30
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah apakah terdapat perbedaan kemampuan dan peningkatan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika melalui pendekatan keterampilan metakognitif dan siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika melalui pendekatan konvensional, sehingga penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Sejalan hal tersebut, Russefendi (1998) mengemukakan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab akibat. Penelitian dilakukan terhadap dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang mendapatkan

Bab 3 Manova

Embed Size (px)

DESCRIPTION

xxx

Citation preview

Page 1: Bab 3 Manova

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah apakah terdapat perbedaan

kemampuan dan peningkatan pemahaman konsep dan pemecahan masalah

matematis antara siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika melalui

pendekatan keterampilan metakognitif dan siswa yang mendapatkan pembelajaran

matematika melalui pendekatan konvensional, sehingga penelitian ini merupakan

penelitian eksperimen. Sejalan hal tersebut, Russefendi (1998) mengemukakan

bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang benar-benar untuk melihat

hubungan sebab akibat.

Penelitian dilakukan terhadap dua kelompok yaitu kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang

mendapatkan pembelajaran matematika melalui pendekatan keterampilan

metakognitif sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang diajarkan

dengan pembelajaran konvensional.

Desain penelitian berbentuk Pre-test Post-test Control Group Design

(Ruseffendi, 1994) sebagai berikut:

01 X 01

02 02

Keterangan

Page 2: Bab 3 Manova

X : Perlakuan pembelajaran matematika melalui pendekatan keterampilan

metakognitif dengan menggunakan model advance organizer.

Ol: Pretes

O2: Postes

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut Sugiyono (2008)

bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI

jurusan IPA SMA Negeri 4 Kendari tahun ajaran 2013-2014 yang terdiri dari 8 kelas.

Alasan pemilihan siswa kelas XI, karena siswa kelas VII tidak disibukkan oleh

persiapan ujian akhir (Ujian Nasional) seperti kelas XI , dan juga Kelas X telah

mendapatkan materi yang cukup sebagai siswa dalam kategori Sekolah Menengah

Atas dibandingkan dengan siswa kelas X yang masih baru masuk.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi

(Sugiyono, 2008). Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik purporsive sampling. Teknik purposive sampling pada

penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel secara sengaja dengan pertimbangan

peneliti adalah guru matematika di tempat penelitian yang kemampuan siswanya

dinyatakan homogen,

Page 3: Bab 3 Manova

C. Variabel Penelitian

Data yang akan dikumpulkan berupa data mengenai skor tes kemampuan

matematika yang meliputi aspek-aspek pemahaman konsep matematika dan

pemecahan masalah matematis siswa, melalui pendekatan keterampilan metakognitif

. Oleh karena itu, variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan

variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebas dari penelitian ini adalah

pembelajaran melalui pendekatan keterampilan metakognitif dan pembelajaran

konvensional, sedangkan variabel terikat (dependent variable) adalah kemampuan

pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah matematis.

D. Instrumen Penelitian

Untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah

matematis yang dimaksud diperlukan instrumen yang valid dan reliabel. Untuk itu

sebelum digunakan, diperlukan instrumen yang valid dan reliabel untuk menjaring

informasi yang diharapkan. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari tes dan non-tes.

Instrumen jenis tes adalah instrumen kemampuan pemahaman konsep dan

kemampuan pemecahan masalah matematis sedangkan instrumen jenis non-tes

adalah skala sikap siswa dan lembar observasi. Masing-masing jenis instrumen

tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Tes Kemampuan Pemahaman Konsep dan Pemecahan Masalah

Matematis

Tes untuk melihat kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah

matematis diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah perlakuan terhadap dua

Page 4: Bab 3 Manova

kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pemilihan bentuk soalnya berupa

tes uraian yang bentuk soalnya memuat aspek-aspek pemahaman konsep dan

pemecahan masalah matematis. Dipilihnya tes berbentuk uraian dimaksudkan agar

kemampuan siswa dalam menganalisis argumen serta kemampuan melakukan dan

mempertimbangkan induksi dalam proses menjawab soal-soal yang diberikan terlihat.

