Upload
arif-sagitarium
View
77
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PENELITIAN
GELOMBANG BERDIRI
DISUSUN OLEH:
Arif Eko Sumaryanto (14726251005)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
Arif Eko Sumaryanto (14726251005)
2015 LAPORAN PENELITIAN GELOMBANG BERDIRI
PENELITIAN GELOMBANG BERDIRI
A. Tujuan Penelitian :
1. Mengetahui pengaruh frekuensi terhadap cepat rambat bunyi
2. Mengetahui pengaruh suhu terhadap cepat rambat bunyi
B. Alat dan Bahan :
No Alat dan Bahan Jumlah
1 Power Supply/Catu Daya 1
2 AFG (Audio Frequency Generator) 1
3 Amplifier 1
4 Laptop yang dilengkapi software
Sound Scope Osciloscope
1
5 Rangkaian mic kondensor (mic
kondensor, kabel dan jack mono)
1
6 Thermistor NTC (Negative
Temperature Coefficient)
1
7 Kolom udara tertutup (Paralon
diameter: 4 inci, panjang: 2m)
1
8 Kawat kumparan nikelin
(hambatan: 0,533 ohm, panjang: 7
m, diameter: 0,015mm)
1
9 Multimeter 1
10 Speaker (diameter: 4 inci) 1
Arif Eko Sumaryanto (14726251005)
2015 LAPORAN PENELITIAN GELOMBANG BERDIRI
11 Termometer 1
12 Mistar 1
13 Gelas ukur 1
14 Penyangga gelas 1
15 Pemanas api (bunzen) 1
C. Desain Alat
Keterangan : angka pada desain alat sesuai dengan nomor urut pada tabel alat
dan bahan
D. Prosedur Pengambilan Data
1. Merangkai alat seperti yang tergambar pada desain alat.
2. Mengatur frekuensi pertama yaitu 700 Hz, kemudian mengatur tombol
atenuasi AFG dan tombol volume amplifier hingga didapat gelombang
sinusoida yang nampak pada laptop dengan bentuk simpul dan perut
gelombang yang sempurna.
Arif Eko Sumaryanto (14726251005)
2015 LAPORAN PENELITIAN GELOMBANG BERDIRI
3. Mengatur kenaikan suhu dalam kolom udara dengan cara
menghubungkan rangkaian kumparan paralel nikelin yang berfungsi
sebagai pemanas dengan catu daya DC 15 volt
4. Memasukkan NTC kedalam kolom udara dan mencatat suhu ruangan
kolom udara yang terbaca oleh multimeter (multimeter terhubung dengan
NTC) dalam satuan ohm.
5. Mengeluarkan NTC dan memasukkan mic kondensor kedalam kolom
udara, kemudian menggeser mic kondensor hingga menemukan simpul
gelombang yang pertama, mengukur dengan mistar dan mencatat letak
simpul gelombang tersebut sebagai S1 kedalam tabel.
6. Menggeser kembali mic kondensor hingga menemukan simpul
gelombang yang kedua, mengukur dengan mistar dan mencatat letak
simpul gelombang tersebut sebagai S2 kedalam tabel, melakukan
pengambilan data berulang sebanyak 5 kali untuk setiap simpul
gelombang.
7. Mengulangi langkah 2 – 6 untuk frekuensi dan suhu yang berbeda.
8. Mengkonversi nilai resistansi NTC yang tercatat kedalam satuan suhu
celcius dengan cara mencelupkan termometer dan NTC secara bersamaan
kedalam air yang dipanaskan, kemudian mencatat nilai termometer yang
terbaca saat NTC menunjukkan angka resistansi yang telah dicatat pada
langkah 4.
Arif Eko Sumaryanto (14726251005)
2015 LAPORAN PENELITIAN GELOMBANG BERDIRI
E. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Tabel Hasil Penelitian
No Temperatur (K) Frekuensi (Hz) Cepat Rambat (m/s)
1 304 700 316,68 ± 1,534
1200 319,20 ± 2,399
1700 312,12 ± 3,725
2 308,5 700 355,05 ± 14,076
1200 348.96 ± 2,146
1700 343,40 ± 3,40
3 312,5 700 368,76 ± 1,770
1200 360,48 ± 2,937
1700 365.84 ± 2,635
2. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi dan suhu
terhadap cepat rambat bunyi. Variabel - variabel yang dicatat dalam
penelitian ini antara lain : suhu (K), frekuensi (Hz) dan kedudukan mic
kondensor ( 𝑠1 dan 𝑠2 ). Kedudukan mic kondensor yang dicatat dalam
penelitian ini mewakili letak simpul gelombang bunyi, sehingga besarnya
cepat rambat bunyi (v) diperoleh dari hasil perkalian antara 2 kali jarak mic
(2(𝑠2− 𝑠1)) dengan frekuensi (f). pada percobaan ini, jarak mic merupakan
setengah panjang gelombang (1/2 ) dengan menggunakan acuan simpul
gelombang yang tampak pada osiloskop, pada saat mic digeser dari dinding
pemantul kolom udara akan nampak sebuah gelombang sinusoida pada layar
Arif Eko Sumaryanto (14726251005)
2015 LAPORAN PENELITIAN GELOMBANG BERDIRI
osiloskop yang terdiri dari simpul dan perut gelombang. Jarak antar dua
simpul gelombang yang berdekatan diartikan sebagai setengah panjang
gelombang (1/2 ) sehingga panjang satu gelombang utuh () = 2(𝑠2− 𝑠1)) ,
dengan demikian berlaku persamaan 𝑣 = 𝑓. 2(𝑠2− 𝑠1).
