24
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan skema PTK spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart, oleh karena itu pada masing-masing siklus akan dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan sekaligus observasi dan yang terakhir adalah refleksi. Pada tahap pelaksanaan dan observasi dilakukan secara bersamaan. Observasi dilakukan oleh guru kelas sebagai observer yang akan mengamati jalannya pembelajaran oleh peneliti sebagai guru pengajar. 4.1.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1.1. Pra Siklus Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Tegalsari Kec. Kedu Kab. Temanggung pada siswa keals IV dengan jumlah 18 siswa, 13 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas, banyak siswa yang masih suka bermain didalam kelas. Pada saat pembelajaran siswa masih banyak yang kurang fokus terhadap apa yang dijelaskan oleh guru, masih tengok kanan kiri melihat keluar kelas. Mereka masih banyak yang melakukan aktifitas diluar materi pembelajaran seperti mengobrol dengan teman, berpindah-pindah tempat duduk ataupun asik dengan aktifitasnya sendiri. siswa kelas IV ini terbiasa dengan model pembelajaran konvensional. Pembelajaran terpusat pada guru dan siswa hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Keadaan ini membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga membuat siswa banyak yang tidak tuntas dalam pembelajaran. Kondisi demikian secara langsung berdampak pada hasil belajar siswa. Tingkat penguasaan materi masih jauh dari harapan. Dapat terlihat dari hasil evaluasi siswa pada saat pra siklus. Dari keseluruhan siswa, sebanyak 33% (6 siswa) yang nilainya sudah tuntas diatas KKM. Sedangkan sisanya 66% (12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan skema PTK spiral dari C.

Kemmis dan Mc. Taggart, oleh karena itu pada masing-masing siklus akan

dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan sekaligus observasi

dan yang terakhir adalah refleksi. Pada tahap pelaksanaan dan observasi dilakukan

secara bersamaan. Observasi dilakukan oleh guru kelas sebagai observer yang

akan mengamati jalannya pembelajaran oleh peneliti sebagai guru pengajar.

4.1.1. Pelaksanaan Penelitian

4.1.1.1. Pra Siklus

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Tegalsari Kec. Kedu Kab.

Temanggung pada siswa keals IV dengan jumlah 18 siswa, 13 siswa laki-laki dan

5 siswa perempuan. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas,

banyak siswa yang masih suka bermain didalam kelas. Pada saat pembelajaran

siswa masih banyak yang kurang fokus terhadap apa yang dijelaskan oleh guru,

masih tengok kanan kiri melihat keluar kelas. Mereka masih banyak yang

melakukan aktifitas diluar materi pembelajaran seperti mengobrol dengan teman,

berpindah-pindah tempat duduk ataupun asik dengan aktifitasnya sendiri. siswa

kelas IV ini terbiasa dengan model pembelajaran konvensional. Pembelajaran

terpusat pada guru dan siswa hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas yang

diberikan guru. Keadaan ini membuat siswa kurang aktif dalam pembelajaran

pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga membuat siswa banyak yang tidak

tuntas dalam pembelajaran.

Kondisi demikian secara langsung berdampak pada hasil belajar siswa.

Tingkat penguasaan materi masih jauh dari harapan. Dapat terlihat dari hasil

evaluasi siswa pada saat pra siklus. Dari keseluruhan siswa, sebanyak 33% (6

siswa) yang nilainya sudah tuntas diatas KKM. Sedangkan sisanya 66% (12

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

30

siswa) yang nilainya masih dibawah Kriteria Ketutasan Minimal atau dapat

dikatakan belum tuntas. Dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 71 guru

harus mencari cara agar target ketutasan sebanyak 75% dari keseluruhan sisiwa

nilainya berada diatas KKM. Hasil belajar siswa pra siklus disajikan dalam tabel

4.1 berikut :

Tabel 4.1Hasil belajar siswa pra siklus

No Kriteria Frekuensi Presentase1 Tuntas 6 33,3%2 Tidak tuntas 12 66,7%3 Jumlah 18 100%Nilai rata-rata kelas 68,3Nilai Tertinggi 85Nilai Terendah 55

Dari tabel tersebut dapat dilihat nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya

68,3 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah adalah 50. Maka peneliti

mengadakan pelaksanaan siklus I dan siklus II dengan menggunakan model yang

lebih kooperatif dan menggunakan alat peraga pembelajaran agar siswa tidak pasif

dalam mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan Tabel hasil belajar siswa pada Pra Siklus dapat dilihat pada

Gambar 4.1 berikut :

Gambar 4.1. Diagram hasil belajar siswa pada pra siklus siswakelas IV SD Negeri 01 Tegalsari

30

siswa) yang nilainya masih dibawah Kriteria Ketutasan Minimal atau dapat

dikatakan belum tuntas. Dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 71 guru

harus mencari cara agar target ketutasan sebanyak 75% dari keseluruhan sisiwa

nilainya berada diatas KKM. Hasil belajar siswa pra siklus disajikan dalam tabel

4.1 berikut :

Tabel 4.1Hasil belajar siswa pra siklus

No Kriteria Frekuensi Presentase1 Tuntas 6 33,3%2 Tidak tuntas 12 66,7%3 Jumlah 18 100%Nilai rata-rata kelas 68,3Nilai Tertinggi 85Nilai Terendah 55

Dari tabel tersebut dapat dilihat nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya

68,3 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah adalah 50. Maka peneliti

mengadakan pelaksanaan siklus I dan siklus II dengan menggunakan model yang

lebih kooperatif dan menggunakan alat peraga pembelajaran agar siswa tidak pasif

dalam mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan Tabel hasil belajar siswa pada Pra Siklus dapat dilihat pada

Gambar 4.1 berikut :

Gambar 4.1. Diagram hasil belajar siswa pada pra siklus siswakelas IV SD Negeri 01 Tegalsari

33%

67%

Tuntas Tidak tuntas

30

siswa) yang nilainya masih dibawah Kriteria Ketutasan Minimal atau dapat

dikatakan belum tuntas. Dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 71 guru

harus mencari cara agar target ketutasan sebanyak 75% dari keseluruhan sisiwa

nilainya berada diatas KKM. Hasil belajar siswa pra siklus disajikan dalam tabel

4.1 berikut :

Tabel 4.1Hasil belajar siswa pra siklus

No Kriteria Frekuensi Presentase1 Tuntas 6 33,3%2 Tidak tuntas 12 66,7%3 Jumlah 18 100%Nilai rata-rata kelas 68,3Nilai Tertinggi 85Nilai Terendah 55

Dari tabel tersebut dapat dilihat nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya

68,3 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah adalah 50. Maka peneliti

mengadakan pelaksanaan siklus I dan siklus II dengan menggunakan model yang

lebih kooperatif dan menggunakan alat peraga pembelajaran agar siswa tidak pasif

dalam mengikuti pembelajaran.

