24
25 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif ini dapat mengetahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independent dengan variabel dependent, Sugiyono (2008:7-11). Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara Ketidakamanan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Intensi Turnover dengan melakukan survei. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang digunakan adalah Cross-sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan dalam rangka menjawab penelitian, Sekaran (dalam Sarjono,2011). Desain dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :

BAB III METODELOGI PENELITIAN dengan variabel dependent,thesis.binus.ac.id/eColls/doc/Bab3/2012-1-00236-MN Bab3001.pdf · yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang

  • Upload
    hathuy

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

25

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode yang Digunakan

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

asosiatif ini dapat mengetahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat

ketergantungan antara variabel independent dengan variabel dependent, Sugiyono

(2008:7-11). Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara

Ketidakamanan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Intensi Turnover

dengan melakukan survei.

Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

digunakan adalah Cross-sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan

dengan data yang hanya sekali dikumpulkan mungkin selama periode harian,

mingguan, atau bulanan dalam rangka menjawab penelitian, Sekaran (dalam

Sarjono,2011). Desain dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :

26

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Tujuan

Penelitian

Desain Penelitian

Jenis Penelitian

Metode yang digunakan

Unit Analisis Time Horizon

T-1 Asosiatif survei Individu-Karyawan

Kontrak PT. Bank DKI

Cross Sectional

T-2 Asosiatif survei Individu-Karyawan

Kontrak PT. Bank DKI

Cross Sectional

T-3 Asosiatif survei Individu-Karyawan

Kontrak PT. Bank DKI

Cross Sectional

Keterangan :

1. T – 1 = Untuk mengetahui pengaruh ketidakamanan kerja terhadap intensi

turnover karyawan kontrak PT. Bank DKI.

2. T – 2 = Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap intensi

turnover karyawan kontrak PT. Bank DKI.

3. T – 3 = Untuk mengetahui pengaruh ketidakamanan kerja dan komitmen

organisasi terhadap intensi turnover karyawan kontrak PT. Bank DKI.

27

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:11), operasionalisasi variabel

merupakan penjelasan dari teori variabel, sehingga dapat diamati dan diukur

dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan

tertentu.Variabel adalah karateristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek), dan

mampu memberikan macam-macam nilai atau beberapa kategori. Ada 3 variabel

yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas Ketidakamanan

Kerja (X1) dan Komitmen Organisasi (X2), dan variabel terikat Intensi Turnover

(Y).

Skala pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala ordinal

yang kemudian di transformasikan menjadi skala interval. Hal ini dikarenakan

peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa

kuesioner yang memiliki alternatif jawaban dalam skala ordinal, padahal peneliti

akan menganalisis data dengan statistik parametik. Akibatnya, data dengan skala

ordinal tersebut harus ditransfer menjadi skala interval. Skala interval adalah skala

yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai

bobot yang sama, Riduwan dan Kuncoro (2008:18). Sedangkan skala ordinal

adalah skala yang menyatakan kategori sekaligus peringkat, dimana peringkat

tersebut menunjukkan suatu urutan penilaian, Sarjono dan Julianita (2011:3).

Menurut Moeheriono (2012:34-35) dalam menentukan indikator,

terkadang bisa berbeda-beda tergantung jenis organisasinya. Biasanya dalam

praktik, penentuan jumlah indikator tidak selalu pasti berapa jumlahnya.

Keberhasilan pencapaian tujuan suatu program kegiatan yang kemungkinan

28

mempunyai lebih dari satu indikator, yaitu tiga,empat atau lima indikator. Berikut

akan diuraikan dimensi dan indikator dari masing-masing variabel, beserta, skala,

dan model pengukuran dari keempat variabel yang ada:

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep

Variabel

Dimensi/ Sub

Variabel

Indikator Skala

Pengukuran

Model Skala

Pengukuran

Ketidak-

amanan

Kerja

Ketidakber-

dayaan

untuk

mempertaha

nkan

kesinambun

gan yang

diinginkan

dalam

kondisi kerja

Konflik peran

- Pertentangan

antar tugas- tugas

dan tanggung

jawab

- Tuntutan yang

bertentangan

Ordinal

diubah

menjadi

Interval

Skala

Likert

Ketidakjelasan

peran

- Tugas

- Wewenang

- Tanggung jawab

Ordinal

diubah

menjadi

Interval

Skala

Likert

29

yang

terancam.