Penyusunannya diawali dengan pembuatan kisi-kisi soal yang mencakup sub pokok

bahasan, kemampuan yang diukur serta jumlah butir soal dan kemudian dilanjutkan

dengan pembuatan soal-soal beserta kunci jawaban dan aturan pemberian skor untuk

masing-masing butir soal. Dalam penelitian ini, tes tulis yang diberikan sebanyak

enam soal terdiri dari tiga soal pemahaman konsep dan tiga soal pemecahan masalah

matematis.

Pemberian skor terhadap jawaban dari kedua kemampuan ini berpedoman

pada:

a. Pemahaman konsep

Kriteria penilaian untuk aspek kemampuan pemahaman konsep dapat dilihat

pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1

Kriteria Penilaian Pemahaman Konsep (sumber )

No soal

IndikatorReaksi siswa terhadap soal Skor

1-5 Menyatakan ulang sebuah konsep

Salah mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan

1

Dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan untuk memperoleh

2

Page 5: Bab 3 Manova

bagian dari penyelesaianMengkalsifikasi objek-objek

Memilih strategi yang tidak relevan 1Memilih strategi pemecahan sesuai dengan prosedur tetapi jawaban masih salah

2

Memilih strategi pemecahan sesuai dengan prosedur dan jawaban masih benar

3

Member contoh dan non contoh

Tidak dapat menghubungkan antara fakta, data dan konsep yang didapat

1

Dapat menghubungkan antara fakta, data dan konsep yang didapat tetapi jawaban masih salah.

2

Dapat menghubungkan antara fakta, data dan konsep yang didapat jawaban dan jawaban benar.

3

Menyajikan contoh dalam berbagai representasi

Menyelesaikan masalah tetapi tidak menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban

1

Menyelesaikan masalah serta dapat menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban

2

Mengembangkan syarat perlu atau srat cukup

Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur

Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah

b. Pemecahan masalah

Kriteria penilaian untuk aspek kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat

pada tabel 3.2 berikut.

Page 6: Bab 3 Manova

Tabel 3.2

Kriteria penilaian pemecahan masalah Konsep (sumber ………..)

No soal

IndikatorReaksi siswa terhadap soal Skor

1-5

Pemahaman konsep

Salah mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan

1

Dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan untuk memperoleh bagian dari penyelesaian

2

Pemilihan strategi pemecahan

Memilih strategi yang tidak relevan 1Memilih strategi pemecahan sesuai dengan prosedur tetapi jawaban masih salah

2

Memilih strategi pemecahan sesuai dengan prosedur dan jawaban masih benar

3

Keterkaitan antar konsep

Tidak dapat menghubungkan antara fakta, data dan konsep yang didapat

1

Dapat menghubungkan antara fakta, data dan konsep yang didapat tetapi jawaban masih salah.

2

Dapat menghubungkan antara fakta, data dan konsep yang didapat jawaban dan jawaban benar.

3

Kemampuan dalam menyelesaikan masalah

Menyelesaikan masalah tetapi tidak menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban

1

Menyelesaikan masalah serta dapat menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban

2

2. Analisis Reliabilitas Tes

Sesuai dengan bentuk soal tesnya yaitu tes bentuk uraian, maka untuk

menghitung koefisien reliabilitasnya menggunakan rurnus Alpha (Russefendi, 2005).

