10
BELUM banyak orang yang paham bahaya tingginya kolesterol bagi kesehatan. Padahal, satu dari lima orang memiliki kadar kolest erol tinggi. Kolesterol merupakan kotoran yang bisa menyumbat pembuluh darah. Kolesterol s ebenarnya adalah zat penting pada dinding sel tubuh, berfungsi membuat hormon dan vitamin D, serta merupakan bagian asam empedu yang memecah lemak dalam sistem pencernaan. Kebutuhan kolesterol tubuh sudah dicukupi dari produksi hati. Bila kita mengonsumsi makanan lemak jenuh berkadar tinggi, hati akan memproduksi lebih banyak lagi kolesterol sehingga tubuh kelebihan pasokan. Kolesterol yang berlebihan dan tak digunakan ini akan berkeliaran dalam darah dan bisa mengendap di dinding pembuluh darah membentuk plak. Endapan yang bertumpuk selama bertahun-tahun akan menyumbat pembuluh darah sehingga secara bertahap menyempit dan mengeras. Pada akhirnya ini bisa memicu serangan jantung dan stroke. “Walau dunia kedokteran dan obat -obatan semakin canggih, penyakit kardiovaskular (pembuluh darah dan jantung) masih jadi pembunuh nomor satu di dunia,” kata Laurence S Sperling, MD, Direktur Pencegahan Penyakit Jantung dari Emory University School of Medicine, AS.  Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan, 20 persen kejadian stroke dan lebih dari 50 persen serangan jantung disebabkan karena kadar kolesterol yang tinggi. Kabar baiknya adalah, kolesterol merupakan faktor ris iko yang masih bisa kita ubah l ewat perubahan gaya hidup. Kadar kolesterol yang normal dalam darah adalah kurang dari 200 mg/dL, kolesterol jahat (LDL) kurang dari 130 mg/dL, kolesterol HDL lebih dari 45 mg/dL, dan trigliserida kurang dari 200 mg/Dl. Repotnya, tingginya kolesterol dalam darah sering tidak menimbulkan gejala. Itu sebabnya sangat dianjurkan untuk secara rutin, minimal setahun sekali, melakukan pengecekan sehingga dapat mencegah penyakit fatal yang diakibatkan Cara Cepat Turunkan Kolesterol UNTUK menghindari dampak buruk kolesterol ada banyak hal yang bisa dilakukan. Hidup sehat dan disiplin adalah prinsip dan modal utama guna mencegah ancaman kolesterol, tetapi menurut para ahli kesehatan ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan dan mengendalikan t ingginya kolesterol. 1. Makan yang benar dan tepat. Mulai saat ini, kurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol. Hindari jenis makanan seperti gorengan atau jeroan. Gumpalan lemaknya (fatty streak) akan membuat kadar kolesterol melonjak. 2. Rajinlah olahraga. Penelitian menunjukkan aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur mampu mengurangi risiko terkena penyakit jantung sebanyak 50%, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol total dan meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) yang membantu menyin gkirkan LDL (kolesterol jahat) dari arteri Anda. 3. Turunkan berat badan. Berat badan yang berlebih atau obes cenderung menyebabkan tingginya kandungan trigliserida (semacam lemak) tinggi, sementara kadar HDL (kolesterol baik) cenderung rendah. 5. Stop merokok. Rokok dapat mendorong pembentukan penumpukan lemak pada dinding arteri (atherosclerosis) dan mempersempi t arteri serta menyumbat aliran darah.(fir) advertorial  Teh Hitam Turunkan Kolesterol Lebih Efektif 70 % * Minum Singa Black Tea, Santai Dapat dan Pasti Menyehatkan TEH hitam sebenarnya lebih komplet kandungannya unsur menyehatkan dibanding jenis the lain seperti the hijau hingga the oolong. Karena selain antioksidan dalam katekin, juga mengandung theaflavin. Proses pembuatan teh hitam menjadikan antioksidan katekin berubah menjadi theaflavin. Theaflavin inilah yang menjadikan teh hitam berwarna kemerahan dan berasa segar ketika diminum. Kandungan theaflavin yang menjadikan teh hitam unggul. Theaflavin memiliki laju penangkapan radikal bebas lebih tinggi dari E pigallo Catechin Gallate yang ditemukan dalam teh hijau. Selain itu, theaflavin meningkatkan antioksidan alami dalam t ubuh. Theaflavin memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan dengan vitamin E dan C. Konsumsi dua cangkir teh hitam amat bagus melindungi k esehatan jantung. Pasalnya, dua cangkir sehari bisa membantu mengurangi penumpukan kolesterol sebanyak 40 persen. Efek pengurangan kolesterol bisa mencapai 70 persen jika kita mengonsumsi delapan cangkir teh hitam dalam sehari. Teh hitam berjasa menghindarkan pembuluh darah dari penumpukan kolesterol karena kandungan antioksidan di dalamnya yang menghambat oksidasi kolesterol jahat. Bila LDL teroksidasi, penyumbatan pembuluh darah mudah terjadi. Sekarang orang minum air putih karena menganggap air putih lebih sehat. Kalau minum air putih, Anda hanya dapat air. Kalau mi num teh hitam, Anda dapat air, katekin, dan theaflavin. Teh boleh diminum sebanyak orang mengonsumsi air putih. Orang bisa minum air putih sebanyak delapan gelas sehari atau setara dua liter. Teh juga boleh diminum sebanyak itu. Penambahan gula pada minuman teh tidak akan merusak kandungan gizinya. Terbaik memang mengonsumsi teh yang diseduh dan langsung diminum.( arifikasi Kata Sulit  1. IMT = = = 30,4 kg/m 2  Dari nilai IMT (Indeks Massa Tubuh ) tersebut, dapat disimpulkan bahwa pria tersebut obesitas II karena nilai IMTnya lebih dari 30 kg/m 2  sesuai klasifikasi WHO. 2. BBI = (TB   100)   (10 % (TB   100)) = 60   6 = 54 kg Dari nilai BBI (Berat Badan Ideal) tersebut, dapat disimpulkan bahwa pria tersebut memili ki kelebihan berat badan sebesar 24 kg.  3. LP (Lingka r Pinggang) normal pada laki-laki adalah 90 cm. Dari nilai LP pria tersebut, y aitu 95 cm m aka dapat disimpulkan bahwa LP pria te rsebut lebih  besar dari pada pria normal. 4. TD (T ekanan Da rah) normal a dalah 140/90 mmHg. Da ri TD pria terse but, yakni 150/95 mmHg maka dapat disim pulkan bahwa pria terse but hipertensi .  5. Nilai rujukan untuk pemeriksaan Laboratorium berdasarkan interpretasi berdasarkan NCEP-ATP III 2001.  Tes Sampel Bukan DM Belum pasti DM DM

BELUM Banyak Orang Yang Paham Bahaya Tingginya Kolesterol Bagi Kesehatan

Embed Size (px)

