Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
TEORI PERUBAHAN SOSIAL DAN DAMPAKNYA
TERHADAP PEMUDA
Bagian ini penulis ingin menyampaikan tentang pengertian perubahan sosial dari
beberapa ahli dan apa yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial, khususnya
teknologi dan bagaimana perubahan sosial dalam hal ini teknologi mempengaruhi
nilai-nilai dan sikap pemuda serta bagaimana tanggung jawab gereja terhadap
pemuda agar nilai-nilai pelayanan dan kesetiaan itu dapat dikembangkan.
1.1. Pengertian Perubahan Sosial
Perdebatan mengenai perubahan sosial sering terjadi karena orang lupa
tentang berbagai tingkat dan lupa membedakan tingkatannya. Ada yang
berpendapat, tidak ada perubahan penting jika institusi itu sendiri tidak berubah.
Sebagian orang lagi berpendapat bahwa perubahan sikap pun mencerminkan
perubahan penting dalam kehidupan sosial. Perubahan sikap mencerminkan
perubahan hubungan antar individu, antar organisasi atau antar institusi.
Kebanyakan literatur tentang perubahan sosial, dimulai tanpa mendefinisikan
dengan jelas mengenai apa yang dimaksud dengan konsep perubahan itu. Perubahan
sosial diperlakukan seakan-akan mempunyai makna berupa fakta intuitif. Tetapi arti
perubahan sosial sebenarnya bukanlah berupa fakta intuitif dan bukan berarti suatu
yang sama dengan fakta intuitif seperti yang diartikan kebanyakan para ahli. Lalu
apa arti perubahan sosial itu ?
Tentang perubahan sosial ini, ada beberapa sosiolog memberikan beberapa
definisi yang dapat membantu untuk lebih mudah memahami apa sebenarnya
perubahan sosial tersebut yaitu :
Menurut Wilbert Moore, mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan
penting dari struktur sosial, dan yang dimaksud dengan struktur sosial adalah pola-
pola perilaku dan interaksi sosial. Ia memasukan ke dalam definisi perubahan sosial
berbagai ekspresi mengenai struktur seperti norma, nilai dan fenomena kultur.1
Spicer menyatakan bahwa orang selalu mengubah cara-cara mereka, tetapi
mereka akan merintangi perubahan karena tiga hal yaitu : perubahan itu tidak
dipahami secara baik, perubahan itu dipaksakan dan perubahan itu menyimpang atau
mengancam keamanan yang mendasar.2
Kingsley Davis, mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan
yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya
pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapitalis telah menyebabkan perubahan-
perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan dan seterusnya menyebabkan
perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.3
Mac Iver mengemukakan bahwa perubahan-perubahan sosial ( social
relations hips ) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan ( equilibrium )
hubungan sosial.4
Gillin dan Gillin mengatakan bahwa perubahan-perubahan sosial sebagai
suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-
1 Robert H.Lauer, Perspektif Tentang Perubahan Sosial,( Rineka Cipta,Jakarta,1993 )h,4 2 Idem 3 Dr. Phil A. S. Susanto, Pengantar Sosialogi dan Perubahan Sosial, ( Karya Nusantara Bandung,1977 )h,19 4 Idem h,195
perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, idiologi
maupun karena adanya difusi atau pun penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat.5
Selo Soemardjan merumuskannya bahwa segala perubahan-perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi
sistim sosial termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.6
W.F. Ogburn menyatakan bahwa ruang lingkup perubahan sosial meliputi
unsur-unsur materi dan non materi. Yang di tekankan adalah pengaruh unsur
kebudayaan material terhadap unsur non material.7
Samuel Koenig menyatakan bahwa modifikasi-modifikasi yang terjadi pada
pola-pola kehidupan manusia.8
Menurut Agus Salim, bahwa perubahan sosial secara global ditentukan
melalui hubungan antara wilayah, negara dan masyarakat luas.9
Berdasarkan definisi-definisi yang telah dikemukakan, paling tidak telah
memperlihatkan bahwa perubahan sosial ( social change ) itu mengandung dua
konsep dasar yang saling berkaitan yaitu dinamika sosial dan struktur sosial. Yang
dimaksud dengan dinamika sosial itu mencakup semua hal yang berubah dari waktu
ke waktu yang mendorongmanusia untuk mencapai tahap keseimbangan baru dan
5 Idem 6 Idem 7 Ariefa Efianingrum,M.Si. Jurnal Perubahan Sosial dan Pendidikan, 2011, h 10 8 Idem 9 Salim Agus, Perubahan Sosial, sketsa teori dan refleksi metodologi kasus indonesia, ( Tiara Wacana,Yogya,2002 ) h,9
lebih lengkap atau lebih tinggi dari sebelumnya.10 Sedangkan struktur sosial
mengarah pada hirarki masyarakat yang berdasarkan tingkatan perkembangan dari
satu masa ke masa berikutnya.11 Dengan pemahaman yang demikian berarti
perubahan sosial ini bercirikan kontinuitas dari masa ke masa, baik direncanakan
maupun tidak, akan berjalan terus dan tidak dapat dibendung. Sedangkan cepat dan
lambatnya perubahan itu sangat tergantung pada situasi yang mempengaruhinya.
Misalnya situasi sosial yang ada pada masyarakat atau keadaan fisik alamnya.
Penulis berpendapat bahwa perubahan sosial adalah modifikasi yang terjadi
dalam segala aspek yang menyentuh kehidupan manusia, baik secara individu
maupun kolektif melalui interaksi sosial yang ada. Modifikasi itu terdiri dari setiap
proses sosial, pola sosial dan bentuk-bentuk sosial, serta setiap modifikasi pola antar
hubungan yang mapan dan standar perilaku. Jika definisi ini mencakup seluruh
aspek kehidupan sosial, itu sebenarnya kerena keseluruhan aspek kehidupan sosial
itu terus-menerus berubah. Perubahan sosial merupakan perubahan struktur sosial
dan hubungan sosial masyarakat. Bagaimana pun mendefinisikan perubahan sosial
menunjuk kepada beragam atau mengubahan dalam pola organisasi sosial, dari
bagian-bagian kelompok di dalam suatu masyarakat atau dari masyarakat
keseluruhan. Perubahan sosial terjadi ketika ada gagasan yang baru dan nilai-nilai
baru. Gagasan dan nilai-nilai baru memungkinkan mereka untuk hidup menjadi lebih
selaras dengan lingkungan yang berubah. Perubahan sosial adalah normal dan
berkelanjutan, tetapi menurut arah yang berbeda di berbagai tingkat kehidupan sosial
dengan berbagai tingkat kecepatan.
10 Idem 11 Ibid, h 10
Dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan-perubahan
yang terjadi pada masyrakat yang mencakup perubahan dalam aspek-aspek struktur
dari suatu masyarakat, ataupun karena terjadinya perubahan dari faktor lingkungan
karena berubahnya komposisi penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistim
hubungan sosial maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatan.
Perubahan luar biasa pada struktur masyarakat yang telah berlangsung, terjadi
pada unsur-unsur dasar yang dalam salah satu teori tindakan sosial dianggap sebagai
pelaku-pelaku di masyarakat. Pelaku-pelaku perubahan telah menjadi begitu marak
sehingga mengancam struktur dasar dalam struktur sosial, sehingga muncullah
pertanyaan, bagaimana masyarakat mampu mereproduksi dirinya sendiri saat
perubahan baru dalam struktur sosial itu menjadi semakin dominan ?12
Pemahaman mengenai perubahan adalah prasyarat untuk memahami struktur.
Karena orang yang memandang masyarakat sebagai sistim yang berada dalam
keseimbangan dan mencoba menganalisis aspek struktural dari sistim (masyarakat)
itu akan mencoba mengakui bahwa keseimbangan (equiliberium) hanya dapat
dipertahankan melalui perubahan tertentu di dalam sistim tersebut. Perubahan itu
terjadi sebagai tanggapan atas kekuatan eksternal yang menimpa sistim itu. Karena
itu baik perubahan internal maupun eksternal, diperlukan untuk mempertahankan
keseimbangan. Adanya perubahan di mana-mana akan lebih muda diterima oleh
masyarakat tradisional yang berada dalam dunia modern sekarang ini, termasuk
masyarakat yang berjuang memenuhi kebutuhan hidup. Perubahan adalah normal
pada semua tingkatan baik individual mau pun tingkat sosial. Karena itu, masalah
perubahan sosial lebih merupakan masalah tingkat perubahan ketimbang masalah ada
12 Coleman S. James, Dasar-dasar Teori Sosial ( Bandung : Nusa Media 2008 ) h,790
atau tidaknya. Perubahan sosial yang terjadi secara menyeluruh akibat dari
globalisasi telah banyak dirasakan secara kolektif oleh masyarakat, serta
mempengaruhi banyak orang terutama dari segi teknologi komunikasi.
