Upload
lamnhi
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
122
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB V
PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO
UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME
Bab V ini merupakan implementasi pembelajaran nilai yang telah dikaji pada
bab IV. Penelitian pendahulu melalui analisis etnkoreologi menghasilkan nilai-
nilai pariotisme dalam Tari reog Bulkiyo. Pada bab ini nilai-nilai patriotisme yang
telah teranalisis akan ditanamkan melalui pembelajaran Tari Reog Bulkiyo pada
siswa kelas VIII yang berjumlah 24 siswa, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 9
siswa perempuan, Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Doko.
A. Implementasi pembelajaran Tari Reog Bulkiyo di Madrasah
Tsanawiyah Sunan Ampel Doko
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel Doko.
Penelitian ini tepat dilakukan di sekolah ini karena beberapa alasan yang terjadi
dalam realita. Sekolah ini merupakan sekolah swasta yang berada di bawah
naungan Departemen Agama. MTS Sunan Ampel Doko merupakan sekolah yang
berlatar belakang religi. Namun, sekolah ini merupakan sekolah marginal karena
para siswa menjadikan sekolah ini sebagai ‘pilihan kedua’. Siswa yang belum
diterima di sekolah negeri baru akan menentukan pilihan mereka pada sekolah ini,
sehingga sikap siswa di sekolah ini kurang mengindahkan peraturan yang ada.
Siswa cenderung bertindak sesuka hati, contohnya adalah ketika siswa sering
membolos sekolah tanpa ijin. Beberapa siswa yang drop out dari sekolah lamanya
pun diterima di sekolah ini. Permasalahan siswa tersebut adalah suka tidak masuk
sekolah dan pergi dari rumah tanpa ijin orang tua. Hal ini lah yang menjadikan
sekolah ini menjadi sekolah yang tidak diprioritaskan. Namun, sebenarnya banyak
hal-hal yang menakjubkan yang dapat dilakukan oleh mereka, para siswa di
sekolah ini.
Pendidikan karakter yang tepat dapat menjadi landasan yang kuat bagi
mereka mengembangkan kemampuan mereka dengan moral yang baik. Seperti
yang ditulis oleh Thomas Lickona dalam bukunya Character Matters (2013, hlm.
3) bahwa anak-anak adalah 25 persen dari populasi masyarakat, namun 100
123
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
persen masa depan. Apabila kita ingin memperbarui masyarakat, kita harus
membesarkan generasi anak-anak yang memiliki kultur moral kuat. Dan apabila
kita ingin melakukannya, kita memiliki dua buah tanggung jawab: pertama,
memodelkan karakter yang baik dalam kehidupan kita sendiri, dan kedua, dengan
memajukan pengembangan karakter dalam diri para pemuda kita.
Maka diperlukanlah penanaman nilai-nilai sebagai bentuk pendidikan
karakter di MTS Sunan Ampel sebagai tempat ‘penghasil’ generasi muda
pembangun bangsa. Penanaman nilai harus menggunakan sebuah metode yang
tepat pada anak usia sekolah menengah pertama. Penerapan kurikulum sekolah
menjadi salah satu faktor pertimbangan dalam pemilihan metode pembelajaran.
Kurikulum di MTS Sunan Ampel menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan
Pengajaran (KTSP) dimana dalam kurikulum ini seni terdiri dari apresiasi, kreasi
dan ekspresi. Seperti pernyataan yang ditulis oleh Sri Ambarwangi dan Suharto
(2014, hlm. 37) The standard of competence in art music and dance has already
accomodated arts as a part of an aesthetic learning which includes artistic
appreciations, creatios, and expressions. Namun siswa masih menggunakan
metode pembelajaran yang kurang mengekslpore mereka dalam mengemukakan
ide maupun kreativitas, khususnya pada bidang seni. Mata pelajaran seni budaya
di MTS Sunan Ampel diberikan kepada siswa kelas 7,8 dan 9. Guru seni budaya
di MTS Sunan Ampel Doko merupakan sarjana pendidikan dengan konsentrasi
program studi pendidikan Bahasa Indonesia. Bercemin pada keadaan lapangan
seperti itu metode pembelajaran melalui kesenian daerah dapat menjadi satu
pilihan untuk menanamkan nilai di sekolah.
Penanaman nilai patriotisme yang penting untuk menyiapkan siswa sebagai
pembangun bangsa dalam penelitian ini dilakukan dengan metode kreatif dengan
Tari Reog Bulkiyo sebagai media kreasi. Adapun seni tari ini seyogyanya
dipelajari, dan selanjutnya terus-menerus dipraktekan menurut Clara Brakel-
Papenhuyzen (hlm.276), agar supaya gerak-gerik tubuh manjadi luwes dan
terampil. Belajar tari baik dan berguna, oleh karena:
1. Merupakan latihan jasmani yang menyebabkan orang menjadi sehat,
2. Merupakan latihan keterampilan yang menyebabkan gerak-gerik menjadi
luwes,
124
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Latihan jiwa untuk membangun keberanian serta sifat-sifat baik lainnya.
Tahapan penanaman nilai-nilai patriotisme terlihat dalam proses kreatif yang
siswa lakukan selama kurang lebih satu bulan pembelajaran. Nilai-nilai yang telah
ditanamkan kepada siswa kelas VIII MTS Sunan Ampel Doko adalah:
1. Keberanian, kekuatan emosional yang meliputi penggunaan kehendak untuk
mencapai tujuan-tujuan yang berhadapan dengan tantangan baik eksternal
maupun internal, contohnya keberanian melawan bahaya, keteguhan hati,
kejujuran.
2. Keadilan, daya-daya kekuatan sipil yang mendasari komunitas-komunitas
masyarakat yang sehat, contohnya sportivitas, kepemimpinan.
3. Kemanusiaan, daya-daya kekuatan interpersonal yang meliputi rasa cinta dan
persahabatan.
4. Kesetiaan dalam arti memiliki rasa setia kawan dan saling membantu serta
bekerja sama dengan baik dalam kelompok.
5. Kerja keras dan bela negara, merupakan salah satu indikator yang muncul
dalam pendidikan karakter dalam mata pelajaran Kewarganegaraan dalam
KTSP. Cinta tanah air dan berjuang sekeras mungkin untuk mempertahankan
yang patut menjadi miliki kita, contohnya kemerdekaan dalam hal apapun.
Nilai-nilai di atas adalah nilai yang sesuai untuk ditanamkan pada anak usia
remaja. Para siswa memerlukan karakter untuk membuat mereka menjadi lebih
baik. Para siswa memerlukan kekuatan dalam karakter yang tertanam dengna
nilai-nilai patriotisme didalamnya seperti etos kerja yang kuat (kerja keras),
disiplin diri, dan ketekunan sebagai bentuk perjuangan mereka untuk sukses di
sekolah dan di kehidupannya. Mereka memerlukan kekuatan karakter seperti rasa
hormat, cinta, persahabatan dan tanggung jawab untuk memiliki hubungan dan
kehidupan antarpribadi yang positif dalam masyarakat.
1. Pelaksanaan Pembelajaran Tari Reog Bulkiyo di MTS Sunan Ampel
Doko
Penerapan proses pembelajaran seni tari diberikan secara intensif selama 1
bulan di kelas VIII. Mata pelajaran seni budaya dilaksanakan setiap hari senin
pukul 07.30-09.00 WIB. Kegiatan para siswa setiap senin pagi adalah apel pagi
125
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kemudian sholat Duha bersama, setelah itu para siswa masuk kelas dan memulai
kegiatan belajar. Berikut ini adalah syntax kegiatan pembelajaran Tari Reog
Bulkiyo di kelas 8 MTS Sunan Ampel Doko,
Bagan 5.1 Syntax Pembelajaran siklus 1
Tari Reog Bulkiyo untuk menanamkan nilai patriotisme
Bagan 5.2 Syntax Pembelajaran siklus 2
Tari Reog Bulkiyo untuk menanamkan nilai patriotisme
Siklus 1
Pertemuan 1Menanamkan nilai
keberanian
Pertemuan 2Menanamkan nilai
kesetiaan
Siklus 2
Pertemuan 1Menanamkan nilai
keberanian
Pertemuan 2Menanamkan nilai
kesetiaan
Pertemuan 3Menanamkan nila
i kerja keras
pertemuan 4Menanamkan nilai
kerja keras
126
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Siklus 3
Bagan 5.3 Syntax Pembelajaran Siklus 3
Tari Reog Bulkiyo untuk menanamkan nilai patriotisme di MTS Sunan Ampel Doko
Berikut ini adalah siklus dan pertemuan yang dilakukan pada proses pembelajaran
di sekolah,
Bagan 5.4 Spiral siklus pembelajaran
a. Siklus 1
Pertemuan pada siklus 1 dilakukan dalam 2 kali tatap muka. Pertemuan
pertama pada siklus 1 adalah perkenalan awal dengan peneliti dan materi yang
akan diberikan oleh peneliti dalam 1 bulan pertemuan pada mata pelajaran seni
budaya (Tari). Peneliti menyesuaikan silabus dan RPP yang digunakan oleh guru
sebelumnya, kemudian dikembangkan sehingga materi yang akan diberikan oleh
peneliti diterima dengan baik oleh para siswa.
Siklus 3
Pertemuan 1
Menanamkan nilai keberanian
Menanamkan nilai kesetiaan
Pertemuan 2Menanamkan nilai
kerja keras
Pertemuan 3
Menanamkan nila i keadilan
Menanamkan nilai kemanusiaan
Siklus 1
Siklus 2
2
1
4
3
2
1
3
2
1
127
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Pertemuan 1
Pertemuan 1, hari senin 1 februari 2016, siswa kelas 8 melakukan
pembelajaran pada pukul 07.40 WIB setelah mereka melakukan kegiatan rutin
awal bulan, yakni sholat Duha berjama’ah dan upacara bendera. Siswa kelas 8
yang terdiri dari 24 siswa, 9 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki melakukan
kegiatan belajar di Lab. TI. Pemilihan tempat ini sangat membantu proses belajar
karena di pertemuan pertama ini peneliti menggunakan power point dan ingin
lebih dekat berdiskusi bersama dengan mereka.
Foto 5.1 kelompok siswa perempuan di sisi kiri dan kelompok siswa laki-laki di sisi kanan
melakukan pembelajaran di Lab. TI (Sumber: Dokumentasi pribadi, 2016)
Perkenalan adalah tahap awal yang peneliti lakukan. Peneliti
memperkenalkan nama, asal perguruan tinggi dan alasan peneliti berada di
sekolah ini, yakni untuk mengadakan pembelajaran tari tradisi daerah Blitar, Reog
Bulkiyo. Peneliti juga memperkenalkan materi yang akan menjadi media
penanaman nilai patriotisme. Peneliti mengabsen nama siswa satu per satu yang
merupakan bagian dari apersepsi kegiatan belajar, selain itu, untuk lebih mengenal
para siswa sehingga kegiatan belajar yang santai dan terarah dapat dilakukan.
Kegiatan Awal (± 15 menit)
Peneliti mengucapkan salam “Assalamualaikum” kepada para siswa,
kemudian siswa membalas dengan pelan, siswa tampak heran karena belum
mengenal peneliti. Salam diulang kembali oleh peneliti dengan lebih
semangat.
Selanjutnya peneliti memperkenalkan diri di hadapan para siswa. Peneliti
memperkenalkan nama, alamat rumah, asal perguruan tinggi dan tujuan
peneliti datang ke MTS Sunan Ampel untuk mengadakan penelitian tentang
pembelajaran Tari Reog Bulkiyo sebagai salah satu tarian khas Blitar yang
128
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
memiliki nilai-nilai patriotisme.
Kegiatan Inti (± 50 menit)
Setelah tahap perkenalan, peneliti mulai untuk mempresentasikan dalam
bentuk power point sebagai bentuk stimulus awal tentang seni tari tradisi
daerah. Sebelum slide pertama disajikan, peneliti membagikan essay yang
berisikan pendapat siswa tari yang akan diperkenalkan kepada mereka
melalui video.
Materi awal adalah tentang apa itu seni tari, bagaimana pengertian seni tari
menurut siswa, apa saja jenis tari, bagaimana bentuk penyajian tari, fungsi
tari dan apa yang dapat kita analisis dari sebuah pertunjukan tari, makna nilai
yang ada dalam Tari Reog Bulkiyo. Beberapa siswa mengangkat tangan dan
mencoba mengemukakan pendapat mereka,
Nama siswa Pendapat
Majid Fungsi tari adalah untuk hiburam
Deni Tari adalah pertunjukan yang ada musik
iringannya dan ada yang menarikan (penari)
Vida Fungsi tari adalah hiburan, mrupakan sebuah
pertunjukan, tata panggung
Ulum Dalam tari kita dapat melihat kostum
Ranelsa Aksesoris
Bima Tata rias
Sahla Lampu, penonton
Widi Gerakan, suasana
Afif Karakter
Lio Jenis
Diskusi singkat yang santai berlangsung dengan lancar, para siswa
berpendapat sehingga dapat memancing pendapat teman yang lain. Setelah
para siswa mendapatkan gambaran umum tentang tari, peneliti menyuguhkan
slide kedua tentang tujuan penelitian, bahwa seni dapat membangun karakter
bangsa. Kemudian, varian Reog di Jawa Timur berada pada slide ketiga,
peneliti menunjukan foto Reog yang ada di Jawa Timur, yaitu Reog yang
berada di Ponorogo, Tulungagung, dan Blitar.