Berdasarkan Tabel hasil belajar siswa pada Pra Siklus dapat dilihat pada

Gambar 4.1 berikut :

Gambar 4.1. Diagram hasil belajar siswa pada pra siklus siswakelas IV SD Negeri 01 Tegalsari

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

31

4.1.1.2. Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan siklus I akan dilakukan dalam 3 tahap yaitu perencanaan,

tindakan dan observasi dan refleksi. Dalam pelaksanaan tindakan dan observasi

masing-masing dilakukan dalam 3 kali pertemuan hingga evaluasi dilakukan.

a. Perencanaan

Perencanaan tindakan pada siklus I dibuat menjadi 3 kali pertemuan setiap

akan dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learningberbantuan media gambar. Tahap menyusun rencana

yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Menganalisa kompeteni dasar dan standar kompetensi yang akan

digunakan, analisis ini dilakukan dengan guru kelas.

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan

model Problem Based Learing berbantuan media gambar.

3. Menyiapakan media pembelajaran yang akan digunakan.

4. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.

5. Menyiapkan soal evaluasi untuk materi siklus I.

Tabel 4.2Jadwal Pelaksanaan Siklus I

Pertemuan Ke- Hari, Tanggal JamPelajaran

Keterangan

1 Senin,16 Oktober 2017

3 Pelaksanaan pembelajaran

2 Selasa,17 Oktober 2017

3 Pelaksanaan pembelajaran

3 Jumat,18 Oktober 2017

2 Pelaksanaan pembelajarandan evaluasi

b. Pelaksanaan dan observasi

Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah pelaksanaan rancangan

pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun

sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dan pada

pertemuan terakhir akan dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar

siswa.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

32

- Pertemuan I

Pertemuan pertama pada kegiatan siklus I ini dilaksanakan minggu ke 3

pada hari senin tanggal 16 bulan Oktober 2017. Pada kegiatan awal pembelajaran

yang dilakukan kurang lebih sepuluh menitguru mengawali pembelajaran dengan

berdoa dan guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Setelah berdoa guru

melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa. Kegiatan selanjutnya yang

harus dilakukan oleh guru adalah memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti

pembelajaran, tetapi kegiatan tersebut tidak dilaksanakan oleh guru. Untuk

merangsang pemahaman siswa sebelum membahas materi yang akan dipelajari,

guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab kepadasiswa dengan

memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.

Pada kegiatan apersepsi ini siswa menanggapi pertanyaan guru dengan antusias.

Kegiatan selanjutnya adalah menyampaikan materi yang akan dipelajari serta

menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Pada tahap inti berlangsung kurang lebih lima puluh menit. Guru

menjelaskan materi mengenai jenis-jenis pekerjaan, dimulai dari penjelasan

pengertian jenis-jenis pekerjaan melalui media gambar yang telah disiapkan oleh

guru. Penjelasan tentang materi jenis-jenis pekerjaan disampaikan dengan jelas

oleh guru, tetapi masih banyak siswa yang tidak mendengarkan dengan baik

penjelasan dari guru. Guru menegur beberapa siswa yang tidak memperhatikan

pembelajaran agar tidak mengganggu konsentrasi siswa lainnya. Setelah suasana

kelas menjadi kondusif, guru melanjutkan menjelaskan materi dengan

menjelaskan satu persatu contoh gambar mengenai jenis-jenis pekerjaan. Guru

meminta salah satu siswa untuk menjelaskan salah satu contoh gambar yang

ditunjukkan oleh guru, siswa yang tidak memperhatikan temannya ketika

menjelaskan materi akan ditunjuk oleh guru untuk bergantian menjelaskan

gambar selanjutnya. Kegiatan ini diberikan agar siswa lebih aktif dan tidak

malakukan kegiatan yang mengganggu siswa lain selama guru menjelaskan

materi. Setelah guru menjelaskan materi dan siswa sudah paham mengenai materi

yang diberikan guru, guru membagi siswa dalam 4 kelompok yang setiap siswa

terdapat 5-4 siswa. Setelah itu guru membagikan gambar mengenai jenis-jenis

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

33

pekerjaan kepada tiap kelompok, lalu tiap kelompok mendiskusikan tentang

gambar yang diberikan guru. Siswa diminta untuk lebih berfikir kritis dalam

menyampaikan penjelasan atau gagasan-gagasan apa yang terdapat pada gambar

tersebut. Dalam satu kelompok diharapakan para siswa untuk saling sharing

informasi dan menyajikan dalam suatu masalah dalam gambar tersebut, namun

masih ada siswa yang tidak saling sharing dalam memyampaikan informasi, ada

yang diam dan main sendiri. Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok

mempresentasukan hasil diskusi mereka didepan kelas, sedangkan kelompok lain

mendengarkan dan menanggapi hasil presentasi. Guru dan siswa saling

menanggapi dan meluruskan tanggapan siswa yang dinilai masih belum pas

dengan materi. kelompok lain secara bergantian membacakan hasil diskusi

didepan kelas, guru juga memberikan reward berupa kata-kata dan tepuk tangan

siswa. Setelah selesai, siswa mengerjakan lembar kerja yang diberikan oleh guru

mengenai materi yang tekah dipelajari.

Pada tahap akhir yang berlangsung kurang lebih limamenit. Guru dan

siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari serta melakukan tanya

jawab tentang materi yang belum dikuasai siswadan berdoa bersama yang

dipimpin oleh ketua kelas.

Pada pertemuan pertama siklus I siswa masih terlihat malu-malu dan

canggung dengan peneliti sebagai guru pengajar dikelas IV. Siswa masih ragu-

ragu dan malu-malu ketika dipanggil oleh guru untuk menjawab pertanyaan

ataupun menyampaikan pendapatnya. Dari lembar pengamatan observer, guru

masih banyak memiliki kekurangan seperti guru masih belum memperhatikan

kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran, jadi ketika akan dimulai

pembelajaran siswa masih gaduh didalam kelas. Guru juga masih belum

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dan saat melakukan diskusi

kelompok masih banyak siswayang asik sendiri dan tidak mau saling sharing

pendapat atau informasi kepada teman kelompoknya.

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

34

- Pertemuan 2

Pertemuan kedua ini dilaksanakan minggu ke 3 pada hari selasa tanggal 17

bulan Oktober 2017 yang berlangsung selama kurang lebih sepuluh menit. Pada

kegiatan awal guru mengawali pembelajaran dengan berdoa dan guru meminta

ketua kelas untuk memimpin doa. Setelah berdoa guru melakukan presensi untuk

mengecek kehadiran siswa, setelah itu guru melakukan apresepsi dengan

melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi untuk mengasah

kemampuan siswa. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama.

