24
70 Perencanaan Jembatan Baja BAB VI PERENCANAAN SAMBUNGAN Perencanaan Sambungan Alat sambung yang dipergunakan pada perencanaan jembatan baja ini adalah baut dengan tegangan izin σ = 1600 kg/cm 2 . Menurut Potma de Vries (1984) perhitungan kekuatan baut atau paku keling harus dibedakan atas sambungan tampang satu dan sambungan tampang dua. 6.1.1 Sambungan tampang satu Kekuatan ditinjau terhadap geser jika tebal plat/flens minimum dibandingkan dengan diameter ( t d = 0,393). Kekuatan baut tersebut dihitung dengan rumus: Pgs = ¼ x d 2 x τ P tu = d x t x σ tu 6.1.2 Sambungan tampang dua Kekuatan ditinjau terhadap geser jika tebal plat/flens minimum dibandingkan dengan diameter ( t d = 0,785). Kekuatan baut tersebut dihitung dengan rumus : Pgs = 2 x ¼ x x d 2 x τ = ½ x x d 2 x 0,6 x σ P tu = d x t x σ tu = d x t x 1,2 x σ Dengan : Pgs = kekuatan baut terhadap geser (kg) Nurhasanah | 0604101010041

BAB 6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 6

70Perencanaan Jembatan Baja

BAB VI

PERENCANAAN SAMBUNGAN

6.1 Perencanaan Sambungan

Alat sambung yang dipergunakan pada perencanaan jembatan baja ini

adalah baut dengan tegangan izinσ = 1600 kg/cm2. Menurut Potma de Vries

(1984) perhitungan kekuatan baut atau paku keling harus dibedakan atas

sambungan tampang satu dan sambungan tampang dua.

6.1.1 Sambungan tampang satu

Kekuatan ditinjau terhadap geser jika tebal plat/flens minimum

dibandingkan dengan diameter (td = 0,393). Kekuatan baut tersebut dihitung

dengan rumus:

Pgs = ¼ x d2 x τ

Ptu = d x t x σ tu

6.1.2 Sambungan tampang dua

Kekuatan ditinjau terhadap geser jika tebal plat/flens minimum

dibandingkan dengan diameter (td = 0,785). Kekuatan baut tersebut dihitung

dengan rumus :

Pgs = 2 x ¼ x x d2 x τ = ½ x x d2 x 0,6 xσ

Ptu = d x t x σ tu = d x t x 1,2 x σ

Dengan : Pgs = kekuatan baut terhadap geser (kg)

Ptu = kekuatan baut terhadap tumpuan (kg)

t = tebal plat buhul (cm), tebal profil (cm)

d = diameter baut (cm)

σtu = tegangan tumpuan izin baut

Nurhasanah | 0604101010041

Page 2: BAB 6

71Perencanaan Jembatan Baja

= 1,2σ = 1,2 x 1600 kg/cm2 = 1920 kg/cm2 ; untuk

1,5d≤s1<2d, dimana s1 adalah jarak dari paku keling yang

paling luar ke tepi bagian yang disambung (PPBBI 1984,

pasal 8.2, halaman 68).

= 1,5σ = 1,5x 1600 kg/cm2 = 2400 kg/cm2 ; untuk s1≥2d

τ = tegangan geser izin baut

= 0,6σ = 0,6 x 1600 kg/cm2 = 960 kg/cm2

n = bidang geser yang timbulKekuatan baut dapat dihitung

6.2 Hubungan Gelagar Memanjang dan Gelagar Melintang

Profil gelagar melintang = DIR – 80

Profil gelagar memanjang = DIR – 28

Dari daftar konstruksi baja (halaman 21), direncanakan plat penyambung

profil L 130.130.16 (d = 32 mm dan wf = 50/90 mm). Alat sambung yang

digunakan adalah baut 11/4 “ = 3,175 cm. Gaya yang bekerja pada bidang

sambungan adalah gaya lintang maksimum dari gelagar memanjang , yaitu :

Akibat beban mati = 5,641 ton (lihat Bab III hal 26)

Akibat beban hidup = 13,25 ton (lihat Bab III hal 28)

