16
BAB IV PEMBAHASAN Pada BAB IV ini kami akan membahas lebih lanjut mengenai asuhan keperawatan yang telah dilakukan terhadap komunitas di wilayah RW 05 Kelurahan Cililitan kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur yang dikaitkan dengan tinjauan teoritis. Penerapan praktek klinik keperawatan komunitas ini dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan komunitas, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pada semua tahapan implementasi tersebut ditemukan eberapa faktor yang mempengaruhi yaitu faktor kelebihan, faktor kelemahan, faktor ancaman dan faktor kesempatan. A. Pengkajian Pengkajian merupakan tahapan awal dari proses keperawatan komunitas. Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan dan pengelompokan data yang sudah didapat. Adapun metode yang dilakukan saat pengkajian komunitas di RW 05 Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur meliputi observasi, wawancara, penyebaran angket, windshield survey, dan analisa data sekunder.

BAB IV 100%

Embed Size (px)

DESCRIPTION

komunitas

Citation preview

Page 1: BAB IV 100%

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada BAB IV ini kami akan membahas lebih lanjut mengenai asuhan

keperawatan yang telah dilakukan terhadap komunitas di wilayah RW 05 Kelurahan

Cililitan kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur yang dikaitkan dengan tinjauan

teoritis. Penerapan praktek klinik keperawatan komunitas ini dimulai dari pengkajian,

diagnosa keperawatan komunitas, intervensi, implementasi dan evaluasi. Pada semua

tahapan implementasi tersebut ditemukan eberapa faktor yang mempengaruhi yaitu

faktor kelebihan, faktor kelemahan, faktor ancaman dan faktor kesempatan.

A. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahapan awal dari proses keperawatan komunitas.

Dalam tahapan ini dilakukan pengumpulan dan pengelompokan data yang sudah

didapat. Adapun metode yang dilakukan saat pengkajian komunitas di RW 05

Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur meliputi observasi,

wawancara, penyebaran angket, windshield survey, dan analisa data sekunder.

Dalam pelaksanaan terhadap proses pengumpulan data, kami melakukan

wawancara dengan diskusi bersama ketua RW 05, masing-masing ketua RT di

wilayah RW 05 Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati yang terdiri dari 15 RT,

para kader masing-masing RT serta perwakilan, dan staff dari Puskesmas kelurahan

yang dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Agustus 2015. Kami kemudian melakukan

windshield survey yaitu dengan melakukan pemantauan keadaan lingkungan di

wilayah RW 05 Kelurahan Cililitan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur yang

terdiri dari 15 RT, kemudian melakukan studi dokumentasi dengan melakukan data

penduduk dari ketua RW dan masing-masing RT. Selanjutnya kami melakukan

pendokumentasian terhadap keadaan lingkungan di wilayah RW 05 Kelurahan

Page 2: BAB IV 100%

Cililitan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur dan melakukan penyebaran angket

dengan jumlah 800 KK.

Tujuan dari pengkajian tersebut yaitu untuk mendapatkan data-data mengenai

Data Keluarga, Anggota Keluarga, Genogram, Psikososial, PUS, Ibu Hamil, Ibu

Nifas, Ibu Menyusiu, Anak Usia Prasekolah, Anak Usia Sekolah, Anak usia Remaja,

Dewasa, Lansia, Kesehatan Lingkungan, Perilaku Kesehatan Keluarga, dan

Pengorganisasian Masyarakat.

Pada pengkajian data keluarga didapatkan semua data baik Data Keluarga

(Nama KK an Usia KK), Profil Keluarga (Kondisi Keluarga dan Rumah; Kegiatan

Keluarga; dan Perekonomian Keluarga), Data Kependudukan Keluarga (Jenis

Kelamin; Agama; Pendidikan; Pekerjaan; Status Kawin; dan Jaminan Kesehatan

Nasional), Profil Umum Keluarga (KB dan Pembangunan Keluarga), Profil

Kesehatan (Pemeliharaan Kebersihan Diri; Kondisi dan Riwayat Kesehatan; dan

Status Imunisasi).

