36
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Tumor payudara merupakan lesi terpenting pada payudara perempuan. Walaupun mungkin berasal dari jaringan ikat atau struktur epitel, tumor struktur epitel sering menyebabkan neoplasma payudara. Tumor payudara dibagi menjadi dua kelompok yaitu Tumor Jinak dan Tumor Ganas. 8 Tumor Jinak Payudara jinak adalah kelompok yang sangat kompleks dan saling terkait dengan gangguan proliferasi dari parenkim payudara, yang sebagian besar mungkin bukan tumor yang sebenarnya, melainkan proses gangguan hormon-akibat proses hiperplastik. 11 Tumor ganas payudara merupakan kelompok tumor epitel ganas ditandai dengan invasi jaringan yang berdekatan dan kecenderungan untuk bermetastasis jauh. 9 5

Bab II Sippp

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab II Sippp

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Tumor payudara merupakan lesi terpenting pada payudara

perempuan. Walaupun mungkin berasal dari jaringan ikat atau

struktur epitel, tumor struktur epitel sering menyebabkan

neoplasma payudara. Tumor payudara dibagi menjadi dua

kelompok yaitu Tumor Jinak dan Tumor Ganas. 8

Tumor Jinak Payudara jinak adalah kelompok yang sangat

kompleks dan saling terkait dengan gangguan proliferasi dari

parenkim payudara, yang sebagian besar mungkin bukan tumor

yang sebenarnya, melainkan proses gangguan hormon-akibat

proses hiperplastik.11

Tumor ganas payudara merupakan kelompok tumor epitel

ganas ditandai dengan invasi jaringan yang berdekatan dan

kecenderungan untuk bermetastasis jauh.9

2.2 Klasifikasi Tumor Payudara

Klasifikasi Tumor Payudara, yaitu:2,8

Secara garis besar tumor payudara bisa dibedakan atas dua

kelompok yaitu tumor jinak dan tumor ganas:

A. Tumor jinak payudara

Tumor jinak payudara yang penting secara klinis

adalah fibroadenoma, papiloma intraduktus, dan tumor

5

Page 2: Bab II Sippp

filoides. Jenis tumor payudara lainnya yaitu, adenoma dan

tumor jaringan ikat.

1. Fibroadenoma

Adalah tumor payudara yang paling sering dijumpai.

Tumor ini terutama timbul pada wanita usia muda, dan

bermanifestasi sebagai massa padat, berbatas tegas, dapat

digerakkan, dan bergaris tengah 1 sampai 10 cm.

Menurut gambaran histologisnya fibroadenoma dibagi

atas,

a. Fibroadenoma perikanalikulus

Secara histologis sel epitel dan mioepitel membentuk

duktus bundar sampai memanjang yang dikelilingi oleh

stroma fibrolastik longgar.

b. Fibroadenoma intrakanalikulus

Terdiri dari duktus-duktus memanjang yang juga dilapisi

oleh sel epitel kuboid dan mioepitel. Duktus tampak

mengalami distorsi dan tertekan oleh stroma, sehingga

bentuknya aneh-aneh.

c. Fibroadenoma juvenil

Fibroadenoma yang besar, dapat timbul pada payudara

seorang gadis. Tumor tumbuh dengan cepat.

2. Papilloma Intraduktus

Ini adalah pertumbuhan tumor neoplastik di dalam

suatu duktus. Sebagian lesi bersifat soliter, ditemukan di

dalam sinus atau duktus laktiferosa utama. Relatif jarang

ditemukan, mengenai wanita usia pertengahan.

3. Tumor filoides

Tumor ini jauh lebih jarang ditemukan daripada

fibroadenoma dan di perkirakan berasal dari stroma

intralobulus, jarang dari fibroadenoma yang sudah ada.