(Greenhalgh

dan

Rosenblatt

1989 dalam

Wening,

2005)

Perubahan

Organisasi

- Merger

- Perampingan

- Re-organisasi

- Teknologi baru

- Pergantian

manajemen

Ordinal

diubah

menjadi

Interval

Skala

Likert

Locus of

Control

- Internal

- Eksternal

Ordinal

diubah

menjadi

Interval

Skala

Likert

Komitmen

Organisasi

Identifikasi

keyakinan

seseorang

akan values

dan tujuan

organisasi,

rela

menerima

Komitmen

Afektif

-

emiliki

keterikatan

emosional

dengan

organisasi

-

etuju dengan

Ordinal

diubah

menjadi

Interval

Skala

Likert

30

dan

berusaha

mencapai

tujuan

tersebut

serta

memiliki

keinginan

kuat untuk

tetap

menjadi

anggota

organisasi

tersebut

(Meyer et al.

1993 dalam

Nur Wening

2005).

tujuan dasar dan

nilai organisasi

-

emiliki rasa

keterlibatan

dalam organisasi

Komitmen

Berkelanjutan

-

akut kehilangan

senioritas dalam

organisasi

-

akut kehilangan

kesempatan

promosi dalam

organisasi

-

idak rela

kehilangan

hubungan

persahabatan

dengan rekan

Ordinal

diubah

menjadi

Interval

Skala

Likert

31

kerja

Komitmen

Normatif

-

eduli pada apa

yang dipikirkan

orang lain

-

idak ingin

mengecewakan

majikan

-

hawatir akan

dicap buruk oleh

rekan kerja

Ordinal

diubah

menjadi

Interval

Skala

Likert

Intensi

Turnover

Kadar atau

intensitas

dari

Eksternal

- Pasar tenaga

kerja

Ordinal

diubah

menjadi

Skala Likert

32

keinginan

untuk keluar

dari

perusahaan

(Harnoto,

2002)

Interval

Institusi

- Kondisi ruang

kerja

- Upah

- Keterampilan

kerja

- Supervisi

Ordinal

diubah

menjadi

Interval

Skala Likert

Karakteristik

Personal

Karyawan

- Masa lalu

- Sikap

- Intelegensi

- Jenis kelamin

- Minat

- Lama bekerja

- Reaksi individu

Ordinal

diubah

menjadi

Interval

Skala

Likert

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang diperoleh melalui

instrumen kuesioner. Peneliti menggunakan 2 macam sumber data yaitu sumber

data primer dan sumber data sekunder. Dimana sumber data primer adalah data

33

yang dikumpulkan secara langsung dari responden, yaitu karyawan kontrak PT.

Bank DKI. Sedangkan sumber data sekunder dilakukan dengan melakukan studi

literatur, baik melalui buku-buku pendukung, jurnal ilmiah, laporan umum yang

dipublikasikan dan informasi dari perusahaan. Pencarian informasi yang

berkenaan dengan penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan media

internet pada situs dalam dan luar negeri.

Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Data Sumber data Jenis data

Profil perusahaan Sekunder – company

profile

Kualitatif

Ketidakamanan Kerja Primer – kuesioner Kualitatif

Komitmen Organisasi Primer – kuesioner Kualitatif

Intensi Turnover Primer – kuesioner Kualitatif

Sumber : Penulis, 2012

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitianini adalah:

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung dan pencatatan

mengenai kejadian-kejadian yang diselidiki untuk mendapatkan data.

2. Kuesioner

34

Data diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan kepada

responden.Dan jawaban dari setiap pertanyaan tersebut ditentukan

pointnya melalui model skala Likert.

3. Wawancara

Dalam teknik wawancara dilakukan dengan pihak PT. Bank DKI untuk

mendapatkan informasi yang dibutuhkan, yang berkaitan dengan

ketidakamanan kerja, komitmen organisasi dan intensi turnover.

4. Studi pustaka (Library Research)

Studi pustaka dimana data yang diperoleh dari fakta-fakta berupa

pendapat dan karya para ahli yang didapat dari buku-buku dan

jurnal.Selain itu juga adapun data-data pendukung yang didapat melalui

internet.