Pada penelitian ini frekuensi yang digunakan adalah 700 Hz, 1200 Hz
dan 1700 Hz. Hal ini dikarenakan penyesuaian dengan panjang kolom udara
yang digunakan pada saat percobaan. Selain itu, Suhu yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu 31C, 35,5C dan 39,5C yang dilihat menggunakan
resistor suhu (Thermistor) NTC yang menghasilkan nilai keluaran dalam
satuan Ohm, nilai keluaran NTC dikonversi kedalam satuan derajat celcius.
Perubahan suhu dilakukan dengan cara memanaskan kolom udara dengan
menggunakan rangkaian kumparan kawat nikelin secara paralel yang
dihubungkan dengan catu daya DC 15 volt.
Hasil pengukuran dengan variasi frekuensi pada suhu yang tetap tersaji
pada grafik dibawah ini.
y = -0,002x + 368,5R² = 0,120
310
320
330
340
350
360
370
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800
v b
un
yi (
m/s
)
frekuensi (Hz)
Grafik Hubungan Frekuensi (Hz) Terhadap Cepat Rambat Bunyi (m/s) Pada Suhu 312.5 K
Arif Eko Sumaryanto (14726251005)
2015 LAPORAN PENELITIAN GELOMBANG BERDIRI
Berdasarkan grafik diatas, besarnya nilai cepat rambat bunyi pada setiap
variasi frekuensi cenderung sama, meskipun pada grafik terlihat sedikit
menurun pada frekuensi paling tinggi, hal tersebut masih mendapat toleransi
berdasarkan besarnya nilai ralat dan nilai keseksamaan yang tersaji pada tabel
dibawah ini.
Frekuensi (Hz) Cepat Rambat (m/s) Keseksamaan (%)
700 368,76 ± 1,770 99,516
1200 360,48 ± 2,937 99,185
1700 365.84 ± 2,635 99,280
*Analisa data lebih lengkap tersaji pada subbab lampiran
Keseksamaan pada tabel diatas menunjukkan tingkat kualitas hasil
perhitungan dalam kategori baik yang ditunjukkan dengan nilai persentase
mencapai 99 %. Hasil perhitungan dan plot grafik yang dihasilkan pada
variasi frekuensi terhadap cepat rambat bunyi membuktikan bahwa perbedaan
frekuensi yang digunakan pada percobaan tidak berpengaruh terhadap
besarnya nilai cepat rambat bunyi diudara, hal tersebut ditunjukkan dalam
grafik dan tabel perhitungan bahwa besarnya nilai cepat rambat bunyi pada
setiap variasi frekuensi cenderung sama yaitu f = 700Hz, v =
(368,76 1,770)m/s; f = 1200Hz, v = (360,48 2,937)m/s; f = 1700Hz, v =
(365,84 2,635)m/s.
Pada pengukuran dengan variasi suhu diperoleh grafik sebagai berikut:
Arif Eko Sumaryanto (14726251005)
2015 LAPORAN PENELITIAN GELOMBANG BERDIRI
Berdasarkan grafik variasi suhu terhadap cepat rambat bunyi
diatas.besarnya nilai cepat rambat bunyi cenderung meningkat mengikuti
kenaikan suhu dalam kolom udara, besarnya nilai kenaikan suhu dan nilai
cepat rambat bunyi tersaji pada tabel berikut:
Suhu (K) Cepat Rambat (m/s) Keseksamaan (%)
304 312,12 ± 3,725 98,807
308,5 343,40 ± 3,400 99,010
312,5 365.84 ± 2,635 99,280
*Analisa data lebih lengkap tersaji pada subbab lampiran
Gambaran grafik perbandingan suhu dan cepat rambat bunyi tersebut
setidaknya membuktikan bahwa perbedaan suhu berpengaruh terhadap besar
kecilnya cepat rambat bunyi diudara, bentuk pengaruhnya berbanding lurus
antara suhu dan cepat rambat bunyi. Hal tersebut ditunjukkan dalam grafik
dan tabel perhitungan bahwa besarnya nilai cepat rambat bunyi untuk setiap
variasi suhu cenderung bertambah besar nilainya yaitu suhu = 304K, v =
(312,12 3,725)m/s; suhu = 308,5K, v = (343,40 3,400)m/s; suhu =
312,5K, v = (365,84 2,635)m/s. Data percobaan variasi suhu terhadap
y = 6,333x - 1612,R² = 0,996
300310320330340350360370
302 304 306 308 310 312 314
v b
un
yi (
m/s
)
suhu (K)
Grafik Hubungan Suhu (K) Terhadap Cepat Rambat Bunyi (m/s) Pada f = 1700Hz
Series1
Linear (Series1)
Arif Eko Sumaryanto (14726251005)
2015 LAPORAN PENELITIAN GELOMBANG BERDIRI
cepat rambat bunyi diatas juga didukung dengan nilai keseksamaan yang
mencapai 98-99% yang berarti berkategori baik.
Besarnya ralat pada pengukuran dan perhitungan serta bentuk plot
grafik yang belum ideal disebabkan oleh beberapa kesalahan antara lain
karena:
1. Pada alat percobaan belum dilengkapi dengan peredam bunyi, sehingga
memungkinkan terjadinya pemantulan bunyi pada dinding kolom udara,
selain itu, mic kondensor yang memiliki kepekaan tinggi terhadap bunyi
memungkinkan mendapat pengaruh bunyi dari luar.
2. Kurangnya ketepatan peneliti dalam menentukan simpul gelombang dan
belum maksimalnya rangkaian kumparan pemanas yang digunakan
sehingga butuh waktu yang lebih lama untuk memanaskannya.