Pada tahap inti berlangsung selama kurang lebih lima puluh menit. Pada

kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan yang ada dilingkungan

sekitar dan menyebutkan jenis pekerjaan yang berhubungan dengan abrang dan

jasa. Dalam penyampaian materi siswa memperhatikan penjelasan guru dengan

seksama. Guru menunjuk siswa untuk menyebutkan pekerjaan pekerjaan yang ada

disekitar lingkungan sekolah dan masyarakat. Guru melanjutkan materi dengan

menggunakan media gambar yang telah disiapkan oleh guru. Setelah materi

selesai dijelaskan oleh guru, guru membagi siswa dalam 4 kelompok. Setiap

kelompok mendapat satu gambar mengenai materi contoh-contoh pekerjaan yang

ada disekitar lingkungan masyarakat. Setiap kelompok mendiskusikan tentang

gambar yang diberikan oleh guru. Siswa diminta untuk lebih berfikir kritis dalam

menyampaikan penjelasan atau gagasan- gagasan apa yang terdapat pada gambar

tersebut. Dalam kegiatan diskusi ini masih ada siswa yang melakukan kegiatan

lain selain diskus kelompok. Dalam satu kelompok diharapakan para siswa untuk

saling sharing informasi dan menyajikan dalam suatu masalah dalam gambar

tersebut. Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

disusi mereka didepan kelas, sedangkan kelompok lain mendengarkan dan

menanggapi hasil presentasi. Guru dan siswa saling menanggapi dan meluruskan

tanggapan siswa yang dinilai masih belum pas dengan materi. Selanjutnya siswa

mendapatkan lembar kerja untuk dikerjakan individu. Guru memberikan waktu

kepada siswa untuk mengerjakan lembar kerja. Setelah siswa selesai mengerjakan

lembar kerja yang dibagikan, siswa mengumpulkan lembar kerja. Untuk

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

35

mengakhiri, siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran lalu ditutup dengan

doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas.

Pada pertemuan kedua siklus I, siswa masih terlihat melakukan kegiatan

lain saat diskusi, guru harus mengingatka siswa agar fokus terhadap diskusi yang

sedang berlangsung.Guru masih belum menyebutkan tujuan pembelajaran, guru

juga masih belum atau campur-campur dalam menggunakan bahasa Indonisa yang

baik dan benar.

- Pertemuan 3

Pada pertemuan ketiga siklus I pembelajaran dilaksanakan minggu ke 3

pada hari rabu tanggal 18 bulan Oktober 2017 yang berlangsung selama kurang

lebih sepuluh menit. Pada kegiatan awal guru mengawali pembelajaran dengan

berdoa dan guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Setelah berdoa guru

melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa, setelah itu guru melakukan

apresepsi dengan melakukan tanya jawab untuk mengingat kembali tentang materi

yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah melakukan kegiatan

apersepsi kepada siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada tahap inti berlangsung selama kurang lebih empat puluh menit. Guru

memberi penjelasan dengan memperdalam materi yang sudah dipelajari pada dua

pertemuan sebelumnya. Siswa memperhatikan penjealasan dari guru sambil

bertanya jika ada materi yang sulit dipahami atau siswa lupa dengan materi yang

telah diajarkan oleh guru. Lalu guru memberikan lembar evaluasi kepada siswa.

Siswa mengerjakan lembar evaluasi dengan sungguh-sungguh. Setelah pengerjaan

evaluasi telah selesai, guru menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi

kepada siswa agar lebih giat belajar dan diakhiri dengan doa bersama yang

dipimpin oleh ketua kelas.

Kesimpulan yang terdapat pada pertemuan 3 siklus I adalah siswa masih

belum aktif dalam diskusi kelompok dan siswa masih asik sendiri ketika siswa

lain mempresentasikan hasil diskusi.

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

36

c. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi

pada siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan

kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta

hambatan-hambatan yang dihadapinya seperti kendala yang dihadapi guru saat

mengajar dan siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran IPS menggunakan

model Problem Based Learning berbantuan media gambar. Dengan demikian

peneliti dapat mengetahui keefektifan model Problem Based Learning berbantuan

media gambar tersebut. Pembelajaran pada siklus I juga menggunakan Higher

Order Thinking Skills (HOTS) namun penggunaan Higher Order Thinking Skills

(HOTS) ini masih belum sepenuhnya dilaksanakan pada siklus I. Hasil refleksi ini

juga bergna untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah

dilakukan dan sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada

siklus II supaya peningkatan hasil belajar yang maksimal.

Kelebihan dari pembelajaran yang ditemui pada pertemuan pertama dan

kedua pada siklus I yaitu :

Guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran IPS dengan

menggunakan model dan media gambar dengan baik.

Guru dapat menarik perhatian siswa dengan menggunakan media gambar

yang telah disiapkan.

Siswa senang karena dalam pembelajaran menggunakan kegiatan

berkelompok.

Adapun kelemahan dari pembelajaran yang ditemui dari segi guru dan

siswa yaitu :

Guru masih belum bisa mengkondisikan kelas dengan baik, hal ini dapat

dilihat dari persiapan pada saat membuka pelajaran guru belum

mengkondisikan siswa untuk siap dalam pembelajaran.

Pada saat pembelajarn berlangsung ada beberapa siswa mengganggu

temannya pada saat guru menjelaskan materi.

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

37

Penyampaian materi sudah baik dan menarik karena menggunakan media

gambar, tetapi ketika pada tahap diskusi siswa masih melakukan kegiatan

lain diluar materi.

Guru belum menegur siswa yang mengganggu temannya yang melakukan

presentasi hasil diskusi.

Masih banyak pula siswa yang pasif belum berani mengemukakan

pendapatnya.

Penggunaan Higher Order Thinking Skills (HOTS) masih belum

dilaksanakan.

Dari beberapa masalah diatas, maka dilakukan perbaikan pembelajaran pada

siklus II yang diantaranya dengan cara :

Guru harus lebih fokus lagi dalam penyampaian materi serta

memperhatikan pengkondisian kelas dan kesiapan siswa dalam belajar

agar materi yang disampaikan dapat diserap siswa dengan baik.

Guru memberikan teguran kepada siswa yang melakukan kegiatan diluar

materi pelajaran ataupun menggangu temannya yang sedang serius dalam

belajar agar kondisi belajar menjadi lebih kondusif.

Guru lebih memberikan motivasi kepada siswa agar lebih berani dalam

mengungkapkan pendapat.

Dari data hasil belajar siswa yang didapat dari pengerjaan soal evaluasi,

siswa masih belum begitu dapat menguasai materi dengan baik. Ini ditunjukkan

dari 18 siswa, baru terdapat 10 siswa (55,6%) yang ilainya sudah tuntas KKM,

sedangkan 8 siswa (44,6%) nilainya masih berada dibawah KKM.

