19
53 BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Gambaran Umum Kebudayaan dan Kesenian Jawa Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh masyarakat Jawa khususnya di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur. Budaya Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 yaitu budaya Banyumasan, budaya Jawa Tengah-DIY dan budaya Jawa Timur. Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan sehari hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan. Budaya Jawa selain terdapat di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur terdapat juga di daerah perantauan orang Jawa yaitu di Jakarta, Sumatera dan Suriname.Bahkan budaya Jawa termasuk salah satu budaya di Indonesia yang paling banyak diminati di luar negeri. Beberapa budaya Jawa yang diminati di luar negeri adalah Wayang Kulit, Keris, Batik,Kebaya dan Gamelan. Di Malaysia dan Filipina dikenal istilah keris karena pengaruh Majapahit. LSM Kampung Halaman dari Yogyakarta yang menggunakan wayang remaja adalah LSM Asia pertama yang menerima penghargaan seni dari Amerika Serikat tahun 2011. Gamelan Jawa menjadi pelajaran wajib di AS, Singapura dan Selandia Baru. Gamelan Jawa rutin digelar di AS dan Eropa atas permintaan warga AS dan Eropa.Sastra Jawa Negarakretagamamenjadi satu satunya karya sastra Indonesia yang diakui UNESCO sebagai Memori Dunia.

BAB III IDENTIFIKASI DATA · Tari Golek Menak dari Yogyakarta . 55 7. Tari Kridhajati dari Jepara 8. Tari Kuda Lumping dari Jawa Tengah 9. Tari Reog dari Jawa Timur 10. Tari Remo

  • Upload
    hakien

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

53

BAB III

IDENTIFIKASI DATA

A. Gambaran Umum Kebudayaan dan Kesenian Jawa

Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh

masyarakat Jawa khususnya di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur. Budaya

Jawa secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 yaitu budaya Banyumasan,

budaya Jawa Tengah-DIY dan budaya Jawa Timur. Budaya Jawa

mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian dalam kehidupan

sehari hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan kesederhanaan.

Budaya Jawa selain terdapat di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur terdapat

juga di daerah perantauan orang Jawa yaitu

di Jakarta, Sumatera dan Suriname.Bahkan budaya Jawa termasuk salah satu

budaya di Indonesia yang paling banyak diminati di luar negeri. Beberapa

budaya Jawa yang diminati di luar negeri adalah Wayang

Kulit, Keris, Batik,Kebaya dan Gamelan. Di Malaysia dan Filipina dikenal

istilah keris karena pengaruh Majapahit. LSM Kampung Halaman

dari Yogyakarta yang menggunakan wayang remaja adalah

LSM Asia pertama yang menerima penghargaan seni dari Amerika

Serikat tahun 2011. Gamelan Jawa menjadi pelajaran wajib di

AS, Singapura dan Selandia Baru. Gamelan Jawa rutin digelar di AS

dan Eropa atas permintaan warga AS dan Eropa.Sastra

Jawa Negarakretagamamenjadi satu satunya karya sastra Indonesia yang

diakui UNESCO sebagai Memori Dunia.

54

Menurut Guru Besar Arkeologi Asia Tenggara National University of

Singapore John N. Miksic jangkauan kekuasaan Majapahit

meliputi Sumatera dan Singapura bahkan Thailand yang dibuktikan dengan

pengaruhkebudayaan, corak bangunan, candi, patung dan seni. Bahkan

banyak negara di dunia terutama Amerika dan Eropa menyebut Jawa

identik kopi.Budaya Jawa termasuk unik karena membagi tingkat bahasa

Jawa menjadi beberapa tingkat yaitu Ngoko, Madya Krama.Ada yang

berpendapat budaya Jawa identik feodal dan sinkretik. Pendapat itu kurang

tepat karena budaya feodal ada di semua negara termasuk Eropa. Budaya

Jawa menghargai semua agama dan pluralitas sehingga dinilai sinkretik oleh

budaya tertentu yang hanya mengakui satu agama tertentu dan sektarian.

