Upload
hoanghanh
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Model Pembelajaran Kolaboratif dengan Metode POE (Predict-
Observe-Explain)
Menurut Sagala (2010:11) belajar merupakan komponen ilmu
pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interksi,
baik yang bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi). Belajar
aktif merupakan sebuah kondisi siswa mampu mengembangkan
kemampuannya secara mandiri dengan panduan oleh guru atau yang
ahli dalam bidangnya, dengan demikian siswa dituntut untuk mampu
mengambangkan kemampuannya secara aktif dengan cara
mengeluarkan ide-idenya dengan berpikir untuk memecahkan suatu
masalah yang sedang dihadapi oleh siswa tersebut. Siswa akan lebih
mampu mengembangkan kemampuannya.
Menurut Warsono dan Hariyanto (2012:49), pembelajaran aktif
terdiri dari dua jenis yaitu pembelajaran aktif individual dan
pembelajaran aktif kolaboratif. Pembelajaran aktif kolaboratif terdiri
dari pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran kooperatif. Hal ini
masih ada yang perlu disepakati bersama, mengingat adanya dualisme
pemikiran. Pemikiran yang pertama menganggap bahwa pembelajaran
kolaboratif dengan pembelajaran kooperatif adalah sama saja,
sedangkan pemikiran yang kedua menganggap terdapat perbedaan
6
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
7
yang jelas antara pembelajaran kolaboratif dan pembelajaran
kooperatif.
Pembelajaran kolaboratif dengan teknik POE terdiri dari
kelompok-kelompok siswa. Adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai
berikut:
a. Membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil berkisar
antara 3-8 orang bergantung pada jumlah siswa dalam kelas
serta tingkat kesukaran materi ajar. Semakin sukar, semakin
diperlukan jumlah siswa yang lebih besar dalam kelompok
tersebut agar diperoleh buah pikiran yang lebih variatif.
b. Menyiapkan demonstrasi yang terkait dengan topik yang
akan diajari. Memilih kegiatan yang membangkitkan minat
siswa, sehingga siswa akan berupaya melakukan observasi
dengan cernat.
c. Menjelaskan kepada siswa yang sedang guru lakukan.
Lagkah 1: Melakukan prediksi (predict)
Meminta kepada siswa secara perseorangan untuk
menuliskan prediksinya tentang apa yang akan terjadi.
menanyakan kepada siswa tentang apa yang siswa
pikirkan terkait apa yang akan siswa lihat dan
mengapa siswa berpikir seperti itu.
d. Langkah 2: Melakukan observasi (Observe)
Melaksanakan sebuah demonstrasi.
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
8
Menyediakan waktu yang cukup agar siswa dapat
fokus dengan observasinya.
Meminta para siswa menuliskan apa yang siswa
amati.
e. Langkah 3: Menjelaskan (Explain)
Meminta siswa memperbaiki atau menambahkan
penjelasan kepada hasil observasinya.
Setelah setiap siswa siap dengan makalah untuk
menjelaskan, melaksanakan diskusi kelompok.
(Warsono dan Haryanto:2012:93)
Berdasarkan penjelasan langkah-langkah pembelajaran kolaboratif
teknik POE, maka pelaksanaan pembalajaran IPA di kelas
eksperimen adalah dengan menggunakan pembelajaran kolaboratif
teknik POE adalah sebagai berkut:
a. Guru menyiapkan materi yang berkaitan dengan gaya magnet.
b. Guru membagi siswa dalam bentuk kelompok-kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 3-8 siswa.
c. Guru mendemonstrasikan sesuatu yang berkaitan dengan
perubahan gaya magnet. Guru memilih kegiatan yang menarik
siswa agar melakukan observasi dengan cermat.
d. Guru menjelaskan apa yang sedang guru lakukan.
Langkah 1: melakukan prediksi (Predict).
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
9
Guru meminta kepada siswa secara perorangan untuk
menuliskan prediksi tentang apa yang akan terjadi.
Guru menanyakan kepada siswa mengenai apa yang
siswa pikirkan setelah melihat demonstrasi guru dan
alasan siswa berpikir seperti itu.
e. Langkah 2: Melakukan observasi (Observe)
Siswa melaksanakan sebuah demonstrasi.