3.5 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:37), populasi adalah keseluruhan

dari karakteristik atau unit pengukuran yang menjadi objek penelitian atau

populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan

memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Arikunto (2004:117), menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari

populasi. Sampel penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang diambil

sebagai sumber data dan dapat diwakili seluruh populasi. Berkaitan pada teknik

pengambilan sampel, Arikunto (2004:120) mengemukakan apabila subjek kurang

dari 100, maka lebih baik diambil semua.

35

Memperhatikan pernyataan tersebut, karena subjek yang akan dilakukan

penelitian hanya 53 orang maka penelitian ini tidak menggunakan pengambilan

sampel tetapi merupakan penelitian populasi.

3.6. Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini

adalah deskriptif analisis dimana data yang diperoleh akan diolah dengan

menggunakan SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 17.0. Statistik

deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi. Untuk mengetahui derajat variabel ketidakamanan kerja (X1) dan

komitmen organisasi (X2) terhadap intensi turnover (Y) dilakukan penyebaran

kuesioner yang bersifat tertutup dan analisis digunakan teknik korelasi yang

merupakan dasar dari perhitungan regresi sederhana dan berganda. Teknik analisis

yang dipakai adalah korelasi pearson dengan regresi sederhana dan berganda.

• Langkah-langkah analisis secara garis besar sebagai berikut :

Dalam penelitian ini ada banyak metode analisis yang digunakan. Analisis diawali

pada instrumen penelitian, yaitu kuesioner dengan melakukan uji validitas dan

realibilitas, setelah itu dilanjutkan dengan uji normalitas data. Kemudian

pengolahan data dilanjutkan dengan mentransformasikan data ordinal menjadi

interval. Kemudian dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang akan

dianalisis lebih lanjut untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian, yaitu dengan

analisis korelasi pearson danregresi berganda dan berganda. Dalam

36

pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer dengan

program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0. setelah data

dikumpulkan, maka dilakukan analisis dengan menggunakan :

Tabel 3.4 Metode Analisis Data Berdasarkan Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian

Metode Analisis

Jenis Penelitian Teknik Analisis

T-1 Asosiatif Regresi Sederhana dan

Berganda

T-2 Asosiatif Regresi Sederhana dan

Berganda

T-3 Asosiatif Regresi Sederhana dan

Berganda

3.6.1 Skala Likert

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:20), skala likert adalah skala yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial, dimana dalam penelitian gejala

sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut

37

sebagai variabel penelitian. Untuk mengukur pernyataan mengenai

Ketidakamanan Kerja (X₁), Komitmen Organisasi (X₂), dan Intensi Turnover (Y),

maka setiap jawaban diberi nilai (skor). Dimana dalam pemberian nilai digunakan

skala likert, nilai (skor) jawaban, sebagai berikut:

Tabel 3.5 Skala Likert

Skor Penilaian

5

4

3

2

1

Sangat Setuju

Setuju

Cukup Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008:20)

Berdasarkan kategori-kategori tersebut dapat diketahui bobot nilai tertinggi

adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1. Kuesioner ini disebarkan dengan

tujuan untuk mengetahui pendapat mengenai Ketidakamanan Kerja, Komitmen

Organisasi, dan Intensi Turnover dari PT. Bank DKI.

3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Menurut Sekaran (Sarjono dan Julianita, 2011:35), validitas adalah bukti

38

bahwa instrumen, teknik, atau proses yang digunakan untuk mengukur sebuah

konsep yang dimaksudkan. Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid tidaknya

suatu item pernyataan, sedangkan uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur

konsisten tidaknya jawaban seseorang terhadap item-item pernyataan di dalam

sebuah kuesioner.

Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara

masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus korelasi product

moment.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan:

r = Koefisien korelasi

X = skor item X

Y = skor item Y

N = banyaknya sampel dalam penelitian

Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0

Langkah-langkah operasional pengujian validitas adalah sebagai berikut:

• Mencari definisi dan rumusan tentang konsep penelitian yang diukur dari

literatur yang ditulis para ahli.

39

• Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. Sangat

disarankan agar jumlah responden untuk diuji coba minimal 30 orang. Dengan

jumlah minimal 30 orang ini, distributor skor (nilai) akan lebih mendekati

kurva normal.