Pada pengkajian balita, didapatkan data Terdapat 50 % balita yang Mengikuti

Posyandu Balita dari total 300 balita yang terdaftar di RW 05, dikarenakan

kurangnyan kesadaran ibu tentang pentingnya posyandu untuk balita. Hal ini dapat

dilihat dari kader harus mengingatkan berulang kali juga menjemput ibu di rumah

untuk mengikuti kegiatan. Dalam kegiatan posyandu balita, ibu dapat mengetahui

ststus kesehatan balitanya, tahap tumbuh kembang yang terjadi, juga memenuhi

kebutuhan imunisasi balita tersebut. Jika posyandu diabaikan maka tahap tumbuh

kembang balita yang tidak optimal mungkin tidak akan diketahui begitu juga status

kesehatannya.

Pada pengkajian anak usia sekolah, banyak anak sekolah khususnya mulai

dari kelas I sampai kelas III di MI ASY-SUHADA yang mengalami masalah dengan

kebersihan mulut dan gigi juga gigi berlubang yang diakibatkan karena mereka

kurang menerapkan perilaku menggosok gigi dan kurang mengetahui cara

menggosok gigi yang baik dan benar juga mereka banyak mengkonsumsi makanan

yang merusak gigi, selain itu anak juga kurang memperhatikan kebersihan tangan dan

Page 3: BAB IV 100%

jarang mencuci tangan. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya peran serta

keikutsertaan dari orangtua dalam mencontohkan dan menerapkan perilaku

menggosok gigi dan mencuci tangan sejak kecil.

Pada pengkajian lansia, didapatkan data jumlah lansia dari 800 KK adalah 284

orang. Memasuki masa tua berarti mengalami kemunduran secara fisik maupun

secara psikis. Kemunduran fisik ditandai dengan kulit yang mengendor, rambut putih,

penurunan pendengaran, penglihatan menurun, gerakan lambat, kelainan berbagai

fungsi organ vital, sensitivitas meningkat.perubahan fisik yang terjadi pada lansia

mencakup berbagai system dalam tubuh lansia tersebut dan dapat mengakibatkan

timbulnya penyakit degenerative seperti DM, Hipertensi, Goutarthritis dan

sebagainya. Oleh karena itu lansia harus melakukan pemeriksaan kesehatan secara

berkala. Data yang kami dapat dari 284 lansia hanya 17 % mengikuti kegiatan

Posyandu Lansia selama 3 bulan terakhir. terdapat 20 % dari populasi lansia yang

menderita Diabetes Millitus, terdapat 34 % dari populasi lansia yang menderita

Hipertensi.

Dari pengkajian lingkungan, kami mendapat hasilyaitu, terdapat aliran got

yang tidak lancar karena adanya tumpukan sampah, adanya kandang-kandang unggas

yang kurang terawat dan kebun yang tidak terawat, kurangnya kesadaran masyarakat

untuk membuang sampah pada tempatnya dan tempat sampah yang tidak ada

tutupnya, hasil survey Jumantik tanggal 04/08/2015 terdapat 5 rumah yang positif,

tanggal 21/08/015 terdapat 1 rumah yang positif, tanggal 28/08/2015 terdapat 3

rumah yang positif dari 20 rumah yang dikunjungi, angka kejadian ISPA di RW 05

Kelurahan Cililitan pada 3 bulan sebelumnya ada ± 15%dan angka kejadian DBD

pada tahun lalu yaitu ± 15% yang menderita DBD pada RW 05 Kelurahan Cililitan.

Lingkungan yang bersih berawal dari diri sendiri dan keluarga, jika individu dan

keluarga tidak menerapkan PHBS maka tidak akan tercipta lingkungan yang bersih.

Masing-masing keluarga perlu meningkatkan kesadaran akn penerapan PHBS

sehingga dapat tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.

Page 4: BAB IV 100%

B. Perencanaan

Sebelum melakukan tindakan asuhan keperawatan, perlu dilakukan

perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan asuhan keperawatan berupa strategi

tindakan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.

