22
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAMUJU

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN MAMUJUmamujutengahkab.go.id/files_download/sensus-pertanian-mamuju... · rakyat dan perkebunan besar, perikanan laut dan ... Dalam tabel-tabel di booklet

  • Upload
    lamthu

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

BADAN PUSAT STATISTIKKABUPATEN MAMUJU

Jumlah rumah tangga usaha pertanian diKabupaten Mamuju Tengah Tahun 2013

sebanyak 21.265 rumah tangga

Jumlah perusahaan pertanian berbadanhukum di Kabupaten Mamuju TengahTahun 2013 sebanyak 5 Perusahaan

Jumlah perusahaan tidak berbadanhukum atau bukan usaha rumah tanggausaha pertanian di Kabupaten Mamuju

Tengah Tahun 2013 sebanyak 4 Unit

Jumlah sapi/kerbau di KabupatenMamuju Tengah pada 1 Mei 2013

sebanyak 6.114 ekor

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yangdiselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekalisejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan amanat Undang-Undang Nomor 16Tahun 1997 Tentang Statistik dan mengacu pada sejumlah rekomendasi dariFAO yang menetapkan “The World Programme for the 2010 Around AgriculturalCensuses Covering Periode 2006-2015”.

Pelaksanaan ST2013 dilakukan secara bertahap, yaitu pencacahan lengkapusaha pertanian pada bulan Mei 2013, dilanjutkan dengan pendataan rincimelalui Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian pada bulanNovember 2013 dan Survei Struktur Ongkos Komoditas Pertanian Strategisdalam setiap subsektor pertanian pada bulan Mei-Oktober 2014.

Buku ini disusun untuk memberi gambaran awal hasil ST2013 mengenai jumlahrumah tangga usaha pertanian, jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum,dan jumlah perusahaan tidak berbadan hukum atau bukan rumah tangga usahapertanian di seluruh Indonesia. Di samping itu, publikasi ini juga menyajikanjumlah sapi dan kerbau dari hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, danKerbau (PSPK) 2011 dan hasil ST2013. Informasi lebih lanjut dapat dilihat padawebsite http:\\st2013.bps.go.id.

Publikasi ini merupakan persembahan perdana dari berbagai publikasi yangakan diterbitkan BPS terkait dengan pelaksanaan ST2013. Kami mengucapkanterima kasih yang setinggi-tingginya atas bantuan semua pihak baik secaralangsung maupun tidak langsung yang telah ikut berpartispiasi dalammenyukseskan Sensus Pertanian 2013.

Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penerbitan publikasi ini, kamijuga mengucapkan terima kasih.

Jakarta, 17 Agustus 2013Kepala Badan Pusat StatistikKabupaten Mamuju

Markus Uda, SE.

SeuntaiKata

DukunganKaratekerBUPATIMAMUJUTENGAH

“ SukseskanST2013 DemiMasa DepanPetani yangLebih Baik ”

RangkaianKegiatanST2013

Workshop Internal BPS danRapat Interkementerian/Lembaga

Pembahasan Konsep dan Definisi ST2013

Pelatihan Instruktur Nasional (INNAS)

Pelatihan Instruktur Daerah (INDA)

Pelatihan Petugas Pencacah Lengkap (PCL)

Pengolahan ST2013-P di Kabupaten

Diseminasi Angka Sementara ST2013

Pengolahan ST2013-L di Provinsi

Diseminasi Angka Tetap ST2013

Pelaksanaan Sensus Pertanian 1-31 Mei 2013

PemutakhiranST2013-P

PencacahanST2013-L

1. PelatihanPetugas Pengolah

2. Monitoring Kualitas3. Evaluasi Pasca Survey4. Editing/Coding

(Coaching)

1963 Sensus pertanian pertama.

Cakupan wilayah: daerah perdesaan di seluruh Indonesia,kecuali Irian Jaya (Papua).

Satuan wilayah sensus terkecil adalah lingkungan.

Tujuan utama: mendapatkan data statistik di sektor pertanianyang dapat menggambarkan struktur pertanian di Indonesia.

Data yang dikumpulkan: penggunaan lahan, irigasi, penggunaanpupuk, ternak, rumah tangga pertanian, tenaga kerja pertanian,fasilitas transportasi untuk menjual hasil pertanian, alat-alatpertanian.

Hasil sensus belum sempura, disebabkan antara lain presisisampling design rendah, response rate belum optimal, danLandreform yang dilancarkan pemerintah dengan Undang-Undang No.5 Tahun 1960 yang berpengaruh terhadap jawabanresponden.

