Upload
yulitawijaya
View
34
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
v
Citation preview
Balita Kurus Lemah dan Kelaparan
Agung Haryanto
102010207 (B5)
Pendahuluan
Zat gizi penghasil energi yaitu karbohidrat, protein dan lemak. Zat gizi penghasil
energi ini sebagian besar dihasilkan oleh bahan makanan pokok. Karbohidrat memegang
peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia. Jika
manusia kekurangan energi, maka metabolisme energi di dalam tubuhnya pun akan
terhambat, yang nantinya akan menyebabkan orang tersebut merasa lemas. Gizi yang
dikonsumsi seseorang harus seimbang. Yaitu terdapat karbohidrat sebagai sumber energi
utama, protein sebagai zat gizi pembangun, dan vitamin mineral sebagai zat gizi pengatur.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai makro mikro nutrient dan metabolismenya, serta
hormone penting yang berperan yaitu insulin dan glukagon.
Alamat Korespondensi :
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Terusan Arjuna No. 6, Jakarta Barat 11510, No telp: (021) 56942061, Fax: (021) 5631731
E-mail: [email protected]
1
Klasifikasi Gizi
Gizi atau nutrient utama secara tradisional di klasifikasikan berdasarkan jumlah yang
dibutuhkan, sifat kimia, dan fungsinya dalam tubuh. Nutrient terutama dibedakan menjadi
makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien diperlukan dalam jumlah besar oleh tubuh,
biasanya dalam kisaran puluhan gram. Makronutrien terdiri dari karbohidrat, lemak dan
protein. Mikronutrien adalah zat yang diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit oleh
tubuh, biasanya diukur dalam kisaran milligram atau mikrogram. Mikronutrien terdiri dari
mineral dan vitamin. Air adalah komponen esensial dalam diet, karena asupan cairan yang
cukup merupakan yang vital bagi kesehatan tubuh.1
Karbohidrat
Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbo (C), hydrogen (H) dan oksigen
(O). Karbohidrat dibagi dalam dua golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat
kompleks. 1,2
A. Karbohidrat sederhana terdiri atas :
1. Monosakarida yang terdiri atas jumlah atom C yang sama dengan molekul air, yaitu
C6(H2O)6 dan C5(H2O)5
2. Disakarida yang terdiri atas ikatan 2 monosakarida dimana untuk tiap 12 atom C ada
11 molekul air C12(H2O)11
3. Gula alcohol merupakan bentuk alcohol dari monosakarida
4. Oligosakarida adalah gula rantai pendek yang dibentuk oleh galaktosa, glukosa, dan
fruktosa.
Monosakarida
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa karena terdiri dari atas 6 rantai
atau cincin karbon. Atom-atom hydrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini
secara terpisah atau sebagai gugs hidroksil (OH), ada tiga jenis heksosa yang penting dalam
gizi, yaitu glukosa, fruktosa, galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis
dan jumlah atom yang sama yaitu 6 atom karbon, 12 atom hydrogen, dan 6 atom oksigen.
Perbedaan hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hydrogen dan oksigen di sekitar
atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan
dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut.
Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer dekstro
(D), gugus hidroksil pada karbon nomor 2 terletak di sebelah kiri. Struktur kimia dapat
2
berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang kurang penting dalam
ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai lima atom karbon disebut pentosa
seperti ribosa, xilosa, dan arabinosa.1,2
1. Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah
sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan
fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi.
Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada
hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat
yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energi.
2. Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa
mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H12O6, namun strukturnya
berbeda. Susunan atom dalam fruktosda merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga
menimbulkan rasa manis.
3. Galaktosa, tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan fruktosa, akan tetapi
terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan laktosa.
4. Manosa, jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di Israel terdapat di
dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
5. Pentosa, merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami. Jumlahnya sangat kecil,
sehingga tidak penting sebagai sumber energi.
Disakarida
Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa, laktosa, dan
trehaltosa. Trehaltosa tidak begitu penting dalam milmu gizi, oleh karena itu akan dibahas
secara terbatas. Disakarida terdiri atas dua unit monosakarida yang terikat satu sama lain
melalui reaksi kondensasi. kedua monosakarida saling mengikat berupa ikatan glikosidik
melalui satu atom oksigen (O). ikatan glikosidik ini biasanya terjadi antara atom C nomor 1
dengan atom C nomor 4 dan membentuk ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul air.
hanya karbohidrat yang unit monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa yang dapat
dicernakan. Disakarida dapat dipecah kembali mejadi dua molekul monosakarida melalui
reaksi hidrolisis. Glukosa terdapat pada ke empat jenis disakarida; monosakarida lainnya
adalah fruktosa dan galaktosa.1,2
Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit. Secara komersial gula
pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat dari keuda macam bahan makanan tersebut
3
melalui proses penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banayk digunakan di
Indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau melalui proses penyulingan tidak sempurna.
Sukrosa juga terdapat di dalam buah, sayuran, dan madu.
Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk pada setiap
pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-tumbuhan bila benih atau bijian
berkecambah dan di dalam usus manusia pada pencernaan pati.
Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu
unit galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa.
Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran
pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorgnaisme yang tumbuh, yang
menyebabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare. Ketidaktahanan terhadap laktosa
lebih banyak terjadi pada orang tua. Mlaktosa adalah gula yang rasanya paling tidak
manis (seperenam manis glukosa) dan lebih sukar larut daripada disakarida lain.
Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan dikenal sebagai gila
jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat
dalam serangga.
