Upload
voque
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
26
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Sejarah Latar belakang TX. Travel
TX. Travel merupakan Perusahaan Jasa yang sebagai bagian dari retail
Jakarta Express Group yang sudah berdiri sejak 1991. TX. Travel didirikan pada
bulan Maret 2004 sebagai travel network pertama di Indonesia yang dijalankan
secara franchise (waralaba), sedangkan PT.TX. Travel Sudirman Plaza didirikan
pada bulan Juli 2008. Dalam 7 tahun, sekarang ada lebih dari 150 cabang di 50 kota
di Indonesia. TX. Travel merupakan perusahaan jasa yang menawarkan jasa
perjalanan penuh seperti tur, transfer bandara, hotel dan pemesanan tiket, paspor dan
visa jasa serta asuransi perjalanan.(Sumber: data internal perusahaan)
• Cabang TX. Travel :
Jakarta, Ambon, Padang, Bali, Balikpapan, Bandung, Banjarmasin,Bekasi,
Bengkulu, Blitar, Bukit tinggi, Bogor, Cilegon, Cirebon, Depok, Gorontalo,
Jayapura, Kediri, Kendari, Kupang, Lampung, Madiun, Makassar, Malang,
Manado, Medan, Padang, Palembang, Palu, Pekanbaru, Pekalongan,
Probolinggo, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Tangerang,
Tarakan, Tegal, Tulungagung, Waingapu, Waikabubak, Waitabula.
27
3.2 Profil
Perusahaan : PT. TX TRAVEL SUDIRMAN PLAZA
Logo Perusahaan :
Website : www.txtravel.co.id
Alamat : Jl. Jend Sudirman kav.76-78 Jakarta 12910
Telepon : (021)5793 6989
Fax : (021)5793 6988
3.3 Bidang Industri yang digeluti
Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.Pm 9/PW 104 PHB-77
pada tanggal 22 desember 1977 pada bab 1 pasal 1 dalam Ketentuan Umum
diberikan pengertian dalam batasan sebagai berikut :
28
• Biro Perjalanan Umum
Adalah perusahaan yang melakukan kegiatan paket wisata dan agen perjalanan.
• Agen Perjalanan
Adalah perusahaan yang melakukan kegiatan penjualan tiket atau karcis sarana
angkutan dan lain-lain serta pemesanan sarana wisata.
• Cabang Biro Perjalanan Umum
Adalah satuan-satuan usaha dari Biro Perjalanan Umum yang berkedudukan di
tempat yang sama atau di tempat lain yang memberikan pelayanan sehubungan
dengan kegiatan-kegiatan Biro Perjalanan Umum.
Dari pernyataan di atas tersebut maka diperoleh 2 pengertian yaitu :
disamping travel agent dijumpai juga istilah biro perjalanan (travel agency) yang
memiliki kegiatan berbeda.
Kegiatan travel agent mencakup :
1. Menjual Tiket, sarana angkutan dan lain-lain.
2. Mengadakan pemesanan sarana wisata.
3. Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai peraturan yang berlaku.
TX. Travel merupakan perusahaan dagang (trading) berupa travel agent
yang bergerak di bidang tour and travel dengan menjual produk-produk seperti
29
tiket pesawat, voucher hotel, tiket kapal, serta dapat menjalankan fungsi biro
perjalanan untuk tujuan wisata tertentu.
3.4 Proses Managerial
Proses management PT.TX Travel Sudirman Plaza mengikuti proses
managerial yang berlaku di TX. Travel pusat, karena PT. TX Travel Sudirman
Plaza merupakan kegiatan usaha franchise. Namun, franchise diberi kebebasan
untuk dapat menjalankan program-program yang baru dan dapat memberikan
usulan kepada Pusat.