Rumusnya adalah :

Page 7: Bab 3 Manova

r11=( k

k−1 )(1−∑ σ b2

σ t2 )

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir soal

∑ σb2

= jumlah variansi butir soal

σ t2

= variansi total

Tingkat reliabilitas dari soal uji coba kemampuan pemahaman dan penalaran

didasarkan pada klasifikasi Guilford (Ruseffendi, 1991) sebagai berikut:

Tabel 3,3

Klasifikasi Tingkat Reliabilitas

Besarnya r Tingkat Reliabilitas0,00 < r11 ≤ 0,20 Kecil

0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah

0,40 < r11 ≤ 0,60 Sedang

0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi

0,80 < r11 ≤ 1,00 Sangat tinggi

3. Analisis Validitas Butir Soal

Suatu instrumen dikatakan valid bila suatu instrumen itu, untuk maksud dan •

kelompok tertentu, mengukur apa yang semestinya diukur, derajat ketetapannya

besar, validitasnya tinggi (Russefendi, 1998). Validitas suatu instrumen berkaitan

dengan untuk apa instrumen itu dibuat.

Page 8: Bab 3 Manova

Untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen (dalam hal ini validitas isi), dapat

digunakan koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Product Moment dari

Pearson dengan rumus sebagai berikut:

r =

n∑ xy−(∑ x )(∑ y )√¿¿¿ ¿¿

Dengan :

r = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

n = banyaknya sampel

x = skor item

y = skor total

Interpretasi mengenai besarnya koefisien validitas seperti'pada tabel berikut:

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Validitas

Koefisien Interpretasi

0,80< rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60< rxy ≤ 1,80 Tinggi

0,40< rxy ≤ 1,60 Cukup

0,20< rxy ≤ 1,40 Rendah

0,00< rxy ≤ 1,20 Kurang

E. Teknik Analisis Data

Page 9: Bab 3 Manova

Data yang diperoleh adalah data yang berasal dari pretes dan postes aspek

pemahaman dan pemecahan masalah , setelah data terkumpul, kemudian data tersebut

dianalisis sebagai berikut:

1. Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif berasal dari basil pretes dan postes dan gain ternormalisasi.

Dalam melakukan penskoran hasil pretes dan postes, jawaban diperiksa berdasarkan

strategi penyelesaian soal, langkah-langkah jawaban, serta, alasan-alasannya. Setelah

selesai penskoran, dilakukan analisis data gain.

a. Analisis Data Gain

Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan

pemecahan masalah matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka

dilakukan analisis terhadap hasil pretes dan postes. Analisis dilakukan dengan

menggunakan gain ternormalisasi. Adapun rumus untuk gain ternormalisasi

menggunakan rata-rata (average normalized gain) oleh Hake (2007) yang dianggap

lebih efektif sebagai berikut:

<g> =

<%post>-<%pre>100%-<%pre>¿

¿

Keterangan:

<g> : gain temormalisasi rata-rata

<%pre> : persentase skor pretes rata-rata

<%post> : persentase skor postes rata-rata.

100% : Skor maksimum yang mungkin

Page 10: Bab 3 Manova

Kriteria tingkat gain adalah:

g > 0,7 : tinggi

0,3 < g < 0,7 : sedang

g <- 0,3 : rendah

Data hasil pretes dan postes dan gain pada penelitian ini dianalisis dengan melakukan

pengujian menggunakan beberapa analisis statistik berikut:

b. Uji MANOVA (Multivariate Analysis of Variance)

MANOVA adalah salah satu analisis multivariat dan juga merupakan perluasan

Bari univariat yang dapat digunakan untuk memeriksa secara simultan hubungan

antara beberapa variabel bebas dengan skala pengukuran nominal atau ordinal dan

dinyatakan sebagai perlakuan dengan dua atau lebih variabel tak bebas yang

mempunyai skala pengukuran interval atau rasio dan dinyatakan sebagai variabel

independen.