129
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Gambar pertunjukan Reog Ponorogo
(Sumber: Dokumentasi pribadi, Andreas Orienda, 2010)
Gambar pertunjukan Reog Dhodhog Tulungagung
(Sumber: Dokumentasi pribadi, Reka Ayu Pamindhita, 2011)
Gambar pertunjukan Reog Bulkiyo
(Sumber: Dokumentasi pribadi, 2011)
130
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Para siswa menganalisis apa perbedaan dan apa persamaan. Mereka
berdiskusi dengan berkelompok. Siswa laki-laki dibagi menjadi 2 kelompok
begitu juga dengan siswa perempuan dibagi menjadi 2 kelompok. Masing-
masing perwakilan kelompok menjelaskan persamaan dan perbedaa dari 3
Reog yang ada di foto tersebut. Kelompok pertama diwakili oleh Majid,
“menurut kami persamaannya adalah sama-sama dari Jawa Timur, dan sama-
sama Reog”, kelompok kedua diwakili oleh Aziz, “sama-sama ditarikan oleh
banyak orang”. Kelompok perempuan pertama diwakili oleh Vida, “sama-
sama Reog dan dari Jawa Timur”, kelompok kedua yang diwakili oleh Devi
juga menjawab hal yang serupa. Perbedaan dari Reog ini masing-masing
kelompok serentak menjawab kostum berbeda. Diskusi ini berjalan dengan
sangat baik, para siswa sangat tertarik untuk saling mengemukakan pendapat
mereka dan menganalisi foto yang ditampilkan.
Peneliti mengamati kegiatan belajar yang mengasyikan ini, kemudian
peneliti memberikan penguatan bahwa jawaban yang mereka utarakan semua
benar. Peneliti kemudian menjelaskan tentang persamaan dan perbedaan
sebagai tambahan informasi bagi mereka. Peneliti menjelaskan dengan
metode bercerita, bahwa persamaan dari ketiga foto di atas adalah sama-sama
Reog. Reog memiliki arti pertunjukan dan ada juga yang mengartikan ayunan
diambil dari bahasa Jawa reag-reog, persamaan lainnya dari segi cerita adalah
sama-sama menyimbolkan prajurit. Perbedaan yang terlihat secara tekstual
adalah kostum, properti yang digunakan, jumlah penari. Perbedaan secara
kontekstual adalah isi cerita yang terkandung dalam masing-masing Reog di
Jawa Timur. Reog Ponorogo menceritakan tentang pertempuran Raja Klono
Sewandono dari Kerajaan Bantar Angin melawan Singo Barong dari Kerajaan
Lodaya memperebutkan Dewi Songgolangit dari Kerajaan Kediri. Reog
Dhodhog/Kendang dari Tulungagung mengisahkan tentang penolakan
lamaran yang dilakukan oleh Putri Dewi Kilisuci terhadap seorang Raja
Bugis. Reog Ponorogo dan Reog Tulungagung memiliki inspirasi kisah
legenda kerajaan di Nusantara, lain halnya dengan Reog Bulkiyo dari Blitar ,
memiliki inspirasi kisah yang diambil dari Serat Ambiyo, menceritakan
tentang pencarian Nabi Muhammad dengan bumbu peperangan oleh seorang
131
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pangeran bernama Bulkiyo dengan pemimpin yang dikisahkan dari kaum
yang membangkang, Karungkala. Ketiga pertunjukan ini memiliki latar
belakang yang berbeda namun jika ditarik sebuah kesimpulan, pertunjukan
tersebut sama-sama menceritakan kisah yang heroik.
Setelah berdiskusi tentang keberagaman Reog di Jawa Timur, peneliti
memulai diskusi tentang kesenian dari Blitar. Sebagian siswa pernah
mengetahui beberapa kesenian yang ada di Blitar seperti jaranan. Namun
ketika peneliti bertanya tentang Reog Bulkiyo para siswa belum pernah ada
yang mengetahui kesenian ini. Maka peneliti menyajikan video Reog Bulkiyo
yang akan diapresiasi bersama. Sebelum menayangkan video, peneliti
menyebarkan kuesioner tentang pendapat mereka tentang Reog Bulkiyo ini
Siswa mengidentifikasi nilai-nilai patriotisme yang ada dalam Tari Reog
Bulkiyo. Salah satunya adalah keberanian yang telah mereka lakukan pada
pertemuan ini yaitu berani menyampaikan pendapat tentang nilai-nilai
kepahlawanan yang ada dalam Reog Bulkiyo.
Kegiatan Penutup (± 15 menit)
Setelah siswa selesai melihat video, siswa mengisi essay yang telah
dibagikan. Pada pertemuan pertama ini dengan waktu efektif pembelajaran ±
50 menit, telah digunakan dengan baik untuk berinteraksi bersama siswa.
Pukul 09.00 WIB adalah batas waktu untuk mata pelajaran seni budaya. Para
siswa mengemas alat tulis dan bersiap-siap kembali ke ruang kelas untuk
mengikuti mata pelajaran berikutnya. Sebelum menutup kegiatan belajar hari
ini, para siswa mengumpulkan essay yang telah mereka isi. Peneliti
mengucapkan terima kasih dan “sampai bertemu esok hari”, kemudian
ditutup dengan salam “Wassalamualaikum”.
Observasi
Pada pertemuan pertama ini siswa cenderung pasif namun mendengarkan.
Siswa masih belum mengenal peneliti lebih dekat. Materi yang diberikan
peneliti pun tergolong baru bagi mereka. Penggunaan bahasa formal oleh
peneliti pada pertemuan pertama untuk menjelaskan tujuan penelitian dan
apresiasi awal pada materi pembelajaran yang akan diberikan. Namun
beberapa siswa mulai berani menyampaikan pendapat merak tentang video
132
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
yang ditayangkan.
Refleksi
Penggunaan bahasa yang formal oleh peneliti membuat suasana kelas
menjadi kaku dan tidak nyaman. Maka pada pertemuan selanjutnya peneliti
akan menggunakan bahasa sehari-hari (Jawa), agar keadaan kelas kondusif
untuk melakukan proses kreatif bersama. Pertemuan selanjutnya siswa
diharapakan memiliki keberanian dalam berpendapat dan aktif dalam diskusi
kelas.
Pembelajaran Terpetik
Pertemuan pertama ini membuat siswa berani menyampaikan pendapat
mereka tentang materi yang diberikan. Peneliti menggunakan metode
bertanya kepada siswa karena dengan metode mengisi angket dengan
pendapat mereka kurang efisien. Siswa cenderung mudah untuk berbicara dan
menyampaikan uneg-uneg mereka ketika peneliti memancing mereka dengan
beberapa pertanyaan.
2. Pertemuan 2
Pertemuan 2, hari selasa, 2 Februari 2016 pukul 13.30-15.30 WIB. Bertempat
di perpustakaan sekolah. Hari ini bertepatan juga dengan kegiatan rutin para siswa
yaitu OVM (Olah Vokal Madrasah), pada kegiatan ini para siswa diwadahi untuk
berkreasi mengembangkan bakat dan minat yang mereka miliki, menyanyi,
menari, bermain musik hingga bermain drama. Peneliti beserta siswa-siswi kelas 8
melakukan diskusi kembali meneruskan materi pada hari senin. Kegiatan kami
hari ini adalah membahas tentang kuesioner yang telah mereka isi.
Kegiatan Awal (±30 menit)
Sebelum memulai kegiatan siang ini, para siswa sholat Dhuhur berjamaah,
kemudian beberapa siswa makan siang dengan bekal yan telah mereka
siapkan dari rumah. Setelah kegiatan tersebut selesai, siswa dan peneliti
memasuki ruang perpustakaan bersama. Perpustakaan memiliki ukuran ruang
yang lebih luas daripada Lab. TI, sehingga memudahkan peneliti dan siswa
untuk praktik menari. Kegiatan awal dibuka dengan salam, kemudian dengan
kondisi yang santai kami memulai diskusi, dengan duduk bersama-sama di
133
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
karpet. Peneliti menayangkan kembali video Tari Reog Bulkiyo, kemudian
setelah video selesai ditayangkan peneliti bertanya kepada siswa tentang
pendapat mereka. Beberapa siswa menyampaikan pendapat mereka tentang
tari ini, ada yang mengatakan bahwa tari ini memiliki durasi yang sangat
lama, siswa lain menambahkan tari ini menggunakan properti yang kurang
pas untuk anak-anak, yaitu pedang (asli).
Kegiatan Inti (± 75 menit)
Pertemuan kali ini peneliti menjelaskan juga tentang nilai-nilai yang
terdapat dalam Reog Bulkiyo. Nilai patriotisme terkandung dalam tari ini
karena memiliki inspirasi kisah tentang perjuangan pada jaman kenabian, dan
tari ini merupakan media latihan perang. Patriotisme adalah paham kecintaan
terhadap tanah air, membela tanah air (Kamus Populer Ilmiah Lengkap, hlm.
473).
Pada pertemuan ini siswa mengidentifikasi nilai kesetiaan sebagai salah
satu indikator dari nilai petriotisme. Presentasi tentang patriotisme ini,
peneliti mengambil contoh tentang perang yang terjadi saat ini di Indonesia.
Perang suku, perang antar pelajar, perang antar prajurit pembela negara,
bahkan perang status di social media yang marak terjadi bahkan oleh para
pelajar usia remaja. Pendekatan dengan isu-isu terkini seperti itu dapat lebih
dipahami oleh para siswa. Disajikan dengan gambar-gambar pendukung yang
menarik dan animasi yang menyenangkan membuat siswa tertarik untuk
menyimak. Setelah melakukan presentasi dan diskusi singkat, peneliti
mencoba “meminta bantuan” (dengan bahasa “meminta bantuan” para siswa
lebih merasa proaktif karena apa yang mereka lakukan sangat dibutuhkan)
untuk berkreasi untuk mengkreasikan Reog Bulkiyo supaya tari ini dapat
dengan mudah mereka pahami dan pelajari. Kelompok terbagi menjadi 2,
kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Awal mulanya peneliti
mencoba untuk melihat progress dari proses yang siswa lakukan, apakah
siswa laki-laki atau siswa perempuan yang memiliki semangat untuk berlatih
menari. Setelah kelompok terbentuk, kelompok perempuan melakukan proses
eksplorasi di area teras perpustakaan, sedangkan kelompok laki-laki
melakukan eksplorasi di perpustakaan.
134
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Siswa perempuan sangat bersemangat dalam proses eksplorasi gerak
pertama ini, mereka terlibat diskusi kelompok yang mengasyikan, mereka
membuat pola lantai terlebih dahulu, setelah pola lantai terbentuk mereka
melanjutkan mencari gerak-gerak tari. Diskusi, eksplorasi, kemudian mereka
berkonsultasi. Lain halnya dengan siswa perempuan, siswa laki-laki
membutuhkan lebih banyak bimbingan, namun hal itu tidak menyurutkan
sikap kretaif mereka dalam mencipta gerak. Ulum, seorang siswa di kelas 8,
adalah penari jaranan, Ulum memberikan rangsangan kepada teman-teman
lainnya untuk mencipta gerak. Maka, gerakan yang diciptakan siswa laki-laki
banyak tersinspirasi gerak-gerak jaranan. Siswa laki-laki melakukan proses
dengan santai terkadang kurang terlalu serius, hal ini tidak menjadi masalah,
peneliti selalu mendampingi dan metode yang diberikan memang berbeda
pada setiap kelompok, dengan proses yang santai, siswa laki-laki lebih
nyaman dan asyik dalam bergerak. Saat proses berlangsung ada hal yang
menarik terjadi.
Ketika para siswa sedang berlatih dan mencari gerak, peneliti bercerita
tentang kisah pejuangan, yang terjadi semasa peneliti bersekolah, percakapan
ini menggunakan bahasa Jawa sehari-hari (Ngoko) dan Kromo Inggil (halus),
Peneliti : “omahmu endi to cah? Opo adoh soko sekolahan?”
(Rumah kalian dimana anak-anak? Apakah jauh dari sekolah)
Siswa secara bergantian menjawab,
Afif : “tebih bu, kulo griyone Mbebekan, wonten sing griyone
Ngadirejo, Slumpang, Banaran”
(Jauh Bu, rumah saya Desa Mbebekan, teman-teman lainnya ada yang
beralamat di Desa Ngadirejo, Desa Slumpang, Desa Banaran)
Peneliti : “beh kok ndeso men hahaha...ngono kuei berarti kowe kan
tenanan to cah lek mu sekolah. Aku mbiyen ket SMP sekolahku adoh cah,
budhal isuk jam setengah 5 nyegat kol neng ngarep omah, trus mudhun
wlingi nyegat bis sing neng mblitar. Teko mblitar mudhun herlingga numpak
sepedhah onthel sing dititipne neng sanding halte, kuwi kelas siji, pas we
kelas loro, bar numpak bis aku mudhun LPC numpak angkot meneh mudhun
patung Bung Karno, trus mlaku sekitar sak kiloan lah neng sekolah”
135
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(Wah...jauh juga ya, berarti kalian harus bersungguh-sungguh dalam sekolah.
Sekolah saya dulu juga jauh dari rumah. Ketika SMP saya harus berangkat
pukul setengah 5 pagi dengan angkot dari depan rumah menuju kecamatan
Wlingi, kemudia saya naik bus menuju Kota Blitar, setelah turun dari bus
saya naik angkot lagi, kemudian berjalan kaki kurang lebih 1 km menuju
sekolah)
Majid : “mosok bu?? Kok tebihmen njenengan sekolah??”
(Apakah itu benar Bu? Jauh sekali Ibu sekolah?)
Widi : “kuwi lho cah rungokno, Bu Ayu lek sekolah ae adoh dilakoni,
lha kowe lek ra ditukokne motor ra gelem sekolah, sekolah ki perjuangan
lho”
(dengarkan teman, Bu Ayu bersekolah jauh dari rumah, kalian kalau tidak
dibelikan sepeda motor tidak berangkat sekolah, sekolah itu perjuangan lho)
Mendengar percakapan antara Widi dan teman-temannya membuat peneliti
merasa sedikit banyak proses yang telah dilakukan selama 2 hari membawa
perubahan pola pikir terhadap siswa tentang apa arti perjuangan.
Sekitar 30 menit mereka berproses menggali gerak, maka para siswa
perempuan masuk kembali ke dalam perpustakaan bergabung dengan siswa
laki-laki. Mereka ingin mempresntasikan gerakan yang mereka eksplore ,
siswa perempuan dipimpin oleh Wasil, terdapat 9 siswa perempuan yang
hadir siang itu dari jumlah siswa perempuan di kelas 8, 13 siswa, mereka
sangat aktif dan bersemangat, Ranelsa, Vida, Sahla, Atul, Putri, Devi, Lutfi
dan Puji. Mereka menunjukkan pola lanyai dan gerak serta rancangan mereka
cara memainkan properti. Siswa laki-laki dengan malu-malu menampilkan
hasil dari proses mereka hari ini.