1.1.1. Apa saja yang menyebabkan perubahan sosial, khususnya teknologi
Masalah dalam perubahan sosial sebenarnya terletak pada tingkat kecepatan
dan arahnya perubahan, bukan pada ada atau tidaknya perubahan tersebut.13 Oleh
karena itu menurut Lauer, bahwa yang perlu dicermati adalah mengapa pada
masyarakat tertentu perubahan sangat cepat atau sangat lambat dan faktor apa yang
mempengaruhinya dan bagaimana pengaruhnya.14
Perlu diteliti juga dalam perubahan sosial ialah mengapa masyarakat tertentu
dan pada waktu tertentu menemukan perubahan yang luar bisa cepatnya atau luar
biasa lambatnya, faktor-faktor apa yang mempengaruhinya dan bagaimana
pengaruhnya serta apakah ada tingkat perubahan yang optimal pada manusia ?15
Perubahan itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi melalui interaksi sosial
harian dan bila ini dikaitkan dengan pemikiran Dehrendorf, maka unsur dominasi
menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan-perubahan. Ada dua daya yang
mempengaruhi perubahan yaitu internal dan eksternal. Faktor-faktor eksternal lebih
dominan sebagai pengubah. Itu berhubungan erat dengan orang atau ide dan nilai-
nilai tertentu. Faktor-faktor inilah yang menjadi penentu perubahan, baik dalam
skala kecil maupun besar pada sebuah masyarakat. Karena pada tahap inilah
13 Ibid, h 11 14 Robert H.Lauer, Perspektif Tentang Perubahan Sosial,( Rineka Cipta,Jakarta,1993 )h,4 15 John Stott, Isu-Isu Global, penilaian atas masalah sosial dan kontemporer ( Yayasan Komunikasi Bina Kasih/omf, 1984 )h 26
seseorang dapat menemukan nilai-nilai pada dirinya, namun partisipasi dalam
kehidupan bermasyarakat belum begitu nampak.16
Perubahan tertentu yang terjadi berbarengan dengan perubahan berbagai
faktor sosial, memang meningkatkan ketegangan mental pada diri seseorang. Ada
berbagai cara yang digunakan orang untuk menentang perubahan, setiap agen
perubahan menghadapi berbagai masalah ketika mencoba membawa orang kearah
yang baru. Dalam kasus tertentu sistim nilai itu sendiri rupanya memiliki kekuatan
untuk melawan terhadap setiap perubahan. Bahkan perubahan yang menjanjikan
pemenuhan kebutuhan dasar menghadapi rintangan karena sikap budaya dan
lingkungan yang selalu berubah.
Faktor lain yang merintangi perubahan adalah sistim stratifikasi sosial yang
kaku, ketimpangan sosial yang sangat menyolok, kepentingan terselubung dan
bahkan pola kebudayaan mesin. Orang selalu mengubah cara-cara mereka, akan
tetapi menurut lauer ada tiga hal yang dapat merintangi perubahan itu yaitu jika
perubahan itu dibayangkan dapat mengancam keamanan mendasar; jika perubahan
itu tidak dipahami; dan jika perubahan itu dipaksakan terhadap mereka. Perubahan
mungkin pula dirintangi karena berlawanan dengan nilai-nilai fundamental
masyarakat tertentu.
Perubahan sosial dapat dibedakan dalam beberapa bentuk yaitu perubahan
yang cepat dan perubahan yang lambat, perubahan sosial yang berlangsung lamaatau
evolusi, perubahan yang besar dan perubahan yang kecil, perubahan yang
direncanakan dan yang tidak direncanakan.17
16 Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M,Sc.Ed., Perubahan Sosial Dan Pendidikan, ( Rineka Cipta, Jakarta,2012 )h 285 17 Dr. Phil A. S. Susanto, Pengantar Sosialogi dan Perubahan Sosial, ( Karya Nusantara Bandung,1977 )h,193
Perubahan sosial akan dipandang sebagai konsep yang menunjuk kepada
perubahan. Sehingga perubahan yang terjadi pada masyarakat dapat dikategorikan
sebagai perubahan yang terjadi karena disengaja atau direncanakan, artinya bahwa
salah satu faktor penyebab perubahan adalah faktor eksternal yang dibawa atau
dikomunikasikan melalui agen perubahan dari luar masyarakat. Dengan adanya
perubahan sosial yang berkaitan dengan perkembangan teknologi dapat membawa
perubahan baik yang bersifat positif dalam arti membawa pada hal-hal yang baik (
Progress ) maupun yang bersifat negatif yang dapat merugikan anggota masyarakat (
Regress ).18
Tingkat perubahan dalam kehidupan sangat tinggi dengan berbagai perubahan
sosial yang terjadi dalam tempo singkat, maka orang lebih cenderung mengikuti arus
perubahan itu sehingga melupakan hal mendasar yang harus di kerjakannya.
Semakin besar skor total unit-unit perubahan kehidupan itu, maka semakin besar
kemungkinan orang mengalami perubahan dalam sikap individunya.
Perspektif psikologi sosial, perubahan sosial bisa di tinjau sebagai proses
interaksi sosial, yang terjadi dalam diri manusia. Proses yang menyangkut
perubahan kognetif manusia yang termotivasi oleh lingkungan sosialnya. Dengan
demikian perubahan sosial merupakan proses sosial yang terjadi dalam
masyarakat,yang meliputi seluruh aspek kehidupan dan pemikiran manusia.19
Perubahan sosial merupakan proses yang terus menerus terjadi dalam setiap
masyarakat. Proses perubahan itu ada yang berjalan sedemikian rupa sehingga tidak
terasa oleh masyarakat, dan gerakan perubahan yang sedemikian itu disebut evolusi.
18 Ahmad Sihabudin, Jurnal ( Suatu Upaya Menuju Perubahan )h 8 19 Agus Sjafari & Kandung Sapto Nugroho, Jurnal, Perubahan Sosial ( Fisip Untirta,Jakarta,2011 ) 6
Berdasarkan kesepakatan internasianal bahwa secara umum masyarakat yang
ada di dunia ini di bagi dalam tiga kelompok berdasarkan tingkat perkembangan
yaitu ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi. Dari ketiga kelompok ini penulis
ingin membatasi pada faktor teknologi. Secara istimewa dalam dunia berkembang
saat ini, proses perubahan sosial khususnya teknologi yang terjadi bukan secara
alamia, tetapi sangat ditentukan oleh negara-negara penghasil teknologi seperti
Eropa, Amerika, Cina dan sebagainya. Indonesia sebagai sebuah negara berkembang
sedang berusaha untuk menembus pasar bebas, akan tetapi kuasa negara masih
sangat dominan di pegang oleh negara luar, dan indonesia belum dapat melepaskan
diri dari intervensi dunia sebagai donatur yang telah menanamkan modalnya di
indonesia.20
Perlu diingat bahwa perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan harus
dipahami secara baik, karena perubahan dapat dibayangkan sebagai yang
dikehendaki maupun yang tak dikehendaki. Beberapa di antaranya, seperti
kesuksesan pribadi, dapat dinilai tinggi karena adanya perubahan teknologi
kumunikasi; tetapi beberapa perubahan lainnya seperti menyalahgunakan teknologi
akan menimbulkan menurunnya tingkat kepekaan terhadap pekerjaan atau pelayanan
yang ditekuninya.
Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada dimuka bumi ini dalam hidupnya
dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan perubahan-perubahan.
Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan
suatu perbandingan dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang
20 Salim Agus, Perubahan Sosial, sketsa teori dan refleksi metodologi kasus indonesia, ( Tiara Wacana,Yogya,2002 ) h,9,10
kemudian kita bandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lampau.
Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat pada dasarnya merupakan
suatu proses yang terus menerus, itu berarti bahwa setiap masyarakat pada
kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan.
Manusia adalah ciptaan Allah yang dikaruniakan kebebasan yang
bertanggung jawab. Tanpa kebebasan, manusia tidak dapat menemukan dirinya dan
kreatif. Manusia yang bebas berada diatas dan oleh sebab itu dia terbuka dan terus
berkembang. Manusia yang bebas tidak dapat terpenjara di dalam kemajuan
teknologi atau menjadi budak dari produk-produk teknologi. Pandangan tentang
manusia yang bebas dan bertanggung jawab sering disalah artikan. Manusia di
katakan bebas tidak berati bahwa manusia melakukan apa yang dikehendakinya
dengan semaunya, akan tetapi manusia mempunyai tanggung jawab moral terhadap
keberadaannya. Di samping pengakuan terhadap kebebasan manusia, keterkaitan
manusia dengan alam dan dunia yang terbuka juga sangat menentukan.21
Keberadaan manusia yang khusus ini menimbulkan pertanyaan, siapakah
manusia itu ? Potensi-potensi apa yang dimiliki ? Dan bagaimana hubungan
interaktif antara manusia dengan dunianya ? Di dalam keberadaan manusia sebagai
suatu kesatuan yang dinamis, aktif dan kreatif, maka tindakan dan kelakuannya pun
harus sesuai dengan norma,nilai dan etika. Manusia merupakan salah satu komponen
dari sitim kehidupan yang menyeluruh. Keadaan lingkungan yang selalu berubah
membuat manusia perlu menjaga kelangsungan hidupnya. Manusia yang hidup
21 Prof,Dr.H.A.R. Tilaar,M.Sc.Ed, Perubahan Sosial dan Pendidikan, pengantara pedagogik transformasi untuk indonesia ( Rineka Cipta, Jakarta 2012 )h 168
dalam lingkungan yang selalu berubah perlu melakukan perubahan-perubahan
dengan beradaptasi.
Manusia dikaruniakan kemampuan kognetif, sehingga dia dapat mengadakan
pilihan terhadap kemungkinan-kemungkinan yang diberikan oleh lingkungannya.
Kemampuan kognetif ini berupa pandangan mengenai kehidupan, pandangan tentang
masyarakat dan dunia yang diinginkan. Di dalam kemampuan inilah manusia dapat
mewujudkan identitasnya.22 Hal ini berarti bahwa manusia terus menerus
memberikan makna dan orientasi baru terhadap kehidupan.
Evolusi manusia adalah proses yang terus berjalan. Di masa-masa terakhir
evolusi ini banyak dipengaruhi oleh kebudayaan, terutama perubahan teknologi.
Begitu hebatnya pengaruh sistim ini, sehingga kadang-kadang orang mendapat kesan
bahwa teknologilah yang berevolusi dan manusia adalah ciptaannya. Manusia
menjadi kurang otonom, sedangkan teknologi makin otonom. Proses evolusi yang
dialami manusia atau masyarakat mengakibatkan perubahan-perubahan yang
berdampak terhadap perubahan nilai-nilai dan berbagai anggapan yang dianut
masyarakat. Hal ini terjadi karena masyarakat modern merupakan bentuk
masyarakat yang dicita-citakan memiliki label yang baik dan lebih sempurna, seperti
kemajuan dalam mengembangkan teknologi.
