Upload
st-joni-satrio
View
216
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
boiler
Citation preview
BAB II
STUDI LITERATUR
2.1. Tinjauan Pustaka
Desain prototype instalan koagulasi dan kolam fakultatif untuk pengolahan air
lindi yang dilakukan oleh Ahmad Herison (2009). Penelitian tersebut adalah
mendesain suatu prototipe instalasi pengolahan lindi, mengetahui karakteristik lindi
dari TPA Bakung, menguji efektifitas kinerja model instalasi yang dibuat,
menganalisa air lindi hasil perlakuan model instalasi tersebut.
Kim dan El-Genk (1989) yang menggunakan tujuh pemanas elektrik dengan
batang pipa terbuat dari Stainless Steel (diameter 12.7 mm, tebal dinding batang pipa
tersebut 0.89 mm, dan panjang 904.4 mm). Panjang bagian yang tidak dipanasi dari
bawah seksi uji sepanjang 513 mm. Dan ketujuh pemanas elektrik tersebut
dimasukkan ke dalam shroud plexiglass heksagonal. yang terisolasi secara termal
dengan variasi P/D = 1.25; 1.38; dan 1.5. Dalam penelitian tersebut dihasilkan
korelasi antara lain :
a. Untuk korelasi aliran paksa turbulen:
Nu = C Re0,8 Pr1/3 (2.1)
dimana C = 0.032P/D – 0.0144 yang berlaku bila . Korelasi aliran paksa
turbulen ini menggunakan korelasi yang diajukan oleh Kalinin, dkk. (1969),
karena korelasi yang diajukkan menggunakan temperatur rata-rata film dari
sifat-sifat air. Hal demikian juga dilakukan dalam eksperimen ini.
4
5
b. Untuk korelasi aliran paksa laminar:
Nu = A ReB Pr1/3 (2.2)
dimana A = 1.061; 0.511; 0.346 untuk P/D = 1.25; 1.38; 1.5, dan B =
0.797P/D – 0.656 dengan rentang nilai 0.34 < B < 0.532 yang berlaku untuk
dan Ri < 1.
Hasil penelitian lain dilakukan oleh Sunarwo dan Bambang Sumiyarso (2011)
tentang desain model turbin gas angin empat sudu berbasis silinder sebagai penggerak
pompa air penelitian ini adalah menghasilkan desain turbin angin sederhana,
memanfaatkan konstruksi silinder dibelah empat sebagai penggerak mula pompa air.
Tahap-tahap penelitian meliputi merancang, dan membuat model turbin angin dari
konstruksi silinder dibelah empat sebagai penggerak pompa air, uji karakteristik
turbin dengan variabel sudut putar sudu, dan analisis untuk mendapatkan sudut putar
optimum.
Konstruksi dan pengujian peralatan eksperimen panas pada celah sempit,
melakukan penelitian yang dilakukan oleh Mulya Juarsa, Efrizon Umar, dan Andang
Widi Harto (2009) bertujuan untuk memperoleh korelasi yang terkait dengan proses
perpindahan panas pendidihan pada celah sempit anulus. Langkah awal adalah
dengan mendesain dan menkonstruksi alat eksperimen untuk memenuhi kebutuhan
penelitian ini, kemudian pengujian dilakukan untuk memastikan rancangan fungsi
alat dapat tercapai.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Konsep Dasar Reaktor Nuklir
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam mekanisme,
yaitu reaksi fisi atau pembelahan inti dan reaksi fusi melalui penggabungan beberapa
6
inti. Mekanisme yang banyak digunakan untuk menghasilkan energi nuklir melalui
sebuah reaktor adalah reaksi fisi atau pembelahan inti.
Pada reaktor dibedakan menjadi dua jenis material yang dapat mengalami
pembelahan (fisi) yang di sebut dengan fissionable material, yaitu material fertil dan
material fisil. Sebuah material fertil adalah material yang akan menangkap neutron
dan melalui peluruhan radioaktif akan berubah menjadi material fisil. Material yang
bersifat alami bersifat fertil adalah U238 (Uranium-238) dan material yang bersifat fisil
adalah U235 (Uranium-235).