1973 Sensus Pertanian yang kedua

Cakupan wilayah: daerah perdesaan dan perkotaan diseluruh Indonesia, kecuali Irian Jaya.

Satuan wilayah sensus terkecil adalah blok sensus.

Pengumpulan data pada pertanian rakyat, perkebunanrakyat dan perkebunan besar, perikanan laut danperikanan tambak dilakukan secara terpisah dan dalamwaktu yang berbeda.

Pencacahan perkebunan besar dilakukan secara lengkap,sedangkan untuk perikanan laut dan tambak hanyadilakukan pada blok sensus terpilih di Sumatera, Jawa, danBali.

Data yang dikumpulkan: (a) struktur pertanian rakyat yangmeliputi data penguasaan dan penggunaan lahanpertanian; struktur tanaman musiman dan tahunan;peternakan; perikanan laut dan darat; peralatan pertanian;pengairan; pemupukan; dsb. (b) Potensi pertanian masing-masing desa yang meliputi luas dan penggunaan tanah;keadaan pengairan dan potensi pengairan; fasilitaspengolahan; pemasaran; pengangkutan danpenggudangan; mekanisme pertanian; perikanan; koperasi;dsb. (c) Data perkebunan besar seperti strukturperkebunan; jenis tanaman; luas dan produksi; pengolahanhasil perkebunan dan pemasarannya; dsb. (d) Dataperikanan laut yang meliputi rumah tangga perikanan; alat-alat penangkap ikan; perahu/kapal perikanan; penanamanmodal; dan jumlah nelayan.

1983 Sensus pertanian yang ketiga.

Cakupan: semua kegiatan di sektor pertanian (kecuali kehutanan dan perburuan) di seluruh Indonesia, termasukIrian Jaya dan Timor Timur, baik di daerah perdesaan maupun perkotaan.

Satuan wilayah sensus terkecil adalah blok sensus.

Data yang dikumpulkan: sama dengan Sensus Pertanian 1973.

Konsep pertanian 1983 rumah tangga pertanian mencakup:- Rumah tangga pertanian pengguna lahan:

Tanaman padi/palawija, tanaman hortilkultura, tanaman perkebunan, peternakan, budidaya ikan/biota lain dikolam air tawar/sawah, dan budidaya ikan/biota lain di tambak air payau.

- Rumah tangga pertanian yang tidak menggunakan lahan:Budidaya ikan/biota lain di laut, budidaya ikan/biota lain di perairan umum, Penangkapan ikan/biota lain di laut,dan penangkapan ikan/biota lain di perairan umum

Pengumpulan data pokok di sektor pertanian, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan, dilakukan melaluipendaftaran rumah tangga pertanian pada blok sensus terpilih.

Pengumpulan data dilakukan melalui dua cara, yaitu pencacahan lengkap untuk perusahaan pertanian, KUD, Podesdan pencacahan sampel untuk rumah tangga pertanian.

1993 Sensus pertanian yang keempat.

Pendaftaran bangunan dan rumah tanggadilakukan di seluruh Indonesia, baik di daerahperdesaan maupun perkotaan.

Pencacahan sampel untuk rumah tanggapertanian hanya dilakukan di wilayah kabupatendaerah perdesaan.

Satuan wilayah sensus terkecil adalah wilayahpencacahan (wilcah).

Sebagai persiapan pencacahan, setahunsebelumnya dilakukan pemutakhiran wilcah.

Konsep rumah tangga pertanian mengalamiperluasan dibanding Sensus Pertanian 1983,yaitu untuk konsep rumah tangga pertanianpengguna lahan ditambah dengan usahabudidaya kayu-kayuan kehutanan, dan setiapkomoditas yang diusahakan harus memenuhiBatas Minimal Usaha |(BMU) sedangkan untukrumah tangga pertanian tidak menggunakanlahan ditambah dengan usaha pemungutan hasilhutan dan atau penangkapan satwa liar sertausaha di bidang jasa pertanian.

2003 Sensus pertanian yang kelima.

Pendaftaran bangunan dan rumah tangga, baik di daerahperdesaan dan perkotaan, dilakukan di seluruh Indonesia padabulan Agustus 2003, kecuali di Nanggroe Aceh Darussalam(NAD) yang dilaksanakan pada bulan Mei 2004.

Pendaftaran bangunan dan rumah tangga dilakukan secaralengkap di daerah perdesaan dan perkotaaan kecuali daerahperkotaan bukan pantai dan non konsentrasi pertaniandilakukan secara sampel.

