57
BAB III PELAKSANAAN 3.1 TINJAUAN UMUM BAHAN Setiap pekerjaan proyek dalam bidang sipil khususnya bahan bangunan merupakan salah satu faktor penentu kualitas bangunan itu sendiri karena bahan atau material yang digunakan berperan penting dalam perencanaan dan kinerja bangunan untuk menahan berbagai gaya yang bekerja. Jenis bahan yang akan digunakan memiliki spesifikasi dan persyaratan masing-masing. Hal ini digunakan untuk mengontrol kualitas bahan dan peranannya dalam struktur bangunan itu sendiri. Jika bahan atau material bangunan tidak memenuhi standarisasi, maka bangunan tersebut akan memiliki kualitas dan ketahanan yang kurang baik. Semua bahan yang digunakan akan berpengaruh terhadap perencanaan bangunan itu sendiri. Pada bagian struktur gedung atas dan struktur gedung bawah memiliki kriteria bahan dan persyaratan berbeda, dikarenakan kondisi yang berbeda. Bahan dan material pada struktur bawah harus menyesuaikan dengan kondisi tanah dan pembebanan total yang diterima dari struktur atas. Sedangkan pada struktur atas dipengaruhi berbagai gaya atau pembebanan, bentuk serta fungsi dari struktur tersebut. 35

Bab III Pelaksanaan 3 Seli

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IIIPELAKSANAAN

3.1TINJAUAN UMUM BAHANSetiap pekerjaan proyek dalam bidang sipil khususnya bahan bangunan merupakan salah satu faktor penentu kualitas bangunan itu sendiri karena bahan atau material yang digunakan berperan penting dalam perencanaan dan kinerja bangunan untuk menahan berbagai gaya yang bekerja. Jenis bahan yang akan digunakan memiliki spesifikasi dan persyaratan masing-masing. Hal ini digunakan untuk mengontrol kualitas bahan dan peranannya dalam struktur bangunan itu sendiri. Jika bahan atau material bangunan tidak memenuhi standarisasi, maka bangunan tersebut akan memiliki kualitas dan ketahanan yang kurang baik.Semua bahan yang digunakan akan berpengaruh terhadap perencanaan bangunan itu sendiri. Pada bagian struktur gedung atas dan struktur gedung bawah memiliki kriteria bahan dan persyaratan berbeda, dikarenakan kondisi yang berbeda. Bahan dan material pada struktur bawah harus menyesuaikan dengan kondisi tanah dan pembebanan total yang diterima dari struktur atas. Sedangkan pada struktur atas dipengaruhi berbagai gaya atau pembebanan, bentuk serta fungsi dari struktur tersebut.Secara umum bahan bangunan yang digunakan dalam pembangunan Condotel Mataram City adalah sebagai berikut.

1. Semen (Portland Cement) dan Prime MortarSemen adalah zat yang digunakan untuk merekatkan batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya. Semen juga memiliki sifat adhesive dan cohesive. Digunakan sebagai bahan pengikat (Bonding Material) yang dicampur dengan agregat (kasar dan halus), memiliki sifat hidrolis, yaitu bila dicampur dengan air akan berubah menjadi bahan yang bersifat perekat.Untuk struktur bagian bawah, campuran beton yang digunakan adalah Semen Portland 1, dimana semen ini tahan terhadap air tanah dan kondisi tanah yang basah. Merk semen yang digunakan di Mataram City ini adalah Semen Gresik.Semen yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini.

Gambar 3.1 Foto semen

2. Prime MortarPrime Mortar adalah sejenis semen tetapi dalam hal ini lebih halus, sehingga lebih mudah dalam pemakain dan lebih hemat. Prime mortar memiliki bahan yang hampir sama dengan semen portland, hanya saja ada tambahan beberapa bahan tambahan seperti abu batu bara yang dalam hal ini dapat membuat Prime mortar menjadi lebih halus.3. AirAir merupakan bahan pembantu adukan beton yang digunakan untuk bahan ikat atau plersteran sebagai campuran beton. Air boleh digunakan sebagai bahan campuran jika dapat menghasilkan beton dengan kekuatan 90 % yang menggunakan air suling. Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan atau ketentuan-ketentuan berikut ini:a. tidak mengandung lumpur lebih dari 2 gram/liter,b. tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter,c. tidak mengandung garam (asam dan bahan organik) lebih dari 15 gram/liter, dand. tidak mengandung klorida lebih dari 0,5 gram/liter.Pada proyek Pembangunan Condotel Mataram City ini air yang digunakan berasal dari mata air setempat.

4. AgregatAgregat merupakan butiran-butiran material pembentuk beton yang berfungsi sebagai pengisi dalam campuran beton. Agregat terdiri dari dua macam yaitu agregat kasar (kerikil/koral/split) dengan ukuran butiran antara 5 mm sampai 40 mm dan agregat halus (pasir) dengan ukuran butiran 0,15 sampai 5 mm. Agregat menempati 70-75 % dari volume beton atau mortel dan di dalam adukan beton tidak boleh mengandung bahan yang dapat merusak beton dan ketahanan terhadap karatan.Maksud penggunaan bahan batuan adalah: a. untuk penghematan penggunaan Portland cement,b. menghasilkan kekuatan yang besar pada beton,c. mengurangi susut pada pengerasan beton, d. mencapai susunan beton yang padat dengan gradasi yang baik dari bahan batuan, dane. mengontrol workability yang baik dari bahan batuannya.

Sifat agregat yang paling berpengaruh terhadap kekuatan beton ialah kekasaran permukaan dan ukuran maksimumnya. Adapun macam agregat antara lain yaitu:a. Agregat KasarAgregat kasar terdiri dari kerikil dan batu pecah. Agregat kasar merupakan material bahan bangunan yang berupa batuan berukuran besar yang lolos ayakan 20 mm dan tertinggal di atas ayakan 2 mm. Kerikil yang akan diaduk harus disiram dengan air secukupnya agar lumpur yang melekat dapat terlepas. Kerikil yang digunakan dalam proyek ini dari gunung Merapi Yogyakarta.Kualitas kerikil yang digunakan untuk campuran memenuhi persyaratan sebagai berikut:1)kerikil tidak boleh mengandung lumpur melampaui 1 %. Apabila kadar Lumpur melampaui 1 % maka kerikil tersebut harus dicuci,2)kerikil tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, misal zat-zat alkali,3)kerikil harus terdiri dari butir-butir keras tidak berpori dengan ukuran lebih besar dari 12,5 mm,4)butir-butir kerikil bersifat kekal, tidak hancur atau pecah oleh pengaruh cuaca,5)memenuhi persyaratan yang ada dalam PUBBI-NI 3, dan6)memenuhi persyaratan dari Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI 1971), agregat kasar haruslah terdiri dari butiran dengan gradasi yang baik.Agregat merupakan butir gradasi baik yang harus dilaksanakn pekerjaan di tempat yang pengotoran oleh bahan lain dapat dihindari. Kerikil yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut ini.

