Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
23
BAB III
ANALISIS KOMPOSISI
Komposisi “Keep On Dreaming” terdiri dari tiga bagian yaitu “Life Is Simple”,
“Courage And Persistence”, dan “Dare To Dream Big. Komposisi ini dibuat untuk
ansambel musik yang terdiri dari fluit, trumpet, trombon, biola, biola alto, cello dan
perkusi. Komposisi ini merupakan musik program sehingga bentuk yang digunakan
adalah free form yang mengikuti alur cerita yang ada.
A. “Life Is Simple”
Bagian pertama dari komposisi ini menceritakan kelahiran Merry Riana,
kehidupan masa kecil serta permasalahan ekonomi yang pernah dialami oleh
keluarganya. Komposisi ini menggunakan dua tonalitas yaitu C mayor dan G
mayor dengan tanda sukat utama 4/4 dan mengalami perpindahan tanda sukat ke
6/8. Tonalitas C mayor dipilih karena memiliki karakter yang murni dan
sederhana. Kemurnian mengacu pada tokoh utama yaitu Merry Riana yang masih
anak-anak dan kesederhanaan mengacu kepada kehidupan keluarganya. Tonalitas
kedua yaitu G mayor memiliki karakter ramah, tegas dan penuh kedamaian yang
sesuai dengan sosok ayah Merry Riana.1 Bentuk komposisi “Life is Simple” adalah
introduksi – A – Pengembangan – B – Coda.
1 Rita Seblin. A History of Key Characteristics in the 18th and Early 19th Centuries,
http://www.wmich.edu/mus-theo/courses/keys.html, 11 Januari 2016.
24
Tabel 3. 1 Bentuk Komposisi “Life Is Simple”
1. Introduksi
Bagian introduksi menceritakan tentang kelahiran Merry Riana yang
dinantikan oleh keluarganya. Dimulai dengan permainan cello dengan nada
panjang menggambarkan ketegangan persalinan kemudian disusul dengan
biola dua yang menambah sedikit ketegangan dengan menggunakan not
seperdelapan. Pada birama 6, biola satu mulai masuk dengan nada yang tinggi
untuk menggambarkan tangisan bayi yang baru lahir. Komposisi ini
menggunakan tanda sukat 4/4 kemudian pada birama 11 berubah menjadi 6/8
dan kembali lagi ke 4/4 pada birama 18. Perubahan tanda sukat menjadi 6/8
untuk menggambarkan perasaan bahagia atas kehadiran seorang putri.
Gambar 3. 1 Introduksi
Birama Keterangan
1 – 18 Introduksi
19 – 39 Bagian A
40 – 49 Bridge
50 – 89 Bagian B
90 – 94 Coda
25
Gambar 3. 2 Perubahan tanda sukat dan ritme 6/8
2. Bagian A
Pada komposisi bagian A muncul leitmotif dari Merry Riana yang
dimainkan oleh fluit. Leitmotif tersebut terdapat pada birama 19-23. Fluit
dipilih karena mampu menggambarkan karakter Merry Riana yang kecil dan
lincah. Notasi dibuat melompat-lompat dan dimainkan dengan staccato.
Diiringi dengan instrumen gesek yang dimainkan secara pizzicato untuk
menambah kelincahan. Progresi akor yang digunakan adalah C – G – C – G –
C untuk menunjukkan kesederhanaan seorang anak dan keluarga tersebut.
Gambar 3. 3 Leitmotif Merry Riana
Birama 28/4-34 adalah pengembangan yang terdiri dari dua kalimat yaitu
tanya (antiseden) dan jawab (konsekuen) yang dimainkan oleh biola satu.
Komposisi ini dimainkan dengan teknik arco untuk menggambarkan Merry
Riana yang beranjak remaja.
26
Gambar 3. 4 Antiseden
Gambar 3. 5 Konsekuen
Birama 35-39 merupakan repetisi dari leitmotif Merry Riana dengan
iringan arco untuk menggambarkan Merry Riana pada usia remaja.
3. Bridge
Komposisi pada bagian ini merupakan jembatan menuju tonalitas G
Mayor. Menggunakan teknik komposisi sekuensi dengan progresi akor C-D-
G.
Gambar 3. 6 Bridge menuju G mayor
27
4. Bagian B
Bagian B menggunakan tonalitas G mayor yang menggambarkan suasana
perekonomian keluarga Merry Riana ketika mengalami kebangkrutan. Pada
peristiwa ini, ayah sebagai kepala keluarga dan tulang punggung keluarga
menjadi tokoh yang penting sehingga komposisi pada bagian ini diawali
dengan leitmotif ayah yang dimainkan oleh biola alto. Instrumen biola alto
dipilih karena memiliki karakter suara yang cukup berat untuk
menggambarkan karakter ayah Merry Riana yang tenang dalam menghadapi
persoalan keluarga.