• Menentukan nilai r tabel dari tabel r, untuk df (degree of freedom) = jumlah

responden – 2 atau, dalam penelitian ini df = 53 – 2 = 51. Dan tingkat

kesalahan dalam penelitian ini sebesar 5%.

• Mencari r hitung untuk tiap item (variabel) dapat dilihat pada kolom corrected

item-total correlation.

Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah :

• Jika r hitung positif, serta r hitung ≥ r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid

• Jika r hitung positif, serta r hitung< r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak

valid

• Jika r hitung ≥ r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut

tidak valid

Menurut Sekaran (Sarjono dan Julianita,2011:35), menyatakan bahwa

keandalan (reliability) suatu pengukuran tersebut dilakukan tanpa bias (bebas

kesalahan-errorfree). Oleh karena itu, menjamin pengukuran tersebut dilakukan

yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen perlu

dilakukan. Berikut cara melakukan uji validitas dan uji reliabilitas dengan

program SPSS.

40

Dalam penelitian ini, teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach’s

Alpha (α) yang merupakan rata-rata dari semua koefisien belah dua yang

dihasilkan dari beberapa cara membelah skala item-item. Koefisien-koefisien

tersebut bervariasi dari 0 sampai 1. Nilai sebesar 0,60 atau kurang menyatakan

bahwa konsistensi internal reliabilitas tidak memuaskan. Rumus Cronbach’s

Alpha (α) dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya

merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan :

r11 = realibilitas instrument

K = banyak butir pertanyaan

σt² = varians total

Σσb² = jumlah varians butir

Uji reliabilitas memiliki dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :

41

• Jika r alpha (Cronbach’s Alpha) positif dan r alpHa ≥ 0,60, maka butir atau

variabel tersebut reliabel

• Jika r alpha (Cronbach’s Alpha) positif dan r alpha< 0,60, maka butir atau

variabel tersebut tidak reliabel

• Jika r alpha ≥ 0,60 tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel

tersebut tidak reliabel

3.6.3 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal.Uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan melihat

titik sebaran data pada gambar grafik Q-Q plot. Data – data dari variabel dapat

dikatakan normal, jika sebaran data berada pada garis lurus sebaran titik plot.

Menurut Sarjono dan Julianita (2011:64) menyatakan dalam uji normalitas

bahwa jika peneliti memiliki responden diatas >50, maka Sig. Kolmogorov-

Smirnov yang dibandingkan dengan Alpha, sedangkan jika peneliti memiliki

responden dibawah <50, maka Sig. Shapiro-Wilk yang dibandingkan dengan

Alpha untuk menguji normiltas dari data yang diperoleh peneliti.

Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai

berikut :

• Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig ≥ 0,05 maka data

berdistribusi normal.

• Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig < 0,05 maka data

berdistribusi tidak normal.

42

Angka Sig. atau signifikansi dapat diperoleh dengan perhitungan test of

normality atau plot melalui alat bantu SPSS dengan tingkat kepercayaan 95% atau

tingkat kesalahan 5%. Selain itu, pada gambar Q-Q Plot terlihat ada garis lurus

dari kiri ke kanan atas. Garis itu berasal dari nilai z. jika berdistribusi data normal,

maka data akan tersebar di sekeliling garis.

3.6.4 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:30), mentransformasi data ordinal

menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis

parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. Teknik

transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of

Successive Interval). Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval :

a. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang

disebarkan;

b. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan

5 yang disebut sebagai frekuensi;

c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

proporsi;

d. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi

secara berurutan perkolom skor;

e. Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi

kumulatif yang diperoleh;

f. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan

menggunakan tabel Tinggi Densitas);

43

g. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:

h. Tentukan nilai transformasi dengan rumus:

3.6.5 Analisis Korelasi Sederhana (Pearson Correlation)

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2008:61), Korelasi Pearson

Product Moment (PPM) digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara

variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent)

Rumus yang digunakan Korelasi PPM (sederhana):

Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak

lebih dari harga (-1≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif

sempurna: r = 0 artinya tidak ada korelasi: dan r = 1 berarti korelasinya sangat

kuat. Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2008:62), arti harga r akan

dikonsultasikan dengan tabel nilai interpretasi r sebagai berikut:

Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,40 – 0599 Cukup Kuat

0,20 – 0,399 Rendah

44

KP = r² x 100%

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008:62)

Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y ditentukan dengan rumus

koefisien determinan sebagai berikut:

Dimana :

KP = nilai koefisien determinan

R = nilai koefisien korelasi

Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2008:62), pengujian

signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari

hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji

signifikansi sebagai berikut.