(PA)

6

Page 3: Bab II Sippp

Tumor filoides disebut sebagai fibroadenoma raksasa,

memiliki gambaran histologik dasar seperti

fibroadenoma. Tumor cenderung tumbuh lebih cepat dan

dapat mencapai proporsi yang lebih besar dalam

tenggang waktu yang singkat. Pada potongan melintang,

jaringan tumor mungkin memiliki gambaran seperti buku

yang terbuka dimana kedua sisi terdiri dari stroma seluler

longgar, bercampur dengan sel epitel dan mioepitel.

Sebagian besar tumor filoides bersifat jinak, tetapi sekitar

30% bersifat invasif lokal dan 15% menimbulkan

metastasis jauh. Tumor filoides ganas merupakan

sarkoma sejati yaitu tumor memiliki komponen stroma

ganas. Secara histologis, stroma tumor ini sangat seluler

dan padat, serta memperlihatkan aktivitas mitotik yang

tinggi.

4. Adenoma

Jarang di temukan dibandingkan fibroadenoma dan

papiloma duktus, tumbuh berasal dari eppitel. Adenoma

tubuler merupakan tumor berbatas tegas, dengan diameter

10-40 mm, ditemukan terutama pada wanita umur

duapuluhan.

5. Tumor Jaringan ikat

Lipoma dan Hemangioma dapat terjadi pada payudara

tetapi sering hemartoma. Leiomioma dapat timbul pada

bagian dalam payudara atau papila, berasal dari jaringan

otot polos yang sangat banyak ditemukan pada bagian

dalam payudara.

B. Tumor ganas payudara atau karsinoma payudara

Merupakan 20% dari seluruh kanker pada wanita,

penyebab kematian terbanyak pada wanita berusia 35-55

tahun. Kanker payudara di bagi menjadi kanker yang belum

7

Page 4: Bab II Sippp

menembus membran basal (noninvasif) dan kanker yang

sudah menembus membran basal (invasif).

1. Karsinoma non invasif terdapat 2 tipe;

Karsinoma duktus in situ (DCIS)

Karsinoma lobulus in situ (LCIS)

2. Karsinoma invasif (infiltratif)

Karsinoma duktus invasif (“not otherwise

specified”; NOS; tidak dirinci lebih lanjut)

Karsinoma lobulus invasif

Karsinoma medularis

Karsinoma koloid (karsinoma musinosa)

Karsinoma tubulus

Tipe lain

Berdasarkan WHO Histological Classification of breast

tumor, kanker payudara diklasifikasikan sebagai berikut: 9

1. Non-invasif karsinoma

o Non-invasif duktal karsinoma

o Lobular karsinoma in situ

2. Invasif karsinoma

o Invasif duktal karsinoma

Papilobular karsinoma

Solid-tubular karsinoma

Scirrhous karsinoma

Special types

Mucinous karsinoma

Medulare karsinoma

o Invasif lobular karsinoma

Adenoid cystic karsinoma

karsinoma sel squamos

karsinoma sel spindel

Apocrin karsinoma

8

Page 5: Bab II Sippp

Karsinoma dengan metaplasia kartilago

atau osseus metaplasia

Tubular karsinoma

Sekretori karsinoma

Lainnya

3. Paget’s Disease

Kebanyakan Tumor dari adenokarsinoma invasif, yang

timbul dari saluran terminal dan unit lobular, membentuk invasive

lobular carcinomas atau invasive ductal carsinomas. Kanker

payudara juga mungkin ditemui pada tahap sebelum invasi,

carsinoma in situ dari ductus kelenjar payudara, atau lobulus

(intraduct, dan intralobular carsinoma), dan ini merupakan faktor

risiko untuk pengembangan selanjutnya dari karsinoma invasif

payudara. Di samping dua kelompok utama ductal carcinomas dan

lobular, ada jenis khusus yang tidak umum atau jarang dari

Karsinoma payudara, yang sering dikaitkan dengan prognosis

yang lebih baik contohnya tubular carcinoma dan mucinus

carcinoma.

Gambaran histopatologi Tumor Ganas Payudara berdasarkan

klasifikasinya:

1. Intraduktus Karcinoma payudara in situ

Non- invasive intraductus carcinoma dapat muncul sebagai

benjolan payudara atau terdeteksi sebagai kelainan mammografi.