Gula Alkohol
Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara sintesis. Ada empat
jenis gula alkohol yaitu sorbitol, manitol, dulsitol, dan inositol.1,2
Sorbitol, terdapat di dalam beberapa jenis buah dan secara komersial dibuat dari glukosa.
Enzim aldosa reduktase dapat mengubah gugus aldehida (CHO) dalam glukosa menjadi
alkohol (CH2OH). Struktur kimianya dapat dilihat di bawah.
Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien diabetes, seperti
minuman ringan, selai dan kue-kue. Tingkat kemanisan sorbitol hanya 60% bila
dibandingkan dengan sukrosa, diabsorpsi lebih lambat dan diubah di dalam hati menjadi
glukosa. Pengaruhnya terhadap kadar gula darah lebih kecil daripada sukrosa. Konsumsi
lebih dari lima puluh gram sehari dapat menyebabkan diare pada pasien diabetes.
Manitol dan Dulsitol adalah alkohol yang dibuat dari monosakarida manosa dan
galaktosa. Manitol terdapat di dalam nanas, asparagus, ubi jalar, dan wortel. Secara
komersialo manitol diekstraksi dari sejenis rumput laut. Kedua jenis alkohol ini banyak
digunakan dalam industri pangan.
Inositol merupakan alkohol siklis yang menyerupai glukosa. Inositol terdfapat dalam
banyak bahan makanan, terutama dalam sekam serealia.
4
Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.1,2
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas unit-unit
glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini terdapat du dalam biji
tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim
perncernaan.
Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas beberapa unit
fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa. Fruktan terdapat di dalam serealia,
bawang merah, bawang putih, dan asparagus. Fruktan tidak dicernakan secara berarti.
Sebagian ebsar di dalam usus besar difermentasi.
B. Karbohidrat Kompleks
Polisakarida
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit gula sederhana
yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau bercabang. Jenis polisakarida yang
penting dalam ilmu gizi adalah pati, dekstrin, glikogen, dan polisakarida nonpati.1,2
Pati, merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan merupakan
karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia. Pati terutama terdapat dalam
padi-padian, biji-bijian, dan umbi-umbian.
Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda satu sama lain,
bergantung jenis tanaman asalnya. Bentuk butiran pati ini berbeda satu sama lain dengan
karakteristik tersendiri dalam hal daya larut, daya mengentalkan, dan rasa. Amilosa
merupakan rantai panjang unit glukosa yang tidak bercabang, sedangkan amilopektin
adalah polimer yang susunannya bercabang-cabang dengan 15-30 unit glukosa pada tiap
cabang.
Dekstrin, merupakan produk antara pada perencanaan pati atau dibentuk melalui
hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber utama karbohidrat dalam makanan
lewat pipa (tube feeding). Cairan glukosa dalam hal ini merupakan campuran dekstrin,
maltosa, glukosa, dan air. Karena molekulnya lebih besar dari sukrosa dan glukosa,
dekstrin mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil sehingga tidak mudah menimbulkan
diare.
Glikogen, dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk simpanan karbohidrat di
dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama terdapat di dalam hati dan otot. Dua
5
pertiga bagian dari glikogen disimpan dalam otot dan selebihnya dalam hati. Glikogen
dalam otot hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut,
sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan
semua sel tubuh. Kelebihan glukosa melampaui kemampuan menyimpannya dalam
bentuk glikogen akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan lemak.
Polisakari dan Nonpati/Serat
Serat akhir-akhir ini banyak mendapat perhatian karena peranannya dalam mencegah
berbagai penyakit. Ada dua golongan serat yaitu yang tidak dapat larut dan yang dapat larut
dalam air. Serat yang tidak larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Serat
yang larut dalam air adalah pektin, gum, mukilase, glukan, dan algal.1,2
C. Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian, kacang-kacang
kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai,
sirup, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak mengandung karbohidrat.
Sayur umbi-umbian, seperti wortel dan bit serta kacang-kacangan relatif lebih banyak
mengandung karbohidrat daripada sayur daun-daunan. Bahan makanan hewani seperti
daging, ayam, ikan, telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber
karbohidrat yang banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung,
ubi, singkong, talas, dan sagu.3
D. Fungsi Karbohidrat
1. Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan
sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan
harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian
karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan
energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan
sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di
dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan
akan menjadi gemuk.1,2,3
6
2. Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula
tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalah gula yang paling manis. Bila
tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7;
glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.2,3
3. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat
pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan
digunakan sebagai zat pembangun.2,3
4. Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga
menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-
hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan
dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat
merugikan tubuh.2,3
5. Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara emngatur peristaltik usus dan
memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit
divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang
berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi.
Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam
saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.2,3
Protein
Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu proteos yang berarti yang utama atau yang
didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda yaitu Geradus Mulder
(1802-1880). Dan ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap
organisme.2
7
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh
sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada di dalam otot, seperlima
ada di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam
jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkutan zat-zat gizi
dan arah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Disamping itu asam amino yang
membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagai prekursor sebagian besar koenzim,
hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein
mempunyai fungsi yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta
memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.1,2
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama
lain dalam ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen; beberapa asam amino di samping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur,
iodium, dan kobalt. Unsur nitrogen adalah unsur utama protein, karena terdapat di dalam
semua protein akan tetapi tidak terdapat di dalam karbohidrat dan lemak. Unsur nitrogen
merupakan 16% dari berat protein.1,2
Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan lemak dalam hal berat
molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya. Berat molekul
protein bisa mencapai empat puluh juta; bandingkan dengan berat molekul glukosa yang
besarnya 180. Jenis protein sangat banyak, mungkin sampai 1010-1012.. Ini dapat dibayangkan
bila diketahui bahwa protein terdiri atas sekian kombinasi berbagai jenis dan jumlah asam
amino. Ada dua puluh jenis asam amino yang diketahui sampai sekarang yang terdiri atas 9
asam amino esensial dan 11 asam amino nonesensial.1,2
Klasifikasi Asam Amino
Berdasarkan gugus asam dan basa :1,2
1. Asam amino netral yaitu asam amino yang mengandung satu gugus asam dan satu gugus
amino. Asam amino netral terdiri atas asam amino alifatik, rantai cabang terdiri atas
hidrokarbon(glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin) , asam amino dengan rantai cabang
hidroksil (serin, treonin), asam amino dengan rantai cabang aromatik (fenilanin, tirosin,
triptofan) dan asam amino dengan rantai cabang yang mengandung sulfur (sistein,
metionin).
8
2. Asam amino asam (rantai cabang asam), yaitu asam amino yang mempunyai kelebihan
gugus asam dibangingkan gugus basa (asam aspartat, asam glutamat, asparagin,
glutamin).
3. Asam amino basa (rantai cabang basa), yaitu asam amino yang mempunyai kelebihan
gugus basa dibandingkan gugus asam (lisin, arginin, histidin, ornitin).
4. Asam imino, yaitu asam amino yang mengandung nitrogen imino pengganti gugus
amino primer.
Berdasarkan esensial dan tidak esensial :1,2
1. Asam amino esensial (leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin,
lisin, histidin).
2. Asam amino esensial bersyarat (prolin, serin, arginin, tirosin, sistein, glisin).
3. Asam amino tidak esensial (alanin, asam glutamat, glutamin, asam aspartat, asparagin)
Klasifikasi Protein
Berdasarkan komponen-komponen yang menyusun protein :1,2
1. Simple protein. Hasil hidrolisis total protein jenis ini merupakan campuran yang hanya
terdiri atas asam-asam amino.
2. Protein Kompleks (complex protein, conjugated protein). Hasil hidrolisa total dari
protein jenis ini. Selain terdiri atas berbagai jenis asam amino juga terdapat komponen
lain miisalnya unsur logam gugusan phosphat dan sebagainya (contoh: hemoglobin,
lipoprotein, glikoprotein, dan sebagainya)
3. Protein Derivat (protein derivative).Merupakan ikatan antara (intermediate product)
sebagal hasil hidrolisa parsial dari protein native, miisalnya albumosa, peptone dan
sebagainya.
Berdasarkan sumbernya, protein dikiasifikasikan menjadi:1,2
1. Protein hewani,yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dan binatang, seperti
protein dari daging, protein susu, dan sebagainya.
2. Protein nabati adalah protein yang berasal dan bahan makanan turnbuhan, seperti protein
dari jagung (zein), dan terigu, dan sebagainya.
9
Berdasarkan fungsi fisiologiknya, berhubungan dengañ daya dukungnya bagi pertumbuhan
badan dan bagi pemeliharaan jaringan:1,2
1. Protein sempurna, bila protein ini sanggup mendukung pertumbuhan badan dan
pemeliharaan jaringan.(telur, susu)
2. Protein setengah sempurna, bila sanggup mendukung pemeliharaan jaringan, tetapi tidak
dapat mendukung pertumbuhan badan.(daging, ikan)
3. Protein tidak sempurna, bila sama sekali tidak sanggup menyokong pertumbuhan badan,
maupun pemeliharaan jaringan.(kacang-kacangan, biji-bijian).
Berdasarkan bentuknya :1,2
1. Protein bentuk serabut, terdiri dari beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin
satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku. Karakteristiknya adalah
rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi dan tahan terhadap
enzim pencernaan. Protein ini terdapat dalam unsur-unsur struktur tubuh seperti kolagen
(protein utama jaringan ikat), elastin (dalam urat, otot, arteri, jaringan elastis lain),
keratin (protein rambut dan kuku) dan miosin (protein utama serat otot).
2. Protein globular, berbentuk bola, terdapat dalam cairan jaringan tubuh, larut dalam
garam dan asam encer, mudah berubah di bawah pengaruh suhu konsentrasi garam dan
mudah mengalami denaturasi. Contohnya yaitu albumin (terdapat dalam susu, telur,
plasma, hemoglobin), globulin (terdapat dalam otot, serum, kuning telur, biji tumbuh-
tumbuhan), histon (terdapat dalam timus, pankreas).
3. Protein konjugasi, protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non asam amino
(gugus prostetik). Contohnya nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein, metaloprotein.
Fungsi Protein2
Pertumbuhan dan pemeliharaan. Protein tuubh berada dalam keadaan dinamis, yang
secara bergantian pecah dan disintesis kembali. Riap hari sekita 3% jumlah protein total
berada dalam keadaan berubah ini. Dinding usus setiap 4-6 hari harus diganti,
membutuhkan sistensi 70 gram protein setiap hari.
Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh. Hormon tiroid, epinefrin, insulin adalah
ptotein, begitu juga dengan enzim. Ikatan-ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau
membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh.
10
Mengatur keseimbangan air. Keseimbangan cairan tubuh harus dijaga melaui sistem
kompleks yang melibatkan protein dan elektrolit.