Seni Tradisional Jawa adalah karya seni yang diciptakan dan berasal

dari Pulau Jawa, Indonesia. Beberapa contoh dari seni tradisional jawa antara

lain tari gambyong. Kesenian tradisional dari Jawa ada berbagai macam,

tetapi secara umum dalam satu akar budaya kesenian Jawa ada 3 kelompok

besar yaitu Banyumasan (Ebeg), Jawa Tengah dan Jawa Timur

(Ludruk dan Reog).

Tari :

1. Tari Angguk dari Yogyakarta

2. Tari Bambangan Cakil dari Jawa Tengah

3. Tari Ebeg dari Banyumas

4. Tari Emprak dari Jawa Tengah

5. Tari Gandrung dari Banyuwangi

6. Tari Golek Menak dari Yogyakarta

55

7. Tari Kridhajati dari Jepara

8. Tari Kuda Lumping dari Jawa Tengah

9. Tari Reog dari Jawa Timur

10. Tari Remo dari Jawa Timur

11. Tari Sintren dari Jawa Tengah

B. Dinas Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata

1. Profil Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata adalah kementerian dalam

Pemerintah Indonesia yang mengemban tugas membantu Presiden dalam

menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kebudayaan dan

kepariwisataan. Kementerian ini merupakan unsur pelaksana pemerintah,

dipimpin oleh Menteri yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Presiden.

2. Landasan Hukum

Surat Menteri PAN No. B/768/M.PAN/4/2005 tanggal 27 April 2005

Surat Menteri PAN No. B/768/M.PAN/4/2005 tanggal 27 April 2005,

menyetujui Struktur Organisasi Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Kemudian disahkan melalui Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata

Nomor: PM.17/HK.001/MKP-2005, tanggal 27 Mei 2005, tentang Organisasi

dan Tata Kerja Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

56

3. Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Kewenangan

Pasal 1

1) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Presiden.

2) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dipimpin oleh Menteri

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Dalam memimpin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat

(2) dibantu oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Pasal 3

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 2 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif.

Pasal 4

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai tugas membantu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam memimpin pelaksanaan tugas

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Pasal 5

Ruang lingkup bidang tugas Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, yaitu:

a. Membantu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam perumusan dan

pelaksanaan kebijakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; dan

57

b. Membantu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam

mengoordinasikan pencapaian kebijakan strategis lintas unit organisasi

eselon I di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Pasal 6

Rincian tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 meliputi:

a. membantu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam proses

pengambilan keputusan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

b. membantu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam melaksanakan

program kerja dan kontrak kinerja;

c. memberikan rekomendasi dan pertimbangan kepada Menteri Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

d. melaksanakan pengendalian dan pamantauan pelaksanaan tugas dan fungsi

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

e. membantu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam penilaian dan

penetapan pengisian jabatan di lingkungan Kementerian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif;

f. melaksanakan pengendalian reformasi birokrasi di lingkungan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

g. mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada acara tertentu

dan/atau memimpin rapat sesuai dengan penugasan Menteri Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif;

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif; dan

58

i. dalam hal tertentu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

melaksanakan tugas khusus yang diberikan langsung oleh Presiden atau

melalui Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Pasal 7

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif dalam

pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan

pemerintahan negara.

Pasal 8

a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pariwisata

dan ekonomi kreatif;

b. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

c. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif;

d. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di daerah; dan

e. pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.