Pedaftaran bangunan dan rumah tangga dilakukan diseluruhIndonesia pada bulan Agustus 2003, kecuali Nanggroe AcehDarussalam (NAD) dilaksanakan pada bulan Mei 2004.

Satuan wilayah sensus terkecil adalah blok sensus.

Setahun sebelumnya dilakukan pemutakhiran blok sensussebagai persiapan pencacahan.

Beberapa perubahan mendasar dibanding Sensus Pertanian1993: (a) perusahaan pertanian dan KUD tidak dicacah yangdilakukan dalam Sensus Pertanian hanya up dating direktoriperusahaan pertanian, (b) kegiatan listing dilakukan secaralengkap di daerah perdesaan dan sampel di daerah perkotaan,(c) penarikan sampel untuk subsektor palawija, hortikultura,perkebunan, peternakan dilakukan per komoditas sedangkanperikanan menurut jenis budidaya atau sarana penangkapan,(d) jumlah komoditas yang dicakup diperluas.

Konsep rumah tangga pertanian sama dengan 1993.

Pengolahan data dilakukan dengan scanner.

2013 Sensus Pertanian keenam.

Pelaksanaan di seluruh wilayah Indonesia pada bulan Mei 2013.

Satuan wilayah sensus terkecil adalah Blok Sensus.

Dalam pelaksanaan pencacahan lengkap, dilakukan dua kali kunjungan yaitu pertama melakukan pemutakhiran rumah tanggadan identifikasi rumah tangga pertanian pada kunjungan kedua melakukan pencacahan lengkap usaha pertanian.

Dalam pelaksanaan pemutakhiran wilayah administrasi dikelompokkan berdasarkan konsentrasi pertaniannya. Untuk daerahkonsentrasi usaha pertanian, dilakukan secara door to door, dan untuk daerah nonkonsentrasi secara snowball.

Cakupan: usaha pertanian rumah tangga, perusahaan pertanian berbadan hukum, dan lainnya yaitu usaha pertanian yang dikelolabukan oleh perusahaan pertanian berbadan hukum dan bukan oleh rumah tangga.

Konsep rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya melakukan danbertanggungjawab dalam kegiatan pembudidayaan, pemeliharaan, pengembangbiakan, pembesaran/penggemukan komoditaspertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian milik sendiri, secara bagi hasil, ataumilik orang lain dengan menerima upah, dan termasuk jasa pertanian.

Pengolahan data dilakukan dengan scanner.

Usaha Pertanianadalah kegiatan yang menghasilkan produk pertanian dengan tujuan sebagian atau seluruh hasil produksi dijual/ditukar atas risikousaha (bukan buruh tani atau pekerja keluarga). Usaha pertanian meliputi usaha tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,peternakan, perikanan, dan kehutanan, termasuk jasa pertanian. Khusus tanaman pangan (padi dan palawija) meskipun tidak untukdijual (dikonsumsi sendiri) tetap dicakup sebagai usaha.

Rumah Tangga Usaha Pertanianadalah rumah tangga yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya mengelola usaha pertanian dengan tujuan sebagian atauseluruh hasilnya untuk dijual, baik usaha pertanian milik sendiri, secara bagi hasil, atau milik orang lain dengan menerima upah,dalam hal ini termasuk jasa pertanian.

Perusahaan Pertanian Berbadan Hukumadalah setiap bentuk usaha yang menjalankan jenis usaha di sektor pertanian yang bersifat tetap, terus menerus yang didirikandengan tujuan memperoleh laba yang pendirian perusahaan dilindungi hukum atau izin dari instansi yang berwenang minimal padatingkat kabupaten/kota, untuk setiap tahapan kegiatan budidaya pertanian seperti penanaman, pemupukan, pemeliharaan, danpemanenan. Contoh bentuk badan hukum: PT, CV, Koperasi, Yayasan, SIP Pemda.

Perusahaan Tidak Berbadan Hukum atau Bukan Usaha Rumah Tangga Usaha Pertanianadalah usaha pertanian yang dikelola oleh bukan perusahaan pertanian berbadan hukum dan bukan oleh rumah tangga seperti,pesantren, seminari, kelompok usaha bersama, tanksi militer, lembaga pemasyarakatan, lembaga pendidikan, dan lain-lain yangmengusahakana pertanian.

