Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Profil Kabupaten Sambas 2011 53
BAB IV KARAKTERISTIK SOSIO-DEMOGRAFIS
A. PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN
Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 Jumlah penduduk Kabupaten Sambas berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin sebanyak 496.120 orang, dengan rincian total kelompok umur 0-9 tahun sebanyak 57.948 orang (urutan pertama terbesar), total kelompok umur 0-4 tahun sebanyak 56.822 orang (urutan kedua terbesar) , total kelompok umur 10-14 sebanyak 52.256 orang (urutan ketiga terbesar), Total jumlah penduduk perempuan sebesar 251.516 orang, sedangkan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 244.604 orang.
Tabel 4.1 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN KELOMPOK UMUR
DAN JENIS KELAMIN
Kelompok Umur
Jenis Kelamin Total
Laki-laki Perempuan
0 - 4 29.313 27.509 56.822
5 - 9 29.508 28.440 57.948
10 - 14 26.461 25.795 52.256
15 - 19 19.598 19.845 39.443
20 - 24 16.045 17.562 33.607
25 - 29 18.774 21.141 39.915
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 54
Kelompok Umur
Jenis Kelamin Total
Laki-laki Perempuan
30 - 34 19.239 20.882 40.121
35 - 39 18.467 18.506 36.973
40 - 44 15.612 15.494 31.106
45 - 49 13.155 13.993 27.148
50 - 54 11.834 12.683 24.517
55 - 59 9.219 9.165 18.384
60 - 64 6.680 7.484 14.164
65 - 69 5.128 5.391 10.519
70 - 74 2.957 3.687 6.644
75 + 2.614 3.939 6.553
Total 244.604 251.516 496.120
Sumber : BPS Kab. Sambas (Angka Final Sensus Penduduk 2010)
Berdasarkan data BPS angka sensus penduduk 2010, penduduk kabupaten sambas pada tahun 2010 berjumlah 496.120 jiwa dengan kepadatan penduduk sekitar 78 jiwa/km² atau 2.696 jiwa per desa. Penyebaran penduduk di Kabupaten Sambas tidak merata antar kecamatan yang satu dengan yang lainnya. Kecamatan Pemangkat merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu 402 jiwa/km². Sebaliknya Sajingan Besar dengan luas sekitar 21,75% dari total wilayah Kabupaten Sambas hanya dihuni 7 jiwa/km².
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 55
Tabel 4.2 KEPADATAN PENDUDUK
Kecamatan Jumlah Penduduk
(Jiwa)
Luas Wilayah
(Km²)
Kepadatan
(Jiwa/Km²)
1. Selakau 30.072 129,51 232
2. Selakau Timur 10.200 162,99 63
3. Pemangkat 44.589 111,00 402
4. Semparuk 23.765 90,15 264
5. Salatiga 14.671 82,75 177
6. Tebas 63.613 395,64 161
7. Tekarang 13.293 83,16 160
8. Sambas 44.979 246,66 182
9. Subah 17.527 644,55 27
10. Sebawi 15.598 161,45 97
11. Sajad 9.936 94,94 105
12. Jawai 35.042 193,99 181
13. Jawai Selatan 17.660 93,51 189
14. Teluk Keramat 58.675 554,43 106
15. Galing 19.653 333,00 59
16. Tangaran 20.789 186,67 111
17. Sejangkung 22.318 291,26 77
18. Sajingan Besar 9.848 1.391,2 7
19. Paloh 23.892 1.148,84 21
Jumlah 496.120 6395,70 78
Sumber : BPS Kab. Sambas
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 56
Tabel 4.3 LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK
(Persen)
Kecamatan 2000/2008 2000/2009 2010
1. Selakau 0,64 0,85 0,99
2. Selakau Timur 0,74 1,50 2,02
3. Pemangkat 1,08 0,74 0,42
4. Semparuk 0,43 0,77 0,99
5. Salatiga 1,93 1,20 0,51
6. Tebas 0,98 0,97 0,85
7. Tekarang 0,29 1,08 1,59
8. Sambas 2,35 2,26 2,11
9. Subah -0,53 -0,13 0,03
10. Sebawi 1,38 1,38 0,40
11. Sajad 0,32 0,40 1,30
12. Jawai 1,41 0,70 0,08
13. Jawai Selatan 1,14 0,40 -0,32
14. Teluk Keramat 1,21 0,62 0,04
15. Galing -2,17 -0,75 0,20
16. Tangaran 3,47 3,37 3,19
17. Sejangkung 0,72 1,57 2,17
18. Sajingan Besar 0,71 2,22 3,19
19. Paloh 0,75 0,85 0,89
Jumlah 1,03 1,00 0,90
Sumber : BPS Kab. Sambas
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 57
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Sambas tahun 2010 sebesar 0,90 persen. Laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Sajingan Besar dan Kecamatan Tangaran adalah yang tertinggi dibandingkan kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Sambas yakni sebesar 3,19 persen. Sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Jawai Selatan yaitu sebesar -0,32 persen. Kecamatan Tebas berada pada urutan pertama dari jumlah penduduk, namun dari sisi laju pertumbuhan penduduk masih berada di bawah laju pertumbuhan Kabupaten Sambas yaitu 0,85 persen.