Memelihara netralitas tubuh. Protein tubuh bentindak sebagai buffer, menjaga pH tetap
konstan. Sebagian besar jaringan tubuh berfungsi dalam keadaan pH netral atau sedikit
alkali (pH 7,35-7,45).
Pembentukan antibody. Kemampuan tubuh terhadap detoksifikasi terhadap bahan-bahan
racun dikontrol oleh enzim-enzim yang terdapat terutama di dalam hati.
Mengangkut zat-zat gizi. Protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat
gizi dari saluran cerna melaui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke
jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel.
Sumber energi. Protein menghasilkan energi sekitra 4 kkal/g. Namun protein sebagai
sumber energi ini relatif lebih mahal.
Sumber Protein
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yag baik, seperti telur, susu, daging,
unggas, ikan dan kerang. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan hasil olahannya
seperti tahu dan tempe serta kacang-kacangan lain seperti kecang kedelai sebagai sumber
protein mutu tinggi. Padi-padian dan hasilnya relatif rendah dalam protein namun diakan
dalam jumlah banyak sehingga memberi sumbangan yang besar terhadap konsumsi protein
sehari.3
Lemak
Lemak adalah sekelompok ikatan organic yang terdiri atas unsure carbon (C), Hidrogen (H),
dan oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut
lemak), seperti petroleum benzene, ether. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi bersifat
padat pada suhu kamar, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah, bersifat cait. Lemak
yang pada suhu kamar disebut lemak atau gaji, sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut
minyak.1,2
Lemak dapat diklasifikasikan dengan bebagai cara:2
a. Menurut struktur kimiawinya: lemak netral (trigliserida), phospolipida, lesitin,
sfingomielin.
11
b. Menurut sumbernya (bahan makanannya): lemak hewani dan lemak nabati.
c. Menurut konsistensinya: lemak padat (lemak atau gaji) dan lemak cair (minyak)
d. Menurut wujudnya: lemak tak terlihat dan lemak terlihat
Berdasarkan tingkat kejenuhannya, lemak dibagi menjadi dua :2
1. Asam lemak jenuh; dengan spesifikasi tidak ada ikatan rangkap, dapat mengikat semua
atom H yang dapat diikatnya, secara umum sumbernya: daging sapi, susu, keju, telur,
minyak kelapa, daging babi, mentega. Contohnya:
butirat dan kaproat, sumber: mentega
kaplirat dan kaprat, sumber: minyak kelapa dan kelapa sawit
miristat, sumber: mentega, minyak kelapa, pala
palmitat dan stearat, sumber: lemak hewan, minyak tumbuh-tumbuhan
2. Asam lemak tak jenuh; dengan spesifikasi; ada ikatan rangkap, tidak dapat mengikat
atom H tambahan, titik cair lebih rendah daripada asam lemak jenuh, konsistensi cair
pada suhu kamar, tidak meneybabkan penyakit kardiovaskular. Contohnya:
oleat, sumber: sebagian besar minyak, terutama minyak zaitun
asam lemak esensial (tidak dapat disintesis oleh tubuh)
Sumber Lemak
Menurut sumbernya lemak dibedakan menjadi lemak nabati dan lemak hewani. Kedua jenis
lemak ini berbeda dalam jenis asam lemak yang menyusunnya. Lemak nabati mengandung
lebih banyak asam lemak tak jenuh, yang menyebabkan titik cair yang lebih rendah, dan
dalam suhu kamar berbentuk cair disebut minyak. Lemak hewani mengandung terutama asam
lemak jenuh, khususnya mempunyai rantai karbon panjang, yang mengakibatkan dalam suhu
kamar berbentuk padat. Lemak beberbentuk padat inilah yang biasa disebut lemak atau gaji.
Di dalam daging, sel-sel yang mengandung lemak ada yang menyelip tersebar di antara sel-
sel otot, dan ada pula yang terkumpul membentuk jaringan lemak yang jelas terlihat. Karena
itu dibedakan lemak tak terlihat dan lemak terlihat. Antara keduanya tidak terdapat perbedaan
susunan kimiawi.2,3
Fungsi Lemak
Fungsi lemak di dalam makanan memberikan rasa gurih, memberikan kwalitas
renyah, terutama pada makanan yang digoreng, memberi kandungan kalori tinggi dan
12
memberikan sifat empuk pada kue yang dibakar. Di dalam tubuh lemak berfungsi terutama
sebagai cadangan energy dalam bentuk jaringan lemak yang ditimbun di tempat-tempat
tertentu, yang memberikan fiksasi organ tersebut seperti biji mata dan ginjal.2
Jaringan di bawah kulit melindungi tubuh dari hawa dingin, sedangkan pada wanita
memberikan contours khas feminine, seperti jaringan lemak di daerah gluteal dan di daerah
bahu dan dada. Asam lemak polyunsaturated fatty acid (PUFA) merupakan zat gizi yang
esensial bagi kesehatan kulit dan rambut.2
Vitamin
Vitamin adalah zat – zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat
sedikit dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus
didatangkan dari luar yaitu makanan. Vitamin dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) dan vitamin larut dalam air.1,2
Vitamin yang Larut dalam Lemak2
1. Vitamin A, berfungsi sebagai :
Penglihatan.
Sebagai pertahanan tubuh. Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh
pada manusia dan hewan. Retinol tampaknya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
differensiasi limfosit B. Disamping itu, kekurangan vitamin A menurunkan respon
antibody yang bergantung pada sel T
Pertumbuhan dan perkembangan. Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein
dan banyak dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan pembentukan sel epitel yang
membentuk email dalam pertumbuhan gigi.