2. Visi dan Misi

Sebuah organisasi dikatakan berhasil jika, didalam organisasi tersebut

semua orang yang terlibat memiliki visi dan misi yang sama. Kerena jika visi

dan misi yang dijalankan oleh setiap anggota berbeda-beda maka organisasi

yang dijalankan tidak akan berkembang. Justru mengalami kemunduran yang

berujung pada kehancuran. Oleh karena itu semua anggota pada organisasi

59

harus memiliki visi dan misi yang sama. Jika sudah sama maka apa yang telah

diharapkan akan terjadi dan mudah untuk menggembangkan organisasi tersebut

menjadi baik, sukses, dan tercapai tujuan yang diharapkan. Menurut Mike

Myat, 1998 :

Nilai itu harus menyokong Visi, yang menentukan Misi dan menetapkan

Strategi, yang kemudian muncul tujuan akhirmembingkai sasaran-sasaran

(objectives), dimana gilirannya menjalankan suatu taktik - taktik suatu

organisasi yang menjelaskan tentang pentingnya sumber daya, infrastruktur

dan proses untuk mendukung kepastian eksekusi. Jadi, dapat ditarik

kesimpulan jika visi dan misi saling berkaitan satu dengan yang lain. Visi

adalah gambaran luas atau jauh kedepan, sedangkan misi adalah fokus kepada

hasil jangka pendek dan masa kini.

Tentunya visi dan misi yang dibuat dalam sebuah organisasi haruslah

relefan, terkini, dan nyata. Dengan begitu, organisasi akan dapat bergerak

secara riil sesuai dengan kondisi yang terjadi di masa sekarang. Organisasi

yang baik harus memiliki visi dan misi yang sama, jika berbeda nantinya

anggota organisasi akan memiliki pandangan yang berbeda pula sehingga

untuk mencapai tujuan yang diinginkan organisasi sulit dicapai.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini memiliki visi dan misi

dari sebuah instansi pemerintahan, dimana diharapkan visi dan misi ini dapat

merefleksikan sebuah instansi pemerintah yang memiliki tujuan umum untuk

lebih mengembangkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia dan

mendayagunakan penduduk sekitar Daerah Tujuan Wisata (DTW) agar dapat

meningkatkan perekonomiannya.

60

Berikut ini visi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif :

a. Memecahkan multi krisis Nasional melalui efek ganda ekonomi

(Economic Effect) pembangunan pariwisata berkelanjutan (Sustanaible

Tourism Development).

Nilai yang terkandung dalam visi pertama dari Kementerian Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif kita bagi menjadi tiga bagian, yaitu : Memecahkan multi

krisis Nasional

1) Mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi selama ini di Indonesia

khususnya yang berkaitan dengan masalah kepariwisataan Indonesia

2) Melalui efek ganda ekonomi (Economic Effect)

3) Efek ganda disini adalah hasil ekonomi yang di dapat dari pariwisata,

antaranya devisa untuk negara, peluang lapangan kerja, mendatangkan

investor untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia

4) Pembangunan pariwisata berkelanjutan (Sustanaible Tourism

Development).

5) Perencanaan dan pembangunan pelaksanaan pembangunan kepariwisataan

Indonesia hendaknya dilakukan secara terpadu antara berbagai kompenen

yang menentukan serta menunjang keberhasilannya, antaranya akomodasi,

objek dan daya tarik wisata, transportasi, serta melibatkan koperasi,

swasta, dan masyarakat.

Jadi, nilai keseluruhan dalam visi pertama ialah bagaimana Kementerian

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membuat jalan keluar dalam permasalahan

yang dihadapi kepariwisataan Indonesia dengan meningkatkan efek ganda

61

ekonomi, seperti mendatangkan investor dan wisatawan datang ke Indonesia

serta membangun komponen yang meningkatkan mutu pariwisata di Indonesia.

b. Paradigma pembangunan pariwisata yang berorientasi kepada kepentingan

masyarakat luar dan peningkatan kualitas hidup masyarakat dan bangsa

Indonesia.

