Upload
ida-yulianti
View
74
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Coelenterata umumnya hidup di laut, hanya beberapa jenis yang hidup di air tawar.
Dalam siklus hidupnya ia dapat berbentuk polip yaitu hidup menempel pada suatu
substrat atau berbentuk medusa yang bebas berenang. Bentuk polip tubuhnya berbentuk
silindris, bagian proksimal melekat, bagian distal mempunyai mulut yang dikelilingi
tentakel. Mulut bermuara ke dalam rongga gastrovaskuler atau enteron yang berfungsi
untuk mencerna makanan dan mengedarkan sari-sari makanan. Medusa umumnya
berbentuk seperti paying atau lonceng, tentakel menggantung pada permukaan paying.
Tentakel berfungsi untuk menangkap makanan, alat gerak dan mempertahankan diri.
Susunan saraf berupa anyaman sel-sel saraf yang tersebar secara difusi. Coelenerata
merupakan hewan yang belum memiliki anus (Muhammad, 2012).
Coelenterata termasuk hewan diploblastis, yaitu memiliki dua lapisan lembaga
berupa ectoderm dan endoderm. Dinding tubuh terdiri atas epidermis dan gastrodermis,
dan diantara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan mesoglea. Baik epidermis, maupun
gestrodermis dilengkapi dengan sel-sel jelatang, deman didalamnya terdapat kantung yang
berisis racun dan dilengkapi dengan alat penyengat dan disebut nematosit yang berfungsi
sebagai alat pertahanan, melumpuhkan mangsanya, dan terlibat dalam proses pencernaan
(Muhammad, 2012).
Karang sering kali hanya merupakan bagian rangka kapur atau bagian penguat yang
keras, bagian lunaknya sudah hilang/mati. Untuk pengamatan yang masih hidup, amati
dimana letak bagian yang lunak tadi. Hydra merupakan polip yang hidup soliter dalam arti
tidak berkoloni, hidup di air tawar misalnya di kolam, di empang, di danau, rawa-rawa dan
lain-lain. Dapat berpindah tempat, tetapi biasanya terikat atau melekat pada suatu objek,
misalnya batu-batuan, pokok kayu, tanaman air an lain-lain (Muhammad, 2012).
Ubur ubur mudah dikenal karena bentuknya unik yakni seperti payung dengan
warna putih/bening, ukuran relative besar sering ditemukan di tepi pantai dan banyak
dimanfaatkan untuk kerupuk ubur-ubur. polipAurelia berukuran kurang lebih 5 mm,
terikat pada suatu objek didasar laut. Diameter tubuh biasanya berkisar antara 7,5 cm
hingga 30 cm tapi ada juga yang mencapai 60 cm. Saluran pencernaan makanan pada ubur-
ubur berupa gastrovaskular. Di tengah permukaan tubuh sebelah bawah muncullah
semacam kerongkonan pendek menggantung ke bawah (Muhammad, 2012).
Hydra, hidup di air tawar yang jernih dinginn tidak hangat,air tergenang (kolom
atau danau) menempel pada batu-batuan atau daun tanaman air. Ada yang hidup
bersimbiosis dengan ganggang hijau. Karena hidup menempel maka untuk memperoleh
makanan dibutuhkan peergerakan. Pergerakan dengan membengkokkan atas bantuan
tentakel yang melekatkan dirinya pada substrat maka kaki dapat terangkat dan pindah
posisi atau dapat pulau dengan berenang dan dapat pula menggunakan tentakel sebagai
kaki dengan kontraksi memendek memanjang (Muhammad, 2012).
Coelenterata dibedakan dalam tiga kelas berdasarkan bentuk yang dominan dalam
siklus hidupnya, yaitu Hydrozoa, Scypozoa, dan Anthozoa. Hydrozoa (dalam bahasa yunani,
hydro = air, zoa = hewan) sebagian besar memiliki pergiliran bentuk polip dan medusa
dalam siklus hidupnya. Hydrozoa dapat hidup soliter. Contoh Hydrozoa adalah Hydra,
Obelia, dan Physalia. Untuk Obelia merupakan Hydrozoa yang hidupnya berkoloni di laut.