3.5 Profil Produk
Produk-produk yang ditawarkan PT.TX Travel Sudirman Plaza seluruhnya
merupakan produk yang berhubungan dengan tour and travel, yang bertujuan untuk
memudahkan pelanggan, diantaranya:
• Tiket pesawat, domestik, internasional
• Vocher hotel, domestik dan internasional
• Paket wisata,domestik dan internasional
• Incentive dan Group Tour
• Holyland atau wisata sejarah
• Tiket kapal pesiar
• Asuransi perjalanan
30
• Pengurusan dokumen perjalanan (visa, passport)
Di dalam perkembangannya, TX. Travel selalu memberikan yang terbaik
untuk pelanggannya. Untuk menarik customer, TX. Travel memberikan benefit-
benefit untuk menarik pelanggannya, seperti :
• TX. Travel sudah mempunyai 42 cabang di Jakarta, dan 150 cabang di
Indonesia, sehingga TX. Travel mempunyai brand images yang positif
dimata para konsumen. Memiliki banyak cabang juga berarti perusahaan
yang besar dan global, sehingga dengan begitu dapat menimbulkan trust
kepada konsumen lebih besar daripada kompetitor.
• TX. Travel memberikan rekomendasi kustomisasi penerbangan yang sesuai
dengan budget dan kebutuhan untuk para pelanggannya sehingga uang yang
dikeluarkan oleh pelanggan dapat memberikan benefit yang optimal untuk
kebutuhan pelanggan itu sendiri melalui program “kami carikan harga paling
hemat”.
• TX. Travel bekerja sama dengan berbagai maskapai penerbangan meliputi
Lion Air, Sriwijaya Air, Batavia Air, Garuda Indonesia, Air Asia, Valuir,
Cathay Pasific, Singapore Airlanes, dan juga TX. Travel menjadi satu-
satunya yang mengakomodasi pelayaran kapal pesiar lokal dan internasional
seperti Star Cruises dan Costa, sehingga TX. Travel menjadi salah satu
travel agency yang paling lengkap diantara pesaingnya.
31
• Menyediakan nomor hotline untuk menampung feedback dari konsumen
secara langsung, sehingga TX Travel dapat meningkatkan hubungan baik
dengan pelanggan sekaligus meningkatkan kualitas layanannya.
• TX Travel menyediakan fasilitas online yang memberikan kemudahan bagi
pelanggan untuk memesan tiket dan mencari informasi tentang penerbangan,
pelayaran, maupun fitur-fitur yang ditawarkan TX Travel.
32
3.6 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.TX TRAVEL SUDIRMAN PLAZA
Sumber: Data Internal Perusahaan
Komisaris Utama
Gito Gozali
Komisaris
Edwin Budi Laksono
Direktur
Bambang Iskandar
Maketing Manager
Jhonny Tan
Public Relations
Nora Wijayani
Staff Ticketing
Frans Janemant
Staff acounting
Mailinda
Kasir
Taty
33
Keterangan gambar 3.1 :
1. Komisaris Utama :Gito Gozali
2. Komisaris :Edwin Budi Laksono
3. Direktur :Bambang Iskandar
4. Marketing Manager :Jhonny Tan
5. Public relations :Nora Wijayani
6. Staff ticketing :Frans Janemant
7. Staff accounting :Mailinda
8. Kasir :Taty
Berikut adalah deskripsi dari jabatan-jabatan yang terdapat di PT.TX Travel
Sudirman Plaza:
1. Komisaris Utama (Gito Gozali) :
• Menyuplai dana untuk operasional perusahaan
• Berkomunikasi dengan pihak franchisor
• Menentukan keputusan-keputusan yang akan diambil di
perusahaan
• Memeriksa laporan kinerja perusahaan
34
2. Komisaris (Edwin Budi Laksono) :
• Pekerjaan komisaris sama dengan pekerjaan komisaris utama
,namun dalam mengambil keputusan-keputusan penting hanya
dapat dilakukan oleh komisaris utama.
3. Direktur (Bambang Iskandar) :
• Mengatur pembagian kerja di kantor
• Mengawasi operasional kantor
• Memperhatikan kinerja manager
• Mengatur gaji karyawan
4. Marketing Manager (Jhonny Tan) :
• Membuat program-program penjualan
• Melakukan trainning kepada pekerja
• Negosiasi dengan konsumen
• Mengatur panjangnya waktu kredit
• Custemer service
5. Public Relations (Nora Wijayani) :
• Mempresentasikan produk dan promo tour travel ke perusahaan
35
• Membuat suatu produk promo tour travel
• Menghandel dan mencarikan solusi permasalahan yang sedang
terjadi di perusahaan
• Membuat ide yang dapat memajukan citra perusahaan
6. Staff Ticketing (Frans Janemant) :
• Melakukan booking tiket
• Sebagai front-line di kantor
• Melayani konsumen melalui booking tiket
• Melayani konsumen yang melakukan pembatalan
7. Staff Accounting (Mailinda) :
• Melakukan catatan utang piutang
• Melakukan pengisian deposito ke airliner
• Menginformasikan deadline pembayaran
• Mengatur pengelolaan dana untuk promosi
• Melakukan LPP (pelaporan penjualan tiket) pada pusat
• Melakukan sales report tiap harinya
36
8. Kasir (Taty) :
• Menerima pembayaran dari konsumen
• Mengatur pengeluaran harian
3.7 Visi/Misi/ Perusahaan
3.7.1 Visi Perusahaan TX. Travel
Menjadi “travel services” yang melayani konsumen dengan
pemanfaatan teknologi dan service, serta memiliki volume penjualan yang
terus meningkat.