Salah satu contoh proses pembelahan (reaksi fisi) dari Uranium seperti pada
gambar berikut :
Gambar 2.1. Reaksi Fisi [Pramuditya dan Waris, 1995]
7
Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi, newtron dan produksi fisi semua
berperan penting dalam reaktor nuklir. Newtron yang dihasilkan dapat digunakan
untuk menginduksi reaksi fisi lebih jauh lagi, sehingga mendorong terjadinya reaksi
fisi berantai (reaksi berantai). Usaha ini dapat dilakukan di dalam sebuah reaktor
nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat berlangsung di dalam reaktor yang terjamin
keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang
lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan membangkitkan listrik. Gambar
dibawah menunjukkan contoh terjadinya reaksi fisi berantai.
Gambar 2.2. Reaksi Fisi Berantai [Pramuditya dan Waris, 1995]
Pada reaktor daya, energi panas yang dihasilkan dapat digunakan untuk
menghasilkan uap panas, dan selanjutnya digunakan untuk menggerakkan turbin-
generator yang bisa menghasilkan listrik. Sedangkan pada reaktor penelitian, panas
yang dihasilkan tidak dimanfaatkan dan dapat dibuang ke lingkungan.
8
Gambar 2.3. Skema Reaktor Nuklir [Ramadhan, A, I,. 2012]
Gambar 2.3. terlihat skema atau pendingin yang akan kita bahas dalam
penelitian ini. Suplai air masuk kedalam tangki reator lalu mengalir ke teras reaktor
dan menerima panas atau mendinginkan teras reaktor yang di hasilkan oleh reaksi
fisi.
2.2.2. Komponen Dasar Sebuah Reaktor
Untuk dapat mengendalikan laju pembelahan (reaksi fisi), sebuah reaktor
nuklir harus didukung oleh beberapa fasilitas yang disebut sebagai Komponen
Reaktor. Komponen-komponen reaktor nuklir harus memenuhi standar kualitas yang
tinggi dan handal, sehingga kemungkinan terjadinya kecelakaan atau kegagalan
komponen tersebut sangat kecil. Adapun komponen dari sebuah reaktor nuklir adalah
sebagai berikut.:
a. Bahan Bakar (fuel)
Bahan bakar nuklir merupakan bahan yang akan menyebabkan terjadinya
reaksi fisi berantai berlangsung sebagai sumber energi nuklir. Terdapat dua jenis
bahan bakar nuklir yaitu bahan fisil dan bahan fertil. Bahan fisil adalah unsur atau
atom yang langsung dapat membelah apabila menangkap neutron, sedangkan bahan
9
fertil merupakan suatu unsur atau atom yang tidak dapat langsung membelah setelah
menangkap neutron tetapi akan membentuk bahan fisil. Bahan yang banyak
digunakan sebagai bahan bakar nuklir diantaranya yaitu Uranium-235, Uranium-233,
Plutonium-235 dan Thorium.
b. Moderator
Moderator adalah komponen reaktor yang berfungsi untuk menurunkan energi
neutron cepat (+2 MeV) menjadi neutron dengan energi termal (+0,02 - 0,04 eV) agar
dapat bereaksi dengan bahan bakar nuklir. Selain itu, moderator juga berfungsi
sebagai pendingin primer. Persyaratan yang diperlukan untuk bahan moderator yang
baik adalah dapat menghilangkan sebagian besar energi neutron cepat tersebut dalam
setiap tumbukan. Bahan-bahan yang digunakan sebagai moderator, antara lain: Air
ringan (H2O), Air berat (D2O), Grafit dan Berilium.
c. Batang Kendali (control rod)
Setiap reaksi fisi menghasilkan neutron baru yang lebih banyak (2 - 3 neutron
baru). Maka perlu diatur jumlah neutron yang bereaksi dengan bahan bakar.
Komponen reaktor yang berfungsi sebagai pengatur jumlah neutron yang bereaksi
dengan bahan bakar adalah batang kendali. Bahan yang dipergunakan untuk batang
kendali reaktor haruslah memiliki kemampuan tinggi menyerap neutron. Bahan-
bahan tersebut antara lain Kadmium (Cd), Boron (B), atau Haefnium (Hf ).
d. Perisai (Shielding)
Perisai (shielding), berfungsi sebagai penahan agar radiasi hasil fisi bahan
tidak menyebar pada lingkungan luar dari sistem reaktor. Karena reaktor adalah
sumber radiasi yang sangat potensial. Maka diperlukan suatu sistem perisai yang
mampu menahan semua jenis radiasi tersebut pada umumnya perisai yang digunakan
adalah lapisan beton berat dan struktur baja.