Nilai yang terkandung dalam visi kedua dari Kementerian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif kita bagi menjadi dua bagian, yaitu :

1) Paradigma pembangunan pariwisata

2) Paradigma yang terkandung disini ialah kumpulan tata nilai yang

membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya

sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang, mengenai realita , dan

akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita

tersebut. Disini berarti bagaimana pemerintah, swasta, dan masyarakat

berusaha saling membantu dalam membentuk pola yang baik dalam

pembangunan pariwisata di Indonesia.

3) Berorientasi kepada kepentingan masyarakat luar dan peningkatan kualitas

hidup masyarakat dan bangsa Indonesia.

4) Berorientasi disini merupakan mengoptimalkan pembangunan baik

struktural maupun nilai yang terkandung di dalamnya tentunya guna

kepentingan masyarakat banyak, serta memberikan kesempatan

berkembang dan memperbaiki perekonomian serta pengetahuan

masyarakat terhadap pariwisata Indonesia.

Jadi, nilai keseluruhan dalam visi kedua ialah membentuk pola pikir dan

membentuk citra seseorang terhadap pariwisata Indonesia dimana

62

pembangunan ini baik struktural maupun nilai yang ada, tentunya akan dapat

memberikan kesempatan bagi masyarakat dalam berkembang dan memperbaiki

kehidupannya.

c. Meningkatkan peran dan merealisasikan potensi pariwisata yang dimiliki

agar tercapai :

1) Peningkatan jumlah kunjungan wisman (Foreign Tourist)

2) Perolehan pengeluaran wisman (Foreign Tourist Expenditure)

3) Kenaikan rata-rata lama tinggal (Average Length of Stay Wisman)

Nilai yang terkandung dalam visi ketiga atau terakhir dari Kementerian

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kita bagi menjadi tiga bagian, yaitu :

2) Meningkatkan peran dan merealisasikan potensi pariwisata yang dimiliki

agar tercapai peningkatan jumlah kunjungan wisman (Foreign Tourist)

3) Nilai yang terkandung dalam visi ini ialah bagaimana cara serta peran serta

dalam mengimplementasikan potensi wisata yang ada di Indonesia guna

mendatangkan wisatawan khususnya wisatawan asing.

4) Meningkatkan peran dan merealisasikan potensi pariwisata yang dimiliki

agar tercapai perolehan pengeluaran wisman (Foreign Tourist

Expenditure)

5) Nilai yang terkandung ialah bagimana negara ini mendapatkan defisa yang

banyak dari wisatawan yang datang serta belanja ataupun melakukan

transaksi perekonomian di Indonesia.

6) Meningkatkan peran dan merealisasikan potensi pariwisata yang dimiliki

agar tercapai kenaikan rata-rata lama tinggal (Average Length of Stay

Wisman)

63

7) Nilai yang terkandung ialah dengan semakin lama wisatawan asing di

Indonesia, tentu saja pertukaran uangnya lebih banyak. Dengan begitu

akan mendatangkan keuntungan bagi industri pariwisata di Indonesia.

Jadi, nilai keseluruhan dalam visi ketiga ialah terdapat tiga poin yang

mendasar guna meningkatkan kepariwisataan di Indonesia. Dengan

mendatangkan wisatawan asing ke Indonesia dan membuat mereka nyaman

untuk lama menetap di Indonesia. Maka, akan semakan meningkatnya

perekonomian Indonesia.

Sedangkan misi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,

antara lain :

1) Melakukan pelestarian dan pengembangan kebudayaan yang berlandaskan

nilai luhur.

Intinya ialah dengan memberikan inovasi-inovasi yang kreatif guna

mengembangkan kebudayaan yang ada di Indonesia, tentunya tidak lepas

dari adat dan norma yang berlaku di dalam kebudayaan yang akan

dikembangkan nantinya.

2) Mendukung pengembangan destinasi dan pemasaran pariwisata yang

berdaya saing global.

Nilai yang terkandung ialah selalu ikut berpartisipasi dalam memajukan

pariwisata Indonesia, dengan begitu pariwisata kita dapat dikenal oleh

seluruh dunia.