Obelia memiliki bentuk polip dan medusa dalam siklus hidupnya.Scyphozoa (dalam bahasa
yunani, scypho=mangkuk, zoa=hewan) memiliki bentuk dominan berupa medusa dalam
siklus hidupnya. Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur. Medusa umumnya
berukuran 2–40 cm. Reproduksi dilakukan secara aseksual dan seksual. Polip yang
berukuran kecil menghasilkan medusa secara aseksual. Contoh Scyphozoa adalah Cyanea
dan Chrysaora fruttescens. Anthozoa (dalam bahasa yunani, anthus=bunga, zoa=hewan)
memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti bunga. Anthozoa tidak memiliki
bentuk medusa,hanya bentuk polip. Polip Anthozoa berukuran lebih besar dari dua kelas
Coelenterata lainnya. Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni. Anthozoa bereproduksi
secara aseksual dengan tunas dan fragmentasi, serta reproduksi seksual menghasilkan
gamet. Contoh Anthozoa adalah Tubastrea (koral atau karang), Acropora, Urticina (Anemon
laut), dan turbinaria. Koral hidup di air jernih dan dangkal karena koral bersimbiosis
dengan ganggang. Ganggang memberikan makanan dan membantu pembentukan rangka
pada koral. Sedangkan koral memberikan buangan yang merupakan makanan bagi
ganggang serta perlindungan bagi ganggang dari herbivora.Rangka koral tersusun dari zat
kapur. Rangka koloni dari polip koral inilah yang membentuk karang pantai, terumbu
karang (Muhammad, 2012).
BAB IIIMETODOLOGI PRATIKUM
A. Waktu Dan Tempat
Pratikum berlangsung pada
Hari / Tanggal : Jumat, 10 oktober 2012
Stasium Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perikanan dan Kelautan Kab. Barru Prov.
Sul – Sel.
Waktu : Pukul 08.00 – 11.00 Wita Tempat : :
B. Alat dan bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan yaitu :
a. Papan seksi
b. pinset
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu :
a. Hydra sp
b. Aurelia aurita
c. Fungi sp
d. Solenastrea sp
C. Prosedur kerja
1. Menyediakan semua alat yang akan digunakan untuk pengamtan yaitu papan seksi, pinset
dan luv.
2. Meletakkan specimen yang akan diamati diatas papan seksi dengan menggunakan pinset.
3. Mengamati struktur morfologi specimen satu demi satu dan jika diperlukan pengamatan
dilakukan dengan menggunakan luv.
4. Menggambar seluruh hasil pengamtan pada setiap specimen kemudian menyusun
klsifikasinya.
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
1. Hydra sp
Keterangan :
1. Tentakel
2. Nematokist
3. Mulut
4. Hytostone
5. Rongga gastro vascular
6. Kuncup
7. Epidermis
8. Mesoglea
9. Gastrodermis
10. Cakram basal
11. Ovarium
12. Testes
2. Aurelia auriat
Keterangan :1. Gonat 2. Gastrodermis 3. Mesoglea4. Epidermis5. Saluran melingkar6. Rhopaliun7. Tangan – tangan mulut8. Mulut9. Sub umbrella10. Saluran radial11. Eksumbrella12. Silamen - silamem
3. Fungia sp
Keterangan :
1. Selah mulut
2. Epeidermis
3. Tentakel
4. Basal
4. Tolena nastrea
Keterangan :
1. Epidermis
2. Tentakel
3. Sela mulut
4. Basal
B. Pembahasan
1. Hydra sp
a. Morfologi
Bentuknya seperti payung yang tidak begitu cembung. Diameter tubuh berkisar
antara 7,5 cm hingga 30 cm, tetapi ada juga satu dua dapat mencapai 60 cm. warna tubuh
ubur – ubur adalah transparan, maka bentuk – bentuk Kristal yang ada pada lapisan
mesoglea tampak dengan jelas, walupun demikian di bagian tubuh terbentuk tampak
berwarna putih kebiru- biruan atau putih kemerahan merahan. Kerena tubuh ubur – ubur
jernih transparan maka gonad yang ada di dalam tubuh tampak jelas dari permukaan
tubuh. Setiah sisi atau sudut mulut dilengkapi semacam juluran pita yang merentang
pangjang yang disebut tangan mulut tersebut dibagian basis menyapu sedemikian rupa
sehingga mengelilingan rongga atau lubang mulut (Jasin, 1992).