Berperan dalam pembentukan sel darah merah
Sumber vitamin A : hati , kuning telur, susu, dan mentega
Karoten : sayuran berwarna hijau tua dan buah yang berwarna kuning jinggga seperti; daun
singkong, daun kacang, kangkung,bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, papaya,
mangga, nangka masak, dan jeruk.
13
2. Vitamin D
Vitamin D merupakan nama genetic dari dua molekul, yaitu ergokalsiferol (vitamin D2) dan
kolekalsiferol (vitamin D3). Vitamin D dapat dibentuk oleh tubuh dengan bantuan sinar
matahari. Bila tubuh mendapatkan cukup sinar matahari konsumsi vitamin D melalui
makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat disintesis dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan
bukan vitamin, tapi suatu prohormon. Bila tubuh tidak mendapatkan cukup sinar matahari,
vitamin D perlu dipenuhi melalui makanan.
Fungsi vitamin D
Fungsi umum vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama
dengan vitamin A dan C, hormone – hormone paratiroid dan kalsitonin,protein kolagen serta
mineral – mineral kalsium, fosfor, magnesium dan fluor.
Fungsi Khususnya adalah membantu pengerasan tulang dengan mengatur Ca dan P tersedia
di dalam darah untuk diendapkan pada proses pengerasan tulang.
Sumber utama vitamin D dalam bentuk cholecalciferol adalah : Minyak hati ikan, mentega,
kuning telur, ragi, hati dll.
3. Vitamin E (ALPHA TOCOPHEROL)
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai yang antioksidan yang larut dalam lemak dan mudah
memberikan hydrogen dari gugus hydroksil (OH) pada struktur cincin ke radikal bebas dan
melindungi asam lemak tidak jenuh ganda dan komponen membran sel lain dari oksidasi
radikal bebas.
Fungsi lain vitamin E yang tidak berkaitan dengan antioksidan ialah fungsi structural dalam
memelihara integritas membrane sel, sintesis DNA, merangsang reaksi kekebalan, mencegah
penyakit jantung koroner, mencegah keguguran dan sterilisasi serta mencegah gangguan
menstruasi.
Sumber utama vitamin E adalah Minyak tumbuh – tumbuhan, kecambah, gandum dan biji-
bijian . selain itu , daging, unggas, ikan, kacang – kacangan dan buah.
14
4. Vitamin K
Fungsi vitamin K berperan dalam proses sintesis protrombin yang diperlukan dalam
pembekuan darah, pentranspor electron dalam didalam proses redoks didalam jaringan.
Merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubah residu protein berupa asam
glutamate (glu) menjadi gama – karboksiglutamat (gla).
Vitamin K terdapat dalam hati , sayuran hijau, kuning telur, minyak kedelai, kacang-
kacangan, kol, buncis, dan brokoli. Selain itu, vitamin K juga dapat dibentuk oleh bakteri
usus dari pravitamin yang terkandung dalam makanan.
Vitamin Larut Air2
Sebagian besar vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang banyak terlibat
dalam membantu metabolisme energi. Jenis vitamin ini biasanya tidak disimpan dalam tubuh
dan dikeluarkan melalui urine dalam jumlah kecil. Inilah yang menyebabkan vitamin larut air
sebaiknya dikonsumsi setiap hari, agar tidak terjadi defisiensi yang bermakna. Beberapa jenis
vitamin yang termasuk dalam golongan ini adalah:
Vitamin C
Vitamin C ini mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh, sebagai koenzim atau
kofaktor. Asam askorbat adalah bahan yang kuat kemampuan reduksinya dan
bertindak sebagai antioksidan dalam reaksi-reaksi hidroksilasi. Beberapa turunan
vitamin C digunakan sebagai antioksidan di dalam industri pangan untuk mencegah
proses menjadi tengik, perubahan warna pada buah-buahan, dan untuk mengawetkan
daging. Beberapa proses metabolisme dipengaruhi oleh asam askorbat, namun
mekanismenya sendiri tidak diketahui secara pasti. Fungsi dalam metabolisme
tersebut antara lain:
1. Sintesis Kolagen
2. Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dan lain-lain
3. Absorpsi dan Metabolisme Besi
4. Absorpsi Kalsium
5. Mencegah Infeksi
15
Sumber vitamin C pada umumnya hanya terdapat dalam pangan nabati, yaitu sayur
dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nanas, rambutan, pepaya, gandaria, dan
tomat. Sedangkan di dalams sayuran, vitamin C juga banyak dalam sayur yang
berdaun serta jenis kol.
Vitamin B1 (tiamin)
Sumber utamanya dalam makanan adalah serealia tumbuk atau setengah giling atau
yang difortifikasi dengan tiamin dan hasilnya, dan di Indonesia terutama berupa beras.
Sedangakan dalam serealia utuh, tiamin terdapat dalam lapisan sekam (lapisan
aleuron) dan benihnya, sehingga roti yang dibuat dari gandum utuh memiliki kadar
tiamin yang tinggi. Sumber tiamin adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-
kacangan, semua daging organ, daging tanpa lemak, dan kuning telur. Unggas dan
ikan juga merupakan sumber tiamin yang baik.
Vitamin B2 (riboflavin)
Ribovlavin terdapat luas dalam makanan hewani dan nabati, yaitu dalam susu, keju,
hati, daging, dan sayuran hijau. Penggunaan serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia
yang diperkaya akan meningktakan konsumsi riboflavin.