Gambar 3.2 Foto Agregat Kasar

b. Agregat HalusAgregat halus (pasir) dapat digunakan sebagai campuran adukan beton, campuran untuk pasangan bata, dan plesteran. Agregat halus (pasir) adalah bahan batuan yang berukuran kecil, yang lolos ayakan 5 mm dan tertinggal pada ayakan 0,75 mm.Kualitas pasir yang digunakan untuk campuran adukan beton harus memenuhi persyaratan tertentu yaitu :1)memenuhi persyaratan dari Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI 1982),2)memenuhi persyaratan dari Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI 1971),3)pasir yang digunakan harus dari butir-butir yang tajam dan keras,warna hitam, bentuk bulat (seragam) atau tidak boleh terlalu banyak pipih,4)tidak boleh mengandung bahan-bahan organik kurang dari 0,2%,5)butir-butir pasir harus bersifat kekal, dalam arti tidak hancur atau pecah oleh pengaruh cuaca, misalnya oleh pengaruh kelembaban, hujan dan terik matahari, 6)pasir tidak mengandung lumpur atau tanah liat lebih dari 5%, apabila lebih dari itu maka pasir harus dicuci, dan7)pasir laut tidak boleh digunakan untuk semua mutu beton, kecuali dengan petunjuk lembaga pemeriksaan bahan yang diakui.Untuk Proyek Pembangunan Condotel Mataram City ini digunakan pasir yang berasal dari gunung Merapi Yogyakarta.Pasir yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut ini.

Gambar 3.3 Foto Agregat Halus

5. Baja Tulangan/ Besi BetonStruktur beton tidak dapat menahan gaya tarik pada suatu struktur oleh sebab itu digunakan baja tulangan agar beton tersebut mampu menahan gaya tarik yang bekerja akibat beban yang dikenakan olehnya. Selain itu, tulangan juga dipakai untuk memikul gaya terutama pada elemen struktur pada kolom. Baja tulangan harus sesuai dengan persyaratan dalam SII. Syarat-syarat baja tulangan terdiri dari:a. syarat fisikBaru, tidak berkarat dan rusak, warna abu-abu.b. syarat non fisikPenyimpanan baja tulangan harus bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab maupun basah.Agar mudah digunakan untuk pemisahan dan pengamatan maka baja tulangan harus disimpan secara berkelompok sesuai dengan ukuran masing-masing.Untuk penjaminan kualitas beton, maka harus disertai dengan sertifikat dari pabrik (melalui supplier) maupun sertifikat dari laboratorium.Baja tulangan yang digunakan memenuhi persyaratan dan diperiksa di Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi Universitas Gajah Mada. Syarat-syarat baja tulangan yang digunakan adalah:a. baja tulangan polos harus sesuai dengan persyaratan dalam PUBI 1982 dan SII 0381 81, danb. untuk struktur tahan gempa, kuat tarik tidak boleh lebih dari 1,25 tegangan lelehnya.Baja tulangan yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.4 berikut ini.

Gambar 3.4 Foto Baja Tulangan

Tulangan Pondasi Bored PileBaja tulangan merupakan material penting bagi struktur berfungsi sebagai bahan yang tahan terhadap kuat tarik baja (200000 Mpa) yang akan dipadukan dengan beton sehingga menghasilkan konstruksi beton bertulang yang kokoh.Baja tulangan yang digunakan untuk tulangan pondasi bored pile adalah BJTD 40, tulangan pokok 25 mm dan tulangan pengikat spiral 10 mm.Hasil uji baja yang dilakukan di Lab. Bahan dan Bangunan Program Diploma Teknik Sipil SV. UGM yakni sebagai berikut :Baja yang diuji tersebut memiliki : Regangan: 17% - 20 % Tegangan Leleh : 440 Mpa 485 Mpa Tegangan Maksimal; 660 Mpa 710 MpaBaja tulangan untuk bored pile yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.5 berikut ini.

Gambar 3.5 Uji Kuat Tarik Baja

6. BendratBendrat adalah kawat yang terbuat dari baja lunak berdiameter minimum 1 mm yang memiliki fungsi untuk mengikat rangkaian baja tulangan agar kedudukannya tidak berubah dan bendrat juga berfungsi memperkuat hubungan antar sambungan tulangan sehingga sambungan dapat bekerja sama menahan beban yang bekerja. Bendrat yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.6 berikut ini.

Gambar 3.6 Kawat Bendrat

7. KayuProduksi kayu di Indonesia sudah banyak, oleh karena itu bahan konstruksi menggunakan kayu masih banyak digunakan. Untuk penyimpanan, harus ditempatkan ditempat yang kering, terlindung dari hujan dan panas matahari guna menjaga mutu dan kekeringan kayu. Pada Proyek Pembangunan Condotel Mataram City, kayu digunakan sebagai bekisting dan jenis kayu yang digunakan adalah jenis mahoni. 8. Beton TahuBeton tahu merupakan beton yang dicetak setebal selimut beton pada balok, kolom, dan tangga yang berfungsi sebagai penjaga jarak antara tulangan dengan bekisting pada saat pengecoran.Beton tahu yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut ini.

Gambar 3.7 Beton Tahu3.2TINJAUAN UMUM ALATProyek pembangunan besar seringkali menggunakan peralatan yang besar dan beragam sesuai kegunaan serta kebutuhannya. Peralatan ini digunakan untuk membantu pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan agar dapat menghemat tenaga dan waktu, tetapi dalamanggaran biaya biasanya terdapat pembiayaan untuk peralatan tersebut.Khusus pemilihan alat berat dapat dilihat dari berbagai faktor agar lebih efisien. Berikut hal-hal yang dipertimbangkan :1. kegunaan alat serta kebutuhan pekerjaan,2. jenis alat,3. kapasitas alat, mencakup daya muatan,4. biaya pengadaan alat, dan5. tenaga ahli.Secara umum peralatan yang digunakan dalam pembangunan Condotel Mataram City adalah sebagai berikut:

3.2.1 TruckTruck adalah mobil angkut berkapasitas besar yang digunakan untuk mengangkut pasir atau tanah hasil pengerukan maupun penggalian. Kapasitas mobil truck ini mencapai 4 m3 sampai 7 m3. Pengadaan truck pada proyek Mataram City yakni dengan menyewa dari pemborong yang biasa mengerjakan pengangkutan tanah urug. Truk yang digunakan di proyek ini bermerk Mitsubishi dan Hino.Alat pengangkut pada proyek ini menggunakan truck tipe sedang yang berkapasitas 6 m3. Truck yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.8 berikut ini.