3) Melakukan pengembangan sumber daya kebudayaan dan pariwisata

Bagaimana menjaga sumber budaya, disini budaya yang dimksud adalah

warisan yang diberikan secara turun menurun dan nantinya dijadikan ciri

64

dalam memajukan pariwisata Indonesia.

4) Menciptakan tata pemerintahan yang bersih dan akuntabel.

Bersih disini ialah jujur, adil serta bersahaja. Sedangkan akuntabel ialah

yang dapat mengerti dan memahami bagaimana kerja dalam mendukung

pariwisata di Indonesia.

3. Struktur Organisasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Bagan 1

Struktur Organisasi

Sumber : Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jawa Timur

65

4. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni

dan Budaya

Bagan 1

Struktur Organisasi

Sumber : Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jawa Timur

C. Analisa Wujud Pelestarian Tarian Budaya Jawa

Kebudayaan di Indonesia semakin sini semakin berkurang. Masyarakat

Indonesia semakin terpengaruh oleh kebudayaan luar melalui perkembangan

teknologi nan semakin canggih ini.

Melalui media - media nan semakin canggih, kebudayaan dari luar

Indonesia masuk dan menarik perhatian masyarakat Indonesia. Kebudayaan nan

ada di Indonesia sendiri dilupakan begitu saja. Padahal bangsa nan maju ialah

bangsa nan menghargai dan mempelajari kebudayaannya sendiri.

Kemajuan teknologi saat ini memang besar pengaruhnya terhadap

perkembangan negara Indonesia. Ada akibat positif dan negatifnya. Akibat

66

positifnya buat perkembangan ilmu pengetahuan memang besar, tapi tak dapat

dipungkiri dibalik itu semua ada akibat negatifnya.

1. Pementasan Tari

Pengenalan dan pelestarian terhadap budaya tradisional Indonesia, terus

dikampanyekan oleh beberapa seniman tanah air. Seperti Didik Nini Thowok,

yang melaksanakan pementasan melalui 'Comedy Dance' di Galery Indonesia

Kaya.

Salah satu upaya melestarikan tari tradisional Indonesia adalah dengan

rutin menggelar acara tari besar dan dialog - dialog mengenai tari. Melalui

acara - acara kesenian tari dapat membantu memperkenalkan dan melestarikan

keberagaman tarian tradisional Indonesia, baik kepada masyarakat Indonesia,

juga kepada masyarakat dunia.

Saat ini banyak seniman mengupayakan agar saat tampil di luar negeri,

kita tidak hanya sekedar pentas lalu pulang. Tapi, sekarang para seniman

tengah mengkondisikan bagaimana bisa mendialogkan kesenian budaya

Indonesia dengan wacana yang melebar, dan tidak hanya sekedar pentas.

Kegiatan tari dan dialog tersebut, dapat memberikan kesadaran kepada

masyarakat khususnya generasi muda tentang betapa kayanya budaya

Indonesia saat ini.

2. Lomba Tari Tradisional

Mengadakan lomba Tari Tradisional dalam sebuah acara, seperti

memperingati hari kemerdekaaan 17 Agustus 1945 dan acara-acara hiburan

lainnya.

67

3. Mengadakan Festival Tari Tradisional

Festival yang biasanya diikuti oleh para remaja, di antaranya anak – anak

SMP, SMA, atau pun mahasiswa mahasiswi yang bertema kan “Tari

Tradisional”. Dengan diadakannya festival tersebut dapat melestarikannya

kembali tarian tradisional tersebut dan dapat memadukan tarian tradisional

dengan tarian modern sehingga tarian tradisioanal makin menarik.

4. Workshop Tari Tradisional

Memberikan pelatihan untuk mempelajari satu atau dua tari tradisional

daerah setempat.Workshop atau pelatihan tari ini tentu saja akan dipandu

oleh para seniman/ahli pengajar tari yang kompeten. Singkat kata ini adalah

semacam Train the Trainer. Karena setiap yang mengikuti workshop, harus

mengajarkan kembali tarian tersebut.