Guru menyediakan waktu yang cukup agar siswa dapat
fokus dalam observasinya.
f. Langkah 3: Menjelaskan (Explain)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
memperbaiki atau menambahkan penjelasan kepada
hasil observasinya.
Setelah semua siswa siap dengan makalah untuk
penjelasan, laksanakan diskusi kelompok.
Dalam setiap model pembelajaran pasti ada kelebihan dan
kekurangannya, berikut kelebihan dari pembelajaran kolaboratif
dengan teknik POE yaitu:
a. Siswa dapat mengembangkan kemampuan awal atau
gagasan awal siswa.
b. Membangkitkan keinginan siswa untuk menyelidiki.
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
10
c. Memotivasi siswa agar berkeinginan untuk melakukan
eksplorasi konsep.
d. Memberikan informasi kepada guru tentang pemikiran
siswa.
Kekurangan dari pembelajaran kolaboratif teknik POE yaitu teknik
POE tidak cocok diterapkan untuk semua pokok bahasan. Pokok
bahasan yang tidak bersifat pengalaman langsung (hands-on) sulit atau
tidak dapat menggunakan teknik ini.
2. Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2010:22), hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman
belajarnya. Menurut Horward Kingsley (dalam Sudjana 2010:22)
membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) ketrampilan dan
kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita.
Hasil belajar ada beberapa tipe yang telah dikemukakan olah
para ahli, salah satunya tipe hasil belajar menurut Benjamin dalam
Sudjana, (2010:22) menggolongkan tipe hasil belajar sebagai berikut:
a. Ranah Kognitif
Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek
pertama disebut kognitif rendah dan keempat aspek berikut
termasuk kognitif tingkat tinggi. Menurut Sagala (2010:157)
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
11
tujuan-tujuan kognitif adalah tujuan-tujuan yang lebih banyak
berkenaan dengan perilaku dalam aspek berpikir/intelektual.
Tabel 2.1 Hasil aspek Kognitif Materi Gaya Magnet
No. Indikator Aspek
kognitif
Soal
1. Siswa mampu
mengelompokan
benda yang bersifat
magnetis dan benda
yang tidak bersifat
magnetis
Pengetahuan Berikut ini
merupakan benda
yang dapat ditarik
magnet adalah..
2. Siswa mampu
menunjukkan
kekuatan magnet
dalam menembus
beberapa benda
Pemahaman Faktor apa saja
yang
mempengaruhi
kekuatan magnet.
3. Siswa mampu
memberikan contoh
penggunaan magnet
dalam kehidupan
sehari-hari
Pemahaman Mencontohkan
penggunaan
magnet dalam
kehidupan sehari-
hari
4. Siswa mampu
membuat magnet
buatan.
Penerapan Bagaimana cara
membuat magnet
buatan?
b. Aspek Afektif
Aspek Afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban, organisasi,dan internalisasi.
Tujuan-tujuan afektif adalah tujuan-tujuan yang banyak berkaitkan
dengan aspek perasaan, nilai, sikap, dan minat perilaku peserta
didik atau siswa. {Sagala (2010:158)}
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
12
Menurut Sudjana (2010:30) ada beberapa katagori ranah afektif
sebagai hasil belajar. Katagori tersebut dimulai dari tingkat yang
dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks.
a) Reciving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima
rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa
dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain. Dalam tipe
ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulasi,
kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.
b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh
seseorang terhadpa stimulasi yang datang dari luar. Hal ini
mencagkup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam
menjawab stimulus dari luar yang datang kepada dirinya.
c) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan
terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk
di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau
pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap
nilai tersebut.
d) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu
sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai
lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.
Yang termasuk ke dalam organisasi ialah konsep tentang nilai,
organisasi sistem nilai.
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
13
e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan
semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
mempengaruhi pola kepribadan dan tingkah lakunya.
Nilai yang akan dikembangkan dalam model kolaboratif
dengan metode POE yaitu pendidikan karakter kerja keras. Kerja
keras siswa dilihat saat melakukan sebuah pengamatan maupun
penelitian dalam pembelajaran IPA terkait materi gaya magnet.
