05

Strength + Semangat untuk menerapkan

teknologi dengan lebih baik 25% 2 0,5

Total 60% 6 1,55

- Lokasi yang cukup banyak dan tersebar di seluruh Indonesia

40% 2 0,05

Weaknesses

Total 40% 2 0,05 Total IFAS 100% 8 1,5

Eksternal

+ Kemajuan teknologi informasi termasuk sistem jaringan komunikasi data

15% 2 0,3

Opportunity

+ Undang-undang minyak dan gas 5% 1 0,05

+ Implementasi SAP 20% 4 0,8

+ Menuju perusahaan kelas dunia 15% 3 0,3

Total 55% 10 1,45 - Era globalisasi / pasar bebas 45% 2 0,9

Threath Total 45% 2 0,9

Total EFAS 100% 12 0,55

Matriks SWOT

EFAS

IFAS1,5

0,55

Gambar 3.16 Matriks SWOT SBTI

Page 64: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

124

Dari gambar 3.16 mengenai matriks SWOT di atas dapat disimpulkan bahwa

posisi divisi SBTI berada diantara kekuatan internal dan keuntungan eksternal yang

besar yaitu kuadaran satu.

3.2.10 Critical Success Factor (CSFs) SBTI

Poin-poin di bawah ini bisa menjadi kunci kesuksesan dari perusahaan untuk

mencapai tujuan dan target yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam hal ini SBTI

PT PERTAMINA (PERSERO), mempunyai beberapa CSFs sebagai berikut :

1. Semangat SDM yang tinggi sehingga dapat meningkatkan produktivitas.

SDM di SBTI PERTAMINA memiliki kemauan yang kuat untuk meningkatkan

kinerja perusahaan dengan memberikan dukungan berupa produk teknologi

informasi yang berkualitas.

2. Jaringan data yang luas dan terintegrasi.

PERTAMINA saat ini sudah memiliki fasilitas infrastruktur TI yang

berteknologi tinggi, sehingga dapat mendukung proses bisnis perusahaan dalam

mengolah, menganalisa , dan menyampaikan segala informasi data yang

dibutuhkan, baik kantor pusat maupun unit-unit yang ada.

3.2.11 Analisis Information System (IS) Strategic Grid

Berdasarkan aplikasi yang digunakan pada PT PERTAMINA (PERSERO), maka

analisis IS Strategic Grid dilakukan dengan memetakan masing-masing aplikasi tersebut

ke dalam IS Strategic Grid berdasarkan seberapa besar ketergantungan perusahaan

terhadap aplikasi tersebut dan seberapa besar potensi aplikasi tersebut dalam

Page 65: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

125

memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Hasil dari analisis IS Strategic Grid

dapat dilihat pada gambar 3.17.

Gambar 3.17 IS Strategic Grid

Keterangan :

A = Manajemen Perusahaan, B = Hubungan Pelanggan, C = Eksplorasi dan Produksi, D

= Persediaan, E = Manufaktur, F = Pemasaran, G = Depot Layanan Retail, dan H =

Dukungan Bisnis.

Berdasarkan gambar 3.17, aplikasi Manajemen Perusahaan (A) yang digunakan

oleh perusahaan termasuk dalam kategori Factory, dimana aplikasi tersebut mutlak

diperlukan karena digunakan untuk mendukung operasi sehari-hari perusahaan dalam

menangani strategi manajemen perusahaan, intelejen bisnis dan gudang data, manajerial

akuntasi, keuangan akuntansi, pemenuhan pengaturan, manajemen usaha gabungan,

tetapi aplikasi tersebut tidak berperan banyak dalam memberikan keunggulan bersaing

bagi perusahaan.

Aplikasi Eksplorasi dan produksi (C) termasuk dalam kategori Factory karena

aplikasi yang digunakan mutlak diperlukan untuk melakukan kegiatan ekplorasi dan

produksi yang diantaranya terdapat kegiatan eksplorasi dan penilaian, pengembangan,

Turaround Strategic Support Factory

High

Low

Derajat dimana TI atau SI akan

memberikan perngaruh pada

keuntungan yang diperoleh

perusahaan

Low High

Derajat yang menentukan ketergantungan perusahaan pada perangkat TI atau SI

DA C

B

E

F

GH

Page 66: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

126

produksi, pemasaran dan penyelesaian, namun aplikasi yang digunakan tidak berperan

banyak dalam memberikan keunggulan bersaing perusahaan.