Tabel 4.4 PENDUDUK KABUPATEN SAMBAS BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS
YANG BEKERJA SELAMA SEMINGGU YANG LALU MENURUT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN
No. Pendidikan
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Tidak/Blm Pernah Sekolah 3.609 12.819 16.428 2. Tidak/Belum Tamat SD 37.852 39.567 77.419
3. Sekolah Dasar 44.149 30.606 74.755
4. SLTP 20.198 20.101 40.299
5. SMTA 20.808 8.760 29.568
6. Diploma/Akademi/Universitas 4.661 4.042 8.703
2 0 1 0 131.277 115.895 247.172
Sumber : BPS Kab. Sambas (Sakernas Agustus 2010)
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 58
Berdasarkan Sakernas Tahun 2010 Penduduk Kabupaten Sambas yang berumur 15 tahun ke atas yang bekerja selama seminggu yang lalu yang tidak /belum tamat SD sebanyak 77.419 orang, tamat SD sebanyak 74.755 orang, sedangkan yang tamat diploma/akademi/universitas hanya berjumlah 8.703 orang.
Tabel 4.5 KETENAGAKERJAAN
(orang)
Ketenagakerjaan 2008 2009 2010
1. Penduduk 15 tahun keatas 347.669 344.124 330.305
2. Angkatan kerja 271.311 281.735 258.908
3. Jumlah pengangguran 10.544 17.166 11.736
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Sambas
Menurut data dari
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sambas, Penduduk yang berumur 15 tahun ke atas berjumlah 347.669 orang pada tahun 2008, dengan angkatan kerja berjumlah 271.311 dan jumlah pengangguran 10.544 orang. Jumlah pengangguran meningkat menjadi 17.166 orang pada tahun 2009 dengan jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas sebanyak 344.124 dan angkatan kerja sebanyak 281.735
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 59
orang. Pada tahun 2010, penduduk berumur 15 tahun keatas berjumlah 330.305 orang menurun sebanyak 13.819 orang dari tahun 2009. Jumlah angkatan kerja pada tahun 2010 juga mengalami penurunan sebanyak 22.817 orang dibandingkan tahun 2009. Jumlah pengangguran pada tahun 2010 sebanyak 11.736, mengalami penurunan sebanyak 5.430 orang.
Rata-rata upah minimum regional Kabupaten Sambas tahun 2011 sebesar Rp. 868.400,- bertambah sebesar Rp. 33.400,- dari tahun 2010. Total jumlah TKI di luar negeri tahun 2011 sebanyak 575 orang dengan rincian jumlah tenaga kerja wanita di luar negeri pada tahun 2011 sebanyak 271 orang berkurang sebesar 26 orang dari tahun 2010, jumlah tenaga kerja pria di luar negeri sebanyak 304 orang berkurang sebesar 872 orang dari tahun 2010 dan orang yang terkena PHK tahun 2011 sebanyak 13 orang. Jumlah penderita sakit jiwa bertambah 21 orang pada tahun 2011.
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 60
Tabel 4.6 UPAH MINIMAL REGIONAL, TENAGA KERJA DI LUAR NEGERI, PHK DAN
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Jenis Data 2009 2010 2011
1. Rata- rata upah minimum Regional (Rp) 790.000 835.000 868.400
2. TKI Di Luar Negeri (orang)
- Tenaga kerja wanita 1.102 1.197 271
- Tenaga kerja pria 1.009 1.176 304
3. PHK
- Kasus PHK 4 7 4
- Orang Terkena PHK 30 7 13
4. Penduduk Penyandang Masalah Sosial
A. Penduduk rawan sosial
- Anak Jalanan
1 1
- Penderita sakit jiwa 47 52 73
- Gepeng
3 5
- Jumlah penderita HIV/AIDS
11
- Jumlah pecandu narkoba
15
B. Jumlah panti asuhan
- Panti sosial asuhan anak 6 6 6
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Sambas (Oktober 2011)
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 61
Pada tahun 2010 jumlah tenaga kerja yang bekerja di lapangan usaha pertanian/perkebunan sebanyak 1.904 orang bertambah sebesar 10 orang dari tahun 2009, yang bekerja di lapangan usaha industri berkurang sebanyak 54 orang pada tahun 2010, dilapangan usaha listrik juga berkurang sebanyak 13 orang, di lapangan usaha bangunan sebanyak 178 orang dan di lapangan usaha jasa perusahaan bertambah sebesar 49 orang pada tahun 2010.
Tabel 4.7 JUMLAH TENAGA KERJA YANG DIPEKERJAKAN PADA PERUSAHAAN
MENURUT LAPANGAN USAHA
No. Lapangan Usaha Jumlah
Perusahaan 2008 2009 2010
1. Pertanian/Perkebunan 14 17.194 1.894 1. 904
2. Pertambangan - - - -
3. Industri 54 - 460 406
4. Listrik 18 - 196 57
5. Bangunan 2 - 0 178
6. Perdagangan 43 - 224 181
7. Angkutan 3 - 21 18
8. Jasa Perusahaan 14 - 76 125
9. Jasa Sosial Perorangan - - - -
Jumlah 148 17.194 2.871 2.869
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Sambas
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 62
B. KEMISKINAN
Berdasarkan Data dan Informasi Kemiskinan 2007-2010 yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik 2011, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sambas menunjukkan kecenderungan menurun. Tahun 2005 jumah penduduk miskin tercatat sebesar 78.900 jiwa (15,10%) dengan garis kemiskinan Rp.123.976/kapita/bulan. Lima tahun kemudian (2010) jumlah penduduk miskin berkurang menjadi 50.000 jiwa (10,08%) dengan garis kemiskinan Rp.203.325/kapita/bulan. Jumlah penduduk miskin dari tahun 2007 terus mengalami penurunan. Jumlah penduduk miskin pada tahun 2009 menurun sebesar 12,52 persen dibandingkan dengan tahun 2008. Sedangkan pada tahun 2010, jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 7,09 persen atau dengan kata lain menurun sebesar 3.820 dari tahun 2009.
