Upload
hoangdien
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 11) bahwa metode penelitian eksperimen
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
(treatment) tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Menurut teori tersebut, eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan oleh
peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor atau lebih yang sengaja ditimbulkan
oleh peneliti dengan menyisihkan faktor-faktor lain. Jadi metode eksperimen
adalah metode yang sesuai dengan judul penelitian ini, karena penelitian ini
membandingkan dua variabel yaitu pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif
tipe NHT (Numbered Heads Together) dan hasil belajar matematika kelas IV
semester II tahun pelajaran 2011/2012 SDN Traji I Kecamatan Parakan
Kabupaten Temanggung. Tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk
menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat, berapa besar hubungan sebab
akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada
beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.
Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah Quasi-Experimental
Research hal ini bertujuan memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi
informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam
keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi
semua variabel yang relevan.
3.1.2. Desain Penelitian
Adapun desain eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Non-equivalent
Control Group Design, dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol yang tidak dipilihsecara random. Kemudian
28
kedua kelompok tersebut baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi
pre-test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok
eksperimen (O1) dan kontrol (O3).
Secara homogenitas, hasil pre-test yang baik adalah bila nilai kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan
(treatment) yang diberikan kepada kelompok eksperimen (X) yaitu dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together)
dan kelompok kontrol diajar dengan pembelajaran konvensional dan pengaruh
pembelajaran (O3& O4).
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Keterangan :
O1 : Nilai pre-test untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
O3 : Nilai pre-test untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal
adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
O2 : Nilai post-test untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads
Together.
O4 : Nilai post-test untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran
konvensional
X : Perlakuan untuk kelompok eksperimen yaitu pada SD Negeri Traji I Kelas
IV, dengan menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Heads
Together).
O1 X O2
O3 O4
29
Prosedur Penelitian
Tahap-tahap eksperimen yang digunakan adalah:
a. Memberikan pre-test pada SD Negeri Traji I dan SD Negeri Traji II.
b. Menganalisis hasil pre-test yang dilakukan pada SD Negeri Traji I dan SD
Negeri Traji II untuk mengetahui bahwa kedua kelas tidak ada perbedaan yang
signifikan.
c. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT
(Numbered Heads Together) di SD Negeri Traji I, untuk SD Negeri Traji II
dengan pembelajaran yang dilakukan guru seperti biasa (tanpa menggunakan
model pembelajaran Numbered Heads Together).
d. Melaksanakan post-test pada SD Negeri Traji I dan SD Negeri Traji II.
e. Membandingkan perbedaan hasil.
Gambar 3.2Prosedur Penelitian
3.1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD kelasw IV SD Negeri Traji I dan SD Negeri
II semester II Tahun Pelajaran 2011/2012. Lokasi kedua SD tersebut terletak
dalam satu daerah. Penelitian ini dilakukan semester genap tahun pelajaran
Post-test Siswa
kelompok
kontrol
Pre-test
Terdapat pengaruh yang signifikan
dengan model NHT dimana hasil belajar Siswa kelompok eksperimen
lebih tinggi dari Siswa kelompok
kontrol
Pembelajaran
(dengan
model NHT)
Siswa
kelompok
eksperimen
Pre-test Post-test
Pembelajaran
dengan
metode
konvensional
30
2012/2012 pada bulan Februari sampai bulan Maret dan dilakukan secara
bertahap.
Adapun tahapan-tahapannya meliputi:
a. Tahap persiapan
Tahap ini mencakup judul, pembuatan proposal, pembuatan instrumen,
permohonan izin serta survei di sekolah yang direncanakan sebagai tempat
penelitian.
b. Tahap pelaksanaan
Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang
meliputi uji coba instrumen dan pengumpulan data.
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran
Kelas Pertemuan
1 Pre-test 2 post-test
Kontrol 29 Februari 2012 10 Maret 2012
Eksperimen 29 Februari 2012 10 Maret 2012
c. Tahap penyusunan
Tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta
persiapan ujian.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut (Sugiyono, 2011: 2) variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan.
3.2.1. Variabel bebas (independen)
Variabel bebas sering disebut dengan variabel independen. Variabel
independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependen) (Sugiyono,2011: 4). Pada
31
penelitian ini variabel independen adalah penggunaan model pembelajaran NHT
(Numbered Heads Together). Pemanfaatan model pembelajaran NHT (Numbered
Heads Together) akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Jadi model
pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) merupakan model pembelajaran
yang berpusat pada siswa sehingga siswa dapat berinteraksi dan bekerja sama
dalam kelompok. Melalui pemanfaatan model pembelajaran NHT (Numbered
Heads Together) dalam pembelajaran diharapkan siswa akan lebih mudah
memahami materi yang akan dipelajari, sehingga akan mempengaruhi hasil
belajarnya. Untuk mengukur variabel independen digunakan lembar observasi.