Aplikasi Persediaan (D) termasuk dalam kategori Factory karena aplikasi yang

digunakan penting dalam melakukan kegiatan dalam rantai persediaan perusahaan yang

diantaranya terdapat kegiatan perencanaan dan optimalisasi rantai persediaan,

memperoleh pembeli dan penjual, pertukaran dan penanganan berkala, penjadwalan,

manajemen persediaan, distribusi utama dan transport namun aplikasi yang digunakan

tidak berperan penting dalam memberikan keunggulan bersaing perusahaan.

Aplikasi Manufaktur (E) yang digunakan untuk membantu manajemen produk

dan penanganan kualitas produk yang diantaranya terdapat kegiatan perencanaan

manufaktur dan optimalisasi, manajemen proses, manufaktur gas dan minyak,

manufaktur lubes, pencampuran dan pengepakan, manajemen kualitas produk, tapi

aplikasi yang digunakan tidak berperan penting dalam memberikan keunggulan bersaing

perusahaan.

Aplikasi Hubungan Pelanggan (B) termasuk dalam kategori Turnaround karena

aplikasi ini berperan penting dalam mengatur hubungan PERTAMINA dengan

pelanggan yang diantaranya terdapat kegiatan pemasaran produk / merk, manajemen

program pemasaran, manajemen penjualan, kesepakatan pelayanan dan pelayanan

pelengkap. Dengan digunakannya internet, aplikasi ini memberikan keunggulan bersaing

bagi perusahaan karena pelanggan dapat melakukan kegiatan bisnis melalui internet.

Aplikasi Pemasaran (F) termasuk dalam kategori Turnaround karena aplikasi

yang berperan penting dalam kegiatan penjualan ini dapat mempermudah pelanggan

untuk melakukan pembelian produk secara online yang dapat memberikan keunggulan

Page 67: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

127

bersaing bagi perusahaan. kegiatan yang dilakukan diantaranya pemasaran, kontrak dan

harga, penjualan komersil, distribusi kedua dan transportasi.

Aplikasi Depot layanan retail (G) termasuk dalam kategori Support karena

aplikasi ini hanya digunakan untuk kegiatan retail perusahaan yang tanpa aplikasi ini

juga dapat dilakukan, selain itu aplikasi ini tidak memberikan keunggulan bersaing bagi

perusahaan. Kegiatan yang dilakukan antara lain manajemen merchandise, proses dan

penyelesaian transaksi, manajemen jaringan pengecer, manajemen lokasi persediaan,

manajemen lokasi.

Aplikasi Dukungan bisnis (H) termasuk dalam kategori Support karena hanya

digunakan untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan sehari-hari dan tidak

memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Kegiatan yang dilakukan antara lain

manajemen tenaga kerja, kebijakan, harta perusahaan, manajemen aktiva tetap, real

estate, perbaikan pembangunan dan pemeliharaan.

Dari hasil analisis IS Strategic Grid diatas dapat disimpulkan bahwa divisi SBTI

pada PT PERTAMINA (PERSERO) termasuk ke dalam kategori Factory, dimana empat

dari delapan aplikasi yang digunakan dalam perusahaan yaitu manajemen perusahaan,

eksplorasi dan produksi, persediaan, manufaktur termasuk dalam kategori Factory, dan

aplikasi lainnya yaitu aplikasi depot layanan retail dan dukungan bisnis termasuk dalam

kategori Support, serta hubungan pelanggan dan pemasaran termasuk dalam kategori

Turnaround.

Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa keberadaan teknologi

informasi di persusahaan sudah berperan penting dalam kegiatan sehari-hari perusahaan,

dimana penggunaan teknologi informasi dalam perusahaan cukup mempengaruhi

kelancaran operasi sehari-hari perusahaan dan walaupun keunggulan bersaing yang

Page 68: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

128

diberikan tidak berperan banyak. Divisi SBTI pada perusahaan tidak digunakan sebagai

alat strategis untuk mendukung perusahaan dalam menghadapi para pesaingnya tetapi

hanya memberikan dukungan pada kegiatan bisnis sehari-hari perusahaan.