Pada tahun 2009 rumah tangga yang mendapatkan pelayanan kesehatan gratis dari program penanggulangan kemiskinan pemerintah yaitu Askeskin 71.05 % bertambah sebesar 9,13 % dari tahun 2008, Kartu Sehat sebesar 2,34 % mengalami penurunan sebesar 3,80 % dari tahun 2008, Surat Miskin berkurang 8,47 %, Adapun rumah tangga penerima Raskin 57,54 % berkurang sebesar 15,41 % dari tahun 2008, Rata-rata Raskin yang diterima sebanyak 13,01 kg dengan harha rata-rata Rp. 2.270,-
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 63
Tabel 4.8 JUMLAH PENDUDUK MISKIN, PERSENTASE KEMISKINAN
DAN GARIS KEMISKINAN
TTaahhuunn JJuummllaahh
PPeenndduudduukk MMiisskkiinn
PPeerrsseennttaassee PPeenndduudduukk
MMiisskkiinn
GGaarriiss KKeemmiisskkiinnaann
((RRpp//KKaapp//BBuullaann))
2010 50.000 10,08 203.325
2009 53.820 9,96 184.496
2008 61.520 11,51 163.773
2007 73.600 14 151.593
Sumber : BPS, Buku Data dan Informasi Kemiskinan Kabupaten/Kota
Dengan belajar dari krisis ekonomi yang terjadi pada tahun
1997/98, kebijakan pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan tidak hanya memperhatikan aspek/dimensi pendapatan, namun juga memperhatikan dimensi non pendapatan, yaitu akses setiap rumah tangga dan individu terutama keluarga dan individu miskin terhadap kebutuhan dasar. Selain itu, secara global dirasakan pula bahwa dimensi-dimensi non-pendapatan ini merupakan bagian penting dalam kapasitas keluarga miskin untuk mampu mengentaskan dirinya sendiri dari kemiskinan.
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 64
C. PENDIDIKAN
Pembangunan pendidikan menempati peran sangat strategis dalam keseluruhan upaya membangun kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana dicita-citakan oleh para pendiri bangsa dan dirumuskan dalam Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 yang menegaskan bahwa setiap warga negara berhak atas pendidikan. Selain itu, berbagai kesepakatan internasional khususnya millenium development goals (MDGs), yang menetapkan bahwa sebelum tahun 2015 semua anak baik laki-laki maupun perempuan menyelesaikan pendidikan dasar, dan Deklarasi UNESCO tentang Education for All (EFA) telah pula menjadi dasar pelaksanaan pembangunan pendidikan di seluruh Indonesia. Pendidikan juga merupakan instrumen pembangunan ekonomi dan sosial, termasuk di antaranya untuk mendukung upaya mengentaskan kemiskinan, meningkatkan keadilan dan kesetaraan gender, serta memperkuat nilai-nilai budaya.
Angka Partisipasi Kasar (APK) pada semua jenjang pendidikan menunjukkan peningkatan, kecuali SD/MI. APK PAUD masih tergolong sangat rendah, baru mencapai angka 3,17%. APK SD/MI meskipun menurun namun capaiannya masih melebihi 100 persen. Tahun 2007, APK SD/MI sebesar 133,35% kemudian berkurang 8,8% menjadi 124,53% pada tahun 2010. Capaian APK SD/MI melebihi 100 persen dapat dimaknai meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan disertai sukses program Kejar Paket A.
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 65
APK SMP/MTs pada periode yang sama menunjukkan peningkatan. Capaian APK SMP/MTs tahun 2007 adalah 78,70% dan tiga tahun berikutnya bertambah sebesar 16,96% menjadi 95,66%. APK SMA/MA/SMK pada periode yang sama meningkat cukup besar (sekitar 30%) yakni dari 30,70% pada tahun 2007 menjadi 61,50% tahun 2010. Capaian APK di semua jenjang pendidikan sudah tergolong baik, dan ini mengindikasikan adanya pembangunan pendidikan yang semakin merata ke semua daerah.
Pembangunan pendidikan yang semakin merata juga tampak dari capaian Angka Partisipasi Murni (APM) yang meningkat setiap tahunnya dalam periode 2007-2010. Capaian APM SD/MI/ meningkat dari 96,01% (2007) menjadi 99,61% (2010). APM SMP/MTs meningkat dari 55,10% (2007) menjadi 81,95% (2010). Demikian juga capaian APM SMA/SMK/MA meningkat dari 21,94% tahun 2007 menjadi 45,47% tahun 2010. Meskipun meningkat, capaian ini masih tergolong rendah, khususnya pada jenjang SMA.
Paralel dengan peningkatan APK dan APM, angka putus sekolah (APS) semua jenjang pendidikan menunjukkan kecenderungan menurun. Tahun 2007, APS SD/MI menurun dari 1,08% (2007) menjadi 0,75% (2010). APS SMP/MTs berkurang dari 2,51% menjadi 1,51%. APS SMA/SMK/MA juga berkurang dari 2,51% menjadi 1,51%.
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 66
Angka kelulusan siswa pada jenjang pendidikan SD/MI relatif konstan setiap tahunnya dikisaran 99,0 – 99,9 persen. Angka kelulusan SMP/MTs menunjukkan penurunan dari 95,21% tahun 2007 menjadi 92,97% tahun 2010, sedangkan angka kelulusan SMA/SMK/MA mengalami peningkatan dari 95,0% menjadi 97,68% pada periode yang sama.
Pengajar di semua jenjang pendidikan, sebagian besar (65,0%) berpendidikan di bawah S-1 dan lebih banyak terdapat pada jenjang pendidikan SD/MI. Sedangkan yang berpendidikan S-1 baru mencapai 35,0%. Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan, telah diupayakan peningkatan kualitas pendidikan melalui pelaksanaan program kualifikasi dan sertifikasi guru sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.Terkait dengan sertifikasi, dari 7.081 guru yang ada, ternyata hingga saat ini, yang bersertifikat baru sekitar 9 %.