Jumlah Sapi dan Kerbauadalah jumlah sapi dan kerbau yang dipelihara pada tanggal 1 Mei 2013 baik untuk usaha (pengembangbiakan/penggemukan/pembibitan/pemacekan) maupun bukan untuk usaha (konsumsi/hobi/angkutan/perdagangan/ lainnya).

Catatan:1. Dalam publikasi hasil Sensus Pertanian 2003 yang diterbitkan BPS, rumah tangga pertanian adalah rumah tangga yang

mengusahakan komoditas dimana setiap komoditas harus memenuhi batas minimal usaha (BMU).2. Dalam tabel-tabel di booklet ini data rumah tangga pertanian 2003 menggunakan konsep ST2013 dan master wilayah 2013

untuk rumah tangga usaha pertanian.

Konsep dan DefinisiSensus Pertanian 2013

GambaranUmum UsahaPertanian diKabupatenMamujuTengahBerdasarkan angka sementara hasil pencacahanlengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah usahapertanian di Kabupaten Mamuju Tengah sebanyak21.265 dikelola oleh rumah tangga, sebanyak 5 dikelolaoleh perusahaan pertanian berbadan hukum dansebanyak 4 dikelola oleh selain rumah tangga danperusahaan berbadan hukum.

Topoyo, Tobadak, dan Budong-budong merupakan tigaKecamatan dengan urutan teratas yang mempunyaijumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak, yaitumasing-masing 5.137 rumah tangga, 5.056 rumahtangga, dan 4.645 rumah tangga. SedangkanKecamatan Pangale merupakan wilayah yang palingsedikit jumlah rumah tangga usaha pertaniannya, yaitusebanyak 2.510 rumah tangga.

Sementara itu jumlah perusahaan pertanian berbadanhukum dan usaha pertanian selain perusahaan danrumah tangga di Kabupaten Mamuju Tengah, untukperusahaan sebanyak 5 unit dan lainnya 4 unit. Jumlahperusahaan pertanian berbadan hukum terbanyakberlokasi di Kecamatan Budong-budong, Karossa,Topoyo. Sedangkan jumlah perusahaan tidak berbadanhukum atau bukan usaha rumah tangga usahapertanian terbanyak terdapat di Kecamatan Topoyosebanya 2 unit dan paling sedikit di Kecamatan Budong-budong dan Tobadak masing-masing 1 Unit.

Perbandingan Jumlah Rumah Tangga UsahaPertanian dan Perusahaan Pertanian BerbadanHukum di Kabupaten Mamuju Tengah Tahun2003 dan 2013

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahanlengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tanggausaha pertanian di Kabupaten Mamuju Tengahmengalami kenaikan sebanyak 2.766 rumah tangga dari18.499 rumah tangga pada tahun 2003 menjadi 21.265rumah tangga pada tahun 2013, yang berartimeningkat sebesar 1,25 persen per tahun. Peningkatanterbesar terjadi di Kecamatan Topoyo dan penurunantertinggi terjadi di Kecamatan Pangale, yaitu masing-masing sebesar 25,35 persen dan 1,67 persen selamasepuluh tahun.

Komposisi jumlah rumah tangga usaha pertanian diKecamatan Tobadak dan di luar Kecamatan Tobadakselama sepuluh tahun terakhir juga tidak banyakberubah. Berdasarkan hasil ST2003, 21,75 persenrumah tangga usaha pertanian berada di KecamatanTobadak dan sisanya sebesar 78,25 persen berada diluar Kecamtan Tobadak. Sementara menurut hasilST2013, komposisinya adalah 23,78 persen diKecamatan Tobadak dan 76,22 persen di luarKecamatan Tobadak.

Berikut diagram perbandingan jumlah rumah tangga usaha pertanian dan jumlah perusahaan pertanian berbadanhukum pada tahun 2003 dan tahun 2013.

Banyaknya Usaha Pertanian Berdasarkan Hasil Sensus Pertanian 2003 dan 2013Menurut Kecamatan dan Cakupan Usaha

No Kecamatan

2003 2013 Pertumbuhan (2003−2013)

RTPPerusaha

anRTP

Perusahaan

LainnyaRTP Perusahaan

Absolut % Absolut %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 Budong-budong 3.996 2 4.645 3 1 649 16,24 1,00 50,00