3.7.2 Misi Perusahaan TX. Travel
� Membangun jaringan pemesanan tiket melalui berbagai media
komunikasi mulai dari telephone, hingga internet.
� Memberikan layanan konsultasi kepada konsumen baik secara langsung,
melalui telephone hingga internet.
� Menjadikan konsumen sebagai partner sehingga mereka menjadi loyal
dan menjadi konsumen tetap bagi perusahaan serta menjadi “worth of
mouth” yang positif.
3.8 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Menurut Ardianto (2010 :47) Metode penelitian kuantitatif adalah
37
penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan
data dilapangan. Dalam analisis data, metode penelitian kuantitatif
memerlukan bantuan perhitungan ilmu statistik, baik statistik deskriptif
maupun inferensial (yang menggunakan rumus statistik non parametrik).
Kesimpulan hasil penelitian pun berupa hasil perhitungan yang bersifat
penggambaran atau jalinan variable.
Ardianto (2010:50) Penelitian eksplanasi (metode korelasional)
adalah penelitian untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan,
ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri
menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel lainnya; atau apakah
suatu variabel disebabkan / dipengaruhi atau tidak oleh variabel lainnya.
Metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu
faktor berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Kalau dua variabel yang kita
hubungkan, korelasinya disebut korelasi sederhana (simple correlation). Lebih
dari dua variabel disebut korelasi ganda (multicorrelation).
3.9 Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan dua sumber data yaitu :
• Data primer
Penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis dengan pilihan jawaban yang sudah tersedia bagi
responden untuk mendapatkan data primer yang berhubungan dengan persepsi
38
konsumen, kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan dengan cara penulis
bertatap muka langsung menemui dan menyerahkan lembar kuisioner ini kepada
responden yang memenuhi syarat.
• Data sekunder
Penulis melakukan penelitian lewat studi literatur atau studi pustaka yang
dilakukan dengan cara membaca buku-buku diperpustakaan, di toko buku, lewat
referensi, jurnal, majalah atau artikel dan internet yang berhubungan dengan
topik penelitian. Tujuannya yaitu untuk memperoleh teorotis dan pendapat dari
para ahli yang berhubungan dengan penelitian ini dan juga sangat membantu
penulis dalam mendeskripsikan dan menganalisis data yang sedang diteliti.
3.10 Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sample dalam penelitian ini adalah probability
sampling atau sampel acak yang merupakan jenis sample yang diplih secara acak.
Semua unsur atau elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa
dipilih mejadi anggota sample. Dimana peneliti hanya mengedarkan kuisioner
kepada responden yang merupakan konsumen PT.TX Travel Sudirman Plaza.
Teknik pengambilan sample ini adalah simple random sampling yaitu cara
pengambilan sample dari anggota populasi dengan acak tanpa memperhatikan
strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut.(Riduwan dan Kuncoro,
2007:41). Dengan memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi
untuk dipilih menjadi anggota sample.
39
3.11 Teknik Pengolahan Sampel
Pengambilan sampel untuk penelitian ini diambil dari populasi yaitu
konsumen yang menggunakan jasa di PT. TX Travel Sudirman Plaza pada bulan
Februari 2012 - April 2012. Jumlah sampel yang diambil dari populasi yaitu
sebesar 71 responden, dimana pengambilan sampel dalam penelitian ini dijelaskan
bahwa pada kasus yang sulit memprediksi atau memang tidak diketahui jumlah
populasinya, maka ukuran sampel dapat diambil dalam pendekatan sederhana yaitu
memilih sampel/ responden yang dinilai dapat mewakili seluruh anggota populasi
(Ariestonandri 2006: 94).