Dalam praktiknya kami melakukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) kepada

RW, RT, Kader, staff Puskesmas, staff Kelurahan dan warga yang dilaksanakan pada

01 September 2015 tentang masalah-masalah yang ada di RW 05 Kelurahan Cililitan

Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur serta rencana tindakan yang tepat untuk

menyelesaikan masalah yang ada. Dari hasil kesepakatan MMD, maka rencana

tindakan yang muncul yaitu:

1. Masalah yang pertama yaitu resiko peningkatan angka kesakitan pada

lansia di RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan dengan kurangnya

pengetahuan dan kesadaran masyarakat atau keluarga dalam memelihara

kesehatan lansia, ditandai dengan jumlah lansia dari 800 KK adalah 284

lansia dan hanya 17 % mengikuti kegiatan Posyandu Lansia selama 3

bulan terakhir, terdapat 20 % dari populasi lansia yang menderita Diabetes

Millitus, terdapat 34 % dari populasi lansia yang menderita Hipertensi.

Berdasarkan data diatas, maka rencana mahasiswa STIKes BINAWAN

yaitu:

a. Pemeriksaan kesehatan lansia (tekanan darah dan gula darah)

Dengan melakukan pemeriksaan maka dapat diketahui jumlah pasti

angka lansia yang menderita Hipertensi dan Diabetes Millitus.

b. Penyuluhan Perawatan Pada Lansia dengan Diabetes Mellitus

Penyuluhan kesehatan akan lebih memperluas dan menambah

pengetahuan lansia mengenai penyakit yang diderita juga cara

pengobatan, penenganan dan pencegahan penyakit.

Page 5: BAB IV 100%

c. Senam kaki DM

Senam kaki merupakan suatu bentuk kegiatan fisik yang dapat

dilakukan secara mandiri sebagai penanganan untuk mengontrol

penyakit Diabetes Millitus.

2. Kurangnya kepatuhan ibu di RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan

dengan kurangnya kesadaaran dan pengetahuan tentang pentingnya

posyandu, ditandai dengan terdapat 50 % balita yang Mengikuti Posyandu

Balita dari total 300 balita yang terdaftar di RW 05, kader harus

mengingatkan berulang kali dan menjemput ibu di rumah untuk mengikuti

kegiatan posyandu dan ibu tampak kurang kesadaran tentang posyandu.

Berdasarkan data tersebut maka mahasiswa STIKes BINAWAN

merencanakan tindakan sbb:

a. Penyuluhan tentang Peduli Kesehatan Anak Dengan Datang Ke

Posyandu

Dengan penyuluhan maka pengetahuan dan kesadaran ibu akan

pentingnya datang ke posyandu nuntuk balita akan semakin meningkat

sehingga status kesehatan, tahap tumbuh kembang dan pemenuhan

imunsasi balita dapat terus dipantau secara berkala.

3. Resiko terjadinya peningkatan penyakit (DBD, ISPA, Diare) di RW 05

Kelurahan Cililitan berhubungan dengan kurangnya kesadaran akan

penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, ditandai dengan terdapat aliran

got yang tidak lancar karena adanya tumpukan sampah, adanya kandang-

kandang unggas yang kurang terawat dan kebun yang tidak terawatt,

kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada

tempatnya dan tempat sampah yang tidak ada tutupnya, hasil survey

Page 6: BAB IV 100%

Jumantik tanggal 04/08/2015 terdapat 5 rumah yang positif, tanggal

21/08/015 terdapat 1 rumah yang positif, tanggal 28/08/2015 terdapat 3

rumah yang positif dari 20 rumah yang dikunjungi, angka kejadian ISPA

di RW 05 Kelurahan Cililitan pada 3 bulan sebelumnya ada ± 15%, angka

kejadian DBD pada tahun lalu yaitu ± 15% yang menderita DBD pada

RW 05 Kelurahan Cililitan. Dari data diatas maka kegiatan yang

direncanakan oleh mahasiswa STIKes BINAWAN adalah:

a. Penyuluhan Kebersihan Lingkungan Dan Dampak Terhadap

Kesehatan

Penyuluhan akan menambah luas pengetahuan masyarakat tentang

lingkungna yang bersih dan dampak yang dapat terjadi jika lingkunga

tidak bersih.

b. Demonstrasi 7 langkah mencuci tangan

Dengan mengetahui serta menerapkan perilaku mencuci tangan yang

baik dengan & langka yang benar maka dapat meningkatkan status

kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.

