BAB II

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Skrining2.1.1 Pengertian Skrining a. Usaha untuk mengidentifikasi penyakit-penyakit yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan pemeriksaan tertentu atau prosedur lain yang dapat digunakan secara tepat untuk membedakan orang-orang yang kelihatannya sehat tetapi mempunyai kemungkinan sakit atau betul-betul sehat (Mausner dan Kramer, 1985) b. Suatu proses dengan maksud agar penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan yang tidak diketahui dapat diidentifikasi dengan menggunakan uji-uji yang dapat diterapkan secara cepat dalam sebuah skala yang besar (Beaglehole,dkk,1997) ( skrining_2 )2.2 Macam macam Skrininga. Mass screening melibatkan populasi secara keseluruhan.b. Spesific targeted screening skrining pada kelompok tertentu.c. Multiphasic screening skrining yang menggunakan berbagai uji pada saat yang bersamaan. d. Opportunistic screening skrining pada penderita yang berkonsultasi pada seorang praktisi kesehatan untuk beberapa tujuan lainnya.

2.3 Kegunaan Skrininga. Menurunkan angka kematian dari populasi b. Menurunkan fatalitas dari kasus pada individuc. Meningkatkan persentase kasus yang dapat dideteksi pada stadium awal d. Menurunkan kejadian komplikasi penyakit e. Meningkatkan kualitas hidup individu f. Mencegah atau mengurangi penyebaran penyakit 2.4 Program Skrining atau Penjaringan Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, disebutkan bahwa Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan selanjutnya disebut SPM Kesehatan adalah tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Daerah Kabupaten/Kota.4 Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah merupakan salah satu program standar minimal pelayanan kesehatan, yang dalam pelaksanaannya termasuk kedalam 11 indikator dasar pelayanan kesehatan ibu dan anak. Program ini telah disepakati untuk dilaksanakan sejak Pertemuan Nasional (PERNAS) program kesehatan anak yang dilaksanakan di bandung pada tanggal 17-19 Maret 2010.2.5 Sifat dan bentuk kegiatan Pelayanan Kesehatan di sekolah diutamakan pada upaya meningkatkan kesehatan ( upaya promotif ) dan upaya pencegahan penyakit ( upaya preventif ). Dalam rangka upaya preventif, antara lain dilaksanakan kegiatan penjaringan kesehatan ( screening kesehatan ) anak sekolah. Penjaringan kesehatan adalah sejumlah prosedur pemeriksaan kesehatan tetapi tidak membuat diagnosa, tujuannya memisahkan anak yang tidak sehat. Dalam hal ini pengertian tidak sehat, adalah lebih luas dari sakit, karena mencakup kondisi lain yang menyebabkan menurunnya produktivitas belajar anak yang bersangkutan.2.6 SasaranDalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten / Kota, disebutkan bahwa sasaran penjaringan kesehatan anak sekolah adalah peserta didik atau murid kelas 1 Sekolah Dasar dan setingkat.4Penjaringan kesehatan anak sekolah merupakan bagian dari pelayanan dasar kesehatan sebagai kegiatan wajib pemerintah daerah Kabupaten/Kota, dengan target kinerja 100%. Penjaringan dilakukan 1 tahun sekali pada awal tahun pelajaran terhadap murid kelas 1 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, baik negeri maupun swasta. Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Dasar termasuk dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektor dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah.1Fokus dari kegiatan tersebut adalah untuk mengetahui secara dini status/kondisi kesehatan anak sekolah, antara lain status gizi anak, status Hemoglobin, kesegaran jasmani, kesehatan indra penglihatan dan pendengaran dan sebagainya, yang merupakan faktor penting bagi anak dalam proses pembelajaran.2.7 Kebijakan operasional Kebijakan operasional penjaringan kesehatan anak sekolah adalah : a. Kegiatan penjaringan kesehatan adalah salah satu kegiatan yang mutlak harus dijalankan untuk memenuhi persyaratan standar minimal pelayanan kesehatan dalam rangka UKS (Usaha Kesehatan Sekolah).b. Puskesmas sebagai organisasi fungsional kesehatan terdepan, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan upaya kesehatan dalam wilayah kerjanya, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan skrining atau penjaringan kesehatan kesehatan sekolah anak sekolah.c. Skrining atau penjaringan anak baru masuk sekolah dilakukan oleh suatu tim di bawah koordinasi Puskesmas. Tim tersebut terdiri atas guru dan sekolah yang bersangkutan (guru kelas dan atau guru Pembina UKS) dan tenaga kesehatan (paramedik dan dokter).2.8 Pelaksanaan Dalam pelaksanaannya penjaringan kesehatan anak sekolah dilakukan dengankegiatan, antara lain persiapan dan pelaksanaan. Persiapan dan pelaksanaan skrining atau penjaringan kesehatan anak sekolah tersebut, adalah sebagai berikut :