Kriteria yang ditetapkan untuk mengukur efektivitas penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) apabila dalam
kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3.2.2. Variabel terikat (Dependen)
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel
dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel independen (Sugiyono,2011: 4). Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel dependen adalah hasil belajar matematika. Hasil belajar siswa
akan dipengaruhi oleh pemanfaatan model pembelajaran NHT (Numbered Heads
Together) dalam pembelajaran matematika, diharapkan dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru.
Untuk mengukur variabel dependen digunakan instrumen tes.
Kriteria yang ditetapkan untuk mengukur efektivitas hasil belajar
matematika kelas IV materi pengurangan pecahan adalah sebagai berikut:
1) Apabila rata-rata hasil belajar matematika kelompok eksperimen lebih tinggi
daripada rata-rata hasil belajar matematika kelompok kontrol.
2) Apabila selisih rata-rata hasil belajar matematika kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol memiliki selisih di atas 5,0.
(Kriteria tersebut dihitung dengan cara: nilai tertinggi – nilai terendah.
Banyaknya kelas interval = 1 + (3,3) (log 68)
Panjang kelas = Rentang : kelas interval).
32
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi (Arikunto,2006: 130). Populasi dalam penelitian
ini adalah sesuai dengan data tahun 2011, banyaknya siswa kelas IV dalam SD
Negeri Traji I dan SD Negeri Traji II.
Tabel 3.2
Data Siswa
No. Nama SD Jumlah siswa kelas IV Keterangan
1. SD Negeri Traji I 33 Putra:14 siswa
Putri :19 siswa
2. SD Negeri Traji II 35 Putra:12 siswa
Putri : 23 siswa
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,2006:
130). Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono (2007:68) mengemukakan:
“Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil…
Istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi
dijadikan sampel”.
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Traji I
dan seluruh siswa kelas IV SD Negeri Traji II. Terdapat dua kelompok yang
sudah ditentukan oleh peneliti yaitu:
1) Siswa kelas IV SD Negeri Traji I
Merupakan kelompok eksperimen yang akan diberikan perlakuan (treatment)
yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
(Numbered Heads Together) dengan jumlah siswa 33 siswa.
2) Siswa kelas IV SD Negeri Traji II
33
Merupakan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan (treatment)
apapun. Model pembelajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan
pembelajaran konvensional dengan jumlah siswa 35 siswa.
3.4. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pencapaian pengajar
dalam pemberian perlakuan (treatment) di dalam kelas. Sehingga dalam
pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang
diharapkan. Observasi terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan
metode NHT (Numbered Heads Together) apakah semua langkah-langkah sudah
dilakukan oleh peneliti atau guru kelas. Saat peneliti mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) didalam
kelompok eksperimen, guru kelas mengamati dan mengisi lembar observasi.
Sebaliknya ketika guru kelas mengajar di kelompok kontrol, peneliti mengamati
dan mengisi lembar observasi.
b. Tes
Metode tes digunakan untuk mendapatkan data besarnya hasil belajar
Matematika pada pokok bahasan pengurangan pecahan kelas IV semester II SDN
Traji I dan SDN Traji II antara siswa yang diajarkan dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dan metode
konvensional. Teknik tes yang digunakan ini untuk mengukur kemampuan belajar
masing-masing siswa dalam pembelajaran matematika.
Post-test merupakan tes yang diberikan kepada siswa setelah adanya suatu
perlakuan baru selama proses penelitian berlangsung. Post-test digunakan untuk
melihat output dan tingkat keberhasilan pemberian perlakuan baru dalam
pembelajaran yang telah dilakukan oleh peneliti. Pelaksanaan evaluasi/posttest
dimaksudkan untuk mengetahui ada dan tidaknya peningkatan nilai yang dicapai
oleh siswa sebagai indikator peningkatan prestasi baik di kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol.
34
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang identitas
dari siswa. Dalam hal ini data yang diperoleh adalah daftar nama siswa-siswa
kelas IV, sebagai bukti nyata dari penelitian yang telah dilakukan tersebut
biasanya dalam bentuk foto ataupun video.
3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian
3.4.2.1. Instrumen Pengumpulan Data Variabel X (Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
observasi/pengamatan yang dilakukan pada saat pembelajaran dan tes/kuis yang
dilaksanakan setelah pembelajaran dilakukan. Observasi dilakukan untuk
mengontrol proses pembelajaran agar sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
Tes/kuis digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menjalani sebuah
pembelajaran.