Gambar 3.8 Dump Truck

3.2.2 ExcavatorExcavator merupakan alat penggali atau pengeruk tanah berjalan menggunakan roda kelabang.Padaproyek Mataram City excavator digunakan untuk :1. pengerukan tanah,2. pengurugan tanah, dan3. memuat material.Excavator yang digunakan bermerk Caterpillar (CAT) merupakan milik PT. Amarta Karya yang disewa oleh PT. Saraswanti Indoland Development untuk pengerjaan pengurugan dan pengerukan tanah pada Proyek Mataram City yang berkapasitas 1 sampai 2 m3 dalam sekali pengurugan dan pengerukan tanah. Excavator yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.9 berikut ini.

Gambar 3.9 Excavator3.2.3 WaterpassWaterpass merupakan alat untuk menghitung pengukuran dan pematokan, sehingga kebenaran setting out pekerjaan diperoleh kebenaran posisi dan garis-garis bagian pekerjaan. Waterpass yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.10 berikut ini.

Gambar 3.10 Waterpass

3.2.4 Crawler Crane MobileCrawler crane adalah alat berat yang beroda rantai yang memungkinkan crane dapat bergerak bebas diarea proyek. Berfungsi sebagai alat pengangkut atau pemindah barang yang mempunyai beban sangat berat.Crawler crane pada proyek Mataram City berasal dari PT. Berdikari yang bermerk Hitachi kh300-3, memiliki kapasitas daya angkut 8 ton dan Hitachi kh180 memiliki kapasitas daya angkut 5 ton. Crawler crane digunakan untuk mengangkut dan membantu pemasangan element-element bored pile seperti tulangan dan crawler crane ini bermerk Hitachi.Crawler Crane yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.11 berikut ini.

Gambar 3.11 Crawler Crane Mobile

3.2.5Wheel Crane MobileWheel Crane Mobile pada proyek Mataram City berasal dari CV SWARTAMA GLOBAL. Crane pada proyek ini bermerk Hitachi kh180 memiliki kapasitas daya angkut 5 ton. Crane digunakan untuk mengangkut dan membantu pemasangan element-element seperti kolom, balok, dan plat. Crane ini bermerk Hitachi.Wheel Crane Mobile yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.12 berikut ini.

Gambar 3.12 Wheel Crane Mobile3.2.6Tower CraneTower crane merupakan alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertical dan horizontal kesuatu tempat yang tinggi pada ruang gerak yang terbatas. Dan pada proyek ini digunakan Tower Crane tipe Static Tower Crane dengan kapasitas angkat 2 Ton.Tower crane yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.13 berikut ini.

Gambar 3.13 Foto Tower Crane

3.2.7 Ready mix concrete Mixer TruckMixer truck ini milik PT. Pioner Beton digunakan untuk mengangkut beton ready mix dari batching plant ke lokasi proyek. Kapasitas mixer truck ini berkapasitas 7 sampai 8 m3 tetapi pada pengangkutan di lapanganhanya berkapasitas 5 sampai 6 m3. Pengangkutan yang tidak memaksimalkan kapasitas bertujuan agar tidak terjadi tumpahan adukan beton ready mix selama proses pengangkutan.Pada proses pengangkutan mixer terus berputar, dilakukan pengecekan segel yang berada pada tuas penggerak, kemudian mencocokkan dengan surat jalannya untuk memastikan tidak ada kecurangan dalam proses pengangkutan. Beton Ready Mix ketika memulai pencampuran pada batching plane sampai pada proses penuangan di lapangan tidak boleh lebih dari 4 jam. Hal ini untuk menghindari pengerasan sebelum penuangan yang akan mempengaruhi kualitas beton itu sendiri.Ready mix concrete Mixer Truck yang digunakan dalam proyek ini bermerk Hino dan dapat dilihat pada Gambar 3.14 berikut ini.

Gambar 3.14 Concrete Mixer Truck

Keterangan:1. tampungan air,2. motor penggerak,3. leher pemutar,4. molen pengaduk (bucket concrete pump),5. corong isi,6. corong tuang, dan7. handle mixer.

3.2.8Ready mix concrete pump truckReady mix concrete pump truck digunakan sebagai alat bantu untuk mengalirkan adukan beton dari Ready mix concrete mixer truck. Kerja alat ini dibantu oleh gerakan dua piston yang ada didalam mesin kemudiann menembakkan adukan beton yang terdapat pada bucket concrete pump dengan diameter 20 cm. Merk Ready mix concrete pump truck yang digunakan adalah merk isuzu.Ready mix concrete pump truck yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.15 berikut ini.

Gambar 3.15 Concrete Pump Truck

3.2.9Concrete mixerConcrete mixer atau mesin adukan beton digunakan untuk mencampur adukan beton. Hasil adukan mesin pada proyek ini digunakan untuk spesi, pemasangan habbel, plesteran dan pekerjaan lain yang tidak bervolume terlalu besar di saat yang bersamaan. Bagian penting mesin ini terletak pada motor penggerak drum molen dan sirip dalam drum molen. Cara penggunaan molen tersebut yaitu menghidupkan mesin penggerak sehingga drum pengaduk berputar. Bahan-bahan campuran adukan beton dimasukkan dalam molen dengan perbandingan tertentu. Kecepatan perputaran molen dikendalikan sedemikian rupa sehingga bahan-bahan pembentuk beton dapat tercampur rata.Concrete Mixer yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.16 berikut ini.

Gambar 3.16 Concrete Mixer

Keterangan:1. silinder pengaduk, 2. kemudi silinder,3. gerigi pemutar silinder pengaduk,4. mesin diesel,5. dudukan silinder, dan6. roda jalan.

3.2.10Concrete Pump ( Fixed )Concrete pump adalah sebuah mesin/alat yang digunakan untuk menyalurkan adonan beton segar dari bawah ke tempat pengecoran atau tempat pengecoran yang letaknya sulit dijangkau oleh truck mixer. Struktur beton bertulang banyak dipilih untuk bangunan tingkat tinggi ( lebih dari 5 lantai ), maka diperlukan alat-alat konstruksi yang dapat menunjang proses pembangunan.Concrete Pump yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.17 berikut ini.

Gambar 3.17 Concrete Pump ( fixed )

3.2.11Concrete Vibrator Vibrator merupakan alat yang mengubah tenaga gerak motor menjadi tenaga getar. Oleh adanya penggetaran tersebut maka sarang kerikil dan rongga kosong yang menyebabkan keroposnya beton dapat dicegah. Dengan demikian dapat dihasilkan beton yang mampat/padat, tidak berongga dan tidak keropos.Concrete Vibrator yang digunakan dalam proyek ini bermerk honda dan dapat dilihat pada Gambar 3.18 berikut ini.