Muncul sekitar 5% dari kasus klinis menggolongkan sebagai

benjolan payudara teraba, tetapi sampai 20% kasus diidentifikasi

oleh skrining radiologi. Paling sering terjadi pada wanita antara usia

40 dan60tahun.

Secara Histologi, sell tumor dan membengkak dari ductus

ukuran kecil dan menengah. Ada empat jenis utama tipe

histologi yaitu; solid, di mana saluran yang dikemas dengan massa

9

Page 6: Bab II Sippp

sel padat; comedo, di mana telah terjadi nekrosis dari sel-sel di

tengah saluran: cribriform, struktur bentuk di mana sel kelenjar-

seperti dalam saluran , dan micropapillary, dalam bentuk apa sel

papillary dengan proyeksi into duktus.

Diperkirakan bahwa jika di biarkan, sekitar 30% kasus akan

berkembang menjadi karsinoma invasive. Jika berkaita dengan

mastektomi karsinoma intraduktus memiliki prognosis yang sangat

baik. Sebuah duktus payudara dibatasi oleh inti atypical yang

besar. Saluran basal membrane yang utuh dan adanya invasi non

stroma. Daerah pusat pada karsinoma ini mengalami nekrosis

dengan kalsifikasi yang dapat dilihat pada mammogram.

2. Lobular carcinoma in situ

Lobural carcinoma in situ, angka kesakitannya sekitar 6%

dari semua kasus kanker payudara. Tidak selalu muncul sebagai

massa yang teraba. Seringkali dijumpai sebagai temuan histology

jaringan payudara yang dihapus karena alas an lain seperti

fibrocystic disease. Secara histologi sel abnormal mengisi

lobules payudara.

Penyakit ini penting karena akan membawa resiko yang

tinggi dalam perkembangan karsinoma invasive selanjutnya.

Diperkirakan sekitar 20% dari pasien dengan lobular karsinoma in

situ dapat berkembang menjadi karsinoma invasive setelah 20 tahun.

Resiko neoplasia dapat muncul pada kedua payudara, tidak hanya

mengenai payudara dengan penyakit in situ, tapi baik lobular atau

ductal invasive dapat juga terserang.

3. Invasif Ductal carcinoma

Invasive ductal carcinoma adalah jenis yang paling umum

dari kanker payudara. Bentuk asli atau bentuk campura dengan

karsinoma lain, yg paling sering yaitu lobural carcinoma. Sel tumor

10

Page 7: Bab II Sippp

menyerang payudara dan sering ada respon desmoplastik, sehingga

menghadirkan fibrous stroma padat. Sebuah minoritas tumor dengan

lesi grade rendah, mayoritas baik intermediate atau grade yang

tinggi dengan tipe diferensiasi yang jelek.

Gambar 2.1 Histopatologi Tumor Payudara Jinak

A. Fat Necrosis A.1 Fat Necrosis Plasma

cell

A.2 Fat Necrosis-Foam Cell B.Fibrocystik diseasE

B.1 Apocrin Epithelium C.Sklerossing Adenosis

11

Page 8: Bab II Sippp

D.Fibroadenoama D.1.Fibroadenoma-

Epithelial cell

E.Papilloma of the breast

F.Phylloides Tumor

Gambar 2.2 Histopatologi Tumor Payudara Ganas (Karsinoma

Payudara)