Akibat beban angin = 0,441 ton (lihat Bab III hal 30)

Akibat beban gempa = 1,69 ton (lihat Bab III hal 30)

Akibat beban rem = 0,595 ton+ (lihat Bab III hal 31)

P = Dmaks = 21,617 ton

Sambungan antara gelagar memanjang dan melintang pada jembatan ini

memiliki 2 kondisi, yaitu : untuk gelagar melintang yang berada pada ujung

jembatan dan untuk gelagar melintang yang berada pada tengah jembatan. Pada

tengah jembatan digunakan sambungan tampang dua, dan diujung digunakan

sambungan tampang satu dan tampang dua.

Nurhasanah | 0604101010041

Page 3: BAB 6

72Perencanaan Jembatan Baja

Jarak antara baut ke baut (u) dan baut ke ujung plat (S1) adalah sebagai berikut :

2,5d ≤ u ≤ 7d atau 14t = 7,94 ≤ 8 ≤ 22,23 atau 22.40 → (aman)

1,5d ≤ S1 ≤ 3d atau 14t = 4,76 ≤ 5 ≤ 9,53 atau 9,60 → (aman)

6.2.1 Tinjauan baut A

Sambungan tampang dua :

Pgsr = ½ d2 . 0,6 . τ̄ baut = ½ (3,175)2 . 0,6 .1600 = 15201,26 kg

Ptu = (d.t) τ̄ tu = (3,175. 1,6) . 1,2 . 1600 = 9753,60 kg

P yang menentukan adalah Ptu = 9753,60 kg (karena minimum).

Jumlah baut :

n=Dmaks

P tu

=21 ,617×103

9753,60 =2 ,21

≈ 3 buah baut. → (3 Ø 11/4 “)

Gaya yang bekerja pada satu baut :

V=Dmaks

n=21 ,617×103

3=7205 ,67

kg/baut

Nurhasanah | 0604101010041

Page 4: BAB 6

73Perencanaan Jembatan Baja

Kontrol tegangan :

σ ytb=Vd×t

=7205 ,673 ,175×1,6

=1418 ,44 kg/cm² ≤ 1920 kg/cm² (Aman)

τ ytb=V

14×π×d2

=7205,671

4×π×3 ,1752

=910 ,117

kg/cm²

τ ytb=910 ,117 kg/cm² ≤ 0,6 τ̄ baut = 960 kg/cm² (Aman)

6.2.2 Tinjauan baut B

Baut B terdapat pada sambungan gelagar melintang dengan plat

penyambung. Sambungan yang digunakan adalah sambungan tampang satu,

karena sambungan ini bukan sambungan simetris, maka harus diperhatikan

momen yang timbul akibat adanya eksentrisitas (khusus pada gelagar melintang

ujung).

Sambungan tampang satu :

Pgs = ¼ . d 2 . 0,6 . σ = ¼ x (3,175)2 x 0,6 x 1600 = 7596,8 kg

Ptu = d . t . σ = 3,175 x 1,6 x 1,2 x 1600= 9753,6 kg

Dari kedua gaya tersebut diambil yang minimum, yaitu Pgsr = 7596,8 kg

Jumlah baut yang digunakan :

n =

Dmaks

Pgs =

21 ,617×103

7596 ,8 = 2,8 3 buah → (3 Ø 11/4 “)

Tinjauan baut :

e2 = (e1)2 + (e2)2 + (e3)2

= (5)2 + (13)2 + (21)2

Nurhasanah | 0604101010041

Page 5: BAB 6

74Perencanaan Jembatan Baja

= 635

Ni =

Dmaks .e . e3

∑ e2 =

21 ,617×103×75 ,5×5635 = 12851,05 kg

Kontrol tegangan tarik

Gaya tarik yang ditahan oleh satu baut:

N = ½ N1 = ½ x 12851,05 = 6425,5 kg

tr =

N1

4π d2

= 6425,5 1

4π (3,175)2

= 811,58 kg/cm2 ≤ σ =0,7.1600 =1120 kg/cm2...........................(Aman)

Kontrol tegangan geser

Gaya geser yang ditahan oleh satu baut:

Pgs =

Dmaks

n= 21,617×103

3 = 2401,89 kg

=

Pgs1

4π d2

= 2401,891

4π (3,175)2

= 303,37 kg/cm2 ≤ τ = 960 kg/cm2 (Aman)

Kombinasi tegangan tarik dan tegangan geser (tegangan ideal)

i = √σ tr2+ 2 τ2= √(811 ,58)2+2 (303 ,37 )2= 918 kg/cm2

i = 918 ≤ σ = 1600 kg/cm2..................................(Aman)

6.3 Hubungan Gelagar Melintang dengan Gelagar Utama (Vakwerk)

Sebagai plat penyambung digunakan profil siku sama kaki 100.100.20 (d =

40 mm dan wf = 55 mm) dan alat sambung baut 11/4 “ = 3,175 cm. diameter

baut yang digunakan harus ≤ dtabel = 40 m. sedangkan wf = 55 mm digunakan

untuk eksentrisitas pada tinjauan baut. Gaya yang bekerja pada bidang

sambungan adalah gaya lintang maksimum dari gelagar melintang , yaitu :

Nurhasanah | 0604101010041

Page 6: BAB 6

75Perencanaan Jembatan Baja

50

80

50

DIR-80

Baut

114"812

303

100.100.20

DIR-80

WF 400 400

e=

65,5 PPlat Penyambung t = 20 mm

458

417

Plat Penyambungt =20 mm

80

80

80Baut

114"

100.100.20

21

N1

N2

N3

N4

80160

240320

Akibat beban mati = 21,856 ton (lihat bab III hal 37)

Akibat beban hidup = 35,664 ton (lihat bab III hal 39)

Akibat beban angin = 0,441 ton (lihat bab III hal 40)

Akibat beban rem = 4,79 ton (lihat bab III hal 41)

P = Dmaks = 62,751 ton

Sambungan antara gelagar melintang dan pelat buhul pada jembatan ini

memiliki 2 kondisi, yaitu : sambungan gelagar melintang dengan profil siku dan

sambungan antara profil siku dan vakwerk vertikal ( d plat penyambung = 20

mm). Pada sambungan gelagar melintang dengan profil siku digunakan

sambungan tampang dua, dan sambungan antara profil siku dan vakwerk vertikal

digunakan sambungan tampang dua.

Jarak antara baut ke baut (u) dan baut ke ujung plat (S1) adalah sebagai berikut :

2,5d ≤ u ≤ 7d atau 14t = 7,94 ≤ 8 ≤ 22,23 atau 22.40 → (aman)

1,5d ≤ S1 ≤ 3d atau 14t = 4,76 ≤ 5 ≤ 9,53 atau 9,60 → (aman)

Nurhasanah | 0604101010041

Page 7: BAB 6

76Perencanaan Jembatan Baja

Sambungan tampang dua :

Pgsr = ½ d2 . 0,6 . τ̄ baut = ½ (3,175)2 . 0,6 .1600 = 15201,26 kg

Ptu = (d.t) τ̄ tu = (3,175. 1,6) . 1,2 . 1600 = 9753,60 kg

P yang menentukan adalah Ptu = 9753,60 kg (karena minimum).

Jumlah baut :

n=Dmaks

P tu

=62 ,751×103

9753,60 =5 ,15

≈ 10 buah baut. → (10 Ø 11/4 “)

Gaya yang bekerja pada satu baut :

V=Dmaks

n=62 ,751×103

10=6275 ,1

kg/baut

Kontrol tegangan :

σ ytb=Vd×t

=6275 ,13 ,175×2

=988 ,20 kg/cm² ≤ 1920 kg/cm² .....(Aman)

τ ytb=V

14×π×d2

=6275,11

4×π×3 ,1752

=792 ,58

≤ 960 kg/cm²......(Aman)

6.4 Sambungan Titik Buhul

Alat sambung digunakan baut dengan diameter 11/4 “ = 3,175 cm dan

pelat buhul dengan ketebalan t = 20 mm. Perhitungan jumlah baut yang

digunakan didasarkan pada tinjauan geser dan tumpuan. Sambungan yang

terjadi adalah sambungan tampang satu.