Niasin (asam nikotinat)
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang tanah. Susu dan
telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan buah tidak
merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya akan triptofan.
Biotin
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat disintesis oelh
bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning telur, serealia, khamir,
kacang kedelai, kacang tanah, sayuran, dan buah-buahan tertentu (jamur, pisang,
jeruk, semangka, strawberry). Daging dan buah-buahan merupakan sumber yang
kurang baik. Dalam putih telur, biotin yang terikat kuat oleh avidin dapat terlepas bila
dimasak.
Asam Pantotenat
Peranan utama asam pantotenat adalah sebagai bagian koenzim A, yang diperlukan
dalam berbagai reaksi metabolisme sel. Sebagai bagian dari asetil KoA, asam
16
pantotenat terlibat dalam berbagai reaksi yang berkaitan dengan metabolisme
karbohidrat dan lipida, termasuk sintesis dan pemecahan asam lemak. Asam
pantotenat terlibat pula dalam sintesis hormon steroid, kolesterol, fosfolipid dan
porfirin yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.
Asam pantotenat terdapat di dalam semua jaringan hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Sumber yang paling baik adalah hati, ginjal, kuning telur, khamir, daging, ikan,
unggas, serealia utuh, dan kacang-kacangan. Sumber-sumber tersebut akan kehilangan
kandungan asam pantotenat sebanyak 33% dalam proses pemasakan dan sekitar 50%
saat penumbukan beras.
Vitamin B6 (piridoksin, piridoksal, piridoksamin)
Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah gandum, hati, ginjal,
serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu, telur, sayur dan buah
mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 yang berasal dari hewan lebih mudah
diabsorpsi daripada yang terdapat di dalam bahan makanan nabati.
Folat (asam folat, folasin, pteoril monoglutamat)
Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat. Folat
terutama terdapat di dalam sayuran hijau, hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-
bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Bahan makanan yang tidak banyak mengandung
folat adalah susu, telur, umbi-umbian, dan buah, kecuali jeruk.
Vitamin B12 (kobalamin)
Semua vitamin B12 alami diperoleh dari hasil sintesis bakteri, fungi atau ganggang.
Sumber utama vitamin B12 adalah makanan protein hewani yang memperolehnya dari
hasil sintesis bakteri dalam usus, seperti hati, ginjal, disusul oleh susu, telur, ikan,
keju, dan daging. Vitamin B12 dalam sayuran ada bila terjadi pembusukan atau pada
sintesis bakteri. Vitamin B12 yang terjadi melalui sintesis bakteri pada manusia tidak
diabsorpsi karena sintesis terjadi di dalam kolon.
Mineral
Tubuh tidak mampu mensintesa mineral sehingga unsur-unsur ini harus disediakan lewat
makanan (essensial). Diperlukan dalam jumlah sedikit sekali (trace element).
Mineral dan sumbernya:
17
Kalsium (Ca)
Tubuh orang dewasa yang gizinya baik mengandung 1-1,5 kg kalsium dan 90%
terdapat di tulang dan gigi dalam bentuk garam kompleks.
Sumber: susu & produk olahannya (keju, es krim) , makanan laut (ikan, kerang, udang
kering), sar-dencis, sayuran hijau (bayam, melinjo, dan sawi), tahu, jeruk.
Dapat juga diperoleh dalam jumlah yang cukup dari air mineral yang dapat
mengandung sampai 50 mg/lt
Besi (Fe)
Sumber: telur, daging merah, ikan, hati, kerang, buah kering, tepung gandum, roti,
sayuran hijau (bayam, kangkung), kacang-kacangan, kentang, jagung.
Iodium (I)
Sumber: sayur-sayuran, makanan laut (ikan laut, minyak ikan, rumput laut, kerang),
garam beryodium, kulit kentang.2
Metabolisme Karbohidrat
Adapun jalur oksidasi atau metabolism utama karbohidrat dibagi menjadi:4,5
a. Glikolisis anaerob
Sering di kenal dengan jalur Embden Meyerhoff,yang berlangsung tanpa adanya oksigen.
Reaksi ini akan di awali dengan reaksi fosforilasi glukosa menjadi glu 6 fosfat selanjutnya
glukosa 6 fosfat akan diubah menjadi fruktosa 6 P( isomerase ) yang kemudian akan
mengikat satu gugus fosfat lagi menjadi fruktosa 1,6 bifosfat. Dengan enzim aldolase di ubah
menjadi gliseral 3P dengan bantuan NAD+ akan menjadi 1,3 bi fosfogliserat yang kemudian
akan terus bereaksi sampai pembentukan PEP yang kemudian dengan hasil akhir asam
piruvat yang akan dioksidasi lebih lanjut dalam siklus asam sitrat.
b.Glikolisis aerob
Sering di kenal sbagai siklus crebs (TCA;siklus asam sitrat). Terjadi di mitokondria
meupakan rangkaian reaksi yang melakukan oksidasi terhadap asetil koA sehingga di
hasilkan energi. Siklus ini terdiri dari 1 molekul asetil ko A bergabung dengan asam
oksaloasetat menjadi asam sitrat.dan di ubah lagi menjadi isositrat akan terjadi reaksi sampai
pembentukan alfa keto glutarat yang berubah menjadi suksinil ko A yang memebebaskan Ko
18
Ash nya menjadi suksinat di ubah lagi jadi fumarat dan pada akhirnya menjadi malat dan
oksaloasetat yang akan di pakai lagi mengawali siklus asam sitrat
c.Gliogenesis dan glikogenolisis
Kedua reaksi ini erat kaitannya dengan kestabilan kadar gula darah dalam tubuh seseorang.
Glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa.sedangkan glikogenolisis
merupakam pembentukan glukosa dari pemecahan glikogen.
d.HMP-shunt
Berlangsung di dalam sitosol sel.keperluan utama nya adalah menghasilkan pentosa yang
kemudian DNA dan RNA.selain itu ada tambahan NADPH yang bermanfaat bagi biosintesa
asam lemak
e.Glukoneogenesis
Merupakan adalah reaksi pembentukan glukosa dari senyawa non karbohidrat.reaksi ini dapat
berlangsung jika tubuh dalam keadaaan kekurangan glukosa untuk memenuhi keperluan
energi yang di perlukan tubuh.
Metabolisme Protein
Beberapa asam amino merupakan asama amino yang essential secara nutrisi, yaitu asam-
asam amino ini harus didapatkan dari makanan, sednagkan asam amino lainnya dapat
disintesis dalam tubuh dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme.4,5
Deaminasi, Aminasi, & Transaminasi
Reaksi transaminasi, perubahan suatu asama amino menjadi asam keto yang bersangkutan
bersama dengan perubahan asam keto lainnya menjadi satu asam amino, terjadi di banyak
jaringan: Alanin + α-Ketoglutarat Piruvat + Glutamat
Deaminasi oksidatif asam amino terjadi di hati. Satu asam imino dibentuk oleh dehidrogenase
dan senyawa ini dihidrolisis menjadi asam keto, dengan menghasilkan NH4+:
Asam amino + NAD+ Asam imino + NADH + H+
Asam imino + H2O Asam keto + NH4+
19
Pembentukan Urea
Sebagian besar NH4+ yang terbentuk oleh deaminasi asam amino di hati di ubah menjadi urea,
dan urea disekresikan ke urin. NH4+ membentuk karbamoil fosfat, dan di mitokondria gugus
ini dipindahkan ke ornitin, membentuk sitrulin. Enzim yang berperan adalah ornitin
karbamoiltransferase. Arginin diubah menjadi sitrulin; stelah itu urea dipisahkan dan ornitin
kembali terbentuk. Kebanyakan urea dibentuk di hati, dan pada penyakit hati berat nitrogen
urea darah turun dan NH3 darah meninggi.4
Metabolisme Lemak
Lemak sebagai simpanan energi utama dalam tubuh adalah triasil-gliserol yang akan di
hidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak.gliserol akan memasuki jalur glikolisis EM ,
sedangkan asam lemak di aktifkan oleh enzim tiokinase di dampingi koA-n SH dan ATP
akan menghasilkan asil koA yang kemudian berlanjut kea rah pembentukan sfingomielin dan
fosfolipid dan deretan reaksi aksidasi B menghasilkan asetil ko A.di lanjutkan dengan
glikolisis aerob membentuk ATP,pembentukan lemak(lipogenesis),pembentukan benda
keton, pembentukan kolestrol dan senyawa steroid lainnya.4,5
Metabolisme Pembentukan Energi
Metabolisme
Adalah jumlah keseluruhan reaksi kimia dan fisik dan pengubahan energi dalam tubuh yang
menopang dan mempertahankan kehidupan.6
1. Anabolisme meliputi reaksi – reaksi kimia untuk membentuk kompleks molekul yang
dibutuhkan untuk perumbuhan dan mempertahankan kehidupan yang disintesis dari
zat yang lebih simpel disertai penggunaan energi.
2. Katabolisme meliputi reaksi – reaksi kimia untuk memecah kompleks molekul
menjadi moleku yang berukuran lebih kecil disertai pelepasan energi.
3. Reaksi anabolic dan katabolic berlangsung dalam sel – sel tubuh secara bersamaan
dan berkelanjutan.6
20
Jalur Metabolik
Adalah serangkaian reaksi kimia khusu yang melibatkan anabolisme dan katabolisme.
1. Reaksi dalam sel pada dasarnya adalah reaksi reduksi – oksidasi (redoks), yang
melibatkan pemindahan satu atau lebih elektro dari satu reaktan ke reaktan lain.
a. Oksidasi adalah reaksi kimia yang atom atau molekulnya melepaskan electron dan
dikatakan teroksidasi.
b. Reduksi adala reksi kimia yang atom atau molekulnya mendapat electron dan
dikatakan tereduksi.
c. Karena electron yang dilepas selama reaksi oksidasi tidak dapat muncul dalam
bentuk bebas dalam sel hidup, setiap reaksi oksidasi selalu disertai reaksi reduksi
sehingga electron yag dilepas diterima oleh atom atau molekul lain.
d. Dalam sel hidup, reaksi oksidasi biasanya melbatkan pelepasan keseuruhan atom
Hidrogen (bukan satu elektron) dari suatu senyawa dan reduksi pada dasarnya
berarti mendapatkan satu atom Hidrogen.6
2. Enzim megkatalis (mempercepat) setiap langkah dalam jalur metabolic. Sebagian besar
reaksi enzimatik membutuhkan koenzim, sejenis senyawa organic yang berikatan dengan
enzim sehingga menjadi lebih efektif. Koenzim dapat bertindak sebagai pembawa
electron dari satu reaksi ke reaksi selanjutnya yang kemudian dapat beroksidasi atau
tereduksi selama proses berlangsung.6
a. Nikotinamida adenine dinukleotida (NAD) adalah koenzim yang menerima electron
dan menjadi tereduksi. Koenzim ini bekerja sama dengan ezim laktat dehidrogenase
dalam metabolisme glukosa dan pembentukan ATP. Nikotinamida terbentuk dari
niasin, sejenis vitamin B.
b. Flavin adenin dinukleotida (FAD) adalah koenzi akseptor electron lainnya.