Arif Eko Sumaryanto (14726251005)
2015 LAPORAN PENELITIAN GELOMBANG BERDIRI
F. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
a. Variasi frekuensi yang digunakan pada percobaan cenderung tidak
berpengaruh terhadap besarnya nilai cepat rambat bunyi diudara, hal
tersebut ditunjukkan dalam grafik dan tabel perhitungan bahwa besarnya
nilai cepat rambat bunyi pada setiap variasi frekuensi cenderung sama
yaitu f = 700Hz, v = (368,76 1,770) m/s; f = 1200Hz, v = (360,48
2,937)m/s; f = 1700Hz, v = (365,84 2,635)m/s.
b. Perbedaan suhu berpengaruh terhadap besar kecilnya cepat rambat bunyi
diudara, bentuk pengaruhnya berbanding lurus antara suhu dan cepat
rambat bunyi, dengan besar nilai suhu dan cepat rambat sebagai berikut:
suhu = 304K, v = (312,12 3,725)m/s; suhu = 308,5K, v = (343,40
3,400)m/s; suhu = 312,5K, v = (365,84 2,635)m/s.
2. Saran
a. Percobaan sebaiknya dilakukan ditempat yang tenang atau di ruang
dengan peredam bunyi.
b. Variasi suhu dan frekuensi ditambah agar menghasilkan sebaran data
yang semakin baik.
c. Pada variabel suhu sebaiknya menggunakan perangkat pemanas yang
lebih baik dan aman , agar didapatkan perbedaan suhu yang lebih banyak.
Arif Eko Sumaryanto (14726251005)
2015 LAPORAN PENELITIAN GELOMBANG BERDIRI
d. Perlunya percobaan lain yang serupa dengan menggunakan medium
perambatan bunyi yang berbeda.
G. Daftar Pustaka
Crista Triani Dewi. (2002) Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Bunyi Di
udara Diukur dengan Metode Beda Fase. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
French, A. P. (1971) Vibrations and Waves. New York: w. w. Norton &
Company. Inc.
Gunther, Leon. (2012) The Physics of Music and Color. New York: Springer.
LAMPIRAN I. ANALISA DATA
A. Hasil konversi resistansi NTC kedalam satuan derajat Celcius
1. 9.8 Ohm = 31C
2. 9 Ohm = 35.5C
3. 8 Ohm = 39.5C
B. Perambatan ralat perhitungan cepat rambat bunyi pada kolom udara tertutup
Persamaan cepat rambat bunyi yang digunakan dalam pengambilan data:
𝒗 = 𝒇 ∙ 𝟐(𝑺𝟐 − 𝑺𝟏)
𝑣 = 2𝑓𝑆2 − 2𝑓𝑆1
∆𝑣 = 𝜕𝑣
𝜕𝑓
2
∆𝑓 2 + 𝜕𝑣
𝑠2
2
∆𝑠2 2 + 𝜕𝑣
𝑠1
2
∆𝑠1 2
∆𝑣 = 𝜕 2𝑓𝑆2 − 2𝑓𝑆1
𝜕𝑓
2
∆𝑓 2 + 𝜕 2𝑓𝑆2 − 2𝑓𝑆1
𝑠2
2
∆𝑠2 2 +
𝜕 2𝑓𝑆2 − 2𝑓𝑆1
𝑠1
2
∆𝑠1 2
∆𝒗 = 𝟐𝒇𝑺𝟐 − 𝟐𝒇𝑺𝟏 𝟐 ∆𝒇 𝟐 + 𝟐𝒇 𝟐 ∆𝒔𝟐 𝟐 + −𝟐𝒇 𝟐 ∆𝒔𝟏 𝟐
C. Perhitungan data
1. Suhu 31C = 304K
a. 𝒇 = 𝟕𝟎𝟎𝑯𝒛
No 𝒔𝟏(𝒎) 𝒔𝟏𝟐
1 0,136 0,018496
2 0,137 0,018769
3 0,135 0,018225
4 0,136 0,018496
5 0,136 0,018496
𝑠1= 0,680 𝑠12 = 0,092482
𝑠1 = 0,136
Ralat mutlak : 𝑠1 = 𝑛 𝑠1
2−( 𝑠1)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠1 = 5.0,092482 −0,4624
5(5−1)
∆𝑠1 = 0,000707
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠1
𝑠1 × 100% =
0,000707
0,136× 100% = 𝟎,𝟓𝟏𝟗%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,519% = 𝟗𝟗,𝟒𝟖𝟏%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟏 = 𝒔𝟏 ± ∆𝒔𝟏 𝒎 = (𝟎,𝟏𝟑𝟔 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟕𝟎𝟕)𝒎
No 𝒔𝟐(𝒎) 𝒔𝟐𝟐
1 0,362 0,131044
2 0,363 0,131769
3 0,363 0,131769
4 0,361 0,130321
5 0,362 0,131044
𝑠2= 1,811 𝑠22 = 0,655947
𝑠2 = 0,3622
Ralat mutlak : 𝑠2 = 𝑛 𝑠2
2−( 𝑠2)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠2 = 5.0,655947 −3,279721
5(5−1)
∆𝑠2 = 0,000837
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠2
𝑠2 × 100% =
0,000837