Birama 50 – 57 berisi leitmotif dari ayah Merry Riana. Bagian ini
merupakan perkenalan tokoh ayah dengan notasi yang mengalun dan tegas
yang digambarkan oleh penggunaan not seperenambelas dan tenuto. Progresi
akor yang digunakan yaitu G – D64 – D – G – D6
4 – G6 – C – Am – D – G.
Penggunaan akor pokok tersebut untuk menggambarkan kesederhanaan
keluarga Merry Riana. Bagian tersebut kemudian direpetisi pada birama 58 –
65 dan muncul leitmotif ibu Merry Riana yang dimainkan oleh biola satu.
Gambar 3. 7 Leitmotif ayah
Leitmotif dari ibu Merry Riana ini muncul ketika menghadapi
permasalahan yang sedang terjadi yaitu masalah ekonomi. Ibu Merry Riana
memberikan dukungan kepada suaminya digambarkan dengan leitmotif yang
dimainkan bersama dan mengisi leitmotif ayah.
Gambar 3. 8 Leitmotif ibu
28
Birama 66 – 73 menceritakan masa kebangkrutan sang ayah. Suasana yang
ada dalam bagian ini adalah sedih dan prihatin. Progesi akor minor yaitu Em
– Gm(#5) – Em – Am7 – Em – C – F#o/B digunakan untuk mendukung suasana
tersebut. Pada bagian ini terdapat kalimat tanya jawab antara ayah dan Merry
Riana. Dimainkan secara bergantian antara notasi biola alto dan fluit. Kalimat
tanya jawab tersebut menggambarkan keingintahuan Merry Riana terhadap
masalah yang sedang dialami.
Gambar 3. 9 Dialog antara ayah dan Merry Riana
29
Birama 74 – 81 merupakan usaha dari ibu untuk memberikan pengertian
kepada putrinya. Usaha ibu ditunjukkan pada notasi yang dimainkan oleh
biola satu. Notasi tersebut merupakan repetisi dari motif ayah dengan maksud
bahwa antara ayah dan ibu memiliki kesatuan dalam mendidik anak. Pada
birama 79 – 81 notasi dari fluit dan biola satu bermain bersama yang
menandakan keberhasilan ibu untuk memberi pengertian terhadap masalah
yang dialami.
Gambar 3. 10 Dialog antara ibu dan Merry Riana
30
Bagian selanjutnya yaitu birama 82-89 merupakan repetisi dari birama 58-
65 dengan penambahan fluit. Fluit menggambarkan Merry Riana yang sudah
menerima kondisi keluarganya saat itu. Leitmotif Merry Riana dimainkan
bersama dengan leitmotif ayah dan ibu untuk menggambarkan keharmonisan
keluarga.
5. Coda
Coda merupakan penutup dari komposisi “Life Is Simple” dengan melodi
utama dimainkan oleh biola satu.
Gambar 3. 11 Melodi utama pada coda
Gambar 3. 12 Coda “Life Is Simple”
31
B. “Courage And Persistence”
Bagian kedua dari komposisi ini adalah “Courage And Persistence” yang
berarti keberanian dan kegigihan. Bagian ini menceritakan kerusuhan Mei 1998
yang membuat keluarga Merry Riana menjadi terpuruk. Tonalitas yang digunakan
adalah F minor dengan tanda sukat 4/4, 6/8 dan 3/4. Bentuk dari komposisi ini
adalah A – B – A’ – C. Tonalitas F minor dipilih karena memiliki karakter
penderitaan dan rintihan.2
Tabel 3.2 Bentuk Komposisi “Courage And Persistence”
1. Bagian A
Komposisi bagian A menggambarkan awal mula terjadinya kerusuhan.
Dimulai dengan solo perkusi pada bir 1-8 dengan dinamika yang perlahan naik
dan ritmis yang semakin kompleks untuk menggambarkan munculnya desas-
desus kerusuhan.
Gambar 3. 13 Solo perkusi
2 Rita Seblin. A History of Key Characteristics in the 18th and Early 19th Centuries,
http://www.wmich.edu/mus-theo/courses/keys.html, 11 Januari 2016.
