Upload
roni-agusmaniza
View
223
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
70Perencanaan Jembatan Baja
BAB VI
PERENCANAAN SAMBUNGAN
6.1 Perencanaan Sambungan
Alat sambung yang dipergunakan pada perencanaan jembatan baja ini
adalah baut dengan tegangan izinσ = 1600 kg/cm2. Menurut Potma de Vries
(1984) perhitungan kekuatan baut atau paku keling harus dibedakan atas
sambungan tampang satu dan sambungan tampang dua.
6.1.1 Sambungan tampang satu
Kekuatan ditinjau terhadap geser jika tebal plat/flens minimum
dibandingkan dengan diameter (td = 0,393). Kekuatan baut tersebut dihitung
dengan rumus:
Pgs = ¼ x d2 x τ
Ptu = d x t x σ tu
6.1.2 Sambungan tampang dua
Kekuatan ditinjau terhadap geser jika tebal plat/flens minimum
dibandingkan dengan diameter (td = 0,785). Kekuatan baut tersebut dihitung
dengan rumus :
Pgs = 2 x ¼ x x d2 x τ = ½ x x d2 x 0,6 xσ
Ptu = d x t x σ tu = d x t x 1,2 x σ
Dengan : Pgs = kekuatan baut terhadap geser (kg)
Ptu = kekuatan baut terhadap tumpuan (kg)
t = tebal plat buhul (cm), tebal profil (cm)
d = diameter baut (cm)
σtu = tegangan tumpuan izin baut
Nurhasanah | 0604101010041
71Perencanaan Jembatan Baja
= 1,2σ = 1,2 x 1600 kg/cm2 = 1920 kg/cm2 ; untuk
1,5d≤s1<2d, dimana s1 adalah jarak dari paku keling yang
paling luar ke tepi bagian yang disambung (PPBBI 1984,
pasal 8.2, halaman 68).
= 1,5σ = 1,5x 1600 kg/cm2 = 2400 kg/cm2 ; untuk s1≥2d
τ = tegangan geser izin baut
= 0,6σ = 0,6 x 1600 kg/cm2 = 960 kg/cm2
n = bidang geser yang timbulKekuatan baut dapat dihitung
6.2 Hubungan Gelagar Memanjang dan Gelagar Melintang
Profil gelagar melintang = DIR – 80
Profil gelagar memanjang = DIR – 28
Dari daftar konstruksi baja (halaman 21), direncanakan plat penyambung
profil L 130.130.16 (d = 32 mm dan wf = 50/90 mm). Alat sambung yang
digunakan adalah baut 11/4 “ = 3,175 cm. Gaya yang bekerja pada bidang
sambungan adalah gaya lintang maksimum dari gelagar memanjang , yaitu :
Akibat beban mati = 5,641 ton (lihat Bab III hal 26)
Akibat beban hidup = 13,25 ton (lihat Bab III hal 28)
Akibat beban angin = 0,441 ton (lihat Bab III hal 30)
Akibat beban gempa = 1,69 ton (lihat Bab III hal 30)
Akibat beban rem = 0,595 ton+ (lihat Bab III hal 31)
P = Dmaks = 21,617 ton
Sambungan antara gelagar memanjang dan melintang pada jembatan ini
memiliki 2 kondisi, yaitu : untuk gelagar melintang yang berada pada ujung
jembatan dan untuk gelagar melintang yang berada pada tengah jembatan. Pada
tengah jembatan digunakan sambungan tampang dua, dan diujung digunakan
sambungan tampang satu dan tampang dua.
Nurhasanah | 0604101010041
72Perencanaan Jembatan Baja
Jarak antara baut ke baut (u) dan baut ke ujung plat (S1) adalah sebagai berikut :
2,5d ≤ u ≤ 7d atau 14t = 7,94 ≤ 8 ≤ 22,23 atau 22.40 → (aman)
1,5d ≤ S1 ≤ 3d atau 14t = 4,76 ≤ 5 ≤ 9,53 atau 9,60 → (aman)
6.2.1 Tinjauan baut A
Sambungan tampang dua :
Pgsr = ½ d2 . 0,6 . τ̄ baut = ½ (3,175)2 . 0,6 .1600 = 15201,26 kg
Ptu = (d.t) τ̄ tu = (3,175. 1,6) . 1,2 . 1600 = 9753,60 kg
P yang menentukan adalah Ptu = 9753,60 kg (karena minimum).