Dalam menentukan jumplah sampel, penulis menggunakan teknik
pengambilan sample yang dilakukan menurut Taro Yamane:
N = 1² +Nd
N
N = 1)01,0(235
235
+x
N =70,149 (dibulatkan menjadi 71)
3.12 Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan,2002:2).
Skala Likert memiliki banyak keuntungan, sehingga sekala ini cukup populer.
Skala tersebut dengan mudah dan cepat dibuat. Informasi yang diperoleh dengan
40
skala likert berupa skala mempelajari bagaimana respon berbeda antara berbagai
objek.
Dalam skala ini, responden diminta untuk memberikan respon terhadap
setiap pertanyaan atau pernyataan dengan memilih salah satu diantara lima pilihan
dengan bobot yang berbeda. Yaitu:
Sangat Setuju : 5
Setuju : 4
Netral : 3
Tidak Setuju : 2
Sangat Tidak Setuju : 1
3.13 Operasional Variabel Penelitan
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Operasional Variabel
Konsep Konstruk Variabel Skala
Peranan Public
Relations
(X)
1. Communicator
1. Informasi yang
disampaikan melalui
elektronik (radio).
2. Informasi yang
5.Sangat Setuju
4. Setuju
3. Netral
41
disampaikan melalui
media online
2. Tidak Setuju
1. Sangat Tidak
Setuju
2. Relationship
1. Kepercayaan
konsumen
2. Hubungan jangka
panjang
5. Sangat Setuju
4. Setuju
3. Netral
2. Tidak Setuju
1. Sangat Tidak
Setuju
3. Back Up
Management
1.Mampu bekerja dalam
bidang lainnya
2.Luwes diberbagai
bidang yang dibutuhkan
5. Sangat Setuju
4. Setuju
3. Netral
2. Tidak Setuju
1. Sangat Tidak
Setuju
4. Good image
maker
1. Kegiatan perusahaan
meningkatkan image
perusahaan
5. Sangat Setuju
4. Setuju
42
2. TX.Travel Sudirman
Plaza sudah memiliki
image yang baik
3. Netral
2. Tidak Setuju
1. Sangat Tidak
Setuju
Kepuasan
Pelanggan
(Y)
1. Kualitas produk/
jasa
1.Kualitas produk/jasa
yang diberikan
perusahaan memenuhi
kebutuhan konsumen.
2. Kualitas produk/jasa
TX.Travel Sudirman
Plaza sangat memuaskan
5. Sangat Setuju
4. Setuju
3. Netral
2. Tidak Setuju
1. Sangat Tidak
Setuju
2. Harga
1.Harga yang ditawarkan
lebih kompetitif
dibandingkan jasa travel
sejenis
2.Harga yang terjangkau
menarik minat pembelian
5. Sangat Setuju
4. Setuju
3. Netral
2. Tidak Setuju
1. Sangat Tidak
Setuju
43
3.Service Quality
(Kualitas
pelayanan)
1.Karyawan perusahaan
memberikan pelayanan
yang baik
2. Website perusahaan
memberikan informasi
yang dibutuhkan
5. Sangat Setuju
4. Setuju
3. Netral
2. Tidak Setuju
1. Sangat Tidak
Setuju
4.Emotional Factor
(Faktor emosional)
1. Menimbulkan rasa
puas
2. Menimbulkan rasa
bangga
5. Sangat Setuju
4. Setuju
3. Netral
2. Tidak Setuju
1. Sangat Tidak
Setuju
5.Kemudahan
untuk mendapatkan
produk atau jasa
1.Kemudahan memilih
paket tour melalui
website
2. Kemudahan Pembelian
tiket melalui layanan
5. Sangat Setuju
4. Setuju
3. Netral
2. Tidak Setuju
44
customer service 24 jam
1. Sangat Tidak
Setuju
3.14 Metode analisis
Dalam penelitian ini, metode analisi yang digunakan untuk riset ini adalah
metode analisis kuantitatif dengan menggunakan statistik. Analisis diawali dengan
instrumen penelitian, yaitu kuisioner dengan melakukan uji validitas dan
reliabilitas. Kemudian dari hasil kuisioner tersebut didapatkan data yang akan
dianalisis lebih lanjut yaitu uji normalitas, uji validitas, uji reliabilitas, kolerasi dan
regresi. Untuk mempermudah dan mempercepat input data, software statistik
digunakan untuk mendukung riset ini, Software yang digunakan untuk mendukung
riset penelitian ini adalah program SPSS. Dalam SPSS, data mentah yang telah
diolah menjadi angka di inputkan ke dalam SPSS.