Tabel 4.9 JUMLAH SEKOLAH, JUMLAH SISWA/MAHASISWA, JUMLAH GURU/DOSEN
NEGERI DAN SWASTA
NO SEKOLAH
JUMLAH
SEKOLAH (Unit) JUMLAH SISWA/
MAHASISWA (orang) JUMLAH GURU/ DOSEN (orang)
TAHUN TAHUN TAHUN
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
1. PAUD 194 224 151 5.067 5.563 6.674 436 508 548
2. TK 47 54 64 2.342 2.264 2.216 167 183 189
3. SLB 1 1 1 30 30 33 6 6 7
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 67
NO SEKOLAH
JUMLAH
SEKOLAH (Unit) JUMLAH SISWA/
MAHASISWA (orang) JUMLAH GURU/ DOSEN (orang)
TAHUN TAHUN TAHUN
2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
4. SD 398 402 403 71.136 72.677 72.427 4.568 4.228 4.945
5. SLTP 105 104 101 20.500 22.457 21.187 1.448 1.596 1.520
6. SLTA 26 25 28 6.390 7.390 7.702 472 524 521
7. SMK 20 19 20 4.319 4.263 4.202 254 350 271
8. Perguruan Tinggi
1 1 1 211 133 160 57 56 56
9. Lembaga Pendidikan Keterampilan
15 19 19 - 508 570 - 23 28
Perguruan Agama :
1 RA - 5 4 - 149 164 - 20 24
2. MI 42 44 42 4.888 5.989 6.251 459 488 500
3. MTs 23 22 22 2.759 2.487 2.464 317 321 216
4. MA 7 7 7 713 750 707 76 132 128
5. Perguruan Tinggi Agama Islam (IAIN/STAIN/ UNIV)
1 1 1 607 861 809 52 52 60
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 68
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Sambas (Nopember 2011)
D. KESEHATAN
Proses pembangunan di Kabupaten Sambas menunjukkan trend positip dalam arti tampak ada peningkatan dalam indikator kesehatan. Data Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang terkini belum tersedia. Hasil Susenas 2002-2003, AKI Kab.Sambas 399,66 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 43 per 1000 kelahiran hidup. Capaian ini masih tergolong tinggi. Untuk mengetahui perkembangan terkini tentang kematian ibu dan kematian bayi digunakan dapat dilihat dari laporan audit maternal perinatal (AMP) Puskesmas dan Rumah Sakit
NO SEKOLAH
JUMLAH
SEKOLAH (Unit) JUMLAH SISWA/
MAHASISWA (orang) JUMLAH GURU/ DOSEN (orang)
TAHUN TAHUN TAHUN 2009 2010 2011 2009 2010 2011 2009 2010 2011
6. Perguruan Tinggi Agama Kristen/ Teologi
1 1 1 - - - - - -
7. Perguruan Tinggi Agama Katolik/ Teologi
- - - - - - - - -
8. Perguruan Tinggi Agama Hindu
- - - - - - - - -
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 69
2010. Dari laporan tersebut Kasus kematian ibu melahirkan kurun waktu 2005-2010 berfluktuasi antara 9-15 kasus. Tahun 2010, tercatat 14 kasus kematian ibu. Penyebab utama kematian ibu menurut hasil AMP Puskesmas dan Rumah Sakit, adalah perdarahan (44,4%), Eklamsi/pre-eklamsi (22,7%) dan lain-lain/penyebab tidak pasti (33,3%).
Sementara itu, kematian bayi selama periode 2006-2010 menunjukkan kecenderungan meningkat dari 37 kasus kematian bayi
(2006) menjadi 57 kasus kematian bayi (2010). penyebab utama kematian bayi di Indonesia antara lain disebabkan oleh Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), komplikasi perinatal dan diare. Demikian juga halnya kasus kematian neonatal, besarannya pada tahun 2009 hingga saat ini adalah 4,7 per 1.000 kelahiran hidup (turun dibanding 2008 yang besarannya 5,2 per 1.000 kelahiran hidup). Penyebab utama kematian neonatal adalah berat badan bayi saat lahir tergolong
rendah (kurang dari 2.500 gram, biasa disebut bayi BBLR). Laporan Puskesmas dan Rumah sakit menyebutkan bahwa kematian bayi akibat BBLR paling banyak yaitu 57,9%.
Kunjungan Ibu Hamil K-1 dan K-4 di Kabupaten Sambas sudah tergolong baik. Tahun 2010 Capaian layanan K-1 sudah mencapai 97% lebih tinggi dari target (95%) dan K-4 86%, lebih rendah dari target
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 70
(95%). Persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga medis sudah tergolong tinggi, yakni sekitar 80,06% pada tahun 2009. Pada umumnya cakupan imunisasi di Kabupaten Sambas tergolong berhasil karena cakupan imunisasi BCG, DPT+HB1, DPT+HB380%, Polio3 sudah melebihi 100%, dan imunisasi campak hampir 100% (tepatnya 99,3%).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sambas tahun 2010, bahwa dari 5 jenis penyakit menular, hanya penyakit malaria yang belum tuntas teratasi. Dari 7.503 penderita malaria, yang diobati baru mencapai 22,7%. Sementara itu penyakit HIV/AIDS (35 kasus), Infeksi Menular Seksual/IMS (91 kasus) , Demam Berdarah Dengue/DBD (1.328 kasus), dan diare pada balita (685 kasus) semuanya dapat ditangani (capainnya 97 – 100 persen). Sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten Sambas masih terbatas kuantitas dan kualitasnya. Meskipun cukup memadai, namun ada beberapa sarana yang perlu direhab, baik rehab sedang maupun rehab berat.