Jumlah baut :
n=Dmaks
P tu
=21 ,617×103
9753,60 =2 ,21
≈ 3 buah baut. → (3 Ø 11/4 “)
Gaya yang bekerja pada satu baut :
V=Dmaks
n=21 ,617×103
3=7205 ,67
kg/baut
Nurhasanah | 0604101010041
73Perencanaan Jembatan Baja
Kontrol tegangan :
σ ytb=Vd×t
=7205 ,673 ,175×1,6
=1418 ,44 kg/cm² ≤ 1920 kg/cm² (Aman)
τ ytb=V
14×π×d2
=7205,671
4×π×3 ,1752
=910 ,117
kg/cm²
τ ytb=910 ,117 kg/cm² ≤ 0,6 τ̄ baut = 960 kg/cm² (Aman)
6.2.2 Tinjauan baut B
Baut B terdapat pada sambungan gelagar melintang dengan plat
penyambung. Sambungan yang digunakan adalah sambungan tampang satu,
karena sambungan ini bukan sambungan simetris, maka harus diperhatikan
momen yang timbul akibat adanya eksentrisitas (khusus pada gelagar melintang
ujung).
Sambungan tampang satu :
Pgs = ¼ . d 2 . 0,6 . σ = ¼ x (3,175)2 x 0,6 x 1600 = 7596,8 kg
Ptu = d . t . σ = 3,175 x 1,6 x 1,2 x 1600= 9753,6 kg
Dari kedua gaya tersebut diambil yang minimum, yaitu Pgsr = 7596,8 kg
Jumlah baut yang digunakan :
n =
Dmaks
Pgs =
21 ,617×103
7596 ,8 = 2,8 3 buah → (3 Ø 11/4 “)
Tinjauan baut :
e2 = (e1)2 + (e2)2 + (e3)2
= (5)2 + (13)2 + (21)2
Nurhasanah | 0604101010041
74Perencanaan Jembatan Baja
= 635
Ni =
Dmaks .e . e3
∑ e2 =
21 ,617×103×75 ,5×5635 = 12851,05 kg
Kontrol tegangan tarik
Gaya tarik yang ditahan oleh satu baut:
N = ½ N1 = ½ x 12851,05 = 6425,5 kg
tr =
N1
4π d2
= 6425,5 1
4π (3,175)2
= 811,58 kg/cm2 ≤ σ =0,7.1600 =1120 kg/cm2...........................(Aman)
Kontrol tegangan geser
Gaya geser yang ditahan oleh satu baut:
Pgs =
Dmaks
n= 21,617×103
3 = 2401,89 kg
=
Pgs1
4π d2
= 2401,891
4π (3,175)2
= 303,37 kg/cm2 ≤ τ = 960 kg/cm2 (Aman)
Kombinasi tegangan tarik dan tegangan geser (tegangan ideal)
i = √σ tr2+ 2 τ2= √(811 ,58)2+2 (303 ,37 )2= 918 kg/cm2
i = 918 ≤ σ = 1600 kg/cm2..................................(Aman)
6.3 Hubungan Gelagar Melintang dengan Gelagar Utama (Vakwerk)
Sebagai plat penyambung digunakan profil siku sama kaki 100.100.20 (d =
40 mm dan wf = 55 mm) dan alat sambung baut 11/4 “ = 3,175 cm. diameter
baut yang digunakan harus ≤ dtabel = 40 m. sedangkan wf = 55 mm digunakan
untuk eksentrisitas pada tinjauan baut. Gaya yang bekerja pada bidang
sambungan adalah gaya lintang maksimum dari gelagar melintang , yaitu :
Nurhasanah | 0604101010041
75Perencanaan Jembatan Baja
50
80
50
DIR-80
Baut
114"812
303
100.100.20
DIR-80
WF 400 400
e=
65,5 PPlat Penyambung t = 20 mm
458
417
Plat Penyambungt =20 mm
80
80
80Baut
114"
100.100.20
21
N1
N2
N3
N4
80160
240320
Akibat beban mati = 21,856 ton (lihat bab III hal 37)
Akibat beban hidup = 35,664 ton (lihat bab III hal 39)
Akibat beban angin = 0,441 ton (lihat bab III hal 40)
Akibat beban rem = 4,79 ton (lihat bab III hal 41)
P = Dmaks = 62,751 ton
Sambungan antara gelagar melintang dan pelat buhul pada jembatan ini
memiliki 2 kondisi, yaitu : sambungan gelagar melintang dengan profil siku dan
sambungan antara profil siku dan vakwerk vertikal ( d plat penyambung = 20
mm). Pada sambungan gelagar melintang dengan profil siku digunakan
sambungan tampang dua, dan sambungan antara profil siku dan vakwerk vertikal
digunakan sambungan tampang dua.