Ilmu pengetahuan teknologi adalah suatu sistim yang dikembangkan manusia
untuk mengetahui keadaannya dan lingkungannya, serta menyesuaikan dirinya
dengan lingkungannya, atau menyesuaikan lingkungannya dengan dirinya dalam
rangka strategi hidupnya. Di masa prailmiah pengetahuan tentang teknologi
diperoleh secara empiris turun-temurun, kemudian diteruskan dengan eksperimen
22 William Crain, Teori Perkemabangan ( Pustaka Belajar, Yogya,2007 )h 167
dan logika.23 Sehingga berbicara tentang pengetahuan teknologi maka seharusnya
seseorang harus memahami dengan benar dan baik tentang proses serta penggunaan
dari teknologi itu sendiri.
Sejak manusia ada, teknologi sudah diciptakannya, bahkan teknologi
dianggap ciri-ciri khas manusia. Tiap-tiap perubahan dalam teknologi atau
munculnya teknologi baru dapat menimbulkan reaksi pada sebagian atau seluruh
masyarakat. Perubahan teknologi yang cepat dapat menimbulkan reaksi yang lebih
besar, karena ketika belum sempat orang mengadaptasikan dirinya dengan teknologi
baru itu, yang lain sudah muncul, atau teknologi baru belum sempat diintegrasikan
dalam kebudayaannya, sudah masuk pula unsur teknologi yang lain, sehingga proses
adaptasi berlangsung terus-menerus dengan cepat.
Teknologi adalah ilmu yang diterapkan, baik ilmu modern maupun folk
science. Teknologi lebih dipengaruhi dan tergantung pada lingkungan dan tidak
universal. Teknologi sendiri pada gilirannya mempengaruhi perkembangan ilmu
pengetahuan.24 Menurut Eugene Staley teknologi dalam arti kata konvensional
terutama mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, sedangkan dalam arti kata
yang luas ia juga meliputi teknologi sosial.25
Teknologi adalah ciptaan manusia, manusia harus dapat mengendalikan
ciptaannya secara penuh dan juga mengendalikan dirinya dalam mengkonsumsi
media teknologi komunikasi. Jangan sampai membiarkan media teknologi
mengendalikan kehidupan manusia. Manusia harus ingat bahwa media teknologi
23 Prof.Dr. Teuku Jacob, Manusia Ilmu dan Teknologi, ( Tiara Wacana Yogya,1988 ) 19 24 Prof. Dr.Jacob. T, Manusia, Ilmu Dan Teknologi ( Yogya : Tiara Wacana,1988 )h,8 25 H.Tb. Bachtiar Rifai, Perspektif Dari Pembangunan Ilmu Dan Teknologi, ( Gramedia, Jakarta,1986 )h,12
komunikasi diciptakan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia,bukan
memasukan manusia ke jenis perbudakan baru.
Ilmu pengetahuan teknologi adalah hasil karya banyak orang di berbagai
tempat dan zaman, yang masing-masing dipengaruhi oleh gaya pikir yang terus
berevolusi. Gaya pikir ini dipengaruhi oleh semangat zaman (the temper of the age ),
terbentuk dalam masyarakat ilmiah sebagai hasil kekuatan-kekuatan sosial yang juga
berevolusi. Manusia sendiri menjadi obyek ilmu pengetahuan dan teknologi,
malahan menjadi korbannya. Teknologi tidak hanya berupa produk saja, tetapi juga
lembaga dan mekanisme kerjanya dalam masyarakat. Masyarakat yang banyak
mempergunakan teknologi harus atau akan memiliki pula sikap mental yang sesuai
dengan perilaku teknologi. Keberhasilan atau kegagalan orang dalam dunia yang
digelutinya dapat disebabkan oleh teknologi yang dipakai dan dihadapinya. Jadi nilai
segala bentuk teknologi tergantung pada kegunaannya bagi umat manusia serta
akibatnya bagi diri dan lingkungannya.26
Faktor-faktor yang memperngaruhi perubahan sosial itu diantaranya adalah
faktor teknologi. Tiap-tiap sistim sosial secara terus-menerus mengikuti perubahan,
oleh karena lingkungannya selalu mengalami perubahan terus menerus. Perubahan
pada umumnya adalah sebuah perubahan, pengaruh tersebut dapat berasal dari fisik
atau lingkungannya.27 Teknologi tidak hanya membuat berbagai hal menjadi lebih
sederhana atau lebih efisien atau lebih cepat, akan tetapi juga membuat sesuatu yang
tidak mungkin menjadi mungkin.
26 Yusufhadi Miarso, Jurnal ( Teknologi Yang Berwajah Humanis ),51 27 Agus Sjafari & Kandung Sapto Nugroho, Perubahan Sosial ,Sebuah Bunga Rampai ( Fisip Untirta,Jakarta,2011)h 8
Persoalan mendasar tentang teknologi di era perkembangan modern saat ini
adalah bukan pada kepemilikan atas teknologi tetapi akses kepada teknologi dan
bagaimana masyarakat dapat seoptimal mungkin menggunakan teknologi untuk
memperbaiki taraf hidupnya. Uraian diatas mengindikasikan dua hal, di satu sisi
teknologi dianggap sebagai alat (means) yang menawarkan kemudahan dan
pada gilirannya memberikan kemakmuran, teknologi menjadi tujuan (ends)
masyarakat agar dapat memilikinya. Hubungan antara means dan ends ini
menjadi pangkal dari fenomena sosial yang muncul dalam perkembangan
teknologi. Sebagai means, teknologi hanyalah barang mati yang peran nyatanya
sangat ditentukan oleh manusia yang mengendalikannya. 28 Jika
pengendaliannya memiliki integritas yang tinggi terhadap lingkungan sosialnya,
maka teknologi akan terbawa kesuasana positif, dicitrakan sebagai bermanfaat bagi
masyarakat. Sebaliknya jika penggunaan teknologi berperangai egois, tidak peduli
kepada lingkungan, maka dampak negative dari pemanfaatan teknologi tersebut
menjadi tidak terelakkan. Sebagaimana layaknya sebuah pistol, dapat berperan dalam
pemberantasan pelaku kejahatan maupun sebagi alat kejahatan, tergantung pada
siapa yang menggunakannya.
Persoalan akan menjadi bergeser bukan saja pada teknologinya saja,
melainkan perhatian harus dipusatkan juga pada manusia pengguna teknologi dan
interaksi antara manusia tersebut dengan teknologi yang digunakannya. Dalam
hubungannya sebagai ends, tak dapat dihindarkan bahwa teknologi tertentu
28 Nur Fitriyah, Jurnal ( Teknologi Informasi Komunikasi dan Peranannya Dalam Proses Perubahan sosial ),3
menjadi dambaan individu, masyarakat atau bahkan negara untuk memilikinya dan
atau berhasil menguasainya.
Memang dengan pengetahuan teknologi belum semua soal hidup di dunia
dapat dipecahkan. Karena kemampuan otak dan akal yang terbatas, sehingga dunia
obyektif yang diamati tidak pernah lengkap, model-model yang dibuat adalah realitas
yang disederhanakan dan peralatan pengamatan masih belum memadai. Akan tetapi
melihat perkembangan zaman dan teknologi belakangan ini sangat besar manfaatnya
bagi manusia. Kemajuan teknologi berperan besar pada perubahan perilaku
organisasi, yang berdampak pada perubahan perilaku individu.29 Pertimbangan
perilaku terhadap perkembangan teknologi perlu mendapat perhatian khusus dalam
konteks penerapan teknologi. Hal ini berkaitan dengan pemahaman dan cara
pandang pengguna teknologi.30 Perubahan sikap dan perilaku mencerminkan
perubahan hubungan antar individu, anatar organisasi atau antar institusi. Dengan
demikian bahwa perubahan disetiap tingkat kehidupan sosial mungkin dianggap
lebih tepat sebagai perubahan sosial.
Perkembangan perubahan sosial yang selalu ada dan berubah-ubah, maka
akan timbul beberapa persoalan yang mengubah kehidupan individu yaitu sistim nilai
yang masih gagal ditonjolkan secara tuntas di dalam masyarakat. Masalah-masalah
itu terdiri dari pertama, masalah kurangnya sifat sungguh-sungguh ( Sense of
Urgency ) kedua, kurangnya ditonjolkan kepentingan sifat malu (
Sense of Shame ) di dalam masyarakat, ketiga, kurangnya masalah kebertanggung
29 Ardi Hamzah, Jurnal ( Evolusi Kesesuaian Model Kepribadian Dalam Pengguna Teknologi Di Indonesia ),15 30 Fahmi Natigor Nasution, Jurnal ( Pengguna Teknologi Informasi Berdasarkan Aspek Perilaku ),2
jawaban ( Sense of Accounability ) dan yang keempat yaitu meluasnya gejala
keruntuhan moral di dalam masyarakat.31
Perkembangan teknologi juga dipengaruhi oleh budaya, termasuk keadaan
sosial, ekonomi, politik dan agama. Dengan begitu teknologi tidak bisa netral, dan
dia akan menjadi faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi selanjutnya.
Mengembangkan dan menerapkan pengetahuan teknologi sangat dipengaruhi
oleh gaya berpikir seseorang. Karena gaya berpikir seseorang akan mempengaruhi
apa yang dilihatnya, sehingga seseorang akan kehilangan dinamika, roh dan jiwa,
hasrat dan harapan dan itu akan berbeda dengan realitas yang sesungguhnya. Inilah
yang membuat orang menjadi tidak puas dengan pengetahuan teknologi, karena ada
hal-hal yang penting yang tidak tertangkap olehnya. Ini pula yang menyebabkan
kegagalan-kegagalan dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena
model dan program yang dibuat tidak sama dengan realitas dalam lingkungan.