2.8.1 Persiapan skrining atau penjaringan kesehatan anak sekolah 1. Dinas Kesehatan Dati II mengadakan pertemuan lintas sektoral dengan tim Pembina UKS Dati II membahas tentang penjaringan kesehatan anak sekolah untuk menghasilkan hal-hal sebagai berikut :a. Pernyataan kesepakatan tentang penjaringan kesehatan anak sekolahb. Inventarisasi tenaga, sarana termasuk dana yang ada untuk kebutuhan pelaksanaan penjaringan kesehatan anak sekolah c. Identifikasi masalah operasional dalam kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah dan mencari serta menentukan upaya pemecahannya untuk memperlancar pelaksanaan penjaringan kesehatan anak sekolahd. Persiapan yang diperlukan untuk pelaksanaan penjaringan kesehatan anak sekolah, termasuk menentukan Puskesmas pelaksana, jumlah sekolah per Puskesmas, persiapan administratif dan sebagainya.2. Pimpinan Puskesmas mengadakan pertemuan dengan : a. tim Pembina UKS maupun unsur lain yang dipandang perlu untuk menghasilkan : Penyatuan pengertian dan kesepakatan tentang penjaringan kesehatan anak sekolah. inventarisasi data tentang jumlah sekolah, penyebaran sekolah, serta penyebaran jumlah peserta didik kelas I. Rencana kerja penjaringan kesehatan, yang mencakup penetapan jumlah dan lokasi sekolah sasaran penjaringan kesehatan, pada prinsipnya semua sekolah dalam wilayah kerja puskesmas harus dicakup, namun bila kondisi puskesmas tidak memungkinkan hal ini maka perlu ditentukan jumlah sekolah sasaran dan perlu diperhitungkan kemampuan Puskesmas menjangkau sekolah tersebut. Jadwal kerja, mencakup kegiatan persiapan dan pelaksanaan penjaringan kesehatan menurut sekolah sasaran.b. sekolah yang besangkutan (Kepala Sekolah, guru Pembina UKS, wakil POMG) dengan tujuan : Adanya penyatuan pengertian dan kesepakatan tentang penjaringan kesehatan anak sekolah. Adanya kesepakatan bersama tentang rencana pelaksanaan penjaringan kesehatan anak di masing-masing sekolah. Adanya kejelasan tentang prosedur penjaringan kesehatan serta tugas masing-masing anggota tim, dan apabila diperlukan dapat diselenggarakan pelatihan keterampilan.

2.8.2. Pelaksanaan Skrining atau Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah1. Pelaksana Dalam pelaksanaan skrining atau penjaringan kesehatan anak sekolah dibentuk tim Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah. Tim yang dimaksud minimal terdiri atas : Satu Dokter Tiga tenaga paramedik : (1) perawat umum, (2) tenaga laborat, (3) tenaga paramedik lain, misalnya perawat gigi Dua guru : (1) guru kelas/wali kelas, (2) Pembina UKS (guru bidang studi olah raga kesehatan).

