Upload
muh-dian-juliansyah
View
219
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
komunitas
Citation preview
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada BAB IV ini kami akan membahas lebih lanjut mengenai asuhan
keperawatan yang telah dilakukan terhadap komunitas di wilayah RW 05 Kelurahan
Cililitan kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur yang dikaitkan dengan tinjauan
teoritis. Penerapan praktek klinik keperawatan komunitas ini dimulai dari pengkajian,
diagnosa keperawatan komunitas, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pada semua
tahapan implementasi tersebut ditemukan eberapa faktor yang mempengaruhi yaitu
faktor kelebihan, faktor kelemahan, faktor ancaman dan faktor kesempatan.
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahapan awal dari proses keperawatan komunitas.
Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan dan pengelompokan data yang sudah
didapat. Adapun metode yang dilakukan saat pengkajian komunitas di RW 05
Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur meliputi observasi,
wawancara, penyebaran angket, windshield survey, dan analisa data sekunder.
Dalam pelaksanaan terhadap proses pengumpulan data, kami melakukan
wawancara dengan diskusi bersama ketua RW 05, masing-masing ketua RT di
wilayah RW 05 Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati yang terdiri dari 15 RT,
para kader masing-masing RT serta perwakilan, dan staff dari Puskesmas kelurahan
yang dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Agustus 2015. Kami kemudian melakukan
windshield survey yaitu dengan melakukan pemantauan keadaan lingkungan di
wilayah RW 05 Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur yang
terdiri dari 15 RT, kemudian melakukan studi dokumentasi dengan melakukan data
penduduk dari ketua RW dan masing-masing RT. Selanjutnya kami melakukan
pendokumentasian terhadap keadaan lingkungan di wilayah RW 05 Kelurahan
Cililitan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur dan melakukan penyebaran angket
dengan jumlah 800 KK.
Tujuan dari pengkajian tersebut yaitu untuk mendapatkan data-data mengenai
Data Keluarga, Anggota Keluarga, Genogram, Psikososial, PUS, Ibu Hamil, Ibu
Nifas, Ibu Menyusiu, Anak Usia Prasekolah, Anak Usia Sekolah, Anak usia Remaja,
Dewasa, Lansia, Kesehatan Lingkungan, Perilaku Kesehatan Keluarga, dan
Pengorganisasian Masyarakat.
Pada pengkajian data keluarga didapatkan semua data baik Data Keluarga
(Nama KK an Usia KK), Profil Keluarga (Kondisi Keluarga dan Rumah; Kegiatan
Keluarga; dan Perekonomian Keluarga), Data Kependudukan Keluarga (Jenis
Kelamin; Agama; Pendidikan; Pekerjaan; Status Kawin; dan Jaminan Kesehatan
Nasional), Profil Umum Keluarga (KB dan Pembangunan Keluarga), Profil
Kesehatan (Pemeliharaan Kebersihan Diri; Kondisi dan Riwayat Kesehatan; dan
Status Imunisasi).
Pada pengkajian balita, didapatkan data Terdapat 50 % balita yang Mengikuti
Posyandu Balita dari total 300 balita yang terdaftar di RW 05, dikarenakan
kurangnyan kesadaran ibu tentang pentingnya posyandu untuk balita. Hal ini dapat
dilihat dari kader harus mengingatkan berulang kali juga menjemput ibu di rumah
untuk mengikuti kegiatan. Dalam kegiatan posyandu balita, ibu dapat mengetahui
ststus kesehatan balitanya, tahap tumbuh kembang yang terjadi, juga memenuhi
kebutuhan imunisasi balita tersebut. Jika posyandu diabaikan maka tahap tumbuh
kembang balita yang tidak optimal mungkin tidak akan diketahui begitu juga status
kesehatannya.
Pada pengkajian anak usia sekolah, banyak anak sekolah khususnya mulai
dari kelas I sampai kelas III di MI ASY-SUHADA yang mengalami masalah dengan
kebersihan mulut dan gigi juga gigi berlubang yang diakibatkan karena mereka
kurang menerapkan perilaku menggosok gigi dan kurang mengetahui cara
menggosok gigi yang baik dan benar juga mereka banyak mengkonsumsi makanan
yang merusak gigi, selain itu anak juga kurang memperhatikan kebersihan tangan dan
jarang mencuci tangan. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya peran serta
keikutsertaan dari orangtua dalam mencontohkan dan menerapkan perilaku
menggosok gigi dan mencuci tangan sejak kecil.