Tidak ada seorang pun yang menampik bahwa masyarakat kita telah dan
tengah mengalami perubahan sosial yang besar. Masyarakat yang dahulu terpencil
dan dianggap sebagai masyarakat sederhana kini tidak dapat lagi disebut
terisolasi,karena persentuhan yang semakin insentif dengan dunia luar. Sebagai
konsekuensi perubahan sosial tersebut memberi dampak terhadap paradigma dan
metodologi. Dampak paradigma dari perubahan sosial tentu saja terjadi pada
persoalan watak dan pikiran dari individu-individu itu sendiri.32
31 Muhamad Kamil ABD Majid & Rahimin Affandi ABD Rahim, Jurnal ( Perubahan Sosial Dan Impaknya Terhadap Pembentukan Model Insan Menurut IBN Khaldum , 2009 )h 65 32 Achmad Fedyani Saifudin, Jurnal ( Suatu Penelitian Dalam Perubahan Masyarakat )h 20
Teknologi akan lebih pesat lagi perkembangannya di masa yang akan datang.
Orang akan berbicara tentang masyarakat teknokrasi, tentang teknostruktur dalam
masyarakat post industri dan tentang kultus teknologi. Orang akan membayangkan
masa depan yang penuh dengan hayalan, yang penuh dengan ketikpastian dan
kecemasan, karena lingkungan yang terlalu cepat berubah. Perkembangan teknologi
akan menambah kuantitas produk, akan tetapi menurunkan kualitas daya perpikir
orang yang memakainya. Jadi akibat perkembangan pengetahuan teknologi adalah
mengakibatkan perbedaan acces menuju kekuasaan, pendidikan, kemewahan dan
tanggung jawab. Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat sehingga etika,
agama dan perilaku manusia akan ketingggalan dan diperbudak oleh perkembangan
teknologi itu sendiri. Produksi Teknologi semakin hari, semakin banyak, khususnya
produksi teknologi kumunikasi ( HP ) sehingga konsumen semakin mengenal
teknologi di bandingkan dengan mengenal dirinya. Teknologi juga dapat
menggantikan kedudukan seseorang sebagai pekerja individu yang utuh, karena
pekerjaan yang rutin akan dikerjakan oleh mesin, sehingga orang itu akan lupa pada
jati dirinya sendiri. Pengetahuan teknologi dapat mempunyai akibat juga pada
kerusakan mental seseorang karena ketergantunganya pada teknologi yang
berlebihan. Banyak orang sudah tahu bahwa dengan ketergantungan terknologi yang
berlebihan akan sangat berbahaya dan mengganggu pada diri seseorang, akan tetapi
tidak ada yang dapat berbuat sesuatu selain orang tersebut. Masalah ini akan
mendominasi perkembangan individu seseorang dalam berproses mengikuti
perkembangan zaman. Hal inilah yang menggelisahkan banyak orang saat ini.
Kultus teknologi akan mendewa-dewakan teknologi dan pruduknya, seakan-
akan teknologi adalah pasport satu-satunya menuju kesejahteraan dan kemakmuran.
Yang jelas kultus teknologi menimbulkan masyarakat materialistik yang konsumtif,
yang sayangnya tidak merata karena perkembangan dunia yang terbatas.
Perkembangan teknologi kumunikasi modern memang luar biasa dan akan
makin mengejutkan di masa depan. Hand phon (HP) telah mendesentralisasikan
penyampaian informasi baik berupa pendidikan maupun informasi-informasi luar
lewat internet. Orang dapat berkomunikasi dan menerima informasi langsung di
kamarnya, lebih-lebih dari negara-negara luar.
Teknologi kumunikasi (HP) tidak hanya akan mengubah cara memperoleh
informasi, tetapi juga akan mengubah cara manusia bekerja, belajar dan mengajar,
bepergian, berbelanja, dan memberi jasa sosial yang legal maupun yang ilegal. Jadi
perubahan sosial khususnya teknologi tidak hanya dapat di alihkan atau di cangkok
begitu saja. Tetapi teknologi komunikasi akan berpengaruh pada kehidupan mental
seseorang. Persiapan untuk masyarakat teknologi jauh lebih sukar dari pada
persiapan untuk membeli produk teknologi atau mempelajari produknya dan
mekanismenya. Persiapan untuk masyarakat teknologi memerlukan waktu yang
cukup lama. Berkaitan dengan itu, bahwa perubahan sosial sudah diperkenalkan oleh
beberapa ahli sosiologi klasik diantaranya Karel Marx, Max Weber, Emile Durkhein
dan George Simmel. Menurut Weber, masalah kehidupan modern yang paling
menentukan adalah perkembangan rasionalitas formal. Rasional formal yang
dimaksud Weber meliputi proses berpikir aktor dalam membuat pilihan mengenai
alat dan tujuan. Dalam hal ini pilihan dibuat dengan merujuk pada kebiasaan,
peraturan dan hukum yang diterapkan secara universal.33
Salah satu akibatnya adalah penerapan teknologi dalam memuaskan hasrat
untuk menguasai, mula-mula lingkungan kemudian manusia sendiri. Dan pengaruh
perkembangan ini kembali kepada manusia dan lingkungannya. Manusia dan
lingkungannya menjadi sasaran oleh teknologi yang diciptakannya sendiri.
Bertambahnya jumlah manusia,menambah bahan kebutuhan dasarnya untuk
hidup, tetapi yang terutama menambah beban terhadap lingkungan adalah kebutuhan
sekunder dalam hal teknologi kumunikasi (HP). Teknologi komunikasi ini dapat
menjadi konsumsi lebih banyak di bandingkan dengan kebutuhan-kebutuhan pokok
lainnya. Sehingga menjadi perebutan diantara kalangan manusia. Di sinilah
persoalan menjadi besar, rumit, berbahaya dan menjadi urusan setiap manusia.
Kemajuan teknologi yang mengintervensi proses perkembangan seseorang
tentunya akan berpengaruh terhadap keluarga. Keluarga masa depan akan berlainan
dari sekarang. Ada baiknya kita bersiap-siap untuk itu. Karena akan terjadi
pergeseran nilai dan etika yang dapat menimbulkan berbagai akibat, apalagi kalau
perubahan itu lebih mendasar dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat.
Setiap individu cenderung untuk merasa dan menganggap tidak berbahaya
dengan alasan asyik, cepat dalam berkomunikasi serta nyaman dengan hasil
teknologi, padahal mereka tidak merasa bahwa dengan menyalahgunakan teknologi
dapat mengubah seluruh tatanan dan aktifitas yang seharusnya menjadi dasar utama
dalam hidup serta pekerjaannya.
33 Ahmad Sihabudin, Jurnal, ( Suatu Upaya Menuju Perubahan )h 6
Saat ini teknologi komunikasi ( HP ) selain merupakan teknologi yang paling
populer, teknologi ini juga dianggap mampu meningkatkan prestise. Banyak
kalangan yang berlomba memanfaatkannya untuk kepentingan lain, termasuk
memasukan gambar-gambar atau foto-foto porno. Teknologi ini menjadi referensi
yang mendominasi terutama untuk pembentukan opini publik dengan berbagai
dampak yang menyertainya.
Untuk memperoleh gambaran faktor negatif dari perubahan sosial khususnya
teknologi bagi manusia antara lain :
- Perubahan teknologi mampu mendesak bahkan merampas lapangan kerja manusia
dan kalau tidak terkontrol bisa mendatangkan nilai-nilai yang materialistik.
- Pemakaian teknologi yang tidak terarah dan yang tidak disesuaikan akan bisa
merusak sendi-sendi nilai budaya terlebih persekutuan keluarga.
- Kadang kala teknologi mempunyai aspek destruktif di dalam kehidupan
beragama.34
Perkembangan perubahan teknologi yang semakin pesat dengan hasil-hasil
yang kelihatan nyata dan berpengaruh terhadap kebudayaan dunia, menyebabkan
sedikit demi sedikit dalam hal tertentu menggantikan kedudukan agama, misalnya
dalam memecahkan persoalan pelayanan Gereja dan menyongsong masa depan.
Teknologi juga dapat menggantikan idiologi yang dianut untuk mencapai kemajuan
dan kesejahteraan umat manusia. Idiologi-idiologi untuk melayani dibidang agama
dianggap hanya menghambat, sehingga dapat menimbulkan konflik.
Perkembangan dan perubahan teknologi berkembang dengan cepat, melebihi
daya serap otak manusia, sehingga ia tidak dapat memahami seluruh produk
34Beratha. I. N, Teknologi Desa, Jakarta : Ghalia Indonesia,1984, h,32
teknologi, kendatipun sudah memakainya. Mula-mula dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi, manusia hendak menguasai lingkungan, dan sampai batas tertentu ia
berhasil, tetapi ia lupa bahwa ia sendiri adalah bagian dari lingkungan dan turut
terkuasai serta terpengaruh oleh pengaruh dan perkembangan ilmu teknologi itu
sendiri. Teknologi membiakkan diri sendiri dan manusia menjadi bagiannya yang
mudah usang. Usangnya manusia dalam dunia mesin menyebabkan manusia
kehilangan harga diri, dan mesin menuntut agar manusia menjadi suku cadangnya
yang dipakai dengan efisien untuk meningkatkan outputnya.
Teknologi modern sebenarnya merupakan suatu faktor yang bebas
nilai,artinya dapat dipergunakan untuk apa saja, untuk mempertahankan nilai-nilai
kemanusiaan, seperti halnya pemberantasan kanker. Tetapi teknologi dapat juga
untuk merusak, sehingga teknologi sangat tergantung kepada siapa yang
mempergunakannya, apakah akan digunakan untuk kebaikan ataukah untuk
keperluan yang merugikan masyarakat.35
Dunia modern dengan perkembangan teknologi saat ini dapat dikatakan
bahwa teknologi mempengaruhi pemikiran manusia, akan tetapi seharusnya
pemikiran manusialah yang mempengaruhi teknologi, karena pemikiran manusia
yang memberikan interpretasi kepada perubahan teknologi. Jika pemikiran manusia
dipengaruhi oleh perubahan teknologi, berarti ada sesuatu yang tidak memenuhi
syarat, ada sesuatu yang kurang dan itu bertanda bahwa manusia itu sedang sakit.