A.Ductal carcinoma in situ A.1.Ductal carcinoma in

situ-calcification

12

Page 9: Bab II Sippp

A.2.Ductal carcinoma in situ-stroma A.3.Ductal carcinoma in situ-

necrosis

A.4.Ductal carcinoma in situ-large B.Lobular carcinoma in

tumor cel situ

B.1.Lobular carcinoma in situ-Tumor C.Invasive breast cancer

with abundant stroma

13

Page 10: Bab II Sippp

C.1.Invasive carcinoma D.invasive ductal

adenocarcinoma

D.1.Stroma D.2.Tube like-struktur

E. Invasive lobular carcinoma F.Paget’s disease of the niple

14

Page 11: Bab II Sippp

E.1.Abnormal area E.2.HistologyPaget’s diseas

Ductal Pure 53%

Ductal Mixed 30%

Lobular 2%

Tubular 2%

Mukoid 2%

Medullary 2%

Other 1%

G.Frequency of main histological types of invasive carcinoma of the

breast

2.3 Etiologi Tumor Payudara

Walaupun penyakit proliferasi tumor payudara sering

ditemukan, etiologinya belum diketahui secara jelas. Etiologi dari

tumor jinak payudara adalah hormon ovarium yg ikut berperan

sebagai faktor penyebab, tetapi proses terjadinya yang ditimbulkan

masih belum diketahui. Kenyataan bahwa insiden perubahan

15

Page 12: Bab II Sippp

proliferatif tumor payudara meningkat menjelang menapause,

dimana kegagalan ovulasi juga meningkat pada saat ini, memberi

kesan bahwa keseimbangan relatif antara estrogen progesteron pada

setiap siklus menstruasi merupakan faktor etiologi yang penting.

