BACTERIAL NOSOCOMIAL INFECTION

NOSOCOMIAL INFECTIONS

• BLOODSTREAM INFECTIONS, 28%

• VENTILATOR-ASSOCIATED PNEUMONIA, 21%

• URINARY TRACT INFECTION (UTI), 15%

• LOWER RESPIRATORY INFECTION, 12%

• GASTROINTESTINAL, SKIN, SOFT TISSUE, AND CARDIOVASCULAR INFECTIONS, 10%

• SURGICAL-SITE INFECTIONS, 7%

• EAR, NOSE, AND THROAT INFECTIONS 7%

4 MAJOR TYPE

•URINARY TRACT INFECTION

• SURGICAL WOUND INFECTION

•NOSOCOMIAL PNEUMONIA

•NOSOCOMIAL BLOODSTEAM INFECTION

URINARY TRACT INFECTION

URINARY TRACT INFECTION

• INSIDENSI

• MOST COMMON DEVICE RELATED INFECTION

• PROSEDUR KATETER : 80%• OTHER UROLOGIC INSTRUMENTATION 20%

• UTI KARENA PEMASANGAN KATETER 25% DARI TOTAL PASIEN YANG DIPASANG

KATETER

URINARY TRACT INFECTION

BAKTERI TERSERING:

Eschericia colli

Enterococcus SppP.

Aeruginosa

URINARY TRACT INFECTION

• Flora normal GIT• Flora normal kulit

Endogenous source

• Tangan petugas medis• Peralatan yang

terkontaminasi

Exogenous source

• BAKTERI MASUK KE SALURAN KEMIH BERASAL DARI FLORA REKTAL DI AREA PERIURETA

• BAKTERI TERTENTU : PROTEUS DAN PSEUDOMONAS DAPAT MEMBENTUK BIOFILM DI KATETER

URINARY TRACT INFECTION

URINARY TRACT INFECTION

FAKTOR RESIKO• JENIS KELAMIN

•DURASI PEMASANGAN KATETER

• PEMBERIAN ANTIBIOTIKA

• KEBERSIHAN PERALATAN DAN PROSEDUR PEMASANGAN

URINARY TRACT INFECTION

PENCEGAHAN• SEPTIC DAN ASEPTIC MANAGEMENT

• PEMELIHARAAN URINE KATETER YANG TERPASANG

•MENGURANGI DURASI / LAMANYA PENGGUNAAN KATETER URINE

• PEMBERIAN ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS

SURGICAL WOUND INFECTION

SURGICAL WOUND INFECTION

INSIDENSI•MERUPAKAN 25% DARI TOTAL NOSOCOMIAL INFEKSI

• SAAT INSISI / PERLUKAAN PADA KULIT 60% - 80%

SURGICAL WOUND INFECTION

FAKTOR RESIKO•TINGKAT KONTAMINASI LUKA AWAL OPERASI

•PROSEDUR OPERASI / PENANGANAN LUKA

•RESISTENSI / DAYA TAHAN TUBUH PENDERITA

SURGICAL WOUND INFECTION

• S AUREUS, 20%

• PSEUDOMONAS, 16%

• COAGULASE-NEGATIVE STAPHYLOCOCCI, 15% • ENTEROCOCCI, FUNGI, ENTEROBACTER SPECIES, AND

ESCHERICHIA COLI, LESS THAN 10% EACH

SURGICAL WOUND INFECTION

•KONTROL • RAWAT INAP PRE OPERASI

• PROSEDUR / METODA OPERASI

• MINIMAL AND OPTIMAL SURGICAL TIME

• PROCESSING, WRAPPING, STORING SURGICAL EQUIPMENT

• ANTIBIOTIK PROFILAKSIS

PNEUMONIA NOSOCOMIAL INFECTION

PNEUMONIA NOSOCOMIAL INFECTION

INSIDENSI• 13%-18% DARI TOTAL INFEKSI NOSOCOMIAL

• CASE FATALITY RATE PALING TINGGI

• SURVEY : 60% DARI HOSPITAL DEATH RELATED TO INFECTION, DISERTAI NOSOCOMIAL PNEUMOMNIA

• DI ICU : PASIEN DENGAN PENUMONIA NOSOCOMIAL INFECTION MEMILIKI FATALITY RATE 50%

• PATOGEN PALING SERING : BAKTERI AEROB GRAM NEGATIVE , PSEUDOMONAS AEUROGINOSA, ENTEROBACTERIA, KLEBSIELA PNEUMONIA

PNEUMONIA NOSOCOMIAL INFECTION

ENDOGENOUS• Aspirasi secret Upper Respiratory Tract• Flora normal GIT

EXOGENOUS• Alat bantu pernafasan: intubasi, ventilator

circuits • Petugas medis• Cairan dan obat obatan

PNEUMONIA NOSOCOMIAL INFECTION

FAKTOR RESIKO• USIA LANJUT > 70

• PENYAKIT PENYERTA : CHRONIC LUNG DISEASE, PENURUNAN KESADARAN, OPERASI THORAX, PASIEN DENGAN INTUBASI, VENTILATOR

PNEUMONIA NOSOCOMIAL INFECTION

• PENCEGAHAN• PERNATALAKSANAAN SEBELUM DAN SESUDAH PROSEDUR OPERASI

• PENATALAKSANAAN SAAT TERAPI YANG BERHUBUNGAN DENGAN ORGAN RESPIRASI (RESPIRATORY THERAPY)

• PENANGANAN ALAT ANESTHESIA

• PROSEDUR CUCI TANGAN: TERUTAMA SEBELUM DAN SESUDAH PROSEDUR “SUCTIONING”, PENANGANAN PASIEN TRACHEOSTOMY

• PENINGKATAN DAYA TAHAN TUBUH PASIEN : VAKSINASI, STOP MEROKOK

PNEUMONIA NOSOCOMIAL INFECTION

MOST IMPORTANT

• EFFECTIVE SURVEILLANCE PROGRAM

• IDENTIFICATION OF HIGH-RISK PATIENTS,

• COMPLIANCE WITH INFECTION CONTROL PROSEDURE

NOSOCOMIAL BLOOD STREAM INFECTION

• INSIDENSI SEKITAR 28 % DARI INFEKSI NOSOCOMIAL