Birama Keterangan
1 – 35 Bagian A
36 – 46 Bagian B
47 – 73 Bagian A’
74 – 89 Bagian C
32
Pada birama 9-16 instrumen cello mulai masuk yang disusul oleh biola alto
dan biola dua. Teknik komposisi yang digunakan adalah repetisi pada oktaf
yang lebih tinggi dengan dinamika yang semakin meningkat untuk
menggambarkan desas-desus kerusuhan yang semakin meresahkan. Pada
birama selanjutnya terjadi perubahan tanda sukat menjadi 6/8 untuk
menggambarkan ketegangan yang mulai pecah.
Birama 17-20 adalah jembatan untuk masuk ke suasana yang semakin
kacau dengan notasi yang unison dan staccato untuk menegaskan bahwa
ketegangan mulai pecah.
Gambar 3. 14 Notasi unison dan staccato
Biola satu mulai masuk pada birama 21-26 dengan nada kromatis. Pada
birama 27-32 instrumen tiup mulai masuk yang dimulai dari trombon dengan
dinamika mezzoforte yang semakin naik hingga fortissimo. Notasi dan ritmis
yang dimainkan berbeda dengan biola satu untuk menggambarkan semakin
terjadinya kekacauan. Teknik komposisi yang digunakan adalah repetisi pada
oktaf yang lebih tinggi yang dimainkan oleh instrumen lain yang sesuai
dengan range-nya. Pada instrumen gesek dan perkusi terdapat dinamika
subito piano untuk menggambarkan pasang surut ketegangan.
33
Gambar 3. 15 Notasi kromatis pada biola satu
Penutup pada bagian ini terdapat pada birama 33-35 dengan dinamika
fortissimo untuk semua instrumen dan unison untuk menggambarkan
kerusuhan yang sudah benar-benar terjadi.
2. Bagian B
Komposisi pada bagian B menggambarkan keluarga Merry Riana dalam
masa kerusuhan. Keluarga Merry Riana yang merupakan keturunan Tionghoa
digambarkan dengan menggunakan tangga nada pentatonis Cina yang terdiri
dari lima nada yaitu do-re-mi-sol-la atau tuts hitam pada piano. Tangga nada
pentatonis Cina yang digunakan yaitu F minor yang memiliki karakter feminin
yang sesuai dengan tokoh utama wanita.3 Pada bagian ini juga terjadi
perubahan tempo menjadi lambat untuk menunjukkan kesedihan yang dialami
Merry Riana.
Instrumen fluit pada birama 37-45 memainkan melodi utama. Pada bagian
ini, perkusi dimaksudkan untuk menggambarkan suasana kacau yang terjadi
di luar rumah sehingga dimainkan dengan dinamika lembut agar tidak
menutupi motif utama.
Gambar 3. 16 Melodi utama dengan tangga nada pentatonis Cina
3 Arthur Prichard Moor, “Oriental Music”, The Milton Cross New Encyclopedia of The Great
Composers and Their Music. Milton Cross dan David Ewen, ed. (New York: Doubleday Company Inc,
1962), II, 1541.
34
Gambar 3. 17 Perkusi pada bagian B
3. Bagian A’
Bagian A’ merupakan repetisi dari bagian A. Bagian ini menceritakan
suasana kerusuhan yang semakin kacau dengan permainan ritmis perkusi yang
semakin kompleks. Selain perkusi, pada birama 59-70 instrumen gesek
memainkan notasi yang berbeda-beda. Biola alto memainkan not dengan
tremolo untuk menggambarkan ketakutan. Biola dua dengan not
seperenambelas untuk menggambarkan orang-orang yang berlarian.
Gambar 3. 18 Notasi yang menggambarkan ketakutan dan orang berlarian
Birama 71-73 adalah penutup yang menandakan berakhirnya kerusuhan.
Semua instrumen bermain unison dan dinamika fortisissimo agar dapat
menunjukkan suasana yang kacau karena terjadi kerusuhan.
35
4. Bagian C
Bagian C adalah bagian penutup dari komposisi ini. Terjadi perubahan
tanda sukat menjadi 3/4 dan tempo menjadi Andante. Tanda sukat 3/4 yang
memiliki karakter untuk terus bergerak dan tanda tempo Andante yang berarti
seperti orang berjalan dipilih untuk menggambarkan kegigihan Merry Riana
dalam meraih masa depannya.
Gambar 3. 19 Perubahan tanda sukat dan tempo
Gambar 3.20 Penutup “Courage And Persistence”
36
C. “Dare to Dream Big”
Komposisi penutup ini memliki arti tantangan untuk bermimpi besar. Dalam
komposisi ini menceritakan kehidupan Merry Riana pasca kerusuhan 1998.