Citation preview

BELUM banyak orang yang paham bahaya tingginya kolesterol bagi kesehatan. Padahal, satu dari lima orang memiliki kadar kolesterol tinggi.Kolesterol merupakan kotoran yang bisa menyumbat pembuluh darah. Kolesterol sebenarnya adalah zat penting pada dinding sel tubuh, berfungsi membuat hormon dan vitamin D, serta merupakan bagian asam empedu yang memecah lemak dalam sistem pencernaan. Kebutuhan kolesterol tubuh sudah dicukupi dari produksi hati.Bila kita mengonsumsi makanan lemak jenuh berkadar tinggi, hati akan memproduksi lebih banyak lagi kolesterol sehingga tubuh kelebihan pasokan. Kolesterol yang berlebihan dan tak digunakan ini akan berkeliaran dalam darah dan bisa mengendap di dinding pembuluh darah membentuk plak.Endapan yang bertumpuk selama bertahun-tahun akan menyumbat pembuluh darah sehingga secara bertahap menyempit dan mengeras. Pada akhirnya ini bisa memicu serangan jantung dan stroke.Walau dunia kedokteran dan obat-obatan semakin canggih, penyakit kardiovaskular (pembuluh darah dan jantung) masih jadi pembunuh nomor satu di dunia, kata Laurence S Sperling, MD, Direktur Pencegahan Penyakit Jantung dari Emory University School of Medicine, AS.Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan, 20 persen kejadian stroke dan lebih dari 50 persen serangan jantung disebabkan karena kadar kolesterol yang tinggi. Kabar baiknya adalah, kolesterol merupakan faktor risiko yang masih bisa kita ubah lewat perubahan gaya hidup.Kadar kolesterol yang normal dalam darah adalah kurang dari 200 mg/dL, kolesterol jahat (LDL) kurang dari 130 mg/dL, kolesterol HDL lebih dari 45 mg/dL, dan trigliserida kurang dari 200 mg/Dl.Repotnya, tingginya kolesterol dalam darah sering tidak menimbulkan gejala. Itu sebabnya sangat dianjurkan untuk secara rutin, minimal setahun sekali, melakukan pengecekan sehingga dapat mencegah penyakit fatal yang diakibatkanCara Cepat Turunkan KolesterolUNTUK menghindari dampak buruk kolesterol ada banyak hal yang bisa dilakukan. Hidup sehat dan disiplin adalah prinsip dan modal utama guna mencegah ancaman kolesterol, tetapi menurut para ahli kesehatan ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan dan mengendalikan tingginya kolesterol.1. Makan yang benar dan tepat. Mulai saat ini, kurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol. Hindari jenis makanan seperti gorengan atau jeroan. Gumpalan lemaknya (fatty streak) akan membuat kadar kolesterol melonjak.2. Rajinlah olahraga. Penelitian menunjukkan aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur mampu mengurangi risiko terkena penyakit jantung sebanyak 50%, menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol total dan meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik) yang membantu menyingkirkan LDL (kolesterol jahat) dari arteri Anda.3. Turunkan berat badan. Berat badan yang berlebih atau obes cenderung menyebabkan tingginya kandungan trigliserida (semacam lemak) tinggi, sementara kadar HDL (kolesterol baik) cenderung rendah.5. Stop merokok. Rokok dapat mendorong pembentukan penumpukan lemak pada dinding arteri (atherosclerosis) dan mempersempit arteri serta menyumbat aliran darah.(fir)advertorialTeh Hitam Turunkan Kolesterol Lebih Efektif 70 %* Minum Singa Black Tea, Santai Dapat dan Pasti MenyehatkanTEH hitam sebenarnya lebih komplet kandungannya unsur menyehatkan dibanding jenis the lain seperti the hijau hingga the oolong. Karena selain antioksidan dalam katekin, juga mengandung theaflavin.Proses pembuatan teh hitam menjadikan antioksidan katekin berubah menjadi theaflavin. Theaflavin inilah yang menjadikan teh hitam berwarna kemerahan dan berasa segar ketika diminum.Kandungan theaflavin yang menjadikan teh hitam unggul. Theaflavin memiliki laju penangkapan radikal bebas lebih tinggi dari Epigallo Catechin Gallate yang ditemukan dalam teh hijau.Selain itu, theaflavin meningkatkan antioksidan alami dalam tubuh. Theaflavin memiliki aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan dengan vitamin E dan C.Konsumsi dua cangkir teh hitam amat bagus melindungi kesehatan jantung. Pasalnya, dua cangkir sehari bisa membantu mengurangi penumpukan kolesterol sebanyak 40 persen.Efek pengurangan kolesterol bisa mencapai 70 persen jika kita mengonsumsi delapan cangkir teh hitam dalam sehari.Teh hitam berjasa menghindarkan pembuluh darah dari penumpukan kolesterol karena kandungan antioksidan di dalamnya yang menghambat oksidasi kolesterol jahat. Bila LDL teroksidasi, penyumbatan pembuluh darah mudah terjadi.Sekarang orang minum air putih karena menganggap air putih lebih sehat. Kalau minum air putih, Anda hanya dapat air. Kalau minum teh hitam, Anda dapat air, katekin, dan theaflavin.Teh boleh diminum sebanyak orang mengonsumsi air putih. Orang bisa minum air putih sebanyak delapan gelas sehari atau setara dua liter. Teh juga boleh diminum sebanyak itu.Penambahan gula pada minuman teh tidak akan merusak kandungan gizinya. Terbaik memang mengonsumsi teh yang diseduh dan langsung diminum.(

arifikasi Kata Sulit1.IMT === 30,4kg/m2Dari nilai IMT (Indeks Massa Tubuh ) tersebut, dapat disimpulkan bahwa pria tersebut obesitas IIkarena nilai IMTnya lebih dari 30 kg/m2sesuai klasifikasi WHO.2.BBI = (TB100) (10 % (TB100)) = 60 6 =54 kgDari nilai BBI (Berat Badan Ideal) tersebut, dapat disimpulkan bahwa pria tersebut memiliki kelebihan berat badan sebesar 24 kg.3.LP (Lingkar Pinggang) normal pada laki-laki adalah90 cm. Dari nilai LP pria tersebut, yaitu95 cm maka dapat disimpulkan bahwa LP pria tersebut lebih besar dari pada pria normal.4.TD (Tekanan Darah)normal adalah 140/90 mmHg. Dari TD pria tersebut, yakni 150/95 mmHg maka dapat disimpulkan bahwa pria tersebut hipertensi.5.Nilai rujukan untuk pemeriksaan Laboratorium berdasarkaninterpretasi berdasarkan NCEP-ATP III 2001.TesSampelBukan DMBelum pasti DMDM

GDSPlasma venaDarah kapiler< 100200

Berdasarkan nilai rujukan diatas maka kadar GDP pria tersebut belum pasti DM (GDPT/Gula Darah Puasa Terganggu)6.Nilai Rujukan untuk Kolesterol totalTotal kolesterolInterpretasi

< 200 mg/dlDesirable

200 239 mg/dlBorderline

>240 mg/dlHigh

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kadar kolesterol total pria tersebut tinggi.7.Nilai Rujukan untuk LDL Kolesterol :LDL kolesterolInterpretasi

< 100 mg/dlOptimal

100 129 mg/dlNear optimal

130 159 mg/dlBorderline

160 189 mg/dlHigh

>190mg/dlVery high

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kadar LDL-kolesterol pria tersebut tinggi.

8.Nilai Rujukan untuk HDL Kolesterol :HDL kolesterolInterpretasi

< 40 mg/dlLow

>60mg/dlHigh

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kadar HDL-kolesterol pria tersebut rendah.9.Nilai Asam Urat Normal adalah 3,5 6 mg/dl. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa pria tersebut memiliki kadar asam urat tinggi atau hiperurisemia.Dari seluruh hasil interpretasi tersebut dapat disimpulkan bahwa pria tersebut mengalami dislipidemia. Dislipidemia adalah gangguan metabolisme lemak sehingga kadar kolesterol total dan trigliserida meningkat, kadar LDL-kolestrol kecil padat meningkat, serta kadar HDL-kolesterol menurun.

C.Pertanyaan1.Bagaimanametabolisme lemakyang terjadi dalam tubuh?2.Hormonapa sajayang berperan dalam regulasi berat badan?3.Bagaimanamekanisme peningkatan berat badan?4.Organ-organtubuhapa sajakah yang berperandalam proses regulasi berat badan?5.Jelaskanperanan dari faktor genetik dan lingkungan terhadap terjadinya penyakit penyebab peningkatan berat badan?6.Bagaimanahubungan peningkatan berat badan dengan hipertensi?7.Penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan peningkatan BB?8.Tatacara pemeriksaan untuk mendiagnosis obesitas9.ApakahDifferensialDiagnosis pada kasus ini?D.Jawaban1.Metabolisme lemak dalam tubuh, yaituMakanan berlemak yang kita makan terdiri dari trigliserid dan kolesterol. Selain kolestrol yang berasal dari makanan, dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang dieksresi bersama empedu ke usus halus. Baik lemak di usus halus yang berasal dari makanan maupun dari hati disebut lemak eksogen. Trigliserid dan kolesterol ini akan diserap ke dalam enterosit usus halus. Trigliserid diserap dalam bentuk asam lemak bebas dan kolestrol dalam bentuk kolesterol. Selanjutnya di usus, asam lemak bebas akan diubah kembali menjadi trigliserid dan kolesterol mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester.Trigliserid dan kolesterol ester kemudian akan bergabung dengan fosfolipid dan apolipoprotein menjadi lipoprotein yang dikenal sebagai kilomikron.Kilomikron kemudian akan masuk ke saluran limfe dan melalui duktis torasikus akan masuk ke sirkulasi darah. Trigliserid dalam kilomikron kemudian mengalami hidrolisis oleh enzimlipoprotein lipaseyang berasal dari endotel yang diaktivasi oleh apoprotein C-II yang dikandung oleh kilomikron dan VLDL menjadi FFA. FFA ini akan disimpan kembali sebagai trigliserid dalam jaringan adiposa, tetapi apabila terdapat dalam jumlah banyak akan menjadi dibawa ke hati untuk pembentukan trigliserid hati. Kilomikron yang telah kehilangan sebagian besar trigliserid dan mengandung banyak kolesterol ester disebut kilomikron remnant dan akan dibawa ke hati.2.Hormon-hormon apa saja yang berperan dalam regulasi berat badan, yaitu:a.Hormon insulinInsulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino yang dihasilkan oleh sel beta pankreas. Dalam keadaan normal, bila ada rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan kemudian disekresikan ke dalam darah sesuai kebutuhan tubuh untuk keperluan regulasi glukosa darah. Sintesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin (prekursor hormon insulin) pada retikulum endoplasma sel beta. Dengan bantuan enzim peptidase, preproinsulin mengalami pemecahan sehingga terbentuk proinsulin, yang kemudian dihimpun dalam gelembung-gelembung (secretory vesicles) dalam sel tersebut. Di sini, dengan bantuan peptidase, proinsulin diuraikanlagi menjadi insulin dan peptida-C (C-Peptide) yang keduanya sudah siap untuk disekresikan secara bersama-sama melalui membran sel.Insulin berperan penting dalam berbagai proses biologis dalam tubuh terutama menyangkut metabolisme karbohidrat Hormon ini berfungsi dalam proses utilisasi glukosa pada hampir seluruh jaringan tubuh terutama pada otot, lemak, dan hepar. Pada jaringan perifer seperti jaringan otot dan lemak, insulin berikatan dengan sejenis reseptor (insulin receptor substrate) yang terdapat pada membran sel. Ikatan antara insulin dan reseptor akan menghasilkan semacam signal yang berguna bagi proses regulasi atau metabolisme glukosa dalam sel otot dan lemak, dengan mekanisme yang belum begitu jelas. Bebera hal diketahui, diantaranya meningkatkan kuantitas GLUT-4 (glukosa transporter-4) pada membran sel karena proses translokasi GLUT-4 dari dalm sel diaktivasi oleh adanya transduksi signal. Regulasi glukosa tidak hanya ditentukan oleh metabolisme glukosa di jaringan perifer, tapi juga di jaringan hepar. Untuk mendapatkan metabolisme glukosa yang normal diperlukan mekanisme sekresi insulin disertai aksi insulin yang berlangsung normal.