Gambar 3.18 Vibrator concrete

3.2.12Pembengkok Tulangan (Bar Bender)Bar Bender merupakan alat yang digunakan untuk membengkokkan baja tulangan sesuai dengan desain rencana perencanaan. Dalam pelaksanaannya dibutuhkan dua orang pekerja, satu orang bertugas memegang tulangan yang akan dibengkokkan, sedangkan seorang lagi bertugas sebagai penggerak mesin untuk membengkokkan tulangan baja.Pembengkok tulangan ini juga ada yang manual, yaitu yang dibuat sendiri sehingga dapat disesuaikan dengan gambar kerja terbuat dari balok-balok kayu yang ditancapi besi-besi baja dengan jarak tertentu. Pada proyek ini terdapat sebuah bar bender.Bar Bender yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.19 berikut ini.

Gambar 3.19 Foto Alat Pembengkok Tulangan (Bar Bender)

3.2.13Pemotong Tulangan (Bar Cutter)Tulangan yang akan digunakan dalam penulangan kolom, balok, dan pelat memiliki ukuran yang berbeda, sehingga diperlukan alat pemotong baja tulangan. Untuk mempermudah pekerjaan pemotongan baja tulangan digunakan alat pemotong yaitu Bar Cutter. Bar cutter yaitu alat pemotong baja sesuai ukuran yang diinginkan.pada peroyek ini digunakan bur cutter listrik. Keuntungan dari bar cutter listrik dibandingkan bar cutter manual adalah bur cutter listrik dapat memotong besi tulangan dengan diameter besar dan dengan mutu baja cukup tinggi, disamping itu juga dapat mempersingkat waktu pekerjaan. Bar cutter yang dibahas saat ini mempunyai dimensi tulangan maksimal untuk pemotongan yaitu dimensi maksimal dengan diameter besi tulangan 32 milimeter. cara kerja dari alat ini yaitu baja yang akan dipotong dimasukkan kedalam gigi bur cutter, kemudian pedal pengendali dipijak, dan dalam hitungan detik baja tulangan akan terpotong. Pemotongan untuk baja tulangan yang mempunyai diameter besar dilakukan satu per satu.sedangkan untuk baja yang diameternya lebih kecil,pemotongan dapat dilakukan beberapa buah sekaligus sesuai dengan kapasitas dari alat. Pengoperasian pada alat ini juga memerlukan perhatian khusus dikarenakan apabila operator tidak memperhatikan penggunaan bar cutter maka dapat membahayakan keselamatan kerja.Bar Cutter yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.20 berikut ini.

Gambar 3.20 Foto Alat Pemotong Tulangan Baja (Bar Cutter) Mekanis.

3.2.14Perancah (Scaffolding)Scaffolding adalah perancah yang terbuat dari kerangka baja yang berfungsi untuk mendukung bekisting, serta digunakan sebagai kerangka penyanga pada pekerjaan finishing. Scaffolding dipasang sebelum pekerjaan bekisting balok. Scaffolding didirikan sesuai dengan ketinggian yang direncanakan. Scaffolding terdiri dari :a. Jack Base befungsi sebagai tumpuan dari Scaffolding yang terletak di bagian bawah,b. U-Head berfungsi sebagai tumpuan dari balok kayu bekisting arah memanjang yang terletak di bagian atas,c. Cross Base berfungsi sebagai pengaku dari Scaffolding agar tidak bergoyang yang terletak menyilang di antara main base, dan d. Main Base berfungsi menyalurkan beban dari U-Head ke Jack Base.Alat ini pengganti kayu perancah yang menahan bekisting balok. Selain itu juga scaffolding digunakan untuk membantu pemasangan bekisting kolom pada saat pengecoran.Scaffolding yang digunakan dalam proyek ini bervariasi salah satunya untuk ukuran mainframe dengan tinggi 1,9 m dan lebar 1,2 m sedangkan untuk cross brace dengan panjang sekitar 2 m, dan dapat dilihat pada Gambar 3.21 berikut ini.

Gambar 3.21 Scaffolding

3.2.14BucketBucket merupakan alat untuk menampung adukan beton, sebelum didistribusikan ke tempat yang akan dicor dikarenakan mobil mixer truck tidak mampu menjangkaunya.Bucket yang digunakan dalam proyek ini dapat dilihat pada Gambar 3.22 berikut ini.

Gambar 3.22 Foto Bucket3.2.15 Peralatan BantuAlat-alat bantu sebagai pendukung kelancaran pekerjaan selain alat yang di atas yaitu:a. unting-unting, benang dan selang, berfungsi untuk mengontrol tegaknya alat struktur,b. cangkul dan sekop, digunakan untuk pekerjaan pembuatan adukan beton,c. ember dan gerobak dorong, digunakan untuk membawa adukan beton tempat pekerjaan,d. dolak, digunakan untuk menampung beton sementara sebelum dituang ke bekisting, sloof, balok dan kolom,e. cetok, digunakan untuk meratakan permukaan beton yang masih basah,f. linggis, digunakan untuk membongkar bekisting,g. sipatan, tali yang bertinta, berfungsi untuk menandai garis terutama pada kolom,h. meteran, digunakan untuk mengukur dimensi,i. catut dan tang, digunakan untuk merangkai tulangan,j. palu, digunakan untuk memasang paku, dank. gergaji, digunakan untuk memotong kayu.

3.2 TINJAUAN UMUM PELAKSANAANPelaksanaan pekerjaan dalam suatu proyek harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku serta mengikuti ketentuan, rencana kerja dan syarat. Pelaksanaan pekerjaan merupakan suatu proses yang mengerahkan dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya meliputi bahan, alat dan tenaga kerja. Penggunaan sumberdaya harus diusahakan secara efektif dan efisien, sehingga diperlukan teknik pengaturan dan pengerahan yang tepat dalam suatu proyek.Untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan yang direncanakan, maka dibutuhkan suatu organisasi yang baik. Oleh karena itu di dalam sebuah proyek diperlukan.1. rencana Kerja dan Syarat (RKS),2. tenaga kerja yang menguasai dan berpengalaman di bidang pekerjaan, dan3. cara kerja yang sesuai dengan ketentuan, yaitu berdasarkan rencana kerja dan syarat-syarat yang telah ditentukan.4. gambar rencana.Pelaksanaan pekerjaan yang diamati selama dalam masa praktik kerja di proyek pembangunan Condotel Mataram City ini dimulai dari pekerjaan Kolom, Balok, Plat lantai, Plat atap dan Tangga Pekerjaan yang diamati adalah seperti berikut ini.

3.4METODE KERJAMerupakan pelaksanaan pembangunan konstruksi fisik yang telah dirancang pada tahap design. Pada tahap ini, setelah kontrak ditandatangani, SPK dikeluarkan, maka pekerjaan pelaksanaan dilakukan. Pekerjaan pelaksanaan mencakup:1. rencana kerja (time schedule),2. pembagian waktu secara terperinci,3. rencana lapangan (site plan/instalation) rencana peletakan bahan, alat dan bangunan bangunan pembantu lainnya,4. organisasi lapangan,5. pengadaan bahan/material,6. pengadaan dan mobilisasi alat,7. pengadaan dan mobilisasi tenaga, dan8. pekerjaan persiapan dan pengukuran (stake out).