4. Kurang pengetahuan serta penerapan perilaku menggosok gigi dan

mencuci tangan pada anak sekolah milai dari kelas I hingga kelas III di MI

ASY-SUHADA RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan dengan

kurangnya informasi dan keikut-sertaan peran orang tua, ditandai dengan

banyak anak sekolah khususnya mulai dari kelas I sampai kelas III yang

mengalami masalah dengan kebersihan mulut dan gigi ojuga gigi

berlubang, anak sekolah khususnya kelas I sampai III banyak

mengkonsumsi makanan yang merusak gigi, anak sekolah khususnya

mulai dari kelas I sampai III kurang memperhatikan kebersihan tangan

dan jarang mencuci tangan. Berdasarkan data tersebut maka rencana

tindakan oleh mahasiswa STIKes BINAWAN adalah:

Page 7: BAB IV 100%

a. Penyuluhan Cara Menyikat Gigi dan 7 Langkah Mencuci Tangan

Dengan Baik Dan Benar

Penyuluhan yang diberikan akan meningkatkan minat serta kepatuhan

dalam menerapkan perilaku menyikat gigi dan mencuci tangan pada

anak sekolah serta mengurangi mereka mengkonsumsi makanan yang

dapat merusak gigi serta meningkatkan peran serta orang tua dalan

keterlibatan mencontohkan dan penerapan.

b. Demonstrasi cara menyikat gigi

Dengan melihat cara menyikat gigi yang benar maka anak juga akan

mengingat dan menerapkan cara yang benar dalam menyikat gigi

muali dari hari diajarkan sehingga kebersihan mulut dan gigi dapat

terjaga pada anak usia sekolah.

c. Demonstrasi 7 langkah mencuci tangan

Dengan mellihat cara mencuci tangan yang benar maka anak akan

mencontohkan dan merapkan perilaku mencuci tangan sehingga dapat

meningkatkan status kesehatan dan mengurangi angka kejadian

kesakitan pada anak yang dapat diakibatkan Karen tidak mencuci

tangan dengan baik dan benar.

C. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan aktualisasi dari semua perencanaan yang sudah kita

susun dengan cara melakukan dengan sesuai semua kegiatan yang sudah

direncanakan. Berikut ini adalah pelaksanaan dari semua kegiatan yang sudah kami

rencanakan berdasarkan pada masalah kesehatan yang ada.

1. Untuk mengatasi masalah resiko peningkatan angka kesakitan pada lansia di

RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan

kesadaran masyarakat atau keluarga dalam memelihara kesehatan lansia,

Page 8: BAB IV 100%

kami melakukan 3 kegiatan sesuai dengan perencanaan yang kami buat yaitu

kegiatan pemeriksaan kesehatan lansia (tekanan darah dan gula darah),

penyuluhan Perawatan Pada Lansia dengan Diabetes Mellitus, senam kaki

DM. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Agustus 2015 pukul

09.00 - 11.00 bertempat di PAUD dengan strategi presentasi, diskusi,

demonstrasi, dan senam.

2. Kurangnya kepatuhan ibu di RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan dengan

kurangnya kesadaaran dan pengetahuan tentang pentingnya posyandu, kami

melakukan Penyuluhan tentang Peduli Kesehatan Anak Dengan Datang Ke

Posyandu yang sudah kami rencanakan terlebih dahulu. Kegiatan tersebut

dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Agustus 2015 pukul 09.00 – 11.00 dengan

penyuluhan, diskusi dan tanya jawab sebagai strategi dan kegiatan tersebut

dilakukan di YAKRI.

3. Resiko terjadinya peningkatan penyakit (DBD, ISPA, Diare) di RW 05

Kelurahan Cililitan berhubungan dengan kurangnya kesadaran akan

penerapan perilaku hidup bersih dan sehat.untuk mengatasi masalah tersebut

kami telah merencanakan 2 kegiatan yaitu, Penyuluhan Kebersihan

Lingkungan Dan Dampak Terhadap Kesehatan dan Demonstrasi 7 langkah

mencuci tangan yang kemudian dilaksanakan pada Minggu, 06 September

2015 pukul 09.00 – 11.00 dengan strategi penyuluhan, demonstrasi dan

diskusi dan diadakan di Sasana Krida RW 05.