Pada pengkajian lansia, didapatkan data jumlah lansia dari 800 KK adalah 284
orang. Memasuki masa tua berarti mengalami kemunduran secara fisik maupun
secara psikis. Kemunduran fisik ditandai dengan kulit yang mengendor, rambut putih,
penurunan pendengaran, penglihatan menurun, gerakan lambat, kelainan berbagai
fungsi organ vital, sensitivitas meningkat.perubahan fisik yang terjadi pada lansia
mencakup berbagai system dalam tubuh lansia tersebut dan dapat mengakibatkan
timbulnya penyakit degenerative seperti DM, Hipertensi, Goutarthritis dan
sebagainya. Oleh karena itu lansia harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara
berkala. Data yang kami dapat dari 284 lansia hanya 17 % mengikuti kegiatan
Posyandu Lansia selama 3 bulan terakhir. terdapat 20 % dari populasi lansia yang
menderita Diabetes Millitus, terdapat 34 % dari populasi lansia yang menderita
Hipertensi.
Dari pengkajian lingkungan, kami mendapat hasilyaitu, terdapat aliran got
yang tidak lancar karena adanya tumpukan sampah, adanya kandang-kandang unggas
yang kurang terawat dan kebun yang tidak terawat, kurangnya kesadaran masyarakat
untuk membuang sampah pada tempatnya dan tempat sampah yang tidak ada
tutupnya, hasil survey Jumantik tanggal 04/08/2015 terdapat 5 rumah yang positif,
tanggal 21/08/015 terdapat 1 rumah yang positif, tanggal 28/08/2015 terdapat 3
rumah yang positif dari 20 rumah yang dikunjungi, angka kejadian ISPA di RW 05
Kelurahan Cililitan pada 3 bulan sebelumnya ada ± 15%dan angka kejadian DBD
pada tahun lalu yaitu ± 15% yang menderita DBD pada RW 05 Kelurahan Cililitan.
Lingkungan yang bersih berawal dari diri sendiri dan keluarga, jika individu dan
keluarga tidak menerapkan PHBS maka tidak akan tercipta lingkungan yang bersih.
Masing-masing keluarga perlu meningkatkan kesadaran akn penerapan PHBS
sehingga dapat tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.
B. Perencanaan
Sebelum melakukan tindakan asuhan keperawatan, perlu dilakukan
perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan asuhan keperawatan berupa strategi
tindakan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.
Dalam praktiknya kami melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) kepada
RW, RT, Kader, staff Puskesmas, staff Kelurahan dan warga yang dilaksanakan pada
01 September 2015 tentang masalah-masalah yang ada di RW 05 Kelurahan Cililitan
Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur serta rencana tindakan yang tepat untuk
menyelesaikan masalah yang ada. Dari hasil kesepakatan MMD, maka rencana
tindakan yang muncul yaitu:
1. Masalah yang pertama yaitu resiko peningkatan angka kesakitan pada
lansia di RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat atau keluarga dalam memelihara
kesehatan lansia, ditandai dengan jumlah lansia dari 800 KK adalah 284
lansia dan hanya 17 % mengikuti kegiatan Posyandu Lansia selama 3
bulan terakhir, terdapat 20 % dari populasi lansia yang menderita Diabetes
Millitus, terdapat 34 % dari populasi lansia yang menderita Hipertensi.
Berdasarkan data diatas, maka rencana mahasiswa STIKes BINAWAN
yaitu:
a. Pemeriksaan kesehatan lansia (tekanan darah dan gula darah)
Dengan melakukan pemeriksaan maka dapat diketahui jumlah pasti
angka lansia yang menderita Hipertensi dan Diabetes Millitus.
b. Penyuluhan Perawatan Pada Lansia dengan Diabetes Mellitus
Penyuluhan kesehatan akan lebih memperluas dan menambah
pengetahuan lansia mengenai penyakit yang diderita juga cara
pengobatan, penenganan dan pencegahan penyakit.
c. Senam kaki DM
Senam kaki merupakan suatu bentuk kegiatan fisik yang dapat
dilakukan secara mandiri sebagai penanganan untuk mengontrol
penyakit Diabetes Millitus.
2. Kurangnya kepatuhan ibu di RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan
dengan kurangnya kesadaaran dan pengetahuan tentang pentingnya
posyandu, ditandai dengan terdapat 50 % balita yang Mengikuti Posyandu
Balita dari total 300 balita yang terdaftar di RW 05, kader harus
mengingatkan berulang kali dan menjemput ibu di rumah untuk mengikuti
kegiatan posyandu dan ibu tampak kurang kesadaran tentang posyandu.
Berdasarkan data tersebut maka mahasiswa STIKes BINAWAN
merencanakan tindakan sbb:
a. Penyuluhan tentang Peduli Kesehatan Anak Dengan Datang Ke
Posyandu
Dengan penyuluhan maka pengetahuan dan kesadaran ibu akan
pentingnya datang ke posyandu nuntuk balita akan semakin meningkat
sehingga status kesehatan, tahap tumbuh kembang dan pemenuhan
imunsasi balita dapat terus dipantau secara berkala.