3.2.12 IT Plan

3.2.12.1 Realisasi Dan Rencana Divisi TI Saat Ini

Gambar 3.18 IT World Class

IT World Class Company adalah suatu kondisi dimana perusahaan sudah

menggunakan teknologi informasi di setiap bagian secara menyeluruh dan berjalan

secara otomatis dalam mendukung kegiatan operasional. Saat ini Divisi SBTI ingin

menjadi IT World Class Company, sehingga dapat menunjang secara penuh seluruh

Langkah Menuju IT World Class Company

0 1 4 2 3 5

Initial Repeatable Defined Managed Optimised

“Divisi SBTI PT PERTAMINAPerusahaan Internasinal

Keterangan Simbol :

Keadaan Perusahaan Sekarang

International Standard Guidelines

Industry Bestpractice

Strategi Perusahaan

Keterangan Rangking :

0 - Proses manajemen belum menggunakan seluruhnya

1 - Proses berdiri sendiri dan tidak terorganisir 2 - Proses mengikuti peraturan yang berjalan 3 - Proses didokumentasikan dan dikomunikasikan 4 - Proses dimonitor dan diawasi 5 - Proses yang baik yaitu mengikuti peraturan

perusahaan dan otomatis

Non- Existent

Page 69: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

129

kegiatan operasional PT PERTAMINA (PERSERO). Dalam mencapai IT World Class

Company ada lima kondisi yang harus dilalui yaitu :

Kondisi nol : Di langkah ini perusahaan belum menggunakan TI di kegiatan

operasional.

Kondisi satu : Pada langkah ini perusahan sudah mulai menggunakan IT, tapi

prosesnya masih bersifat berdiri sendiri dan tidak terstruktur.

Kondisi dua : Di langkah ini perusahaan sudah menjalankan IT dalam proses

operasional secara teratur dan sesuai dengan peraturan perusahaan.

Kondisi tiga : Pada langkah ini perusahaan menggunakan IT sebagai proses

dokumentasi dan komunikasi antar bagian, sehingga setiap informasi

dapat tersampaikan dengan baik dan tepat waktu.

Kondisi empat : Di kondisi ini dapat terlihat bahwa perusahaan menggunakan IT

sebagai alat untuk memonitor dan mengukur jalankan kegitan

operasional, sehingga pihak manajemen dapat mengambil keputusan

yang baik untuk di masa mendatang.

Kondisi lima : Pada langkah terakhir ini, dapat terlihat bahwa perusahaan sudah

menggunakan IT secara menyeluruh di setiap bagian dan prosesnya

berjalan secara otomatis dalam menunjang kegiatan operasional.

Saat ini Divisi SBTI di PERTAMINA sudah berada diantara kondisi satu dan

kondisi dua, ini terlihat bahwa Divisi SBTI sudah mulai berjalan secara teratur. Dari

kelima kondisi itu ada standar internasionalnya yaitu diantara kondisi 2 dan kondisi 3,

dimana perusahaan sudah mulai belajar menggunakan IT sebagai sarana untuk

Page 70: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

130

mendokumentasi dan mengkomunikasikan setiap informasi yang dihasilkan dari

kegiatan operasional.

3.2.12.2 Rencana Pengembangan SBTI

Rencana Jangka Pendek Divisi SBTI`(1 Tahun)

1. IT Master Plan

• Penyiapan landasan-landasan yang diperlukan untuk menyusun IT Masterplan.

• Sosialisasi dan pelaksanaan pedoman penyelenggaraan TI perusahaan.

2. Enterprise System

• Memfasilitasi dan mensupport pelaksanaan implementasi SAP R/3

3. E-Commerce

• Mengkaji peluang-peluang yang terdapat dalam teknologi e-commerce serta

menginisiasi implementasi.

• Melakukan pengembangan e-learning untuk pusdiklat.

• Melanjutkan implementasi Knowledge Management.

• Aplikasi nota dinas (koresponden elektronik)

4. Networked Enterprise

• Memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas WAN

• Meningkatkan bandwith komunikasi antara pusat dengan unit-unit operasi untuk

meningkatkan kualitas e-mail dan mengantisipasi kebutuhan e-commerce, work

flow dan SAP R/3

• Meningkatkan peran fungsi Help Desk

• Menerapkan Call Center

Page 71: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

131

• Meningkatkan kemampuan Network Management

• Menerapkan standar kebijakan e-mail bagi seluruh PERTAMINA sesuai dari

pedoman penyelengaraan TI.

• Meningkatkan kemampuan e-mail support dan administration untuk pelaksanaan

profile management secara PERTAMINA wide.

• Mengganti e-mail engine yang mampu mendukung perkembangan aplikasi e-

mail.

• Meningkatkan fasilitas Remote Access Servive (RAS)

• Melanjutkan penerapan Network Computer untuk menggantikan dumb terminal

dan PC untuk meningkatkan kehandalan desktop management.

• Melanjutkan pengadaan laptop untuk pejabat PERTAMINA.

• Menata kembali pembuatan homepage PERTAMINA menjadi single point of

entry.