Hasil refleksi ini akan dijadikan sebagai acuan untuk diperbaiki pada siklus II

agar pembelajaran dapat berjalan secara maksimal dan indikator kerja yang telah

ditetapkan dapat tercapai.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

38

4.1.1.3. Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan siklus I masih akan dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu

perencanaan, tindakan dan observasi dan refleksi. Dalam pelaksanaan tindakan

dan observasi masing-masing dilakukan dalam 3 kali pertemuan dengan

menggunakan model Problem Based Learning sampai pada pertemuan ke-3

evaluasi dilakukan, siklus II dilaksanakan dengan memperhatikan hasil refleksi

memperbaiki kelemahan yang terjadi pada siklus I.

a. Perecanaan

Model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media gambar hingga hasil

belajar siswa mencapai target yang telah ditentukan. Tahap peencanaan sikluk II

yang dilakukan oleh peliti diantaranya sebagai berikut :

1. Menganalisa kompetensi dasar dan standar kompetensi yang akan

digunakan, analisis ini dilakukan dengan meminta masukan pada guru

kelas.

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan

model Problem Based Learning beserta materi pembelajaran.

3. Menyiapakan media gambar yang mudah dipahami oleh siswa.

4. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.

5. Menyiapakan soal evaluasi.

6. Berkonsultasi dengan guru kelas cara menguasai siswa dan cara

mengkondisikan kelas yang baik agar pembelajaran dapat berlangsung

secara maksimal.

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

39

Berikut jadwal pelaksanaan siklus II :

Tabel 4.3Jadwal Pelaksanaan Siklus II

Pertemuan Ke- Hari, Tanggal JamPelajaran

Keterangan

1 Senin,19 Oktober 2017

3 Pelaksanaan pembelajaran

2 Selasa,20 Oktober 2017

3 Pelaksanaan pembelajaran

3 Jumat,21 Oktober 2017

2 Pelaksanaan pembelajarandan evaluasi

b. Pelaksanaan dan observasi

Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus I adalah pelaksanaan rancangan

pembelajaran dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun

sebelumnya. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dan pada

pertemuan terakhir akan dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar

siswa.

- Pertemuan 1

Pertemuan pertama pada kegiatan siklus II ini dilaksanakan minggu ke 3

pada hari senin tanggal 19 bulan Oktober 2017. Pada kegiatan awal pembelajaran

yang dilakukan kurang lebih sepuluh menit guru mengawali pembelajaran dengan

berdoa dan guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Setelah berdoa guru

melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa, setelah itu guru melakukan

apresepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi untuk

mengasah kemampuan siswa. Pada tahap akhir kegiatan awal, guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yag ingin dicapai.

Pada tahap inti kurang lebih lima puluh menit. Guru mengulas kembali

materi pada pertemuan sebelumnya dengan bertanya jawab kepada siswa

mengenai jenis-jenis pekerjaan dan pekerjaan dilingkungan sekitar dan

dilingkungan masyarakat. Siswa mendengarkan penjelasan materi yang

disampaikan oleh guru. Selanjutnya ketika materi selesai disampaikan guru

bertanya apakah masih ada siswa yang belum paham mengenai materi yang

disampaikan oleh guru. Setelah semua siswa mengerti guru memulai

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

40

pembelajaran dengan model Problem Based Learning. Guru membagi siswa

dalam beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Setelah itu guru

membagikan gambar mengenai jenis-jenis pekerjaan kepada tiap kelompok, lalu

tiap kelompok mendiskusikan tentang gambar yang diberikan guru. Siswa diminta

untuk lebih berfikir kritis dalam menyampaikan penjelasan atau gagasa- gagasan

apa yang terdapat pada gambar tersebut. Dalam satu kelompok diharapakan para

siswa untuk saling sharing informasi dan menyajikan dalam suatu masalah dalam

gambar tersebut. Setelah berdiskusi, masing-masing kelompok mempresentasukan

hasil disusi mereka didepan kelas, sedangkan kelompok lain mendengarkan dan

menanggapi hasil presentasi. Guru dan siswa saling menanggapi dan meluruskan

tanggapan siswa yang dinilai masih belum pas dengan materi. kelompok lain

secara bergantian membacakan hasil diskusi didepan kelas, guru juga memberikan

reward berupa kata-kata dan tepuk tangan siswa. Setelah selesai, siswa

mengerjakan lembar kerja yang diberikan oleh guru mengenai materi yang telah

dipelajari.

Pada tahap akhir yang berlangsung kurang lebih lima menit. Guru dan

siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari serta melakukan tanya

jawab tentang materi yang belum dikuasai siswa dan berdoa bersama yang

dipimpin oleh ketua kelas.

Pada pertemuan pertama siklus II ini pembelajaran sudah berlangsung

dengan baik, akan tetapi masih ada siswa yang mengganggu teman lainnya ketika

guru menjelaskan materi. siswa juga masih saja melakukan kegiatan lain,

sehingga guru harus mengkontrol para siswa untuk tidak melakukan kegiatan lain

saat pembelajaran berlangsung.

- Pertemuan 2

Pertemuan kedua pada siklus II ini dilaksanakan minggu ke 3 pada hari

senin tanggal 20 bulan Oktober 2017. Pada kegiatan awal pembelajaran yang

dilakukan kurang lebih sepuluh menit guru mengawali pembelajaran dengan

berdoa dan guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Setelah berdoa guru

melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa, setelah itu guru melakukan

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

41

apresepsi dengan melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai materi untuk

mengasah kemampuan siswa. Pada tahap akhir kegiatan awal, guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Pada tahap inti kurang lebih lima puluh menit. Guru mengulas kembali

materi pada pertemuan sebelumnya dengan bertanya jawab kepada siswa

mengenai pentingnya semangat kerja. guru memberikan penjelasan materi tentang

ciri-ciri semangat kerja didalam pekerjaan yang berhubungan dengan barang dan

jasa.

Siswa mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.

Selanjutnya ketika materi selesai disampaikan guru bertanya apakah masih ada

siswa yang belum paham mengenai materi yang disampaikan oleh guru. Setelah

semua siswa mengerti guru memulai pembelajaran dengan model Problem Based

Learning. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, setiap kelompok

terdiri dari 4-5 siswa. Setelah itu guru membagikan gambar mengenai jenis-jenis

pekerjaan kepada tiap kelompok, lalu tiap kelompok mendiskusikan tentang

gambar yang diberikan guru. Siswa diminta untuk lebih berfikir kritis dalam

menyampaikan penjelasan atau gagasa- gagasan apa yang terdapat pada gambar

tersebut. Dalam satu kelompok diharapakan para siswa untuk saling sharing

informasi dan menyajikan dalam suatu masalah dalam gambar tersebut. Setelah

berdiskusi, masing-masing kelompok mempresentasukan hasil disusi mereka

didepan kelas, sedangkan kelompok lain mendengarkan dan menanggapi hasil

presentasi. Guru dan siswa saling menanggapi daan meluruskan tanggapan siswa

yang dinilai masih belum pas dengan materi. kelompok lain secara bergantian

membacakan hasil diskusi didepan kelas, guru juga memberikan reward berupa

kata-kata dan tepuk tangan siswa. Setelah selesai, siswa mengerjakan lembar kerja

yang diberikan oleh guru mengenai materi yang tekah dipelajari.