Sambungan tampang satu :

Pgsr = ¼ . d 2 .τ = ¼ x (3,175)2 x (0,6 x 1600) = 7600,63 kg

Ptu = d . t .σ = 3,175 x 2 x (1,2 x 1600) = 12192 kg

Dari kedua gaya tersebut diambil yang minimum, yaitu Pgs = 7600,63 kg.

Perhitungan jumlah baut yang digunakan pada titik buhul :

Nurhasanah | 0604101010041

Page 8: BAB 6

77Perencanaan Jembatan Baja

458

417

B a ut

1

1/

4"

458

417

90 9090 90180 180 180 180

90

120

120

120

120

120

120

90

812

303

SAMBUNGAN TITIK BUHUL 18 = 19

SKALA 1:10

PLAT BUHULTEBAL 20 mm

GELAGAR MELINTANG (DIR-80)

Baut 1 14"

VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)

PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL(WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

50

80

80

80

80

50

900

PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)

1204.9

20

20

20

2020

PLAT PENYAMBUNG100.100.20

1061.71

99.37

97

224

97

BAUT Ø 1 14 "

BAUT Ø 1 14 "

BAUT Ø 1 14 "

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

PLAT BUHUL( t= 20 mm)

97

22497

417

20

20

50

30

5020931.37

n =

Pmaks

Pgs =

Pmaks

7600,63

Jarak antara baut ke baut (u) dan baut ke ujung plat (S1) adalah sebagai berikut :

2,5d ≤ u ≤ 7d atau 14t = 7,94 ≤ 8 ≤ 22,23 atau 22,40 → (aman)

1,5d ≤ S1 ≤ 3d atau 14t = 4,76 ≤ 5 ≤ 9,53 atau 9,60 → (aman)

Titik Buhul 18 = 19Batang 1 = 77522,91 kg ()

Batang 18 = 197223,38 kg ()

Jumlah baut yang digunakan :

Sambungan batang 1 :

n =

77522,91 7600,63 = 10,19 16 baut

Sambungan batang 18 :

n =

197223,38 7600,63 = 25,95 28 baut

Nurhasanah | 0604101010041

Page 9: BAB 6

78Perencanaan Jembatan Baja

95

90

120

120

120

120

120

120

90

90

180

180

180

180

458

417

Baut 1 1/4"

458

417

Baut 11/4"

458

417

SAMBUNGAN TITIK BUHUL 1 = 8SKALA 1:10

PLAT BUHULTEBAL 20 mm

303

812

774

Baut 1 14"

20

GELAGAR MELINTANG (DIR-80)

PLAT PENYAMBUNG100.100.20

VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)

11271114.88

20

2020

PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KANAN(WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)

97

224

97 97

BAUT Ø 1 14 "BAUT Ø 1 14 "

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

PLAT BUHUL( t= 20 mm)

PLAT BUHUL( t= 20 mm)

PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)

20

20458

417

Baut 1 14"

PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

BAUT Ø 1 14 "2190

200200200200200 200 200200200 200 95

90

97

224

Titik Buhul 1 = 8

Batang 1 = 77522,91 kg ()

Batang 2 = 210119,76 kg ()

Batang 19 = 197223,38 kg ()

Batang 20 = 151225,54 kg ()

Jumlah baut yang digunakan :

Sambungan batang 1 dan 2 (menerus):

n =

210119,76-77522,91 7600,63 = 18 44 baut

Sambungan batang 19 :

n =

197223,38 7600,63 = 25,95 28 baut

Sambungan batang 20 :

n =

151225,54 7600,63 = 19,89 20 baut

Nurhasanah | 0604101010041

Page 10: BAB 6

79Perencanaan Jembatan Baja

WF 400 x 400

Baut 1 1/4"

458

417

Baut 11/4"

458

417

90

90

180

180

180

180

90

90

180

180

180

180

SAMBUNGAN TITIK BUHUL 2 = 7

SKALA 1:10

PLAT BUHULTEBAL 20 mm

774

303

812

50

80

80

80

80

50

GELAGAR MELINTANG (DIR-80)