b.Hormon TiroidKelenjar thyroid mensekresi dua jenis hormon, yaitu tiroksin (T4), mencapai 90 % dari seluruh sekresi kelenjar thyroid dan tri-iodotironin (T3) disekresi dalam jumlah kecil. Jika TSH mengikat reseptor sel folikel, maka akan mengakibatkan terjadinya sintesis dan sekresi tiroglobulin yang mengandung asam amino tirosin, ke dalam lumen folikel.Iodium yang tertelan bersama makanan dibawa aliran darah dalam bentuk ion iodida menuju kelenjar thyroid. Sel-sel folikuler memisahkan iodida dari darah dan mengubahnya menjadi molekul unsur iodium. Molekul iodium bereaksi dengan tirosin dalam tiroglobulin untuk membentuk molekul monoiodotirosin dan diiodotirosin, dua molekul diiodotirosin membentuk T4 sedangkan satu molekul monoiodotirosin dan satu molekul diiodotirosin membentuk T3.Sejumlah besar T3 dan T4 disimpan dalam bentuk tiroglobulin selama berminggu-minggu. Saat hormon thyroid akan dilepas di bawah pengaruh TSH, enzim proteolitik memisahkan hormon dari tiroglobulin. Hormon berdifusi dari lumen folikel melalui sel-sel folikular dan masuk ke sirkulasi darh. Sebagian besar hormon thyorid yang bersirkulasi bergabung dengan protein plasma.Hormonthyroid meningkatkan laju metabolisme hampir semua sel tubuh. Hormon ini menstimulasi konsumsi oksigen dan memperbesar pengeluaran energi terutama dalam bentuk panas. Pertumbuhan dan maturasi normal tulang gigi, jaringan ikat, dan jaringan saraf bergantungpada hormon-hormon thyroid.Fungsithyroid diatur oleh hormon perangsang thyroid (TSH) hipofisis, di bawah kendali hormon pelepas tirotropin (TRH) hipotalamus melalui sistem umpan balik hipofisis-hipotalamus. Faktor utama yang mempengaruhi laju sekresi TRH dan TSH adalah kadar hormon thyroid yang berdirkulasi dan laju metabolik tubuh.

c.Hormon KortisolMineralokortikoid disintesis dalam zona glomerolus. Aldosteron merupakan mineralokortikoid terpenting mengatur keseimbangan air dan elektrolit melalui pengendaliankadar natrium dan kalium dalam darah.Sekresialdosteron diatur oleh kadar natrium darah tetapi terutama oleh mekanisme renin-angiotensin. Glukokortikoid disintesis dalam zona fasikulata. Hormon ini meliputi kortikosteron, kortisol, dan kortison. Yang terpenting adalah kortisol.Glukokortikoidmempengaruhi metabolisme glukosa, protein, dan lemak untuk membentuk cadangan molekul yang siap dimetabolisme. Hormon ini meningkatkan sintesis glukosa dari sumber non karbohidrat (glukoneogenesis). Simpanan glikogen di hati (glikogenesis) dan penningkatan kadar glukosa darah. Hormon ini juga meningkatkan penguraian lemak dan protein serta menghambat ambilan asam amino dan sintesis protein. Hormon ini juga menstabilisasi membran lisosom untuk mencegahkerusakan jaringan lebih lanjut.Glukokortikoid adalah melalui kerja ACTH dalam mekanisme umpan balik negatif. Stimulus utama dari ACTH adalah semua jenis stres fisik atau emosional. Stres misalnya trauma, infeksi, atau kerusakan jaringan akan memicu impuls saraf ke hipotalamus. Hipotalamus kemudian mensekresi hormon pelepas kortikotropin (CRH) yang melewati sistem portal hipotalamus-hipofisis menuju kelenjar pituitari anterior, yang melepas ACTH. ACTH bersirkulasi dalam darah meuju kelenjar adrenal dan mengeluarkan sekresi glukokortikoid. Glukokortikoid mengakibatkan peningkatan persediaan asam amino, lemak, dan glukosa dalam darah untuk membantu memperbaiki kerusakan yang disebabkan karena stres dan menstabilkan membran lisosom untukmencegah kerusakan lebih lanjut. Gonadokortikoid (steroid kelamin) disintesis pada zona retikularis dalam jumlah yang relatif sedikit, steroid ini berfungsi terutama sebagai prekursor untuk pengubahan testosteron dan esterogen oleh jaringan lain.

d.Hormon pertumbuhanGH (growth hormon) atau hormon somatotropik (STH) adalah sejenis hormon protein. Hormon ini mengendalikan seluruh sel tubuh yang mampu memperbesar ukuran dan jumlah disertai efek utama pada pertumbuhan tulang dan massa otot rangka.GH mempercepat laju sintesis protein pada seluruh sel tubuh dengan cara meningkatkan pemasukan asam amino melalui membran sel. GHjugamenurunkan laju penggunaan karbohidrat oleh sel tubuh dengan demikian menambah glukosa darah. GH menyebabkan peningkatan mobilisasi lemak dan pemakaian lemak untuk energi.Selain itu,GH menyebabkan hati (mungkin juga ginjal) memproduksi somatomedin, sekelompok faktor pertumbuhan dependen-hipofisis yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang dan kartilago.Pengaturan sekresi hormon pertumbuhanterjadi melalui sekresi dua hormon antagonis. 1. stimulus untuk pelepasan, hormon pelepas hormon pertumbuhan(GHRH) dari hipotalamus dibawa melalui saluran portal hipotalamus-hipofisis menuju hipofisis anterior tempatnya menstimulasi sintesis dan pelepasan GH. Stimulus tambahan untuk pelepasan GH melalui stress, malnutrisi, dan aktivitas yang merendahkan kadar gula darah seperti puasa dan olahraga. 2. Inhibisi pelepasan, sekresi GHRH dihambat oleh peningkatan kadar GH dalam darah melallui mekanisme umpan balik negatif. Somatostatin, hotmon penghambat hormon pertumbuhan (GHIH) dari hipotalamus dibawa menuju hipofisis anterior melalaui sistem portal. Hormonm ini menghambat sintesis dan pelepasan GH. Stimulus tambahan untuk inhibisi GH meliputi obesitas dan peningkatan kadar asam lemak darah.e.Hormon epinefrinSecara keseluruhan efek hormone epineferinadalah untuk mempersiapkan tubuh terhadap aktivitas fisik yang merespon stres,kegembiraan, cedera, latihan dan penurunan kadar gula. Efek epinefrinyang lain, yaitu meningkatkanfrekuensi jantung, metabolisme, dan komsumsi oksigen. Kadar gula darah meningkat melalui stimulasi glikogenolisis pada hati dan simpanan glikogen otot. Pembuluh darah pada kulit dan organ-organ viseral berkontriksi sementara pembululh di otot rangka dan otot jantung berdilatasi.

3.Mekanisme peningkatan Berat badan, yaitu:a.Faktor emosidan stressSebagian orang menganggap bahwa makan merupakan salah satu alat pelepas ketegangan sehingga kondisi emosi atau stress dapat meningkatkan nafsu makan. Selain itu, kemungkinan faktor emosi/stess ini berpengaruh terhadap stimulasi -adrenergik yang dapat menstimulasi pelepasan growth hormon. Dimana GH ini berlawanan dengan kerja inisulin dalam hal ambilan gula dan pelepasan asam lemak dan sesuai dengan kerja anabolik insulin dalam hal ambilan asam amino.Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan. Salah satu bentuk gangguan emosi adalahpersepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial. Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari). Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip denganbulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan,agitasidaninsomniapada malam hari.b.Pembentukan sel-sel lemak yang berlebihanPembentukan sel-sel lemak yang berlebihan akibat peningkatan asupan nutrisidisertai dengan kurangnya beraktivitas.Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.Jika jumlah energi dalam bentuk makanan yang memasuki tubuh melebihi jumlah yang dikeluarkan, maka berat badan akan meningkat. Oleh sebab itu, obesitas karena jumlah energi yang masuk lebih banyak daripada jumlah energi yang keluar. Untuk setiap 9,3 Kalori kelebihan energi yang memasuki tubuh maka 1 gram lemak disimpan.Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampak 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap selc.Gangguan endokrin tertentuTerjadinya gangguan berupa kelebihan atau kekurangan pada salah satu hormon yang berpengaruh terhadap regulasi berat badan seperti yang telah disebutkan sebelumnya akan dapat mempengaruhi berat badan seseorang.Obat-obat tertentu, misalnya steroid dan beberapa anti-depresi juga bisa menyebabkan penambahan berat badan.d.Gangguan pusat pengaturan makan di hipotalamusHipotalamus basal mengontrol stabilitas berat badan. Beberapa regio hipotalamus diimplikasi pada rasa lapar dan kenyang. Perangsangan inti ventromedialis hipotalamus akan menyebabkan rasa sangat keyang, oleh karena itu disebut sebagai pusat kenyang. Sedangkan inti lateral hipotalamus dikenal sebagai pusat lapar atau pusat makan.Selain pusat lapar dan pusat kenyang yang telah disebutkan, masih banyak daerah lain di otak yang berpengaruh terhadap pengaturan asupan makanan. Sebagai contoh, lesi padanukleus paraventrikularsering menyebabkan makan yang berlebihan dan telah ditegaskan secara khusus menyebabkan makan karbohidrat yang berlebihan. Sebaliknya, lesi padanukleus dorsomedialhipotalamus biasanya menekan makan. Selain itu, lesi di dalam atau perangsangan daerahbagian otak bagian bawah,sepertiarea postrema, nukleus media kaudal traktus solitarius,atausaraf vagus,dapat mempengaruhi derajat makan.Pusat yang lebih tinggi dari hipotalamus juga memainkan peranan penting dalam mengendalikan makan, terutama dalam pengendalian nafsu makan. Pusat ini khususnya mencakupamigdala, dankorteks prefrontal.