0,3622× 100% = 𝟎,𝟐𝟑𝟏%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,231% = 𝟗𝟗,𝟕𝟔𝟗%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟐 = 𝒔𝟐 ± ∆𝒔𝟐 𝒎 = (𝟎,𝟑𝟔𝟐𝟐 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟖𝟑𝟕)𝒎
Menghitung cepat rambat bunyi pada kolom udara:
𝜆 = 2 𝑠2 − 𝑠1 = 2 0,3622 − 0,1360 = 𝟎,𝟒𝟓𝟐𝟒
𝑣 = 𝑓 ∙ 𝜆 = 700 ∙ 0,4524 = 𝟑𝟏𝟔.𝟔𝟖 𝒎𝒔−𝟏
Perambatan ralat:
∆𝑣 = 2𝑠2 − 2𝑠1 2 ∆𝑓 2 + 2𝑓 2 ∆𝑠2 2 + −2𝑓 2 ∆𝑠1 2
∆𝑣 = 0 + 1400 2 0,000837 2 + −1400 2 0,000707 2
∆𝑣 = 1,534 𝑚𝑠−1
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑣
𝑣× 100% =
1,534
316 .68× 100% = 𝟎,𝟒𝟖𝟒%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,484% = 𝟗𝟗,𝟓𝟏𝟔%
Hasil perhitungan : 𝒗 ± ∆𝒗 = (𝟑𝟏𝟔,𝟔𝟖 ± 𝟏,𝟓𝟑𝟒)𝒎𝒔−𝟏
b. 𝒇 = 𝟏𝟐𝟎𝟎𝑯𝒛
No 𝒔𝟏(𝒎) 𝒔𝟏𝟐
1 0,083 0.006889
2 0,083 0.006889
3 0,084 0,007056
4 0,082 0,006724
5 0,083 0.006889
𝑠1= 0,415 𝑠12 = 0,034447
𝑠1 = 0,083
Ralat mutlak : 𝑠1 = 𝑛 𝑠1
2−( 𝑠1)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠1 = 5.0,034447 −0,172225
5(5−1)
∆𝑠1 = 0,000707
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠1
𝑠1 × 100% =
0,000707
0,136× 100% = 𝟎,𝟓𝟏𝟗%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,519% = 𝟗𝟗,𝟒𝟖𝟏%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟏 = 𝒔𝟏 ± ∆𝒔𝟏 𝒎 = (𝟎,𝟎𝟖𝟑 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟕𝟎𝟕)𝒎
No 𝒔𝟐(𝒎) 𝒔𝟐𝟐
1 0,216 0,046656
2 0,216 0,046656
3 0,215 0,046225
4 0,217 0,047089
5 0,216 0,046656
𝑠2= 1,08 𝑠22 = 0,233282
𝑠2 = 0,216
Ralat mutlak : 𝑠2 = 𝑛 𝑠2
2−( 𝑠2)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠2 = 5.0,233282 −1.1664
5(5−1)
∆𝑠2 = 0,000707
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠2
𝑠2 × 100% =
0,000707
0,216× 100% = 𝟎,𝟑𝟐𝟕%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,327% = 𝟗𝟗,𝟕𝟔𝟑%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟐 = 𝒔𝟐 ± ∆𝒔𝟐 𝒎 = (𝟎,𝟐𝟏𝟔 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟕𝟎𝟕)𝒎
Menghitung cepat rambat bunyi pada kolom udara:
𝜆 = 2 𝑠2 − 𝑠1 = 2 0,216 − 0,083 = 𝟎, 𝟐𝟔𝟔
𝑣 = 𝑓 ∙ 𝜆 = 1200 ∙ 0,266 = 𝟑𝟏𝟗.𝟐 𝒎𝒔−𝟏
Perambatan ralat:
∆𝑣 = 2𝑠2 − 2𝑠1 2 ∆𝑓 2 + 2𝑓 2 ∆𝑠2 2 + −2𝑓 2 ∆𝑠1 2
∆𝑣 = 0 + 2400 2 0,000707 2 + −2400 2 0,000707 2
∆𝑣 = 2,399 𝑚𝑠−1
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑣
𝑣× 100% =
2,399
319.2× 100% = 𝟎,𝟕𝟓𝟏%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,751% = 𝟗𝟗,𝟐𝟒𝟗%
Hasil perhitungan : 𝒗 ± ∆𝒗 = (𝟑𝟏𝟗,𝟐 ± 𝟐,𝟑𝟗𝟗)𝒎𝒔−𝟏
c. 𝒇 = 𝟏𝟕𝟎𝟎𝑯𝒛
No 𝒔𝟏(𝒎) 𝒔𝟏𝟐
1 0,064 0,004096
2 0,063 0,003969
3 0,065 0,004225
4 0,064 0,004096
5 0,064 0,004096
𝑠1= 0,32 𝑠12 = 0,020482
𝑠1 = 0,064
Ralat mutlak : 𝑠1 = 𝑛 𝑠1
2−( 𝑠1)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠1 = 5.0,020482 −0,1024
5(5−1)
∆𝑠1 = 0,000707
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠1
𝑠1 × 100% =
0,000707
0,064× 100% = 𝟏,𝟏𝟎𝟒%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 1,104% = 𝟗𝟖.𝟖𝟗𝟔%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟏 = 𝒔𝟏 ± ∆𝒔𝟏 𝒎 = (𝟎,𝟎𝟔𝟒 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟕𝟎𝟕)𝒎
No 𝒔𝟐(𝒎) 𝒔𝟐𝟐
1 0,156 0,024336
2 0,157 0,024649
3 0,155 0,024025
4 0,155 0,024025
5 0,156 0,024336
𝑠2= 0,779 𝑠22 = 0,121371
𝑠2 = 0,1558
Ralat mutlak : 𝑠2 = 𝑛 𝑠2
2−( 𝑠2)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠2 = 5.0,121371 −0,606841
5(5−1)
∆𝑠2 = 0,000837