1127.011127.01

20

20

20

20

VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)

PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KANAN(WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

97

224

97

BAUT Ø 1 14 "BAUT Ø 1 14 "

PLAT BUHUL( t= 20 mm)

PLAT BUHUL( t= 20 mm)

PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)

20

20

458

417

Baut 114"

PLAT PENYAMBUNG100.100.20

PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

BAUT Ø 1 14 "2190

95 200200200200200 200 200200200 200 95458

417

Baut 114"

PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

97

224

97

Titik Buhul 2 = 7

Batang 2 = 210119,76 kg ()

Batang 3 = 303955,64 kg ()

Batang 21 = 151225,54 kg (+)

Batang 22 = 106685,69 kg ()

Jumlah baut yang digunakan :

Sambungan batang 2 dan 3 (menerus):

n =

303955,64 -210119,76 7600,63 = 12,3 44 baut

Sambungan batang 21:

n =

151225,54 7600,63 = 19,89 20 baut

Sambungan batang 22:

n =

106685,69 7600,63 = 14,03 20 baut

Nurhasanah | 0604101010041

Page 11: BAB 6

80Perencanaan Jembatan Baja

458

417

Baut 11/4"

458

417

Baut 11/4"

458

417

90

90

180

180

180

180

90

90

180

180

180

180

SAMBUNGAN TITIK BUHUL 3 = 6SKALA 1:10

PLAT BUHULTEBAL 20 mm

303

812

774

Baut 114"

50

80

80

80

80

50

GELAGAR MELINTANG (DIR-80)

PLAT PENYAMBUNG100.100.20

1127.011127.01

20

20

20

20

VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)

PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KANAN(WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

895

PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)

97

224

97

BAUT Ø 1 14 "BAUT Ø 1 1

4 "

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

PLAT BUHUL( t= 20 mm)

PLAT BUHUL( t= 20 mm)

PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)

20

20

BAUT Ø 1 14 "

2190

95 200200200200200 200 200200200 200 95

97

224

97

458

417

Baut 114"

PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

Titik Buhul 3 = 6

Batang 3 = 303955,64 kg ()

Batang 4 = 138355,43 kg ()

Batang 23 = 106685,69 kg (+)

Batang 24 = 63053,84 kg ()

Jumlah baut yang digunakan :

Sambungan batang 3 dan 4 (menerus):

n =

303955,64 -138355,43 7600,63 = 21,8 44 baut

Sambungan batang 23:

n =

106685,69 7600,63 = 14,03 20 baut

Sambungan batang 24:

n =

63053,84 7600,63 = 8,29 20 baut

Nurhasanah | 0604101010041

Page 12: BAB 6

81Perencanaan Jembatan Baja

Baut 1 14"

458

417

Baut 114"

458

417

90

90

180

180

180

180

90

90

180

180

180

180

PLAT BUHULTEBAL 20 mm

812

774

50

80

80

80

80

GELAGAR MELINTANG (DIR-80)

1127.051127

20

20

20

20

VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)

PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KANAN(WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

97

224

PLAT BUHUL( t= 20 mm)

PLAT BUHUL( t= 20 mm)

PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)

20

417

Baut 114"

PLAT PENYAMBUNG100.100.20

PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

417

Baut 114"

PENAMPANG VAKWERK BAWAH(WF 400 x 400)

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

97

224

Titik Buhul 4 = 5

Batang 4 = 138355,43 kg ()

Batang 5 = 374661,66 kg ()

Batang 25 = 63053,84 kg (+)

Batang 26 = 21397 kg (+)

Jumlah baut yang digunakan :

Sambungan batang 4 dan 5 (menerus):

n =

374661,66 -138355,43 7600,63 = 31,09 44 baut

Sambungan batang 25:

n =

63053,84 7600,63 = 8,29 20 baut

Sambungan batang 26:

n =

21397 7600,63 = 2,81 20 baut

Nurhasanah | 0604101010041

Page 13: BAB 6

82Perencanaan Jembatan Baja

Baut 114"

458

417

WF 400 x 400

Baut 114"

458

417

WF 400 x 400

Baut 114 "