2. Prosedur Pada tahap awal penjaringan kesehatan akan dilakukan disekolah oleh guru, meliputi pengenalan gejala sederhana, baik melalui pengamatan dengan cara wawancara dengan peserta didik dan atau orang tua murid yang bersangkutan. Pada tahap kedua penjaringan kesehatan dilakukan oleh tenaga medis dengan prosedur pemeriksaan fisik yang sederhana maupun dengan cara pengamatan. Pada tahap ketiga, penjaringan kesehatan dilakukan oleh dokter, dan akan jelas memisahkan kasus yang telah dideteksi pada tahap pertama dan kedua, kemudian menetapkan tindak lanjut pengamatan kasus tersebut. Tahap keempat adalah tes kesegaran jasmani, dilakukan oleh guru yang sudah terlatih.3. PencatatanDisamping itu dalam pelaksanaan penjaringan kesehatan anak sekolah dilakukan pula pencatatan terhadap hasil pelaksanaan penjaringan. Dengan demikian hasil yang dicatat dalam penjaringan, antara lain : Mencatat parameter yang sifatnya memberi petunjuk tentang kelainan yang mempunyai indikasi, seperti : prevalensi tinggi, kelainan yang langsung mengganggu proses belajar, serta kelainan fisik, mental, dan sosial serta kematian. Selain itu perlu diperhatikan kelainan atau penyakit yang menjadi kekhususan di suatu daerah. Dengan telah ditetapkan paket pelayanan kesehatan minimal sebagai standar dasar pelayanan kesehatan dari UKS, maka untuk penjaringan kesehatan ditentukan jenis data minimal, sehingga perlu dicatat sebagai dasar untuk menetapkan kondisi anak didik serta tindak lanjutnya.

Masing-masing anggota tim penjaringan kesehatan mencatat data sebagai berikut:

PelaksanaKomponenData yang dicatat

Guru kelas/Wali kelas1. keadaan Umuma. Berat badan

b. Tinggi badan

2. Penglihatana. Tidak dapat melihat

b. tidak mengenal orang pada jarak 6 meter

c. sering meraba-raba kesandung waktu jalan, mendapat kesulitan waktu jalan, mendapat kesulitan waktu mengambil benda di dekatnya .

d. mata bergoyang terus

e. kerusakan nyata pada bola mata

3. Pendengarana. Tidak mendengar

b. sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi

c. tidak atau kurang tanggap terhadap suara atau bila diajak bicara

d. sering memiringkan kepala dalam usaha untuk mendengar

e. keluar nanah dari telinga

4. Penampilana. Penampilan fisik yang tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil/besar, mongoloid

b. Koordinasi gerakan kurang atau tidak terkendali

c. kesulitan dalam bergerak, kaku, tak lentur, tak terkendali

d. gerakan hiperaktif,tak dapat tenang

e. gangguan bicara/gugup

f. ada cacat pada alat gerak

Paramedik1. Keadaan Umuma. Kebersihan umum kurang atau buruk

b. Rambut warna kusam

c. Rambut mudah dicabut

d. Bibir kering, pecah-pecah, mudah berdarah

e. sudut mulut luka, pecah-pecah, mudah berdarah

2. Mataa. Ketajaman penglihatan tidak normal

b. Radang pada mata

c. Juling

3. TelingaKetajaman pendengaran

4. Muluta. Gigi berlubang

b. Gigi tertutup kotoran/karang gigi

c. Gusi bengkak, luka, berdarah

d. Lidah kotor

e. Bibir terbelah (sumbing) dan atau langit-langit terbelah

5. Kardio vaskulara. Denyut nadi

b. Tekan darah

6. Laborata. Keadaan Hb, urine, tinja

b. Khusus : sputum dan atau hal lain atas permintaan dokter

DokterPemeriksaan khusus

Guru OrkesKesegaran Jasmani

412