Kerja keras ini akan melatih siswa untuk tidak mudah putus asa
dalam melakukan sebuah pengamatan atau penelitian sehingga
mendapatkan hasil yang maksimal.
Kerja keras adalah suatu istilah yang melingkupi suatu upaya
yang terus dilakukan (tidak pernah menyerah) dalam
menyelesaikan pekerjaan/yang menjadi tugasnya sampai tuntas
(Kesuma, dkk; 2011:17), jadi kerja keras diperlukan dalam setiap
kegiatan terlebih dalam pelajaran IPA dengan menggunakan
metode POE, karena dalam metode POE ini siswa mengalami fase
observe atau pengamatan. Pengamatan dilakukan secara langsung,
jadi dalam melaksanakan pengamatan siswa harus bekerja keras
untuk menghasilkan sebuah jawaban atau hasil dari sebuah
pengamatan.
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
14
Tabel 2.2. Hasil Belajar Aspek Afektif Materi Gaya Magnet
No Indikator Aspek Afektif Kegiatan
1.
.
Mengerjakan semua
tugas dengan teliti
dan rapi
Kerja Keras
- Siswa meneliti
kembali tugasyang
telah dikerjakan
sebelum
dikumpulkan/dinilai.
2.
Mencari informasi
dari sumber di luar
sekolah
- Siswa mengunjungi
perpustakaan untuk
membaca buku saat
istirahat.
3. Menyelesaikan tugas-
tugas dari guru pada
waktunya
- Siswa mengerjakan
PR di rumah agar
bisa dikumpulkan
tepat waktu
4. Fokus pada tugas-
tugas yang diberikan
guru di kelas
- Siswa mengerjakan
tugas dengan serius.
5 Mencatat dengan
sungguh-sungguh
sesuatu yang dibaca,
diamati, dan didengar
untuk kegiatan kelas
- Siswa mencatat
semua yang
ditugaskan guru, agar
tidak lupa dengan
perintah tersebut.
c. Ranah Psikomotoris
Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan
dan kemampuan bertindak. Aspek ranah psikomotoris ada enam,
yakni (a) gerakan reflek, (b) ketrampilan gerak dasar, (c)
kemampuan perseptual, (d) keharmonisan atau ketepatan, (e)
gerakan ketrampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan
interpretatif. Ranah ini dinilai tentang penampilan siswa dalam
menjalankan sebuah tugas atau kompetensi. Unjuk kerja siswa
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
15
dapat digunakan saat siswa mempersiapkan alat untuk eksperimen
ketrampilan saat melakukan eksperimen, dan kemampuan siswa
memprediksi hasil eksperimen.
Tabel 2.3. Hasil Belajar Aspek Psikomotor Materi Gaya Magnet
No Indikator Aspek
Psikomotor
Kegiatan
1 Mempersiapkan
alat sesuai
dengan tugasnya
Ketepatan
Peserta didik
menyiapkan bahan
alat peraga
2 Mampu
melakukan
eksperimen
Ketepatan
Peserta didik mampu
melakukan
eksperimen
3 Mampu
menggunakan
alat peraga
Peniruan
Peserta didik mampu
menggunakan alat
peraga
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut Slameto (2010:54) faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar banyak jenisnya tetapi dapat digolongkan menjadi dua
golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern
adalah faktor faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar
individu.
a. Faktor Intern
Terdiri dari tiga faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor
Psikologis, dan faktor Kelelahan.
b. Faktor Ekstern
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
16
Dikelompokan menjadi tiga, yaitu faktor keluarga, faktor
sekolah, dan faktor masyarakat.