3.5JADWAL PELAKSANAANSetelah metode kerja ditetapkan dengan batas waktu yang ada, maka dapat disusun jadwal pelaksanaan. Dari jadwal pelaksanaan dapat disusun jadwal sumber daya yang diperlukan secara rinci dengan jadwal kerja, jadwal bahan, dan jadwal dana. Adapun jadwal waktu yang sering digunakan adalah : pada proyek ini digunakan time schedule berupa kurva s yang dibuat untuk perencanaan pekerjaan pada proyek ini.

3.6URAIAN PEKERJAAN STRUKTUR BAGIAN ATAS3.6.1Pekerjaan KolomKolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. Sebagai bagian dari suatu keragka bangunan dengan fungsi dan peran seperti tersebut, kolom menempati posisi penting di dalam sistem struktur bangunan. Kegagalan kolom akan berakibat langsung pada runtuhnya komponen struktur lain yang berhubungan dengannya, atau bahkan merupakan batas runtuh total keseluruhan struktur bangunan (Istimawan, 1999).Pekerjaan kolom meliputi :1. Pembuatan Posisi KolomProses dalam pembuatan posisi kolom meliputi beberapa tahap yaitu:a. pembuatan posisi dilakukan oleh superveyor,b. menyiapkan semua peralatan ke lokasi kolom yang akan diukur seperti waterpass, rambu ukur, meteran, dan unting- unting,c. membaca gambar shop drawing untuk melihat letak posisi kolom, bentuk dan ukurannya,d. membidik waterpass pada area kolom yang akan diukur,e. mengukur posisi kolom berdasarkan garis pinjaman, jika garis pinjaman 1 m maka posisi as sejauh 1 m dari garis pinjaman, danf. setelah penentuan titik kolom selesai maka bisa dilanjutkan dengan pemasangan besi tulangan dan bekisting.2. Pekerjaan Penulangan KolomPekerjaan penulangan kolom meliputi sebagai berikut:a. perangkaian tulangan kolom dimulai dengan mengambil baja tulangan dari tempat penyimpanan, siapkan bar bender untuk membengkokan tulangan yang akan dirangkai, baja tulangan yang telah disusun berdasarkan dimensi tulangan yang direncanakan dibawa ke lokasi pekerjaan penulangan,b. di lokasi pekerjaan penulangan, tulangan tersebut disusun sesuai gambar rencana yang telah dibuat. Penyusunan didahului dengan tulangan pokok selanjutnya diteruskan dengan pemasangan tulangan susut kemudian dirangkaikan dengan tulangan sengkang / begel. Setiap penyusunan tulangan, tulangan diikat dengan kawat pengikat / bendrat agar susunannya tidak berubah-ubah yang berbentuk seperti cincin persegi yang dipasang sesuai dengan gambar yang telah direncanakan yaitu setiap 200 mm, danc. penulangan kolom ini pada bagian atasnya disisakan tulangan pokok sepanjang 40 cm, agar pada saat penyetelan balok lantai 2 dan kolom lantai 2 tulangan dapat menyatu.Bagian penulangan kolom seperti terlihat pada Gambar 3.23.

Gambar 3.23 Foto Bagian penulangan kolom3. Pekerjaan Bekisting KolomPekerjaan bekisting kolom sebagai berikut:a. menentukan ukuran kolom sesuai dengan perancanganb. disiapkan lembar papan kayu berupa multipleks setebal 12 mm kemudian dibersihkan dan dipotong seragam lalu disusun sejajar sisi panjangnya sama dengan tinggi sisi kolom,c. pasang dinding disemua sisi multiplek menggunakan bekisting PCH sesuai tinggi kolom yang direncanakan, dand. tulangan yang sudah dirakit dimasukan ke dalam bekisting. Cara menjaga agar jarak tulangan dengan bekisting tetap, maka digunakan beton tahu pada tulangan dengan cara mengikatkan beton tahu yang sudah diberi kawat bendrat tersebut di baja tulangan yang sudah di tegakan yang berfungsi sebagai landasan bekisiting dan selimut beton.Pemakaian bekisting kolom pada proyek pembangunan Condotel Mataram City dapat dilihat pada Gambar 3.24.

Gambar 3.24 FotoPemasangan bekisting pada kolom

4. Pekerjaan Pengecoran KolomPekerjaan pengecoran kolom sebagai berikut.a. Persiapkan shop drawing,b. Memasang sepatu kolom terlebih dahulu dan dilas ke sengkang kolom agar posisi bekisting tetap siku, c. Pelaksanaan pengadukan menggunakan Ready Mix Concrete Truck yang dibantu dengan alat Ready Mix Concrete Pump Truck yang berfungsi untuk mengalirkan adukan beton. Siapkan tremi di atas kolom yang akan dicor untuk memudahkan masuknya adukan beton ke dalam kolom bagian bawah,d. Proses pemasukan adukan beton secara berkala sedikit demi sedikit kedalam bekisiting dan diikuti dengan pemadatan menggunakan concrete vibrator dan dibantu alat tusuk baja atau kayu, dane. Untuk penuangan beton ready mix, jarak jatuh dari pipa mobil mixer truck tidak boleh terlalu tinggi dan maksimal hanya 1 meter. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya segregasi.Kolom yang sudah di cor pada proyek pembangunan Condotel Mataram City dapat dilihat pada Gambar 3.25.

Gambar 3.25 Foto Kolom yang telah di cor

5. Pembongkaran Bekisting KolomPembongkaran bekisting sebagai berikut:a. pembongkaran bekisting kolom dilakukan setelah 8 sampai 12 jam dari pengecoran terakhir. Upaya dalam mencegah kerusakan yang terjadi yaitu dilakukan pembongkaran setelah setting time yang disyaratkan, agar beton dapat mengeras terlebih dahulu. Karena beton kolom yang digunakan tidak langsung menerima beban besar, maka pembongkaran bekistingnya lebih cepat dibandingkan pembongkaran bekisting pada balok dan pelat lantai,b. hal yang pertama dilakukan yaitu mengendorkan semua baud dan wing nut, kemudian melepas tie rod,c. kemudian mengendorkan dan melepas push pull prop RSS1 dan kickers brace AV1,d. langkah selanjutnya adalah melepas pusp pull prop RSS1 dan kickers brace AV1 yang secara bersamaan bekisting kolom akan lepas dengan sendirinya dari permukaan beton, dane. kemudian bekisting kolom tersebut di angkat dan dipindahkan ke tempat yang telah disediakan dengan bantuan alat tower crane, untuk dilakukan pembersihan dan pengolesan dengan oil form.