Jarak antara baut ke baut (u) dan baut ke ujung plat (S1) adalah sebagai berikut :
2,5d ≤ u ≤ 7d atau 14t = 7,94 ≤ 8 ≤ 22,23 atau 22.40 → (aman)
1,5d ≤ S1 ≤ 3d atau 14t = 4,76 ≤ 5 ≤ 9,53 atau 9,60 → (aman)
Nurhasanah | 0604101010041
76Perencanaan Jembatan Baja
Sambungan tampang dua :
Pgsr = ½ d2 . 0,6 . τ̄ baut = ½ (3,175)2 . 0,6 .1600 = 15201,26 kg
Ptu = (d.t) τ̄ tu = (3,175. 1,6) . 1,2 . 1600 = 9753,60 kg
P yang menentukan adalah Ptu = 9753,60 kg (karena minimum).
Jumlah baut :
n=Dmaks
P tu
=62 ,751×103
9753,60 =5 ,15
≈ 10 buah baut. → (10 Ø 11/4 “)
Gaya yang bekerja pada satu baut :
V=Dmaks
n=62 ,751×103
10=6275 ,1
kg/baut
Kontrol tegangan :
σ ytb=Vd×t
=6275 ,13 ,175×2
=988 ,20 kg/cm² ≤ 1920 kg/cm² .....(Aman)
τ ytb=V
14×π×d2
=6275,11
4×π×3 ,1752
=792 ,58
≤ 960 kg/cm²......(Aman)
6.4 Sambungan Titik Buhul
Alat sambung digunakan baut dengan diameter 11/4 “ = 3,175 cm dan
pelat buhul dengan ketebalan t = 20 mm. Perhitungan jumlah baut yang
digunakan didasarkan pada tinjauan geser dan tumpuan. Sambungan yang
terjadi adalah sambungan tampang satu.
Sambungan tampang satu :
Pgsr = ¼ . d 2 .τ = ¼ x (3,175)2 x (0,6 x 1600) = 7600,63 kg
Ptu = d . t .σ = 3,175 x 2 x (1,2 x 1600) = 12192 kg
Dari kedua gaya tersebut diambil yang minimum, yaitu Pgs = 7600,63 kg.
Perhitungan jumlah baut yang digunakan pada titik buhul :
Nurhasanah | 0604101010041
77Perencanaan Jembatan Baja
458
417
B a ut
1
1/
4"
458
417
90 9090 90180 180 180 180
90
120
120
120
120
120
120
90
812
303
SAMBUNGAN TITIK BUHUL 18 = 19
SKALA 1:10
PLAT BUHULTEBAL 20 mm
GELAGAR MELINTANG (DIR-80)
Baut 1 14"
VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)
PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL(WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
50
80
80
80
80
50
900
PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)
1204.9
20
20
20
2020
PLAT PENYAMBUNG100.100.20
1061.71
99.37
97
224
97
BAUT Ø 1 14 "
BAUT Ø 1 14 "
BAUT Ø 1 14 "
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
PLAT BUHUL( t= 20 mm)
97
22497
417
20
20
50
30
5020931.37
n =
Pmaks
Pgs =
Pmaks
7600,63
Jarak antara baut ke baut (u) dan baut ke ujung plat (S1) adalah sebagai berikut :
2,5d ≤ u ≤ 7d atau 14t = 7,94 ≤ 8 ≤ 22,23 atau 22,40 → (aman)
1,5d ≤ S1 ≤ 3d atau 14t = 4,76 ≤ 5 ≤ 9,53 atau 9,60 → (aman)
Titik Buhul 18 = 19Batang 1 = 77522,91 kg ()
Batang 18 = 197223,38 kg ()
Jumlah baut yang digunakan :
Sambungan batang 1 :
n =
77522,91 7600,63 = 10,19 16 baut
Sambungan batang 18 :
n =
197223,38 7600,63 = 25,95 28 baut
Nurhasanah | 0604101010041
78Perencanaan Jembatan Baja
95
90
120
120
120
120
120
120
90
90
180
180
180
180
458
417
Baut 1 1/4"
458
417
Baut 11/4"
458
417
SAMBUNGAN TITIK BUHUL 1 = 8SKALA 1:10
PLAT BUHULTEBAL 20 mm
303
812
774
Baut 1 14"
20
GELAGAR MELINTANG (DIR-80)
PLAT PENYAMBUNG100.100.20
VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)
11271114.88
20
2020
PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KANAN(WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)
97
224
97 97
BAUT Ø 1 14 "BAUT Ø 1 14 "
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
PLAT BUHUL( t= 20 mm)
PLAT BUHUL( t= 20 mm)
PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)
20
20458
417
Baut 1 14"
PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
BAUT Ø 1 14 "2190
200200200200200 200 200200200 200 95
90
97
224