Menurut Aunurrahman (2010:178) beberapa faktor internal
yang mempengaruhi proses belajar siswa yaitu
a. Ciri khas/karakteristik siswa
Masalah masalah belajar yang berkenaan dengan dimensi
siswa sebelum belajar pada umumnya berkenaan dengan
minat, kecakapan dan pengalaman-pengalaman. Siswa yang
mempunyai minat yang tinggi saat belajar, maka siswa akan
berupaya mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan apa
yang akan dipelajaran secara lebih baik.
b. Sikap terhadap belajar
Dalam kegiatan belajar, sikap siswa dalam proses belajar,
terutama sekali ketika memulai kegiatan. Siswa yang pada
saat menerima pelajaran memiliki sikap menerima atau ada
kesediaan emosional untuk belajar, maka siswa cenderung
untuk berusaha terlibat dalam kegiatan belajar dengan baik.
Siswa yang dominan menolak sebelum belajar atau ketika
akan memulai pelajaran, maka siswa cenderung kurang
memperhatikan atau mengikuti kegiatan belajar.
c. Motivasi belajar
Motivasi dalam kegiatan belajar merupakan kekuatan yang
dapat menjadi tenaga pendorong bagi siswa untuk
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
17
mendayagunakan potensi-potensi yang ada pada dirinya dan
potensi di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar.
d. Kensentrasi belajar
Konsentrasi belajar merupakan salah satu aspek psikologis
yang seringkali tidak begitu mudah untuk diketahui oleh
orang lain selain diri individu yang sedang belajar.
e. Mengolah bahan belajar
Siswa yang mengalami kesulitan di dalam mengolah pesan,
maka berarti ada kendala pembelajaran yang dihadapi siswa
yang membutuhkan bantuan guru.
f. Menggali hasil belajar
Kesulitan di dalam proses menggali kembaali pesan-pesan
lama merupakan kendala di dalam proses pembelajaran
karena siswa akan mengalami kesulitan untuk mengolah
pesan-pesan baru yang memiliki keterkaitan dengan pesan-
pesan lama yang telah diterima sebelumnya.
g. Rasa percaya diri
Siswa yang sering mencapai keberhasilan di dalam
melaksanakan tugas, di dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
apalagi diiringi dengan adanya pengakuan umum atas
keberhasilan yang dicapai maka rasa percaya diri siswa akan
semakin kuat, begitu juga sebaliknya.
h. Kebiasaan belajar
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
18
Kebiasaan belajar sangat mempengaruhi aktivitas belajar
siswa. kebiasaan yang buruk dalam belajar dapat
menyebabkan rendahnya hasil belajar diperoleh.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:248) beberapa faktor
ekstern dalam belajar meliputi:
a. Guru sebagai pembina siswa belajar
Guru adalah pengajar yang mendidik. Siswa tidak hanya
mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya, tetapi
juga menjadi pendidik generasi muda.
b. Prasarana dan saran pembelajaran
Prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang
belajar, lapangan olah raga, ruang ibadah, ruang kesenian,
dan peralatan olahraga. Sarana pembelajaran meliputi buku
pelajaran, buku bacaan, alat dan fasilitas laboratorium
sekolah, dan berbagai media pengajaran yang lain.
c. Kebijakan penilaian
Penilaian hasil belajar penentu keberhasilan belajar tersebut
adalah guru. Guru adalah pemegang kunci pembelajaran.
d. Lingkungan sosial siswa di sekolah
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
19
Siswa yang memiliki kedudukan dan peranan yang diakui
oleh sesama, jika seorang siswa diterima, maka siswa dengan
mudah menyesuaikan diri dan segera dapat belajar.
e. Kurikulum sekolah
Kurikulum disusun berdasarkan tuntutan kemajuan
masyarakat. Perubahan kurikulum sekolah menimbulkan
masalah bagi guru, siswa, petugas pendidikan, dan orang tua
siswa. Guru harus mengadakan perubahan pembelajaran
berdasarkan perubahan kurikulum.
4. Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut Purnama (1997:4) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bermula
dari rasa ingin tahu, yang merupakan suatu ciri khas manusia.
Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda-benda di sekeliling
alam sekitarnya, bulan, bintang, dan matahari yang dipandangnya
bahkan ingin tahu tentang dirinya sendiri. Menurut Roosmini, dkk
(1990:24) ilmu/Ilmu Pengetahuan(termasuk IPA) mempunyai ciri
khas yang objektif, metodik, sistematik dan berlaku umum. Menurut
Jasin (2000:32) IPA/ ilmu alamiah (Natural Science) yang membahas
tentang alam semesta dengan semua isinya.