Jika pada ANOVA akan diuji apakah terdapat perbedaan yang nyata pada satu

variabel dependen terhadap beberapa variabel independen, maka pada MANOVA

akan diuji apakah terdapat perbedaan yang nyata pada beberapa variabel dependen

terhadap lebih dari satu variabel independen (Hair, LE., Anderson, R.E., Tatham,

R.L., Black, W.C., 1998)..a

1). Asumsi-asumsi MANOVA

a). Uji Normalitas Multivariat

Pada analisis multivariat data harus berasal dari populasi yang berdistribusi

normal multivariat. Tujuan dari pengukuran normalitas adalah ingin mengetahui

Page 11: Bab 3 Manova

apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Oleh

karena pada MANOVA jumlah variat lebih dari satu variat, maka pengukuran

normalitas adalah untuk multivariat. Namun, pada semua teknik analisis multivariat

tidak ada uji langsung untuk menguji kenormalan dari data multivariat. Untuk

menguji normal multivariat, dapat dilakukan dengan menggunakan uji normal' as dari

masing-masing variat secara terpisah. Jika masing-masing variat sudah berdistribusi

normal atau mendekati normal, maka gabungan dari semua variat dalam multivariat

akan berdistribusi normal. Dalam penelitian ini akan digunakan plot chi-square dari

distribusi chi-square dan jarak Mahalanobis yang merupakan pendekatan dari normal

univariat untuk memperlihatkan normal multivatiat pada data. Plot chi-square

tersebut dibuat dengan menggunakan software SPSS ver 17.0.

Langkah-langkah uji normal multivariat sebagai berikut:

a. Dari setiap data pengamatan hitung jarak Mahalanobis

Dt2 = ( X i−X )S−1 (X i−X ) ;i = 1 , 2 , . . .. , n

b. Jarak Mahalanobis (Di) disort (diturutkan) dari nilai yang terkecil ke

terbesar Di2 ¿ D2

2≤D32≤. ..≤Dn

2

c. Dari masing-masing jarak Mahalanobis Dt2, akan dihitung persentil

λ2( j−0,5) /n , dimana j merupakan nilai dari observasi 1,2,3…,n

d. Memplot jarak mahalanobis denganλ2 yang diperhatikan pada plot chi-

square :

Page 12: Bab 3 Manova

Di2 ¿ D2

2≤D32≤. ..≤Dn

2

χ p2 ( 1−1

2n ) , χ p

2 ( 2−12

n ) , χ p2 ( 3−1

2n ) , .. .. χ p

2 ( n−12

n )Dimana secara berurutan mendekati garis lurus (Johnson, R.A, R.A dan

Wichern, D.W)

Secara individu (masing-masing), untuk menguji normalitas data skor tes

kemampun pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis menggunakan uji

normalitas Lilliefors (uji kecocokan Kolmogorov-Smirnov) yang diolah dengan

software SPSS 17.0 Statistics.

Langkah-langkah melakukan pengujian:

a. Tentukan nilai α (nilai α yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05)

b. Mengolah data yang diperoleh dengan menggunakan software SPSS 17.0

Statistics.

c. Perhatikan hasil "output" sebagai berikut:

Pendekatan Pembelajaran

Kolmogorov-Smirnov

Statistic Df Sig

………………………………….. ….. ….. …..

………………………………….. ….. ….. …..

d. Jika pada kolom sig. nilainya lebih dari 0,05 maka Ha diterima

b). Uji Homogenitas Multivariat

Page 13: Bab 3 Manova

Statistik uji yang digunakan untuk mengetahui kehomogenan matriks varian-

kovarians dalam analisis multivariat adalah uji statistik Box-s M.

Langkah-langkah melakukan pengujian:

a. Menentukan hipotesis statistik kesa aan matriks varians-kovarians multivariat:

Ho : Σ1=Σ2

H1 : Σ1≠Σ2

(Timm, N. H, 1975)

Keterangan:

Σ1 : matriks varians-kovarians kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah

matematis kelompok eksperimen

Σ2 : matriks varians-kovarians kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah

matematis kelompok kontrol

b. Menentukan nilai α

Pada penelitian ini ditentukan nilai a sebesar 0,05 dengan kriteria uji terima Ho

jika nilai sig. > 0,05

c. Memilih statistik uji

Statistik uji yang digunakan adalah statistik uji Box-s M yang diolah dengan

software SPSS 17.0 Statistics.