Siswa mampu mengidentifikasi nilai-nilai kepahlawanan yang ada dalam
Tari Reog Bulkiyo dan mengimplementasikannya dalam pertemuan kali ini
yaitu nilai kesetiaan. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok dan saling
membantu untuk mengidentifikasi nilai-nilai kepahlawanan dari tari Reog
Bulkiyo.
Kegiatan Penutup (± 15 menit)
Kegiatan eksplorasi hari selasa 2 Februari 2016 berjalan dengan baik.
136
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Walaupun singkat dan kegiatanh ini merupak lanjutan dari presentasi yang
dilakukan hari senin dan hari selasa, namun dapat menjadi langkah awal
mereka untuk membuat sebuah tari kreasi baru dengan metode kreatif yang
mereka lakukan.
Kegiatan ini ditutup dengan bacaan doa Al-Asr dan salam
“Wassalamualaikum”.
Observasi
Pada pertemuan kedua siswa sudah lebih aktif dalam bertanya dan
berdiskusi. Pemaparan yang diberikan oleh peneliti direspon dengan baik oleh
para siswa. Suasana pembelajaran yang santai membuat mereka lebih nyaman
dan mulai “meramaikan” kelas. Pada pertemuan ini siswa sudah lebih aktif
dan berani menyampaikan pendapat. Rasa tanggung jawab mereka terhadap
kewajiban belajar pun terlihat dari percakapan dan cara mereka menanggapi
sebuah permasalahan. Rasa kesetiakawanan dan jiwa pemimpin sudah mulai
terlihat pada diri beberapa siswa. Kerja sama yang baik telah tercapai pada
pertemuan kedua ini.
Refleksi
Peneliti menggunakan bahasa Jawa ngoko dalam pertemuan kali ini. hal
ini membuat siswa lebih interaktif dan merasa lebih dekat dengan peneliti
sehingga proses kreatif akan lebih siap untuk dilakukan. melalui kegiatan ini
peneliti mendapat kesimpulan bahwa kearifan lokal melalui bahasa daerah
merupakan media yang tepat untuk berkomunikasi dengan baik. Pertemuan
selanjutnya diharapkan siswa lebih menunjukkan sikap kerja keras mereka
dan menjalin kekompakan kelompok.
Pembelajaran Terpetik
Pembelajaran terpetik hari ini adalah pendapat para siswa tentang
perjuangan setelah peneliti berserita tentang pengalaman hidupnya. Menurut
Widi yang berkata kepada teman-temannya bahwa perjuangan adalah ketika
kita bersekolah dengan jarak sekolah yang cukup jauh tanpa fasilitas seperti
sepeda motor. Karena masih banyak dari mereka yang sebelumnya tidak
masuk sekolah karena tidak terpenuhinya fasilitas yang mereka minta.
Kesetiaan yang mereka lakukan dengan cara bekerja sama dengan baik dan
137
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
saling membantu juga mengingatkan kepada teman merupakan nilai yang
terlihat pada pertemuan hari ini.
Berikut ini proses dan karakter yang telah tertanam dalam diri siswa pada siklus 1,
LANGKAH-
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN
GURU KEGIATAN SISWA
KARAKTER YANG
MUNCUL PADA
SISWA
Kegiatan Awal a. Memberikan
salam kepada
siswa,
melakukan
kegiatan berdoa
sebelum
memulai
pelajaran dan
presensi
kehadiran siswa.
b. Menyampaikan
informasi
tentang materi
yang akan
dipelajari pada
pertemuan ini.
c. Membagi
kelompok untuk
berdiskusi
tentang
pembahasan
materi.
d. Menayangkan
pertunjukan tari
daerah setempat
melalui media
yang ada.
a. Siswa melakukan doa dan
memberikan respon terhadap
salam dan presensi dari
guru.
b. Siswa memperhatikan
informasi yang disampaikan
oleh guru.
c. Siswa menaati pembagian
kelompok yang telah
dilakukan.
d. Siswa menganalisis
tayangan dengan seksama
dan penuh perhatian.
- Perhatian
- Tenang
- Perhatian
- Cermat
- Kerja sama
- Tanggung
jawab
- Menghargai
- Teliti
- Cermat
Kegiatan
Inti Eksplorasi
a. Mengikutsertaka
n siswa untuk
menggali
informasi tentang
pengertian tari
daerah setempat
b. Mengajak siswa
untuk
memanfaatkan
aneka sumber
belajar untuk
memperoleh
pengetahuan
tentang bentuk
penyajian tari
a. Siswa menggali informasi
secara kelompok.
b. Siswa memanfaatkan aneka
sumber belajar untuk
memperoleh pengetahuan
tentang bentuk penyajian tari
- Kreatif
- Cermat
- Kerja sama
- Kreatif
138
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Elaborasi
a. Memberi
kesempatan
siswa untuk
mengidentifikasi
bentuk penyajian
tari Reog
b. Memberi
kesempatan
siswa untuk
mengidentifikasi
pertunjukan tari
Reog di Jawa
Timur
c. Memberi
kesempatan
siswa untuk
mengidentifikasi
nilai-nilai
patriotisme
berupa
keberanian dan
kesetiaanTari
Reog Bulkiyo
dari Blitar
a. Siswa mengidentifikasi jenis
tari secara Kelompok.
b. Siswa menganalisis nilai
keberanian dan kesetiaan
sebagai indikator nilai
patriotisme tari Reog secara
kelompok.
c. Siswa mengidentifikasi
gerak dan pola lantai yang
mengandung nilai
keberanian dan kesetiaan tari
Reog Bulkiyo secara
kelompok.
- Teliti
- Cermat
- Tanggung
jawab
- Menghargai
pendapat
- Kerja sama
- Kerja sama
- Menghargai
pendapat
- Cermat
- Teliti
Konfirmai
a. Memberi
kesempatan
kepada siswa
untuk
menyampaikan
hasil identifikasi
bentuk penyajian
tari Reog
b. Memberi
kesempatan
kepada siswa
untuk
menyampaikan
hasil identifikasi
nilai keberanian
dan kesetiaan
tari Reog
Bulkiyo
c. Menegaskan
unsur-unsur tari
Reog Bulkiyo
a. Secara individu
mengkomunikasikan hasil
kelompok kepada siswa lain.
b. Siswa menyampaikan hasil
diskusi analisis mereka
tentang nilai-nilai
keberanian dan kesetiaan
pada tari daerah setempat
yaitu Reog Bulkiyo.
c. Siswa memperhatikan
penegasan guru tentang
tugas yang telah mereka
lakukan sebagai bahan
referensi.
- Komunikasi
- Disiplin
- Berani
- Teliti
- Menghargai
pendapat
- Kerja sama
- Berani
- Perhatian
- Tanggung
jawab
- Tekun
139
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kegiatan Akhir
a. Memberikan
kesempatan
kepada siswa
untuk
mengungkapkan
kendala yang
dihadapi selama
kegiatan belajar
berlangsung
b. Bersama siswa
menyimpulkan
hasil kegiatan
belajar.
c. Bersama siswa
menyimpulkan
nilai patriotisme
yaitu keberanian
dan kesetiaan.
a. Siswa mengungkapkan
kendala yang mereka alami
selama proses belajar.
b. Siswa bersama guru
menyimpulkan hasil
kegiatan belajar.
c. Siswa bersama guru
menyimpulkan nilai-nilai
patriotisme berupa
keberanian dan kesetiaan
Tari Reog Bulkiyo.
- Jujur
- Kerja sama
- Cermat
Tabel 5.1 Karakter yang telah tertanam pada siswa pada siklus 1
Lembar Observasi dari siklus 1,
Waktu Observasi Komentar Pengamat
Pertemuan 1 Siswa memperhatikan dengan
seksama presentasi dari peneliti
yang notabennenya asing bagi
mereka. Siswa pun
mengapresiasi tayangan-
tayangan yang disajikan
sebagai materi pembelajaran
pertemuan ini. Siswa
mengankat tangan ketika
peneliti memberikan
pertanyaan mengenai video
yang mereka saksikan.
Pada pertemuan pertama ini
siswa mampu mengapresiasi
nilai-nilai yang terdapat pada
Tari Reog Bulkiyo yang
disajikan dalam bentuk video.
Beberapa siswa berani
mengemukakan pendapat
tentang unsur-unsur nilai dan
bentuk penyajian yang ada
pada tarian tersebut. Siswa
mengemukakan bahwa mereka
melihat adanya perjuangan
prajurit yang sedang berperang
membela negara dari kisah
Reog Bulkiyo dan gerakan
yang ditarikan oleh para
penari. Siswa berani
mengemukakan pendapat
mereka dari hasil kerja sama
dengan kelompok mereka
dengan membahas nilai-nilai
yang terkandung dalam tari
tersebut.
Pertemuan 2 Pada pertemuan kedua ini
siswa bertanya tentang apa arti
patriotisme bagi mereka.
Peneliti mempresentasikan
perang yang terjadi pada zaman
sekarang. Mulai dari perang
suku, perang antar pelajar,
hingga perang status dalam
social media yang lekat dalam
kehidupan anak remaja.
Peneliti memberikan kisah-
Beberapa siswa berpendapat
tentang arti perjuangan.
Seorang siswa bernama Widi
bahkan dapat menjelaskan arti
perjuangan bagi dia. Bahwa
bersekolah adalah sebuah
perjuangan, minimnya fasilitas
yang ada bukan hambatan
untuk bersekolah dan
mengenyam pendidikan.
140
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kisah nyata dalam perjuangan
hidup peneliti. Setelah itu
peneliti melakukan praktik
bersama dengan para siswa dan
menjelaskan gerak-gerak serta
makna gerak dari Tari Reog
Bulkiyo.
Tabel 5.2 Lembar observasi siklus 1 adaptasi Mertler
Lembar Evaluasi siswa pada siklus 1,
No. Nama Siswa Keberanian Kesetiaan C B SB C B SB
1. Abdul Azis V V
2. Ahmad Aldi Majid V V
3. Anwar Syafii V V
4. Bima Aditya A. V V
5. Deni Prayogo V V
6. Hanifatur Rofida Y. V V
7. Irfan Firdaus V V
8. Lio Tristanto V V
9. Lutfiana V V
10. M. Widy Syahputra V V
11. M. Afif Afandi V V
12. M. Gilang Syahputra V V
13. Puji Rahayu V V
14. Ranelsa Putri V V
15. Riki Dian Disko V V
16. Sahla Ambaani V V
17. Stanly Roy Saputro V V
18. Syaniatul Hanim V V
19. Wasil Rofi’ah V V
20. Jefra Arya Pratama V V
21. Putri azizah V V
22. M. M. Ulum V V
23. Devi Afriani V V
24. Rangga Yulistianto V V
Tabel 5.3 Lembar evaluasi siswa siklus 1
Indikator :
1. Keberanian:
- Siswa berani mengemukakan pendapat tentang nilai-nilai kepahlawanan
yang terdapat dalam kisah Tari Reog Bulkiyo.
- Siswa berani menentukan pilihan atas keyakinan mereka.
2. Kesetiaan:
- Siswa bekerja sama untuk mendeskripsikan nilai-nilai yang ada dalam Tari
Reog Bulkiyo
Pedoman skor rubrik penilaian sikap siswa:
Rubrik Keterangan
menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan
tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten Cukup
141
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang
cukup sering dan mulai ajeg/konsisten Baik
menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan secara
terus-menerus dan ajeg/konsisten Sangat
Baik
Tabel 5.4 Pedoman skor rubrik sikap siswa
Pada siklus 1 pertemuan pertama didapatkan nilai sikap keberanian dan
kesetiaan melalui pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa.
Terdapat 5 siswa dengan nilai “cukup” pada indikator sikap keberanian. Mereka
memiliki nilai “cukup” karena mereka telah menunjukan kesungguhan mereka
dalam mengemukakan pendapat tentang nilai-nilai kepahlawanan yang ada dalam
tari Reog Bulkiyo setelah proses presentasi peneliti dan apresiasi video, namun
belum ajeg dalam keaktifan kelas. Selanjutnya terdapat 18 siswa yang melakukan
dengan “baik” sikap keberanian aktif dalam menyatakan pendapat mereka tentang
nilai-nilai kepahlawanan dan berani mengambil keputusan dalam mengemukakan
nilai-nilai dalam tarian yang baru mereka kenal dan pelajari, dan 1 siswa dengan
nilai “sangat baik” pada indikator sikap keberanian, siswa ini mampu
menegmukakan pendapat tentang nilai kepahlawanan dengan aktif dan berlanjut
dalam pertemuan pertama, siswa rajin bertanya dan mengemukakan pendapat
tentang nilai dari Tari Reog Bulkiyo.
Pada pertemuan kedua didapatkan nilai sikap kesetiaan dengan jumlah 3
siswa mendapatkan nilai “cukup” dan 21 siswa mendapatkan nilai “baik” pada
indikator kesetiaan. Pada indikator ini siswa melakukan kerja sama dalam
mengeidentifikasi nilai-nilai kepahlawanan seperti nilai keberanian dan kesetiaan
dalam tari. Siswa dapat bekerja sama dengan baik dan dalam proses
mempraktekan gerakan yang menurut mereka memiliki nilai keberanian dan
kesetiaan.
b. Siklus 2
Siklus kedua ini merupakan tahap lanjutan dari siklus satu. Pada siklus satu
siswa mengenal tujuan dan materi penelitian. Pada siklus kedua siswa lebih
melakukan pemahaman tentang materi untuk menanamkan nilai patriotisme yaitu
nilai-nilai yang terdapat dalam tari Reog Bulkiyo.
1. Pertemuan 1
Pertemuan 1 di siklus kedua dilakukan pada hari selasa, 9 Februari 2016
142
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pukul 13.00 – 15.00 WIB. Kegiatan ini dilakukan di Mushola sekolah, mushola
sekolah merupakan aula kelas yang sering digunakan siswa-siswi berkegiatan
karena ukurannya yang cukup luas. Pada pertemuan kali ini tahap eksplorasi
dimulai, setelah dua pertemuan awal melakukan apresiasi terhadap kesenian dan
tujuan pembelajaran seni tari pada awal semester genap.