Perubahan kistik disimpulkan akibat ketidakseimbangan antara

hiperplasia epitel, bersama dengan dilatasi duktus dan lobulus yang

terjadi pada setiap siklus menstruasi dan perubahan regresif

berikutnya. Dilatasi kistik terjadi akibat distorsi perubahan siklik dan

bukan akibat obstruksi yang merupakan penyebab yang biasa pada

orang lainnya. 2

Etiologi kanker payudara bersifat multifaktorial dan

termasuk didalamnya diet, faktor reproduksi, dan keseimbangan

hormonal. Kanker payudara adalah penyakit masyarakat menengah

ke atas yang memiliki gaya hidup kebarat-baratan, misalnya dengan

diet tinggi kalori, kaya lemak hewani dan protein dengan kurangnya

latihan fisik. Daerah yang memiliki fitur gaya hidup ini untuk

periode dan waktu yang panjang (America utara, Eropa utara,

Australia) telah mencapai kemajuan tingkat kejadian 70 hingga 90

kasus baru per 100.000 penduduk per tahun, sementara negara-

negara yang baru-baru ini memiliki industri dan makmur

menunjukkan peningkatan yang ditandai dengan kejadian dan

kematian.8

16

Page 13: Bab II Sippp

Faktor etiologi yang terlibat dalam perkembangan kanker payudara;8

FEMALE

BREAST

CANCER

Factors accociated with an increase (↑) or decrease (↓) risk for breast

cancer

2.4 Epidemiologi Tumor Payudara

Kanker payudara adalah kanker yang paling umum pada

wanita. 22% dari semua kanker wanita. 26% di negara-negara maju,

yang mana lebih dari dua kali kejadian dari kanker pada wanita di

tempat lain. Daerah risiko tinggi adalah penduduk kaya seperti

Amerika utara, Eropa dan Australia di mana 6% dari wanita

menderita kanker payudara sebelum usia 75. Insiden kanker

payudara rendah di daerah kurang berkembang seperti sub-Sahara

17

Hormon and reproductive

factors

Young age at menarche ↑

Regular, ovular menstrual

cycle ↑

Older age at first full-term

birth ↑

Nuliparity ↑

Older age at menapause ↑

Oral contraceptives ↑

Diet dan diet-related

factors

Increased weight (post

menapause) ↑

Increased height ↑

Westernized diet ↑

Hight intake of fibres ↓

Alkohol ↑

Hight intake of fresh

fruit and vegetables ↓

Exposure

to ionizing

radiation ↑

Family history breast cancer ↑ Benign breast disease ↑

Page 14: Bab II Sippp

Afrika dan Asia Selatan dan Timur, termasuk jepang, di mana

kemungkinan terkena kanker payudara pada usia 75 adalah satu

sepertiga dari negara-negara kaya dan maju. Tingkat yang sedang

dibandingkan Negara lain, dimana Jepang adalah satu-satunya

negara maju yang pada tahun 2000 masih menunjukkan angka

kejadian yang rendah. Risiko penyakit ini telah meningkat hingga

awal 1980-an di kedua maju dan negara-negara berkembang dan

terus meningkat khususnya di negara-negara berkembang. Setelah

itu di negara maju, munculnya mammoghraphi dan adanya

perbaikan dalam kelangsungan hidup berubah baik kejadian dan

kematian, yang terakhir tidak lagi secara tepat mencerminkan

kecenderungan dalam risiko yang mendasari dari penyakit.9

2.5 Manifestasi Klinis Tumor Payudara

Gejala klinis yang ditemukan pada Tumor Payudara, antara

lan:2,8

a. Fibroadenoma

Fibroadenoma sejauh ini adalah tumor jinak tersering

pada payudara wanita. Adanya peningkatan mutlak dari nisbi

estrogen diperkirakan berperan dalam pembentukannya, dan

lesi serupa mungkin muncul bersama dengan perubahan

fibrokistik (fibroadenosis). Biasanya terjadi pada usia muda;

insidensi puncak adalah pada usia 30-an.

Secara klinis fibroadenoma biasanya bermanifestasi

sebgai massa solite, diskret, dan mudah di gerakkan. Lesi

mungkin besar pada akhir daur haid dan selama hamil.

Pacamenopause, lesi mengecil dan mungkin mengalami

kalsifikasi. Fibroadenoma hampir tidak pernah menjadi

ganas.

b. Papiloma duktus

Relatif jarang ditemukan , mengenai wanita usia

pertengahan. Ditandai dengan keluarnya discharge papila

payudara bercampur darah. Umumnya berupa lesi soliter,

18

Page 15: Bab II Sippp

mengenai duktus yang lebar. Struktur papiler, dengan

tengahnya berupa jaringan fibrovaskuler ditutupi oleh lapisan

epitel jinak.

c. Adenoma

Jarang ditemukan, berasal dari epitel. Adenoma

tubuler dan yang mengeluarkan cairan timbul pada wanita

muda. Timbul pada setiap umur, berupa benjolan dibawah

papila payudara yang dapat menimbulka ulserasi pada kulit.

d. Tumor jaringan ikat

Lipoma dan hemangioma dapat terjadi pada payudara

tetapi sering hemartoma. Timbul ada bagian dalam payudara

atau papila.

e. Tumor Ganas Payudara atau Karsinoma Payudara

Pada tumor ganas payudara gejala klinisnya benjolan

pada payudara sukar digerakkan atau melekat pada kulit dan

biasanya tidak terlihat dengan pandangan mata biasa, tetapi

dapat diraba oleh penderita sendiri apabila tumor lebih dari 1

cm. Keluarnya cairan berupa darah dari papila (niple

bleeding), biasanya merupakan tanda pertama kanker

payudara. Perlukaan menahun yang lambat laun melebar

pada payudara.

f. Karsinoma Noninvasif (In situ)

- Karsinoma Ductus in situ

Karsinoma ductus In situ biasanya unilateral, terdapat pada

premenapause dan pasca menapause, serta

mempunyai beberapa bentuk. Terjadi pada kelompok umur

40-60 tahun. Dapat timbul sebagai benjolan yang palpabel,

terutama apabila terdapat fibrosis. Dapat timbul

discharge apabila terkena ductus yang lebih besar.

- Karsinoma lobuler in situ

19

Page 16: Bab II Sippp

Karsinoma lobuler in situ terjadi pada wanita premenopause,

tidak terdapat gejala klinis, sering bilateral, lesinya tidak

teraba dan kemungkinan multifaktorial.

g. Karsinoma Invasive

- Karsinoma ductus invasive

Karsinoma ductus invasive sebagian besar karsinma infiltarat

(lebih dari85%)

- Karsinoma lobular invasive

Karsinoma lobular invasive biasanya terjadi pada wanita

post- menapause.