Perhatikan hasil "output software SPSS 17.0 Statistics." sebagai berikut:

Page 14: Bab 3 Manova

Box’s M

F

dfl

df2

Sig

…..

…..

…..

…..

…..

d. Perhatikan kolom sig

e. Jika nilai pada kolom sig > 0,05 maka H0 diterima

Untuk menguji homogenitas varians tes kemampuan pemahaman dan penalaran

matematis secara individu menggunakan uji statistik Levene’t Test.

Langkah-langkah melakukan pengujian:

a. Tentukan nilai α (nilai α yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05)

b. Mengolah data yang diperoleh dengan menggunakan software SPSS 17.0

Statistics.

c. Perhatikan basil "output" sebagai berikut:

Levene statistic df1 df2 Sig

….. Based on Mean ….. ….. ….. …..

….. Based on Mean ….. ….. ….. …..

d. Perhatikan kolom sig dan baris based on mean

e. Jika nilai pada kolom sig > 0,05 maka H0 diterima

2) Langkah-langkah Uji MANOVA

Page 15: Bab 3 Manova

a) Menentukan hipotesis

Hipotesis 1

Ho : Tidak terdapat perbedaan antara kemampuan pemahaman konsep dan

pemecahan masalah matematis siswa secara bersama-sama pada pembelajaran

matematika melalui pendekatan keterampilan metakognitif dan pembelajaran

secara konvensional.

Hl : Terdapat perbedaan antara kemampuan pemahaman konsep dan

pemecahan masalah matematis siswa secara bersama-sama pada pembelajaran

matematika melalui pendekatan keterampilan metakognitif dan pembelajaran

secara konvensional.

Hipotesis 2

Ho : Tidak terdapat perbedaan antara peningkatan kemampuan pemahaman

konsep dan pemecahan masalah matematis siswa secara bersama-sama pada

pembelajaran matematika melalui pendekatan ketrampilan metakognitif dan

pembelajaran secara konvensional.

Hl : Terdapat perbedaan antara peningkatan kemampuan pemahaman konsep

dan pemecahan masalah matematis siswa secara bersama-sama pada

pembelajaran matematika melalui pendekatan ketrampilan metakognitif dan

pembelajaran secara konvensional.

Hipotesis statistik adalah:

H0 = (¿ μ21

μ11 )=(¿ μ22

μ12)

Page 16: Bab 3 Manova

H1 = (¿ μ21

μ11 )#(¿ μ22

μ12)(Hair, J.E, Anderson, R.E Tatham, R.L, Black, W.C, 1998)

Keterangan:

(¿ μ21

μ11 ) = rata-rata kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah

matematis kelompok eksperimen

(¿ μ22

μ12) = rata-rata kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis

kelompok kontrol

b) Menentukan nilai α

Pada penelitian ini ditentukan nilai α sebesar 0,05 dengan kriteria uji tolak

Ho jika nilai sig. < 0,05

c) Statistik uji yang digunakan yaitu uji Wilks, uji Roy, uji Lawley-Hotelling dan

uji Pillai yang diolah dengan software SPSS 17.0 Statistics. Perhatikan hasil

"output software SPSS 17.0 Statistics." sebagai berikut:

Multivariate Tests '

Kelas Pillars Trace ....

....

....

....

....

....

....

....

....

....Hotelling's Trace .... .... .... .... ....

Roy's Largest Root .... .... .... .... ....

d) Memilih statistik uji

e) Perhatikan kolom sig.

Page 17: Bab 3 Manova

f) Jika nilai pada sig. < 0,05 maka Ho ditolak.