Tabel 4.10 SARANA KESEHATAN
Sarana Kesehatan 2009 2010 2011 satuan
1. Posyandu 503 508 513 Unit
2. Polindes 164 182 Unit
3. Puskesmas
- Induk 25 27 27 Unit
- Pembantu 95 95 95 Unit
- Keliling 39 39 25 Unit
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 71
Sarana Kesehatan 2009 2010 2011 satuan
4. Rumah sakit umum daerah
- Tipe C 2 2 2 Unit
5. Rumah sakit umum swasta
- Tipe D 1 1 1 Unit
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Sambas Oktober 2011
Hingga 2011 sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia adalah RSUD 3 unit (RSU Pemerintah 2 unit dan RSU Swasta 1 unit), Puskesmas Induk 27 unit, Puskesmas Keliling 25 unit dan Puskesmas Pembantu 95 unit.
Jumlah Puskesmas Keliling tahun 2011 menurun sebanyak 14 buah dari tahun 2010, Puskesmas Keliling menurun dari 39 pada tahun 2010 menjadi 25 pada tahun 2011, hal ini disebabkan karena rusak/hancur.
Sementara itu tenaga kesehatan yang tersedia masih relatif sedikit. Pada tahun 2011 bulan Oktober, Dokter Spesialis 6 orang, Dokter Umum 35 orang, Dokter Gigi 7 orang. Bidan 244 orang dan Perawat 341 orang.
Selain tenaga medis, ada juga tenaga apoteker pada tahun 2010 sebanyak 3 orang, ahli kesehatan masyarakat 8 orang, tenaga ahli gizi 42 orang, analis laboratorium 41 orang, ahli rontgen 8 orang, dan ahli penyehatan lingkungan 46 orang. Ketersediaan sarana dan tenaga kesehatan dipandang masih kurang terutama dalam mewujudkan Kabupaten Sambas Sehat.
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 72
Tabel 4.11 TENAGA KESEHATAN
(orang)
TENAGA KESEHATAN 2009 2010 2011
1. Dokter umum 35 32 35
2. Dokter spesialis 5 6 6
3. Dokter gigi 7 7 7
4. Perawat 315 336 341
5. Bidan 189 242 244
6. Ahli kesehatan masyarakat 17 8
7. Apoteker 6 26
8. Ahli gizi 39 42
9. Analis laboratorium 41 41
10. Ahli rontgen 8 8
11. Mantri Kesehatan
12. Ahli penyehatan lingkungan 46 46
13. Dukun Anak 761
14. Bidan desa 159
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Sambas, Oktober 2011
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 73
E. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KB
Keberhasilan pembangunan dilaksanakan oleh partisipasi semua pihak baik oleh pemerintah, swasta dan masyarakat, yang sangat tergantung oleh peran laki-laki dan perempuan sebagai pelaku dan pemanfaat hasil pembangunan. Peran kaum perempuan belum menunjukkan hasil optimal dan segala aspek pekerjaan masih didominasi oleh kaum laki-laki. Oleh karena itu program Pemberdayaan Perempuan harus diagendakan dan memerlukan dukungan berbagai pihak.
Pentingnya peranan perempuan dalam pembangunan karena didorong oleh keinginan yang kuat untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang menunjukkan kesenjangan gender. Perjuangan gender ini tidak bisa dilakukan oleh sektor-sektor tertentu saja, dengan melalui kegiatan peranan wanita saja. Akan tetapi perjuangan secara bersama-sama oleh semua pelaku pembangunan adalah mutlak diperlukan demi tercapainya Kesetaraan dan Keadilan Gender ( KKG ).
Perkembangan kegiatan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera tahun 2009 – 2011 yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Sambas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 74
Tabel 4.12 PERKEMBANGAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,
KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
JENIS DATA 2009 2010 2011 satuan
Pemberdayaan Perempuan :
1. Kasus kekerasan terhadap perempuan
kasus
- KDRT 12 3 17
- Tracfiking 37 22 16
- Pelecehan seksual 25 5 19
- Hukum 4 3 1
2. Jumlah organisasi perempuan 21 23
buah
3. Kelompok ekonomi perempuan produktif
52 kelompok
Perlindungan Anak :
1. Penguatan keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak
5 2 2 Kelompok
2. Penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun keluarga sejahtera
1 2 2 Kegiatan
3. Gerakan ekonomi keluarga sejahtera
- 2 - Kelompok
4. Peningkatan fasilitasi dan jaringan kelembagaan
- - 8 kelompok
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 75
JENIS DATA 2009 2010 2011 satuan
pemberdayaan perlindungan anak
5. Hari anak - - 2 kegiatan
Keluarga Berencana :
1. Jumlah PUS 97.062 98.752 99.777 PUS
2. Jumlah peserta KB aktif 63.159 64.204 64.360 PA
- IUD 2.180 2.207 2.174 pcs
- MOW 614 670 699 akseptor
- MOP 387 385 379 akseptor
- Kondom 1.047 1.183 1.236 Lusin
- Implan 2.881 2.716 2.891 pcs
- Suntik 23.772 24.381 24.417 nial
- Pil 32.278 32.662 32.564 strip
3. Jumlah peserta KB baru 12.339 14.295 13.605 PB
4. Sarana pelayanan KB
- Klinik KB 33 39 39 klinik
- PPKBD 184 184 184 PPKBD
- Posyandu - -
- DBS/Apotek 118 120 - Dbs/apotek
5. Jumlah kelompok reproduksi remaja
20 22 - kelompok
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 76
JENIS DATA 2009 2010 2011 satuan
Keluarga Sejahtera :
1. Jumlah kelompok bina keluarga balita
25 73 - Kelompok
2. Jumlah kelompok bina keluarga remaja
- 19 19 Kelompok
3. Jumlah kelompok bina keluarga lansia
- 19 19 kelompok
4. Jumlah keluarga sejahtera
- Pra KS - - - KK
- KS I 34.247 33.461 - KK
- KS II 65.009 65.557 - KK
- KS III 22.606 24.543 - KK
- KS III + 9.291 10.100 - KK
5. Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga balita
5 2 3 Kegiatan
6. Fasilitasi dukungan institusi dan partisipasi masyarakat
10 6 5 Kegiatan
7. Lomba kelompok bina keluarga balita
- - 19 kegiatan
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB (Nopember 2011)
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 77
F. PEMUDA DAN OLAH RAGA, BUDAYA DAN PARIWISATA
Pembangunan dan pembinaan Pemuda dan Olah Raga melengkapi pembangunan kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang khususnya yang menyentuh pada ranah afektif dan psikomotoriknya.