- Karsinoma musinosa

Karsinoma musinosa disebut juga karsinoma koloid, mukoid,

atau gelatinosa) umumnya muncul pada wanita post-

menapause dan jumlahnya sekitar 2-3% dari seluruh

karsinoma invasive.

- Karsinoma tubuler

Karsinoma tubuler merupakan karsinoma berdiferensiasi baik

dan terdiri atas sel ganas yang tersusun tubuler. Lesi kecil

dengan diameter 10 mm, kenyal, membetuk benjolan dengan

batas irreguler.

- Karsinoma meduler

Karsinoma meduler jsulit diketahui karena tidak semua

kriteria diagnostik digunakan secara ketat di dalam berbagai

penelitian dan jarang ditemukan (5%).

- Karsinoma Papiler

Jarang ditemukan, timbul pada wanita post-menapause.

h. Paget’s disease

Pada paget’s disease terdapat erosi papilla secara

klinis mirip gambaran ekzema. Papilla pada payudara

tampak kasar, kemerahan dan terdapat ulserasi ringan.

20

Page 17: Bab II Sippp

2.6 Diagnosis

2.6.1Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Untuk mengetahui secara dini Tumor Payudara, dilakukan

metode SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Pemeriksaan ini

dapat dilakukan dengan cara: 12

Melihat

Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas. Berdirilah di

depan cermin dengan kedua lengan tergantung lepas, di dalam

ruangan yang terang. Perhatikan payudara Anda, apakah bentuk

dan ukurannya kanan dan kiri simetris, apakah bentuknya

membesar/mengeras, apakah arah putingnya lurus ke depan atau

berubah arah, apakah putingnya tertarik ke dalam, apakah

puting/kulitnya lecet, apakah kulitnya tampak kemerahan,

kebiruan, kehitaman, apakah kulitnya tampak menebal dengan

pori-pori melebar (seperti kulit jeruk).

Memijat

Dengan kedua belah tangan, secara lembut pijat payudara

dari tepi hingga ke puting, untuk untuk mengetahui ada-tidaknya

cairan yang keluar dari puting susu (seharusnya tidak ada,

kecuali Anda sedang menyusui).

Meraba

Sekarang berbaringlah di atas tempat tidur untuk

memeriksa payudara satu demi satu. Untuk memeriksa payudara

kiri, letakkan sebuah bantal tipis di bawah bahu kiri, sedang

lengan kiri direntangkan ke atas di samping kepala atau

diletakkan di bawah kepala. Perlu diperhatikan bahwa masing-

masing gerakan memutar harus dilakukan dengan kekuatan

tekanan yang berbeda-beda, setidaknya dengan tiga macam

21

Page 18: Bab II Sippp

tekanan. Pertama-tama dilakukan dengan tekanan ringan untuk

meraba adanya benjolan di dekat permukaan kulit, yang kedua

dengan tekanan sedang untuk meraba adanya benjolan di tengah-

tengah jaringan payudara, yang ketiga dengan tekanan cukup

kuat untuk merasakan adanya benjolan di dasar payudara, dekat

dengan tulang dada/iga.

Meraba Ketiak

Setelah itu raba ketiak dan area di sekitar payudara untuk

mengetahui adanya benjolan yang diduga suatu anak sebar

kanker. Bila dalam pemeriksaan payudara sendiri ini Anda

menemukan suatu kelainan (misalnya benjolan, sekecil apa pun),

segera periksakan ke dokter. Jangan takut dan jangan tunda lagi.

Karena kanker payudara yang ditemukan pada tahap dini dan

ditangani secara benar dapat sembuh secara tuntas.

2.6.2Pemeriksaan Patologi Anatomi

Beberapa metode yang digunakan memeriksa lesi payudara

adalah:2

1. Biopsi aspirasi jarum halus

Tekhnik ini banyak digunakan, pemeriksaan ini

menggunakan jarum halus dan sel diaspirasi tanpa

memerlukan anastesi lokal. Dibuat sediaan hapus dan di

warnai kemudian diperiksa di bawah mikroskop cahaya,

apabila cukup adekuat diagnosis dapat ditegakkan.