Prosedur pembuatan instrumen observasi tindakan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1) Kisi-Kisi Observasi
Sebelum instrumen observasi dibuat, dibuat terlebih dahulu kisi-kisinya.
Konsep dasar penyusunan instrumen observasi dalam hal ini adalah
prosedur pelaksanaan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads
Together).
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Observasi Penggunaan Model Pembelajaran
Numbered Heads Together
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Rumusan
Pra
pembelajaran
Menyiapkan materi,
menyiapkan instrumen
dalam format RPP
a. Kesesuaian materi dengan
tujuan pembelajaran.
b. Kesesuaian instrumen penilaian
dengan tujuan pembelajaran.
35
Kegiatan
awal
Menyiapkan kelas dan
memotivasi siswa
a. Guru bersama siswa merapikan
tempat duduk.
b. Guru meminta siswa untuk
menyiapkan buku pelajaran dan
alat tulis.
c. Guru memberikan apersepsi.
Menyampaikan tujuan
pembelajaran
a. Guru menyampaikan tujuan
pelajaran yang akan dicapai
Kegiatan Inti Membagi siswa dalam
kelompok
a. Guru membagi siswa dalam
beberapa kelompok dan setiap
anggota diberi nomor 1-5
Penyajian materi a. Guru menyampaikan materi
pelajaran.
b. Guru menyampaikan langkah-
langkah dalam pembelajaran
Numbered Heads Together
Siswa melakukan
pembelajaran dengan
model Numbered Head
Together
a. Guru memberi materi dan
beberapa soal kepada murid.
b. Siswa membahas soal dan
menyatukan pendapat
kelompok.
c. Guru memanggil siswa dengan
nomor tertentu, siswa yang
nomornya dipanggil menjawab
pertanyaan.
Kegiatan
akhir
Evaluasi a. Guru memberi kesimpulan dari
pembelajaran.
b. Guru memberi evaluasi kepada
siswa
Dari tabel 3.3 menunjukkan bahwa sebelum menyusun lembar observasi
penggunaan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) seharusnya
menyusun kisi-kisi lembar observasi penggunaan model pembelajaran NHT
(Numbered Heads Together) terlebih dahulu yang terdiri dari kegiatan pra
pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kisi-kisi tersebut
untuk mempermudah penyusunan lembar observasi penggunaan model
pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) apakah sudah sesuai dengan
prosedur penggunaan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together).
36
2) Item observasi
Item instrumen observasi disusun berdasarkan kisi-kisi tes yang telah
dibuat.
3.4.2.2. Instrumen Pengumpulan Data Variabel Y (Hasil Belajar)
Prosedur pembuatan tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Kisi-Kisi Tes
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar untuk mengetahui hasil
belajar siswa. Sebelum pembuatan instrumen tes maka dibuat kisi-kisi instrumen
tes hasil belajar terhadap pelajaran Matematika kelas IV semester II SDN Traji I
dan SDN Traji II.
Tabel 3.4
Kisi Kisi Instrumen Test Hasil Belajar
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Bentuk
Soal
Nomor
Soal
Menggunakan
pecahan dalam
pemecahan
masalah
Mengurangkan
pecahan
Mampu mengurangkan
bilangan pecahan yang
berpenyebut sama.
Isian
1, 2. 3
Mampu mengurangkan
pecahan campuran
dengan pecahan biasa
yang berpenyebut sama.
Isian
7, 8, 9
Mampu mengurangkan
pecahan campuran
dengan pecahan
campuran yang
berpenyebut sama.
Isian
10,11,
12,20
Mampu mengurangkan
pecahan berpenyebut
tidak sama.
Isian
4, 5, 6
Mampu mengurangkan
pecahan campuran
dengan pecahan biasa
ayng berpenyebut tidak
sama.
Isian
13, 14,
15
37
Mampu mengurangkan
pecahan campuran
dengan pecahan
campuran yang
berpenyebut tidak
sama.
Isian
16, 17,
18, 19,
Dari tabel 3.4 merupakan kisi-kisi instrumen tes hasil belajar. Sebelum
pembuatan instrumen tes maka dibuat kisi-kisi instrumen tes hasil belajar. Bentuk
soal dalam instrument tes adalah isian yang terdiri dari 20 soal.
2) Item Tes
Item tes disusun berdasarkan pada kisi-kisi tes yang telah dibuat. Skor
yang dipakai adalah skala penilaian.