Pembangunan bidang ini diarahkan pada upaya-upaya; Peningkatan peran pemuda dalam pembangunan daerah; Peningkatan sarana dan prasarana olah raga; serta Pembinaan kepengurusan organisasi olah raga di semua tingkatan pemerintahan.
Pembangunan bidang kepemudaan secara khusus difokuskan dalam rangka: meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan sosial, politik, ekonomi, budaya dan agama; meningkatkan potensi pemuda dalam kewirausahaan, kepeloporan, dan kepemimpinan dalam pembangunan; dan melindungi segenap generasi muda dari bahaya penyalahgunaan NAPZA, minuman keras, penyebaran penyakit HIV/AIDS, dan penyakit menular seksual lainnya di kalangan pemuda.
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 78
Kondisi obyektif yang masih dihadapi dalam pembangunan bidang budaya pada umumnya adalah berkisar pada bergesernya budaya hidup dan tata lelaku masyarakat sebagai pengaruh dari serbuan budaya global, kurangnya partisipasi aktif masyarakat terhadap kegiatan yang berbau budaya, lemahnya potensi SDM yang kompeten dan berkualitas di bidang kebudayaan, kurangnya sarana dan prasarana kebudayaan dan pariwisata, serta masih terbatasnya dana untuk mendukung kegiatan yang ada.
Berdasarkan data Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sambas tahun 2011 jumlah situs bersejarah sebanyak 46 buah, jumlah suku
sebanyak 3 suku yaitu suku melayu, suku cina dan suku dayak, Jumlah organisasi kepemudaan sebanyak 283 organisasi dan jumlah organisasi olahraga sebanyak 24 organisasi.
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 79
Tabel 4. 13 KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sambas
Berdasarkan data dari Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sambas sampai dengan bulan Oktober tahun 2011 jumlah gelanggang olahraga (Indoor dan Outdoor) sebanyak 313 unit, jumlah sanggar kesenian bertambah 3 buah sanggar dari 56 buah pada tahun 2010 menjadi 59 buah pada tahun 2011.
Jumlah obyek wisata alam di Kabupaten Sambas pada tahun 2011 sebanyak 19 buah, sedangkan objek wisata buatan 3 buah. Tempat hiburan/rekreasi terdiri dari bahari, non bahari dan budaya, masing-masing berjumlah 3 buah, 8 buah dan 2 buah.
JENIS DATA 2009 2010 2011
Kebudayaan :
- Jumlah suku etnis dominan 3 3 3
- Jumlah bahasa daerah dominan 1 1 1
- Jumlah situs bersejarah 40 40 46
- Jumlah Tokoh/pemangku adat 15 4
- Jumlah Suku terasing 1 0 0
Pemuda dan Olahraga :
- Organisasi Kepemudaan 151 151 283
- Jumlah Organisasi Olahraga 22 22 24
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 80
Jumlah hotel dan penginapan pada tahun 2011 sebanyak 23 buah dengan jumlah kamar 351 unit. Sedangkan jumlah hotel non bintang bertambah 6 buah dibandingkan dengan tahun 2010, dari 13 buah pada tahun 2010 menjadi 19 buah pada tahun 2011.
Tabel 4.14 JUMLAH FASILITAS OLAHRAGA, SANGGAR KESENIAN
DAN PARIWISATA
JENIS DATA 2009 2010 2011 satuan
1. Jumlah Gelanggang Olahraga (Indoor dan Outdoor)
- - 313 unit
2. Jumlah sanggar kesenian 56 56 59 buah
3. Jumlah obyek wisata
- alam 48 48 19 buah
- buatan 10 10 3 buah
4. Jumlah hotel non bintang 12 13 19 buah
5. Jumlah hotel dan penginapan 25 26 23 buah
6. Jumlah kamar hotel/penginapan
458 502 351 unit
7. Tempat hiburan/rekreasi
- bahari 20 20 3 Unit
- non bahari 6 6 8 Unit
- budaya 11 11 2 unit
Sumber : Dinas Pemuda, Olah raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Sambas (Oktober 2011)
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 81
Sebagai wilayah yang memiliki alam luas yang terdiri dari daratan dan lautan dan sejarah yang panjang, Kabupaten Sambas sesungguhnya memiliki potensi pariwisata yang cukup besar. Obyek-obyek wisata yang ada di daerah ini cukup beraneka ragam baik berupa wisata alam, wisata budaya dan wisata sejarah. Namun demikian, berbagai potensi wisata tersebut secara keseluruhan belum dimanfaatkan secara optimal. Sarana dan prasarana pendukung pertumbuhan pariwisata juga masih belum memadai, sehingga berdampak kepada kemampuan dalam pengembangan pariwisata alam di daerah.