2.2.3. Pengertian Sub-Buluh
Metode analisis sub buluh merupakan penerapan khusus dari pendekatan
media berpori secara umum. Adanya batang-batang bahan bakar dalam teras reaktor
10
atau pipa di dalam penukar kalor yang tersusun secara teratur dengan pola tertentu,
akan membentuk suatu saluran dengan geometri tertentu yang merupakan tempat
mengalirnya fluida pendingin. Saluran-saluran ini selanjutnya disebut dengan sub
buluh.
Ada dua pendekatan dalam mendefinisikan volume atur sub buluh, yaitu: sub
buluh dengan pusat fluida pendingin (coolant-centered subchannel) dan sub buluh
dengan pusat batang bahan bakar (rod-center subchanel), yang ditunjukkan pada
Gambar 2.4.
Gambar 2.4 Opsi Sub Buluh [Todreas, 1990]
Seperti pada pendekatan media berpori, sifat-sifat sub buluh seperti kecepatan
aksial dan massa jenis dinyatakan sebagai harga tunggal, yaitu harga rata-ratanya.
Persamaan-persamaan konstitutif diperlukan sebagai parameter masukan seperti 9
faktor gesekan, maupun laju pertukaran momentum dan energi ke arah lateral
diantara sub buluh yang bersebelahan.
11
2.2.4. CAD (Computer Aided Design)
Computer Aided Design adalah suatu program komputer untuk menggambar
suatu produk atau bagian dari suatu produk. Produk yang ingin digambarkan bisa
diwakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol yang memiliki makna tertentu. CAD
bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi. Berawal dari menggantikan
fungsi meja gambar kini perangkat lunak CAD telah berevolusi dan terintegrasi
dengan perangkat lunak CAE (Computer Aided Engineering) dan CAM (Computer
Aided Manufacturing.
Perancangan dengan bantuan komputer. Kemampuan sistem CAD ini adalah
pembuatan grafik, sketsa, diagram, digitasi peta dan gambar rancangan, pemberian
anotasi, pembentukan gambar perspektif, permodelan gambar 2 dan 3 dimensi, dan
beberapa analisa spasial. Analisa spasial yang dimiliki oleh setiap sistem CAD ini
sangat berfariasi, paling tidak melakukan analisa spasial berupa perhitungan jarak
(length atau distance), keliling (perimeter), luas (area), membentuk zone buffer, dan
lain sebagainya.
2.2.5. CFD (Computation Fluid Dynamic)
Secara definisi, CFD adalah ilmu yang mempelajari cara memprediksi aliran
fluida, perpindahan panas, reaksi kimia, dan fenomena lainnya dengan menyelesaikan
persamaan-persamaan matematika (model matematika). Pada dasarnya, persamaan-
persamaan pada fluida dibangun dan dianalisis berdasarkan persamaan-persamaan
diferensial parsial (Partial Differential Equation) yang mempresentasikan hukum-
hukum konservasi massa, momentum, dan energi.
CFD ini dapat melakukan analisis keseluruhan aspek termodinamika mencakup
distribusi suhu dan kecepatan aliran fluida serta lainnya. Dengan menggunakan
beberapa persamaan-persamaan tersebut dengan diubah menjadi metode volume
hingga.
12
2.2.6. Persamaan Dasar FLUENT
Dalam membuat model matematis dan fisis serta penyelesaiannya digunakan
beberapa asumsi atau pendekatan, yaitu :
a. Kondisi steady state.
b. Aliran satu fasa dengan fluida kerja air.
c. Fluks panas pada permukaan bahan bakar diasumsikan seragam.
Dengan batas ini akan dapat diperoleh persamaan-persamaan dasar yang
digunakan untuk menyelesaikan model teras reaktor dalam FLUENT:
a. Persamaan Kontinuitas
∂∂ x i
( ρνi )=0 (2.3)
dengan ρ = densitas fluida
x i = jarak dalam arah i
νi = komponen kecepatan arah i
b. Persamaan Momentum
∂∂ x j
(ρv i v j )=−∂ P∂ x i
+ ∂∂ x j [μ( ∂ v i
∂ x j+
∂ v j
∂ x i )]− ∂∂ x j
( ρ v i' v j
' )+ρgi
(2.4)
dengan P = tekanan statik
gi = percepatan gravitasi
v = komponen kecepatan rata-rata
13
μ = viskositas dinamika fluida
c. Persamaan energi
∂∂ x j
(ρv i h )=− ∂∂ x i
(k+k i )∂T∂ xi
+vi∂P∂ xi +
μ( ∂ vi
∂ x j+
∂ v j
∂ x i) ∂ vi
∂ x j (2.5)
dengan T = Temperatur
k = konduktivitas termal
2.2.7. GAMBIT
GAMBIT merupakan singkatan dari Geometry And Mesh Building Intelligent
Toolkit. GAMBIT diproduksi oleh Fluent Inc., salah satu produsen perangkat lunak
(software) analisis komputasi fluida dinamik (Computational Fluid Dynamic) yang
menguasai 60 % pangsa pasar dunia untuk perangkat lunak CFD.