3). Uji Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara kemampuan

pemahaman konsep dengan kemampuan pemecahan masasalah matematika

a). Langkah-langkah Uji Korelasi

1). Menentukan hipotesis

Hipotesis penelitian yang digunakan:

Hipotesis 3

H0 :

Tidak terdapat hubungan antara kemampuan pemahaman konsep dengan

kemampuan pemecahan masalah matematis pada siswa yang memperoleh

pembelajaran matematika melalui pendekatan ketrampilan metakognitif dan

pembelajaran secara konvensional.

Hl:

Terdapat hubungan antara kemampuan pemahaman konsep dengan

kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh

pembelajaran matematika melalui pendekatan ketrampilan metakognitif dan

pembelajaran secara konvensional.

Hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho: ρ = 0

H1:ρ≠¿ ¿0

Page 18: Bab 3 Manova

b) Menentukan nilai α

Pada penelitian ini ditentukan nilai α sebesar 0,05 dengan kriteria uji tolak

Ho jika thitung > - t1−1/2 α atau thitung,> t1−1/2 α )

c), Memilih statistik uji

Statistik uji yang digunakan yaitu statistik uji korelasi product moment

Pearson. Perhatikan hasil "output software SPSS 17.0 Statistics." sebagai

berikut:

Correlations

Kemampuan

Pemahaman

Kemampuan

Penalaran

Kemampuan Pemahaman Pearson Correlation

Konsep Sig. (2-tailed)

….. …..

…..

Kemampuan Penalaran Pearson Correlation

Matematis Sig. (2-tailed)

…..

…..

…..

…..

d), Perhatikan nilai Pearson Correlation

Nilai Pearson Correlation menunjukkan korelasi antara kemampuan

pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis.

Selanjutnya, melakukan pengujian statistik uji-t dengan menggunakan rumus:

t=r √ n−21−r2

e). Tolak H0 jika thitung > - thitung > - t1−1/2 α atau thitung,> t1−1/2 α (Ruseffendi, 1998)

Page 19: Bab 3 Manova

2. Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif adalah lembar observasi yang digunakan untuk

mengumpulkan semua data tentang aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran

matematika melalui pendekatan keterampilan metakognitif.

Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan semua data tentang

aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan

ketrampilan metakognitif. Lembar observasi merupakan suatu alat pengamatan yang

digunakan untuk melihat dan mengukur aktivitas siswa dan guru dalam proses belajar

mengajar. Sejalan dengan hal tersebut, Maulana (Putri, 2006) menyatakan bahwa

observasi adalah suatu cara pengumpulan data yang menginventarisasikan data

tentang sikap siswa dalam belajarnya, sikap guru, serta interaksi antara guru dengan

siswa dan siswa dengan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Data yang

diperoleh diharapkan dapat menemukan hal-hal yang tidak teramati oleh peneliti

selama pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh diharapkan dapat menemukan

hal-hal yang tidak teramati oleh peneliti selama pembelajaran berlangsung. Adapun

yang menjadi observer pada penelitian ini adalah guru di SMA Negeri 4 Kendari.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur yang akan ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Langkah-langkah Persiapan

a. Melakukan kajian kepustakaan terhadap teori-teori yang berkaitan dengan

pendekatan keterampilan metakognitif serta penerapannya dalam

Page 20: Bab 3 Manova

pembelajaran matematika.

b. Menyiapkan rencana pembelajaran dan instrumen penelitian.

c. Memvalidasi instrumen dan merevisinya

2. Langkah-langkah Pelaksanaan Eksperimen

Memberikan pretes pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis

untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan pembelajaran

melalui pendekatan ketrampilan metakognitif dan pembelajaran konvensional

dilaksanakan.

a. Kedua kelas diberikan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

ketrampilan metakognitif pada kelas eksperimen dan pembelajaran

konvensional pada kelas kontrol.

b. Memberikan postes pada kedua kelas setelah pembelajaran berakhir. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep dan

pemecahan masalah matematis siswa.

c. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh setelah penelitian berakhir.