Koenzim ini bekerja dengan suksinat dehidrogenase dan terbentuk dari riboflavin
atau vitamin B2.
3. ATP adalah senyawa fosfat berenergi tinggi yang menyimpan energi untuk tubuh. ATP
terbentuk dari nukleotida adenosine ditambah dua gugus fosfat dalam ikatan yang
berenergi tinggi.
a. Hidrolosis ATP melepaskan 1 fosfat menjadi adenosine difosfat (ADP) dan
melepaskan energi. Pelepasan fosfat lainnya untuk memnbentuk adenosine
monofosfat (AMP) melepakan lebih banyak energi.
21
b. Energi yang dilepaskan dari katabolisme makanan dipakai ADP untuk berikatan
kembali dan membentuk ATP sebagai simpanan energi. Energi yang dilepaskan ATP
digunakan untuk aktivitas seluler dan sebagai sumber energi reaksi anabolic.
c. Sistem ATP – ADP adalah cara utama pemindahan energi dalam sel.6
Lipolisis
Lipolisis merupakan bentuk pemecahan kadar lemak. Sekresi itu mengakibatkan
peningkatan kadar asam lemak dalam darah. Apabila efek lipolisis disertai dengan defisiensi
insulin yang berat, dapat menyebabkan terjadinya ketosis.
Ketosis merupakan akibat dari metabolisme yang tidak lengkap terhadap asam lemak.
Tubuh membentuk fragmen asam lemak menjadi substansi yang disebut keton. Keton
merupakan racun bagi sistem tubuh dan tubuh mengeluarkannya melalui urine. Hal ini bisa
berbahaya bagi ginjal karena bisa menyebabkan gagal ginjal.4
Hormon Insulin dan Hormon Glukagon
Pankreas merupakan kelenjar endokrin maupun eksokrin. Bagian endokrin pancreas, yaitu
Pulau langerhans, tersebar di seluruh pancreas dan tampak sebagai massa bundar, tidak
teratur, terdiri atas sel pucat dengan banyak pembuluh darah. Dengan pulasan khusus dapat
dibedakan menjadi: 4,5
1. Sel A = penghasil glukagon. Terletak di tepi pulau. Mengandung gelembung sekretoris
dengan ukuran 250nm. Batas inti kadang tidak teratur.
2. Sel B = penghasil insulin. Terletak di bagian lebih dalam atau lebih di pusat pulau.
Mengandung kristaloid romboid atau poligonal di tengah. Mitokondria kecil bundar dan
banyak.
3. Sel D = penghasil somatostatin. Terletak di bagian mana saja dari pulau, umumnya
berdekatan dengan sel A. Mengandung gelembung sekretoris ukuran 300-350 nm
dengan granula homogen.
Insulin mempunyai fungsi dimana menurunkan kadar glukosa yang berlebih, dengan
mengubah glukosa menjadi glikogen yang kemudian akan di timbun di hati dan otot. Jika
kadar insulin dalam tubuh sangat banyak atau hipersekresi insulin maka berdampak pada
22
penimbunan belebihan pada otot yang tentunya akan menyebabkan kelebihan berat badan
atau sampai tingkat obesitas.4,5
Efek hormon Glukagon juga melawan efek insulin berkenaan dengan metabolisme lemak
dengan mendorong penguraian lemak dan menghambat sintesis trigliserida. Glukagon
meningkatkan pembentukan keton (ketogenensis) di hati dengan mendorong perubahan asam
lemak menjadi benda keton. Dengan demikian, di bawah pengaruh glukagon kadar asam
lemak dan badan keton dalam darah meningkat.4,5
Kesimpulan
Setiap manusia membutuhkan nutrisi untuk menghasilkan energi sehari-hari, asupan nutrisi
dapat berupa makronutrien ( karbohidrat, lemak , protein) dan mikronutrien ( vitamin ,
mineral) yang dapat kita peroleh lewat makanan yang kita makan sehari-sehari. Jika hal
tersebut tidak terpenuhi maka akan terjadi berbagai ganguan yang berhubungan dengan
kekurangan nutrisi itu sendiri. Nutrisi juga sangat di butuhkan untuk mendukung proses
pertumbuhan anak setiap hari, oleh karena itu penuhi kebutuhan gizi anak dengan menu
seimbang yang mengandung Karbohidrat, lemak, protein , vitamin dan mineral yang sesuai
dengan kebutuhan mereka.
23
Daftar Pustaka
1. Barasi Mary E. At a glance ilmu gizi. Edisi pertama. Jakarta: Erlangga; 2007.
2. Sediaoetama Djaeni Ahmad. Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi, jilid 1. Jakarta:
Dian Rakyat; 2008.
3. Arisman. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: EGC; 2004.
4. Murray Robert K. Biokimia harper. Edisi 27. Jakarta: EGC; 2009.
5. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed 11. Jakarta. EGC; 2008.
h.871-900.
6. Ethel Sloane. Anatomi dan fisiologi utuk pemula. Jakarta : EGC; 2003. h. 299-300.
24