Jika manusia mudah terpengaruh oleh perkembangan teknologi berarti pikiran
manusia belum tertanam nilai-nilai yang dapat dipergunakan sebagai pegangan.
35 Prof. S. Soedjito, Transformasi Sosial (Menuju Masyarakat Indistri) Yogyakarta : Bayu Grafita 1986, h, 73
Perubahan sosial, khususnya teknologi komunikasi di masa depan akan lebih
mempengaruhi kehidupan manusia, oleh karena itu generasi muda harus dipersiapkan
sesuai dengan kecenderungan tersebut. Persaingan global akan menyebabkan
teknologi memegang peranan penting, sehingga manusia harus berhati-hati agar
tidak tergilas oleh perkembangan perubahan teknologi .
Globalisasi membawa dampak yang tidak terelakan di dalam seluruh aspek
kehidupan manusia, yang merupakan tanda penting dari proses transformasi
masyarakat. Secara umum proses perubahan sosial merupakan proses di mana
individu atau seseorang dapat melakukan negosiasi posisi sosialnya di dalam suatu
masyarakat. Kecenderungan ini dapat dilihat pada cara masyarakat atau individu
menggunakan produk teknologi yang merupakan alat untuk membedakan dirinya
dengan orang lain. Untuk itu pemuasan materi secara berlebihan dapat mengarah
kepada proses perubahan pikiran dan tingkah laku seseorang, terutama pada
perkembangan rasionya. Perkembangan rasio yang bertujuan untuk pemenuhan
kebutuhan materi kadang-kadang melahirkan sifat-sifat persaingan yang tidak
terkendali yang muncul dalam corak-corak yang tidak berperikemanusiaan seperti
penindasan manusia oleh manusia itu sendiri.36
Teknologi merupakan hasil karya manusia untuk mengelola lingkungan dan
menyesuaikan diri dengannya. Karena manusia dipengaruhi oleh lingkungan, maka
lingkungan teknologi juga mempunyai dampak terhadap manusia. Teknologi awal
yang sederhana seperti teknologi kayu, batu dan lain sebagainya sedikit jumlahnya
dan lambat tumbuhnya, sehingga pengaruhnya terhadap manusia tidak terlalu muncul
di permukaan perkembangan saat ini. Tetapi teknologi mutahir yang berkembang
36 Irwan Abdullah, Jurnal ( Tantangan Pembangunan Ekonomi Dan Transformasi Sosial )h 266
besar dan dengan laju yang cepat, seperti teknologi komunikasi ( HP ) dampaknya
terhadap manusia juga luas dan dalam.
Dampak teknologi terhadap manusia yaitu pertama, kepribadian terhimpit
artinya bahwa manusia cenderung terdesak menjadi manusia massa yang uniform
dengan privacy yang makin kurang. Ia menjadi bagian kecil dari perencanaan sentral
dan ia harus berpartisipasi di dalamnya. Dengan perkembangan teknologi membuat
individu terhimpit, kuantitasnya menjadi lebih penting daripada kualitas. Alat-alat
teknologi semakin bertambah dengan pesat dan ia mulai mendesak manusia baik
secara fisik maupun mental.37
Kedua ialah kebebasan terkekang artinya bahwa banyak hal yang harus kita
menyesuaikan diri dengan alat-alat dan sistim yang berkembang pesat. Akibatnya
pekerjaan yang seharusnya kita kerjakan secara utuh tidak dapat dikerjakan secara
baik. Yang ketiga ialah mentalitas teknologi, hal ini tercermin pada kepercayaan
yang berlebihan pada alat atau teknologi itu ( teknosentris ), seolah-olah segala
sesuatu dapat dipecahkan oleh teknologi, dan sesuatu akan meyakinkan kalau
dilakukan dengan peralatan teknologi itu. Yang keempat adalah krisis teknologis.
Berbagai krisis yang melanda dunia di abad ini terutama disebabkan oleh
perkembangan teknologi yang terlalu cepat, sehingga proses adaptasi dan integrasi
tidak sempat dilakukan. Akibatnya terhadap individu ialah tekchnostess, artinya
bahwa individu tidak mampu menguasai teknologi itu dan ia menjadi stres.
Pemanfaatan teknologi khususnya teknologi komunikasi merupakan sarana
penunjang atau pendorong bagi seseorang dalam mencapai tujuan. Pemanfaatan
37 Prof. Dr. Teuku Jacob, Manusia, Ilmu dan Teknologi ( Tiara Wacana- Yogya ) 72,73
teknologi itu dapat dilakukan secara efektif, jika seseorang dapat menggunakannya
dengan baik. Pemanfaatan teknologi yang efektif dapat meningkatkan kinerja.38
Persoalan yang dihadapi oleh manusia dewasa ini dalam perubahan sosial
yang berlangsung begitu cepat, tidak saja menyebabkan arah perubahan menjadi
tidak jelas, tetapi juga menyulitkan manusia beradaptasi di dalam lingkungannya
yang berubah dengan cepat.39
Perkembangan teknologi komunikasi (HP) sangat memberikan kemudahan
bagi seseoang dalam menjalankan berbagai macam kegiatan termasuk dalam aspek
pelayanan. Teknologi komunikasi digunakan untuk meningkatkan kinerja individu
agar dapat meningkatkan kinerja pelayanan. Dan faktor penentu keefektifan sistim
teknologi itu adalah sumber daya manusia sebagai pengguna teknologi itu.
Konsekuensi dari perkembangan teknologi adalah terjadinya perubahan
orientasi pada nilai-nilai yang selanjutnya berpengaruh pada terjadinya perubahan
norma-norma sebagai tolak ukur perilaku warga masyarakat sebagai salah satu
elemen peradaban. Perubahan orientasi nilai yang berlanjut dengan perubahan
norma perilaku itu bisa menjelma dalam wujud pergeseran, konflik ataupun benturan.
Pergeseran itu bisa terjadi karena relatif mudahnya adaptasi atau asimilasi antara
nilai dan norma yang lama dengan yang baru di kenal.
Perkembangan teknologi tentunya banyak menyumbangkan kepada manusia
pemecahan berbagai masalah yang mendesak, namun perlu diingat bahwa manusia
harus tetap bertidak selektif, oleh karena berbagai teknologi modern terus
berkembang. Tentu saja dalam hal ini manusia jangan sampai terjerumus kedalam
38 Mahendra Adhi Nugraha & Diana Rahmawati, Jurnal ( Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Pelayanan ), 3 39Irwan Abdullah, Jurnal ( Tantangan Pembangunan Ekonomi Dan Transformasi Sosial )
kecanduan teknologi yang berlebihan. Manusia harus dapat menerapkan
keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan terhadap teknologi. Karena
keseimbangan ini akan membantu manusia keluar dari penyakit yang disebut rabun
dekat dan mengikuti naluri untuk memikirkan hasil-hasil jangka pendek. Karena
hasil-hasil teknologi jangka pendek merupakan keuntungan yang semua.40
Asas keseimbangan harus di terapkan, oleh karena manusia senantiasa
diperhadapkan kepada krisis nilai-nilai insani dan masalah untuk memanusiakan
manusia itu sendiri. Keseimbangan ini menjaga agar manusia tidak menjadi alat
atau korban dari ciptaannya sendiri. Karena apabila manusia menjadi korban dari
ciptaannya sendiri maka terjadi krisis kepribadian dan krisis identitas. Ancaman
krisis identitas adalah apabila teknologi itu dapat menggantikan posisi manusia dan
manusia mempunyai ketergantungan yang berlebihan terhadap teknologi.
Pertanyaannnya adalah dimana letaknya nilai dan martabat manusia jika teknologi itu
menggantikan posisi manusia ? Dengan penyalahgunaan teknologi akan
mengancam status dan peranan manusia dari pada pekerjaannya.
1.1.2. Perubahan Sosial Karena Teknologi Dan Dampaknya Bagi Kehidupan
Pemuda
Teknologi merupakan hasil karya manusia untuk mengolah lingkungan dan
menyesuaikan dirinya dengannya. Teknologi membantu biologinya, memperpanjang
tangannya, memperkuat ototnya atau menyambung indera dan otaknya. Teknologi
membuat lingkungan nyaman, aman dan efisien untuk didiami atau diolah. Karena
pemuda sering dipengaruhi oleh lingkungan, maka lingkungan teknologi juga
mempunyai dampak terhadap pemuda. Teknologi awal yang sederhana seperti
40 H.Tb. Bachtiar Rifai, Perspektif Dari Pembangunan Ilmu Dan Teknologi ( Gramedia,Jakarta 1986 )h,31
teknologi kayu, batu, sedikit jumlahnya dan lambat tumbuhnya, sehingga
pengaruhnya terhadap pemuda tidak begitu besar. Tetapi teknologi mutahir seperti
hand pond yang perkembangannya sangat besar dan sangat cepat mempunyai
dampak yang dalam dan besar terhadap pemuda. Pengaruh ini dapat langsung
mengena dalan diri dan kehidupan seorang pemuda.
Dampak teknologi khususnya hand pond ( HP ) terhadap pemuda antara lain
:
- Kebebasan terkekang , artinya bahwa hasil pekerjaan yang utuh tidak dapat di
kerjakan dengan baik.