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠2
𝑠2 × 100% =
0,000837
0,1558× 100% = 𝟎,𝟓𝟑𝟕%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,537% = 𝟗𝟗,𝟒𝟔𝟑%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟐 = 𝒔𝟐 ± ∆𝒔𝟐 𝒎 = (𝟎,𝟏𝟓𝟓𝟖 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟖𝟑𝟕)𝒎
Menghitung cepat rambat bunyi pada kolom udara:
𝜆 = 2 𝑠2 − 𝑠1 = 2 0,1558 − 0,064 = 𝟎,𝟏𝟖𝟑𝟔
𝑣 = 𝑓 ∙ 𝜆 = 1700 ∙ 0,1836 = 𝟑𝟏𝟐.𝟏𝟐 𝒎𝒔−𝟏
Perambatan ralat:
∆𝑣 = 2𝑠2 − 2𝑠1 2 ∆𝑓 2 + 2𝑓 2 ∆𝑠2 2 + −2𝑓 2 ∆𝑠1 2
∆𝑣 = 0 + 3400 2 0,000837 2 + −3400 2 0,000707 2
∆𝑣 = 3,725 𝑚𝑠−1
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑣
𝑣× 100% =
3,725
312 .12× 100% = 𝟏,𝟏𝟗𝟑%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 1,193% = 𝟗𝟖,𝟖𝟎𝟕%
Hasil perhitungan : 𝒗 ± ∆𝒗 = (𝟑𝟏𝟐,𝟏𝟐 ± 𝟑,𝟕𝟐𝟓)𝒎𝒔−𝟏
2. Suhu 35.5C = 308.5K
a. 𝒇 = 𝟕𝟎𝟎𝑯𝒛
No 𝒔𝟏(𝒎) 𝒔𝟏𝟐
1 0,146 0,021316
2 0,147 0,021609
3 0,147 0,021609
4 0,145 0,021025
5 0,146 0,021316
𝑠1= 0,731 𝑠12 = 0,106875
𝑠1 = 0,1462
Ralat mutlak : 𝑠1 = 𝑛 𝑠1
2−( 𝑠1)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠1 = 5.0,106875 −0,534361
5(5−1)
∆𝑠1 = 0,000837
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠1
𝑠1 × 100% =
0,000837
0,1462× 100% = 𝟎,𝟓𝟕𝟐%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,572% = 𝟗𝟗,𝟒𝟐𝟖%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟏 = 𝒔𝟏 ± ∆𝒔𝟏 𝒎 = (𝟎,𝟏𝟒𝟔𝟐 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟖𝟑𝟕)𝒎
No 𝒔𝟐(𝒎) 𝒔𝟐𝟐
1 0,4 0,16
2 0,401 0,160801
3 0,398 0,158801
4 0,4 0,16
5 0,4 0,16
𝑠2= 1,999 𝑠22 = 0,799602
𝑠2 = 0,3998
Ralat mutlak : 𝑠2 = 𝑛 𝑠2
2−( 𝑠2)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠2 = 5.0,799602−3,996001
5(5−1)
∆𝑠2 = 0,01002
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠2
𝑠2 × 100% =
0,010022474
0,3998× 100% = 𝟐,𝟓𝟎𝟔%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 2,506% = 𝟗𝟕,𝟒𝟗𝟒%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟐 = 𝒔𝟐 ± ∆𝒔𝟐 𝒎 = (𝟎,𝟑𝟗𝟗𝟖 ± 𝟎,𝟎𝟏𝟎𝟎𝟐)𝒎
Menghitung cepat rambat bunyi pada kolom udara:
𝜆 = 2 𝑠2 − 𝑠1 = 2 0,3998 − 0,1462 = 𝟎, 𝟓𝟎𝟕𝟐
𝑣 = 𝑓 ∙ 𝜆 = 700 ∙ 0,5072 = 𝟑𝟓𝟓,𝟎𝟓 𝒎𝒔−𝟏
Perambatan ralat:
∆𝑣 = 2𝑠2 − 2𝑠1 2 ∆𝑓 2 + 2𝑓 2 ∆𝑠2 2 + −2𝑓 2 ∆𝑠1 2
∆𝑣 = 0 + 1400 2 0,01002 2 + −1400 2 0,000837 2
∆𝑣 = 14,076 𝑚𝑠−1
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑣
𝑣× 100% =
14,076
355 ,05× 100% = 𝟑,𝟗𝟔𝟒%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 3,964% = 𝟗𝟔,𝟎𝟑𝟔%
Hasil perhitungan : 𝒗 ± ∆𝒗 = (𝟑𝟓𝟓,𝟎𝟓 ± 𝟏𝟒,𝟎𝟕𝟔)𝒎𝒔−𝟏
b. 𝒇 = 𝟏𝟐𝟎𝟎𝑯𝒛
No 𝒔𝟏(𝒎) 𝒔𝟏𝟐
1 0,087 0,007569
2 0,086 0,007396
3 0,086 0,007396
4 0,087 0,007569
5 0,087 0,007569
𝑠1= 0,433 𝑠12 = 0,037499
𝑠1 = 0,0866
Ralat mutlak : 𝑠1 = 𝑛 𝑠1
2−( 𝑠1)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠1 = 5.0,037499−0,187489
5(5−1)
∆𝑠1 = 0,000548
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠1
𝑠1 × 100% =
0,0005 48
0,0866× 100% = 𝟎,𝟔𝟑𝟐%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,632% = 𝟗𝟗,𝟑𝟔𝟖%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟏 = 𝒔𝟏 ± ∆𝒔𝟏 𝒎 = (𝟎,𝟎𝟖𝟔𝟔 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟓𝟒𝟖)𝒎
No 𝒔𝟐(𝒎) 𝒔𝟐𝟐
1 0,232 0,053824
2 0,233 0,054289
3 0,231 0,053361
4 0,232 0,053824
5 0,232 0,053824
𝑠2= 1,16 𝑠22 = 0,269122
𝑠2 = 0,232
Ralat mutlak : 𝑠2 = 𝑛 𝑠2
2−( 𝑠2)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠2 = 5.0,269122 −1,3456