D. Komparasi

Dalam merancang fotografi desaindalam pelestarian tarian popular budaya

Jawa , alangkah baiknya apabila menganalisa dan mengamati berbagai bentuk dari

beberapa wujud - wujud usaha pelestarian budaya tarian yang telah ada

sebelumnya untuk dijadikan bahan referensi dan perbandingan. Kelebihan dan

kelemahan dari beberapa komparasi tersebut dapat dipakai sebagai bahan acuan

untuk membuat perancangan fotografi desain melalui media coffeetable bookyang

lebih baik kualitasnya.

Berikut adalah wujud wujud - wujud usaha pelestarian budaya tarian yang

telah ada sebelumnya, antara lain:

68

1. Solo Menari 24 Jam Menari

Kota Solo melaluiPemerintah Kota Surakarta yang digagas oleh

Institut SeniIndonesia(ISI) sekitar beberapa tahun belakangan ini rutin

menyelenggarakan Solo Menari 24 Jam Menari. Di setiap tanggal 29 April

bertepatan dengan World Dance Dayatau Hari Tari Dunia. Sebagai kota

yang memiliki kekayaan budaya serta sangat menghargai

tentangkebudayaan Indonesia patutlah mendapat apresiasi.Karena tidak

mudah untukmelestarikan dan menjaga kebudayaan asli di wilayah

Indonesia.

2. Buku Tari Daerah dari 33 Provinsi

Judul : Tari Daerah dari 33 Provinsi

Penulis : Tim Tera

Penerbit : Tera for Junior

Tahun : 2008

Genre : Seni Tari Daerah

Tebal : 204 Halaman

ISBN : 978-775-041-8

Tera for Junior menerbitkan sebuah buku untuk anak berjudul Tari

Daerah dari 33 Provinsi. Buku ini memperkenalkan kepada anak seni tari

yang ada di Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua. Melalui buku ini,

anak-anak akan mengetahui betapa Tanah Air-nya memiliki kekayaan

tarian yang tak kalah dengan tarian-tarian dari luar negeri.

Belakangan ini ada kesenian dan aset budaya Indonesia diakui oleh

bangsa lain sebagai milik mereka. Tentunya kita tidak ingin salah satu tari

daerah juga diakui oleh bangsa lain. Sekaranglah saatnya, menanamkan

rasa mencintai dan memiliki seni tari kepada generasi anak-anak kita,

supaya kemajemukan seni dan aset budaya Indonesia terlestarikan.