- Mentalitas teknologis, artinya bahwa kepercayaan pemuda yang berlebihan pada
alat teknologi yaitu handpond, seolah-olah segala sesuatu dapat dipecahkan oleh
teknologi, dan sesuatu akan lebih meyakinkan kalau dilakukan dengan peralatan
teknologi.
- Krisis teknologi, artinya bahwa dengan perkembangan teknologi yang begitu
cepat, sehingga proses adaptasi pemuda terhadap teknologi itu tidak sempat
dilakukan.
- Terkurasnya sumber daya, artinya bahwa karena teknologi khususnya handpond
cenderung berkembang ke arah penciptaan kebutuhan baru, maka eksploatasi
sumber daya makin meningkat, terutama untuk memuaskan kebutuhan akan
pulsa. Biaya pulsa secara intensif meningkat.
- Kebutuhan akan pulsa makin tinggi, artinya bahwa kebutuhan pulsa makin tinggi
akan membebani dan menyebabkan ketidakseimbangan. Jika dinamika sosial
ekonomi tidak bergerak seiring dengan peningkatan akan pulsa, maka akan timbul
berbagai akibat yang terus meningkat, baik terhadap Gereja maupun terhadap
kehidupan pribadi pemuda itu sendiri.
1.1.3. Pengaruh Perubahan Sosial Khususnya Teknologi yang berdampak
Pada Nilai-Nilai dan Sikap Pemuda
Pertanyaan yang perlu di jawab pertama-tama ialah siapa yang dimaksud
dengan pemuda itu ? Pertanyaan ini tidak mudah untuk dijawab karena sangat
berfariasi danditentukan juga oleh faktor usia. Biasanya orang menyebut pemuda
yaitu orang yang berusia 17 s/d 40 tahun, akan tetapi Robert H. Lauer mengatakan
bahwa yang disebut pemuda adalah orang yang dibawah usia 25 tahun. Apa dampak
pengelompokan umur yang dibuat ? Lauer mengatakan bahwa tidak boleh
mengabaikan sumbangan yang dibuat oleh pemuda terhadap perubahan berkat karya-
karya mereka seperti Paskal berumur 19 tahun telah menciptakan mesin hitung,
Einsten berumur 26 tahun ia mulai menyusun teori relativitas, Whitney berusia 28
tahun menciptakan mesin pemisah biji kapas dan James watt berusia 33 tahun
mendapat hak paten untuk mesin uap ciptaannya yang pertama.41
Pemuda atau generasi muda adalah konsep-konsep yang sering diberarti oleh
nilai-nilai. Hal ini terutama disebabkan karena keduanya bukanlah semata-mata
istilah ilmiah, tetapi sering lebih merupakan pengertian ideologis atau kulturil.
Pemuda harapan bangsa, pemuda pemilik masa depan atau pemuda harus dibina dan
sebagainya, memperlihatkan betapa saratnya nilai yang telah terlekat pada kata
pemuda tersebut. Dari sudut kependudukan yang terpantul pula dalam statistik,
lebih ditekankan pada pembagian umur yaitu 15 s/d 25 tahun sering dihitung sebagai
pemuda. Sedangkan sosiologi dan sejarah lebih menekankan kepada nilai
41 Robert H. Lauer,Perspektif Tentang Perubahan Sosial,( Jakarta : Rineka Cipta,1993),h,370-371
subyektifnya yaitu kepemudaan dirumuskan berdasarkan tanggapan masyarakat dan
kesamaan pengalaman historis.42
Zaman ini makna pemuda memiliki arti yang beragam, sehingga dapat
diinterpretasikan bahwa pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis,
bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang
stabil.
Pemuda telah menonjol dalam berbagai gerakan sosial dan revolusi. Akan
tetapi bagaimana cara menerangkan peranan pemuda dalam perubahan sosial ?
Pemuda sudah selayaknya menjadi ujung tombak pembaharuan. Selain itu pemuda
juga harus memiliki kesadaran dan komitmen untuk membentuk karakter
berintegritas agar tidak terjerumus dalam perubahan dan perkembangan yang terus
berkembang. Integritas pemuda dapat dibangun sejak dini melalui pendidikan dan
pembinaan-pembinaan sehingga memiliki inisiatif pribadi dan merasa bertanggung
jawab untuk menjujung integritas. Integritas dalam tatanan pemuda dapat
diwujudkan, misalnya dalam bentuk komitmen untuk tidak melakukan kecurangan
dalam bentuk apa pun pada setiap aktifitasnya. Komimen adalah salah satu kunci
kemajuan. Dengan komitmen seorang pemuda dapat menaruh seluruh perhatian,
pikiran, tenaga, bahkan rela berkorban. Seorang biarawan yang komit dengan
panggilan akan bertekun dalam pelayanannya, meskipun mengalami banyak
persoalan. Seorang mahasiswa yang komit dengan studinya, meskipun mengalami
kesulitan akan berjuang dan mengatasipersoalan yang ada. Tanpa komitmen kita
tidak akan maju karena semuanya tidak menjadi penuh ditanggungjawabkan.43
42Taufik Abdulah, Pemuda Dan Perubahan Sosial, ( LP3ES, Jakarta,1974 ) h 1 43Paul Suparno, S.J, Orang Muda Mencari Jati Diri Di Zaman Modern, ( Kanisius, Yogya,2010 )h 100
Munculnya generasi baru atau kelompok umur pemuda sangat erat
hubungannya dengan perubahan sosial. Di satu pihak pemunculan menimbulkan
masalah penyediaan lapangan kerja dan alokasi peran sosial yang serta merta
menggugah kestabilan sosial. Tapi di pihak lain ia memberi kesempatan kepada
pemuda untuk mengadakan modifikasi atau perubahan-perubahan yang diperlukan
dalam strukturnya. Tiap pemuda mempunyai alokasi peran yang jelas. Pada peranan
ini dikenakan harapan-harapan sosial yang selalu dipupuk dan sering pula
disimbolkan dalam berbagai macam mitos dan metafora.44 Tetapi sering kesempatan
untuk menjamin segala sesuatu berjalan dengan baik itu tidak terpenuhi. Pemuda
yang sedang mengalami perubahan cepat, apalagi yang didorong oleh kekuatan luar
sering tidak mempunyai kesempatan yang wajar untuk menjaga keseimbangan
alokasi peran dan mengadakan revisi dari harapan terhadap peran tersebut.
Pemuda adalah kekuatan utama dalam proses modernisasi dan perubahan.
Mereka mempunyai kelebihan dalam pemikiran ilmiah, kritis dan mempunyai
semangat.45 Pemuda yang kuat dan berdaya adalah model utamanya, sehingga meski
belum memiliki pengendalian emosi yang stabil, mereka perlu diberdayakan, karena
tanpa adanya pemuda yang memiliki kepedulian terhadap masyarakat, maka
dipastikan akan terjadi kemerosotan iman dan intelektual. Karena peran kepeloporan
pemuda dalam menggagas perubahan kearah perbaikan adalah kunci utama. Status
pemuda pada umunya akan mendorong kepentingan mereka utnuk mempengaruhi
perubahan. Pemuda mungkin akan mempelopori perubahan bila terdapat kontradiksi
44Taufik Abdulah, Pemuda Dan Perubahan Sosial, ( LP3ES, Jakarta,1974 ) h 2 45Djayeng Tirto. S. Jurnal ( Pemuda, supremasi hukum dan kewaspadaan nasional,2011)h,3
nyata antara idiologi dan realitas, sehingga keinginan pemuda untuk melibatkan diri
dalam perubahan merupakan fungsi dan faktor struktural.46
Kehidupan pemuda sering mengalami empat tipe perubahan yang nyata
dalam hidupnya yaitu, Pertama, perubahan yang terjadi pada pemuda, artinya bahwa
perubahan tak terduga dan tidak terantisipasi yang mempengaruhi pribadi dan karier,
Kedua, perubahan yang terjadi di dalam diri, artinya bahwa perubahan tak terduga
dan tidak terantisipasi yang mempengaruhi siapa kita, baik secara fisik, emosional
atau rohani, Ketiga perubahan yang diprakarsai, artinya bahwa sesuatu yang
diciptakan atau ubah dengan perencanaan yang dilaksanakan dengan tujuan
mengerakan pemuda dari masa kini menuju masa depan yang diinginkan, dan
Keempat perubahan yang terjadi disekitar atau lingkungan, artinya bahwa perubahan
tak terduga dan tidak terantisipasi yang mempengaruhi lingkungan.47 Selain itu
Myles mengatakan manfaat dari perubahan sangatlah penting bagi kehidupan yang
seimbang dan oleh karena itu ada lima prinsip dasar dari perubahan dan
implikasinya yaitu, Pertama, tidak ada yang tetap di atas bumi selain perubahan,
(satu hal yang selalu hadir di dunia ini adalah perubahan). Kedua, perubahan
berlangsung terus menerus, artinya bahwa kehidupan kita terus berlangsung dan
lingkungan disekitar kita mengalami modifikasi sepanjang waktu. Perubahan tidak
berhenti saat kita tidur, saat kita berlibur atau saat kita istirahat. Perubahan tidak
pernah berhenti. Ketiga segala sesuatu akan berubah, artinya seluk beluk kehidupan
kita selalu berada di dalam peralihan (pengetahuan, nilai-nilai, pekerjaan, dll)
Keempat perubahan tidak dapat dihindari, artinya bahwa tidak seorang pun diatas
46 Robert H. Lauer,Perspektif Tentang Perubahan Sosial,( Jakarta : Rineka Cipta,1993),h,376 47Dr.Myles Munroe, Prinsip Dan Manfaat Dari Perubahan,( Light Publishing, New Kensington,2010 )h 4
dunia ini yang dapat menghindari perubahan. Hidup penuh dengan ketidakpastian,
dan perubahan-perubahan akan mendatangi kita. Dan yang kelima perubahan adalah
sebuah prinsip kehidupan dan penciptaan . Ini akan mempengaruhi setiap orang.