Untuk mengetahui nilai rata-rata dari masing-masing responden,maka
perlu dilakukan analisa lebih lanjut.
3.14.1 Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukan sejauh mana instrument
pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Santoso dan Ashari, 2005,
247). Jadi, dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu instrument, maka
45
instrument tersebut semakin mengenai sasarannya atau semakin mampu
menunjukkan apa yang seharusnya diukur.
Untuk mengetahui tingkat validitas instrument, maka dalam penelitian ini
dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
di mana :
r = Koefisien Korelasi
x = Skor item x
Y = Skor item Y
n = Jumlah responden atau banyaknya sampel dalam penelitian
Dasar pengambilan keputusan :
- Jika r hitung positif serta r hitung > r table, maka butir atau variabel tersebut
valid.
- Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r table, maka butir atau variabel
tersebut tidak valid.
- Jika r hitung > r table, tapi bertanda negative, maka butir atau variabel tersebut
tidak valid.
46
3.14.2 Reliabilitas
Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap
berikutnya yang harus dilakukan ialah mengukur realibilitas data. Realibilitas
adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur
gejala yang sama di lain kesempatan (Santoso dan Ashari, 2005, 251).
Rumus Cronbach Alpha dapat digunakan untuk mencari realibilitas
instrument yang merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk
skala. Rumusnya sebagai berikut :
Di mana :
n = Jumlah sampel
X = Nilai skor yang dipilih
= Varians total
= Jumlah varians butir
k = Jumlah butir pertanyaan
= Koefisien reliabilitas instrument
Dasar pengambilan keputusan :
47
- Jika r alpha positif serta r alpha > r table, maka butir atau variabel tersebut
reliable.
- Jika r alpha tidak positif serta r alpha < r table, maka butir atau variabel tersebut
tidak reliable.
- Jika r hitung > r table, tapi bertanda negative, maka butir atau variabel tersebut
tidak reliable.
Setelah memasukan nilai varians untuk tiap x dan y yang telah dihitung ke
dalam rumus Cronbach Alpha, maka nilai reliabilitas harus berada dalam rentang 0-
1. Instrumen dikatakan reliabel jika nilai r alpha lebih besar dari 0,6 (Usman dan
Purnomo, 2008). Untuk tingkatannya akan diinterpretasikan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Tingkat Reliabilitas Metode Cronbach Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,20-0,40 Kurang Reliabel
> 0,20-0,40 Agak Reliabel
> 0,40-0,60 Cukup Reliabel
> 0,60-0,80 Reliabel
> 0,80-1,00 Sangat Reliabel
48
3.14.3 Uji Normalitas
Menurut Santoso (2007:154) dalam menjelaskan output test of
normality, ada pedoman pengambilan keputusan :
• Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas < 0,1 distribusi adalah tidak
normal
• Nilai Sig. atau signifikasi atau nilai probabilitas > 0,1 distribusi adalah
normal
Selain itu, pada gambar Q-Q plot terlihat ada garis lurus dari kiri ke
kanan atas. Jika suatu distribusi normal, maka data akan tersebar di sekeliling
garis.
3.14.4 Korelasi
Koefisien korelasi adalah pengukuran startistik kovarian untuk asosiasi
antara dua variabel. Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan hubungan linera
dan arah hubungan dua variabel acak tersebut apakah lebih kearah positif atau
negatif. Koefisien korelasi dilambang sebagai r. + menunjukan korelasi positif, -
menunjukkan korelasi negatif dan 0 menunjukkan tidak ada korelasi. Koefisien
korelasi berkisar antara -1 sampai dengan 1 yang dijelaskan sebagai berikut
(Sarwono 2006:149)
1. Jika nilai korelasi koefisien (r) > 0, maka koefisien korelasi positif, yang arti
searah : jika variabel pertama besar maka variabel kedua semakin besar juga.