Ilmu-ilmu alam membagi diri menjadi dua kelompok, yaitu:
a. Kelompok ilmu alam (physical sciences) yang mempelajari zat-zat
yang membentuk alam semesta.
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
20
b. Kelompok ilmu hayat (biological sciences), yang mempelajari
makhluk yang hidup di alam semesta. (Purnama 1997:76)
Berdasarkan pengertian IPA dari beberapa ahli dapat disimpulkan
bahwa IPA/ IlmuPengetahuan Alam yaitu sebuah cabang ilmu
pengetahuan yang berasal dari alam. IPA berfungsi memberi
penjelasan/pengetahuan yang berkaitan dengan alam dan menjawab
semua yang berkaitan dengan alam. Manusia dan makhluk hidup yang
lain akan dibahas dalam pembelajaran IPA, oleh karena itu
keberadaan IPA ini penting dalam dunia pendidikan.
a. Materi Pelajaran IPA
Materi pembelajaran IPA dalam penelitian ini mengambil materi
gaya magnet kelas V semester 2. Standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang sesuai dengan materi yang dijadikan bahan penelitian
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.4 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
5. memahami hubungan antara
gaya, gerak, dan energi, serta
fungsinya.
5.1 Mendiskripsikan hubungan
antara gaya, gerak dan energi
melalui percobaan (gaya
gravitasi, gaya gesek, gaya
magnet)
Sumber : Panduan KTSP
Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar diatas dapat
diketahui bahwa materi yang dipakai yaitu hubungan antara gaya dan
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
21
sub babnya yaitu mengenai gaya magnet. Magnet dapat menarik
bebarapa benda yang sejenis logam. Penyelidikan digunakan untuk
mengelompokkan benda yang bersifat magnetis dan benda yang tidak
magnetis.
b. Gaya Magnet
Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu gaya magnet.
Beberapa benda yang bersifat magnetis atau dapat ditarik oleh magnet
merupakan benda yang terbuat dari logam, dan benda yang bersifat
non magnetis atau tidak dapat ditarik oleh magnet yaitu benda yang
tersusun dari bahan yang tidak dapat menghantar listrik sebagai
contoh terbuat dari kertas, kain, kayu, dan lain-lain. Magnet
mempunyai kekuatan dalam menarik benda. Besarnya daya tembus
gaya magnet dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain jenis
penghalang, tebal tipisnya penghalang, dan kekuatan magnet.
Pengaruh gaya magnet juga ditentukan oleh jarak magnet dengan
benda.
Beberapa alat-alat yang memanfaatkan gaya magnet di antaranya
pintu lemari es, ujung obeng, ujung gunting, kotak tempat pensil,
papan catur, kompas, dinamo, speaker, dan kaset. Magnet dalam
kehidupan sehari-hari sangat besar manfaatnya, sebagai contoh:
1) penggunaan magnet pada ujung gunting untuk memudahkan
mengambil jarum jahit.
2) Bel listrik untuk menggerakkan pemukul lonceng.
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
22
3) Papan catur agar buah catur tidak mudah terguling.
4) Kompas sebagai penunjuk arah utara-selatan.
5) Dinamo sepeda dan generator untuk membangkitkan tenaga
listrik.
6) Alat ukur mengangkut benda-benda dari besi.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Peneliti tidak menemukan penelitian yang sama persis dengan
permasalahan yang peneliti teliti, tapi ada yang dilakukan oleh:
1. Herni Budiati, Sugiyarto, dan Sarwanto (2012). Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Sains Program Pascasarjana UNS Surakarta. Penelitian
tersebut berjudul Pengaruh Model Pembelajaran POE (Prediction,
Observation, and Explanation) menggunakan eksperimen sederhana dan
eksperimen terkontrol ditinjau dari ketrampilan metakognitif dan gaya
belajar terhadap ketrampilan proses sains. Hasil penelitian tersebut adalah
model pembelajaran POE menggunakan metode eksperimen terkontrol
lebih baik dalam mempengaruhi keterampilan proses sains dibandingkan
metode eksperimen sederhana; 2. tidak ada pengaruh keterampilan
metakognitif tinggi dan rendah terhadap keterampilan proses sains; 3.