69

E. Analisis SWOT

SWOT Solo Menari 24 Jam Buku Tari Daerah dari 33

Provinsi

Strength - Acara yang diselenggarakan

dapat dilihat secara

langsung

- Suasana yang dihadirkan

sangat mendukung dalam

wujud pelestarian

- Dapat disaksikan oleh

semua kalangan masyarakat

- Target audience untuk anak – anak

dan pengenalan budaya tari pada

usia dini

- Semua yang diulas di buku sangat

sederhana yang memudahkan

anak untuk memahaminya

- Menggunakan gambar-gambar

yang membuat anak-anak tertarik

untuk membacanya

Weakness - Mayoritas hanya warga

Solo dan sekitarnya yg

dapat menyaksikan

langsung

- Acara hanya dilaksanakan

satu kali dalam setahun

- Buku hanya khusus untuk anak -

anak

- Masyarakat belum begitu

mengetahui terbitnya buku ini

Opportunity - Semakin banyak penonton

dari luar Solo yang ingin

menyaksikan acara ini

- Pengetahuan budaya

semakin berkembang di

kalangan anak muda

- Makin berkembangnya budaya

seni khususnya tari di setiap

daerah-daerah

- Memberikan pengetahuan budaya

pada anak di usia dini

Threat - Kurangnya pemahaman

budaya tarian di masyarakat

jika bentuk pelestarian ini

hanya dilaksanakan di satu

kota

- Semakin banyak buka-buku yang

diterbitkan memiliki ulasan dan

visualisasi yang lebih menarik

minat konsumen dari target

market maupun audience

Tabel 1. Analisis SWOT

F. Unique Selling Preposition (USP)

Unique Selling Preposition merupakan strategi untuk menciptakan keunikan

dan keunggulan produk ataupun jasa yang diproduksi yang tidak dimiliki produk

maupun jasa sejenis yang sudah ada, sehingga produk maupun jasa tersebut

mempunyai daya beda dan lebih unggul. USP yang baik bisa juga menjadi

70

positioning bagi suatu produk, karena USP biasanya cenderung unik, sehingga

lebih kuat melekat di benak konsumen.

Strategi Unique Selling Preposition ini berorientasi pada keunggulan atau

kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh saingannya. Kelebihan tersebut juga

merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alasan konsumen menggunakan

suatu produk. Produk dibedakan oleh karakter yang spesifik (Suyanto, 2004 : 116)

Dalam mewujudkan Perancangan Fotografi Desain Pelestarian Budaya

Tarian Populer Jawa Melalui Media Coffeetable Book, Fotografi akan menjadi hal

yang sangat berpengaruh di dalam perancangan buku ini. Akan ada banyak foto –

foto tarian yang akan menjadi setiap bagian di halaman buku ini. Oleh karena itu,

foto yang akan dimuat di buku harus sangatlah mendukung dan mengandung

makna yang berhubungan dengan tema perancangan buku ini. Keindahan dalam

setiap fotonya juga sangat dibutuhkan karena sangatlah mendukung apa saja yang

akan disajikan dalam buku tersebut, dari segi kualitas, sudut pengambilan,

pencahayaan, lokasi, maupun model untuk fotonya.

Typografi yang dipilih akan memberikan sedikit penjelasan singkat tentang

apa yang diulas di setiap halaman buku. Oleh sebab itu pemilihan font untuk buku

tingkat keterbacaannya jelas dan sederhana.

G. Positioning

Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan

sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam

benak pelanggan sasarannya. Untuk menentukan penentuan posisi yang terfokus,

71

perusahaan harus menentukan banyak perbedaan dan keistimewaan yang

dipromosikan pada pelanggan

Tujuan pokok strategi positioning adalah:

1. Untuk menempatkan atau memposisikan produk di pasar sehingga produk itu

terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing.

2. Untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal

pokok kepada konsumen, yaitu what you stand for, what you are, dan how

you would like costumers to evaluate you (Fandy Tjiptono 1995: 91-92).

Dalam mewujudkan Perancangan Fotografi Desain Pelestarian Tarian Populer

Budaya Jawa Melalui Media Coffeetable Book melibatkan banyak konten tentang

budaya kesenian tari tradisioanal Jawa di antara Remo, Ganongan, Gambyong,

Srikandi Cakil, Topeng Cirebon, Jaipong. Tema dan konten yang dimuat dalam

buku ini dapat dinikmati oleh masyarakat umum baik WNA (Warga Negara

Asing) maupun WNI (Warga Negara Indonesia) khususnya Jawa yang sedikit

banyak mulai yang terpengaruh budaya modernisasi.

Buku ini akan dikemas secara menarik dan memiliki daya saing yang baik di

pasaran. Dengan adanya foto – foto di buku ini akan semakin banyak menarik

minat konsumen untuk memilikinya. Karena dengan foto, masyarakat akan lebih

terhibur dan mendapat kepuasan setelah membacanya.

Dengan buku ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian

masyarakat akan budayanya khususnya di dalam seni tari untuk kembali

melestarikan seni dan budaya asli dari daerahnya maupun di seluruh Indonesia.