Dengan kata lain perubahan adalah bukti bahwa kita hidup.48
Kualitas hidup seorang pemuda tidak terlepas dari peran sertanya dalam
melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Sangat janggal rasanya bila pemuda
sebagai agent of change hanya menjadi penonton atas perubahan yang terjadi
disekitarnya.49 Hadirnya pemuda bukan lagi hanya sekedar wacana dalam sebuah
perubahan yang terjadi, tetapi seharusnya mampu sebagai motor penggerak dalam
menjalankan perubahan untuk kekokohan sebuah masyarakat. Oleh karena itu
perubahan dinamis yang terus menerus adalah salah satu faktor terpenting dalam
hidup seorang pemuda. Bagaimana seorang pemuda berhubungan dengan perubahan
memiliki pengaruh besar yang signifikan pada kualitas hidup pemuda serta
lingkungannya.
Pemuda memiliki cita-cita untuk meraih masa depan yang lebih baik. Pemuda
diharapkan menjadi pemimpin-pemimpin yang berkualitas yang mampu merubah
sesuatu ke arah yang lebih baik. Pemuda sebagai bagian dari potensi perlu
diberdayakan agar mampu menghadapi tantangan global. Tanpa adanya pemuda
yang memiliki kepedulian, maka bisa dipastikan kondisi sosial dalam masyarakat
akan melemah. Oleh karena itu diharapkan para pemuda harus mempunyai cita-cita
yang jelas agar supaya tidak tergilas arus perubahan yang demikian pesat. Dan untuk
membantu menemukan tujuan hidup atau cita-cita maka ada beberapa hal yang perlu
48 Idem,h, 11 49Suryadi Rahmat Jurnal ( Pengaruh Perubahan Kualitas Hidup ) h,5
pemuda perhatikan yaitu Pertama, lihatlah bakat, kekuatan, kelemahan dan
pengalaman hidup, Kedua, lihatlah pekerjaan-pekerjaan dan profesi dalam
masyarakat yang menarik hati dan mengerakan minat dalam batin kita, Ketiga,
lihatlah situasi masyarakat apakah ada kebutuhan-kebutuhan yang dominan
diharapkan oleh masyarakat dan belum banyak orang melakukannya, dan keempat
bila kita menemukan suatu tujuan hidup untuk masa depan misalnya menjadi guru,
dokter atau pekerja sosial, cobalah kita diam sejenak dan bertanya apakah pekerjaan
itu akan membuat kita berguna bagi banyak orang ?50
Berbagai kecenderungan global, perubahan sosial dalam kehidupan
masyarakat dan tantangan-tantangan baru muncul, mendorong kita menaruh harapan
besar kepada pemuda. Karena jika tidak maka pemuda sering cenderung
dipengaruhi juga oleh pengaruh budaya instan. Pengaruh itu antara lain mereka
sering tidak tahan bila menghadapi pekerjaan dan tantangan yang berat yang
membutuhkan daya tahan lama, mereka ingin cepat mendapatkan hasil tanpa usaha
yang keras, maka mereka cenderung digoda untuk bertindak curang dalam pekerjaan,
mereka tidak tahan untuk bertekun dalam doa, dalam pelayanan serta dalam
mengatasi kejenuhan.51 Sebagai generasi penerus, pemuda diharapkan mampu
mengemban tugas-tugas dimasa mendatang. Karena pemuda memiliki jiwa
progresif, kaya energi, dan menyimpan potensi serta kemampuan yang tinggi.
Seiring dengan perkembangan masyarakat yang semakin cerdas, terdidik dan
terpelajar, maka sebagai pemuda yang adalah calon pemimpin masa depan harus
membekali diri dengan bekal pengetahuan dan teknologi yang cukup. Bekal
50Paul Suparno, S.J, Orang Muda Mencari Jati Diri Di Zaman Modern, ( Kanisius, Yogya,2010 )h 21 51 Idem ,h 75
pengetahuan dan teknologi ini sangat penting dan perlu sebagai landasan agar tidak
menjadi korban dari perkembangn perubahan yang semakin cepat saat ini.52 Dalam
sebuah masyarakat yang makin cerdas, terdidik dan terpelajar, tentunya tuntutan akan
pemuda yang profesional merupakan hal yang paling utama. Karena tanpa dilandasi
dengan pengetahuan serta mempelajari teknologi yang sedang berkembang maka
akan sulit bagi seorang pemuda untuk berkembang maju.
Sebagai calon pemimpin masa depan generasi muda diharapkan mempunyai
loyalitas serta jiwa pengapdian, karena pada dasarnya kepemimpinan itu merupakan
suatu bentuk pengapdian serta loyalitas terhadap masyarakat. Seorang pemuda yang
demikian harus mempunyai komitmen dan tekat untuk memberikan pelayanan yang
terbaik kepada masyarakat dan sesamanya serta tidak terpengaruh oleh perubahan
dan perkembangan zaman terkhususnya perkembangan teknologi. Komitmen dan
tekat seperti itu akan membangkitkan dan mempertebal kepercayaan masyarakat
kepada pemuda.
Perubahan sosial memang ditandai oleh terjadinya kegentingan hubungan
generasi yang mengganggu keampuhan sisitim komunikasi yang efektif antara
generasi. Dalam masalah ini proses perubahan tersebut sering ditandai oleh konflik.
Walaupun masalah pemuda boleh dikatakan sifatnya universal, dalam arti bahwa
dengan intensitas yang berbeda-beda bisa terdapat di mana-mana dan pada
sembarang zaman, namun perkembangan teknologi yang pesat mempertinggi
keseringan terjadinya konflik.53
52Ginandjar Kartasasmita,Jurnal ( Tantangan Kepemimpinan Abad 21 )h,5 53Taufik Abdulah, Pemuda Dan Perubahan Sosial, ( LP3ES, Jakarta,1974 ) h 3
Perkembangan kehidupan pemuda di berbagai segi, ada begitu banyak hal
yang menjadi persoalan. Salah satu masalah yang aktual saat ini ialah krisis nilai-
nilai kehidupan. Perubahan-perubahan bukan saja mengenai nilai etik tetapi juga
nilai intelektualnya. Penghayatan terhadap perubahan nilai-nilai sangat intensif pada
generasi muda, karena mereka itu hidup langsung berhadapan dengan pengaruh
teknologi yang sangat dinamis. Perubahan penghayatan nilai-nilai sangat
membengkak dalam harapan-harapan mereka yang seringkali tidak disertai dengan
kenyataan sehingga menyebabkan meningginya tingkat frustasi pemuda.54
Bagi generasi muda dalam menyiapkan diri sebagai seorang pemimpin harus
bersedia melatih diri untuk bersabar dan tidak cepat terpengaruh dengan
perkembangan zaman. Karena pemuda yang berjiwa pemimpin adalah laksana pelita
yang menerangi jalan, sehingga masyarakat yang dipimpinnya tidak akan tersesat.
Berdasarkan pengalaman hidup sehari-hari kita dapat belajar untuk
memahami bahwa ada reaksi pemuda yang berbeda-beda dalam merespons panggilan
pelayanan. Dari reaksi yang berbeda-beda tersebut kita mencatat bahwa ada yang
langsung menjawab tanpa komentar, ada yang menunda-nunda bahkan ada yang
menolak secara langsung. Reaksi yang berbeda-beda ini dikarenakan beberapa hal
yaitu terjadi penurunan minat tentang panggilan pelayanan itu sendiri dan terjadinya
perubahan sosial yang terjadi secara individu maupun secara lembaga.
Perkembangan kemampuan pemuda untuk belajar sesuatu bertumbuh seiring
dengan pertambahan usianya. Dengan adanya perubahan sosial dan teknologi
54 Ir.H.Eddy Kurniadi, Peranan Pemuda Di Indonesia, ( Angkasa, Bandung, 1991 )h 19
mengharuskan orang harus terus belajar agar dapat merespon secara baik apa yang
menjadi perubahan di dunia modern sekarang ini.
Teori perubahan harus didasarkan atas asumsi tentang realitas sebagai proses
yang terjadi atas kehidupan manusia. Teori perubahan juga harus menggabungkan
ide tentang saling ketergantungan, saling keterkaitan dari berbagai tingkat realitas
sosial. Karena membangun sebuah teori perubahan sosial akan memusatkan
perhatian kita pada seluruh aspek perubahan di setiap tingkat realitas sosial.
Adanya perubahan sosial sebagai akibat dari pengaruh teknologi, gaya
berpikir, karena kekuatan dari luar, karena motivasi individu yang tidak kreatif dan
lain sebagainya mengakibatkan pikiran, perbuatan dan perilaku dan sikap hidup
seeorang pemuda akan menjadi tidak menentu. Perkembangan teknologi di satu
pihak menimbulkan kemajuan dan kesejahteraan besar bagi berjuta-juta manusia tapi
di pihak lain hal itu telah menimbulkan penjajahan, kesengsaraan dan
keterbelakangan pada berjuta-juta orang karena kurang mampu menggunakan
pikirannya untuk menghasilkan teknologi yang dapat mengimbangi hidupnya.55
Proses perubahan sosial dan teknologi dalam kehidupan modern sekarang ini
dapat menjadi tuan atas diri manusia. Teknologi adalah alat yang membuat orang
menjadi sama rata dan kasar yang bertujuan menghancurkan segala yang dihormati,
dimuliakan dan yang dihargai dalam pergaulan dan yang dicita-citakan manusia. 56
Perubahan sosial dan teknologi yang berkembang pesat membuat para
pemuda bertindak tidak lagi berdasarkan naluri ketrampilan bekerja, tidak
bertanggung jawab atas apa yang telah dipercayakan kepadanya, dan sering
55Sayidiman Suryohadiprojo, Membangun Peradaban Indonesia, ( Pustaka Sinar Harapan,Jakarta 1995 )h 149 56Robert H. Lauer, Perspektif Tentang Perubahan Sosial,( Jakarta : Rineka Cipta,1993 )216
mengikuti keinginan atau naluri yang semu. Padahal jika pemuda itu mempunyai
pengertian yang baik tentang adanya perubahan sosial dan teknologi dapat membantu
dan menolongnya lebih berpikir kearah yang lebih baik. Karena perubahan sosial
dan teknologi demikian menonjol dan besar pengaruhnya di dunia modern saat ini,
maka ada kecenderungan menempati posisi ekstrim, suatu posisi yang menyebabkan
kebuntuan intelektual. Akibatnya pemuda tidak dapat lagi berpikir apa yang
sebenarnya menjadi prioritas utama yang harus ia kerjakan.