b. Anatomi
Pada permukaan tubuh hydra terdiri dari tentakel, nematokosit, muluthy postome,
rongga, kuncup, epidermis, mesoglea, gastrodermis, cakram, basal, ovarium, testes yang
berperang penting dalam struktur tubuh hydra.
c. Fisiologi
a) System reproduksi
Hydra mempunyai cara – cara reproduksi, baik secara aseksual dengan membentuk
kuncup dengan membelah diri. Reproduksi secara seksual atau generatif dilakukan dengan
pembentukan gonad dan hanya terjadi pada musim tertentu saja.
b) System pernapasan
c) System pencernaan
d. Habitat
e. klasifikasi
2. Aurelia aurita
a. Morfologi
Ciri-ciri morfologi dari ubur-ubur antara lain: tubuhnya berbentuk tseperti paying
atau lonceng ukuran tubuhnya relative besar. Polip Aurelia berukuran kurang lebih 5 mm,
terikat pada suatu objek di dasar laut. Diameter tubuh biasanya berkisar antara 7,5 cm
hingga 30 cm tapi ada juga yang mencapai 60 cm. saluran pencernaan makanan ubur-ubur
berupa gastrovaskular. Di tengahpermukaan tubuh sebelah bawah muncullah semacam
kerongkongan pendek menggantung ke bawah (Muhammad, 2012).
b. Anatomi
Ubur-ubur memiliki mulut di tengah, dikelilingi oleh empat palps dan organ seks,
terdapat empat mulut pusat. ubur-ubur memiliki tentakel pinggiran tepi. Ubur-ubur
berenang dengan kontrak dan otot-otot. Kontraksi otot-otot mengencangkan bagian
bawah, seperti mencabut drawstrings di tas. Hal ini akan memaksa air keluar melalui
bagian bawah, dan mendorong ubur-ubur ke depan. Relaksasi otot membuka untuk
mempersiapkan diri untuk kontraksi lagi. Pada ubur-ubur dengan berbentuk piring ini
dapat mengakibatkan gerakan dendeng, kontraksi kuat memberikan gerak kuat. Kontraksi
otot-otot perifer dikendalikan oleh jaringan saraf. Tidak ada otak mengendalikan atau
sistem saraf pusat untuk koordinasi bantuan (Muhammad, 2012).
Pada dinding delapan sensitif terhadap cahaya, dan delapan statocysts, yang
membantu ubur-ubur mempertahankan diri. Juga terkait dengan ini adalah lubang
chemosensory, mungkin digunakan dalam mendeteksi makanan. Organ indra terjadi
dalam delapan kantong sekitar tepi bel, dan Di bawah dan sekitar mulut biasanya terdapat
empat lengan lisan, pada beberapa ubur-ubur raksasa, senjata-senjata oral mungkin
diperbesar sebanyak 40 meter panjang,. Ada juga renda kecil tentakel bel dari medusa.
Lengan lisan dan sel-sel penyengat yang disebut cnidocysts terkenal, yang digunakan baik
untuk pertahanan dan untuk melumpuhkan mangsanya (Muhammad, 2012).
c. Habitat
Ubur-ubur hanya berhabitat di perairan dangkal dan dalam di laut.
d. Klasifikasi
Adapun klasifikasi dari Ubur-ubur (Aurelia aurita) adalah sebagai berikut :
- Kingdom : Animalia
- Filum : Cnidaria
- Class : Scyphozoa
- Famili : Aureliae
- Genus : Aurelia
- Spesies : Aurelia aurita (Muhammad, 2012).