GAMBIT dapat membuat model dan melakukan proses meshing untuk
berbagai macam bentuk, termasuk bentuk-bentuk yang rumit dan tidak beraturan. Hal
ini dikarenakan GAMBIT dapat melakukan meshing dengan berbagai macam bentuk
mesh, yaitu mesh heksahedral terstruktur dan tidak terstruktur, tetrahedral, piramid,
dan prisma.
2.2.8. FLUENT
FLUENT adalah salah satu jenis program CFD yang menggunakan metode
volume hingga. FLUENT menyediakan fleksibilitas mesh yang lengkap, sehingga
dapat menyelesaikan kasus aliran fluida dengan mesh (grid) yang tidak terstruktur
sekalipun dengan cara yang relatif mudah. Jenis mesh yang didukung oleh FLUENT
adalah tipe 2D triangular-quadrilateral, 3D tetrahedral-hexahedral-pyramid-wedge,
dan mesh campuran (hybrid).
14
FLUENT ditulis dalam bahasa C, sehingga memiliki struktur data yang
efisien dan lebih fleksibel. FLUENT juga dapat digunakan bersama dengan arsitektur
klien/server, sehingga dapat dijalankan sebagai proses terpisah secara simultan pada
klien desktop workstation dan komputer server. Semua hasil yang dibutuhkan untuk
menghitung suatu solusi dan menampilkan hasilnya dapat diakses pada FLUENT
melalui menu yang interaktif. Pengguna yang telah mahir dapat mengubah dan
meningkatkan interface FLUENT dengan menulis menu macros dan fungsi. Paket
program FLUENT terdiri dari dua program yaitu :
1. FLUENT sebagai modul utama.
2. GAMBIT sebagai preprocessor
Gambar 2.5. Diagram hubungan GAMBIT dengan FLUENT
2.2.9. Teori Tentang Desain
Desain penelitian sangat menentukan kualitas proses dan hasil sebuah
penelitian. Karena itu, supaya dapat menghasilkan penelitian yang baik, maka
15
dibutuhkan desain penelitian yang baik. Desain penelitian adalah kerangka kerja yang
digunakan untuk melaksanakan penelitian. Pola desain penelitian dalam setiap
disiplin ilmu memiliki kekhasan masing-masing, namun prinsip-prinsip umumnya
memiliki banyak kesamaan. Oleh karena itu, sebuah desain penelitian yang baik akan
menghasilkan sebuah proses penelelitian yang efektif dan efisien. Klasifikasi desain
penelitian dibagi menjadi dua, yaitu (1) desain penelitian eksploratif dan (2)
konklusif.
Desain penelitian harus mampu menggambarkan semua proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang membantu peneliti
dalam pengumpulan dan menganalisis data. Desain penelitian memberikan gambaran
tentang prosedur untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan untuk
menjawab seluruh pertanyaan penelitian.. Oleh karena itu, untuk dapat menghasilkan
penelitian yang baik, maka dibutuhkan desain penelitian yang benar-benar dapat
mengarahkan peneliti dalam setiap tahap penelitiannya.
2.3. Hipotesis Penelitian
Konsep desain pembuatan alat uji model teras reaktor nuklir dengan fluida
pendingin H2O di sub-buluh segi enam dapat dibuat dalam pemodelan dengan
menggunakan aplikasi perangkat lunak CAD (Computer Aided Design). Setelah
konsep model alat uji tersebut di desain maka dapat dilanjutkan dengan menggunakan
perangkat lunak CFD (Computation Fluid Dynamic) untuk mengetahui fenomena laju
aliran fluida pendingin H2O. Sehingga dapat di lanjutkan pada penelitian rancang
bangun model alat uji tersebut.