Ketidakmampuan pemuda menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan
teknologi berakibat bagi kualitas hidup pemuda itu sendiri. Masalah penyesuaian
pemuda terlihat dalam berbagai tindakan dan penyalahgunaan teknologi, dimana ini
merupakan tanda-tanda ketidakmampuan pemuda menyesuaikan diri dalam
kehidupan sosial. Dalam proses ini, pola pikir dan perilaku pemuda telah menjadi
fenomena yang secara total dibentuk oleh teknologi. Di pihak lain kita pun harus
menyadari bahwa teknologi bagaikan pedang bermata dua, dapat berguna tetapi juga
dapat mengancam pemakainya sendiri. Karena itu dalam pembentukan sistim nilai
harus dikembangkan nilai etika dalm kehidupan. Etika kehidupan itu harus
senantiasa memberikan ketentuan bagaimana sikap pemuda secara konkrit terhadap
setiap aspek perubahan teknologi.57
Menurut Ogburn dalam buku perspektif tetang perubahan sosial mengatakan
bahwa teknologi adalah mekanisme yang mendorong perubahan. Akan tetapi
manusia harus berupaya memelihara dan menyesuaikan diri dengan perubahan sosial
dan teknologi yang selalu berubah-ubah.
57Sayidiman Suryohadiprojo, Membangun Peradaban Indonesia, ( Pustaka Sinar Harapan,Jakarta 1995 )h 155
Perubahan juga dapat di hasilkan dari faktor politik, ekonomi dan sosial.
J.Ellul dan T. Roszak mengatakan bahwa manusia modern kehilangan kontrol
terhadap nasibnya karena pengaruh teknologi yang merajalela.58 Keseluruhan
kehidupan manusia semakin ditentukan oleh teknologi. Jadi manusia menjadi budak
teknologi yang semula ia kira adalah pembantunya. Manusia telah menciptakan
suatu benda aneh dan ditelan oleh ciptaannya sendiri
Roszak melukiskan gambaran tetang peranan teknologi di dunia modern. Ia
menyatakan bahwa pemuda Amerika merasa perjuangan utama modern bukanlah
tertuju kepada ketidakadilan yang semakin nyata seperti kemiskinan dan perang,
tetapi harus di tujukan kepada musuh yang lebih kentara dan berbahaya yang di sebut
teknokrasi. Teknokrasi adalah bentuk tatanan sosial dimana masyarakat industri
telah mencapi puncak integrasi organisasinya.59
Meskipun benar bahwa masyarakat modern tertentu mendekati bentuk tatanan
masyarakat yang disebut oleh Roszak sebagai masyararakat teknokrasi, namun kita
pun harus membedakan antara teknologi itu sendiri sebagai leluhur dari kebobrokan
sosial dan kemauan pemuda untuk menghambakan dirinya sendiri atas kebutuhan
nyata terhadap teknologi.
Jadi untuk mengatasi tantangan-tantangan teknologi dalam perubahan sosial
terhadap pemuda maka perlu kemampuan untuk mengendalikan teknologi. Karena
teknologi itu terus berkembang, maka pemuda juga harus memiliki kemampuan yang
memadai dalam mengelola dan mempergunakan teknologi itu, agar tidak menjadi
korban.
58Robert H. Lauer, Perspektif Tentang Perubahan Sosial,( Jakarta : Rineka Cipta,1993 ),214-215 59Idem
Perubahan sosial dan teknologi itu akan mendominasi pemuda jika pemuda
membolehkan keputusan-keputusannya ditentukan oleh pertimbangan itu tanpa
pemuda itu berpikir secara baik, oleh sebab itu ada beberapa faktor yang
berpengaruh atau menyebabkan menurunnyaminat dari pemuda untuk menjadi
pelayan atau guru sekolah minggu yaitu :
Status pemuda, umumnya mendorong mereka untuk mempengaruhi perubahan.
Keinginan pemuda untuk melibatkan diri dalam perubahan, artinya bahwa
munculnya fenomena teknologi yang disalah artikan. 60
1.1.4. Tanggung Jawab Gereja Terhadap Pemuda
Jemaat atau persekutuan orang-orang percaya adalah suatu persekutuan yang
belum selesai, atau persekutuan yang belum mencapai ketujuannya. Dapat juga
dikatakan bahwa jemaat adalah sekumpulan musafir yang berada di tengah jalan
menuju suatu tanah atau negeri yang baru dan yang lebih baik. Oleh karena itu
jemaat bukanlah suatu persekutuan yang statis. Ia dinamis, selalu ada dalam gerak,
baik keluar maupun ke dalam untuk menyampaikan syalom Allah. Dengan
pemahaman bahwa umat Allah dipanggil dan diberikan tugas memelihara kehidupan,
maka jelaslah bahwa gereja hanya bisa memelihara kehidupan melalui anggota-
anggotanya, di setiap bidang kehidupan dengan kehendak Allah.
Anggota-anggota gereja yang di dalamnya termasuk pemuda juga mempunyai
tanggung jawab terhadap gereja. Oleh karena itu gereja wajib membimbing dan
memberikan motivasi kepada generasi muda agar dapat melakukan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai pemuda gereja. Karena jika tidak maka banyak generasi
48 Idem
muda yang akan mengalami krisis atau kehilangan nilai-nilai tentang ajaran-ajaran
gereja.
Setiap warga gereja bertanggung jawab juga atas kehidupan gereja. Untuk
melaksanakan tanggung jawab itu, maka setiap warga jemaat mempunyai hak dan
kewajiban antara lain memelihara, mengembangkan dan melaksanakan pengakuan
dan ajaran berdasarkan Alkitab.61
Uraian dari peraturan pokok tersebut sangat nyata bahwa setiap warga gereja
termasuk pemuda harus terlibat langsung dalam kehidupan bergereja seperti yang
dilakukan gereja pada abad pertama. Ketika gereja Yerusalem mengalami pertikaian
mengenai masalah ajaran seperti yang di catat dalam Kisah Para Rasul 15 :1-33.
Keterlibatan setiap pemuda haruslah dengan sungguh-sungguh dan
mempunyai kerelaan, agar dapat belajar tentang pola kepemimpinan dalam rangka
menuju gereja yang mesioner. Pola kepemimpinan yang baik dalam gereja misioner
adalah pola kepemimpinan yang fasilitatif, yaitu yang bersifat memampukan,
menggerakan dan mengaktifkan. Pola ini berangkat dari asumsi bahwa para pemuda
adalah orang-orang yang telah menerima karunia Tuhan untuk menjalankan tugas
pengutusan-Nya ( bnd I Yoh 2 : 27 ). Tentulah dalam praktek menuju kedewasaan
bagi pemuda haruslah melalui proses pembelajaran. Gereja haruslah memberikan
ajaran-ajaran serta nilai-nilai yang harus dilakukan oleh pemuda agar menjadi
pegangan hidup mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pelayanan.
Ajaran dan nilai-nilai itu seperti kesetiaan dan ketaatan (Yes 1:2; 19 :1 ; Tes 5 :24 ;
Wahyu 2:10b), sabar dan tekun ( Roma 12 :12 ; Kol 6 :6-9 ), rajin (
Yoh 5 :17 ; Yoh 17 :1-26 ; Amsal 6 :6-9 ), adil dan jujur ( Kej 18 :18; Ul 16 :19
61 Peraturan Poko GMIT Tentang Jemaat
;Ayub 8 :3;yer 22 :3; Maz 128 :1-6 ). Seperti halnya para murid Yesus belajar di
bawah bimbingan Yesus selama bertahun-tahun. Pada prinsipnya pola kepemimpinan
ini meletakan tanggung jawab pelaksanaan misi gereja pada pundak pemuda yang
adalah tulang punggung gereja
Pemuda berhak mendapat pembinaan serta pelayanan dari gereja untuk
memampukan mereka dalam melaksanakan amanat kerasulan sebagai kewajibanya.
Karena semua jenis pembinaan gereja termasuk pastoral adalah untuk membentuk
kesadaran pemuda sebagai bagian dari gereja. Gereja terpanggil untuk
memperlengkapi warganya termasuk pemuda untuk memelihara, mengembangkan
dan memanfaatkan pemberian Allah berupa sumber daya- sumber daya yang
dimilikinya untuk mengembangkan dirinya dan keluarganya di satu pihak dan untuk
merealisasikan tanggung jawabnya atas pelayanan gereja.
Gereja harus dapat melaksanakan program pengembangan terhadap pemuda
mencakup bidang sosial, budaya, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi,
lingkungan hidup, hukum, hak asasi manusia, agar dapat membantu para pemuda
untuk berperan aktif serta berpatisipasi dalam proses pengembangan pelayanan.
Satuan majelis yang di dalamnya terdiri dari Pendeta, Penatua, dan Diaken
haruslah mempunyai peran dalam pelaksanaan misi gereja dengan baik, dengan cara
tidak menempatkan diri sebagai pejabat yang berkedudukan diatas semuanya. Tetapi
haruslah menempatkan diri sebagai pelayan dan dapat bekerja sama dengan semua
unsur pelayanan termasuk pemuda.