3.6.2 Pekerjaan BalokBalok merupakan komponen struktur yang berfungsi untuk meratakan beban plat atau dinding dan sebagai pengikat antar kolom. Seluruh beban yang diterima balok akan dilimpahkan ke kolom dan selanjutnya ke pondasi bangunan.Penampang balok yang digunakan pada struktur pembangunan Condotel Mataram City adalah balok persegi (Rectangular Beam) dan adapun pekerjaan balok pada proyek ini meliputi :1. PersiapanBesi tulangan yang diangkut tersebut dipilih dan dikelompokan lagi menurut kebutuhan pekerjaan sesuai dengan schedule di pabrikasi, pengelompokan tersebut terdiri dari kelompok tulangan yang akan dipotong terlebih dahulu dan kelompok tulangan yang akan dibelokan. Pemotongan tulangan menggunakan mesin pemotong atau bar cutter. Untuk pembengkokan tulangan menggunakan alat pembengkok atau bar bender. 2. Penulangan BalokPekerjaan penulangan balok meliputi:a. perangkaian tulangan balok dimulai dengan mengambil baja tulangan dari tempat penyimpanan, siapkan bar bender untuk membengkokan tulangan yang akan dirangkai,b. baja tulangan yang telah disusun berdasarkan dimensi tulangan yang direncanakan dibawa ke lokasi pekerjaan penulangan, danc. di lokasi pekerjaan penulangan, tulangan tersebut disusun sesuai gambar rencana yang telah dibuat. Penyusunan didahului dengan tulangan pokok selanjutnya diteruskan dengan pemasangan tulangan susut kemudian dirangkaikan dengan tulangan sengkang / begel. Setiap penyusunan tulangan, tulangan diikat dengan kawat pengikat / bendrat agar susunannya tidak berubah-ubah.

3. Pemasangan Bekisting pada BalokCara pemasangan bekisting pada balok adalah sebagai berikut ini:a. scaffolding didirikan untuk menentukan ketinggian balok,b. menentukan ukuran balok sesuai dengan perancangan,c. disiapkan lembar papan kayu berupa multipleks setebal 12 mm kemudian dibersihkan dan dipotong seragam lalu disusun sejajar sisi panjangnya sama dengan tinggi sisi balok,d. pasang dinding dikedua sisi multipleks yang terbuat dari kayu sesuai tinggi balok yang direncanakan,e. tulangan yang sudah dirakit dimasukan ke dalam bekisting, danf. untuk menjaga agar jarak tulangan dengan bekisting tetap terjaga maka digunakan tahu beton yang dipasang pada tulangan terluar dengan cara mengikatkan beton tahu yang sudah diberi kawat bendrat tersebut di baja tulangan yang sudah di tegakan yang berfungsi sebagai landasan bekisiting dan selimut beton.Penulangan dan Pemasangan bekisting pada balok pada proyek pembangunan Condotel Mataram City dapat dilihat pada Gambar 3.26.

Gambar 3.26 Foto Penulangan dan Pemasangan Bekisting pada Balok

4. Pengecoran pada balokPelaksanaan pengecoran pada balok dilaksanakan dengan menggunakan beton ready mix yang langsung dituang dari mixer truck dengan mutu beton K-350. Beton ready mix tersebut langsung dituang ke dalam bekisting balok dengan menggunakan alat bantu Ready Mix Concrete Pump Truck. Setelah beton ready mix keluar dari pipa baja langkah selanjutnya adalah meratakan beton ready mix dengan penggaruk dan dipadatkan menggunakan concrete vibrator.Untuk penuangan beton ready mix, jarak jatuh dari pipa mobil mixer truck tidak boleh terlalu tinggi dan maksimal hanya 1 meter. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya segregasi.

5. Pembongkaran Bekisting BalokPembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah beton sudah mengeras dan mencapai kekuatan minimal untuk memikul berat sendiri dan beban diatasnya, sehingga beton yang dicetak tidak mengalami kerusakan saat pembongkaran.a. setelah beton di keringkan dan di diamkan selama 6 sampai 7 hari, bongkar scaffolding terlebih dahulu agar bekisting mudah dilepas,b. mencabut paku yang dipergunakan sebagai alat sambung rangka bekisting dengan bantuan alat pengungkit untuk mempercepat lepasnya sambungan, danc. lepaskan multipleks yang menempel pada balok,

3.6.3Pekerjaan Plat LantaiStruktur bangunan gedung umumnya tersusun atas komponen plat lantai, balok anak, balok induk, dan kolom yang umumnya dapat merupakan satu kesatuan monolit atau terangkai seperti halnya pada sistem pracetak. Petak plat dibatasi oleh balok anak pada kedua sisi panjang dan oleh balok induk pada kedua sisi pendek (Istimawan, 1999).Plat yang didukung sepanjang keempat sisinya dinamakan sebagai plat dua arah, dimana lenturan akan timbul pada dua arah yang saling tegak lurus. Namun, apabila perbandingan sisi panjang terhadap sisi pendek yang saling tegak lurus lebih besar dari 2, plat dapat dianggap hanya bekerja sebagai plat satu arah dengan lenturan utama pada arah sisi yang lebih pendek. Struktur plat satu arah dapat didefinisikan sebagai plat yang didukung pada dua tepi yang berhadapan sehingga lenturan timbul hanya dalam satu arah saja, yaitu pada arah yang tegak lurus terhadap arah dukungan tepi (Istimawan, 1999). Pekerjaan plat lantai pada proyek ini meliputi:1. Persiapan Besi tulangan yang diangkut tersebut dipilih dan dikelompokan lagi menurut kebutuhan pekerjaan sesuai dengan schedule di pabrikasi, pengelompokan tersebut terdiri dari kelompok tulangan yang akan dipotong terlebih dahulu dan kelompok tulangan yang akan dibelokan. Pemotongan tulangan menggunakan mesin pemotong atau bar cutter. Baik tulangan yang berdiameter besar maupun yang kecil. Pemotongan dilakukan berdasarkan gambar rencana. Untuk pembengkokan tulangan menggunakan alat pembengkok atau bar bender.2. Penulangan Plat LantaiLangkah-langkah penulangan plat adalah sebagai berikut:a. perangkaian tulangan plat dimulai dengan mengambil baja tulangan dari tempat penyimpanan, siapkan bar bender dan bar cutter untuk membengkokan dan memotong tulangan yang akan dirangkai.b. baja tulangan yang telah disusun berdasarkan dimensi tulangan yang direncanakan dibawa ke lokasi pekerjaan penulangan, danc. di lokasi pekerjaan penulangan, tulangan tersebut disusun sesuai gambar rencana yang telah dibuat. Penyusunan didahului dengan tulangan pokok yang berada pada permukaan lantai kerja, selanjutnya diteruskan dengan pemasangan tulangan susut. Setiap penyusunan tulangan, tulangan diikat dengan kawat pengikat / bendrat agar susunannya tidak berubah-ubah.Penulangan plat lantai pada proyek pembangunan Condotel Mataram City dapat dilihat pada Gambar 3.27.