e.Faktor genetikObesitas cenderung diturunkan sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas.Hal ini dapat berupa kebiasaan makan banyak, tiga kali sehari dan setiap kali makan harus penuh yang didapatkan dari orang tua sejak kecil. Dan kebiasaan ini berlangsung sepanjang hidupnya hingga menyebakan obesitas.Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.4.Organ-organ yang berperan dalam regulasi berat badan, yaitu:Pankreas, yaitu berperan dalam sintesis hormon insulin dan glukagon. Insulin dan glukagon beperan dalam pengaturan kadar glukosa darah.b.Hipotalamus, yaitu Hipotalamus basal mengontrol stabilitas berat badan yang berperan sebagai pusat lapar dan pusat kenyangc.Amigdala, yaitu berperan dalam mengendalikan makan terutama dalam pengendalian nafsu makand.Hati, yaitu berperan dalam metabolisme lemak.e.Saluran pencernaan, yaitu berperan dalam pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan.

5.Hubungan antara faktor genetik dan lingkungan terhadap terjadinya peningkatan berat badan.Peningkatan berat badan secara pasti terjadi secra familial. Misalnya, kembar identik mampu mempertahankan selisih berat badan sekitar 2 pon antara keduanya sepanjang hidup mereka, jika mereka hidup dalam lingkungan yang sama, atau sekitar 5 pon jika lingkungan hidup mereka berbeda degan nyata. Hal ini terjadi sebagian karena kebiasan makan yang bersal dari masa kanak-kanak, tetapi diyakini bahwa ada kemiripan yang dekat antara kedua anak kembar yang dikendalikan secar genetik.Contoh lain bahwa bayi dari ibu yang gemuk kecenderungan pengeluaran energinya 20 % lebih rendah dari bayi dari ibu yang langsing. Diketahui bahwa gen berpengaruh 33 % terhadap berat badan. Gen dapat mengatur tingkat makan dengan berbagai cara, termasuk (1) kelainan genetik pusat makan untuk mengatur tingkat penyimpanan energi tinggi atau rendah, dan (2) kelainan faktor psikis secara herediter, baik yang meningkatkan nafsu makan, atau menyebabkan orang tersebut makan sebagai mekanisme pelepasan.Kelainan genetik pada sifat kimiawi penyimpanan lemak juga diketahui dapat meningkatkan berat badan hingga mengalami obesitas. Kelainan ini dapat berupa bahwa lemak mudah disimpan dalam jaringan adiposa, tetapi jumlah lipase peka hormon dalam jaringan adiposa sangat berkurang, sehingga hanya sedikit lemak yang dapat dikeluarkan. Keadaan ini jelas menyebabkan jalur satu arah, dimana lemak secara terus menerus disimpan walaupun tidak pernah dilepaskan. Kelainan yang lain dapat berupa terdapatnya kelebihan asam lemak sintetase yang menyebabkan kelebihan sintesis asam lemak.Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.

6.Hubungan antara peningkatan berat badan dengan hipertensi, yaitu:Pada penderita obesitas, akan terjadi resistensi insulin yang menyebabkan timbulnya bebagai komplikasi. Resistensi insulin disebabkan karena banyaknya lemak yang terdapat pada jaringan adiposa sel dapat memblok reseptor insulin sehingga insulin tidak mampu berikatan dengan reseptornya untuk memungkinkan pengaktifan glucose transporter yang dapat membawa glukosa masuk ke dalam sel, terutama sel otot untuk dimetabolisme. Hal ini menyebabkan kadar glukosa dalam darah meningkat (hiperglikemia) dan hiperinsulinemia. Resistensi insulin ini kemudian mendasari timbulnya disiplidemia dan berbagai komplikasi pada penderita obesitas dan sindrom metabolik.Hiperinsulinemia dapat mengaktifkan Renin Angiotensin Aldostrone System (RAAS). Angiotensin II dapat merangsang terjadinya vasokonstriksi otot polos vaskular dengan menaikkan tekanan darah sehingga dapat terjadi hipertensi dan penyempitan pembuluh darah. Selain itu, angiotensin merangsang pelepasan norepinefrin dan epinefrin yang dapat menyebakan vasokonstriksi arteri tertentu. Selain itu, Hiperglikemia kronik dapat meningkatkan sintesisdiacylgliserol(DAG). Peningkatan kadar DAG akan meningkatkan aktivitasProtein Kinase C(PKC). Baik DAG maupun PKC berperan dalam memodulasi terjadinya vasokonstriksi. Kenaikan tekanan darah dan vasokonstriksi ini dapat menyebabkan tejadinya penyakit jantung koroner.Dalam keadaan normal, tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Namun pada keadaan resistensi insulin, glukosa tidak dapat digunakan, sehinggahormone sensitive lipasedi jaringan adiposa akan menjadi aktif dan lipolisis trigliserida di jaringan adiposa semakin meningkat. Keadaan ini menyebabkan trigliserida dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak bebas (FFA) secara berlebihan. Asam lemak ini kemudian akan memasuki sirkulasi darah, sebagian akan digunakan sebagai sumber energi melalui beta oksidasi maupun siklus sitrat, dan sebagian akan dibawa ke hati untuk diubah menjadi trigliserida hati dan kemudian menjadi bagian dari VLDL. Sedangkan gliserol digunakan untuk glukoneogenesis di hati. Oleh karena itu, VLDL yang dihasilkan pada keadaan resistensi insulin akan sangat kaya trigliserida, disebut VLDL kaya trigliserid atau LDL besar (enrichrd triglyceride VLDL/large VLDL).Dalam sirkulasi trigliserid yang banyak di VLDL akan bertukar dengan kolesterol ester dari kolesterol LDL. LDL berasal dari hidrolisis IDL yang hidrolisis dari VLDL oleh enzimlipoprotein lipase.LDL adalah liporotein yang paling banyak mengandung kolesterol yang sebagian dari kolesterol tersebut akan dibawa ke jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis dan ovarium. Yang mempunyai reseptor untuk kolesterol LDL.Hal ini juga akan menghasilkan LDL yang kaya akan trigliserid tetapi kurang kolesterol ester (cholesterol ester depleted LDL). Trigliserid yang dikandung oleh LDL akan dihidrolisis oleh enzimhepatic lipase(biasa meningkat pada keadaan resistensi insulin) sehingga menghasilkan LDL yang kecil padat, yang dikenal dengan LDL kecil padat (small dene LDL). Partikel LDL kecil padat berifat mudah teroksidasi, oleh karena itu sangat aterogenik. Banyaknya kolesterol LDL kecil padat menyebabkan makin banyak kolestrol LDL yangdapat dioksidasi dan ditangkap oleh reseptor scavenger-A (SR-A) di makrofag dan akan menjadi sel busa (foam cell).Foam Cellini merupakan derivat plak aterosklerosis sehingga dapat terjadi komplikasi hipertensi.Pada beberapa penyelidikan hemodinamik orang gemuk yang normotensif ditemukan kenaikan konsumsi O2dan juga denyut jantung yang sedikit meningkat. Juga ditemukan adanya kenaikan volume darah yang beredar berhubungan dengan curah jantung yang juga meningkat. Juga ditemukan peningkatan kerja ventrikel kiri. Volume darah yang meningkat pada orang pada orang gemuk kebanyakan disebabkan oleh meningkatnya volume darah dalam jaringan lemak. Pada orang gemuk tekanan sistolik akan lebih nyata.