Titik Buhul 1 = 8
Batang 1 = 77522,91 kg ()
Batang 2 = 210119,76 kg ()
Batang 19 = 197223,38 kg ()
Batang 20 = 151225,54 kg ()
Jumlah baut yang digunakan :
Sambungan batang 1 dan 2 (menerus):
n =
210119,76-77522,91 7600,63 = 18 44 baut
Sambungan batang 19 :
n =
197223,38 7600,63 = 25,95 28 baut
Sambungan batang 20 :
n =
151225,54 7600,63 = 19,89 20 baut
Nurhasanah | 0604101010041
79Perencanaan Jembatan Baja
WF 400 x 400
Baut 1 1/4"
458
417
Baut 11/4"
458
417
90
90
180
180
180
180
90
90
180
180
180
180
SAMBUNGAN TITIK BUHUL 2 = 7
SKALA 1:10
PLAT BUHULTEBAL 20 mm
774
303
812
50
80
80
80
80
50
GELAGAR MELINTANG (DIR-80)
1127.011127.01
20
20
20
20
VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)
PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KANAN(WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
97
224
97
BAUT Ø 1 14 "BAUT Ø 1 14 "
PLAT BUHUL( t= 20 mm)
PLAT BUHUL( t= 20 mm)
PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)
20
20
458
417
Baut 114"
PLAT PENYAMBUNG100.100.20
PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
BAUT Ø 1 14 "2190
95 200200200200200 200 200200200 200 95458
417
Baut 114"
PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
97
224
97
Titik Buhul 2 = 7
Batang 2 = 210119,76 kg ()
Batang 3 = 303955,64 kg ()
Batang 21 = 151225,54 kg (+)
Batang 22 = 106685,69 kg ()
Jumlah baut yang digunakan :
Sambungan batang 2 dan 3 (menerus):
n =
303955,64 -210119,76 7600,63 = 12,3 44 baut
Sambungan batang 21:
n =
151225,54 7600,63 = 19,89 20 baut
Sambungan batang 22:
n =
106685,69 7600,63 = 14,03 20 baut
Nurhasanah | 0604101010041
80Perencanaan Jembatan Baja
458
417
Baut 11/4"
458
417
Baut 11/4"
458
417
90
90
180
180
180
180
90
90
180
180
180
180
SAMBUNGAN TITIK BUHUL 3 = 6SKALA 1:10
PLAT BUHULTEBAL 20 mm
303
812
774
Baut 114"
50
80
80
80
80
50
GELAGAR MELINTANG (DIR-80)
PLAT PENYAMBUNG100.100.20
1127.011127.01
20
20
20
20
VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)
PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KANAN(WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
895
PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)
97
224
97
BAUT Ø 1 14 "BAUT Ø 1 1
4 "
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
PLAT BUHUL( t= 20 mm)
PLAT BUHUL( t= 20 mm)
PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)
20
20
BAUT Ø 1 14 "
2190
95 200200200200200 200 200200200 200 95
97
224
97
458
417
Baut 114"
PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
Titik Buhul 3 = 6
Batang 3 = 303955,64 kg ()
Batang 4 = 138355,43 kg ()
Batang 23 = 106685,69 kg (+)
Batang 24 = 63053,84 kg ()
Jumlah baut yang digunakan :
Sambungan batang 3 dan 4 (menerus):
n =
303955,64 -138355,43 7600,63 = 21,8 44 baut
Sambungan batang 23:
n =
106685,69 7600,63 = 14,03 20 baut
Sambungan batang 24:
n =
63053,84 7600,63 = 8,29 20 baut
Nurhasanah | 0604101010041
81Perencanaan Jembatan Baja
Baut 1 14"
458
417
Baut 114"
458
417
90
90
180
180
180
180
90
90
180
180
180
180
PLAT BUHULTEBAL 20 mm
812
774
50
80
80
80
80
GELAGAR MELINTANG (DIR-80)
1127.051127
20
20
20
20
VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)
PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KANAN(WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
97
224
PLAT BUHUL( t= 20 mm)
PLAT BUHUL( t= 20 mm)
PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)
20
417