Tonalitas yang digunakan adalah A minor, A mayor dan Bb mayor. Tanda sukat
yang digunakan yaitu 3/4 dan 4/4. Bentuk dari komposisi ini adalah A – B – C –
D – E.
Tabel 3.3 Bentuk Komposisi “Dare To Dream Big”
1. Bagian A
Bagian A menggunakan tonalitas A minor dengan tanda sukat 3/4.
Tonalitas ini dipilih karena memiliki karakter berjuang.4 Perjuangan Merry
Riana dimulai dengan berkuliah di Singapura. Komposisi pada bagian ini
menggambarkan kesedihan Merry Riana untuk meninggalkan keluarganya.
Tanda sukat 3/4 dipilih karena memiliki karakter untuk terus melangkah
sehingga dapat menggambarkan kehidupan Merry Riana yang tetap harus
berjalan apapun masalahnya.
Gambar 3. 21 Melodi utama bagian A
4 Rita Seblin. A History of Key Characteristics in the 18th and Early 19th Centuries,
http://www.wmich.edu/mus-theo/courses/keys.html, 11 Januari 2016.
Birama Keterangan
1 – 9 Bagian A
10 – 25 Bagian B
26 – 31 Bagian C
32 – 39 Bagian D
40 – 57 Bagian E
37
Pada akhir bagian A terdapat perpindahan tonalitas menjadi A mayor.
Perpindahan tonalitas dari minor menjadi mayor digunakan untuk
menandakan kehadiran Alva dalam kehidupan Merry Riana.
2. Bagian B
Bagian B dimulai dengan perkenalan tokoh baru yaitu Alva. Terdapat
leitmotif Alva pada birama 10-17 yang dimainkan oleh cello. Karakter Alva
yang tenang sesuai dengan karakter suara yang dihasilkan oleh cello.
Gambar 3. 22 Leitmotif Alva Tjenderasa
Pada birama 17(3)-21 muncul leitmotif Merry Riana. Bagian ini
menggambarkan pertemuannya dengan Alva.
Gambar 3. 23 Leitmotif Merry Riana
Pada birama 22-25 kedua leitmotif dimainkan secara bersamaan untuk
menggambarkan hubungan mereka yang semakin dekat. Pada akhir bagian ini
terdapat akor C#dim7. Akor tersebut sebagai jembatan untuk kisah hidup
Merry Riana berikutnya.
3. Bagian C
Bagian ini menceritakan kehidupan Merry Riana yang tidak berjalan lancar
sesuai dengan harapannya. Selama masa kuliah Merry Riana harus bekerja
paruh waktu untuk membiayai kehidupannya namun ia pernah tertipu dan
harus bekerja lebih giat lagi. Jatuh bangun kehidupan Merry Riana ini
38
digambarkan dengan trombon. Trombon yang memiliki karakter berat
digunakan untuk menunjukkan perjuangan yang harus dilewati. Teknik
permainan yang digunakan adalah glissando untuk menggambarkan jatuh
bangunnya.
Gambar 3.24 Notasi glissando pada trombon
Pada birama 30-31 terdapat accelerando untuk menggambarkan kondisi
yang semakin membaik. Progresi akor yang sebelumnya adalah minor mulai
bergerak menjadi mayor untuk menggambarkan suasana bahagia.
Gambar 3. 25 Notasi yang menggambarkan kondisi kehidupan Merry
Riana yang semakin membaik
39
4. Bagian D
Bagian D merupakan perayaan kelulusan bagi Merry Riana. Kebahagiaan
tersebut digambarkan dengan permainan trumpet dengan nada tegas. Tidak
lama setelah lulus, Merry Riana dan Alva memilih untuk menikah. Pada
birama 36-37 terdapat motif yang terinspirasi dari lagu “Wedding March”
karya Mendelssohn. Motif tersebut merupakan jembatan untuk modulasi ke
Bb mayor dengan teknik komposisi sekuensi.
Gambar 3. 26 Jembatan menuju Bb mayor
5. Bagian E
Bagian terakhir pada komposisi ini menceritakan kehidupan berkarir dari
Merry Riana. Pada komposisi ini kembali menonjolkan karakteristik Merry
Riana yang lincah dan sederhana. Untuk mendukung hal tersebut, pada
perkusi digunakan instrumen triangle dan tamborin dengan ritmis yang
sederhana.
40
Gambar 3.27 Notasi perkusi
Birama 49-57 merupakan penutup dari keseluruhan komposisi. Bagian ini
menggambarkan kesuksesan Merry Riana dengan melodi yang terus naik.
Gambar 3. 28 Bagian penutup “Dare to Dream Big”