Pada tahap akhir yang berlangsung kurang lebih lima menit. Guru dan

siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari serta melakukan tanya

jawab tentang materi yang belum dikuasai siswa dan berdoa bersama yang

dipimpin oleh ketua kelas.

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

42

Menurut catatan observer pada lembar observasi, dari pertemuan kedua

siklus II ini diperoleh kesimpulanbahwa guru kurang memberikan bimbingan

kepada siswa dalam menjawab pertanyaan. Dan siswa masih saja melakukan

kegiatan lain walaupun sudah diperingatkan oleh guru.

- Pertemuan 3

Pada pertemuan ketiga siklus II pembelajaran dilaksanakan minggu ke 3

pada hari rabu tanggal 20 bulan Oktober 2017 yang berlangsung selama kurang

lebih sepuluh menit. Pada kegiatan awal guru mengawali pembelajaran dengan

berdoa dan guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. Setelah berdoa guru

melakukan presensi untuk mengecek kehadiran siswa, setelah itu guru melakukan

apresepsi dengan melakukan tanya jawab untuk mengingat kembali tentang

materu yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Setelah melakukan

kegiatan apersepsi kepada siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada tahap inti berlangsung selama kurang lebih tujuh puluh menit. Guru

memberi penjelasan dengan memperdalam materi yang sudah dipelajari pada dua

pertemuan sebelumnya. Siswa memperhatikan penjealasan dari guru sambil

bertanya jka ada materi yang sulit dipahami atau siswa lupa dengan materi yang

telah diajarkan oleh guru. Lalu guru memberikan lembar evaluasi kepada siswa.

Siswa mengerjakan lembar evaluasi dengan sungguh-sungguh. Setelah pengerjaan

evaluasi telah selesai, guru menutup pembelajaran dengan memberikan motivasi

kepada siswa agar lebih giat belajar dan diakhiri dengan doa bersama yang

dipimpin oleh ketua kelas.

Tahap observasi pada siklus II ini dilakukan oleh guru kelas dengan

mengisi lembar observasi guru dan siswa yang telah disiapkan pada saat

pembelajaran berlangsung. Guru kelas mengamati jalannya pembelajaran yang

dilakukan oleh peneliti sebagai guru pengajar dan mencatat poin-poin penting.

Dari hasil pengamatan oleh guru kelas didapatkan beberapa catatan antara lain :

pembelajaran yang dilakukan sudah berlangsung baik. Semua poin pada lembar

evaluasi sudah terlaksana. Pembelajaran sudah runtut sesuai dengan RPP yang

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

43

dibuat. Akan tetapi siswa masih saja melakukan kegiatan lain saat pembelajaran

sedang berlangsung.

c. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi

siklus II. Dengan demikian peneliti dapat mengetahui keefektifan pembelajaran

IPS yang menggnakan model Problem Based Learning berbantuan media gambar.

Dari beberapa aspek aktivitas guru dan siswa yang diamati pada siklus II ini,

menunjukkan peningkatan perbandingan dengan pengamatan aktivitas guru dan

siswa pada siklus I. Dari data hasil belajar siswa yang didapat dari pengerjaan soal

evaluasi, siswa masih belum begitu dapat menguasai materi dengan baik. Ini

ditunjukkan dari 18 siswa, hanya terdapat 2 siswa (11,1%) yang nilainya masih

belum tuntas diatas KKM, sedangkan 16 siswa (88,9%) nilainya sudah berada

diatas KKM. Pada siklus II siswa sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan

baik. Kebanyakan siswa sudah memperhatikan guru ketika materi sedang

disampaiakan. Walaupun masih ada siswa yang asik sendiri. Pengkondisian kelas

juga sudah dapat dilaksanakan dengan baik sehingga kondisi pada saat

pembelajaran berlangsung dengan efektif. Pengerjaan lembar evaluasi

berlangsung secara baik dan kondusif.

Presentase ketuntasan hasil belajar pada siklus II ini sudah mencapai pada

indikator kerja yaitu (88%) atau lebih dari jumlah keseluruhan siswa. Dengan

demikian penggunaan model Problem Based Learning berbatuan media gambar

pada mata pelajaran IPS materi jenis-jenis pekerjaan dapat diikuti dengan baik

oleh siswa.

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Data hasil belajar IPS pada materi jenis-jenis pekerjaan diperoleh dari

hasil tes evaluasi siswa tiap siklus. Hasil belajar siswa disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekwensi. Menurut Sugiono (2011:46) untuk membuat tabel

distribusi frekwensi dilakukan dengan tiga langkah yaitu menghitung jumlah

interval kelas, menghitung rentang data dan terakhir menghitung panjnag kelas.

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

44

Untuk menghitung jumlah kelas digunakan rumus strunges yaitu : K=1+3.3 log n.

dimana: K = jumlah interval kelas

n = jumlah data observasi

log = logaritma

Untuk menghitung rentang data dilakukan dengan rumus : nilai max –

nilai min + 1. Setelah diketahui rentang data maka dicari panjang kelas dengan

cara membagi rentang data dengan jumlah kelas. Berikut hasil perhitungan kelas.

Rentang data dan panjang kelas.

a. Siklus I

Berdasarkan rumus tersebut nilai tertinggi pada siklus I adalah 95 dan nilai

terendah 55. Jumlah data observasi adalah 18 siswa.

K = 1 + 3.3 . log n

= 1 + 3.3 log 18

= 1 + 3.3 . 1.3

= 1 + 4.29

= 5.29 atau 5

Range = nilai max – nilai min + 1

= 95 – 55 + 1

= 41

Panjang kelas = Range dibagi K

41/5 = 8,2 atau 8

Dari hasil tersebut maka diperoleh panjang kelas adalah 8. Setelah

diketahui panjang kelas maka dibuat tabel distribusi frekwensi yang disajikan

pada tabel 4.4 berikut :

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

45

Tabel 4.4Distribusi frekwensi hasil belajar IPS siswa

Kelas4 SDN 01 Tegalsari Semester 1 Tahun ajaran 2016/2017Siklus I

No Interval Frekwensi Persentase1 55 – 62 3 16,7 %2 63 – 71 5 27,8 %3 72 – 79 3 16,7 %4 80 – 87 6 33,3 %5 88 – 95 1 5,6 %6 ≥ 90 -

Jumlah 18 100 %

b. Siklus II

Data pada Siklus II perolehannya masih sama dengan siklus II dan

juga disajikan menggunakan tabel distribusi frekwensi dengan tiga langkah

yaitu menghitung jumlah interval kelas, menghitung rentang data dan

terakhir menghitung panjang kelas. Nilai tertinggi pada siklus II adalah 100

dan nilai terendah adalah 70. Jumlah data observasi adalah 18 siswa.