Pembangunan kepariwisatawan diarahkan pada peningkatan peran pariwisata dalam kegiatan ekonomi yang dapat menciptakan lapangan kerja serta kesempatan berusaha dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat serta pendapatan daerah. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah melalui pengembangan pendayagunaan berbagai potensi kepariwisataan. Saat ini setidaknya terdapat 57 objek wisata yang terdiri dari wisata bahari, wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, dan agrowisata serta 21 potensi budaya. Potensi yang besar ini sesungguhnya akan berdampak cukup besar bagi perkembangan masyarakat Kabupaten Sambas apabila dikelola dan dikembangkan secara proporsional.
Tabel 4.15 OBJEK WISATA MENURUT LOKASI
NO KECAMATAN LOKASI NAMA OBJEK WISATA JENIS OBJEK
WISATA
1. Selakau Sui Rusa Pantai Polaria Wisata Bahari
Parit Baru Mesjid Siradjul Islam Wisata sejarah
Pantai Tanjung Gunung Wisata bahari
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 82
NO KECAMATAN LOKASI NAMA OBJEK WISATA JENIS OBJEK
WISATA
2. Pemangkat Parit Pasir Air Terjun Gn. Selindung Wisata alam
Selindung Taman Rekreasi Gn. Selindung
Wisata alam
Pemangkat Pantai Sinam Wisata bahari
Pantai Tanjung Batu Wisata bahari
Toa Pekong Ular Putih Wisata budaya
Sebangkau Toa Pekong Dewi Kwan Im Wisata budaya
3. Semparuk Perkebunan Sawo agrowisata
4. Tebas Sejiram Pasir Putih Sejiram Wisata alam
Seberkat Goa Kelelawar Wisata alam
Air Terjun Sebetung Wisata alam
Tebas Batu Mak Jage Wisata alam
Serindang Bukit Segoler Wisata alam
Agro Wisata Jeruk Wisata alam
5. Sambas Dalam Kaum Istana Alwatzikoebillah Wisata sejarah
Museum Negeri Sambas Wisata sejarah
6. Subah Rammin Jadde Rumah Batu Wisata budaya
7. Sebawi Sebedang Danau Sebedang Wisata alam
Sepuk Tanjung Taman Rekreasi Bukit Luwing
Wisata alam
Tebing Batu Taman Rekreasi Danau Melubun
Wisata alam
Makan Bujang Nadi dan Dare Nandung
Wisata sejarah
8. Sajad Kuayan Makam Bantilan Wisata sejarah
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 83
NO KECAMATAN LOKASI NAMA OBJEK WISATA JENIS OBJEK
WISATA
9. Jawai Sentebang Pantai Sentebang (Natuna Indah)
Wisata bahari
Dungun Laut Pantai Dungun Laut (Ramayadi)
Wisata bahari
10. Jawai Selatan Jawai Laut Pantai Bukit Raya Putri Serayi
Wisata bahari
Pantai Kalang Bau (Pasir Pandak)
Wisata bahari
Pantai Bukit Raya Wisata bahari
11. Teluk Keramat Simpang Empat Tanjung Bayung Wisata bahari
Arung Medang Pantai Suah Nipah Wisata bahari
Arung Parak Pantai Arung Parak Wisata bahari
Teluk Keramat Taman Wisata Gn. Melintang
Wisata alam
Perkebunan Salak arowisata
12. Galing Ratu Sepudak Makam Ratu Sepudak Wisata sejarah
13. Sejangkung Piantus Taman Rekreasi Bukit Piantus
Wisata alam
Makam Dato’ Kullup Wisata sejarah
14. Sajingan Besar Kaliau Air Terjun Merasap Wisata alam
Santaban Goa Alam Santok Wisata alam
Sanatab (Tanjung)
Air Terjun Pencarek Wisata alam
Batang Air Air Terjun Riam Caggat Wisata alam
15. Paloh Nibung Pantai Pulau Tua Wisata bahari
Taman Rekreasi Gn. Besi Wisata alam
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 84
NO KECAMATAN LOKASI NAMA OBJEK WISATA JENIS OBJEK
WISATA
Sebubus Air Terjun Bukit Lintang Wisata alam
Pantai Tanjung Selimpai Wisata bahari
Batu Bejamban Wisata sejarah
Taman Rekreasi Gn. Asuansang
Wisata alam
Temajuk Pantai Temajo Wisata bahari
Pantai Tanjung Kemuning Wisata bahari
Pantai Tanjung Bendera Wisata bahari Pantai Tanjung Baiwan Wisata bahari Pantai Tanjung Dato’ Wisata bahari Pantai Camar Wulan Pantai Alamudin Air Terjun Punyit
Wisata bahari Wisata bahari Wisata alam
Tanah Hitam Pantai Tanah Hitam Wisata bahari
Goa Batu Belidak Wisata alam
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Sambas.