3.5 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat 2 macam uji statistik yang digunakan untuk
menganalisis data berdasarkan waktu pelaksanaanya yaitu uji persyaratan dan uji
hipotesis, uji persyaratan digolongkan menjadi dua yaitu untuk uji persyaratan
variabel X dan uji persyaratan untuk variabel Y, untuk lebih jelasnya, berikut
penjelasan untuk masing-masing perhitungan.
3.5.1 Uji Persyaratan
Uji persyaratan dilakukan untuk menguji instrumen yang akan digunakan
dalam alat pengumpulan data dan digunakan syarat pengujian hipotesis. Instrumen
yang dimaksud meliputi lembar observasi tindakan dan soal. Uji persyaratan
terdapat dua macam yaitu:
1. Uji persyaratan untuk variabel Y
Uji persyaratan untuk variabel Y dilakukan untuk menguji instrumen soal tes,
setelah instrumen tes dikembangkan dari kisi-kisi dalam bentuk soal, maka
dilakukan uji intrumen yaitu dengan cara:
38
a) Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2010: 173) bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Sambas dan Maman (2007) mengatakan bahwa syarat instrumen dikatakan
memiliki validitas apabilasudah dibuktikan melalui pengalaman, yaitu melalui
sebuah uji coba. Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan
adalah:
a) Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r maka item soal
dinyatakan valid dan dapat dipergunakan, atau
b) Jika nilai hitung r lebih kecil (<) dari nilai tabel r maka item soal dinyatakan
tidak valid dan tidak dapat dipergunakan
c) Nilai tabel r dapat dilihat a = 5% dan db = n – 2.
Dalam penelitian ini instrumen uji validitas dilakukan di SD Tegalroso
dengan mengambil responden kelas IV dengan jumlah 28 siswa. Maka db dalam
penelitian ini adalah n – 2 yaitu 28 siswa – 2 = 26 dengan a = 5%. Apabila dilihat
di nilai tabelr maka batas koefisiennya 0,388. Validitas tes dapat dihitung
menggunakan bantuan Software SPSS 17 dengan cara Analyze – Scale –
Reliability Analysisatau dapat menggunakan Analyze – Correlate –
Bevariatekemudian untuk melihat hasilnya apakah item soal valid atau tidak,
dapat dilihat pada output hasil penghitungan, apabila nilai koefisien kurang dari
0,388 maka item soal tersebut tidak valid dan tidak boleh digunakan.
Instrumen pre-test dan post-test yang akan diberikan pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan uji coba terlebih dahulu. Pada
tanggal 25 Februari 2010 dilakukan uji coba instrumenpre-test dan post-test di
SD Negeri Tegalroso. Kemudian dari hasil uji coba soal tersebut dapat dilakukan
perhitungan uji validitas.
b) Uji Reliabilitas
Disamping pengujian validitas terhadap instrumen juga dilakukan pengujian
reliabilitas. Menurut Sugiyono (2010: 173) bahwa instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
39
akan menghasilkan data yang sama. Metode pengambilan keputusan pada uji
reliabilitas menurut Sekaran (dalam Duwi Priyatno,2010: 32) bahwa:
Reliabilitas < 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8
adalah baik. Instrumen yang dapat dikatakan reliabel apabila alpha > 0,05.
Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan program SPSS 17 for windows
yaitu dengan cara Analyze – Scale – Reliability Analyze.
c) Analisis taraf Kesukaran
Tujuan dari uji taraf kesukaran adalah untuk mengetahui bahwa tingkat
kesukaran instrumen yang digunakan dalam penelitian. Soal yang baik adalah soal
yang tidak terlalu mudah atau soal yang terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah
tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya
soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 207-210) menyatakan bahwa bilangan
yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran
(difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00.
Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks
kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Rumus yang
digunakan untuk mencari taraf kesukaran adalah:
Gambar 3.3
Taraf Kesukaran
Keterangan:
P = Indeks Kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar
JS = Jumlah seluruh peserta tes
P = B
JS
40
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh,maka
semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya semakin besar indeks kesulitan yang
diperoleh maka semakin mudah soal tersebut. Untuk menentukan tingkat
kesukaran butir soal dapat dilihat tabel berikut:
Tabel 3.5
Rentang Nilai Taraf Kesukaran
Rentang Nilai Tingkat Kesukaran
0,00 – 0,30 Sukar
0,30 – 0,70 Sedang
0,70 – 1,00 Mudah
d) Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian kedua
kelompok homogen atau tidak. Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang sama atau
berbeda. Jika kedua kelompok siswa mempunyai varian yang sama maka dapat
dilakukan pemberian tindakan (treatment) pada kelompok eksperimen yaitu
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered
Heads Together). Metode pengambilan keputusan pada Uji Homogenitas menurut
Duwi Priyatno (2010:114) yaitu jika sisnifikansi > 0,05 maka data yang di uji
adalah homogen. Jika signifikansi < 0,05 maka data yang di uji tidak homogen.