K = 1 + 3.3 . log n

= 1 + 3.3 log 18

= 1 + 3.3 . 1.3

= 1 + 4.29

= 5.29 atau 5

Range = nilai max – nilai min + 1

= 100 – 70 + 1

= 31

Panjang kelas = Range dibagi K

31/5 = 6.2 atau 6

Dari hasil perhitungan tersebut maka diperoleh panjang kelas adalah 6.

Setelah diketahui panjang kelas maka dibuat tabel distribusi frekwensi yang

disajikan pada tabel 4.5 berikut :

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

46

Tabel 4.5Distribusi frekwensi hasil belajar IPS siswa

Kelas 4 SDN 01 Tegalsari Semester 1 Tahun ajaran 2016/2017Siklus II

No Interval Frekwensi Persentase1 70 – 75 2 11,1 %2 76 – 82 2 11,1 %3 83 – 88 1 5,6 %4 89 – 94 5 27,8 %5 ≥ 95 8 44,4 %

Jumlah 18 100 %

4.1.3 Analisis Data

Pada penelitian ini data akan dianalisis dengan dua tahapan yaitu analisis

ketuntasan dan analisis komparatif. Data yang dianalisis adalah data hasil belajar

IPS materi jenis-jenis pekerjaan siswa kelas IV SD Negeri 01 Tegalsari Kec.

Kedu tahun ajaran 2017/2018 semseter 1.

4.1.3.1 Analisis Ketuntasan

Analisis ketuntasan tiap siklus dalam tabel ketuntasan diolah dengan

membandingkan data mentah dengan skor KKM untuk mata pelajaran IPS.

Ketuntasan hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6Analisis Ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 4

SDN 01 Tegalsari Semester I Tahun ajaran 2017/2018Siklus I

No Kriteria Frekuensi Presentase1 Tuntas 10 55,6 %2 Tidak Tuntas 8 44,4 %3 Jumlah 18 100 %

Nilai rata-rata kelas 73,61Nilai Tertinggi 95Nilai Terendah 5,5

Dari tabel tersebut dapat dilihat adanya peningkatan jumlah ketuntasan hasil

belajar siswa. Yang semula pada pra siklus sebelum diadakannya tindakan,

ketuntasan siswa hanya mencapai 33,3%, setelah digunakan model Problem

Based Learning berbantuan media gambar meningkat menjadi 55,6% kemudian

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

47

setelah tindakan dilakukan dalam siklu II hasil belajar siswa meningkat lagi

mencapai 88,9% dari jumlah keseluruhan siswa. Grafik peningkatan hasil belajar

siswa disajikan dalam gambar 4.2 berikut :

Gambar 4.2. Diagram ketuntasan hasil belajar IPS Siswakelas IV SDN 01 Tegalsari Siklus I

Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Data hasil belajar

IPS siswa kelas IV SD Negeri 01 Tegalsari Kec. Kedu tahun ajaran 2017/2018

semester I disajikan pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7Analisis Ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas IV

SD Negeri 01 Tegalsari Semester I Tahun ajaran 2017/2018Siklus II

No Kriteria Frekuensi Presentase1 Tuntas 16 88,9 %2 Tidak Tuntas 2 11,1 %3 Jumlah 18 100 %

Nilai rata-rata kelas 90,5Nilai Tertinggi 100Nilai Terendah 70

Tabel tersebut menunjukkan tingkat ketuntasan siswa pada siklus II. Pada

siklus II siswa yang nilainya berada diatas KKM atau sudah tuntas mencapai

jumlah 16 siswa 88,9% dari jumlah 18 siswa. Sedangkan siswa yang belum tuntas

dengan nilai dibawah KK hanya terdapat 2 siswa 11,1% saja. Nilai tertinggi pada

siklus II ini mencapai skor 100 sedangkan nilai terendah masih berada pada skor

47

setelah tindakan dilakukan dalam siklu II hasil belajar siswa meningkat lagi

mencapai 88,9% dari jumlah keseluruhan siswa. Grafik peningkatan hasil belajar

siswa disajikan dalam gambar 4.2 berikut :

Gambar 4.2. Diagram ketuntasan hasil belajar IPS Siswakelas IV SDN 01 Tegalsari Siklus I

Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Data hasil belajar

IPS siswa kelas IV SD Negeri 01 Tegalsari Kec. Kedu tahun ajaran 2017/2018

semester I disajikan pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7Analisis Ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas IV

SD Negeri 01 Tegalsari Semester I Tahun ajaran 2017/2018Siklus II

No Kriteria Frekuensi Presentase1 Tuntas 16 88,9 %2 Tidak Tuntas 2 11,1 %3 Jumlah 18 100 %

Nilai rata-rata kelas 90,5Nilai Tertinggi 100Nilai Terendah 70

Tabel tersebut menunjukkan tingkat ketuntasan siswa pada siklus II. Pada

siklus II siswa yang nilainya berada diatas KKM atau sudah tuntas mencapai

jumlah 16 siswa 88,9% dari jumlah 18 siswa. Sedangkan siswa yang belum tuntas

dengan nilai dibawah KK hanya terdapat 2 siswa 11,1% saja. Nilai tertinggi pada

siklus II ini mencapai skor 100 sedangkan nilai terendah masih berada pada skor

56%

44%

Tuntas Tidak tuntas

47

setelah tindakan dilakukan dalam siklu II hasil belajar siswa meningkat lagi

mencapai 88,9% dari jumlah keseluruhan siswa. Grafik peningkatan hasil belajar

siswa disajikan dalam gambar 4.2 berikut :

Gambar 4.2. Diagram ketuntasan hasil belajar IPS Siswakelas IV SDN 01 Tegalsari Siklus I

Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Data hasil belajar

IPS siswa kelas IV SD Negeri 01 Tegalsari Kec. Kedu tahun ajaran 2017/2018

semester I disajikan pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7Analisis Ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas IV

SD Negeri 01 Tegalsari Semester I Tahun ajaran 2017/2018Siklus II

No Kriteria Frekuensi Presentase1 Tuntas 16 88,9 %2 Tidak Tuntas 2 11,1 %3 Jumlah 18 100 %

Nilai rata-rata kelas 90,5Nilai Tertinggi 100Nilai Terendah 70

Tabel tersebut menunjukkan tingkat ketuntasan siswa pada siklus II. Pada

siklus II siswa yang nilainya berada diatas KKM atau sudah tuntas mencapai

jumlah 16 siswa 88,9% dari jumlah 18 siswa. Sedangkan siswa yang belum tuntas

dengan nilai dibawah KK hanya terdapat 2 siswa 11,1% saja. Nilai tertinggi pada

siklus II ini mencapai skor 100 sedangkan nilai terendah masih berada pada skor

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

48

70. Nilai rata-rata kelas meningkat dari siklus I hanya 73,61 pada siklus II ini

menjadi 90,5. Data tersebut disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Gambar 4.3. Diagram ketuntasan hasil belajar IPSsiswa kelas IV SD Negeri 01 Tegalsari siklus II