7.Penyakit-penyakit yang menyebabkan peningkatan berat badan, yaitu:a.HypothyroidismeAdanya penurunan kadar hormon thyroid akan menyebabkan penurunan metabolisme basal 50-60 % dari keadaan normal. Sehingga lemak yang normalnya pada keadaan basal harus dilisiskan sebesar 2,5 g/kgBB/hari akan mengalami penurunan sama sekali bahkan tidak ada. Akibatnya kandungan lemak dalam tubuh semakin banyak. Hal inilah yang dapat menyebabkan obesitas.b.CushingsSyndromePada Cushing syndrome terjadi peningkatan kadar kortisol yang cukup signifikan, dimana efek dari peningkatan hormon kortisol akan berpengaruh pada berbagai metabolisme seperti karbohidrat, lemak, protein, dan keadaan seperti stress oksidatif dan inflamasi. Khusus pada metabolisme lemak, akibat peningkatan kortisol maka semakin banyak terjadi lipogenesis pada jaringan adiposa dan glukoneogenesis di hepar, namun hasil dari lipolisis berupa asam lemak ini banyak yang dimobilisasi kembali dan terpusat pada dada dan wajah. Demikian halnya kita ketahui bahwa selain meningkatkan mobilisasi asam lemak tubuh, kortisol juga menyebabkan penumpukan lemak pada wajah dan dada, sehingga 30-40% hasil metabolisme dari glukosa berupa lemak akan banyak yang ditumpuk pada bagian dada dan wajah. Hal inilah kemudian yang memicu terjadinya obesitas.c.Growth Hormone DisordersPada keadaan normal GH berfungsi dalam meningkatkan sintesa protein, memobilisasi asam lemak dan meningkatkan penggunaan lemak sebagai sumber energi terutama pada keadaan puasa.Adanya gangguan pada GH akan mengakibatkan berkurangnya pemakaian lemak sebagai sumber energi, dan pemakaian glukosa menjadi tidak terkontrol. Akibatnya pemakaian lemak menjadi berkurang dan pembentukannya meningkat sebagai hasil dari metabolisme glukosa. Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya kegemukan pada seseorang.

8.Tata cara mendiagnosis untuk mendiagnosis obesitas, yaitua.Menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan menggunakan rumuskemudian menggunakan interpretasi sebagai berikut:1). Menurut WHOIMT (Kg/m2)Risiko ko-morbiditas

BB kurang< 18.5Rendah

Normal18.5 - 24.9Normal

BB lebih25.0 - 29.9Meningkat

Obes I30.0 - 34.9Moderat

Obes II35.0 - 39.9Berat

Obes III>40Sangat berat

2). Asia PasifikIMT (Kg/m2)Risiko ko-morbiditas

BB kurang< 18.5Rendah

Normal18.5 - 22.9Normal

BB lebih> 23

Beresiko23 - 24.9Meningkat

Obes I25 - 29.9Moderat

Obes II>30Berat

Nilai yang digunakan di Indonesia, yaitu menurut Asia Pasifikb.Mengukur Lingkar Pinggang dengan nilai-nilai sebagai berikut:1). WHO 2000Laki-laki= 94 cmPerempuan = 80 cm2).EropaLaki-laki= 102 cmPerempuan = 88 cm3). Asia PasifikLaki-laki= 90 cmPerempuan = 80 cmNilai yang digunakan di Indonesia, yaitu menurut Asia Pasifik.c.Mengukur Kadar lemakTidak mudah untuk mengukur lemak tubuh seseorang.Cara-cara berikut memerlukan peralatan khusus dan dilakukan oleh tenaga terlatih:a.Underwater weight, pengukuran berat badan dilakukan di dalam air dan kemudian lemak tubuh dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa.b.BOD PODmerupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah seseorang memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa digunakan untuk mengukur lemak tubuh.c.DEXA(dual energy X-rayabsorptiometry), menyerupai skening tulang.Sinar X digunakan untuk menentukan jumlah dan lokalisasi dari lemak tubuh.Cara yang lebih sederhana dan tidak rumit, yaitu:a.Jangka kulit, mengukur ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan jangka (suatu alat terbuat dari logam yang menyerupaiforseps). Tebal lipatan kulit dapat diukur pada sembilan tempat pada tubuh, yaitu dada, subskapula, mid-axilaris, supraliaka, perut, trisep, bisep paha, dan betis.b.Bioelectric impedance analysis(analisa tahanan bioelektrik), penderita berdiri di atas skala khusus dan sejumlah arus listrik tidak berbahaya di alirkan ke seluruh tubuh lalu dianalisa.

9.Differensial Diagnosis pada kasus ini, yaitu:a.Dislipidemia, yaitu gangguan metabolisme lemak yang ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol total dan trigliserida, meningkatnya kadar LDL-kolesterol kecil padat, serta menurunnya kadar HDL-kolesterol.b.Obesitas, yaitu kelainan kompleks pengaturan nafsu makan dan metabolisme energi yang dikendalikan oleh beberapa faktor biologik dan spesifik. Secara fisiologis, obesitas merupakan keadaan akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan dijaringan adiposa sehinggan mengganggu kesehatan atau dengan kata lain obesitas adalah derajat berapapun kelebihan lemak yang memberi resiko kesehatan.c.Sindrom Metabolik, yang juga disebut sindrom resistensi insulin atau sindrom X merupakan suatu kumpulan faktor-faktor risiko yang bertanggung jawab terhadap peningkatan morbiditas penyakit kardiovaskular pada obesitas dan DM tipe 2. The National Cholesterol Education Program-Adult Treatment Panel (NCEP-ATP III) melaporkan bahwa sindrom metabolik merupakan faktor risiko independen terhadap penyakit kardiovaskular, sehingga memerlukan intervensi modifikasi gaya hidup yang ketat (intensif).d.Cushings Sindrom, yaitu penyakit yang trrjadi karena peningkatan kadar kortisol yang cukup signifikan. Efek dari peningkatan hormon kortisol akan berpengaruh pada berbagai metabolisme seperti karbohidrat, lemak, protein, dan keadaan seperti stress oksidatif dan inflamasi.

E.Tujuan pembelajaran SelanjutnyaTujuan pembelajaran selanjutnya, yaitu:a.Mengetahui lebih dalam tentang penyakit-penyakit yang menyebabkan peningkatan berat badan.b.Mengetahui penatalaksanaan penyakit-penyakit yang menyebabkan peningkatan berat badan.

F.Informasi Baru1. Regulasi berat badan dipengaruhi oleh kadar leptin. Kadar Leptin dalam tubuh, memiliki korelasi langsung dengan seberapa banyak lemak ditimbun dalam tubuh. Reseptor atau penerima sinyal Leptin, terletak di bagian otak yang disebut hypothalamus. Bagian otak ini terutama diketahui sebagai pengatur berat badan. Caranya dengan mengendalikan rasa lapar, kebiasaan makan, suhu tubuh dan kebutuhan energi. Pada dasarnya, leptin merupakan sinyal penghubung antara sistem saraf pusat dan sel lemak dalam tubuh. Leptin berfungsi sebagai penurun rasa lapar. Jika kadar leptin turun maka tubuh akan merasa lapar dan sebaliknya jika kadar leptin naik. 2.Stimulasi selera makan dan penghentian pencernaan makanan dipengaruhi oleh bermacam-macam neuropeptida dan neurotransmitter. Selera makan distimulasi oleh asam-aminobutirat (GABA), dopamin,-endorfin, enkefalin, dan neurupeptida Y. Selera makan dihambat oleh serotonin, noreepinefrin, kolesistokinin, TRH, nalokson, somatostatin, dan peptida intestinal vasoaktif (VIP). Obesitas hipotlamus pada manusia biasanya berhubungan dengan lesi di vasinitas nukleus ventromedial; obesitas ini tampaknya melibatkan resetting set point berat badan. Adanya tumor di area ini, tingkah laku kekerasan dan hiperfgia (mungkin berhubungan dengan pengosongan cepat lambung) terjadi sampai terjadinya set point berat badan yang baru. Pasien kadang menunjukkan penurunan aktivitas dan ras tidak pernah kenyang saat terjadinya set point yang baru.