5(5−1)
∆𝑠2 = 0,000707
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠2
𝑠2 × 100% =
0,000707
0,232× 100% = 𝟎,𝟑𝟎𝟓%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,305% = 𝟗𝟗,𝟔𝟗𝟓%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟐 = 𝒔𝟐 ± ∆𝒔𝟐 𝒎 = (𝟎,𝟐𝟑𝟐 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟕𝟎𝟕)𝒎
Menghitung cepat rambat bunyi pada kolom udara:
𝜆 = 2 𝑠2 − 𝑠1 = 2 0,232 − 0,0866 = 𝟎,𝟐𝟗𝟎𝟖
𝑣 = 𝑓 ∙ 𝜆 = 1200 ∙ 0,2908 = 𝟑𝟒𝟖.𝟗𝟔 𝒎𝒔−𝟏
Perambatan ralat:
∆𝑣 = 2𝑠2 − 2𝑠1 2 ∆𝑓 2 + 2𝑓 2 ∆𝑠2 2 + −2𝑓 2 ∆𝑠1 2
∆𝑣 = 0 + 2400 2 0,000707 2 + −2400 2 0,000548 2
∆𝑣 = 2,146 𝑚𝑠−1
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑣
𝑣× 100% =
2,146
348 .96× 100% = 𝟎,𝟔𝟏𝟓%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,615% = 𝟗𝟗,𝟑𝟖𝟓%
Hasil perhitungan : 𝒗 ± ∆𝒗 = (𝟑𝟒𝟖.𝟗𝟔 ± 𝟐,𝟏𝟒𝟔)𝒎𝒔−𝟏
c. 𝒇 = 𝟏𝟕𝟎𝟎𝑯𝒛
No 𝒔𝟏(𝒎) 𝒔𝟏𝟐
1 0,064 0,004096
2 0,065 0,004225
3 0,066 0,004356
4 0,064 0,004096
5 0,064 0,004096
𝑠1= 0,323 𝑠12 = 0,020869
𝑠1 = 0,0646
Ralat mutlak : 𝑠1 = 𝑛 𝑠1
2−( 𝑠1)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠1 = 5.0,020869 −0,104329
5(5−1)
∆𝑠1 = 0,000894
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠1
𝑠1 × 100% =
0,000894
0,0646× 100% = 𝟏,𝟑𝟖𝟒%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 1,384% = 𝟗𝟖,𝟔𝟏𝟔%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟏 = 𝒔𝟏 ± ∆𝒔𝟏 𝒎 = (𝟎,𝟎𝟔𝟒𝟔 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟖𝟗𝟒)𝒎
No 𝒔𝟐(𝒎) 𝒔𝟐𝟐
1 0,166 0,027556
2 0,165 0,027225
3 0,166 0,027556
4 0,166 0,027556
5 0,165 0,027225
𝑠2= 0,828 𝑠22 = 0,137118
𝑠2 = 0,1656
Ralat mutlak : 𝑠2 = 𝑛 𝑠2
2−( 𝑠2)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠2 = 5.0,137118 −0,685584
5(5−1)
∆𝑠2 = 0,000548
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠2
𝑠2 × 100% =
0,000548
0,1656× 100% = 𝟎,𝟑𝟑𝟏%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,331% = 𝟗𝟗,𝟔𝟔𝟗%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟐 = 𝒔𝟐 ± ∆𝒔𝟐 𝒎 = (𝟎,𝟏𝟔𝟓𝟔 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟓𝟒𝟖)𝒎
Menghitung cepat rambat bunyi pada kolom udara:
𝜆 = 2 𝑠2 − 𝑠1 = 2 0,1656 − 0,0646 = 𝟎,𝟐𝟎𝟐
𝑣 = 𝑓 ∙ 𝜆 = 1700 ∙ 0,202 = 𝟑𝟒𝟑,𝟒 𝒎𝒔−𝟏
Perambatan ralat:
∆𝑣 = 2𝑠2 − 2𝑠1 2 ∆𝑓 2 + 2𝑓 2 ∆𝑠2 2 + −2𝑓 2 ∆𝑠1 2
∆𝑣 = 0 + 3400 2 0,000548 2 + −3400 2 0,000894 2
∆𝑣 = 3,4 𝑚𝑠−1
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑣
𝑣× 100% =
3,4
343 ,4× 100% = 𝟎,𝟗𝟗%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,99% = 𝟗𝟗,𝟎𝟏%
Hasil perhitungan : 𝒗 ± ∆𝒗 = (𝟑𝟒𝟑,𝟒 ± 𝟑,𝟒)𝒎𝒔−𝟏
3. Suhu 39.5C = 312.5K
a. 𝒇 = 𝟕𝟎𝟎𝑯𝒛
No 𝒔𝟏(𝒎) 𝒔𝟏𝟐
1 0,145 0,021025
2 0,143 0,020449
3 0,144 0,020736
4 0,145 0,021025
5 0,145 0,021025
𝑠1= 0,722 𝑠12 = 0,10426
𝑠1 = 0,144
Ralat mutlak : 𝑠1 = 𝑛 𝑠1
2−( 𝑠1)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠1 = 5.0,10426 −0,521284
5(5−1)
∆𝑠1 = 0,000894
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠1
𝑠1 × 100% =
0,000894
0,144× 100% = 𝟎,𝟔𝟐𝟏%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,621% = 𝟗𝟗,𝟑𝟕𝟗%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟏 = 𝒔𝟏 ± ∆𝒔𝟏 𝒎 = (𝟎,𝟏𝟒𝟒 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟖𝟗𝟒)𝒎
No 𝒔𝟐(𝒎) 𝒔𝟐𝟐
1 0,408 0,166464
2 0,408 0,166464
3 0,406 0,164836
4 0,407 0,165649
5 0,408 0,166464
𝑠2= 2,037 𝑠22 = 0,829877
𝑠2 = 0,4074