• Mengevaluasi dna mengembangkan kapasitas dan konfigurasi storage dalam

rangka pembayaran Storage Area Network (SAN).

• Mengimplementasi unified messaging system.

• Melakukan bagian tentang disaster recovery.

• Melakukan study data warehouse.

5. Organisasi TI Shared Services

• Mengadakan rapat koordinasi fungsi TI seluruh PERTAMINA dalam rangka

pelaksanaan IT Governance menyangkut : standar, kebijakan, dan perencanaan

sebagai antisipasi menuju shared service organisastion.

Page 72: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

132

• Meningkatkan layanan untuk lokasi-lokasi remote sebagai training ground

menuju shared services organisation.

• Penyempurnaan organisasi pusat teknologi informasi yang merupakan gabungan

PIMPD dengan, serta sosialisasi dan pelaksanaan pedoman penyelenggaraan

teknologi informasi.

6. Peningkatan Kompetensi SDM di Divisi SBTI

• Merencanakan upaya-upaya untuk meningkatkan budaya TI di PERTAMINA.

• Melaksanakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi SDM di

Divisi SBTI.

• Melanjutkan penataan ruangan kerja yang lebih rapih dan transparan untuk

mendorong peningkatan kreatifitas dan produktifitas.

Rencana Jangka Menengah Divisi SBTI (2-3 Tahun)

• Menyusun IT Masterplan yang mendapat komitmen Direksi, dan melakukan

sosialisasi ke semua pihak terkait.

• Menyusun rancangan infrastruktur SAP R/3 mencakup Database server dan

Apllication Server, serta menetapkan standar-standar untuk presentation server

bagi seluruh lokasi implementasi SAP.

• Mempersiapkan jaringan komputer yang handal dan menjangkau seluruh lokasi

implementasi SAP R/3.

• Mengadakan rapat koordinasi dengan fungsi-fungsi TI seluruh lokasi

implementasi untuk menyelaraskan persiapan infrastruktur TI pendukung SAP.

Page 73: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

133

• Melanjutkan kajian tentang peluang-peluang e-commerce untuk memperluas

cakupan implementasinya di PERTAMINA.

• Mengembangkan aplikasi e-learning untuk mendukung peningkatan budaya TI

di PERTAMINA, serta untuk mempercepat peningkatan kompetensi SDM di

Divisi SBTI.

• Meningkatkan teknologi Local Are Network di unit-unit operasi, serta

meningkatkan kehandalan Wide Area Network yang menghubungkan seluruh

unit operasi dengan kantor pusat.

• Menerapkan teknik-tenik Network Management mutakhir agar dapat mengelola

jaringan secara “best practise”.

• Melakukan penggantian e-mail engine di seluruh PERTAMINA dalam rangka

standarisasi e-mail.

• Mengelola e-mail secara terpusat dan meningkatkan pendayagunaan untuk

aplikasi yang lebih maju, seperti : workflow, scheduling, knowledge

management, dll.

• Menerapkan Disaster Recovery.

• Mendayagunakan Storage Area Network.

• Melakukan “marketing” solusi shared service ke unit-unit operasi untuk

mengembangkan jangkauan pelayanan.

Rencana Jangka Panjang Divisi SBTI (4-5 Tahun)

• Bersama fungsi Internal Audit melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan

TI di PERTAMINA agar sesuai dengan IT Masterplan dan IT Governance.

Page 74: BAB 3 Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/LBM2006-343-Bab 3.pdf · Analisis Perusahaan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan

134

• Mengelola Database Server dan Application Server SAP R/3 untuk seluruh

PERTAMINA, dan Presentation Server untuk lingkungan Kantor Pusat.

• Mengelola suatu Data Center mutkahir dan jaringan komunikasi yang handal

sebagai infrastruktur yang diperlukan untuk shared services organisation.

• Menyelenggarakan kegiatan shared services bidang TI dengan service level dan

biaya yang kompetitif.

• Memberikan konsultasi kepada fungsi-fungsi bisnis di PERTAMINA dalam

upaya meningkatkan efisiensi proses bisnis dengan mendayagunakan Teknologi

Informasi.

• Melimpahkan aktifitas yang bersifat operasional kepada pihak ketiga, misalnya

Anak Perusahaan, dll., dan lebih berkonsentrasi pada kegiatan strategis.

• Melakukan persiapan-persiapan dalam rangka menjadikan fungsi TI sebagai

profit center yang mandiri.

• Memberikan pelatihan-pelatihan kewirausahaan bagi SDM di divisi SBTI agar

lebih siap menghadapi kompetisi bisnis di bidang TI.