Kegiatan Awal (± 15 menit)
Peneliti mengucapkan salam kepada siswa, kemudian sembari menunggu
beberapa siswa yang sedang makan siang, peneliti memberikan apersepsi
tentang pembelajaran minggu sebelumnya. Para siswa masih mengingat
tentang tugas yang diberikan yaitu eksplorasi gerak awal untuk proses
membuat karya tari selanjutnya.
Kegiatan Inti (± 90 menit)
Kelompok yang sudah terbagi menjadi dua yaitu kelompok perempuan
dan kelompok laki-laki memulai eksplorasi gerak, dengan diskusi yang serius
masing-masing kelompok membuat gerak yang menurut mereka sesuai
dengan cerita dari Reog Bulkiyo. Kelompok perempuan yang terdiri dari 9
siswa perempuan membuat gerakan dengan rangsang gerak asli dari Reog
Bulkiyo, mereka mengembangkan gerakan Reog Bulkiyo yang bagi mereka
kurang menarik dan sulit untuk dilakukan. Seperti gerak langkah awal dibuat
menjadi 2x, kelompok perempuan cenderung membentuk pola lantai terlebih
dahulu kemudian gerak.
Kelompok laki-laki membuat gerakan dengan rangsang dari gerak jaranan,
salah satu siswa laki-laki yang bernama Ulum aktif mengikuti kesenian
jaranan, sehingga beberapa gerak yang diciptakannya terinspirasi dari gerak
jaranan. Kemudian beberapa temannya, siswa laki-laki yang lain, mulai
menambah gerak dengan mencoba melompat, gerak berputar, dan dengan
saling berpendapat mereka menyampaikan gagasan mereka. Dalam proses ini
tampak kerja sama mereka dengan saling melengkapi tugas yang diberikan,
yakni eksplorasi gerak. Beberapa siswa pun dapat menguasai suasana kelas
supaya lebih kondusif dengan sangat baik, mereka saling mengingatkan dan
menyampaikan pendapat atas ide-ide kreatif mereka. Kegiatan yang
menyenangkan dan dilakukan dengan suasan yang nyaman juga santai.
143
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Penggunaan bahasa Jawa oleh peneliti sebagai sarana komunikasi dengan
siswa juga menambah keakraban dan keluwesan siswa terhadap proses
pembelajaran yang berlangsung.
Kegiatan Penutup (± 15 menit)
Kegiatan ini ditutup dengan diskusi peneliti dengan para siswa tentang
jadwal latihan berikutnya. Siswa meminta untuk diadakan latihan di luar
sekolah untuk eksplorasi gerak tari ini. Kegiatan ini dengan pembacaan Al-
Ashr oleh siswa.
Observasi
Pada pertemuan kedua siswa sudah lebih aktif dalam bertanya dan
berdiskusi. Pemaparan yang diberikan oleh peneliti direspon dengan baik oleh
para siswa. Suasana pembelajaran yang santai membuat mereka lebih nyaman
dan mulai “meramaikan” kelas.
Refleksi
Peneliti menggunakan bahasa Jawa ngoko dalam pertemuan kali ini. hal
ini membuat siswa lebih interaktif dan merasa lebih dekat dengan peneliti
sehingga proses kreatif akan lebih siap untuk dilakukan. melalui kegiatan ini
peneliti mendapat kesimpulan bahwa kearifan lokal melalui bahasa daerah
merupakan media yang tepat untuk berkomunikasi dengan baik.
Pembelajaran Terpetik
Para siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam proses kreatif hari ini.
Kerja keras mereka dengan bersungguh-sungguh dalam latihan dan tambahan
jadwal latihan.
2. Pertemuan 2
Pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 10 Februari 2016 pukul 11.00-14.00
WIB di rumah peneliti. Pertemuan ini merupakan permintaan dari kelompok
perempuan untuk pencarian gerak dalam tari kreasi ini. Mereka sangat
bersungguh-sungguh dan bersemangat dalam berproses.
Kegiatan Awal
Kegiatan awal dilakukan dengan melakukan apersepsi. Siswa diminta
untuk mengulang kegiatan sebelumnya dalam proses kreatif membuat tari
144
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
yang bersumber dari Reog Bulkiyo. Siswa mengingat gerakan yang sudah
mereka kreasikan sebelumnya dan saling membantu dalam mencari teknik
yang tepat bagi gerak mereka.
Kegiatan Inti
Kegiatan selanjutnya adalah pencarian gerak. Gerak pada pertemuan awal
sudah mencapai 15 %, para siswi menyusun gerak selanjutnya dengan
mengulang-ulang gerakan yang tercipta pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan Penutup
Proses hari ini diakhiri dengan doa Al-Ashr, para siswa yang bersemangat
dengan proses kreatif ini semakin menunjukan bahwa mereka sebenarnya
memiliki jiwa juang yang tinggi.
Pembelajaran Terpetik
Kerja sama antar teman yang baik membuat mereka semakin bersemangat
dalam eksplorasi gerak.
3. Pertemuan 3
Senin 15 Februari 2016 merupakan pertemuan ketiga dalam proses eksplorasi
gerak. Proses kreatif hari ini dilakukan di sekolah, pada pertemuan hari ini siswa
melanjutkan pembuatan karya tari kreasi baru yang dikembangkan dari Reog
Bulkiyo.
Kegiatan Awal
Kegiatan awal diisi dengan apel pagi kemudian sholat duha bersama.
Setelah itu siswa memasuki ruang kelas, peneliti mengucapkan salam kepada
siswa dan menanyakan kabar siswa hari ini. apersepsi dilakukan oleh peneliti,
yaitu menanyakan materi minggu lalu sejauh mana perkembangan proses
siswa.
Kegiatan Inti
Proses kali ini selain melanjutkan eksplore gerak, siswa juga berdiskusi
bersama dengan peneliti tentang tokoh-tokoh yang ada di Tari Reog Bulkiyo.
Karena ketika mereka melihat video tari Reog Bulkiyo terdapat beberapa
penari yang memakai kostum berbeda dan membawa properti yang berbeda
pula. Pada adegan tertentu tidak semua penari bergerak dengan gerak yang
145
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sama. Maka ketika siswa mulai memiliki rasa ingin tahu lebih jauh tentang
Reog Bulkiyo, peneliti menjelaskan tentang kisah Reog Bulkiyo dan peran
masing-masing penari dalam tarian tersebut. Terdapat tiga tokoh inti yang
diperankan dalam tari yakni, pemimpin, prajurit, dan Rontek yang berperan
sebagai pengatur jalannya perang.
Kegiatan Penutup
Kegiatan ini ditutup dengan bacaan Al-Ashr dan tidak lupa peneliti
mengingatkan untuk membuat gerak lanjutan juga musik iringan tari.
Observasi
Pada pertemuan pertama di siklus kedua ini siswa melakukan kegiatan
praktik yang notabenenya banyak dilakukan di luar kelas. Proses kreatif ini
membuat mereka berani berspekulasi, berpendapat, dan bertanggung jawab
atas pendapat yang mereka sampaikan. Siswa yang telah memahami materi
dengan baik membantu siswa lainnya untuk melakukan gerakan-gerakan
lanjutan dalam tari ini. Kesetiakawanan, sikap mengarahkan dan saling
membantu mulai terlihat dengan baik.
Refleksi
Pertemuan selanjutnya diharapakan membawa atmosfer yang semakin
baik bagi proses penanaman nilai-nilai patriotisme dalam diri siswa.
Keaktifan mereka dalam proses menunjukkan bahwa sebenarnya mereka
adalah pribadi yang hebat, memiliki rasa perjuangan yang tinggi dalam
mencari ilmu.
Pembelajaran Terpetik
Rasa ingin tahu yang tinggi membuat mereka semakin aktif dan berani
dalam berpendapat dan bertanya tentang sesuatu yang mereka belum ketahui.
4. Pertemuan 4
Selasa 16 Februari 2016 merupakan pertemuan keempat pada siklus kedua
ini. pada pertemuan ini proses kreatif masih terus berlanjut, siswa-siswa
melakukan pembelajaran dengan penuh semangat berkarya seni. Interaksi yang
mereka lakukan selama berproses membuat mereka semakin dekat dan kompak.
Sikap-sikap patriotisme yang meliputi keberanian, kesetiakawanan, kemanusiaan,
146
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
keadilan dan kerja keras yang diharapkan dapat tertanam pada diri mereka mulai
tampak.
Kegiatan Awal
Sebelum memulai pembelajaran para siswa melakukan kegiatan rutin
setiap senin pagi yaitu Sholat Duha dan apel pagi. Kemudian siswa memasuki
ruang kelas. Setelah mengucap salam, peneliti meminta siswa untuk
berkumpul di mushola sekolah. Proses pembelajaran dilakukan di mushola
yang lebih luas daripada ruang kelas. Peneliti melakukan apersepsi dengan
mengulas materi sebelumnya dan bertanya tentang sejauh mana proses yang
para siswa lakukan.
Kegiatan Inti
Setelah melakukan apersepsi siswa diminta untuk menampilkan hasil
gerak yang telah mereka kembangkan. Siswa mempresentasikan tiga ragam
gerak.
1. Gerak berjalan awal dengan pola lantai 3 banjar ke belakang
2. Gerakan langkah kaki samping dengan pola lantai U
3. Gerakan molak-malik tangan dengan pola lantai V
Gerak-gerak tersebut merupakan pengambangan gerak Tari Reog
Bulkiyo. Kelompok perempuan membuat dengan lebih luwes dan hitungan
yang mudah dihafalkan. Selanjutnya para siswa membuat gerak lanjutan.
Diskusi yang mengasyikan mereka lakukan selama proses kreatif ini.
kelompok laki-laki yang bertugas membuat iringan musik tidak kalah seru.
Mereka membantu kelompok perempuan membuat gerakan. Ide-ide
kelompok laki-laki sangat membantu kelompok perempuan, beberapa
gerakan dan pola lantai terinspirasi dari ide kelompok laki-laki.
Kegiatan Penutup
Kegiatan ini berakhir pukul 09.00 WIB. Tanpa terasa jam pelajaran seni
budaya telah usai. Keasyikan yang terjadi membuat waktu berjalan begitu
cepat. Kegiatan ini diakhiri dengan salam oleh peneliti.
Observasi
Kegiatan dalam pertemuan ini merupakan tahap lanjutan dalam proses
kretaif mengembangakan tari tradisi daerah. Siswa memiliki semangat yang
147
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
besar untuk melakukan proses ini dengan baik untuk menghasilkan sebuah
karya kreasi. Beberapa ragam gerak telah tercipta dan perbincangan tentang
esensi kisah perjuangan dalam tari Reog Bulkiyo telah mereka coba terapkan
dalam proses kreatif ini. Sikap-sikap patriotisme semakin terlihat dalam
proses ini. Para siswa jauh lebih menghargai perjuangan mencari ilmu di
sekolah. Hal ini merupakan sikap cinta tanah air yang dapat dilakukan oleh
para siswa di sekolah. Bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas,
bercerita tentang impian setelah menyelesaikan pendidikan di MTS,
merupakan sikap perjuangan mereka menjadi akademisi calon penerus
bangsa.
Refleksi
Proses yang dilakukan berjalan dengan baik. peneliti dan siswa sering
berbagi kisah sehingga kedekatan yang dibangun menjadi kekuatan siswa
untuk berproses lebih giat. Proses dilakukan dengan lebih menyenangkan dan
lebih mengutamakan ide-ide kreatif yang diungkapkan para siswa.
Pembelajaran Terpetik
Proses bersama ini membuat siswa semakin kompak dan saling membantu
menyelesaikan permasalahan yang ada. Saling mengingatkan teman ketika
ada sesuatu yang harus dibenahi. Berani menolak (keteguhan hati) kegiatan
negatif, seperti yang dilakukan oleh beberapa teman sebelumnya di kelas.
Karakter yang tertanam pada pembelajaran siklus 2:
LANGKAH-
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
KARAKTER YANG
MUNCUL PADA
SISWA
Kegiatan Awal a. Memberikan salam
kepada siswa,
melakukan
kegiatan berdoa
sebelum memulai
pelajaran dan
presensi kehadiran
siswa.
b. Menyampaikan
rencana tentang
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan ini.
c. Mengingat kembali
pembahasan materi
sebelumnya.
a. Siswa melakukan doa dan
memberikan respon terhadap
salam dan presensi dari guru.
b. Siswa memperhatikan
informasi yang disampaikan
oleh guru.
- Perhatian
- Tenang
- Perhatian
- Cermat
- Kerja sama
- Tanggung jawab
- Menghargai
- Teliti
- Cermat
148
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
a. Mencari gerak
memulai proses
oleh para siswa
dengan materi Tari
Reog Bulkiyo.
b. Mengajak siswa
untuk memahami
nilai-nilai
kepahlawanan
dengan melihat
video Tari Reog
Bulkiyo.
a. Siswa berkelompok: kelompok
perempuan dan kelompok laki-
laki. Diskusi dilakukan dengan
baik oleh para siswa.
b. Siswa memperhatikan dengan
cermat tahapan gerak yang
dapat di adaptasi ke dalam tari
kreasi
- Kreatif
- Kerja sama
- Berani
- Jiwa pemimpin
- Kerja keras
- Kerja sama
- Kreatif
Elaborasi
a. Memberi
kesempatan siswa
untuk menuangkan
segala ide dan
pendapat yang
siswa miliki dalam
proses.
b. Memberi
kepercayaan
kepada siswa
dengan
membiarkan siswa
berproses sendiri
namun tetap
dipantau.
c. Memberi ruang
gerak siswa untuk
eksplorasi gerak
sesuai dengan kisah
dari Tari Reog
Bulkiyo yang
mereka pahami.
a. Siswa menyampaikan ide-ide
tentang gerak berikutnya.
b. Siswa semakin bersemangat
karena diberi kepercayaan oleh
peneliti.
c. Siswa bebas berkreasi dengan
materi awal Tari Reog Bulkiyo
- Berani
- Menghargai
pendapat
- kerja keras
- tanggung jawab
- berani
berpendapat
- Tanggung jawab
- Menghargai
pendapat
- Kerja sama
- Kerja sama
- Menghargai
pendapat
- Cermat
- Teliti
- Kreatif
Konfirmasi
a. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
menyampaikan
uneg-uneg selama
proses.
b. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
menyampaikan
hasil proses, gerak
dan musik yang
mereka ciptakan.
c. Menegaskan unsur-
unsur tari Reog
Bulkiyo termasuk
makna nilai
patriotisme dan
kisah dari tari
tersebut.
a. Secara berkelompok saling
berdiskusi, sembari bercerita
santai tentang keadaan sekolah
dan permasalahan disekitar
mereka.
b. Siswa menyampaikan hasil
diskusi analisis mereka tentang
gerak yang telah tercipta.
c. Siswa memperhatikan
penegasan guru tentang tugas
yang telah mereka lakukan
sebagai bahan referensi.