G. Klasifikasi Informasi1.KomplikasiObesitas, yaitu:a.Diabetes MelitusObesitas merupakan faktor yang sangat penting untuk timbulnya Diabetes Melitus. Pada orang obes kandungan lemak tubuhnya sangat tinggi sehingga dapat menyebabkan resistensi insulin yaitu suatu keadaan dimana terjadi defek kerja insulin. Pada keadaan ini insulin membutuhkan jumlah yang lebih banyak dari keadaan normal untuk melakukan fungsi metabolismenya terutama metabolisme glukosa. Insulin juga berperan mengatur kecepatan sintesa glukosa oleh sel hati melalui proses glukoneogenesis. Karena kadar insulin yang dibutuhkan untuk metabolisme glukosa lebih banyak, maka kerja insulin yang menghambat glukoneogenesis di hati akan berkurang sehingga sintesa glukosa bertambah. Keadaan ini memicu kembali sel beta pankreas untuk mensekresikan insulin. Pada keadaan yang berlangsung lama akan menyebabkan kelelahan sel beta pankreas sehingga terjadi hipoinsulinemia yang kemudian diikuti dengan hiperglikemia.b.HipertensiBMI (Body Mass Index) yang tinggi merupakan ciri masyarakat yang hipertensif. Hubungan antara tekanan darah dan berat badan lebih nyata untuk tekanan sistolik dibanding tekanan diastolik. Orang dengan tekanan darah tinggi cenderung menjadi gemuk, dan orang gemuk dengan tekanan darah normal akan cenderung hipertensif. Pada orang gemuk terjadi peningkatan konsumsi O2dan denyut jantung menjadi meningkat (palpitasi).Adanya kenaikan volume darah yang beredar berhubungan dengan curah jantung yang meningkat dan peningkatan kerja ventrikel kiri. Volume darah yang meningkat pada orang gemuk disebabkan karena meningkatnya volume darah dalam jaringan lemak. Adanya kenaikan curah jantung sebanding dengan konsumsi O2dan derajat kegemukan. Meningkatnya curah jantung akan menyebabkan peninggian tekanan darah yang dikeluarkan oleh jantung. Keadaan inilah yang akan menyebabkan terjadinya hipertensi.c.Penyakit KardiovaskulerPada orang gemuk terjadi peningkatan kadar O2yang dikonsumsi, isi sekuncup juga meningkat sesuai derajat kegemukannya. Pada orang sangat gemuk dapat terjadi tanda overload dan fungsi ventrikel kiri berkurang sebanding dengan kegemukannya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya payah jantung dan kelainan koroner.d.Hipoventilasi alveolarHipoventilasi Alveolar sering terjadi pada orang gemuk yang pada keadaan berat dapat menyebabkan timbulnya sindrom Pickwickian (obes, somnolensia, edema, kelainan pernapasan berat disertai periode apnea dengan sianosis). Kelainan sirkulasi yang ditemukan adalah karena adanya kenaikan volume darah total dan volume darah paru. Perfusi normal tetapi ventilasi paru berkurang. Tekanan akhir diastolik kiri meninggi walaupun peninggiannya tidak ditemukan pada semua pasien. Hipoventilasi Alveolar dan Asidemia akan menyebabkan pembesaran ventrikel kanan dan kor pulmonal dengan dekompensasi. Kelainan tersebut mulai tampak pada kelainan obes simpel dan perubahan tersebut membaik dengan adanya penurunan berat badan.e.Batu EmpeduBelum jelas diketahui kaitan antara kegemukan dan batu empedu, diduga ada korelasi bermakna antara lipatan kulit subskapular dan patela dengan insiden batu empedu. Beberapa hipotesis menyatakan bahwa aktivitas fisik dan makanan turut mempengaruhi insiden penyakit batu empedu tersebut.f.Gangguan pada KehamilanWanita hamil dengan kegemukan cenderung lebih mudah terkena hipertensi dan DM. Penyelidikan terhadap wanita hamil ditemukan kemungkinan anaknya lahir dengan BB 4000 g (dua kali kondisi normal). Insiden persalinan yang lebih lama dari 24 jam setelah amniotomi jugameningkatkan keadaan hemoragi post partum primer, asfiksia neonatal dan pireksia purpural.g.Resiko LainnyaSemua organ tubuh dapat terpengaruh oleh obesitas dan menimbulkan penyakit pada organ terkait misalnya pada perlemakan hati. Orang gemuk karena BB lebih akan terjadi lipatan kulit yang banyak dengan kelembaban yang tinggi hingga mempermudah infestasi jamur pada daerah tersebut terutama pada aksila, perineal serta dibawah lipatan payudara. Osteoartritis lebih sering terjadi terutama pada persendian yang menopang beban BB. Pada anak dengan kegemukan dapat terjadi genu valgum, menstruasi tidak teratur, oligomenore, fibrosis uterus bahkan karsinoma endometrium. Obesitas juga dapat mengakibatkan disfungsi endotel dan respon inflamasi yang meningkat.2.Hormon pertumbuhan (GH) disekresi oleh somatotrof, yang merupakan 50 % bagian anterior sel-sel hipofisis. Hipofisis normal mengandung 3 sampai 5 mg GH dan mensekresi 300 sampai 875 g GH perhari. Gena GH terletak pada kromosom 17. GH sangat diperlukan untuk pertumbuhan linear yang normal. GH nampaknya bukan merupakan stimulator langsung utama tetapi bertindak secara tidak langsung dengan menstimulasi pembentukan hormon lainnya. IGF-1 (insulin like growth factors)bergantung pada GH dan bertanggung jawab untuk stimulasi pertumbuhan. IGF-1 ini merupakn somatomedin yang paling penting untuk pertumbuhan pascanatal, diproduksi di hati, kondrosit, ginjal, otot, hipofisis, dan saluran makanan.IGF-1 secara struktural mirip dengan proinsulin dan memperlihatkan pula beberapa kerja yang menyerupai insulin. Selanjutnya, GH adalah faktor tropik untuk pelepasan insulin, memudahkan pelepasannya sebagai respons terhadap berbagai pemacu sekresi (secretagogues) dan pada orang yang kekurangan GH akan mengalami gangguan pelepasan insulin terhadap adanya rangsangan glukosa. Pasien dengan kelebihan GH akan mengalami resistensi insulin.GH meningkatkan pelepasan asam lemak bebas dari adiposit. Keadaan ini yang menyebabkan pada orang dewasa yang kekurangan GH prosentasi lemak tubuhnya tinggi. Peningkatan konsentrasi asam lemak bebas mengakibatkan penumpulan pelepasan GH.

H. Analisis dan Sintesis MasalahPada kasus,seorang pria umur 44 tahun, datang ke dokter untuk pemeriksaan kesehatan rutin. Dari anamnesis diketahui bahwa ibu dari pria tersebut menderit diabetes, ia tidak merokok, Pemeriksaan fisis TB = 160 cm, BB = 78 kg, LP = 95 cm,TD = 150/95 mmHg. Pemeriksaan lain dalam batas normal.Setelah diperiksa laboratorium didapatkan hasil, yaitu GDP = 110 mg/dl, kolesterol total = 280 mg/dl, LDL-kol = 180 mg/dl, HDL-kol = 32 mg/dl, asam urat = 9 mg/dl, lain-lain dalam batas normal.Berdasarkan gejala-gejala yang dialami oleh penderita dalam pasien, maka dapat dianalisis sebagai berikut:44 thnRK-DMObesHipertensiGDPTDislipidemiaHiperurisemia

Cushings Sindrom+-+++-

Sindrom Metabolik+++++++

Obesitas+++++++

Berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien, maka dapat ditetapkan bahwaDifferensial Diagnosis utama adalahSindrom metabolik dan obesitas. Sindrom metabolik dan obesitasmemiliki manifestasi klinis yang sesuai dengan skenario, yaitu kelebihan berat badan, hipertensi, Gula darah puasa terganggu, dislipidemia, dan hiperurisemia.Kriteria sindrom metabolik, yaitu peningkatan kadar trigliserida lebih dari 150 mg/dl, penurunan kadar kolesterol HDL kurang dari 40 mg/dl pada laki-laki dan 50 mg/dl pada perempuan, peningkatan tekanan darah lebih dari 130/85 mmHg, dan peningkatan kadar glukosa darah puasa lebih dari 100 mg/dl, tanpa mengikutsertakan kriteria obesitas jika kriteria lainnya telah ada sebab terdapat individu yang tidak obes tetapi memiliki resistensi insulin dan faktor resiko metabolik terutama pada individu yang memilki kedua orang tua yang diabetes atau keluarga inti maupun tingkat kedua yang diabetes. Pada penderita obesitas, akan terjadi resistensi insulin yang menyebabkan timbulnya bebagai komplikasi. Resistensi insulin disebabkan karena banyaknya lemak yang terdapat pada jaringan adiposa sel dapat memblok reseptor insulin sehingga insulin tidak mampu berikatan dengan reseptornya untuk memungkinkan pengaktifan glucose transporter yang dapat membawa glukosa masuk ke dalam sel, terutama sel otot untuk dimetabolisme. Hal ini menyebabkan kadar glukosa dalam darah meningkat (hiperglikemia) dan hiperinsulinemia. Resistensi insulin ini kemudian mendasari timbulnya disiplidemia dan berbagai komplikasi pada penderita obesitas dan sindrom metabolik.Hiperinsulinemia dapat mengaktifkan Renin Angiotensin Aldostrone System (RAAS). Angiotensin II dapat merangsang terjadinya vasokonstriksi otot polos vaskular dengan menaikkan tekanan darah sehingga dapat terjadi hipertensi dan penyempitan pembuluh darah. Selain itu, angiotensin merangsang pelepasan norepinefrin dan epinefrin yang dapat menyebakan vasokonstriksi arteri tertentu. Selain itu, Hiperglikemia kronik dapat meningkatkan sintesisdiacylgliserol(DAG). Peningkatan kadar DAG akan meningkatkan aktivitasProtein Kinase C(PKC). Baik DAG maupun PKC berperan dalam memodulasi terjadinya vasokonstriksi. Kenaikan tekanan darah dan vasokonstriksi ini dapat menyebabkan tejadinya penyakit jantung koroner.Dalam keadaan normal, tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energi. Namun pada keadaan resistensi insulin, glukosa tidak dapat digunakan, sehinggahormone sensitive lipasedi jaringan adiposa akan menjadi aktif dan lipolisis trigliserida di jaringan adiposa semakin meningkat. Keadaan ini menyebabkan trigliserida dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak bebas (FFA) secara berlebihan. Asam lemak ini kemudian akan memasuki sirkulasi darah, sebagian akan digunakan sebagai sumber energi melalui beta oksidasi maupun siklus sitrat, dan sebagian akan dibawa ke hati untuk diubah menjadi trigliserida hati dan kemudian menjadi bagian dari VLDL. Sedangkan gliserol digunakan untuk glukoneogenesis di hati. Oleh karena itu, VLDL yang dihasilkan pada keadaan resistensi insulin akan sangat kaya trigliserida, disebut VLDL kaya trigliserid atau LDL besar (enrichrd triglyceride VLDL/large VLDL).Dalam sirkulasi trigliserid yang banyak di VLDL akan bertukar dengan kolesterol ester dari kolesterol LDL. LDL berasal dari hidrolisis IDL yang hidrolisis dari VLDL oleh enzimlipoprotein lipase.LDL adalah liporotein yang paling banyak mengandung kolesterol yang sebagian dari kolesterol tersebut akan dibawa ke jaringan steroidogenik lainnya seperti kelenjar adrenal, testis dan ovarium. Yang mempunyai reseptor untuk kolesterol LDL.Hal ini juga akan menghasilkan LDL yang kaya akan trigliserid tetapi kurang kolesterol ester (cholesterol ester depleted LDL). Trigliserid yang dikandung oleh LDL akan dihidrolisis oleh enzimhepatic lipase(biasa meningkat pada keadaan resistensi insulin) sehingga menghasilkan LDL yang kecil padat, yang dikenal dengan LDL kecil padat (small dene LDL). Partikel LDL kecil padat berifat mudah teroksidasi, oleh karena itu sangat aterogenik. Banyaknya kolesterol LDL kecil padat menyebabkan makin banyak kolestrol LDL yangdapat dioksidasi dan ditangkap oleh reseptor scavenger-A (SR-A) di makrofag dan akan menjadi sel busa (foam cell).Foam Cellini merupakan derivat plak aterosklerosis sehingga dapat terjadi hipertensi.Trigliserid VLDL juga dipertukarkan dengan kolesterol ester pada HDL dengan bantuan enzimCholesterol ester transfer protein (CETP)dan menghasilkan HDL miskin kolesterol ester tapi kaya trigliserid. Kolesterol HDL yang demikian lebih mudah dikatabolime oleh ginjal sehingga jumlah HDL serum rendah. Kenaikan kadar VLDL besar, LDL kecil padat, trigliserida, dan penurunan HDL ini menandai terjadinya disiplidemia.Cushings Sindrom tidak dapat dijadikan diagnosis utama karena tidak semua gejala-gejala yang terdapat dalam scenario terdapat pada manifestasi klinis Cushings Sindrom. Pada Cushings Sindrom, penderita tidak memiliki riwayat penyakit Diabetes Mellitus dan tidak mengalami dislipidemia seperti dalam scenario.