Baut 114"
PLAT PENYAMBUNG100.100.20
PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
417
Baut 114"
PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
97
224
Titik Buhul 4 = 5
Batang 4 = 138355,43 kg ()
Batang 5 = 374661,66 kg ()
Batang 25 = 63053,84 kg (+)
Batang 26 = 21397 kg (+)
Jumlah baut yang digunakan :
Sambungan batang 4 dan 5 (menerus):
n =
374661,66 -138355,43 7600,63 = 31,09 44 baut
Sambungan batang 25:
n =
63053,84 7600,63 = 8,29 20 baut
Sambungan batang 26:
n =
21397 7600,63 = 2,81 20 baut
Nurhasanah | 0604101010041
82Perencanaan Jembatan Baja
Baut 114"
458
417
WF 400 x 400
Baut 114"
458
417
WF 400 x 400
Baut 114 "
458
417
75 150 150 150 150 150 75
90
120
120
120
120
120
120
90
90
120
120
120
120
120
120
90
SAMBUNGAN TITIK BUHUL 9 = 17
PLAT BUHULTEBAL 20 mm
1128.3900
900
900
20
20
20
20
VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)
PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL(WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
774
PENAMPANG VAKWERK ATAS(WF 400 x 400)
97
224
97
BAUT Ø 1 14 "PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
97
97
97224 224
97
PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
1007.82
1546.32
VAKWERK ATAS (WF 400 x 400)
Titik Buhul 9 = 17
Batang 10 = 155049,82 kg (+)
Batang 18 = 197223,38 kg ()
Batang 19 = 197223,38 kg ()
Jumlah baut yang digunakan :
Sambungan batang 10 :
n =
155049,82 7600,63 = 18,2 20 baut
Sambungan batang 18 :
n =
197223,38 7600,63 = 25,95 28 baut
Sambungan batang 19 :
n =
197223,38 7600,63 = 25,95 28 baut
Nurhasanah | 0604101010041
83Perencanaan Jembatan Baja
90
90
180
180
180
180
90
180
180
180
180
1140.781140.78
2290
2020
VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
97
224
97
BAUT Ø 1 14 "
97
97
97224 224
97
20
20
458
417
Baut 114"
PENAMPANG VAKWERK ATAS(WF 400 x 400)
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
VAKWERK ATAS (WF 400 x 400)
21021021021095 210210210210 95
97
224
97
458
417
Baut 114"
PENAMPANG VAKWERK ATAS(WF 400 x 400)
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
210210
20
Titik Buhul 10 dan 16
Batang 10 = 155049,82 kg (+)
Batang 11 = 271328,69 kg (+)
Batang 20 = 41772,26 kg (+)
Batang 21 = 41772,26 kg (+)
Jumlah baut yang digunakan :
Sambungan batang 10 dan 11 (menerus):
n =
271328,69 -155049,82 7600,63 = 15,3 44 baut
Sambungan batang 20:
n =
151225,54 7600,63 = 19,89 20 baut
Sambungan batang 21:
n =
151225,54 7600,63 = 19,89 20 baut
Nurhasanah | 0604101010041
84Perencanaan Jembatan Baja
"
458
417
Baut 1
458
417
90
90
180
180
180
180
90
90
180
180
180
180
PLAT BUHULTEBAL 20 mm
1140.78
1140.78
20
2020
20
VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)
PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL(WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
774
97
97
97224 224
97
PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)
2290
97
224
97
BAUT Ø 1 14 "
20
20
458
417
Baut 114"
PENAMPANG VAKWERK ATAS(WF 400 x 400)
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)VAKWERK ATAS (WF 400 x 400)
21021021021095 210210210210 95
97
224
97
458
417
Baut 114"
PENAMPANG VAKWERK ATAS(WF 400 x 400)
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
210210
20
Titik Buhul 11 = 15
Batang 11 = 271328,69 kg (+)
Batang 12 = 343851,60 kg ()
Batang 22 = 106685,69 kg ()
Batang 23 = 106685,69 kg (+)
Jumlah baut yang digunakan :