- Teguh hati
- Kerja sama
- Berani
- Setia kawan
- Berani
- Menghargai
pendapat
- Kerja sama
- Jiwa pemimpin
- Sportivitas
- Perhatian
- Tanggung jawab
- Tekun
149
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kegiatan Akhir a. Memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
mengungkapkan
kendala yang
dihadapi selama
kegiatan belajar
berlangsung
b. Bersama siswa
menyimpulkan
hasil kegiatan
belajar.
c. Berdoa bersama
usai berkegiatan.
a. Siswa mengungkapkan kendala
yang mereka alami selama
proses belajar.
b. Siswa bersama guru
menyimpulkan hasil kegiatan
belajar.
- Jujur
- Berani
- Kerja sama
- Cermat
Tabel 5.5 Karakter yang telah tertanam pada siswa pada siklus 2
Lembar observasi pada siklus 2,
Waktu Observasi Komentar Pengamat
Pertemuan 1 Siswa melakukan praktik Tari
Reog Bulkiyo yang dilakukan
dengan proses kreatif. Siswa
asyik melihat tayangan video
kemudian membuat gerak yang
disesuaikan dengan gerak
dalam video. Siswa terlihat
aktif berdiskusi dengan teman
dalam kelompok untuk
menentukan gerak dan pola
lantai yang mereka ciptakan.
Beberapa siswa lain bercerita
tentang permasalahan yang
tejadi di kelas maupun di
sekolah dari sudut pandang
mereka.
Siswa berani menentukan
pilihan untuk membuat sebuah
keputusan yang berhubungan
permasalahan kelas seperti
tidak mengikuti hal-hal negatif
yang dilakukan teman yakni
membolos sekolah. Hal ini
sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Reog
Bulkiyo ketika prajurit berani
memilih dijalan yang benar.
Siswa bekerja keras dengan
giat berlatih membuat gerak
kreasi Tari Reog Bulkiyo, hal
inilah yang telah dilakukan
oleh pendahulu saat mereka
harus giat berlatih perang
melalui Tari Reog Bulkiyo
untuk melawan penjajah.
Pertemuan 2 Siswa melakukan kegiatan
praktik dengan baik. sembari
mereka berpraktik sembari
mereka memahami nilai-nilai
patriotisme yang terkandung
dalam Reog Bulkiyo. Nilai
keberanian, kesetian dan kerja
keras yang mereka pahami dari
Tari Reog Bulkiyo melalui
video dan kisah pada
pertemuan sebelumnya.
Siswa mulai menghayati peran
mereka sebagai seorang
prajurit yang berani membela
negara. Mereka aktif eksplorasi
gerak, memperbaiki gerak yang
sebelumnya kurang sesuai pada
tenaga atau bentuk ragamnya.
Siswa tidak malu untuk
bertanya dan mengemukakan
pendapat, serta membuat
beberapa keputusan yang
mereka yakini dapat menjadi
sebuah solusi, seperti memilih
gerak dan pola lantai serta
posisi bagi teman-teman
mereka untuk menokohkan
tarian ini. siswa giat berlatih
memaksimalkan waktu yang
ada.
Pertemuan 3 Siswa melanjutkan kegiatan Siswa berani memilih,
150
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
praktik mereka di sekolah.
Siswa merancang sebuah gerak
baru yang bersumber pada
Reog Bulkiyo. Siswa aktif
mendiskusikan pendapat-
pendapat mereka dalam proses
dengan peneliti dan teman
kelompoknya.
memutuskan dan bertindak
sesuai dengan keyakinan
mereka yang dikonsultasikan
dengan peneliti. Mereka berani
mengakui kesalahan. Beberapa
siswa memiliki sikap
kepemimpinan yang baik,
seperti Wasil, Majid. Beberapa
siswa juga melaksanakan tugas
yang diberikan oleh guru
dengan baik.
Pertemuan 4 Siswa melakukan praktik Tari
Reog Bulkiyo dengan metode
kreatif. Siswa melakukan
latihan secara berulang untuk
memantapkan pemahaman
nilai patriotisme mereka dalam
gerak kreasi dari Tari Reog
Bulkiyo.
Siswa memahami nilai-nilai
yang terkandung dalam tari ini
kemudian siswa mencoba
menerapkan dalam gerak tari
kreasi mereka. Pemahaman
nilai keberaniaan, kerja sama
dan kerja keras yang terlihat
dalam tari Reog Bulkiyo
mereka terapkan dalam gerak
yang mereka lakukan. Mereka
melakukan gerak perang
dengan sungguh-sungguh dan
tenaga yang disesuaikan seperti
prajurit. Mereka membuat
keputusan-keputusan dengan
diskusi bersama dalam
kelompok. Mereka giat berlatih
dengan mengulang latihan tari
dalam pertemuan ini.
Tabel 5.6 Lembar observasi siklus 2 adaptasi Mertler
Lembar evaluasi siklus 2,
No. Nama Siswa Keberanian Kesetiaan Kerja keras C B SB C B SB C B SB
1. Abdul Azis V V V
2. Ahmad Aldi Majid V V V
3. Anwar Syafii V V V
4. Bima Aditya A. V V V
5. Deni Prayogo V V V
6. Hanifatur Rofida Y. V V V
7. Irfan Firdaus V V V
8. Lio Tristanto V V V
9. Lutfiana V V V
10. M. Widy Syahputra V V V
11. M. Afif Afandi V V V
12. M. Gilang Syahputra V V V
13. Puji Rahayu V V V
14. Ranelsa Putri V V V
15. Riki Dian Disko V V V
16. Sahla Ambaani V V V
17. Stanly Roy Saputro V V V
18. Syaniatul Hanim V V V
19. Wasil Rofi’ah V V V
151
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
20. Jefra Arya Pratama V V V
21. Putri azizah V V V
22. M. M. Ulum V V V
23. Devi Afriani V V V
24. Rangga Yulistianto V V V
Tabel 5.7 Lembar evaluasi siswa pada siklus 2
Indikator :
1. Keberanian:
- Siswa berani mengemukakan pendapat tentang nilai-nilai kepahlawanan
yang terdapat dalam kisah Tari Reog Bulkiyo.
- Siswa berteguh hati menentukan pilihan atas keyakinan mereka.
- Siswa mampu mengembangkan gerak Tari Reog Bulkiyo yang memiliki
nilai keberanian yaitu gerak lampah
2. Kesetiaan:
- Siswa bekerja sama untuk mendeskripsikan nilai-nilai yang ada dalam Tari
Reog Bulkiyo
3. Kerja keras:
- Siswa bekerja keras menerapkan nilai-nilai kepahlawanan Tari Reog
Bulkiyo dalam proses pembelajaran dengan giat berlatih seperti para
prajurit yang giat berlatih perang.
Pedoman skor rubrik penilaian sikap siswa:
Rubrik Keterangan
menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan
tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten Cukup
menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang
cukup sering dan mulai ajeg/konsisten Baik
menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan secara
terus-menerus dan ajeg/konsisten Sangat
Baik
Tabel 5.8 Rubrik penilaian sikap siswa
Pada siklus 2 ini siswa telah mampu menunjukan peningkatan pada indikator
keberanian dan kesetiaan, selain dua indikator tersebut terdapat penilaian kerja
keras yang ditanamkan pada siklus ini. Pertemuan pertama selain tetap aktif dalam
berpendapat dan memgang teguh nilai-nilai petriotisme pada Tari Reog Bulkiyo,
siswa telah menunjukan sikap keberanian dengan melakukan eksplorasi gerak
Lampah yang memiliki makna ‘siap berangkat untuk berperang’, 13 siswa dapat
melakukan kegiatan ini dengan baik dan 11 siswa dapat melakukan kegiatan ini
dengan sangat baik.
Pertemuan kedua siswa mampu menunjukan peningkatan dalam sikap
kesetiaan. Kerja sama siswa untuk menanamkan nilai-nilai kephlawanan dalam
proses dilakukan dengan kompak dan aktif. Terdapat 7 siswa yang menunjukan
152
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
penilaian dengan “Baik” pada proses kali ini, mereka dapat bekerja sama dalam
kelompok untuk mengidentifikasi nilai-nilai kepahlawanan dengan cukup aktif
melakukan diskusi. Terdapat 17 siswa yang mengalami peningkatan pada
pertemuan kali ini. Kerja sama yang mereka lakukan untuk mengidentifikasi nilai-
nilai kepahlawanan “Sangat Baik”, mereka tidak segan untuk meminta pemutaran
video kembali untuk bahan diskusi dalam kelompok.
Pertemuan ketiga dan keempat siswa mulai memasuki tahap eksplorasi gerak.
Siswa menunjukan sikap kerja keras mereka dengan baik dalam proses pencarian
gerak yang mengandung nilai-nilai keberanian seperti Lampah, siswa melakukan
kerja sama yang baik anatar teman dalam kelompok. Siswa melakukan latihan
berulang untuk lebih memahami gerak Lampah yang telah dikembangkan. Dalam
pertemuan ini 7 siswa memiliki kerja keras yang “Cukup” dalam proses, 12 siswa
melakukan kerja keras dengan “Baik” dan 6 siswa melakukan kerja keras dengan
“Sangat Baik”.
c. Siklus 3
Pada siklus 3, proses pendalaman dilakukan oleh para siswa. Pendalaman
nilai-nilai patriotisme diawali dengan pengenalan materi pembelajaran sebagai
media penanaman nilai patriotisme. Kemudian pemahaman nilai-nilai patriotisme
yang terdapat dalam Tari Reog Bulkiyo. Pada siklus ketiga ini kelompok laki-laki
mulai melakukan proses penggabungan musik iringan tari dengan gerak tarian.
Kelompok laki-laki menggunakan instrumen tepukan tangan dan mengikuti gerak
tari kelompok perempuan.
1. Pertemuan 1
Senin 22 Februari 2016 merupakan pertemuan pertama pada siklus 3.
Proses dilakukan di mushola sekolah pada jam pelajaran seni budaya. Proses
dilakukan dengan tidak terlalu berisik karena sedang ada try out ujian nasional
bagi siswa kelas 9 MTS Sunan Ampel Doko.
Kegiatan Awal
Sholat Duha berjamaah merupakan hal yang wajib dilakukan setiap pagi.
Setelah itu siswa masuk ke kelas masing-masing. Peneliti membuka kegiatan
pembelajaran dengan mengucapkan salam kemudian melakukan aapersepsi.
153
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Peneliti bertanya tentang perkembangan proses kreatif mereka. Hal-hal positif
apa saja yang mereka dapat selama berproses, dan kesulitan apa yang mereka
alami. Beberapa siswa menyampaikan pendapat tentang kesulitan gerak
ketika berputar pada ragam molak-malik tangan.
Kegiatan Inti
Setelah melakukan kegiatan apersepsi peneliti mengajak siswa untuk
berproses kembali di mushola sekolah. Peneliti menayangkan ulang video
Reog Bulkiyo untuk merangsang ide para siswa dalam pembuatan gerak.
Beberapa siswa laki-laki membantu kelompok perempuan memberikan ide
untuk gerak lanjutan. Kelompok perempuan dibantu peneliti membuat gerak
lanjutan yang dirasa sesuai dengan gerak Reog Bulkiyo. Terdapat 3 ragam
gerak yang sudah dikembangkan oleh para siswa pada pertemuan selanjutnya.
Gerak selanjutnya merupakan gerak lampah yang dilakukan oleh siswa yang
ditokohkan sebagai pemimpin barisan diikuti oleh penari dibelakang barisan
masing-masing pemimpin. Pola lantai pada gerak ini adalah pola V, barisan
kanan melakukan cross atau silang dengan barisan kiri pada satu titik di
belakang. Sampai mereka kembali lagi ke tempat semula namun dengan
bertukar tempat, barisan kiri berada di kanan dan sebaliknya. Kemudian para
siswa melakukan gerak bawah, dimulai dari permainan properti yang diputar
sampai mereka duduk simpuh dibawah. Setelah itu para siswa melakukan
gerak yang mereka sebut dengan gerak kecak, yakni memukul properti
(terbang) kemudian tangan ditepuk di udara dilakukan berulang-ulang. Gerak
selanjtnya adalah gerak melingkar, gerak ini terinspirasi dari gerak pitik irek-
irek di Reog Bulkiyo. Gerak selanjutnya adalah pose, dimana para penari
membuat satu barisan memanjang ke belakang. Kemudian mereka membuat
pola pose dimulai dari penari paling depan sampai belakang.
Kelompok laki-laki mulai mencoba mengiringi tari dengan musik yang
mereka ciptakan dari tepukan tangan. Beberapa siswa yang pernah memiliki
pengalaman bermain alat musik terbang mengajarkan kepada teman-teman
lainnya dalam membuat nada ketukan dan tempo menggunakan tepukan
tangan atau keplok-keplok.
154
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kegiatan Penutup
Kegiatan ini ditutup dengan latihan gabungan dari kelompok penari dan
kelompok pemusik. Gerak yang telah diciptakan, ditarikan oleh para penari
diiringi musik keplok-keplok yang telah dibuat oleh kelompok pemusik (laki-
laki).