Keuntungan pendekatan ini adalah rasa sakit yang relatif

kurang dan penatalaksanaan dapat di program sehingga

penderita menyadari dan mengetahui tindakan lanjutan

yang mungkin diperlukan.

22

Page 19: Bab II Sippp

2. Biopsi Tru-Cut

Metode ini dilakukan dengan mengambil jaringan

menggunakan jarum biopsi. Teknik ini memiliki kerugian

yaitu jaringannya memerlukan pemprosesan yang lebih

lama untuk pemeriksaan histopatologi. Prosedur ini

memerlukan anastesi lokal dan lebih nyeri.

3. Pemeriksaan potong beku

Lesi payudara dapat didiagnosis secara cepat dengan

pemeriksaan frozen section (potong beku) pada saat

tindakan pembedahan. Sampel kecil jaringan dibekukan,

dilakukan pemotongan jaringan, dipulas dan

diinterprestasikan dalam waktu beberapa menit. Teknik

ini jarang digunakan karena penderita tidak mengetahui

secara pasti seberapa luas tindakan bedah yang harus

dilakukan sebelum operasi.

4. Mamografi dan ultrasonografi

Mamografi atau pemeriksaan sinar-X terhadap payudara

digunakan untuk membantu diagnosis lesi yang dapat

teraba (palpable) atau yang tidak teraba (impalpablel).

Teknik ini merupakan dasar untuk program skrining,

yaitu deteksi kanker terhadap lesi kecil yang tidak teraba.

Dapat juga digunakan ultrasonografi-imaging.

2.7 Stadium Tumor Payudara

Sistem penggolongan yang paling banyak di gunakan secara

klinis untuk karsinoma payudara adalah yang di ambil dari

International Union againts Cancer (UICC) dan Americant Joint

Commition on Cancer Staging and End Result Reporting (AJC),

berdasarkan pada sistem TNM (T, tumor, N, nodes, M,

metastase).12

23

Page 20: Bab II Sippp

Tabel 2.1 Americant Joint Commition on Cancer Staging

System for Breast Cancer, 2002.10

(p)T(Tumor Primer)

Tis

T1

T1a

T1b

T1c

T2

T3

T4

T4a

T4b

T4c

T4d

(p)N (Nodes)

N0

N0(i-)

N0(i+)

N0(mol-)

N0(mol+)

N1

N1(mic)

N1a

N1b

Carsinoma in situ (lobular or ductal)

Tumor ≤2 cm

Tumor ≥0,1 cm; ≤0,5 cm

Tumor >0,5 cm; ≤1 cm

Tumor >1cm; ≤2 cm

Tumor >2 cm; ≤5 cm

Tumor >5 cm

Tumor any size with extention to chest wall or

skin

Tumor extending to chest wall (excluding

pectoralis)

Tumor extending to skin with ulceration,

edema, satelite nodules

Both T4a and T4b

Inflammatory carcinoma

No regional node involvement, no special

studies

No regional node(s)involvement, negative IHC

Negative node(s) histologically, positive IHC

Negative node(s) histologically, negative PCR

Negative node(s) histologically, positive PCR

Metastasis to 1-3 axillary nodes and/or int

mammary(+)by biopsy

Micrometastasis ( >0,2 mm, tidak >2,0mm)

Metastasis to 1-3 axillary nodes

Metastasis in int. mammary by sentinel biopsy

Metastasis to 1-3 axillary nodes and

24

Page 21: Bab II Sippp

N1c

N2

N2a

N2b

N3

N3a

N3b

N3c

M (Metastasis)

M0

M1

mammary by biopsy

Metastasis to 4-9 axillary nodes and int.