Pada stadium lanjut DM tipe 2, produksi insulin dari sel-sel beta pankreas sangat berkurang sehingga pasien harus mendapat terapi insulin. Pada proses biosintesa insulin, C-peptide dibentuk sebagai produk yang disekresikan bersamaan dengan insulin melalui proses pemecahan proteolitik dari molekul prekursor proinsulin. Insulin dan C-peptide dibentuk dalam jumlah yang sama dan dilepaskan ke dalam sirkulasi darah melalui vena porta. Sebagian dari insulin diekstraksi di dalam hepar. Tapi hampir tidak ada C-peptide yang diekstraksi di hepar, sehingga masa paruh C-peptide lebih panjang dibandingkan insulin. Kadar C-peptide 510 kali lebih tinggi di dalam sirkulasi perifer, dan kadarnya berfluktuasi sedikit dibandingkan insulin. Konsentrasi C-peptide dalam darah memberikan suatu penilaian yang akurat terhadap fungsi cadangan sel beta pankreas manusia dan ini sudah menjadi suatu petanda yang penting dari sekresi insulin pada pasien DM. Penentuan kadar C-peptide puasa dan setelah stimulasi (dengan glukosa atau glukagon) telah digunakan untuk penentuan aktivitas sekresi sel beta pankreas, karena kadar C-peptide di sirkulasi tidak dipengaruhi insulin eksogen. Beberapa penelitian telah menjumpai bahwa kadar C-peptide meningkat pada DM tipe 2 yang baru didiagnosa. Penelitian ini dilakukan secara cross sectional study di Departemen/Instalasi Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP H. Adam Malik Medan bekerja sama dengan Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/RSUP H. Adam Malik Medan, yang dimulai pada bulan Mei 2009 sampai dengan Oktober 2009. Populasi yang dimasukkan dalam penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang berobat jalan di poliklinik Penyakit Dalam FK USU/ RSUP H. Adam Malik Medan dan kontrol normal diambil dari orang yang tidak menderita DM. Berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dan perkiraan besar sampel, diperolehlah sampel penelitian 68 orang yaitu 34 orang sebagai sampel pasien DM tipe 2 yang baru didiagnosa dan 34 orang sebagai kontrol sampel non DM. Sebanyak 5 cc darah dari vena mediana cubiti tanpa antikoagulan diambil untuk pemeriksaan kadar C-peptide serum puasa dan creatinin serum. Pemeriksaan kadar C-peptide dilakukan setelah terkumpul sejumlah sampel dengan alat Cobas elecsys 601 (Cobas e 601), dengan metode electrochemiluminescentimmunoassay (ECLIA). Pengolahan data dan analisa statistik menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0. Berdasarkan analisa statistik didapatkan hasil bahwa dijumpai peningkatan kadar C-peptide yang bermakna pada DM Tipe 2 yang baru didiagnosa dibandingkan dengan kontrol non DM (p < 0,05

PemeriksaanUntuk Dx DM: pemeriksaan glukosa darah/hiperglikemia (puasa, 2 jam setelah makan/post prandial/PP) dan setelah pemberian glukosa per-oral (TTGO).1,2,3,4,5,7Antibodi untuk petanda (marker) adanya proses autoimun pada sel beta adalahislet cell cytoplasmic antibodies (ICA), insulin autoantibodies (IAA),dan antibodi terhadapglutamic acid decarboxylase (anti-GAD). ICA bereaksi dengan antigen yang ada di sitoplasma sel-sel endokrin pada pulau-pulau pankreas. ICA ini menunjukkan adanya kerusakan sel. Adanya ICA dan IAA menunjukkan risiko tinggi berkembangnya penyakit ke arah diabetes tipe 1. GAD adalah enzim yang dibutuhkan untuk memproduksi neurotransmiter g-aminobutyric acid (GABA). Anti GAD ini bisa teridentifikasi 10 tahun sebelum onset klinis terjadi. Jadi, 3 petanda ini bisa digunakan sebagai uji saring sebelum gejala DM muncul.2Untuk membedakan tipe 1 dengan tipe 2 digunakan pemeriksaanC-peptide. KonsentrasiC-peptidemerupakan indikator yang baik untuk fungsi sel beta, juga bisa digunakan untuk memonitor respons individual setelah operasi pankreas. KonsentrasiC-peptidaakan meningkat pada transplantasi pankreas atau transplantasi sel-sel pulau pankreas.2Sampling untuk Pemeriksaan Kadar Gula DarahUntuk glukosa darah puasa, pasien harus berpuasa 6--12 jam sebelum diambil darahnya. Setelah diambil darahnya, penderita diminta makan makanan seperti yang biasa dia makan/minum glukosa per oral (75 gr ) untuk TTGO, dan harus dihabiskan dalam waktu 15--20 menit. Dua jam kemudian diambil darahnya untuk pemeriksaan glukosa 2 jam PP.2,3,4Darah disentrifugasi untuk mendapatkan serumnya, kemudian diperiksa kadar glukosanya. Bila pemeriksaan tidak langsung dilakukan (ada penundaan waktu), darah dari penderita bisa ditambah dengan antiglikolitik (gliseraldehida,fluoride,dan iodoasetat) untuk menghindari terjadinya glukosa darah yang rendah palsu.2,8,9Ini sangat penting untuk diketahui karena kesalahan pada fase ini dapat menyebabkan hasil pemeriksaan gula darah tidak sesuai dengan sebenarnya, dan akan menyebabkan kesalahan dalam penatalaksanaan penderita DM.Metode Pemeriksaan Kadar GlukosaMetode pemeriksaan gula darah meliputi metode reduksi, enzimatik, dan lainnya. Yang paling sering dilakukan adalah metode enzimatik, yaitu metode glukosa oksidase (GOD) dan metode heksokinase.1,2,8,9Metode GOD banyak digunakan saat ini. Akurasi dan presisi yang baik (karena enzim GOD spesifik untuk reaksi pertama), tapi reaksi kedua rawan interferen (tak spesifik). Interferen yang bisa mengganggu antara lain bilirubin, asam urat, dan asam askorbat.2,8Metode heksokinase juga banyak digunakan. Metode ini memiliki akurasi dan presisi yang sangat baik dan merupakan metode referens, karena enzim yang digunakan spesifik untuk glukosa.8Untuk mendiagosa DM, digunakan kriteria dari konsensus Perkumpulan Endokrinologi Indonesia tahun 1998 (PERKENI 1998)3,4,7n kedua, disfungsi sel beta ( H e n d r o m a r t o n o , 2 0 0 2 ) . P a d a penderita D M tipe 2 didapatkan b a hwa ekspresi m R N A S R E B P - l c ( S t e r o l R e g u l a t o r y - E l eme n t B i n d i n g P r o t e i n - I c ) m e n u r u n . S R E B P - l c m e r u p a k a n f a k t o r transkripsi untuk beberapa gen yang berbeda a n t a r a lain adalah gen G L U T 4 (Du c l u z e a u , et al.., 2 0 0 1 ; L a y , e t al., 2 0 0 2 ) . G L U T 4 ( t r a n s p o r t e r g l u k o s a 4 ) a d a l a h p r o t e i n transpor untuk glukosa yang bertujuan memb awa g l u k o s a masuk k e d a l am sel. GLUT 4 yang berada dalam sel akan pindah k e p e n n u k a a n sel target (sel otot d a n sel adiposa)untuk berikatan serta membawa glukosa masuk ke dalam sel. P r o s e s translokasi GLUT 4 ke permukaan sel target tersebut diawali dengan ikatan insulin dan reseptor insulin ( G a n o n g , 2000). Bila transkripsi GLUT 4 menurun akibat S R E B P - l c yang menurun maka ekspresi GLUT 4 protein juga menurun sehingga jumlah GLUT 4 protein dalam sel me n u r u n . P e n u r u n a n jumlah G L U T 4 a k a n me n u r u n k a n glukosa y a n g masuk k e dalam sel sehingga d a p a t terjadi hiperglikemia. Bila ha1 ini berlangsung dalam waktu yang lama maka dapat menjadi DM tipe 2 , y a n g menetap. P a d a s a a t ini jumlah obat antidiabetik yaxg efektif dan dapat ditoleransi dengan baik oleh penderita sangat terbatas. Biaya pengobatan yang mahal terutama apabila penderita -disertai komplikasi klinis, mendorong sebagian m n s y r a k a t untuk mencari altematif yang lebih aman, memberikan efek s amp i n g y a n g relatif rendah, serta mudah d i d a p a t yaitu d e n g a n c a r a m e m a n f a a t k a n t a n ama n o b a t t r a d i s i o n a l . Tanaman o b a t tradisional yang saat ini banyak dipakai dan populer untuk pengobatan D M adalah mengkudu (Morinda c i t r i f o l i a L.). P e n e l i t i a n m e n g e n a i m e n g k u d u u n t u k p e n g o b a t a n D M s u d a h b a n y a k d i l a k u k a n d a n h a n y a terbatas pada khasiat mengkudu untuk menumnkan kadar g l u k o s a d a r a h t e t a p i b a g a i m a n a m e n g k u d u d a p a i meningkatkan jumlah GLUT 4 protein dalam set sehingga memperbaiki hiperglikemia pada D M tipe 2 sampai saat ini masih belum jelas dan belum dilakukan