Ralat mutlak : 𝑠2 = 𝑛 𝑠2
2−( 𝑠2)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠2 = 5.0,829877 −4,149369
5(5−1)
∆𝑠2 = 0,000894
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠2
𝑠2 × 100% =
0,000894
0,4074× 100% = 𝟎,𝟐𝟏𝟗%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,219% = 𝟗𝟗,𝟕𝟖𝟏%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟐 = 𝒔𝟐 ± ∆𝒔𝟐 𝒎 = (𝟎,𝟒𝟎𝟕𝟒 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟖𝟗𝟒)𝒎
Menghitung cepat rambat bunyi pada kolom udara:
𝜆 = 2 𝑠2 − 𝑠1 = 2 0,4074 − 0,144 = 𝟎,𝟓𝟐𝟔𝟖
𝑣 = 𝑓 ∙ 𝜆 = 700 ∙ 0,5268 = 𝟑𝟔𝟖,𝟕𝟔 𝒎𝒔−𝟏
Perambatan ralat:
∆𝑣 = 2𝑠2 − 2𝑠1 2 ∆𝑓 2 + 2𝑓 2 ∆𝑠2 2 + −2𝑓 2 ∆𝑠1 2
∆𝑣 = 0 + 1400 2 0,000894 2 + −1400 2 0,000894 2
∆𝑣 = 1,770 𝑚𝑠−1
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑣
𝑣× 100% =
1,534
316 .68× 100% = 𝟎,𝟒𝟖𝟒%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,484% = 𝟗𝟗,𝟓𝟏𝟔%
Hasil perhitungan : 𝒗 ± ∆𝒗 = (𝟑𝟔𝟖,𝟕𝟔 ± 𝟏,𝟕𝟕𝟎)𝒎𝒔−𝟏
b. 𝒇 = 𝟏𝟐𝟎𝟎𝑯𝒛
No 𝒔𝟏(𝒎) 𝒔𝟏𝟐
1 0,085 0,007225
2 0,086 0,007396
3 0,086 0,007396
4 0,084 0,007056
5 0,085 0,007225
𝑠1= 0,426 𝑠12 = 0,036298
𝑠1 = 0,0852
Ralat mutlak : 𝑠1 = 𝑛 𝑠1
2−( 𝑠1)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠1 = 5.0,036298 −0,181476
5(5−1)
∆𝑠1 = 0,000836
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠1
𝑠1 × 100% =
0,000836
0,0852× 100% = 𝟎,𝟗𝟖𝟏%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,981% = 𝟗𝟗,𝟎𝟏𝟗%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟏 = 𝒔𝟏 ± ∆𝒔𝟏 𝒎 = (𝟎,𝟎𝟖𝟓𝟐 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟖𝟑𝟔)𝒎
No 𝒔𝟐(𝒎) 𝒔𝟐𝟐
1 0,236 0,055696
2 0,234 0,054756
3 0,235 0,055225
4 0,236 0,055696
5 0,236 0,055696
𝑠2= 1,177 𝑠22 = 0,277069
𝑠2 = 0,2354
Ralat mutlak : 𝑠2 = 𝑛 𝑠2
2−( 𝑠2)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠2 = 5.0,277069 −1,385329
5(5−1)
∆𝑠2 = 0,000894
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠2
𝑠2 × 100% =
0,000894
0,2354× 100% = 𝟎,𝟑𝟕𝟗%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,379% = 𝟗𝟗,𝟔𝟐𝟏%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟐 = 𝒔𝟐 ± ∆𝒔𝟐 𝒎 = (𝟎,𝟐𝟑𝟓𝟒 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟖𝟗𝟒)𝒎
Menghitung cepat rambat bunyi pada kolom udara:
𝜆 = 2 𝑠2 − 𝑠1 = 2 0,2354 − 0,0852 = 𝟎,𝟑𝟎𝟎𝟒
𝑣 = 𝑓 ∙ 𝜆 = 1200 ∙ 0,3004 = 𝟑𝟔𝟎,𝟒𝟖 𝒎𝒔−𝟏
Perambatan ralat:
∆𝑣 = 2𝑠2 − 2𝑠1 2 ∆𝑓 2 + 2𝑓 2 ∆𝑠2 2 + −2𝑓 2 ∆𝑠1 2
∆𝑣 = 0 + 2400 2 0,000894 2 + −2400 2 0,000836 2
∆𝑣 = 2,937 𝑚𝑠−1
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑣
𝑣× 100% =
2,937
360 ,48× 100% = 𝟎,𝟖𝟏𝟓%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,815% = 𝟗𝟗,𝟏𝟖𝟓%
Hasil perhitungan : 𝒗 ± ∆𝒗 = (𝟑𝟔𝟎,𝟒𝟖 ± 𝟐,𝟗𝟑𝟕)𝒎𝒔−𝟏
c. 𝒇 = 𝟏𝟕𝟎𝟎𝑯𝒛
No 𝒔𝟏(𝒎) 𝒔𝟏𝟐
1 0,064 0,004096
2 0,065 0,004225
3 0,065 0,004225
4 0,064 0,004096
5 0,064 0,004096
𝑠1= 0,322 𝑠12 = 0,020738
𝑠1 = 0,0644
Ralat mutlak : 𝑠1 = 𝑛 𝑠1
2−( 𝑠1)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠1 = 5.0,020738 −0,103684
5(5−1)
∆𝑠1 = 0,000548
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠1
𝑠1 × 100% =
0,000548
0,0644× 100% = 𝟎,𝟖𝟓𝟏%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,851% = 𝟗𝟗,𝟏𝟒𝟗%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟏 = 𝒔𝟏 ± ∆𝒔𝟏 𝒎 = (𝟎,𝟎𝟔𝟒𝟒 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟓𝟒𝟖)𝒎
No 𝒔𝟐(𝒎) 𝒔𝟐𝟐
1 0,172 0,029584
2 0,171 0,029241