4. Kurang pengetahuan serta penerapan perilaku menggosok gigi dan mencuci

tangan pada anak sekolah milai dari kelas I hingga kelas III di MI ASY-

SUHADA RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan dengan kurangnya

informasi dan keikut-sertaan peran orang tua, kami melaksanakan kegiatan

yang sudah kami rencanakan dan dilakukan pada Rabu, 09 September 2015

pukul 09.00 – 11.00 dan kegiatannya adalah Penyuluhan Cara Menyikat Gigi

Page 9: BAB IV 100%

dan 7 Langkah Mencuci Tangan Dengan Baik Dan Benar, Demonstrasi cara

menyikat gigi dan Demonstrasi 7 langkah mencuci tangan. Strategi yang

dilaksanakan adalah denga penyuluhan, demonstrasi dan redemonstrasi dan

dilaksanakan di sasana Krida RW 05.

D. Evalusai

Evaluasi dilakukan untuk menilai dan mengukur tingkat keberhasilan dari

pelaksanaan tindakan asuhan keperawata yang sudh dilakukan. Evaluasi ini kami

lakukan sebagai bentuk penilaian pencapaian dari tindakan yang sudah kami lakukan

terhadap masalah kesehatan yang ada di RW 05 Kelurahan Cililitan Kecamatan

Kramat Jati Jakarta Timur.

Evaluasi yang kami dapatkan adalah sebagai berikut:

1. Resiko peningkatan angka kesakitan pada lansia di RW 05 Kelurahan Cililitan

berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat atau

keluarga dalam memelihara kesehatan lansia. Hasil evaluasi:

Lansia cukup aktif selama kegiatan berlangsung

Jumlah kehadiran 114 orang, terjadi peningkatan jumlah kunjungan

sebesar 23 % sehingga menjadi 40% dari kehadiran awal 17 %

Lansia dapat mengikuti senam dengan baik

Terdapat 50 lansia yang menderita Hipertensi

Terdapat 49 lansia yang menderita DM

2. Kurangnya kepatuhan ibu di RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan dengan

kurangnya kesadaaran dan pengetahuan tentang pentingnya posyandu. Hasil

evaluasi:

Jumlah total anak balita yang hadir dari Mawar 1-3 adalah 283 balita

dari 300 balita. Terjadi peningkatan 24 % sehingga menjadi 94 %

balita yang mengikuti posyandu

Page 10: BAB IV 100%

Mawar 1dan II tidak ada balita yang memiliki masalah seperti balita

yang gizi buruk atau dibawah garis merah, sedangkan untuk Mawar III

ada dua balita yang memiliki masalah yang gizinya buruk atau

dibawah garis merah. Masing-masing terdapat di RT 03 dan RT 10.

3. Resiko terjadinya peningkatan penyakit (DBD, ISPA, Diare) di RW 05

Kelurahan Cililitan berhubungan dengan kurangnya kesadaran akan

penerapan perilaku hidup bersih dan sehat. Hasil evaluasi:

Jumlah peserta yang hadir sebanyak 27 orang dari 45 undangan

Peserta mengikuti penyuluhan dengan antusias

Peserta mendemonstrasikan ulang 7 langkah mencuci tangan yang

baik dan benar

4. Kurang pengetahuan serta penerapan perilaku menggosok gigi dan mencuci

tangan pada anak sekolah milai dari kelas I hingga kelas III di MI ASY-

SUHADA RW 05 Kelurahan Cililitan berhubungan dengan kurangnya

informasi dan keikut-sertaan peran orang tua. Hasil evalusi:

Jumlah anak sekolah yang hadir sebanyak 69 anak sekolah Anak sekolah mengikuti penyuluhan tentang “cara menyikat gigi dan

mencuci tangan yang baik dan benar” Anak sekolah mampu mendemonstrasikan ulang cara menyikat gigi

dan 7 langkah mencuci tangan yang baik dan benar