Transporter glukosa pada difusi terfasilitasiTransporterglukosaFungsiTempatutamaekspresiGLUT1AmbilanglukosabasalPlasenta, sawar darah otak,otak, eritrosit, ginjal, kolon,organ lainGLUT2Sensorglukosaselbeta;membawa keluar dari sel epitelginjal dan ususSel beta pankreas, hati, selepitel ginjal dan usus halusGLUT3AmbilanglukosabasalOtak,plasenta,ginjal,banyak organ lainGLUT4Ambilanglukosayangdirangsang insulinOtotrangkadanjantung,jaringanadiposa,jaringanlainGLUT5TransporterfruktosaJejunum,spermaGLUT6TidakadaPseudogenGLUT7Transporter glukosa-6-fosfat diretikulum endoplasmaHatiGLUT4 adalah transporter di jaringan adiposa dan otot. Dalam vesikel disitoplasma sel-sel-pekainsulin,terdapatcadanganmolekulGLUT 4.Sewaktuberikatandenganreseptornya,insulinmenggumpaldalambercak-bercakdandiambil oleh sel melalui proses endositosis yang diperantarai reseptor. Kompleksinsulin-reseptor iniakan masukkedalam lisosom, yangmengakibatkanreseptorteruraiataudidaurulang.Setelahreseptorberikatandenganinsulin,vesikel-vesikelyangberisicadanganmolekultransporterglukosadisitoplasmaakanbergerak cepat ke membran sel dan berfusi untuk melepaskan molekul-molekultransporter glukosa. Transporter glukosa inilah yang akan mengangkut glukosadari luar sel masuk ke dalam sel.Insulin juga meningkatkan pemasukan glukosa ke dalam sel hati, tetapibukanmelaluipeningkatanjumlahtransporterglukosa,melainkandenganmemicuglukokinase.Haliniakanmeningkatkanfosforilasi glukosasehinggakadar glukosa bebas intrasel tetap rendah. Akibatnya glukosa dari luar sel akanmasuk ke dalam sel hati

Kadar gula darah dipengaruhi oleh hormon dan mekanisme metabolik. Konsentrasi glukosa dalam darah normal orang dewasa adalah 3,9-5,8 mmol/L (70-105 mg/100mL). Saat makan kadar gula darah dapat meningkat hingga 6,5-7,2 mmol/L dan selama puasa dapat turun hingga 3,3-3,9 mmol/L. Alasan utama pengaturan gula darah dilakukan secara ketat adalah karena otak secara normal tergantung pada glukosa. Walaupun otak dapat menggunakan keton dari hasil perombakkan lemak sebagai sumber energinya sebagai mekanisme adaptasi. Glukosa di dalam aliran darah berkisar 16 gram dimana kecepatan peningkatan gula darah adalah 8-10 gram tiap jamnya setelah absorbsi dan pergantiannya dilakukan setiap 2 jam. Hati merupakan produsen glukosa utama untuk menjaga stabilitas kadar gula darah.Selain melaui mekanisme kontrol metabolik kadar gula darah juga dipengaruhi oleh mekanisme hormonal. Hormon yang berpengaruh adalah insulin, glukagon, epinefrin, hormon tiroid, glukokortikoid dan hormon pertumbuhan. Insulin merupakan polipeptida yang terdiri dari dua rantai yaitu rantai A dan B, yang saling dihubungkan oleh dua jembatan disulfida antar-rantai (Graner, 2003). Insulin disintesis oleh sel-sel beta dengan cara mirip dengan sintesis protein. Sewaktu insulin disekresikan ke dalam darah, hampir seluruhnya beredar dalam bentuk yang tidak terikat, waktu paruhnya rata-rata hanya 6 menit, sehingga dalam waktu 10 sampai 15 menit akan dibersihkan dari sirkulasi. Insulin menghambat fosforilase hati, yang merupakan enzim utama yang menyebabkan terpecahnya glikogen dalam hati menjadi glukosa. Insulin juga meningkatkan aktivitas enzim glukokinase, yang merupakan salah satu enzim yang menyebabkan timbulnya fosforilasi awal dari glukosa sesudahglukosa berdifusi ke dalam sel-sel hati. Selain itu insulin meningkatkan aktivitas enzim-enzim yang meningkatkan sintesis glikogen (Guyton dan Hall, 1997).Disamping fungsi-fungsi tersebut, insulin juga menurunkan kadar glukosa dengan memfasilitasi proses pemasukannya pada jaringan yang sensitif terhadap insulin. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kadar transporter dalam jaringan seperti otot. Pada hati, insulin merangsang penyimpanan glukosa sebagai glikogen atau meningkatkan metabolismenya melalui jalur glikolitik. Namun pemasukkan glukosa ke dalam sel hati tidak disebabkan oleh perubahan fungsi transporter glukosa. Hepatosit memiliki transporter tersendiri yaitu GLUT 1 dan GLUT 2. Glukosa memiliki efek pada sekresi insulin dan insulin memiliki pengaruh pada penyimpanan glukosa normal dan pertumbuhan sel serta diferensiasinya. Sehingga, secara tidak langsung glukosa memiliki pengaruh pada kejadian-kejadian di tingkat seluler (Levin, 1998).Glukagon bekerja pada sel hati dengan menyebabkan glikogenolisis yang oleh keadaan hipoglikemia. Saat glukosa plasma mengalami peningkatan hingga dua kali, maka sekresi glukagon akan terhambat dan digantikan oleh insulin. Glukagon bekerja pada resptor spesifik pada membran sel untuk mengaktifkan respon seluler. Reseptor yang memiliki relasi dengan glukosa adalah GLP-1 (glukagon-like peptide-1), GIP (gastric inhibitory peptide), VIP (vasoactive intestinal peptide),secretin, GRF (growth hormon releasing factor) dan PACAP (pituitaryadenylate cyclase-activating polypeptide). Epinefrin bekerja dengan meningkatkan glikogenolisis dengan menstimulasi fosforilase yang akan melepaskan glukosa untuk metabolisme otot (Levin, 1998).Sebagai transporter glukosa yang tergantung pada insulin, GLUT 4 memiliki peran dalam respon peningkatan glukosa darah. Pada jaringan otot skelet, otot jantung dan sel adiposa, insulin merangsang translokasi GLUT 4 dari vesikel intraseluler ke permukaan membran plasma dari sel. Peningkatan translokasi ini akan meningkatkan transporter glukosa pada permukaan sel yang akan meningkatkan kapasitas ambilan glukosa.Di sisi lain, insulin akan menyebabkan percepatan dari redistribusi GLUT 4 ke membran plasma dari vesikel intraseluler. Sehingga kondisi puasa dan makan akan mempengaruhi ekspresi dari gen GLUT 4 (Stipanuk, 2000).