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 85
Tabel 4.16 POTENSI BUDAYA
NO KECAMATAN POTENSI BUDAYA KETERANGAN
1 Selakau - Situs Makam Keturunan Raja Sambas
Terletak di ulu muare sungai selakau
- Klenteng, Tembok dan Patung Dewi Kwan Im
- Seni Musik Keroncong
2 Pemangkat - Benteng Ombos Puncak Gunung Batu
- Tugu Peringatan Korban kekerasan Fasisme Jepang
Kaki Gunung Batu
- Rumah Tua Peninggalan Cina Kota Pemangkat
- Klenteng Cina Tertua Gunung Gajah
- Benteng Pertahanan Jepang Gunung Kinibalu
- Rumah Budaya Melayu
- Legenda Batu Mak Buang
3 Semparuk - Kesenian Radat
4 Tebas - Permainan Budaya Rakyat
- Legenda Batu Mak Jage
- Kesenian Tahar
- Pasar Tradisional Lelong
5 Tekarang - Jepin Lembut
- Rumah Tua Petinggi
- Tekarang
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 86
NO KECAMATAN POTENSI BUDAYA KETERANGAN
6 Sajad - Situs Pembesar Negeri kerajaan Sambas
Segerunding
- Makam Bantelan
- Bungas Setaon
7 Sambas
- Mesjid Jami’ Dalam Kaum
- Makam Sultan dan Kerabat Kerajaan
Dalam Kaum
- Istana Alwatzikhoebillah Dalam Kaum
- Geretak Asam Peninggalan Belanda
Dalam Kaum
- Geretak Batu Peninggalan Belanda
Durian
- Tugu Perjuangan Durian
- Rumah Melayu Tua
- Makam Keturunan Raja Brunei Darussalam
Lubik Madung
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 87
NO KECAMATAN POTENSI BUDAYA KETERANGAN
- Kerajinan Tradisional Tenun Kain Songket
Tumuk, Jagur, Semberang
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 88
NO KECAMATAN POTENSI BUDAYA KETERANGAN
- Seni Tradisional Tanda’ Sambas
- Museum Negeri Sambas
8 Subah - Tari Tradisional
9 Sebawi - Tempat Peristirahatan Keluarga Raja
- Makam Bujang Nadi dan Dare Nandung
- Peninggalan Kapal Inggris
- Situs Surau Sultan Sulaiman
10 Teluk Keramat - Tari Tradisional Jepin Lembut, Timang Mayang, Timang Bubu
- Budaya Mbuar Wanyek (Lebah)
- Radad Tradisional
11 Jawai Selatan Seni Permainan Naga
12 Sejangkung - Budaya Tradisional “Befdande”
- Desa Setalik
- Legenda Dato’ Kullup - Bukit Piantus
- Rumah Tua Markas Perjuangan Rakyat Sambas
- Desa Parit Raja
- Legenda Batu Belayar dan Batu Sawa’
- Desa Setalik
- Seni Ratib Saman - Desa Penakalan
- Jepin Koko
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 89
NO KECAMATAN POTENSI BUDAYA KETERANGAN
13 Galing - Situs makam Ratu Sepudak
- Situs batu Betarup - Goa Huruf paku -
Olah Seni Otar-otar dan Tanjidor Suling Bambu
14 Sajingan - Goa Maria - Budaya dan Tari Totong - Riam Cagat - Goa Huruf Paku - Olah Seni Otar-otar dan
Tanjidor
- Suling Bambu
15 Paloh - Hikayat Antar ajong
- Situs pemandian Batu Bejamban
- Hikayat Keluarga Kesultanan
- Lempar Telur Penyu
Sumber : Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Sambas.
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 90
G. AGAMA
Kabupaten Sambas dikenal sebagai daerah serambi Mekah, karena dalam sejarahnya banyak ulama-ulama besar di Kalimantan Barat dan bahkan pada tingkat Internasional yang berasal dari daerah ini.
Program pembangunan yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun 2011 bertumpu kepada upaya-upaya peningkatan pelayanan kehidupan beragama/kepercayaan dan peningkatan wawasan kebangsaan, dengan kegiatan seperti fasilitasi pelaksanaan ibadah-ibadah keagamaan, pembangunan rumah ibadah, pembinaan kerukunan hidup ummat beragama dan mengadakan event-event kebudayaan yang bernafaskan agama. walaupun berbagai kegiatan keagamaan dan kebudayaan tersebut belum menunjukkan perkembangan yang signifikan namun sudah ada peningkatan.
Dalam melaksanakan pembangunan di bidang agama, kondisi yang dihadapi saat adalah masih rendahnya pendidikan dan pemahaman agama serta peran lembaga keagamaan pada masyarakat, sehingga pengamalannya belum optimal dan belum mampu mengimbangi menguatnya pengaruh negatif budaya luar sebagai akibat dari pengaruh globalisasi, apatah lagi Kabupaten Sambas secara moral dan praktek kehidupan masyarakatnya harus mampu menunjukkan citranya sebagai
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 91
daerah serambi Mekah dengan masyarakatnya yang religius di wilayah Kalimantan Barat.
Sebagai masyarakat religius, sarana peribadatannya berdasarkan data dari Kementerian Agama Kabupaten Sambas tahun 2011, jumlah prasarana peribadatan di Kabupaten Sambas mengalami peningkatan sebesar 23 buah dibanding tahun 2010, yaitu menjadi 1.354 buah. Jumlah tempat peribadatan yang ada adalah masjid berjumlah 581 buah, langgar/musholla berjumlah 376 buah, gereja Kristen 190, Gereja Katolik 66 buah, Pura 2 buah, Vihara 76 dan klenteng 63.
Tabel 4.17 JUMLAH SARANA IBADAH, LEMBAGA PENDIDIKAN KEAGAMAAN
DAN KUA
JENIS DATA 2009 2010 2011 satuan
Sarana Ibadah :
1. Mesjid 534 574 581 unit
2. Langgar/Mushola 342 380 376 unit
3. Gereja Kristen 130 185 190 unit
4. Gereja Katolik/Kapel 49 56 66 unit
5. Pura/Kuil/Sanggah 2 2 2 unit
6. Vihara/Cetya 62 73 76 unit
7. Klenteng 52 61 63 unit
Karakteristik Sosio-Demografis
Profil Kabupaten Sambas 2011 92
JENIS DATA 2009 2010 2011 satuan
Lembaga Pendidikan Keagamaan :
1. Taman Pendidikan Al-Qur’an 258 258 261 buah
2. Sekolah Minggu 122 122 121 buah
3. Pondok Pesantren 9 9 9 buah
- Kapasitas kurang dari 100 santri
3 3 3 Buah
- Kapasitas antara 100-500 santri 6 6 6 buah
Kantor Urusan Agama 17 17 17 buah
Sumber : Kementerian Agama Kab. Sambas (Nopember 2011)