Hipotesis:

Ho : Tidak ada hubungan signifikan antara variabel X dengan variabel Y

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y

Dasar pengambilan keputusan :

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas

Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Haditolak, artinya tidak

signifikan

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas Sig atau [0,05 >

Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

45

3.6.6 Analisis Regresi Sederhana dan Berganda

Menurut Riduan dan Kuncoro (2008:83) regresi adalah suatu proses

memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa

yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki

agar kesalahannya dapat diperkecil. Kegunaan regresi dalam penelitian ini salah

satunya untuk mempredikseikan variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X)

diketahui.

Asumsi-asumsi model regresi terpusat pada:

• Data yang dianalisis jenis data interval dan rasio

• Data yang dipilih secara acak (random)

• Data yang dihubungkan berdistribusi normal

• Data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek

yang sama.

Analisis regresi sederhana dan berganda di sini akan dianalisis

berdasarkan bantuan program SPSS versi 17.0. untuk T-1 dan T-2 digunakan

analisis regresi sederhana, yaitu:

Keterangan:

Y= variabel terikat (dependent variable)

X= variabel bebas (independent variable)

a= nilai konstanta

b= koefisien regresi

Y= a + bX

46

• Untuk mencari koefisieb b

• Untuk mencari koefisien a

Regresi linier berganda adalah regresi dimana terdapat lebih dari satu

variabel bebas. Apabila regresi berganda dilakukan bila jumlah variabel bebasnya

minimal dua. Dari teknik analisis regresi berganda, maka akan diketahui apakah

ada pengaruh secara bersama-sama antar variabel bebas yang ada terhadap varibel

terikat.

Sedangkan untuk T-3 menggunakan analisis regresi berganda, yaitu:

Keterangan:

Y = Variabel terikat

X = Variabel bebas

a = Kostanta

= Koefisien regresi

3.7 Rancangan Uji Hipotesis

Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan, hipotesis yang diuji dalam

penelitian ini adalah :

Dasar pengambilan keputusan :

Sig > 0,05 : Ho diterima, Ha ditolak

47

Sig < 0,05 : Ho ditolak, Ha diterima

Untuk T-1

• Pengujian secara parsial antara X1 dan Y

Hipotesis :

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara ketidakamanan kerja terhadap

intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI.

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara ketidakamanan kerja

terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI.

Untuk T-2

• Pengujian secara parsial antara X2 dan Y

Hipotesis :

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap

intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI.

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi

terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI.

Untuk T-3

• Pengujian secara simultan antara X1 dan X2 terhadap Y

Hipotesis :

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara ketidakamanan kerja dan

komitmen organisasi terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT.

Bank DKI.

48

Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara ketidakamanan kerja dan

komitmen organisasi terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT.

Bank DKI.

3.8 Rancangan Pemecahan Masalah

Setelah data terkumpul melalui data sekunder yang diperolehdari

perusahaan maupun data primer yang dilakukan dengan cara kuesioner dan

wawancara kepada pihak PT. Bank DKI, data tersebut kemudian akan digunakan

untuk mengetahui pengaruh antara ketiga variabel yang diuji, yaitu:

Ketidakamanan Kerja (X1), Komitmen Organisasi (X2) dan Intensi Turnover (Y)

sebagaimana yang telah diuraikan dalam identifikasi masalah.

Dalam menganalisis pengaruh tersebut, peneliti menggunakan uji validitas

dan reliabilitas, uji normalitas, koefisien korelasi, regresi sederhana dan berganda

untuk mengetahui pengaruh yang kuat dari ketidakamanan kerja dan komitmen

organisasi terhadap itensi turnover. Jika terbukti benar bahwa ketidakamanan

kerja dan komitmen organisasi mempengaruhi intensi turnover, maka PT. Bank

DKI harus lebih memperhatikan keamanan kerja dan menciptakan loyalitas

karyawan untuk mencegah terjadinya keinginan karyawan untuk keluar dari

perusahaan.