Gambar 3.27 Foto Penulangan Pelat Lantai

3. Pemasangan Bekisting PlatLangkah-langkah pemasangan bekisting plat adalah sebagai berikut ini :a. scaffolding didirikan untuk menentukan ketinggian plat,b. menentukan ukuran plat sesuai dengan perancangan,c. disiapkan lembar papan kayu berupa multipleks setebal 12 mm kemudian dibersihkan dan dipotong sesuai dengan panjang dan lebar plat yang akan di cor,d. pasang dinding tepat dibawah multipleks yang terbuat dari kayu,e. tulangan yang sudah dirakit dimasukan ke dalam bekisting.f. untuk menjaga agar jarak tulangan dengan bekisting tetap terjaga maka digunakan tahu beton yang dipasang pada tulangan terbawah dengan cara mengikatkan beton tahu yang sudah diberi kawat bendrat tersebut di baja tulangan yang berfungsi sebagai landasan bekisiting dan selimut beton.

4. Pengecoran Plat LantaiPelaksanaan pengecoran pada balok dilaksanakan dengan menggunakan beton ready mix yang langsung dituang dari mixer truck dengan mutu beton K-350. Beton ready mix tersebut langsung dituang ke dalam bekisting balok dengan menggunakan alat bantu bucket. Setelah beton ready mix keluar dari bucket langkah selanjutnya adalah meratakan beton ready mix dengan penggaruk dan dipadatkan menggunakan concrete vibrator.Untuk penuangan beton ready mix, jarak jatuh dari pipa mobil mixer truck tidak boleh terlalu tinggi dan maksimal hanya 1 meter. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya segregasi.Pengecoran plat lantai pada proyek pembangunan Condotel Mataram City dapat dilihat pada Gambar 3.28.

Gambar 3.28 Foto Pengecoran Pelat Lantai.

5. Pembongkaran Bekisting PlatPembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah beton sudah mengeras dan mencapai kekuatan minimal untuk memikul berat sendiri dan beban diatasnya, sehingga beton yang dicetak tidak mengalami kerusakan saat pembongkaran.a. setelah beton di keringkan dan di diamkan selama 6 sampai 7 hari, bongkar scaffolding terlebih dahulu agar bekisting mudah dilepas,b. mencabut paku yang dipergunakan sebagai alat sambung rangka bekisting dengan bantuan alat pengungkit untuk mempercepat lepasnya sambungan, danc. lepaskan multipleks yang menempel pada plat,

3.6.4Pekerjaan Precast Plat Atap Pekerjaan precast plat atap yang dimaksud adalah pembuatan atau pencetakan plat-plat yang nantinya akan digunakan sebagai struktur utama pada Proyek pembangunan Condotel dan Apartment Mataram City ini. Pekerjaan precast plat meliputi :1. PersiapanBesi tulangan yang diangkut tersebut dipilih dan dikelompokan lagi menurut kebutuhan pekerjaan sesuai dengan schedule di pabrikasi, pengelompokan tersebut terdiri dari kelompok tulangan yang akan dipotong terlebih dahulu dan kelompok tulangan yang akan dibelokan.Pemotongan tulangan menggunakan mesin pemotong atau bar cutter. Baik tulangan yang berdiameter besar maupun yang kecil. Pemotongan berdasarkan gambar rencana. Pembengkokan tulangan menggunakan alat pembengkok atau bar bender. Hal ini akan memudahkan pembengkokan, karena pekerja hanya mengatur jarak dan sudut yang akan dibengkokan menurut gambar rencana pembesian. Setelah tulangan dibentuk maka tulangan tersebut ditempat diperakitan. Kemudian tulangan siap untuk dipasang sesuai dengan gambar rencana pelaksanaan.Persiapan precast pelat atap pada proyek pembangunan Condotel Mataram City dapat dilihat pada Gambar 3.29.

Gambar 3.29 Foto Persiapan Precast pelat atap

2. Penulangan Plat a. perangkaian tulangan plat dimulai dengan mengambil baja tulangan dari tempat penyimpanan, siapkan bar bender untuk membengkokan tulangan yang akan dirangkai,b. baja tulangan yang telah disusun berdasarkan dimensi tulangan yang direncanakan dibawa ke lokasi pekerjaan penulangan, danc. di lokasi pekerjaan penulangan, tulangan tersebut disusun sesuai gambar rencana yang telah dibuat. Penyusunan didahului dengan tulangan pokok yang berada pada permukaan lantai kerja, selanjutnya diteruskan dengan pemasangan tulangan susut. Setiap penyusunan tulangan, tulangan diikat dengan kawat pengikat / bendret agar susunannya tidak berubah-ubah.3. Pemasangan Bekisting platCara pemasangan bekisting plat adalah sebagai berikut ini :a. menentukan ukuran plat sesuai dengan perancangan,b. disiapkan lembar papan kayu berupa multipleks setebal 12 mm kemudian dibersihkan dan dipotong seragam lalu disusun sesuai panjang, lebar, dan tinggi plat,c. pasang dinding dikedua sisi multiplek yang terbuat dari kayu sesuai tinggi plat yang direncanakan, dand. tulangan yang sudah dirakit dimasukan ke dalam bekisting. Cara menjaga agar jarak tulangan dengan bekisting tetap terjaga maka digunakan beton tahu yang dipasang pada tulangan terbawah.Penulangan dan Pemasangan Bekisting Plat Atap pada proyek pembangunan Condotel Mataram City dapat dilihat pada Gambar 3.30.

Gambar 3.30 Penulangan dan Pemasangan Bekisting Plat Atap

4.Pengecoran pada PlatPelaksanaan pengecoran pada plat dilaksanakan dengan menggunakan ready mix yang langsung dituang dari mobil mixer truck dengan mutu beton K-350. Beton ready mix tersebut langsung dituang ke dalam bekisting plat. Untuk mencegah pori-pori maka beton dipadatkan menggunakan vibrator. Untuk menuangkan ready mix jarak jatuh dari pipa mobil mixer truck tidak boleh terlalu tinggi, maximal 1 meter. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya segregasi. Pengecoran plat atap pada proyek pembangunan Condotel Mataram City dapat dilihat pada Gambar 3.31.