3. Resiko terjadinya peningkatan penyakit (DBD, ISPA, Diare) di RW 05
Kelurahan Cililitan berhubungan dengan kurangnya kesadaran akan
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, ditandai dengan terdapat aliran
got yang tidak lancar karena adanya tumpukan sampah, adanya kandang-
kandang unggas yang kurang terawat dan kebun yang tidak terawatt,
kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada
tempatnya dan tempat sampah yang tidak ada tutupnya, hasil survey
Jumantik tanggal 04/08/2015 terdapat 5 rumah yang positif, tanggal
21/08/015 terdapat 1 rumah yang positif, tanggal 28/08/2015 terdapat 3
rumah yang positif dari 20 rumah yang dikunjungi, angka kejadian ISPA
di RW 05 Kelurahan Cililitan pada 3 bulan sebelumnya ada ± 15%, angka
kejadian DBD pada tahun lalu yaitu ± 15% yang menderita DBD pada
RW 05 Kelurahan Cililitan. Dari data diatas maka kegiatan yang
direncanakan oleh mahasiswa STIKes BINAWAN adalah:
a. Penyuluhan Kebersihan Lingkungan Dan Dampak Terhadap
Kesehatan
Penyuluhan akan menambah luas pengetahuan masyarakat tentang
lingkungna yang bersih dan dampak yang dapat terjadi jika lingkunga
tidak bersih.
b. Demonstrasi 7 langkah mencuci tangan
Dengan mengetahui serta menerapkan perilaku mencuci tangan yang
baik dengan & langka yang benar maka dapat meningkatkan status
kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.
4. Kurang pengetahuan serta penerapan perilaku menggosok gigi dan
mencuci tangan pada anak sekolah milai dari kelas I hingga kelas III di MI
ASY-SUHADA RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan dengan
kurangnya informasi dan keikut-sertaan peran orang tua, ditandai dengan
banyak anak sekolah khususnya mulai dari kelas I sampai kelas III yang
mengalami masalah dengan kebersihan mulut dan gigi ojuga gigi
berlubang, anak sekolah khususnya kelas I sampai III banyak
mengkonsumsi makanan yang merusak gigi, anak sekolah khususnya
mulai dari kelas I sampai III kurang memperhatikan kebersihan tangan
dan jarang mencuci tangan. Berdasarkan data tersebut maka rencana
tindakan oleh mahasiswa STIKes BINAWAN adalah:
a. Penyuluhan Cara Menyikat Gigi dan 7 Langkah Mencuci Tangan
Dengan Baik Dan Benar
Penyuluhan yang diberikan akan meningkatkan minat serta kepatuhan
dalam menerapkan perilaku menyikat gigi dan mencuci tangan pada
anak sekolah serta mengurangi mereka mengkonsumsi makanan yang
dapat merusak gigi serta meningkatkan peran serta orang tua dalan
keterlibatan mencontohkan dan penerapan.
b. Demonstrasi cara menyikat gigi
Dengan melihat cara menyikat gigi yang benar maka anak juga akan
mengingat dan menerapkan cara yang benar dalam menyikat gigi
muali dari hari diajarkan sehingga kebersihan mulut dan gigi dapat
terjaga pada anak usia sekolah.
c. Demonstrasi 7 langkah mencuci tangan
Dengan mellihat cara mencuci tangan yang benar maka anak akan
mencontohkan dan merapkan perilaku mencuci tangan sehingga dapat
meningkatkan status kesehatan dan mengurangi angka kejadian
kesakitan pada anak yang dapat diakibatkan Karen tidak mencuci
tangan dengan baik dan benar.
C. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan aktualisasi dari semua perencanaan yang sudah kita
susun dengan cara melakukan dengan sesuai semua kegiatan yang sudah
direncanakan. Berikut ini adalah pelaksanaan dari semua kegiatan yang sudah kami
rencanakan berdasarkan pada masalah kesehatan yang ada.
1. Untuk mengatasi masalah resiko peningkatan angka kesakitan pada lansia di
RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan
kesadaran masyarakat atau keluarga dalam memelihara kesehatan lansia,
kami melakukan 3 kegiatan sesuai dengan perencanaan yang kami buat yaitu
kegiatan pemeriksaan kesehatan lansia (tekanan darah dan gula darah),
penyuluhan Perawatan Pada Lansia dengan Diabetes Mellitus, senam kaki
DM. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Agustus 2015 pukul
09.00 - 11.00 bertempat di PAUD dengan strategi presentasi, diskusi,
demonstrasi, dan senam.