3 0,171 0,029241
4 0,172 0,029584
5 0,172 0,029584
𝑠2= 0,858 𝑠22 = 0,147234
𝑠2 = 0,172
Ralat mutlak : 𝑠2 = 𝑛 𝑠2
2−( 𝑠2)2
𝑛(𝑛−1)
𝑠2 = 5.0,147234 −0,736164
5(5−1)
∆𝑠2 = 0,000548
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑠2
𝑠2 × 100% =
0,000548
0,172× 100% = 𝟎,𝟑𝟏𝟖%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,318% = 𝟗𝟗,𝟔𝟖𝟐%
Hasil pengukuran : 𝒔𝟐 = 𝒔𝟐 ± ∆𝒔𝟐 𝒎 = (𝟎,𝟏𝟕𝟐 ± 𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟓𝟒𝟖)𝒎
Menghitung cepat rambat bunyi pada kolom udara:
𝜆 = 2 𝑠2 − 𝑠1 = 2 0,172 − 0,0644 = 𝟎,𝟐𝟏𝟓𝟐
𝑣 = 𝑓 ∙ 𝜆 = 1700 ∙ 0,2152 = 𝟑𝟔𝟓.𝟖𝟒 𝒎𝒔−𝟏
Perambatan ralat:
∆𝑣 = 2𝑠2 − 2𝑠1 2 ∆𝑓 2 + 2𝑓 2 ∆𝑠2 2 + −2𝑓 2 ∆𝑠1 2
∆𝑣 = 0 + 3400 2 0,000548 2 + −3400 2 0,000548 2
∆𝑣 = 2,635 𝑚𝑠−1
Ralat Nisbi (N) : ∆𝑣
𝑣× 100% =
2,635
365 .84× 100% = 𝟎,𝟕𝟐%
Keseksamaan (Ks) : 100% − 0,72% = 𝟗𝟗,𝟐𝟖𝟎%
Hasil perhitungan : 𝒗 ± ∆𝒗 = (𝟑𝟔𝟓.𝟖𝟒 ± 𝟐,𝟔𝟑𝟓)𝒎𝒔−𝟏
D. Plot Grafik Percobaan
1. Grafik hubungan frekuensi (Hz) dengan cepat rambat bunyi (m/s)
a. Pada suhu 304K
Frekuensi (Hz) Cepat Rambat (m/s)
700 316,68 ± 1,534
1200 319,20 ± 2,399
1700 312,12 ± 3,725
b. Pada suhu 308,5K
Frekuensi (Hz) Cepat Rambat (m/s)
700 355,05 ± 14,076
1200 348.96 ± 2,146
1700 343,40 ± 3,40
y = -0,004x + 321,4R² = 0,403
310
320
330
340
350
360
370
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800
v b
un
yi (
m/s
)
frekuensi (Hz)
Grafik Hubungan Frekuensi (Hz) Terhadap Cepat Rambat Bunyi (m/s)Pada Suhu 304 K
y = -0,011x + 363,1R² = 0,999
310
320
330
340
350
360
370
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800
v b
un
yi (
m/s
)
frekuensi (Hz)
Grafik Hubungan Frekuensi (Hz) Terhadap Cepat Rambat Bunyi (m/s)Pada Suhu 308.5 K
c. Pada suhu 312.5K
Frekuensi (Hz) Cepat Rambat (m/s)
700 368,76 ± 1,770
1200 360,48 ± 2,937
1700 365.84 ± 2,635
2. Grafik hubungan suhu (K) dengan cepat rambat bunyi (m/s)
a. Pada f = 700 Hz
Suhu (K) Cepat Rambat (m/s)
304 316,68 ± 1,534
308,5 355,05 ± 14,076
312,5 368,76 ± 1,770
y = -0,002x + 368,5R² = 0,120
310
320
330
340
350
360
370
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800
v b
un
yi (
m/s
)
frekuensi (Hz)
Grafik Hubungan Frekuensi (Hz) Terhadap Cepat Rambat Bunyi (m/s)Pada Suhu 312.5 K
y = 6,176x - 1557,R² = 0,946
310
320
330
340
350
360
370
380
302 304 306 308 310 312 314
v b
un
yi (
m/s
)
suhu (K)
Grafik Hubungan Suhu (K) Terhadap Cepat Rambat Bunyi (m/s) Pada f = 700Hz
Series1
Linear (Series1)
b. Pada f = 1200 Hz
Suhu (K) Cepat Rambat (m/s)
304 319,20 ± 2,399
308,5 348.96 ± 2,146
312,5 360,48 ± 2,937
c. Pada f = 1700 Hz
Suhu (K) Cepat Rambat (m/s)
304 312,12 ± 3,725
308,5 343,40 ± 3,40
312,5 365.84 ± 2,635
y = 4,892x - 1165,R² = 0,954
310
320
330
340
350
360
370
302 304 306 308 310 312 314
v b
un
yi (
m/s
)
suhu (K)
Grafik Hubungan Suhu (K) Terhadap Cepat Rambat Bunyi (m/s) Pada f = 1200Hz
Series1
Linear (Series1)
y = 6,333x - 1612,R² = 0,996
300
310
320
330
340
350
360
370
302 304 306 308 310 312 314
v b
un
yi (
m/s
)
suhu (K)
Grafik Hubungan Suhu (K) Terhadap Cepat Rambat Bunyi (m/s) Pada f = 1700Hz
Series1
Linear (Series1)
LAMPIRAN II. DOKUMENTASI PENELITIAN
A. Rangkaian alat percobaan
B. Rangkaian kumparan pemanas menggunakan kawat nikelin
C. Konversi nilai resistansi NTC kedalam satuan suhu (C)