tidak ada pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap
keterampilan proses sains; 4. tidak ada pengaruh interaksi antara model
POE menggunakan metode eksperimen sederhana dan terkontrol dengan
keterampilan metakognitif terhadap keterampilan proses sains; 5. tidak ada
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
23
pengaruh interaksi antara model pembelajaran POE menggunakan metode
eksperimen sederhana dan terkontrol dengan gaya belajar terhadap
keterampilan proses sains; 6. tidak ada pengaruh interaksi antara
keterampilan metakognitif dan gaya belajar terhadap keterampilan proses
sains; 7. interaksi antara model pembelajaran POE menggunakan metode
eksperimen terkontrol, keterampilan metakognitif tinggi dan gaya belajar
visual memberi pengaruh paling baik terhadap keterampilan proses sains.
2. M. P. Restami, K. Suma, M. Pujani (2013). Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Sains, Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan
Ganesha. Judul penelitian tersebut adalah pengaruh model pembelajaran
poe (predict-observe-explaint) terhadap pemahaman konsep fisika dan
sikap ilmiah ditinjau dari gaya belajar siswa. Hasil penelitian adalah
menunjukkan terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran POE
dan gaya belajar terhadap pemahaman konsep fisika dan sikap ilmiah
siswa.
C. Kerangka Pikir
Metode POE dilandasi oleh teori pembelajaran kontruksivisme
yang beranggapan bahwa melalui kegiatan melakukan prediksi, observasi
dan menerangkan sesuatu hasil pengamatan (Warsono dan Hariyanto
2012:93). Siswa membina pengetahuan atau konsep secara aktif
berdasarkan pengalaman yang didapat. Pengalaman yang didapat diolah
sendiri oleh siswa secara langsung dalam sebuah pengamatan/eksperimen
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
24
sehingga siswa akan menemukan konsep secara mandiri berdasarkan
pengalaman yang telah didapat.
Siswa akan menjadi lebih aktif karena terlibat secara langsung
dalam suatu proses baik mengemukakan sebuah gagasan maupun dalam
pengamatan langsung, hal ini pastinya akan lebih bermakna untuk siswa
dan pemahaman siswa akan lebih membekas dalam ingatan siswa. Siswa
akan lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran IPA dilihat
dari segi afektif, karena siswa terlibat secara langsung dalam proses
pembelajaran sehingga siswa lebih siap belajar dan lebih semangat dalam
belajar. Siswa akan lebih terampil dalam mengembangkan kemampuan
dalam sebuah pengamatan atau praktek pengamatan, dilihat dari segi
psikomotoris.
Metode POE ini melibatkan siswa secara langsung dalam
mengembangkan kemampuan siswa dalam mengemukakan sebuah
gagasan atau ide dalam sebuah diskusi. Penerapkan model pembelajaran
kolaboratif dengan metode POE diharapkan siswa akan aktif dan berusaha
untuk bekerja keras dalam sebuah pengamatan dalam pelajaran IPA,
dengan demikian hasil belajar akan meningkat baik itu di ranah kognitif,
afektif maupun psikomotor.
D. Hipotesis Penelitan
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir diatas, maka
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014
25
1. Ada pengaruh yang lebih baik penerapan model pembelajaran
kolaboratif dengan metode POE terhadap hasil belajar IPA aspek
kognitif peserta didik kelas V SD Negeri 2 Sokaraja Tengah.
2. Ada pengaruh yang lebih baik penerapan model pembelajaran
kolaboratif dengan metode POE terhadap hasil belajar IPA aspek afektif
peserta didik kelas V SD Negeri 2 Sokaraja Tengah.
3. Ada pengaruh yang lebih baik penerapan model pembelajaran
kolaboratif dengan metode POE terhadap hasil belajar IPA aspek
psikomotor peserta didik kelas V SD Negeri 2 Sokaraja Tengah.
Pengaruh Penerapan Model..., Dioah Rakhmawati, FKIP UMP, 2014