3. Fungia sp
a. Morfologi
Merupakan karang yang berbentuk seperti jamur, bisanya berkoloni dan
berkembang ke samping. Terdapat skeleton yang dibuat oleh epidermis. Tubuh radial
simetris dengan warna putih keruh (Jasin, 1992).
b. Anatomi
Dingding rongga anteron memgadakan pelipatan secara konsentris yang biasa
disebut septe. Lapisan mesoglea bersifat seluler, letek mulut tidak langsung berhubungan
kerongkongan sebelah dalam. Gonad berasal dari lapisan gastrodermal (Jasin, 1992).
c. Fisiologi
1) System reproduksi
Spermatozoa pada jantang dipancarkan masuk kedalam air lalu berenang – renang
mencari tubuh betina. Secara aseksual dilakukan dengan cara bertunas (Jasin, 1992).
2) System pernapasan
Dalam hal pernapasan baik pemasuka O2 maupun keluar Co2 berlangsumg, secara
difusi osmosis secara langsung melalui semua permukaan tubunya (Jasin, 1992).
3) System pencernaan
Secara ekstraseluler dan intraseluler. Hewan ini tidak memilki alat eksresi khusus
(Jasin, 1992).
d. Habitat
Hidup di air laut hangat dan jernih dengan melatkkan diri pada suatu obyek yang
terdapat pada dassar laut(Jasin, 1992).
e. Klasifiksi
Adapun klasifikasi dari (Fungia sp) adalah sebagai berikut :
o Kingdom : Animalia
o Filum : Coelenterata
o Class : Anthozoa
o Famili : --
o Genus : Fungia
o Spesies : Fungia sp (Muhammad, 2012).
4. Solanastrea sp
a. Morfologi
Hewan ini tampak seperti mankuk terbalik dan berbentuk koloni, berbenyuk seperti
atak manusia. Berwarana putih , tubuh berbentuk oliv, tentakel berbasis sekitar mulutnya,
memiliki alat tubuh seperti mulut yang berfungsi untuk tempat masuknya makanan, alat
gerak, alat pertahanan dan basal sebagai tempat melekatnya substrack (Jasin, 1992).
b. Anatomi
Memilki organ anteron yang membuat pelipatan seperti konsntris yang biasa
disebut septa. Lapisan mesoglea bersifat seluler. Letak mulut tidak berlangsung
berhubungan dengan rongga enteron melaingkan langsung berhubungan kerongkongan.
Memiliki nematokosit yang ada pada bagian sebalah dalam dan gonad berasal dari lapisan
gastrodernal (Jasin, 1992).
c. Fisiologi
1) System reproduksi
Berkembang biak secara aseksual yaitu debgan membentuk kungcup nantinya
tumbuh hewan baru yang masimg – masing menseresikan zat kapur sabagai rangka tubuh
(Jasin, 1992).
2) System pernapasan
Pemasukan O2 dan pengeluara Co2 berlangsung secar difusi – osmosis secara
langsung dipermukaan tubuh (Jasin, 1992).
3) System perncernaan
Makannya terlebih dahulul dihancurka oleh racun yang dihasilkan oleh nematosit
yang kemudian ditelang melalui stomedium hingga didalam rongga gastrovaskuler.
Kemudian akan dicerna menggunakan enzim yang terkangdung dan partikel yang tidakl
dicerna dimuntahkan kembali melalui mulut (Jasin, 1992).
d. Habitat
Umumnya terdapat dilaut yang mengandung O2 fluktuasi suhu yang tidak melebihi
6 derajat celcius air lautnya jernih dan bersalinitas tinggi (Jasin, 1992).
e. Klsifikasi
Adapun klasifikasi dari (Solanastrea sp) adalah sebagai berikut :
o Kingdom : Animalia
o Filum : Coelenterata
o Class : Anthozoa
o Famili : --
o Genus : Solanastrea
o Spesies : Solanastrea sp (Muhammad, 2012).