Artinya jika nilai variabel X tinggi maka nilai variabel Y akan tinggi juga.
49
2. Jika nilai korelasi koefisien (r) < 0, maka korelasi negatif, yang artinya
berlawanan arah : jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin
kecil. Artinya jika nilai variabel X tinggi maka nilai variabel Y akan menjadi
rendah (dan sebaliknya).
3. Jika nilai korelasi koefisien (r) = 0, maka tidak ada hubungan antara kedua
variabel tersebut.
4. Jika nilai korelasi koefisien (r) = 1, maka hubungan kedua variabel tersebut
sempurna.
Karena jumlah sampel pada penelitian ini mencapai angka 100, maka
penulis mengunakan metode Pearson’s Product Memont yang dilambangkan
dengan r. Nilai koefisien korelasi berkisar antara -1 dan 1 (-1≤r≤1). Nilai
hubungan yang didapat dari korelasi, menurut Nugroho dalam buku Strategi Jitu
Memilih Metode Startistik, Penelitian dengan SPSS (Nugroho 2005:36) yaitu :
Tabel 3.3 Tingkat Kriteria Kekuatan Hubungan dengan Metode
Korelasi Pearson Product Moment
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0 Tidak Ada Korelasi
> 0-0,25 Korelasi Sangat Lemah
> 0,25-0,50 Korelasi Cukup
> 0,50-0,75 Korelasi Kuat
> 0,75-0,99 Korelasi Sangat Kuat
50
Analisis korelasi digunakan untuk mencari arah dan kuatnya hubungan
antara dua variabel atau lebih, baik hubungan yang bersifat simetris, kausal dan
reciprocal (Sugiyono,2012:260). Pada penelitian kali ini penulis menggunakan
analisis korelasi Product Moment. Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari
hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua
variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau
lebih tersebut adalah sama.
Di mana :
rxy = Korelasi antara variabel x dengan y
x = (xi - x�)
y = (yi - �)
3.14.5 Regresi
Regresi adalah proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang
paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa
lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil (Riduwan
dan Kuncoro, 2008:4). Regresi juga diartikan untuk memprediksi perubahan di
masa yang akan datang. Menurut Suliyanto (2005:62) analisis regresi merupakan
teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut
51
untuk membuat perkiraan (prediksi). Karena merupakan analisis prediksi, maka
nilai prediksi tidak selalu, tepat dengan nilai riilnya. Semakin kecil tingkat
penyimpangan antara nilai prediksi dan nilai riilnya, maka semakin tepat regresi
yang dibentuk. Regresi dapat disimpulkan untuk mengemukakan keingintahuan
apa yang terjadi di masa depan untuk memberikan sumbangan menentukan
keputusan yang terbaik.
Hubungan antar variabel dalam persamaan regresi merupakan hubungan
sebab akibat (causal relationship). Oleh karena itu, sebelum menggunakan
persamaan regresi dalam menjelaskan hubungan antar dua variabel atau lebih.
Maka perlu diyakini terlebih dahulu bahwa secara teoritis variabel-variabel
tersebut memiliki hubungan (Suliyanto,2008:63). Variabel yang mempengaruhi
variabel lain disebut variabel bebas. Variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain
disebut variabel terikat. Salah satu kegunaan regresi ialah meramalkan variabel
terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Dalam buku Riduwan dan Kuncoro
(2008:24) persamaan regresi dirumuskan dengan :
Ŷ= a + bx
Dimana :
Ŷ = (disebut Y topi) yaitu variabel terikat
a = nilai konstanta harga Y, jika X = 0
b = nilai yang menentukan ramalan (prediksi) untuk menunjukkan peningkatan
(+) atau penurunan (-) variabel Y
52
X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
Asumsi Model Regresi terpusat pada :
1. Data yang dianalisis berjenis interval
2. Data dipilih secara acak
3. Data berdistribusi normal
4. Data berpola linear
5. Data mempunyai pasangan yang sama dengan subjek yang sama
3.15 Rancangan Uji Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari peranan public relations terhadap
kepuasan konsumen pada PT TX Travel Sudirman Plaza.
Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari peranan public relations terhadap
kepuasan konsumen pada PT TX Travel Sudirman Plaza.