458

417

75 150 150 150 150 150 75

90

120

120

120

120

120

120

90

90

120

120

120

120

120

120

90

SAMBUNGAN TITIK BUHUL 9 = 17

PLAT BUHULTEBAL 20 mm

1128.3900

900

900

20

20

20

20

VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)

PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL(WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

774

PENAMPANG VAKWERK ATAS(WF 400 x 400)

97

224

97

BAUT Ø 1 14 "PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

97

97

97224 224

97

PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

1007.82

1546.32

VAKWERK ATAS (WF 400 x 400)

Titik Buhul 9 = 17

Batang 10 = 155049,82 kg (+)

Batang 18 = 197223,38 kg ()

Batang 19 = 197223,38 kg ()

Jumlah baut yang digunakan :

Sambungan batang 10 :

n =

155049,82 7600,63 = 18,2 20 baut

Sambungan batang 18 :

n =

197223,38 7600,63 = 25,95 28 baut

Sambungan batang 19 :

n =

197223,38 7600,63 = 25,95 28 baut

Nurhasanah | 0604101010041

Page 14: BAB 6

83Perencanaan Jembatan Baja

90

90

180

180

180

180

90

180

180

180

180

1140.781140.78

2290

2020

VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

97

224

97

BAUT Ø 1 14 "

97

97

97224 224

97

20

20

458

417

Baut 114"

PENAMPANG VAKWERK ATAS(WF 400 x 400)

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

VAKWERK ATAS (WF 400 x 400)

21021021021095 210210210210 95

97

224

97

458

417

Baut 114"

PENAMPANG VAKWERK ATAS(WF 400 x 400)

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

210210

20

Titik Buhul 10 dan 16

Batang 10 = 155049,82 kg (+)

Batang 11 = 271328,69 kg (+)

Batang 20 = 41772,26 kg (+)

Batang 21 = 41772,26 kg (+)

Jumlah baut yang digunakan :

Sambungan batang 10 dan 11 (menerus):

n =

271328,69 -155049,82 7600,63 = 15,3 44 baut

Sambungan batang 20:

n =

151225,54 7600,63 = 19,89 20 baut

Sambungan batang 21:

n =

151225,54 7600,63 = 19,89 20 baut

Nurhasanah | 0604101010041

Page 15: BAB 6

84Perencanaan Jembatan Baja

"

458

417

Baut 1

458

417

90

90

180

180

180

180

90

90

180

180

180

180

PLAT BUHULTEBAL 20 mm

1140.78

1140.78

20

2020

20

VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)

PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL(WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

774

97

97

97224 224

97

PENAMPANG VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)

2290

97

224

97

BAUT Ø 1 14 "

20

20

458

417

Baut 114"

PENAMPANG VAKWERK ATAS(WF 400 x 400)

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)VAKWERK ATAS (WF 400 x 400)

21021021021095 210210210210 95

97

224

97

458

417

Baut 114"

PENAMPANG VAKWERK ATAS(WF 400 x 400)

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

210210

20

Titik Buhul 11 = 15

Batang 11 = 271328,69 kg (+)

Batang 12 = 343851,60 kg ()

Batang 22 = 106685,69 kg ()

Batang 23 = 106685,69 kg (+)

Jumlah baut yang digunakan :

Sambungan batang 11 dan 12 (menerus):

n =

343851,60 - 271328,69 7600,63 = 9,54 44 baut

Sambungan batang 22 dan 23:

n =

106685,69 7600,63 = 14,03 20 baut

Nurhasanah | 0604101010041

Page 16: BAB 6

85Perencanaan Jembatan Baja

417417

90

90

240

240

240

90

90

240

240

240

20 20

VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

1144.82Baut

4

0 4PENAMPANG VAKWERK ATAS(

mm

Titik Buhul 12 = 14

Batang 12 = 343851,60 kg (+)

Batang 13 = 387613,55 kg (+)

Batang 24 = 63053,84 kg ()

Batang 25 = 63053,84 kg (+)

Jumlah baut yang digunakan :