mammary clinically positive, without axillary

metastasis

Metastasis to 4-9 axillary nodes, at least

1>2,0mm

Int. mammary clinically apparent, negative

axillary nodes

Metastasis to ≥10 axillary nodes or

combination of axillary and int. mammary

metastasis

≥10 axillary nodes (>2,0), or infraclavicular

nodes

Positive int. mammary clinically with ≥1

axillary node or >3 positive axillary nodes

with int. mammary positive by biopsy

Metastasis to ipsilateral supraclavicular nodes

No distant metastasis

Distant metastasis

Tabel 2.2 Americant Joint Committee on Cancer Stage

Grouping10

Stage

0

I

IIA

TNM

Tis, N0, MO

T1, N0, MO

T0, N1, MO

T1, N1, MO

25

Page 22: Bab II Sippp

IIB

IIIA

IIIB

IIIC

IV

T2, N0, MO

T2, N1, MO

T3, N0, MO

T0, N2, MO

T1, N2, MO

T2, N2, MO

T3, N1, MO

T3, N2, MO

T4, N0, MO

T4, N1, MO

Any T, N3, M0

Any T, any N, M1

2.8 Prognosis dan Preventif Tumor Payudara

Prognosis Tumor Payudara

Prognosis dari karsinoma payudara berkaitan dengan berbagai

macam faktor klinis dan faktor patologi. 12

Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker

payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang

diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker

payudara diantaranya:

1. Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang

berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara

adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause

pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua.

Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur.

Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan

umur saat kehamilan pertama merupakan window of

initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi

dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan

bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara

26

Page 23: Bab II Sippp

terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan

awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya

perubahan klinis.

2. Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan

dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard

School of Public Health menyatakan bahwa terdapat

peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para

pengguna terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis

menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker

payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang

menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai

risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum

menopause. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan

hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi jinak

atau menjadi ganas.

3. Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis,

fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko

terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma,

risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada

hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.

4. Obesitas: Terdapat hubungan yang positif antara berat badan

dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca

menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-

negara Barat dan bukan Barat serta perubahan kekerapan

sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruh diet

terhadap terjadinya keganasan ini.

5. Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai

suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk.

melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi

lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker

payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.

27

Page 24: Bab II Sippp

6. Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau

sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker

payudara. Dari beberapa penelitian yang dilakukan

disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara

linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur.

7. Riwayat keluarga dan faktor genetik: Riwayat keluarga

merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita

yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara.

Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang

keluarganya menderita kanker payudara. Pada studi genetik

ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen

tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen

kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk

terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50 tahun dan

sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat

berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia

60 tahun. Resiko terbesar usia 75 tahun

Tabel 2.3 Faktor resiko Kanker Payudara9

Faktor

Pengaruh yang sudah di pastikan

Faktor geografik

Usia

Riwayat keluarga

Keluarga dekat mengidap kanker Payudara

Pramenopause

Pramenopause dan bilateral

Pascamenopause

Pasca menopause dan bilateral

Riwayat haid

Risiko Relatif

Bervariasi di tempat yang

berbeda

Meningkat setelah usia 30

tahun

1,2-3,0

3,1

8,5-9,0

1,5

4,0-5,4

28

Page 25: Bab II Sippp

Usia menarche<12 tahun

Usia menopause >55 tahun

Kehamilan

Kelahiran hidup pertama dari usia 25-29tahun

Kelahiran hidup pertama setelah usia 30 tahun

Kelahiran hidup pertama setelah usia 35 tahun

Nulipara

Penyakit Payudara Jinak

Penyakit proliferatif

Penyakit proliferatif dengan hiperplasia atipikal

Karsinoma lobularis in situ

Pengaruh yang belum di pastikan

Estrogen eksogen

Kontrasepsi oral

Kegemukan

Diet tinggi lemak

Konsumsi alkohol

Merokok

1,3

1,5-2,0

1,5

1,9

2,0-3,0

3,0

1,9

4,4

6,9-12,0

29