Observasi
Siswa diberikan waktu untuk berkreasi sesuka hati mreka. Banyak ide-ide
yang muncul dari para siswa untuk membuat karya ini lebih menarik. Proses
kreatif ini membuat siswa semakin bersemangat melakukan kegiatan di
sekolah dan siswa menjadi lebih berani menyampaikan pendapat.
Kekompakan antar kelompok terjalin dengan baik. kelompok perempuan
(penari) saling bertukar pikiran dan menyampaikan pendapat masing-masing
untuk membuat gerakan. Kelompok laki-laki yang dipandu oleh salah satu
siswa yang pernah mempelajari alat musik terbang sebelumnya, berlatih
dengan giat menyamakan tempo nada. Para siswa laki-laki dengan telaten
saling mengoreksi dan membantu apabila teman lainnya kurang pas atau
kebingungan menyamakan tempo dan mencari varian tepukan.
Refleksi
Peneliti akan memberikan waktu lebih banyak bagi siswa untuk berproses
sendiri. Namun, peneliti tetap mendampingi sehingga apabila siswa
kebingungan peneliti siap membantu memberikan masukan pendapat bagi
para siswa. Suasana seperti ini menjadikan siswa lebih bertanggung jawab,
karena siswa ‘dimintai tolong’ dan seakan-akan menjadi harapan bagi peneliti
untuk membuat sebuah karya yang dapat menjadi referensi tari kreasi baru
sebagai media pelestarian kesenian daerah. Para siswa merasa bertanggung
jawab dan bekerja keras untuk hasil yang terbaik bagi karya mereka.
Pembelajaran Terpetik
Siswa mampu menanamkan nilai keberanian dengan mengembangkan
gerak yang mengandung nilai keberanian yakni pitik irek-irek dan musik
iringan tari yang berirama tegas menggunakan terbang. Siswa mampu
menunjukan sikap kesetiaan berupa kerja sama yang baik dalam proses
pembelajaran, seperti dalam kisah Reog Bulkiyo tentang kerja sama prajurit
155
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dan pemimpinnya.
2. Pertemuan 2
Selasa 23 Februari 2016, pada pertemuan kali ini dilakukan pada waktu OVM
(Olah Vokal Madrasah) setelah jam pulang sekolah. Setelah siswa Shalat Duhur
berjamaah kemudian istirahat sejenak untuk makan siang, kegiatan proses kreatif
dimulai.
Kegiatan Awal
Kegiatan ini dimulai dengan apersepsi, peneliti bertanya kepada siswa
tentang sejauh mana perkembangan proses kreatif yang mereka lakukan.
Peneliti juga menanyakan tentang kesulitan-kesulitan yang dialami oleh para
siswa selama proses berlangsung. Kemudian meminta siswa untuk menarikan
gerak pertama sampai gerak terakhir yang telah mereka buat.
Kegiatan Inti
Hari ini kelompok perempuan akan menunjukkan gerakan tari yang telah
mereka buat untuk melanjutkan gerak pada pertemuan sebelumnya. Pada
pertemuan sebelumnya telah tercipta lima ragam gerak:
1. Gerak berjalan awal dengan pola lantai 3 banjar ke belakang
2. Gerakan langkah kaki samping dengan pola lantai U
3. Gerakan molak-malik tangan dengan pola lantai V
4. Gerak lampah yang dilakukan oleh siswa yang ditokohkan sebagai
pemimpin barisan diikuti oleh penari dibelakang barisan masing-masing
pemimpin. Pola lantai pada gerak ini adalah pola V, barisan kanan
melakukan cross atau silang dengan barisan kiri pada satu titik di
belakang. Sampai mereka kembali lagi ke tempat semula namun dengan
bertukar tempat, barisan kiri berada di kanan dan sebaliknya.
5. Gerak bawah, dimulai dari permainan properti yang diputar sampai mereka
duduk simpuh dibawah. Setelah itu para siswa melakukan gerak yang
mereka sebut dengan gerak kecak.
6. Gerak kecak yakni memukul properti (terbang) kemudian tangan ditepuk
di udara dilakukan berulang-ulang. Gerak selanjutnya adalah gerak
melingkar, gerak ini terinspirasi dari gerak pitik irek-irek di Reog Bulkiyo.
156
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
7. Gerak selanjutnya adalah pose, dimana para penari membuat satu barisan
memanjang ke belakang. Kemudian mereka membuat pola pose dimulai
dari penari paling depan sampai belakang.
Siswa menceritakan rencana mereka tentang lanjutan gerak tari kreasi ini.
Setelah gerak pose mereka ingin masuk dalam adegan perang dimana para
pemimpin dari masing-masing kelompok berperang. Namun kesulitan yang
mereka alami adalah bagaimana menuangkan ide tersebut dalam gerak tari.
Apa yang harus dilakukan oleh penari lainnya ketika penari yang ditokohkan
sebagai pemimpin sedang berperang, dan bagaimana gerak perang mereka
dimana penari tidak menggunakan pedang seperti dalam Tari Reog Bulkiyo.
Peneliti mencoba membantu dengan memberikan contoh gerak perang ketika
properti pedang disimbolkan dengan tangan saja. Sehingga terciptalah gerak
perangan dengan pola seperti di bawah ini,
: Pemimpin dari masing-masing barisan
: Rontek, pengatur perang (wasit)
: Prajurit dari masing-masing pemimpin
Gerak dari tiga kelompok dalam pola lantai di atas berbeda. Kelompok
prajurit ( ) memiliki gerak yang sama. Kelompok pemimpin dan rontek
melakukan gerak yang brebeda dari gerak prajurit. Gerak kelompok yang
berada di tengah adalah pengembangan dari gerak pitik irek-irek, diceritakan
bahwa para pemimpin bersiap-siap untuk berperang.
Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup pada pertemuan hari ini adalah pembuatan jadwal
dengan pelatih terbangan yang akan membantu kelompok laki-laki membuat
iringan tari, Bapak Tomi. Bapak Tomi adalah pelatih hadrah siswa di MTS,
beberapa siswa sebelumnya pernah dilatih oleh Bapak Tomi dalam event
lomba hadrah se-Kabupaten Blitar dan mendapatkan peringkat 8.
157
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Observasi
Siswa sangat menatikan jadwal latihan bersama dengan alat musik yang
lengkap. Mereka sangat antusias dengan latihan gabungan ini, sehingga
kelompok perempuan semakin bersemangat menyelesaikan tarian ini sebelum
proses gabungan dilaksanakan.
Refleksi
Peneliti akan dibantu oleh Bapak Tomi untuk membuat instrument musik
iringan tari. Hal ini merupakan pengalaman baru bagi siswa-siswa untuk
berproses mencipta musik iringan tari. Pengalaman para siswa sebelumnya
berlatih terbang untuk memainkan musik hadrah versi hapsi atau be... untuk
melantunkan shalawat nabi. Maka diharapkan proses ini memberikan
pengetahuan baru bagi siswa dan peneliti sehingga dikemudian hari proses ini
dapat menjadi pelopor masyarakat sekitar untuk berkreasi menggabungkan
seni islami dan seni tradisi.
Pembelajaran Terpetik
Siswa mampu menyajikan tujuh gerak pengembangan Tari Reog Bulkiyo
yang menagndung nilai-nilai keberanian, juga pola lantai dengan desain-
desain tertentu yang memiliki makna nilai patriotisme. Irama musik iringan
tari yang tegas dan rampak, membuat siswa semakin bersemangat dan terus
menerus melakukan pengulangan latihan. Siswa melakukan proses dengan
kerja sama yang baik dan sangat bekerja keras untuk menyelesaikan tugas
dengan baik.
3. Pertemuan 3
Sabtu 5 Maret 2016 adalah jadwal yang telah disepakati oleh siswa, peneliti
dan Bapak Tomi untuk latihan gabungan tari dengan musik. Latihan ini dilakukan
di rumah peneliti. Waktu pelaksanaan setelah jam pulang sekolah, 14.00 WIB.
Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang dilakukan adalah menyelesaikan tari kreasi.
Kelompok perempuan mengkonsultasikan gerak yang telah mereka buat
setelah pertemuan sebelumnya dilaksnakan. Sementara kelompok laki-laki
158
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dengan sigap mengambil alat-alat musik yang mereka pinjam dari kelompok
hadrah Desa Genengan.
Kelompok perempuan melanjutkan gerak perangan yang telah disusun
sebelumnya. Para penari melakukan gerak lampah dengan pola berputar
dengan satu penari berada dalam lingkaran (rontek).
Kemudian, dengan gerak lampah mereka membuat barisan. Pemimpin
berada di barisan depan diikuti oleh prajurit di belakang masing-masing
pemimpin. Rontek yang diceritakan sebagai wasit berada paling depan untuk
memimpin gerak bali (pulang) para penari.
Kegiatan Inti
Setelah kelompok laki-laki datang dengan membawa alat musik, mereka
mencoba berlatih mengimplementasikan tempo tepukan tangan yang telah
mereka buat dengan menggunakan alat musik. Proses ini berjalan seru dan
mengasyikan. Kerjasama para siswa terbangun dengan baik. Contohnya,
ketika kelompok laki-laki membuat musik kelompok perempuan dengan
sigap bergerak menarikan tari yang mereka ciptakan walaupun kelompok
perempuan sedang dalam waktu istirahat karena telah berlatih selama
kelompok laki-laki belum datang. Alat musik yang digunakan adalah:
1. Bass
2. Terbang
159
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Alat musik bass merupakan pemegang tempo dalam hadrah dimainkan oleh
Ulum. Alat musik terbang memainkan irama dalam hadrah. Alat musik
terbang berjumlah lebih banyak daripada alat musik bass.
Kegiatan Penutup
Kegiatan hari ini ditutup dengan latihan gabungan antara penari dan pemusik.
Observasi
Siswa melakukan latihan dengan semangat yang baik. Siswa mampu
mendalami karakter tokoh yang ditarikan seperti pemimpin yang melakukan
perang. Siswa saling membantu dalam mengidentifikasi nilai-nilai petriotisme
dalam proses ini. rasa cinta tanah air menjadi salah satu indikator dari
pendapat siswa tentang kisah tari ini.
Refleksi
Pertemuan ini merupakan pertemuan terakhir dalam proses pembelajaran tari
Reog Bulkiyo untuk menanamkan nilai patriotisme. Siswa mampu
menunjukan perubahan karakter dalam proses pembelajaran ini. Semoga
selalu proses ini berlanjut di kemudian hari.
Pembelajaran Terpetik
Pada pertemuan terakhir ini siswa mampu menunjukan sikap pemimpin dan
sportif dalam bertindak. Siswa mampu menunjukan sikap kemanusiaan
dengan semakin kompaknya hubungan antar teman, juga tercermin dalam
kekompakan melakukan tari Reog Bulkiyo yang mereka kreasikan.
Karakter yang telah tertanam pada siklus 3:
LANGKAH-
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA
KARAKTER
YANG MUNCUL
PADA SISWA
Kegiatan Awal a. Memberikan salam
kepada siswa,
melakukan
kegiatan berdoa
sebelum memulai
pelajaran dan
presensi kehadiran
siswa.
b. Menyampaikan
informasi tentang
materi yang akan
dipelajari pada
pertemuan ini.
c. Mengulang
a. Siswa melakukan doa dan
memberikan respon terhadap
salam dan presensi dari guru.
b. Siswa memperhatikan
informasi yang disampaikan
oleh guru.
c. Siswa menceritakan proses
yang telah mereka lakukan
bersama antara kelompok
penari dan pemusik.
- Perhatian
- Tenang
- Perhatian
- Cermat
- Kerja sama
- Tanggung jawab
- Menghargai
160
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kegiatan
sebelumnya.
Seberapa jauh
proses yang telah
dilakukan oleh
siswa.
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
a. Memfasilitasi para
siswa untuk
berlatih bersama.
Latihan gabungan
antara penari dan
pemusik bersama
pelatih hadrah,
Bapak Tomi.
b. Mengajak diskusi
tentang musik
iringan tari dengan
gerak tari yang
dibuat.
a. Siswa menampilkan hasil
proses sebelumnya dengan
diiringi oleh musik.
b. Siswa berlatih beberapa kali
untuk mensinkronkan gerak
dengan musik.
- Kreatif
- Cermat
- Kerja sama
- Kerja sama
- Tanggung jawab
Elaborasi
a. Memberi
kesempatan siswa
berkreasi dengan
musik
menggunakan
tepuk tangan
sebelum
menggunakan alat
musik.
b. Memberi
kesempatan siswa
untuk membuat
pola gerak dan
musik beserta
hitungan.
c. Memberi
kesempatan siswa
untuk
menyelesaikan
musik dan tarian
dari awal sampai
akhir.
a. Siswa melakukan kerja sama
dengan baik. kelompok penari
dan pemain saling memberikan
masukan.
b. Siswa menganalisis gerak tari
yang telah divideo untuk
membuat pola gerak.
c. Siswa berkreasi dengan bebas
dan aktif .
- Kerja sama
- Persahabatan
- Kerja keras
- Kerja keras
- Kerja sama
- Tanggung jawab
- Kerja sama
Konfirmai
a. Memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
menyampaikan
hasil latihan selama
satu bulan.
b. Memberi
kesempatan
kepada siswa
untuk melakukan
a. Secara berkelompok
menampilkan tarian dan musik
secara terpisah.
b. Siswa menyampaikan hasil
pembelajaran kreatif berupa
produk tari kreatif secara
bersama-sama.
- Komunikasi
- Disiplin
- Berani
- Teliti
- Menghargai
pendapat
- Kerja sama
161
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
perbaikan gerak
dengan musik.
- Berani
- Perhatian
- Tanggung jawab
- Tekun
Kegiatan Akhir a. Memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
mengungkapkan
kendala yang
dihadapi selama
kegiatan belajar
berlangsung
b. Bersama siswa
menyimpulkan
hasil kegiatan
belajar .
a. Siswa mengungkapkan kendala
yang mereka alami selama
proses belajar.
b. Siswa bersama guru
menyimpulkan hasil kegiatan
belajar.