4.1.3.2. Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunkan model

Problem Based Learning berbantuan media gambar pada mata pelajaran IPS

terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada

perbandingan nilai pra siklus, siklus I dan siklus II tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8Perbandingan hasil belajar siswa pra siklus, siklus 1 dan siklus 2

No KriteriaPra siklus Siklus 1 Siklus 2

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase1 Tuntas 6 33,3% 10 55,6% 16 88,9%2 Tidak

tuntas12 66,7% 8 44,4% 2 11,1%

Jumlah 18 100% 18 100% 18 100%Skor tertinggi 85 95 100Skor terendah 55 55 70Rata-rata 68,3 73,6 90,5

Dari tabel tersebut dapat dilihat adanya peningkatan jumlah ketuntasan

hasil belajar siswa. Yang semula pada pra siklus sebelum diadakannya tindakan,

ketuntasan siswa hanya mencapai 33,3%, setelah digunakan model Problem

Based Learning berbantuan media gambar meningkat menjadi 55,6% kemudian

setelah tindakan dilakukan dalam siklu II hasil belajar siswa meningkat lagi

48

70. Nilai rata-rata kelas meningkat dari siklus I hanya 73,61 pada siklus II ini

menjadi 90,5. Data tersebut disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Gambar 4.3. Diagram ketuntasan hasil belajar IPSsiswa kelas IV SD Negeri 01 Tegalsari siklus II

4.1.3.2. Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunkan model

Problem Based Learning berbantuan media gambar pada mata pelajaran IPS

terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada

perbandingan nilai pra siklus, siklus I dan siklus II tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8Perbandingan hasil belajar siswa pra siklus, siklus 1 dan siklus 2

No KriteriaPra siklus Siklus 1 Siklus 2

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase1 Tuntas 6 33,3% 10 55,6% 16 88,9%2 Tidak

tuntas12 66,7% 8 44,4% 2 11,1%

Jumlah 18 100% 18 100% 18 100%Skor tertinggi 85 95 100Skor terendah 55 55 70Rata-rata 68,3 73,6 90,5

Dari tabel tersebut dapat dilihat adanya peningkatan jumlah ketuntasan

hasil belajar siswa. Yang semula pada pra siklus sebelum diadakannya tindakan,

ketuntasan siswa hanya mencapai 33,3%, setelah digunakan model Problem

Based Learning berbantuan media gambar meningkat menjadi 55,6% kemudian

setelah tindakan dilakukan dalam siklu II hasil belajar siswa meningkat lagi

89%

11%

Tuntas Tidak tuntas

48

70. Nilai rata-rata kelas meningkat dari siklus I hanya 73,61 pada siklus II ini

menjadi 90,5. Data tersebut disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

Gambar 4.3. Diagram ketuntasan hasil belajar IPSsiswa kelas IV SD Negeri 01 Tegalsari siklus II

4.1.3.2. Analisis Komparatif

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunkan model

Problem Based Learning berbantuan media gambar pada mata pelajaran IPS

terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada

perbandingan nilai pra siklus, siklus I dan siklus II tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8Perbandingan hasil belajar siswa pra siklus, siklus 1 dan siklus 2

No KriteriaPra siklus Siklus 1 Siklus 2

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase1 Tuntas 6 33,3% 10 55,6% 16 88,9%2 Tidak

tuntas12 66,7% 8 44,4% 2 11,1%

Jumlah 18 100% 18 100% 18 100%Skor tertinggi 85 95 100Skor terendah 55 55 70Rata-rata 68,3 73,6 90,5

Dari tabel tersebut dapat dilihat adanya peningkatan jumlah ketuntasan

hasil belajar siswa. Yang semula pada pra siklus sebelum diadakannya tindakan,

ketuntasan siswa hanya mencapai 33,3%, setelah digunakan model Problem

Based Learning berbantuan media gambar meningkat menjadi 55,6% kemudian

setelah tindakan dilakukan dalam siklu II hasil belajar siswa meningkat lagi

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

49

mencapai 88,9% dari jumlah keseluruhan siswa. Grafik peningkatan hasil belajar

siswa disajikan dalam gambar 4.4 berikut :

Gambar 4.4 Diagram perbandingan ketuntasan dan ketidaktuntasan hasil belajar

Selain pada presentase ketuntasan, peningkatan juga terjadi pada

pencapaian nilai tertinggi yang diperoleh siswa. Perbandingan perolehan skor

tertinggi dan terendah tiap siklus disajikan dalam gambar 4.5 berikut :

Gambar 4.5 . Diagram perbandingan skor tertinggi dan skor terendah tiap siklus

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pra Siklus

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra Siklus

49

mencapai 88,9% dari jumlah keseluruhan siswa. Grafik peningkatan hasil belajar

siswa disajikan dalam gambar 4.4 berikut :

Gambar 4.4 Diagram perbandingan ketuntasan dan ketidaktuntasan hasil belajar

Selain pada presentase ketuntasan, peningkatan juga terjadi pada

pencapaian nilai tertinggi yang diperoleh siswa. Perbandingan perolehan skor

tertinggi dan terendah tiap siklus disajikan dalam gambar 4.5 berikut :

Gambar 4.5 . Diagram perbandingan skor tertinggi dan skor terendah tiap siklus

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

49

mencapai 88,9% dari jumlah keseluruhan siswa. Grafik peningkatan hasil belajar

siswa disajikan dalam gambar 4.4 berikut :

Gambar 4.4 Diagram perbandingan ketuntasan dan ketidaktuntasan hasil belajar

Selain pada presentase ketuntasan, peningkatan juga terjadi pada

pencapaian nilai tertinggi yang diperoleh siswa. Perbandingan perolehan skor

tertinggi dan terendah tiap siklus disajikan dalam gambar 4.5 berikut :

Gambar 4.5 . Diagram perbandingan skor tertinggi dan skor terendah tiap siklus

Tuntas

Tidak Tuntas

Nilai Tertinggi

Nilai Terendah

Page 22: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

50

Penggunaan model Problem Based Learning yang digunakan oleh peneliti

berdampak pada perolehan nilai rat-rata kelas. Nilai rata-rata kelas menunjukkan

adanya peningkatan tiap siklus.

Gambar 4.6 Diagram peningkatan nilai rata-rata kelas.

4.2 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di kelas IV SD Negeri

01 Tegalsari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi jenis-jenis pekerjaan

menggunakan metode Problem Based Learning berbantuan media gambar sangat

memuaskan. Berdasarkan hasilanalisis data yang telah diperoleh dari pra siklus,

siklus I dan siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang

cukupsignifikan.