Pengujian homogenitas varian dapat dilakukan dengan bantuan SPSS 17 for
windows dengan langkah-langkah Analyze – Comparemean – Oneway Anowa.
e) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang
berasal dari kedua kelompok sampel berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas bertujuan untuk menentukan teknik analisis data yang tepat. Jika data
berdistribusi normal dan berskala data interval atau rasio maka dapat digunakan
teknik analisis data Parametrik. Jika data berdistribusi tidak normal maka dapat
digunakan teknik analisis data Non Parametrik. Uji normalitas dilakukan dengan
metode Kolmogorov Smirnov Z. Uji normalitas dapat dihitung menggunakan
41
bantuan SPSS 17 for windows dengan langkah-langkah : Analyze – Discriptive
Statistics – Explore – Masukan Variabel pada Dependent List – Plots –
Normality Plots with Tests – Continue – Okatau menggunakan Analyze –
nonparametrictest – One Sampel KS – masukkan variable pada jendela variable
– klik normal pada tes distribution – Ok. Metode pengambilan keputusan pada
uji normalitas menurut Duwi Priyatno (2010:40) yaitu jika signifikansi
(Asymp.sig) > 0,05 maka data yang diuji adalah berdistribusi normal. Jika
signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data yang diuji tidak berdistribusi normal.
2. Uji Persyaratan Variabel X
Teknik analisis data pada variabel X adalah menggunakan teknik statistik
diskriptif dimana statistik ini berfungsi untuk menggambarkan, mendiskripsikan
obyek yang diteliti dengan menggunakan lembar observasi.
3.5.2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai
tes/kuis dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis dilakukan
setelah data dari nilai tes/kuis terkumpul pada masing-masing kelompok. Yang
telah dilakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji
hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata (mean)
antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen secara signifikan setelah
dilakukan tindakan berupa penggunaan model pembelajaran NHT (Numbered
Heads Together) pada kelompok eksperimen, adapun hipotesis yang akan diuji
adalah sebagai berikut:
H0 : X1=X2
Rata-rata nilai kelompok eksperimen = Rata-rata nilai kelompok kontrol,
artinya bahwa tidak terdapat efektivitas penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan menggunakan
pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar matematika.
Ha : X1>X2
42
Nilai rata-rata eksperimen > Nilai rata-rata kontrol,
artinya bahwa terdapat efektivitas penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) dengan menggunakan
pembelajaran konvensional dalam meningkatkanhasil belajar matematika.
Jika data yang diperoleh terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian
menggunakan uji statistik parametik, yaitu menggunakan uji-t atau T-test
independent. Menurut Duwi Priyatno (2010: 99) bahwa cara menganalisa hasil
output pada Independent Samples Testadalah sebagai berikut:
1. Pengujian dilakukan sebelum analisis Independent Samples Test yaitu uji
asumsi varian (uji Levene’s) yaitu untuk mengetahuiapakah varian sama atau
berbeda, jika varian sama maka uji tmenggunakan Equal Variance
Assumed(diasumsikan variansama) dan jika varian berbeda menggunakan
Equal Variance Not Assumed(diasumsikan varian berbeda). Jika signifikansi >
0,05,maka memiliki varian yang sama. Jika signifikansi < 0,05 makamemiliki
varians yang berbeda.
2. Melihat tabel Independent Samples Testpada t-test for Equality of Means pada
sig (2-tailed), jika signifikansi > 0,05, maka tidak ada perbedaan. Jika
signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan.
b) Teknik Analisis Data Variabel X
Menurut Sugiyono (2010: 207) mengatakan bahwa teknik analisis data pada
variable X adalah menggunaan teknik statistik diskriptif dimana statistik ini
berfungsi untuk menggambarkan, mendiskripsikan obyek yang diteliti. Dalam
menyajikan data tentang peragaan dalam menyampaikan materi pelajaran,
digunakan tabel karena tabel mempunyai karakteristik yaitu salah satunya lebih
komunikatif. Dalam teknik analisis ini dapat dideskripsikan penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) yang dilakukan
oleh peneliti apakah sudah sesuai dengan prinsip penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together). Sumber data ini
bersumber dari lembar observasi yang sudah diisikan oleh observer. Indikator
keberhasilan tindakan apabila dilakukan dengan tuntas, artinya terdapat nilai 3
43
(baik), 4 (sangat baik) dari total item dalam lembar observasi yang diisikan oleh
observer.