2. Kurangnya kepatuhan ibu di RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan dengan
kurangnya kesadaaran dan pengetahuan tentang pentingnya posyandu, kami
melakukan Penyuluhan tentang Peduli Kesehatan Anak Dengan Datang Ke
Posyandu yang sudah kami rencanakan terlebih dahulu. Kegiatan tersebut
dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Agustus 2015 pukul 09.00 – 11.00 dengan
penyuluhan, diskusi dan tanya jawab sebagai strategi dan kegiatan tersebut
dilakukan di YAKRI.
3. Resiko terjadinya peningkatan penyakit (DBD, ISPA, Diare) di RW 05
Kelurahan Cililitan berhubungan dengan kurangnya kesadaran akan
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.untuk mengatasi masalah tersebut
kami telah merencanakan 2 kegiatan yaitu, Penyuluhan Kebersihan
Lingkungan Dan Dampak Terhadap Kesehatan dan Demonstrasi 7 langkah
mencuci tangan yang kemudian dilaksanakan pada Minggu, 06 September
2015 pukul 09.00 – 11.00 dengan strategi penyuluhan, demonstrasi dan
diskusi dan diadakan di Sasana Krida RW 05.
4. Kurang pengetahuan serta penerapan perilaku menggosok gigi dan mencuci
tangan pada anak sekolah milai dari kelas I hingga kelas III di MI ASY-
SUHADA RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan dengan kurangnya
informasi dan keikut-sertaan peran orang tua, kami melaksanakan kegiatan
yang sudah kami rencanakan dan dilakukan pada Rabu, 09 September 2015
pukul 09.00 – 11.00 dan kegiatannya adalah Penyuluhan Cara Menyikat Gigi
dan 7 Langkah Mencuci Tangan Dengan Baik Dan Benar, Demonstrasi cara
menyikat gigi dan Demonstrasi 7 langkah mencuci tangan. Strategi yang
dilaksanakan adalah denga penyuluhan, demonstrasi dan redemonstrasi dan
dilaksanakan di sasana Krida RW 05.
D. Evalusai
Evaluasi dilakukan untuk menilai dan mengukur tingkat keberhasilan dari
pelaksanaan tindakan asuhan keperawata yang sudh dilakukan. Evaluasi ini kami
lakukan sebagai bentuk penilaian pencapaian dari tindakan yang sudah kami lakukan
terhadap masalah kesehatan yang ada di RW 05 Kelurahan Cililitan Kecamatan
Kramat Jati Jakarta Timur.
Evaluasi yang kami dapatkan adalah sebagai berikut:
1. Resiko peningkatan angka kesakitan pada lansia di RW 05 Kelurahan Cililitan
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat atau
keluarga dalam memelihara kesehatan lansia. Hasil evaluasi:
Lansia cukup aktif selama kegiatan berlangsung
Jumlah kehadiran 114 orang, terjadi peningkatan jumlah kunjungan
sebesar 23 % sehingga menjadi 40% dari kehadiran awal 17 %
Lansia dapat mengikuti senam dengan baik
Terdapat 50 lansia yang menderita Hipertensi
Terdapat 49 lansia yang menderita DM
2. Kurangnya kepatuhan ibu di RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan dengan
kurangnya kesadaaran dan pengetahuan tentang pentingnya posyandu. Hasil
evaluasi:
Jumlah total anak balita yang hadir dari Mawar 1-3 adalah 283 balita
dari 300 balita. Terjadi peningkatan 24 % sehingga menjadi 94 %
balita yang mengikuti posyandu
Mawar 1dan II tidak ada balita yang memiliki masalah seperti balita
yang gizi buruk atau dibawah garis merah, sedangkan untuk Mawar III
ada dua balita yang memiliki masalah yang gizinya buruk atau
dibawah garis merah. Masing-masing terdapat di RT 03 dan RT 10.
3. Resiko terjadinya peningkatan penyakit (DBD, ISPA, Diare) di RW 05
Kelurahan Cililitan berhubungan dengan kurangnya kesadaran akan
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Hasil evaluasi:
Jumlah peserta yang hadir sebanyak 27 orang dari 45 undangan
Peserta mengikuti penyuluhan dengan antusias
Peserta mendemonstrasikan ulang 7 langkah mencuci tangan yang
baik dan benar
4. Kurang pengetahuan serta penerapan perilaku menggosok gigi dan mencuci
tangan pada anak sekolah milai dari kelas I hingga kelas III di MI ASY-
SUHADA RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan dengan kurangnya
informasi dan keikut-sertaan peran orang tua. Hasil evalusi:
Jumlah anak sekolah yang hadir sebanyak 69 anak sekolah Anak sekolah mengikuti penyuluhan tentang “cara menyikat gigi dan
mencuci tangan yang baik dan benar” Anak sekolah mampu mendemonstrasikan ulang cara menyikat gigi
dan 7 langkah mencuci tangan yang baik dan benar