Gambar 3.31 Pengecoran Plat Atap5. Pembongkaran Bekisting PlatPembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah beton sudah mengeras dan mencapai kekuatan minimal untuk memikul berat sendiri dan beban diatasnya, sehingga beton yang dicetak tidak mengalami kerusakan saat pembongkaran.Pembongkaran dilakukan dengan mencabut paku yang dipergunakan sebagai alat sambung rangka bekisting dengan bantuan alat pengungkit untuk mempercepat lepasnya sambungan. Pembongkaran dilakukan secara hati-hati bisa menjadikan sebagian besar kayu-kayu yang telah terpakai dapat dipergunakan kembali dua sampai tiga kali.

3.6.5Pekerjaan Tangga1. Pekerjaan Bekisting Tangga. a. Scaffolding didirikan untuk menentukan ketinggian bordes,b. Balok gelagar penyangga bawah dipasang diatas peracah dari scaffolding,c. Untuk memeriksa apakah bekisting sudah benar-benar horisontal dilakukan dengan menggunakan selang yang diisi air, yang kemudian juga harus dicek dengan menggunakan waterpass,d. Setelah itu dipasang papan bekisting untuk tangga dan anak tangga, dane. Setelah bekisting selesai siap dilakukan penulangan.Pebesian dan bekisting tangga pada proyek pembangunan Condotel Mataram City dapat dilihat pada Gambar 3.32.

Gambar 3.32 Foto Pembesian dan Bekisting Tangga

2. Pekerjaan Penulangan TanggaBesi tulangan dirangkai langsung di lapangan setelah sebelumnya dilakukan pekerjaan bekisting. Tulangan ini bertujuan sebagai kerangka dari tangga. Pemasangan Tulangan Pemasangan besi tulangan harus dilakukan dengan benar, langkah langkah yang diperhatikan dalam penulangan tangga : a. pertama gambar rencana harus dipahami,b. memotong besi menggunakan bar cutter dan membengkokan besi menggunakan bar bender tulangan sesuai dengan rencana, c. tulangan yang di gunakan untuk anak tangga dan bordes dirangkai diatas bekisting yang telah dibuat,d. tulangan utama ditempatkan terlebih dahulu, sengkang dipasang pada tulangan utama dan kemudian diikat dengan kawat bendrat, dane. kemudian beton tahu dipasang untuk memperoleh selimut beton.

3. Pekerjaan Pengecoran TanggaPelaksanaan pengecoran tangga adalah sebagai berikut: a. pengecoran dilakukan dengan menggunakan concrete mixer,b. adukan beton dibawa dengan bantuan alat gerobak dorong, kemudian adukan beton dituangkan menggunakan ember,c. pemadatan menggunakan concrete vibrator dan dilakukan selama berlangsungnya pengecoran. Ini dimaksudkan agar didapat beton yang benar-benar padat, dand. setelah itu adukan diratakan oleh pekerja dengan memakai kayu perata sesuai dengan tinggi yang sudah ditentukan dengan bekisting.Pengecoran dan hasil Cor Tangga pada proyek pembangunan Condotel Mataram City dapat dilihat pada Gambar 3.33.

Gambar 3.33 Foto Pengecoran dan hasil Cor Tangga

4. Pembongkaran Bekisting TanggaPembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah beton sudah mengeras dan mencapai kekuatan minimal untuk memikul berat sendiri dan beban diatasnya, sehingga beton yang dicetak tidak mengalami kerusakan saat pembongkaran.a. setelah beton di keringkan dan di diamkan, bongkar scaffolding terlebih dahulu agar bekisting mudah dilepas,b. mencabut paku yang dipergunakan sebagai alat sambung rangka bekisting dengan bantuan alat pengungkit untuk mempercepat lepasnya sambungan, danc. lepaskan multipleks yang menempel pada tangga,

3.6.6Pekerjaan Perawatan BetonSetelah pelaksanaan pengecoran selesai, beton perlu dirawat. Hal tersebut dilakukan agar mutu beton tidak berubah atau berkurang. Perawatan beton dilakukan untuk mencegah pengerasan bidang-bidang beton secara mendadak akibat panas matahari. Pengerasan secara mendadak dapat menimbulkan retak-retak pada permukaan beton karena beton belum mengikat secara sempurna. Perawatan beton pada proyek ini dilakukan dengan cara menutupi beton dengan karung yang selalu dibasahi dengan air. Hal ini dilakukan secara berkala dan terus menerus selama paling sedikit 7 hari dari pekerjaan pengecoran dilaksanakan. Usaha tersebut dilakukan agar beton baru tidak cepat kering akibat penguapan air dan penyusutan akibat pengerasan mendadak pada bagian luar yang menimbulkan retak-retak pada beton baru.

3.7TENAGA KERJATenaga kerja memegang peranan penting dalam suatu proyek konstruksi. Meskipun dengan kemajuan teknologi pekerjaan dipermudah dengan penggunaan alat-alat berat, faktor tenaga kerja harus tetap ada dalam suatu proyek kontruksi. Tenaga kerja dalam proyek ini diambil dari Surabaya, Tegal, Wonosobo, Yogyakarta dan Malang.Menurut jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, tenaga kerja dibedakan menjadi 3 tenaga kerja yaitu:a) tenaga honorer adalah tenaga kerja yang belum diangkat menjadi tenaga tetap (masih dalam masa percobaan kerja).b) tenaga kontrak, adalah tenaga kerja yang masa kerjanya dibatasi dengan perjanjian kontrak untuk suatu paket pekerjaan. Apabila paket pekerjaan tersebut sudah selesai sesuai kontrak maka selesai juga masa kerjanya. Kontrak kerja tersebut dapat diperpanjang kembali jika masih dikehendaki oleh pemberi tugas untuk menyelesaikan paket pekerjaan yang lain.c) tenaga harian adalah tenaga kerja yang bekerja dan mempunyai kedudukan tidak tetap dengan waktu kerja yang tidak tetap tergantung dari kebutuhan pekerjaan. Dengan kata lain tenaga kerja ini masuk kerja bila tenaganya dibutuhkan.Waktu kerja pada proyek pembangunan Condotel dan Apartment Mataram City ini adalah sebagai berikut :1.Jam kerja biasaJumlah hari kerja dalam 1 minggu adalah 6 hari, sedangkan jumlah jam kerja dalam 1 hari adalah 7 jam, kelebihan jam kerja tersebut dianggap sebagai jam lembur dengan batasan waktu tertentu. Perincian jam kerja biasa adalah sebagai berikut :1). Jam 08.00 12.00 WIB Jam bekerja2). Jam 12.00 13.00 WIB Jam istirahat3). Jam 13.00 16.00 WIB Jam bekerja2.Jam kerja lemburJam kerja lembur dihitung apabila pekerjaan dilakukan sampai melebihi jam kerja biasa. Jam kerja lembur dilakukan apabila ada pekerjaan yang menuntut harus segera diselesaikan agar target bagian pekerjaan tersebut tercapai. Jam kerja lembur pada proyek ini dimulai dari jam 17.00 21.00 WIB (jika ada).

47

67