Sambungan batang 11 dan 12 (menerus):
n =
343851,60 - 271328,69 7600,63 = 9,54 44 baut
Sambungan batang 22 dan 23:
n =
106685,69 7600,63 = 14,03 20 baut
Nurhasanah | 0604101010041
85Perencanaan Jembatan Baja
417417
90
90
240
240
240
90
90
240
240
240
20 20
VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
1144.82Baut
4
0 4PENAMPANG VAKWERK ATAS(
mm
Titik Buhul 12 = 14
Batang 12 = 343851,60 kg (+)
Batang 13 = 387613,55 kg (+)
Batang 24 = 63053,84 kg ()
Batang 25 = 63053,84 kg (+)
Jumlah baut yang digunakan :
Sambungan batang 13 dan 12 (menerus):
n =
387613,55 -343851,60 7600,63 = 5,76 44 baut
Sambungan batang 24 dan 25:
n =
63053,84 7600,63 = 8,29 20 baut
Nurhasanah | 0604101010041
86Perencanaan Jembatan Baja
90
90
180
180
180
180
90
180
180
180
18020 20
VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)
BAUT Ø 1 14 "
1140.78
900
97
1140.78
97
97224 224
97
2290
97
224
97
BAUT Ø 1 14 "
20
20458
417
Baut 1 14"
PENAMPANG VAKWERK ATAS(WF 400 x 400)
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
VAKWERK ATAS (WF 400 x 400)
21021021021095 210210210210 95
97
224
97
458
417
Baut 1 14"
PENAMPANG VAKWERK ATAS(WF 400 x 400)
PLAT BUHUL ( t= 20 mm)
210210
20
Titik Buhul 13
Batang 13 = 387613,55 kg (+)
Batang 14 = 387613,55 kg (+)
Batang 26 = 21397 kg (+)
Batang 27 = 21397 kg (+)
Jumlah baut yang digunakan :
Sambungan batang 13 dan 14 :
n =
387613,55 -387613,55 7600,63 = 0 44 baut
Sambungan batang 26 dan 27:
n =
21397 7600,63 = 2,81 20 baut
Nurhasanah | 0604101010041
87Perencanaan Jembatan Baja
90 9790 907180 180 180 1809090 9090 180180180180
6.5 Sambungan Perpanjangan Batang
Sambungan perpanjangan batang dilakukan pada batang-batang menerus
yaitu batang atas dan batang bawah. Berdasarkan daftar profil baja, diketahui
bahwa profil Wide Flange memiliki panjang 3 – 15 m.
6.5.1 Sambungan Perpanjangan Batang Bawah
Pada sambungan perpanjangan batang atas penyambungan terdapat 3
kali sambungan dengan panjang batang atas adalah 46,30 m. Sambungan
dilakukan pada batang 3=6=9, dengan gaya batang 374661,55. Direncanakan
menggunakan baut dengan diameter 2 ’’= 5,08 cm dan pelat penyambung
dengan ketebalan t = 20 mm.
Nurhasanah | 0604101010041
88Perencanaan Jembatan Baja
90 9090 90180 180 180 1809090 9090 180180180180
Sambungan perpanjangan batang adalah sambungan tampang satu :
Pgsr = ¼ . d 2 .τ = ¼ x (5,08)2 x (0,6 x 1600) = 19447,70 kg
Ptu = d . t .σ = 5,08 x 2 x (1,2 x 2400) = 24384 kg
Dari kedua gaya tersebut diambil yang minimum, yaitu Pgs = 19447,70kg.
Jumlah baut yang digunakan :
n =
Pbatang
Pgsr =
374661,5519447,70 = 19,26 40 baut
6.5.2 Sambungan Perpanjangan Batang Atas
Pada sambungan perpanjangan batang atas penyambungan terdapat 2
kali sambungan dengan panjang batang bawah adalah 36 m Sambungan
dilakukan pada batang 12=15, dengan gaya batang 387613,55 kg. Direncanakan
menggunakan baut dengan diameter 2 ’’= 5,08 cm dan pelat penyambung
dengan ketebalan t = 20 mm.
Sambungan perpanjangan batang adalah sambungan tampang satu :
Pgsr = ¼ . d 2 .τ = ¼ x (5,08)2 x (0,6 x 1600) = 19447,70 kg
Nurhasanah | 0604101010041
89Perencanaan Jembatan Baja
Ptu = d . t .σ = 5,08 x 2 x (1,2 x 2400) = 24384 kg
Dari kedua gaya tersebut diambil yang minimum, yaitu Pgs = 19447,70 kg.
Jumlah baut yang digunakan :
n =
Pbatang
Pgsr =
387613,55 19447,70 = 19,93 40 baut
Nurhasanah | 0604101010041