Sebelum dilakukan tindakan pada pra siklus yang tuntas hanya sebanyak 6

siswa atau 33,3% kemudian dilakukan siklus I ketuntasan siswa meningkat

mencapai 10 anak atau 55,6%. Berarti telah tejadi peningkatan sebanyak 22,3%.

Akan tetapi hasil yang diperoleh pada siklus I masih belum memenuhi target

sesuai dengan indikator kerja yang telah dibuat yaitu ketuntasan mecapai 75%

atau lebih dari keseluruhan siswa. Hal ini dikarenakan guru masih belum bisa

mengkondisikan kelas secara maksimal. Jadi apabila guru tidak memperhatikan

siswa terkadang masih saja mengganggu teman lainnya atau siswa melakukan

0102030405060708090

100

Pra Siklus

50

Penggunaan model Problem Based Learning yang digunakan oleh peneliti

berdampak pada perolehan nilai rat-rata kelas. Nilai rata-rata kelas menunjukkan

adanya peningkatan tiap siklus.

Gambar 4.6 Diagram peningkatan nilai rata-rata kelas.

4.2 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di kelas IV SD Negeri

01 Tegalsari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi jenis-jenis pekerjaan

menggunakan metode Problem Based Learning berbantuan media gambar sangat

memuaskan. Berdasarkan hasilanalisis data yang telah diperoleh dari pra siklus,

siklus I dan siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang

cukupsignifikan.

Sebelum dilakukan tindakan pada pra siklus yang tuntas hanya sebanyak 6

siswa atau 33,3% kemudian dilakukan siklus I ketuntasan siswa meningkat

mencapai 10 anak atau 55,6%. Berarti telah tejadi peningkatan sebanyak 22,3%.

Akan tetapi hasil yang diperoleh pada siklus I masih belum memenuhi target

sesuai dengan indikator kerja yang telah dibuat yaitu ketuntasan mecapai 75%

atau lebih dari keseluruhan siswa. Hal ini dikarenakan guru masih belum bisa

mengkondisikan kelas secara maksimal. Jadi apabila guru tidak memperhatikan

siswa terkadang masih saja mengganggu teman lainnya atau siswa melakukan

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Nilai Rata-rata

50

Penggunaan model Problem Based Learning yang digunakan oleh peneliti

berdampak pada perolehan nilai rat-rata kelas. Nilai rata-rata kelas menunjukkan

adanya peningkatan tiap siklus.

Gambar 4.6 Diagram peningkatan nilai rata-rata kelas.

4.2 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di kelas IV SD Negeri

01 Tegalsari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial materi jenis-jenis pekerjaan

menggunakan metode Problem Based Learning berbantuan media gambar sangat

memuaskan. Berdasarkan hasilanalisis data yang telah diperoleh dari pra siklus,

siklus I dan siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang

cukupsignifikan.

Sebelum dilakukan tindakan pada pra siklus yang tuntas hanya sebanyak 6

siswa atau 33,3% kemudian dilakukan siklus I ketuntasan siswa meningkat

mencapai 10 anak atau 55,6%. Berarti telah tejadi peningkatan sebanyak 22,3%.

Akan tetapi hasil yang diperoleh pada siklus I masih belum memenuhi target

sesuai dengan indikator kerja yang telah dibuat yaitu ketuntasan mecapai 75%

atau lebih dari keseluruhan siswa. Hal ini dikarenakan guru masih belum bisa

mengkondisikan kelas secara maksimal. Jadi apabila guru tidak memperhatikan

siswa terkadang masih saja mengganggu teman lainnya atau siswa melakukan

Nilai Rata-rata

Page 23: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

51

kegiatan diluar pemeblajaran. Siswa juga belum menunjukkan keberaniannya

dalam menyampaikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi.

Dengan memperhatikan refleksi dari sikus I, maka dilakukan perencanaan

perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II agar penelitian mencapai

target yang ditentukan. Setelah dilakukan tindakan pada siklus II, ketuntasan

siswa mencapai 88,9% dan hanya terdapat 2 siswa 11,1% saja yang masih belum

tuntas, ini berarti penelitian tindakan kealsa dengan menggunakan model Problem

Based Learning berbantuan media gambar meningatkan ketuntasan siswa yang

diperoleh pada siklus II ini telah mencaai target yaitu ketuntasan siswa lebih dari

75%. Hal ini dikarenakan kelebihan dengan penggunaan model Problem Based

Learning berbantuan media gambar tingkat keaktifan siswa dalam belajar

meningkat, siswa dituntut untuk berfikir kritis dalam mengidentifikasi dalam

suatu masalah yang ada pada gambar yang diberikan oleh guru yang kemudian

didiskusikan oleh kelompok untuk saling sharing atau bertukar informasi

pengetahuan masing-masing siswanya. Dalam hal ini siswa harus memiliki tingkat

kemampuan berfikir tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS), siswa

harus menemukan permasalahan dan mengidentifikasi masalah pada suatu

gambar. Siswa dituntut untuk berani mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya didalam kelas secara bergantian, agar siswa lain juga memiliki

keberanian dalam menyampaikan pendapatnya. Jadi pengetahuan yang didapat

siswa tidak hanya berasal dari guru. Ini sesuai dengan teori Kamdi (2007:77)

menyebutkan bahwa Problem Based Learning diartikan sebagai sebuah model

pembelajaran yang didalamnya melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan

masalah dengan melalui beberapa tahap metode ilmiah sehingga siswa diharapkan

mampu mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut dan

sekaligus siswa diharapkan akan memiliki keterampilan dalam memecahkan

masalah.

Akan tetapi penggunaan model Problem Based Learning berbantuan

media gambar ini juga memiliki kelemahan, diantaranya adalah pada tahap

penerapan model kesiapan untuk menerapkan model ini membutuhkan waktu

yang sedikit agak lama, kerika diskusi kelompok jika siswanya tidak memiliki

Page 24: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. HASIL …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16538/4/T1_292013011_ BAB IV.pdf · kegiatan inti guru menjelaskan contoh-contoh pekerjaan

52

rasa ingin tahu untuk memecahkan masalah maka siswa akan enggan untuk

melakukan pemecahan masalah. Maka dari itu guru harus fokus membimbing

siswa untuk berdiskusi dan mengarahkan jika siswanya masih belum paham.

Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara guru bekeliling kesetiap kelompok-

kelompok melihat dan menanyakan jika siswanya masih merasa kesulitan.

Dari hasil pemaparan, dapat dperoleh kesimpulan bahwa penerapan model

Problem Based Learning berbantuan media gambar yang peneliti lakukan dapat

dikatakan berhasil. Pembelajaran dengan menggunakan model ini dapat membuat

siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Siswa dituntut untuk lebih berfikir

kritis dan saling bertukar pikiran dengan siswa lainnya dan penggunaan media

gambar juga memuat siswa lebih fokus dan tidak bosan dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran. Hal ini menjadikan hasil belajar IPS siswa menjadi meningkat.