- Jujur
- Berani
- Persahabatan
- Kerja sama
- Berani
Tabel 5.9 Karakter yang telah tertanam pada siswa pada siklus 3
Lembar observasi pada siklus 3,
Waktu Observasi Komentar Pengamat
Pertemuan 1 Siswa melakukan kegiatan
bersama dengan
menggabungkan latihan musik
dan tari didampingi pelatih
musik, Bapak Tomi.
Siswa melakukan kerja sama
dengan melakukan sebuah
tindakan yakni
menggabungkan dua
kelompok, penari dan pemusik
untuk latihan bersama. Dalam
Reog Bulkiyo penggabungan
musik dan penari ini sangatlah
penting karena pada tarian ini
peran penari yang membawa
alat musik harus selaras dengan
pemain musik. sehingga kerja
sama yang baik harus
dilakukan supaya mendapatkan
irama yang tepat. Bentuk
kerjasama inilah yang
dilakukan para siswa.
Pertemuan 2 Siswa melanjutkan latihan
gabungan tari dengan musik.
Siswa bertanggung jawab
untuk merawat alat musik yang
mereka pinjam. Mereka
mengambil dan
mengembalikan sesuai dengan
amanat dari sang peminjam.
Tanpa didampingi oleh pelatih
musik, siswa telah berani
melakukan keputusan-
keputusan yang memberikan
dampak positif bagi kelompok.
Para siswa saling bekerja sama
dalam proses ini. jiwa
kepemimpinan terlihat dalam
diri Wasil dan Ulum, mereka
mengarahkan teman yang
kebingungan ketika berlatih.
Seperti yang dilakukan oleh
pemimpin prajurit dalam tari
162
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Reog Bulkiyo yang memimpin
pasukan untuk melakukan
perjuangan.
Pertemuan 3 Siswa melanjutkan latihan
gabungan dengan musik. siswa
saling memberi ruang bagi
masing-masing kelompok.
Ketika kelompok penari
berlatih,para pengiring musik
memperhatikan guna
mengetahui hitungan yang
tepat tarian mereka. Ketika
pemain musik berlatih para
penari membantu memberikan
tempo dengan gerak.
Siswa melakukan tugas akhir
yaitu penyempurnaan proses
tari mereka. Dalam kegiatan ini
siswa bersungguh-sungguh
dalam berlatih, melakukan
kerja sama dan saling
membantu satu sama lain.
Tabel 5.10 Lembar observasi siklus 3 adaptasi Mertler
Lembar evaluasi siklus 3,
No. Nama Siswa Keberanian Kesetiaan Kerja
keras
Keadilan Kemanusiaan
C B SB C B SB C B SB C B SB C B SB
1. Abdul Azis V V V V V
2. Ahmad Aldi
Majid V V V V
V
3. Anwar Syafii V V V V V
4. Bima Aditya A. V V V V V
5. Deni Prayogo V V V V V
6. Hanifatur
Rofida Y. V V V V
V
7. Irfan Firdaus V V V V V
8. Lio Tristanto V V V V
9. Lutfiana V V V V V
10. M. Widy
Syahputra V V V V
V
11. M. Afif Afandi V V V V V
12. M. Gilang
Syahputra V V V V
V
13. Puji Rahayu V V V V V
14. Ranelsa Putri V V V V V
15. Riki Dian Disko V V
16. Sahla Ambaani V V V V V
17. Stanly Roy
Saputro V V V V
V
18. Syaniatul
Hanim V V V V
V
19. Wasil Rofi’ah V V V V V
20. Jefra Arya
Pratama V V V V
V
21. Putri azizah V V V V V
22. M. M. Ulum V V V V V
23. Devi Afriani V V V V V
24. Rangga V V V V V
163
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Yulistianto
Tabel 5.11 Lembar evaluasi siklus 3
Indikator :
Keberanian:
- Siswa berani mengemukakan pendapat tentang nilai-nilai kepahlawanan
yang terdapat dalam kisah Tari Reog Bulkiyo
- Siswa berani bertindak sesuai dengan pilihan atas keyakinan mereka.
- Siswa berteguh hati menentukan pilihan atas keyakinan mereka.
Kesetiaan:
- Siswa bekerja sama untuk mendeskripsikan nilai-nilai yang ada dalam Tari
Reog Bulkiyo
Kerja keras:
- Siswa bekerja keras menerapkan nilai-nilai kepahlawanan Tari Reog
Bulkiyo dalam proses pembelajaran seperti giat berlatih seperti para
prajurit yang giat berlatih perang.
Keadilan :
- Siswa berani menjadi pemimpin dalam kelompok
- Siswa berani mengakui kesalahan
Kemanusiaan:
- Siswa melakukan kerja sama yang baik secara interpersonal dalam
mempraktekan nilai-nilai kepahlawanan Tari Reog Bulkiyo
Pedoman skor rubrik penilaian sikap siswa:
Rubrik Keterangan
menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan
tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten Cukup
menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang
cukup sering dan mulai ajeg/konsisten Baik
menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan secara
terus-menerus dan ajeg/konsisten Sangat
Baik
Tabel 5.12 Rubrik penilaian sikap siswa
Pada siklus 3 yang terdiri dari 3 pertemuan, sikap-sikap yang ditanamkan
adalah keberanian, kesetiaan, kerja keras, keadilan dan kemanusiaan. Pada siklus
ini siswa telah melakukan eksplorasi gerak Tari Reog Bulkiyo. Gerak-gerak dan
desain koreografi yang mengandung makna keberanian, kesetiaan, keadilan dan
kemanusiaan dikembangkan sesuai dengan kemampuan siswa.
164
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pada pertemuan pertama siswa sikap keberanian dan kesetiaan siswa terliaht
dalam proses mengembangkan gerak Lampah yang menggambarkan keberanian
prajurit untuk berangkat perang. Selain lampah siswa juga mengembangkan gerak
pitik irek-irek yang memiliki makna pengambilan ancang-ancang atau strategi
ketika akan berperang melawan musuh. Desain koreografi pun turut
dikembangkan oleh siswa. Desain pola lantai memiliki pola lurus dan desain
gerak yang simetris menggambarkan kesan tegas prajurit. Musik iringan tari
dibuat menggunakan tepukan tangan dengan tempo yang disesuaikan dengan
gerak tari. Terdapat 8 siswa yang telah melakukan kegiatan proses dengan “Baik”
dan 16 siswa dengan “Sangat Baik” melakukan kegiatan pengembangan gerak dan
pembuatan musik. Sikap yang muncul berikutnya adalah sikap kesetiaan, siswa
bekerja sama dengan baik dalam proses eksplorasi ini. Terdapat 6 siswa yang
dengan “Baik” bekerja sama dalam kelompok dalam memunculkan nilai-nilai
kepahlawanan Tari Reog Bulkiyo dalam proses pengembangan tari dan
pembuatan musik. Siswa yang melakukan kerja sama dengan “Sangat Baik”
berjumlah 18 siswa.
Pada pertemuan kedua siswa menunjukan sikap kerja keras mereka dalam
membuat karya tari dengan nilai-nilai kepahlawanan yang tampak pada tari dan
proses mereka. Terdapat 7 siswa yang memiliki nilai kerja keras dengan skor
“Baik” dalam kegiatan ini. Siswa yang lain melakukan dengan “Sangat Baik”
berjumlah 17 siswa. Kerja keras mereka mengalami peningkatan yang cukup baik
dalam pertemuan ini.
Pada pertemuan ketiga siswa menunjukan sikap keadilan dan kemanusiaan
dalam proses berlatih maupun dalam Tari Reog Bulkiyo yang dikreasikan.
Terdapat 13 siswa yang melakukan sikap keadilan yakni mampu bersikap sebagai
pemimpin dan mau belajar untuk memperbaiki kekurangan diri dengna skor
“Baik”. Terdapat 11 siswa yang telah mampu menunjukan sikap kepemimpinan
dalam proses kegiatan dan mampu mengidentifikasi tokoh pemimpin dalam Tari
Reog Bulkiyo dengan “Sangat Baik”. Para penari dapat memerankan tokoh
pemimpin, rontek, dan prajurit dengna sangat baik. Para pemusik dapat
menentukan pemegang tempo yang dapat memimpin teman lain untuk membuat
iringan musik sesuai dengan suasana semangat keprajuritan yang apik.
165
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Hasil Pembelajaran Tari Reog Bulkiyo dengan Metode Kreatif siswa
kelas VIII di MTs Sunan Ampel Doko untuk Menanamkan Nilai
Patriotisme
Pembelajaran Tari Reog Bulkiyo di MTS Sunan Ampel Doko menggunakan
metode kreatif. Metode ini digunakan untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme
yang terdapat dalam Tari Reog Bulkiyo dimana siswa diberikan wadah untuk
berproses kreatif setelah mengapresiasi materi sebelumnya, dalam hal ini apresiasi
pertunjukan Tari Reog Bulkiyo melalui video. Metode ini bertujuan untuk
menghasilkan sebuah karya kreasi baru sebagai bentuk implementasi
pembelajaran seni tari tradisi, sehingga dapat menjadi salah satu media pelestarian
seni tradisi daerah di pendidikan menengah pertama. Kreativitas melibatkan
pembuatan: menggunakan imajinasi, penciptaan, merangkai, mengarang, skil
musik, pertunjukan, perencanaan, mengkonstruksikan, membangun, skil-skil
teknologis dan keluaran skala besar ataupun kecil- hampir seperti lini produksi
(Beetlestone, 2012, hlm. 4).
Selama satu bulan para siswa berkelompok mengkreasikan Tari Reog
Bulkiyo dengan gerakan yang mereka ciptakan. Proses kreatif ini terbagi menjadi
2 kelompok, kelompok perempuan dan kelompok laki-laki. Kelompok perempuan
bertugas untuk membuat gerakan, kelompok laki-laki bertugas untuk membuat
musik yang akan menjadi iringan tari. Para siswa melakukan fase-fase yang
dikembangkan dari teori Alma M. Hawkins :
1. Merasakan
Belajar melihat, menyerap, dan merasakan secara mendalam
Menjadi sadar akan sensasi dalam diri yang berkaitan dengan kesan
penginderaan
Pada fase ini siswa melakukan kegiatan apresiasi awal, yakni memahami
tentang Tari Reog Bulkiyo. Pemahaman belajar melihat, menyerap dan merasakan
adalah ketika mereka melihat Tari Reog Bulkiyo melalui video kemudian
mengamati tentang bentuk penyajiannya secara tekstual. Gerak tari, busana,
properti yang digunakan, jumlah penari dan pola lantai. Peran peneliti adalah
menyeimbangkan pemahaman mengamati pertunjukan secara tekstual dan juga
kontekstual. Peneliti memoderatori diskusi para siswa tentang pengamatan
166
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tekstual sembari menjelaskan tentang kisah, makna dan nilai, bahwa pengamatan
juga dapat dilakuakan secara kontekstual. Kegiatan ini merupakan bekal siswa
unuk ke tahap proses kreatif lebih lanjut.
2. Menghayati
Menghayati perasaan yang berkaitan dengan temuan-temuan dalam
kehidupan-menjadi sadar akan sensasi-sensasi dalam tubuh
Fase kedua tentang menghayati dilakukan para siswa ketika telah menemukan
nilai-nilai yang terkandung dalam tarian melalui penjelasan oleh peneliti. Nilai-
nilai yang terkandung adalah nilai patriotisme yang terdiri dari lima unsur. Nilai-
nilai yang terkandung dalam tarian dikaitkan dengan pengalaman pada kehidupan
nyata oleh para siswa. Contohnya adalah ketika mereka melakukan percakapan
tentang esensi perjuangan ketika sekolah. Pemberian fasilitas yang lengkap tidak
menjadi faktor utama dalam mengenyam pendidikan, yang terpenting adalah
motivasi yang kuat dari diri mereka.
3. Mengkhayalkan
Dapatkan akses masuk ke kapasitas untuk mengingat kembali khayalan-
khayalan dan menciptakan khayalan baru
Bebaskan proses berpikir kita sehingga khayalan-khayalan bisa muncul,
berkembang, dan dengan senantiasa berganti-ganti dengan cepat
Gunakan khayalan dan daya imajinasi sebagai alat penemuan
Setelah mengamati video Tari Reog Bulkiyo para siswa ulai melakukan
eksplorasi gerak untuk membuat tari kreasi yang bersumber dari Reog Bulkiyo.
Mereka mulai berimajinasi tentang gerak perang yang akan dilakukan, gerak
berjalan, dan beberapa gerakan pure movement yang menurut mereka dapat
menjadi penghubung yang manis dari satu gerak ke gerak lainnya.
4. Mengejawantahkan
Temukan kualitas-kualitas estetis yang secara integral berkaitan dengan
bayangan-bayangan dan curah pikiran yang berkembang
Biarkan curah pikiran yang timbul dari rasa pemahaman dan khayalan-
khayalan untuk diejawantahkan menjadi ide-ide gerak yang melampaui
pengalaman awal
167
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tahap mengejawantahakan adalah proses eksplorasi lanjutan dimana para
siswa semakin diberi kebebasan dalam membuat gerak namun dalam pengawasan
peneliti, sehingga apabila siswa menemukan kesulitan dapat langsung bertanya
dan mencari solusi bersama.
5. Memberi bentuk
Biarkan ide gerak terbentuk secara alamiah
Gabungkan unsur-unsur estetis sedemikian rupa sehingga bentuk akhir
dari tarian melahirkan ilusi yang diinginkan dan secara metafora
menampilkan angan-angan dalam batin
Penggabungan gerak ini dilakukan oleh para siswa yang menjadi penari.
Mereka dengan aktif melontarkan ide-ide segar yang ingin mereka lakukan dalam
membuat gerak tari.
Berikut ini adalah hasil dari proses kreatif para siswa:
1. Gerak A
Gerak awal berikut adalah gerak yang dikembangkan dari gerak Lampah
biasa dan hormat. Siswa berbaris membuat tiga barisan kebelakang dan
melakukan hormat. Setelah itu siswa melakukan gerak lampah dengan double
step, kemudian hormat lagi. Dilakukan secara tiga kali hingga berganti posisi
berikutnya.