2 Pangale 2.555 - 2.510 - - (45) (1,76) - -

3 Topoyo 4.098 - 5.137 1 2 1.039 25,35 1,00 -

4 Karossa 3.826 1 3.917 1 - 91 2,38 - -

5 Tobadak 4.024 - 5.056 - 1 1.032 25,65 - -

Kab. Mamuju Tengah 18.499 3 21.265 5 4 2.766 14,97 2 66,67

Catatan: Untuk tahun 2003 tidak dilakukan pendataan terhadap non-rumah tangga usaha pertanianKeterangan: RTP (Rumah Tangga Pertanian), Perusahaan (Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum), Lainnya (Perusahaan Tidak Berbadan Hukum atau Bukan Usaha Rumah

Tangga Usaha Pertanian)

Perbandingan Jumlah Sapi dan Kerbaudi Kabupaten Mamuju TengahTahun 2011 dan 2013

Pelaksanaan Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, danKerbau (PSPK) 2011 yang dilaksanakan serentak diseluruh Indonesia mulai 1-30 Juni 2011, mencatatpopulasi sapi dan kerbau kondisi 1 Juni 2011. Populasisapi dan kerbau hasil PSPK di Kabupaten MamujuTengah mencapai 5.768 ekor. Sementara itu, dari hasilsensus pertanian 2013, populasi sapi dan kerbaumencapai 6.114 ekor.

Berdasarkan hasil sensus pertanian 2013 apabila dirincimenurut wilayah, Kecamatan yang memiliki sapi dankerbau paling banyak adalah Kecamatan Pangaledengan jumlah populasi sebanyak 1.693 ekor,kemudian Karossa (1.342 ekor), dan Topoyo (1.188ekor). Sedangkan Kecamatan yang memiliki sapi dankerbau paling sedikit adalah Kecamatan Tobadakdengan jumlah populasi sebanyak 778 ekor.

Jumlah Sapi dan Kerbau Berdasarkan Hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah,dan Kerbau (PSPK) 2011 dan Sensus Pertanian 2013 Menurut Kecamatan (ekor)

No Provinsi 2011 2013Pertumbuhan 2011-2013

Absolut %

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Budong-budong 954 1.113 159 16,67

2 Pangale 1.732 1.693 (39) (2,25)

3 Topoyo 1.254 1.188 (66) (5,26)

4 Karossa 1.219 1.342 123 10,09

5 Tobadak 609 778 169 27,75

Kab. Mamuju Tengah 5.768 6.114 346 6,00

Penyebaran Rumah TanggaUsaha Pertanian di Kab.Mamuju Tengah Tahun 2013

Penyebaran PerusahaanPertanian Berbadan Hukum DiKab. Mamuju Tengah Tahun 2013

Penyebaran Non-Rumah TanggaUsaha Pertanian di Kab. MamujuTengah Tahun 2013

Penyebaran Sapi dan Kerbaudi Kab. Mamuju TengahTahun 2013

Setiap pembangunan, termasuk pula pembangunan di bidang pertanian, biladiharapkan berhasil baik maka memerlukan perencanaan yang matang dan telitiserta didasarkan atas angka-angka statistik khususnya di bidang pertanian yanglengkap, aktual, dan dapat dipercaya. Oleh karena itu, dengan dilaksanakannyaSensus Pertanian 2013 ini, diharapkan dapat memberi solusi dan pencerahan dariberbagai kalangan baik pemerintah maupun swasta sebagai bahan untukmembuat kebijakan dan evaluasi program pembangunan pertanian.

Semoga dengan tema “Menyediakan Informasi untuk Masa Depan Petani yangLebih Baik”, kiranya dapat menjadi penyemangat bagi semua kalangan pengambilkebijakan demi terwujudnya masa depan petani yang lebih baik.

Seluruh jajaran Badan Pusat Statistik Kabupaten Mamujumengucapkan terima kasih atas bantuan dan dorongan

yang diberikan oleh berbagai pihak dalam rangkamenyukseskan seluruh rangkaian kegiatan Sensus

Pertanian 2013 Khususnya di Kabupaten Mamuju Tengah.

Dalam kesempatan ini secara khusus kami sampaikanterima kasih kepada:

• Karateker Bupati Mamuju Tengah• DPRD Kabupaten Mamuju

• Para Camat Se-Kabupaten Mamuju Tengah• Para Kepala Desa Se-Kabupaten Mamuju Tengah

• Lembaga/Instansi yang terkait• Para Petugas Lapangan Sensus Pertanian 2013

• Seluruh Masyarakat Mamuju Tengah yang telahmembantu menyukseskan Sensus Pertanian 2013

UcapanTerima

Kasih

MenyediakanInformasi untukMasa DepanPetani yangLebih Baik