Sambungan batang 13 dan 12 (menerus):

n =

387613,55 -343851,60 7600,63 = 5,76 44 baut

Sambungan batang 24 dan 25:

n =

63053,84 7600,63 = 8,29 20 baut

Nurhasanah | 0604101010041

Page 17: BAB 6

86Perencanaan Jembatan Baja

90

90

180

180

180

180

90

180

180

180

18020 20

VAKWERK DIAGONAL KANAN (WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

VAKWERK DIAGONAL KIRI (WF 400 x 400)

BAUT Ø 1 14 "

1140.78

900

97

1140.78

97

97224 224

97

2290

97

224

97

BAUT Ø 1 14 "

20

20458

417

Baut 1 14"

PENAMPANG VAKWERK ATAS(WF 400 x 400)

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

VAKWERK ATAS (WF 400 x 400)

21021021021095 210210210210 95

97

224

97

458

417

Baut 1 14"

PENAMPANG VAKWERK ATAS(WF 400 x 400)

PLAT BUHUL ( t= 20 mm)

210210

20

Titik Buhul 13

Batang 13 = 387613,55 kg (+)

Batang 14 = 387613,55 kg (+)

Batang 26 = 21397 kg (+)

Batang 27 = 21397 kg (+)

Jumlah baut yang digunakan :

Sambungan batang 13 dan 14 :

n =

387613,55 -387613,55 7600,63 = 0 44 baut

Sambungan batang 26 dan 27:

n =

21397 7600,63 = 2,81 20 baut

Nurhasanah | 0604101010041

Page 18: BAB 6

87Perencanaan Jembatan Baja

90 9790 907180 180 180 1809090 9090 180180180180

6.5 Sambungan Perpanjangan Batang

Sambungan perpanjangan batang dilakukan pada batang-batang menerus

yaitu batang atas dan batang bawah. Berdasarkan daftar profil baja, diketahui

bahwa profil Wide Flange memiliki panjang 3 – 15 m.

6.5.1 Sambungan Perpanjangan Batang Bawah

Pada sambungan perpanjangan batang atas penyambungan terdapat 3

kali sambungan dengan panjang batang atas adalah 46,30 m. Sambungan

dilakukan pada batang 3=6=9, dengan gaya batang 374661,55. Direncanakan

menggunakan baut dengan diameter 2 ’’= 5,08 cm dan pelat penyambung

dengan ketebalan t = 20 mm.

Nurhasanah | 0604101010041

Page 19: BAB 6

88Perencanaan Jembatan Baja

90 9090 90180 180 180 1809090 9090 180180180180

Sambungan perpanjangan batang adalah sambungan tampang satu :

Pgsr = ¼ . d 2 .τ = ¼ x (5,08)2 x (0,6 x 1600) = 19447,70 kg

Ptu = d . t .σ = 5,08 x 2 x (1,2 x 2400) = 24384 kg

Dari kedua gaya tersebut diambil yang minimum, yaitu Pgs = 19447,70kg.

Jumlah baut yang digunakan :

n =

Pbatang

Pgsr =

374661,5519447,70 = 19,26 40 baut

6.5.2 Sambungan Perpanjangan Batang Atas

Pada sambungan perpanjangan batang atas penyambungan terdapat 2

kali sambungan dengan panjang batang bawah adalah 36 m Sambungan

dilakukan pada batang 12=15, dengan gaya batang 387613,55 kg. Direncanakan

menggunakan baut dengan diameter 2 ’’= 5,08 cm dan pelat penyambung

dengan ketebalan t = 20 mm.

Sambungan perpanjangan batang adalah sambungan tampang satu :

Pgsr = ¼ . d 2 .τ = ¼ x (5,08)2 x (0,6 x 1600) = 19447,70 kg

Nurhasanah | 0604101010041

Page 20: BAB 6

89Perencanaan Jembatan Baja

Ptu = d . t .σ = 5,08 x 2 x (1,2 x 2400) = 24384 kg

Dari kedua gaya tersebut diambil yang minimum, yaitu Pgs = 19447,70 kg.

Jumlah baut yang digunakan :

n =

Pbatang

Pgsr =

387613,55 19447,70 = 19,93 40 baut

Nurhasanah | 0604101010041