2. Gerak B
Gerak ini dilakukan dengan melangkahkan kaki ke kanan dan ke kiri dengan
hitungan ganda. Posisi yang semula berbaris menjadi tiga berubah menjadi tapal
168
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kuda atau U dengan posisi berhadapan oleh penari di sisi kanan dan kiri. Gerakan
merupakan pengembangan gerak berhadapan pada Tari Reog Bulkiyo.
3. Gerak C
Gerak ini merupakan gerak pure movement yang dibuat oleh para siswa
perempuan sebagai penari dibantu oleh siswa laki-laki, mereka saling bertukar
ide dalam proses berkreasi ini. Gerak ini adalah gerak molak-malik tangan kanan
di level atas kemudian tangan kanan di arahkan ke arah kiri-tengah-kanan-tengah
kemudian mereka berputar satu putaran. gerak ini diulang dua kali kemudian
mereka turun bersimpuh sambil memainkan properti yang rencananya adalah
terbang. Pada level bawah mereka memukul terbang dengan dua tangan kemudian
tangan diarahkan ke atas. Gerak ini mereka istilahkan dengan gerak kecak karena
menyerupai tangan kecak yang berada di atas kepala.
169
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1 2 3
6 5 4
4. Gerak D
Setelah mereka melakukan gerak kecak di level bawah, mereka berdiri
kemudian melakuka lampah biasa dengan lembehan. Posisinya adalah penari
masing-masing barisan membuka ke arah luar barisan. Bertemu di satu titik di
belakang, kemudian saling silang dan lembehan ke posisi bergantian.
170
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5. Gerak E
Penari melakukan pengembangan gerak pitik irek-irek level bawah. Mereka
memukul properti terbang yang dibawa sambil berjongkok kemudian berjalan
memutar 3 kali berpindah tempat. Setelah itu mereka berdiri dan lembehan
membentuk pola lantai berikutnya.
6. Gerak F
Merupakan gerak pure movement yang dijadikan gerak penghubung untuk
masuk ke babak selanjutnya. Gerak ini adalah pose dari para penari sebelum
bergerak pecah ke posisi masing-masing pada gerak selanjutnya.
171
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
7. Gerak G
Gerak ini merupakan awal pada babak dua yaitu babak perangan. Dua penari
yang ditokohkan sebagai pemimpin melakukan gerak saling merespon dengan
rontek sebagai wasit. Keenam siswa yang ditokohkan mejadi prajurit dari masing-
masing pemimpin melakukan gerak level bawah.
1 2
3
8. Pengulangan Gerak A
Setelah adegan perang selesai penari melakukan pengulangan gerak A tanpa
hormat untuk gerak berpindah. Para prajurit mengikuti pemimpinnya masing-
masing dimana rontek masih berada di tengah sebagai center. Para penari selain
rontek melakukan gerak berjalan dengan membuat lingkaran.
172
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
9. Pengulangan Gerak A
Gerak pengulangan A yang ditarikan sebelumnya dilakukan kembali pada
tahap ini untuk membuat pola keluar panggung. Sebelum keluar panggung para
penari membuat desain simetris berupa barisan kanan dan kiri yang seimbang
dengan rontek sebagai center. Kemudian penari membuat satu garis lurus untuk
gerak keluar panggung dengan pengulangan gerak A tanpa hormat.
Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari ini adalah terbang dan bass.
Pola musik iringan tari yang digunakan adalah:
173
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
a. Cekson
Dhung dhung tak tak dhung dhung tak tak-dhung ketak ketak ketak ketak
tak ..... 8x
b. Senyumlah
c. Lailahaillalallah
d. Dangdut
e. 17 Agustus
Instrumen musik lagu 17 Agustus
f. Tirim
g. Disko
Nama iringan tari diciptakan oleh Bapak Bustomi selaku pelatih Hadrah para
siswa, hal ini sangat memudahkan siswa untuk menghafal dan mengingat
instrumen yang mereka mainkan dengan istilah yang familiar bagi mereka.
3. Nilai Patriotisme yang Tertanam pada Peserta Didik
Penelitian ini mengambil subjek siswa kelas 8 di MTS Sunan Ampel.
Pemilihan subjek kelas 8 merupakan hasil observasi peneliti dengan berkonsultasi
dengan guru mata pelajaran seni budaya, Ibu Nurin, pada hari minggu 31 Januari
2016, dan juga dengan wali kelas 8, Ibu Umul, pada hari kamis tanggal 28 Januari
2016. Beberapa pertimbangan pemilihan subjek adalah kelas ini adalah kelas yang
aktif, kelas 9 tidak dapat digunakan sebagai subjek karena sedang mempersiapkan
ujian akhir nasional. Kelas 8 dianggap merupakan kelas yang aktif berinteraksi,
menurut beberapa guru, keaktifan siswa seringkali tidak pada tempatnya.
Misalnya, membuat kegaduhan ketika mata pelajaran berlangsung. Namun, hal ini
lah yang menjadi kelas ini sangat menarik. Para siswa di usia remaja 13-15 tahun
sebenarnya ingin dihargai dan didengarkan pendapat mereka.
Ketika peneliti berada di lapangan selama 1 bulan, peneliti sering melakukan
diskusi dari hati ke hati dengan siswa, siswa menceritakan bahwa mereka sering
dibandingkan dengan kelas lainnya. Namun, para siswa memberontak dengan cara
menganggap masa bodoh atau angin lalu saja. Hal inilah yang perlu dipahami
oleh para guru dan orang dewasa di sekitar mereka bahwa usia mereka yang
sedang menginjak masa pubertas atau remaja memiliki penanganan yang berbeda
174
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dengan anak-anak di usia sekolah dasar. Menurut Desmita (2012, hlm. 36)
psikologi perkembangan peserta didik pada usia remaja sangat fluktuatif. Mereka
memiliki kecenderungan ambivelansi yang tinggi, antara keinginan bergaul, serta
keinginan untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan
orang tua. Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau norma
dengan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa dan mulai
mengembangkan standar dan harapan terhadap perilaku diri sendiri yang sesuai
dengan dunia sosial.
Hal ini lah yang terjadi selama proses berlangsung. Para siswa cenderung
melakukan hal-hal yang telah tertulis dalam pendapat para ahli tentang psikologi
perkembangan peserta didik usia remaja. Maka diperlukanlah kepercayaan para
dewasa kepada mereka bahwa mereka dapat melakukan segala hal sendiri dan
bertanggung jawab, namun tetap di bawah bimbingan kita. Para siswa cenderung
lebih bertanggung jawab akan tugas dan kewajiban yang ada ketika mereka
diberikan kepercayaan. Dalam situasi seperti itu penanaman nilai patriotisme yang
memiliki beberapa indikator sangat diperlukan untuk menyiapkan ketangguhan
diri dalam menghadapi masa depan. Seperti pendapat Mamik Suharti (2010, hlm
122) bahwa upaya peningkatan kualitas keutuhan manusia ditentukan dengan
pendidikan yang berimbang dan terpadu, yakni antara kemampuan unsur logika,
etika dan estetika. Melalui keseimbangan ketiga unsur tersebut, masyarakat
diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan di masa kini dan mendatang.
Nilai patriotisme yang ditanamkan tidak melalui kegiatan yang mendoktrin
atau menuntut para siswa dengan kegiatan yang tidak mereka sukai. Pendekatan
dalam metode pembelajaran menjadi kunci penting bagi peneliti untuk dapat
menginternalisasi nilai-nilai patriotisme pada mereka. Unsur-unsur yang membuat
siswa kurang semangat dalam pembelajaran harus diantisipasi salah satunya
adalah model pembelajaran yang tepat , hal ini diperkuat dengan pendapat
Rahayuningtyas dkk, (2011, hlm. 38) bahwa rendahnya kualitas ketrampilan
dimungkinkan sebagai akibat penggunaan metode pembelajaran yang salah,
pengorganisasian materi belajar yang tidak tepat atau bahkan media pembelajaran
yang kurang tepat. Metode kreatif yang digunakan dengan media Tari Reog
Bulkiyo merupakan pendekatan yang sangat sesuai untuk menanamkan nilai
175
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
positif dalam diri mereka. Mereka dapat berkreasi dengan sebebas mungkin
namun tetap terbimbing oleh peneliti. Satu hal yang menjadi poin penting dalam
keberhasilan metode ini adalah ketika peneliti memberikan kepercayaan kepada
para siswa bahwa mereka mampu melakukan sesuatu yang mereka senangi dan
membawa dampak positif bagi mereka dan lingkungan. Ketika mereka dibiarkan
berkreasi ide-ide segar yang tak terduga muncul dan menjadi menarik saat
dilakukan. Seperti ketika siswa melihat video Tari Reog Bulkiyo yang belum
pernah mereka lihat sebelumnya, respon pertama adalah tari ini sangat lama dan
cenderung membosankan. Namun, saat kegiatan eksplorasi mulai dilakukan
mereka memiliki ide untuk menggunakan gerak-gerak jaranan yang lebih familiar
bagi mereka dan dikemas secara apik dalam gerak tari kreasi baru yang bersumber
dari Tari Reog Bulkiyo. Tari merupakan salah satu media komunikasi dan
penanaman karakter pada siswa-siswa di sekolah. Seperti pendapat Nanik Sri
Sumani (2001,hlm. 38) yang dapat menjadi penguat pertunjukan seni (wayang
purwa) bukan hanya sebagai media hiburan melainkan sarana komunikasi,
penyuluhan dan pendidikan (Sujatmo dalam Sumani,2001, hlm.38).
Nilai-nilai ini tertanam melaui proses kreatif dengan materi Tari Reog
Bulkiyo,
1. Keberanian, kekuatan emosional yang meliputi penggunaan kehendak untuk
mencapai tujuan-tujuan yang berhadapan dengan tantangan baik eksternal
maupun internal, contohnya keberanian melawan bahaya, keteguhan hati,
kejujuran.
Para siswa mulai berani menyampaikan pendapat mereka tentang apa yang
mereka ketahui dan rasakan ketika melihat sesuatu yang menarik hati. Seperti
ketika berpendapat tentang kesenian yang dikenalkan oleh peneliti. Kemudian
mereka memiliki keteguhan hati yang kuat ketika selama proses ada beberapa
siswa yang tidak mengikuti proses dengan rajin dan membolos sekolah
dengan tegas mereka berkata bahwa “kulo mboten ngoten niku bu.. mesakne
wong tuwo lek kulo melu-melu nakal” (kami tidak seperti itu ibu, kasihan
orang tau apabila kami ikut-ikutan nakal seperti itu). Para siswa dapat
menunjukan dan melakukan gerak-gerak dalam tari yang mengandung nilai
keberanian.
176
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Keadilan, daya-daya kekuatan sipil yang mendasari komunitas-komunitas
masyarakat yang sehat, contohnya sportivitas, kepemimpinan.
Beberapa siswa memiliki jiwa pemimpin yang sangat baik. Pada proses
kreatif yang dilakukan oleh siswa-siswa, dibagi menjadi dua kelompok, yakni
kelompok penari dan pemusik. Kelompok penari berdiskusi tentang gerak-
gerak yang mereka lakukan, ketika mengalami kesulitan beberapa siswa
mencoba menengahi dan memberikan solusi bagi teman lainnya. Begitu pula
dalam kelompok laki-laki, beberapa siswa sangat bertanggung jawab dalam
mengambil dan mengembalikan alat musik. hal ini tanpa mereka sadari
adalah bentuk-bentuk tanggung jawab seorang pemimpin dalam kelompok.
Sikap ini merek tunjukan dalam gerak-gerak penokohan sebagai pemimpin
ketika harus memimpin pasukan mereka.
3. Kemanusiaan, daya-daya kekuatan interpersonal yang meliputi rasa cinta dan
persahabatan.
Nilai ini terlihat ketika beberapa teman mereka memiliki masalah di sekolah
yang riskan diikuti oleh teman-teman lainnya (membolos, minggat (pergi dari
rumah)). Mereka saling melindungi dan mengingatkan bahwa hal seperti itu
tidak patut ditiru, sehingga teman-teman lain jangan terpengaruh. Ketika
mereka pulang sekolah dan ada teman yang belum dijemput maka mereka
akan menunggu, bahkan ada beberapa yang diantar oleh teman lainnya.
Siswa memahami sikap ini dari kisah Tari Reog Bulkiyo dimana pemimpin
dan prajurit memiliki keterikatan batin sehingga menimbulkan sikap setia
terhadap pemimpin.
4. Kesetiaan dalam arti memiliki rasa setia kawan dan saling membantu serta
bekerja sama dengan baik dalam kelompok.
Kerja sama yang baik sangat diperlukan dalam sebuah kelompok dan telah
dibuktikan oleh para siswa. Proses membuat musik, hanya ada satu anak yang
pernah bermain terbang. Teman yang lain belum pernah memainkan alat
musik itu. Seketika beberapa teman yang pernah belajar dengan telaten
mengejari mereka yang masih pemula.
177
Ayu Ridho Saraswsati, 2016 PEMBELAJARAN TARI REOG BULKIYO UNTUK MENANAMKAN NILAI PATRIOTISME SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH SUNAN AMPEL DOKO KABUPATEN BLITAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kisah Reog Bulkiyo menjadi salah satu pembelajaran tentang kesetiaan yang
dipahami oleh siswa. Tari berkelompok dengan gerak yang saling terkait
anatar penari satu dengan yang lain.
5. Kerja keras dan bela negara
Kerja keras ini terlihat dalam proses penelitian. Para siswa menambah jam
untuk tetap berlatih di sekolah. Siswa yang sebelumnya jarang masuk sekolah
sudah lebih giat. Kerja keras yang mereka lakukan dalam memperoleh
pendidikan merupakan salah satu sikap bela negara. Sedari dini siswa
mempersiapkan ilmu untuk bekal di kemudian hari membela negara. Bukan
dengan berperang fisik namun menggunakan pola pikir mereka yang telah
tertanam nilai-nilai patriotisme.
Kisah kerja keras dan bela negara terdapat dalam Tari Reog Bulkiyo dan
dipahami dengan baik oleh para siswa.